Tampilkan postingan dengan label Dosa besar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dosa besar. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Oktober 2017

SESUATU YANG LEBIH BESAR DARIPADA FITNAH DAJJAL

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

SESUATU YANG LEBIH BESAR DARIPADA FITNAH DAJJAL

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


Fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar semenjak Allah Ta’ala  menciptakan Adam sampai hari kiamat. Keluarnya Dajjal termasuk di antara rangkaian tanda-tanda besar munculnya hari kiamat. Allah Ta’ala menciptakannya disertai beberapa kemampuan di luar kemampuan manusia biasa. Hal tersebut menjadikan akal terkagum-kagum sehingga menjadi bingunglah sebagian manusia yang melihatnya.

Telah diriwayatkan dalam hadits shahih bahwasannya Dajjal membawa kebun dan api. Apinya adalah kebun sedangkan kebunnya adalah api. Dia peritahkan langit untuk menurunkan hujan dan menyuruh bumi agar menumbuhkan berbagai tumbuhan.

Dajjal telah menutup kebenaran dengan kebathilan serta menutup kekufurannya dengan kebohongan. Kemampuannya yang hebat tersebut menimbulkan kerancuan yang membingungkan akal, sehingga membuat sebagian manusia tertipu darinya.

Besarnya fitnah yang disebabkan Dajjal menyebabkan hal tersebut menjadi perbincangan para sahabat. Mereka khawatir dan takut fitnah tersebut menimpanya. Tatkala Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam  menjumpai mereka dalam keadaan demikian, ia kabarkan suatu hal yang jauh lebih beliau khawatirkan daripada fitnah Dajjal!. “Maukah aku kabarkan suatu hal yang lebih aku takutkan menimpa kalian daripada Al Masiih Ad Dajjal? Tentu Wahai Rasulullah, jawab para sahabat. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam  melanjutkan, Hal tersebut adalah Syirik Khafiy (Syirik yang tersamar)” 📙(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Dalam riwayat lain Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “Sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian (para sahabat) adalah syirik asghar. Para Sahabat bertanya apa itu? Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Riya” 📙(HR. Ahmad dan Baihaqi).


 Pengertian Riya

Riya adalah seseorang memperbagus dan menghiasi ibadah yang dia lakukan, agar orang lain melihatnya. Tujuannya adalah pujian dan sanjungan manusia atau maksud lain yang semisal (I’anatul Mustafiid hal. 646). Jadi maksud pembahasan riya di sini fokus pada Ibadah yang asas pokoknya adalah keikhlasan untuk mendapatkan ridha Allah Ta’ala. Orang yang riya berarti ia memalingkan asas tersebut dengan tidak semata-mata mengharapkan ridha Allah atas ibadah yang dilakukan, sehingga perbuatan itu termasuk kesyirikan.

Perbuatan riya termasuk Syirik Khafiy (tersamar) yang menjangkiti niat dan tujuan pelakunya, meskipun secara dzahir dia beribadah kepada Allah Ta’ala. Termasuk jenis Syirik Khafiy adalah sum’ah, yaitu seseorang beribadah agar manusia mendengarkannya. Syaikh ibnu utsaimin rahimahullah dalam kitab Al Qoul Al Mufiid mengatakan termasuk beribadah dengan tujuan ingin dilihat manusia adalah seseorang beribadah agar manusia mendengarkannya. Pelakunya disebut musammi’ (orang yang melakukan sum’ah).

Riya dan Sum’ah keduanya adalah perbuatan syirik. Memiliki kesamaan dalam tujuan ibadah, yaitu sebatas mengharapkan pujian atau sanjungan manusia. Adapun perbedaannya terdapat pada jenis ibadah yang dilakukan. Riya menjangkiti ibadah badan contoh memperbagus shalat dihadapan orang lain, sedangkan sum’ah menjangkiti ibadah lisan semacam memperindah bacaan Al Quran di hadapan manusia.


 Pembagian dan Hukum Riya

Hukum asal riya adalah Syirik Asghar (syirik kecil) yang tidak mengeluarkan pelakunya dari islam. Namun apabila riya  dilakukan di seluruh amal ibadah, dia sama sekali tidak mengharapkan ridha Allah Ta’ala  di setiap ibadahnya serta tujuan dari seluruh ibadahnya hanya untuk diterima masyarakat atau agar harta dan darahnya terjaga, maka yang semisal ini adalah perbuatan riya orang munafik. Dan ini termasuk kedalam Syirik Akbar (Syirik besar yang mengeluarkan dari Islam).

Allah Ta’ala berfirman (artinya), “Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, maka Allah membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud untuk dilihat orang (Riya), tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit” (QS. An Nisa: 142). (I’anatul Mustafiid).


 Bahaya Riya

↔*Riya Termasuk Perbuatan Syirik*

Setiap dosa yang dilakukan manusia memiliki tingkatan. Dosa terbesar yang dilarang syariat adalah kesyirikan, dan riya termasuk syirik asghar. Sehingga tatkala seseorang melakukan riya, berarti ia telah melakukan perbuatan dosa yang jauh lebih berbahaya, lebih berdosa, dan lebih mengerikan ancaman siksaanya dibandingkan zina, riba, mencuri, atau minum khamr.


Dosa Riya Tidak Diampuni

Allah Ta’ala berfirman (artinya), “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa (tingkatannya) di bawah syirik, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar” (QS. An Nisa: 48).

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berjumpa dengan Allah Ta’ala dalam keadaan tidak menyekutukanNya (syirik) dengan sesuatu apapun maka dia akan masuk surga. Barangsiapa berjumpa dengan Allah dalam keadaan menyekutukanNya maka dia akan masuk neraka (HR. Muslim). Adapun pelaku riya  maka diancam dengan neraka (At Tamhiid).

Karena riya  termasuk kesyrikan, maka pelakunya tidak akan diampuni kecuali dengan taubat yang sebenar-benarnya sebelum pintu taubat ditutup.

Riya Menghapus Amalan yang tercampurinya.
Dalam hadits qudsiy  diriwayatkan bahwa Allah Ta’ala  berfirman (artinya), “Aku adalah dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa beramal dan dia menyekutukan Aku dengan sesuatu yang lain (dalam amalnya), maka Aku akan tinggalkan dia dengan amalannya” (HR. Muslim).


↔_Termasuk Syirik Khafiy

Riya disifati sebagai perbuatan syirik khafiy (samar) yang menjangkiti hati dan tujuan pelakunya. Perbuatan syirik ini tersamar karena tidak ada yang mengetahui kandungan hati seseorang kecuali Allah Ta’ala  (Al Qoul Al Mufiid). Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tetap mengkhawatirkan para sahabatnya terhadap riya, padahal mereka memiliki tingkat keimanan yang tinggi dan merupakan sebaik-baik manusia setelah para Nabi dan Rasul. Maka kita generasi yang jauh dari masa sahabat harus lebih takut terkena riya dan waspada darinya.


↔ Lebih Berbahaya Daripada Fitnah Dajjal

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam lebih mengkhawatirkan riya menjangkiti para sahabatnya, karena keikhlasan dalam ibadah adalah perkara yang sangat sulit. Sebagian salaf (orang shalih terdahulu) berkata, “Tidaklah aku curahkan segenap kemampuanku sebesar perjuanganku untuk mengikhlashkan amal” (Al Qoul Al Mufiid).

Fitnah riya sebabnya samar dan dapat menjangkiti siapapun, baik ia seorang ulama ataupun orang biasa. Kecuali bagi orang yang mendapatkan rahmat dan pertolongan dari Allah Ta’ala. Sedangkan fitnah Dajjal kelak dengan izin Allah Ta’ala tidak akan berpengaruh pada orang-orang beriman.


 Beberapa Contoh Perbuatan Riya

❌ Memperbagus ibadah di hadapan manusia agar dapat predikat sebagai ahli ibadah.

❌ Mengunggah foto saat berdo’a di depan ka’bah agar orang-orang tau dirinya baru pulang haji atau umrah.

❌ Merendahkan dirinya di hadapan manusia dengan tujuan agar mendapat pujian sebagai orang yang tawadhu.


 Di antara cara mengobati Riya

Beberapa kiat untuk mengobati riya (Tauhid Muyassar dan beberapa tambahan)

✔ Mengingat keutamaan orang-orang yang berbuat ikhlas yang syaithan tidak akan mampu menyesatkan.

✔ Bersungguh-sungguh dalam mengikhlaskan amal, tidak merasa nyaman ketika di pertengahan amal tertimpa penyakit riya¸ bahkan segera meninggalkan perasaan riya tersebut.

✔ Mengingat keagungan Allah Ta’ala karena Ia tidak membutuhkan amalan hambaNya.

✔ Mengingat berbagai dampak negatif dan bahaya riya.

✔ Mengingat negeri akhirat, kematian, siksa kubur, dan gelapnya kubur serta siksa neraka.

✔ Meyakini bahwasannya ridha manusia tidak dapat mendatangkan manfaat maupun bahaya baginya.

✔ Berdo’a kepada Allah Ta’ala  dengan doa yang dituntunkan, “Allahumma inni a’uudzubika an usyrika bika syaian wa ana a’lamu wa astaghfiruka limaa laa a’alamu” Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak aku ketahui (sadari) 

📙(HR al-Bukhari dalam “al-Adabul mufrad” dari Abu Ya’la).


 Tanda-Tanda Keikhlasan

✔✔ Suka menyembunyikan amalan yang tidak perlu untuk ditampakkan.

Allah Ta’ala  berfirman (artinya) “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Baqarah : 271)

✔✔ Selalu menuduh diri kita dengan kekurangan.

Tidak memuji dirinya sendiri apabila dia dapati kebaikan padanya.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mendapatkan kebaikan hendaknya ia memuji Allah. Dan barangsiapa yang menjumpai selain itu, janganlah ia mencela kecuali kepada dirinya sendiri” (HR. Muslim)

✔✔ Tidak menanti balasan dan ucapan terima kasih dari orang lain, karena yang diharapkannya hanya Wajah Allah Ta’ala.

“Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhoan Allah, kami tidak mengharapkan balasan darimu dan tidak pula ucapan terima kasih” (QS. Al Insan: 9).

✔✔ Sikapnya sama saja ketika mendapat pujian atau celaan. Apabila dipuji tidak menambah kerajinannya dan jika dicela tidak mengendorkan dirinya dari beramal.


 Penutup 

Riya adalah penyakit yang muncul karena kejahilan hati. Penyakit ini sulit untuk ditinggalkan, karena sudah menjadi tabi’at manusia mencintai pujian. Padahal hakikat dari pujian manusia kebanyakan adalah tipuan. Bagaimana bisa anda dipuji sebagai orang shalih? Padahal ketika anda sendirian anda bermaksiat kepadaNya.

Mengikhlaskan amalan adalah sebuah kewajiban. Suatu amal tidak akan diterima tatkala tercampuri padanya riya, meskipun dalam prosentase 0.00001 %.

Meskipun demikian kita harus meyakini bahwasannya tidaklah kewajiban datang kecuali kita memiliki kesanggupan untuk melaksanakannya. Karena Allah Ta’ala tidak membebankan kewajiban di luar batas kemampuan seseorang. Dengan bersikap pertengahan mari kita berusaha untuk selalu waspada terhadap bahaya riya.


Wallahu muwaffiq


Minggu, 31 Juli 2016

SUDIKAH KITA MEMAKAN BANGKAI SAUDARA SENDIRI....??

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


SUDIKAH KITA MEMAKAN BANGKAI SAUDARA SENDIRI??
=========================================

Mulai dari yang tidak kita sadari... inilah Ilustrasi yang suka bergosip (mengghibah).
Aib dalam diri seseorang itu diibaratkan #bangkai yang busuk

Jika kita suka membicarakannya, tak lain seperti kita sedang memakan bangkai tsb,, Naudzbillah...

Adapun yg berdalih tdk apa2, karena itu kenyataannya.. itulah yg dinamakan #Ghibah..
Dan perkataan yg tdk sesuai dgn kenyataanya itulah yg disebut dgn #Fitnah...

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan janganlah sebagian kamu #menggunjing (ghibah) sebagian yang lain, Adakah seorang diantara kamu yg suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.. Dan bertakwalah kepada Allah,, Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang" (QS. al-Hujurat:12)*

Penyair Al-Hasyimi menulis sebuah syair Arab yang termuat dalam kitab Jawahir Al-Adab
"Jarang orang tertimpa bencana karena tergelincir #kakinya, Tapi banyak orang tertimpa bencana karena tergelincir #lidahnya..

Jika kaki tergelincir, sembuhlah dengan segera, Jika lidah yang tergelincir, hilanglah kepala kita..
Astaghfirullah.....

Betapa besar anugrah ALLAH yang telah diberikan kepada kita yang berupa lidah ini, mari kita menjaganya untuk bertutur kata dengan perkataan yang baik, agar supaya dengan perkataan yang baik ini dapat memperbaiki segala amal perbuatan kita hingga menjauhkan diri kita dari ancaman api neraka dan menunjukkan kita jalan menuju syurga.

Semoga Allah selalu memberikan hidayah, petunjuk dan manfaat pada apa yang kita ucapkan...

Aamiin.... Wallahul musta'an..




AZAB BAGI MEREKA YANG MENINGGALKAN SHALAT DAN CARA MENGGANTI SHALAT YANG TERLUPA

AZAB BAGI MEREKA YANG MENINGGALKAN SHALAT DAN CARA MENGGANTI SHALAT YANG TERLUPA


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


AZABBBAGI MEREKA YANG MENINGGALKAN SHALAT

-----------------------------------------------------------------------

Firman Allah Subhanahu wata'ala :

➖Qalallhu ta’ala wa yuqiimusshalaata wa yuktuzzakata wa zaa lika diinul qaiimah

Artinya : telah berfirman Allah ta’ala,dan dirikanlah olehmu akan shalat dan berikan olehmu akan zakatdan demikian itu agama yang sebenarnya.

                Dan sabda nabi Muhammad  S.A.W :

➖ “ bermula shalat itu tiang agama barangsiapa yang mendirikannya maka dia mendirikan agama dan barangsiapa meninggalkannya maka serasa-rasa ia meruntuhkan agama”.

                Kemudian nabi bersabda lagi : “ma bainul muslimi walmunafiqi illa tarkusshalati fain tarakahaa jaahidan liwujubiha kaana kaafiran”.

Artinya : “tiada berbeda islam dan munafik melainkan orang yang meninggalkan shalat dan jika tinggalkan padahal munkar akan wajibnya adalah orang itu kafir.

                Maksud dari hadits tersebut ialah bahwasanya islam dan kafir itu sama ,yang membedakannya ialah islam melakukan shalat sedangkan kafir tidak.
Kalau kita berpikir menurut hadits diatas dapat kita katakana bahwasanya orang islam yang meninggalkan shalat ,sama halnya dengan kafir.

Oleh karena itu seorang islam dilarang untuk meninggalkan shalat sekalipun dia itu sakit.
Orang yang sakit wajib melakukan shalat sebagaimana yang ia bisa,adalah cara terakhir untuk shalat itu dengan hati.
Tapi ingat tidak boleh orang yang sehat itu shalat seperti orang yang sakit.

            Dan ada cerita dari pada Rasullullah S.A.W. barangsiapa yang meringan-ringankan akan shalat atau meninggalkannya maka akan disiksa 15 perkara yaitu 6 perkara ketika di dunia,3 perkara  ketika matinya,3 perkara ketika di dalam kuburnya dan 3 perkara pada ketika bertemu dengan ALLAH S.W.T.

            Kemudian sahabat bertanya Ya Rasullullah apa-apa yang menyiksa ketika di dunia? Rasullullah bersabda :

1.      Diambil oleh Allah akan berkat umurnya.

Maksudnya umur kita tiada bermanfaat dan tiada perbuatan yang dapat membawa kita hidup senang di akhirat.

2.      Diambil berkat pada rezekinya.

Maksudnya rezeki yang kit adapt selalu tidak mencukupi kehidupan kita.

3.      Diambil namanya yang shaleh pada mukanya.

4.      Tiada terpelihara baginya agama islam.

5.      Tiap-tiap amal keaikan  yang dikerjakan tidak diberi pahala.

6.      Tiada diangkat do’anya oleh malaikat.Artinya do’a yang di mintanya tidak di kabulkan.

Kemudian sahabat bertanya lagi apa-apa yang menyiksa ketika matinya?

Rasullullah bersabda :

1.      Dimatikan dengan kehinaan

2.      Dimatikan dengan sangat lapar

3.      Dimatikan dengan sangat haus,apa bila dituangkan semua air yang ada di dunia ini pun tidak memuaskan dahaganya.

Kemudian sahabat bertanya lagi apa-apa yang menyiksa ketika didalam kuburnya?

Rasullullah bersabda :

1.      Disempitkan oleh Allah kuburnya

2.      Disiksa oleh beberapa ular yang nama ular itu suja’ul aqra’ yang matanyadari api neraka.

3.      Dipalu oleh malaikat hingga tiba waktu kiamat.

Kemudian sahabat bertanya lagi apa-apa yang menyiksa ketika bertemu dengan

ALLAH S.W.T.? Rasullullah bersabda :

1.      Disuruh oleh Allah akan segala malaikat azab yang di tangannya ada rantai yang panjangnya 70 hasta.

( Dikatakan oleh Abdullah bin Abbas r.a bahwasanya apabila di jatuhkan rantai itu ke bumi maka terbakarlah bumi ini ).

Rantai itu digantungkan kepada yang meninggalkan shalat kemudian rantai itu dimasukkan kedalam mulutnya dan dikeluarkan dari duburnya.

Kemudian rantai itu di seret atas muka dan punggungnya, kemudian berkatalah malaikat “inilah siksa orang yang meninggalkan shalat”.

2.      Tiada menilik atau melihat Allah ta’ala akan orang yang meninggalkan shalat dengan tilikan rahmat.

3.      Mendapat siksa yang amat panas

Dan telah bersabda Rasullullah S.A.W.“barang siapa yang shalat subuh berjamaah selama 40 hari berturut-turut,disuratkan oleh Allah ta’ala bagiya terlepas dari api neraka dan terlepas dari munafik”.

Dan lagi riwayat Rasullullah,”barang siapa shalat shubuh berjamaah dan setelah itu dia duduk sambil mengucap zikir Alah hingga naik matahari maka disuratkan oleh Allah baginya pahala haji dan umrah yang sempurna dan dibuat oleh Allah ta’ala di dalam surga 70 mahligai (istana) dari emas”.

Tapi ingatlah  jangan karena mendapat pahala yang besar atau kenikmatan lainnya kita mau ibadah.

Tapi beribadahlah dengan ikhlas dan hanya berharap akan ridha Allah S.W.T.

            Sabda Rasullullah : “barangsiapa meninggalkan suatu hal yang fardhu maka menyuruh Allah kepada malaikat untuk menulis namanya di pintu neraka”.

            Sabda Rasullullah : “bermula orang yang meninggalkan shalat itu bahwasanya tiada baginya islam dan tiada diterima Allah tauhidnya,imannya,shadaqahnya,puasanya,syahadatnya dan telah lepaslah Allah dari padanya atau (Allah tidak memperdulikannya lagi).

            10 jenis orang yang di katakan oleh Rasullullah akan diseret kedalam neraka jahannam dan akan gugur daging mukanya itu ialah :

1.      Orang yang berzina.

2.      Raja yang dhalim.

3.      Orang yang minum arak(minuman keras).

4.      Orang yang durhaka kepada orang tua.

5.      Orang yang mengumpat-ngumpat.

6.      Orang yang dusta(berbohong).

7.      Orang yang tiada memberi zakat.

8.      Orang yang meganiaya orang lain.

9.      Orang yang meninggalkan shalat.

10.  Orang yang suka mengadu domba orang lain.

📚Sumber: “Tanbihul Ghafilin”



AZAB ORANG YANG MELALAIKAN SHOLAT

-----------------------------------------------------------------------

Barang siapa yg melalaikan sholat Allah akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Enam siksaan di dunia, tiga siksaan ketika meninggal, tiga siksaan di alam kubur dan tiga siksaan saat bertemu dengan Allah.

6 siksaan yg menimpa di dunia :

- Allah angkat keberkahan umurnya

- Allah angkat keberkahan rizkinya

- Tanda2 kebaikan hilang dari wajahnya

- amal kebaikannya tidak diterima

- doa2nya tidak diterima

- tidak mendapat bagian sedikitpun dari doa2 orang stolen


3 siksaan yg menimpanya saat mati : 

- mati dalam keadaan hina

- mati dalam keadaan haus dan lapar 

- dia tidak tahu dalam agama apa dia meninggal dunia.


3 siksaan yg menimpanya didalam kubur

- gelap kuburannya

- sempit kuburannya

- tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir


3 siksaan saat bertemu Allah

- dia bertemu Allah dalam keadaan dimurkai Allah

- Allah akan mengirim malaikat yang akan melungkupkan wajahnya ke neraka

- dia akan menjalankan hisab yang berat



CARA MENGGANTI SHOLAT YANG TERLUPA

------------------------------------------------------------------------

Berikut beberapa jawaban Imam Malik bin Anas untuk kasus yang semisal:

Pertama, keterangan Imam Malik untuk orang yang lupa shalat subuh dan zuhur, kemudian baru ingat di akhir waktu zuhur. Beliau mengatakan,

يبدأ بالصبح وإن خرج وقت الظهر

“Dia mulai dengan shalat subuh (kemudian shalat zuhur), meskipun sudah keluar waktu zuhur.”

Kedua, beliau ditanya: Orang yang lupa shalat zuhur dan ashar dan baru ingat di akhir waktu ashar atau ketika matahari hampir tenggelam dan hanya cukup melakukan sekali shalat.

Beliau menjawab:

يبدأ بالظهر وإن غابت الشمس ثم يصلي العصر

“Dia mulai shalat zuhur, meskipun matahari sudah tenggelam, kemudian shalat ashar.”

Ketiga, Imam Malik ditanya: Orang yang lupa maghrib dan isya, dan baru ingat ketika mendekati terbit fajar. Sementara dia tidak mampu shalat sebelum terbit fajar kecuali satu shalat?

Beliau menjawab,

يبدأ بالمغرب وإن طلع الفجر ثم العشاء ثم الصبح

“Dia shalat maghrib dulu, meskipun fajar sudah terbit, kemudian isya, kemudian subuh.”

Keempat, Beliau ditanya: Orang yang lupa isya dan subuh, dan baru ingat menjelang terbit matahari, dan tidak ada kesempatan lagi kecuali satu shalat.

Beliau menjawab,

يبدأ بالعشاء وإن طلعت الشمس ثم يصلي الصبح بعد ذلك

“Dia shalat isya dulu, meskipun matahari terbit, kemudian setelah itu shalat subuh”

Kelima, untuk kasus orang yang lupa shalat subuh di satu hari tertentu atau di hari yang lain, kemudian baru ingat setelah shalat zuhur dan ashar. Imam Malik mengatakan,

يصلي الصبح ثم يعيد الظهر والعصر

“Shalat subuh, kemudian dia mengulangi lagi shalat zuhur dan ashar.”

Keenam, Imam Malik mengatakan, “Orang yang lupa shalat subuh di satu hari tertentu kemudian dia baru ingat setelah matahari terbenam di hari itu, dan dia sudah shalat zuhur dan ashar maka dia tidak perlu mengulangi shalat zuhur dan asharnya, tapi langsung shalat subuh, kemudian shalat maghrib.

Ketujuh, Imam Malik juga mengatakan:

وإن صلى المغرب والعشاء ثم ذكر صلاة نسيها قبل ذلك صلى التي نسي ثم أعاد المغرب والعشاء، والليل كله وقت لهما

Jika ada orang yang shalat maghrib dan isya, kemudian baru teringat tadi pagi ada shalat yang belum dikerjakan (misal: lupa subuh) maka dia mengulangi shalat yang tadi terlupakan, kemudian mengulangi shalat maghrib dan isya. Dan seluruh waktu malam bisa untuk shalat maghrib dan isya.

📚 Diambil dari : Al-Mudawwanah, jilid I, Hal. 216,


Sabtu, 02 April 2016

AGAR DOSA ZINA BISA DIAMPUNI ALLAH

Bismillaahirrahmaanirrahiim 
  • Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 




    Zina merupakan salah satu dosa besar yang dapat membawa seseorang kejalan yang sesat, tetapi ada beberapa amalan agar dosa zina terampuni dan bertaubat kepada Allah atas dosa yang telah dilakukan.

 Apa sajakah amalan yang dapat menghapus dosa zina?  

Inilah Amalan agar Dosa Zina Terampuni
Islam telah mengajarkan kepada setiap umatnya untuk selalu menjauhi hal-hal yang dapat menyebabkan dosa zina seperti pacaran, karena zina merupakan perbuatan yang terlarang dan memiliki dosa yang sangat besar. Seseorang yang telah berbuat zina akan rusak seluruh kehormatannya di mata orang lain dan juga di hadapan Allah.

Di era modern ini, zina merupakan perbuatan yang telah banyak dilakukan oleh mayoritas orang karena mereka telah terpengaruh dengan budaya barat yang banyak menyesatkan manusia. 
Bahkan hal-hal yang dapat memicu terjadinya zina telah lumrah dan umum di lakukan oleh setiap orang di dunia ini seperti pacaran.

 Tidak hanya orang non-muslim saja yang telah membudayakan perilaku ini, bahkan umat muslim pun kini telah banyak terjerumus dalam perbuatan dosa ini.

Apakah dosa zina diampuni? 

Allah Maha Pengampun maka setiap hambanya diberi kesempatan untuk senantiasa bertaubat. 
Jika setiap manusia benar-benar ingin memperbaiki diri dan bertaubat, maka Allah akan mengampuni setiap dosa-dosa hamba-Nya karena Allah Maha Pengampun.
Setiap manusia berkewajiban untuk selalu bertaubat kepada Allah, taubat yang dilakukan harus benar-benar dari dalam hati dan tidak akan melakukan perbuatan dosa yang sama di lain waktu. 

Ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang ingin menghapus dosa zina yang telah dilakukannya, yaitu:

1. Taubat

Cara taubat dari zina adalah berhenti dari perbuatan zina. Taubat merupakan satu hal yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim yang telah berbuat dosa. 
Taubat dapat dilakukan yaitu dengan bersungguh-sungguh dalam hati akan menjauhi hal-hal yang menjurus ke perbuatan zina dan akan menjauhi perbuatan zina. 
Orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh akan berhenti dari perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yang telah dilakukannya, bahkan dia akan menjauhi semua perbuatan dosa. 
Allah akan membukakan pintu maaf bagi orang-orang yang dengan sungguh-sungguh bertaubat kepada-Nya.

2. Menyesal

Tidak hanya berhenti dari perbuatan maksiat, seseorang yang benar-benar ingin menghapus dosanya harus memiliki penyesalan dalam hati karena telah melakukan perbuatan maksiat itu. Seseorang yang telah memiliki penyesalan dalam lubuk hati tidak akan melakukan perbuatan yang sama di lain waktu mendatang.

3. Tidak melakukan kemaksiatan lagi. 

Orang yang bersungguh-sungguh bertaubat tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yang telah dilakukannya di masa lampau. Dia akan senantiasa membentengi diri dari perbuatan yang menjerumus kepada kemaksiatan sehingga tidak akan terjerumus dalam lubang yang sama.

Itulah tiga syarat utama agar dosa-dosa kita diampuni oleh Allah, tetapi jika dosa yang telah dilakukan seorang manusia berkaitan dengan hukum uhud maka orang yang telah berdosa itu wajib menerima hukumannya sesuai dengan syariat agama dan juga wajib untuk bertaubat agar dosanya diampuni. Salah satu contoh perbuatan dosa yang berkaitan dengan hukum uhud adalah zina.

Berzina adalah dosa besar, apakah dapat terampuni? 

Seseorang yang telah menikah tetapi melakukan zina, maka dia wajib menerima hukuman rajam yaitu dilempari batu hingga mati. 

Tetapi jika seseorang yang telah melakukan zina merupakan seseorang yang belum menikah maka dia wajib dihukum cambuk sebanyak 100 kali. 

Setelah menerima hukuman sesuai dengan syariat agama maka orang itu wajib bertaubat kepada Allah agar semua dosanya diampuni.
Itulah beberapa informasi seputar beberapa amalan agar dosa zina terampuni dan setiap umat muslim wajib mengetahuinya.