Tampilkan postingan dengan label Akhlak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akhlak. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 April 2015

NASEHAT IMAM MALIK, AGAR JADI KUNCI PEMBUKA PINTU KEBAIKAN DAN PENUTUP PINTU KEBURUKAN

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

๐Ÿ”๐Ÿ”ฐ NASEHAT IMAM MALIK, AGAR JADI KUNCI PEMBUKA PINTU KEBAIKAN DAN PENUTUP PINTU KEBURUKAN ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

===================================

๐Ÿ”‘Imam Anas bin Malik berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ุฅِู†َّ ู…ِู†ْ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…َูَุงุชِูŠุญَ ู„ِู„ْุฎَูŠْุฑِ ู…َุบَุงู„ِูŠู‚َ ู„ِู„ุดَّุฑِّ ، ูˆَุฅِู†َّ ู…ِู†ْ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…َูَุงุชِูŠุญَ ู„ِู„ุดَّุฑِّ ู…َุบَุงู„ِูŠู‚َ ู„ِู„ْุฎَูŠْุฑِ ، ูَุทُูˆุจَู‰ ู„ِู…َู†ْ ุฌَุนَู„َ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…َูَุงุชِูŠุญَ ุงู„ْุฎَูŠْุฑِ ุนَู„َู‰ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ، ูˆَูˆَูŠْู„ٌ ู„ِู…َู†ْ ุฌَุนَู„َ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…َูَุงุชِูŠุญَ ุงู„ุดَّุฑِّ ุนَู„َู‰ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ

➖ “Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan, Namun ada juga yang menjadi kunci kejelekan dan penutup pintu kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kebaikan melalui kedua tangannya. Dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kejelekan melalui kedua tangannya”. 

๐Ÿ“™(HR Ibnu Majah)


๐Ÿ”‘Dan barangsiapa yang ingin dirinya menjadi seseorang yang kunci pembuka pintu kebaikan serta menjadi penutup pintu keburukan, maka hendaknya ia melakukan hal-hal berikut:

๐Ÿ” 1. Mengikhlaskan segala perbuatan dan perkataan hanya untuk beribadah kepada Allah. Karena hal tersebut adalah sumber kebaikan dan sumber kemuliaan seseorang.

๐Ÿ” 2. Berdoa kepada Allah agar diberi taufik menjadi seseorang yang membuka pintu kebaikan. Karena sesungguhnya doa adalah kunci segala kebaikan, dan Allah tidak akan menolak doa seorang hamba yang beriman yang memohon kepadanya.

๐Ÿ” 3. Bersemangat dalam menuntut ilmu dan memperdalamnya. Karena sesungguhnya ilmu mendorong seseorang kepada kebaikan dan kemuliaan, serta menghalangi dari perbuatan jelek dan kerusakan.

๐Ÿ” 4. Senantiasa beribadah kepada Allah, terlebih-lebih dalam hal-hal yang wajib. Dan lebih khusus dalam masalah shalat, karena shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

๐Ÿ” 5. Bersikap dengan akhlak yang mulia dan lemah lembut, serta jauh dari akhlak yang buruk dan tidak beradab.

๐Ÿ” 6. Berteman dengan orang-orang yang baik dan berkumpul dengan orang-orang shalih. Karena sesungguhnya dengan berkumpul bersama mereka, para malaikat akan menyelimutinya dan rahmat Allah akan mengelilinginya. Serta jauhilah perkumpulan orang-orang yang buruk dan jelek, karena mereka adalah pengikut para setan.

๐Ÿ” 7. Menasehati orang lain, baik yang dikenal atau tidak dikenal, agar menyibukkan mereka dengan kebaikan dan menjauhkannya dari kejelekan.

๐Ÿ” 8. Selalu mengingat akan hari akhir, dimana seorang hamba akan berdiri dihadapan Allah Ta’ala. Maka seseorang yang senantiasa berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan dan orang yang jelek dibalas dengan kejelekan pula, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

ูَู…َู†ْ ูŠَุนْู…َู„ْ ู…ِุซْู‚َุงู„َ ุฐَุฑَّุฉٍ ุฎَูŠْุฑًุง ูŠَุฑَู‡ُ ูˆَู…َู†ْ ูŠَุนْู…َู„ْ ู…ِุซْู‚َุงู„َ ุฐَุฑَّุฉٍ ุดَุฑًّุง ูŠَุฑَู‡ُ

➖“Barangsiapa yang mengerjakan amal perbuatan kebaikan sebesar dzarrah pun, niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal kejelekann sekecil dzarrah, pasti ia akan mendapatkan balasannya”. 

๐Ÿ“–(QS. Al-Zalzalah 7-8)

๐Ÿ” 9. Dan yang tidak kalah penting adalah seorang hamba senantiasa berharap agar mendapatkan kebaikan, serta berusaha memberi manfaat kepada yang lainnya. Sehingga apabila ia sungguh-sungguh berniat dan berharap akan mendapatkan kebaikan serta memohon kepada Allah akannya, maka dengan izin Allah, ia akan menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan.

๐Ÿ”‘Dan Allah Maha Kuasa atas hamba-hambanya untuk diberikan taufik dan dibukakan padanya pintu kebaikan bagi yang dikehendaki-Nya. Dan Allah-lah sebaik-baik dzat yang membuka pintu kebaikan.


•═════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═════•


๐Ÿ“š#Sumber : Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al Badr hafizhahullah

ORANG YANG PALING MULIA DI SISI ALLAH

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" ORANG YANG PALING MULIA DI SISI ALLAH "
 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

=====================================

๐Ÿ”ตSahabat fillah yang semoga selalu dalam naungan rahmat dan hidayah Allah subhanahu wata'ala.....

๐Ÿ”ต#Sebaik apapun kita, pasti ada yang tidak suka..
Maka biasakan hidup ini untuk tidak mengurusi yang bukan #kepentingan kita

๐Ÿ”ต#Tinggalkan orang" yang tidak penting untuk kita pikirkan, lebih baik #fokuslah pada orang" yang selalu mendukungmu, menyayangimu dan selalu hadir untukmu.. itu lebih baik :-))

๐Ÿ”ต#Teruslah berbuat baik dengan niat yg baik, berkata baik... Memberikan nasehat yang baik, mendengarkan yang baik"..

๐Ÿ”ตWalau tak banyak orang yang mengenalimu, kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan...

๐Ÿ”ต#Biarlah kita hina dalam padangan manusia, tapi kita mulia dihadapan Allah subhanahu wata'ala. 

๐Ÿ”ตCukup #ALLAH yang mengenali kita dengan lebih baik melebihi dari yang lain...

--------------------------------------------------

๐Ÿ”ตMungkin ada yang menyangka bahwa yang paling mulia adalah yang kaya harta, dari golongan konglomerat, yang cantik rupawan, yang punya jabatan tinggi, berasal dari keturunan Arab atau bangsawan. Namun, Allah sendiri menegaskan yang paling mulia adalah yang paling bertakwa.

๐Ÿ”ตAyat yang patut jadi renungan saat ini adalah firman Allah Ta’ala,

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุฅِู†َّุง ุฎَู„َู‚ْู†َุงูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุฐَูƒَุฑٍ ูˆَุฃُู†ْุซَู‰ ูˆَุฌَุนَู„ْู†َุงูƒُู…ْ ุดُุนُูˆุจًุง ูˆَู‚َุจَุงุฆِู„َ ู„ِุชَุนَุงุฑَูُูˆุง ุฅِู†َّ ุฃَูƒْุฑَู…َูƒُู…ْ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฃَุชْู‚َุงูƒُู…ْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَู„ِูŠู…ٌ ุฎَุจِูŠุฑٌ

➖“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 
๐Ÿ“–(QS. Al Hujurat: 13)

๐Ÿ”ตAth Thobari rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian –wahai manusia- adalah yang paling tinggi takwanya pada Allah, yaitu dengan menunaikan berbagai kewajiban dan menjauhi maksiat. Bukanlah yang paling mulia dilihat dari rumahnya yang megah atau berasal dari keturunan yang mulia.” 
๐Ÿ“š(Tafsir Ath Thobari, 21:386)

๐Ÿ”ตIbnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya kalian bisa mulia dengan takwa dan bukan dilihat dari keturunan kalian” ๐Ÿ“š(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 13: 169)

๐Ÿ”ตSahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

ูƒุฑู… ุงู„ุฏู†ูŠุง ุงู„ุบู†ู‰، ูˆูƒุฑู… ุงู„ุขุฎุฑุฉ ุงู„ุชู‚ูˆู‰.

➖ “Mulianya seseorang di dunia adalah karena kaya. Namun muliany seseorang di akhirat karena takwanya.” Demikian dinukil dalam tafsir Al Baghowi. 
๐Ÿ“š(Ma’alimut Tanzil, 7: 348)

๐Ÿ”ตKata Al Alusi, ayat ini berisi larangan untuk saling berbangga dengan keturunan. Al Alusi rahimahulah berkata, “Sesungguhnya yang paling mulia dan paling tinggi derajatnya di antara kalian di sisi Allah di dunia maupun di akhirat adalah yang paling bertakwa. Jika kalian ingin saling berbangga, saling berbanggalah dengan takwa (kalian).” 
๐Ÿ“š(Ruhul Ma’ani, 19: 290)

๐Ÿ”ตDalam tafsir Al Bahr Al Muhith (10: 116) disebutkan, 
➖“Sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagaimana yang disebutkan dalam ayat (yaitu ada yang berasal dari non Arab dan ada yang Arab). Hal ini bertujuan supaya kalian saling mengenal satu dan lainnya walau beda keturunan. Janganlah kalian mengklaim berasal dari keturunan yang lain. Jangan pula kalian berbangga dengan mulianya nasab bapak atau kakek kalian. Salinglah mengklaim siapa yang paling mulia dengan takwa.”

๐Ÿ”ตMuhammad bin ‘Ali Asy Syaukani rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa. Yang bertakwa itulah yang berhak menyandang kemuliaan, yaitu lebih mulia dari orang yang tidak memiliki sifat takwa. Dialah yang paling mulia dan tinggi kedudukannya (di sisi Allah). Jadi, klaim kalian dengan saling berbangga pada nasab kalian yang mulia, maka itu bukan menunjukkan kemuliaan. Hal itu tidak menunjukkan seseorang lebih mulia dan memiliki kedudukan utama (di sisi Allah).” 
๐Ÿ“š (Fathul Qodir, 7: 20)

๐Ÿ”ตDalam tafsir Al Jalalain (528) disebutkan, ➖“Janganlah kalian saling berbangga dengan tingginya nasab kalian. Seharusnya kalian saling berbangga manakah di antara kalian yang paling bertakwa.”

๐Ÿ”ตSyaikh As Sa’di rahimahullah berkata,
 ➖“Allah menjadikan kalian berbeda bangsa dan suku (ada yang Arab dan ada yang non Arab) supaya kalian saling mengenal dan mengetahui nasab satu dan lainnya. Namun kemuliaan diukur dari takwa. Itulah yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah, yang rajin melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat. Standar kemuliaan (di sisi Allah) bukan dilihat dari kekerabatan dan kaum, bukan pula dilihat dari sisi nasab yang mulia. Allah pun Maha Mengetahui dan Maha Mengenal. Allah benar-benar tahu siapa yang bertakwa secara lahir dan batin, atau yang bertakwa secara lahiriyah saja, namun tidak secara batin. Allah pun akan membalasnya sesuai realita yang ada.” 
๐Ÿ“š (Taisir Al Karimir Rahman, 802)

๐Ÿ”ตBanyak hadits pula yang menyebutkan hal di atas, yaitu semulia-mulia manusia adalah yang paling bertakwa.

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ – ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ – ู‚َุงู„َ ุณُุฆِู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – ุฃَู‰ُّ ุงู„ู†َّุงุณِ ุฃَูƒْุฑَู…ُ ู‚َุงู„َ « ุฃَูƒْุฑَู…ُู‡ُู…ْ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฃَุชْู‚َุงู‡ُู…ْ » . ู‚َุงู„ُูˆุง ู„َูŠْุณَ ุนَู†ْ ู‡َุฐَุง ู†َุณْุฃَู„ُูƒَ . ู‚َุงู„َ « ูَุฃَูƒْุฑَู…ُ ุงู„ู†َّุงุณِ ูŠُูˆุณُูُ ู†َุจِู‰ُّ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงุจْู†ُ ู†َุจِู‰ِّ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงุจْู†ِ ู†َุจِู‰ِّ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงุจْู†ِ ุฎَู„ِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ » . ู‚َุงู„ُูˆุง ู„َูŠْุณَ ุนَู†ْ ู‡َุฐَุง ู†َุณْุฃَู„ُูƒَ . ู‚َุงู„َ « ูَุนَู†ْ ู…َุนَุงุฏِู†ِ ุงู„ْุนَุฑَุจِ ุชَุณْุฃَู„ُูˆู†ِู‰ » . ู‚َุงู„ُูˆุง ู†َุนَู…ْ . ู‚َุงู„َ « ูَุฎِูŠَุงุฑُูƒُู…ْ ูِู‰ ุงู„ْุฌَุงู‡ِู„ِูŠَّุฉِ ุฎِูŠَุงุฑُูƒُู…ْ ูِู‰ ุงู„ุฅِุณْู„ุงَู…ِ ุฅِุฐَุง ูَู‚ِู‡ُูˆุง »

➖ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Siapakah orang yang paling mulia?” “Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara mereka”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang tersebut berkata, “Bukan itu yang kami tanyakan”. “Manusia yang paling mulia adalah Yusuf, nabi Allah, anak dari Nabi Allah, anak dari nabi Allah, anak dari kekasih-Nya”, jawab beliau. Orang tersebut berkata lagi, “Bukan itu yang kami tanyakan”. “Apa dari keturunan Arab?”, tanya beliau. Mereka menjawab, “Iya betul”. Beliau bersabada, “Yang terbaik di antara kalian di masa jahiliyah adalah yang terbaik dalam Islam jika dia itu fakih (paham agama).” 
๐Ÿ“™(HR. Bukhari no. 4689)

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- « ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู„ุงَ ูŠَู†ْุธُุฑُ ุฅِู„َู‰ ุตُูˆَุฑِูƒُู…ْ ูˆَุฃَู…ْูˆَุงู„ِูƒُู…ْ ูˆَู„َูƒِู†ْ ูŠَู†ْุธُุฑُ ุฅِู„َู‰ ู‚ُู„ُูˆุจِูƒُู…ْ ูˆَุฃَุนْู…َุงู„ِูƒُู…ْ ».

➖ Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian. Namun yang Allah lihat adalah hati dan amalan kalian.” 
๐Ÿ“™(HR. Muslim no. 2564)

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ุฐَุฑٍّ ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِู‰َّ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู‚َุงู„َ ู„َู‡ُ « ุงู†ْุธُุฑْ ูَุฅِู†َّูƒَ ู„َูŠْุณَ ุจِุฎَูŠْุฑٍ ู…ِู†ْ ุฃَุญْู…َุฑَ ูˆَู„ุงَ ุฃَุณْูˆَุฏَ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْ ุชَูْุถُู„َู‡ُ ุจِุชَู‚ْูˆَู‰ »

➖ Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit merah atau berkulit hitam sampai engkau mengungguli mereka dengan takwa.” 
๐Ÿ“™(HR. Ahmad, 5: 158. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dilihat dari sanad lain)

๐Ÿ”ตBukan kulit putih membuat kita mulia, bukan pula karena kita keturunan darah biru, keturunan Arab, atau anak konglomerat. Yang membuat kita mulia adalah karena takwa. Semoga pelajaran tentang ayat yang mulia ini bermanfaat dan bisa kita renungkan serta realisasikan. 

Wallahu waliyyut taufiq.