Tampilkan postingan dengan label Legenda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Legenda. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Oktober 2020

KISAH IBNU MAS’UD YANG TETAP CERIA SAAT BERPUASA RAMADHAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH IBNU MAS'UD YANG TETAP CERIA SAAT BERPUASA RAMADHAN 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ”ท Abdullah bin Masud R.A berkata bahwa Rasulullah SAW berpesan kepadanya, Hendaknya kamu di waktu pagi pada hari puasamu dalam keadaan berminyak dan bersisir, janganlah kamu di waktu pagi pada hari puasamu dalam keadaan bermuka masam.

๐Ÿ“˜(HR Tabrani dan Abu Nua’im)


๐Ÿ”ท Demi kesempuranaan dan efektivitas ibadah puasa yang dilaksanakan Abdullah bin Mas’ud r.a, Rasulullah SAW berpesan kepadanya agar memulai aktivitas puasa dengan menyembunyikan ibadah puasanya dari orang lain dengan berpenampilan rapi, enerjik dan raut wajah yang selalu berseri-seri.


๐Ÿ”ท Semua itu agar ia dapat lebih ikhlas dan semakin menjauhkan riya dalam menunaikan ibdah puasa (baca: tujuan puasa). Ibnu mas’ud r.a melaksanakan pesai ini dengan baik, bahkan ia menyerukan kaum muslimin untuk melakukan apa yang menjadi pesan Rasululah ini.


๐Ÿ”ท Menyingkap Sebagian Sisi dari Wasiat Rasulullah SAW Kepada Ibnu Mas’ud RA


Wasiat Rasulullah SAW yang ditujukan secara khusus kepada sebagian sahabat secarapersonal biasanya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Kepada sahabat yang pemarah Nabi berpesan agar tidak marah dan ia akan mendapatkan surga, kepada yang dikhawatirkan tidak dapat bangun di malam hari, nabi berpesan agar witir sebelum tidur.


๐Ÿ”ท Kepada yang berlebihan dalam beribadah, Nabi berpesan agar tidak berlebih-lebihan dalam beribadah sehingga dapat menjaga kontuinitas ibadah.


๐Ÿ”ท Pesan Rasulullah kepada Ibnu Mas’ud untuk memakai minyak dan menyisir rambut serta menampilkan wajah yang berseri-seri, bisa saja dilatarbelakangi oleh beberapa kondisi berikut:


1️⃣. Kondisi Fisik yang Berpotensi menjadikan Ejekan Orang Lain


♦️Secara fisik, Ibnu Mas’ud R.A berpotensi menjadi sasaran ejekan dan bahan tertawaan orang lain karena memiliki postur tubuh yang kecil dan kurus, terutama ketika sedang berpuasa.


➖Ali, R.A berkata. Nabi SAW memerintahkan Ibnu Mas’ud agar mengambil ranting pohon (untuk siwak). Ketika memanjat pohon itu, para sahabat melihat betis Abdullah bin Mas’ud sehingga mereka pun tertawa karena kedua betisnya sangat kecil dan kurus.


➖ Rasulullah SAW bersabda:

Apa yang kalian tertawakan? Sungguh kaki Abdullah ibn Mas’ud jauh lebih berat dalam timbangan hari Kiamat daripada Gunung Uhud ๐Ÿ“˜(HR Ahmad)


♦️Kondisi ini bisa jadi mengundang kesedihan dan kemarahan Ibnu Mas’ud R.A terhadap orang-orang yang mengejek dan menertawakannya. Karena itu Nabi berpesan agar senantiasa ceria dan menghiasi diri dengan senyuman, terutama pada saat berpuasa.


2️⃣. Kondisi Perekonomian yang Miskin


♦️Secara ekonomi, Ibnu Mas’ud adalah seorang yang miskin dan mengalami kesusahan hidup, hingga ia merasa yang paling berhak untuk mendapatkan sedekah dari istrinya daripada orang lain.


➖Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud berkata “Wahai Nabi Allah, hari ini engkau telah memerintahkan kami untuk bersedekah, sedang aku memiliki sebuah perhiasan dan aku berniat untuk menyedekahkanya, lalu ibnu Mas’ud mendakwahkan diri bahwa ia dan anaknya adalah orang yang paling berhak untuk menerima sedekah dariku. Nabi SAW bersabda, “Ibnu Mas’ud telah berkata benar, suamimu dan anakmu adalah orang yang paling berhak menerima sedekah darimu” 

๐Ÿ“˜(HR. Bukhari)


♦️Kondisi ini berpotensi menjadi penyebab datangya kesedihan dan kegelisahan berkepanjangan, terutama ketika sedang berpuasa yang diwarnai dengan rasa lapar dan dahaga. Oleh karena itu, Nabi berpesan agar senantiasa ceria dan bermanis muka ketika sedang berpuasa.


3️⃣. Dalam ilmu Agama, Ibnu Mas’ud adalah Teladan Umat


♦️Ibnu Mas’ud menjadi teladan umat dan panutan para sahabat dalam bidang keilmuan dan keagamaan. Aadalah aib jika seorang ulama dan ahli ibadah panutan senantiasa bersedih dan bermuka masam di depan orang lain. Ibnu Mubarak berkata, Sungguh mengangumkan seorang Qari’ yang berwajah ceriah dan periang.


➖Adapun orang yang kamu jumpai dengan wajah ceria, lalu ia menatapmu dengan wajah cemberut, seakan-akan ia menuntutmu untuk menghargai amalannya maka semoga Allah tidak memperbanyak qari’ seperti ini 

๐Ÿ“˜(HR. AL-Baihaqi)


☪️Hikmah Dibalik Perintah Rapi dalam Menjalankan Puasa


♦️Dari kisah Nabi Muhammad SAW dengan Ibnu mas’ud tentu memiliki bebarapa ibrah yang bisa kita terapkan dalam kehidupan, di antara bebarapa hikma tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:


1️⃣. Menyembunyikan Amal kebaikan


Seorang muslim henaknya berusaha menyembunyikan amal kebaikan yang memungkinkan untuk disembunyikan sehingga mendapatkan pahala yang lebih besar.


2️⃣. Mengiri Pahala Puasa dengan Ibadah lain


Ketika menjalankan ibadah puasa, seorang muslim hendaknya senantiasa bermuka manis dan memberikan senyuman kepada orang lain. Dengan begitu ia telah mengiringi ibadah puasanya dengan sedekah yang akan melipatgandakan pahalanya.


3️⃣. Isyarat bahwa Kegembiraan Meringankan Beban Hidup


Apabila Seorang muslim mengahadapi beban dan penderitaan hidup dengan senyum dan keridhan terhadap takdir maka beban tersebut akan terasa ringan hingga ia dengan mudah dapat membalikkan keadaan dari suah menjadi mudah.

Senin, 28 September 2020

MELURUSKAN FAKTA KISAH SI PITUNG BERDASARKAN KITAB AL FATAWI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

๐Ÿ“œ MELURUSKAN FAKTA KISAH SI PITUNG

BERDASARKAN KITAB AL FATAWI ๐Ÿ“œ

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ“œPitung atau Pituan Pitulung adalah salah satu organisasi perlawanan rakyat Jakarta yang dibentuk pada tahun 1880 Masehi oleh Kyai Haji Naipin atas saran dari Pejuang Jayakarta dan Sesepuh adat Tempo Dulu. 

Kyai Haji Naipin adalah seorang yang alim dan juga dikenal sebagai salah satu ahli silat yang handal di kawasan Tenabang.


๐Ÿ“œPITUNG didirikan setelah seluruh anggotanya melewati beberapa tes seperti ujian jurus terakhir illmu silat, ujian ilmu agama yang sudah mereka pelajari, ujian ilmu tarekat serta diakhiri dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh 7 santri terbaik Kyai Haji Naipin. Setelah dinyatakan lulus maka ketujuhnya dibaiat untuk selalu setia dalam jihad fisabillah, setia terhadap persahabatan, selalu menolong rakyat dan hormat dan patuh terhadap orangtua, ulama dan sesepuh adat.


๐Ÿ“œNama Pitung yang berarti 7 Pendekar Penolong, mengambil dari inspirasi Surat Al Fatehah yang terdiri dari 7 ayat. Oleh karena itu ke 7 Pendekar ini selalu ditekankan untuk terus menghayati dan mengamalkan kandungan Surat Al Fatehah dalam setiap perjuangan mereka.


๐Ÿ“œDiantara ke 7 Pendekar itu maka kemudian dipilihlah yang paling terbaik untuk menjadi pemimpin, jatuhlah pilihan itu kepada salah satu murid yang paling dicintai KH Naipin yaitu Radin Muhammad Ali Nitikusuma. 

KH Naipin memang sangat sayang pada sosok ini, karena sejak kecil Radin Muhammad Ali adalah seorang Yatim dan beliau juga tahu bagaimana kisah terbunuhnya ayah Muhammad Ali. 

Sedangkan ibunya telah menikah lagi dengan salah seorang duda yang mempunyai anak yang berada di daerah Kemanggisan. 

Kasih sayang ulama sufi ini juga sangat wajar karena dia adalah paman Radin Muhammad Ali.


๐Ÿ“œBeliau Radin Muhammad Ali Nitikusuma adalah sosok yang alim dan soleh, pewaris silat Kyai Haji Naipin dan silat-silat warisan pejuang Jayakarta. 

Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas dan pantang kompromi dengan penjajah kafir. Ayahnya syahid dibunuh penghianat bangsa yang diantaranya para Tuan Tanah China dan centeng-centeng bayarannya, harta bendanya dirampas dan keluarga besarnya banyak yang diburu dan difitnah. Beliau yatim sejak umur dua tahun. 

Di mata penjajah sosok ini lebih dikenal sebagai perampok daripada pejuang.


๐Ÿ“œOrang kedua yang juga tidak kalah hebatnya adalah Ratu Bagus Muhammad Roji’ih Nitikusuma.

 Dialah otak dibalik semua strategi perlawanan gerakan Pitung. 

Dikenal licin dan sulit untuk ditangkap. Namanya sering disebut sebagai Ji’ih. Sosoknya alim dan Soleh dan dikenal sangat keras perlawanannya terhadap penjajah kafir. Dia tidak seperti yang digambarkan dalam beberapa film. 

Dia justru sangat cerdas dan penuh perhitungan.


๐Ÿ“œ5 orang lagi juga tidak kalah hebatnya, mereka adalah Abdul Qodir, Abdus Shomad, Saman, Rais, Jebul ( Ki Dulo/Abdulloh). 

Salah satu dari mereka yaitu Bang Jebul dengan hanya berapa gebrakan jurus “Sira Macan” bahkan pernah membuat babak belur Schout Van Hinne dalam sebuah adu tanding silat di Tangerang sehingga dari kejadian inilah Hinne menjadi sangat dendam terhadap semua anggota Pitung karena merasa telah dipermalukan di depan khalayak ramai. 


๐Ÿ“œHinne juga pernah kena batunya saat semua Anggota Pitung menangkapnya di daerah Jelambar. 

Disini dia dan pasukan marsosenya dihajar habis-habisan. 

Pasukan Marsosenya yang terkenal sadis lari terbirit birit ketika berhadapan dengan Pitung. Anggota Pitung kesal karena Hinne ini memfitnah Pitung dan mengancam beberapa orang yang pro terhadap perjuangan Pitung. Tapi semua anggota Pitung masih memberikan kesempatan dia hidup dengan catatan dia tidak menindas rakyat dan tidak memfitnah Pitung sebagai gerombolan perampok.


๐Ÿ“œSeperti pada sebuah perjuangan pasti ada resiko..dua orang anggota Pitung yaitu Jebul dan Saman pada tahun 1896 pernah tertangkap dan dipenjarakan di Glodok. 

Namun mereka berhasil meloloskan diri bahkan berhasil membunuh beberapa marsose. 

Beberapa anggota Pitung juga harus mengalami mati syahid. 

Dji’ih tertembak tahun 1899 Masehi, jenazahnya masih bisa diselamatkan. 

Radin Muhammad Ali syahid ditembak tahun 1905 MasehiUst Ahmad Sahal:

. Beliau ditembak bertubi tubi oleh para Marsose sampai akhirnya rubuh, namun sampai detik detik kematiannya dia tidak menyerah dan terus bertakbir.


๐Ÿ“œSetelah Syahid jasad Muhammad Ali dimutilasi penjajah kafir melalui para inlander yg menjadi “anjing anjing penjajah” yang rela menindas saudaranya sendiri. 

Jasad Muhammad Ali yang tidak sempurna kemudian disholatkan oleh para alim ulama di kawasan Slipi dan sekitarnya untuk kemudian dimakamkan di daerah Bandengan. 

Para ulama dan sesepuh yang berada di daerah Jipang Pulorogo (Slipi, Palmerah, Rawa Belong, Kemandoran dan sekitarnya) sangat berduka dengan kematian salah satu pejuang terbaik mereka.


๐Ÿ“œPitung adalah fakta sejarah, kisah mereka tercatat dalam kitab Al Fatawi, kisah mereka adalah kisah perlawanan kaum muslimin yang tertindas oleh penjajah kafir dan antek anteknya. 

Mereka adalah Mujahid Sejati yang membela agama Islam dan rakyat Jakarta, mereka bukan Perampok, mereka orang orang terpelajar dan juga mengerti tentang dunia politik yang diterapkan penjajah.


๐Ÿ“œKisah mereka tentu tidak akan pernah sesuai dengan kisah yang berasal dari penjajah kafir baik itu melalui koran mereka ataupun para sejarawan kolonialis yang memang bekerja untuk kepentingan penjajah.

 Penjajah pada masa itu dengan politik devide et imperanya bahkan berusaha untuk menciptakan Pitung-Pitung palsu untuk memancing Pitung Pitung asli keluar dari persembunyian. 

Bahkan saat syahidnya Radin Muhammad Ali , salah satu fihak yang menjebaknya mengaku sebagai Pitung asli.


๐Ÿ“œPara anggota Pitung adalah manusia biasa, mereka tidak mempunyai ilmu macam-macam apalagi sampai memakai jimat seperti yang disebarkan beritanya oleh Belanda kalau Pitung Sakti mandraguna. 

Isu peluru emaspun dibuat-buat dan disebarkan kepada masyarakat agar Radin Muhammad Ali dianggap sosok sakti namun ternyata Belanda bisa membunuhnya, Belanda menciptakan cerita fiktif seperti ini agar masyarakat semakin takut. 

Jasadnya sengaja dimutilasi agar masyarakat kehilangan jejak sejarahnya dan juga tidak bisa lagi menziarahi makamnya. 

Namun sekalipun jasadnya terpencar kisah kepahlawanan pejuang tangguh ini tidak akan pernah hilang dari tanah Jakarta ini...


๐Ÿ“œKematian dua orang dedengkot Pitung tentu mengguncangkan perasaan keluarga besar mereka yang ada di wilayah Jipang Pulorogo (kini merupakan daerah Slipi, Palmerah, Kemanggisan, Rawa Belong, Kemandoran dan sekitarnya), sehingga akhirnya banyak dari mereka yang trauma dan menutup diri terhadap fihak luar (terutama oknum-oknum pendatang yang telah setia menjadi “anjing-anjingnya penjajah”) Mereka betul-betul semakin terpukul karena kematian dua orang Mujahid itu telah melibatkan oknum-oknum bayaran pribumi yang disewa para tuan tanah china dan penjajah kafir..lagi-lagi politik devide et impera dimunculkan.


๐Ÿ“œPasca kematian dua orang tokoh utama Pitung, penjajah semakin gencar membuat berita dan kabar bohong tentang Pitung, digambarkan kalau Pitung itu identik dengan ilmu-ilmu yang aneh dan senang pakai jimat, padahal semua anggota Pitung hanya diajarkan ilmu beladiri dan juga ilmu ilmu agama seperti Ilmu Tafsir, Ilmu Fiqih, Ilmu Hadist, Ilmu Tassawuf, Ilmu Tauhid, Ilmu Alat dan juga pengetahuan tentang strategi-strategi perlawanan. 


๐Ÿ“œMereka juga melek terhadap dunia politik yang berkembang pada masa itu, sehingga karena lengkapnya pengetahuan mereka, penjajah menghabisi gerakan ini sampai ke akar akarnya yang salah satunya dengan cara menghancurkan sejarah asli Pituan Pitulung, tidak heran ada kabar bahwa Pitung katanya orang China, Pitung katanya dari daerah luar, padahal semua anggota Pitung pribumi asli Jakarta yang sudah menetap ratusan tahun.


๐Ÿ“œPITUAN PITULUNG….1 untuk 7….7 untuk 1


๐Ÿ“œ7 Golok adalah jiwa kesatria mereka

Allah SWT Dasar hidup mereka

Rasulullah SAW panutan suci mereka.


๐Ÿ“œAl Fatehah untuk KH Naipin, Asy-Syahid Radin Muhammad Ali Nitikusuma, Asy-Syahid Ratu Bagus Muhammad Roji’ih Nitikusuma, Abdul Qodir, Abdus Shomad, Rais, Saman, Abdullah (Jebul)


๐Ÿ“š #Disarikan Dari :

KITAB AL FATAWI yang ditulis ulang dari tulisan lama ke dalam bahasa arab melayu oleh Al Allamah Asy-Syekh

H Ratu Bagus Ahmad Syar’i/Kumpi Syari/Babe Betawi) atas perintah Guru Mansur Sawah Lio tahun 1910 Masehi di Jakarta.


Dipublikasikan kembali oleh : Ustadz Ahmad Sahal...

Sabtu, 26 Desember 2015

LEGENDA NYI RORO KIDUL


Mitos Dan Legenda Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


Mitos ratu pantai selatan - sebagai masyarakan kita tentunya sudah sering mendengar berbagai cerita rakyat dan legenda yang masih simpang siur. Berikut ini adalah salah satu mitos paling terkenal yaitu cerita nyi roro kidul dari berbagai versi yang ada.


Kanjeng Ratu Kidul

Versi I
Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita. Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dariRaja Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki.Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.

Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah tentu raja menolak. “Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku”, kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu,Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.

Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. “Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.” Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.

Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. “Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri,” kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.

Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan..

Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.

Kanjeng Ratu Kidul

Versi II
Tersebut dalam Babad Tanah Jawi (abad ke-19), seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa adalah seorang wanita muda yang cantik,Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan bibi dari Joko Suruh, bernamaRatna Suwidamenolak cintanya. Ketika muda, Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan menjadi penguasa spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian.

Generasi selanjutnya, Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Ke-2, mengasingkan diri ke Pantai Selatan, untuk mengumpulkan seluruh energinya, dalam upaya mempersiapkan kampanye militer melawan kerajaan utara. Meditasinya menarik perhatian Kanjeng Ratu Kidul dan dia berjanji untuk membantunya. Selama tiga hari dan tiga malam dia mempelajari rahasia perang dan pemerintahan, dan intrik-intrik cinta di istana bawah airnya, hingga akhirnya muncul dari Laut Parangkusumo, kini Yogyakarta Selatan. Sejak saat itu, Ratu Kidul dilaporkan berhubungan erat dengan keturunan Senopati yang berkuasa, dan sesajian dipersembahkan untuknya di tempat ini setiap tahun melalui perwakilan istana Solo dan Yogyakarta.

Begitulah dua buah kisah atau legenda mengenai Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan. Versi pertama diambil dari buku Cerita Rakyat dari Yogyakarta dan versi yang kedua terdapat dalam Babad Tanah Jawi. Kedua cerita tersebut memang berbeda, tapi anda jangan bingung. Anda tidak perlu pusing memilih, mana dari keduanya yang paling benar. Cerita-cerita di atas hanyalah sebuah pengantar bagi tulisan selanjutnya.

Kanjeng Ratu Kidul dan Keraton Yogyakarta
Percayakah anda dengan cerita tentangKanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan? Sebagian dari anda mungkin akan berkata TIDAK. Tapi coba tanyakan kepada mereka yang hidup dalam zaman atau lingkungan Keraton Yogyakarta. Mereka yakin dengan kebenaran cerita ini. Kebenaran akancerita Kanjeng Ratu Kidul memang masih tetap menjadi polemik. Tapi terlepas dari polemik tersebut, ada sebuah fenomena yang nyata, bahwa mitos Ratu Kidulmemang memiliki relevansi dengan eksistensi Keraton Yogyakarta. Hubungan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Keraton Yogyakarta paling tidak tercantum dalam Babad Tanah Jawi(cerita tentang kanjeng Ratu Kidul di atas, versi kedua). Hubungan seperti apa yang terjalin di antara keduanya?

Y. Argo Twikromo dalam bukunya berjudulRatu Kidul menyebutkan bahwa masyarakat adalah sebuah komunitas tradisi yang mementingkan keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan hidup. Karena hidup ini tidak terlepas dari lingkungan alam sekitar, maka memfungsikan dan memaknai lingkungan alam sangat penting dilakukan.

Sebagai sebuah hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungan yang menurut masyarakat Jawa mempunyai kekuatan yang lebih kuat, masih menurutTwikromo, maka penggunaan simbol pun sering diaktualisasikan. Jika dihubungkan dengan makhluk halus, maka Javanisme mengenal penguasa makhluk halus sepertipenguasa Gunung Merapi, penguasa Gunung Lawu, Kayangan nDelpin, dan Laut SelatanPenguasa Laut Selataninilah yang oleh orang Jawa disebutKanjeng Ratu Kidul. Keempat penguasa tersebut mengitari Kesultanan Yogyakarta. Dan untuk mencapai keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat, maka raja harus mengadakan komunikasi dengan “makhluk-makhluk halus” tersebut.

Menurut Twikromo, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata (tak terlihat oleh mata),Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman.

Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ini diaktualisasikan dengan baik. Pada kegiatan labuhan misalnya, sebuah upacara tradisional keraton yang dilaksanakan di tepi laut di selatan Yogyakarta, yang diadakan tiap ulang tahun Sri Sultan Hamengkubuwono, menurut perhitungan tahun Saka (tahun Jawa). Upacara ini bertujuan untuk kesejahteraan sultan dan masyarakat Yogyakarta.

Kepercayaan terhadap Kanjeng Ratu Kiduljuga diwujudkan lewat tari Bedaya Lambangsari dan Bedaya Semang yang diselenggarakan untuk menghormati serta memperingati Sang Ratu. Bukti lainnya adalah dengan didirikannya sebuah bangunan di Komplek Taman Sari (Istana di Bawah Air), sekitar 1 km sebelah barat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dinamakan Sumur Gumuling. Tempat ini diyakini sebagai tempat pertemuan sultan dengan Ratu Pantai SelatanKanjeng Ratu Kidul.

Penghayatan mitos Kanjeng Ratu Kidultersebut tidak hanya diyakini dan dilaksanakan oleh pihak keraton saja, tapi juga oleh masyarakat pada umumnya di wilayah kesultanan. Salah satu buktinya adalah adanya kepercayaan bahwa jika orang hilang di Pantai Parangtritis, maka orang tersebut hilang karena “diambil” oleh sang Ratu.

Selain Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mitos Kanjeng Ratu Kidul juga diyakini oleh saudara mereka, Keraton Surakarta Hadiningrat. Dalam Babad Tanah Jawimemang disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati, penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Dan karena kedua keraton (Yogyakarta dan Surakarta) memiliki leluhur yang sama (Kerajaan Mataram), maka seperti halnya Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta juga melaksanakan berbagai bentuk penghayatan mereka kepada Kanjeng Ratu Kidul.

Salah satunya adalah pementasan tari yang paling sakral di keraton, Bedoyo Ketawang, yang diselenggarakan setahun sekali pada saat peringatan hari penobatan para raja. Sembilan orang penari yang mengenakan pakaian tradisional pengantin Jawa mengundangRatu Kidul untuk datang dan menikahi susuhunan, dan kabarnya sang Ratu kemudian secara gaib muncul dalam wujud penari kesepuluh yang nampak berkilauan.

Kepercayaan terhadap Nyi Roro Kidul Atau Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Anda pasti pernah mendengar, bahwa ada sebuah kamar khusus (nomor 308) di lantai atas Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini, tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang Ratu. Pengkhususan kamar ini adalah salah satu simbol ‘gaib’ yang dipakai olehmantan presiden Soekarno.

Sampai sekarang, di masa yang sangat modern ini, legenda Kanjeng Reni atu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan, adalah legenda yang paling spektakuler. Banyak cerita misteri dari orang Indonesia atau negara lain yg mengaku pernah bertemu atau melihat sosok wanita cantik dgn pakaian khas adat Jawa. 

Seorang maestro pelukis Indonesia, (almarhum) Affandi juga mengaku pernah melihat sosok wujud Ratu Kidul, yg kemudian ia tuangkan dalam  karya seninya berupa lukisan. 

Menurut saya Ratu Kidul adalah sejenis Jin yg menguasai pantai selatan. Karena tdk dapat kita pungkiri bhw kita hidup didunia ini tdk sendirian tapi juga ada makhluk gaib yang beranak pinang sampai akhir jaman. 

Hanya Allah yg kita sembah & kita tidak perlu takut dengan yg lain selain Alllah.