Selasa, 13 Oktober 2020

UNTAIAN NASEHAT IMAM SYAFI’I RAHIMAHULLAH

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

🍁 UNTAIAN NASEHAT IMAM SYAFI’I RAHIMAHULLAH 🍁

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🍁 IMAM SYAFI'I RAHIMAHULLAH BERSYAIR:


دَعِ الأَيَّامَ تَفْعَل مَا تَشَاءُ وَطِبْ نَفْساً إذَا حَكَمَ الْقَضَاءُ


➖“Biarkanlah hari demi hari berbuat sesukanya Tegarkan dan lapangkan jiwa tatkala takdir menjatuhkan ketentuan (setelah diawali dengan tekad dan usaha).”


وَلا تَجْزَعْ لِنَازِلَةِ اللَّيَالِـي فَمَا لِـحَوَادِثِ الدُّنْيَا بَقَاءُ


➖“Janganlah engkau terhenyak dengan musibah malam yang terjadi Karena musibah di dunia ini tak satu pun yang bertahan abadi (musibah tersebut pasti akan berakhir).”


وكُنْ رَجُلاً عَلَى الْأَهْوَالِ جَلْدًا وَشِيْمَتُكَ السَّمَاحَةُ وَالْوَفَاءُ


➖“(Maka) jadilah engkau lelaki sejati tatkala ketakutan menimpa Dengan akhlakmu; kelapangan dada, kesetiaan dan integritas.”


وإنْ كَثُرَتْ عُيُوْبُكَ فِيْ الْبَرَايَا وسَرّكَ أَنْ يَكُونَ لَها غِطَاءُ


➖“Betapapun aibmu bertebaran di mata makhluk Dan engkau ingin ada tirai yang menutupinya.”


تَسَتَّرْ بِالسَّخَاء فَكُلُّ عَيْبٍ يُغَطِّيْهِ كَمَا قِيْلَ السَّخَاءُ


➖“Maka tutupilah dengan tirai kedermawanan, karena segenap aib Akan tertutupi dengan apa yang disebut orang sebagai kedermawanan.”


وَلَا تُرِ لِلْأَعَادِيْ قَطُّ ذُلًّا فَإِنَّ شَمَاتَةَ الْأَعْدَا بَلَاءُ


➖“Jangan sedikitpun memperlihatkan kehinaan di hadapan musuh (orang-orang kafir) Itu akan menjadikan mereka merasa di atas kebenaran disebabkan berjayanya mereka, sungguh itulah malapetaka yang sebenarnya.”


وَلَا تَرْجُ السَّمَاحَةَ مِنْ بَخِيْلٍ فَما فِي النَّارِ لِلظْمآنِ مَاءُ


➖“Jangan pernah kau berharap pemberian dari Si Bakhil Karena pada api (Si Bakhil), tidak ada air bagi mereka yang haus.”


وَرِزْقُكَ لَيْسَ يُنْقِصُهُ التَأَنِّي وليسَ يزيدُ في الرزقِ العناءُ


➖“Rizkimu (telah terjamin dalam ketentuan Allâh), tidak akan berkurang hanya karena sifat tenang dan tidak tergesa-gesa (dalam mencarinya) Tidak pula rizkimu itu bertambah dengan ambisi dan keletihan dalam bekerja.”


وَلاَ حُزْنٌ يَدُومُ وَلاَ سُرورٌ ولاَ بؤسٌ عَلَيْكَ وَلاَ رَخَاءُ


➖“Tak ada kesedihan yang kekal, tak ada kebahagiaan yang abadi Tak ada kesengsaraan yang bertahan selamanya, pun demikian halnya dengan kemakmuran. (Beginilah keadaan hari demi hari, yang seharusnya mampu senantiasa memberikan kita harapan demi harapan dalam kehidupan)”


إذَا مَا كُنْتَ ذَا قَلْبٍ قَنُوْعٍ فَأَنْتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَوَاءُ


➖“Manakala sifat Qanâ’ah senantiasa ada pada dirimu Maka antara engkau dan raja dunia, sama saja (artinya: orang yang qanâ’ah, senantiasa merasa cukup dengan apa yang diberikan Allâh untuknya, maka sejatinya dia seperti raja bahkan lebih merdeka dari seorang raja)


وَمَنْ نَزَلَتْ بِسَاحَتِهِ الْمَنَايَا فلا أرضٌ تقيهِ ولا سماءُ


➖“Siapapun yang dihampiri oleh janji kematian Maka tak ada bumi dan tak ada langit yang bisa melindunginya.”


وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةً وَلَكِنْ إذَا نَزَلَ الْقَضَا ضَاقَ الْفَضَاءُ


➖“Bumi Allâh itu teramat luas, namun Tatakala takdir (kematian) turun (menjemput), maka tempat manapun niscaya kan terasa sempit.”


دَعِ الأَيَّامَ تَغْدرُ كُلَّ حِينٍ فَمَا يُغْنِيْ عَنِ الْمَوْتِ الدَّوَاءُ


➖“Biarkanlah hari demi hari melakukan pengkhianatan setiap saat (artinya: jangan kuatir dengan kezaliman yang menimpamu) Toh, (pada akhirnya jika kezaliman tersebut sampai merenggut nyawa, maka ketahuilah bahwa) tak satu pun obat yang bisa menangkal kematian (artinya: mati di atas singgasana sebagai seorang raja dan mati di atas tanah sebagai orang yang terzalimi, sama-sama tidak ada obat penangkalnya).”


📚Dari kitab Dîwân al-Imâm asy-Syâfi’i hal. 10, Ta’lîq: Muhammad Ibrâhîm Salîm

Senin, 12 Oktober 2020

BAU BUSUK DARI KUBURAN SANG PENEGAK HUKUM

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

       BAU BUSUK DARI KUBURAN

         SANG PENEGAK HUKUM 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


♦️Dalam kitab Nashâihul ‘Ibâd, Syaikh Nawawi al-Bantani mengungkap kisah seorang pencuri kain kafan dan seorang hakim dalam sebuah negara. Drama keduanya bermula ketika hakim yang dikenal sangat saleh itu merasakan detik-detik akhir usianya.


♦️Sang hakim gundah, terutama soal nasibnya nanti selepas prosesi pemakaman dirinya: akankah kain kafannya selamat dari tindak pencurian sebagaimana banyak kasus yang menimpa tetangganya saat itu? Ia tahu siapa yang biasa melakukannya. Maka dipangillah tukang nyolong kain mayat tersebut.


➖“Aku telah menyiapkan sejumlah uang seharga kain kafanku. Ambilah, tapi tolong jangan koyak kuburanku.” Si pencuri kain kafan mendengarkan dengan baik pesan sang hakim. Ia menyanggupi permintaannya.


♦️Si pencuri ternyata tak sungguh-sungguh memegang janjinya setelah hakim itu meninggal dunia. Di benaknya terlintas godaan mencuri kain kafan sang hakim. Istrinya sempat meredam niat buruknya ini, tapi gagal. Proses penggalian kubur pun berlangsung. Dalam aksi nekatnya inilah tukang curi kain kafan mendapatkan pengalaman ajaib.


♦️Telinganya seperti mendengar suara dua malaikat. Ia seolah dibimbing merekam peristiwa yang tak lazim dapat ditangkap indra itu.


➖“Ciumlah bau kakinya (hakim),” ujar malaikat satu kepada yang lain.


➖“Tidak ada yang aneh. Dia tidak menggunakan kedua kakinya untuk maksiat.”


♦️Penciuman terus berlanjut pada kedua tangan dan mata. Hasilnya sama. Tak ditemukan kejanggalan karena si hakim mampu menjaga tangan dan penglihatannya dari perbuatan haram. Malaikat lalu mulai memeriksa kedua telinga si hakim. Satu telinga masih luput dari masalah, tapi tidak untuk telinga bagian lain.


➖“Apa yang kau temukan?” tanya mailakat satu kepada yang lain.


➖“Sebuah bau busuk.”


➖“Kau tahu bau apa ini? Ini bau perbuatan si hakim yang cenderung mendengarkan satu pihak ketimbang yang lain dalam penyelesaian kasus sengketa dua pihak.


➖ Tiup!”


♦️Begitu tiupan diembuskan, api tiba-tiba memenuhi kuburan. Dan sejak peristiwa itulah pencuri kain kafan mengalami kebutaan.


♦️Syaikh Nawawi tak mencantumkan riwayat secara rinci perihal kisah dramatis ini. Beliau hanya menyebutnya berasal dari cerita sebagian ulama terdahulu. Syaikh Nawawi mengulasnya ketika menjelaskan balasan kehidupan setelah mati.


♦️Cerita di atas setidaknya berpesan bahwa kerugian yang ditimbulkan oleh sikap tidak adil dalam penegakan hukum tak hanya menimpa pada orang lain tapi juga diri sendiri. Citra positif di mata orang lain sebagai orang saleh tak akan mampu mengapus risiko dan tanggung jawab akibat kebusukan perilaku yang disembunyikan. Bukankah pengadilan sebenarnya justru terjadi setelah kehidupan di dunia ini?

Minggu, 11 Oktober 2020

TOBAT SELAGI SEMPAT

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

         🍂 🍂 TOBAT SELAGI SEMPAT 🍂🍂

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَاباً

➖“Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.”

📖[QS: Al-Furqan, 25: 71]


🍂SESUNGGUHNYA tidak ada yang setengah-setengah dalam agama, semua yang haq dan bathil telah dijelaskan secara rinci dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Karena itu, jika manusia ingin melaksanakan syari’at agama hendaknya bersikap total, sepenuhnya diamalkan.


🍂Masalahnya, ajakan dan perintah yang cukup jelas itu kadang menjadikan makhluk yang bernama manusia tidak sempat untuk menangkap hikmah dan manfaat kini. Orang menjadi serius dengan kesibukan tertentu, dan lalai dalam melaksanakan ajakan dan perintah itu.


🍂Di sisi lain, agama ini memberikan ‘rambu-rambu’ kehidupan yang jelas, dan larangan adalah garis yang tidak dapat diterjang oleh siapapun. Tanpa terkecuali. Betapa Islam tidak memberikan perlakuan yang bersifat ‘pilih kasih’ dalam soal tatanan dan aturan hidup.


🍂Sering kali ungkapan yang diajukan adalah karena saya manusia, tempat lupa dan salah. Ada lagi yang menganggap mumpung masih muda, dipuas-puaskan. Yang lain lagi mengatakan bahwa saya ini sudah terlanjur banyak berbuat maksiat. Mungkin masih banyak yang ingin menunjukkan mengapa tidak segera keluar untuk menemukan jalan baru, taubat. Semakin dicari alasan semakin tidak akan pernah terjadi pertaubatan. Dan menuruti hawa nafsu tidak akan pernah ada ujungnya.


SALAH DAN DOSA 


🍂Menurut pandangan Islam, dosa dibagi dua; dosa besar dan dosa kecil. Allah berfirman:


إن تجتنبوا كبائر ما تنهون عنه نكفّر عنكم سيّئاتكم وندخلكم مدخلا كريما


➖“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” 

📖(QS:An-Nisa’, 4: 31)


🍂Dalam ayat lain disebutkan:


الذين يجتنبون كبائر الإثم والفواحش إلا اللّمم إنّ ربّك واسع المغفرة


➖“(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha luas ampunanNya.” 

📖(QS: An-Najm, 53: 32)


🍂Perbuatan dosa, baik besar maupun kecil, merupakan sebab utama kesengsaraan manusia. Dosa itu berdampak negatif pada diri pelakunya; keresahan, keterpurukan, bahaya kesehatan, akal, dan pekerjaan. Dampak lain berupa menghilangnya rasa persatuan, keguncangan maupun keributan pada masyarakat.


🍂Hanya para Nabi dan Rasul saja yang terjaga (ma’shum). Tidak ada satu dosapun yang dilakukan oleh mereka alaihissalam. Allah Ta’ala memberikan perlakuan khusus kepada hamba-hamba-Nya itu. Jika terdapat di antara kita yang mengaku bebas dari kesalahan, sok suci, bebas dari setitik salah, tentu bukanlah pengakuan, mungkin lebih dekat kepada canda atau mengingatkan kita dengan logika terbalik. Artinya, sadar atau tidak, ya kita pernah berbuah salah.


🍂Terdapat sebuah analogi bahwa salah itu seperti kotoran. Tergantung pada kecerdasan orang untuk dapat mengelolanya. Jika orang mampu menjadikan kesalahan untuk mendekat kepada Allah Ta’ala, untuk bertaubat kepada-Nya, maka kesalahan itu sebenarnya bukan kesalahan melainkan itu bentuk saluran rahmat dari Allah.


🍂Rasulullah Muhammad pernah bersabda 

➖ “Setiap anak manusia pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.” Hadits inilah yang dijadikan landasan untuk menyadari adanya kebaikan dari setiap keburukan, sehingga orang yang berbuat salah tidak berlama-lama menikmati kemaksiatan yang membawa kehancuran.


ARGUMEN ITU 


🍂Selalu orang bertanya tentang alasan dalam mengerjakan sesuatu, atau paling tidak orang berpikir tentang maksud ataupun tujuan melakukan hal yang diperintahkan. Tidak ada suatu perintah yang tidak dapat dilakukan oleh makhluk. Semua perintah yang Allah Ta’ala tetapkan merupakan indikator adanya kemampuan makhluk untuk mengerjakannya. Pun bila terdapat larangan-Nya, sebenarnya tidak seorangpun yang tidak dapat meninggalkannya. Betapa larangan itu lebih dekat kepada hawa nafsu yang mendominasi pribadi seseorang, sehingga larangan pun diterjang.


🍂Panggilan bertaubat sering dikumandangkan, hanya soal indera pendengaran saja yang bermasalah. Mendengar tetapi tidak fokus pada inti yang disampaikan. Mungkin bisa saja mendengar, tetapi menerima panggilan tersebut adalah soal lain.


🍂Jika nafas masih ada, itu tandanya masih terbuka kesempatan untuk bertaubat. Jika ada yang merasa kotor, terlanjur banyak maksiat dan dosa, itu tandanya diperintahkan untuk membersihkan diri, bertaubat. Jika orang sudah tahu dirinya kotor, berlumur lumpur, lantas ‘mandi’, lalu menceburkan diri dalam kubangan lumpur, itu berarti “nekad”. Orang yang berbuat dosa dan maksiat, sudah bertaubat, lalu menjerumuskan diri lagi, ini berarti belum menyadari dan sadar diri yang sesungguhnya.


PERTANYAANNYA, “MENGAPA HARUS BERTAUBAT ?”.


🍂Adalah awal yang baik bagi orang yang sadar akan maksiat dan bahayanya. Kesadaran untuk menjawab pertanyaan tersebut menjadi tonggak penting dalam perubahan seseorang yang ‘biasa’ berlaku maksiat untuk berubah dan menjadi ‘diri’ yang baru.


🍂Amru Khalid, dalam Hatta Yughayyiru ma bi Anfusihim, menyebutkan 15 efek buruk dari maksiat, di antaranya: murka Allah, kebencian orang mukmin, penghalang datangnya rezeki, penghalang memperoleh ilmu, cobaan yang berat, merasa terasing dari Allah, merasa terasing dari lingkungan, hati yang gelap dan raut muka yang suram, terhalang melakukan ketaatan, hasrat untuk mengerjakan kemaksiatan lain, kehinaan di sisi Allah, kehinaan di dalam hati, melemahkan akal, petaka akibat maksiat, dan mulut pelaku maksiat akan berkhianat pada dirinya.


🍂Argumen yang sahih ditemukan oleh para pelaku maksiat adalah dalam firman Allah:


إنّما التوبة على الله للّذين يعملون السّوء بجهالة ثم يتوبون من قريب فأولئك يتوب الله عليهم وكان الله عليما حكيما


➖“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” 

📖(QS. An-Nisa’, 4: 17).


🍂Pada ayat di atas, yang dimaksud mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan adalah: 1. orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu; 2. orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak; 3. orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau Karena dorongan hawa nafsu.


SAATNYA KEMBALI 


🍂Dalam Al-Khathaya fi Nadzril Islam disebutkan bahwa taubat mencakup tiga syarat: (a) meninggalkan perbuatan dosa; (b) menyesali perbuatannya; (c) bertekad tidak akan melakukannya kembali. Salah satu unsur penting dalam taubat adalah adanya rasa penyesalan. Rasa penyesalan ini mempunyai pengaruh besar dalam merubah sikap seseorang dari keadaan jelek menjadi baik.


🍂Manusia lahir dalam keadaan suci, fitrah. Jika manusia mengotori fitrahnya itu lantaran hawa nafsu yang menguasai dirinya, hingga orang lalai, salah, berbuat dosa atau maksiat, maka kesempatan untuk membersihkan diri masih terbuka dan selalu dibuka untuk siapa saja yang mau kembali, kembali ke jalan yang benar. Selama hayat masih dikandung badan, bertaubat masih diterima. Namun bila orang menunda-nunda, mengulur waktu, tidak mau bersegera untuk bertaubat, maka suatu saat nyawa akan meregang dari raga tanpa warning, dan datangnyapun tiba-tiba.


🍂Jika panggilan taubat tidak lagi dihiraukan, waspadalah bahwa Malaikat Izrail bisa kapan saja dan dimana saja mencabut nyawa, tentunya Izrail bertindak setelah adanya instruksi Sang Khaliq. Maka waspadalah terhadap mati su’ul khatimah (akhir yang buruk).


🍂Upaya untuk kembali ke jalan yang lurus hendaknya diupayakan semaksimal mungkin. Perjuangan untuk taubat ini mengandung nilai yang positif bagi perbaikan pribadi dan bukti penghambaan kepada Yang Maha Pengampun. Jika orang yang bertaubat sudah kembali ke dalam naungan cahaya ilahi, ia pantang kembali kepada kemaksiatan. 

Maka diperlukan cara jitu untuk menepis keinginan untuk bermaksiat, yaitu :

(i) bergaul dengan orang saleh; 

(ii) membiasakan diri beramal saleh. 

Di sinilah pentingnya lingkungan yang baik, yang mendukung berseminya kemaslahatan dan perbaikan serta kebermaknaan hidup di bawah ridha Allah Ta’ala

Sabtu, 10 Oktober 2020

WAHAI SUAMI, HATI-HATI DENGAN DOSA-DOSA INI....!!

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" WAHAI SUAMI, HATI-HATI DENGAN DOSA-DOSA INI....!! "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


☄️Islam memberikan perhatian kepada urusan keluarga dengan perhatian yang sangat besar, sebagaimana Islam juga mengatur hal-hal yang dapat menjamin keselamatan dan kebahagiaan keluarga tersebut.


☄️Namun, dalam sebuah keluarga atau rumah tangga, tak jarang kita temui fakta-fakta suami yang melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan Allah Ta'ala dan telah melanggar hak-hak isterinya.


☄️Oleh karena itu perlu sekali para suami mengetahui perbuatan-perbuatan yang oleh Islam dikategorikan sebagai tindakan dosa suami terhadap istri sebagaimana dosa yang tak terampuni.


☄️Ada beberapa kategori dosa suami kepada istrinya yang dijelaskan dalam dalil Al-Qur'an dan hadis. Di antaranya:


1️⃣. Tidak mengajarkan ilmu agama


Sudah menjadikewajiban suami untuk memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari perihnya azab kubur dan siksa neraka sebagaimana dalam firman Allah Ta'ala berikut:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ


➖ “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan,” 

📖(QS. At-Tahrim:6).


2️⃣. Tidak memiliki rasa cemburu


Dalam rumah tangga, sifat cemburusangat diperlukan sebagai bumbu- bumbu dalam cinta, namun tentu saja hal ini tidak diperbolehkan dilakukan dengan berlebihan. Berikut hadis yang menjelaskan mengenai hal ini :


➖ “Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” 

📙 (H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674).


Ad-Dayyuts(dayus) adalah lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga/istrinya.


3️⃣. Tidak memberi nafkah


Sudah banyak contoh para suami yang tak malu menelantarkan istrinya tanpa uang nafkah atau uang belanja sama sekali, Padahal hal ini merupakan dosa yang luar biasa. Bayangkan seorang perempuan yang telah rela meninggalkan kedua orangtuanya untuk hidup mengabdi pada suami.


Bahkan rela mengandung anak dan melahirkannya untuk sang suami, namun diperlakukan seperti binatang peliharaan yang terabaikan dengan tidak diberi nafkah lahir sebagaimana hukum suami pelit menafkahi istri . Sungguh suami telah berbuat dosa besar jika melakukan hal ini.


➖”Rasululluah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” 

📙 (HR.Abu Dawud, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).


4️⃣. Membiarkan istri bekerja untuk menafkahi


Saat ini banyak istri yang memilih untuk bekerja demi membantu perekonomian keluarga. Namun hal ini tentu tidak bisa menjadi alasan bagi suami untuk menyerahkan tampuk kepemimpinan rumah tangga dalam hal mencari nafkah. Terlebih lagi jika suami malah memilih bersantai, cuek dan membiarkan istri yang bekerja.


➖”Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,“

📙(HR.Ahmad, Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i).


5️⃣. Memiliki perasaan benci kepada istri


Tentunya memiliki sifat benci terhadap istri merupakan salah satu bentuk dosa suami terhadap istri. Rasulullah telah mengingatkan akan hal ini melalui hadis berikut :


➖ “Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” 

📙 (HR. Muslim).


6️⃣. Enggan membantu istri dalam pekerjaan rumah. 


Tidak sedikit suami yang tidak mau membantu pekerjaan domestik rumah tangga, padahal Rasulullah sendiri telah mencontohkan untuk membantu istri dalam persoalan rumahan sekalipun.


➖“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka beliau pun keluar untuk solat,” 

📙 (HR. Bukhari).


7⃣. Menyebarluaskan aib istri


Aib istri tentu juga merupakan aib suami yang harus ditutupi, bukan yang harus disebarluaskan, sebab jika demikian maka suami telah melakukan dosa terhadap istri.


➖“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia isterinya,” 

📙 (H.R. Muslim).


8️⃣. Poligami tanpa mengindahkan syariat


Islam tidak melarang poligami, namun hal imi harus mengikuti syariat islam. Sebab jika dilakukan diluar syariat islam, maka hal ini merupakan dosa suami kepada istri.


Firman Allah Ta'ala :


وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا۟ فِى ٱلْيَتَٰمَىٰ فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا۟


➖ "Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya,” 

📖(Q.S An-Nisa: 3).


9️⃣. Menyakiti dan berbuat buruk pada istri


Memukul, atau juga menyakiti istri secara fisik merupakan bentuk perbuatan dosa suami. Sebab perempuan tentu merupakan kaum yang harus dilindungi. Selain merupakan perbuatan dosa, memukul dan menyiksa istri secara fisik juga merupakanj perbuatan yang melanggar hukum dan dapat dikenakan hukuman.


➖“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” 

📙 (H.R. Ibnu Majah).


🔟. Tidak setia terhadap istri


➖ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya”.

📖 [QS An Nur: 30-31].


Wallahu'Alam

Jumat, 09 Oktober 2020

DO'A AGAR TERKABUL SEGALA KEINGINAN

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" DO'A AGAR TERKABUL SEGALA KEINGINAN "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


🌀Kehidupan dengan segala problematikanya tidak cukup hanya dengan mengandalkan kekuatan pikiran. Tentunya kita perlu memohon pertolongan Allah SWT dengan doa untuk mengatasi semua masalah yang kita hadapi.

Menurut Muhammad Syafie el-Bantanie dalam buku 'Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah', doa adalah sarana untuk mengadukan segala persoalan hidup dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.


🌀Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 186:


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ


Arab-Latin: 

➖ Wa iżā sa`alaka 'ibādī 'annī fa innī qarīb, ujību da'watad-dā'i iżā da'āni falyastajībụ lī walyu`minụ bī la'allahum yarsyudụn


Artinya: 

➖ "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

📖 (QS. Al-Baqarah ayat 186).


🌀Sebagaimana diriwayatkan At Turmudzy dari Usamah bin Zaid r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, 

➖ "Barangsiapa yang diperlakukan dengan baik kemudian ia berkata kepada orang yang berbuat baik; Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu,' maka ia telah cukup memujinya."


🌀Ada juga salah satu hadits yang menjelaskan tentang pentingnya doa. 

➖"Tiap muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya itu dikabulkan Allah atau dijauhkan Allah daripadanya suatu kejahatan, selama ia mendoakan sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang." 

📙(HR. At Turmudzy).


🌀Dilansir dalam buku 'Buku Pegangan Doa dan Zikir Keselamatan Ratibul Haddad: Kumpulan Doa dan Zikir Keselamatan' menjelaskan bahwa surah Al-Fatihah dapat membantu agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.


🌀Diriwayatkan dari Syaikh Muhyiddin al-Arabiy, bahwa barangsiapa yang memiliki kebutuhan maka hendaknya ia mau membaca surat al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis sholat Maghrib dan sunah Ba'diyah. Lalu berdoa apa yang kita inginkan.


🌀Ini doa yang bisa dibaca menurut Syaikh Muhyiddin al-Araby :


Arab-latin:

➖ Ilaahii 'ilmuka kaafin 'anis suaali ikfinii nihaqqil faatihati suaalan wa karamuka kaafin'anil maqaali akrimnii bihaqqil faatihati maqaalan wa hashshil maa fii dhamiirii.


Artinya: 

➖ "Wahai Tuhan kami, ilmu-Mu tidak membutuhkan permohonan, karena itu cukupkanlah aku dengan haq yang dimiliki surat al-Fatihah sebagai permohonan dan kemuliaan-Mu tidak membutuhkan ucapan, karena itu muliakanlah aku dengan haq yang dimiliki surat al-Fatihah sebagai sebuah ungkapan dan penuhilah apa yang ada dalam hatiku."

Kamis, 08 Oktober 2020

SYAFA’AT UNTUK ORANG YG BERPUASA DAN RAJIN MEMBACA AL-QUR'AN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

SYAFA’AT UNTUK ORANG YG BERPUASA

DAN RAJIN MEMBACA AL-QUR'AN 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


☪️ Dari Abdullah bin ‘Amr bahwa 

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda:


➖ “Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan bertanya: 


➖“Wahai Rabb-ku. Aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan nafsu syahwat. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya.” 


➖ Sedangkan Al-Qur’an berkata: 

“Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan aku untuk memberikan syafa’at kepadanya.” 

Maka keduanya pun memberikan syafa’at.” 


📘(HR. Ahmad II/174 dan Hakim I/554. Dishahihkan oleh Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi)


☪️ Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia mendengar 

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda:


➖ “Bacalah Al-Qur’an. Sesungguhnya Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi sahabatnya.” 

📘(HR. Muslim no. 804)


☪️ Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : 


➖“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu 

Surat Al-Baqarah dan 

Surat Ali ‘Imran. 

Karena keduanya akan datang pada hari kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian 

Surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” 

📘(HR. Muslim 804)


☪️ Dari An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : Saya mendengar

 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


➖ “Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.”

 📘(HR. Muslim 805)


☪️ Masihkah anda ragu bahwa puasa dan Al Qur’an, benar-benar akan memberikan syafa’at...!??


Semoga Allah selalu memberikan hidayahNya kepada kita semua.


Aamin yaa Rabbal'alamiin

Rabu, 07 Oktober 2020

KISAH KETULUSAN SI MISKIN BERSEDEKAH KEPADA ORANG KAYA

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH KETULUSAN SI MISKIN BERSEDEKAH KEPADA ORANG KAYA 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🍁 Saudagar kaya yang lagi sakit itu menangis tersedu-sedu sesaat setelah tetangganya yang miskin menengoknya di rumah sakit dan memberinya amplop. Amplop kecil itu berisi uang Rp 20.000. H. Mahmud, demikian ia biasa dipanggil, membuka amplop itu dengan penuh rasa haru.


➖“Bagaimana bisa orang semiskin Pak Manto itu menyumbang aku. Aku tahu Rp 20.000 adalah sebesar penghasilannya per hari,” kata H. Mahmud pada dirinya sendiri. “Dia memang orang baik dan selalu tulus dalam kebaikannya kepada siapa pun. Aku bahkan tahu seandainya uang itu aku tolak, pasti Pak Manto tidak tersinggung.”


🍁Kebaikan dan ketulusan hati Pak Manto membuat H. Mahmud tidak keberatan menerima sumbangannya. Ia tidak merasa tersinggung dengan sumbangan sekecil itu.


➖“Uang ini akan aku simpan baik-baik. Pasti di dalamnya banyak barokah karena Pak Manto mendapatkan uang ini tentu dengan cucuran keringat dan susah payah. Akan aku gunakan pada saat yang tepat.”


🍁Tiga hari kemudian, H. Mahmud diperbolehkan pulang. Hal pertama yang dia rencanakan setelah kondisinya pulih adalah mengunjungi Pak Manto di rumahnya yang sederhana.


➖“Assalamu’alaikum!” Demikian H. Mahmud beruluk salam ketika memasuki rumah Pak Manto. Pak Manto terkaget karena tak pernah membayangkan akan dikunjungi H. Mahmud.


➖“Pak Manto, saya sangat berterima kasih atas kunjungan Pak Manto kepada saya di rumah sakit seminggu yang lalu. Alhamdulillah berkat doa Pak Manto, saya bisa segera sembuh. Saya bersilaturrahim ke sini juga dalam rangka mensyukuri kesehatan saya yang sudah pulih kembali. Tapi maaf saya tak bisa lama-lama di sini.”


🍁H. Mahmud segera berpamitan pada Pak Manto sambil memberikan amplop berisi Rp 2.000.000. Bagi H. Mahmud, uang sejumlah itu sebanding nilainya dengan Rp 20.000 dari Pak manto karena sama-sama sebesar penghasilan per hari mereka masing-masing. Beberapa saat kemudian, dibukanya amplop itu oleh Pak Manto dan meledaklah tangisnya.


➖“Tuhan, mengapa secepat dan sebesar ini Engkau membalas sedekahku. Bagaimana aku merasa bangga sedang aku lebih mengharapkan balasan di akhirat, yakni berjumpa dengan-Mu. Tuhan, aku tak pernah berniat bisnis dengan-Mu dalam setiap sedekahku. Berhentilah membalas sedekahku di dunia ini. Ataukah, Engkau memang tidak mencintaiku?!” Pak Manto menangis tersedu-sedu. Air matanya bercucuran. Hatinya pilu.


🍁Siang itu, Pak Manto bergegas menuju rumah sakit yang tak jauh dari rumahnya. Ia tahu pasti banyak pasien miskin yang tak bisa segera tinggalkan rumah sakit karena belum bisa menyelesaikan tagihannya. Diberikanlah uang dari H. Mahmud itu kepada seorang laki-laki muda yang tampak murung dan bingung karena uangnya belum cukup untuk menebus biaya istrinya yang melahirkan dengan operasi caesar.


➖"Terimalah uang ini. Ini sedekah dari seorang saudagar kaya di kota ini. Mas tidak usah bertanya siapa nama saudagar itu karena beliau belum tentu senang diketahui identitasnya," kata Pak Manto lirih.


MASYA ALLAH...

SUBHANALLAH WALHAMDULILLAAH WALAA ILAAHA ILLALLAAHU ALLAHU AKBAR


Sahabat "Syiar Dan Kisah Hikmah Islami" .... 

Semoga kisah diatas bisa jadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu ikhlas dalam bersedekah.

Selasa, 06 Oktober 2020

KETIKA ABU DZAR AL-GHIFARI MEMINTA MAAF KEPADA BILAL

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KETIKA ABU DZAR AL-GHIFARI MEMINTA MAAF KEPADA BILAL 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🌸Generasi shahabat adalah generasi terbaik umat ini. Mereka para pendahulu kita yang memperoleh kesempatan untuk hidup bersama Rasulullah SAW. Segala akhlak dan tindak-tanduk mereka pun senantiasa dalam naungan dan pengawasan Rasul. Oleh sebab itu, amatlah buruk jika ada umat Islam yang mencelanya bahkan mengkafirkan mereka para shahabat Radhiallahu ‘anhum.


🌸Namun, sahabat tidaklah maksum sebagaimana Rasulullah. Mereka hanyalah manusia biasa yang sangat mungkin berbuat salah hingga mendapat teguran dari Rasulullah. Teguran atau sanggahan dari Rasul ini secara tidak langsung menjadi bahan teladan bagi kita semua sebagai pengikut salafus shalih. Salah satunya adalah ketika Rasulullah menegur perbuatan dari shahabat Abu Dzar Al-Ghifari. 

Inilah kisahnya…


🌸Saat itu para shahabat berkumpul dalam satu majelis, sementara Rasulullah SAW tidak bersama mereka. Khalid bin Walid, Abdurrahman bin Auf, Bilal, dan Abu Dzar duduk di dalam majelis. Abu Dzar adalah orang yang memiliki ketajaman dan temperamen tinggi.


🌸Orang-orang berbicara mengenai satu topik pembicaraan. 


➖Lalu Abu Dzar berbicara dan menyampaikan sebuah usulan, “Aku mengusulkan agar pasukan diperlakukan demikian dan demikian.”


➖Tiba-tiba Bilal menimpali, “Tidak, itu adalah usulan yang salah.”


➖Lantas Abu Dzar berkata, “Beraninya kamu menyalahkanku, wahai anak wanita berkulit hitam?”


➖“Lâ Ilâha illallâh! Bercerminlah engkau. Lihatlah siapa dirimu sebenarnya?”


➖Seketika itu Bilal berdiri dengan terkejut dan marah sejadi-jadinya sambil berkata, “Demi Allah, aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah SAW,” lalu Bilal pun pergi kepada Rasulullah SAW.


🌸Ketika Bilal sampai kepada Rasulullah SAW, dia berkata, 

➖“Wahai, Rasulullah. Maukah engkau mendengar apa yang telah dikatakan oleh Abu Dzar kepadaku?”


➖ Rasulullah saw. menjawab, “Apakah yang telah dikatakannya?”


➖ Bilal berkata, “Dia telah berkata begini dan begitu.”


🌸Seketika itu rona muka Rasulullah SAW berubah.


🌸Lalu Abu Dzar bergegas datang dengan tergopoh-gopoh. 

➖Dia berkata, “Wahai, Rasulullah. Assalâmu ‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.”


🌸Ketika itu Rasulullah sangat marah, hingga dikatakan, “Kami tidak tahu apakah Nabi menjawab salamnya atau tidak.”


➖ Nabi bersabda, “Wahai, Abu Dzar. Engkau telah menghinakannya dengan merendahkan ibunya. Di dalam dirimu terdapat sifat jahiliyah.” 

📗(HR. Bukhari).


🌸Kalimat tersebut terdengar bagaikan petir di telinga Abu Dzar. Lantas dia menangis, dan menghampiri Rasulullah, lalu berkata, “Wahai, Rasulullah. Beristigfarlah untukku. Mintakanlah ampunan dari Allah untukku.” Kemudian dia keluar dari masjid sambil menangis.


🌸Abu Dzar pergi dan meletakkan kepalanya di atas tanah yang dilalui Bilal. Lalu Bilal menghampirinya.


➖Umar berkata, “Abu Bakar adalah sayyid (tuan) kami, dan dia telah memerdekakan sayyid kami, yaitu Bilal.”


🌸Abu Dzar menghempaskan pipinya ke atas tanah, dan berkata, 

➖“Demi Allah, wahai Bilal. Aku tidak akan mengangkat pipiku, kecuali engkau menginjaknya dengan kakimu. Engkaulah orang yang mulia dan akulah yang hina.”


🌸Allah akan meninggikan kedudukanmu, wahai Abu Dzar, sampai batas ini. Sungguh, itulah didikan Islam, dan kehidupan di bawah naungan Al-Qur’an.


➖“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Mahabijaksana.” 

📖(Al-Anfal: 63).


🌸Lantas Bilal pun menangis melihat pemandangan tersebut. Siapa yang tidak luruh hatinya melihat hal demikian?


🌸Sebagian dari kita berbuat buruk kepada sebagian yang lain berpuluh kali dalam sehari. Namun, tidak ada yang berani mengatakan, “Maafkan aku, wahai saudaraku.”


🌸Sebagian dari kita menyakiti yang lain hingga terluka dengan perkara-perkara akidah ataupun ideologi, dan dengan segala hal yang menyangkut sesuatu yang paling berharga dalam hidup. Namun, tidak ada yang berbesar hati mengatakan, “Maafkan aku.”


🌸Sebagian kita menyakiti temannya ataupun saudaranya dengan tangannya dan tidak berkata, “Maafkan aku.”


🌸Lihatlah Abu Dzar. 

➖Dia berkata, “Demi Allah, aku tidak akan mengangkat pipiku hingga engkau menginjaknya dengan kakimu.”


🌸Lantas Bilal menangis dan mendekat, lalu menciumi pipi itu. Pipi itu tidak pantas diinjak dengan kaki, namun hanya pantas untuk dikecup. Pipi itu lebih mulia di sisi Allah daripada diinjak dengan kaki.


🌸Kemudian keduanya berdiri dan berpelukan sambil menangis.


🌸Demikianlah peri kehidupan mereka, di kala mereka hidup berinteraksi dengan Islam. Kita tidak mengenal perbedaan warna. Kita tidak mengenal kulit putih, tidak juga kulit merah, serta kulit hitam. Kita tidak mengenal dia dari keluarga fulan, atau dari keluarga fulan. Kita hanya mengenal takwa.


➖“…Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 

📖(Al-Hujurat: 13).


🌸Oleh karenanya, jika engkau melihat seseorang berbangga dengan memuji nenek moyangnya, sementara dia bukanlah orang mulia, ketahuilah sebenarnya dia tidak ada harganya di sisi Allah SWT. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.

Senin, 05 Oktober 2020

KISAH PALING MENGHARUKAN DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH PALING MENGHARUKAN DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ5

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 


☪️ Banyak kisah-kisah dalam kehidupan Rasulullah yang sangat mengharukan, diantaranya adalah sebagai berikut : 


1️⃣. Detik-detik wafatnya Rasulullah

2️⃣. Pengalaman pahit di Thoif

3️⃣. Umat yang dirindukan Rasulullah


--------------------------------------------------------------------------

🎆 1️⃣. DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH 


➖Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan petuah: “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan Cinta Kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah hanya kepada-Nya.


➖Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan Al-Qur’an.

Barang siapa yang mencintai Sunnahku berarti mencintai aku, dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku,”.


➖Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam.


➖Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.


➖Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana sepertinya tengah menahan detik-detik berlalu.


➖Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengucapkan salam.


➖“Assalaamu’alaikum… .Bolehkah saya masuk ?” tanyanya.


➖Tapi Fatimah tidak mengijinkannya masuk,

“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah.


➖“Siapakah itu, wahai anakku?”


➖“Tak tahulah aku ayah, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak

dikenang.


➖“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah Malaikat Maut,” kata Rasulullah. Fatimah pun menahan tangisnya.


➖Malaikat Maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit untuk menyambut ruh kekasih Allah dan Penghulu dunia ini. (sepertinya Malaikat Jibril Tidak Sanggup melihat Rasulullah dicabut nyawanya)


➖“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.


➖“Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah menanti Ruhmu, semua pintu Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata Jibril.


➖Tapi itu semua ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.


➖“Engkau tidak senang mendengar kabar ini, Ya Rasulullah?” tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”


➖“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya’,” kata Jibril.


➖Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan Ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.


➖“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini,” ujar Rasulullah mengaduh lirih.


➖Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.


➖“Jijikkah engkau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu, wahai Jibril?” tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.


➖“Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direngut ajal,” kata Jibril.


➖Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahankan lagi.


➖“Ya Allah, dahsyat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku.”

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.


➖“Peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu”


➖Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.


➖“Ummatii. ummatii. ummatii.”


➖“Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam jannah-Ku.”


➖‘Aisyah ra berkata: ”Maka jatuhlah tangan Rasulullah, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.”

Dia berkata: ”Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:


➖”Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”


➖Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid, karena beratnya kabar tersebut, ‘Ustman bin Affan seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan. Adapun Umar bin Khathab berkata: ”Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dengan pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa pergi untuk menemui Rabb-Nya.”


➖Adapun orang yg paling tegar adalah Abu Bakar, dia masuk kepada Rasulullah, memeluk beliau dan berkata: ”Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Rasulullah dan berkata: ”Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.”

Keluarlah Abu Bakar ra menemui orang-orang dan berkata: ”Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.”


➖‘Aisyah berkata: “Maka akupun keluar dan menangis, aku mencari tempat untuk menyendiri dan aku menangis sendiri.”


➖Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah manusia yang paling mulia, manusia yang paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari.


➖Shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi tercinta Rasulullah.


➖Allahumma shali’alla sayyidina wa mawlana Muhammad….


-----------------------------------------------------------------

🎆 2️⃣. PENGALAMAN PAHIT DI THAIF


➖Thaif dalam sejarah awal perjuangan Rasulullah Muhammad SAW memang sangat pahit. Terhitung tiga tahun sebelum hijrah, Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke Thaif untuk melakukan dakwah dan mengajak Kabilah Tsaqif masuk Islam.Perjalanan ini dilakukan tidak lama setelah wafatnya Siti Khadijah pada 619 Masehi dan wafatnya Abu Thalib, pelindung utama yang juga paman Rasulullah SAW pada 620 Masehi.


➖Meninggalnya Abu Thalib dan Siti Khadijah ini yang disegani oleh kaum musyrik Qurais, membuat mereka semakin berani mengganggu Rasulullah SAW. Oleh karena itu, jika warga kota Thaif mau menerima Islam, kota ini akan dijadikan tempat berlindung bagi warga muslimin dari kekejaman kaum musyrikin Makkah. Untuk menghindari penganiayaan yang lebih berat secara diam-diam dan dengan berjalan kaki, Rasulullah mencoba pergi ke Thaif untuk meminta pertolongan dan perlindungan. Rasulullah tinggal di Thaif selama sepuluh hari untuk berdakwah dan meminta perlindungan. Namun, ternyata penduduk Thaif melakukan penolakan dan memperlakukan Rasulullah dengan kasar. Saat itu, kaum Tsaqif melempari Rasulullah SAW, sehingga kakinya terluka. Tindakan brutal penduduk Thaif ini membuat Zaid bin Haritsah membelanya dan melindunginya, tapi kepalanya juga terluka akibat terkena lemparan batu. Akhirnya, Rasulullah berlindung di kebun milik ‘Utbah bin Rabi’ah.


➖Saat itu, Rasulullah SAW berdoa,“Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih ladi Maha Penyayang. Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku?

Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan di akherat dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu.”


➖Dari do’a ini tentu semua begitu memahami betapa beratnya cobaan Rasulullah SAW saat itu dalam menghadapi penganiayaan dengan penuh ridho, ikhlas dan sabar, serta tidak pernah berputus asa. Seperti sejumlah cerita yang diriwayatkan kembali Ulama Hadist terkenal, Imam Bukhori dan Muslim dari Asiyah RA (istri kedua Rasulullah SAW). Ia

(Aisyah) berkata, “Wahai Rasulullah SAW, pernahkah engkau mengalami peristiwa yang lebih berat dari peristiwa Uhud?“ Jawab Nabi saw, “Aku telah mengalami berbagai penganiayaan dari kaumku. Tetapi penganiayaan terberat yang pernah aku rasakan ialah pada hari ‘Aqabah di mana aku datang dan berdakwah kepada Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kilal, tetapi tersentak dan tersadar ketika sampai di Qarnu’ts-Tsa’alib.


➖Lalu aku angkat kepalaku, dan aku pandang dan tiba-tiba muncul Jibril memanggilku seraya berkata,

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan dan jawaban kaummu terhadapmu, dan Allah telah mengutus Malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan sesukamu,“


➖Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melanjutkan.“Kemudian Malaikat penjaga gunung memanggilku dan mengucapkan salam kepadaku lalu berkata, “ Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu. Aku adalah Malaikat penjaga gunung, dan Rabb-mu telah mengutusku kepadamu untuk engkau perintahkan sesukamu, jika engkau suka, aku bisa membalikkan gunung Akhsyabin ini ke atas mereka.”


➖ Jawab Rasulullah SAW, “Bahkan aku menginginkan semoga Allah berkenan mengeluarkan dari anak keturunan mereka generasi yang menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya, dengan sesuatu pun.“

Subhanallah..!!


-------------------------------------------------------------------

🎆 3️⃣. UMAT YANG DIRINDUKAN RASULULLAH 


➖Diriwayatkan dari Abu Jum’ah ra yang berkata “Suatu saat kami pernah makan siang bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan ketika itu ada Abu Ubaidah bin Jarrah ra yang berkata “Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adakah orang yang lebih baik dari kami? Kami memeluk Islam dan berjihad bersama Engkau”. Beliau shallallahu alaihi wasallam menjawab “Ya ada, yaitu kaum yang akan datang setelah kalian, yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihatku”. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad juz 4 hal 106 hadis no 17017.

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ad Darimi dalam Sunan Ad Darimi juz 2 hal 398 hadis no 2744 dengan sanad yang shahih.


➖Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu,

diriwayatkan suatu ketika selepas shalat shubuh, seperti biasa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam duduk menghadap para sahabat.

Kemudian beliau bertanya, “Wahai manusia siapakah makhluk Tuhan yang imannya paling menakjubkan?”.


➖“Malikat, ya Rasul,” jawab sahabat.

“Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka pelaksana perintah Tuhan?” Tukas Rasulullah.


➖“Kalau begitu, para Nabi ya Rasulullah” para sahabat kembali menjawab

“Bagaimana nabi tidak beriman, sedangkan wahyu dari langit turun kepada mereka?” kembali ujar Rasul.


➖“Kalau begitu para sahabat-sahabatmu, ya Rasul”.

“Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedang mereka

menyaksikan apa yang mereka saksikan. Mereka bertemu langsung denganku, melihatku, mendengar kata-kataku, dan juga menyaksikan dengan mata kepala sendiri tanda-tanda kerasulanku.” Ujar Rasulullah.


➖Lalu Nabi Shallallahu alaihi wasallam terdiam sejenak, kemudian dengan lembut beliau bersabda,


➖“Yang paling menakjubkan imannya,” ujar Rasul “adalah kaum yang datang sesudah kalian semua. Mereka beriman kepadaku, tanpa pernah melihatku. Mereka membenarkanku tanpa pernah menyaksikanku. Mereka menemukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka mengamalkan apa-apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka mengamalkan apa-apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka membela aku seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan saudara-saudaraku itu.”


➖Kemudian, Nabi Shallallahu alaihi wasallam meneruskan dengan membaca surat Al-Baqarah ayat 3,


➖“Mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, dan menginfakan sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka.”


➖ Lalu Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,


➖“Berbahagialah orang yang pernah melihatku dan beriman kepadaku” Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengucapkan itu satu kali.


➖“Berbahagialah orang yang beriman kepadaku padahal tidak pernah melihatku.” Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengucapkan kalimat kedua itu hingga tujuh kali.


➖“Aku sungguh rindu hendak bertemu dengan mereka,” ucap Rasulullah lagi setelah seketika membisu.

Minggu, 04 Oktober 2020

AKHIR TRAGIS ABU LAHAB & UMMU JAMIL YANG UDAH DIVONIS MASUK NERAKA

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

AKHIR TRAGIS ABU LAHAB & UMMU JAMIL YANG UDAH DIVONIS MASUK NERAKA 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


⚫ Siapa yang tidak kenal dengan Abu Lahab? Setiap muslim, tentu akrab dengan nama ini. Dia terkenal bukan karena kebaikannya, melainkan karena kebenciannya yang sangat mendalam kepada Junjungan kita Rasulullah SAW dan ajaran yang dibawanya, Islam. Bahkan, secara spesial, Abu Lahab dan Istrinya tercantum di dalam Al-Qur`an sejak permulaan islam disebarkan di tanah suci Mekkah. Allah SWT mengabadikan di dalam Surat Al-Lahab.


🔵 Al-Bukhori meriwayatkan dari Ibnu Abbas, suatu ketika Rasulullah SAW pergi ke lembah Al-Batha dan menaiki bukitnya, kemudian berteriak:

يَا صَبَاحَاه

➖(Wahai manusia, datanglah kemari).


maka orang-orang Quraish pun berkumpul di sekitar Beliau.


➖Kemudian Beliau berkata:


أَرَأَيْتُمْ إِنْ حَدَّثْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوَّ مُصَبِّحُكُمْ، أَوْ مُمَسِّيكُمْ أَكُنْتُمْ تُصَدِّقُونِّي 


(jika aku katakan kepada kalian semua, bahwa ada musuh yang akan menyerang kalian di waktu pagi dan petang, apakah kalian mempercayaiku?)


➖“Ya” sahut mereka yang berkumpul.


➖Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan:


فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيد 


(Maka sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang dikirim kepada kalian semua sebelum datangnya azab yang sangat pedih)


➖Salah seorang dari mereka, yaitu Abu Lahab kemudian berkata: Celakalah engkau Muhammad, Apakah hanya untuk ini engkau mengumpulkan kami semua disini?.


☪️ Kemudian Allah SWT menurunkan Surat Al Lahab:


تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ – مَآ أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ – سَيَصْلَى نَاراً ذَاتَ لَهَبٍ – وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ – فِى جِيدِهَا >حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ


➖(Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan dia benar-benar binasa. Tidaklah berguna baginya hartanya dan keturunannya. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang menyala (neraka). Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal)


⚫ Abu Lahab adalah salah seorang paman Rasulullah SAW. Nama sebenarnya adalah `Abdul `Uzza bin `Abdul Muttalib. Nama panggilannya adalah Abu `Utaybah. Dia dipanggil Abu Lahab karena wajahnya yang terang dan menyala-nyala.


🔴 Ibnu Mas`ud berkata suatu ketika Rasulullah SAW mengajak orang-orang Quraish kepada keimanan, lalu Abu Lahab berkata: 

➖“Seandainya apa yang dikatakan keponakanku itu benar, maka aku akan melindungi diriku dari pedihnya azab pada hari kiamat nanti dengan hartaku dan anak-anakku”.


🔴 Padahal di dalam surat Al Lahab Allah SWT sudah menyebutkan yang artinya:

➖“Tidaklah berguna hartanya dan keturunannya.”


⚫ Abu lahab meninggal karena penyakit. Ia tidak ikut memerangi Nabi saat perang Badar karena sakitnya itu. Sepulangnya orang-orang kafir dari perang Badar dengan membawa kekalahan, sakitnya bertambah parah. Dan ia akhirnya meninggal dengan keadaan sakit yang mengerikan. Diriwayatkan bahwa orang-orang kafir, bahkan teman-teman dan keluarganya enggan mengurus jenazahnya karena keadaan sakitnya yang menjijikkan dan timbul bau busuk dari penyakitnya. Inilah akhir hidup seorang musuh Allah.


⚫ Selama tiga hari sejak kematiannya, jasad Abu Lahab dibiarkan tergeletak tanpa ada yang bersedia menguburkan. Para warga tidak berani mendekati jasadnya. Akhirnya karena bau busuk yang kian menjadi, maka digali juga sebuah lubang kubur bagi Abu Lahab. Bangkai Abu Lahab didorong sebilah kayu sampai masuk lubang.


⚫ Tidak hanya itu, prosesi penguburan pun berlangsung secara mengenaskan. Dari jauh warga melempari kuburan Abu Lahab dengan batu hingga mereka yakin betul jasadnya telah tertutup rapat. Ya sebuah tragedi kematian yang lebih hina dari kematian seekor ayam sekalipun.


⚫ Sedangkan Istrinya Abu Lahab, yaitu Ummu Jamil yang artinya wanita yang cantik. Tapi julukan ini tidak sesuai dengan perilakunya. Ia setali tiga uang dengan suaminya dalam hal memusuhi Nabi. Ia lebih tepat dinamai wanita yang jelek karena perilakunya yang sangat jelek.


⚫ Seringkali pada malam hari Ia memanggul kayu yang berduri untuk diletakkan di jalan-jalan yang biasa dilalui Nabi. Sehingga bila Nabi lewat pada malam hari / subuh, Nabi akan menginjak kayu yang berduri itu sehingga Nabi terluka. Ummu jamil senang kalau Nabi terluka karena menginjak kayu berduri.


⚫ Ummu jamil juga suka mengadu domba dan memfitnah supaya orang-orang Makkah membenci Nabi. Karena hal ini, ia dijuluki pembawa kayu bakar. Karena ia suka “membakar” emosi, mengadu domba, dan menimbulkan kebencian orang-orang Makkah pada Islam.


⚫ Saat membawa kayu, ia mengikatnya dan melilitkan sebagian talinya pada lehernya. Inilah kebiasaan yang dilakukannya saat membawa kayu berduri untuk mencelakai Nabi. Perilaku buruk inilah yang akhirnya membawanya menemui ajalnya. Ummu jamil meninggal karena tercekik tali yang digunakannya untuk membawa kayu. Kelak di akhirat, ia akan disiksa juga dengan tali. Dinyatakan oleh Allah bahwa di neraka, leher Ummu jamil diikat dengan tali dari api neraka jahannam.


☪️ Hal - hal di atas diterangkan oleh Allah dalam surat Al lahab. Salah satu surat pendek dalam Al Quran. Surat ini menunjukkan mukjizat Al Quran, karena dengan tepat memprediksi hal-hal yang belum terjadi saat surat ini diturunkan. Telah dinyatakan bahwa Abu lahab dan istrinya termasuk seorang yang celaka. Maka memang sampai akhir hayatnya, mereka tidak pernah beriman kepada Allah dan Rasulullah, meskipun Rasul selalu mengajak mereka untuk beriman.


⚫ Saat surat Al Lahab diturunkan, Ummu jamil marah - marah karena merasa terhina. Ia mendatangi Abu Bakar dan menanyakan di manakah Muhammad. Ummu Jamil marah - marah di depan Abu Bakar sambil membawa batu dan mengancam akan melakukan berbagai hal buruk pada Muhammad.


⚫ Ummu jamil menanyakan di manakah Muhammad, padahal saat itu Nabi sedang duduk tepat di samping Abu Bakar. Ummu jamil tidak dapat melihat Nabi karena penglihatannya ditutup oleh Allah sehingga ia hanya melihat Abu Bakar. Padahal Nabi sedang duduk di samping Abu Bakar.


🔵Abu bakar heran kenapa Ummu Jamil menanyakan dimana Nabi (padahal berada di sampingnya), maka Abu bakar bertanya apakah Ummu jamil hanya melihat Abu Bakar dan tidak melihat orang lain di sampingnya? Maka Ummu jamil bertambah marah karena merasa diolok-olok oleh Abu bakar seraya menjawab 

➖“Apakah engkau bermaksud menghinaku? Aku tidak melihat siapa - siapa selain kau!” Inilah salah satu mukjizat Nabi. Adalah mudah sekali bagi Allah melakukan hal ini.


☪️ Secara umum, ulama berpendapat bahwa surat Al-Lahab di turunkan Allah SWT untuk mencela sekaligus memberikan kepastian informasi bahwa Abu Lahab dan Istrinya kelak pasti akan masuk ke dalam Neraka.


☪️ YANG MENARIK adalah surat Al Lahab ini turun disaat Abu Lahab dan Istrinya MASIH HIDUP. Ketika itu, tentu saja ayat ini sering di baca berulang-ulang dan di hafal oleh kaum mukmin sementara Abu Lahab di tengah-tengah mereka dan bisa mendengar ayat ini dibacakan. Ketika surat Al-Lahab itu turun, seluruh kaum mukmin saat itu sudah benar-benar meyakini Al-Qur`an sebagai suatu KEBENARAN YANG PASTI, dan ketika itu Al-Qur`an mengabarkan bahwa Abu Lahab dan istrinya kelak pasti akan masuk neraka karena senantiasa memerangi dan merendahkan Rasulullah SAW dan ajaran Islam.


☪️ SEANDAINYA SAJA Abu Lahab dan istrinya berpura-pura memeluk Islam dan menerima ajaran Rasulullah SAW, maka akan timbul keraguan tentang kebenaran firman Allah pada surat Al-Lahab di kalangan muslim. Sebab, jika Abu Lahab dan istrinya berpura-pura masuk islam, tentu Surat Al-Lahab yang turun menjadikan Al-Qur`an tidak benar. Pastilah Islam dan ajarannya sudah mati sejak saat itu juga. Tetapi Masya Allah, semua itu tidak terjadi. Abu Lahab dan isterinya tetap dalam kekafiran yang nyata hingga akhir hayatnya. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa Al-Qur'an benar-benar sebuah kitab dari Allah yang berisi kebenaran. Dan ini juga membuktikan bahwa ketika Allah berkehendak atas sesuatu, maka tidak ada satu makhluk pun yang bisa menghalangi rencana Allah.


☪️ SubhanAllah, semakin bertambah keyakinanku akan kebenaran Al-Qur`an yang benar-benar datang dari SisiMu ya Allah. Semoga Engkau menghimpun kami bersama hamba-hamba-Nya yang senantiasa membaca, menghafal dan mengamalkan Al-Qur`an di tengah-tengah kehidupan pribadi, masyarakat dan bernegara, Aamiin...

Sabtu, 03 Oktober 2020

KISAH IBNU MAS’UD YANG TETAP CERIA SAAT BERPUASA RAMADHAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH IBNU MAS'UD YANG TETAP CERIA SAAT BERPUASA RAMADHAN 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🔷 Abdullah bin Masud R.A berkata bahwa Rasulullah SAW berpesan kepadanya, Hendaknya kamu di waktu pagi pada hari puasamu dalam keadaan berminyak dan bersisir, janganlah kamu di waktu pagi pada hari puasamu dalam keadaan bermuka masam.

📘(HR Tabrani dan Abu Nua’im)


🔷 Demi kesempuranaan dan efektivitas ibadah puasa yang dilaksanakan Abdullah bin Mas’ud r.a, Rasulullah SAW berpesan kepadanya agar memulai aktivitas puasa dengan menyembunyikan ibadah puasanya dari orang lain dengan berpenampilan rapi, enerjik dan raut wajah yang selalu berseri-seri.


🔷 Semua itu agar ia dapat lebih ikhlas dan semakin menjauhkan riya dalam menunaikan ibdah puasa (baca: tujuan puasa). Ibnu mas’ud r.a melaksanakan pesai ini dengan baik, bahkan ia menyerukan kaum muslimin untuk melakukan apa yang menjadi pesan Rasululah ini.


🔷 Menyingkap Sebagian Sisi dari Wasiat Rasulullah SAW Kepada Ibnu Mas’ud RA


Wasiat Rasulullah SAW yang ditujukan secara khusus kepada sebagian sahabat secarapersonal biasanya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Kepada sahabat yang pemarah Nabi berpesan agar tidak marah dan ia akan mendapatkan surga, kepada yang dikhawatirkan tidak dapat bangun di malam hari, nabi berpesan agar witir sebelum tidur.


🔷 Kepada yang berlebihan dalam beribadah, Nabi berpesan agar tidak berlebih-lebihan dalam beribadah sehingga dapat menjaga kontuinitas ibadah.


🔷 Pesan Rasulullah kepada Ibnu Mas’ud untuk memakai minyak dan menyisir rambut serta menampilkan wajah yang berseri-seri, bisa saja dilatarbelakangi oleh beberapa kondisi berikut:


1️⃣. Kondisi Fisik yang Berpotensi menjadikan Ejekan Orang Lain


♦️Secara fisik, Ibnu Mas’ud R.A berpotensi menjadi sasaran ejekan dan bahan tertawaan orang lain karena memiliki postur tubuh yang kecil dan kurus, terutama ketika sedang berpuasa.


➖Ali, R.A berkata. Nabi SAW memerintahkan Ibnu Mas’ud agar mengambil ranting pohon (untuk siwak). Ketika memanjat pohon itu, para sahabat melihat betis Abdullah bin Mas’ud sehingga mereka pun tertawa karena kedua betisnya sangat kecil dan kurus.


➖ Rasulullah SAW bersabda:

Apa yang kalian tertawakan? Sungguh kaki Abdullah ibn Mas’ud jauh lebih berat dalam timbangan hari Kiamat daripada Gunung Uhud 📘(HR Ahmad)


♦️Kondisi ini bisa jadi mengundang kesedihan dan kemarahan Ibnu Mas’ud R.A terhadap orang-orang yang mengejek dan menertawakannya. Karena itu Nabi berpesan agar senantiasa ceria dan menghiasi diri dengan senyuman, terutama pada saat berpuasa.


2️⃣. Kondisi Perekonomian yang Miskin


♦️Secara ekonomi, Ibnu Mas’ud adalah seorang yang miskin dan mengalami kesusahan hidup, hingga ia merasa yang paling berhak untuk mendapatkan sedekah dari istrinya daripada orang lain.


➖Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud berkata “Wahai Nabi Allah, hari ini engkau telah memerintahkan kami untuk bersedekah, sedang aku memiliki sebuah perhiasan dan aku berniat untuk menyedekahkanya, lalu ibnu Mas’ud mendakwahkan diri bahwa ia dan anaknya adalah orang yang paling berhak untuk menerima sedekah dariku. Nabi SAW bersabda, “Ibnu Mas’ud telah berkata benar, suamimu dan anakmu adalah orang yang paling berhak menerima sedekah darimu” 

📘(HR. Bukhari)


♦️Kondisi ini berpotensi menjadi penyebab datangya kesedihan dan kegelisahan berkepanjangan, terutama ketika sedang berpuasa yang diwarnai dengan rasa lapar dan dahaga. Oleh karena itu, Nabi berpesan agar senantiasa ceria dan bermanis muka ketika sedang berpuasa.


3️⃣. Dalam ilmu Agama, Ibnu Mas’ud adalah Teladan Umat


♦️Ibnu Mas’ud menjadi teladan umat dan panutan para sahabat dalam bidang keilmuan dan keagamaan. Aadalah aib jika seorang ulama dan ahli ibadah panutan senantiasa bersedih dan bermuka masam di depan orang lain. Ibnu Mubarak berkata, Sungguh mengangumkan seorang Qari’ yang berwajah ceriah dan periang.


➖Adapun orang yang kamu jumpai dengan wajah ceria, lalu ia menatapmu dengan wajah cemberut, seakan-akan ia menuntutmu untuk menghargai amalannya maka semoga Allah tidak memperbanyak qari’ seperti ini 

📘(HR. AL-Baihaqi)


☪️Hikmah Dibalik Perintah Rapi dalam Menjalankan Puasa


♦️Dari kisah Nabi Muhammad SAW dengan Ibnu mas’ud tentu memiliki bebarapa ibrah yang bisa kita terapkan dalam kehidupan, di antara bebarapa hikma tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:


1️⃣. Menyembunyikan Amal kebaikan


Seorang muslim henaknya berusaha menyembunyikan amal kebaikan yang memungkinkan untuk disembunyikan sehingga mendapatkan pahala yang lebih besar.


2️⃣. Mengiri Pahala Puasa dengan Ibadah lain


Ketika menjalankan ibadah puasa, seorang muslim hendaknya senantiasa bermuka manis dan memberikan senyuman kepada orang lain. Dengan begitu ia telah mengiringi ibadah puasanya dengan sedekah yang akan melipatgandakan pahalanya.


3️⃣. Isyarat bahwa Kegembiraan Meringankan Beban Hidup


Apabila Seorang muslim mengahadapi beban dan penderitaan hidup dengan senyum dan keridhan terhadap takdir maka beban tersebut akan terasa ringan hingga ia dengan mudah dapat membalikkan keadaan dari suah menjadi mudah.

Jumat, 02 Oktober 2020

5 AYAT DALAM AL-QURAN UNTUK ZIKIR PENENANG HATI

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

5 AYAT DALAM AL-QURAN UNTUK ZIKIR PENENANG HATI

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


📖 Tiap ayat dan surat dalam Al Quran memiliki nilai-nilai yang bisa diamalkan tiap manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya selalu mengingat Allah SWT dalam semua keadaan, termasuk ketika mengalami kesulitan.

Keyakinan Allah SWT selalu ada untuk semua makhluk-Nya akan membantu seorang muslim melalui semua kondisi, hingga menjadi manusia yang lebih baik. Tentunya, keyakinan harus dibarengi usaha maksimal dengan cara yang baik untuk segera menemukan solusi.


📖 Berikut lima ayat dan surat Al Quran untuk zikir penenang hati:


1️⃣. Al Insyirah ayat 6

Ayat ini memberi semangat untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik sesuai aturan dan ketentuanNya. Allah SWT tidak akan meninggalkan hambaNya yang telah melakukan usaha terbaik.


إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا


Arab latin: 

➖ inna ma'al-'usri yusra


Artinya: 

➖ "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."


2️⃣. Ar Ra'ad ayat 24

Di ayat ini Allah SWT mengingatkan keuntungan yang diperoleh seorang hamba yang sabar saat dilanda kesulitan. Kesabaran dan usaha akan membawa seorang muslim ke kondisi yang lebih baik.


سَلَٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى ٱلدَّارِ


Arab latin: 

➖ Salamun 'alaikum bima sabartum fa ni'ma 'uqbad-dar


Artinya: 

➖ "(Sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."


3️⃣. Ar Ra'ad ayat 28

Dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan hambaNya untuk jangan pernah menjauh dariNya dalam menjalani kehidupan. Kesulitan yang sedang dialami jangan sampai mengakibatkan manusia jauh dari Allah SWT.


ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ


Arab latin:

➖ Allazina amanụ wa tatma 'innu qulubuhum bizikrillah, ala bizikrillahi tatma 'innul-qulub


Artinya: 

➖ "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."


4️⃣. Al Baqarah ayat 216

Kesulitan mungkin menjadi hal yang paling tidak diharapkan seorang muslim terjadi pada dirinya. Namun Allah SWT mengingatkan, ada hikmah yang bisa diambil dari kesulitan dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.


كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


Arab latin: 

➖ Kutiba 'alaikumul-qitalu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asa an takrahu syai'aw wa huwa khairul lakum, wa 'asa an tuhibbu syai'aw wa huwa syarrul lakum, wallahu ya'lamu wa antum la ta'lamun


Artinya: 

➖ Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.


5️⃣. Al Baqarah ayat 186

Kepada yang sedang kesulitan, Allah SWT mengingatkan untuk selalu berdoa dan jangan segan meminta petunjuk dariNya. Allah SWT juga mengingatkan keberadaanNya yang selalu dekat dengan seorang hamba.


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ


Arab latin: 

➖Wa iza sa'alaka 'ibadi 'anni fa inni qarib, ujibu da'watad-da'i iza da'ani falyastajibu li walyu'minu bi la'allahum yarsyudun


Artinya:

 ➖"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."


📖 Itulah sebagian ayat dalam Al Quran yang menegaskan pentingnya seorang hamba selalu sabar, berdoa, dan melakukan usaha terbaik saat dalam kesulitan. Selanjutnya, lima ayat dan surat Al Quran untuk zikir penenang hati ini bisa dibaca tiap hari.

Kamis, 01 Oktober 2020

KETIKA AKU BERHIJAB

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

          🍂🍂 KETIKA AKU BERHIJAB 🍂🍂

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


🍂➖ "Aku belum siap.......!!"

Pekikku dalam hati, setiap kali orang menanyakan mengenai kapan aku berhijab?. Berbagai alasan ku lontarkan sebagai pembenaran atas keputusan yang aku ambil. ➖“Yang pentingkan hati kita dulu yang dijilbab, baru deh setelah itu menutup aurat dengan jilbab,” salah satu alasanku.


🍂Tak hanya itu, aku pun menutup mata bila melihat buku-buku mengenai kewajiban berhijab bagi wanita muslim, “Lebih baik enggak pernah baca buku ini deh, setidaknya enggak dosa karena kita enggak tahu,” ujarku sendiri. Ternyata aku salah, mungkin semua orang bisa aku bodohi dengan argumen-argumenku yang cerdas, namun aku tak bisa membodohi hati ini.


🍂Pengetahuan agamaku memang tidak begitu banyak, namun sebagai seorang yang terpelajar, aku tahu apa yang boleh dan dilarang oleh agamaku. Berhijab/ berjilbab adalah salah satu kewajiban wanita muslim yang aku sadari, tapi sungguh bukan hal yang mudah untuk memutuskan kapan aku harus memulai mengenakannya.


🍂Pergolakan batin dan ketakutan akan pendapat orang-orang sekitar, seringkali membuatku mengurungkan niat mulia itu. Berbagai alasan kupakai untuk membenarkan keputusanku untuk tetap tidak menggunakan hijab, dan itu berlangsung cukup lama. Meski aku menghindari untuk membaca ayat ataupun buku yang mengharuskan setiap wanita muslim berhijab, namun ternyata Allah memiliki caranya sendiri dalam “menyentuh” kalbuku. Tak perlu lewat mimpi ataupun menunggu sebuah peristiwa istimewa untuk mendatangkan hidayah Allah, karena apa yang sudah diwajibkan Allah tak bisa ditawar-tawar lagi, dan hanya ada dua pilihan saja bagi kita, dan itu bukanlah mau atau tidak, siap atau tidak, tapi apakah kita PATUH atau tidak?.


 🍂‘Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata

📖 [Qs.Al-Ahzab: 36] 


🍂Sebagai seorang muslim, aku juga ingin tampil cantik dengan memperlihatkan rambutku dan memakai pakaian yang menurutku bisa membuat mata kaum adam terpesona. Karena itulah, setiap orang bertanya mengenai kapan aku berhijab, aku selalu mengatakan “mohon doanya yaa, semoga cepat mendapat hidayah Allah,” namun aku malu sekali mendengar kalimat itu, karena hanya mencerminkan kebodohanku sebagai manusia yang tidak menggunakan anugerah yang diberikan Allah dengan baik. Bagaimana kita mengharapkan orang lain mendoakan kita? Sementara kita sendiri tak ada usaha menuju ke arah sana. Atau “Aku belum siap!,” lalu kapan kita akan merasa siap? 2 tahun, 5 tahun atau 10 tahun lagi? Apakah kita yakin bahwa dalam waktu tersebut, Allah masih memberikan kita hidup? Atau malah hanya tertinggal penyesalan seumur hidup? Sebagai orang yang rasional, aku berupaya mencari jawaban sendiri atas apa sebenarnya yang aku khawatirkan mengenai Hijab? Kenapa aku harus memakainya, bukankah kecintaan pada Allah sudah cukup diwujudkan dengan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya? Mengapa harus berhijab segala sih? Itulah pertanyaan-pertanyaanku. Kok banyak? Ya, karena aku ingin berhijab karena kesadaranku sendiri, bukan karena desakan orang lain, apalagi hanya karena ingin menyenangkan seseorang saja.


🍂Akupun mulai mencoba menjawab beberapa pernyataan-pernyataan yang selama ini selalu aku gunakan sebagai pembenaran. Tentu saja tanpa ingin menyinggung pihak manapun apalagi menyindir, hanya saja aku yakin bahwa salah satu pernyataan yang akan kusebutkan ini, juga merupakan pernyataan yang sering digunakan oleh kebanyakan wanita sebagai ‘alasan’ untuk membenarkan tindakannya.


🍂Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan adanya tulisan ini, hanya saja sebagai muslim kita wajib saling mengingatkan dalam kebaikan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, dan insyaAllah dapat memperkuat keimanan kita untuk menjalankan segala aturan Allah SWT.


1️⃣. “Bukankah lebih baik men’jilbab’kan hati dulu sebelum menutup aurat kita?”.


🍂Faktanya: Wanita yang berhijab belum tentu sudah ‘sempurna’ atau memiliki hati tanpa noda. Manusia adalah tempatnya salah dan dosa, karena itu meskipun berjilbab kita pasti akan selalu melakukan kesalahan-kesalahan dalam hidup ini, karena tak ada manusia yang sempurna. Jadi, alasan lebih baik memperbaiki hati dulu atau memperbaiki perilaku, itu semua hanya alasan mengada-ada ataupun mustahil. Dengan berjilbab justru akan menghindarkan kita dari orang-orang yang ingin mengajak pada maksiat.


🍂Memang tak dapat dipungkiri, ada beberapa wanita yang ‘memanfaatkan’ jilbab untuk hal-hal negatif, ataupun memakai jilbab tapi tetap melakukan maksiat sehingga membuat citra jilbab menjadi ternoda. Namun, itu adalah kesalahan individu, bukan aturan Allah yang telah memerintahkan kita semua untuk bertakwa dan melakukan segala yang diperintahkan-Nya.  


➖‘Hai anak Adam, Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik.’ 

📖[Qs. al-A'raaf 26] 


🍂Pakaian dan perhiasan itu adalah dua aspek kemajuan dan peradaban. Meninggalkan keduanya berarti kembali kepada kehidupan primitif yang mendekati kepada kehidupan hewani. Sedangkan sebagai seorang wanita, harta yang paling panting dan wajib kita jaga adalah kemuliaan, rasa malu, dan kehormatan diri. Istiqomah atau tidaknya seseorang dalam hijrah ke jalan Allah dengan memakai hijab, itu tergantung pada niat awalnya. Apakah untuk kepentingan dunia (ingin dinilai baik oleh lingkungan, ingin menarik hati pria dll) atau murni karena ingin mendapatkan Ridho Allah SWT. Semuanya itu bisa dilihat dengan jelas dari perilakunya sehari-hari.


2️⃣. “Aku belum siap untuk berjibab”.


🍂Kekhawatiran akan ditinggalkan teman, dianggap enggak ‘gaul’, ataupun takut lawan jenis tak tertarik lagi jika kita menutup aurat, sering kali membuat kaum hawa mengatakan bahwa ia tidak siap. Karena mereka tahu, jika berjilbab maka mereka tak mungkin lagi memperlihatkan betapa indahnya rambut mereka atau betapa mulusnya kaki dan kulit mereka.


🍂Faktanya: Tak perlu takut, karena saat ini sudah banyak sekali baju-baju muslimah yang syar'i. Dengan berjilbab, seorang wanita bukan hanya akan terhindar dari perbuatan maksiat, tapi juga bisa melindungi dirinya sendiri. Ada sedikit cerita mengenai seorang teman yang cantik dan sejak dulu memiliki banyak penggemar pria. Suatu hari, dia memutuskan untuk berjilbab dan menurutku dia menjadi terlihat jauh lebih cantik memakainya. Namun sayang, sejak ia berjilbab banyak pria yang tadinya begitu mengejar-ngejarnya kemudian mundur teratur karena menganggap ia sudah berada di ‘level’ yang berbeda. Berkurangnya para penggemar pria, rupanya cukup mempengaruhi temanku itu, dan akhirnya kembali membuka hijab nya tersebut dan mulai memamerkan rambut indahnya dan memasang foto-foto yang memperlihatkan keindahan tubuhnya. Sungguh sangat disayangkan, karena dia baru saja melepas rahmat Allah yang ditaruh dalam genggamannya. Teman, kenikmatan dunia ini hanya sesaat dan enggau telah menukarnya dengan jaminan kebahagiaan yang kekal di akherat kelak.


➖‘Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ 

📖[Qs. al-Ahzab : 59] 


🍂Ayat tersebut menunjukkan kewajiban kita kaum wanita muslim untuk berhijab, sekaligus menjelaskan bahwa pria dalam hal ini adalah ayah atau suami kita, wajib menutup aurat semua kaum wanita dalam keluarganya. Ini jugalah yang menjadikan salah satu alasanku untuk berhijab, yaitu “karena aku ingin menyelamatkan ayahku dari api neraka”. Sebagai seorang anak, aku tak mau di akherat nanti ayahku diminta pertanggungjawabannya, karena keegoisan ku yang hanya mementingkan duniawi. Aku tak ingin ada penyesalan suatu hari nanti, karena itu selagi ada umur, selagi ayahku masih ada dan sehat, aku ingin memberinya sebuah jaminan yang dijanjikan Allah SWT, yaitu surga.


🍂Rambut dan seluruh bagian tubuh ini adalah milik Allah, dan Allah ingin agar pemberian-Nya ini ditutupi dengan indah dan hanya bisa diperlihatkan pada orang yang sudah memiliki hak atas diri kita. Teman, jangan takut kehilangan 1000 penggemar pria yang selama ini mengejar dan mengagumi kita, karena Allah menjanjikan satu pria shaleh yang akan membahagiakan dan mendampingi kita sampai akhir kelak.  


🍂Yakinlah apa yang telah diperintahkan Allah pasti akan mendatangkan kebaikan bagi umatnya. Jangan pernah ragu akan janji Allah SWT, karena Ia pasti akan menepatinya. Teman, hidup ini terlalu berharga untuk disia-siakan, karena itu jangan menunda sesuatu yang baik selagi kita bisa melakukannya, sebab kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari esok, apakah rambut ini masih sempat untuk ditutupi oleh hijab? Ataukah yang tersisa hanyalah sebuah penyesalan mendalam?!


🍂Sama hal nya seperti orang yang sedang jatuh cinta, katika kita mulai belajar untuk mencintai Allah, maka insyaAllah apapun yang Allah perintahkan akan kita lakukan dengan keikhlasan hati, karena hanya satu tujuan kita, yaitu untuk mendapatkan ridha Allah SWT, dan ketika Allah sudah ridho, maka siapa makhluk di dunia ini yang bisa menghalangi segala rejeki dan rahmat-Nya? Tentunya tak ada. Betapa banyaknya keuntungan yang bisa kita peroleh jika kita mau berjilbab dan terus memperbaiki diri untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Jadi, janganlah menutup mata dan hatimu lagi atas perintah Allah. Segeralah berjilbab dan jadilah muslim yang istiqamah, karena dengan begitu kita bisa meraih kebahagian dunia dan akherat kelak.


3️⃣. “Minta doanya yaa, semoga Allah memberikan hidayah sehingga aku bisa berjilbab”.


🍂Menurut saya karena berjilbab itu adalah sebuah kewajiban dan bukan sebuah pilihan, maka kalimat di atas kurang tepat karena masalah kepatuhan adalah urusan seorang hamba dengan Allah SWT langsung. Sedangkan kita sebagai sesama muslim hanya bisa saling mengingatkan dan mengajak dalam kebaikan saja.


🍂Yang paling penting disini adalah tindakan kita, karena seberapa banyakpun orang yang mendoakan kita, namun kalau kita sendiri menutup mata dan hati akan perintah yang sudah jelas ada dalam Al Quran, maka akan sia-sia saja. Teman, tak ada ruginya memakai hijab. Kita justru akan terlihat lebih cantik dan rapih. Rambutmu akan semakin sehat karena selalu terlindung, begitupula dengan kulitmu yang akan selalu terjaga kehalusan dan keindahannya karena selalu tertutupi oleh pakaianmu yang sasuai syareat Islam.  


➖‘…. dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …’ 📖[Qs. al-Ahzab : 33].


🍂 Jadi, tunjukkanlah kebanggan kita sebagai seorang muslimah. Jadilah wanita shalehah yang bisa menjaga kehormatan diri dan keluarganya, dan peliharalah rasa malu karena itu adalah bagian dari iman kita. Pakailah jilbabmu dan sambutlah hari baru, hari dimana rahmat Allah akan selalu menyertai setiap langkahmu.