Tampilkan postingan dengan label Kisah Sahabat Nabi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah Sahabat Nabi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 Maret 2021

ADDAS, PEMUDA NASRANI PENGANTAR BUAH ANGGUR UNTUK NABI MUHAMMAD

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" ADDAS, PEMUDA NASRANI PENGANTAR BUAH ANGGUR UNTUK NABI MUHAMMAD "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


=====================================


✴️Sosok ketiga non muslim teman Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam kali ini adalah Addas, seorang pembantu di kebun anggur milik Utbah. 

Addas adalah seorang pemuda nasrani pengantar buah anggur untuk Nabi Muhammad yang lelah usai dikejar-kejar penduduk Thaif.


✴️Thaif adalah sebuah tempat di dataran tinggi berjarak kurang lebih 60 mil dari Makkah. Suatu hari di musim panas tahun 619 Masehi. Dalam buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri disebutkan bulan Syawal tahun 10 Nubuwah atau awal bulan Juni tahun 619 Masehi. Nabi Muhammad SAW pergi ke Thaif untuk berdakwah.


✴️Sang penghulu nabi dan rasul itu pergi berjalan kaki berdua dengan seorang pembantunya, Zaid bin Haritsah. Di setiap daerah yang dilalui, tak lupa putra Abdullah bin Abdul Muthalib itu mengajak warga memeluk Islam, beriman hanya kepada Allah SWT dan mengakui Muhammad SAW utusan-Nya.


✴️Namun tak satupun dari warga yang mau memenuhi ajakan Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam. Hingga kemudian tiba di Thaif, Rasulullah menemui tiga orang bersaudara pemimpin Bani Tsaqif. Mereka adalah anak-anak dari Amr bin Umair Ats-Tsaqfi yakni: Abd Yalail, Mas'ud dan Hubaib.


✴️Kepada ketiganya, Rasulullah dengan ramah mengabarkan tentang Islam dan mengajak mereka hanya menyembah Allah Subhanahu wa ta’ala dan mengakui Muhammad utusan-NYA. Namun ketiganya terang-terangan menolak dakwah Nabi Muhammad .


➖"Jika Tuhan benar-benar mengutusmu, aku akan meruntuhkan Kakbah," kata salah satu pimpinan Bani Tsaqif seperti dikutip dari novel biografi, Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan karya Tasaro.


✴️Mendapat penolakan tersebut, Rasulullah tak lekas pulang ke Makkah. Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Muhammad berada di Thaif selama 10 hari.


✴️Lelaki yang yatim sejak dalam kandungan itu tak lelah mengajak warga Thaif agar beriman kepada Allah dan mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasulullah. Namun tak seorang pun warga di Thaif yang mau.


✴️Hingga akhirnya Rasulullah berdoa, yang Artinya:


➖"Ya, Allah, kepada-Mu juga aku mengadukan kelemahan kekuatanku, kekurangan siasatku dan kehinaan di hadapan manusia. Wahai Yang Paling Pengasih di antara para pengasih, Engkau adalah Rabb orang-orang yang lemah, Engkau Rabbku, kepada siapa hendak engkau serahkan diriku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai urusanku? Aku tidak peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku, sebab sungguh teramat luas afiat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dengan cahaya Wajah-Mu yang menyinari segala kegelapan dan karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahan-MU kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulaha yang berhak menegurku hingga Engkau Ridha. Tidak ada daya dan kekuatan selain dengan-Mu."


✴️Saat Nabi Muhammad mengucap doa, dari pinggir kebun Utbah dan Syaibah merasa turut bersedih. Tak tega mereka melihat saudara sekaumnya teraniaya. Mereka pun memanggil seorang pembantunya, Addas yang beragama Nasrani.


➖"Ambil setandan buah anggur ini dan serahkan kepada orang itu," kata Utbah kepada pembantunya.


✴️Addas kemudian mendekati Rasulullah dan menyodorkan setandan anggur. Rasulullah memetik sebutir anggur dan mengucapkan terimakasih.


➖"Bismillah (Dengan nama Allah)," sabda Rasulullah sebelum memakan anggur tersebut.


✴️Addas kaget dengan kalimat yang baru saja dilafalkan Rasulullah. Dia pun bertanya soal kalimat tersebut.


➖"Dari negeri mana asalmu dan apa agamamu," tanya Rasulullah kepada Addas.


➖"Aku seorang Nasrani dari penduduk Ninawy (Nineveh)," jawab Addas.


➖"Nineveh, kota tempat asal seorang hamba yang saleh, Yunus putra Matta," Sabda Rasulullah.


✴️Addas pun semakin kaget. Dia pun bertanya tentang Yunus bin Matta yang kemudian dijawab Rasulullah,

➖ "Beliau (Yunus) adalah saudaraku, Beliau seorang nabi begitu pula aku."


✴️Pemuda Nasrani itu pun memeluk dan mencium tangan serta kaki Rasulullah. Namun rupanya Utbah dan Syaibah tak berkenan dengan perilaku Addas.


✴️Setelah rasa lelah hilang, Rasulullah dan Zaid meninggalkan kebun milik Utbah dan Syaibah. Cucu kesayangan Abdul Muthalib itu pun kembali ke Makkah. 


✴️Sejumlah literatur menyebutkan bahwa pada akhirnya Addas memeluk Islam. Tempat bertemunya Rasulullah dengan Addas di Thaif itu kini diabadikan dengan dibangun sebuah masjid bernama Masjid Addas

Selasa, 09 Maret 2021

ABDULLAH BIN URAIQITH : PENYEMBAH LATTA, PENUNJUK RUTE HIJRAH RASULULLAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" ABDULLAH BIN URAIQITH : PENYEMBAH LATTA, PENUNJUK RUTE HIJRAH RASULULLAH "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


=====================================


✳️Sosok Abdullah bin Uraiqith, menjadi artikel kedua dari tulisan Non Muslim teman Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam. 

Sosok Abdullah bin Uraiqith nyaris tak dikenal hingga kini. Padahal dia merupakan satu dari empat orang yang mengetahui keberangkatan hijrah Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam dan Abu Bakar As Shiddiq dari Makkah ke Yastrib, kini bernama Madinah.


✳️Abu Bakar terpilih di antara para sahabat untuk menemani keberangkatan hijrah Nabi Muhammad . Ketika sudah mendapat isyarat segera berangkat hijrah, Abu Bakar pun melakukan persiapan.


✳️Salah satunya dengan membeli dua ekor unta sebagai kendaraan. Dia kemudian menemui Abdullah bin Uraiqith untuk mengawal dan penunjuk arah ke Madinah. Saat itu, Abdullah belum masuk Islam. Dia masih menganut kepercayaan nenek moyangnya kaum Quraisy, yakni menyembah Latta dan Uzza.


✳️Di saat yang sama kaum Quraisy tengah berupaya membunuh Nabi Muhammad. Namun Abu Bakar begitu mempercayai Abdullah bin Uraiqith.


➖"Wahai Abdullah, aku ingin memberi satu tugas kepadamu. Sanggupkah engkau memegang amanah itu?" tanya Abu Bakar kepada Abdullah seperti dikutip dari Buku The Khalifah: Biografi 4 Khalifah karya Abdul Latip Talib.


✳️Abu Bakar meminta Abdullah menjadi penunjuk arah ke Madinah. Namun dia mewanti-wanti agar perjalanan ini dirahasiakan. Apabila informasi bocor, nyawa Abu Bakar dan Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam menjadi taruhannya. Sebab waktu itu kaum kafir Quraisy sedang menggelar sayembara, memberi imbalan 100 ekor unta bagi siapa pun yang bisa menemukan Muhammad dan membunuhnya.


➖"Demi Latta dan Uzza, aku sanggup menerima amanah itu. Aku tidak akan mengkhianatimu, wahai Abu Bakar," jawab Abdullah.


✳️Abu Bakar berjanji memberikan imbalan kepada Abdullah bin Uraiqith. Maka, pada malam yang telah ditentukan, Rasulullah dan Abu Bakar berangkat meninggalkan Makkah. Dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, saat itu adalah Senin malam awal bulan Rabi'ul Awwal tahun pertama Hijrah atau 16 September 622 Masehi.


✳️Abdullah dipercaya membawa dua ekor unta yang akan menjadi kendaraan Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam dan Abu Bakar. Sementara Nabi Muhammad dan Abu Bakar menuju puncak Gunung Tsur, Abdullah bin Uraiqith membawa unta ke balik gunung.


✳️Setelah 3 hari bersembunyi di salah satu gua di Gunung Tsur, Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam dan Abu Bakar turun dan menuju ke Madinah dengan petunjuk arah Abdullah bin Uraiqith. Rombongan mengambil rute yang tak biasa dilalui para pedagang saat ke Madinah.


✳️Abdullah bin Uraiqith membawa rombongan melewati jalur pesisir pantai, menuju Selatan ke arah Yaman, kemudian berbelok ke barat arah pesisir. Dari situ kemudian berbelok ke barat arah pesisir, lalu menuju ke utara mendekati Laut Merah hingga sampai di Quba. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad tiba di Quba pada Senin 8 Rabiul Awwal tahun ke-14 kenabian atau tahun 1 Hijriyah, atau 23 September 622 Masehi.

Rabu, 17 Februari 2021

KISAH CINTA SALMAN AL FARISI 💞 SEBUAH BUKTI CINTA TAK HARUS MEMILIKI

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

💞 KISAH CINTA SALMAN AL FARISI 💞

SEBUAH BUKTI CINTA TAK HARUS MEMILIKI

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


=====================================


💞Salman Al Farisi Radhiallahu’anhu adalah seorang pemuda Persia. Salman Al Farisi tak lain adalah mantan budak di Isfahan, salah satu daerah di Persia. 

Salman Al Farisi Radhiallahu’anhu adalah sahabat Rasulullah yang spesial. 


💞Ia terkenal dengan kecerdikannya dalam mengusulkan penggalian parit di sekeliling kota Madinah pada saat kaum kafir Quraisy Mekkah bersama pasukan sekutunya menyerbu Rasulullah dan juga kaum muslimin dalam perang Khandaq.

Ada sekitar dua puluh empat ribu pasukan musuh dibuat kalah, karena parit yang diusulkan Salman Al Farisi dan tentu saja karena pertolongan Allah yang mendatangkan angin topan. 

Musuh agama Allah itu pulang dengan tangan hampa dan hati kecewa karena kalah perang. Sejak itu nama Salman Al-Farisi Radhiallahu’anhu makin bersinar di kalangan para sahabat.


💞Sedangkan untuk kisah cintanya, Salman Al Farisi merasakan jatuh cinta ketika Rasulullah dan kaum muslimin hijrah menuju kota Madinah. Maka di kota inilah Salman Al Farisi Radhiallahu’anhu berniat untuk menggenapkan separuh agamanya dengan menikah. Saat itu diam-diam Salman Al Farisi menaruh perasaan cinta kepada seorang wanita muslimah Madinah nan sholihah yang disebut kalangan Anshar. Maka dia pun memantapkan niatnya untuk melamar wanita pujaan hatinya.


💞Namun sayangnya ada sesuatu yang mengganjal di hati Salman Al Farisi ketika hendak melamar. 

Salman Al Farisi merasa asing, karena dia adalah penduduk baru dan jelas belum mengetahui bagaimana adat melamar wanita di kalangan masyarakat Madinah dan bagaimana dengan tradisi Anshar saat mengkhitbah wanita. 


💞Demikianlah hal yang dipikirkan Salman Al Farisi, dia tak tahu mengenai budaya yang diterapkan di kota yang baru ini dan jelas tak bisa sembarangan tiba-tiba datang mengkhitbah wanita tanpa persiapan matang.

Hingga akhirnya Salman Al Farisi mendatangi seorang sahabatnya yang merupakan penduduk asli Madinah, yaitu Abu Darda. Ia bermaksud meminta bantuan dari sahabatnya, Abu Darda untuk menemaninya saat mengkhitbah wanita impiannya. 


💞Setelah mendengar cerita sahabatnya tersebut, Abu Darda pun begitu girang. 

Ia pun memeluk Salman Al Farisi dan bersedia membantu dan juga mendukung sahabatnya itu. Tak ada perasaan ragu bahkan menolak dalam diri seorang Abu Darda. 

Dan inilah kesempatan Abu Darda untuk membantu saudara seimannya.


💞Setelah sebuah persahabatan yang indah itu menolong Salman Alfarisi, maka beberapa hari kemudian ia mempersiapkan segala sesuatunya, Salman Al Farisi pun mendatangi rumah sang gadis dengan ditemani sahabatnya itu. 


💞Keduanya merasa begitu gembira selama perjalanan. Setiba di rumah wanita sholihah tersebut, keduanya pun diterima dengan baik oleh sang tuan rumah, yang tak lain adalah orang tua wanita Anshar yang dicintai oleh Salman Al Farisi.


💞Abu Darda pun memperkenalkan dirinya dan memperkenalkan Salman Al Farisi, ia pun menceritakan mengenai Salman Al Farisi yang berasal dari Persia dan kini telah berhijrah ke Madinah. Abu Darda juga menceritakan mengenai kedekatan Salman Al Farisi yang tak lain adalah sahabat Rasulullah. 

Dan terakhir adalah maksudnya untuk mewakili sahabatnya itu untuk melamar.


💞Mendengar itu semua, maka si tuan rumah merasa sangat terhormat. Ia senang akan kedatangan dua orang sahabat Rasulullah. Ditambah lagi karena salah satunya bahkan berkeinginan melamar putrinya. 

Namun hal itu tidak membuat sang ayah langsung menerimanya. 

Karena seperti yang diajarkan Rasulullah, bahwa sang ayah harus bertanya bagaimana pendapat putrinya mengenai lamaran tersebut. Karena jawaban itu adalah hak dari putrinya secara penuh.


💞Sang ayah pun lalu memberikan isyarat kepada istri dan juga putrinya yang berada dibalik hijabnya. 

Ternyata sang putri telah mendengar percakapan sang ayah dengan Abu Darda. Maka wanita muslimah tersebut ternyata juga telah memberikan pendapatnya mengenai pria yang melamarnya. 


💞Berdebarlah jantung Salman Al Farisi saat menunggu jawaban dari balik tambatan hatinya, tak hanya itu Abu Darda pun menatap gelisah pada wajah ayah si gadis. Dan tak begitu lama semua menjadi jelas ketika terdengar suara lemah lembut keibuan sang bunda yang mewakili putrinya untuk menjawab pinangan Salman Al Farisi.


➖“Mohon maaf kami perlu berterus terang”, kalimat itu membuat Salman Al Farisi dan Abu Darda berdebar menanti jawaban. 

Manusiawi, karena Salman Al Farisi dan Abu Darda hanyalah manusia biasa juga seperti kita. Maka perasaan tegang dan gelisah pun segera menyeruak dalam diri mereka berdua.


➖“Namun karena kalian berdualah yang datang dan mengharap ridho Allah, saya ingin menyampaikan bahwa putri kami akan menjawab iya jika Abu Darda juga memiliki keinginan yang sama seperti keinginan Salman Al Farisi”. 


💞Sungguh jawaban yang mengagetkan, wanita yang diidam-idamkan untuk menjadi istri Salman Al Farisi, justru memilih Abu Darda yang hanya ingin membantu pinangan sahabatnya. Takdir Allah berkehendak lain, cinta bertepuk sebelah tangan. 

Tetapi itulah ketetapan Allah menjadi rahasia-Nya, yang tidak pernah diketahui oleh siapapun kecuali oleh Allah.


💞Jika seperti pria pada umumnya, maka hati Salman Al Farisi pasti hancur berkeping-berkeping. 

Ia akan merasakan kehancuran yang teramat sangat. Tapi berbeda dengan pria lainnya, Salman Al Farisi merupakan pria sholih, taat, dan juga seorang mulia dari kalangan sahabat Rasulullah. 


💞Dengan ketegaran hati yang luar biasa ia justru menjawab, Allahu Akbar. 

Salman Al Farisi girang, bahkan ia justru menawarkan bantuan untuk pernikahan keduanya. 

Tanpa perasaan hati yang sakit, ia dengan ikhlas memberikan semua harta benda yang ia siapkan untuk menikahi si wanita itu. 

Bahkan mahar dan nafkah yang telah dipersiapkan diberikan kepada Abu Darda. Ia juga akan menjadi saksi pernikahan sahabatnya itu.


💞Betapa indahnya kebesaran hati Salman Al Farisi yang begitu faham bahwa cinta, kepada seorang wanita tidaklah memberinya hak untuk memiliki. 

Sebelum lamaran diterima, sebelum melaksanakan ijab qabul diikrarkan, cinta tidak menghalalkan hubungan dua insan. 

Tak hanya itu, ia juga sangat faham akan arti persahabatan sejati.

Jumat, 05 Februari 2021

PARA SEKRETARIS NABI MUHAMMAD SHOLALLAHU ALAIHI WA SALLAM

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" PARA SEKRETARIS NABI MUHAMMAD SHOLALLAHU ALAIHI WA SALLAM "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


✒️Sebagai seorang kepala pemerintahan, Nabi Muhammad menempatkan para sahabatnya di pos-pos jabatan sesuai dengan profesionalisme mereka. Sebut saja Zaid bin Tsabit yang ditugaskan untuk menulis surat kepada raja-raja.


✒️Ali bin Abi Thalib bertugas sebagai penulis akad-akad perjanjian. Al-Mughirah bin Syu’bah mengemban amanah sebagai pencatat utang-piutang dan akad lainnya di tengah masyarakat, dan sebagainya. (KH. Ali Musthafa Yaqub)


✒️Nabi Muhammad SAW baik dalam kedudukannya sebagai kepala pemerintahan maupun sebagai Nabi, membutuhkan para juru tulis untuk membantu penulisan wahyu, sabda-sabdanya maupun sekretaris kenegaraan yang bertugas menulis surat, membalas surat dan surat-surat lain yang berhubungan dengan administrasi Negara (Madinah).


✒️Oleh karena itu, al-Baqilani dalam karyanya al-Intishar lil Quran sebagaimana dikutip oleh Musthafa Azami mengatakan, “Nabi SAW memiliki banyak pengikut yang cerdas di mana semuanya dikenal sebagai sekretaris beliau. Mereka berasal dari kalangan Muhajirin dan Anshar.


PARA SEKRETARIS NABI 

----------------------------------------

✒️Tradisi menulis di jazirah Arab sejak masa pra Islam sudah berjalan. Para penulis di era ini menempati posisi yang cukup prestisius.


✒️Ibnu Sa’d dalam thabaqat-nya menyatakan bahwa di masa Jahiliyah dan masa awal Islam seseorang dapat dianggap memiliki kesempurnaan bilamana ia mampu menulis Arab, pandai berenang dan kemampuan memanah. Meskipun demikian, orang-orang yang memiliki kemampuan dalam bidang tulis menulis pada masa itu belum cukup banyak.


✒️Konon, sebagaimana diungkap oleh Ibnu Abd Rabbih dalam karyanya al–Iqd al-Farid, pada saat Islam datang, hanya terdapat sekitar tujuh belas orang Quraisy yang memiliki kemampuan menulis.

Sebagaimana disinggung di atas bahwa baik dalam posisinya sebagai Nabi maupun sebagai kepala pemerintahan, Nabi membutuhkan para juru tulis yang bertugas mencatat wahyu maupun menulis surat.


✒️Al-Jahsayari mendaftar cukup banyak nama-nama juru tulis nabi. Sahabat Ali bin Abu Thalib dan sahabat Utsman bin Affan disebut olehnya sebagai penulis wahyu. Bilamana keduanya tidak ada pada saat turunnya wahyu, maka yang bertugas mencatatnya adalah Ubay bin Ka’b dan Zaid bin Tsabit.


✒️Sedangkan Khalid bin Sa’id dan Muawiyah ibn Abu Sufyan menulis segala hal yang dibutuhkan oleh Nabi Muhammad SAW.


✒️Musthafa Azami mengklasifikasikan tingkatan para sekretaris Nabi ditinjau dari segi frekuensi menulis dan data-data lainnya menjadi tiga kelompok besar.


1️⃣. Pertama, kelompok yang dikenal sebagai sekretaris yang sering menulis, seperti Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’b, Muawiyah bin Abi Sufyan.


2️⃣. Kedua, kelompok sahabat yang ditetapkan sebagai sekretaris, hanya saja tingkat menulisnya tidak sebagaimana kelompok pertama. Di antaranya adalah Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Abu Ayyub al-Anshari, dan sahabat lainnya.


3️⃣. Ketiga, para sahabat yang nama-namanya tercantum dalam kitab al–watsaiq as-siyasiyyah dan kitab-kitab lain sejenisnya. Di antaranya adalah Ja’far, al-Abbas, Abdullah bin Abu Bakar dan lain sebagainya.

Selasa, 02 Februari 2021

HOAKS PERTAMA TERJADI BULAN SYA'BAN (FITNAH SELINGKUH ISTRI RASULULLAH)

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

HOAKS PERTAMA TERJADI BULAN SYA'BAN

(FITNAH SELINGKUH ISTRI RASULULLAH) 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🛑Hoaks pertama kali terjadi di zaman Nabi saw pada bulan Sya’ban tahun ke-5 Hijriyah. Tepatnya sesudah kejadian peperangan Bani Musthaliq, telah muncul “hadits ifk” (yang berarti berita hoaks) yang hampir saja mencabik-cabik persatuan antara golongan Muhajirin dan golongan Anshar.


🛑Salah seorang golongan Muhajirin menendang salah seorang golongan Anshar, hingga terjadi adu mulut di antara mereka. Tak terima dengan perlakuan seorang golongan Muhajirin, lelaki dari golongan Anshar itu mengata-katainya dengan ujaran yang menyakitkan hati, yaitu umpatan Jahiliyah!


🛑Pihak Muhajirin tak terima disebut “Jahiliyah” dan pihak Anshar tak terima ditendang dan disakiti, membuat mereka akhirnya sama-sama mengadu kepada Rasulullah.


🛑Setelah diusut ternyata konflik antarasahabat Nabi dari golongan Muhajirin dan Anshar itu dipicu perbuatan adu domba yang dilakukan oleh sekelompok munafiq yang dipunggawai Abdullah bin Ubay bin Salul.


🛑Abdullah bin Ubay bersama kawan-kawannya sengaja membuat onar sebab iri dan dengki dengan kekompakan dan persatuan sahabat Nabi dalam Perang Bani Musthaliq yang terjadi pada bulan Sya’ban tahun 5 H.


🛑Perang ini dipicu provokasi kepala Suku Bani Musthaliq, bernama al-Harits bin Abi Dhirar yang mengajak suku-suku Arab agar melawan Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam. 


🛑Untuk memastikan informasi provokasi al-Harits bin Abi Dhirar, Rasulullah mengutus Buraidah bin al-Hasib sebagai intelegen untuk menggali berita rencana kudeta Bani Musthaliq.


🛑Dalam penyamarannya Buraidah b. al-Hasib bertemu langsung al-Harits b. Abi Dhirar dan terbukti ada rencana penyerangan Bani Musthaliq ke kota Madinah. Setelah mendengarkan informasi Buraidah, Rasulullah memutuskan mendahului penyerangan terhadap Bani Musthaliq.


🛑Pada hari kedua bulan Sya’ban, Rasulullah bersama pasukannya tiba di kawasan al-Muraisi’, tempat sumber mata air di sebelah Qadid, dekat Mekkah.


🛑Serangan Rasulullah terhadap Bani Musthaliq didukung penuh kekuatan seluruh lapisan masyarakat Madinah. Abu Bakar memegang bendera golongan Muhajirin sedangkan Sa’ad bin Ubadah memegang bendera golongan Anshar. Selain golongan Muhajirin dan Anshar ikut serta pula dalam serangan itu golongan Yahudi dan Nasrani serta kelompok munafiq.


🛑Bani Musthaliq kocar-kacir tak kuasa menahan serangan pasukan Rasulullah. 10 orang Bani Musthaliq mati terbunuh; di antaranya Musaffi’ suami Juwairiyah binti al-Harits. Sementara 700 orang lainnya menjadi tawanan perang. Umat Islam berhasil memenangi peperangan melawan Bani Musthaliq pada bulan Sya’ban 5 H.


🛑Kegemilangan yang diraih umat Islam ini membuat iri orang-orang munafiq. Mereka tidak saja mengadu-domba antara golongan Muhajirin dengan Anshar, tetapi juga menyebar berita hoax seputar kehidupan keluarga Rasulullah.


🛑Di satu pihak, Abdullah bin Ubay menyebar berita hoaks kepada Rasulullah dan para sahabat tentang perselingkuhan Aisyah binti Abu Bakr dengan Shafwan bin Mu’attal as-Sulami. Sementara di pihak lain, Abdullah bin Ubay meniupkan kabar panas kepada Aisyah tentang “kegenitan” Juwairiyah binti Al-Harits yang meminta dirinya dinikahi Rasulullah.


🛑Hampir-hampir akibat berita hoaks yang disebarkan Abdullah bin Ubay, Rasulullah menceraikan istri yang beliau panggil dengan sebutan “humaira” (perempuan berpipi merah) itu.


🛑Begitupun Aisyah hampir minta diceraikan karena terbawa rasa cemburu terhadap Juwairiyyah yang baru dinikahi Nabi.


🛑Berita hoaks Abdullah bin Ubay hampir menutup logika Aisyah sehingga kurang memahami misi mengislamkan penduduk Bani Musthaliq, di balik pernikahan Rasulullah dengan Juwairiyah yang sudah menjanda.


🛑Untung saja, Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan surat an-Nur ayat 11-20 untuk mengembalikan reputasi dan dedikasi Aisyah di hadapan seluruh umat Islam, termasuk juga posisinya sebagai istri terdekat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam .


🛑Hoax yang disebarluaskan Abdullah bin Ubay akhirnya gagal total.

Selasa, 19 Januari 2021

POHON KURMA DI SURGA UNTUK SANG DERMAWAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

🌴 POHON KURMA DI SURGA UNTUK SANG DERMAWAN 🌴

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🌴Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ada seorang kaya yang pelit.  

Dikisahkan ada sebuah pohon korma yang mayangnya menjulur ke tetangganya yang miskin dan mempunyai banyak anak. 

Si orang kaya tersebut tega merampas korma yang jatuh ketanah yang diambil anaknya. Padahal setiap hari orang miskin tersebut pasti melewati rumahnya.


🌴Orang miskin tersebut kemudian mengadu kepada Rasulullah. Beliaupun menyangggupi dan akan menyelesaikan persoalan tersebut. Lalu Rasulullah menemui pemilik pohon kurma tersebut.

➖” Saudara, pohon kurmamu yang mayangnya menjulur ke tetanggamu yang tidak punya itu berikanlah kepadaku. Sebagai imbalannya, engkau akan mendapatkan pohon kurma di surga nanti,” sabda Rasulullah.


🌴 Kemudian si pemilik pohon kurma itu menjawab,

➖ ” Ya Rasulullah hanya seperti itukah tawaranmu. Aku memiliki banyak pohon kurma, tetapi yang paling lebat buahnya hanyalah pohon kurma yang engkau minta,” 

ungkap orang pelit tersebut yang kemudian beranjak pergi.


🌴Namun pembicaraan tersebut ternyata didengar oleh seorang dermawan yang kaya. Ia langsung menghadap Rasulullah dan berkata,

➖ ” Wahai Rasulullah apakah tawaran tersebut berlaku untukku, sekiranya pohon kurma yang mayangnya menjulur ke tetangganya itu menjadi milikku.” 


🌴Rasulullah pun menjawab,

➖ ” Ya berlaku untukmu pula.”


🌴Dengan girang sang dermawan itu menemui pemilik kurma.

➖” Apakah engaku akan menjual kurma yang dijanjikan akan diganti di surga oleh Allah,” tanya sang dermawan. 


🌴Pemilik pohon kurmapun menjawab,

➖ ” Tidak kecuali ada orang yang sanggup memenuhi keinginanku.” 


🌴Kemudian sang dermawanpun berkata,

➖ ” Berapa harga yang engkau inginkan?”. 


🌴Si pemilik kurmapun berkata,

➖ ” Aku ingin pohon kurma itu ditukar dengan empatpuluh pohon kurma kurma lain yang lebat buahnya.” 


🌴Mendengar jawaban tersebut sang dermawan terdiam sejenak dan kemudian berkata,

➖ ” Kamu meminta sesuatu diluar kewajaran, namun aku akan penuhi apa yang menjadi permintaanmu. Datangkan saksi dan aku akan menukar pohon kurmamu itu dengan empat puluh pohon kurma milikku.”


🌴Setelah transaksi selesai, sang dermawan menjumpai Rasulullah dan berkata,

➖ ” Ya Rasulullah pohon kurma yang engkau kehendaki telah menjadi milikku. Mulai saat ini aku serahkan kepadamu.” 


🌴Dengan senang hati Rasululllah menerimanya dan segera pergi ke tempat orang miskin yang mengadukan pemilik pohon kurma. 

➖“ Saudara ambillah pohon kurma itu untukmu beserta keluarga,” sabda Rasulullah. 


🌴Dengan rasa syukur yang luar biasa, orang miskin tersebut menerima pemberian Rasulullah. Ia tidak menyangka pohon itu menjadi miliknya. 


📚Dalam buku Muslimah dan Bidadari karya KH Mujab Mahalli peristiwa tersebut menjadi latar belakang turunnya ayat Al Qur'an surat Al Lail : 5-11 yang artinya,

➖ ” Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, serta membenarkan yang baik maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Sedang orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami menyiapkan baginya jalan yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat bagi dirinya apabila ia telah binasa.”

Jumat, 15 Januari 2021

DERAI AIR MATA RASULULLAH MELIHAT KESEDERHANAAN FATIMAH AZ-ZAHRA & KELUARGANYA

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" DERAI AIR MATA RASULULLAH MELIHAT KESEDERHANAAN FATIMAH AZ-ZAHRA & KELUARGANYA "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🍀PADA saat menjelang lebaran, Ali ibn Abi Thalib terlihat sibuk membagi-bagikan gandum dan kurma. Bersama istrinya, Sayyidah Fathimah az-Zahra, Ali menyiapkan tiga karung gandum dan dua karung kurma. Terihat, Sayyidina Ali memanggul gandum, sementara istrinya Fathimah menuntun Hasan dan Husein.


🍀Mereka sekeluarga mendatangi kaum fakir miskin untuk disantuni.

Sahabat beliau, Ibnu Rafi’i bermaksud untuk mengucapkan selamat ‘Idul Fitri kepada keluarga putri Rasulullah. Sampai di depan pintu rumah, alangkah tercengang Ibnu Rafi’i melihat apa yang dimakan oleh keluarga Rasulullah itu.


🍀Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fathimah, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein yang masih balita, dalam ‘Idul Fitri makanannya adalah gandum tanpa mentega, gandum basi yang baunya tercium oleh sahabat Nabi itu. Seketika Ibnu Rafi’i berucap istighfar, sambil mengusap-usap dadanya seolah ada yang nyeri di sana. Mata Ibnu Rafi’i berlinang butiran bening, perlahan butiran itu menetes di pipinya.


🍀Kecamuk dalam dada Ibnu Rafi’i sangat kuat, setengah lari ia pun bergegas menghadap Rasulullah. 

Tiba di depan Rasulullah,

➖ “Ya Rasulullah, ya Rasulullah, ya Rasulullah. Putra baginda, putri baginda dan cucu baginda,” ujar Ibnu Rafi’i.

➖ “Ada apa wahai sahabatku?” tanya Rasulullah.

➖“Tengoklah ke rumah putri baginda, ya Rasulullah. Tengoklah cucu baginda Hasan dan Husein.”

➖“Kenapa keluargaku?”

➖“Tengoklah sendiri oleh baginda, saya tidak kuasa mengatakan semuanya.”


🍀Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bergegas menuju rumah Sayyidatuna Fathimah az-Zahra. Tiba di teras rumah, tawa bahagia mengisi percakapan antara Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fathimah dan kedua anaknya. Mata Rasulullah pun berlinang. Butiran mutiara bening menghiasi wajah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam nan suci.


🍀Air mata Rasulullah berderai, melihat kebersahajaan putri beliau bersama keluarganya. Di hari yang Fitri, di saat semua orang berbahagia, di saat semua orang makan yang enak-enak. Keluarga Rasulullah penuh tawa bahagia dengan gandum yang baunya tercium tak sedap, dengan makanan yang sudah basi.

➖“Ya Allah, Allahumma Isyhad. Ya Allah saksikanlah, saksikanlah. Di hari ‘Idul Fitri keluargaku makanannya adalah gandum yang basi. Di hari ‘Idul Fitri keluargaku berbahagia dengan makanan yang basi. Mereka membela kaum papa, ya Allah. Mereka mencintai kaum fuqara dan masakin. Mereka relakan lidah dan perutnya mengecap makanan basi asalkan kaum fakir-miskin bisa memakan makanan yang lezat. Allahumma Isyhad, saksikanlah ya Allah, saksikanlah,” bibir Rasulullah berbisik lembut.


🍀Sayyidatuna Fathimah tersadar kalau di luar pintu rumah, bapaknya sedang berdiri tegak. ➖“Ya Abah, ada apa gerangan Abah menangis?” 

Rasulullah tak tahan mendengar pertanyaan itu. Setengah berlari ia memeluk putri kesayangannya sambil berujar, 

➖“Surga untukmu, Nak. Surga untukmu.”


🍀Demikianlah, menurut Ibnu Rafi’i, keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada hari ‘Idul Fitri senantiasa menyantap makanan yang basi berbau apek. 

Ibnu Rafi’i berkata, 

➖ “Aku diperintahkan oleh Rasulullah agar tidak menceritakan tradisi keluarganya setiap ‘Idul Fitri. Aku pun simpan kisah itu dalam hatiku. Namun, selepas Rasulullah wafat, aku takut dituduh menyembunyikan hadits, maka aku ceritakan agar jadi pelajaran bagi segenap kaum Muslimin.

Senin, 11 Januari 2021

KAIN KAFAN LUSUH PILIHAN ABU BAKAR ASH-SHIDIQ

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KAIN KAFAN LUSUH PILIHAN ABU BAKAR ASH-SHIDIQ "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


☪️ Dialah pria pertama yang beriman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan mengakui kenabian Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia juga orang pertama yang mengakui perjalanan Isra dan Mikrajnya Rasulullah untuk menerima perintah Sholat.


☪️ Dikutip dari buku, Biografi Abu Bakar As Siddiq karya Muhammad Hasan Haekal disebutkan, nama kecil Abu Bakar adalah Abdul Kakbah. Konon nama itu merupakan pemberian sang Ibu yang pernah bernazar, jika melahirkan anak laki-laki maka akan diserahkan untuk pengabdian kepada Kakbah. Abu Bakar juga memiliki nama lain Atiq.


☪️ Setelah masa kenabian Muhammad Sholallahu alaihi wasallam , Abu Bakar mendapat tambahan nama As Siddiq. Gelar itu diberikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebab dialah pria pertama yang beriman kepada Allas Subhanahu wa ta’ala dan mengakui Muhammad sebagai Rasulullah.


☪️ Abu Bakar jugalah yang pertama mengakui perjalanan Isra dan Mikrajnya Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam di saat orang lain tak percaya bahkan ada yang murtad. Kisah sahabat nabi yang mengakui Isra dan Mikrajnya Muhammad ini terjadi pada suatu pagi 28 Rajab sekitar tahun 620 atau 621 masehi, 10 tahun sebelum hijrah ke Madinah.


☪️ Saat itu banyak orang kafir Quraisy bertanya kepada Abu Bakar, apakah dia percaya bahwa Muhammad pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam di 27 Rajab.


إن كان قال فقد صدق


➖"Jika ia berkata demikian, maka itu benar," jawab Abu Bakar. 


☪️ Selain sebagai orang pertama yang masuk Islam atau as-sâbiqûnal awwalûn Sayyidina Abu Bakar juga termasuk orang yang loyal terhadap Rasulullah. Dia juga terkenal sangat zuhud.


☪️ Ada dialog antara Abu Bakar dengan putrinya, Sayyidah 'Aisyah seperti ditulis dalam kitab: 

📚 Anîsul Mu'minîn karya Shafuk al-Mukhtar. 


●Suatu hari Aisyah menjenguk ayahnya yang sedang terbaring sakit.


●Kepada sang ayah, Aisyah menyarankan agar dipanggilkan seorang ahli pengobatan. Namun Abu Bakar mengaku sudah diobati. 


●Kepada putrinya yang juga istri Rasulullah, Abu Bakar mengaku oleh ahli pengobatan dia diperbolehkan melakukan apa saja. Hal ini menandakan bahwa sakitnya Abu Bakar sudah parah dan mendekati kematian.


●Musabab semua harta Abu Bakar sudah disedekahkan untuk perjuangan Islam, tak ada lagi yang tersisa bahkan untuk selembar kain baru sekalipun. 


●Aisyah pun bertanya,

➖ "Dengan kain mana aku nanti mengafani jenazah Ayah?"


➖"Dengan baju yang biasa aku pakai saat makmum shalat bersama Rasulullah," jawab Abu Bakar.


●Namun menurut Aisyah, baju itu sudah usang. Dia pun menawarkan untuk membeli kain kafan yang baru. Namun Abu Bakar menolaknya.


➖"Orang hidup lebih berhak atas sesuatu yang baru ketimbang orang mati," jawab Abu Bakar.


☪️ Abu Bakar As Siddiq wafat pada Senin 21 Jumadilakhir tahun ke-13 hijrah atau 22 Agustus 634 Masehi. Pada Senin petang Umar bin Khatab bersama dengan Usman bin Affan, Talhah bin Ubaidillah dan Abdur-Rahman bin Abu Bakar memakamkan jenazah Abu Bakar di samping liang lahat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. 


☪️ Kisah sahabat nabi Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu'anhu meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun dirham atau dinar.


☪️ Diriwayatkan dari Al Hasan bin Ali Radhiallahu'anhu:

➖"Ketika Al Hasan sedang bersama Abu Bakar Radhiallahu'anhu, Abu Bakar berkata, wahai 'Aisyah tolong perhatikan unta perahan yang biasa kita ambil susunya, dan mangkuk besar yang sering kita pakai untuk tempat penerangan, dan kain beludru yang biasa kita pakai. Sesungguhnya kita mengambil manfaat dari itu semua saat aku mengurusi urusan kaum muslimin. Jika aku mati, kembalikanlah semuanya kepada Umar. Maka ketika Abu Bakar wafat, 'Aisyah mengirim semua itu kepada Umar Radhiallahu'anhu. Umar pun berkata: 'Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Bakar, sungguh lelah orang yang datang setelahmu'"


☪️ Setelah Abu Bakar wafat, Umar bin Khatab menjadi khalifah ke-2, menggantikan beliau.

Kamis, 07 Januari 2021

KEUTAMAAN DAN KEMULIAAN ABŪ BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLĀHU TA'ĀLA 'ANHUMĀ

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KEUTAMAAN DAN KEMULIAAN ABŪ BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLĀHU TA'ĀLA 'ANHUMĀ "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


☪️ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 


أَفْضَلُ هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا أَبُو بَكْرٍ


➖"Orang yang terbaik dari umat ini setelah Nabi-Nya (setelah Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam) adalah Abū Bakr Ash Shiddīq radhiyallāhu Tabāraka Ta'āla 'anhu." 


📙(Hadits riwayat Ahmad nomor 794, Musnad 'Ali bin Abī Thalib Radhiyallāhu 'anhu)


☪️⇒ Sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang lain:


 أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ 


➖"Abū Bakr di Surga,'Ummar di Surga, Utsman di Surga, Ali di Surga."


📙(Hadīts riwayat Tirmidzi nomor 3747)


☪️ Kemudian Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sebutkan sampai 10 shahābat yang dijamin masuk surga oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.


☪️ Yang Rasūlullāh ketika ditanya: 


أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ : عَائِشَةُ، فَقُلْتُ : مِنَ الرِّجَالِ؟ فَقَالَ : أَبُوهَا، قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ, فَعَدَّ رِجَالًا


➖"Siapakah manusia yang paling engkau cintai?" Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam menjawab, "'Āisyah." 


➖"Siapa lelaki yang paling kau cintai?" Beliaupun menjawab, "Ayahnya (Abū Bakr Ash Shiddīq Radhiyallāhu Tabāraka Ta'āla 'anhu)."  


📙(Hadīts riwayat Bukhāri nomor 3662 Muslim nomor 2384)


☪️ Dialah Abū Bakr, shahābat Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, 


√ Teman bermain Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.  

√ Teman diskusi Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 


Sebelum Nabi menjadi seorang Nabi. 


☪️ Oleh karenanya wajar tatkala Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menawarkan Islām, Abū Bakr langsung berimān. Karena dia kenal betul siapa shahābat ini. 


☪️ Rasūlullāh bersabda : 


ما عرضتُ هذا الأمرَ على أحد، إلا كانت منه كبوة وتردُّد، إلا ما كان من أبي بكر


➖"Tidaklah aku tawarkan agama ini kepada seorang pun kecuali dia pasti ragu, kecuali Abū Bakr Ash Shiddīq radhiyallāhu Tabāraka Ta'āla 'anhu."


☪️ Sehingga dia diberi gelar Ash Shiddīq (yang senantiasa membenarkan). 


☪️ Dalam suatu hadīts, pernah terjadi masalah antara Abū Bakr dan 'Ummar radhiyallāhu Ta'āla 'anhuma dalam Shahīh Bukhāri. 

 

 عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم إِذْ أَقْبَلَ أَبُو بَكْرٍ آخِذًا بِطَرَفِ ثَوْبِهِ حَتَّى أَبْدَى عَنْ رُكْبَتِهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " أَمَّا صَاحِبُكُمْ فَقَدْ غَامَرَ ". فَسَلَّمَ، وَقَالَ إِنِّي كَانَ بَيْنِي وَبَيْنَ ابْنِ الْخَطَّابِ شَىْءٌ فَأَسْرَعْتُ إِلَيْهِ ثُمَّ نَدِمْتُ، فَسَأَلْتُهُ أَنْ يَغْفِرَ لِي فَأَبَى عَلَىَّ، فَأَقْبَلْتُ إِلَيْكَ فَقَالَ " يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ يَا أَبَا بَكْرٍ ". ثَلاَثًا، ثُمَّ إِنَّ عُمَرَ نَدِمَ فَأَتَى مَنْزِلَ أَبِي بَكْرٍ فَسَأَلَ أَثَمَّ أَبُو بَكْرٍ فَقَالُوا لاَ. فَأَتَى إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، فَسَلَّمَ فَجَعَلَ وَجْهُ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يَتَمَعَّرُ حَتَّى أَشْفَقَ أَبُو بَكْرٍ، فَجَثَا عَلَى رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَاللَّهِ أَنَا كُنْتُ أَظْلَمَ مَرَّتَيْنِ. فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " إِنَّ اللَّهَ بَعَثَنِي إِلَيْكُمْ فَقُلْتُمْ كَذَبْتَ. وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ صَدَقَ. وَوَاسَانِي بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَهَلْ أَنْتُمْ تَارِكُو لِي صَاحِبِي ". مَرَّتَيْنِ فَمَا أُوذِيَ بَعْدَهَا


Dari Abū Darda radhiyallāhu Ta'āla 'anhu beliau berkata: 


➖"Suatu hari aku sedang duduk bersama Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Tiba tiba datang Abū Bakr sambil mengangkat bajunya, sampai kelihatan kedua lututnya. 


Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata kepada para shahābat yang sedang duduk:


➖"Sesungguhnya shahābat kalian, Abū Bakr, sedang ada masalah." 


Kemudian Abū Bakr memberi salam kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Lalu Abū Bakr berkata:


➖"Tadi ada masalah antara aku dan 'Ummar (masalah diantara shahābat mungkin salah omong/ salah faham), akupun terlanjur berucap kata kasar kepada 'Ummar, maka akupun menyesal. Maka saya minta kepada 'Ummar agar memaafkan saya (karena saya salah bicara). Akan tetapi 'Ummar tidak mau memaafkan saya, maka saya datang kepada engkau, Yā Rasūlullah."


(⇒ 'Ummar, tatkala tidak memaafkan Abū Bakr, Abū Bakr pun gelisah (temannya tidak mau memaafkan dia), maka dia datang kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menyampaikan curhat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.) 


Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:


➖"Allāh akan mengampuni engkau wahai Abū Bakr." 


Tiga kali Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sebutkan. 


(Seakan-akan Nabi berkata meskipun 'Ummar tidak memaafkan engkau, Allāh tetap akan mengampuni engkau wahai Abū Bakr. Kenapa? Karena keutamaan Abū Bakr yang sangat mulia.)


Kemudian 'Ummar menyesal tidak memaafkan Abū Bakr, maka diapun mendatangi rumah Abū Bakr, kemudian 'Ummar pun bertanya:


➖"Apakah ada Abū Bakr?"


Dan dikatakan tidak ada. Maka 'Ummar pun mendatangi Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, kemudian dia memberi salam kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 


Waktu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam melihat 'Ummar tidak mau memaafkan Abū Bakr, berubahlah wajah Nabi marah kepada 'Ummar. 


(==> Kenapa? Karena 'Ummar tidak mau memaafkan shahābat dekatnya Abū Bakr radhiyallāhu Ta'āla 'anhu.)


Abū Bakr pun kasihan melihat 'Ummar sambil dia bertelekan di atas kedua lututnya, Dia beri udzur kepada 'Ummar dia bela 'Ummar. Abū Bakr berkata: 


➖"Yā Rasūlullāh, saya yang salah, saya yang mulai, sebanyak dua kali Abū Bakr untuk membela 'Ummar."


Namun Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tetap membela Abū Bakr. Kemudian Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata: 


➖"(Wahai shahābatku), waktu pertama kali Allāh utus aku kepada kalian, kalian seluruhnya mengatakan Muhammad pendusta. Kecuali Abū Bakr, Abū Bakr langsung mengatakan engkau telah benar. Dan Abū Bakr telah menolongku dengan harta dan jiwanya. Bisakah kalian tidak mengganggu shahābatku?"


Setelah itu tidak ada yang berani mengganggu Abū Bakr radhiyallāhu Ta'āla 'anhu. 

 

📙(Hadīts Riwayat Bukhāri nomor 3661) 


☪️ Kenapa... ❓


⑴ Barangsiapa berani mengganggu Abū Bakr, berarti mengganggu Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 


⑵ Barangsiapa menyakiti hati Abū Bakr, berarti menyakiti hati Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 


☪️ Sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam: 


وَوَاسَانِي بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ


➖"Dia telah membantuku dengan harta dan jiwanya."


☪️ Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda di hadapan Abū Bakr : 


مَا نَفَعَنِي مَالٌ قَطُّ مَا نَفَعَنِي مَالُ أَبِي بَكْرٍ " . قَالَ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ وَقَالَ هَلْ أَنَا وَمَالِي إِلاَّ لَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ


➖"Tidak ada harta yang bermanfaat kepadaku seperti manfaatnya harta Abū Bakr." Mendengar kata Nabi tersebut Abū Bakr pun menangis. Maka Abu Bakr berkata, "Wahai Rasūlullāh, jiwaku dan hartaku untukmu wahai Rasūlullāh."


📙(Hadits riwayat Ibnu Majah nomor 94)


☪️ Tatkala Bilāl bin Rabah disiksa oleh tuannya 'Umayyah bin khalaf, disiksa diletakkan batu diatas dadanya, dijemur dibawah diterik matahari, diarak anak-anak putar kota Mekkah. Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak bisa membantu Bilāl, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak punya uang. 


☪️ Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mendatangi Abū Bakr. 


☪️ Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda :


يا أبا بكر إن بلالاً يعذب في الله 


➖"Wahai Abū Bakr, sesungguhnya Bilāl sedang disiksa karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla."


☪️ Maka Abū Bakr pun faham maksud Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 


☪️ Maka dia pun datang lantas mengeluarkan uangnya untuk membeli (membebaskan) Bilāl radhiyallāhu Ta'āla 'anhu dan 6 budak yang lain. 


☪️ Maka turunlah firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla: 


وَسَيُجَنَّبُہَا ٱلۡأَتۡقَى ١٧ الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ ١٨ وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ ١٩ إِلَّا ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّهِ ٱلۡأَعۡلَىٰ٢٠ وَلَسَوۡفَ يَرۡضَىٰ٢١


➖"(Orang yang bertaqwa tersebut yaitu Abū Bakr), akan dijauhkan dari neraka Jahannam. Yang dia telah menafkahkan hartanya dalam rangka untuk membersihkan jiwanya. Padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi dia memberikannya karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Dan kelak dia benar-benar mendapat ridha Allāh Subhānahu wa Ta'āla."


📖(QS Al Lail: 17-21)


☪️ Dia membantu Bilāl, membebaskan budak-budak yang lain, bukan karena balas jasa. Tidak ada jasa mereka terhadap Abū Bakr. Semata mata dia mencari keikhlāsan wajah Allah subhanahu wata'ala. 


☪️ Firman Allah:  


وَلَسَوۡفَ يَرۡضَىٰ


➖"Dan kelak dia benar-benar mendapat ridha Allāh Subhānahu wa Ta'āla."


☪️ Abū Bakr akan ridhā, Allāh janji Abū Bakr akan ridhā, (artinya) dia akan dimasukkan kedalam Surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 


سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك

Selasa, 22 Desember 2020

SAHABAT YANG JADI SAKSI AWAL MULA LANTUNAN ADZAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"SAHABAT YANG JADI SAKSI AWAL MULA LANTUNAN ADZAN" 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🕌 Di awal kenabian Rasululllah Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam tak ada panggilan khusus bagi umat Islam untuk menunaikan sholat wajib.


🕌 Ketika itu, saat sudah masuk waktunya, umat tanpa dipanggil sudah berkumpul untuk menunaikan sholat. Namun ketika sudah hijrah ke Madinah, Rasulullah merasa perlu membuat tanda panggilan untuk sholat.


🕌 Dikutip dari Biografi Umar bin Khatab karya Muhammad Hasan Haekal, awalnya Rasulullah kepikiran untuk menggunakan terompet, seperti kebiasaan orang Yahudi. Namun beliau sendiri tidak menyukai terompet.


🕌 Kemudian terpikir menggunakan genta yang akan ditabuh saat masuk waktu sholat. Waktu itu umat Nasrani sudah lebih dulu menggunakan genta untuk memanggil jemaahnya melakukan ibadah.


🕌 Rasulullah kemudian menugaskan Umar bin Khatab untuk membeli genta keesokan harinya. Namun saat tidur di malam harinya, Umar bermimpi.


🕌 Kisah sahabat nabi, Umar dalam mimpinya diperintahkan untuk tidak menggunakan Genta tapi serukan Adzan untuk memanggil umat Sholat. Maka Umar bermaksud menemui Rasulullah untuk memberi tahukan mimpinya.


🕌 Pada saat bersamaan Abdullah bin Zaid juga mengalami mimpi yang sama. Abdullah bin Zaid pun menemui Rasulullah.


🕌 Dalam versi lain disebutkan bahwa, saat Umar dan Zaid mimpi hal yang sama, Rasulullah sudah lebih dulu mendapat wahyu soal adzan.


🕌 Hari itu, sebelum Umar dan Zaid memberitahukan mimpinya, Rasulullah sudah menyuruh Bilal mengumandangkan adzan dengan lafal yang sekarang sering kita dengar.


🕌 Umar yang ketika itu masih di rumah mendengar adzan yang dilantunkan Bilal. Dia pun keluar rumah dan menemui Rasulullah, lalu diceritakannya mimpi soal seruan adzan.


➖"Rasulullah, demi yang mengutus Anda dengan sebenarnya, saya bermimpi seperti itu (seruan Adzan)," kata Umar.


🕌 Sejak itulah adzan berkumandang di Madinah saat masuk waktu sholat. Kisah sahabat nabi, Umar bin Khatab dan Abdullah bin Zaid dua tokoh yang jadi saksi dalam sejarah asal muasal seruan Adzan.

Senin, 21 Desember 2020

KISAH ABU BAKAR ASH-SHIDIQ MASUK ISLAM

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"KISAH ABU BAKAR ASH-SHIDIQ MASUK ISLAM "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🕋 Imam Muhammad Bin Abu Bakar dalam hadis keenam kitab al-Mawaizh al-‘Ushfuriyyah menceritakan kisah awal mula keislaman Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu. 


🕋 Suatu ketika Sayyidina Abu Bakar mimpi melihat bulan dan matahari masuk ke kamarnya. Lalu kedua benda tersebut ia pungut dan diletakkan di dadanya. Lalu ditutupi dengan selendangnya.


🕋 Mimpi ini beliau ceritakan kepada salah satu pendeta (nasroni) di Syam. Kebetulan pada saat itu beliau lagi berdagang ke Negeri Syam. Beliau ditanya tentang beberapa hal oleh si pendeta. Mulai dari asal negara, asal marga, dan profesi. 

➖“Saya seorang pedagang dari Bani Tayim, Mekkah”, jawab beliau.


➖“Sebentar lagi akan muncul seorang nabi dari Bani Hasyim. Namanya Muhammad Al-Amin. Dia adalah penutup risalah kenabian. Tanpanya, Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Dia adalah imam para utusan. Engkau akan masuk pada agamanya. Engkau akan menjadi sahabat setianya. Engkau akan menjadi kholifah pertama setelah wafatnya beliau”, penjelasan sang pendeta tentang arti mimpi Sayyidina Abu Bakar ra.


➖“Ciri-ciri nabi tersebut sudah tertera dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil”, lanjut pendeta. 


🕋 Mendengar penjelasan tersebut, Sayyidina Abu Bakar langsung merasakan kerinduan pada Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam, di Kota Mekkah.


🕋 Ketika sudah sampai ke Mekkah, beliau tiap hari menemui Nabi Muhammad. Beliau ditanyakan oleh nabi, mengapa belum masuk islam sedangkan beliau selalu duduk bersama nabi. 

➖“Biasanya para nabi dibuktikan dengan berbagai mukjizat. Mukjizat anda apa?”, tanya Abu Bakar.


➖“Tidak cukupkah mimpi yang kau alami waktu di Syam? Tidak cukupkah tafsir mimpi dari pendeta yang kau datangi dan keislamannya?”, tanya nabi. 


🕋 Tanpa menjawab, Sayydina Abu Bakar langsung membaca dua kalimat syahadat. Karena apa yang ditanyakan nabi padanya belum diceritakan kepada orang lain, tapi ternyata nabi sudah mengetahuinya.


🕋 Masya Allah

Subhanallah Walhamdulillaah Walaa ilaaha illallaahu Allahu Akbar

Jumat, 18 Desember 2020

KAROMAH CUCU RASULULLAH, SAYYIDINA HUSEIN BIN ALI BIN ABI THALIB RADHIALLAHU’ANHU


۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"KAROMAH CUCU RASULULLAH, SAYYIDINA HUSEIN BIN ALI BIN ABI THALIB RADHIALLAHU’ANHU"

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


✴️Ibnu Syihab al-Zuhri menuturkan bahwa semua orang yang terlibat dalam pembunuhan Husein mendapat siksa di dunia. Ada yang dibunuh, buta, wajahnya menghitam, atau kehilangan kekuasaan dalam waktu singkat. 


✴️Di antara yang mengalaminya adalah Abdullah bin Khashin. Ketika pihak Yazid bin Muawiyah dan Husein berperang dan mereka menghalangi Husein untuk mendapatkan air, Abdullah memanggil Husein lalu berkata, 

➖ “Hai Husein! Tidakkah kamu lihat air itu seolah-olah berada di tengah-tengah langit. Demi Allah, kamu tidak akan merasakan setetes air pun, sampai kamu mati kehausan.”


 Kemudian Husein berdoa, 

➖ “Ya Allah, semoga dia mati kehausan.” 


Lalu Abdullah meminum air itu tanpa henti tetapi dahaganya tidak hilang juga, sampai ia mati kehausan. 

📚(Dikemukakan oleh Imam al-Syali Ba’lawi dalam kitab Al Masyru’ al-Marwi )


✴️Dalam kisah lain diceritakan bahwa Husein berdoa ketika hendak meminum air yang dibawanya, tiba- tiba seorang laki-laki yang dikenal sebagai seorang penakut memanah Husein. Anak panah itu mengenai langit-langit rnulut Husein schingga ia tidak bisa minum. Lalu Husein Radhiyallahu’anhu berdoa, 

➖ “Ya Allah, berikan rasa haus kepadanya.”


 Maka orang yang keji itu berteriak-teriak karena perutnya kepanasan dan punggungnya kedinginan. Kemudian di depannya diletakkan es dan kipas, scmentara di belakangnya diletakkan tungku perapian, dia berteriak, “Beri aku minum!” Lalu ia diberi satu wadah besar berisi arak, air, dan susu, yang cukup untuk lima orang. Ia meminumnya, tetapi ia tetap berteriak kehausan. Ia diberi minum lagi dengan ukuran semula, lalu meminumnya sampai perutnya kembung seperti perut unta. 

📚(Dituturkan oleh Ibnu Hajar dalam kitabAl- Shawa’iq)


✴️Al-Syali juga menceritakan bahwa ada seseorang yang hanya menghadiri pembunuhan Husein, lalu ia menjadi buta. Ketika ditanya tentang sebab kebutaannya, ia menceritakan bahwa ia melihat Nabi Saw memegang pedang, dan di depan beliau terhampar tikar dari kulit. Ia juga melihat 10 orang pembunuh Husein disembelih di hadapan Nabi. Nabi mencela dan mencemoohnya karena telah ikut mendukung para pembunuh itu. Kemudian Nabi menempelkan celak dari darah Husein ke matanya, lalu ia menjadi buta.


✴️Dalam kisah lain, Asy-Syali menceritakan bahwa ada seseorang yang menggantung kepala Husein dengan tali pelana kudanya. Beberapa hari kemudian, wajahnya tampak lebih hitam daripada aspal. Ada seseorang yang berkata kepadanya, 

➖ “Anda adalah orang Arab yang paling hitam wajahnya.” 


Dia menjawab, 

➖ “Pada malam ketika aku memegang kepala Husein itu, lewatlah dua orang yang mencengkeram lenganku. Mereka menggiringku ke arah api yang menyala-nyala dan mendorongku masuk ke dalamnya. Aku hanya bisa menunduk lemah, api itu menghanguskan kulitku sehingga hitam legam seperti yang kau lihat.” 


Akhirnya ia tewas dalam kondisi mengenaskan.


✴️Sebagaimana diketahui bahwa Sayyidina Husein mati syahid pada hari Jumat, bulan Asyura (Muharram), 61 H dalam tragedi Karbala.

Kamis, 10 Desember 2020

KISAH KAROMAH SAHABAT : ALI BIN ABI THALIB RADHIALLAHU’ANHU

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KISAH KAROMAH SAHABAT : ALI BIN ABI THALIB RADHIALLAHU’ANHU " 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


#KISAH_1


🔴 Sid bin Musayyab menceritakan bahwa ia dan para sahabat menziarahi makam-makam di Madinah bersama `Ali. 

Ali lalu berseru,

 ➖“Wahai para penghuni kubur, semoga dan rahmat dari Allah senantiasa tercurah kepada kalian, beritahukanlah keadaan kalian kepada kami atau kami akan memberitahukan keadaan kami kepada kalian.”


 Lalu terdengar jawaban,

➖ “Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah senantiasa tercurah untukmu, wahai amirul mukminin. Kabarkan kepada kami tentang hal-hal yang terjadi setelah kami.”


 Ali berkata,

➖ “Istri-istri kalian sudah menikah lagi, kekayaan kalian sudah dibagi, anak-anak kalian berkumpul dalam kelompok anak-anak yatim, bangunan-bangunan yang kalian dirikan sudah ditempati musuh-musuh kalian. Inilah kabar dari kami, lalu bagaimana kabar kalian?” 


Salah satu mayat menjawab, 

➖ “Kain kafan telah koyak, rambut telah rontok, kulit mengelupas, biji mata terlepas di atas pipi, hidung mengalirkan darah dan nanah. Kami mendapatkan pahala atas kebaikan yang kami lakukan dan mendapatkan kerugian atas kewajiban yang yang kami tinggalkan. Kami bertanggung jawab atas perbuatan kami.” 

📚(Riwayat Al-Baihaqi)


#KISAH_2


📚Dalam kitab Al-Tabaqat, Taj al-Subki meriwayatkan bahwa pada suatu malam, `Ali dan kedua anaknya, Hasan dan Husein radhiyallahu’anhum mendengar seseorang bersyair :


➖Hai Zat yang mengabulkan doa orang yang terhimpit kezaliman Wahai Zat yang menghilangkan penderitaan, bencana, dan sakit Utusan-Mu tertidur di rumah Rasulullah sedang orang-orang kafir mengepungnya Dan Engkau Yang Maha Hidup lagi Maha Tegak tidak pernah tidur Dengan kemurahan-Mu, ampunilah dosa- dosaku Wahai Zat tempat berharap makhluk di Masjidil Haram Kalau ampunan-Mu tidak bisa diharapkan oleh orang yang bersalah Siapa yang akan menganugerahi nikmat kepada orang-orang yang durhaka.


🔴`Ali lalu menyuruh orang mencari si pelantun syair itu. Pelantun syair itu datang menghadap Ali seraya berkata, 

➖ “Aku, ya Amirul mukminin!” 


Laki- laki itu menghadap sambil menyeret sebelah kanan tubuhnya, lalu berhenti di hadapan Ali. 

Ali bertanya, 

➖ “Aku telah mendengar syairmu, apa yang menimpamu?” 


🔴 Laki-laki itu menjawab,

➖ “Dulu aku sibuk memainkan alat musik dan melakukan kemaksiatan, padahal ayahku sudah menasihatiku bahwa Allah mcmiliki kekuasaan dan siksaan yang pasti akan menimpa orang-orang zalim. Karena ayah terus-menerus menasihati, aku memukulnya. Karenanya, ayahku bersumpah akan mendoakan keburukan untukku, lalu ia pergi ke Mekkah untuk memohon pertolongan Allah. Ia berdoa, belum selesai ia berdoa, tubuh sebelah kananku tiba-tiba lumpuh. Aku menyesal atas semua yang telah aku lakukan, maka aku meminta belas kasihan dan ridha ayahku sampal la berjanji akan mendoakan kebaikan untukku jika Ali mau berdoa untukku. Aku mengendarai untanya, unta betina itu melaju sangat kencang sampai terlempar di antara dua batu besar, lalu mati di sana.”


🔴`Ali lalu berkata,

➖ “Allah akan meridhaimu, kalau ayahmu meridhaimu.” 


Laki-laki itu menjawab, 

➖ “Demi Allah, demikianlah yang terjadi.”


 Kemudian ‘Ali berdiri, shalat beberapa rakaat, dan berdoa kepada Allah dngan pelan, kemudian berkata,

➖ “Hai orang yang diberkahi, bangkitlah!” Laki-laki itu berdiri, berjalan, dan kembali sehat seperti sedia kala.


 `Ali berkata, 

➖ “Jika engkau tidak bersumpah bahwa ayahmu akan meridhaimu, maka aku tidak akan mendoakan kebaikan untukmu.”


#KISAH_3


🔴 Fakhrurrazi yang hanya sedikit memasukkan cerita-cerita tentang karamah para sahabat dalam kitabnya, juga meriwayatkan bahwa seorang budak kulit hitam penggemar `Ali mencuri. 


Budak itu diajukan kepada Ali dan ditanya,

➖ “Betulkah kau mencuri?” 

la menjawab, 

➖ “Ya,” maka `Ali memotong tangannya. 


Budak itu berlalu dari hadapan `Ali, kemudian berjumpa dengan Salman al-Farisi dan Ibnu al-Kawwa’. Ibnu al-Kawwa’ bertanya,

➖ “Siapa yang telah memotong tanganmu?” 


Ia menjawab, 

➖ “Amirul mukminin, pemimpin besar umat muslim, menantu Rasullah, dan suami Fatimah.”


 Ibnu al- Kawwa’ bertanya,

➖ “la telah memotong tanganmu dan kamu masih juga memujinya?”


 Budak itu menjawab,

➖ “Mengapa aku tidak memujinya? Ia memotong tanganku sesuai dengan kebenaran dan berarti membebaskanku dari neraka.”


🔴 Salman mendengarkan penuturan budak itu, lalu menceritakannya kepada Ali. Selanjutnya Ali memanggil budak hitam itu, lalu meletakkan tangan yang telah dipotong di bawah lengannya, dan menutupnya dengan selendang, kemudian Ali memanjatkan doa. Orang-orang yang ada di sana tiba-tiba mendengar seruan dari langit, 

➖ “Angkat selendang itu dari tangannya!” Ketika selendang itu diangkat, tangan budak hitam itu tersambung kembali dengan izin Allah.


#KISAH_4


📚Dalam kitab Al-I`tibar, Usamah bin Munqidz mengemukakan kisah yang didengamya dari Syihabuddin Abu al-Fath, pelayan Mu’izuddaulah bin Buwaihi di Mosul pada tanggal 18 Ramadhan 566 M. 

Diceritakan bahwa ketika Syihabuddin berada di dalam Masjid Shunduriyah di pinggir kota Anbar daerah Tepi Barat, Khalifah Al-Muqtafi datang berkunjung bersama salah seorang menterinya. 

AI-Mugtafi memasuki masjid tersebut, yang dikenal dengan sebutan Masjid Amirul Mukminin Ali, dengan memakai baju biasa dan menyandang pedang yang hiasannya dari besi. Tak seorang pun mengetahui bahwa ia adalah seorang khalifah, kecuali orang-orang yang telah mengenalnya.

Pengurus masjid mendoakan sang menteri. Lalu sang menteri berkata,

➖ “Celaka, doakanlah khalifah!”


🔴 Kemudian Khalifah Al-Mugtafi berkata kepada menterinya, 

➖ “Tanyakan sesuatu yang bermanfaat pada pengurus masjid itu. Katakan padanya bahwa dulu pada masa pemcrintahan Maulana Al- Mustazhhir, aku melihat la menderita sakit di wajahnya. Wajahnya penuh bisul sehingga jika mau makan, bisulnya harus ditutup dengan sapu tangan, agar makanan bisa masuk ke mulutnya.”


🔴 Pengurus masjid itu menjelaskan,

➖ “Seperti Anda ketahui, aku berulang kali datang ke masjid ini dari Anbar. Suatu hari, ada seseorang menemuiku dan berkata, `Kalau engkau berulang kali menemui si Fulan setiap datang dari Anbar, seperti engkau berulang kali datang ke masjid ini, niscaya si Fulan akan memanggilkan tabib untukmu yang bisa menghilangkan penyakit di wajahmu.’ Perkataan orang itu merasuk ke hatiku dan menghimpit dadaku. Lalu aku tertidur pada malam itu dan bermimpi bertemu amirul mukminin Ali bin Abi Thalib yang tengah berada dalam masjid tersebut seraya bertanya, `Lubang apa ini?’ Maksudnya adalah sebuah lubang di tanah. Kemudian aku mengadukan penyakit yang menimpaku tetapi `Ali berpaling dariku. Maka aku kembali mengadukan penyakitku dan perkataan yang diucapkan oleh lelaki yang menemuiku di masjid tadi. All berkata, `Engkau termasuk orang yang menginginkan dunia.’ Kemudian aku terbangun, dan tiba-tiba bisul-bisul di wajahku lenyap.”


🔴 Khalifah Al-Mugtafi berkata, 

➖ “Ia benar,” lalu menoleh ke arah Syihabuddin dan berkata,

➖ “Bicaralah pada pengurus masjid itu, cari tahu apa yang la minta, tuliskan permintaannya disertai tanda tangannya, dan berikan padaku untuk kutandatangani.”


🔴 Selanjutnya Syihabuddin berbincang-bincang dengan pengurus masjid itu, dan pengurus masjid itu bercerita, 

➖ “Aku memiliki istri yang sedang menyusui anak dalam keadaan hamil dan beberapa anak perempuan. Setiap bulan, aku membutuhkan 3 dinar.” 


🔴 Syihabuddin menuliskan permintaan pengurus masjid Ali itu beserta alamatnya dan Al-Mugtafi menandatanganinya. Al-Mugtafi kemudian menyuruh Syihabuddin untuk menyampaikan permintaan pengurus masjid itu ke dewan keuangan. Syihabuddin membawa berkas permintaan pengurus masjid itu ke dewan keuangan dan dewan menandatanganinya tanpa membacanya serta mengambil bagian tulisan khalifah Al-Mugtafi. Ketika sekretaris dewan membuka tulisan itu untuk dipindahkan, ia menemukan tulisan khalifah Al-Mugtafi di bawah tanda tangan pengurus masjid Ali yang berbunyi, 

➖ “Seandainya ia meminta lebih dari itu, tentu akan diberi.”


#KISAH_5


🔴 Kisah lainnya menceritakan bahwa Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam menyuruh Abu Dzar memanggil Ali. Sesampai di rumah Ali, Abu Dzar melihat alat penggiling sedang menggiling gandum padahal tidak ada seorang pun di sana. 

Kemudian Abu Dzar menceritakan hal tersebut kepada Nabi. 

Beliau berkata, 

➖ “Hai Abu Dzar! Tahukah kau bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat yang berjalan-jalan di bumi dan mereka diperintahkan untuk membantu keluarga Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam.” 


📚(Dikemukakan oleh Al-Shubban dalam kitab Is`af al-Raghibin dan Al Mala’ dalam kitab Sirahnya)

Rabu, 09 Desember 2020

KISAH KAROMAH SAHABAT: UTSMAN BIN AFFAN RADHIALLAHU’ANHU

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"KISAH KAROMAH SAHABAT: UTSMAN BIN AFFAN RADHIALLAHU’ANHU"

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


#KISAH_1


📚Dalam kitab Al-Thabaqat, Taj al-Subki menceritakan bahwa ada seorang laki-laki bertamu kepada ‘Utsman. 

Laki-laki tersebut baru saja bertemu dengan seorang perempuan di tengah jalan, lalu ia menghayalkannya. 


🔵 ‘Utsman berkata kepada laki-laki itu, 

➖ “Aku melihat ada bekas zina di matamu.”

 Laki-laki itu bertanya,

➖ “Apakah wahyu masih diturunkan setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam wafat?” 

`Utsman menjawab, 

➖ “Tidak, ini adalah firasat seorang mukmin.”


 `Utsman radhiyallahu’anhu mengatakan hal tersebut untuk mendidik dan menegur laki-laki itu agar tidak mengulangi apa yang telah dilakukannya.


🔵 Selanjutnya Taj al-Subki menjelaskan bahwa bila seseorang hatinya jernih, maka ia akan melihat dengan nur Allah, sehingga ia bisa mengetahui apakah yang dilihatnya itu kotor atau bersih. Maqam orang-orang seperti itu berbeda-beda. Ada yang mengetahui bahwa yang dilihatnya itu kotor tetapi ia tidak mengetahui sebabnya. Ada yang maqamnya lebih tinggi karena mengetahui sebab kotornya, seperti ‘Utsman. 

Ketika ada seorang laki-laki datang kepadanya, `Utsman dapat melihat bahwa hati orang itu kotor dan mengetahui sebabnya yakni karena menghayalkan seorang perempuan.


🔵 Semakin lama, kemaksiatan yang dilakukan membuat hati semakin kotor dan ternoda, sehingga membuat hati menjadi gelap dan menutup pintu-pintu cahaya, lalu hati menjadi mati, dan tidak ada jalan lagi untuk bertobat, seperti dinyatakan dalam firman Nya, 

➖ Dan hati mereka telah dikunci mati, sehingga mereka tidak mengetahui kebahagiaan beriman dan berjihad. 

📖(QS Al Taubah [9]: 87)


🔵 Sekecil apa pun kemaksiatan akan membuat hati kotor sesuai kadar kemaksiatan itu. Kotoran itu bisa dibersihkan dengan memohon ampun (istighfar) atau perbuatan-perbuatan lain yang dapat menghilangkannya. Hal tersebut hanya diketahui oleh orang yang memiliki mata batin yang tajam seperti ‘Utsman bin `Affan, sehingga ia bisa mengetahui kotoran hati meskipun kecil, karena menghayalkan seorang perempuan merupakan dosa yang paling ringan, `Utsman dapat melihat kotoran hati itu dan mengetahui sebabnya. 


🔵 Ini adalah maqam paling tinggi di antara maqam-maqam lainnya. Apabila dosa kecil ditambah dosa kecil lainnya, maka akan bertambah pula kekotoran hatinya, dan apabila dosa itu semakin banyak maka akan membuat hatinya gelap. Orang yang memiliki mata hati akan mampu melihat hal ini. Apabila kita bertemu dengan orang yang penuh dosa sampai gelap hatinya, tetapi kita tidak mampu mengetahui hal tersebut, berarti dalam hati kita masih ada penghalang yang membuat kita tidak mampu melihat hal tersebut, karena orang yang mata hatinya jernih dan tajam pasti akan mampu melihat dosa-dosa orang tersebut.


#KISAH_2


🔵 Ibnu `Umar radhiyallahu’anhu menceritakan bahwa Jahjah al- Ghifari mendekati ‘Utsman radhiyallahu’anhu yang sedang berada di atas mimbar. 

Jahjah merebut tongkat ‘Utsman, lalu mematahkannya. Belum lewat setahun, Allah menimpakan penyakit yang menggerogoti tangan Jahjah, hingga merenggut kematiannya.

📚 (Riwayat Al-Barudi dan Ibnu Sakan)


🔵 Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Jahjah al- Ghifari mendekati `Utsman yang sedang berkhutbah, merebut tongkat dari tangan `Utsman, dan meletakkan di atas lututnya, lalu mematahkannya. Orang-orang menjerit. Allah lalu menimpakan penyakit pada lutut Jahjah dan tidak sampai setahun ia meninggal. 

📚(Riwayat Ibnu Sakan dari Falih bin Sulaiman yang saya kemukakan dalam kitab Hujjatullah `ala al-Alamin)


#KISAH_3


🔵 Diceritakan bahwa Abdullah bin Salam mendatangi `Utsman yang sedang dikurung dalam tahanan untuk mengucapkan salam kepadanya.


 ‘Utsman bercerita,

➖ “Selamat datang saudaraku. Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam ventilasi kecil ini. Rasulullah bertanya, “Utsman, apakah mereka mengurungmu?’ Aku menjawab, `Ya.’ Lalu beliau memberikan seember air kepadaku dan aku meminumnya sampai puas. Rasulullah berkata lagi, `Kalau kau mau bebas.niscaya engkau akan bebas, dan kalau kau mau makan bersama kami mari ikut kami.’ Kemudian aku memilih makan bersama mereka.” 


Pada hari itu juga, `Utsman terbunuh.


🔵 Menurut Jalaluddin al-Suyuthi, kisah ini adalah kisah masyhur yang diriwayatkan dalam kitab- kitab hadis dengan beberapa sanad berbeda, termasuk jalur sanad Harits bin Abi Usamah. 

Menurut Ibnu Bathis, apa yang dialami ‘Utsman adalah mimpi pada saat terjaga sehingga bisa dianggap karamah. Karena semua orang bisa bermimpi ketika tidur, maka mimpi ketika tidur tidak termasuk kejadian luar biasa yang bisa dianggap sebagai karamah. Hal ini disepakati oleh orang yang mengingkari karamah para wali. 

📚(Dikutip dalam Tabaqat al-Munawi dari kitab Itsbat al-Karamah karya Ibnu Bathis)

Selasa, 08 Desember 2020

KISAH KAROMAH SAHABAT: UMAR BIN KHATTAB RADHIALLAHU’ANHU

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KISAH KAROMAH SAHABAT: UMAR BIN KHATTAB RADHIALLAHU’ANHU "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


#KISAH_1


✴️ Ibnu Abi Dunya meriwayatkan bahwa ketika `Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu melewati pemakaman Baqi’, ia mengucapkan salam,

➖ “Semoga keselamatan dilimpahkan padamu, hai para penghuni kubur. Kukabarkan bahwa istri kalian sudah menikah lagi, rumah kalian sudah ditempati, kekayaan kalian sudah dibagi.” 

Kemudian ada suara tanpa rupa menyahut,

➖ “Hai `Umar bin Khattab, kukabarkan juga bahwa kami telah mendapatkan balasan atas kewajiban yang telah kami lakukan, keuntungan atas harta yang yang telah kami dermakan, dan penyesalan atas kebaikan yang kami tinggalkan.” 

📚(Dikemukakan dalam bab tentang kubur)


✴️ Yahya bin Ayyub al-Khaza’i menceritakan bahwa `Umar bin Khattab mendatangi makam seorang pemuda lalu memanggilnya,

➖ “Hai Fulan! Dan orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya, akan mendapat dua surga (QS Al-Ralunan [55]: 46). 

Dari liang kubur pemuda itu, terdengar jawaban,

➖ “Hai ‘Umar, Tuhanku telah memberikan dua surga itu kepadaku dua kali di dalam surga.” 

📚(Riwayat Ibnu ‘Asakir)


#KISAH_2


✴️ Al Taj al-Subki mengemukakan bahwa salah satu karamah Khalifah ‘Umar al-Faruq radhiyallahu’anhu dikemukakan dalam sabda Nabi yang berbunyi, 

➖ “Di antara umat- umat sebelum kalian, ada orang-orang yang menjadi legenda. Jika orang seperti itu ada di antara umatku, dialah ‘Umar.”


#KISAH_3


✴️ Diceritakan bahwa `Umar bin Khattab 

 mengangkat Sariyah bin Zanim al-Khalji sebagai pemimpin salah satu angkatan perang kaum muslimin untuk menycrang Persia. 

Di Gerbang Nihawan, Sariyah dan pasukannya terdesak karena jumlah pasukan musuh yang sangat banyak, sehingga pasukan muslim hampir kalah. Sementara di Madinah, `Umar naik ke atas mimbar dan berkhutbah. 

Di tengah-tengah khutbahnya, ‘Umar berseru dengan suara lantang,

➖ “Hai Sariyah, berlindunglah ke gunung. Barangsiapa menyuruh serigala untuk menggembalakan kambing, maka ia telah berlaku zalim!” 


Allah membuat Sariyah dan seluruh pasukannya yang ada di Gerbang Nihawan dapat mendengar suara `Umar di Madinah. Maka pasukan muslimin berlindung ke gunung, dan berkata,

➖ “Itu suara Khalifah `Umar.” 

Akhirnya mereka selamat dan memperoleh kemenangan.


✴️ Al Taj al-Subki menjelaskan bahwa ayahnya (Taqiyuddin al-Subki) menambahkan cerita di atas. Pada saat itu, Ali menghadiri khutbah `Umar lalu ia ditanya,

➖ “Apa maksud perkataan Khalifah `Umar barusan dan di mana Sariyah sekarang?”

 Ali menjawab, 

➖ “‘Doakan saja Sariyah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.”

Dan setelah kejadian yang dialami Sariyah dan pasukannya diketahui umat muslimin di Madinah, maksud perkataan `Umar di tengah-tengah khutbahnya tersebut menjadi jelas


✴️ Menurut al Taj al-Subki, `Umar r.a. tidak bermaksud menunjukkan karamahnya ini, Allah-lah yang menampakkan karamahnya, sehingga pasukan muslimin di Nihawan dapat melihatnya dengan mata telanjang, seolah-olah `Umar menampakkan diri secara nyata di hadapan mereka dan meninggalkan majelisnya di Madinah sementara seluruh panca indranya merasakan bahaya yang menimpa pasukan muslimin di Nihawan. 

Sariyah berbicara dengan `Umar seperti dengan orang yang ada bersamanya, baik `Umar benar-benar bersamanya secara nyata atau seolah-olah bersamanya. Para wali Allah terkadang mengetahui hal-hal luar biasa yang dikeluarkan oleh Allah melalui lisan mereka dan terkadang tidak mengetahuinya. Kedua hal tersebut adalah karamah.


#KISAH_4


📚Dalam kitab al-Syamil, Imain al-Haramain menceritakan Karamah ‘Umar yang tampak ketika terjadi gempa bumi pada masa pemerintahannya. 

Ketika itu, ‘Umar malah mengucapkan pujian dan sanjungan kepada Allah, padahal bumi bergoncang begitu menakutkan. 

Kemudian `Umar memukul bumi dengan kantong tempat susu sambil berkata,

➖ “Tenanglah kau bumi, bukankah aku telah berlaku adil kepadamu.”

 Bumi kembali tenang saat itu juga. 


✴️ Menurut Imam al-Haramain, pada hakikatnya `Umar r.a. adalah amirul mukminin secara lahir dan batin juga sebagai khalifah Allah bagi bumi-Nya dan bagi penduduk bumi-Nya, sehingga `Umar mampu memerintahkan dan menghentikan gerakan bumi, sebagaimana ia menegur kesalahan-kesalahan penduduk bumi.


#KISAH_5


✴️ Imam al-Haramain juga mengemukakan kisah tentang sungai Nil dalam kaitannya dengan karamah ‘Umar. 

Pada masa jahiliyah, sungai Nil tidak mengalir sehingga setiap tahun dilemparlah tumbal berupa seorang perawan ke dalam sungai tersebut. Ketika Islam datang, sungai Nil yang seharusnya sudah mengalir, tenyata tidak mengalir.


✴️ Penduduk Mesir kemudian mendatangi Amr bin Ash dan melaporkan bahwa sungai Nil kering sehingga diberi tumbal dengan melempar seorang perawan yang dilengkapi dengan perhiasan dan pakaian terbaiknya. Kemudian Amr bin Ash radhiyallahu’anhu berkata kepada mereka,

➖ “Sesungguhnya hal ini tidak boleh dilakukan karena Islam telah menghapus tradisi tersebut.” 


✴️ Maka penduduk Mesir bertahan selama tiga bulan dengan tidak mengalirnya Sungai Nil, sehingga mereka benar-benar menderita.


✴️ ‘Amr menulis surat kepada Khalifah `Umar bin Khattab untuk menceritakan peristiwa tersebut. Dalam surat jawaban untuk ‘Amr bin Ash, ‘Umar menyatakan, 

➖ “Engkau benar bahwa Islam telah menghapus tradisi tersebut. Aku mengirim secarik kertas untukmu, lemparkanlah kertas itu ke sungai Nil!” 

Kemudian Amr membuka kertas tersebut sebelum melemparnya ke sungai Nil. 

Ternyata kertas tersebut berisi tulisan Khalifah ‘Umar untuk sungai Nil di Mesir yang menyatakan,

➖ “Jika kamu mengalir karena dirimu sendiri, maka jangan mengalir. Namun jika Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa yang mengalirkanmu, maka kami mohon kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa untuk membuatmu mengalir.” 


✴️ Kemudian ‘Amr melempar kertas tersebut ke sungai Nil sebelum kekeringan benar-bcnar terjadi. Sementara itu penduduk Mesir telah bersiap-siap untuk pindah meninggalkan Mesir. Pagi harinya, ternyata Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengalirkan sungai Nil enam belas hasta dalam satu malam.


#KISAH_6


✴️ Imam al-Haramain menceritakan karamah `Umar lainnya. ‘Umar pernah memimpin suatu pasukan ke Syam. Kemudian ada sekelompok orang menghalanginya, sehingga ‘Umar berpaling darinya. 


Lalu sekelompok orang tadi menghalanginya lagi, `Umar pun berpaling darinya lagi. Sekelompok orang tadi menghalangi `Umar untuk ketiga kalinya dan ‘Umar berpaling lagi darinya. 


Pada akhirnya, diketahui bahwa di dalam sekelompok orang tersebut terdapat pembunuh ‘Utsman dan Ali radhiyallahu’anhu. 


#KISAH_7


📚Dalam kitab Riyadh al-Shalihin, Imam Nawawi mengemukakan bahwa Abdullah bin `Umar radhiyallahu’anhu berkata, 

➖ “Setiap kali `Umar mengatakan sesuatu yang menurut prasangkaku begini, pasti prasangkanya itu yang benar.”


✴️ Saya tidak mengemukakan riwayat dari Ibnu `Umar tersebut dalam kitab Hujjatullah ‘ala al-‘Alamin. 


✴️ Kisah tentang Sariyah dan sungai Nil yang sangat terkenal juga disebutkan dalam kitab Thabaqat al-Munawi al-Kubra. 

Dalam kitab tersebut juga dikemukakan karamah ‘Umar yang lainnya yaitu ketika ada orang yang bercerita dusta kepadanya, lalu `Umar menyuruh orang itu diam. Orang itu bercerita lagi kepada `Umar, lalu Umar menyuruhnya diam. Kemudian orang itu berkata, 

➖ “Setiap kali aku berdusta kepadamu, niscaya engkau menyuruhku diam.”


#KISAH_8


✴️ Diceritakan bahwa ‘Umar bertanya kepada seorang laki-laki,

➖ “Siapa namamu?”

 Orang itu menjawab,

➖ “Jamrah (artinya bara).” `

Umar bertanya lagi, 

➖ “Siapa ayahmu?”

 Ia menjawab,

➖ “Syihab (lampu).” `

Umar bertanya,

➖ “Keturunan siapa?” 

Ia menjawab,

➖ “Keturunan Harqah (kebakaran).” ‘

Umar bertanya,

➖ “Di mana tempat tinggalmu?”

 Ia menjawab, 

➖ “Di Al Harrah (panas).” 

`Umar bertanya lagi,

➖ “Daerah mana?”

 Ia menjawab,

➖ “Di Dzatu Lazha (Tempat api) .” 

Kemudian `Umar berkata,

➖ “Aku melihat keluargamu telah terbakar.” Dan seperti itulah yang terjadi.


#KISAH_9


✴️ Fakhrurrazi dalam tafsir surah Al-Kahfi menceritakan bahwa salah satu kampung di Madinah dilanda kebakaran. Kemudian `Umar menulis di secarik kain, 

➖ “Hai api, padamlah dengan izin Allah!” ‘Secarik kain itu dilemparkan ke dalam api, maka api itu langsung padam.


#KISAH_10


✴️ Fakhrurrazi menceritakan bahwa ada utusan Raja Romawi datang menghadap `Umar. Utusan itu mencari rumah `Umar dan mengira rumah ‘Umar seperti istana para raja. Orang-orang mengatakan, 

➖ “‘Umar tidak memiliki istana, ia ada di padang pasir sedang memerah susu.” 


✴️ Setelah sampai di padang pasir yang ditunjukkan, utusan itu melihat `Umar telah meletakkan kantong tempat susu di bawah kepalanya dan tidur di atas tanah. Terperanjatlah utusan itu melihat `Umar, lalu berkata,

➖ “Bangsa- bangsa di Timur dan Barat takut kepada manusia ini, padahal ia hanya seperti ini. Dalam hati ia berjanji akan membunuh `Umar saat sepi seperti itu dan membebaskan ketakutan manusia terhadapnya. Tatkala ia telah mengangkat pedangnya, tiba-tiba Allah mengeluarkan dua harimau dari dalam bumi yang siap memangsanya. Utusan itu menjadi takut sehingga terlepaslah pedang dari tangannya. ‘Umar kemudian terbangun, dan ia tidak melihat apa-apa. ‘Umar menanyai utusan itu tentang apa yang terjadi. Ia menuturkan peristiwa tersebut, dan akhirnya masuk Islam.


✴️ Menurut Fakhrurrazi, kejadian-kejadian luar biasa di atas diriwayatkan secara ahad (dalam salah satu tingkatan sanadnya hanya ada satu periwayat). Adapun yang dikisahkan secara mutawatir adalah kenyataan bahwa meskipun `Umar menjauhi kekayaan duniawi dan tidak pernah memaksa atau menakut-nakuti orang lain, ia mampu menguasai daerah Timur dan Barat, serta menaklukkan hati para raja dan pemimpin. Jika anda mengkaji buku- buku sejarah, anda tak akan menemukan pemimpin seperti ‘Umar, sejak zaman Adam sampai sekarang. Bagaimana ‘Umar yang begitu menghindari sikap memaksa bisa menjalankan politiknya dengan gemilang. Tidak diragukan lagi, itu adalah karamahnya yang paling besar.


📚#Sumber : Buku Kisah Karomah Wali Allah karya Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani.

Senin, 07 Desember 2020

KISAH KAROMAH SAHABAT: ABU BAKAR ASH SHIDIQ RADHIALLAHU’ANHU

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KISAH KAROMAH SAHABAT: ABU BAKAR ASH SHIDIQ RADHIALLAHU’ANHU "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


#Kisah_1


♦️‘Abdurrahman bin Abu Bakar menceritakan bahwa ayahnya datang bersama tiga orang tamu hendak pergi makan malam dengan Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Kemudian mereka datang setelah lewat malam. Istri Abu Bakar bertanya, 

➖ “Apa yang bisa kau suguhkan untuk tamumu?” 

Abu Bakar balik bertanya,

➖ “Apa yang kau miliki untuk menjamu makan malam mereka?” 

Sang istri menjawab, 

➖ ‘Aku telah bersiap-siap menunggu engkau datang.” 

Abu Bakar berkata, 

➖ “Demi Allah, aku tidak akan bisa menjamu mereka selamanya.”

 Abu Bakar mempersilakan para tamunya makan. Salah seorang tamunya berujar, 

➖ “Demi Allah, setiap kami mengambil sesuap makanan, makanan itu menjadi bertambah banyak. Kami merasa kenyang, tetapi makanan itu malah menjadi lebih banyak dari sebelumnya.”


♦️Abu Bakar melihat makanan itu tetap seperti semula, bahkan jadi lebih banyak, lalu dia bertanya kepada istrinya,

➖ “Hai ukhti Bani Firas, apa yang terjadi?” Sang istri menjawab,

➖ “Mataku tidak salah melihat, makanan ini menjadi tiga kali lebih banyak dari sebelumnya.” 

Abu Bakar menyantap makanan itu, lalu berkata,

➖ “Ini pasti ulah setan.” 

Akhirnya Abu Bakar membawa makanan itu kepada Rasulullah dan meletakkannya di hadapan beliau. Pada waktu itu, sedang ada pertemuan antara katun muslimin dan satu kaum. Mereka dibagi menjadi 12 kelompok, hanya Allah Yang Maha Tahu berapa jumlah keseluruhan hadirin. Beliau menyuruh mereka menikmati makanan itu, dan mereka semua menikmati makanan yang dibawa Abu Bakar. 

📚(HR Bukhari dan Muslim)


#Kisah_2


♦️‘Aisyah radhiyallahu’anha bercerita, 

➖ ‘Ayahku (Abu Bakar Shiddiq) memberiku 20 wasaq kurma (1 wasaq = 60 gantang) dari hasil kebunnya di hutan. Menjelang wafat, beliau berwasiat, `Demi Allah, wahai putriku, tidak ada seorang pun yang lebih aku cintai ketika aku kaya selain engkau, dan lebih aku muliakan ketika miskin selain engkau. Aku hanya bisa mewariskan 20 wasaq kurma, dan jika lebih, itu menjadi milikmu. Namun, pada hari ini, itu adalah harta warisan untuk dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuanmu, maka bagilah sesuai aturan Al-Qur’an.’ Lalu aku berkata, `Ayah, demi Allah, berapapun jumlah harta itu, aku akan memberikannya untuk Asma’, dan untuk siapa lagi ya?’ Abu Bakar menjawab, `Untuk anak perempuan yang akan lahir.”‘ 

📚(Hadis sahih dari `Urwah bin Zubair)


♦️Menurut Al Taj al-Subki, kisah di atas menjelaskan bahwa Abu Bakar radhiyallahu’anhu memiliki dua karamah. 


➖Pertama, mengetahui hari kematiannya ketika sakit, seperti diungkapkan dalam perkataannya, “Pada hari ini, itu adalah harta warisan.” 


➖Kedua, mengetahui bahwa anaknya yang akan lahir adalah perempuan. Abu Bakar mengungkapkan rahasia tersebut untuk meminta kebaikan hati `Aisyah radhiyallahu’anha agar memberikan apa yang telah diwariskan kepadanya kepada saudara- saudaranya, memberitahukan kepadanya tentang ketentuan-ketentuan ukuran yang tepat, memberitahukan bahwa harta tersebut adalah harta warisan dan bahwa ia memiliki dua saudara perempuan dan dua saudara laki-laki. 


Indikasi yang menunjukkan bahwa Abu Bakar meminta kebaikan hati ‘Aisyah adalah ucapannya yang menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang ia cintai ketika ia kaya selain `Aisyah (putrinya). Adapun ucapannya yang menyatakan bahwa warisan itu untuk dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuanmu menunjukkan bahwa mereka bukan orang asing atau kerabat jauh.


♦️Ketika menafsirkan surah Al-Kahfi, Fakhrurrazi sedikit mengungkapkan karamah para sahabat, di antaranya karamah Abu Bakar radhiyallahu’anhu. 

Ketika jenazah Abu Abu Bakar dibawa menuju pintu makam Nabi Shallallahu alaihi wasallam , jenazahnya mengucapkan

➖ “Assalamu alaika ya Rasulullah, Ini aku Abu Bakar telah sampai di pintumu.” 

Mendadak pintu makam Nabi terbuka dan terdengar suara tanpa rupa dari makam,

➖ “Masuklah wahai kekasihku.”


📚 #Sumber :Buku Kisah Karomah Wali Allah karya Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani.

Kamis, 26 November 2020

ISYARAH SURGA UNTUK SAYYIDAH KHADIJAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

                 "ISYARAH SURGA 

      UNTUK SAYYIDAH KHADIJAH"

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🌹 Sayidah Khadijah merupakan wanita cerdas karena memilih Baginda nabi sebagai suaminya. Sebagaimana dituturkan Mbah Maimoen, Allahu yarham, Khadijah telah mengamati tanda-tanda nubuwah dalam diri Muhammad. Dengan tanda yang ia baca dalam kitab samawi sebelumnya dan kejadian yang disaksikan Maisarah, ia memberanikan diri melamar putra dari Abdullah, Muhammad. sebelumnya ia telah mengatakan tidak akan menikah kecuali dengan nabi akhir zaman.


🌹 Khadijah menikah pada umur 40 tahun, sedangkan Muhammad berumur 25 tahun. Segalanya telah dicurahkan Khadijah untuk menemani dakwah kekasihnya. Baik dalam keadaan suka maupun duka ia selalu mendampingi beliau. Hingga pada umur 65 tahun ia dipanggil oleh Allah Swt, setelah 3 hari kematian paman beliau, Abu Thalib, sebagian riwayat mengatakan ia wafat 35 malam sebelum Abu Thalib.


🌹 Sayidah Khadijah adalah wanita mulia yang mempunyai jasa besar bagi perkembangan Islam. Di awal perjuangan nabi menyebarkan Islam, ia yang menjadi menopang dalam setiap dakwah beliau. Karenanya, Nabi mengalami kepedihan yang begitu dalam saat Istri tercinta harus pergi di awal Islam mulai dikenal. Akan tetapi, beliau tahu bahwa Allah telah menyiapkan hikmah besar di dalamnya.


🌹 Kemuliaan ini terbukti dengan adanya isyarah atau kabar gembira dari Allah bahwa ia akan dimasukkan ke surga. Beberapa sahabat telah mendapat khabar surga saat mereka masih hidup, dan dari perempuan adalah Khadijah binti Khuwailid. Imam Hakim meriwayatkan hadis dari Urwah, dari Aisyah bahwa Rasulullah Saw bersabda:


أُمِرْتُ اَنْ أُبَشِّرَ خَدِيْجَةَ بِبَيْتٍ فِی الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ


➖Artinya: Aku diperintah memberi khabar gembira Khadijah dengan (disiapkannya) rumah di surga (yang terbuat) dari qashab (Zabarjad dan Yaqut). 

(📙HR. Hakim) 


🌹 Dalam riwayat lain Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:


بَشِّرُوْا خَدِيْجَةَ بِبَيْتٍ فِی الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيْهِ وَ لَا نَصَبَ


➖Artinya: Berikan khabar gembira kepada Khadijah dengan rumah di surga dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), tanpa ada kebisingan di dalamnya dan tidak ada kepayahan.


🌹 Imam Baihaqi dalam kitab Dalail al-Baihaqi meriwayatkan hadis bahwa, malaikat jibril datang kepada Rasul, menitipkan salam dari Allah dan darinya untuk Khadijah. Ia mengabarkan terbangung rumah di surga untuk ummil mukminin. 

Abu Hurairah berkata:


➖“Malaikat Jibril kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, Ini Khadijah membawakan lauk makanan atau minuman, ketika dia datang sampaikan salam dari Tuhannya dan dariku. Dan, berilah dia khabar gembira dengan rumah di surga dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), tidak ada kebisingan dan kelelahan di dalamnya.”


🌹 Kabar Khadijah dibangunkan rumah di surga juga diutarakan oleh Aisyah, saat ia mengutarakan rasa cemburunya kepada istri pertama Baginda nabi:


➖“Aku tidak pernah cemburu sebagaimana cemburuku kepada Khadijah binti Khuwailid, karena aku mendengar Rasulullah selalu menuturnya. Dan, Rasulullah tidak menikahiku kecuali setelah tiga tahun ia meninggal. Sungguh Tuhan telah memerintahkan Rasul agar memberinya kabar gembira dengan rumah di surga yang terbuat dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), la kepayahan kebisingan di dalamnya.” 

(📙HR. Al-Bukhari)