Minggu, 15 Mei 2016

SEJARAH SINGKAT WALI SONGO

 SEJARAH SINGKAT WALI SONGO 

==================================


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


“Walisongo” berarti sembilan orang wali” Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid


Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.


Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan. Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.


Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.


Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.


1. Maulana Malik Ibrahim Maulana (Makdum Ibrahim As-Samarkandy) :

-----------------------------------------------------------------------

diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi


Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.


Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.


Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik. 

Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.


Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.n


2. Sunan Ampel : 

----------------------------------

Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang)


Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.


Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M. 

Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.


Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”


Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.


3. Sunan Giri :

-----------------------------

Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma).


Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.


Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.


Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata.


Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.


Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.


Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.


Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.


4. Sunan Bonang :

------------------------------------

Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban


Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya


setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.


Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang - - pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.


Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah


yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.


Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.


Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.


5. Sunan Kalijaga :

-------------------------------------

“yang namanya paling banyak disebut " yarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam


Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.


Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan.


Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.


Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.


Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.


Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.


Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.


6. Sunan Gunung Jati:

--------------------------------------------

Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).


Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.


Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.


Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.


Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.


Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.


Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.


7. Sunan Drajat :

---------------------------------

Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.


Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.


Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.


8. Sunan Kudus :

----------------------------------

Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang.


Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.


Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.


Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.


Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.


Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.


9. Sunan Muria :

---------------------------------

Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus


Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. 

Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.


Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.

Sabtu, 14 Mei 2016

KETIKA MANUSIA DIBANGKITKAN DARI ALAM KUBUR DAN DIKUMPULKAN DI PADANG MAHSYAR

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KETIKA MANUSIA DIBANGKITKAN DARI ALAM KUBUR DAN DIKUMPULKAN DI PADANG MAHSYAR

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


✴️ Peristiwa Ketika Tiba Hari Kiamat Ketika manusia sedang asyik makan, minum dan bercengkrama, bahkan wanita sedang asyik menyusui anaknya, maka muncullah goncangan dahsyat di jagat raya, bumi hancur luluh, gunung-gunung pecah berantakan, langit retak mengerikan, bintang-bintang berjatuhan, tatanan planet dan tata surya berubah tidak beraturan dan manusia bertanya-tanya, ada apa gerangan?


➖“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan(yang dahsyat),–Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,–Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”,–Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,– Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.–Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,

📖(QS. Az Zalzalah: 1-6)


✴️ Goncangan itu karena kerasnya suara malaikat Israfil (yang meniup sangkakala) sehingga segala sesuatu luluh lantak dan tidak akan tenang kembali hingga bumi melempar seluruh apa saja yang berada di atasnya dari mulai gunung-gunung, pohon-pohon dan bangunan Kiamat terjadi dengan tiba-tiba ketika masing-masing manusia sibuk dengan urusannya. 


➖Allah berfirman: “Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedangkan mereka tidak menyadarinya.”

📖(QS. AzZukhruf: 66)


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


:وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ نَشَرَ الرَّجُلاَنِ ثَوْبَهُمَا بَيْنَهُمَا ، فَلاَ يَتَبَايَعَانِهِ وَلاَ يَطْوِيَانِهِ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدِ انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لِقْحَتِهِ فَلاَ يَطْعَمُهُ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَهْوَ يُلِيطُ حَوْضَهُ فَلاَ يَسْقِى فِيهِ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ رَفَعَ أُكْلَتَهُ إِلَى فِيهِ فَلاَ يَطْعَمُهَا“

Kiamat akan terjadi sementara dua orang sedang bertransaksi jual beli baju, keduanya belum sepakat dan belum melipat bajunya. Kiamat akan terjadi sementara orang sedang pulang membawa susu hasil perahan hewannya, namun ia belum sempat meminumnya. Kiamat akan terjadi, sementara ia sedang memperbaiki kolamnya, namun belum sempat digunakan. Kiamat akan terjadi sementara seseorang sedang mengangkat suapannya, namun belum sempat dimakannya.”

📙(HR. Bukhari dan Muslim)


✴️ Saat tiba hari kiamat, umat manusia panik, nampak seperti orang-orang yang mabuk padahal mereka tidak mabuk. Mereka berhamburan bagai anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung hancur bagai bulu yang dihambur-hamburkan, kemudian manusia mati semua. Setelah itu, ditiup sangkakala kedua, maka semua makhluk hidup kembali dan apa saja yang ada dalam perut bumi muntah keluar. 


➖Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

“Dan apabila bumi diratakan,–Dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya serta menjadi kosong,

📖(QS. Al Insyiqaq: 3-4)


✴️ Manusia dibangkitkan dengan berusia 33 tahun (sebagaimana dalam riwayat Muslim), dan hamba Allah yang pertama kali bangkit dan keluar dari kuburnya adalah Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam(sebagaimana dalam hadis riwayat Muslim). 

Kemudian manusia digiring ke padang mahsyar,mereka dihimpun di bumi yang baru berwarna putih kemerah-merahan, bagaikan tepung roti yang dibakar. 


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:


« يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَكَقُرْصَةِ نَقِىٍّ » . قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ : لَيْسَ فِيهَامَعْلَمٌ لأَحَدٍ .

“Manusia dikumpulkan pada hari kiamat di atas tanah putih kemerah-merahan seperti tepung roti yang bersih”, Sahl atau yang lainnya berkata, “Tidak ada tanda (bangunan atau gedung) milik siapa pun.” 

📙(HR. Bukhari dan Muslim)


✴️ Mereka dihimpun dalam kondisi telanjang, belum dikhitan, dan tanpa mengenakan alas kaki. Mereka digiring menuju mahsyar berkelompok, ada yang berkendaraan, ada yang berjalan kaki dan ada yang berjalan telungkup diatas wajahnya. 


➖Anas bin Malik berkata: “Ada seorang yang berkata, “Wahai Nabi Allah! Bagaimana orang kafir dihimpun dalam kondisi telungkup di atas wajahnya? 

Beliau menjawab, “Bukankah Dzat yang mampu membuatnya berjalan dengan kedua kaki di dunia mampu membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat?!”

📙(HR. Bukhari)


✴️ Nasib Manusia ketika di Padang Mahsyar Manusia dibangkitkan dari alam kubur dan digiring menuju mahsyar sesuai dengan kondisi amal perbuatan pada saat mereka mati, bila mereka mati di atas kebaikan, mereka mendapat husnul khatimah dan bila mereka mati di atas keburukan, maka mereka mati di atas su’ul khatimah. 


✴️ Contohnya:

.Para koruptor dan penerima suap akan dikumpulkan dengan membawa barang yang dikorupsinya.


.Pemakan riba dihimpun di padang mahsyar dalam keadaan sempoyongan seperti orang gila karena kesurupan setan.


.Wanita yang meratapi kematian dibangkitkan dengan memakai pakaian dari qathiran(pelankin/ter) dan baju dari jarab(baju yang kumal dan gatal).


.Suami yang tidak adil kepada isterinya akan dibangkitkan dalam keadaan badannya mati sebelah.


.Orang-orang yang sombong dan congkak akan dihimpunkan seperti semut-semut kecil dalam bentuk manusia. Mereka diliputi kehinaan dari berbagai arah dan digiring ke penjara di neraka Jahannam yang disebut Bulas. Mereka dinaungi oleh api dan diberi minum dari perasan kotoran penghuni neraka yang bernamaThinatul Khabal.


.Orang yang biasa hidup kenyang adalah orang yang paling lapar di waktu itu.


.Para pengkhianat akan diberikan bendera pengkhianatan, dan akan dikatakan, “Inilah pengkhianatan fulan bin fulan.”


.Para syuhada dihimpun dalam keadaan berlumuran darah, namun beraroma minyak kasturi.


.Orang yang meninggal dalam keadaan ihram akan dibangkitkan dalam keadaan bertalbiyah.


✴️ Suasana di Padang Mahsyar Manusia semua berdiri di hadapan Allah selama setengah hari, yang kadarnya satu hari sama dengan lima puluh ribu tahun. 


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda


:يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ (المطففين6) مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُب

َ“Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya) seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam.” 

📙(HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban)


✴️ Di tempat itu, manusia merasakan kesengsaraan yang amat berat, bagaimana tidak? Pada saat itu, matahari didekatkan satu mil. 


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


« تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ . فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِى الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا » .“Matahari akan didekatkan dengan makhluk pada hari kiamat sehingga jaraknya satu mil. Ketika itu, manusia berkeringat sesuai dengan amalnya. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai ke mata kaki, ada pula yang sampai ke kedua lutut, ada yang sampai ke pinggangnya dan ada yang tenggelam oleh keringatnya.” Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya ke mulutnya.

📙(HR. Muslim)


✴️ Di tengah suasana yang panas itu, ada sekelompok manusia yang beruntung dan berbahagia karena mendapat naungan Allah. 


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Ada tujuh orang yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: 

Pemimpin yang ‘adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang cinta karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya, seorang yang diajak mesum oleh wanita yang berkududukan dan cantik lalu ia mengatakan “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya dan seorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi, lalu kedua matanya berlinangan air mata.”

📙(HR. Bukhari dan Muslim)


✴️ Ada pula amalan lain yang dapat mendatangkan bantuan dan naungan Allah, yaitu: sedekah, membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran, serta memudahkan orang yang kesulitan.

Di padang mahsyar, Allah menghardik dan mencela orang-orang kafir di hadapan seluruh makhluk, karena tindakan mereka menyekutukan Allah dengan berhala-berhala dan sesembahan nenek moyang mereka. 


➖Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

“Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafa’at besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).”

📖(QS. Al An’am: 94)

[Lihat juga surat An Nahl: 27, Al Mu’min: 73-74 dan surat Fushshilat: 47-48.] 


✴️ Setelah kaum kafir mengetahui nasibnya dan kaum munafiqin dalam keadaan hina-dina, maka terjadilah dialog antar mereka di depan ahli mahsyar, sementara satu sama lain saling melempar tanggung jawab dan saling menyalahkan. 

📖(kisahnya dapat dilihat di surat Qaf: 27-29, Yunus: 28-30 dan Ash Shaffat: 27-34).

Rabu, 11 Mei 2016

INDAHNYA SURI TAULADAN RASULULLAH


۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

    INDAHNYA SURI TAULADAN RASULULLAH

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


TIGA TELADAN RASULULLAH UNTUK OBATI KESEDIHAN MENDALAM

---------------------------------------------------------------------



🌟 Kehidupan di dunia merupakan misteri yang tidak terpecahkan. Terkadang bisa tertawa bahagia, namun tidak jarang menangis tersedu-sedu sebab dirundung duka. Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan yang mendalam.


🌟 Kesedihan ini dapat disebabkan karena kehilangan orang dikasihai atau baru saja bercerai dari pasangan hidup. Ketika seseorang mengalami kesedihan tidak jarang di antara mereka yang meratapi kehilangan tersebut dengan terlalu dalam.


🌟 Namun, bagi orang yang benar-benar beriman memahami hakikat hidup di dunia akan mengerti bahwa ia tidak boleh tenggelam dalam kesenangan dan larut serta putus asa dalam kesedihan. Lalu, adakah teladan dari Rasulullah untuk mengatasi kesedihan mendalam ini? Apa pesan beliau untuk umatnya? 


🌟 Berikut ini 3 teladan Rasulullah untuk obati kesedihan mendalam:


1. Berdoa Kepada Allah


Beruntunglah kita umat Islam karena memiliki Rasulullah Muhammad SAW yang memberikan tuntunan bagaimana seharusnya orang beriman merespon keadaan sulit dalam kehidupan yang fana ini. Ciri khas orang yang beriman jika dirundung kemalangan adalah ia segera kembali kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan do’a kepada siapapun yang sedang ditimpa kesedihan yang mendalam.


Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah: “Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” 📙 (HR Abu Dawud)


Dari do’a ini dapat ditarik pelajaran bahwa, Rasulullah SWE mengarahkan orang yang dilanda kesedihan mendalam agar selalu dan hanya mengharap rahmat dari Allah Ta’ala. Rasulullah mengajarkan umatnya agar senantiasa kembali kepada Allah. Sebab betapapun sulitnya keadaan hidup, namun jika orang tersebut masih dirahmati Allah, maka orang tersebut masih dikategorikan orang yang beruntung.


2. Bertawakal Kepada Allah


Teladan Rasulullah yang kedua yaitu bertawakal kepada Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus selalu bertawakan kepada Allah dalam segala urusan dan situasi hidup. Janganlah menyerahkan segala urusan kepada dirinya sendiri atau pun orang lain. Hanya Allah lah yang Maha Berkuasa atas hidup kita dan keadaan lainnya. Dan hanya Allah lah yang bisa mengubah nasib seseorang.

Oleh sebab itu, selain dianjurkan untuk berdo’a kepada Allah, Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada kita untuk selalu bertawakal kepada Allah. Bermohonlah kepada-Nya agar segala urusan kita di dunia dan akhirat dapat teratasi.


3. Ulangi Ikrar Tauhid Laa Ilahaa Illa Allah. 

Ketiga, kita disuruh mengulang kembali ikrar Tauhid Laa ilaaha illa Allah. Sebab dengan kita mengulang kembali komitmen fundamental ini, maka Allah akan memandang kita sebagai seorang mu’min yang memahami sepenuhnya ucapan dalam sholat kita yang berbunyi:


➖ ”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” 

📖(QS Al-Fatihah ayat 4)


 Mari menghibur diri untuk mengatasi kesedihan dengan jalan terbaik, yakni mengikuti sunnah Nabi Muhammad. 




KEMURAHAN HATI RASULULLAH

------------------------------------------------------


🌠Manusia selalu menuntut pemenuhan kebutuhan baik materi maupun ruhani. Hal ini berlaku dalam setiap strata kehidupan baik pada level individu, keluarga, tetangga, ataupun masyarakat.


🌠 Salah satu tali pengikat kebutuhan akan persahabatan dan persaudaran adalah hadiah. Masalah hadiah mendapat perhatian yang serius dari Rasulullah. Aisyah berkata,

➖ “Rasulullah suka menerima hadiah dari orang lain dan membalasnya (memberi hadiah pula).” 📙 (H.R. Muslim)


🌠 Hadiah erat kaitannya dengan rasa syukur. Keduanya termasuk kemuliaan diri dan kejernihan hati serta kemurahan. Karena, sebagaimana kita tahu, sebagian dari akhlaq para nabi dan rasul adalah kedermawanan. Rasulullah pernah bersabda,

➖ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia menghormati tamunya, hak tamu sebagai hadiah adalah sehari semalam. Dan hak orang bertamu itu selama tiga hari, selebihnya adalah sedekah. Dan (seseorang) tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat kesal tuan rumah.” 

📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Sungguh belum pernah ada di tanah Hijaz dan semenanjung Arab bahkan di seluruh dunia sekalipun, orang yang mulia akhlaqnya seperti junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.


🌠 Rasulullah tidak pernah menolak permintaan. Apapun yang orang minta, beliau selalu berkata, “Ya.” Sahal bin Sa’ad meriwayatkan bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah sambil membawa sebuah kain bersulam yang indah dan bagus. Kemudian wanita itu berkata, “Aku menyulamnya sendiri dengan tanganku. Pakailah ini ya Rasulullah.” Nabi Muhammad pun menerimanya dengan senang hati dan penuh terima kasih seakan-akan beliau sangat membutuhkannya. Kemudian, dipakainya (di lain waktu) sebagai sarung, lalu datang seseorang dan berkata, “Berikanlah sarung itu padaku wahai Rasulullah, betapa indahnya!” Rasulullah berkata, “Ya.” Kemudian beliau pulang untuk merapikan dan melipatkan kain itu. Kemudian beliau datang dan memberikannya kepada orang tersebut. Orang-orang berkata, “Alangkah indahnya kain itu, telah dipakai Rasulullah dan engkau minta. Kita tahu Rasulullah tidak akan menolak permintaanmu.” Lalu orang itu berkata, “Demi Allah, aku memintanya bukan untuk aku pakai, tetapi akan aku jadikan sebagai kain kafanku nanti apabila aku meninggal dunia.” Sahal berkata, “Dan benar, setelah orang itu meninggal, dia dikafani dengan kain tersebut.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Kita tahu bahwa akhlaq Rasulullah itu adalah Al-Qur’an. Dan jelas, Allah sendiri yang membimbing beliau dan menjadikannya sebagai panutan dan teladan yang paling baik. Jadi, tidak ada alasan lain untuk menolak. Hakim bin Hizam meriwayatkan, “Aku pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah dan beliau memberi. Lalu aku minta lagi dan diberi. Lalu aku minta lagi dan diberi lagi. Lalu beliau bersabda,


➖ “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau dan manis. Maka, barangsiapa yang mendapatkannya dengan kelapangan jiwa dan kemurahan, akan diberkahi. Barangsiapa yang mendapatkannya dengan serba kekurangan, akan diberkahi. Seperti orang makan yang tidak pernah kenyang. Merasa kurang terus. Dan ketahuilah, bahwa tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta).” 📚 (Muttafaq ‘alaih)


➖Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam kalau diminta oleh sesama tidak pernah menolak atau mengatakan tidak.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Kemurahan dan kedermawanan beliau adalah kemurahan yang disertai dengan kebersihan jiwa dan keramahan serta ketulusan cinta. Untuk apa kedermawanan, suka memberi, kalau selalu bersungut dan bermuka masam?


🌠 Salah satu kebiasaan Nabi Muhammad adalah tersenyum dengan tulus kepada siapapun yang dijumpainya serta yang ada di sampingnya. Sampai-sampai ada orang yang ada di dekatnya mengira bahwa dialah yang paling akrab dengan Rasulullah sehingga setiap sahabat mengira dia begitu.


🌠 Jabir bin Abdullah berkata, 

➖ “Belum pernah aku melihat Rasulullah atau Rasulullah melihatku sejak aku masuk Islam, kecuali beliau dalam keadaan tersenyum.” 

📙 (H.R. Bukhari) 


Begitu juga Abdullah ibnul-Harits memberi kesaksian, 

➖ ”Belum pernah aku menemukan orang yang paling banyak tersenyum seperti Rasulullah.” 📙 (H.R. Tirmidzi)


🌠 Rasulullah sendiri pernah bersabda,,

 ➖“Senyumanmu ketika bertemu saudaramu adalah sedekah.” 📙 (H.R. Tirmidzi)


🌠 Sedangkan pembantu beliau, Anas bin Malik, menggambarkan sifat-sifat beliau yang jarang dimiliki oleh sekelompok orang sekalipun, “Rasulullah adalah orang yang paling peka perasaannya, mudah tersentuh, belum pernah ada orang yang bertanya sesuatu kecuali beliau mendengarkannya dan tidak meninggalkannya sampai dia sendiri yang pergi meninggalkan Rasulullah. Dan belum pernah bersalaman kecuali beliau yang lebih dulu bersalaman dan tidak melepaskannya sebelum orang lain melepaskan tangannya.” 

📙 (H.R. Abu Nua’im) 


🌠 Namun, walaupun beliau lembut dan penuh perhatian kepada umatnya, beliau tegas dan menolak kemungkaran yang terjadi. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa beliau pernah melihat sahabat memakai cincin emas. Lalu beliau mencopot dan membuangnya, kemudian berkata,


➖ “Seseorang di antara kamu telah memasang bara api neraka di tangannya.” 

📙 (H.R. Muslim)



10 SIFAT TERPUJI NABI SEBAGAI SEORANG SUAMI 

---------------------------------------------------------------------


🌟 PERKARA yang pertama dan utama dalam hidup seorang lelaki bernama suami adalah keluarga. Tidak ada gunanya dia berjaya di peringkat yang tinggi dan dalam bidang apa saja. Sekiranya rumah tangganya sendiri berantakan. Justeru, Allah SWT telah awal-awal lagi mengingatkan melalui firman-Nya yang bermaksud, selamatkanlah dirimu dan keluargamu daripada api neraka!


🌟Dan sebaik-baiknya seorang suami, siapa lagi kalau bukan Rasulullah Muhammad SAW?


1. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menisiknya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.


2. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan ‘Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.


3. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang.’


4. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda teramat lapar waktu itu.. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, ‘Belum ada sarapan ya Khumaira?’ (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang bererti ‘Wahai yang kemerah-merahan’) Aisyah menjawab dengan agak serba salah, ‘Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.’ Rasulullah lantas berkata, ‘Jika begitu aku puasa saja hari ini.’ tanpa sedikit pun perasaan kesal di raut wajah baginda. 


5. Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur, ‘Mengapa engkau memukul isterimu?’ Lantas dijawab dengan agak gementar, ‘Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga, jadi aku pukul lah dia.’ ‘Aku tidak menanyakan alasanmu,’ sahut Nabi s. a.. w. ‘Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?’


6. Pernah baginda bersabda, ‘sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya.’ Prihatin, sabar dan rendah hati baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menurunkan kedudukannya sebagai pemimpin umat..


7. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah melekat dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa kesombongan.


8. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari Allah SWT langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai maupun dalam kesendiriannya.


9. Pintu surga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.


10. Keadaan sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh ‘Aisyah, ‘Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”

Jawab baginda dengan lunak, “Ya ‘Aisyah, apakah aku tak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur?”



MENELADANI RASULULLAH DALAM MEMBELA KEHORMATAN ORANG LAIN 

-------------------------------------------------------------------------


🌠 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam adalah seorang pribadi yang memiliki akhlaq mulia. Beliau senantiasa membela kehormatan orang lain dan tidak menyukai apabila ada yang melanggar hak orang lain. 

Beliau juga seringkali berkumpul bersama para sahabat di majelis taklim dan dzikir. 


🌠 Hal ini dikarenakan majelis taklim dan dzikir adalah tempat berkumpul yang paling mulia. Bahkan para malaikat pun ikut berkumpul di majelis-majelis dimana umat manusia mengagungkan dan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala. 


🌠 Di majelis itu beliau seringkali memberikan petunjuk, pengajaran, dan nasihat-nasihat yang berharga kepada para sahabat. 

Para sahabat yang hadir disana mendengarkan beliau dengan penuh antusias karena butiran-butiran nasihat yang beliau sampaikan adalah sesuatu yang sangat berharga dan penuh dengan manfaat. 


🌠 Dalam majelis itu beliau meluruskan kesalahan, mengingatkan yang lupa, dan memberikan segala petunjuk kebaikan. Dalam majelis itu beliau shalallahu ‘alaihi wassalam melarang gosip, bergunjing, dan adu domba. Beliau tidak rela bila ada seseorang yang menceritakan aib orang lain.


🌠 Ada sebuah kejadian yang diriwayatkan oleh Utbah bin Malik, 

➖ “Rasulullah berdiri untuk shalat kemudian berkata, ‘Dimana Malik Ibnu Dakhsyam?’ Seseorang menjawab, ‘Dia adalah munafik yang tidak suka kepada Allah dan rasul-Nya.’ Kemudian Rasulullah berkata, ‘Jangan begitu, bukankah dia telah mengatakan tiada tuhan selain Allah dengan mengharapkan ridha Allah? Sesungguhnya, Allah mengharamkan masuk neraka bagi orang yang mengatakan laa ilaaha illa Allah untuk meraih keridhaan Allah.’, 📚(Muttafaq ‘alaih). 

Beliau mengulanginya sampai tiga kali.


🌠 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memperingatkan agar kita jangan sampai memberikan kesaksian palsu dan berbuat dzalim terhadap hak orang lain. 


🌠 Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kewajiban kita dan memenuhi hak orang lain, di antaranya dengan menepati janji, berbakti kepada kedua orang tua, dan menghargai orang lain. 


🌠 Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-Shiddiq bahwa Nabi Muhammad bersabda,

➖ “Maukah kalian kuberitahu tentang dosa yang paling besar?” Kami mengiyakan, lalu beliau berkata, “Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada orangtua.” Waktu itu beliau sedang bersandar ke dinding lalu duduk dan berkata, “Ingatlah juga, kesaksian palsu (berdusta).” Beliau terus-menerus mengulanginya sampai kami berkata, “Mudah-mudahan beliau diam.” 

📚(Muttafaq ‘alaih)


🌠 Walaupun beliau shalallahu ‘alaihi wassalam sangat mencintai istrinya, namun beliau tetap tidak rela apabila ada di antara mereka yang bergunjing atau bergosip. 


Aisyah meriwayatkan, 

➖ “Aku berkata kepada Rasulullah, ‘Cukuplah bagimu tentang Shafiyah begini dan begitu...’” Sebagian perawi menjelaskan bahwa Aisyah mengatakan Shafiyah adalah orang yang bertubuh pendek. Lalu Rasulullah bersabda, “Kamu telah mengatakan suatu kalimat yang seandainya bisa dicampur dengan air laut, maka akan kucampur.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌠 Rasulullah juga memberi kabar gembira kepada orang yang membela kehormatan orang lain melalui sabdanya, 

➖ “Barangsiapa yang membela saudaranya yang sedang digunjingkan, maka orang itu berhak untuk dibebaskan oleh Allah dari neraka."



SIKAP TAWADHU' (RENDAH HATI ) RASULULLAH 

-----------------------------------------------------


➖ “Akhlaq beliau adalah Al-Qur’an.” 📙 (H.R. Muslim) 

Begitulah kata Aisyah ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah. Siapapun pasti mengakui bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang paling baik akhlaqnya dibandingkan dengan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.


🌟 Beliau pernah bersabda,

➖“Aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.” 📙(H.R. Ahmad)

Walaupun begitu, Rasulullah sangat rendah hati (tawadhu’). 


🌟 Diriwayatkan oleh Umar bin Khaththab bahwa beliau bersabda,

➖ “Janganlah kalian menjunjung aku seperti halnya orang Nasrani mengkultuskan Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah bahwa aku adalah hamba Allah dan rasul-Nya.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌟 Anas bin Malik meriwayatkan, 

➖ “Orang-orang memanggil Rasulullah dengan sebutan, ya Rasulullah, wahai yang paling mulia, anak dari orang yang paling baik, junjungan kita. Lalu beliau pun bersabda,


➖ “Wahai sekalian manusia, berkatalah dengan bahasa kalian, jangan mau diperdaya setan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan rasul-Nya. Aku tidak suka kalian mengangkat aku di atas kedudukan yang diturunkan Allah kepadaku.” 📙 (H.R. Nasa’i)


🌟 Sebagian orang mengkultuskan Nabi Muhammad sampai setinggi langit, sampai berkeyakinan bahwa beliau mengetahui semua hal yang ghaib, mengabulkan do’a, menyembuhkan berbagai penyakit, bisa mendatangkan manfaat dan mudharat, dan sebagainya. 


🌟 Padahal, Allah berfirman dalam Al-Qur’an,

 ➖“Katakanlah Muhammad, ‘Aku tidak mempunyai manfaat dan mudharat kecuali atas kehendak Allah. Dan seandainya aku mengetahui hal ghaib, niscaya aku memperbanyak diri dari kebaikan dan tidak akan datang kepadaku keburukan.” 

📖(Qs. al-A’raaf: 188)


🌟 Nabi Muhammad adalah sosok yang rendah hati. Bersama memikul beban, berjuang berpeluh debu bersama para Sahabat. Beliaulah raja bagi para pendekar rendah hati. 


Diriwayatkan bahwa Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, 

➖ “Para Sahabat yang mau berdiri menyambut kedatangan Rasulullah tidak jadi berdiri ketika tahu bahwa Rasulullah tidak mau dihormati seperti itu.” 📙 (H.R. Ahmad)



🌟 Pernah pada suatu hari, seperti diceritakan Anas, beliau meladeni seorang wanita tua yang miskin dengan penuh perhatian. Wanita itu datang dan berkata,

➖ “Aku mempunyai keperluan denganmu.” Rasulullah menjawab, “Duduklah dimanapun kau suka, dan aku akan meladenimu untuk keperluanmu.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌟 Beliau juga pernah bersabda, 

➖ “Kalau aku diundang atau diajak untuk makan kaki kambing, aku datang. Dan jika dihadiahkan kepadaku kaki kambing, aku terima.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌟 Lihatlah betapa beliau tidak memilih-milih undangan, siapapun orang yang mengundangnya, baik kaya atau miskin. Walaupun hanya disuguhi kaki kambing. Inilah peringatan kepada orang-orang yang sombong dan congkak, terutama pemimpin-pemimpin yang angkuh dan memilih-milih undangan. 

Beliau sangat benci kepada orang yang sombong. 


Dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖ “Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada setitik kesombongan.” 📙 (H.R. Muslim)


🌟 Kesombongan adalah jalan pintas menuju neraka. Na’udzubillah! Sampai-sampai walaupun kesombongan itu hanya sebesar biji zarrah, pelakunya tidak akan masuk surga! Renungkanlah, betapa besar akibat dari kesombongan dan kecongkakan baik di dunia maupun di akhirat.


🌟 Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam bersabda,

➖ “Ketika seseorang berjalan dengan sombongnya dan takjub kepada dirinya sendiri dan dengan rambut yang disisir, berlagak dalam jalannya, maka Allah tiba-tiba membenamkannya ke tanah, sehingga turun dan tenggelam sampai hari kiamat.” 

📚 (Muttafaq ‘alaih)



SIFAT TERPUJI NABI MUHAMMAD DALAM MEMPERLAKUKAN ORANG LAIN 

------------------------------------------------------------------


🌠 Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam adalah manusia pilihan Allah yang mempunyai sifat lemah lembut dan kasih sayang terhadap sesama. Beliau memperlakukan orang lain dengan penuh kelembutan. 

Itulah mengapa beliau dicintai oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan para non-Muslim mencintai beliau shalallahu ‘alaihi wassalam, dan banyak di antara mereka yang akhirnya memeluk agama Islam. 


🌠 Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai sifat mulia beliau:



••Perlakuan Rasulullah Terhadap Tetangga


Betapa beruntungnya bila menjadi tetangga Rasulullah. Di mata beliau, tetangga mempunyai tempat dan kedudukan yang tinggi. 


Beliau bersabda:

➖ “Jibril selalu saja mewasiatkan padaku akan hak tetangga, sampai-sampai aku menyangka bahwa dia akan mewarisi aku.” 📙 (H.R. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah juga berwasiat kepada Abu Dzar al-Ghifari,

➖ “Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak gulai, perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu.” 📙 (H.R. Muslim)


Rasulullah sering mengingatkan agar tidak menyakiti tetangga,

➖ “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman karena ulah perbuatannya.” 📙 (H.R. Muslim)


Dan sebagai penghormatan dan penghargaan kepada tetangga, beliau bersabda,

➖ “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya.” 📙 (H.R. Muslim)



••Pergaulan yang Baik


Aisyah radiyallahu ‘anha berkata, 

➖ “Kalau Rasulullah mendengar atau mendapat informasi tentang seseorang (kejelekannya), beliau tidak berkata, “Untuk apa si fulan berkata begini...” melainkan beliau berkata, “Untuk apa orang-orang berkata begini, begitu...” 📙 (H.R. Tirmidzi)


Diceritakan oleh Anas bin Malik bahwa seseorang menghadap Rasulullah, sedangkan di wajahnya ada bekas sesuatu yang kekuning-kuningan. Rasulullah jarang menjumpai hal yang serupa itu karena beliau tidak senang dengan orang yang tidak memperhatikan kebersihan. 

Setelah orang itu pergi, Rasulullah berkata, “Seandainya kalian menyuruhnya untuk membersihkan wajahnya terlebih dulu, hal itu lebih baik bagi kalian.” 📙 (H.R. Abu Daud dan Ahmad)


Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata bahwa “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

➖ “Akankah aku beritahukan kalian orang yang haram masuk neraka, atau orang yang neraka dilarang untuk membakar tubuhnya? Yaitu kerabat dekat yang lemah lembut, terbuka, ramah, dan mudah bergaul.”



••Hak-Hak yang Harus Dipenuhi


Hak-hak yang harus dipenuhi oleh manusia banyak sekali. Hak Allah, hak orang lain, dan hak diri kita sendiri. Nah, bagaimana Rasulullah membagi dan mengatur serta memenuhi hak-hak tersebut?


Anas menceritakan, “Telah datang tiga (kelompok) orang ke rumah Rasulullah menanyakan tentang ibadah beliau. Setelah mereka diberitahu, seakan-akan mereka sukar mempercayainya. Mereka berkata, ‘Apalah artinya kita jika dibandingkan dengan Rasulullah, sedangkan beliau telah diampuni segala dosanya?’


Salah seorang di antara mereka berkata, ‘Aku akan selalu bangun dan shalat di tengah malam selamanya.’ Yang seorang lagi berkata, ‘Aku akan berpuasa sepanjang masa tanpa berbuka.’ Sedangkan yang satu lagi berkata, ‘Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah.’ Kemudian datanglah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam kepada mereka dan bersabda,


“Kalian yang telah mengatakan begini dan begitu? Ketahuilah, demi Allah aku orang yang paling bertakwa di antara kalian, akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku menikah. Maka barangsiapa yang tidak setuju dengan sunnahku maka dia bukan dari golonganku.” 📚 (Muttafaq ‘alaih)




ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYIDDINA MUHAMMAD WA 'ALI SAYIDDINA MUHAMMAD 

Selasa, 10 Mei 2016

13 CIRI-CIRI ORANG YANG DIJAMIN MASUK SURGA

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

🌠 13 CIRI-CIRI ORANG YANG DIJAMIN MASUK SURGA 🌠

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

=====================================

🔷 Semua orang pasti ingin masuk surga. 

Dan untuk itu kita harus mematuhi perintah - perintah Allah, sebagai berikut :

🌠1️⃣. MEMBERI MAKAN 

Makan dan minum merupakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi oleh masing-masing orang, namun karena berbagai persoalan dalam kehidupan manusia, maka banyak orang yang tidak bisa memenuhinya atau bisa memenuhi tapi tidak sesuai dengan standar kesehatan, karena itu, bila kita ingin mendapat jaminan masuk surga, salah satu yang harus kita lakukan dalam hidup ini adalah memberi makan kepada orang yang membutuhkannya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

➖ “Sembahlah Allah Yang Maha Rahman, berikanlah makan, tebarkanlah salam, niscaya kamu masuk surga dengan selamat ” 

📙 (HR. Tirmidzi) 

🌠2️⃣. MENYAMBUNG SILAHTURRAHIM 

Hubungan antar sesama manusia harus dijalin dengan sebaik-baiknya, antara sesama saudara dalam iman, terutama yang berasal dari rahim ibu yang sama yang kemudian disebut dengan saudara dalam nasab.

Bila ini selalu kita perkokoh, maka di dalam hadits di atas, kita mendapatkan jaminan surga dari Rasulullah saw, sedangkan bila kita memutuskannya, maka kitapun terancam tidak masuk surga.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 

➖ “Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan tali silaturahmi ” 

📙 (HR. Bukhari dan Muslim).

➖“Ketika Rasulullah saw bertanya kepada pada sahabat tentang maukah aku beritahukan kepada kalian tentang orang yang akan menjadi penghuni surga? diantaranya beliau menjawab: Seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di penjuru kota dengan ikhlas karena Allah ” 

📙 (HR. Ibnu Asakir, Abu Na’im dan Nasa’i).

🌠3️⃣. SHALAT MALAM 

Tempat terpuji di sisi Allah swt adalah surga yang penuh dengan kenikmatan yang tiada terkira, karenanya salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk bisa diberi tempat yang terpuji itu adalah dengan melaksanakan shalat tahajjud saat banyak manusia yang tertidur lelap.

Allah berfirman: 

➖ “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji ” 

📖(QS Al Isra [17]:79).

Manakala seseorang sudah rajin melaksanakan shalat tahajjud, ia merasa menjadi seorang yang begitu dekat dengan Allah swt dan bukti kedekatannya itu adalah dengan tidak melakukan penyimpangan dari ketentuan Allah swt meskipun peluang untuk menyimpang sangat besar dan bisa jadi ia mendapatkan keuntungan duniawi yang banyak.

🌠4️⃣. MEMUDAHKAN ORANG LAIN 

Dalam hidupnya, ada saat manusia mengalami kesenangan hidup dengan segala kemudahannya, namun pada saat lain bisa jadi ia mengalami kesulitan dan kesengsaraan.

Karena itu, sesama manusia idealnya bisa saling memudahkan, termasuk dalam jual beli. Manakala kita sudah bisa memudahkan orang lain, maka salah satu faktor yang membuat manusia mendapat jaminan surga telah diraihnya.

Rasulullah saw bersabda: 

➖ “Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah memudahkannya di dunia dan akhirat ” 

📙 (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

🌠5️⃣. BERJIHAD 

Islam merupakan agama yang harus disebarkan dan ditegakkan dalam kehidupan di dunia ini, bahkan ketika dengan sebab disebarkan dan ditegakkan itu ada pihak-pihak yang tidak menyukainya, lalu mereka memerangi kaum muslimin, maka setiap umat Islam harus memiliki semangat dan tanggungjawab untuk berjihad dengan pengorbanan harta dan jiwa sekalipun.

🌠6️⃣. TIDAK SOMBONG 

Takabbur atau sombong adalah menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya.

Oleh karena itu, bila kita mati dalam keadaan terbebas dari kesombongan amat mendapatkan jaminan masuk surga.

Rasulullah bersabda: 

➖ “Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal, yakni sombong, fanatisme dan utang, maka ia akan masuk surga ” 

📙 (HR. Tirmidzi).

🌠7️⃣. TIDAK MEMILIKI FANATISME YANG BERLEBIHAN 

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia termasuk kaum muslimin hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk latar belakang kelompok, baik karena kesukuan, kebangsaan maupun golongan-golongan ber-dasarkan organisasi maupun paham keagamaan dan partai politik, hal ini disebut dengan ashabiyah.

🌠8️⃣. TERBEBAS DARI UTANG 

Dalam hidup ini, manusia seringkali melakukan hubungan muamalah dengan sesamanya, salah satunya adalah transaksi jual beli. Namun dalam proses jual beli tidak selalu hal itu dilakukan secara tunai atau seseorang tidak punya uang padahal ia sangat membutuhkannya, maka iapun meminjam uang untuk bisa memenuhi kebutuhannya, inilah yang kemudian disebut dengan utang.

Rasulullah bersabda:

➖ “Berhati-hatilah dalam berutang, sesungguhnya berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) pada siang hari ” 

📙 (HR. Baihaki)

🌠9️⃣. PEKA TERHADAP PERINGATAN 

Peka terhadap peringatan membuat seseorang mudah menerima segala peringatan dan nasihat dari siapapun agar waspada terhadap segala bahaya dalam kehidupan di dunia dan akhirat, sikap ini merupakan sesuatu yang amat penting karena setiap manusia amat membutuhkan peringatan dari orang lain, karenanya orang seperti itu akan mudah menempuh jalan hidup yang benar sehingga mendapat jaminan akan masuk ke dalam surga.

🌠🔟. MENAHAN AMARAH 

Al ghadhab atau marah merupakan salah satu sifat yang sangat berbahaya sehingga ia telah menghancurkan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Ada beberapa bahaya dari sifat marah yang harus diwaspadai.

●Pertama, merusak iman, karena semestinya bila seseorang sudah beriman dia akan memiliki akhlak yang mulia yang salah satunya adalah mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak mudah marah kepada orang lain.

Rasulullah saw bersabda: 

➖ “Marah itu dapat merusak iman seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu ” .

📙(HR. Baihaki).

●Kedua, mudah mendapatkan murka dari Allah swt terutama pada hari kiamat, karena itu pada saat kita hendak marah kepada orang lain mestinya kita segera mengingat Allah sehingga tidak melampiaskan kemarahan dengan hal-hal yang tidak benar.

Allah berfirman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Qudsi:

➖ “Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku ketika kamu marah. Maka Aku akan mengingatmu jika Aku sedang marah (pada hari akhir) “.

●Ketiga, mudah marah juga akan mudah menyulut kemarahan orang lain sehingga hubungan kita kepada orang lain bisa menjadi renggang bahkan terputus sama sekali. Oleh karena itu, seseorang baru disebut sebagai orang yang kuat ketika ia mampu mengendalikan dirinya pada saat marah sehingga kemarahan itu dalam rangka kebenaran bukan dalam rangka kebathilan.

Rasulullah bersabda:

➖ “Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat mengontrol dirinya ketika marah ”

📙 (HR. Bukhari dan Muslim).

🌠1️⃣1️⃣. IKHLAS MENERIMA KEMATIAN ANAK DAN ORANG YANG DICINTAI 

Setiap orang yang berumah tangga pasti mendambakan punya anak, karena anak itu menjadi harapan masa depan dan kesinambungan keluarga. Karenanya bahagia sekali seseorang bila dikaruniai anak, baik laki maupun perempuan.

●Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

➖ “Tidaklah mati tiga anak seseorang, lalu dia merelakannya (karena Allah) kecuali dia masuk surga”. Seorang wanita bertanya: “atau dua orang anak juga, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “atau dua anak” 

📙 (HR. Muslim).

🌠1️⃣2️⃣. BERSAKSI ATAS KEBENARAN AL-QUR’AN 

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya oleh setiap muslim, namun kenyataan menunjukkan tidak semua muslim mau bersaksi dalam arti menjadi pembela kebenaran Al-Qur’an dari orang yang menentang dan meragukannya, bahkan tidak sedikit muslim yang akhimya larut dengan upaya kalangan non muslim yang berusaha meragukan kebenaran mutlak Al-Qur’an.

🌠1️⃣3️⃣. BERBAGI KEPADA ORANG LAIN 

Banyak kebaikan yang harus kita lakukan dalam hidup ini sehingga kebaikan-kebaikan yang kita laksanakan itu membuat kita menjadi manusia yang dirasakan manfaat keberadaan kita bagi orang lain sehingga apapun yang kita miliki memberi manfaat yang besar bagi orang lain apalagi bila hal itu memang amat dibutuhkan oleh manusia.

🌠1️⃣4️⃣. HAKIM YANG BENAR 

Dalam hidup ini banyak sekali perkara antar manusia yang harus diselesaikan secara hukum sehingga diperlukan pengadilan yang mampu memutuskan perkara secara adil, untuk itu diperlukan hakim yang adil dan bijaksana sehingga ia bisa memutuskan perkara dengan sebaik-baiknya. Bila ada hakim yang baik, maka ia akan mendapat jaminan bisa masuk ke dalam surga.

Rasulullah saw bersabda: 

➖ "Hakim-hakim itu ada tiga golongan, dua golongan di neraka dan satu golongan di surga: Orang yang mengetahui yang benar lalu memutus dengannya, maka dia di surga. Orang yang memberikan keputusan kepada orang-orang di atas kebodohan, maka dia itu di neraka dan orang yang mengetahui yang benar lalu dia menyeleweng dalam memberikan keputusan, maka dia di neraka. "

📙 (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’l, Ibnu Majah dan Hakim. 


🔷 Demikian semoga bermanfaat. 

Semoga kita semua tergolong umat yang dijamin masuk surga.... 

🍒🍒🍒🍒🍒 Aamiin 🍒🍒🍒🍒🍒

Minggu, 08 Mei 2016

13 NASEHAT KEHIDUPAN

۞﷽۞ ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

🍒🍒 13 NASIHAT KEHIDUPAN 🍒🍒

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


=====================================


🍇1️⃣. Jika kita memelihara 'Kebencian & Dendam', maka seluruh 'Waktu & Pikiran' yg kita miliki akan Habis begitu saja & Kita tidak akan pernah menjadi 'Pribadi yang Produktif'.


🍓2️⃣. Kekurangan orang lain adalah 'Ladang Pahala' bagi kita untuk :

» Memaafkannya,

» Mendoakannya,

» Memperbaikinya, dan 

» Menjaga Aib-nya.


🍎3️⃣. Bukan 'Gelar & Jabatan' yg menjadikan 'Orang Menjadi Mulia', 


jika Kualitas Pribadi kita Buruk,

Semua itu hanyalah 'Topeng Tanpa Wajah'.


🍏4️⃣. Ciri Seorang 'Pemimpin yg Baik' akan tampak dari :

» Kematangan Pribadi,

» Karya, serta 

» Keselarasan antara 'Kata & Perbuatan'-nya.


🍊5️⃣. Jika kita belum bisa 'Membagikan Harta' atau Membagikan Kekayaan, maka

bagikanlah 'Contoh Kebaikan' karena hal itu akan 'Menjadi Tauladan'.


🍈6️⃣. Jangan pernah menyuruh orang lain utk Berbuat baik,

'Sebelum menyuruh diri sendiri',

awali segala kebaikan dari 'Diri Kita Sendiri'.


🍅7️⃣. Pastikan Kita sudah 'Beramal' hari ini, baik dengan :

» Materi,

» Ilmu,

» Tenaga, atau dengan 

» 'Senyuman yg Tulus'...


🍑8️⃣. Para Pembohong akan

'Dipenjara oleh Kebohongannya' sendiri.

Orang yg Jujur akan 'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya.


🍐9️⃣. Bila memiliki 'Banyak Harta', maka kita lah yg akan 'Menjaga Harta'.

Namun jika memiliki 'Banyak Ilmu', maka Ilmu lah yg akan 'Menjaga Kita'.


🍒🔟. Bila 'Hati Kita Bersih', Tak ada

Waktu untuk :

» Berpikir kotor, berprasangka buruk, 

» Curang,

» Iri atau Dengki,

terhadap orang lain.


🍍1️⃣1️⃣. Bekerja Keras adalah 'aktivitas Fisik', Bekerja Cerdas adalah 'aktivitas Akal', sedang Bekerja Ikhlas adalah 'aktivitas Hati'.


🌰1️⃣2️⃣. Jadikanlah setiap 'Kritik' bahkan 'Penghinaan' yg kita terima sebagai 'Jalan untuk Memperbaiki Diri'.


🍋1️⃣3️⃣. Kita tdk pernah tahu kapan

'Kematian' akan 'Menjemput Kita', 

tapi yg Kita tahu persis adalah 'Seberapa Banyak Bekal yg Kita Miliki untuk 'Menghadapinya'...


● "Kesabaran itu mungkin menyakitkan, tetapi kesabaran akan menjadi kesempurnaan di masa depan." 

Insya Allah 


☪️ Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung dan senantiasa dalam rahmat dan hidayah Allah. 


Aamiin yaa Robbal'aalamiin.

Sabtu, 07 Mei 2016

KATA HIKMAH DARI IMAM SYAFI'I

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


KATA HIKMAH DARI IMAM SYAFI'I

----------------------------------------------------------


فقيها و صوفيا فكن ليس واحدا * فإني و حـــق الله إيـــاك أنــــصح
فذالك قاس لم يـــذق قـلــبه تقى * وهذا جهول كيف ذوالجهل يصلح

Kata-Kata Hikmah Imam Syafi'i :

Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak ingin menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelezatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak ingin mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?
[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i - Beirut, page. 42]

Satu contoh diwan dari Imam syafi’i yang bermakna sangat dalam. Banyak dari kita yang tidak mengetahui mutiara kata dari imam besar ini. Beliau lebih terkenal sebagai Imam Mazhab dan ahli fiqih, tapi sesungguhnya beliau juga adalah seorang sufi dan ahli tasawuf, akan tetapi tidak banyak yang menggambarkan sosok sufinya.
  Ini adalah kata dari Imam Syafi’i, semoga kita bisa mendapatkan pencerahan dan hikmah dari kata-kata beliau.. Aamiin

A.) MENERIMA TAKDIR ALLAH.
l. Biarlah hari-hari itu berlalu kerjakan yang engkau sukai, apabila takdir sudah menentukan maka berlapang dadalah engkau.
2. Janganlah engkau gelisah terhadap musibah-musibah malam hari karena tiada satu pun musibah itu yang kekal abadi.
3. Kuatkanlah dirimu menghadapi cobaan-cobaan hidup, surah hati dan setia hendaklah menjadi pekertimu.
4. Meski bagai buih lautan keaibanmu di kalangan orang lain namun rahasia pribadimu hendaklah selalu tersimpan.
5. Tutuplah rahasiamu dengan kemurahan hati karena konon semua keaiban dapat ditutup dengan kemurahan hati.
6. Jangan engkau tampakkan kelemahan pada lawanmu karena kuatnya mental lawan merupakan bahaya bagimu.
7. Jangan engkau harapkan kemurahan orang yang kikir sebab orang yang sedang kehausan tak akan mendapatkan air dalam api.
8. Sebuah keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu dan rizkimu pun tak akan bertambah dengan kepayahan badanmu.
9. Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama , tiada kemakmuran yang lestari.
10. Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan.
11. Apabila ajal datang padamu maka tak sejengkal bumi dan tidak pula sebidang langit yang dapat melindungimu.
12. Bumi Allah amatlah luas namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasapun menjadi sempit.
13. Biarlah hari-hari itu tidak setia setiap saat sebab obat apa pun juga tak akan menangkal ajal.

B.) NILAI DOA.
l4. Apakah engkau meremehkan suatu doa kepada Allah, apakah engkau tahu yang dihasilkan oleh doa?.
15. Ibarat panah di malam hari, ia tidak akan meleset namun ia punya batas dan setiap batas ada saatnya selesai.

C.) PEDIHNYA UJIAN HIDUP.
16. Banyak orang berbicara tentang hal ihwal wanita, konon mencintai wanita adalah ujian hidup yang pedih.
17. Mencintai wanita bukanlah cobaan hidup yang pedih tetapi dekatnya orang yang tidak disukai itulah cobaan hidup yang pedih.

D.) SASTERAWAN.
18. Aku terlambat diantara orang-orang yang dungu yang tidak tahu hak-hak sastrawan sampai kepala ditukarnya dengan ekor.
19. Manusia dapat disatukan namun akalnya tetap berbeda baik dalam masalah sastra maupun dalam masalah hitungan.
20. Tak ubahnya emas Ibriz semuanya berwarna kuning namun tidak semua emas punya nilai yang sama.
21. Dan kayu-kayu cendana bila tidak semerbak baunya tak dapat dibedakan orang mana yang cendana dan mana yang kayu bakar.

E.) NASIB UNTUNG.
22. Singa yang buas mati kelaparan di hutan dan daging-daging domba dimakan anjing.
23. Hamba sahaya yang hina terkadang tidur di atas sutera sedang bangsawan mulia tidur di atas debu.

F.) GEJALA UBANAN DAN AMAL SALIH.
24. Padamlah semangat diriku karena rambutmu sudah beruban malam-malamku pun menjadi gelap meskipun bintang-bintang bercahaya.
25. Burung hantu yang mana bersarang di atas kepalaku yang memakasaku begitu waktu gagak hitamku terbang.
26. Engkau datang kepadaku saat umurku sudah menua karena tempat bernaungmu hanyalah rumah-rumah tua.
27. Apakah sejahtera hidupku setelah rambut cambangku diliputi uban-uban putih dan semir menghitam tidak berguna lagi.
28. Bila kulit orang sudah menguning dan rambut-rambutnya sudah memutih. Hari-hari yang indah kian keruh pula jadinya.
29. Tinggalkanlah olehmu perbuatan-perbuatan yang buruk karena manusia yang bertakwa tidak boleh mengerjakannya.
30. Tunaikanlah zakat kedudukanmu karena zakat ini tak ubahnya seperti zakat harta, apabila sudah cukup nisabnya.
3l. Berbuat baiklah kepada orang merdeka maka engkau dapat menguasainya karena sebaik-baiknya dagangan orang mulia adalah pekerjaannya.
32. Jangan berjalan di atas bumi dengan sombong dan congkak karenaa tiada lama lagi engkau masuk ke bumi juga.
33. Siapa yang ingin mencicipi dunia akulah rasa dunia itu pahit serta getirnya telah berkumpul dalam diriku.
34. Dunia yang kulihat adalah tipu daya dan kebatilan tak ubahnya sebuah fatamorgana yang tampak di tengah sahara.
35. Dunia hanyalah bangkai yang berbau yang dimakan anjing-anjing. Anjing-anjing itu hanya ingin menarik-narik dan merobeknya.
36. Apabila engkau menghindarinya maka dirimu akan selamat apabila engkau ikut menariknya berarti engkau berebutan dengan anjing.
37. Beruntungnlah orang-orang yang rumahnya terang menyala dan tertutup pintu-pintunya dan rapat pula kelambunya.

G.) MURAH HATI DAN BUDI BAIK.
38. Apabila orang hina mencaciku derajatku justru meningkat dan segala keaiban yang kuterima aku pula pangkal sebabnya.
39. Seandainya jiwaku tidak lebih mulia dari diriku niscaya aku sudah menguasainya dari orang hina yang melawannya.
40. Andaikan aku berusaha untuk kepentinganku pula engkau akan melihatku pelan-pelan terhadap yang kucari.
41. Namun aku berusaha untuk kepentingan kawanku sebab aib rasanya seorang kenyang perutnya sedang kawannya dalam kelaparan.
42. Orang yang bodoh pun memberitahui dengan segala cara yang buruk.
43. Ia semakin dungu sedang aku semakin bijaksana, ibarat kayu cendana semakin terbakar semakin harum baunya
45. Apabila engkau melayaninya Engkau telah menyenangkannya
Apabila engkau membiarkan Ia akan mati busuk



OBAT GALAU DARI IMAM SYAFII

------------------------------------------------------


Biarkan hari berlalu dengan segala lakunya, Lapangkan dada atas segala Takdir-Nya

Janganlah gundah dengan segala derita

Karena cobaan dunia hanya sementara

Tangguhkan jiwa atas segala nestapa

Hiasi diri dengan maaf dan sikap setia

Semua aib akan dapat tertutup dengan kelapangan dada

Layaknya kedermawanan menutupi cela manusia

Tak ada kesedihan yang abadi, begitupun suka ria

Dan tak ada pula cobaan yang kekal, begitupun riang gembira

Di depan musuh, janganlah engkau bersikap lemah

Karena hinaan dari seteru adalah bencana

Dan jangan pernah berharap dari kikir durjana

Karena api takkan menyediakan air untuk si haus dahaga

Rizkimu takkan berkurang karena ditunda

Dan takkan bertambah karena lelah mencarinya

Bila engkau punya hati qona'ah bersahaja

Tak ada bedanya engkau dengan pemilik dunia

Bila kematian sudah datang waktunya

Tak ada lagi langit dan bumi yang bisa membela

Ingatlah, dunia Allah sangat luas tak terhingga

Tapi bila takdir tiba, angkasa pun sempit terasa

Maka biarkanlah hari berlalu setiap masanya

Karena kematian tak ada obat penawarnya

(Imam Syafi'i)

Demikianlah semoga bermanfaat bagi kita semua dalam menjalani hidup ini.

 Aamiin 

Jumat, 06 Mei 2016

ALLAH SEBAIK-BAIKNYA TEMPAT MENGADU




بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



===================================



Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda :
Allah ’Azza wa Jalla akan turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman : 

➖”Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan menerima permintaannya dan siapa yang meminta keampunan dari-Ku maka Aku akan mengampuninya.
📙(HR. Bukhari dan Muslim)

Hanya Allah Sebaik-Baik Tempat Mengadu

Di Thaif yang tiba-tiba ramai, orang-orang berhamburan keluar. Mengusir sosok mulia yang datang dengan niat mulia. Rasulullah yang khusus datang ke tempat itu untuk menyampaikan ajaran Islam, justru disambut dengan lemparan batu, cacian dan dikejar-kejar layaknya seorang pesakitan.
Sahabat Zaid bin Haritsah RA sudah berusaha sekuat tenaga melindungi tubuh Rasulullah dari lemparan batu. Tapi iapun kewalahan, hingga ia sendiri mengalami luka di kepalanya. Maka Rasulullahpun terluka. Tidak saja fisiknya, tapi juga hatinya.

Darah Rasulullah, sosok manusia paling agung itu mengalir, menyela butir-butir pasir tanah Thaif yang gersang. Rasulullah berlari sambil terseok-seok menghindari lemparan batu yang terus mengejarnya hingga ia berindung ke sebuah kebun milik Uqbah bin Rabi’ah. Dalam kondisi payah itu, sambil menahan sakit, ia bermunajat kepada Allah, mengadukan segala yang ia terima dari orang-orang yang tak mengerti itu.

➖“Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku, kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Dzat Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah pelindung bagi si lemah, dan Engkau jualah pelindungku. Kepada siapakah diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku.”

Rasulullah SAW adalah manusia yang memiliki kualitas moral paling baik sepanjang zaman. Namun di hamparan tanah Thaif, Rasulullah SAW mengalami kejadian yang sangat menyesakkan dada. Itulah alur hidup dan jalan perjuangan yang harus dilaluinya.

Tetapi yang harus dicatat, dalam suasana yang sangat pahit seperti itu, Rasulullah mengajarkan betapa masih ada tempat mengadu yang segar disaat yang lain menyakitkan. Tempat mengadu yang lapang di saat yang lain sempit, yang berkenan mendengar disaat yang lain menutup mata dan menyumbat telinga.
 Tempat mengadu itu adalah Allah SWT.

Maka untaian pengaduan Rasulullah SAW dalam munajat itu tidak saja deklarasi kebergantungan kepada Allah, tapi juga pencarian jawaban akan rasa tentram dari keseluruhan peristiwa yang sangat menyakitkan. 

Karenanya di akhir do’a itu Rasulullah SAW menegaskan, bahwa jika Allah tidak murka, maka semua kepahitan itu tak akan ia hiraukan. 
Inilah yang dimaksud jawaban ketentraman di balik kepahitan itu.

Karenanya, di satu sisi Rasulullah memang mengajarkan betapa setiap kita sangat perlu kepada Allah. 
Betapa setiap kita perlu bermunajat kepada Allah. 
Betapa setiap kita sangat membutuhkan saat-saat untuk mengadu kepada Allah, menyampaikan segala beban-beban hidup yang berat. 

Tetapi di sisi lain Rasulullah juga mengajarkan betapa munajat sangat kita perlukan sebagai tempat untuk kita memohon kepada Allah agar kesulitan yang kita hadapi bukan merupakan murkaNya. 
Bahkan dalam urusan yang menyenangkanpun, kita harus bermunajat kepada Allah, memohon agar kesenangan itu bukan bentuk lain dari cara Allah ’mengasih hati’ untuk kemudian berubah menjadi awal dari malapetaka kehidupan.

Setiap mukmin harus meyakini bahwa dirinya tidak lepas dari rasa bergantung kepada Allah. Tidak ada tempat mengadu yang lebih baik dari Allah SWT.
Ia Maha Mendengar keluh kesah hambaNya. Maha Melihat kesusahan dan kesenangan hambaNya. Kepercayaan ini pula yang diajarkan Rasulullah ketika ia hendak kembali lagi ke Mekkah, setelah di Thaif diperlakukan semena-mena.

Zaid yang menemaninya ketika itu bertanya ”bagaimana engkau hendak pulang ke Mekkah, sedangkan penduduknya telah mengusirmu dari sana?” 

Dengan tenang dan mantap Rasul menjawab pertanyaan Zaid, ”Wahai Zaid, sesungguhnya Allah akan menolong agama-Nya dan membela nabi-Nya.” 
📚(Sirah Ibu Hisyam)

Begitulah, meski dalam hadist lain disebutkan bahwa peristiwa Thaif di mata Rasulullah jauh lebih berat daripada peristiwa Uhud, namun Rasulullah tetap memupuk keyakinan, menanamkan semangat dan keyakinan bahwa bersama Allah, segala kesulitan akan punya jalan kemudahan.

Episode pengusiran dari Thaif yang dialami rasulullah juga mengisyaratkan pelajaran penting lainnya. 
Bahwa betapapun tingginya jiwa seseorang, ia takkan bisa terlepas dari fitrah dan kadar kemanusiaannya. 

Fitrah perasaan yang merasa senang, sedih, ingin pada ketenangan, menghindari kesulitan dan sebagainya. Merasa sakit bila mengalami penderitaan, merasa gembira bila keinginannya tercapai. Merasa sedih kala melewati peristiwa yang menyakitkan, merasa senang bila mengalami kemudahan.

Tetapi sekali lagi, itu semua justru dalam konteks yang tak jauh berbeda, bahwa setiap orang memerlukan sandaran hidup yang kokoh. Dan tidak ada tempat bersandar yang lebih kokoh dari Allah SWT. 

Sementara sesama manusia tidak akan ada yang bisa menjadi tempat mengadu yang sesungguhnya. 

Dalam istilah Ibnul Qayyim Rahimahullah, ➖”Orang bodoh adalah yang mengadukan Allah kepada manusia. Andaikan ia tahu siapa Robb-nya, tentu ia tak akan mengadukan-Nya kepada manusia, dan andaikan dia tahu siapa manusia, tentu dia tidak akan mengadu pada mereka.”

Mengadukan Allah pada manusia, artinya mengeluhkan segala permasalahan dan beban hidup yang diberikan Allah atas seseorang, pada sesama makhluk. 
Hal itu tak akan terjadi bagi orang yang mengerti siapa Allah dan siapa manusia.

 Sebagian dari salafusshalih mengatakan:
➖ ”Demi Allah, mengapa engkau mengadukan Yang Mengasihimu kepada siapa yang tidak mengasihimu?”

Selanjutnya menurut Ibnul Qayyim, ada tiga tingkatan yang terkait dengan masalah pengaduan. 
Pengaduan yang paling buruk ialah mengadukan Allah kepada makhluk-Nya. 
Yang paling tinggi ialah mengadukan diri sendiri kepada Allah. 
Dan yang pertengahan ialah mengadukan makhluk kepada Allah.

Allah memiliki salah satu sifat yang disebut Ash Shamad, atau tempat memohon pertolongan. Dalam Al Qur’an, kata Ash Shamad hanya ditemukan dalam satu ayat dari ayat kedua surat Al Ikhlas yang berbunyi, ”Allahu Ash Shamad”.

Menurut Ibnu Abbas, kandungan makna Ash Shamad itu adalah sesuatu yang telah sempurna kemuliaannya, yang agung dan mencapai puncak keagungannya, yang kaya dan tidak ada yang melebihi kekayaannya, yang perkasa dan sempurna keperkasaannya, yang mengetahui dan sempurna pengetahuannya, yang bijaksana dan tiada cacat dalam kebijaksanaannya. Itulah Allah SWT.

Sifat Ash Shamad artinya hanya Allah satu-satunya tumpuan harapan, segala kebutuhan dalam wujud ini tidak tertuju kecuali kepada-Nya. Dan yang membutuhkan sesuatu tidak boleh mengajukan permohonan kepada selain-Nya. 

Sebagaimana dalam sebuah hadits shahih disebutkan Rasulullah SAW mengajarkan Ibnu Abbas, 
➖ ”Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan jika engkau membutuhkan pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah.”

  Allah SWT berfirman, 
➖ ”Apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah(lah) datangnya, dan bila kamu ditimpa kemudharatan maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” 
📖 (QS. An Nahl : 53)

Di dalam Al Qur’an Allah menjelaskan, bahwa orang-orang yang enggan memohon kepada Allah adalah orang-orang yang sombong. Allah SWT berfirman 
➖”Dan Tuhanmu berkata, memohonlah kepada-Ku, niscaya aku kabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari menyembahku, akan memasuki neraka secara hina.” 
📖 (QS. Al Mu’min : 60)

Tak ada suasana paling indah, kecuali hadir dengan penuh ketundukan dan rasa kebergantungan yang dalam dihadapan Allah SWT. Terlebih di saat malam yang sunyi. Ketika dunia terlelap dalam diam.

Ditengah segala kesulitan hidup yang terus menumpuk, semestinya, seorang muslim punya saat-saat khusus untuk bermunajat kepada Allah di luar kewajiban rutinnya yang tetap. Dalam kesendirian, dalam suasana hening, dalam kesunyian dunia, kita bisa menyendiri mengadu kepada Allah, seluas-luasnya, sebebas-bebasnya, tanpa sedikitpun merasa tak didengarkan.