Selasa, 20 Februari 2018

BEKERJALAH, JANGAN BERGANTUNG PADA ORANG LAIN!

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


Muslim itu tidak boleh malas bekerja mencari nafkah yang halal.
Para nabi telah memberi contoh tauladan yang baik.
Rasulullah seorang pedagang,Nabi Musa penggembala kambing.
Semua pekerjaan itu mulia selama halal dan tidak korupsi.
Seorang kuli bangunan juga harus bangga karena tanpa orang-orang seperti ini ..mereka bukanlah apa-apa.
Kuli bangunan..kuli panggul...kuli rumah tangga...kuli pabrik..adalah unsur utama roda kehidupan dan berjalannya pemerintahan...

"Maka apabila shalat telah selesai dikerjakan, bertebaranlah kamu sekalian di muka bumi dan carilah rezeki karunia Allah(Qs Al Jumu’ah : 10)

“Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya. Dan hanya kepadaNya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”(Qs Al Mulk : 15)

“Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak(HR Bukhari, no. 1471)

Rasulullah  menganjurkan umatnya bekerja mencari nafkah apapun menurut kemampuan, asal jalan yang ditempuh itu halal.
Berusaha dengan bekerja kasar, seperti mengambil kayu bakar di hutan itu lebih terhormat daripada meminta-minta dan menggantungkan diri kepada orang lain.
Seseorang tidak boleh menganggap remeh jenis usaha apapun, meskipun usaha itu dalam pandangan manusia dinilai hina.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya, seorang dari kalian pergi mencari kayu bakar yang dipikul di atas pundaknya itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak(HR Bukhari, no. 1470; Muslim, no. 1042; Tirmidzi, no. 680 dan Nasa-i, V/96)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah  bersabda: “Adalah Nabi Daud tidak makan, melainkan dari hasil usahanya sendiri(HR Bukhari, no. 2073)

Nabi Daud adalah seorang nabi yang mencukupi kebutuhan dari hasil jerih payahnya sendiri dengan bekerja yang menghasilkan sesuatu, sehingga ia dapat memperoleh uang untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Di antaranya sebagaimana dikisahkan dalam Al Qur`an, bahwa Allah menjinakkan besi buat Nabi Daud, sehingga ia bisa membuat bermacam pakaian besi.

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertashbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya. (Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang shalih. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan(Qs Saba` : 10-11)

"Dari Abu Hurairah, Rasulullah  bersabda: “Nabi Zakaria Alaihissalam adalah seorang tukang kayu(HR Muslim, no. 2379; Ahmad II/296, 405, 485)

Lantas bagaimana dengan para pengemban dakwah( da'i) yang diberi upah setelah berdakwah?

Dari Abu Darda’ ..bahwa Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa mengambil sebuah busur sebagai upah dari mengajarkan Al Qur`an, niscaya Allah akan mengalungkan kepadanya busur dari api neraka pada hari Kiamat(Hasan lighairihi, diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq (II/427), Al Baihaqi dalam Sunan-nya (VI/126) dari jalur Utsman bin Sa’id Ad Darimi)

Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Ash Shamit “Aku mengajarkan Al Qur`an dan menulis kepada ahli Shuffah. Lalu  mereka menghadiahkan sebuah busur kepadaku....aku pun menemui Beliau dan berkata: “Wahai Rasulullah, seorang lelaki yang telah kuajari menulis dan membaca Al Qur`an telah menghadiahkan sebuah busur kepadaku. Rasulullah bersabda
“Jika engkau suka dikalungkan dengan kalung dari api neraka, maka terimalah! (  Abu Dawud, Ibnu Majah (2157); Ahmad (V/315 dan 324); Al Hakim (II/41, III/356); Al Baihaqi (VI/125))_

Diriwayatkan dari Imran bin Hushain bahwa ia melihat seorang qari sedang membaca Al Qur`an lalu meminta upah.
Beliau mengucapkan kalimat istirja’
(إَنَّ لِلَّهِ وَ إِنَّ إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ ), kemudian berkata: Rasulullah bersabda:
9-مَنْ قَرَأَ الْقُرْانَ فَالْيَسْأَلِ اللهَ بِهِ, فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْانَ يَسْأَلُونَ بِهِ النَّاسَ.
"Barangsiapa membaca Al Qur`an, hendaklah ia meminta pahalanya kepada Allah. Sesungguhnya akan datang beberapa kaum yang membaca Al Qur`an , lalu meminta upahnya kepada manusia( At Tirmidzi (2917); Ahmad )

Dari Abu Sa’id al Khudri bahwasanya ia mendengar Rasulullah bersabda
"Pelajarilah Al Qur`an, dan mintalah surga kepada Allah sebagai balasannya. Sebelum datang satu kaum yang mempelajarinya dan meminta materi dunia sebagai imbalannya. Sesungguhnya ada tiga jenis orang yang mempelajari Al Qur`an. Orang yang mempelajarinya untuk membangga-banggakan diri dengannya, orang yang mempelajarinya untuk mencari makan, orang yang mempelajarinya karena Allah semata”(HR  Ahmad, Al Baghawi, Al Hakim)

Dari Jabir bin Abdillah,  Rasulullah bersabda
Bacalah Al Qur`an. Bacaan kalian semuanya bagus. Akan datang nanti beberapa kaum yang menegakkan Al Qur`an seperti menegakkan anak panah. Mereka hanya mengejar materi dunia dengannya dan tidak mengharapkan pahala akhirat”. [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (830) dan Ahmad (III/357dan 397) dari jalur Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir)

"Bacalah Al Qur`an, janganlah engkau mencari makan darinya, janganlah engkau memperbanyak harta dengannya, janganlah engkau anggap remeh dan jangan pula terlalu berlebihan (Ath Thahawi dalam Musykilul Atsar (4322) dan Ma’anil Atsar (III/18); Ahmad,Thabrani)

"Barangsiapa menuntut ilmu, yang seharusnya ia tuntut semata-mata mencari wajah Allah namun ternyata ia menuntutnya semata-mata mencari keuntungan dunia, maka ia tidak akan mendapatkan aroma wanginya surga pada hari kiamat(Abu Dawud, 3664; Ahmad, II/338; Ibnu Majah, 252; dan Hakim, I/85 dari Abu Hurairah)

Abdullah bin Mas’ud  berkata: “Jikalau seorang yang berilmu mengamalkan ilmunya dan mengajarkannya, maka dia akan mendapatkan kemuliaan di antara orang-orang sezamannya. Akan tetapi mereka menyampaikan ilmu kepada pecinta dunia untuk mengharapkan harta mereka, maka mereka menjadi hina(Ibnu Abdil Barr , Ibnu Majah dan Ibnu Abi Syaibah)

Kalau seorang da’i tidak mempunyai mata pencaharian yang memadai, dan dia waktunya habis untuk mengajar dan berdakwah, maka dibolehkan menerima upah. Dan kepada Ulil Amri (penguasa atau pemerintah), selayaknya memberikan imbalan yang setimpal, karena dia mengajar kaum muslimin,rakyatnya.
Menurut jumhur ulama, menerima upah dari mengajarkan Al Qur`an dan berda’wah adalah diperbolehkan, karena mereka juga membutuhkan waktu,tenaga,pikiran dan kelelahan...namun tidak boleh menjadikannya sebagai tujuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.