۞﷽۞
╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" KISAH ABDULLAH BIN MUBARAK "
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐น๐๐น˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊
ุจِุณْููููููููููููููู
ِ ุงِููู ุงูุฑَّุญْู
َِู ุงูุฑَّุญِْููููููููู
ِ
ุงูุณَّูุงَู
ُ ุนََُْูููู
ْ َูุฑَุญْู
َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
===================================
Nama asli beliau adalah Abdullah bin Mubarak bin Wadhih al Hanzali at Taimi dilahirkan Pada tahun 118 H. Abdullah bin Mubarak berasal dari Khurasan yaitu daerah Marwa. Ibunda Abdullah bin Mubarak adalah wanita Khuwairizmiyah, sedangkan ayahnya adalah mantan budak milik seorang pedagang dari Hamdzan dari Bani Hanzalah.
Hasan mengatakan bahwa,
➖ "ibu dan ayahnya berasal dari Turki, Itu terbukti saat Abdullah bin Mubarak yang mirip dengan ibunya sedang melepas bajunya dan terlihat bahwa dadanya tidak terdapat bulu sedikitpun."
SIFAT-SIFAT ABDULLAH BIN MUBARAK
Sudah tidak diragukan lagi bahwa Abdullah bin Mubarak memilik sifat yang sangat terpuji, sehingga banyak yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah melihat sifat sebaik Abdullah bin Mubarak pada diri orang lain.
Ya, beliau adalah orang yang faqih ilmunya, seorang yang zuhud, kaya, pemberani, pemalu, bermurah hati, dia menguasai ilmu nahwu, fiqih, adab, bahasa, syair, fashahah, dia juga rajin berhaji, selalu menunaikan qiyamulail, tidak berbicara yang tidak berguna dan jarang menyelisihi pendapat teman-temannya.
Ismail bin Ayyasy berkata,
➖ "Tidak ada di permukaan bumi ini orang seperti Abdullah bin Mubarak, aku tidak mengetahui bahwa Allah menciptakan salah satu sifat dari sifat-sifat kebaikan melainkan Allah telah menjadikannya dalam diri Abdullah bin Mubarak. Teman-temanku menceritakan kepadaku bahwa mereka menemaninya dari Mesir ke Makkah, dia memberi makan puding kepada mereka sedangkan dia berpuasa."
Kisah Abdullah bin Mubarak saat Belajar
Abdullah bin Mubarak sangat giat belajar ilmu agama, bahkan sampai ulama-ulama pada masanya banyak yang memuji beliau, salah satunya adalah imam Ahmad bin Hambal, beliau berkata, "Pada zaman itu tidak ada yang lebih giat belajarnya kecuali Abdullah bin Mubarak, ia melakukan perjalanan ke Yaman, Mesir, Syam, Bashrah, dan Kuffah. Dia adalah seorang perawi ilmu dan ahlinya, dia menulis dari orang-orang yang lebih muda darinya dan orang-orang yang lebih tua darinya. Dia menulis dari Abdurrahman bin Mahdi dan Al-Farizi.
Tidak ada yang lebih sedikit terjatuh dalam kesalahan daripada Ibnu Mubarak, dia adalah orang yang menceritakan hadits dari kitab, sedangkan orang yang menceritakan hadits dari kitab nyaris tidak ada yang terjatuh dalam kesalahan. Waki’ menceritakan hadits dari hafalannya, dan dia tidak melihat kitab sama sekali. Dan hadits yang ia bacakan sama sekali tidak ada yang salah."
Bahkan dalam buku kisah Abdullah bin Mubarak tertulis, teman-temannya banyak yang menanyakan atas semangatnya beliau dalam menuntut ilmu.
Salah satunya adalah Abu Khirasy,
➖ "Wahai Abdullah sampai kapan kau mencari ilmu?" Dia menjawab, "Mungkin sampai batas kata yang berisi keselamatanku tidak aku dengar lagi."
Nu’aim bin Hammad berkata,
➖ "Abdullah bin Mubarak banyak duduk dirumahnya sendiri, maka aku bertanya kepadanya, 'mengapa kau menyendiri?' Dia menjawab, 'Bagaimana mungkin aku menyepi sedangkan aku bersama Nabi?" Sahabat Abana, dari sekian pujian teman-teman Abdullah bin Mubarak di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa:
Abdullah bin Mubarak mempunyai semangat yang sangat tinggi dalam belajar sampai-sampai berani melakukan perjalanan menuju Yaman-Bashra-Syam-Mesir-Kuffah.
Semangat Abdullah bin Mubarak dalam menuntut ilmu menjadikan dia pandai dalam menulis dan meriwayatkan hadits bahkan dikatakan di atas, Abdullah sampai jarang terjatuh ke dalam kesalahan.
Subhanallah..
KISAH ABDULLAH BIN AL-MUBARAK ULAMA AHLI ILMU YANG MENYEMBUNYIKAN IBADAH DAN AMAL SALEH
Tentu saja kita semua tahu, bahwa dia bukan hanya ahlu ilmi namun dia juga mengamalkan ilmu tersebut, lantas bagaimana kisah Abdullah bin Mubarak dalam beribadah sampai dia tidak ingin dilihat?
SHALAT MALAM ABDULLAH BIN MUBARAK
Muhammad bin al-Wazir seseorang yang diberi wasiat oleh Abdullah bin Mubarak, ia berkata,
➖ "Kami bersama Abdullah bin Mubarak di atas pelana unta lalu kami sampai disuatu tempat pada malam hari, dari sana timbullah ketakutan, beliau turun lalu mengendarai kendaraannya sehingga melewati tempat itu, lalu ketika kami sampai di sungai, dia turun dari kendaraannya, akupun mengambil tali kekangnya, dan aku menyandarkan badanku, lalu Abdullah bin Mubarak wudhu dan shalat hingga terbit fajar, sedangkan aku hanya memperhatikannya, ketika sudah masuk subuh, dia memanggilku sambil berkata,
➖ "Bangunlah dan berwudhulah"
Aku menjawab,
➖ "Sesungguhnya aku masih dalam keadaan wudhu dan aku tidak tidur sehingga tidak batal."
Mengetahui jawabannya itu, beliau merasa sedih karena aku mengetahuinya shalat malam. Sampai-sampai dia tidak berbicara denganku hingga setengah hari, dan aku sampai di rumah bersamanya."
IBADAH HATI YANG PENUH IMAN
Sahabat abana, suatu ketika Abdullah bin Mubarak dan temannya menuju ke Syam, mereka makan malam disebuah rumah , tiba-tiba lampu mati,lalu diantara teman beliau berdiri untuk mengambil lampu dan menyalakannya, setelah lampu menyala, beliau terlihat mengeluarkan air mata, karena ia sedang merasa takut, bukan takut karna gelap akan tetapi teringat akan hari kiamat yang gelap.
Allahuakbar...
JIHAD ABDULLAH BIN MUBARAK YANG TIDAK INGIN DILIHAT
Diriwayatkan dari sanad Abdah bin Sulaiman yakni al-Marwazi, dia berkata, "Kami berada dalam pasukan detasemen bersama Abdullah bin Mubarak di negeri Romawi, lalu tiba-tiba kami bertemu dengan musuh, ketika dua pasukan bertemu, seorang dari musuh keluar dari barisan dan mengajak perang tanding.
Maka keluarlah seseorang dari barisan muslimin yang tidak diketahui identitasnya, lalu orang muslim tersebut membunuh musuhnya, kemudian keluar lagi satu orang dari barisan musuh, dan orang muslim itu lagi yang membunuhnya, begitu terus hingga tiga orang musuh terbunuh hanya dengan satu orang muslim. Maka orang-orang muslim lainnya langsung mengerumuni dia, ternyata dia menutupi wajahnya dengan kerah bajunya, lalu kami membuka kerah bajunya dan ternyata orang itu adalah Abdullah bin Mubarak.
Abdullah berkata,
➖ "Engkau wahai Abu Amr, termasuk orang yang membongkar indentitasku, padahal aku tidak ingin dikenal." Subhanallah..
Sifat Zuhud & Wara' serta Tawaddhu (Rendah Hati) Abdullah bin Mubarak
Diantara ilmunya yang tinggi, Ibadahnya yang luar biasa, kedermawaannya dan sifat-sifat baiknya, ternyata ada tabiatnya yang terkenal dalam diri Abdullah bin Al-Mubarak yaitu Zuhud & Wara', Tawadhu dan Rendah Hati dan keberaniannya.
Apa itu Zuhud?
Zuhud pada asalnya adalah kosongnya hati dari dunia bukan kosongnya tangan dari dunia. Ada suatu kisah yang terjadi oleh Abdullah bin Mubarak yaitu:
Ketika itu Abdullah bi Mubarak adalah seorang pedagang, tetapi hasil dagangnya tidak ia gunakan untuk diri sendiri, ia gunakan untuk untuk membantu saudara-saudara seiman, melaksanakan haji, berjihad, dan kebaikan-kebaikan yang lain. Salah satu teman Abdullah bin Mubarak yang bernama Ali bin Fudhail menceritakan kehidupannya dalam hal perdagangan, ia berkata:
➖"Aku mendengar ayahku saat berkata kepada Ibnu Mubarak, ("Engkau menyuruh kami berzuhud, serta hidup sederhana, tetapi kami melihatmu membawa barang-barang perniagaan dari negeri Khurasan ke negeri Al-Haram, bagaimana itu bisa terjadi?")
Abdullah bin Mubarak menjawab, "Wahai Abu Ali, aku hanyalah melakukan hal itu untuk melindungi wajahku, memuliakan harga diriku, dan sebagai penopang untuk mentaati Rabbku, tidaklah aku melihat ada hak Allah melainkan pasti aku bersegera kepadanya hingga aku melaksanakannya."
Dari sinilah sangat jelas bahwa Abdullah bin Mubarak ulama yang sangat zuhud, ia tidak pernah menyimpan harta untuk dirinya sendiri, namun ia belanjakan di jalan Allah dan untuk beribadah kepada Allah. Adapun Wara' nya (sikap kehati-hatian dalam melakukan segala hal) Abdullah bin Mubarak saat ia berkata :
➖"Seandainya seseorang bertakwa dalam seratus perkara sementara dia tidak bertakwa dalam satu perkara, niscaya dia bukan termasuk orang yang bertakwa, seandainya dia bersikap wara' (berhati-hati) terhadap seratus perkara sementara dia tidak bersikap wara' dalam satu perkara, maka dia bukan termasuk orang ang wara'.
Barangsiapa memiliki sifat kejahilan, maka dia termasuk orang-orang yang jahil. Tidaklah engkau mendengar Allah telah berfirman kepada Nabi Nuh dalam Qs.Hud: 45:
➖ "Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku."
Lalu Allah melanjutkan firmannya:
➖"Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."
BAGAIMANA DENGAN ADAB DAN KEMURAHAN HATI ABDULLAH BIN MUBARAK ??
Sungguh tidak diragukan lagi dalam hal adab dan rendah hati, karna Abdullah bin Mubarak sendiri sangat menganjurkan untuk membaguskan adab dan menjelaskan kepada manusia tentang adab yang bagus.
Sebagai contoh, suatu ketika ada seorang laki-laki yang bersin di samping Abdullah bin Mubarak, maka Abdullah bin Mubarak berkata,
➖ "Apa yang harus diucapkan ketika selesai bersin?"
Laki-laki itu menjawab, "Alhamdulillah."
Maka Abdullah bin Mubarak pun menjawab, "Yarhamukallah."
Subhnallah kami sangat kagum dengan adabnya yang bagus dan mengajarkan kepada manusia akan urgensinya.
Atau melalui perkataan beliau langsung, misalnya saat Abdullah bin Mubarak berkata kepada ahli hadits dan penuntut ilmu,
➖ "Kalian lebih membutuhkan adab daripada banyaknya ilmu." "Pelajari adab sebelum Engkau pelajari Ilmu."
Kemurahan hati Abdullah bin Mubarak dijelaskan dari sanadnya Hibban bin Musa, dia berkata,
➖ "Abdullah bin Mubarak dicela karena membagi-bagikan hartanya diberbagai negeri, tapi tidak membagi-bagikannya kepada penduduk negerinya sendiri.
Maka Abdullah bin Mubarak berkata,
➖ 'Sesungguhnya aku mengetahui kedudukan kaum yang memiliki keutamaan dan kejujuran, jika mereka mencari hadits, maka mereka mencarinya dengan sebaik-baiknya, dan orang-orang sangat membutuhkan mereka, jika kami membiarkan mereka, maka terlantarlah mereka, jika kami membantu mereka, maka mereka akan menyebarkan ilmu kepada umat Muhammad, dan aku tidak tahu setelah kenabian ada yang lebih utama daripada menyebarkan ilmu."
Allahuakbar...
Selain itu semua dia juga ulama yang sangat bertawadhu' karna tidaklah seseorang bertawadhu’ karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya. Al-Hasan berada di kuffah, dibacakan kepada nya kitab al-Manasik yang berakhir pada hadits pendapat Abdullah bin Mubarak, maka Abdullah bin Mubarak berkata,
➖ "Siapakah yang menulis pendapatku ini?"
Al-Hasan menjawab,
➖ "Sekretaris yang menulisnya."
Lalu Abdullah bin Mubarak menghapus tulisan itu sampai benar-benar terhapus, sembari berkata,
➖ "Siapakah aku ini sehingga kata-kataku harus ditulis?"
Itulah sepenggal kisah tawadhu’nya Abdullah bin Mubarak, dia malu jika kebaikan nya dianggap oleh manusia.
Dari kisah di atas semua membuat banyak manusia yang mencintai Abdullah bin Mubarak karena ilmunya, karena adabnya, karena takutnya ia kepada Allah dan sebagainya. Adz-dzahabi berkata,
➖ "Demi Allah, aku mencintainya karena Allah, dan aku mengharapkan kebaikan dengan mencintainya, karena anugrah yang Allah berikan kepadanya berupa ketakwaan, ibadah, keikhlasan, jihad, keluasan ilmu, kesempurnaan, pengorbanan, kedermawanan, dan sifat-sifat terpuji lainnya."
Abdullah bin Mubarak seorang ulama' yang terkenal, meskipun ia tidak ingin dikenal, beliau memiliki banyak ilmu, sudah tentu beliau mempunyai guru-guru yang mengajarkan ilmu kepadanya, sehingga beliau menjadi seorang ulama yang mahir dan luas ilmunya.
Selama perjalanan Abdullah bin Mubarak menuntut ilmu, ia telah berguru dengan banyak ulama’, hingga kurang lebih ada 227 guru. Abana tidak bisa menyebutkan satu-satu, karena banyaknya mereka. Namun sahabat Abana bisa merujuk dalam kitab Tahdzib al-Kamal untuk melihat siapa sajakah guru-guru Abdullah bin Mubarak.
BERIKUT SALAH SATU GURU ABDULLAH BIN MUBARAK :
Ketika Abdullah bin Mubarak berada di Damaskus, beliau belajar dengan banyak guru diantaranya adalah al-Auza’i, Said bin Abdul Aziz, Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, Yunus bin Abu Ishaq, Malik bin Anas dan sebagainya.
SEDANGKAN MURID-MURID BELIAU BERJUMLAH KURANG LEBIH 143 ORANG
Di antaranya adalah Abu Bakar bin Ayyasy, Ishaq bin Rahawaih, Fudhail bin Iyyadh, Nu’aim bin Hammad, ats-Tsauri, Yahya bin Ayyub, Abu Kuraib, Ali bin Hajar, Ibnu Mahdi, Yahya bin Ma’in, Hibban bin Musa dan sebagainya. Silakan rujuk lebih lengkapnya murid-murid Abdullah bin Mubarak dalam kitab At-Tadzhib Al-Kamal.
ADAPUN KARYA TULIS ATAU KITAB-KITAB ABDULLAH BIN MUBARAK, sangat banyak sekali di antaranya adalah:
At-Tafsir, terbitan Dar al-Kutub al-Ilmiyah
Al-Musnad, berdasarkan riwayat al-Hasan bin Sufyan bin Amir an-Nasawi.
Kitab al-jihad, dicetak dengan tahqiq Dr.Nazih Hammad, profesor di universitas Malik Abdul Aziz, Makkah.
Kitab al-Birr wa ash-shilah
Kitab As-sunan
Kitab at-tarikh
Arba’in fii al-hadits
Riqa’ al-fatawa
Kitab az-zuhd wayalihi ar-Raqaiq, dicetak dengan tahqiq dan ta’liq syaikh Habiburrahman al-A’zhami.
Kisah Abdullah bin Mubarak Wafat
Abdullah bin Mubarak pergi ke Iraq pada 141 H dan meninggal di Hait atau Anat pada 13 Ramadhan 181 H. (Abdan bin Utsman) Diriwayatkan bahwa usia Abdullah bin Mubarak saat meninggal kurang lebih 63 tahun. Semoga Allah merahmatinya dan ilmunya berkah bagi umat manusia hingga sekarang, sungguh jasa-jasa yang beliau persembahkan untuk kaum Muslimin sangatlah besar.
KATA-KATA INDAH DARI ABDULLAH BIN MUBARAK
Orang yang berakal itu tidak merasa aman dari empat perkara:
1️⃣. Pertama, dosa yang telah lalu yang tidak diketahui apa yang akan Allah perbuat terhadapnya.
2️⃣. Kedua, umur yang masih tersisa yang tidak diketahui apa saja yang ada di dalamnya berupa perkara-perkara yang membinasakan.
3️⃣. Ketiga, keutamaan yang telah diberikan yang mungkin itu adalah tipu daya atau istidraj.
4️⃣. Keempat, kesesatan yang ditampakkan, baik kepadanya lalu dia melihatnya sebagai petunjuk, dan dari kesesatan hati sesaat demi sesaat yang lebih cepat daripada sekejap mata yang mungkin akan merampas agamanya sedangkan dia tidak menyadarinya."
Itulah empat perkara yang mana kita harus berhati-hati dan selalu memperhatikannya.
Saat Abdullah mengambil Air minum ditengah banyak orang, dan orang-orang di sana tidak mengenalnya, lalu mereka mendesak dan mendorongnya, ketika Abdullah keluar, dia berkata:
➖Kehidupan itu tidak lain hanyalah seperti ini, yakni bila kita tidak mengenalnya maka kita tidak menghormatinya."
๐Refrensi : Min A'lam As-Salam Syaikh Ahmad Farid