Tampilkan postingan dengan label Keikhlasan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keikhlasan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Februari 2021

KISAH CINTA SALMAN AL FARISI ๐Ÿ’ž SEBUAH BUKTI CINTA TAK HARUS MEMILIKI

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

๐Ÿ’ž KISAH CINTA SALMAN AL FARISI ๐Ÿ’ž

SEBUAH BUKTI CINTA TAK HARUS MEMILIKI

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


=====================================


๐Ÿ’žSalman Al Farisi Radhiallahu’anhu adalah seorang pemuda Persia. Salman Al Farisi tak lain adalah mantan budak di Isfahan, salah satu daerah di Persia. 

Salman Al Farisi Radhiallahu’anhu adalah sahabat Rasulullah yang spesial. 


๐Ÿ’žIa terkenal dengan kecerdikannya dalam mengusulkan penggalian parit di sekeliling kota Madinah pada saat kaum kafir Quraisy Mekkah bersama pasukan sekutunya menyerbu Rasulullah dan juga kaum muslimin dalam perang Khandaq.

Ada sekitar dua puluh empat ribu pasukan musuh dibuat kalah, karena parit yang diusulkan Salman Al Farisi dan tentu saja karena pertolongan Allah yang mendatangkan angin topan. 

Musuh agama Allah itu pulang dengan tangan hampa dan hati kecewa karena kalah perang. Sejak itu nama Salman Al-Farisi Radhiallahu’anhu makin bersinar di kalangan para sahabat.


๐Ÿ’žSedangkan untuk kisah cintanya, Salman Al Farisi merasakan jatuh cinta ketika Rasulullah dan kaum muslimin hijrah menuju kota Madinah. Maka di kota inilah Salman Al Farisi Radhiallahu’anhu berniat untuk menggenapkan separuh agamanya dengan menikah. Saat itu diam-diam Salman Al Farisi menaruh perasaan cinta kepada seorang wanita muslimah Madinah nan sholihah yang disebut kalangan Anshar. Maka dia pun memantapkan niatnya untuk melamar wanita pujaan hatinya.


๐Ÿ’žNamun sayangnya ada sesuatu yang mengganjal di hati Salman Al Farisi ketika hendak melamar. 

Salman Al Farisi merasa asing, karena dia adalah penduduk baru dan jelas belum mengetahui bagaimana adat melamar wanita di kalangan masyarakat Madinah dan bagaimana dengan tradisi Anshar saat mengkhitbah wanita. 


๐Ÿ’žDemikianlah hal yang dipikirkan Salman Al Farisi, dia tak tahu mengenai budaya yang diterapkan di kota yang baru ini dan jelas tak bisa sembarangan tiba-tiba datang mengkhitbah wanita tanpa persiapan matang.

Hingga akhirnya Salman Al Farisi mendatangi seorang sahabatnya yang merupakan penduduk asli Madinah, yaitu Abu Darda. Ia bermaksud meminta bantuan dari sahabatnya, Abu Darda untuk menemaninya saat mengkhitbah wanita impiannya. 


๐Ÿ’žSetelah mendengar cerita sahabatnya tersebut, Abu Darda pun begitu girang. 

Ia pun memeluk Salman Al Farisi dan bersedia membantu dan juga mendukung sahabatnya itu. Tak ada perasaan ragu bahkan menolak dalam diri seorang Abu Darda. 

Dan inilah kesempatan Abu Darda untuk membantu saudara seimannya.


๐Ÿ’žSetelah sebuah persahabatan yang indah itu menolong Salman Alfarisi, maka beberapa hari kemudian ia mempersiapkan segala sesuatunya, Salman Al Farisi pun mendatangi rumah sang gadis dengan ditemani sahabatnya itu. 


๐Ÿ’žKeduanya merasa begitu gembira selama perjalanan. Setiba di rumah wanita sholihah tersebut, keduanya pun diterima dengan baik oleh sang tuan rumah, yang tak lain adalah orang tua wanita Anshar yang dicintai oleh Salman Al Farisi.


๐Ÿ’žAbu Darda pun memperkenalkan dirinya dan memperkenalkan Salman Al Farisi, ia pun menceritakan mengenai Salman Al Farisi yang berasal dari Persia dan kini telah berhijrah ke Madinah. Abu Darda juga menceritakan mengenai kedekatan Salman Al Farisi yang tak lain adalah sahabat Rasulullah. 

Dan terakhir adalah maksudnya untuk mewakili sahabatnya itu untuk melamar.


๐Ÿ’žMendengar itu semua, maka si tuan rumah merasa sangat terhormat. Ia senang akan kedatangan dua orang sahabat Rasulullah. Ditambah lagi karena salah satunya bahkan berkeinginan melamar putrinya. 

Namun hal itu tidak membuat sang ayah langsung menerimanya. 

Karena seperti yang diajarkan Rasulullah, bahwa sang ayah harus bertanya bagaimana pendapat putrinya mengenai lamaran tersebut. Karena jawaban itu adalah hak dari putrinya secara penuh.


๐Ÿ’žSang ayah pun lalu memberikan isyarat kepada istri dan juga putrinya yang berada dibalik hijabnya. 

Ternyata sang putri telah mendengar percakapan sang ayah dengan Abu Darda. Maka wanita muslimah tersebut ternyata juga telah memberikan pendapatnya mengenai pria yang melamarnya. 


๐Ÿ’žBerdebarlah jantung Salman Al Farisi saat menunggu jawaban dari balik tambatan hatinya, tak hanya itu Abu Darda pun menatap gelisah pada wajah ayah si gadis. Dan tak begitu lama semua menjadi jelas ketika terdengar suara lemah lembut keibuan sang bunda yang mewakili putrinya untuk menjawab pinangan Salman Al Farisi.


➖“Mohon maaf kami perlu berterus terang”, kalimat itu membuat Salman Al Farisi dan Abu Darda berdebar menanti jawaban. 

Manusiawi, karena Salman Al Farisi dan Abu Darda hanyalah manusia biasa juga seperti kita. Maka perasaan tegang dan gelisah pun segera menyeruak dalam diri mereka berdua.


➖“Namun karena kalian berdualah yang datang dan mengharap ridho Allah, saya ingin menyampaikan bahwa putri kami akan menjawab iya jika Abu Darda juga memiliki keinginan yang sama seperti keinginan Salman Al Farisi”. 


๐Ÿ’žSungguh jawaban yang mengagetkan, wanita yang diidam-idamkan untuk menjadi istri Salman Al Farisi, justru memilih Abu Darda yang hanya ingin membantu pinangan sahabatnya. Takdir Allah berkehendak lain, cinta bertepuk sebelah tangan. 

Tetapi itulah ketetapan Allah menjadi rahasia-Nya, yang tidak pernah diketahui oleh siapapun kecuali oleh Allah.


๐Ÿ’žJika seperti pria pada umumnya, maka hati Salman Al Farisi pasti hancur berkeping-berkeping. 

Ia akan merasakan kehancuran yang teramat sangat. Tapi berbeda dengan pria lainnya, Salman Al Farisi merupakan pria sholih, taat, dan juga seorang mulia dari kalangan sahabat Rasulullah. 


๐Ÿ’žDengan ketegaran hati yang luar biasa ia justru menjawab, Allahu Akbar. 

Salman Al Farisi girang, bahkan ia justru menawarkan bantuan untuk pernikahan keduanya. 

Tanpa perasaan hati yang sakit, ia dengan ikhlas memberikan semua harta benda yang ia siapkan untuk menikahi si wanita itu. 

Bahkan mahar dan nafkah yang telah dipersiapkan diberikan kepada Abu Darda. Ia juga akan menjadi saksi pernikahan sahabatnya itu.


๐Ÿ’žBetapa indahnya kebesaran hati Salman Al Farisi yang begitu faham bahwa cinta, kepada seorang wanita tidaklah memberinya hak untuk memiliki. 

Sebelum lamaran diterima, sebelum melaksanakan ijab qabul diikrarkan, cinta tidak menghalalkan hubungan dua insan. 

Tak hanya itu, ia juga sangat faham akan arti persahabatan sejati.

Selasa, 09 Februari 2021

TANGAN DI ATAS LEBIH BAIK DARIPADA TANGAN DI BAWAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" TANGAN DI ATAS LEBIH BAIK DARIPADA TANGAN DI BAWAH "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐ŸŸ  ➖ “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” demikian sabda Rasulullah ๏ทบ dalam riwayat Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, Ahmad, dan Ad-Darimi.


๐ŸŸ  “Yang dimaksud tangan di atas adalah tangan yang memberi,” demikian penjelasan para ulama, “berdasar ketulusan dan kerelaan, bukan karena kewajiban ataupun keterpaksaan.” Maka dengan demikian membayar harga, menggaji kerja, melunasi hutang, dan menunaikan zakat tidaklah termasuk “tangan di atas”,


๐ŸŸ  Betapa sering kita merasa bertangan di atas, padahal hanya menebus tanggungan yang itu pun tak tuntas.


๐ŸŸ  Adapun “tangan di bawah” adalah peminta-minta, bukan penerima. Dialah seorang yang kehilangan rasa malu, sehingga menengadahkan tangan pada makhluk yang dianggap mampu. Dialah orang yang tak utuh keyakinannya tentang jaminan rizki Rabbnya sehingga lebih mengandalkan pertolongan pada makhluk-Nya.


๐ŸŸ  Maka seorang mustahiq yang memang berhak atas zakat bukanlah “tangan di bawah” meski ia menyampaikan keperluannya pada para amil. Maka seorang yang memerlukan namun menjaga kehormatan dengan tidak meminta, tetapi menerima pemberian berupa hadiah, hibah, bahkan pun shadaqah juga tak termasuk “tangan di bawah”.


๐ŸŸ  Maka pula perorangan ataupun lembaga yang bekerja untuk tahdhid, menganjurkan untuk memberi makan para yatim dan memelihara bocah yatim, mereka bukan tangan di bawah meski mendatangi dan menarik harta para aghniya’. Mereka bukan meminta. Bahkan mereka justru membantu para berharta itu untuk membesarkan dan meluaskan manfaat kekayaannya.


๐ŸŸ  Pemahaman tentang siapa yang dimaksud “tangan di atas” dan tangan di bawah” ini penting kiranya. Agar jangan kita tergesa merasa berjasa ketika telah mengulurkan tangan untuk saudara. Agar jangan kita merasa lebih mulia dari mereka yang menerima bantuan, sebab justru merekalah yang membantu kita agar beroleh kebaikan lebih besar dari Sang Pencipta.


๐ŸŸ  Inilah mungkin maksud Haji Usman yang kisahnya menjadi populer di media sosial.

Sabtu, 30 Januari 2021

TERKADANG RIDHA ALLAH TAK SEJALAN DENGAN RIDHA MANUSIA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" TERKADANG RIDHA ALLAH TAK SEJALAN DENGAN RIDHA MANUSIA "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐Ÿ Di antara rasa takut yang tercela adalah jika sampai rasa takut membuat seseorang lebih mendahulukan ridho manusia dalam keadaan membuat Allah murka. Artinya yang ia cari asal manusia senang dan ridho dengan dirinya walau ketika itu melanggar aturan Allah. Ia pun sudah tahu kalau itu salah. Rasa takut semacam ini juga mengurangi tauhid seseorang, di samping akan mendapatkan akibat buruk nantinya. Walau manusia awalnya suka, Allah bisa membolak-balikkan hati mereka menjadi benci nantinya. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari hadits ‘Aisyah berikut ini.


๐Ÿ Dalam hadits disebutkan,


ุนَู†ْ ุฑَุฌُู„ٍ ู…ِู†ْ ุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ْู…َุฏِูŠู†َุฉِ ู‚َุงู„َ ูƒَุชَุจَ ู…ُุนَุงูˆِูŠَุฉُ ุฅِู„َู‰ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฃُู…ِّ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง ุฃَู†ِ ุงูƒْุชُุจِู‰ ุฅِู„َู‰َّ ูƒِุชَุงุจًุง ุชُูˆุตِูŠู†ِู‰ ูِูŠู‡ِ ูˆَู„ุงَ ุชُูƒْุซِุฑِู‰ ุนَู„َู‰َّ. ูَูƒَุชَุจَุชْ ุนَุงุฆِุดَุฉُ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง ุฅِู„َู‰ ู…ُุนَุงูˆِูŠَุฉَ ุณَู„ุงَู…ٌ ุนَู„َูŠْูƒَ ุฃَู…َّุง ุจَุนْุฏُ ูَุฅِู†ِّู‰ ุณَู…ِุนْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูŠَู‚ُูˆู„ُ « ู…َู†ِ ุงู„ْุชَู…َุณَ ุฑِุถَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจِุณَุฎَุทِ ุงู„ู†َّุงุณِ ูƒَูَุงู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…ُุคْู†َุฉَ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَู…َู†ِ ุงู„ْุชَู…َุณَ ุฑِุถَุงุกَ ุงู„ู†َّุงุณِ ุจِุณَุฎَุทِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَูƒَู„َู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุณِ »


➖ Dari seseorang penduduk Madinah, ia berkata bahwa Mu’awiyah pernah menuliskan surat pada ‘Aisyah -Ummul Mukminin- radhiyallahu ‘anha, di mana ia berkata, “Tuliskanlah padaku suatu nasehat untuk dan jangan engkau perbanyak.” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pun menuliskan pada Mu’awiyah, “Salamun ‘alaikum (keselamatan semoga tercurahkan untukmu). Amma ba’du. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridho manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.” 

๐Ÿ“™ (HR. Tirmidzi no. 2414 dan Ibnu Hibban no. 276)


๐Ÿ Dalam lafazh Ibnu Hibban disebutkan,


ู…َู†ْ ุงِู„ْุชَู…َุณَ ุฑِุถَุง ุงู„ู„َّู‡ِ ุจِุณَุฎَุทِ ุงู„ู†َّุงุณِ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ูˆَุฃَุฑْุถَู‰ ุนَู†ْู‡ُ ุงู„ู†َّุงุณَ ، ูˆَู…َู†ْ ุงِู„ْุชَู…َุณَ ุฑِุถَุง ุงู„ู†َّุงุณِ ุจِุณَุฎَุทِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุณَุฎِุทَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุฃَุณْุฎَุทَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ู†َّุงุณَ


➖ “Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan meridhoinya dan Allah akan membuat manusia yang meridhoinya. Barangsiapa yang mencari ridho manusia dan membuat Allah murka, maka Allah akan murka padanya dan membuat manusia pun ikut murka.”


๐Ÿ Sebagaimana keterangan dalam Tuhfatul Ahwadzi (7: 82), maksud hadits “Allah akan cukupkan dia dari beban manusia” adalah Allah akan menjadikan dia sebagai golongan Allah dan Allah tidak mungkin menyengsarakan siapa pun yang bersandar pada-Nya. Dan golongan Allah (hizb Allah), itulah yang bahagia. Sedangkan maksud “Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia” adalah Allah akan menjadikan manusia menguasainya hingga menyakiti dan berbuat zholim padanya.


๐Ÿ Beberapa faedah dari hadits ‘Aisyah di atas:


1- Wajib takut pada Allah dan mendahulukan ridho Allah daripada ridho manusia.


2- Hadits tersebut menunjukkan akibat dari orang yang mendahulukan mencari ridho manusia daripada ridho Allah.


3- Wajib tawakkal dan bersandar pada Allah.


4- Akibat yang baik bagi orang yang mendahulukan ridho Allah walau membuat manusia tidak suka dan akibat buruk bagi yang mendahulukan ridho manusia dan ketika itu Allah murka.


5- Hati setiap insan dalam genggaman, Allah yang dapat membolak-balikkan sekehendak Dia. (Lihat Al Mulakhosh fii Syarh Kitab Tauhid, Syaikh Sholih Al Fauzan, hal. 267).


๐Ÿ Semoga Allah memberi taufik pada kita untuk selalu mengedepankan ridho Allah daripada ridho manusia. Wallahul muwaffiq.

Selasa, 19 Januari 2021

POHON KURMA DI SURGA UNTUK SANG DERMAWAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

๐ŸŒด POHON KURMA DI SURGA UNTUK SANG DERMAWAN ๐ŸŒด

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐ŸŒดPada masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ada seorang kaya yang pelit.  

Dikisahkan ada sebuah pohon korma yang mayangnya menjulur ke tetangganya yang miskin dan mempunyai banyak anak. 

Si orang kaya tersebut tega merampas korma yang jatuh ketanah yang diambil anaknya. Padahal setiap hari orang miskin tersebut pasti melewati rumahnya.


๐ŸŒดOrang miskin tersebut kemudian mengadu kepada Rasulullah. Beliaupun menyangggupi dan akan menyelesaikan persoalan tersebut. Lalu Rasulullah menemui pemilik pohon kurma tersebut.

➖” Saudara, pohon kurmamu yang mayangnya menjulur ke tetanggamu yang tidak punya itu berikanlah kepadaku. Sebagai imbalannya, engkau akan mendapatkan pohon kurma di surga nanti,” sabda Rasulullah.


๐ŸŒด Kemudian si pemilik pohon kurma itu menjawab,

➖ ” Ya Rasulullah hanya seperti itukah tawaranmu. Aku memiliki banyak pohon kurma, tetapi yang paling lebat buahnya hanyalah pohon kurma yang engkau minta,” 

ungkap orang pelit tersebut yang kemudian beranjak pergi.


๐ŸŒดNamun pembicaraan tersebut ternyata didengar oleh seorang dermawan yang kaya. Ia langsung menghadap Rasulullah dan berkata,

➖ ” Wahai Rasulullah apakah tawaran tersebut berlaku untukku, sekiranya pohon kurma yang mayangnya menjulur ke tetangganya itu menjadi milikku.” 


๐ŸŒดRasulullah pun menjawab,

➖ ” Ya berlaku untukmu pula.”


๐ŸŒดDengan girang sang dermawan itu menemui pemilik kurma.

➖” Apakah engaku akan menjual kurma yang dijanjikan akan diganti di surga oleh Allah,” tanya sang dermawan. 


๐ŸŒดPemilik pohon kurmapun menjawab,

➖ ” Tidak kecuali ada orang yang sanggup memenuhi keinginanku.” 


๐ŸŒดKemudian sang dermawanpun berkata,

➖ ” Berapa harga yang engkau inginkan?”. 


๐ŸŒดSi pemilik kurmapun berkata,

➖ ” Aku ingin pohon kurma itu ditukar dengan empatpuluh pohon kurma kurma lain yang lebat buahnya.” 


๐ŸŒดMendengar jawaban tersebut sang dermawan terdiam sejenak dan kemudian berkata,

➖ ” Kamu meminta sesuatu diluar kewajaran, namun aku akan penuhi apa yang menjadi permintaanmu. Datangkan saksi dan aku akan menukar pohon kurmamu itu dengan empat puluh pohon kurma milikku.”


๐ŸŒดSetelah transaksi selesai, sang dermawan menjumpai Rasulullah dan berkata,

➖ ” Ya Rasulullah pohon kurma yang engkau kehendaki telah menjadi milikku. Mulai saat ini aku serahkan kepadamu.” 


๐ŸŒดDengan senang hati Rasululllah menerimanya dan segera pergi ke tempat orang miskin yang mengadukan pemilik pohon kurma. 

➖“ Saudara ambillah pohon kurma itu untukmu beserta keluarga,” sabda Rasulullah. 


๐ŸŒดDengan rasa syukur yang luar biasa, orang miskin tersebut menerima pemberian Rasulullah. Ia tidak menyangka pohon itu menjadi miliknya. 


๐Ÿ“šDalam buku Muslimah dan Bidadari karya KH Mujab Mahalli peristiwa tersebut menjadi latar belakang turunnya ayat Al Qur'an surat Al Lail : 5-11 yang artinya,

➖ ” Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, serta membenarkan yang baik maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Sedang orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami menyiapkan baginya jalan yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat bagi dirinya apabila ia telah binasa.”

Jumat, 15 Januari 2021

DERAI AIR MATA RASULULLAH MELIHAT KESEDERHANAAN FATIMAH AZ-ZAHRA & KELUARGANYA

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" DERAI AIR MATA RASULULLAH MELIHAT KESEDERHANAAN FATIMAH AZ-ZAHRA & KELUARGANYA "

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ€PADA saat menjelang lebaran, Ali ibn Abi Thalib terlihat sibuk membagi-bagikan gandum dan kurma. Bersama istrinya, Sayyidah Fathimah az-Zahra, Ali menyiapkan tiga karung gandum dan dua karung kurma. Terihat, Sayyidina Ali memanggul gandum, sementara istrinya Fathimah menuntun Hasan dan Husein.


๐Ÿ€Mereka sekeluarga mendatangi kaum fakir miskin untuk disantuni.

Sahabat beliau, Ibnu Rafi’i bermaksud untuk mengucapkan selamat ‘Idul Fitri kepada keluarga putri Rasulullah. Sampai di depan pintu rumah, alangkah tercengang Ibnu Rafi’i melihat apa yang dimakan oleh keluarga Rasulullah itu.


๐Ÿ€Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fathimah, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein yang masih balita, dalam ‘Idul Fitri makanannya adalah gandum tanpa mentega, gandum basi yang baunya tercium oleh sahabat Nabi itu. Seketika Ibnu Rafi’i berucap istighfar, sambil mengusap-usap dadanya seolah ada yang nyeri di sana. Mata Ibnu Rafi’i berlinang butiran bening, perlahan butiran itu menetes di pipinya.


๐Ÿ€Kecamuk dalam dada Ibnu Rafi’i sangat kuat, setengah lari ia pun bergegas menghadap Rasulullah. 

Tiba di depan Rasulullah,

➖ “Ya Rasulullah, ya Rasulullah, ya Rasulullah. Putra baginda, putri baginda dan cucu baginda,” ujar Ibnu Rafi’i.

➖ “Ada apa wahai sahabatku?” tanya Rasulullah.

➖“Tengoklah ke rumah putri baginda, ya Rasulullah. Tengoklah cucu baginda Hasan dan Husein.”

➖“Kenapa keluargaku?”

➖“Tengoklah sendiri oleh baginda, saya tidak kuasa mengatakan semuanya.”


๐Ÿ€Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bergegas menuju rumah Sayyidatuna Fathimah az-Zahra. Tiba di teras rumah, tawa bahagia mengisi percakapan antara Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fathimah dan kedua anaknya. Mata Rasulullah pun berlinang. Butiran mutiara bening menghiasi wajah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam nan suci.


๐Ÿ€Air mata Rasulullah berderai, melihat kebersahajaan putri beliau bersama keluarganya. Di hari yang Fitri, di saat semua orang berbahagia, di saat semua orang makan yang enak-enak. Keluarga Rasulullah penuh tawa bahagia dengan gandum yang baunya tercium tak sedap, dengan makanan yang sudah basi.

➖“Ya Allah, Allahumma Isyhad. Ya Allah saksikanlah, saksikanlah. Di hari ‘Idul Fitri keluargaku makanannya adalah gandum yang basi. Di hari ‘Idul Fitri keluargaku berbahagia dengan makanan yang basi. Mereka membela kaum papa, ya Allah. Mereka mencintai kaum fuqara dan masakin. Mereka relakan lidah dan perutnya mengecap makanan basi asalkan kaum fakir-miskin bisa memakan makanan yang lezat. Allahumma Isyhad, saksikanlah ya Allah, saksikanlah,” bibir Rasulullah berbisik lembut.


๐Ÿ€Sayyidatuna Fathimah tersadar kalau di luar pintu rumah, bapaknya sedang berdiri tegak. ➖“Ya Abah, ada apa gerangan Abah menangis?” 

Rasulullah tak tahan mendengar pertanyaan itu. Setengah berlari ia memeluk putri kesayangannya sambil berujar, 

➖“Surga untukmu, Nak. Surga untukmu.”


๐Ÿ€Demikianlah, menurut Ibnu Rafi’i, keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada hari ‘Idul Fitri senantiasa menyantap makanan yang basi berbau apek. 

Ibnu Rafi’i berkata, 

➖ “Aku diperintahkan oleh Rasulullah agar tidak menceritakan tradisi keluarganya setiap ‘Idul Fitri. Aku pun simpan kisah itu dalam hatiku. Namun, selepas Rasulullah wafat, aku takut dituduh menyembunyikan hadits, maka aku ceritakan agar jadi pelajaran bagi segenap kaum Muslimin.

Minggu, 27 Desember 2020

KISAH PEMUDA ANSHAR YANG HIDUP KEMBALI KARENA DO'A IBUNYA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KISAH PEMUDA ANSHAR YANG HIDUP KEMBALI KARENA DO'A IBUNYA "

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


#KISAH_SAHABAT : FARI’AH AL-ANSHARIYAH RADHIALLAHU’ANHA


๐Ÿ“šDalam kitab Al-‘Ulum al-Fakhirah fi al-Nazhri fi Umur al-Akhirab, Sayyid `Abdurrahman bin Muhammad al Tsa`labi al-Ja`fari al-Maghribi, yang dimakamkan di Aijazair, mengemukakan riwayat Anas radhiyallahu’anhu yang menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada Fari’ah,


 ➖“Sesungguhnya anak laki- lakimu, Ibrahim, telah mati.” 


Fari’ah lalu berkata,

➖ “Sungguhkah,ya Rasululullah?” 


Rasul menjawab,

➖ “Ya.” 


Fari’ah lalu berdoa, 

➖ “Segala puji bagi Allah. Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku berhijrah kepadaMu dan kepada Nabi-Mu dengan harapan agar Engkau menolongku dalam setiap kesulitan. Oleh karena itu, jangan Engkau timpakan musibah ini atasku.” 


Rasulullah membuka penutup wajah anak Fari’ah, kemudian anak itu hidup kembali dan makan bersama kami.


๐Ÿ“šHikayat ini juga dituturkan oleh Ibnu Qattan dan `Iyadh dari Anas radhiyallahu’anhu dengan redaksi, 

➖ `Ada seorang pemuda dari golongan Anshar meninggal dunia. Ia mempunyai seorang ibu yang lemah dan buta. Kami mengafani jenazahnya dan menghibur hati ibunya agar sabar. 


Kemudian ibunya bertanya, 

➖ `Benarkah putraku telah mati?’ 


Kami menjawab,

➖ `Ya.’ 


Ibunya lalu berdoa, 

➖ `Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku benar-benar berhijrah kepada-Mu dan kepada Nabi-Mu.’ 


Kisah selanjutnya sama dengan hadis di atas. Riwayat lain dan Ibnu Qattan menceritakan bahwa ketika itu, Allah Subhanahu wa ta’ala menghidupkan anaknya, lalu anak itu makan di hadapan Rasululahh Shallallahu alaihi wasallam.

Sabtu, 05 Desember 2020

BERBUAT BAIK DALAM SEGALA URUSAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

  ๐ŸŒนBERBUAT BAIK DALAM SEGALA URUSAN๐ŸŒน

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐ŸŒนRASULULLAH Saw bersabda,

➖ “Sejatinya, Allah Swt mewajibkan berbuat baik dalam segala hal. Jika kamu membunuh (yang dibenarkan syariah), bunuhlah de­ngan cara yang baik. Jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang di antara kamu menajamkan pisaunya dan membuat nyaman hewan yang disembelihnya.” 

๐Ÿ“™ (HR. Muslim


๐ŸŒนSabda Rasulullah Saw ini sa­ngat layak dibaca berulang-ulang saat ini. Sebab, realitas melakukan kebaikan mulai terasa asing saat ini. Keasingan tersebut terjadi lantaran kebanyakan manusia menilai kebenaran tidak lagi dengan “kaca mata” syariat. Kebenaran hanya dilihat dari sisi mengikuti “nafsu” golongannya saja. Kebenaran hanya dilihat dari satu sisi, tidak dilihat lagi secara holistik. Bila sudah seperti ini, ‘membunuh’ dan ‘me­nyembelih’ dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan, bahkan tanpa ragu lagi mengesampingkan ajaran agama.


๐ŸŒนHadis Rasulullah Saw ini tidak hanya bicara konteks syariat dalam hal membunuh dan menyembelih hewan saja. Sebab perintah untuk melakukan kebaikan mencakup se­gala urusan. Berbuat baik tidak mengenal batas. Berbuat baik dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa Allah memang sangat me­nyukai kebaikan. Sebab dimaktubkan di dalam Alqur’an,

➖ “Sesungguhnya Allah SWT menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan.” 

๐Ÿ“–(QS. An-Nahl: 90)


๐ŸŒนSehingga cakupan hadis yang bersumber dari sahabat Nabi Saw yang bernama Syaddad bin Aus ini mencakup dalam konteks keki­nian. Meski secara teks, hadis ini tampaknya berbicara tentang kasus perang di medan perang dan menyembelih hewan. Tapi bila dikaji secara holistik, hadis yang bersumber dari sahabat Nabi Saw yang pernah diangkat menjadi Gubernur Homs pada masa khalifah Umar bin Khaththab ini bisa dikaitkan dengan konteks kehidupan bermasyarakat umat manusia.


๐ŸŒนBila teks hadis menjelaskan bahwa kita melakukan pepera­ngan dengan musuh hendaklah dengan cara menebas lehernya dengan pedang, karena itulah cara terbaik yang diperintahkan Allah SWT sebagaimana firmannya,

➖ “Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang), maka tebaslah batang leher mereka.”

๐Ÿ“– (QS. Muhammad: 4).


๐ŸŒน Bila hadis ini dipahami dengan maksud yang lebih luas lagi, jika kita melihat kemungkaran, hendaklah ditebas langsung ke sumber aslinya. Jangan hanya dilakukan dengan ‘mutilasi’, yaitu membunuh bagian terkecilnya saja, tapi tidak membuatnya mati. Sebab dalam peperangan di medan pe­rang pun, Rasulullah Saw melarang melakukan mutilasi (mutslah).


๐ŸŒนJika narkoba dikategorikan sebagai musuh terbesar saat ini, hen­daklah membunuhnya dengan cara langsung ke sumbernya. Tebas sam­pai ke bandar besarnya. Tebas dengan cara memberikan hukuman yang paling berat tanpa ada pertimbangan lagi. Jangan dimutilasi dengan cara menangkap pemakai dan bandar-bandar terkecilnya saja. Jangan dimutilasi dengan cara mem­berikan hukuman dengan beragam pertimbangan yang akhir­nya tidak membuat kapok pelaku dan orang-orang yang melihatnya.


๐ŸŒนKarena itu, Rasulullah Saw me­ngajarkannya jika ingin me­nyem­belih, sembelihlah dengan pisau yang tajam dan buat nyaman hewan yang akan disembelih. Artinya, jika diberikan pemaknaan yang lebih luas, jika ingin memberantas narkoba misalnya, berantaslah dengan pisau hukum yang tajam. Buatlah masyarakat nyaman dengan hukum yang dijatuhkan kepada pela­kunya, bukan membuat masyarakat menilai dengan sinis dan bahkan mencibirnya dengan nada negatif. Sebab dalam hal menyembelih, Rasulullah Saw sudah mengajarkan,

➖ “Jika salah satu di antara kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang cepat mematikan.”

๐Ÿ“™ (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). 


Artinya, jika ingin membe­ran­tas narkoba, maka berikanlah hukuman yang membuat pelaku menyesal lebih cepat dan masya­rakat pun percaya kepada lembaga hukum di negeri ini.


๐ŸŒนDemikian juga dalam hal lain. Hadis yang bersumber dari sahabat Rasulullah Saw yang meriwayatkan 50 hadis ini tidaklah diberi ruang pemahaman yang sempit. Berikan juga porsi pemahaman kekinian. Sebab musuh saat ini tidak lagi berjasad, tapi sudah menjamah ke ideologi. Musuh saat ini bukan lagi berstatus kafir harbi yang terang-terangan menyatakan perang pada Islam. Musuh saat ini, memiliki status agama Islam, tapi memiliki pola pikir kafir harbi yang menghancurkan Islam dari dalam. Tampak seperti Islami tapi sebenarnya tidak Islami.


๐ŸŒนIslam sudah mengajarkan, umat Islam harus berbuat baik. Tidak ada lagi tawar menawarnya. Sebab Allah Swt berfirman, 

➖ “Dan berbuat ihsanlah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang senantiasa berbuat ihsan.” 

๐Ÿ“–(QS. Al-Baqarah: 195). 


๐ŸŒนBerbuat ihsan bukanlah sekedar berbuat baik. Berbuat ihsan adalah berbuat yang semata-mata ikhlas karena Allah. Bukan membawa agama untuk tujuan duniawi. Juga bukan menjauhkan diri dari agama agar bisa diterima semua golongan. Agama jangan dibawa dalam hal-hal berbau politik praktis. Agama dibawa semata-mata untuk ‘menolong Allah’.


๐ŸŒนSehingga, bila diharuskan membunuh karakter seseorang yang dianggap berpola pikir seperti ka­fir harbi, bunuhlah karakter tersebut de­ngan cara yang baik. Jika harus me­nyembelih perilaku yang tidak dibenarkan dalam Islam, sembelihlah pe­rilaku tersebut dengan cara mematikan. Hindarilah pembunuhan karakter dengan cara ‘mutilasi’, seperti mencaci maki dan sebagainya.


๐ŸŒนAdalah menjadi keharusan dalam membunuh pola pikir kafir harbi yang ada di dalam pribadi seseorang yang mengaku muslim tersebut dengan cara yang ihsan. Yaitu, dengan menyusun strategi-strategi yang baik. Sehingga, terbunuh tepat pada ‘ batang leher’ yang tidak bisa lagi membuatnya bergerak. Jika pun harus menyembelihnya, sembelihlah dengan cara yang benar-benar mematikan.


๐ŸŒนIntinya, berbuatlah kita dalam segala urusan. Jauhkan diri dari perilaku membunuh dengan cara mutilasi dan menyembelih dengan cara yang tidak mematikan. Sebab Islam selalu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, bukan sebaliknya. 


Wallahua’lam

Sabtu, 21 November 2020

EMPAT KEUTAMAAN ORANG BERSABAR MENGHADAPI MUSIBAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" EMPAT KEUTAMAAN ORANG BERSABAR MENGHADAPI MUSIBAH " 

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐ŸŒนNabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu hadis menegaskan, seorang muslim tidak akan merugi dalam situasi apapun. Sebab, keimananya akan menjadikannya semua urusannya baik.


๐ŸŒนUstaz Isnan Ansory Lc (pengajar rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Fiqih Menghadapi Wabah Penyakit" menukil hadis Nabi, beliau bersabda: 

➖ "Perkara orang mukmin itu mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mu`min; bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya, dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya." 

๐Ÿ“™(HR. Al-Bukhari Muslim, dari sahabat Shuhaib)


๐ŸŒนDi samping itu, Allah Ta'ala juga menjanjikan keutamaan besar bagi meraka yang bersabar dalam menghadapi segala ujian (bala) ataupun musibah. 


๐ŸŒนBerikut 4 keutamaannya:


1️⃣. Mengangkat Derajat dan Menghapus Dosa.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Ujian senantiasa menimpa orang beriman pada diri, anak dan hartanya hingga ia bertemu Allah dengan tidak membawa satu dosa pun atasnya." 

๐Ÿ“™(HR. Tirmizi)


2️⃣. Tanda Kebaikan dari Allah Ta'ala.

➖"Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha maka baginya keridhaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah."

๐Ÿ“™ (HR. Tirmizi)


3️⃣. Mati Syahid.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kabar gembira bagi yang wafat karena bala dan musibah.

➖ "(mati) karena menderita thoun adalah syahid bagi setiap Muslim." 

๐Ÿ“™(HR. Al-Bukhari Muslim)


➖ "(meninggal) karena sakit perut adalah syahid, dan (meninggal) karena Thoun juga syahid." 

๐Ÿ“™(HR. Al-Bukhari)


➖"...Tidaklah seseorang yang berada di wilayah yang terjangkit Thoun, kemudian ia tetap tinggal di negerinya dan selalu bersabar, ia mengetahui bahwa penyakit tersebut tidak akan mengjangkitinya kecuali apa yang Allah tetapkan kepadanya, maka baginya seperti pahalanya orang yang mati syahid."

๐Ÿ“™ (HR. Bukhari)


4️⃣. Pahala yang Tidak Terbatas.

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an: ➖"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". 

๐Ÿ“– (QS. Az-Zumar: ayat 10)


Wallahu A'lam

Sabtu, 14 November 2020

MESKIPUN SEMUA MANUSIA INGKAR, ALLAH TA'ALA TETAP MULIA

 ۞﷽۞ ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" MESKIPUN SEMUA MANUSIA INGKAR, ALLAH TA'ALA TETAP MULIA "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐Ÿ‚Ketahuilah, Allah Ta'ala tidak membutuhkan amal ibadah kita. Allah Ta'ala memerintahkan manusia untuk menyembah-Nya, bukan karena DIA butuh untuk disembah. Tetapi manusialah yang butuh kepada Allah sebagaimana firman-Nya:


ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุฃَู†ْุชُู…ُ ุงู„ْูُู‚َุฑَุงุกُ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุบَู†ِูŠُّ ุงู„ْุญَู…ِูŠุฏُ


➖ "Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji."

๐Ÿ“– (QS. Fathir: 15). 


๐Ÿ‚Menurut Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Jawa Barat, Al-Habib Quraisy Baharun, andai semua manusia kafir dan ingkar kepada Allah, sama sekali tidak mengurangi kekuasaan dan kemulian-Nya. 


๐Ÿ‚Allah Ta'ala berfirman:


ูˆَู…َุง ุฎَู„َู‚ْุชُ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุงู„ْุฅِู†ْุณَ ุฅِู„َّุง ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆู†ِ ู…َุง ุฃُุฑِูŠุฏُ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ู…ِู†ْ ุฑِุฒْู‚ٍ ูˆَู…َุง ุฃُุฑِูŠุฏُ ุฃَู†ْ ูŠُุทْุนِู…ُูˆู†ِ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู‡ُูˆَ ุงู„ุฑَّุฒَّุงู‚ُ ุฐُูˆ ุงู„ْู‚ُูˆَّุฉِ ุงู„ْู…َุชِูŠู†ُ


➖"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (saja). Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh". 

๐Ÿ“–(QS. Adz Dzariat: 56-58)


➖"Kita beribadah atau tidak, kita melakukan amal kebaikan atau tidak. Kita taat atau ingkar, kita maksiat atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh pada keagungan Allah Ta'ala. Andai seluruh manusia beriman dan bertakwa, keagungan Allah tetap pada kesempurnaan-Nya," terang Habib Quraisy. 


๐Ÿ‚Dalam sebuah Hadis Qudsi, Allah berfirman:


ูŠุง ุนุจุงุฏูŠ ! ู„ูˆ ุฃู† ุฃูˆู„ูƒู… ูˆุขุฎุฑูƒู… ูˆุฅู†ุณูƒู… ูˆุฌู†ูƒู… . ูƒุงู†ูˆุง ุนู„ู‰ ุฃุชู‚ู‰ ู‚ู„ุจ ุฑุฌู„ ูˆุงุญุฏ ู…ู†ูƒู… . ู…ุง ุฒุงุฏ ุฐู„ูƒ ููŠ ู…ู„ูƒูŠ ุดูŠุฆุง . ูŠุง ุนุจุงุฏูŠ ! ู„ูˆ ุฃู† ุฃูˆู„ูƒู… ูˆุขุฎุฑูƒู… . ูˆุฅู†ุณูƒู… ูˆุฌู†ูƒู… . ูƒุงู†ูˆุง ุนู„ู‰ ุฃูุฌุฑ ู‚ู„ุจ ุฑุฌู„ ูˆุงุญุฏ . ู…ุง ู†ู‚ุต ุฐู„ูƒ ู…ู† ู…ู„ูƒูŠ ุดูŠุฆุง


➖ "Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal samapi yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bertaqwa, hal itu sedikitpun tidak menambah kekuasaan-Ku. Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal sampai yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bermaksiat, hal itu sedikitpun tidak mengurangi kekuasaan-Ku". 

๐Ÿ“™(HR. Muslim, No. 2577)


๐Ÿ‚Demikianlah Allah Ta'ala tidak butuh terhadap ibadah kita. Namun kitalah yang butuh untuk itu. Allah Ta’ala berfirman:


ุฅِู†ْ ุฃَุญْุณَู†ْุชُู…ْ ุฃَุญْุณَู†ْุชُู…ْ ู„ِุฃَู†ْูُุณِูƒُู…ْ ูˆَุฅِู†ْ ุฃَุณَุฃْุชُู…ْ ูَู„َู‡َุง


➖"Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri". 

๐Ÿ“–(QS. Al Isra: 7)


ูˆَู…َู†ْ ูŠَุดْูƒُุฑْ ูَุฅِู†َّู…َุง ูŠَุดْูƒُุฑُ ู„ِู†َูْุณِู‡ِ


➖ "Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri". 

๐Ÿ“– (QS. Luqman: 12).


๐Ÿ‚Karena itu, apalagi alasan kita untuk enggan dan malas beribadah dan beramal? Bukankah itu untuk kita sendiri? Semoga tausiyah singkat ini bermanfaat dan menjadi penyemangat kita untuk beramal saleh. (Baca Juga: Musibah Wabah Seharusnya Membuat Kita Dekat kepada Allah)


Wallahu Ta'ala A'lam

Rabu, 28 Oktober 2020

KISAH SAHABAT NABI YANG DAPAT JAMINAN SURGA KARENA TAK PERNAH DENGKI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH SAHABAT NABI YANG DAPAT JAMINAN SURGA KARENA TAK PERNAH DENGKI 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ”ตMuhammad Quraish Shihab dalam bukunya Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan menceritakan kisah penghuni surga yang disadur dari ๐Ÿ“šKitab Faidlh an-Nubuwah. Kisahnya seperti ini.


๐Ÿ”ตSaat Nabi Muhammad sedang duduk bersama sahabat-sahabatnya di masjid tiba-tiba beliau mengatakan demikian, ➖“Sebentar lagi penghuni surga akan masuk ke dalam masjid.” 

Para sahabat pun tertuju pada pintu masjid. ➖“Siapakah gerangan penghuni surga yang dikatakan Rasulullah itu,” 

gumam para sahabat.


๐Ÿ”ตTak selang lama seseorang masuk dalam masjid yang raut wajahnya masih meneteskan air wudu sambil tangannya menenteng sepasang sandal. 

Apa keistimewan orang tersebut sehingga menjadi penghuni surga? 

Tak seorang pun berani bertanya walaupun semuanya menunggu jawaban.


๐Ÿ”ตKeesokan harinya peristiwa itu terulang kembali sampai hari ketiga. Para sahabat pun tak ada yang berani bertanya. 

Sehinga pada akhirnya sahabat Abdullah Ibnu Amr memutuskan untuk menyelidiki amalan apa sehingga ia masuk surga.


๐Ÿ”ตAbdullah Ibnu Amr berpura-pura berada dalam masalah dengan orangtuanya. 

Ia berkata, 

➖“Saudara, telah terjadi kesalahpahaman antara aku dan orangtuaku. Dapatkah aku menumpang di rumah Anda selama tiga hari?”


➖“Boleh, boleh …” jawab si penghuni surga tersebut.


☪️ Tiga hari tiga malam ia memperhatikan, mengamati bahkan mengintip amalan si penghuni surga, tak satu pun amalan istimewa yang ia perbuat. Tidak ada ibadah khusus yang ia kerjakan dalam kesehariannya. Tak pernah sholat malam, pun puasa sunah. Malam-malamnya diisi dengan istirahat pulas sampai menjelang waktu Subuh tiba.


☪️ Pada siang hari dia hanya berkerja secara tekun. Pulang pergi ke pasar layaknya orang biasa. 

➖“Pasti ada sesuatu amalan yang disembunyikan olehnya, Aku harus terus terang kepadanya,” demikian pikir Abdullah.


➖“Amalan apakah yang kamu perbuat sehingga Anda mendapat jaminan surga,” tanya Abdullah.


➖“Apa yang kamu lihat itulah amalanku!” jawab si penghuni surga.


๐Ÿ”ตDengan kecewa Abdullah langsung berbalik arah pulang ke rumah namun tiba-tiba tangannya dipegang oleh si punghuni surga sambil berkata, 

➖“Apa yang Anda lihat itulah amalan keseharian saya, hanya ada tambahan sedikit, aku tak pernah merasa iri hati pada orang lain atas nikmat yang Allah berikan pada hamba piihan-Nya dan saya tidak pernah melakukan penipuan dalam segala aktivitas saya.”


๐Ÿ”ตDengan jawaban yang diberikan penghuni surga tersebut Abdullah pulang sambil berkata, ➖“Rupanya, yang demikian itulah yang menjadikan Anda mendapat jaminan surga.”


๐Ÿ”ตSemoga kita dapat memetik hikmah di atas dengan selalu konsisten menjaga hati dan berlaku jujur kepada siapa pun dan dimana pun. 


Wallahรน'alam .

Kamis, 24 September 2020

MEMBELI WAKTU

۞﷽۞


╭⊰✿️••┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈••✿️⊱╮

          ⏳ MEMBELI WAKTU ⌛

 •┈┈•⊰✿•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•✿⊱•┈┈•

                     ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


#KISAH_HIKMAH 


๐Ÿ”ทPada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat berat baginya. 


๐Ÿ”ถSesampainya di rumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama.


๐Ÿ”ท“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya.


๐Ÿ”ถBiasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.


๐Ÿ”ท“Aku menunggu Papa pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”, kata sang anak.


๐Ÿ”ถ“Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”, jawab sang ayah.


๐Ÿ”ท“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…” kata anaknya

.

๐Ÿ”ถ“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. Setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang ayah.


๐Ÿ”ทSi anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.


๐Ÿ”ถKetika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.


๐Ÿ”ท“Jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!”


๐Ÿ”ถ“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!”


๐Ÿ”ทTapi sang anak tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”


๐Ÿ”ถ“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur”


๐Ÿ”ท“Tapi papa..”


๐Ÿ”ถ“Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah mulai meninggi.


๐Ÿ”ทAnak kecil itu berbalik menuju kamarnya.


๐Ÿ”ถSang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000.


๐Ÿ”ทSambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata “Maafin Papa ya! Kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan khan?”


๐Ÿ”ถ“Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”


๐Ÿ”ท“Iya..iya..tapi buat apa??” tanya sang Papa.


๐Ÿ”ถ“Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. 


๐Ÿ”ทTadi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000.. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa” Sang Papa cuma terdiam.


๐Ÿ”ถIa kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis. Mendengar perkataan anaknya, sang Papa langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis..


๐Ÿ”ทIa lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..


๐Ÿ”ถ“Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa.


๐Ÿ”ท“Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras. Maafkan Papa anakku” kata sang Papa ditengah suara tangisnya.


๐Ÿ”ถSi anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Papanya.


=====================================


#Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah diatas adalah:

๐Ÿ”ท๐Ÿ”ถKhususnya yang sudah berkeluarga dan sudah mempunyai anak:


➖~Seringkali kita bekerja terlalu sibuk sehingga kita melupakan bahwa di akhir, keluargalah yang terpenting.


➖~Tidak ada gunanya kita sukses tapi pada akhirnya keluarga kita telah meninggalkan kitaa atau hubungan kita dengan keluarga telah rusak.


➖~Beruntung bila anak mau bicara,komunikasi dengan orang tuanya untuk mencurahkan perasaannya.


➖~Sering kali, anak cenderung diam dan bahkan tidak berbicara sama sekali tentang kondisinya kepada orang tua.


➖~Ketika di tanya mereka hanya menjawab “Tidak ada apa-apa”


➖~Bagaimana caranya kita bisa menyelesaikan masalah jikalau kita bahkan tidak tahu masalahnya dimana?


➖~Hal ini sering kali terjadi pada anak dan khususnya terjadi pada anak di masa remaja.


➖~Mereka merasa diabaikan/ditinggalkan, tidak di cintai, tidak dihargai oleh orang tuanya sendiri..


➖~Pertanyaan berikutnya mungkin cukup berat untuk kita:

"Lebih baik kita menyayangi anak kita atau Anak merasa di disayangi oleh kita?”


Mari renungkan jawaban dari pertanyaan tersebut..


#Semoga bermanfaat buat semua.....

Selasa, 22 September 2020

HUSNUDZAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

       ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท HUSNUDZAN ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ถ

      ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


PENGERTIAN PERILAKU HUSNUZAN / HUSNUDZAN:


๐ŸŸ Husnuzan menurut bahasa berasal dari lafal bahasa Arab 'husnun' yang artinya baik dan 'adzzhonnu' yang artinya prasangka. Kata husnudzan berarti prasangka baik yang merupakan lawan dari su'udzan atau prasangka buruk. Sedangkan secara istilah, husnuzab adalah setiap pikiran, anggapan dan prasangka baik terhadap orang lain.


๐ŸŸ Membiasakan berperilaku husnuzan atau berpasangka baik dalam kehidupan merupakan hal yang penting. Kita dapat melakukannya terhadap sesama muslim atau lainnya selama mereka tidak mengusik dan mendzolimi kita. Apabila setiap orang telah terbiasa menerapkan perilaku husnuzan terhadap sesamanya, maka insya Allah akan terwujud masyarakat yang harmonis, rukun dan saling menjaga. Tidak ada lagi masalah yang timbul karena prasangka-prasangka buruk (su'uzan) telah dihilangkan diantara mereka.


HUKUM HUSNUZAN TERHADAP SESAMA 


๐ŸŸ Hukum berhusnuzan terhadap sesama manusia adalah mubah atau diperbolehkan. Ketika kita berhusnudzan pada orang lain, berarti kita telah menganggap bahwa orang itu baik. Sebaliknya, jika kira berprasangka buruk (su'uzan) terhadap orang lain, artinya kita menganggap orang tersebut bersalah, hal ini tentu dilarang dalam agama. Husnuzan dalam kehidupan sehari-hari akan membawa dampak positif, sedangkan terbiasa su'uzan akan membawa dampak negatif dalam kehidupan kita maupun orang lain.


BENTUK-BENTUK HUSNUZAN


๐ŸŸ Husnuzan dapat dilakukan terhadap Allah swt, diri sendiri, dan orang lain. Namun yang paling utama adalah berhusnudzan kepada Allah swt. Mengapa demikian? karena Allah-lah yang telah melimpahkan berbagai karunia dan kasih sayang-Nya kepada kita sebagai manusia, diantaranya Allah memberi kita kehidupan, memberi nikmat sehat, iman dan islam kepada kita, dan apapun lainnya yang telah Allah berikan kepada kita. Semua pemberian Allah yang kita terima harus senantiasa kita sikapi dengan selalu berprasangka baik kepada Allah swt. Bentuk-bentuk perilaku husnudzan kepada Allah antara lain selalu bersyukur kepada Allah dan bersikap sabar terhadap segala permasalahan yang terjadi dalam hidup kita.


๐ŸŸ Kemudian setelah berhusnudzan terhadap Allah swt, kita harus pula berprasangka baik atau berhusnudzan kepada diri sendiri. Husnuzan terhadap diri sendiri yaitu berbaik sangka terhadap segala kemampuan yang dimiliki oleh diri kita sendiri dan juga usaha yang telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri orang yang berhusnudzan terhadap dirinya sendiri diantaranya memiliki rasa percaya diri, selalu berusaha secara maksimal, selalu berpikir positif dan rela berkorban. Dengan senantiasa berprasangka baik terhadap diri sendiri, niscaya kita akan selalu memiliki semangat yang tinggi untuk meraih kesuksesan dalam hidup.


๐ŸŸ Selain berhusnudzan kepada Allah swt dan diri sendiri, kita juga diperintahkan untuk berhusnudzan kepada orang lain. Husnudzan terhadap orang lain berarti menganggap atau memandang orang lain itu baik. Orang yang memiliki sikap husnudzan terhadap orang lain, niscaya hidupnya akan memiliki banyak teman, disukai kawan dan disegani lawan. Sebaliknya, Allah melarang kita untuk merprasangka buruk kepada orang lain dengan mencari-cari kesalahan orang lain apalagi sampai menggunjingnya. Sebagaimana firman Allah swt.:


ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุงุฌْุชَู†ِุจُูˆุง ูƒَุซِูŠุฑًุง ู…ِู†َ ุงู„ุธَّู†ِّ ุฅِู†َّ ุจَุนْุถَ ุงู„ุธَّู†ِّ ุฅِุซْู…ٌ ูˆَู„ุง ุชَุฌَุณَّุณُูˆุง ูˆَู„ุง ูŠَุบْุชَุจْ ุจَุนْุถُูƒُู…ْ ุจَุนْุถًุง


➖Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain..." 

๐Ÿ“–(Q.S. Al-Hujurat: 12)


DAMPAK POSITIF / MANFAAT HUSNUZAN 


๐ŸŸ Islam telah menganjurkan umatnya agar senantiasa menjaga prasangka baik terhadap orang lain, karena sesungguhnya menyimpan prasangka buruk terhadap orang lain termasuk perbuatan tercela. Husnuzan merupakan salah satu contoh akhlaq, sifat atau perilaku terpuji yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain membawa kebaikan pada orang lain, Husnuzan juga akan membawa kebaikan terhadap diri sendiri. Sebagaimana firman Allah berikut:


ุฅِู†ْ ุฃَุญْุณَู†ْุชُู…ْ ุฃَุญْุณَู†ْุชُู…ْ ู„ِุฃَู†ْูُุณِูƒُู…ْ


➖Artinya: "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri..." 

๐Ÿ“–(Q.S. Al-Isra: 7)


๐ŸŸ DIANTARA DAMPAK POSITIF atau MANFAAT dari membiasakan berhusnuzan dalam kehidupan, yaitu:


1. Dicintai oleh Allah swt.

2. Mendapat ketenangan hidup.

3. Membentuk pribadi yang tangguh, tidak mudah putus asa dan selalu optimis.

4. Dijauhkan dari hal-hal buruk dan perbuatan munkar.

5. Mempererat tali persaudaraan sehingga terjalin ukhuwah yang mantab antar sesama muslim.

6. Mendapat timbal balik yang baik dari orang lain yang telah kita husnuzani.

Jumat, 11 September 2020

TIPS ISLAMI CINTA JARAK JAUH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

       ๐Ÿ’ž TIPS ISLAMI CINTA JARAK JAUH ๐Ÿ’ž

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


1️⃣. Jika engkau merindukannya,maka Rindukanlah dia dalam

Munajatmu agar ia sama ,

merindukanmu dalam

Munajatnya..


2️⃣. Jika engkau Teringat akan Kasih sayangnya, maka Do'akanlah agar

ia selalu dalam keadaan yang baik,dan selalu dalam lindungan-NYA..


3️⃣. Jika engkau Takut

kehilangannya.. Maka angkatlah tanganmu dan pejamkan matamu.. Dan katakanlah

'' Ya ALLAH aku sangat menyayanginya,

aku sangat merindukannya, dan

aku takut kehilangannya, Maka jagalah ia untukku, Ya ALLAH.sungguh Ku titipkan ia kepada-MU.. dan Sayangilah ia dengan

Kasih sayang-Mu agar selalu dalam lindungan-MU,Aamiin..


4️⃣. Yakinlah, Cinta jarak jauh ini tidak akan selamanya..


๐Ÿ’žPercayalah bahwa suatu saat nanti Cinta ini akan bersatu dalam ikatan yang Suci..

Insya Allah, Aamiin ya Allah..


๐Ÿ’žUntukmu Yang nun jauh disana..

Tak ingin kujanjikan

kebahagiaan..

Karena aku takut kau kecewa..

Aku hanya ingin kau merasakan Kebahagiaan bersamaku itu nyata..


๐Ÿ’žAku tahu dalam setiap

lamunanku..

Kita berpisah oleh jarak ruang dan waktu..

Merambat dalam setiap pikiran..

Memecahkan semua

kegundahan di jiwa..

Hanya sebuah kepastian dan kepercayaan..

Hanya sebuah kerinduan dan keinginan..


๐Ÿ’žKesetiaan yang selalu aku

tancapkan..

Kini menjadi sebuah keyakinan..

Kita terhalang oleh jarak dan waktu..

Tapi kita kan selalu menunggu sampai menyatu..

Aku dan kamu dalam jarak yang tak menentu

Tapi cinta ini akan selalu

untukmu..


๐Ÿ’žWalau saat ini jarak

memisahkan kita..

Aku tetap berharap kamu akan selalu setia..

Cinta ini, rasa ini dan rindu ini akan selalu kujaga..


๐Ÿ’žDemi cinta kita berdua..

Hingga hari bahagia itu kan tiba..

Saat kita menyatu dalam ikatan suci yang ALLAH ridhoi..

Tuk bisa membentuk keluarga yg sakinah,mawadah warahmah..


Aamiin Ya Robbal'Alamiin..

Sabtu, 05 September 2020

KISAH HIKMAH KEHEBATAN AL QUR’AN


۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH HIKMAH KEHEBATAN AL QUR’AN 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐ŸŒฟ Dikisahkan ada seorang hamba Allah yang membaca Al-Qur'an.

Tetapi dia tidak dapat menghafalnya walaupun sedikit.


๐ŸŒด Maka, anaknya yang kecil bertanya: "Apa faedah baca Al-Qur'an tanpa menghafalnya sedikitpun?"

Jawab ayah: "Aku akan beritahu kepadamu sebentar lagi apabila kau penuhkan bakul jerami ini dengan air laut bawa kepadaku."

Kata anak: "Mustahil ia penuh."

Jawab ayah: "Cobalah dulu."

Bakul jerami itu biasa digunakan untuk memindahkan arang. 


๐ŸŒพ Maka anak itu mengambilnya dan menuju ke laut, lalu coba memenuhkannya dan terus pergi kepada ayahnya dengan cepat.

Tetapi, airnya telah kering lalu ia berkata kepada ayahnya:

"Tidak ada faedah saya mengisinya."

Ayahnya menjawab: "Coba lagi kali kedua!"


๐Ÿƒ Maka anak itu melakukannya, tetapi masih tidak berjaya untuk membawa air kepada ayahnya. 

Dia mencoba lagi kali ketiga, keempat dan kelima tetapi tiada faedah kerana air tidak dapat dipenuhkan.


๐Ÿ‚ Anak itu berasa sangat letih dan berkata kepada ayahnya: 

"Tidak mungkin saya dapat memenuhkan bakul jerami ini dengan air."

Kata ayah kepada anaknya: "Adakah engkau lihat sesuatu yang berlaku kepada bakul jerami?"

Anak itu terkejut dan menjawab: 

"Ya ayah. Asalnya bakul jerami itu kotor dengan bekas-bekas arang, sekarang telah bersih sepenuhnya."


๐Ÿ‡ Maka, berkata sang ayah kepada anaknya: "Ini adalah apa yang dilakukan Al-Qur'an kepadamu. 

Dunia dan segala amalannya telah memenuhi hatimu dengan segala kekotorannya,

dan Al-Qur'an seperti air laut yang membersihkan hatimu walaupun engkau tidak menghafal sedikitpun ayatnya..."

Sucikan hatimu, dengan berzikir dan mengingati Allah.


☪️ Subhanallah Walhamdulillaah Walaa ilaaha illallaahu Allahu Akbar 

☪️ Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad.


➖Semoga bermanfaat

➖Barakallaahu fiikum

Senin, 31 Agustus 2020

KISAH ISTRI SHALIHAH YANG MERAHASIAKAN HAFALAN AL QUR'ANNYA

 ۞﷽۞

           ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮

KISAH ISTRI SHALIHAH YANG MERAHASIAKAN HAFALAN AL QUR'ANNYA

           •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ 

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 


“Berapa banyak hafalanmu?” 

Salah satu pertanyaan itu keluar dari lisannya saat ta’aruf dengan calon suami.

“Hafalanku tidak banyak, tapi saya ingin menjadi laki-laki yang shalih,” jawab calon suami. 

“Berapa hafalanmu?”

“Saya hafal Juz Amma”


Karena Aku Wanita -Atas pertimbangan kejujuran dan komitmen keshalihannya, sang gadis menerima lamaran laki-laki tersebut. 

Setelah menikah, sang istri meminta sang suami membantunya menghafal Al Qur’an.


“Kalau begitu, kita saling membantu dan menghafal Qur’an bersama-sama”

Sejak saat itu, mereka mulai menghafal. 

Mulai surat Maryam, surat demi surat, juz demi juz hingga akhirnya keseluruhan 30 juz mereka hafal. Pasangan suami istri itu pun menjadi keluarga penghafal Qur’an.


“Alhamdulillah kita telah hafal Qur’an, bagaimana jika kita mulai menghafal hadits-hadits Shahih Bukhari?” pinta sang istri setelah keduanya mendapat ijazah hafal Qur’an.


Suatu hari, saat mereka berkunjung ke rumah orang tua istri, laki-laki tersebut menyampaikan kabar gembira kepada mertuanya. “Alhamdulillah, istriku sekarang sudah hafal Al Qur’an..”


Mertuanya tidak banyak menjawab. 


Ia mengajak menantunya masuk ke sebuah ruangan dan memperlihatkan sejumlah sertifikat kepada menantunya. 

Betapa terkejutnya laki-laki tersebut, rupanya istrinya telah hafal Qur’an dan kutubus sittah sebelum ia menikah.

Sang suami sangat bersyukur. 

Rupanya… istrinya adalah seorang ahli ilmu yang merahasiakan ilmunya. 

Ia bidadari yang selama ini membantunya menghafal Al Qur’an. 

Ia yang selama ini membantunya menghafal hadits. Ia tidak mempermasalahkan sedikitnya ilmu dan hafalan sang suami.


Baca juga :

BERFIKIR (TAFAKUR )SEBAGAI JALAN MASUKNYA HIKMAH

20 PERILAKU DURHAKA ISTRI TERHADAP SUAMINYA

25 KARAKTERISTIK ISTRI SHOLEHAH DAN 12 SIKAP ISTERI PENENTERAM HATI


๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Ya Allah… aku bukan orang yang shalihah. Karuniakanlah kepadaku seorang suami yang shalihah, yang membantuku menjadi hambaMu yang shalihah.

Ya Allah… aku bukan orang yang rajin beribadah. Karuniakanlah kepadaku seorang ,suami ahli ibadah yang bisa mengajakku memperbaiki amal ibadahku kepadaMu.

Ya Allah… aku bukan orang yang alim. 

Karuniakanlah kepadaku seorang suami ahli ilmu yang bisa membantuku lebih mengenalMu. 

Sehingga kami sakinah di jalanMu. 

Sehingga kami bisa melahirkan generasi rabbani yang membela agamaMu, mendidik mereka menjadi anak-anak shalih yang siap memperjuangkan agamaMu. 


๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน Aamiin ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Minggu, 30 Agustus 2020

BERFIKIR (TAFAKUR) SEBAGAI JALAN MASUKNYA HIKMAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" BERFIKIR (TAFAKUR) SEBAGAI JALAN MASUKNYA HIKMAH "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐ŸคAdalah akan jauh lebih baik, bila kita menemukan kebenaran dari hasil pemikiran sendiri daripada menerima suatu kebenaran dari orang lain.

Menerima kebenaran dan menemukan kebenaran adalah sesuatu yang berbeda. Menerima kebenaran cukuplah dengan bertaqlid (mengikuti), sedangkan menemukan kebenaran hanya akan diperoleh melalui pemikiran yang mendalam (tafakur). Kebenaran yang ditemukan sendiri, ibarat mata air yang tak pernah kering; sedangkan kebenaran yang kita terima dari manusia ibarat hujan di musim kemarau.


๐ŸคSayidina Ali bin Abi Thalib r.a. berkata:


      ➖ " Janganlah kamu mengenal dan mengikuti Kebenaran karena tokohnya; tetapi kenalilah kebenaran itu sendiri, niscaya kamu akan mengetahui siapa tokohnya.!"


๐ŸคFirman Allah :


      ➖ " Allah menganugerahkan al hiklmah (kepahaman yang dalam tentanfg Al-Qur'an dan As-sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugerahi al-hikmah itu, ia benar - benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal."

๐Ÿ“–(QS. Al-Baqarah (2):269)


๐ŸคMengetahui kebenaran seperti yang dimaksud diatas, itulah ytang disebut hikmah. Dengan hikmah, manusia akan lebih mudah menjalani hidup sesuai dengan kehendak Ilahi, karena hikmah akan berfungsi sebagai kendalinya.

Sama seperti halnya dengan rezeki, maka al-hikmah ini pun hanya diberikan Allah kepada orang-orang yang berusaha untuk mendapatkannya; yaitu orang-orang yang mengunakan kemampuan akal dan rasa yang dimilikinya untuk berpikir (bertafakur). Semakin sungguh-sungguh usaha yang dilakukannya, maka semakin tinggi pula kualitas al-hikmah yang diperolehnya. Sayidina Ali bin Abi Thalib .r.a. berkata : "Tiada ilmu yang lebih baik daripada hasil tafakur."

Di dalam Al-Qur'an, ditemukan tidak kurang dari 130 kali mperintah Allah untuk berpikir ( antara lain pada surat shaad:29, Adz-dzariyaat:20-21,Yunus:24): serta kehinaan akan menimpa orang yang tidak mau berpijkir ( Al-Furqan:44, Al-A'raaf:179,Al-Mulk:10).


๐ŸคBerpikir terbukti merupakan pelita hati, karena itu apabila ia tidak dihidupkan, maka hati akan gelap gulita.

Orang yang serius berpikir tentang apa-apa yang telah Allah ciptakan; ataupun tentang sakratulmaut, siksa kubur, maupun kesulitan-kesulitan yang akan dijumpai di hari kiamat kelak, niscaya akan mendapatkan pencerahan jiwa. Demikian besar keutamaan bertafakur, sehingga Rasulullah saw pun pernah bersabda: " Bertafakur sejenak lebih baik dari pada ibadah satu tahun.". Mengapa Rasulullah saw berwasiat demikian? 


Baca juga :

PETUNJUK RASULULLAH DALAM MEMILIH TEMAN

SUDAH IKHLASKAH AKU...??


Hal ini semata karena beliau ingin menyelamatkan umatnya agar kelak tidak dijadikan untuk isi neraka sebagaimana peringatan Allah dalam Al-Qur'an :


     ➖" Dan sesungguhnya kami ciptakan untuk (isi neraka jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mempunyai mata tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), mempunyai telinga tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." 

๐Ÿ“–(QS. Al-A'raaf (7):179)


๐ŸคWalaupun keutamaan bertafakur sudah demikian jelasnya, dan ancaman bahi yang tidak mau melakukannya sudah amat tegasnya, tetapi mengapa sedikit sekali orang yang mau bertafakur? Hal ini penyebabnya tidak lain karena mereka membiarkan pikiran dan hatinya terbelengu oleh kentalnya masalah keduniawian. Ketika hati seserorang dipenuhi oleh khayalan, impian-impian mustahil, senda gurau yang tidak berguna serta pengetahuan yang tidak bermanfaat, maka hidayah akan menjauh darinya. Dengan demikian, selama orang tidak mau memangkas hal-hal yang dapat merusak keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dihayinya, maka selama itu pula ia akan lalai untuk bertafakur. Itulah mungkin sebabnya Luqman Al-Hakim memberikan nasehat kepada anaknya: " Janganlah engkau memasuki dunia yang dapat membahayakan akhiratmu!."


๐ŸคApa yang harus ditafakuri?

Sesungguhnya buah dari tafakur itu adalah keyakinan-keyakinan Ilahiyyah yang akan memudahkan kita dalam pengendalian diri agar dapat selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu banyak obyek yang dapat ditafakuri, antara lain:


1️⃣. Bertafakur mengenai tanda-tanda yang menunjukan kekuasaan Allah; akan lahir darinya rasa tawadhu (rendah hati) dan rasa takzim akan keagungan Alloah

2️⃣. Bertafakur mengenai kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah berikan; akan lahir darinya rasa cinta dan syukur kepada Allah.

3️⃣. Bertafakur tentang janji-janji Allah; akan lahir darinya rasa cinta kepada akhirat.

4️⃣. Bertafakur tentang ancaman Allah; akan lahir darinya rasa takut kepada Allah.

5️⃣. Bertafakur tentang sejauh mana ketaatan kita kepada Allah sementara Ia selalu mencurahkan karunianya kepada kita; akan lahir darinya kegairahan beribadah.


Wabillahi taufiq wall hidayyah, Wasalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.


Baca juga :

AL QUR’AN PENYEMBUH SEGALA PENYAKIT

MENGENAL SYIRIK DAN TAUHID

Jumat, 28 Agustus 2020

SEDEKAH 10.000 MEMBUAT MENGERTI CARA BERSYUKUR

۞﷽۞


                ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮

                       SEDEKAH 10.000

MEMBUAT MENGERTI CARA BERSYUKUR

               •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•

                               ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ 

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 


#KISAH_INSPIRATIF


๐ŸŒฟ Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. 

Dia bernama Budiman. 

Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. 

Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.

Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. 

Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"


๐Ÿ€ Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. 

Wanita pengemis itu lalu menerimanya. 

Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. 

Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami

tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"


๐ŸŒฟ Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"

Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. 

Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.


๐Ÿ€ Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. 

Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. 

Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. 

Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.

Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. 

Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. 

Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. 

Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.


Baca juga :

KISAH KELUARGA MUALAF MISKIN YANG MENDAPAT PERTOLONGAN ALLAH

JIKA PRIA DI SURGA DAPAT BIDADARI, BAGAIMANA DENGAN WANITA?


☘️ Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. 

Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: 


➖"Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! 

Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. 

Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. 

Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. 

Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. 

Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"


๐ŸŒฟ Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. 

Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. 

Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. 

Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, 

"Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"


๐Ÿ€ Deggg...!!! 

Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. 

Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.


☘️ Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. 

Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. 

"Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.


๐ŸŒฟ Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan:

 "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"


๐Ÿ€ Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. 

Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:


➖"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. 

Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. 

Panjaaaang sekali ia berdoa!" 


➖"Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. 

Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. 

Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah."


➖"Bu..., aku malu kepada Allah! 

Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. 

Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."


☘️ Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. 

Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. 


Baca juga :

BEGINILAH 9 KRITERIA WANITA YANG MENDATANGKAN REZEKI BAGI SUAMI

ALLAH SEBAIK-BAIK PEMBERI REZEKI


๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu.


Aamiin yaa Rabbal'alamiin

Kamis, 27 Agustus 2020

KISAH KELUARGA MUALAF MISKIN YANG MENDAPAT PERTOLONGAN ALLAH

۞﷽۞


                ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮

        KISAH KELUARGA MUALAF MISKIN

YANG MENDAPAT PERTOLONGAN ALLAH

               •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•

                               ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ 

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 


Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa di zaman #Malik_bin_Dinar ada dua orang bersaudara yang beragama Majusi (para penyembah api). 

Tidak kurang selama tujuh puluh tahun mereka telah melakukan ritual agama mereka dengan menyembah api.


Pada suatu hari sang adik berkata kepada kakaknya, “Kakak, bertahun-tahun kita telah menyembah api. Oleh karena itu mari kita uji, jika kita masih terbakar karenanya, maka kita akan berhenti menyembahnya. Namun sebaliknya, apabila ternyata api itu tidak membakar kita, maka kita akan terus menyembah api sampai kematian datang kepada kita.”


Maka mulailah sang adik memasukkan jari-jemarinya ke dalam kobaran api yang sedang menyala. Kemudian langsung ditariknya kembali jarinya seraya merintih kesakitan. 

Lalu sang adik berkata, “Alangkah jahatnya engkau, aku telah menyembahmu sampai bertahun-tahun lamanya dan inikah balasanmu?”


Singkat cerita, sang kakak diajak meninggalkan kepercayaan dan sesembahannya, yakni dengan meninggalkan agama Majusi. 

Setelah itu, sang adik bersama keluarganya berangkat menuju ke tempat Malik bin Dinar, dan kepadanya ia sekeluarga menyatakan masuk Islam.


Malik bin Dinar kemudian meminta agar mereka sudi menetap di rumahnya. 

Malik bin Dinar juga mengumpulkan dana dari teman-temannya untuk diberikan kepada mereka. Namun tidak disangka sebelumnya bahwa ternyata para tamunya menolak keinginan baik dari sang tuan rumah. 

Mereka tidak berkenan menempati tempat yang disediakan oleh Malik bin Dinar. 

Bahkan mereka lalu menempati sebuah rumah tua yang mau rubuh.


Di tempat yang baru itu dia beserta keluarganya senantiasa melakukan ibadah siang dan malam. Setiap pagi dia selalu keluar rumah untuk mencari pekerjaan sehingga bisa menafkahi keluarganya. Tetapi apa yang menjadi harapannya masih belum berhasil, sebab setiap kali keluar dari rumahnya untuk mengharapkan pekerjaan dari berbagai orang, dia selalu pulang pada senja hari dengan tangan hampa.


Pada hari ketiga berangkatlah dia ke pasar untuk mencari pekerjaan. 

Setelah berkeliling kesana-kemari tiada seorang pun yang mau memberinya pekerjaan. 

Lalu dengan perasaan putus asa, dia pulang. 

Namun hari itu dia tidak langsung pulang ke rumahnya karena saat itu adalah hari Jumat. 

Setelah berada dalam masjid, dia memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala. 


Baca juga :

3 MACAM KESABARAN

TIPS MERAWAT WAJAH ALA ISLAMI

CARA MELEMBUTKAN HATI


Isi do’anya adalah sebagai berikut:

➖“Ya Tuhanku, demi kehormatan agama-Mu dan hari Jumat yang mulia ini, lepaskanlah kami dari kelaparan dan kesengsaraan. 

Aku khawatir hal ini berakibat kembalinya keluargaku kepada agama kakakku. 

Hal inilah yang sangat aku takuti.”➖


Rupanya Allah mengabulkan do’a orang itu. Karena secara tidak terduga dan tidak disadari olehnya, istrinya di rumah telah didatangi oleh seorang pria tampan yang membawa baki berisi uang emas sebanyak seribu dinar.


Tamu yang mengantarkan uang itu kemudian berkata: “Terimalah uang ini dan katakan pada suamimu, bahwa ini adalah upah amalan yang sedikit namun berpahala banyak.” 

Setelah bingkisan itu diterima, lalu sang istri membawa baki itu ke juragan emas untuk diperlihatkan padanya dan ditimbang. 

Ternyata setelah ditimbang, uang emas itu memiliki berat sebanyak dua kali lipat dari uang dinar emas yang biasanya. 


Demikian pula keadaannya tidak seperti kualitas dinar-dinar yang kebanyakan beredar. 

Dinar emas dalam baki tersebut mempunyai kualitas yang sangat bagus. 

Melihat keanehan-keanehan tersebut, sang juragan emas itu menanyakan kepadanya darimana memperoleh emas sebagus itu. 

Lalu wanita tersebut menceritakan apa yang telah terjadi kepada keluarga dan suaminya.


Tertarik dengan cerita yang dialami oleh wanita itu, sang juragan emas itu memberi seribu uang dinar sebagai ganti dari satu dinar yang ditukarkan tersebut. 

Dan sang juragan emas itu pun pada akhirnya menyatakan masuk Islam.


Sekarang kembali kepada cerita si suami dari wanita itu. 

Setelah selesai mengerjakan shalat Jumat, kemudian dia pulang ke rumahnya. 

Setelah berada di dalam rumah, alangkah herannya dia, sebab menghirup bau makanan yang sedap. Kemudian istrinya menceritakan kejadian saat sang suami pergi menunaikan ibadah shalat Jumat. Akhirnya mereka berdua pun bersujud untuk menyatakan rasa syukur kepada Allah yang telah memberi mereka rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

Minggu, 23 Agustus 2020

ADA APA DENGAN KHUSYUK... ?

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

            ADA APA DENGAN KHUSYUK? 

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


▶️ KHUSYUK, RUH, DAN MAKSUD SHALAT 


๐ŸŸค Ketahuilah, bahwa Allah Ta’ala memuji orang-orang yang khusyuk dalam shalat mereka,


ู‚َุฏْ ุฃَูْู„َุญَ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُูˆู†َ


(1) “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”


ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู‡ُู…ْ ูِูŠ ุตَู„َุงุชِู‡ِู…ْ ุฎَุงุดِุนُูˆู†َ


(2) “(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya” 

๐Ÿ“–(Al-Mu`minuun: 1-2).


▶️ MAKNA KHUSYUK


▶️▶️ Makna khusyuk secara bahasa


๐ŸŸค Pakar bahasa Ibnu Faris rahimahullah mengatakan,


ุฎุดุน: ุงู„ุฎุงุก ูˆุงู„ุดูŠู† ูˆุงู„ุนูŠู† ุฃุตู„ٌ ูˆุงุญุฏٌ، ูŠุฏู„ ุนู„ู‰ ุงู„ุชَّุทุงู…ُู†


➖“khusyuk adalah (terdiri dari tiga huruf dasar) kha`, syin dan ‘ain adalah satu sumber, yang menunjukkan kepada makna tunduk/merendah)” 


▶️▶️ Makna khusyuk secara istilah


๐ŸŸค Adapun Makna khusyuk dalam penafsiran Ahli Tafsir adalah sebagai berikut:


๐ŸŽ™️Al-Baghawi rahimahullah menukilkan beberapa penafsiran ulama tentang khusyuk dalam shalat, walaupun penafsiran tersebut berbeda ungkapannya, namun satu sama lain tidak saling bertentangan, bahkan saling melengkapi, karena sebagian ahli tafsir menjelaskan makna khusyuk dari sisi lahiriyah dan sebagian lagimenjelaskan makna khusyuk dari sisi batin.


๐ŸŽ™️Al-Baghawi rahimahullah ketika menafsirkan ayat,


ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู‡ُู…ْ ูِูŠ ุตَู„َุงุชِู‡ِู…ْ ุฎَุงุดِุนُูˆู†َ


➖“(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya” ๐Ÿ“–(Al-Mu`minuun: 2)


ุงุฎุชู„ููˆุง ููŠ ู…ุนู†ู‰ ุงู„ุฎุดูˆุน ، ูู‚ุงู„ ุงุจู† ุนุจุงุณ ู…ุฎุจุชูˆู† ุฃุฐู„ุงุก ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุญุณู† ูˆู‚ุชุงุฏุฉ ุฎุงุฆููˆู† ูˆู‚ุงู„ ู…ู‚ุงุชู„ ู…ุชูˆุงุถุนูˆู† ูˆู‚ุงู„ ู…ุฌุงู‡ุฏ ู‡ูˆ ุบุถ ุงู„ุจุตุฑ ูˆุฎูุถ ุงู„ุตูˆุช .


➖“(Para Ulama) berselisih dalam menafsirkan makna khusyuk, Ibnu ‘Abbas berkata: tenang dan merendahkan diri, Al-Hasan (Al-Bashri) dan Qotadah menafsirkan: (yaitu) orang-orang yang takut, Muqotil menyatakan: (yaitu) orang-orang yang rendah hati (tawadhu’) dan Mujahid berkata yaitu menundukkan pandangan dan merendahkan suara”


๐ŸŽ™️Beliau juga berkata,


ูˆุนู† ุนู„ูŠ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‡ูˆ ุฃู† ู„ุง ูŠู„ุชูุช ูŠู…ูŠู†ุง ูˆู„ุง ุดู…ุงู„ุง ูˆู‚ุงู„ ุณุนูŠุฏ ุจู† ุฌุจูŠุฑ ู‡ูˆ ุฃู† ู„ุง ูŠุนุฑู ู…ู† ุนู„ู‰ ูŠู…ูŠู†ู‡ ูˆู„ุง ู…ู† ุนู„ู‰ ูŠุณุงุฑู‡ ูˆู„ุง ูŠู„ุชูุช ู…ู† ุงู„ุฎุดูˆุน ู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ูˆู‚ุงู„ ุนู…ุฑูˆ ุจู† ุฏูŠู†ุงุฑ ู‡ูˆ ุงู„ุณูƒูˆู† ูˆุญุณู† ุงู„ู‡ูŠุฆุฉ ูˆู‚ุงู„ ุงุจู† ุณูŠุฑูŠู† ูˆุบูŠุฑู‡ ู‡ูˆ ุฃู† ู„ุง ุชุฑูุน ุจุตุฑูƒ ุนู† ู…ูˆุถุน ุณุฌูˆุฏูƒ ูˆู‚ุงู„ ุนุทุงุก ู‡ูˆ ุฃู† ู„ุง ุชุนุจุซ ุจุดูŠุก ู…ู† ุฌุณุฏูƒ ููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ…..ูˆู‚ูŠู„ ุงู„ุฎุดูˆุน ููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู‡ูˆ ุฌู…ุน ุงู„ู‡ู…ุฉ ، ูˆุงู„ุฅุนุฑุงุถ ุนู…ุง ุณูˆุงู‡ุง ูˆุงู„ุชุฏุจุฑ ููŠู…ุง ูŠุฌุฑูŠ ุนู„ู‰ ู„ุณุงู†ู‡ ู…ู† ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ูˆุงู„ุฐูƒุฑ


➖“Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, yaitu tidak menoleh ke kanan dan tidak pula ke kiri. Sa’id bin Jubair berkata yaitu (seseorang) tidak mengetahui siapa orang yang di sebelah kanan dan kirinya, ia tidak menoleh, karena demikian khusyuknya (menghadap kepada) Allah ‘Azza wa Jalla. ‘Amr bin Dinar berkata, yaitu ketenangan dan keindahan keadaan (gerakan). Adapun Ibnu Sirin dan yang lainya menafsirkan, yaitu Anda tidak mengangkat pandanganmu dari tempat sujudmu. Berkata Atha`, yaitu Anda tidak bermain-main dengan anggota tubuhmu dalam shalat…dan adapula yang menyatakan khusyuk dalam shalat adalah mengumpulkan konsentrasi (memperhatikan urusan shalat) dan berpaling dari urusan di luar shalat sembari menghayati makna bacaan dan dzikir yang diucapkan lisannya” ๐Ÿ“š(Diringkas dari Tafsir Al-Baghawi: 3/238-239).

Baca juga :

KEMULIAAN UMMUL MUKMININ AISYAH BINTI ABU BAKAR ASH_SHIDIQ RADHIALLAHUANHA

DZIKIR, FADHILAH-NYA DAN 3 DZIKIR ANJURAN RASULULLAH UNTUK PENEBUS DOSA


▶️ Kesimpulan makna khusyuk yang menyeluruh, baik khusyuk yang lahiriyah maupun yang batin


๐ŸŽ™️Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan ayat di atas (Al-Mu`minuun: 1-2),


ูˆุงู„ุฎุดูˆุน ููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ: ู‡ูˆ ุญุถูˆุฑ ุงู„ู‚ู„ุจ ุจูŠู† ูŠุฏูŠ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰، ู…ุณุชุญุถุฑุง ู„ู‚ุฑุจู‡، ููŠุณูƒู† ู„ุฐู„ูƒ ู‚ู„ุจู‡، ูˆุชุทู…ุฆู† ู†ูุณู‡، ูˆุชุณูƒู† ุญุฑูƒุงุชู‡، ูˆูŠู‚ู„ ุงู„ุชูุงุชู‡، ู…ุชุฃุฏุจุง ุจูŠู† ูŠุฏูŠ ุฑุจู‡، ู…ุณุชุญุถุฑุง ุฌู…ูŠุน ู…ุง ูŠู‚ูˆู„ู‡ ูˆูŠูุนู„ู‡ ููŠ ุตู„ุงุชู‡، ู…ู† ุฃูˆู„ ุตู„ุงุชู‡ ุฅู„ู‰ ุขุฎุฑู‡ุง، ูุชู†ุชููŠ ุจุฐู„ูƒ ุงู„ูˆุณุงูˆุณ ูˆุงู„ุฃููƒุงุฑ ุงู„ุฑุฏูŠุฉ، ูˆู‡ุฐุง ุฑูˆุญ ุงู„ุตู„ุงุฉ، ูˆุงู„ู…ู‚ุตูˆุฏ ู…ู†ู‡ุง، ูˆู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ูŠูƒุชุจ ู„ู„ุนุจุฏ، ูุงู„ุตู„ุงุฉ ุงู„ุชูŠ ู„ุง ุฎุดูˆุน ููŠู‡ุง ูˆู„ุง ุญุถูˆุฑ ู‚ู„ุจ، ูˆุฅู† ูƒุงู†ุช ู…ุฌุฒุฆุฉ ู…ุซุงุจุง ุนู„ูŠู‡ุง، ูุฅู† ุงู„ุซูˆุงุจ ุนู„ู‰ ุญุณุจ ู…ุง ูŠุนู‚ู„ ุงู„ู‚ู„ุจ ู…ู†ู‡ุง.


➖“Khusyuk dalam shalat adalah hadirnya hati (seorang hamba) di hadapan Allah Ta’ala, menghayati kedekatan dengan-Nya, hingga tentram hatinya karenanya, tenang jiwa dan gerakannya, tidak banyak mengingat sesuatu di luar urusan shalat, beradab di hadapan Rabb-nya, menghayati seluruh apa yang ia ucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya, sehingga hilang was-was (bisikan syaitan) dan berbagai pikiran yang jelek. Inilah ruh dan maksud shalat. Shalat yang seperti inilah yang ditulis pahalanya bagi seorang hamba. Jadi shalat yang tidak ada kekhusyukan dan tidak ada pula kehadiran hati walaupun shalat seperti itu sah dan diberi pahala (pelakunya) namun sesungguhnya pahala shalat itu sesuai dengan kehadiran hati di dalam mengerjakannya” 

๐Ÿ“š(Tafsir As-Sa’di, hal. 637).


๐ŸŸค Jadi, profil orang yang khusyuk dalam shalatnya adalah:


1️⃣. khusyuk hatinya, yaitu kehadiran hati seseorang yang sedang menunaikan shalat secara totalitas menghadap Allah Ta’ala dengan membawa cinta kepada-Nya, mengagungkan-Nya, takut terhadap siksa-Nya, dan mengharap pahala dari-Nya sehingga merasakan kedekatan dengan-Nya dan tentram hatinya serta konsentrasi penuh menghayati seluruh apa yang ia ucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya. Kekhusyukan hati inilah yang melahirkan kekhusyukan badan, karena ia adalah pokok kekhusyukan.


2️⃣. khusyuk badan, berupa ketenangan gerakan dalam shalat, beradab dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan dzikir dan do’a, ketundukan pandangan ke arah tempat sujud, tidak menoleh ke atas atau ke samping, semua anggota tubuh sesuai posisinya masing-masing dalam setiap gerakan shalat dengan tepat dan tidak disibukkan dengan gerakan yang sia-sia.


๐ŸŸค Inilah khusyuk yang merupakan ruh dan maksud shalat. Namun, tidaklah bisa khusyuk anggota tubuh kita kecuali jika khusyuk hati kita, karena kekhusyukan hati adalah pokok/dasar kekhusyukan badan. Oleh karena itu, ketika seorang imam Tabi’in, Sa’id bin Musayyib rahimahullah melihat ada seseorang yang berbuat sia-sia dalam shalatnya, beliau berkata:


ู„ูˆ ุฎุดุน ู‚ู„ุจ ู‡ุฐุง ู„ุฎุดุนุช ุฌูˆุงุฑุญู‡


➖“Kalau seandainya hati orang ini khusyuk, tentulah akan khusyuk anggota tubuhnya” 

๐Ÿ“š(Syarhus Sunnah (PDF): 3/261).


▶️ Dua induk penghalang khusyu’


๐ŸŽ™️Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan induk penyebab waswas (lintasan batin yang mengganggu/bisikan syetan),


(ูุฅู† ูƒุซุฑุฉ ุงู„ูˆุณูˆุงุณ ุจุญุณุจ ูƒุซุฑุฉ ุงู„ุดุจู‡ุงุช ูˆ ุงู„ุดู‡ูˆุงุช ، ูˆ ุชุนู„ูŠู‚ ุงู„ู‚ู„ุจ ุจุงู„ู…ุญุจูˆุจุงุช ุงู„ุชูŠ ูŠู†ุตุฑู ุงู„ู‚ู„ุจ ุฅู„ู‰ ุทู„ุจู‡ุง ، ูˆุงู„ู…ูƒุฑูˆู‡ุงุช ุงู„ุชูŠ ูŠู†ุตุฑู ุงู„ู‚ู„ุจ ุฅู„ู‰ ุฏูุนู‡ุง ). ู…ุฌู…ูˆุน ุงู„ูุชุงูˆู‰


➖“Sesungguhnya banyaknya waswas sesuai dengan banyaknya syubhat dan syahwat, dan sesuai dengan kecondongan hati terhadap perkara-perkara yang dicintainya, yang membuatnya menginginkan lagi mencarinya serta sesuai dengan perkara-perkara yang dibenci, yang hati terdorong untuk menolaknya” ๐Ÿ“š(Majmu’ul Fatawa: 22/607).


▶️ Kesimpulan


๐ŸŸค Kita sangat memerlukan kekhusyukan dalam shalat karena ia merupakan ruh dan maksud shalat. Nah, pertanyaannya: Sudahkah kita meraih ruh dan maksud shalat tersebut?

Baca juga :

KATA HIKMAH DARI IMAM SYAFI'I

ALLAH SEBAIK-BAIKNYA TEMPAT MENGADU

*

๐Ÿ“š Referensi:


1. Tafsir Al-Baghawi

2. Tafsir As-Sa’di

3. Majmu’ul Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.

4. Syarhus Sunnah, Al-Baghawi (PDF).