۞﷽۞ ۞﷽۞
╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" 16 ORANG YANG TERKENA LAKNAT "
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐น๐๐น˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊
ุจِุณْููููููููููููููู
ِ ุงِููู ุงูุฑَّุญْู
َِู ุงูุฑَّุญِْููููููููู
ِ
ุงูุณَّูุงَู
ُ ุนََُْูููู
ْ َูุฑَุญْู
َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
==================================
๐Mereka-mereka ini yang terkena laknat dan jauh dari rahmat Allah. Ada enam belas orang yang bisa disebutkan kali ini.
๐Laknat itu artinya jauh dari kebaikan. Ada juga yang menyatakan, laknat adalah jauh dari Allah.
๐Jika laknat itu dari manusia dan makhluk, yang dimaksud laknat adalah celaan dan do’a.
๐Setiap yang terkena laknat Allah, maka ia berarti jauh dari rahmat Allah dan berhak mendapatkan siksa, akhirnya binasa. Demikian disebutkan dalam Lisanul ‘Arab, 13: 387-388.
๐Yang dilaknat bisa jadi perbuatannya adalah kekafiran. Ini jelas jauh dari rahmat Allah dan berhak mendapatkan azab Allah.
๐Bisa pula yang dilaknat tetap muslim, namun ia melakukan perbuatan yang pantas dapat laknat seperti orang yang minum minuman keras, orang mencaci maki orang tuanya dan semacam itu. Perbuatan yang dilakukan tentu saja termasuk al-kabair (dosa besar), namun tidak menyebabkan ia kekal di neraka.
๐Karena kaedah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang patut diingat,
ู
َْู ู
َุงุชَ ู
ِْู ุฃَِْูู ุงูุชَّْูุญِْูุฏِ ุนََูู ุงูุชَّْูุญِْูุฏِ َูุงูุฅِุณَْูุงู
ِ َูุฅِْู ุฏَุฎََู ุงَّููุงุฑَ ุจِุฐُُْููุจٍ َูุนَََููุง َูุฅَُِّูู ูุงَ َูุฎُْูุฏُ َِْูููุง
➖“Siapa saja yang mati dari ahli tauhid dan ahli Islam dan ia masuk neraka karena suatu dosa, maka ia tidak kekal di dalamnya.”
๐(Syaikh Shalih Al-Munajjid dalam Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 175522)
๐Dan sekali lagi, perbuatan yang dilaknat masuk dalam kategori dosa besar sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin,
ُُّูู ุฐَْูุจٍ َูุงَูุชْ ุนُُْููุจَุชُُู ุงَّููุนَْูุฉَ ََُููู ู
ِْู َูุจَุงุฆِุฑِ ุงูุฐُُّْููุจِ
➖“Setiap dosa yang hukumannya adalah mendapatkan laknat, dosa tersebut tergolong dalam dosa besar.”
๐(Durus wa Fatawa Al-Haram Al-Madani, hlm. 57)
#SIAPA_SAJA_YANG_TERKENA_LAKNAT....❓
--------------------------------------------------------------------------
1️⃣- ORANG YANG MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH.
2️⃣- ORANG YANG MELINDUNGI PELAKU MAKSIAT dan PELAKU BID'AH.
3️⃣- ORANG YANG MENCELA KEDUA ORANG TUANYA.
4️⃣- ORANG YANG MERUBAH BATAS TANAH.
‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
َูุนََู ุงَُّููู ู
َْู ุฐَุจَุญَ ِูุบَْูุฑِ ุงَِّููู ََููุนََู ุงَُّููู ู
َْู ุขَูู ู
ُุญْุฏِุซًุง ََููุนََู ุงَُّููู ู
َْู َูุนََู َูุงِูุฏَِْูู ََููุนََู ุงَُّููู ู
َْู ุบََّูุฑَ ุงْูู
ََูุงุฑَ
➖“Allah melaknat siapa saja yang melakukan sembelihan (tumbal) pada selain Allah (menyebut nama selain Allah, pen.). Allah melaknat orang yang melindungi pelaku maksiat (dan bid’ah). Allah melaknat orang yang melaknat orang tuanya. Allah melaknat orang yang merubah batas tanah.”
๐(HR. Muslim, no. 1978)
๐Apa yang dimaksud melaknat orang tua?
Bisa yang dimaksud adalah menjadi sebab orang tuanya tercela.
Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, (beliau berkata bahwa) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุฅَِّู ู
ِْู ุฃَْูุจَุฑِ ุงَْููุจَุงุฆِุฑِ ุฃَْู َْููุนََู ุงูุฑَّุฌُُู َูุงِูุฏَِْูู
➖“Sesungguhnya di antara dosa besar adalah seseorang mencela kedua orang tuanya.” Lalu ada yang berkata,
َูุง ุฑَุณَُูู ุงَِّููู َََْูููู َْููุนَُู ุงูุฑَّุฌُُู َูุงِูุฏَِْูู
➖“Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang bisa mencela kedua orang tuanya.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َูุณُุจُّ ุงูุฑَّุฌُُู ุฃَุจَุง ุงูุฑَّุฌُِู ، ََููุณُุจُّ ุฃَุจَุงُู ، ََููุณُุจُّ ุฃَู
َُّู
➖“Seseorang mencela ayah orang lain, lalu orang lain tersebut mencela ayahnya. Dan seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain tersebut mencela ibunya.”
๐(HR. Bukhari, no. 5973)
๐Berarti melaknat seperti di atas termasuk durhaka pada orang tua. Kenapa?
‘Uququl walidain atau durhaka pada orang tua adalah segala bentuk menyakiti orang tua.
Tidak termasuk durhaka jika kita mendahulukan kewajiban pada Allah. Juga tidak termasuk durhaka jika kita tidak taat dalam maksiat.
Taat pada orang tua itu wajib dalam segala hal selain pada perkara maksiat. Menyelisihi perintah keduanya termasuk durhaka.
๐Lihat Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, 2: 77.
5️⃣- ORANG YANG MENGKONSUMSI SESUATU YANG MEMABUKKAN (khamar) dan MENJADI PENYOKONGNYA.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
َูุนََู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ِูู ุงْูุฎَู
ْุฑِ ุนَุดَุฑَุฉً ุนَุงุตِุฑََูุง َูู
ُุนْุชَุตِุฑََูุง َูุดَุงุฑِุจََูุง َูุญَุงู
ََِููุง َูุงْูู
َุญْู
َُููุฉَ ุฅَِِْููู َูุณَุงََِูููุง َูุจَุงุฆِุนََูุง َูุขَِูู ุซَู
ََِููุง َูุงْูู
ُุดْุชَุฑَِู ََููุง َูุงْูู
ُุดْุชَุฑَุงุฉَ َُูู
➖“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat dalam khamar sepuluh hal: (1) yang memerasnya, (2) yang mengambil hasil perasannya, (3) yang meminumnya, (4) yang mendistribusikannya, (5) yang memesannya, (6) yang menuangkannya, (7) yang menjualnya, (8) yang memakan hasil penjualannya, (9) yang membeli secara langsung, dan (10) yang membelikan untuk yang lainnya.”
๐(HR. Tirmidzi, no. 1295)
6️⃣- YANG MEMAKAN RIBA dan MENOLONG DALAM TERLAKSANANYA TRANSAKSI RIBA.
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
َูุนََู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุขَِูู ุงูุฑِّุจَุง َูู
َُُِูููู ََููุงุชِุจَُู َูุดَุงِูุฏَِْูู ََููุงَู ُูู
ْ ุณََูุงุกٌ
➖“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, yang menyetorkan riba, pencatat transaksi riba dan dua orang saksi dalam transaksi riba.” Beliau mengatakan, “Mereka semua sama (dapat dosa, pen.).”
๐(HR. Muslim, no. 1598)
Kaedah untuk memahami riba di antaranya,
ُُّูู َูุฑْุถٍ ุฌَุฑَّ ู
ََْููุนَุฉً ََُููู ุฑِุจًุง
➖“Setiap piutang yang mendatangkan kemanfaatan (keuntungan), maka itu adalah riba.”
๐(Lihat Al Majmu’ Al-Fatawa, 29: 533)
7️⃣- ORANG YANG MERATAPI MAYIT.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata,
َูุนََู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุงَّููุงุฆِุญَุฉَ َูุงْูู
ُุณْุชَู
ِุนَุฉَ
➖“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang yang meratapi dan meminta untuk mendengar ratapan.”
๐(HR. Abu Daud, no. 3128)
8️⃣- ORANG YANG MEMBERI SUAP dan YANG MENERIMA SUAP.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata,
َูุนََู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุงูุฑَّุงุดَِู َูุงْูู
ُุฑْุชَุดَِู.
➖“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat orang yang memberi suap dan yang menerima suap."
๐(HR. Abu Daud no. 3580, Tirmidzi no. 1337, Ibnu Majah no. 2313).
9️⃣- PRIA YANG MENYERUPAI WANITA dan WANITA YANG MENYERUPAI PRIA
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
َูุนََู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
– ุงْูู
ُุชَุดَุจَِِّููู ู
َِู ุงูุฑِّุฌَุงِู ุจِุงِّููุณَุงุกِ ، َูุงْูู
ُุชَุดَุจَِّูุงุชِ ู
َِู ุงِّููุณَุงุกِ ุจِุงูุฑِّุฌَุงِู
➖“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.”
๐(HR. Bukhari, no. 5885)
Ibnu ‘Abbas juga berkata,
َูุนََู ุงَّููุจُِّู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
– ุงْูู
ُุฎََّูุซَِูู ู
َِู ุงูุฑِّุฌَุงِู ، َูุงْูู
ُุชَุฑَุฌِّูุงَุชِ ู
َِู ุงِّููุณَุงุกِ ََููุงَู « ุฃَุฎْุฑِุฌُُููู
ْ ู
ِْู ุจُُููุชُِูู
ْ » . َูุงَู َูุฃَุฎْุฑَุฌَ ุงَّููุจُِّู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
– ُููุงًَูุง ، َูุฃَุฎْุฑَุฌَ ุนُู
َุฑُ ُููุงًَูุง
➖“Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pria yang bergaya seperti wanita dan wanita yang bergaya seperti pria.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian.”
Ibnu ‘Abbas katakan,
➖ “Nabi pernah mengeluarkan orang yang seperti itu. Demikian halnya dengan ‘Umar.”
๐(HR. Bukhari, no. 5886)
Begitu pula dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan,
ุฃََّู ุฑَุณَُูู ุงَِّููู َูุนََู ุงูุฑَّุฌَُู َْููุจَุณُ ُูุจْุณَุฉَ ุงْูู
َุฑْุฃَุฉِ َูุงْูู
َุฑْุฃَุฉَ ุชَْูุจَุณُ ُูุจْุณَุฉَ ุงูุฑَّุฌُِู
➖“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian lelaki.”
๐(HR. Ahmad, no. 8309, 14: 61).
๐- ORANG YANG MENYAMBUNG RAMBUT.
1️⃣1️⃣- ORANG YANG BERTATO.
Dari Abu Hurairah dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma , ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َูุนََู ุงَُّููู ุงَْููุงุตَِูุฉَ َูุงْูู
ُุณْุชَْูุตَِูุฉَ ، َูุงَْููุงุดِู
َุฉَ َูุงْูู
ُุณْุชَْูุดِู
َุฉَ
➖“Allah melaknat perempuan yang menyambung rambut, perempuan yang meminta disambungkan rambutnya, begitu pula perempuan yang membuat tato dan yang meminta dibuatkan tato.”
๐(HR. Bukhari no. 5933, 5937 dan Muslim no. 2124).
1️⃣2️⃣- ORANG YANG MEMIMPIN KAUMNYA LANTAS KAUMNYA TIDAK SUKA PADANYA (dalam hal terkait agama, pen.)
1️⃣3️⃣- ISTRI YANG TIDAK TAAT PADA SUAMI
1️⃣4️⃣- TIDAK MEMENUHI PANGGILAN AZAN UNTUK SHALAT BERJAMAAH (BAGI LAKI-LAKI )
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
َูุนََู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุซَูุงَุซَุฉً ุฑَุฌٌُู ุฃَู
َّ َْููู
ًุง َُููู
ْ َُูู َูุงุฑَُِููู َูุงู
ْุฑَุฃَุฉٌ ุจَุงุชَุชْ َูุฒَْูุฌَُูุง ุนَََْูููุง ุณَุงุฎِุทٌ َูุฑَุฌٌُู ุณَู
ِุนَ ุญََّู ุนََูู ุงَْูููุงَุญِ ุซُู
َّ َูู
ْ ُูุฌِุจْ
➖“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat tiga orang: (1) orang yang memimpin kaumnya lantas mereka tidak suka (lantaran penyimpangan agama, bukan masalah dunia, pen.), (2) istri yang di malam hari membuat suaminya membencinya (karena tidak mau taat pada suami, pen.), (3) ada orang yang mendengar ‘hayya ‘alal falaah’ (marilah meraih kebahagiaan) lantas ia tidak memenuhi panggilan berjamaah tersebut.”
๐(HR. Tirmidzi, no. 358)
1️⃣5️⃣- ORANG YANG MENYETUBUI DI DUBUR (SEKS ANAL )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ู
َْูุนٌُูู ู
َْู ุฃَุชَู ุงู
ْุฑَุฃَุฉً ِูู ุฏُุจُุฑَِูุง
➖“Benar-benar terlaknat orang yang menyetubuhi istrinya di duburnya.”
๐(HR. Ahmad, 2: 479)
1️⃣6️⃣- ORANG YANG GILA DUNIA DAN TIDAK MAU MENDALAMI AGAMA , BAHKAN TIDAK MENYUKAINYA.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุงูุฏَُّْููุง ู
َْูุนَُููุฉٌ ู
َْูุนٌُูู ู
َุง َِูููุง ุฅِูุงَّ ุฐِْูุฑَ ุงَِّููู َูู
َุง َูุงูุงَُู ุฃَْู ุนَุงِูู
ًุง ุฃَْู ู
ُุชَุนَِّูู
ًุง
➖“Dunia dan seluruh isinya dilaknati, kecuali dzikir mengingat Allah, segala yang dicintai-Nya, orang yang berilmu atau orang yang sedang belajar menuntut ilmu.”
๐(HR Ibnu Majah, no. 4112; Tirmidzi, no. 2322)
Yang jelas janganlah jadi orang yang asal-asalan dalam beramal. Dari Al-Hasan Al-Bashri, dari Abu Ad-Darda’, ia berkata,
ُْูู ุนَุงِูู
ًุง ، ุฃَْู ู
ُุชَุนَِّูู
ًุง ، ุฃَْู ู
ُุณْุชَู
ِุนًุง ، ุฃَْู ู
ُุญِุจًّุง ، َููุงَ ุชَُْูู ุงูุฎَุงู
ِุณَุฉَ َูุชََُْููู. َูุงَู : َُْูููุชُ ِْููุญَุณَِู : ู
َِู ุงูุฎَุงู
ِุณَุฉُ ؟ ูุงู : ุงูู
ุจْุชَุฏِุนُ
➖“Jadilah seorang alim atau seorang yang mau belajar, atau seorang yang sekedar mau dengar, atau seorang yang sekedar suka, janganlah jadi yang kelima.” Humaid berkata pada Al-Hasan Al-Bashri, yang kelima itu apa. Jawab Hasan, “Janganlah jadi ahli bid’ah (yang beramal asal-asalan tanpa ilmu, pen.)
๐(Al-Inabah Al-Kubra karya Ibnu Batthah)
Hanya Allah yang memberi taufik untuk menjauhi setiap dosa yang dilaknat.
Wallahu A'lam.