Rabu, 28 Maret 2018

INDAHNYA QANA'AH

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh



Qana’ah berasal dari kata قنع, artinya adalah merasa cukup, merasa puas, rela terhadap apa-apa yang diberikan & tidak meminta-minta.

Secara istilah qana’ah : merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah Subhanahu wata'ala kepada diri seorang hamba.

Dengan sifat qana'ah ini mampu menjauhkan seorang muslim dari sifat tamak, sifat tersebut berdasarkan pemahaman bahwa rezeki yang didapatkan sudah menjadi ketentuan Allah Subhanahu wata'ala.

Apapun yang diterima dari Allah Subhanahu wata'ala merupakan karunia yang tiada terhingga.
Oleh karena itu, kita sebagai mukmin wajib bersyukur kepada-Nya.

Firman Allah Subhanahu wata'ala:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٦)

Artinya: “Dan tidak ada sesuatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya.” (QS Hud : 6 )

Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap rezeki yang kita peroleh adalah dari Allah Subhanahu wata'ala, Akan tetapi, tidak berarti kita harus pasrah tanpa ada ikhtiar atau usaha, justru kita dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Sifat qana'ah tidak membuat orang mudah putus asa atas ujian dan cobaan yang diberikan Allah Subhanahu wata'ala, baik berupa ketakutan, kelaparan, bencana, maupun kekurangan harta benda. Akan tetapi, mereka akan tetap bersabar menerima ujian tersebut dan tidak patah semangat untuk menjalani kehidupannya kembali.

Hal ini sebagaimana Firman Allah dalam Al Qur’an surah Al Baqarah:155)

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)

Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah:155)

Orang yang memiliki sifat qana'ah merasa cukup dengan apa yang dia dapatkan meskipun sedikit.
Dengan demikian, hati kita bisa menjadi tenang dan jauh dari sifat ketamakan.

Sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
عن عبدالله ابن عمر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : قد افلح من اسلم ورزق كفافا وقنعه الله بما اتاه (رواه مسلم)

Artinya : “dari Abdillah bin Umar r.a berkata Rosululloh shallallahu alaihi wasallam, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya.” (HR. Muslim)

Allah subhanahu wata'ala berfirman, ”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan ia beriman, niscaya kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik” (QS.An-Nahl 98)

Kebanyakan ahli tafsir mengatakan, “kehidupan yang baik di dunia adalah qana’ah”.
Dari Jabir bin Abdullah. Dia mengatakan bahwa RasuluLlah sholallohu alaihi wasallam bersabda, “Qana’ah adalah harta simpanan yang tidak akan pernah habis”.

Abu Hurairah ra. Menyampaikan sabda RasuluLlah sholallohu alaihi wasallam yang Menyatakan :" Jadilah orang yang wara’ maka engkau akan menjadi orang paling ahli ibadah. Jadilah orang qana’ah maka engkau akan menjadi orang yang paling ahli bersyukur. Cintailah orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, maka engkau akan menjadi orang mukmin yang paling baik. Berbuatlah baik kepada tetanggamu, maka engkau akan menjadi orang Islam yang baik. Sedikitkan tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati."

Qana’ah salah satu tanda bersyukur.
Sungguh sangat banyak cara atau jalan untuk bersyukur. Salah satunya adalah dengan melazimkan dan memelihara sikap qana’ah.

Dari Abu Hurairoh ,Rasulullah bersabda: “Wakum qani’an takun asykarannasi"
Dan jadilah kalian orang yang qana’ah niscaya engkau menjadi manusia yang bersyukur. "  (H.R Ibnu Majah)

Hakikat qana’ah adalah engkau ridha dan menerima berapapun yang diberikan Allah dalam kehidupan dunia ini, baik sedikit ataupun banyak. Engkau menyerahkan urusanmu kepada Allah. Engkau mengetahui dan yakin bahwa Allah lebih tahu dan lebih sayang terhadap dirimu daripada dirimu sendiri. (AbduIlah bin Ibrahim Dawud, Kitab al Qana’ah).

Rela menerima pemberian Allah Ta'ala seadanya, merupakan sesuatu yg sangat berat untuk dilakukan, kecuali orang yg dikaruniai taufik & petunjuk serta dijaga oleh Allah Ta'ala dari keburukan jiwa, kebakhilan & ketamakannya. Karena manusia diciptakan dalam keadaan memiliki rasa cinta yang besar terhadap kepemilikan harta.

Namun meskipun demikian kita dituntut untuk memerangi hawa nafsu supaya dapat menekan sifat tamak & membimbing menuju sikap zuhud & qana’ah.

Dapat disimpulkan bahwa makna qana'ah adalah:

1. Merasa cukup dan puas dengan yang Allah berikan.
2. Selalu yakin bahwa Allah akan mencukupinya.
3. Menjaga diri dari meminta-minta.
4. Selalu bersyukur dalam setiap keadaan.
5. Tidak khawatir dengan urusan dunia
6. Tetapi tidak menanggalkan seluruh dunianya
7. Mengambil dunia secukupnya.
8. Fastabiqul khairat untuk urusan akhirat.

Semoga bermanfaat


Senin, 19 Maret 2018

JODOH ADALAH CERMINAN DIRIMU

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


Manusia manapun tidak ada yang bisa tau dengan siapa mereka akan berjodoh. Seperti apapun wajahmu saat ini tidak bisa kamu jadikan andalan untuk mengetahui dengan siapa kelak kau akan menikah.

Karena jodohmu adalah ceriman dirimu bukanlah cerminan wajahmu, buat kamu yang memiliki fisik sempurna belum tentu akan mendapatkan pasangan yang sempurna pula, begitu pula sebaliknya. Jadi Apa mahar kita sebelum bertemu dengan seorang calon pendamping dalam hidup ?

Jawaban yang tepat adalah “ jagalah diri kalian”.
Karena Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “ jagalah diri kalian maka istri kalian akan menjaga dirinya”.

Kalau kita ingin mendapatkan seorang calon pendamping hidup yang pemalu, maka diri kitapun harus menjadi seorang pemalu.
Kalau kita menginginkan calon pendamping hidup kita adalah orang yang mampu menjaga pandangannya,maka diri kita pun adalah termasuk menjadi orang yang selalu menjaga pandangnya.
Kalau kita menginginkan calon pendamping hidup kita adalah seorang yang cerdas bahkan ideal, maka kita pun harus berusaha untuk terus belajar unutk menjadi cerdas dan ideal.
Dan kalau kita menginginkan calon mendamping kita adalah seseorang yang rajin pergi ke majelis ta’lim, maka diri kita pun harus termasuk menjadi orang yang rajin pergi ke majelis ta’lim, karena barangkali ketika Allah Subhanahu wa ta’ala berkehendak mempertemukan jodoh kita di dalam sebuah majelis ta’lim.

Karena Allah berfirman :

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
(Qs.An-Nur:26)

Ada sebuah cerita yang sangat menarik, bagaimana seseorang yang sangat taat kepada perintah Allah, baik perangainya, bagus ibadahnya, akhirnya dia dipertemukan dengan seorang wanita idaman para calon bidadari surga, mujahidah dalam urusan agama, serta cantik parasnya dan taat akan perintah Allah dan Rosulnya.

Merekalah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Azzahra , ada rahasia terdalam di hati Ali yang tak dikisahkan kepada siapapun. 
Fatimah karib kecilnya puteri kesayangan Rasulullah sungguh memesonanya, kesantunannya, ibadahnya kecekatan kerjanya, parasnya.

Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. 
Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta, ia bakar perca, ia tempelkan  ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.
Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis, namun seiring dengan waktu berjalan Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut dengan cinta.

Tapi ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan, Fatimah dilamar oleh seseorang yang paling akrab paling dekat dengan Rasulullah, lelaki yang membela islam dengan harta dan jiwanya, lelaki yang iman dan akhlaknya yang tak di ragukan lagi, belialulah : Abu Bakar ash Shiddiq.

Ali merasa di uji karena terasa apalah ia dibanding Abu Bakar yang kedudukan nya sangat mulia di sisi Nabi.
Inilah persaudaraan dan cinta “gumam Ali”, aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku ,cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan, ia adalah keberanian atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu. 
Lamaran Abu Bakar di tolak. 
Dan Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. 
Namun pada akhirnya ujian itu belum berakhir ,datanglah seorang lelaki yang gagah perkasa,dengan sebuah keberanian bagaikan seekor singa yang ketika berperang tidak ada yang bisa menandinginya dia adalah: Umar bin Khatab. 
Dia datang ke rumah Rasulullah untuk melamar Fatimah ,tapi alangkah begitu bahagianya Ali ketika mendengar kabar kembali, bahwa lamaran Umar di tolak juga oleh Fatimah Azzahra.

Waktu berlalu, akhirnya Ali bin Abi Thalib dipertemukan dengan seorang wanita idamannya yang ketika dalam sholatnya selalu disebutnya, mencoba memantaskan diri serta selalu patuh akan Perintah Allah dan Rosulnya 
(Dikutip dari buku: "Jalan Cinta Para Pejuang ).

Yuk mari kita pantaskan diri kita untuk menjemput calon pendamping karena kalau cinta berawal dan berakhir karena allah, maka cinta yang lain hanya upaya menunjukan cinta padanya, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki,selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.

Wallahu’alam