Tampilkan postingan dengan label Surga dan Neraka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Surga dan Neraka. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Februari 2021

SELAMATKAN DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

🔥 SELAMATKAN DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA 🔥

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


🔥 Ada beberapa ayat Al Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang mengingatkan kita agar memelihara keluarga dari api neraka. Misalnya, surah at-Tahrim ayat 6. Artinya, 

➖ "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."


🔥Ketika ayat itu turun kepada Rasulullah SAW, Imam Ja'far As-Shadiq menceritakan, seorang sahabat menangis dan berkata, 

➖ "Aku tidak mampu menguasai diriku dan kini diberi beban dengan keluargaku."


🔥Mendengar keluhan itu, Nabi SAW bersabda,

➖ "Perintahkan keluargamu sebagaimana engkau diperintahkan. Ikuti dan cegah keluargamu sebagaimana engkau dilarang mengerjakan."


🔥Imam Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna ayat itu

➖ "Didiklah diri dan keluargamu dengan perbuatan baik dan saleh." Allah Ta'ala secara tegas memerintahkan kita untuk mendidik diri sendiri dan keluarga dengan ajaran-ajaran agama. Dengan begitu, terbentuklah suatu keluarga Muslimin yang bertakwa.


🔥Dampaknya bisa menjalar secara luas. Sebab, bila institusi keluarga baik, maka negara pun baik. Keluarga merupakan "negara kecil." Dalam arti, bila ingin mewujudkan negara yang baldatun thoyyibatun wa Rabbun ghafur, maka kita harus mulai dari keluarga.


🔥Perintah ini menjadi lebih jelas bagi pihak laki-laki, yakni kepala keluarga. Pihak ini adalah pemimpin. Dan, tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Ingatlah sabda Rasulullah SAW:

➖ "Kalian semua adalah pemimpin dan seluruh kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin” 

📙 (Muttafaqun alaihi).


🔥Tanggung jawab juga meliputi hubungan antara orang tua dan anak. Tugas orang tua tak sekadar memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan untuk para buah hatinya. Lebih dari itu, anak-anak juga perlu kasih sayang dan didikan yang mantap, terutama dalam bidang agama.


🔥Janganlah menjadi orang tua yang terlampau sibuk dalam mengejar karier di luar rumah sehingga lalai dari mendidik anak-anak.


🔥Ibnu Qayyim al-Jauziyah menasihati,

➖ "Siapa yang tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya, dan meninggalkannya begitu saja, maka ia sungguh telah melakukan kejelekan yang paling besar kepada mereka."

Selasa, 05 Januari 2021

KISAH NABI MUHAMMAD SAAT MELIHAT SURGA DAN NERAKA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

✨ KISAH NABI MUHAMMAD SAAT MELIHAT SURGA DAN NERAKA ♨️

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


💎 Kita mengetahui bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam pernah melihat neraka, sebagaimana beliau pernah melihat surga pada masa hidup beliau. 


✨ Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abdullah ibn ‘Abbas bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖ “Aku melihat surga, dan aku mencoba menggapai untuk mengambil setangkai dari buah-buahan di dalamnya. Seandainya aku berhasil mengambil buah-buahan itu, kalian pasti akan dapat memakan buah-buahan tersebut sampai akhir zaman. Dan aku juga melihat neraka, dan aku belum pernah melihat sesuatu yang lebih menakutkan (dari neraka). Aku melihat bahwa sebagian besar penduduknya adalah wanita.” 


✨♨️ Bukhari meriwayatkan dari Asma bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖ “Surga berada begitu dekat denganku sehingga jika aku mau, aku dapat memetik beberapa buahnya. Neraka juga didekatkan sekali kepadaku sehingga aku berkata, “Ya Allah, bahkan aku masih bersama mereka?” Aku melihat seorang wanita yang sedang dicakar seekor kucing, dan aku bertanya, “Mengapa ini?” Mereka memberitahuku, “Ia (wanita itu) menyekap kucing tersebut sampai mati kelaparan; ia tidak memberinya makan, dan tidak melepaskannya supaya kucing tersebut dapat memakan tikus-tikus yang berkeliaran di bumi.” 


♨️ Imam Ahmad meriwayatkan dari al-Mughirah ibn Syu’bah bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖ “Neraka didekatkan sekali kepadaku dan aku mencoba meniup panasnya agar tidak menerpa wajahku. Aku melihat di dalamnya seorang lelaki dengan sebuah tongkat yang bengkok ujungnya, seorang lelaki lain yang menggembalakan bahirah (nama yang diberikan oleh masyarakat jahiliah kepada unta betina yang dibiarkan lepas untuk makan rumput sebebas-bebasnya setelah telinganya disayat), seorang lelaki Humayr, dan wanita yang menyekap kucing. 


♨️ Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖ “Surga dan neraka diperlihatkan kepadaku. Surga didekatkan sekali kepadaku, sehingga aku berusaha untuk mengambil buah-buahan darinya, tetapi aku tidak dapat mencapainya. Neraka juga diperlihatkan kepadaku, dan didekatkan sekali kepadaku, sehingga aku mundur karena takut akan tersentuh olehnya. Aku melihat seorang wanita Humayr yang tinggi dan hitam, yang sedang dihukum karena seekor kucing miliknya: wanita itu mengikat kucing tersebut dan tidak memberinya sesuatu untuk dimakan dan diminum, dan tidak melepaskannya agar ia dapat makan tikus. Aku juga melihat Abu Thumamah ‘Umar ibn Malik yang sedang ditarik batang tenggorokannya di neraka.”


✨♨️ Setelah seseorang meninggal, selagi mereka di alam barzakh, kepada mereka akan diperlihatkan tempat mereka di surga (jika mereka beriman) atau di neraka (jika mereka tidak beriman kepada Allah).

Kamis, 26 November 2020

ISYARAH SURGA UNTUK SAYYIDAH KHADIJAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

                 "ISYARAH SURGA 

      UNTUK SAYYIDAH KHADIJAH"

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🌹 Sayidah Khadijah merupakan wanita cerdas karena memilih Baginda nabi sebagai suaminya. Sebagaimana dituturkan Mbah Maimoen, Allahu yarham, Khadijah telah mengamati tanda-tanda nubuwah dalam diri Muhammad. Dengan tanda yang ia baca dalam kitab samawi sebelumnya dan kejadian yang disaksikan Maisarah, ia memberanikan diri melamar putra dari Abdullah, Muhammad. sebelumnya ia telah mengatakan tidak akan menikah kecuali dengan nabi akhir zaman.


🌹 Khadijah menikah pada umur 40 tahun, sedangkan Muhammad berumur 25 tahun. Segalanya telah dicurahkan Khadijah untuk menemani dakwah kekasihnya. Baik dalam keadaan suka maupun duka ia selalu mendampingi beliau. Hingga pada umur 65 tahun ia dipanggil oleh Allah Swt, setelah 3 hari kematian paman beliau, Abu Thalib, sebagian riwayat mengatakan ia wafat 35 malam sebelum Abu Thalib.


🌹 Sayidah Khadijah adalah wanita mulia yang mempunyai jasa besar bagi perkembangan Islam. Di awal perjuangan nabi menyebarkan Islam, ia yang menjadi menopang dalam setiap dakwah beliau. Karenanya, Nabi mengalami kepedihan yang begitu dalam saat Istri tercinta harus pergi di awal Islam mulai dikenal. Akan tetapi, beliau tahu bahwa Allah telah menyiapkan hikmah besar di dalamnya.


🌹 Kemuliaan ini terbukti dengan adanya isyarah atau kabar gembira dari Allah bahwa ia akan dimasukkan ke surga. Beberapa sahabat telah mendapat khabar surga saat mereka masih hidup, dan dari perempuan adalah Khadijah binti Khuwailid. Imam Hakim meriwayatkan hadis dari Urwah, dari Aisyah bahwa Rasulullah Saw bersabda:


أُمِرْتُ اَنْ أُبَشِّرَ خَدِيْجَةَ بِبَيْتٍ فِی الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ


➖Artinya: Aku diperintah memberi khabar gembira Khadijah dengan (disiapkannya) rumah di surga (yang terbuat) dari qashab (Zabarjad dan Yaqut). 

(📙HR. Hakim) 


🌹 Dalam riwayat lain Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:


بَشِّرُوْا خَدِيْجَةَ بِبَيْتٍ فِی الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيْهِ وَ لَا نَصَبَ


➖Artinya: Berikan khabar gembira kepada Khadijah dengan rumah di surga dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), tanpa ada kebisingan di dalamnya dan tidak ada kepayahan.


🌹 Imam Baihaqi dalam kitab Dalail al-Baihaqi meriwayatkan hadis bahwa, malaikat jibril datang kepada Rasul, menitipkan salam dari Allah dan darinya untuk Khadijah. Ia mengabarkan terbangung rumah di surga untuk ummil mukminin. 

Abu Hurairah berkata:


➖“Malaikat Jibril kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, Ini Khadijah membawakan lauk makanan atau minuman, ketika dia datang sampaikan salam dari Tuhannya dan dariku. Dan, berilah dia khabar gembira dengan rumah di surga dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), tidak ada kebisingan dan kelelahan di dalamnya.”


🌹 Kabar Khadijah dibangunkan rumah di surga juga diutarakan oleh Aisyah, saat ia mengutarakan rasa cemburunya kepada istri pertama Baginda nabi:


➖“Aku tidak pernah cemburu sebagaimana cemburuku kepada Khadijah binti Khuwailid, karena aku mendengar Rasulullah selalu menuturnya. Dan, Rasulullah tidak menikahiku kecuali setelah tiga tahun ia meninggal. Sungguh Tuhan telah memerintahkan Rasul agar memberinya kabar gembira dengan rumah di surga yang terbuat dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), la kepayahan kebisingan di dalamnya.” 

(📙HR. Al-Bukhari)

Selasa, 10 November 2020

PELAJARAN DARI KISAH SUJUDNYA PARA MALAIKAT KEPADA NABI ADAM

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

PELAJARAN DARI KISAH SUJUDNYA PARA MALAIKAT KEPADA NABI ADAM 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🌍 Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menempatkan Nabi Adam dan anak keturunannya dalam kedudukan yang mulia, lebih mulia dari para makhluk-Nya yang lain. 

Salah satu bukti yang menunjukkan hal tersebut adalah setelah Allah menciptakan Adam, Allah perintahkan para malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam ‘alaihi shalatu wa salam.


وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ


➖“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” 

📖(QS. Al-Baqarah: 34)


🌍 Peristiwa sujudnya para malaikat kepada Nabi Adam terkadang menimbulkan polemik di sebagian umat Islam atau memang isu ini sengaja dilemparkan ke tengah-tengah umat Islam untuk menebar kerancuan dengan mempertanyakan “Mengapa Allah meridhai makhluk-Nya sujud kepada selain-Nya? Bukankah ini sama saja melegitimasi kesyirikan? Dan Iblis adalah hamba Allah yang benar-benar mentauhidkannya karena menolak untuk sujud kepada Adam”. Kurang lebih demikian kalimat rancu yang sering dibesar-besarkan oleh sebagian kalangan.


🌍 Yang perlu kita ketahui adalah para ulama membagi sujud ke dalam dua bagian; pertama, sujud ibadah dan yang kedua sujud (tahiyah) penghormatan.


🌍 Sujud ibadah hanya boleh dipersembahkan kepada Allah semata tidak boleh kepada selain-Nya. Allah tidak pernah memerintahkan satu pun dari makhluk-Nya untuk bersujud kepada selain-Nya dalam rangka untuk beribadah kepada makhluk tersebut. Para malaikat Allah perintahkan sujud kepada Nabi Adam bukan dalam rangka sujud ibadah tetapi sujud penghormatan.


🌍 Sujud penghormatan merupakan bagian dari syariat umat-umat terdahulu, kemudian amalan ini diharamkan dengan diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara contoh sujud penghormatan adalah sujudnya para malaikat kepada Nabi Adam ‘alaihissalam. Demikian juga mimpi Nabi Yusuf yang ia ceritakan kepada Ayahnya Nabi Ya’qub lalu mimpi itu menjadi kenyataan. Di dalam surat Yusuf dikisahkan,


إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ


➖(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”

 📖(QS. Yusuf: 4)


وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا ۖ وَقَالَ يَا أَبَتِ هَٰذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا ۖ


➖Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf, “Wahai ayahku inilah ta´bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan…” 

📖(QS. Yusuf: 100)


🌍 Inilah di antara contoh-contoh sujud penghormatan yang merupakan bagian dari syariat umat terdahulu.


🌍 Pengalaman serupa juga pernah terjadi kepada Muadz bin Jabal tatkala melihat ahlul kitab di Syam. Tatkala pulang dari Syam, Muadz sujud di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,


مَا هَذَا يَا مُعَاذُ قَالَ أَتَيْتُ الشَّامَ فَوَافَقْتُهُمْ يَسْجُدُونَ لِأَسَاقِفَتِهِمْ وَبَطَارِقَتِهِمْ فَوَدِدْتُ فِي نَفْسِي أَنْ نَفْعَلَ ذَلِكَ بِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَا تَفْعَلُوا فَإِنِّي لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِغَيْرِ اللَّهِ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا


➖“Apa-apaan ini, wahai Mu’adz?” Muadz menjawab, “Aku baru datang dari Syam. Yang kulakukan ini serupa dengan mereka, (orang-orang di sana) mereja sujud untuk uskup dan pendeta-pendeta mereka. Aku pun berkeinginan melakukannya kepadamu.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jangan kau lakukan. Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk bersujud, maka akan kuperintahkan istri untuk bersujud kepada suaminya.” 

📙(HR Ibnu Majah, No. 1853).


🌍 Apa yang dilakukan penduduk Syam adalah contoh dari syariat terdahulu yang masih mereka amalkan, mereka sujud kepada pemuka-pemuka agama dan tokoh-tokoh mereka sebagai penghormatan untuk para pembesar tersebut, bukan untuk menyembah mereka.


🌍 Di antara contoh lainnya juga, ada seekor hewan melata yang sujud kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau melarangnya karena sujud kepada makhluk, baik itu sujud penghormatan terlebih lagi sujud untuk ibadah, haram hukumnya dalam syariat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam timbangan syariat Muhammad (baca: syariat Islam) sujud penghormatan sama saja dengan sujud ibadah, haram hukumnya apabila dipersembahkan kepada selain Allah.


🌍 Pelajaran lainnya yang dapat kita petik dari peristiwa sujudnya para malaikat kepada Nabi Adam ‘alaihissalam adalah, iblis termasuk dari bangsa jin bukan dari golongan malaikat sebagaimana yang dipahami oleh sebagian orang.


🌍 Malaikat diciptakan dari cahaya, sedangkan bangsa jin termasuk iblis, Allah ciptakan dari api. Allah berfirman,


وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ


➖Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya…” 

📖(QS. Al-Kahfi: 50)


قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ


➖Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. 

📖(QS. Al-A’raf: 12)


🌍 Dengan demikian iblis bukanlah dari golongan malaikat, saat itu ia hanya bersama dengan para malaikat Allah yang taat. Ada yang menyatakan, dahulu iblis adalah bangsa jin yang taat kepada Allah. Inilah alasannya ia dimuliakan dengan dikumpulkan bersama para malaikat walaupun ia bukan malaikat. Namun akhirnya sifat sombongnya terlihat di hadapan para malaikat, tatkala Allah mengujinya dengan memerintahkan untuk sujud kepada Nabi Adam.

Kamis, 05 November 2020

INILAH PINTU-PINTU SURGA UNTUK PEREMPUAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

INILAH PINTU-PINTU SURGA UNTUK PEREMPUAN 

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


🌹Juru bicara kaum perempuan pertama dalam Islam yakni Asma 'binti Yazid bin Sakan pernah menyampaikan protes kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, tentang peran perempuanyang dinilainya kurang adil dalam mendapatkan amalan untuk masuk surga.


🌹Di dalam kitab Nisaa’ Haular Rasul, dikisahkan shahabiyat Asma radhiyallahu'anha mendatangi Rasulullah dan bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah utusan bagi seluruh perempuan muslimah di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang saya katakan dan semuanya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah Ta'ala mengutusmu untuk laki-laki dan perempuan, lalu kami beriman kepada Anda dan membai'at Anda.


🌹Sementara itu, kami adalah wanita yang terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyanggarumah tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, akan tetapi kaum lelaki yang mendapat keutamaan melebihi kami dengan salat Jumat, mengantarkan jenazah dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad, kamilah yang menjaga harta mereka, yang mendidik anak-anak mereka, maka apakah kami bisa mendapatkan pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka? "


🌹Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah menoleh kepada para sahabat dan bersabda,

➖ "Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang perempuan tentang dien yang lebih baik dari apa yang dia tanyakan?" 

Para sahabat menjawab, 

➖ "Benar, kami belum pernah mendengarnya ya Rasulullah!"


🌹Kemudian Rasulullah bersabda:

➖ "Kembalilah wahai Asma 'dan beritahukanlah kepada para perempuan yang berada di belakangmu bahwa perlakuan baik salah satu di antara mereka kepada suaminya dan mintalah keridhaan suaminya, mengikuti persetujuan suaminya, itu semua dapat mengimbangi seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh kaum lelaki. "


🌹Dari perannya itulah kaum perempuan akan mendapatkan pahala dan menjadi jalan atau pintu-pintu yang akan mempermudah mereka memasuki surga. Inilah pintu-pintu pembuka surga untuk kaum perempuan ini, yakni :


1️⃣ . Sifat ikhlas dan ridha


Hadis Rasulullah di atas menggambarkan pentingnya peran istri dan ibu. Tanpa adanya mereka yang ikhlas mengurus rumah dan membersamai putra putri tercinta, para suami tak akan tenang bekerja dan beribadah. Pantaslah kiranya jika Allah menjanjikan pahala yang setara dengan amalan para suami, bahkan juga ganjaran tertinggi yang diberikan pada mereka yang berjihad, yakni surga-Nya.


Dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda, 

➖ “Apabila seorang istri menjaga salat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatan, dan taat pada suaminya, maka ketika di akhirat dikatakan kepadanya: “Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu sukai’,” 

📙 (HR Ahmad).


Hadis yang lain menguatkan pentingnya ridha suami; Nabi Muhammad saw berkata:

➖ “Siapa saja perempuan yang meninggal dunia dalam keadaan suami ridha padanya, maka dia akan masuk surga,”

📙 (HR At-Tirmidzi).


2️⃣ . Pahala hamil, melahirkan, dan menyusui


Kita sering menganggap hamil, melahirkan, dan menyusui adalah proses alamiah yang akan terjadi ketika perempuan menikah. Sehingga banyak perempuan yang terkesan mengabaikan sisi spiritualitas dan hanya berfokus pada penjagaan aspek kesehatan saat melalui momen-momen tersebut.


Padahal, Islam memberikan posisi khusus pada para ibu yang mendapat amanah tersebut. Sebagaimana termaktub dalam Surat Luqman ayat 14, 

➖ “Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orangtuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kalian kembali.”


Begitu besar keutamaan para ibu yang hamil dan menyusui hingga Allah secara istimewa menyebut proses ini dalam Al-Qur’an beberapa kali. Seperti dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 dan Surat Al-Baqarah ayat 233. Kedua ayat ini berisi anjuran berbuat baik pada ibu karena besarnya keutamaan mereka yang telah melalui kehamilan dengan susah payah, mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan, dan memberikan saripati tubuhnya dalam bentuk air susu.


Dalam sebuah hadis, Abu Hurairah ra menyebutkan bahwa ada seorang sahabat yang menghadap Rasulullah saw dan bertanya,

➖ “Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?”Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ayahmu,”

📙 (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah).


3️⃣ . Bersabar dalam mendidik anak


Pintu lain yang bisa mengantarkan seorang ibu mengetuk surga-Nya adalah dengan kesabaran mendidik anak. “Dr Yusuf Qaradhawi mengatakan bahwa sabar merupakan induk seluruh akhlak mulia.


Ketika menjalankan peran sebagai Ibu, kesabaran akan teruji. Entah karena beratnya dalam proses mengandung, anak-anak yang sakit sehingga sang ibu harus terjaga sepanjang malam, hingga tingkah polah si kecil yang seringkali memancing emosi. Kunci bersabar, dengan menanamkan keyakinan bahwa mereka yang sabar akan memiliki posisi mulia di sisi Allah.


Keutamaan lain yang dijanjikan Allah pada orangtua yang sabar termuat dalam hadis berikut: Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

➖ “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudian dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka,” 

📙(HR Muslim)

Rabu, 28 Oktober 2020

KISAH SAHABAT NABI YANG DAPAT JAMINAN SURGA KARENA TAK PERNAH DENGKI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH SAHABAT NABI YANG DAPAT JAMINAN SURGA KARENA TAK PERNAH DENGKI 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🔵Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan menceritakan kisah penghuni surga yang disadur dari 📚Kitab Faidlh an-Nubuwah. Kisahnya seperti ini.


🔵Saat Nabi Muhammad sedang duduk bersama sahabat-sahabatnya di masjid tiba-tiba beliau mengatakan demikian, ➖“Sebentar lagi penghuni surga akan masuk ke dalam masjid.” 

Para sahabat pun tertuju pada pintu masjid. ➖“Siapakah gerangan penghuni surga yang dikatakan Rasulullah itu,” 

gumam para sahabat.


🔵Tak selang lama seseorang masuk dalam masjid yang raut wajahnya masih meneteskan air wudu sambil tangannya menenteng sepasang sandal. 

Apa keistimewan orang tersebut sehingga menjadi penghuni surga? 

Tak seorang pun berani bertanya walaupun semuanya menunggu jawaban.


🔵Keesokan harinya peristiwa itu terulang kembali sampai hari ketiga. Para sahabat pun tak ada yang berani bertanya. 

Sehinga pada akhirnya sahabat Abdullah Ibnu Amr memutuskan untuk menyelidiki amalan apa sehingga ia masuk surga.


🔵Abdullah Ibnu Amr berpura-pura berada dalam masalah dengan orangtuanya. 

Ia berkata, 

➖“Saudara, telah terjadi kesalahpahaman antara aku dan orangtuaku. Dapatkah aku menumpang di rumah Anda selama tiga hari?”


➖“Boleh, boleh …” jawab si penghuni surga tersebut.


☪️ Tiga hari tiga malam ia memperhatikan, mengamati bahkan mengintip amalan si penghuni surga, tak satu pun amalan istimewa yang ia perbuat. Tidak ada ibadah khusus yang ia kerjakan dalam kesehariannya. Tak pernah sholat malam, pun puasa sunah. Malam-malamnya diisi dengan istirahat pulas sampai menjelang waktu Subuh tiba.


☪️ Pada siang hari dia hanya berkerja secara tekun. Pulang pergi ke pasar layaknya orang biasa. 

➖“Pasti ada sesuatu amalan yang disembunyikan olehnya, Aku harus terus terang kepadanya,” demikian pikir Abdullah.


➖“Amalan apakah yang kamu perbuat sehingga Anda mendapat jaminan surga,” tanya Abdullah.


➖“Apa yang kamu lihat itulah amalanku!” jawab si penghuni surga.


🔵Dengan kecewa Abdullah langsung berbalik arah pulang ke rumah namun tiba-tiba tangannya dipegang oleh si punghuni surga sambil berkata, 

➖“Apa yang Anda lihat itulah amalan keseharian saya, hanya ada tambahan sedikit, aku tak pernah merasa iri hati pada orang lain atas nikmat yang Allah berikan pada hamba piihan-Nya dan saya tidak pernah melakukan penipuan dalam segala aktivitas saya.”


🔵Dengan jawaban yang diberikan penghuni surga tersebut Abdullah pulang sambil berkata, ➖“Rupanya, yang demikian itulah yang menjadikan Anda mendapat jaminan surga.”


🔵Semoga kita dapat memetik hikmah di atas dengan selalu konsisten menjaga hati dan berlaku jujur kepada siapa pun dan dimana pun. 


Wallahù'alam .

Selasa, 27 Oktober 2020

KARENA SURGA BUKAN TEMPAT DAGING HARAM

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

☄️ KARENA SURGA BUKAN TEMPAT DAGING HARAM ☄️

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


☄️Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,


أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا


➖"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik).” 

📙(HR. Muslim)


☄️Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :


لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةً بِغَيْرِ طَهُورٍ ، وَلاَ صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ


➖“Allah tidak akan menerima shalat seseorang tanpa berwudlu (bersuci), dan tidak akan menerima sedekah dengan harta ghulul (curian/korupsi).”

📙(HR. Muslim)


☄️Bukan itu saja, memakan barang haram akan menyeret pelakunya ke neraka, sebagaimana hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,


لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ ، النَّارُ أَوْلَى بِهِ


➖“Sungguh daging yang tumbuh dari barang haram tidak akan masuk surga; neraka lebih pantas untuknya.” 

📙 (HR. Ahmad, al-Tirmidzi)


☄️Dari Khaulah al-Anshariyah Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata:Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,


إِنَّ رِجَالًا يَتَخَوَّضُونَ فِي مَالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَلَهُمْ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


➖ “Sesungguhnya ada beberapa orang yang memakan harta milik Allah tanpa jalan yang benar maka neraka menjadi bagian mereka pada hari kiamat.” 

📙 (HR. Al-Bukhari)


☄️Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata,


الطَّعَامَ يُخَالِطُ الْبَدَنَ وَيُمَازِجُهُ وَيَنْبُتُ مِنْهُ فَيَصِيرُ مَادَّةً وَعُنْصُرًا لَهُ ، فَإِذَا كَانَ خَبِيثًا صَارَ الْبَدَنُ خَبِيثًا فَيَسْتَوْجِبُ النَّارَ ؛ وَلِهَذَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ جِسْمٍ نَبَتَ مَنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ . وَالْجَنَّةُ طَيِّبَةٌ لَا يَدْخُلُهَا إلَّا طَيِّبٌ


➖ “Makanan yang masuk ke tubuh, diserap oleh tubuh dan menumbuhkan daging ia menjadi zat dan komponen bagi tubuh itu. Apabila zat itu buruk maka tubuh juga menjadi buruk sehingga harus merasakan neraka. Karenanya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “setiap tubuh yang tumbuh dari makanan haram maka neraka lebih pantas untuknya.” Sementara surga adalah baik yang tidak akan dimasuki kecuali tubuh yang baik.” 

📚(Majmu’ Fatawa: 21/541)


☄️Syaikh Ibnu Jibrin Rahimahullah berkata,


الأكل إذا كان طيباً كان البدن طيباً ، وسلم من العذاب ، وإذا تغذى البدن على حرام كان البدن آثماً أو نجساً


➖ “Apabila makanan itu baik maka tubuh akan menjadi baik dan selamat dari adzab. Apabila tubuh tumbuh dari makanan haram maka tubuh itu berdosa dan najis.

📚 (Syarh ‘Umdah al-Ahkam: 3/74)


☄️Makanan haram ibarat kolam kotor, janganlah berenang di dalamnya. Tebing curam, jangan didaki. Jalanan hancur yang tak pantas dilewati. Ia adalah kendaraan yang membawa ke neraka. Karenanya, wapadalah terhadap makanan haram. Tinggalkan mengonsumsi makanan haram; baik haram zatnya atau sebab memperolehnya.


☄️Makanan haram adalah keburukan dan Allah tidak menyukai keburukan.  


قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَاأُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


➖“Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan".” 

📖(QS. Al-Maidah: 100)


☄️Sadarilah, syetan selalu menghiasi makanan dan harta haram kepada jiwa-jiwa yang lemah. Syetan menghayalkan kesenangan dan poya-poya dengan banyak harta. Syetan membangun mimpi-mimpi indah dengan gelimang harta dari jalan yang haram. Wallahu a’lam.

Jumat, 23 Oktober 2020

999 DARI 1000 ORANG MASUK NERAKA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

999 DARI 1000 ORANG MASUK NERAKA 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


♨️🔥 Banyak nash yang menyatakan banyaknya jumlah manusia yang akan masuk neraka, dan sedikit yang masuk surga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


➖“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun engkau sangat menginginkannya.” 

📖(Qs. Yusuf[12]: 103)


➖“Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka, lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang yang beriman.” 

📖(Qs. Saba’[34]: 20)


➖“Sungguh neraka jahanam akan Kami penuhi dengan jenismu (iblis) dan semua orang di antara mereka yang mengikutimu.” 

📖(Qs. Shad[38]: 85)


♨️🔥Sebuah indikasi tentang sangat besarnya jumlah orang kafir dan musyrik yang menolak seruan para rasul Allah adalah bahwa pada hari kiamat nanti, ada di antara para nabi yang datang dengan sekelompok kecil (kurang dari sepuluh orang), sedangkan yang lainnya dengan satu atau dua orang saja, dan ada pula yang tanpa pengikut sama sekali. 


♨️🔥Muslim meriwayatkan dari Ibn ‘Abbas bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖“Kepadaku diperlihatkan berbagai umat, dan aku melihat seorang nabi yang diikuti oleh sekelompok kecil orang, yang lainnya diikuti oleh satu atau dua orang saja, sedangkan yang lain tanpa pengikut sama sekali...” 


♨️🔥Banyak nash menyatakan bahwa 999 dari setiap 1.000 orang anak Adam akan masuk neraka, dan hanya satu orang yang masuk surga.


♨️🔥Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖“Allah subhanahu wa ta’ala akan berfirman kepada Adam, ‘Wahai Adam!” Adam menjawab, ‘Aku mendengar panggilan-Mu, aku patuh kepada perintah-perintah-Mu, dan semua kebaikan ada di tangan-Mu.’ Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan Adam ‘Sisihkan para penghuni neraka?’ Adam bertanya, ‘Berapa banyaknya para penghuni neraka?’ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Dari setiap 1.000 orang, ambil 999 orang.’ Pada saat itu, rambut anak-anak berubah menjadi uban dan setiap wanita hamil akan keguguran secara spontan, dan engkau akan melihat orang-orang seolah-olah mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah sangat pedih.” Ucapan ini sanat menyedihkan para Sahabat, dan mereka berkata, “Ya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, siapa di antara kita yang akan menjadi yang seorang (di antara seribu) itu?” Beliau bersabda, “Bergembiralah, yang seribu orang itu adalah dari Ya’juj dan Ma’juj, sedangkan yang satu orang itu dari kalian.” Kemudian beliau bersabda, “Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap agar jumlah kamu adalah sepertiga dari penduduk surga.” Para Sahabat memuji dan mengagungkan allah subhanahu wa ta’ala. Kemudian beliau bersabda, “Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap seperdua penduduk surga adalah kalian, karena kalian dibanding umat-umat lain adalah seperti sehelai bulu putih di tengah-tengah bulu hitam seekor banteng, atau seperti bulatan tanpa bulu di kaki depan seekor keledai.” 


♨️🔥‘Imran ibn Hushain meriwayatkan bahwa pada suatu ketika tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sedang dalam perjalanan, sementara beberapa orang Sahabat masih berada di belakang, beliau mengangkat suara dan membacakan ayat berikut:


➖“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan pada hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat dahsyat. Pada hari kamu melihatnya, setiap ibu yang menyusui, akan lupa kepada bayinya yang sedang menyusu. Dan setiap wanita yang mengandung akan gugur kandungannya. Ketika itu akan engkau lihat manusia seperti mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah benar-benar amat keras.” 📖(Qs. Al-Hajj[22]: 1-2)


♨️🔥Ketika para Sahabat mendengarnya, mereka bergegas, karena mereka tahu bahwa Rasulullah hendak mengatakan sesuatu. Begitu mereka telah sampai kepada Rasulullah, beliau bersabda, 

➖“Tahukah kalian hari apa itu? Pada hari itu, Adam alaihissalam akan dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta’la dan Allah berfiran, ‘Hai Adam, sisihkanlah para penghuni neraka.’ Adam bertanya, ‘Ya Tuhan, berapa banyak para penghuni neraka itu?’ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Dari setiap 1.000 orang, 999 orang akan masuk neraka, dan yang seorang lagi akan masuk surga.’”


♨️🔥Para Sahabat serta merta menjadi kecewa dan berhenti tersenyum. Ketika Rasulullah melihat hal tersebut, beliau bersabda, “Bergembiralah dan berusaha keraslah, karena, demi Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak termasuk ciptaan Allah yang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan yang lain: Ya’juj dan Ma’juj, dan golongan terkutuk dari anak-anak Adam dan anak-anak iblis.” Para Sahabat gembira sekali mendengar keterangan Rasulullah tersebut. Rasulullah kemudian bersabda, “Berusaha keras dan bergembiralah, karena, demi Tuhan yang di tangan-Nya terletak jiwa Muhammad, dibandingkan dengan golongan manusia lainnya, kalian ibarat sebuah tahi lalat pada seekor unta atau seperti sebuah bulatan di kaki depan seekor keledai.” 


Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, dan an-Nasa’i, dan menurut Tirmidzi hadits ini hasan-sahih. 


♨️🔥Tirmidzi menceritakan dari ‘Imran ibn Hushain bahwa ketika ayat, “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamt itu adalah suatu kejadian yang sangat dahsyat,” (Qs. Al-Hajj[22]: 1) diturunkan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang saat itu sedang dalam perjalanan bersabda, “Tahukah kamu hari apa itu?” Para Sahabat berkata, “Allah subhanahu wa ta’ala dan rasul-Nya yan paling tahu.” Rasululullah berkata, “Itu adalah hari ketika Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan Adam, ‘Siapkan para penduduk neraka.’ Adam menjawab, ‘Oh Tuhan, siapa para penduduk neraka itu?’ Tuhan berfirman, ‘999 orang masuk neraka dan hanya satu orang yang masuk surga.’” Orang-orang mukmin mulai menangis. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Berusahalah dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada nabi yang tidak dikelilingi oleh kaum jahiliah. Jumlah sebanyak itu akan diambil dari kaum jahiliah, dan jika jumlah sebanyak itu belum terpenuhi, sisanya akan diambil dari golongan munafik. Dibandingkan dengan umat-umat lain, kamu seperti bulatan kecil di kaki depan seekor binatang, atau seperti tahi lalat di tubuh seekor unta.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Aku berharap agar separuh dari penduduk surga adalah kalian.” Mereka lalu menyerukan, “Allahu Akbar!” Perawi hadits ini berkata, “Saya tidak yakin, mungkin juga Rasulullah mengatakan, ‘dua pertiga penduduk surga.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad; Tirmidzi berkata bahwa hadits ini hasan-sahih. 


♨️🔥Dalam hal ini, timbul pertanyaan: Bagaimana hubungan hadits-hadits tersebut dengan sebuah hadits dalam Shahih al-Bukhari yang diriwayatkan Abu Hurairah dimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Orang pertama yang akan dipanggil pada hari kiamat nanti adalah Adam. Adam lalu melihat kepada para keturunannya dan kepada mereka dikatakan, ‘Inilah bapak kalian, Adam.’ Adam pun berkata (kepada Allah subhanahu wa ta’ala), ‘Aku siap mengabdi kepada-Mu dan aku patuh terhadap semua perintah-Mu.’ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Pisahkan para penduduk neraka di antara keturunan-keturunanmu.’ Adam menjawab, ‘Oh Tuhanku, berapa jumlahnya yang harus saya pisahkan?’ Allah berfirman, ‘Pisahkan 99 dari setiap 100 orang.’” Orang-orang berkata, “Ya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, jika 99 orang diambil dari setiap 100 dari kita, berapa lagi yang tinggal dari kita?” Rasulullah bersabda, “Umatku, jika dibandingkan dengan umat-umat yang lain, bagaikan sehelai bulu putih pada bulu-bulu banteng hitam.” 


♨️🔥Jelaslah bahwa hadits-hadits tersebut tidak bertentangan denan hadits sahih yang baru saja kita kutip, karena jumlah tersebut tidak berlaku hanya untuk satu kelompok saja, melainkan untk kelompok yang berbeda-beda. Hadits-hadits yang membandingkan 999 dengan 1 dapat ditafsirkan sebagai merujuk pada semua kelompok keturunan Adam, sementara hadits Bukhari yang menyebut 99:1 dapat ditafsirkan sebagai merujuk pada keturunan Adam tanpa mengikutsertakan Ya’juj dan Ma’juj. Penafsiran seperti ini kemungkinan benarnya lebih besar, sebagaimana yang dikemukakan Ibn Hajr, karena Ya’juj dan Ma’juj disebutkan dalam hadits Abu Said, sementara dalam hadits Abu Hurairah tidak.


♨️🔥Mungkin juga dikatakan bawah hadits pertama mengacu pada semua ciptaan. Jadi, rasio orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka apabila semua umat dihitung adalah 999:1. Sementara, hadits Bukhari yang disebutkan terakhir tadi menjelaskan rasio orang-orang yang akan masuk neraka dari umat Muhammad saja. Ibn Hajar berkata, “Penafsiran ini didukung oleh ucapan para Sahabat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ‘Jika 99 dari setiap 100 diambil dari kita, berapa lagi jumlah kita yang tinggal?’ Jadi, pembagian manusia ini dapat terjadi dua kali: pertama menyangkut semua bangsa, apabila 1 dalam 1.000 akan masuk surga, dan kedua menyangkut umat ini (umat Muhammad) saja, apabila 10 dari setiap 1.000 akan masuk surga.” 


HIKMAH BANYAKNYA ORANG YANG MASUK NERAKA 


♨️🔥Alasan mengapa begitu banyak orang yang masuk neraka bukanlah karena kebenaran tidak sampai kepada mereka. Allah subhanahu wa ta’ala tidak menyalahkan siapa saja yang tidak terjangkau oleh seruan-Nya: ➖“Dan Kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang rasul.” 

📖(Qs. Al-Isra’[17]: 15)


Allah subhanahu wa ta’ala telah mengirimkan seorang rasul untuk memberikan peringatan kepada setiap umat, 

➖“Dan tidak ada suatu umat pun kecuali telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” 📖(Qs. Fathir[35]: 24)


♨️🔥Alasan mengapa jumlah penghuni neraka begitu banyak adalah karena sedikitnya jumlah orang yang menyambut seruan para rasul Allah, sedangkan jumlah orang yang tidak percaya kepada mereka besar sekali. Lagipula, banyak orang yang menyambut seruan para rasul itu tidak sepenuhnya meyakini kebenarannya.


♨️🔥Dalam bukunya, at-Takhwif min an-Naar, Ibn Rajab membahas penyebab sedikitnya penghuni surga dan banyaknya penghuni neraka:


🔸Hadits-hadits ini dan hadits-hadits serupa lainnya membuktikan bahwa sebagian besar anak-cucu Adam akan masuk neraka, dan para pengikut rasul-rasul Allah sedikit sekali jumlahnya jika dibandingkan dengan anak-cucu Adam yang membangkang kepada mereka. Mereka yang membangkang itu akan masuk neraka, kecuali mereka yang tidak terjangkau oleh pesan-pesan para rasul tersebut, atau mereka yang tidak bisa memahaminya karena tidak mengerti apa yang mereka dengar itu. Banyak di antara orang-orang yang mengaku sebagai pengikut dari para rasul sebenarnya adalah para penganut agama palsu dan mengikuti kitab palsu, dan mereka pun akan masuk neraka, sebagaimana yang difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala, “Dan barangsiapa di antara mereka yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan bagi mereka...” 📖(Qs. Hud[11]: 17)


🔸Mengenai orang-orang yang mengaku mengikuti kitab dan hukum Allah subhanahu wa ta’ala, agama yang benar, banyak di antara mereka yang akan masuk neraka, yaitu orang-orang munafik yang akan ditempatkan di neraka pada tingkat paling bawah. Banyak pula di antara orang-orang yang mengaku mengikuti agama Allah secara terang-terangan atau secara diam-diam akan diuji dengan keragu-raguan; mereka ini adalah para pencipta bid’ah yang sesat dan orang-orang yang mengikutinya. Terdapat beberapa hadits yang mengatakan bahwa umat ini akan terbagi ke dalam 70 golongan lebih, semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan. Allah juga akan menguji manusia dalam hal hawa nafsu, dan hukuman yang dijanjikan bagi yang tidak lulus dalam ujian ini adalah api neraka, walaupun hukuman tersebut tidak abadi. Tidak ada orang dari umat ini yang aman dari api neraka, atau secara mutlak berhak masuk surga, kecuali satu golongan dari mereka, yakni yang mengikuti contoh-contoh dan sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dan para Sahabatnya, baik secara terang-terangan maupun secara diam0diam, dan lolos dari berbagai godaan hawa nafsu dan keragu-raguan. Jumlah orang-orang yang demikian itu memang sedikit sekali.” 


🔸Alasan utama mengapa begitu banyak jumlah orang yang mengikuti saja hawa nafsunya adalah karena kecintaan terhadap hal-hal serupa itu memang telah tertanam sangat dalam di jiwa manusia: 

➖“Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintan terhadap apa-apa saja yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia...” 📖(Qs. Ali Imran[3]: 14)


🔸Banyak manusia yang ingin memenuhi keinginan-keinginan tersebut dengan cara apa saja, tanpa mempedulikan hukum Allah subhanahu wa ta’ala, termasuk dengan mengikuti cara-cara yang dilakukan para nenek moyang mereka yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah.


➖“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adah pengikut jejak-jejak mereka.” (Rasul itu) berkata, “Apakah kamu akan mengikutinya juga sekalipun aku membawa untukmu agama yang lebih nyata memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati dianut oleh bapak-bapakmu?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami mengingkari agama dimana kamu diutus untuk menyampaikannya.” 

📖(Qs. Az-Zukhruf[43]: 23-24)


🔸Mencintai cara-cara yang dijalankan oleh para nenek moyang sampai kepada tingkat menyakralkannya adalah penyakit yang diderita banyak umat, dan pengaruhnya sangat besar terhap hawa nafsu manusia.


♨️🔥Tirmidzi, Abu Daud, dan an-Nasa’i meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaih wassalam bersabda, 

➖“Pada waktu Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan neraka, Dia berfirman kepada Jibril, ‘Pergi dan lihatlah neraka itu.’ Jibril lalu pergi dan melihat neraka, dan ketika ia kembali, ia berkata, ‘Mahabesar Engkau, ya Allah, saya khawatir bahwa tidak ada orang yang pernah mendengar tentangnya akan masuk ke dalamnya.’ Allah lalu meliputi neraka dengan hawa nafsu, dan berkata, ‘Pergi dan lihatlah.’ Jibril pergi dan melihatnya. Ketika kembali, Jibril berkata, ‘Mahabesar Engkau, aku khawatir bahwa tidak ada orang yang tidak masuk ke dalamnya.’ (Setelah kata-kata “pergi dan lihatlah neraka itu,” versi yang diriwayatkan oleh an-Nasa’i menambahkan kata-kata “dan apa-apa yang telah Aku persiapkan untuk para penghuninya.”) 


♨️🔥Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖“Neraka diselubungi dengan hawa nafsu (syahwat), dan surga dengan kesulitan-kesulitan.”


🔸Hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim menggunakan kata “dikelilingi” sebagai pengganti kata “diselubungi.” 


🔸Siddiq Hasan Khan mengatakan, 

➖“Yang dimaksud dengan syahwat adalah apa-apa yang diinginkan dan dinikmati orang.” 

 

🔸Al-Qurtubi berkata, 

➖“Syahwat adalah semua yang disukai orang sehingga mereka selalu berusaha untuk mendapatkannya, dan mengelilingi sesuatu berarti menempatkan sesuatu di sekelilingnya, sehingga ia tidak bisa dicapai tanpa melewatinya. 


📚Referensi: Al-Asyqar, 'Umar Sulaiman (2001). Surga dan Neraka. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Jumat, 31 Juli 2020

11 AMALAN DAPAT JAMINAN RUMAH DI SURGA

                            ۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
11 AMALAN DAPAT JAMINAN RUMAH DI SURGA
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

💎 Berikut ada beberapa amalan sederhana yang bila di amalkan akan dibangunkan rumah atau istana di surga. 
Amalan-amalan tersebut adalah:

1️⃣. Pertama: Membangun masjid dengan ikhlas karena Allah Ta'ala

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ

➖ “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” 📙 (HR. Ibnu Majah, no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Mafhash qathaah dalam hadits artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya dan menderum di tempat tesebut. Dan qathah adalah sejenis burung.

Hadits tentang keutamaan membangun masjid juga disebutkan dari hadits ‘Utsman bin ‘Affan. Di masa Utsman yaitu tahun 30 Hijriyah hingga khilafah beliau berakhir karena terbunuhnya beliau, dibangunlah masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Utsman katakan pada mereka yang membangun sebagai bentuk pengingkaran bahwa mereka terlalu bermegah-megahan. Lalu Utsman membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ

➖ “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” 📙 (HR. Bukhari, no. 450; Muslim, no. 533).

Kata Imam Nawawi rahimahullah, maksud akan dibangun baginya semisal itu di surga ada dua tafsiran:

1- Allah akan membangunkan semisal itu dengan bangunan yang disebut bait (rumah). Namun sifatnya dalam hal luasnya dan lainnya, tentu punya keutamaan tersendiri. Bangunan di surga tentu tidak pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik dalam hati akan indahnya.

2- Keutamaan bangunan yang diperoleh di surga dibanding dengan rumah di surga lainnya adalah seperti keutamaan masjid di dunia dibanding dengan rumah-rumah di dunia. (Syarh Shahih Muslim, 5: 14)

2️⃣. Kedua: Membaca surat Al-Ikhlas sepuluh kali

Dari Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْراً فِى الْجَنَّةِ

➖ “Siapa yang membaca qul huwallahu ahad sampai ia merampungkannya (surat Al-Ikhlas, pen.) sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.” 
📙 (HR. Ahmad, 3: 437)

3️⃣. Ketiga: Mengerjakan shalat dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at*

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الضُّحَى أَرْبَعًا، وَقَبْلَ الأُولَى أَرْبَعًا بنيَ لَهُ بِهَا بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

➖ “Siapa yang shalat Dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” 
📙 (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Awsath)

4️⃣. Keempat: Mengerjakan 12 raka’at shalat rawatib dalam sehari

Dari Ummu Habibah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

➖ “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” 
📙 (HR. Muslim, no. 728)

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

➖ “Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.” 
(HR. Tirmidzi, no. 414; Ibnu Majah, no. 1140; An-Nasa’i, no. 1795. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

5️⃣. Kelima: Meninggalkan perdebatan

6️⃣. Keenam: Meninggalkan dusta

7️⃣. Ketujuh: Berakhlak mulia

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

➖ “Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” 
(HR. Abu Daud, no. 4800. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

8️⃣. Kedelapan: Mengucapkan alhamdulillah dan istirja’ (inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’un) ketika anak kita wafat

Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلاَئِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِى. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ. فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِى بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ

➖ “Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku saat itu?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja’ (innaa lilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku di surga, dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).” 
📙 (HR. Tirmidzi, no. 1021; Ahmad, 4: 415)


Baca juga :

9️⃣. Kesembilan: Membaca doa masuk pasar

Dari Salim bin ‘Abdillah bin ‘Umar, dari bapaknya Ibnu ‘Umar, dari kakeknya (‘Umar bin Al-Khattab), ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكُ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ

➖ “Siapa yang masuk pasar lalu mengucapkan, “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiit wa huwa hayyun laa yamuut biyadihil khoir wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah yang memiliki kekuasaan dan segala pujian untuk-Nya.” Allah akan menuliskan untuknya sejuta kebaikan, menghapus darinya sejuta kejelekan, mengangkat untuknya sejuta derajat, dan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.” 
📙 (HR. Tirmidzi, no. 3428. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if)

Dalam riwayat lain disebutkan, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَخَلَ السُّوْقَ فَبَاعَ فِيْهَا وَاشْتَرَى ، فَقَالَ : لاَ إِلَه َإِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الملْكُ ، وَلَهُ الحَمْدُ ، يُحْيِي وَيُمِيْتُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر ، كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ ، وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ

➖ “Siapa yang memasuki pasar lalu ia melakukan jual beli di dalamnya, lantas mengucapkan: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyi wa yumiit wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir; maka Allah akan mencatat baginya sejuta kebaikan, akan menghapus darinya sejuta kejelekan dan akan membangunkan baginya rumah di surga.” 
📙 (HR. Al-Hakim dalam Mustadrak, 1: 722)

Meskipun riwayatnya dha’if atau lemah namun karena kita diperintahkan berdzikir ketika orang itu lalai seperti kala di pasar, maka dzikir di atas masih boleh diamalkan. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

“إذا تضمنت أحاديث الفضائل الضعيفة تقديراً وتحديداً ؛ مثل صلاة في وقت معين ، بقراءة معينة ، أو على صفة معينة ؛ لم يجز ذلك – أي العمل بها – لأن استحباب هذا الوصف المعين لم يثبت بدليل شرعي ، بخلاف ما لو روي فيه : (مَن دخل السوق فقال : لا إله إلا الله كان له كذا وكذا) فإن ذكر الله في السوق مستحب ، لما فيه من ذكر الله بين الغافلين ، فأما تقدير الثواب المروي فيه فلا يضر ثبوته ولا عدم ثبوته

➖ “Jika suatu hadits yang menerangkan fadhilah atau keutamaan suatu amalan dari sisi jumlah atau pembatasan tertentu seperti shalat di waktu tertentu, membaca bacaan tertentu, atau ada tata cara tertentu, tidak boleh diamalkan jika haditsnya berasal dari hadits dha’if. Karena menetapkan tata cara yang khusus dalam ibadah haruslah ditetapkan dengan dalil.

Adapun mengenai doa masuk pasar yaitu haditsnya berbunyi, siapa yang masuk pasar lantas membaca laa ilaha illallah dan seterusnya, maka perlu dipahami bahwa secara umum berdzikir ketika masuk pasar itu disunnahkan. Karena kita diperintahkan berdzikir saat orang-orang itu lalai. Besarnya pahala yang disebutkan dalam hadits tersebut (hingga disebutkan sejuta, pen.) tidaklah menimbulkan problema ketika bacaan tersebut diamalkan, baik nantinya hadits tersebut dihukumi shahih ataukah tidak." 
📚(Majmu’ Al-Fatawa, 18: 67)

Dalil umum yang memerintahkan kita banyak dzikir termasuk di pasar adalah hadits berikut.

Dari ‘Abdullah bin Busr, ia berkata,

جَاءَ أَعْرَابِيَّانِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ أَحَدُهُمَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ ». وَقَالَ الآخَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَىَّ فَمُرْنِى بِأَمْرٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. فَقَالَ لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

➖“Ada dua orang Arab (badui) mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas salah satu dari mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, manusia bagaimanakah yang baik?” “Yang panjang umurnya dan baik amalannya,” jawab beliau. Salah satunya lagi bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam amat banyak. Perintahkanlah padaku suatu amalan yang bisa kubergantung padanya.” “Hendaklah lisanmu selalu basah untuk berdzikir pada Allah,” jawab beliau. 
(HR. Ahmad 4: 188, sanad shahih kata Syaikh Syu’aib Al-Arnauth)

Hadits ini menunjukkan bahwa dzikir itu dilakukan setiap saat, bukan hanya di masjid, sampai di sekitar orang-orang yang lalai dari dzikir, kita pun diperintahkan untuk tetap berdzikir.

Abu ‘Ubaidah bin ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, 
➖ “Ketika hati seseorang terus berdzikir pada Allah maka ia seperti berada dalam shalat. Jika ia berada di pasar lalu ia menggerakkan kedua bibirnya untuk berdzikir, maka itu lebih baik.” 
📚(Lihat Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 524)

🔟. Kesepuluh: Menutup celah dalam shaf shalat

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَدَّ فُرْجَةً بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ وَرَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةً

➖ “Barang siapa yang menutupi suatu celah (dalam shaf), niscaya Allah akan mengangkat derajatnya karena hal tersebut dan akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.” 
📙 (HR. Al-Muhamili dalam Al-Amali, 2: 36. Disebutkan dalam Ash-Shahihah, no. 1892)

1️⃣1️⃣. Kesebelas: Beriman pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dari Fadhalah bin ‘Ubaid radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا زَعِيمٌ وَالزَّعِيمُ الْحَمِيلُ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَهَاجَرَ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَأَنَا زَعِيمٌ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى غُرَفِ الْجَنَّةِ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلَمْ يَدَعْ لِلْخَيْرِ مَطْلَبًا وَلَا مِنْ الشَّرِّ مَهْرَبًا يَمُوتُ حَيْثُ شَاءَ أَنْ يَمُوتَ

➖ “Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berhijrah dengan sebuah rumah di pinggir surga, di tengah surga, dan surga yang paling tingggi. Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berjihad dengan rumah di pinggir surga, di tengah surga dan di surga yang paling tinggi. Barangsiapa yang melakukan itu, maka ia tidak membiarkan satu pun kebaikan, dan ia lari dari setiap keburukan, ia pun akan meninggal, di mana saja Allah kehendaki untuk meninggal." 
📙 (HR. An-Nasa’i, no. 3135. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

💎 Semoga kita dimudahkan mendapatkan kaveling rumah atau istana di surga. 
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.


Baca juga :

Jumat, 17 Juli 2020

JIKA PRIA DI SURGA DAPAT BIDADARI, BAGAIMANA DENGAN WANITA....??

                            ۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" JIKA PRIA DI SURGA DAPAT BIDADARI, BAGAIMANA DENGAN WANITA....?? "
 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🎙️Pertanyaan 1:

☪️ Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya: 
➖“Pria mendapatkan istri-istri bidadari di Surga, lalu wanita mendapatkan apa?

🎙️Jawaban:

➖Para wanita akan mendapatkan pria ahli Surga, dan pria ahli Surga lebih afdhal dari pada bidadari. Pria yang paling baik ada di antara pria ahli Surga. Dengan demikian, bagian wanita di Surga bisa jadi lebih besar dan lebih banyak daripada bagian pria, dalam masalah pernikahan. Karena wanita di dunia juga (bersuami) mereka mempunyai beberapa suami di Surga. Bila wanita mempunyai 2 suami, ia diberi pilihan untuk memilih di antara keduanya, dan ia akan memilih yang paling baik dari keduanya. 

📚(Fatawa wa Durusul Haramil Makki, Syaikh Ibn Utsaimin 1/132, yang dinukil dalam Al-Fatawa Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah, edisi bahasa Indonesia “Fatwa-fatwa tentang wanita”)

🎙️Pertanyaan 2:

☪️ Syaikh Abdullah bin Jibrin ditanya: 
➖“Ketika saya membaca Al-Qur’an, saya mendapati banyak ayat-ayat yang memberi kabar gembira bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dari kaum laki-laki, dengan balasan bidadari yang cantik sekali. Adakah wanita mendapatkan ganti dari suaminya di akhirat, karena penjelasan tentang kenikmatan Surga senantiasa ditujukan kepada lelaki mukmin. Apakah wanita yang beriman kenimatannya lebih sedikit daripada lelaki mukmin?


Baca juga :



🎙️Jawaban:

☪️ Tidak bisa disangsikan bahwa kenikmatan Surga sifatnya umum untuk laki-laki dan perempuan. 
Allah berfirman:
➖ “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki ataupun perempuan” 
📖(Ali-Imran:195)

➖“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik” 📖(An-Nahl:97)

➖“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” 
📖(An-Nisa’:124)

➖“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar“ 
📖(Al-Ahzab:35)

☪️ Allah telah menyebutkan bahwa mereka akan masuk Surga dalam firman-Nya:
➖ “Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan” 
📖(Yasin:56)

➖“Masuklah kamu ke dalam Surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan“ 
📖(Az-Zukhruf:70)

☪️ Allah menyebutkan bahwa wanita akan diciptakan ulang.

➖“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan” 
📖(Al-Waqi’ah: 35-36)

☪️ Maksudnya mengulangi penciptaan wanita-wanita tua dan menjadikan mereka perawan kembali, yang tua kembali muda. Telah disebutkan dalam suatu hadits bahwa wanita dunia mempunyai kelebihan atas bidadari karena ibadah dan ketaatan mereka. Para wanita yang beriman masuk Surga sebagaimana kaum lelaki. Jika wanita pernah menikah beberapa kali, dan ia masuk Surga bersama mereka, ia diberi hak untuk memilih salah satu di antara mereka, maka ia memilih yang paling bagus diantara mereka.

📚 Dinukil dari Fatawal Mar’ah 1/13, yang dikutip dalam Al-Fatawa Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah, edisi bahasa Indonesia “Fatwa-fatwa tentang wanita”


💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕


Baca juga :

BEGINILAH 9 KRITERIA WANITA YANG DIRINDUKAN SURGA

                            ۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" BEGINILAH 9 KRITERIA WANITA YANG DIRINDUKAN SURGA "
 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🌹Wanita merupakan sosok indah dengan segala keistimewaan yang ada pada dirinya. Seorang wanita bila dilihat dari segi manapun, selalu memancarkan pesona yang mampu memukau mata. Sehingga tidak mengherankan bila wanita disebut sebagai godaan terbesar bagi kaum pria.

🌹Bukan hanya pria, indahnya seorang wanita hingga surga pun merindukannya. Surga memang memiliki rindu, yaitu rindu orang-orang yang taat dan rindu orang-orang yang shaleh. Mengapa wanita ? Sebab, kebanyakkan wanita masuk neraka. 

🌹Sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah, bahwa di akhirat kelak kebanyakan penghuni neraka adalah kaum wanita. Oleh sebab itulah, surga sangat merindukan wanita. Namun, wanita yang dirindu surga bukanlah orang sembarangan. Hanya mereka yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu lah yang didambakan untuk menempati surga. Lantas, kriteria bagaimanakah wanita yang dirindu surga tersebut? 

1️⃣. Memperteguh Iman. 

Kriteria wanita yang dirindu surga yang pertama adalah ia yang memperteguh imannya. Iman berasal dari hati. Sehingga jika hati kita yakin, maka sikap dan perilaku akan mengikuti kata hati. Hati yang memiliki iman akan senantiasa mengamalkan sifat terpuji yaitu selalu takut kepada Allah, hati yang selalu merindukan belai cinta Allah. Oleh sebab itu, wanita yang dirindu surga adalah ia yang memperbanyak dzikirnya, membaca Al-Qur’an, bertutur kata yang terpuji, menjauhi ghibah dan naminah.

2️⃣. Bertakwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. 

Kriteria yang kedua adalah wanita yang bertakwa kepada Allah SWT. Seorang wanita yang bertakwa kepada Allah adalah ia yang mudah memaafkan, memiliki toleransi yang tinggi, menghindari dosa besar dan beristighfar bila melakukan dosa kecil, serta memuliakan syiar Allah dan terkahir berlaku adil dalam memutuskan perkara. 

3️⃣. Berbakti kepada kedua orang tua. 

Berbakti kepada kedua orang tua hukumnya wajib dan fardhu ‘ain, dan harus didahulukan daripada amalan-amalan lain yang sifatnya fardhu kifayah dan sunnah. Selain itu, berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban yang paling utama setelah shalat yang merupakan tiang agama.

4️⃣. Taat kepada suami dalam hal kebaikan. 

Seorang istri yang taat bukan karena suaminya baik atau tidak, melainkan ia ingin berkhidmat kepada suaminya sebab ia paham bahwa pintu surga seorang wanita yang telah menikah adalah taat dihadapan suaminya. 

☪️ Bahkan Rasulullah mengatakan bahwa seorang wanita yang menjaga shalat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat pada suaminya, maka ia Ý5diperbolehkan masuk surga melalui pintu manapun yang ia suka.

Baca juga :



5️⃣. Wanita yang senantiasa sabar ketika mendapatkan musibah atau ujian. 

Sesungguhnya tidak ada kehidupan di dunia ini tanpa berbagai macam ujian dan musibah. Oleh sebab itu, kriteria wanita yang dirindu surga bukanlah wanita yang hanya melaksanakan puasa dan shalat saja. Namun adalah wanita yang bersabar ketika ditimpa ujian dan musibah. 

6️⃣. Wanita yang memiliki anak-anak shalih dan shalihah. 

Saat kita berhasil mendidik anak dengan baik sehingga menjadi shalih yun  dan shalihah, tentunya Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha kita. Bahkan Rasulullah mengatakan bahwa belum sempurna iman seseorang sebelum ia lebih mencintai anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya.

7️⃣. Membaca dengan mengamalkan Al-Qur’an. 

Kriteria selanjutnya adalah wanita yang gemar membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an memang tidak diharuskan langsung banyak, tapi diperbolehkan sedikit demi sedikit asalkan rutin dan istiqomah. Dan orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, sementara yang masih terbata-bata, maka ia mendapatkan dua pahala. Oleh sebab itu, berlomba-lombalah dalam mengamalkan Al-Qur’an.

8️⃣. Menutup aib dan pandai menjaga lisan. 

Wanita yang dirindukan surga adalah ia yang dapat menutup aib dirinya serta aib orang lain, serta mampu menjaga lisannya dari perkataan yang tidak baik dan fitnah. Sudah seharusnya muslimah yang baik lebih menahan dirinya dari banyak berbicara bila tidak penting dan tidak ada manfaatnya. 

9️⃣. Menyambung dan mempererat tali silahturrahim. 

Kriteria yang terakhir adalah wanita yang menyambung dan mempererat tali silahturrahim. Merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk menyambung tali silahturrahim, serta haram untuk memutuskannya. Sebagaimana sabda Rasulullah bahwa tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan.

🌹Demikianlah kriteria wanita yang dirindukan surga. Memang bukanlah wanita sembarangan, oleh sebab itu kepada kaum wanita, marilah kita berbenah diri sehingga termasuk kedalam golongan wanita surga tersebut. 
Sungguh merupakan kebahagian terbesar bila dapat menjadi wanita yang dirindukan surga. 
Dan semoga kita tetap istiqomah di jalanNya. 

آمــــــــــــــــــين يَارَبَّ الْعَلَمِيْنَ 

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕


Baca juga :

Sabtu, 04 Juli 2020

6 WANITA YANG TAK BISA MENCIUM BAU SURGA DAN 4 GOLONGAN WANITA CALON PENGHUNI SURGA

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" 6 WANITA YANG TAK BISA MENCIUM BAU SURGA DAN 4 GOLONGAN WANITA CALON PENGHUNI SURGA "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

۞﷽۞
6 WANITA YANG TAK BISA MENCIUM BAU SURGA
_______________________________________________


💎 Masuk surga adalah dambaan setiap insan. Setiap muslimah pasti menginginkan ridha Allah dan menjadi penghuni surga. Namun, tidak semua orang bisa memasukinya. Bahkan, ada 6 kelompok wanita yang bukan saja tidak bisa masuk surga, bahkan mereka tidak bisa mencium bau surga.

💎 Siapa saja mereka? Mari kita simak hadits-hadits yang menguraikannya:

1️⃣. Wanita yang menyemir rambutnya, khususnya dengan warna hitam

Kita patut waspada. Menyemir rambut di zaman sekarang seakan-akan adalah hal biasa. Ingin terlihat lebih muda, ingin terlihat lebih cantik, tidak sedikit wanita yang kemudian menyemir rambutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

➖“Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” 
📙 (HR. Abu Daud; shahih)


2️⃣. Wanita yang minta cerai tanpa suatu alasan. 

Perceraian dihalalkan dalam Islam, sebagai solusi “terakhir” ketika rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan hanya membawa kesengsaraan bagi suami istri. Namun, dalam kondisi normal, ketika wanita minta cerai tanpa alasan, maka ia diharamkan masuk surga. Bahkan tidak bisa mencium bau surga.

أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلَاقَ مِنْ غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ

➖ “Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya.” 
📙(HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)


3️⃣. Wanita yang mengaku keturunan orang lain. 

Nasab merupakan salah satu hal yang dijaga oleh agama. Seorang wanita yang mengaku-aku sebagai anak orang lain yang bukan ayahnya, ia dijauhkan dari surga dan mendapat ancaman tidak dapat mencium bau surga. Islam juga melarang seseorang dinisbatkan (bin atau binti) kepada orang tua angkatnya.

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

➖ “Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” 
📙(HR. Ahmad; shahih)


4️⃣. Wanita yang sombong

Sombong adalah pakaian Allah. Hanya Allah yang berhak sombong karena Dialah pemilik dan penguasa segalanya. Adapun manusia yang sombong, ia tidak dapat masuk surga dan tidak dapat mencium bau surga. Bahkan, meskipun kesombongannya kecil, seberat biji sawi.

سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَفِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ تَحِلُّ لَهُ الْجَنَّةُ أَنْ يَرِيحَ رِيحَهَا وَلَا يَرَاهَا فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُقَالُ لَهُ أَبُو رَيْحَانَةَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّ الْجَمَالَ وَأَشْتَهِيهِ حَتَّى إِنِّي لَأُحِبُّهُ فِي عَلَاقَةِ سَوْطِي وَفِي شِرَاكِ نَعْلِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ ذَاكَ الْكِبْرُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ بِعَيْنَيْهِ

➖Dari Uqbah bin Amir, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu tidaklah termasuk Al Kibr (sombong), sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi Al Kibr itu adalah siapa yang bodoh terhadap kebenaran kemudian meremehkan manusia dengan kedua matanya.” 
📙(HR. Ahmad)


💎 Syaikh Nasiruddin Al Albani berpendapat hadits di atas dhaif. Namun demikian, ada hadits lain yang disepakati keshahihannya oleh para ulama yang menunjukkan bahwa kesombongan, sekecil apapun, membuat pelakunya tidak masuk surga.

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

➖ “Tidak masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan, meskipun seberat biji sawi” 
📙(HR. Muslim)


6️⃣. Wanita yang menuntut ilmu akhirat untuk tujuan duniawi. 

Mempelajari ilmu agama, ilmu syariat, ilmu akhirat, adalah aktifitas mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan diperintahkan. Namun, jika ilmu agama dicari untuk tujuan duniawi, maka ancamannya sungguh mengerikan. Tidak bisa mendapatkan bau surga.

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَا

➖ “Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.” 
📙(HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)


7️⃣. Wanita yang berpakaian tapi telanjang 

Kelompok wanita ini tidak dijumpai Rasulullah di zamannya. Mereka berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang. Para ulama menjelaskan, mereka berpakaian tetapi tipis, bahkan mendekati tembus pandang. Mereka berpakaian tetapi pakaiannya ketat sehingga membentuk lekuk-luku tubuh dan menggoda kaum laki-laki. Kelompok ini juga mendapatkan ancaman tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bagu surga.

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

➖ “Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” 
📙(HR. Muslim)



💎 Demikian 6 wanita yang tak bisa mencium bau surga. Semoga kita semua dihindarkan Allah dari golongan tersebut, dan dikelompokkan pada golongan ahli surga.

ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ

Baca juga :


۞﷽۞
4 GOLONGAN WANITA CALON PENGHUNI SURGA
_______________________________________________


Dan berikut ini adalah 4 golongan wanita calon penghuni Surga :

1️⃣. Wanita yang menjaga diri dari perbuatan haram dan berbakti kepada Allah dan suaminya.

2️⃣. Wanita yang banyak keturunannya..
penyabar serta menerima dengan senang hati dalam segala keadaan hidup bersama suaminya.

3️⃣. Wanita yang bersifat pemalu.
Jika suaminya pergi maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya.
Jika suaminya datang maka ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak
kepadanya..

4️⃣. Wanita yang apabila ditinggal mati suaminya..mengekang diri untuk tidak menikah karena takut anak-anaknya akan terlantar.

💎 Pasangan suami isteri yang saleh adalah pasangan yang senantiasa melestarikan amalan ahli surga..
Sebagaimana keberhasilan Rasulullah dalam membina rumah tangganya..hingga beliau menyatakan..
➖"Rumahku adalah surgaku".. 
Artinya.. Rumah yang dihuni oleh isteri yang shalehah adalah yang mampu menciptakan bayang-bayang kenikmatan surgawi...

💎 Salah satu ciri wanita yang mampu menciptakan bayang-bayang kenikmatan
surgawi adalah wanita yang memiliki rasa malu.
Malu bergaul dengan sembarang orang..
Malu mengumbar aib suami..
Malu melakukan maksiat..dan terpenting..
Malu melakukan sesuatu yang tidak diridhai Allah ataupun suaminya..


Semoga kita semua termasuk golongan calon penghuni syurga.

ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ


Baca juga :