Selasa, 26 April 2016

TUJUH KEUTAMAAN KANDUNGAN SURAH AL-ASHR

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

TUJUH KEUTAMAAN KANDUNGAN SURAH AL-ASHR


======================================

Sebagai umat muslim, masih banyak yang jarang mengetahui isi kandungan surah Al-Ashr. Untuk itu saya akan memaparkan tujuh keutamaan surat Al-Ashr diantaranya:

1. Jaga waktu, Ajaran Islam sangat menghargai waktu. Allah Swt. Sendiri berkali-kali bersumpah dalam al-Qur’an berkaitan dengan waktu. “ Wal ‘Ashri ( demi waktu)”, Wadh-Dhuha (demi waktu dhuha)”, Wal-Lail (demi waktu malam) dll. Maka, sangat beruntunglah orang-orang yang mengisi waktunya dengan efektif, yaitu orang-orang yang mempersembahkan yang terbaik dalam rangka beribadah kepada-Nya. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi, “ Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru, “wahai anak Adam aku adalah hari yang baru, dan aku datang untuk menyaksikan amalan kamu. Oleh karena sebab itu, manfaatkanlah aku sebaik-baiknya. Karena aku tidak akan kembali lagi hingga hari pengadilan ( HR. Turmudzi).” Ada pepatah mengatakan waktu adalah uang. Mengingat akan pentingnya waktu maka kita dituntut untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.hadits Rosul yang artinya : Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, karena jika seandainya hari ini waktu kita sama dengan hari kemarin maka termasuk orang yang merugi. Bahkan . Rhoma Irama dengan mengutip hadits Rosul mengatakan : Ingat lima perkara sebelum lima perkara : hidup sebelum matimu, masa muda sebelum masa tuamu, Kaya sebelum miskin, sibuk sebelum senggang, sehat sebelum sakitmu.

2. Pelajari manusia, coba kita renungkan diri masing-masing. Mengapa banyak diantara manusia yang tidak bersyukur akan ciptaan-Nya. Diantaranya adalah karena mereka tidak tahu akan dirinya, siapa yang menciptakan, untuk apa diciptakan, dan kepada siapa mereka dikembalikan. Dengan mengenal diri maka kita akan mengenal Tuhannya, sesuai sabda Rosulullah Saw :
Artinya : barang siapa mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya. Pendidikan diri dapat dilalui dengan keterbukaan diri dan berbicara dengan diri. Sungguh Allah selalu mengetahui diskusi diri kita. Kebenaran yang sejati ada di sisi Allah, sedangkan pada manusia ada kecendrungan baik dan buruk.

3. Hindari kehancuran, setiap manusia semua menginginkan untuk jauh dari jurang kehancuran sebaliknya mereka ingin kehidupannya selamat dan bahagia dunia dan akhirat. Tetapi sedikit orang yang berusaha mencari jalan untuk jauh dari jurang kehancuran, maka rugilah mereka.

4. Dasari hidup dengan iman, Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan. Iman bukanlah bentuk barang yang nyata, tetapi iman adalah abstrak tidak bisa dilihat. Namun contoh riil dari buahnya iman adalah seorang yang pandai menjaga diri dari kemaksiatan dan kejelekan. Seseorang yang memiliki iman yang kuat bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh karena itu hidup kita supaya selamat dunia dan akhirat harus didasari dengan iman.

5. Isilah kehidupan dengan amal yang sholeh, amal yang sholeh adalah amal atau perbuatan yang diperintahkan oleh Allah melalui Rosulnya. Adapun contoh dari amal sholeh adalah melaksanakan sholat lima waktu setiap hari, mengikuti jama’ah pengajian dimana pun berada, memberiikan sodaqah bagi orang yang membutuhkan dan lain sebagainya.

6. Tegakan kebenaran, Menegakan kebenaran tidak semudah membalikan telapak tangan, tetapi menegakan kebenaran perlu persiapan yang matang yakni dengan ilmu yang banyak, iman yang kuat, mental yang sehat dan lain sebagainya. Alangkah baiknya kita mampu menegakan untuk diri kita sendiri dan keluarga terlebih dahulu kemudian orang lain sesuai dengan perintah Allah SWT dala surat At-Tahrim ayat 6 :
Artinya : Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Banyak sebahagian orang yang menentang kebenaran, karena mereka tidak tahu akan dirinya yang sebenarnya. Dengan ketidak tahuan itu mereka tidak mau tahu akan kebenaran dari Allah. Semoga mereka yang menentang kebenaran diberikan hidayah oleh Allah SWT, sehingga mau mengikuti ajaran Rosulullah Saw. Amiin.

7. Hadapi kehidupan dengan sabar. Sebesar masalah datang menghalang, maka apabila dihadapi dengan hati yang sabar maka masalahpun dengan sendirinya akan teratasi. Allah akan senantiasa dengan orang-orang yang sabar:

Artinya : Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar. Tiada alasan bagi kita semua untuk menyia-nyiakan setiap detik kesempatan yang telah diberikan Allah.

Minggu, 24 April 2016

6 BUKTI BANGUN PAGI MEMBUKA PINTU REZEKI

۞﷽۞   

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

6 BUKTI BANGUN PAGI MEMBUKA PINTU REZEKI

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


       Mengapa bangun pagi selalu dikaitkan dengan terbukanya pintu rezeki? 

Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa bangun pagi memang dapat membuka pintu rezeki lebih lebar lagi.


1️⃣. Antara Terbit Fajar dengan Terbit Matahari adalah Saat Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ahmad dan al-Baihaqi, diceritakan bahawa ketika Rasulullah pulang dari solat Subuh di Masjid Nabawi, beliau mendapati puterinya, Fatimah, masih tidur.

Dengan penuh kasih sayang lantas beliau menggerakkan badan puterinya itu lalu berkata, ➖ ”Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai kerana Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari.”


2️⃣.  Doa keberkahan dari Rasulullah untuk Umatnya yang senang bangun Shubuh

➖“Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.” 

📙(HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Siapa yang tidak meyakini doa Rasulullah? Doa ini menunjukkan bahwa keberkahan akan didapatkan oleh orang-orang yang senang bangun Shubuh. Bagi yang merasa punya penghasilan banyak, tapi tidak pernah cukup, barangkali karena penghasilan yang diperoleh belum mengandung keberkahan! Coba praktekkan bangun lebih pagi!


3️⃣. Bangun pagi membuat mood lebih baik

Peneliti dari Roehampton University di Inggris menyimpulkan kalau bangun pagi membuat tubuh lebih sehat, mood yang baik, dan membuat orang memiliki indeks massa tubuh ideal. "Mereka yang bangun pagi cenderung lebih sehat dan lebih bahagia," ungkap peneliti Dr Joerg Huber, yang dikutip melalui Medicmagic.

Mereka yang bangun lebih pagi umumnya punya mood yang lebih ceria dan bahagia ketimbang orang-orang yang bangun terlambat. Studi ini juga dilaporkan dalam jurnal Emotion tahun 2012 di mana ternyata sistem syaraf dipengaruhi kebiasaan bangun pagi ini.

Mood yang lebih baik dan keceriaan ini tentu saja berpengaruh pada semangat kita dalam mencari rezeki di hari itu.


4️⃣. Bangun pagi lebih sehat

Analisa para ilmuwan dari Universitas Toronto Kanada pun menyimpulkan, mereka yang bangun lebih pagi secara umum memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik. Orang yang bangun lebih pagi juga merasa lebih bahagia hidupnya dibandingkan yang bangun siang karena mereka lebih mudah beradaptasi dengan jadwal aktivitas sehari-hari. Efek terhadap pendapatan rezeki? Sudah tentu lebih kencang ketimbang orang yang kondisi kesehatannya buruk dan sulit beradaptasi dengan jadwal sehari-hari.


5️⃣. Bangun pagi membuat badan lebih aktif dan berenergi

Bangun lebih pagi bukan bikin badan jadi lemas, malah justru lebih aktif dan terasa penuh energi. Apalagi jika disertai dengan senam-senam singkat atau sekedar pemanasan. Hal ini dibahas lebih dalam di Journal of Applied Psychology Sosial tahun 2009.

Tidak hanya itu, bangun pagi pun disinyalir dapat melangsingkan tubuh. Tentu saja orang yang lebih aktif dan berenergi akan lebih semangat dalam pencapaian target pekerjaan, ujungnya juga berpengaruh pada pendapatan rezeki.


6️⃣. Bangun pagi membuat tingkat depresi lebih rendah

Penelitian di Jerman pada tahun 2013 menemukan hubungan antara depresi yang lebih tinggi dengan kecenderungan tidur larut malam. Mereka yang tidur cukup dan bisa bangun lebih pagi memiliki tingkat depresi rendah.

Tingkat depresi dan stres yang lebih rendah bisa dipastikan dapat mempengaruhi kinerja kita menjadi lebih produktif.


Semoga bermanfaat.......

Sabtu, 23 April 2016

TERNYATA HANYA 90 MENIT KITA HIDUP DI DUNIA INI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

🕒 TERNYATA HANYA 90 MENIT KITA HIDUP DI DUNIA INI 🕒

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


⏳ Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber

kebenaran absolut.

1 hari akhirat = 1000 tahun ..

24 jam akhirat = 1000 tahun ..

3 jam akhirat = 125 tahun ..

1,5 jam akhirat = 62,5 tahun ..

90 Menit = 1,5 jam waktu dunia


⏳ Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.


⏳ Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka.

(QS. 35:15, 4:170)


⏳ Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah. 

(QS. 74:7, 52:48,39:10)


⏳ Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan nafsu dan mengganti dengan sunnah-Nya. 

(QS. 12:53, 33:38)


⏳ "Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yang teramat singkat dan Allah akan mengganti dengan surga Ridha Allah. (QS.9:72, 98:8, 4:114)


⏳ Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti. 

(QS. 59:18, 42:20, 3:148, 28:77)

Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (dibumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." 

(QS. 23:114)


⏳ Ya Allah,

Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.


Aamiin ya Rabbal'alamin

7 WASIAT RASULULLAH KEPADA ABU DZAR AL-GHIFARI

Assalamualaikum warahmatulaahi wabarakaatuh 


Tujuh Wasiat Rasulullah SAW kepada Abu Dzar Al-Ghifari


Abu Dzar adalah salah satu sahabat yang disayangi Rasulullah SAW.
Penegak yang Haq dari Suku Ghifar ini memiliki sifat pemberani yang sangat dipuji Rasulullah.
Rasulullah menitipkan wasiat ini kepadanya bukan tanpa sebab.
Beliau memahami karakter Abu Dzar yang taat dan teguh dalam mematuhi segala perintah Allah dan RasulNya.
Berikut tujuh wasiat Nabi yang disampaikan dalam sebuah hadits.

Dari Abu Dzar Al- Ghifari, beliau berkata: ➖“Kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:

1️⃣. Pertama, supaya aku mencintai orang- orang miskin dan dekat dengan mereka;

2️⃣. Kedua, beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku;

3️⃣. Ketiga, beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahimku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku;

4️⃣. Keempat, aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan ‘Laa hawla wa laa quwwata illa billah’ (Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah);

5️⃣. Kelima, aku diperintahkan untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit;

6️⃣. Keenam, beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah; dan

7️⃣. Ketujuh, beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu apapun kepada manusia.” (HR Imam Ahmad At Thabrani, Ibnu Hibban, dan Al- Baihaqi. Syekh Al- Albani menyatakan hadits ini derajatnya shahih).

Sekarang Mari Kita Bahas Wasiatnya Satu per satu:

1️⃣. Kita sering melihat orang miskin dengan pandangan sebelah mata seakan mereka orang yang berderajat rendah, padahal dalam pandangan Allah, kaya-miskin sama sekali bukan ukuran derajat. Derajat di sisi Allah hanya satu, yaitu ketakwaan.
Mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka yaitu dengan membantu dan menolong mereka, bukan sekedar dekat dengan mereka. Apa yang ada pada kita, kita bagi dan kita berikan kepada mereka karena nanti kita akan diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam setiap urusan, dihilangkan kesusahan pada hari Kiamat dan memperoleh ganjaran yang besar.

2️⃣. Rasulullah SAW memerintahkan kita agar senantiasa melihat orang yang berada di bawah kita dalam masalah kehidupan dunia dan mata pencaharian.
Tujuannya supaya kita tetap mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.
Tapi kalau berbicara urusan agama, ketaatan, pendekatan diri kepada Allah SWT, kita seharusnya melihat kepada orang yang berada di atas kita, yaitu para nabi, para sahabat, para syuhada dan orang-orang saleh.
Supaya kita termotivasi untuk meneladani kesungguhan dan kegigihan mereka dalam meningkatkan kualitas ibadah terhadap Allah SWT bahkan berlomba-lomba untuk melakukannya.

3️⃣. Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari keterikatan manusia lainnya, jadi silaturahim merupakan ibadah yang amat agung mulia lagi mudah dan memberikan banyak berkah bagi yang melakukannya.
Apalagi perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi saat ini yang tidak bisa jadi alasan kita untuk menyambung tali silaturahim karena tanpa terhalang jarak dan waktu.
Sebab keutamaan silaturahim itu adalah salah satu tanda dan kewajiban iman, mendapatkan rahmat dan kebaikan dari Allah SWT dan salah stau sebab penting masuk surga dan dijauhkan dari api neraka.

4️⃣. Lafazh “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”
(Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)

mengingatkan kita kalau sudah semestinya kita meyakini bahwa apa yang kita lakukan semata-mata terjadi karena kehendak Allah SWT.
Tanpa-Nya, kita tidak akan pernah bisa mencapai segala apa yang kita rencanakan dan kita upayakan.
Apapun peran dan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manusia, tidak selayaknya ia merasa sombong.
Tidak seharusnya ia merasa bahwa apa yang berhasil diraihnya semata-mata adalah murni hasil kerja keras dan jerih payahnya.

5️⃣. Seringkali manusia, mungkin termasuk kita sendiri, bertemu dengan situasi di mana sulit sekali untuk menyatakan bahwa ini adalah kebenaran dan ini adalah suatu kesalahan.
Latar belakangnya bisa macam-macam: karena rasa sungkan atau rasa segan karena yang sedang kita hadapi adalah orang yang kita hormati atau jabatan atau kedudukannya berada di atas kita.
Padahal semestinya, sepahit apapun kebenaran, ia tetap harus diungkap, baik ditujukan kepada diri sendiri maupun orang lain.

6️⃣. Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi sebelumnya pernah mendapat tantangan dan rintangan saat berdakwah.
Seperti cibiran, gunjingan, hinaan, celaan sampai rintangan yang bersifat fisik dari mereka yang tidak berkenan melihat dakwah Islam berlangsung dengan baik dan lancar.
Orang-orang yang tidak takut dicela hanya karena mengutarakan suatu kebenaran dari ajaran-Nya merupakan orang yang dicintai oleh-Nya.

➖“Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Rabb-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
📖(an-Nahl [16]:25)

7️⃣. Meminta-minta adalah sikap yang sama sekali tidak diajarkan Rasulullah SAW serta para Nabi dan Rasul sebelum beliau.
Sejak belia, Nabi Muhammad SAW sudah bekerja sebagai penggembala dan beranjak dewasa bekerja sebagai pedagang.
Beliau juga sangat menghargai dan menyukai pekerjaan seseorang meskipun hanya menghasilkan upah yang sedikit daripada menengadahkan tangannya kepada orang lain. Bekerja meskipun hanya pedagang asongan, buruh bangunan atau pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menurut pandangan masyarakat kita sebagai pekerjaan yang remeh, itu adlah kebaikan yang besar dibanding mengandalkan hidupnya dari meminta-minta kepada orang lain.

Wassalamu'alaikum, semoga bermanfaat.

4 CARA ALLAH MEMBERI REZEKI KEPADA MAKHLUKNYA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" 4 CARA ALLAH MEMBERI REZEKI KEPADA MAKHLUKNYA "

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🍒Berikut ini adalah beberapa cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dalam memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya menurut Al-Qur'an :


1️⃣. Tingkat Rezeki Pertama Yang Di Jamin Oleh Allah.


➖"Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak di jamin oleh Allah rezekinya,"

 📖(QS. HUD : 6)


🍒Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum, untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Hal tersebut adalah rezeki dasar yang terendah.


2️⃣. Tingkat rezeki yang kedua, yang di dapat sesuai dengan apa yang diusahakan.

➖"Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakan."

 📖(QS. An-Najm : 39)


🍒Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya.

Jika seseorang bekerja selama 2 jam, dapatlah hasil yang 2 jam.

Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, seseorang akan mendapat lebih banyak. Tidak pandangan dia itu sekarang mukmin atau kafir.


3️⃣. Tingkat Rezeki ketiga adalah rezeki lebih bagi orang-orang yang pandai bersyukur.


➖"......Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat ku), maka sesungguhnya azabku sangat pedih."

 📖(QS. Ibrahim : 7)


🍒Inilah rezeki bagi orang yang di sayang oleh Allah.

Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendapat rezeki yang lebih banyak.

Inilah janji Allah!!! Orang yang pandai bersyukur yang dapat hidup bahagia, sejahtera dan tenteram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.


4️⃣. Tingkat Rezeki ke empat adalah rezeki istimewa dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang-orang yang bertaqwa dan bertawakal pada Allah Subhanahu wa Ta'ala.


➖"........Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan bagi-Nya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencelupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

 📖(QS. Ath-thalaq : 2-3)


🍒Peringkat rezeki yang ke empat ini adalah rezeki istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Rezeki ini akan Allah berikan dari arah yang tidak disangka-sangka.

Mungkin pada saat seseorang berada dalam kondisi sangat,-sangat membutuhkan.


Barokallohu fikum.

Jumat, 22 April 2016

MENGAPA SYIAH SENANTIASA MEMUJA HUSEIN SAJA & TIDAK MENCINTAI ANAK-ANAK FATIMAH YANG LAINNYA...??

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" MENGAPA SYIAH SENANTIASA MEMUJA HUSEIN SAJA DAN TIDAK MENCINTAI ANAK-ANAK FATIMAH YANG LAIN...?? "
 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

#SEJARAH

🛑Sebelum menjawab pertanyaan tersebut diatas mari kita lihat daftar anak kandung laki-laki Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu, sebagai berikut:

1. Hasan bin Ali bin Abi Thalib
2. Husein bin Ali bin Abi Thalib
3. Muhsin bin Ali bin Abi Thalib
4. Abbas bin Ali bin Abi Thalib
5. Hilal bin Ali bin Abi Thalib
6. ‘Abdullah bin Ali bin Abi Thalib
7. Jakfar bin Ali bin Abi Thalib
8. Usman bin Ali bin Abi Thalib
9. Ubaidillah bin Ali bin Abi Thalib
10. Abu Bakar bin Ali bin Abi Thalib
11. Umar bin Ali bin Abi Thalib

🛑Pernahkah Anda melihat bendera atau umbul-umbul Syiah yang bertulisan “Wahai Hasan…” atau ﻳﺎ ﺣﺴﻦ ?

🛑Kenapa mereka hanya menyeru Husein saja? Padahal Hasan juga anak kandung Ali bin Abi Thalib, yang juga terlahir dari rahim Fatimah binti Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, (jadi) baik Hasan maupun Husein sama-sama Ahlul Bait. Pernahkah anda mempertanyakan hal ini....?

🛑Tahukah Anda bahwa 12 imam syiah seluruhnya berasal dari keturunan Husein saja? Syiah hanya mensakralkan Husein saja, tidak mensakralkan Hasan, dan tidak juga mensakralkan anak-anak Ali bin Abi Thalib yang lainnya yang semuanya diredhai Allah. Jawabannya adalah: karena Husein menikahi wanita Persia Iran putri raja Yazdegerd yang bernama Shahrbanu atau yang dikenal dengan Syahzinan. Konon ketika Kekaisaran Persia ditaklukkan dan terbunuhnya Kaisar Yazdegerd maka putri-putrinya ditawan. Saat itu Umar menghadiahkan putri sang Kaisar yang bernama Syahzinan kepada Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Husein pun menikahinya. Oleh karena itulah Syiah begitu mensakralkan Husein dan para imam Syiah yang terlahir dari rahim Syahzinan berdarah Persia,
dan bukan seperti klaim mereka bahwa mereka mencintai keluarga Nabi Muhammad saw yang berasal dari Arab.

🛑Hakikatnya, mereka sangat mencintai Ahlu Bait kaisar (Persia) yang menjadi moyang 12 imam yang semuanya berasal dari ibu berdarah Persia, mereka sangat fanatis dalam mencintai dan memuja kakek anak-anak Husein sang kaisar Persia, bukan sang Nabi shallallahu’alayhi wasallam yang berasal dari Arab.

🛑Imam-imam yang mereka sakralkan dan mereka anggap maksum satu level dengan nabi-nabi itu hanyalah imam-imam yang berasal dari keturunan raja Persia Yazdegerd, tidak ada yg berasal dari Arab. Mereka mencintai Husein dan para imamnya karena mereka meyakini bahwa di dalam darah imam itu mengalir darah Persia keturunan kaisar. Mereka hanya mencintai Ahlul Bait kaisar raja Persia, bukan Ahlul Bait nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Demikian, Allahu a'lam

Rabu, 20 April 2016

DIALOG ALLAH DENGAN HAMBANYA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

💕DIALOG ALLAH DENGAN HAMBANYA💕

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


➖Allah : "Hambaku, bangunlah ! Lakukan Shalat Malam 11 Rakaat !"


➖Hamba : "Illahi, aku lelah, tidak sanggup rasanya."


➖Allah : "Hambaku, lakukan 2 rakaat saja dan 1 rakaat witir saja!"


➖Hamba : "Illahi, aku lelah dan rasanya sulit bagiku untuk bangun di tengah malam."


➖Allah : "Hambaku shalat witir saja.."


➖Hamba : "Illahi, hari ini capek sekali, apa tidak ada cara lain ?"


➖Allah : "Hambaku, Wudhulah sebelum tidur lalu menatap ke langit katakan Ya, Allah......"


➖Hamba : "Illahi, aku sudah ngantuk kalau aku bangun nanti ngantuknya hilang."


➖Allah : "hambaku, tayammum saja di tempat tidur mu dan katakan Ya, Allah....."


➖Hamba : "Illahi, udara terasa dingin sekali, aku tak sanggup mengeluarkan tanganku dari dalam selimut."


➖Allah : "Hambaku, kalau begitu sebut saja dalam hati ya Allah dan akan kami hitung itu sebagai Shalat malam."


😴 Sampai disini si hamba sudah tidak peduli karena tertidur pulas.


➖Allah : "Lihatlah wahai Malaikatku, bagaimana telah aku mudahkan semua baginya, akan tetapi dia pergi dariku dan tidur tanpa meninggalkan apapun..!


➖Bila datang waktu Subuh bangunkan dia agar dia bermunajat padaku, Karena aku merindukan suaranya."


➖Malaikat : "Ya Illahi, telah kami bangunkan dia tapi dia kembali tidur."


➖Allah : "Bisikkan di telinganya bahwa aku menantinya."


➖Malaikat : "Illahi, dia tetap tidur."


➖Allah : " katakan, sudah azan sebentar lagi matahari terbit. Bangunlah sebelum habis waktu subuh."


➖Malaikat : "Illahi, apa Engkau tidak ingin marah padanya ?"


➖Allah : "Hambaku tidak memiliki siapapun selain Aku, semoga suatu saat dia bertobat., ketika engkau Shalat aku menyimak dan memandangmu, seakan aku tidak memiliki hamba selainmu...

Namun engkau lalai seakan kau memiliki ratusan Tuhan.."


🌠Betapa Penyayangnya Engkau Ya Roob....

🌠Betapa Pengampunnya Engkau Ya Allah....

🌠Betapa Agungnya Engkau Ya Ilahi....

🌠Ampuni kami hambaMu yang lemah ini.


(Penjabaran dari QS. Al- Muzzamil ayat 1-7 )


#Sumber: Ustadz Nashir Harist LC


Astagfirullah hal'adziim....

Astagfirullah hal'adziim....

Astagfirullah hal'adziim waatubu ilaihi.

10 PINTU SYETAN MENYESATKAN KEBENARAN DAN CARA MELEPAS 3 SIMPUL IKATAN SYETAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

10 PINTU SYETAN MENYESATKAN KEBENARAN DAN CARA MELEPAS 3 SIMPUL IKATAN SYETAN 

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


=========================================

10 PINTU SYETAN MENYESATKAN KEBENARAN


Sejak dari dahulu, nenek moyang syetan telah berjanji kepada Allah SWT bahwa hingga akhir zaman, syetan akan terus menggoda manusia. Tidak tanggung-tanggung, tujuannya adalah agar para manusia menjadi teman mereka di #neraka. 

Sebuah tujuan yang begitu visioner, bukan hanya di dunia namun hingga akhirat, selamanya.


Ada banyak #pintu_syetan untuk menggoda manusia. Benarlah pernyataan yang menyatakan bahwa syetan menggoda dari atas, bawah, kanan, dan kiri. Dari semua penjuru. 

Mencari celah atau pintu mana yang terbuka. 

Berikut ini penjelasan tentang pintu atau jalan yang digunakan syetan untuk menggoda manusia :


Pintu ke-1: Hasad dan Tamak.

Tamak yaitu rakus. Ingin memiliki banyak hal tanpa mau berbagi dengan yang lain. Bila seseorang sudah tamak terhadap sesuatu, maka ada saja yang membuatnya tidak menyadari bahwa syetan sedang menggodanya. Contohnya adalah mereka yang rebutan harta warisan.


Pintu ke-2 : Marah.

Marah dapat merusak akal. Wajar bila pada saat marah kita tidak mampu membuat keputusan yang bijak. Tidak jarang keputusan yang diambil saat marah hanya untuk memuaskan diri, tanpa memperdulikan kepentingan yang lain. Sebab itu kita perlu untuk melindungi diri dari godaan semacam ini.


Diriwayatkan dari Sulaimân bin Shurd Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah duduk di samping Nabi saat dua orang lelaki tengah saling caci. Salah seorang dari mereka telah memerah wajahnya, dan urat lehernya tegang. Beliau bersabda, “Aku benar-benar mengetahui perkataan yang bila diucapkannya, niscaya akan lenyap apa (emosi) yang ia alami. Andai ia mengatakan: a’ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm, pastilah akan lenyap emosi yang ada padanya (HR. al-Bukhâri)


Pintu ke-3 : Berhias yang tidak perlu.

Hal ini tidak hanya meliputi perhiasan berupa emas dan sejenisnya. Namun juga menghiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada dengan tujuan yang tidak penting, misalnya untuk pamer.


Pintu ke-4 : Kekenyangan.

Kekenyangan akan menyebabkan kuatnya syahwat dan melemahnya keinginan melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan didapatkan di akhirat, sebagaimana dalam hadits:

“Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti.” (HR. Tirmidzi)


Pintu ke-5 : Tamak pada orang lain.

Tamak kepada orang lain disini maksudnya adalah menjilat orang lain. Memuji-muji orang lain hanya agar diberikan kemudahan untuk melakukan kesalahan atau maksiat.


Pintu ke-6 : Tergesa-gesa.

Hal yang perlu diingat adalah, tergesa-gesa dan bersegera itu berbeda. Tergesa-gesa erat kaitannya dengan sifat kurang sabar.


Pintu ke-7 : Cinta harta.

Cinta kepada harta atau duniawi akan membuat kita menjadi orang yang perhitungan dan pelit. Sehingga tidak mau melakukan kebaikan melalui harta yang dimilikinya.


Pintu ke-8 : Mengajak fanatik golongan.

Bentuknya adalah mengajak orang awam supaya ta’ashub (fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu. Serta tidak mau beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.


Pintu ke-9 : Mengajak orang awam untuk memikirkan dzat Allah SWT.

Pahal hal ini ketika dipikirkan oleh mereka yang masih fakir ilmu hanya akan membuat ragu dan akhirnya bisa berpaling.


Pintu ke-10 : Buruk sangka.

Apabila seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzdhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Padahal sebagai muslim kita diajarkan untuk tidak merasa lebih baik dari pada orang lain.


Wallahu a'lam bish showaab


Semoga kita dan anak cucu kita dapat menghindari sifat2 tersebut diatas dan dapat membentengi diri dari godaan setan, dengan jalan :


> Dengan banyak mengingat Allah (dzikir) ketika memulai setiap pekerjaan.


> Sabar, Sholat, syukur dan ikhlas dalam setiap amal perbuatan.


> Memperbanyak baca Al Quran, Dzikir kepada Allah, dan Istighfar.

Rasulullah bersabda,” Sesungguhnya, setan meletakkan belalainya di atas hati manusia, jika ia banyak berdzikir kepada Allah, maka setan menarik belalainya ke atas. Namun, jika ia lupa dengan Allah maka setan melahap hatinya.” (HR.Ibnu Abi Dunya)


> Menghindari dari kekenyangan sekalipun dari makanan yang halal.

Allah berfirman,” ….makanlah dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan…” ( QS.Al-A’raf:31)


Rasulullah bersabda,” Sesungguhnya setan bergerak dalam diri manusia pada aliran darahnya, maka sempitkanlah aliran setan dengan lapar” ( HR.Ahmad)


> Tidak tergesa-gesa dan berhati-hati dalam melakukan segala urusan.

Rasulullah bersabda,” Tergesa-gesa adalah dari setan dan berhati-hati adalah dari Allah Ta’ala.”


> Qana’ah dan ridha dengan nasib setiap makhluk yang telah ditentukan Allah.


> Meyakini bahwa semua yang ada di tangan manusia akan sirna, sedangkan apa yang ada di sisi Allah akan kekal abadi.


> Selalu bertakwa dan takut akan kematian yang akan datang tiba2

"Ittaqullaha haitsumaa kunta.. (takutlah kamu kepada Allah dimanpun kamu berada)"


Dan masih banyak lagi cara membentengi diri dari godaan setan yang terkutuk.




MELEPAS 3 SIMPUL IKATAN SYETAN 


Allah subhaanahu wa ta’aala menganjurkan ummat Islam untuk bangun malam menegakkan sholat malam atau tahajjud atau qiyamul-lail. Hal ini sebagai tambahan yang akan membawa banyak manfaat bagi seorang muslim.


وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا


”Dan pada sebahagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Israa ayat 79)


Muslim yang sholat tahajjud dijanjikan Allah ta’aala akan diangkat derajatnya ke tempat terpuji. Oleh karenanya Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tidak pernah membiarkan malam berlalu tanpa bangun untuk sholat tahajjud. Bahkan dalam suatu kesempatan isteri beliau, Aisyah radhiyallahu ’anha tampak tidak tega melihat akibat lamanya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berdiri dalam sholat.


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ


رِجْلَاهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ


مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا


Apabila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sholat beliau berdiri hingga kedua kaki beliau pecah-pecah. Maka Aisyah radhiyallahu ’anha berkata: “Ya Rasulullah, mengapa engkau berbuat demikian padahal telah diampuni segenap dosamu yang lalu dan yang akan datang.” Maka beliau bersabda: ”Tidak pantaskah aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR Muslim 13/442)


Tapi bagi orang yang belum terbiasa melaksanakan sholat malam ia akan merasakannya sebagai suatu ibadah yang sangat berat. Dan biasanya faktor yang paling menghambat adalah ketidakberdayaannya melawan nafsu tidurnya. Apalagi bagi mereka yang super sibuk di siang hari sampai malam hari. Mereka cenderung akan menganggap sholat tahajjud sebagai sholat sunnah yang dirasa tidak terlalu penting. Padahal walaupun ia berstatus hukum sunnah bukan wajib, tetapi faktanya menunjukkan bahwa tidak satu malampun Nabi shollallahu ’alaih wa sallam pernah meninggalkan praktek sholat tahajjud. Hal ini menggambarkan betapa besar keistimewaan sholat tahajjud.


Bahkan sahabatpun pernah ketiduran sehingga terlewat melakukan sholat malam. Dalam hal ini Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan bahwa orang yang tertidur sampai subuh sehingga tidak melaksanakan sholat malam berarti telinganya telah berhasil dikencingi syetan ketika sedang tidur malam.


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ


فَقِيلَ مَا زَالَ نَائِمًا حَتَّى أَصْبَحَ مَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ فَقَالَ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ


Dari Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhu, dia berkata: “Disebutkan tentang seseorang di hadapan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dengan mengatakan: ”Ia senantiasa tidur hingga subuh, ia tidak bangun untuk sholat.” Maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan telah kencing di telinganya.” (HR Bukhary 4/313)


Maka, alhamdulillah kita ummat Islam memperoleh bimbingan langsung dari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bagaimana kiat mengatasi kemalasan untuk bangun sholat malam. Dan ternyata dalam hadits ini kita diajarkan perkara ghaib yang tidak mungkin bakal kita ketahui kecuali lewat informasi kenabian yang Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sendiri tentu dapatkan dari Allah ta’aala Yang Maha Mengetahui perkara yang ghaib maupun nyata. Rupanya saat manusia sedang tidur malam syetan bekerja keras untuk menghalanginya dari bangun mengingat Allah ta’aala dan beribadah.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ


“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan: Bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhary 4/310)


Jadi, ada tiga langkah yang harus dilakukan seorang muslim agar lebih mudah bangun di tengah malam.


Pertama, saat ia terjaga hendaknya ia langsung mengingat Allah ta’aala. Di antaranya bisa dengan mengamalkan hadist di bawah ini. Ini menjadi pelepas simpul ikatan syetan pertama.


كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا


وَ أَمُوتُ وَإِذَا قَامَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ


“Apabila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam beranjak ke tempat tidur, beliau mengucapkan: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati.” Jika beliau bangun beliau mengucapkan: ”Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia mematikan kami dan kepada-Nya kami dikembalikan.” (HR Bukhary 19/374)


Kedua, segera berwudhu. Ini menjadi pelepas simpul ikatan syetan yang kedua.


Ketiga, segera menegakkan sholat malam. Usahakan sejumlah sepuluh rakaat tahajjud dan satu rakaat witir.


InsyaAllah jika ketiga langkah di atas konsisten dikerjakan maka di pagi seseorang akan menjadi bersemangat dan segar. Siap untuk mengisi harinya dengan berbagai amal sholeh, ibadah, da’wah dan jihad.


Semoga Allah selalu melindungi dan menjaga kita agar terhindar dari setiap godaan setan, agar senantiasa tetap kuat dan ta'at menjalankan segala perintahNYA dan menjauhi segala laranganNYA.. Aamiin..... In syaa Allah....

Allahul musta'an


Hafizhanallah wa Hadaanallahi waiyyakum ajma'iin....




Selasa, 19 April 2016

MENGENAL 313 PEJUANG TERBAIK AHLUL BADAR

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" MENGENAL 313 PEJUANG TERBAIK AHLUL BADAR "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

🐎 Perang Badar Al-Kubra merupakan peristiwa besar bersejarah yang menentukan masa depan Islam dan kaum muslimin.

🐎 Perang Badar Al-Kubra (غزوة بدر) merupakan peristiwa besar bersejarah yang menentukan masa depan Islam dan kaum muslimin. 

🐎 Perang ini terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriyah (13 Maret 624 Masehi) dan dikenal sebagai perang ideologi bertemunya dua kekuatan yaitu pasukan muslim dengan kafir Quraisy.

🐎 Sebanyak 313 pasukan muslim yang merupakan orang-orang terbaik mengalahkan pasukan kafir Quraisy yang berjumlah 1.000 orang. 

🐎 Al-Qur'an menamakan peristiwa itu dengan Yaumul Furqan (hari pembeda) yaitu hari bertemunya 2 pasukan. 
Inilah karunia besar Allah untuk kaum muslimin. 

🐎 Dalam Kitab Ar-Rahiqul Makhtum Sirah Nabawiyah karya Syeikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri dijelaskan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam hanya membawa 313 pasukan muslim di perang Badar, perang yang terjadi di lembah bernama Badar antara Makkah dan Madinah.
 Rinciannya, 82 sahabat muhajirin, 61 orang dari suku Aus, dan 170 dari suku Khazraj.

🐎 Ahlul Badr (pejuang perang Badar) radhiallahu 'anhum adalah orang-orang paling mulia (afdhol) sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). 

🐎 Dalam Al-Qur'an, Allah Ta'ala berfirman:

كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

➖ "…Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." 
📖(QS. Al Baqarah: 249). 

🐎 Dalam riwayat Imam Ahmad dengan sanad yang sesuai syarat Imam Muslim dari hadis Jabir, ditegaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لَنْ يَدْخُلَ النَّارَ أَحَدٌ شَهِدَ بَدْرًا

➖"Yang ikut serta dalam Perang Badar tidak akan masuk neraka". 
📖(Al-Fath, 9/46). 

🐎 Adapun sahabat Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu walaupun tidak ikut dalam pertempuran itu,Rasulullah SAW tetap memberinya bagian dari harta rampasan perang. Nabi memerintahkan Utsman di rumah untuk menjaga istrinya yang juga putri Rasulullah kala itu sedang sakit.

🐎 Berikut Nama 313 Pejuang Perang Badar:

1. Sayyiduna Muhammad Rasulullah ﷺ.
2. Abu Bakar as-Shiddiq رضي الله عنه
3. Umar bin al-Khattab رضي الله عنه
4. Utsman bin Affan رضي الله عنه
5. Ali bin Abu Tholib رضي الله عنه
6. Talhah bin ‘Ubaidillah رضي الله عنه
7. Bilal bin Rabbah رضي الله عنه
8. Hamzah bin Abdul Muttolib رضي الله عنه
9. Abdullah bin Jahsyi رضي الله عنه
10. Al-Zubair bin al-Awwam رضي الله عنه
11. Mus’ab bin Umair bin Hasyim رضي الله عنه
12. Abdur Rahman bin ‘Auf رضي الله عنه
13. Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه
14. Sa’ad bin Abi Waqqas رضي الله عنه
15. Abu Kabsyah al-Faris رضي الله عنه
16. Anasah al-Habsyi رضي الله عنه
17. Zaid bin Harithah al-Kalbi رضي الله عنه
18. Marthad bin Abi Marthad al-Ghanawi رضي الله عنه
19. Abu Marthad al-Ghanawi رضي الله عنه
20. Al-Husain bin al-Harith bin Abdul Muttolib رضي الله عنه
21. ‘Ubaidah bin al-Harith bin Abdul Muttolib رضي الله عنه
22. Al-Tufail bin al-Harith bin Abdul Muttolib رضي الله عنه
23. Mistah bin Usasah bin ‘Ubbad bin Abdul Muttolib رضي الله عنه
24. Abu Huzaifah bin ‘Utbah bin Rabi’ah رضي الله عنه
25. Subaih (maula Abi ‘Asi bin Umaiyyah) رضي الله عنه
26. Salim (maula Abu Huzaifah) رضي الله عنه
27. Sinan bin Muhsin رضي الله عنه
28. ‘Ukasyah bin Muhsin رضي الله عنه
29. Sinan bin Abi Sinan رضي الله عنه
30. Abu Sinan bin Muhsin رضي الله عنه
31. Syuja’ bin Wahab رضي الله عنه
32. ‘Utbah bin Wahab رضي الله عنه
33. Yazid bin Ruqais رضي الله عنه
34. Muhriz bin Nadhlah رضي الله عنه
35. Rabi’ah bin Aksam رضي الله عنه
36. Thaqfu bin Amir رضي الله عنه
37. Malik bin Amir رضي الله عنه
38. Mudlij bin Amir رضي الله عنه
39. Abu Makhsyi Suwaid bin Makhsyi al-To’i رضي الله عنه
40. ‘Utbah bin Ghazwan رضي الله عنه
41. Khabbab (maula ‘Utbah bin Ghazwan) رضي الله عنه
42. Hathib bin Abi Balta’ah al-Lakhmi رضي الله عنه
43. Sa’ad al-Kalbi (maula Hathib) رضي الله عنه
44. Suwaibit bin Sa’ad bin Harmalah رضي الله عنه
45. Umair bin Abi Waqqas رضي الله عنه
46. Al-Miqdad bin ‘Amru رضي الله عنه
47. Mas’ud bin Rabi’ah رضي الله عنه
48. Zus Syimalain Amru bin Amru رضي الله عنه
49. Khabbab bin al-Arat al-Tamimi رضي الله عنه
50. Amir bin Fuhairah رضي الله عنه
51. Suhaib bin Sinan رضي الله عنه
52. Abu Salamah bin Abdul Asad رضي الله عنه
53. Syammas bin Uthman رضي الله عنه
54. Al-Arqam bin Abi al-Arqam رضي الله عنه
55. Ammar bin Yasir رضي الله عنه
56. Mu’attib bin ‘Auf al-Khuza’i رضي الله عنه
57. Zaid bin al-Khattab رضي الله عنه
58. Amru bin Suraqah رضي الله عنه
59. Abdullah bin Suraqah رضي الله عنه
60. Sa’id bin Zaid bin Amru رضي الله عنه
61. Mihja bin Akk (maula Umar bin al-Khattab) رضي الله عنه
62. Waqid bin Abdullah al-Tamimi رضي الله عنه
63. Khauli bin Abi Khauli al-Ijli رضي الله عنه
64. Malik bin Abi Khauli al-Ijli رضي الله عنه
65. Amir bin Rabi’ah رضي الله عنه
66. Amir bin al-Bukair رضي الله عنه
67. Aqil bin al-Bukair رضي الله عنه
68. Khalid bin al-Bukair رضي الله عنه
69. Iyas bin al-Bukair رضي الله عنه
70. Uthman bin Maz’un رضي الله عنه
71. Qudamah bin Maz’un رضي الله عنه
72. Abdullah bin Maz’un رضي الله عنه
73. Al-Saib bin Uthman bin Maz’un رضي الله عنه
74. Ma’mar bin al-Harith رضي الله عنه
75. Khunais bin Huzafah رضي الله عنه
76. Abu Sabrah bin Abi Ruhm رضي الله عنه
77. Abdullah bin Makhramah رضي الله عنه
78. Abdullah bin Suhail bin Amru رضي الله عنه
79. Wahab bin Sa’ad bin Abi Sarah رضي الله عنه
80. Hatib bin Amru رضي الله عنه
81. Umair bin Auf رضي الله عنه
82. Sa’ad bin Khaulah رضي الله عنه
83. Abu Ubaidah Amir al-Jarah رضي الله عنه
84. Amru bin al-Harith رضي الله عنه
85. Suhail bin Wahab bin Rabi’ah رضي الله عنه
86. Safwan bin Wahab رضي الله عنه
87. Amru bin Abi Sarah bin Rabi’ah رضي الله عنه
88. Sa’ad bin Muaz رضي الله عنه
89. Amru bin Muaz رضي الله عنه
90. Al-Harith bin Aus رضي الله عنه
91. Al-Harith bin Anas رضي الله عنه
92. Sa’ad bin Zaid bin Malik رضي الله عنه
93. Salamah bin Salamah bin Waqsyi رضي الله عنه
94. ‘Ubbad bin Waqsyi رضي الله عنه
95. Salamah bin Thabit bin Waqsyi رضي الله عنه
96. Rafi’ bin Yazid bin Kurz رضي الله عنه
97. Al-Harith bin Khazamah bin ‘Adi رضي الله عنه
98. Muhammad bin Maslamah al-Khazraj رضي الله عنه
99. Salamah bin Aslam bin Harisy رضي الله عنه
100. Abul Haitham bin al-Tayyihan رضي الله عنه
101. ‘Ubaid bin Tayyihan رضي الله عنه
102. Abdullah bin Sahl رضي الله عنه
103. Qatadah bin Nu’man bin Zaid رضي الله عنه
104. Ubaid bin Aus رضي الله عنه
105. Nasr bin al-Harith bin ‘Abd رضي الله عنه
106. Mu’attib bin ‘Ubaid رضي الله عنه
107. Abdullah bin Tariq al-Ba’lawi رضي الله عنه
108. Mas’ud bin Sa’ad رضي الله عنه
109. Abu Absi Jabr bin Amru رضي الله عنه
110. Abu Burdah Hani’ bin Niyyar al-Ba’lawi رضي الله عنه
111. Asim bin Thabit bin Abi al-Aqlah رضي الله عنه
112. Mu’attib bin Qusyair bin Mulail رضي الله عنه
113. Abu Mulail bin al-Az’ar bin Zaid رضي الله عنه
114. Umair bin Mab’ad bin al-Az’ar رضي الله عنه
115. Sahl bin Hunaif bin Wahib رضي الله عنه
116. Abu Lubabah Basyir bin Abdul Munzir رضي الله عنه
117. Mubasyir bin Abdul Munzir رضي الله عنه
118. Rifa’ah bin Abdul Munzir رضي الله عنه
119. Sa’ad bin ‘Ubaid bin al-Nu’man رضي الله عنه
120. ‘Uwaim bin Sa’dah bin ‘Aisy رضي الله عنه
121. Rafi’ bin Anjadah رضي الله عنه
122. ‘Ubaidah bin Abi ‘Ubaid رضي الله عنه
123. Tha’labah bin Hatib رضي الله عنه
124. Unais bin Qatadah bin Rabi’ah رضي الله عنه
125. Ma’ni bin Adi al-Ba’lawi رضي الله عنه
126. Thabit bin Akhram al-Ba’lawi رضي الله عنه
127. Zaid bin Aslam bin Tha’labah al-Ba’lawi رضي الله عنه
128. Rib’ie bin Rafi’ al-Ba’lawi رضي الله عنه
129. Asim bin Adi al-Ba’lawi رضي الله عنه
130. Jubr bin ‘Atik رضي الله عنه
131. Malik bin Numailah al-Muzani رضي الله عنه
132. Al-Nu’man bin ‘Asr al-Ba’lawi رضي الله عنه
133. Abdullah bin Jubair رضي الله عنه
134. Asim bin Qais bin Thabit رضي الله عنه
135. Abu Dhayyah bin Thabit bin al-Nu’man رضي الله عنه
136. Abu Hayyah bin Thabit bin al-Nu’man رضي الله عنه
137. Salim bin Amir bin Thabit رضي الله عنه
138. Al-Harith bin al-Nu’man bin Umayyah رضي الله عنه
139. Khawwat bin Jubair bin al-Nu’man رضي الله عنه
140. Al-Munzir bin Muhammad bin ‘Uqbah رضي الله عنه
141. Abu ‘Uqail bin Abdullah bin Tha’labah رضي الله عنه
142. Sa’ad bin Khaithamah رضي الله عنه
143. Munzir bin Qudamah bin Arfajah رضي الله عنه
144. Tamim (maula Sa’ad bin Khaithamah) رضي الله عنه
145. Al-Harith bin Arfajah رضي الله عنه
146. Kharijah bin Zaid bin Abi Zuhair رضي الله عنه
147. Sa’ad bin al-Rabi’ bin Amru رضي الله عنه
148. Abdullah bin Rawahah رضي الله عنه
149. Khallad bin Suwaid bin Tha’labah رضي الله عنه
150. Basyir bin Sa’ad bin Tha’labah رضي الله عنه
151. Sima’ bin Sa’ad bin Tha’labah رضي الله عنه
152. Subai bin Qais bin ‘Isyah رضي الله عنه
153. ‘Ubbad bin Qais bin ‘Isyah رضي الله عنه
154. Abdullah bin Abbas رضي الله عنه
155. Yazid bin al-Harith bin Qais رضي الله عنه
156. Khubaib bin Isaf bin ‘Atabah رضي الله عنه
157. Abdullah bin Zaid bin Tha’labah رضي الله عنه
158. Huraith bin Zaid bin Tha’labah رضي الله عنه
159. Sufyan bin Bisyr bin Amru رضي الله عنه
160. Tamim bin Ya’ar bin Qais رضي الله عنه
161. Abdullah bin Umair رضي الله عنه
162. Zaid bin al-Marini bin Qais رضي الله عنه
163. Abdullah bin ‘Urfutah رضي الله عنه
164. Abdullah bin Rabi’ bin Qais رضي الله عنه
165. Abdullah bin Abdullah bin Ubai رضي الله عنه
166. Aus bin Khauli bin Abdullah رضي الله عنه
167. Zaid bin Wadi’ah bin Amru رضي الله عنه
168. ‘Uqbah bin Wahab bin Kaladah رضي الله عنه
169. Rifa’ah bin Amru bin Amru bin Zaid رضي الله عنه
170. Amir bin Salamah رضي الله عنه
171. Abu Khamishah Ma’bad bin Ubbad رضي الله عنه
172. Amir bin al-Bukair رضي الله عنه
173. Naufal bin Abdullah bin Nadhlah رضي الله عنه
174. ‘Utban bin Malik bin Amru bin al-Ajlan رضي الله عنه
175. ‘Ubadah bin al-Somit رضي الله عنه
176. Aus bin al-Somit رضي الله عنه
177. Al-Nu’man bin Malik bin Tha’labah رضي الله عنه
178. Thabit bin Huzal bin Amru bin Qarbus رضي الله عنه
179. Malik bin Dukhsyum bin Mirdhakhah رضي الله عنه
180. Al-Rabi’ bin Iyas bin Amru bin Ghanam رضي الله عنه
181. Waraqah bin Iyas bin Ghanam رضي الله عنه
182. Amru bin Iyas رضي الله عنه
183. Al-Mujazzar bin Ziyad bin Amru رضي الله عنه
184. ‘Ubadah bin al-Khasykhasy رضي الله عنه
185. Nahhab bin Tha’labah bin Khazamah رضي الله عنه
186. Abdullah bin Tha’labah bin Khazamah رضي الله عنه
187. Utbah bin Rabi’ah bin Khalid رضي الله عنه
188. Abu Dujanah Sima’ bin Kharasyah رضي الله عنه
189. Al-Munzir bin Amru bin Khunais رضي الله عنه
190. Abu Usaid bin Malik bin Rabi’ah رضي الله عنه
191. Malik bin Mas’ud bin al-Badan رضي الله عنه
192. Abu Rabbihi bin Haqqi bin Aus رضي الله عنه
193. Ka’ab bin Humar al-Juhani رضي الله عنه
194. Dhamrah bin Amru رضي الله عنه
195. Ziyad bin Amru رضي الله عنه
196. Basbas bin Amru رضي الله عنه
197. Abdullah bin Amir al-Ba’lawi رضي الله عنه
198. Khirasy bin al-Shimmah bin Amru رضي الله عنه
199. Al-Hubab bin al-Munzir bin al-Jamuh رضي الله عنه
200. Umair bin al-Humam bin al-Jamuh رضي الله عنه
201. Tamim (maula Khirasy bin al-Shimmah) رضي الله عنه
202. Abdullah bin Amru bin Haram رضي الله عنه
203. Muaz bin Amru bin al-Jamuh رضي الله عنه
204. Mu’awwiz bin Amru bin al-Jamuh رضي الله عنه
205. Khallad bin Amru bin al-Jamuh رضي الله عنه
206. ‘Uqbah bin Amir bin Nabi bin Zaid رضي الله عنه
207. Hubaib bin Aswad رضي الله عنه
208. Thabit bin al-Jiz’i رضي الله عنه
209. Umair bin al-Harith bin Labdah رضي الله عنه
210. Basyir bin al-Barra’ bin Ma’mur رضي الله عنه
211. Al-Tufail bin al-Nu’man bin Khansa’ رضي الله عنه
212. Sinan bin Saifi bin Sakhr bin Khansa’ رضي الله عنه
213. Abdullah bin al-Jaddi bin Qais رضي الله عنه
214. Atabah bin Abdullah bin Sakhr رضي الله عنه
215. Jabbar bin Umaiyah bin Sakhr رضي الله عنه
216. Kharijah bin Humayyir al-Asyja’i رضي الله عنه
217. Abdullah bin Humayyir al-Asyja’i رضي الله عنه
218. Yazid bin al-Munzir bin Sahr رضي الله عنه
219. Ma’qil bin al-Munzir bin Sahr رضي الله عنه
220. Abdullah bin al-Nu’man bin Baldumah رضي الله عنه
221. Al-Dhahlak bin Harithah bin Zaid رضي الله عنه
222. Sawad bin Razni bin Zaid رضي الله عنه
223. Ma’bad bin Qais bin Sakhr bin Haram رضي الله عنه
224. Abdullah bin Qais bin Sakhr bin Haram رضي الله عنه
225. Abdullah bin Abdi Manaf رضي الله عنه
226. Jabir bin Abdullah bin Riab رضي الله عنه
227. Khulaidah bin Qais bin al-Nu’man رضي الله عنه
228. An-Nu’man bin Yasar رضي الله عنه
229. Abu al-Munzir Yazid bin Amir رضي الله عنه
230. Qutbah bin Amir bin Hadidah رضي الله عنه
231. Sulaim bin Amru bin Hadidah رضي الله عنه
232. Antarah (maula Qutbah bin Amir) رضي الله عنه
233. Abbas bin Amir bin Adi رضي الله عنه
234. Abul Yasar Ka’ab bin Amru bin Abbad رضي الله عنه
235. Sahl bin Qais bin Abi Ka’ab bin al-Qais رضي الله عنه
236. Amru bin Talqi bin Zaid bin Umaiyah رضي الله عنه
237. Muaz bin Jabal bin Amru bin Aus رضي الله عنه
238. Qais bin Mihshan bin Khalid رضي الله عنه
239. Abu Khalid al-Harith bin Qais bin Khalid رضي الله عنه
240. Jubair bin Iyas bin Khalid رضي الله عنه
241. Abu Ubadah Sa’ad bin Uthman رضي الله عنه
242. ‘Uqbah bin Uthman bin Khaladah رضي الله عنه
243. Ubadah bin Qais bin Amir bin Khalid رضي الله عنه
244. As’ad bin Yazid bin al-Fakih رضي الله عنه
245. Al-Fakih bin Bisyr رضي الله عنه
246. Zakwan bin Abdu Qais bin Khaladah رضي الله عنه
247. Muaz bin Ma’ish bin Qais bin Khaladah رضي الله عنه
248. Aiz bin Ma’ish bin Qais bin Khaladah رضي الله عنه
249. Mas’ud bin Qais bin Khaladah رضي الله عنه
250. Rifa’ah bin Rafi’ bin al-Ajalan رضي الله عنه
251. Khallad bin Rafi’ bin al-Ajalan رضي الله عنه
252. Ubaid bin Yazid bin Amir bin al-Ajalan رضي الله عنه
253. Ziyad bin Lubaid bin Tha’labah رضي الله عنه
254. Khalid bin Qais bin al-Ajalan رضي الله عنه
255. Rujailah bin Tha’labah bin Khalid رضي الله عنه
256. Atiyyah bin Nuwairah bin Amir رضي الله عنه
257. Khalifah bin Adi bin Amru رضي الله عنه
258. Rafi’ bin al-Mu’alla bin Luzan رضي الله عنه
259. Abu Ayyub bin Khalid al-Ansari رضي الله عنه
260. Thabit bin Khalid bin al-Nu’man رضي الله عنه
261. ‘Umarah bin Hazmi bin Zaid رضي الله عنه
262. Suraqah bin Ka’ab bin Abdul Uzza رضي الله عنه
263. Suhail bin Rafi’ bin Abi Amru رضي الله عنه
264. Adi bin Abi al-Zaghba’ al-Juhani رضي الله عنه
265. Mas’ud bin Aus bin Zaid رضي الله عنه
266. Abu Khuzaimah bin Aus bin Zaid رضي الله عنه
267. Rafi’ bin al-Harith bin Sawad bin Zaid رضي الله عنه
268. Auf bin al-Harith bin Rifa’ah رضي الله عنه
269. Mu’awwaz bin al-Harith bin Rifa’ah رضي الله عنه
270. Muaz bin al-Harith bin Rifa’ah رضي الله عنه
271. An-Nu’man bin Amru bin Rifa’ah رضي الله عنه
272. Abdullah bin Qais bin Khalid رضي الله عنه
273. Wadi’ah bin Amru al-Juhani رضي الله عنه
274. Ishmah al-Asyja’i رضي الله عنه
275. Thabit bin Amru bin Zaid bin Adi رضي الله عنه
276. Sahl bin ‘Atik bin al-Nu’man رضي الله عنه
277. Tha’labah bin Amru bin Mihshan رضي الله عنه
278. Al-Harith bin al-Shimmah bin Amru رضي الله عنه
279. Ubai bin Ka’ab bin Qais رضي الله عنه
280. Anas bin Muaz bin Anas bin Qais رضي الله عنه
281. Aus bin Thabit bin al-Munzir bin Haram رضي الله عنه
282. Abu Syeikh bin Ubai bin Thabit رضي الله عنه
283. Abu Tolhah bin Zaid bin Sahl رضي الله عنه
284. Abu Syeikh Ubai bin Thabit رضي الله عنه
285. Harithah bin Suraqah bin al-Harith رضي الله عنه
286. Amru bin Tha’labah bin Wahb bin Adi رضي الله عنه
287. Salit bin Qais bin Amru bin ‘Atik رضي الله عنه
288. Abu Salit bin Usairah bin Amru رضي الله عنه
289. Thabit bin Khansa’ bin Amru bin Malik رضي الله عنه
290. Amir bin Umaiyyah bin Zaid رضي الله عنه
291. Muhriz bin Amir bin Malik رضي الله عنه
292. Sawad bin Ghaziyyah رضي الله عنه
293. Abu Zaid Qais bin Sakan رضي الله عنه
294. Abul A’war bin al-Harith bin Zalim رضي الله عنه
295. Sulaim bin Milhan رضي الله عنه
296. Haram bin Milhan رضي الله عنه
297. Qais bin Abi Sha’sha’ah رضي الله عنه
298. Abdullah bin Ka’ab bin Amru رضي الله عنه
299. ‘Ishmah al-Asadi رضي الله عنه
300. Abu Daud Umair bin Amir bin Malik رضي الله عنه
301. Suraqah bin Amru bin ‘Atiyyah رضي الله عنه
302. Qais bin Mukhallad bin Tha’labah رضي الله عنه
303. Al-Nu’man bin Abdi Amru bin Mas’ud رضي الله عنه
304. Al-Dhahhak bin Abdi Amru رضي الله عنه
305. Sulaim bin al-Harith bin Tha’labah رضي الله عنه
306. Jabir bin Khalid bin Mas’ud رضي الله عنه
307. Sa’ad bin Suhail bin Abdul Asyhal رضي الله عنه
308. Ka’ab bin Zaid bin Qais رضي الله عنه
309. Bujir bin Abi Bujir al-Abbasi رضي الله عنه
310. ‘Itban bin Malik bin Amru al-Ajalan رضي الله عنه
311. ‘Ismah bin al-Hushain bin Wabarah رضي الله عنه
312. Hilal bin al-Mu’alla al-Khazraj رضي الله عنه
313. Oleh bin Syuqrat رضي الله عنه
(khadam Nabi ﷺ )

🐎 Demikian ulasan singkat Perang Badar dan 313 nama-nama pejuang Ahlul Badar. Semoga Allah Ta'ala memberikan sebaik-baik balasan dan kedudukan terbaik untuk semua nama-nama Ahlul Badar. Mudah-mudahan kita juga mendapat bagian syafa'at para Syuhada Badar yang mulia ini.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

KISAH PARA SAHABAT DI PENGHUJUNG RAMADHAN

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
"KISAH PARA SAHABAT DI PENGHUJUNG RAMADHAN" 
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

🌙Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menilai Ramadan dan lebaran kita dari kemeriahannya, tapi bagaimana perubahan yang terjadi pada diri umatnya; apakah semakin taat dan mendekat kepada-Nya.

🌙Ada sebuah ungkapan yang sangat tepat disampaikan Ibn al-Qayyim al-Jauzi, seorang ahli fiqih, tafsir, ahli hadits, penghafal Alquran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid yang hidup di abad ke-13 M. Beliau mengatakan: bukanlah berhari raya dengan pakaian baru, sesungguhnya berhari raya itu bagi orang yang ketaatan dan ketaqwaannya bertambah.

🌙Bagi orang-orang yang mengerti hakikat hari yang fitri, tentu dia tidak akan memilih berjejalan di toko pakaian di hari-hari terakhir Ramadan. Tetapi sebagaimana orang-orang mulia, generasi awal umat ini, mereka memanfaatkan waktu Ramadan ini dengan berbuat kebaikan, semaksimal yang mereka bisa.

🌙Lihatlah keteladanan Ali bin Abi Thalib ra yang disaksikan dua sahabat karibnya; Ibnu Rafi’i dan Abu Al Aswad Ad Du’ali. Kisah ini juga termaktub pada dua Kitab Sirah Ashabunnabi, karya Syekh Mahmud al-Misri dan Syiar A’lam An-Nubala’, karya Imam Adz-Dzahabi. 
Dikisahkan, usai salat Ashar, setelah seharian beliau merasa sedih, karena bulan Ramadan akan segera berakhir, Sayyidina Ali ra. kemudian pulang dari masjid.

•Sesampainya di rumah, ia disambut sang istri tercinta Sayyidah Fathimah Az-Zahra ra. dengan pertanyaan penuh perhatian, “Kenapa engkau terlihat pucat, kekasihku,” sapa Sayyidah Fatimah.

➖“Tak ada tanda-tanda keceriaan sedikitpun di wajahmu, padahal sebentar lagi kita akan menyambut hari kemenangan?,” lanjutnya.

•Ali hanya terdiam lesu, tak berapa lama kemudian ia minta pertimbangan sang istri untuk mensedekahkan semua simpanan pangannya kepada fakir miskin. 
➖“Hampir sebulan kita mendapat pendidikan dari Ramadan, bahwa lapar dan haus itu teramat pedih. Segala puji bagi Allah, yang sering memberi hari-hari kita dengan perut sering terisi,” kata Ali.

•Sore itu juga, beberapa jam sebelum takbir berkumandang, Sayyidina Ali ibn Abi Thalib ra. terlihat sibuk mendorong pedatinya, yang terdiri dari tiga karung gandum dan dua karung kurma hasil dari panen kebunnya. Ia berkeliling dari pojok kota dan perkampungan untuk membagi-bagikan gandum dan kurma itu kepada fakir miskin dan yatim/piatu.

🌙Ibnu Rajab dalam Kitab Lathaiful Ma'arif juga menceritakan, bagaimana generasi terbaik umat ini ketika menghadapi perpisahan dengan Ramadan. Para sahabat Rasulullah SAW, mereka orang-orang yang paling antusias dalam menyempurnakan dan melakukan hal terbaik dalam beramal. Mereka juga antusias agar amalnya diterima. Mereka sangat takut amalnya ditolak dan tidak diterima. Mereka itulah sekelompok manusia yang Allah nyatakan dalam Alquran melalui firman-Nya:

➖ “Dan orang-orang yang memberikan sesuatu yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” 
📖 (Qs. Al-Mu’minun:60)

•Aisyah bertanya, 
➖ “Wahai Rasulullah, orang-orang yang memberikan sesuatu yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut; apakah mereka itu orang yang mencuri, berzina, minum khamr, kemudian mereka takut kepada Allah?”

•Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, 
➖ “Tidak, wahai putri Abu Bakar. Mereka adalah orang yang shalat, berpuasa, bersedekah, namun mereka takut amal mereka tidak diterima.” 
📙(Hr. Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman)

🌙Perhatian sahabat terhadap diterimanya amal itu lebih besar daripada perhatian mereka terhadap amal itu sendiri.

🌙Diriwayatkan, bahwa Ali bin Abi Thalib mengatakan, 
 “Jadilah orang yang perhatiannya terhadap diterimanya amal lebih besar daripada perhatian kalian terhadap amal itu sendiri. Tidakkah kalian mendengar firman Allah: 
➖ "Sesungguhnya, Allah hanyalah menerima amal dari orang yang bertakwa.” 
📖 (Al Maidah: 27)

🌙Diriwayatkan dari Fadhalah bin Ubaid; beliau mengatakan, 
➖ “Andaikan saya mengetahui Allah menerima satu amalku seberat biji sawi, itu lebih baik bagiku daripada dunia seisinya, karena Allah berfirman (yang artinya), ‘Sesungguhnya, Allah hanyalah menerima amal dari orang yang bertakwa."

🌙Ibnu Dinar mengatakan, 
➖ “Rasa takut akan tidak diterimanya amal itu lebih berat daripada amal itu sendiri.”

🌙Abdul Aziz bin Abu Rawad mengatakan, 
➖ “Saya bertemu para sahabat, dan mereka adalah orang yang sangat sungguh-sungguh dalam beramal saleh. Setelah mereka selesai beramal, mereka bingung apakah amal mereka diterima ataukah tidak.”

🌙Mu’alla bin Fadl mengatakan, 
➖ “Dahulu, selama enam bulan sebelum datangnya bulan Ramadan, para sahabat berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadan. Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka ketika di bulan Ramadan.”

🌙Sementara itu, Umar bin Abdul Aziz suatu ketika berkhotbah pada saat Idulfitri. Beliau berpesan, ➖“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian telah berpuasa karena Allah selama 30 hari dan kalian melaksanakan shalat tarawih selama 30 malam. Di hari ini, kalian keluar (di lapangan), mengharap kepada Allah agar Dia menerima amal kalian. Dahulu, ada sahabat yang kelihatan bersedih ketika Idulfitri. Suatu ketika, ada seorang sahabat yang bersedih, kemudian ditanya, ‘Ini adalah hari kebahagiaan dan kegembiraan (mengapa kamu malah bersedih)?’ Dia menjawab, "Betul, namun aku hanyalah seorang hamba, yang diperintahkan Tuhanku untuk beramal karena-Nya, dan aku tidak tahu apakah Dia menerima amalku atau tidak.”

🌙Disebutkan juga, bahwa suatu ketika, Wahb bin Al Ward melihat beberapa orang yang tertawa-tawa di hari raya. Kemudian, beliau berkata,
➖ “Andaikan puasa mereka diterima maka bukan seperti ini perbuatan yang selayaknya dilakukan orang yang bersyukur. Sebaliknya, andaikan puasa mereka tidak diterima maka bukan seperti ini sikap yang selayaknya dilakukan orang yang takut (amalnya tidak diterima).”

🌙Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, bahwa ketika malam hari raya, beliau berkata, ➖“Siapa pun yang amalnya diterima malam ini, aku akan berikan ucapan selamat kepadanya. Siapa pun yang amalnya ditolak malam ini, aku turut berbelasungkawa atasnya. Wahai orang yang diterima amalnya, aku ucapkan selamat atas kalian. Wahai orang yang ditolak amalnya, semoga Allah menutupi musibahmu.” 

Wallahu a'lam

Minggu, 17 April 2016

10 TEMPAT BERSEJARAH YANG DAHULU KALA PERNAH DIAZAB ALLAH

۞﷽۞ 

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" 10 TEMPAT BERSEJARAH YANG DAHULU KALA PERNAH DIAZAB ALLAH "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


☄️🔥 Inilah 10 tempat yang konon pada dahulu kala pernah dikenai azab oleh Allāh. 


☄️🔥Pernah dengar kisah Sodom dan Gomorah, warga sebuah negeri yang diazab oleh Allah Subhanahu wata'ala karena perilaku seksualitas menyimpang?


☄️🔥Kisah tersebut tertulis dalam Al-Quran surah ke-11, yakni Surah Hud.


☄️🔥Diceritakan bahwa Nabi Luth diutus untuk memberi petunjuk kepada umatnya.


☄️🔥Namun, karena umatnya ingkar, Allah Subhanahu wata'ala pun menghukum negeri tersebut.


☄️🔥Nah, ternyata tidak hanya tempat itu saja yang konon pernah terkena azab.


☄️🔥Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 10 tempat yang konon pernah diazab oleh Sang Maha Pencipta:


1️⃣. LAUT MATI 


☄️Berdasarkan cerita yang beredar, kisah Sodom dan Gomora terjadi di sekitar Laut Mati.


☄️Letaknya di sekitar Lembah Yordan yang berbatasan denga Yordania dan Palestina.


☄️Beberapa arkeolog mengatakan kehidupan di sekitar tempat itu mati akibat gempa dan bebatuan yang menimpa mereka.


2️⃣. POMPEII 


🔥Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia.


🔥Kota ini hancur akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.


🔥Letusan gunung menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki dan menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja.


🔥Ketika ditemukan, terdapat puing-puing menyerupai jasad manusia yang tertutup abu dengan segala pose.


🔥Kota Pompeii diyakini sebagai kota yang penuh maksiat dan perilaku seksual yang menyimpang.


3️⃣. LAUT MERAH 


☄️Umat Islam tentu mengenal kisah Raja Firaun dan Nabi Musa.


☄️Pada kisah tersebut, diceritakan Nabi Musa membelah lautan untuk membantu umatnya lari dari kejaran raja jahat itu.


☄️Firaun dan pasukannya pun diazab Allah dengan ditenggelamkan di Laut Merah.


4⃣. PETRA 


🔥Petra berada di Yordania dan merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.


🔥Diperkirakan dibangun pada awal tahun 312 sebelum masehi, sebagai ibu kota dari Nabath.


🔥Situs purbakala ini menyimpan kisah yang begitu tragis.


🔥Kisah yang beredar adalah bahwa kota ini hancur dan hilang setelah terkena azab lantaran warganya menyembah berhala berbentuk batu hitam.


5⃣. AL-'ULA


☄️Situs Al-'Ula adalah ibu kota kuno Lihyanites (Dedanites).


☄️Tempat yang terletak di Arab Saudi bagian utara-barat ini terkenal akan sisa-sisa arkeologi yang berusia lebih dari 2000 tahun.


☄️Konon, situs ini tidak boleh dikunjungi manusia karena terkutuk.


☄️Namun, sekitar tahun 2019, tempat ini dibuka untuk umum sebagai upaya menambah pemasukan negara.


6⃣. LEMBAH MUHASSIR


🔥Lembah Muhassir atau sering juga disebut Wadi Muhassir terletak di antara Mina dan Muzdalifah, Arab Saudi.


🔥Tempat ini konon merupakan lembah di mana terjadi peristiwa penyerangan Mekkah oleh Raja Abrahah.


🔥Dikisahkan Raja Abrahah yang datang dengan pasukan gajah diluluhlantakkan oleh ribuan burung ababil yang membawa batu panas dari neraka.


7⃣. MADAIN SALIH 


☄️Madain Salih adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di dekat Al-'Ula, Arab Saudi.


☄️Tradisi Islam menyebutkan bahwa tempat ini erat kaitannya dengan kisah Nabi Salih.


☄️Nabi Salih mengajak Kaum Tsamud untuk segera bertaubat dari penyembahan terhadap berhala.


☄️Kaum Tsamud tidak mempedulikan seruan Salih dan malah meminta Salih untuk mengeluarkan unta betina dari balik gunung.


☄️Ketika Salih bisa membuktikannya, sebagian besar Kaum Tsamud malah membunuh unta tersebut.


☄️Azab pun diturunkan oleh Allah Subhanahu wata'ala , kota tersebut dihujam gempa bumi dan sambaran petir.


Allahu'lam

ADAB ISLAMI SEBELUM TIDUR SESUAI SUNNAH

Assalamualaikum warahmatulaahi wabarakaatuh 


ADAB ISLAMI SEBELUM TIDUR 


     Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.Adab islami sebelum tidur yang seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim adalah sebagai berikut.


1️⃣. Pertama: Tidurlah dalam keadaan berwudhu.

Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

➖ “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat,lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” 📙 (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)


2️⃣. Kedua: Tidur berbaring pada sisi kanan.

Hal ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim,

➖ “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” 📚(Zaadul Ma’ad, 1/321-322).


3️⃣. Ketiga: Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwallahu ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu bi robbinnaas), masing-masing sekali. 

Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.Dari ‘Aisyah, beliauradhiyallahu ‘anhaberkata,

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ) قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ( وَ ) قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ( وَ ) قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ( ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

➖ “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala,wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” 📙 (HR. Bukhari no. 5017). 

Membaca Al Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabishallallahu ‘alaihi wa sallamini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik.


4️⃣. Keempat: Membaca ayat kursi sebelum tidur.

Dari Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhuberkata,

وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْيَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – » صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ 

➖ «Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallammenugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu,bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabishallallahu ‘alaihi wasallambersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. 📙(HR. Bukhari no. 3275)


5️⃣. Kelima: Membaca do’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”.

Dari Hudzaifah, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ » بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا « . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ » الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ 

➖ «“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismikaallahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” 📙 (HR. Bukhari no. 6324)

.

6️⃣. Keenam: Sebisa mungkin membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika tidak ada kepentingan yang bermanfaat.

Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

➖ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” 📙 (HR. Bukhari no. 568)


Ibnu Baththol menjelaskan, 

➖ “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” 

📚(Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah). 




KENAPA RASULULLAH MENYURUH MEMATIKAN LAMPU KETIKA HENDAK TIDUR ❓


➖"Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" 📙(HR.Muttafaq'alaih).


Rasulullah mensabdakan itu lebih dari 14 abad yang lalu. Ternyata, di abad modern ini baru diketahui manfaat medis dari tuntunan Rasulullah untuk memadamkan lampu ketika hendak tidur.


✅ Ahli biologi Joan Robert mengungkapkan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon melatonin ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Orang yang tidur dalam kondisi gelap, maka tubuhnya bisa memproduksi hormon ini.


✅ Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melatonin terhenti..


✅ Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris. 


Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.


✅ Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London juga menyatakan bahwa orang bisa menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.


✅ Subhanallah... demikian luar biasa tuntunan Rasulullah. Setelah berabad-abad, hikmah medisnya baru terungkap. 



LARANGAN TIDUR TENGKURAP 


Dari Thakhfah Al-Ghifari ra. salah seorang diantara ashhabush shuffah (para sahabat yang tinggal di Masjid Nabawi) berkata:

“Aku tidur di masjid pada akhir malam, kemudian ada orang yang mendatangiku sedangkan aku tidur dengan posisi tengkurap. Kemudian ia menggerakkanku dengan kakinya, dan berkata: “

Bangunlah dari tengkurapmu, karena tidur yang demikian adalah tidurnya orang-orang yang dimurkai Allah.”

Kemudian aku angkat kepalaku, maka ketika kulihat ia adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka aku pun kemudian bangkit.”

📙 [HR. Al-Bukhari, dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 1187, dishahihkan Al-Albani ra., no. 905, Ibnu Majah, no. 3723, dan dalam Ahmad, no. 7981, dan At-Tirmidzi, no. 2768 dari hadits Abu Hurairah ra.]


Dalam riwayat Ibnu Majah dengan lafazh:

➖“Ada apa denganmu sehingga tidur dengan posisi seperti ini (tengkurap), tidur seperti ini adalah tidurnya orang yang dibenci atau dimurkai Allah Swt."

Hadits ini jelas merupakan larangan (Makruh) untuk tidur dengan tengkurap. Dan Allah Swt. sangat membencinya, dan setiap perbuatan yang Allah membencinya maka hendaklah sesuatu itu ditinggalkan. Adapun sebab dibencinya tidur tengkurap ini diterangkan dalam hadits dari Abu

Dzar ra., ia berkata:

➖“Nabi Muhammad Saw. lewat di sisiku

sementara aku sedang tidur tengkurap, maka beliau kemudian menggerakkan badanku dengan kaki beliau dan bersabda: ‘Wahai Junaidab, sesungguhnya hanyalah tidur seperti ini adalah tidurnya penghuni neraka’.”

📙 [Hr. Ibnu Majah, no. 3724]


Dengan hadits ini pula semakin jelas bahwa sebab dibencinya tidur tengkurap adalah karena menyerupai tidurnya para penghuni neraka.

Ibnul Qayyim berkata, 

➖ “Tidur terburuk adalah tidur dalam posisi telentang.

Posisi ini hanya diperkenankan untuk beristirahat dan bukan untuk tidur. Namun demikian dibandingkan dengan posisi tidur telentang, tidur dengan posisi tengkurap adalah posisi tidur yang paling buruk.” 📚(Zadul Ma’ad 4/219)

Tidur tengkurap dapat membuat syahwat bergejolak. Juga bisa menyebabkan penyakit pernapasan karena ketika seseorang tidur tengkurap, hidungnya akan sangat dekat dengan karpet atau kasur yang padanya banyak terdapat kuman atau debu.

Kali ini kita harus bilang luar biasa pada Baginda Rasul SAW, beliau tidak pernah sekolah kedokteran atau bahkan akses internet waktu itu saja jelas tak ada tapi beliau baginda Rasul sudah sangat paham dan mengerti tentang pola/ gaya hidup sehat.

Seperti kita tahu saat tidur tengkurap otomatis otot dada/otot pernafasan kita tidak dapat mengembangkan dada dengan baik/maksimal,

sehingga dikhawatirkan aliran oksigen menjadi lebih sedikit dan dapat berakibat menjadi sesak nafas.

Posisi tidur terbaik menurut sains adalah pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan). Fakta ini telah diuji melalui riset medis modern yang panjang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang berkualitas wahyu, sebagaimana Rasulullah menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan.


SEMOGA BERMANFAAT 

Jumat, 15 April 2016

10 MAYAT YANG TIDAK BUSUK DI DALAM KUBUR

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" 10 MAYAT YANG TIDAK MEMBUSUK DI DALAM KUBUR "
 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 ⚰️KETIKA manusia sudah meninggal, ia akan dikubur di dalam kuburan. Di dalam kuburan itu kita akan disiksa bila dosa kita banyak, dan begitu pun sebaliknya, jika amal baik yang kita kumpulkan semasa hidup, maka pahala yang akan menjadi bagian kita. Nah, yang disiksa itu bisa saja mayatnya menjadi busuk. Naudzubillahimin dzalik. 

⚰️Lalu tipikal orang seperti apa sih yang tidak akan membusuk dalam kuburan? 
Insya Allah, inilah golongan yang dimaksud tersebut :

1️⃣. Para nabi-nabi.

2️⃣. Para ahli jihad fisabilillah.

3️⃣. Para alim ulama yang menegakkan kalimah Allah.

4️⃣. Para syuhada yang senantiasa memperjuangkan Islam.

5️⃣. Para penghafal Al-Qur’an dan beramal dengan Al-Qur’an.

6️⃣. Imam atau pemimpin yang adil dalam menegakan syariat Allah.

7️⃣. Tukang adzan yang tidak meminta habuan.

8️⃣. Wanita yang mati semasa melahirkan anak serta sentiasa taat pada perintah Allah.

9️⃣. Orang mati dibunuh atau dianiaya karena mempertahankan maruah dan agama.

🔟. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jum’at jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman yang sentiasa menjaga hukum agama semasa hidup di atas dunia, 
📙(HR. Bukhari Muslim).