Jumat, 14 Oktober 2016

SIFAT TERCELA : RIYA' , SUM'AH, UJUB DAN TAKABBUR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh 


A. RIYA

PENGERTIAN RIYA MENURUT BAHASA


Pengertian Riya menurut Bahasa: riya’ (الرياء) berasal dari kata الرؤية /ru’yah, yang artinya menampakkan
Riya ’ adalah memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.


PENGERTIAN RIYA MENURUT ISTILAH:


Pengertian Riya Menurut Istilah yaitu: melakukan ibadah dengan niat supaya ingin dipuji manusia, dan tidak berniat beribadah kepada Allah SWT.
Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata: “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amalan itu”.
Imam Al-Ghazali, riya’ adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.
Imam Habib Abdullah Haddad pula berpendapat bahwa riya’ adalah menuntut kedudukan atau meminta dihormati daripada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapat pujian atau penghargaan, dengan harapan agar orang lain memberikan penghormatan padanya.


JENIS-JENIS RIYA

Riya’ dibagi kedalam dua tingkatan:
riya’ kholish yaitu melakukan ibadah semata-mata hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia,
riya’ syirik yaitu melakukan perbuatan karena niat menjalankan perintah Allah, dan juga karena untuk mendapatkan pujian dari manusia, dan keduanya bercampur”.

Riya’ bisa muncul didalam diri seseorang pada saat setelah atau sebelum suatu ibadah selesai dilakukan

Perbuatan riya bila dilihat dari sisi amal/citra yang ditonjolkan menurut Imam Al-Ghazali dapat dibagi atas 5 kategori, yaitu:

Riya dalam masalah agama dengan penampilan jasmani, misalnya memperlihatkan badan yang kurus dan pucat agar disangka banyak puasa dan shalat tahajud;
Riya dalam penampilan tubuh dan pakaian, misalnya memakai baju koko agar disangka shaleh atau memperlihatkan tanda hitam di dahi agar disangka rajin sholat.
Riya dalam perkataan, misalnya orang yang selalu bicara keagamaan agar disangka ahli agama.
Riya dalam perbuatan, misalnya orang yang sengaja memperbanyak shalat sunnah di hadapan orang banyak agar disangka orang sholeh. Atau seseorang yang pergi berhaji/umroh untuk memperbaiki citranya di masyarakat.
Riya dalam persahabatan, misalnya orang yang sengaja mengikuti ustadz ke manapun beliau pergi agar disangka ia termasuk orang alim.
Jangan biarkan pahala ibadah-ibadah yang telah sulit kita kumpulkan hilang tanpa arti dan berbuah keburukkan lantaran masih ada riya di hati kita. Allah SWT mengingatkan dalam firmannya:

“Janganlah kalian menghilangkan pahala shadaqah kalian dengan menyebut-nyebutnya atau menyakiti (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak berimana kepada Allah dan hari kemudian.” (Al-Baqarah: 264)

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat karena riya” (Al Maa’uun 4-6)


B. SUM’AH

PENGERTIAN SUM’AH SECARA ETIMOLOGI/BAHASA


Kata sum’ah (السمعة) berasal dari kata سمّع samma’a (memperdengarkan)
Kalimat samma’an naasa bi ‘amalihi digunakan jika seseorang menampakkan amalnya kepada manusia yang semula tidak mengetahuinya.


PENGERTIAN SUM’AH SECARA TERMINOLOGI/ISTILAH


Pengertian sum’ah secara istilah/terminologi adalah sikap seorang muslim yang membicarakan atau memberitahukan amal shalihnya -yang sebelumnya tidak diketahui atau tersembunyi- kepada manusia lain agar dirinya mendapatkan kedudukan dan/atau penghargaan dari mereka, atau mengharapkan keuntungan materi.
Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengetengahkan pendapat Izzudin bin Abdussalam yang membedakan antara riya dan sum’ah. Bahwa riya adalah sikap seseorang yang beramal bukan untuk Allah; sedangkan sum’ah adalah sikap seseorang yang menyembunyikan amalnya untuk Allah, namun ia bicarakan hal tersebut kepada manusia. Sehingga, menurutnya semua riya itu tercela, sedangkan sum’ah adalah amal terpuji jika ia melakukannya karena Allah dan untuk memperoleh ridha-Nya, dan tercela jika dia membicarakan amalnya di hadapan manusia.

Dalam Al-Qur’an Allah telah memperingatkan tentang sum’ah dan riya ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah : 264)
Rasulullah SAW juga memperingatkan dalam haditsnya:
مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ
Siapa yang berlaku sum’ah maka akan diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah dan siapa yang berlaku riya maka akan dibalas dengan riya. (HR. Bukhari)
Diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah maksudnya adalah diumumkan aib-aibnya di akhirat. Sedangkan dibalas dengan riya artinya diperlihatkan pahala amalnya, namun tidak diberi pahala kepadanya. Na’udzubillah min dzalik.


C. UJUB

PENGERTIAN SIFAT UJUB


Ujub adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain.
Ibnul Mubarok pernah berkata, “Perasaan ‘ujub adalah ketika engkau merasa bahwa dirimu memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.”
Imam Al Ghozali menuturkan, “Perasaan ‘ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Alloh.”
Memang setiap orang mempunyai kelebihan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain, tetapi milik siapakah semua kelebihan itu ? Allohk berfirman :

“Bagi Alloh semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya.” (QS. Al Maidah : 120)

Maksud dari ayat di atas adalah apapun yang kita miliki, semuanya adalah milik Alloh yang dipinjamkan kepada kita agar kita dapat memanfaatkannya dan sebagai ujian bagi kita. Tidak seorangpun yang memiliki sesuatu di alam semesta ini walaupun sekecil atom kecuali Alloh


FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA SIFAT UJUB

1. Banyak dipuji orang
Pujian seseorang secara langsung kepada orang lain, dapat menimbulkan perasaan ‘ujub dan egois pada diri orang yang dipujinya. Makin lama perasaan itu akan menumpuk dalam hatinya, maka ia akan semakin dekat kepada kebinasaan dan kegagalan sedikit demi sedikit. Karena orang yang mempercayai pujian itu akan selalu merasa bangga dan dirinya punya kelebihan, sehingga menjadikannya malas untuk berbuat kebajikan. Rosululloh pernah terkejut ketika melihat seseorang yang memuji orang lain secara langsung, sampai-sampai beliau bersabda, “Sungguh dengan pujianmu itu, engkau dapat membinasakan orang yang engkau puji. Jikalau ia mendengarnya, niscaya ia tidak akan sukses.”

2. Banyak meraih kesuksesan
Seseorang yang selalu sukses dalam meraih cita-cita dan usahanya, akan mudah dirasuki perasaan ‘ujub dalam hatinya, karena ia merasa bisa mengungguli orang lain yang ada di sekitarnya dan tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang diraihnya adalah atas kehendak Alloh yang Maha Kuasa.

3. Kekuasaan
Setiap penguasa biasanya mempunyai kebebasan bertindak tanpa ada protes dari orang yang ada di sekelilingnya, dan banyak orang yang kagum dan memujinya. Fenomena semacam ini akan menyebabkan hati seseorang mudah dimasuki perasaan ‘ujub. Seperti kisah Raja Namrud yang menyebut dirinya sebagai Tuhan, karena dia menjadi seorang penguasa. Dan seandainya di lemah dan miskin, tentulah tidak akan menyebut dirinya sebagai Tuhan.

4. Tersohor di kalangan orang banyak
Tersohor di kalangan orang banyak merupakan cobaan besar bagi diri seseorang. Karena semakin banyak yang mengenalnya, maka dia semakin kagum terhadap dirinya sendiri. Semuanya itu akan memudahkan timbulnya perasaan ‘ujub pada hati seseorang.

5. Mempunyai intelektualitas dan kecerdasan yang tinggi
Orang yang mempunyai intelektualitas dan kecerdasan yang lebih, biasanya merasa bangga dengan dirinya sendiri dan egois, karena merasa mampu dapat menyelesaikan segala permasalahan kehidupannya tanpa campur tangan orang lain. Kondisi seperti itu akan melahirkan sikap otoriter dengan pendapatnya sendiri. Tidak mau bermusyawarah, menganggap bodoh orang-orang yang tak sependapat dengannya, dan melecehkan pendapat orang lain.

6. Memiliki kesempurnaan fisik
Orang yang memiliki kesempurnaan fisik seperti suara bagus, cantik, postur tubuh yang ideal, tampang ganteng dan sebagainya, lalu ia memandang kepada kelebihan dirinya dan melupakan bahwa semua itu adalah nikmat Alloh yang bisa lenyap setiap saat, berarti orang tersebut telah kemasukan sifat ‘ujub.

7. Lalai atau tidak memahami hakikat dirinya sendiri.
Apabila seseorang lalai atau tidak memahami hakikat bahwa dirinya berasal dari air yang hina serta akan kembali ke dalam tanah, kemudian menjadi bangkai, maka orang seperti ini akan mudah merasa bahwa dirinya hebat. Perasaan seperti ini akan diperkuat oleh bisikan setan yang pada akhirnya akan muncul sifat kagum terhadap diri sendiri.


BAHAYA SIFAT UJUB


Sifat ‘ujub membawa akibat buruk dan menyeret kepada kehancuran, baik bagi pelakunya maupun bagi amal perbuatannya. Diantara dampak dari sifat ‘ujub tersebut adalah :

1. Membatalkan pahala
Seseorang yang merasa ‘ujub dengan amal kebajikannya, maka pahalanya akan gugur dan amalannya akan sia-sia. Karena Alloh tidak akan menerima amalan kebajikan sedikitpun kecuali dengan ikhlas karena-Nya. Rosululloh n bersabda :
“Tiga hal yang membinasakan : Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thobroni).

2. Menyebabkan Murka Alloh
Nabi saw bersabda, “Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Alloh. Sedang seseorang yang merasa ‘ujub, maka ia menanti murka Alloh.” (HR. Baihaqi)
Perasaan ‘ujub menyebabkan murka Alloh, karena ‘ujub telah mengingkari karunia Alloh yang seharusnya kita syukuri.

3. Terjerumus ke dalam sikap ghurur (terperdaya) dan takabur.
Orang yang kagum pada diri sendiri akan lupa melakukan instropeksi diri. Bersamaan dengan perjalanan waktu, hal itu akan menjadi penyakit hatinya. Pada akhirnya ia terbiasa meremehkan orang lain atau merasa dirinya lebih tinggi daripada orang lain dan tidak mau menghormati orang lain. Itulah yang disebut takabur. Nabi n bersabda, ” Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong meskipun hanya sebesar biji sawi. (HR. Nasa’i)

4. Menyebabkan mengumbar nafsu dan melupaka dosa-dosa
Seseorang yang mempunyai perasaan ‘ujub akan selalu menilai dirinya baik dan tidak pernah menilai dirinya buruk dan serba kekurangan, sehingga ia selalu mengumbar keinginan hawa nafsunya dan tidak merasa kalau dirinya telah berbuat dosa. Nabi bersabda, “Andaikan kalian tidak pernah berbuat dosa sedikitpun, pasti aku khawatir kalau kalian berbuat dosa yang lebih besar, yaitu perasaan ujub.” (HR. Al Bazzar).

5. Menyebabkan orang lain membenci pelakunya.
Pada umumnya, orang tidak suka terhadap orang yang membanggakan diri, mengagumi diri sendiri dan sombong. Oleh karena itu, orang yang ‘ujub tidak akan banyak temannya, bahkan ia akan dibenci meskipun luas ilmunya dan terpandang kedudukannya. Syeikh Mustofa As Sibai berkata, “Separuh kepandaian yang disertai tawadhuk lebih disenangi oleh orang banyak dan lebih bermanfaat bagi mereka daripada kepandaian yang sempurna yang disertai kecongkakan.”

6. Menyebabkan Su’ul Khotimah dan kerugian di Akherat
Nabi bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut kembali pemberiannya, seorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras.” (HR. Nasa’i)

Orang yang mempunyai sifat ‘ujub biasanya suka menyebut-nyebut kembali sesuatu yang sudah diberikan.

Umar Ra pernah berkata,”Siapapun yang mengakui dirinya berilmu, maka ia seorang yang bodoh dan siapapun yang mengaku dirinya akan masuk surga, maka ia akan masuk neraka.”

Qotadah berkata, “Barangsiapa yang diberi kelebihan harta, atau kecantikan, atau ilmu, atau pakaian, kemudian ia tidak bersikap tawadhuk, maka semua itu akan berakibat buruk baginya pada hari kiamat.”


CARA MENANGGULANGI SIFAT UJUB 


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap orang muslim agar dirinya terhindar dari penyakit ‘ujub, diantaranya adalah :

1. Selalu mengingat akan hakikat diri
Orang yang kagum pada diri sendiri hendaknya sadar bahwa nyawa yang ada dalam tubuhnya semata-mata anugerah Alloh l. Andaikan nyawa tersebut meninggalkan badannya, maka badan tidak ada harganya lagi sama sekali. Dia harus sadar bahwa tubuhnya pertama-tama dibuat dari tanah yang diinjak-injak manusia dan binatang, kemudian dari air mani yang hina, yang setiap orang merasa jijik melihatnya, lalu kembali lagi ke tanah dan menjadi bangkai yang berbau busuk dan setiap orang tidak suka mencium baunya.

2. Selalu sadar akan hakikat dunia dan akherat
Hendaklah seseorang selalu sadar bahwa dunia adalah tempat menanam kebahagiaan kehidupan akherat. Dia harus sadar bahwa sekalipun umurnya panjang, namun tetap akan mati, kemudian hidup di sebuah kampung abadi yaitu akherat. Kesadaran seperti ini akan mendorong seseorang untuk meluruskan akhlaknya yang bengkok, sebelum nafasnya meninggalkan jasadnya dan sebelum hilang kesempatan untuk bertaubat.

3. Selalu mengingat nikmat Alloh
Alloh berfirman :
“Dan jika kamu menghitung nikmat Alloh, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya.” (QS. Ibrohim : 34)
Dengan kesadaran seperti ini, seseorang akan merasa lemah dan merasa butuh kepada Alloh, sehingga dia akan membersihkan diri dari penyakit kagum diri dan berusaha terhindar darinya.

4. Selalu ingat tentang kematian dan kehidupan setelah mati
Kesadaran seperti ini akan mendorong seseorang meninggalkan perasaan kagum diri karena takut akan berbagai kesengsaraan hidup setelah mati.

5. Tidak berkawan dengan orang yang kagum diri
Sebaiknya, berkawanlah dengan orang-orang yang tawadhuk dan memahami status dirinya. Hal semacam itu sangat membantu seseorang untuk meninggalkan perangai buruk kagum diri.

6. Memperhatikan keadaan orang yang sedang sakit, bahkan keadaan orang yang meninggal dunia, ziarah kubur dan merenungkan keadaan ahli kubur
Cara semacam ini akan mendorong seseorang untuk meninggalkan perasaan kagum diri dan panyakit hati lainnya.

7. Selalu bermuhasabah (Introspeksi diri)
Dengan demikian, mudah dideteksi gejala awal dari segala bentuk penyakit hati, terutama penyakit kagum diri. Dengan demikian, penyakit ini akan mudah diobati.

8. Selalu memohon bantuan dari Alloh
Dengan cara berdoa dan senantiasa memohon perlindungan dari-Nya agar terhindar dari penyakit kagum diri dan tidak terjerumus ke dalamnya.

9. Penyembuhan dengan Al Qur’an
Al Qur’an sangat mujarab untuk mengobati berbagai penyakit hati, khususnya penyakit ‘ujub dan berbagai sebabnya. Karena Al Qur’an telah mengenalkan diri kita kepada Alloh, dan Al Qur’an juga telah mengenalkan diri kita kepada kita, yaitu kelemahan, kemiskinan, dan kebutuhan kepada Alloh. Maka tidaklah pantas jika seseorang mengagumi dirinya sendiri sementara dia adalah makhluk yang tak mampu berdiri sendiri. Al Qur’an juga telah mengingatkan kita akan akibat dari penyakit ‘ujub, sombong, dan bangga diri. Seperti halnya kisah Fir’aun, Qorun, dan lain sebagainya.

Imam Syafi’i rohimahumulloh berkata :
“Barangsiapa yang mengangkat-angkat diri secara berlebihan, niscaya Allah akan menjatuhkan martabatnya”
DAMPAK SIFAT UJUB
1. Jatuh pada sifat sombong dan terperdaya.
3. Munculnya kebencian terhadap orang lain.
4. Mendapat adzab dari Allah SWT


D.TAKABUR

PENGERTIAN TAKABUR


Takabur berasal dari bahasa arab Takabbara-Yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri sendiri. Takabur semakna dengan Ta’azum, yaitu menampakkan keagungannya dan kebesarannya dibandingkan dengan orang lain. Dalam bahasa indonesia banyak sekali istilah lain dari takabur ini antara lain, sombong, congkak, angkuh, tinggi hati atau besar kepala.
Secara naluri setiap orang tidak menyukai sifat takabur atau sombong. Namun disadari atau tidak terkadang seseorang akan menampakan akan sikap sombongnya, biasanya sifat ini timbul manakala ia merasa memiliki nilai lebih, seperti lebih pandai, lebih kaya, lebih cantik. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya menghindari sifat takabur ini, karena teladannya adalah Rasulullah SAW, yang meskipun penuh dengan kemuliaan dan kelebihan, namun beliau tetap tidak merasa lebih bahkan para pengikutnya dipanggil dengan sebutan sahabat, yang mempunyai arti kesetaraan.

Sifat takabur ini merupakan sifat tercela dan berbahaya, bahkan dibenci oleh Allah SWT, sebagaimana firman-firmannya :
“maka masuklah pintu-pintu neraka jahanam, kamu kekal didalamnya, maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri”. (Q.S An Naml : 29) ..
“sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. (Q.S An Nahl : 23)


MACAM-MACAM TAKABUR


Dari segi obyek atau sasarannya takabur menjadi tiga :
1. Takabur kepada Allah SWT, yaitu keadaan seseorang yang tidak mengakui dan menerima kebenaran yang datang dari Allah SWT, seperti perintah shalat, zakat dan yang lainnya.
2. Takabur kepada Rasulullah.
3. Takabur terhadap sesama manusia, hal ini biasannya terlihat dari hal-hal yang bersifat lahiriah, seperti kekayaan, kedudukan, wajah atau kepandaian.

Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1) Takabur Batini ( Takabur dalam sikap )
Takabur batini atau batin adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari orang yang termasuk golongan takabur batin memiliki sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa pertolongan-Nya
Allah swt. berfirman :
Artinya : “Kuperkenankan (Kukabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Mukmin: 60)

2) Takabur Zahiri ( Takabur dalam Perbuatan )
Takabur zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya, riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah swt. tidak menyukai orang-orang yang memalingkan muka (sombong) sebagaimana terdapat dalam Surah Luqman Ayat 18 berikut.
Artinya : “ janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18).


Kamis, 15 September 2016

ISLAM MELINDUNGI NON MUSLIM


AJARAN ISLAM MELINDUNGI NON-MUSLIM

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


Dalam Islam Kafir Terbagi Menjadi Dua, Yaitu Kafir Dzimi (Non Muslim Yang Berdamai) dan Kafir Harbi (Non Muslim/Kafir Yang Memerangi Islam)

KAFIR DZIMI ( NON MUSLIM YANG BERDAMAI )

Beberapa Ayat dan Hadits Untuk Melindungi Kafir Dzimi :

"Barang Siapa Menyakiti Kafir Dzimmi, Maka Aku (Rasulullah) Akan Menjadi Lawannya di Hari Kiamat" (HR. Muslim).

“Barang Siapa Membunuh Seorang Kafir Dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

"Rasulullah saw. mengecam keras pembunuhan terhadap kaum wanita dan anak-anak" (HR. Bukhari [3014] dan Muslim [1744]).

"Bahwasanya, barangsiapa membunuh suatu jiwa, padahal dia tidak membunuh jiwa atau tidak membuat kerusuhan di permukaan bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh manusia seluruhnya" (al-Maidah: 32).

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil" (QS. 60:8).

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS.5:8).

"Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu untuk melawan mereka" (QS. 4:90).

“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (Surah Ali ‘Imran ayat 110).

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (Surah An-Nisa` ayat 114).

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaknya dia mengubahnya dengan tangannya, jika dia tidak sanggup maka dengan lisannya, jika dia tidak sanggup maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemah keimanan” (HR. Muslim).

“Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian betul-betul harus memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar atau Allah betul-betul akan mengirimkan kepada kalian siksaan dariNya, lalu kalian berdo’a kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan do’a kalian”
(HR. At-Tirmidzy dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam Shohihul Jami’ no. 7070)

“Tidak ada seorangpun yang berada di tengah-tengah sebuah kaum yang diperbuat di tengah-tengah mereka kemaksiatan, mereka mampu untuk mengubahnya akan tetapi mereka tidak mau mengubahnya kecuali Allah akan menimpakan kepada mereka siksaan sebelum mereka meninggal”
(HR. Abu Daud dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohih Sunan Abi Daud 3/819/4339)

“Tidak ada satu kaum pun yang diperbuat di tengah-tengah mereka sebuah kemaksiatan, kemudian mereka sanggup untuk mengubahnya akan tetapi mereka tidak mengubahnya kecuali Allah akan meratakan kepada mereka seluruhnya siksaan dari-Nya”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohihul Jami’ no. 1974)

Suatu ketia seorang sahabat di tanya oleh seorang non muslim

Non Muslim : Saya takut Jika Negara ini diterapkan Sistem Islam!

Sahabat : Kenapa ?

Non Muslim : Saya takut jika nanti tempat-tembat ibadah kami di tutup!

Sahabat : Islam tidak pernah melarang non muslim untuk beribadah, dan Islam tidak pernah menutup tempat-tempat Ibadah non muslim, karna itu berarati menyakiti Kafir Dzimi dan itu merupakan dosa besar.

Non Muslim : Saya takut ritual agama saya di hapuskan karna bertentangan dengan islam, seperti meminum khamer ( Alkohol ), memakan daging babi, atau merayakan hari raya agama kami!

Sahabat : Islam tidak pernah melarang ritual agama lain, tapi islam akan menghukum seorang muslim yang mengikuti agama lain ( diterangkan dalam surat Al-Kafirun )

KETERANGAN

Islam bukan sekedar agama ritual, tapi islam adalah map'da (Ideologi), dimana tidak ada agama yang memiliki ideologi selain islam, ideologi islam terikat pada hukum syara yang berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, yang terbagi tiga :
Hukum Syara secara individu (Solat, Zakat, Naik Haji, dsb), hukum tersebut terikat secara individu, barang siapa perindividu tidak mengerjakannya maka akan mendapat dosa, dan jika mengerjakannya akan mendapat pahala.
Hukum Syara secara Kelompok (Amar Ma'ruf Nahi Munkar), tolong menolong dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran
Hukum Syara Dalam Tatanan Negara (Khilafah Islamiyah), Hukum ini hanya dapat dilaksanakan atas perintah Khilafah dalam naungan negara islam, seperti hukum Qisos/hukuman mati, Qital/hukuman cambuk, Rajam, potong tangan, dan jihad, dsb. Hukum tersebut hanya boleh dilaksanakan atas perintah Kilafah sebagai kepala negara, dan melewati banyak persyaratan untuk hukuman tersebut dilaksanakan. Contoh jika seorang pencuri tertangkap, harus ada saksi yang melihatnya tertangkap basah, jika dia mencuri karna faktor ekonomi maka akan dibebaskan dan pemerintah wilayah tempat pencuri itu tinggal akan dihakimi karna tidak bisa mensejahterakan rakyatnya, namun jika seseorang mencuri dimana hidupnya dan hidup keluarganya sejahtera, dan barang yang dicuri mencapai nishabnya sekitar 4 dirham, dengan adanya saksi yang berada di bawah sumpah, dan bukti nyata, maka barulah hukuman potong tangan dilaksanakan atas perintah Khilafah, bukan individu atau kelompok. Khilafah juga akan mensejahterakan semua umat, baik muslim dan non muslim tanpa terkecuali yang berada di bawah naungan hukum islam, juga akan menghukum seorang muslim yang menyakiti non muslim ( Kafir Harbi ). Hukum ini bersifat umum, dilaksanakan kepada semua yang berada di bawah naungan hukum islam, termasuk Khilafah.
Sebuah riwayat pernah menyatakan bahwa pada masa kekhilafan, seorang Khilafah kehilangan baju zirahnya/baju perang, dan dia mendapati baju tersebut ada pada seorang pedagang yahudi. Lalu khilafah membawa orang yahudi tersebut ke pengadilan di bawah hukum islam, namun khilafah tersebut kalah karna tidak memiliki bukti dan saksi yang cukup, lalu pengadilan tersebut di menangkan oleh orang yahudi. Dan Yahudi itupun mengakui bahwa baju zirah tersebut adalah milik Khilafah, yang dia dapatkan ketika terjatuh dari pelana kuda Khilafah tersebut.

BUKTI HUKUM ISLAM MELINDUNGI NON MUSLIM

Pemberian sertifikat tanah kepada para pengungsi Yahudi yang lari dari kekejaman Inkuisi Spanyol pasca jatuhnya pemerintahan Islam di Andalusia. (Tahun 925 H/1519 M)

Surat ucapan terima kasih dari Pemerintah Amerika Serikat atas bantuan pangan yang dikirim khalifah ke Amerika Serikat yang sedang dilanda kelaparan pasca perang dengan Inggris. (abad 18)

Surat jaminan perlindungan kepada Raja Swedia yang diusir tentara Rusia dan mencari eksil ke Khalifah. (30 Jumadil Awwal 1121 H/7 Agustus 1709 M)

Pemberian izin dan ongkos kepada 30 keluarga Yunani yang telah berimigrasi ke Rusia namun ingin kembali ke wilayah Khalifah, karena di Rusia mereka justru tidak sejahtera.
(13 Rabiul Akhir 1282 H/5 September 1865 M)

Khalifah membuat peraturan bebas cukai bagi barang bawaan orang-orang Rusia yang mencari eksil ke Wilayah Khalifah Utsmani pasca Revolusi Bolschevik. (25 Desember 1920)

Pasukan khilafah Turki Utsmani tiba di Aceh (1566-1577) termasuk para ahli senjata api, penembak dan para teknisi. untuk mengamankan wilayah Syamatirah (Sumatra) dari Portugis. Dengan bantuan ini Aceh menyerang Portugis di Malaka.

Khalifah Walid ibn ‘Abdul Malik membuat kebijakan dengan memberikan kepada setiap orang jompo dan orang-orang cacat/buta muslim dan non muslim seorang pelayan untuk membantu mereka menjalankan kehidupannya sehari-hari.

Masa khalifah bin Abdul Aziz, tidak seorangpun yang dipandang berhak menerima zakat. Beliau sampai harus memerintahkan para pegawainya berkali-kali untuk menyeru di tengah-tengah masyarakat ramai, kalau-kalau di antara mereka ada yang membutuhkan harta, namun tidak ada seorangpun yang memenuhi seruannya. Karna muslim dan non muslim sejahtera di bawah naungan Khilafah dan sistem islam.
Pada masa beliau pula tidak ada satu orangpun penduduk Afrika yang mau mengambil harta zakat.
Gaji para pegawai Negara hingga ada yang mencapai 300 dinar (1275 gram emas) atau setara dengan 114.750.000,- rupiah.

Pada masa Khalifah Umar Ibn Al Khattab, beliau membangun Dar Ad Daqiq (gudang tepung) tersebar di  berbagai kota dan rute perjalanan yang biasa ditempuh para musafir, penuntut ilmu dan para saudagar baik muslim dan non muslim. Siapa saja diantara mereka yang kehabisan bekal dalam perjalanannya, boleh mengambil bagiannya dari lumbung tersebut tanpa dipungut biaya.

KAFIR HARBI (NON MUSLIM/KAFIR YANG MEMERANGI ISLAM)

Telah diizinkan (Berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong Mereka itu. Maha benar Allah dengan segala Firmannya.

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapatkan rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan kepada mereka dan mereka bergembira hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang mereka yang belum menyusul, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati .” (Ali Imran: 169-170)

Rasulullah saw. bersabda, “Seorang syahid di sisi Allah mendapatkan enam keistimewaan

1. Allah mengampuni dosanya sejak awal perjalanan jihadnya
2. Diperlihatkan tempat tinggalnya di surga
3. Dipelihara dari siksa neraka
4. Diberi rasa aman dari goncangan terbesar (hari kiamat)
5. Ditaruh di atas kepalanya sebuah mahkota mutu manikam, di sana ia lebih baik dari pada dunia seisinya
6. Dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari surga, dan bisa memberi syafaat kepada tujuh puluh anggota keluarganya (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

KETERANGAN

Islam telah mewajibkan berperang (Jihad) terhadap orang-orang yang diperangi, yang di maksud adalah muslim, karna islam adalah agama untuk umat muslim.
Jihad terbagi tiga :
Jihad Harta, yaitu menggunakan hartanya untuk kemajuan agama islam atau untuk perjuangan islam.
Jihad Lisan, yaitu menyampaikan kebenaran pada penguasa atau berdakwah.
Jihad Raga, yaitu berperang atau memerangi kafir/non muslim yang memerangi Islam. Jihad raga hanya bisa dilaksanakan atas Perintah Khilafah dalam naungan hukum Islam, atau jika diperangi dan terancam seperti di Palestina dan Suriah, mereka diwajibkan berjihad karna mereka telah diperangi. jadi jihad raga tidak bisa dilakukan jika tidak ada Khilafah dalam naungan hukum Islam, dan hanya boleh dilakukan jika dalam keadaan terancam atau telah diperangi.


Jumat, 02 September 2016

JANGAN PERNAH REMEHKAN KEBAIKAN WALAU SEKECIL APAPUN!


۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

JANGAN PERNAH REMEHKAN KEBAIKAN WALAU SEKECIL APAPUN!

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================



💥Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia., barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.


💥Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dipermudahnya jalanmu menuju surga.


💥Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.


💥Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia, barangkali itu menjadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.


💥Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.


💥Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah tangan dan lisan dari menyakiti, setidaknya itu menjadi sedekah darimu.


💥Al-Imam Ibnul Mubarok Rohimahulloh berkata:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ


➖“Sangat banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan sangat banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya"


💥Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang sholat malamnya, tapi karena akhlak baiknya dan sabarnya, ketika musibah datang melanda.


💥Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ


➖ “Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun kamu hanya bertemu dengan saudaramu dengan wajah berseri-seri (wajah tersenyum).” 

📙(HR. Muslim)



Selasa, 09 Agustus 2016

SETIAP KEBAIKAN ADALAH SEDEKAH

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

 💫 SETIAP KEBAIKAN ADALAH SEDEKAH 💫

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

=========================================

وَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : “كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ.” أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ.

➖Dari Jābir radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu, dia berkata: Rasūlullāh Shallallāhu Alayhi Wasallam bersabda:
“Seluruh perbuatan baik merupakan sedekah.”
📙(HR Imām Al Bukhari)

🌟 Yang dimaksud sabda Nabi:
• Ma’rūf (مَعْرُوْفٍ) adalah lawan dari munkar.

⇒ Munkar, kita tahu perbuatan munkar dan ma’ruf adalah perbuatan kebaikan.

• Kullu ma’rūfin ( كُلُّ مَعْرُوْف), kullu adalah lafazh yang menunjukkan keumuman.

⇒ Yang kalau kita artikan dalam bahasa kita SELURUH perbuatan baik merupakan sedekah.

💫Hadits ini menjelaskan bahwasanya sedekah di mata syari’at bukan hanya terbatas pada harta, tetapi seluruh perbuatan baik (segala perbuatan kebaikan) juga merupakan sedekah.

💫Kebaikan apapun juga, entah kebaikan yang berkaitan dengan diri sendiri maupun kebaikan yang berkaitan dengan oranglain, pokoknya yang namanya kebaikan merupakan sedekah.

💫Dan telah datang dalam hadits-hadits yang lain dimana Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjelaskan bahwasanya seluruh kebaikan secara rinci juga merupakan sedekah.

💫Dalam hadits, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:


وَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ

➖ “Setiap Tasbih merupakan sedekah, setiap Tahmid (mengucapkan alhamdulillāh) juga merupakan sedekah, setiap bertahlil (mengucapkan lā ilāha illa Allāh) merupakan sedekah dan setiap takbir (mengucapkan Allāhu akbar) maka dia juga bersedekah. Dan menyeru oranglain kepada kebaikan juga sedekah dan juga mencegah oranglain dari perbuatan kemungkaran (nahyi munkar) juga dia bersedekah.”
📙 (HR Muslim no. 2376, dari shahābat Abū Dzar)

💫Kalau tadi Tashbih, Tahlil, Tahmid adalah bersedekah, (maka) ini berkaitan dengan diri hamba; dia memuji Allāh, mengagungkan Allāh maka dia bersedekah kepada dirinya sendiri.

💫Sekarang yang berkaitan dengan oranglain, (yaitu) seperti amr bin ma’ruf adalah sedekah. Menyuruh oranglain untuk melakukan kebaikan berarti dia sedang bersedekah.

💫Bahkan dalam perkara yang kita anggap perkara duniawi, kata Nabi Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam:
وَفِـيْ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ

➖ “Engkau menggauli istrimu engkau telah bersedekah.”
📙 (HR Muslim)


⇒ Menyenangkan hati istri, berhubungan dengan istri ini dinilai sedekah menurut kacamata syari’at.

تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ

💫Demikian juga jika ada 2 orang datang kemudian menjadikan engkau sebagai hakim (pengambil keputusan) jika engkau berbuat adil kepada keduanya maka berarti engkau telah bersedekah.

وَتُعِينُالرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ

➖Demikian juga jika engkau membantu seseorang lalu engkau mengangkatkan barangnya di atas tunggangannya ini juga merupakan sedekah.
📙(HR Bukhari no. 2989 dan Muslim no. 1009)


⇒ Lihat disini, sedekah tidak mesti dengan uang/harta.

💫Kita membantu oranglain, (yaitu) sedekah dengan tenaga, mengangkatkan barangnya, meletakkan diatas tunggangannya atau bisa meletakkan diatas mobilnya, kita bantu angkat barang, ini juga merupakan sedekah, kata Nabi Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam.

💫Kemudian juga Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan dalam hadits yang lain:

وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

➖“Dan berkata-kata yang baik merupakan sedekah.”
📙(HR Al Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 2332)

💫Seseorang menahan dirinya dari perkataan buruk kemudian berusaha berbicara dengan perkataan yang baik, berarti dia telah bersedekah.

💫Apakah dia berbicara dengan saudaranya, orangtuanya, istrinya, dia berusaha memilih kata-kata yang baik. Tatkala dia berusaha memilih kata-kata yang baik sesungguhnya dia sedang bersedekah.

⇒ Ini dalil menunjukkan bahwasanya seluruh bentuk kebaikan merupakan sedekah.

💫Oleh karenanya, ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

💫Ini menjelaskan bahwasanya sedekah tidak terbatas dengan harta saja tetapi dengan segala kebaikan juga merupakan sedekah.

💫Hal ini menunjukkan sedekah tidak hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya, orang-orang miskin yang tidak punya harta juga bisa bersedekah.

💫Namun Allāh membuka cara sedekah dengan cara yang lain, tidak mesti dengan harta.

💫Dan sebagian ulama mengatakan bahwasanya ini dalil diantara hikmahNya Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan ibadah itu bermacam-macam.

💫Dan ini merupakan ujian bagi hamba. Sebagaimana yang kita katakan di awal pengajian, para hamba berusaha untuk memasuki sebanyak-banyaknya pintu-pintu kebaikan.

💫Dan juga diantaranya hikmah bahwasanya dibuat banyak pintu-pintu kebaikan artinya Allāh memberi kemudahan bagi siapa saja (setiap orang) bisa bersedekah dan berbuat baik.

• Ada yang bisa berbuat baik dengan hartanya, silakan bersedekah dengan hartanya.

• Ada yang bisa bersedekah dengan tenaganya, maka silakan dia bersedekah dengan tenaganya.

• Ada yang bisa bersedekah dengan pikirannya, maka dia membantu kaum muslimin dengan pikirannya.

• Ada yang bersedekah dengan senyumannya, maka silakan dia senyum kepada saudaranya.

• Ada yang bersedekah dengan kata-kata yang baik, maka silakan dia berkata-kata yang baik dengan saudaranya.

• Ada yang bersedekah di rumah, dia bertasbih, dzikir, bertakbir, maka dia juga bisa bersedekah.

💫Oleh karenanya, pintu-pintu sedekah dan pintu-pintu kebaikan banyak, maka semakin banyak kita bisa masuk pintu-pintu kebaikan tersebut dan ini yang terbaik.

💫Dan kalau kita tidak bisa masuk ke seluruh pintu-pintu kebaikan maka kita masuk (ke) yang dimudahkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Demikian.

والله تعالى أعلم بالصواب


Minggu, 31 Juli 2016

KISAH NYATA MAYAT MEMBACA AL-QUR'AN DI DALAM KUBUR


۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" KISAH NYATA MAYAT MEMBACA AL-QUR'AN DI DALAM KUBUR "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================
⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛⬛

📰Kisah ini benar terjadi seperti yang telah diceritakan oleh Mahasiswa Malaysia di Arab Saudi. Peristiwa ini benar-benar terjadi dan disahkan benar oleh Ustadz Halim Naser, penceramah yang amat terkemuka di Malaysia.
.
📰Peristiwa ini terjadi pada suatu hari di musim haji yang lalu, mahasiswa Malaysia yang sama-sama menunaikan haji ikut tergabung dengan seorang Arab untuk mengubur seorang mayat yang meninggal dunia pada musim haji. 
Makam tersebut terletak di Ma'la, tempat pemakaman para jemaah haji yang meninggal dunia di Makkah.
.
📰Cara yang mereka kebumikan mayat adalah dengan cara meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk sekitar delapan bulan. Setelah delapan bulan, lubang itu akan dibuka kembali untuk menguburkan mayat yang baru.
.
📰Pada hari tersebut, ketika satu lubang dibuka untuk mengubur mayat yang baru, orang Arab tersebut berhamburan lari karena dia nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya. Penuntut Malaysia ini memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas. Hasilnya dia merasa memang mayat tersebut sedang bersila dan mayat tersebut sedang membaca Al-Quran, dan Al-Quran tersebut memang yang asli.
.
📰Setelah dilihat berikutnya. Ayat Quran yang terbuka adalah Surah Yasin. Satu hal adalah mayat tersebut tidak membusuk dan kain yang membalutinya juga tidak busuk. Yang membusuk hanyalah kapas yang ditempatkan di antara mayat dengan kain kafan (kain ehram).
.
📰Setelah dilakukan penelitian, ternyata mayat tersebut adalah mayat seorang pria berkulit hitam yang kerjanya adalah membersihkan Baitullah dari tumpahan air zam-zam. Kerjanya tiada lain selain membersihkan Baitullah jika ada tumpahan air zam-zam. Jika tidak ada tumpahan, dia akan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca Surah Yasin.
.
📰Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah. Inilah yang membuat kita semakin berkobar-kobar untuk mengunjungi Baitullah.
.
🙏Ya Allah wafatkanlah aku, kedua orangtuaku, dan semua member grup ini dalam keadaan husnul khatimah 

ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ

SUDIKAH KITA MEMAKAN BANGKAI SAUDARA SENDIRI....??

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


SUDIKAH KITA MEMAKAN BANGKAI SAUDARA SENDIRI??
=========================================

Mulai dari yang tidak kita sadari... inilah Ilustrasi yang suka bergosip (mengghibah).
Aib dalam diri seseorang itu diibaratkan #bangkai yang busuk

Jika kita suka membicarakannya, tak lain seperti kita sedang memakan bangkai tsb,, Naudzbillah...

Adapun yg berdalih tdk apa2, karena itu kenyataannya.. itulah yg dinamakan #Ghibah..
Dan perkataan yg tdk sesuai dgn kenyataanya itulah yg disebut dgn #Fitnah...

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan janganlah sebagian kamu #menggunjing (ghibah) sebagian yang lain, Adakah seorang diantara kamu yg suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.. Dan bertakwalah kepada Allah,, Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang" (QS. al-Hujurat:12)*

Penyair Al-Hasyimi menulis sebuah syair Arab yang termuat dalam kitab Jawahir Al-Adab
"Jarang orang tertimpa bencana karena tergelincir #kakinya, Tapi banyak orang tertimpa bencana karena tergelincir #lidahnya..

Jika kaki tergelincir, sembuhlah dengan segera, Jika lidah yang tergelincir, hilanglah kepala kita..
Astaghfirullah.....

Betapa besar anugrah ALLAH yang telah diberikan kepada kita yang berupa lidah ini, mari kita menjaganya untuk bertutur kata dengan perkataan yang baik, agar supaya dengan perkataan yang baik ini dapat memperbaiki segala amal perbuatan kita hingga menjauhkan diri kita dari ancaman api neraka dan menunjukkan kita jalan menuju syurga.

Semoga Allah selalu memberikan hidayah, petunjuk dan manfaat pada apa yang kita ucapkan...

Aamiin.... Wallahul musta'an..




SESEORANG BERSAMA YANG DICINTAINYA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

♦️SESEORANG BERSAMA YANG DICINTAI DAN DIIDOLAKANNYA ♦️

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


♦️Hati-hati Mengidolakan Seseorang!!!

Karena Seseorang akan Bersama Orang yang Dicintai dan diidolakannya. 

 

♦️Semakin banyaknya kaum muslim mengidolakan seorang yang sebenarnya tidak pantas untuk diidolakan, baik karena akidahnya yang buruk yang dipenuhi dengan syirik, ibadahnya yang buruk yang dipenuhi dengan bid’ah, pergaulannya yang buruk atau tingkahlakunya yang buruk, ataupun hanya karena prestasi keduniaan saja.

 

♦️Kalau bukan karena peran media massa-lah seorang yang sebenarnya buruk dan tidak pantas menjadi idola inilah akhirnya diidolakan orang banyak!!!

 

● Siapakah yang berhak diidolakan dan siapakah yang tidak pantas untuk diidolakan...?

 

♦️Sang Idola dan Panutan yang bebas dari segala keburukan dan kekejian :

 

{قَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا } [الأحزاب: 21]

 

Artinya :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” 

📖(QS. Al Ahzab : 21)

 

♦️》Kenapa Beliau Idola Tanpa Cacat ??

   Jawabannya :

 

عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامِ بْنِ عَامِرٍ قَالَ أَتَيْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَخْبِرِينِى بِخُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم. قَالَتْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَا تَقْرَأُ الْقُرْآنَ قَوْلَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ)

 

Artinya :

➖“Sa’ad bin Hisyam bin Amir berkata : 

“Aku pernah mendatangi Aisyah radhiyallahu ‘anha, lalu aku bertanya : “ Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah kepadaku akan akhlaknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”, beliau menjawab : “Akhlak beliau adalah Al Quran, apakah kamu tidak membaca Al Quran, Firman Allah Azza wa Jalla : (وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ) dan sesungguhnya engkau di atas budi pekerti yang agung.” 

📙(HR. Ahmad ).

 

♦️》Makna “Akhlak Beliau Al Quran”

 

•Berkata Ibnu Rajab rahimahullah :

 

تعني : أنَّه كان تأدَّب بآدابه ، وتخلَّق بأخلاقه ، فما مدحه القرآن ، كان فيه رضاه ، وما ذمه القرآنُ ، كان فيه سخطه

 

Artinya : 

➖“Maknanya adalah beliau senantiasa beradab dengan adabnya Al Quran dan berakhlak dengan akhlaknya, apa yang dipuji Al Quran maka di dalamnya terdapat kerelaan beliau dan apa saja yang dicela Al Quran maka di dalamnya terdepat kemurkaan beliau.” 

📚Lihat Kitab Jami’ Al Ulum Wa Al Hikam.

 


♦️》Indahnya mengidolakan Nabi dan orang-orang yang diridhai Allah Ta’ala.

 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ « وَمَا أَعْدَدْتَ لِلسَّاعَةِ ». قَالَ حُبَّ اللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ « فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ». قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بَعْدَ الإِسْلاَمِ فَرَحًا أَشَدَّ مِنْ قَوْلِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم « فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ». قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِأَعْمَالِهِمْ.

 

Artinya : 

➖“Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bercerita : 

“Pernah seorang lelaki datang menenmui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu dia bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”, beliau bersabda: “Apa yang kamu telah siapkan untuk hari kiamat”, orang tersebut menjawab: “Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”, beliau bersabda : “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai”, Anas berkata : “Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka.” 

📙(HR. Muslim).

 

قَالَ ثَابِتٌ فَكَانَ أَنَسٌ إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ اللَّهُمَّ فَإِنَّا نُحِبُّكَ وَنُحِبُّ رَسُولَكَ.

 


➖Tsabit (perawi hadits di atas) berkata : 

“Senantiasa Anas radhiyallahu ‘anhu jika meriwayatkan hadits ini, beliau berdoa : “Wahai Allah, sesungguhnya kami mencintai-Mu dan mencintai Rasul-Mu”. 

📙(HR. Ahmad).

 

 

♦️# Sangat indah, 

Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berarti akan bersama beliau di hari kiamat, tentunya di dalam surga.


♦️# Sangat indah,

Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berarti akan bersama beliau di dalam surga meskipun pastinya tidak akan mampu beramal seperti amalan beliau.

 


••Hadits ini juga berlaku bagi yang :

 

♦️>> Mencintai orang yang buruk akidahnya; penuh dengan kekafiran, penuh dengan kesyirikan, penghinaan terhadap Allah Ta’ala, penghinaan terhadap nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan lainnya dari akidah yang buruk, maka dia akan bersamanya di hari kiamat…!

 

♦️>> Mencintai orang yang buruk ibadahnya, ibadah senantiasa bid’ah, tidak memperhatikan kwalitas ibadah, tidak taat dalam ibadah, maka dia akan bersamanya di hari kiamat…

 

♦️>> Mencintai orang yang buruk interaksi sosialnya, sering menggangu orang lain, mecela orang lain, menzhalimi orang lain dan sebagainya dari interkasi social yang buruk, maka dia akan bersamanya di hari kiamat…!

 

♦️>> Mencintai orang yang perbuatan dan tingkah laku buruk dan keji, suka maksiat, suka pamer aurat, suka minum khamr dan barang memabukkan lainnya, suka mencuri, suka berzina, seks bebas dan sebagainya dari perbuatan keji dan buruk, maka dia akan bersanama di hari kiamat..!

 


♦️Semoga kelak kita dikumpulkan bersama orang-orang sholeh, dan semoga kita tidak MENJADIKAN IDOLA YANG TIDAK PANTAS UNTUK DIIDOLAKAN, BAIK KARENA KEKAFIRANNYA, KESYIRIKANNYA, KEBID’AHANNYA DAN MAKSIATNYA.


ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ

KEUTAMAAN KALIMAT TAUHID : LAA ILLAAHA ILLALLAH


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh 


KEUTAMAAN KALIMAT TAUHID "LAA ILAAHA ILLALLAH"

⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜


IBNU Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Kalimat tauhid (Laa ilaaha illallah) memiliki keutamaan yang sangat agung yang tidak mungkin bisa dihitung.” Tapi kebanyakan kita tidak tahu keutamaan kalimat tauhid atau tahlil ini.

Berikut adalah beberapa keutamaan kalimat tahlil “Laa ilaaha illallah.”

1. Kalimat ‘Laa ilaaha illallah’ merupakan harga surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘laa ilaaha  illallah,’ maka dia akan masuk surga,” (HR. Abu Dawud no. 1621).

2. Kalimat ‘Laa ilaaha ilallah’ adalah kebaikan yang paling utama, Abu Dzar berkata,”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, “Wahai Rasulullah, apakah ‘laa ilaaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaaha illallah) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.”

3. Kalimat ‘Laa ilaaha illallah’ adalah dzikir yang paling utama. Dari Jabir rodhiyallohu ‘anhu, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Dzikir yang paling utama adalah laa ilaaha illallah, dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah,” (HR. Ibnu Majah, An Nasa’I Shohih Targhib wa Tarhib: 1526 ).

4. Kalimat ‘Laa ilaaha ilallah’ adalah pelindung api neraka. Dari Umar radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Yaitu kalimat laa ilaaha illallah,” (HR. Hakim-Shohih Targhib wa Tarhib: 1528).

Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam mendengar muadzin mengucapkan ‘Asyhadu allaa ilaaha illallah.’ Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi, “Engkau terbebas dari neraka,” (HR. Muslim no. 873).

5. Kalimat ‘Laa ilaaha illallah’ adalah dzikir dan perantara doa. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda, Musa berkata: Wahai Tuhanku ajarkanlah kepadaku sesuatu, yang aku akan berdzikir dan berdoa kepadaMu dengannya. Allah berfirman: Wahai Musa ucapkanlah Laa ilaaha illallah. Musa berkata: Wahai Tuhanku seluruh hambaMu mengucapkan kalimat ini. Allah berfirman: Wahai Musa! Seandainya langit tingkat tujuh dan apa yang ada didalamnya serta bumi tingkat tujuh selain Aku diletakkan di suatu timbangan, dan laa ilaaha illallah diletakkan di timbangan yang lain, maka akan berat timbangan laa ilaaha illallah,” (HR. Ibnu Hibban, Hakim-Fathul Bari: 11/28).

6. Kalimat ‘Laa ilaaha ilallah’ menunda kiamat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat (apabila) masih ada orang yang menyebut laa ilaaha illallah,” (HR. Ibnu Hibban, Ta’liqotul Hisan: 6809, Ash Shohihah: 3016).

7. Dzikir Laa ilaaha illallah pahalanya paling banyak. Sebagaimana terdapat dalam shohihain (Bukhari-Muslim) dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qodiir’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu) dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu,” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018).

Dan masih banyak lagi keagungan–keagungan dzikir tahlil “Laa ilaaha illaallah.” Marilah kita berdzikir “laa ilaaha illaallah” sebanyak–banyaknya dengan hati yang tulus ikhlas diwaktu pagi dan petang, sebagaimana firman Allah “Wahai orang–orang beriman, berdzikirlah kepada Allah, sebanyak–banyaknya,” (Al- Ahdzab: 41).




"KEUTAMAAN KALIMAT : LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH"



1. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa setiap hari mngucapkan seratus kali laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah, maka dia akan datang di hari kiamat dengan wajah bagaikan bulan purnama." 


2. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Dzikir paling utama adalah laa ilaha illallah dan do`a paling utama adalah alhamdu lillah". (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim dari Jabir ra.)


3. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Allah berfirman: "laa ilaha illallahkalam-KU dan Aku-lah dia. Barang siapa mengucapkannya maka masuk dalam perlindungan-Ku, dan barang siapa masuk lindungan-Ku maka aman dari siksa-Ku". (HR. Syairazi dari Ali kwh.)


4. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Tunaikanlah zakat badan kalian dengan perkataan laa ilaha illallah".


5. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Tiada seorang hambapun yang mengucapkan laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah terkecuali Allah ta`ala berfirman: Benar hamba-Ku, Aku-lah Allah, tiada Tuhan selain Aku. Aku persaksikan kepada kalian wahai malaikat-malaikat-Ku, Aku benar-benar telah mengampuni dosa-dosanya yang sudah terlewat dan yang akan datang". 


6. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa mengucapkan laa ilaha illallah secara murni dan ikhlas, maka masuk surga."


7. Nabi Muhammad SAW bersabda ; "Barang siapa yang awal perkaanya laa ilaha illallah dan akhir perkaannya laa ilaha illallah dan melakukan seribu kesalahan (dosa kecil) dan jika dia hidup seribu tahun, maka Allah tidak akan menanyakan satu dosapun".


8. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa yang membaca laa ilaha illallah tanpa disertai `ujub maka terbanglah seekor burung di bawah `arasi yang akan membaca tasbih bersama mereka yang membaca tasbih hingga hari kiamat, kemudian pahalanya dituliskan untuk dia (orang yang mambaca laa ilaha illallah tanpa `ujub).


9. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa mengucapkan laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah sekali, maka diampuni dosa-dosanya walaupun banyaknya bagaikan buih di lautan".


10. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Ketika seorang mu`min lewat pekuburan dan mengucapkan laa ilaaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wahuwa hayyun la yamut biyadihil khairu wahuwa ala kulli syai-in qadirun, maka Allah menerangi semua kuburan tersebut, mengampuni dosa yang membacanya, menulis sejuta kebaikan baginya, mengangkat baginya sejuta derajat, menghabus darinya sejuta kejelekan (dosa kecil)". 


Keutamaan laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah


Dengan membaca sepuluh hadits diatas dengan berbagai penjelasan para ulama maka fahamlah kita jika Begitu banyak keutamaan laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah bagi orang-orang yang mau membacanya dan juga bagi orang - orang sekitarnya,


sebagian dari keutamaan tersebut misalnya


- Diampuni dosa-dosanya, baik yang sudah terlewat maupun yang akan datang


- Dilindungi dirinya, dari berbagai musibah di dunia dan dari berbagai siksaan di akherat Dijauhkan dari kemiskinan


- Ditambahkan kebaikannyaJika dia konsisten, dan kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya adalah laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah maka dia dijamin masuk surga. 


- Keberkahan membaca laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah melimpah kepada orang - orang sekitar, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal


#Syarat_dan_Ketentuan


Syarat dan ketentuan yang utama dan paling utama adalah murni dan ikhlas. 

Murni dari `ujub, riya dan hal - hal lain yang bisa merusak amal dan Ikhlas hanya karena Allah SWT.


Tentu saja kita bisa membaca dzikir laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah kapan dan dimana saja serta sebanyak mungkin selama tidak bertentangan dengan kaidah - kaidah syariah islam. Tetapi ketika anda mengharapkan suatu manfaat khusus dari membaca laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah, maka tentu saja ada ketentuan - ketentuan khusus yang harus ditaati pula.


Membaca laa ilaaha illallah ternyata bisa menolak kemiskinan,. 

Caranya adalah dengan membiasakan diri membaca laa ilaaha illallah ketika masuk rumah. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Al-Fakihani "Membiasakan membaca laa ilaaha illallah ketika masuk rumah itu bisa menghancurkan kemiskinan"


Membaca laa ilaaha illallah ternyata, bisa menolak 99 cobaan. 

Seperti penjelasan yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya perkataan menyingkirkan 99 macam cobaan dari orang yang mengucapkannya, serendah-rendahnya adalah kesusahan."


Solusi Bisnis


Jadi, jika bisnis anda ingin omset melimpah dan jadi juragan kaya raya, maka cobalah membaca laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah. Jadi jika bisnis anda ingin terhindar dari kebangkuran dan terhindar dari persaingan - persaingan kotor maka bacalah laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.


Wallahu a'lam bish showaab



GOLONGAN MANUSIA KETIKA TERTIMPA MUSIBAH, GOLONGAN MANAKAH ENGKAU....??

GOLONGAN MANUSIA KETIKA TERTIMPA MUSIBAH, GOLONGAN MANAKAH ENGKAU....?? 


Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


GOLONGAN MANUSIA KETIKA TERTIMPA MUSIBAH

----------------------------------------------------------------------


Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Macam-macam manusia di saat musibah menimpanya:

- Syaakir (bersyukur)
- Raadhi (ridho)
- Shaabir (bersabar)
- Jaazi' (marah).

▪Adapun orang yang Marah (ketika ditimpa musibah) maka ia telah berbuat keharaman dan murka terhadap ketentuan dari Rabb (pemilik, pengatur, dan penguasa) alam semesta.

▪Dan keadaan orang yang bersabar maka ia telah menegakkan kewajibannya. Orang yang sabar ini tidak suka terjadinya (musibah itu) dan memandang musibah tersebut sebagai sesuatu yang pahit dan sulit..

Namun ia memikul dan menahan jiwanya dari (melakukan) sesuatu yang diharamkan (dalam menghadapi musibah).

▪Dan tentang orang yang ridho maka dia adalah yang tidak memperhatikan musibah dan ia melihat bahwa hal itu datang dari sisi Allah sehingga ia ridha dengan keridhaan yang sempurna. Tidak ada duka lara di hatinya.

Kondisinya ini lebih tinggi derajatnya dari keadaan orang yang bersabar..

▪Dan mengenai orang yang bersyukur maka ia bersyukur kepada Allah atas musibah ini.

Syukurnya ini dari dua sisi:

1. Dengan cara ia melihat kepada orang lain yang ditimpa musibah yang lebih besar. Lalu ia bersyukur kepada Allah bahwa ia tidak terkena yang semisalnya.

2. Dia memahami bahwa dengan musibah ini akan menjadikannya mendapat penghapusan (dosa) kejelekan-kejelekannya dan terangkat derajatnya bila ia bersabar.

Semoga Allah menganugerahkan kepada kita berupa syukur ketika datang musibah.

[ Asy-Syarhul Mumti' 5/ 395 ].

ـــــــــــــــــــــــــــــ
۞ صيــد الفوائــد ۞:
ﺃﻗﺴــﺎﻡ ﺍﻟﻨــﺎﺱ ﺇﺫﺍ ﺃﺻﺎﺑﺘﻬــﻢ  ﻣﺼﻴﺒــﺔ :

1⃣ ﺍﻟﺸﺎﻛﺮ
2⃣ ﺍﻟﺮﺍﺿﻲ
3⃣ ﺍﻟﺼﺎﺑﺮ
4⃣ ﺍﻟﺠﺎﺯﻉ .
.
▪ ﺃﻣــﺎ ﺍﻟـﺠـﺎﺯﻉ : ﻓﻘﺪ ﻓﻌﻞ ﻣﺤﺮﻣﺎً ﻭﺗﺴﺨﻂ ﻣﻦ ﻗﻀﺎﺀ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ .
▪ ﻭﺃﻣــﺎ ﺍﻟﺼﺎﺑـﺮ : ﻓﻘﺪ ﻗﺎﻡ ﺑﺎﻟﻮﺍﺟﺐ ، ﻭﺍﻟﺼﺎﺑﺮ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻜﺮﻩ ﻭﻗﻮﻋﻬﺎ
ﻭﻳﺮﻯ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺼﻴﺒﺔ ﻣُﺮَّﺓ ﻭﺷﺎﻗَّﺔ ، ﻟﻜﻨﻪ ﻳﺘﺤﻤﻞ ﻭﻳﺤﺒﺲ ﻧﻔﺴﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻲﺀ
ﺍﻟﻤُﺤﺮﻡ .
▪ ﻭﺃﻣـﺎ ﺍﻟﺮﺍﺿﻲ : ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻬﺘﻢ ﻟﻬﺬﻩ ﺍﻟﻤﺼﻴﺒﺔ ﻭﻳﺮﻯ ﺃﻧﻬﺎ ﻣﻦ ﻋﻨﺪ
ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﺮﺿﻰ ﺭﺿﺎً ﺗﺎﻣﺎً ، ﻭﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ ﺗﺤﺴّﺮ ، ﻭﺣﺎﻟﻪ ﺃﻋﻠﻰ ﻣﻦ
ﺣﺎﻝ ﺍﻟﺼﺎﺑﺮ .
▪ ﻭﺃﻣـﺎ ﺍﻟﺸﺎﻛﺮ : ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺸﻜﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺼﻴﺒﺔ .

ﻭﻳﻜﻮﻥ ﺷﻜﺮﻩ ﻣﻦ ﻭﺟﻬﻴﻦ :
1⃣ ﺃﻥ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻣﻦ ﺃﺻﻴﺐ ﺑﻤﺎ ﻫﻮ ﺃﻋﻈﻢ ، ﻓﻴﺸﻜﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻟﻢ
ﻳﺼﺐ ﻣﺜﻠﻪ .
2⃣ ﺃﻥ ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺳﻴﺤﺼﻞ ﻟﻪ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻤﺼﻴﺒﺔ ﺗﻜﻔﻴﺮ ﻟﻠﺴﻴﺌﺎﺕ ﻭﺭﻓﻌﺔ ﻓﻲ
ﺍﻟﺪﺭﺟﺎﺕ ﺇﺫﺍ ﺻﺒﺮ . ﻧﺴﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺮﺯﻗﻨﺎ ﺍﻟﺸُﻜﺮ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺼﺎﺋﺐ .

【ﺍﻟﺸﺮﺡ ﺍﻟﻤﻤﺘﻊ【٥ / ٣٩٥】
ﻟﻠﺸﻴــﺦ العلامة فقيه الزمان ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ وغفر له ورفع درجته في المهديين -
قناة :صيــد الفوائــد 





       " GOLONGAN MANAKAH ENGKAU...? " 
---------------------------------------------------------------------


🟢 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

‎ﺛُﻢَّ ﺃَﻭْﺭَﺛْﻨَﺎ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺻْﻄَﻔَﻴْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻧَﺎ ﻓَﻤِﻨْﻬُﻢْ ﻇَﺎﻟِﻢٌ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣُﻘْﺘَﺼِﺪٌ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺳَﺎﺑِﻖٌ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺫَﻟِﻚَ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻔَﻀْﻞُ ﺍﻟْﻜَﺒِﻴﺮ

➖"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar." 
📖[Qs. Faathir 32]

🟢 Ibnu Katsir rahimahullah berkata :

➖"Allah membagi umat (islam) ini menjadi tiga bagian :

✅1. Orang yang menzalimi dirinya sendiri, yaitu orang-orang yang meremehkan kewajiban dan yang menerjang hal-hal yang diharamkan.

✅2. Orang yang pertengahan, yaitu orang-orang yang mengerjakan hal-hal yang diwajibkan dan meninggalkan yang diharamkan. Mereka terkadang meninggalkan hal-hal yang bersifat anjuran (sunnah) dan mereka juga terkadang melakukan hal-hal yang hukumnya makruh.

✅3. Orang yang berlomba dalam kebaikan, yaitu orang-orang yang melaksanakan hal-hal yang diwajibkan serta melaksanakan hal-hal yang disunnahkan. Mereka meninggalkan hal-hal yang haram dan hal-hal yang makruh serta meninggalkan (berlebih-lebihan) dalam hal-hal yang mubah."

📚[Kitab al-Mishbaahul muniir fii tahfdziib tafsiir Ibni Katsiir, hal 113]

🟢 Marilah kita instropeksi diri kita masing-masing, apakah kita sudah termasuk golongan yang ketiga, atau minimal golongan yang kedua.

🟢 Abdullah bin Abbas radiyallahu 'anhuma berkata :

➖"Orang-orang yang menzalimi dirinya, (kemudian bertaubat) maka akan diampuni. Orang orang yang pertengahan akan dihisab dengan hisab yang mudah. Dan orang-orang yang berlomba dalam kebaikan akan dimasukkan surga tanpa dihisab."

📚[Misbahul muniir, hal 1131]

🟢 Semoga Allah memberi taufiqNya kepada kita untuk senantiasa berlomba dalam kebaikan.

Aamiin....

 

HADITS - HADITS TENTANG CINTA


💞 HADITS-HADITS_CINTA 💕



Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 



Allah Subhanahu wata'ala Memberikan Anugerah terindah buat kita yaitu CINTA.. 


💞 Dengan Cinta hidup kita terasa indah dan berwarna....

💞 Tanpa Cinta Hidup serasa hampa tak bermakna....


Berikut ini beberapa Hadits_Cinta, semoga kita dapat mensyukuri nikmatnya CINTA :



♥ JIKA MENCINTAI ,, SAMPAIKANLAH


إذا أحب أحدكم صاحبه فليأته في منزله، فليخبره بأنه يحبه لله عز وجل.

 

➖“Apabila salah seorang di antara kamu mencintai sahabatnya, hendaklah ia mendatangi rumahnya dan memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya karena Allah”.



♥ CINTA YANG MEMBERIKAN CAHAYA 


قال الله عز وجل: المتحابون في جلالي لهم منابر من نور يغطهم النبيون والشهداء.


Allah berfirman :

➖ “Layak untuk mendapatkan cinta-Ku bagi Orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKu, bagi mereka mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat cemburu para Nabi dan Syuhada”.



♥ CINTA MENGGUGURKAN DOSA 


ما تواد اثنان في الله عز وجل أو في الإسلام، فيفؤق بينهما إلا بذنب يحدثه أحدهما.


➖“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilautan” 

📙(H.R. Tabrani)



♥ CINTA YANG MEMBERIKAN KETEDUHAN 


إن الله يقول يوم القيامة: أين المتحابون بجلالي اليوم أظلهم في ظلي يوم لا طل إلا طلي.


➖“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka pada saat tidak ada naungan selain naungan-Ku” 

📙(H.R. Muslim)



♥ SALING MENCINTAI AKAN MENDAPATKAN CINTANYA 


➖"Allah swt berfirman, “pasti akan mendapatkan cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku” 

📙(Hadits Qudsi)



♥ CINTANYA MENDATANGKAN CINTA PARA MALAIKAT DAN PENGHUNI LANGIT 


إذا أحب الله عبدا نادى جبريل: إن الله يحب فلانا، فأحبه، فيحبه جبريل، فينادي جبريل في أهل السماء: إن الله يحب فلانا، فأحبوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له القبول في أهل الأرض.


➖“Apabila Allah mencintai seorang hamba niscaya Jibril akan berseru : “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia. Maka Jibril pun mencintainya, lalu Jibril menyerukan kepada penghuni langit : “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia. Maka penghuni langit pun mencintainya, kemudian diberikan kepadanya penerimaan yang baik di kalangan penduduk bumi”.



♥ KEKUATAN CINTA MELANGGENGKAN KASIH SAYANG 


إذا أحب أحدكم أخاه فى الله، فليعلمه، فإنه أبقى في الألفة وأثبت في المودة.


➖“Apabila salah seorang dari kamu mencintai saudaranya karena Allah hendaklah ia memberitahu kepadanya, karena hal itu dapat melanggengkan kasih sayang dan memperkuat rasa cinta.”



♥ DENGAN CINTA AKAN MERASAKAN LEZATNYA IMAN 


من سره أن يجد حلاوة الإيمان فليحب المرء لا يحبه إلا لله عز وجل.


➖“Barangsiapa yang ingin meraih kelezatan iman hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah.” 

📙(H.R. Bukhari-Muslim)



♥ CINTA , MENYEMPURNAKAN IMAN 


من أحب لله وأبغض لله وأعطى لله ومنع لله فقد استكمل الإيمان.


➖“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan (tidak memberi) karena Allah. Sungguh ia telah menyempurnakan keimanan.”



♥ CINTA-NYA ABADI 


قال الله تعالى: حقت محبتي للمتحابين في

.

➖“Allah berfirman : “Cinta-Ku telah ditetapkan bagi siapa saja yang saling mencintai karena Aku”.




-------------------------------------------------------------------------

Marilah kita renungkan kembali tentang arti cinta, agar kita tidak salah jalan dalam mencintai :


         💞💞💞 ARTI CINTA 💞💞💞


Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka menjawab…


Bumi menjawab:

“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”


Air menjawab:

“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan


Api menjawab:

“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”


Angin menjawab:

“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.”


Langit menjawab:

“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu


Matahari menjawab:

“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”


Pohon menjawab:

“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”


Gunung menjawab:

“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”


Lalu, Aku bertanya pada CINTA:

“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”


CINTA menjawab:

“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”

“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”

“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”

“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”

Aku lantas bertanya pada CINTA:

“Bisakah aku merasakannya?”


Sambil berlalu CINTA menjawab:

“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”


Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”