Tampilkan postingan dengan label Kisah Nabi dan Rasul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah Nabi dan Rasul. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Juni 2020

KETIKA IBLIS BERTAMU KEPADA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASSALAAM

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" KETIKA IBLIS BERTAMU KEPADA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASSALAAM "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


🌀Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis agar menghadap Baginda Rasul saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disuka maupun yang dibencinya. Hal ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan dan perisai umat manusia.

🌀Kemudian Malaikat itupun mendatangi Iblis dan berkata : 
➖ “Hai Iblis! Engkau diperintah Allah untuk menghadap Rasulullah saw. Bukalah semua rahasiamu dan jawablah setiap pertanyaan Rasulullah dengan jujur. Jika engkau berdusta walau satu perkataanpun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat pedih”.

🌀Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan, maka segera ia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai orang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai yang panjangnya seperti ekor lembu.

🌀Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali salam, Rasulullah saw tidak juga menjawabnya, maka Iblis berkata : 
➖ “Ya Rasullullah! Mengapa engkau tidak menjawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” 

Maka jawab Nabi dengan marah : 
➖ “Hai musuh Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Jangan kau coba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam as sehingga beliau keluar dari syurga, kau hasut Qabil sehingga ia tega membunuh Habil yang masih saudaranya sendiri, ketika sedang sujud dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub as dengan asap beracun sehingga beliau sengsara untuk beberapa lama, kisah Nabi Daud as dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

➖Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wa jalla, tapi aku diharamkan Allah menjawab salammu. Aku mengenalmu dengan baik wahai Iblis, Raja segala Iblis. Apa tujuanmu menemuiku?”.

Jawab Iblis :
➖ “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Engkau dapat mengenaliku karena engkau adalah Khatamul Anbiya. Aku datang atas perintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam as hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, aku tidak berani menyembunyikannya”.

🌀Kemudian Iblispun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata : 
➖ “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatahpun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu”.

Baca juga :

🌀Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabipun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah kesempatanku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar seluruh sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1) :

➖“Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.

Kemudian Nabipun memandang muka Iblis dan Iblispun gemetar karena ketakutan. Sambung Iblis : “Ya Khatamul Anbiya! Aku dapat merubah diriku seperti manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suarapun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.

Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”.

Pertanyaan Nabi (2) :

➖“Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”

Jawab Iblis : “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, berbuai dengan makanan dan minuman, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda, emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan yang haram.

Demikian juga ketika pesta di mana lelaki dan perempuan bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang besar supaya mereka lupa peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila terminum arak itu, maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga perbuatan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka sadar akan kesalahan mereka lalu hendak bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu supaya mereka membatalkannya. Semakin keras aku goda supaya mereka berbuat maksiat dan mengambil isteri orang. Jika hatinya terkena godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri, sombong dan melengahkan amalnya. Jika lidahnya yang tergoda, maka mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat”.

Pertanyaan Nabi (3) :

➖“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambah laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?

Jawab Iblis : “Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku tinggal di dunia ini beribadah bersama para Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan manusia yang pertama (Nabi Adam as) dan seluruh Malaikat diperintah supaya memberi hormat sujud kepada lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itupun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga hari kiamat kelak.

Sebelum engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan balasan pahala serta syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia dan memberitahu manusia yang lain tentang apa yang sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak diijinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku memaksa untuk naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu, maka semakin beratlah pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut manusia”.

Pertanyaan Nabi (4) :

➖Rasullullah bertanya “Hai Iblis! Apa yang pertama kali kau tipu dari manusia?”

Jawab Iblis : “Pertama kali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir dan juga dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku”.

Pertanyaan Nabi (5) :

➖“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Sungguh penderitaan yang sangat besar. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda manusia pada setiap anggota badannya.

Beberapa iblis datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, lupa bilangan raka’atnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya, matanya senantiasa melirik ke kanan dan ke kiri, telinganya senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi yang lain.

Beberapa iblis yang lain duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya tidak kuat sujud berlama-lama, penat waktu duduk tahiyat dan dalam hatinya selalu merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, itu semua membuat berkurangnya pahala. Jika para iblis tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat”.

Pertanyaan Nabi (6) :

➖“Jika umatku membaca Al-Qur’an karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Jika mereka membaca Al-Qur’an karena Allah, maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku lari dan menjauh darinya”.

Pertanyaan Nabi (7) :

➖“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”

Jawab Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”.

Pertanyaan Nabi (8) :

➖“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”

Jawab Iblis : “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya buatku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemudian orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasanya”.

Pertanyaan Nabi (9) :

➖“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”

Jawab Iblis : “Seluruh sahabatmu termasuk musuh besarku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satupun tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata : “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk”.

Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Lagipula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina Aisyah yang juga banyak menghafal Hadits-haditsmu.

Adapun Sayyidina Umar bin Khatab, aku tidak berani memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah seluruh tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan : “Jikalau ada Nabi sesudah aku, maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.

Sayyidina Usman bin Affan, aku tidak bisa bertemu karena lidahnya senantiasa membaca Al-Qur’an. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak 2 (dua) kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang menghampiri dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan : “Barangsiapa menulis Bismillaahirrahmaanirrahiim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid”.

Sayyidina Ali bin Abi Thalibpun aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadah dan beliau adalah golongan orang pertama yang memeluk agama Islam serta tidak pernah menundukkan kepalanya kepada berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu” dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata : “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Lagipula dia menjadi menantumu, aku semakin ngeri kepadanya”.

Pertanyaan Nabi (10) :

➖“Bagaimana tipu dayamu kepada umatku?”

Jawab Iblis : “Umatmu itu ada 3 (tiga) macam. Yang pertama, seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril as : “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”. Yang kedua, umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga, umatmu seperti Fir’aun, terlampau tamak dengan harta dunia dan dihilangkan amal akhirat, maka akupun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku ajak kemana saja mengikuti kemauanku. Jadi dia selalu bimbang kepada dunia dan tidak mau menuntut ilmu, tidak pernah beramal saleh, tidak mau mengeluarkan zakat dan malas beribadah.

Lalu aku goda agar manusia minta kekayaan lebih dulu dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka aku rayu supaya lupa beramal, tidak membayar zakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia selalu bimbang akan hartanya dan berangan-angan hendak merebut kemewahan dunia, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk kemaksiatan”.

Pertanyaan Nabi (11) :

➖“Siapa yang serupa denganmu?”

Jawab Iblis : “Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang yang belajar agama Islam”.

Pertanyaan Nabi (12) :

➖“Siapa yang membuat mukamu bercahaya?”

Jawab Iblis : “Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu dan suka ingkar janji”.

Pertanyaan Nabi (13) :

➖“Apa yang kau rahasiakan dari umatku?”

Jawab Iblis : “Jika seorang Muslim buang air besar dan tidak membaca do’a terlebih dahulu, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari”.

Pertanyaan Nabi (14) :

➖“Jika umatku bersatu dengan isterinya, apa yang kau lakukan?”

Jawab Iblis : “Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya dan membaca do’a pelindung syaitan, maka aku lari dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar berbuat maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku santap makanannya lebih dulu daripadanya. Walaupun mereka makan, tidaklah mereka merasa kenyang”.

Pertanyaan Nabi (15) :

➖“Apa yang dapat menolak tipu dayamu?”

Jawab Iblis : “Jika berbuat dosa, maka cepat-cepatlah bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah, segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya”.

Pertanyaan Nabi (16) :

➖“Siapakah orang yang paling engkau sukai?”

Jawab Iblis : “Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”.

Pertanyaan Nabi (17) :

➖“Hai Iblis! Siapakah saudaramu?”

Jawab Iblis : “Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka di waktu Subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat”.

Pertanyaan Nabi (18) :

➖“Apa yang dapat membinasakan dirimu?”

Jawab Iblis : “Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur’an dan sholat tengah malam”.

Pertanyaan Nabi (19) :

➖“Hai Iblis! ?” Apa yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang duduk di dalam masjid dan beri’tikaf di dalamnya”.

Pertanyaan Nabi (20) :

➖“Apa lagi yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda : Syurga itu di bawah tapak kaki ibu”.


📚(Dikutip dari : KH. Abdullah Gymnastiar, Muhasabah Kiat Sukses Introspeksi Diri, Penerbit Difa Press, September 2006)

Baca juga :
 

Kamis, 25 Juni 2020

JIBRIL MENGAMBIL 10 MUTIARA HIDUP SEPENINGGAL RASULULLAH SHALALLAAHU 'ALAIHI WASSALAAM

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" JIBRIL MENGAMBIL 10 MUTIARA HIDUP SEPENINGGAL RASULULLAH SHALALLAAHU 'ALAIHI WASSALAAM "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

💎Jibril 'alaihissalam adalah pemimpin para Malaikat yang diberi tugas oleh Alah Ta'ala menyampaikan wahyu kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). 
Bagi Rasulullah SAW, Jibril adalah sosok guru yang mengajarkan ilmu kalam ilahi. 
Hubungan keduanya sangat dekat, bahkan di bulan Ramadhan, Nabi dan Jibril tadarus bersama mengkaji Al-Qur'an.

💎Di dalam Kitab Nur Al-Abshar, karya Asy-Syabalanji diceritakan ketika baginda Rasulullah SAW dalam kondisi sakit, beliau bertanya kepada Malaikat Jibril: 
➖ "Wahai Jibril, akankah engkau masih turun ke bumi setelah aku tiada?"

➖"Masih Ya Rasulullah, aku turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup sepeninggal engkau."

💎Lalu baginda Nabi bertanya kembali:
➖ "Mutiara apakah yang engkau akan ambil wahai Jibril?"

💎Malaikat Jibril Menjawab:

1. (الأَوَّلُ) أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِا”

➖Mutiara pertama yang akan kuambil dari muka bumi ini adalah barakah (keberkahan).

2. ( وَالثََّانىِ) أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ

➖Mutiara kedua yang akan kuambil dari bumi adalah rasa cinta (Mahabbah) dari hati manusia:

3. (وَالثََّالِثُ) أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ

➖Mutiara ketiga yang akan kuambil dari bumi ini adalah rasa kasih sayang di antara keluarga.

4. (وَالرَّابِعُ) أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ

➖Mutiara keempat yang akan kuambil dari bumi ini adalah keadilan di hati pemimpin:

5. (وَالخاَمِسُ) أَرْفَعُ الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ

➖Mutiara kelima yang akan kuambil dari bumi ini adalah rasa malu dari wanita-wanita (banyak berkata, berpenampilan, dan bersikap tidak pantas). Padahal sesungguhnya rasa malu itu sebagian dari iman.

6. (وَالسَّادِسُ) أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ

➖Mutiara keenam yang akan kuambil dari bumi adalah rasa sabar orang-orang fakir (miskin).

7. (وَالسَّابِعُ) أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ اْلعُلَماَءِ

➖Mutiara ketujuh yang akan kuambil dari bumi adalah sikap Wara' dan Zuhud dari para ulama. Wara' adalah cukup berhati-hati menjaga diri dari yang syuhbat dan yang haram. Sedangkan zuhud itu (hati) yang tidak mementingkan harta-dunia. Keduanya merupakan ciri seorang ulama. Jika wara' dan zuhud telah hilang dari ulama maka nilai jati dirinya tergores.

8. (وَالثََّامِنُ) أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ

➖Mutiara kedelapan yang akan kuambil dari bumi adalah dermawannya orang-orang kaya.

9. (وَالتَّاسِعُ) أَرْفَعُ القُرْآنَ

➖Mutiara kesembilan yang akan kuambil dari bumi adalah mengangkat Al-Qur'an. Yaitu menghilangkan ruh Al-Qur'an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan.

10. (العاَشِرُ) أَرْفَعُ الإِيْماَنَ

➖Mutiara kesepuluh yang akan kuambil dari bumi adalah iman. Ini adalah mutiara paling berharga di antara sembilan mutiara lainnya.

💎Demikian 10 mutiara hidup yang sangat berharga. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan iktibar dari dialog Malaikat Jibril dan Rasulullah SAW tersebut.

Wallahu A'lam


Baca juga :



Jumat, 19 Juni 2020

BEBERAPA KEISTIMEWAAN NABI MUHAMMAD DIBANDING PARA NABI LAIN

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿🔸✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
BEBERAPA KEISTIMEWAAN NABI MUHAMMAD DIBANDING PARA NABI LAIN
•┈•⊰✿┈•┈🔸🌹🔸┈•┈✿⊱•┈•
                 ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Allah mengutus para rasul-Nya untuk membimbing umat manusia agar selalu mengikuti petunjuk-Nya. 
Agama Islam mengajarkan kepada para pemeluknya agar mengikuti langkah-langkah yang dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul, mentaati dan memuliakan mereka dengan tidak membedakan satu Rasul dengan Rasul yang lain.
Sebagian para Rasul itu, Allah memberikan beberapa keistimewaan dan kelebihan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Ada di antara mereka yang bergelar Ulul Azmi, yaitu para Nabi yang tergolong besar dan agung karena perjuangan mereka yang sangat berat dalam mengemban risalah-Nya.
Ada di antara mereka yang diberikan al-Kitab, ada yang dikaruniai ketabahan yang luar biasa, ada yang dianugerahi ilmu yang sangat mendalam, dan lain sebagainya. 

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa mereka yang bergelar Ulul Azmi itu adalah Nabi Nuh 'alaihissalam, Nabi Ibrahim 'alaihissalam, Nabi Musa 'alaihissalam, Nabi Isa 'alaihissalam, dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Dari lima rasul yang tergolong Ulul Azmi itu, Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang tentunya juga memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul sebelumnya.
Nabi Muhammad adalah seorang Rasul yang sangat tawadhu atau rendah hati meskipun beliau memiliki berbagai kelebihan dan keistimewaan dari Nabi dan Rasul serta manusia lainnya.
Beliau tidak pernah menunjukkan sifat-sifat yang tidak terpuji di tengah-tengah umatnya.

Rasul-rasul yang lain memperkenalkan dirinya sesuai dengan anugerah yang Allah berikan.
Di antara mereka, ada yang digelari Khalilullah (kekasih Allah ) seperti Nabi Ibrahim,
ada yang dinyatakan sebagai Kalimullah (orang-orangyang berbicara dengan Allah), seperti Nabi Musa,
ada yang digelari Ruhullah (ruh ciptaan Allah), seperti Nabi Isa dan lain sebagainya.

Nabi sendiri, ketika ditanya tentang dirinya, Beliau menjawab dengan penuh tawadhu dan rendah hati, “Aku adalah seorang yatim yang dipelihara Abu Thalib.”

Nabi terakhir yang rendah hati dan berakhlak mulia itu pada hakekatnya memiliki kelebihan-kelebihan yang banyak dari para nabi dan rasul yang lain.
Sebagian dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki Beliau, sedikitnya ada enam macam yang Beliau sebutkan dalam sabdanya:

فُضِّلْتُ عَلىَ اْلأَنْبِياَءِ بِسِتٍّ : اُعْطِيْتُ جَوَامِعَ اْلكَلِمَ وَ نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ، وَاُحِّلْتُ لِيَ اْلغَنَائِمُ وَجُعِلْتُ لِيَ الأَرْضُ طَهُوْرًا وَمَسْجِدًا وَأُرْسِلْتُ اِلَى الْخَلْقِ كآفّةً وَخُتِمَ بِيَ النَّبِيُّونَ

➖“Aku dilebihkan dari para nabi yang lain dengan enam keistimewaan berupa;
(1) diberikan kepadaku “jawami’ al-kalim" (seseorang yang memiliki kemampuan menyusun kalimat yang ringkas tetapi memiliki jangkauan makna yang luas dan kalimatnya menarik)”,
(2) aku diberikan pertolongan dalam peperangan dengan tergetarnya hati musuh,
(3) dihalalkan bagiku harta rampasan perang,
(4) dijadikan bagiku bumi untuk bersuci dan bersujud,
(5) aku diutus bagi semua makhluk, dan
(6) aku sebagai Nabi yang terakhir.”
(HR. Muslim: 812, al-TirmidzI: 1474, dan Ahmad: 21130) .

Selain itu, dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Nabi memiliki hak memberikan syafaat (pertolongan dengan izin Allah) yang akan bermanfaat bagi umatnya nanti pada hari kiamat.
📙(HR. Muslim).

Dengan demikian, paling tidak ada tujuh keistimewaan Rasulullah yang akan dijabarkan dalam pembahasan berikut ini.

1️⃣. Keistimewaan yang pertama adalah
"jawami’ al-kalim, yaitu kemampuan menyusun kalimat yang sederhana dan pendek namun mempunyai jangkauan makna yang luas dan menarik.
Kalau kita memperhatikan hadits Nabi, kita banyak menjumpai kalimat-kalimat yang singkat dan menarik tetapi mempunyai jangkauan makna yang luas, misalnya sabda beliau, “Agama itu nasihat.”
Kalimat ini sangat ringkas tetapi maksudnya begitu luas, mencakup berbagai macam makna yang terkandung di dalamnya.
Demikian juga sabdanya, “Di antara baiknya pengamalan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya.”
Ketika ada seorang pemuda meminta nasihat kepada Nabi, Beliau tidak memberikan nasihat yang panjang lebar, beliau hanya berkata, “Kamu jangan marah!”.
Inilah salah satu kelebihan Nabi Muhammad yang tidak dimiliki oleh manusia biasa, bahkan oleh Nabi-Nabi yang lain sekalipun.

2️⃣. Kedua,
Dalam setiap menghadapi peperangan, dimana Nabi dan para sahabatnya menempuh taktik untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, Beliau senantiasa mendapat pertolongan Allah dengan tergetarnya hati musuh.
Sehingga meskipun jumlah pengikut Beliau sedikit, namun musuh gentar dan merasa ciut untuk menghadapi kaum Muslimin, akhirnya mereka kalah, dan kaum Muslimin meraih kemenangan.
Hal itu kita bisa melihat langsung dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad.

3️⃣. Ketiga,
Halalnya rampasan perang (ghanimah).
Pada masa Nabi-Nabi terdahulu, harta rampasan perang tidak boleh dimanfaatkan, akan tetapi pada masa Nabi Muhammad, harta-harta tersebut diperintahkan untuk dimanfaatkan oleh Beliau dan para sahabatnya.

Ketetapan ini disebutkan dalam firman-Nya,:
➖ "Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
📖(QS. al-Anfal, 8:69)

Baca juga :

4️⃣. Keempat,
Nabi Muhammad dan umatnya diperbolehkan bersuci dengan menggunakan tanah (bertayamum) apabila tidak ditemukan air atau karena ada halangan lain.
Beliau juga beserta umatnya boleh mengerjakan shalat di mana saja di muka bumi ini, di masjid, mushala, lapangan, ladang, gunung, dan sebagainya.
Padahal para Nabi terdahulu dan umatnya hanya diperbolehkan sembahyang di tempat-tempat yang telah ditentukan, yaitu di ma’bad atau tempat ibadah yang resmi secara syariat.

5️⃣. Kelima,
Risalah Nabi bersifat umum dan diperuntukkan bagi seluruh umat jin dan manusia, dari berbagai suku bangsa di seluruh alam.
Risalahnya juga berlaku sepanjang masa di semua tempat.

Mengenai hal ini, Allah berfirman, ;
➖"Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad), melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.”
📖 (QS. Saba`, 34:28).

Dalam ayat lainnya, Allah berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

➖"Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
📖 (QS. al-Anbiya, 21:107)

6️⃣. Keenam,
Nabi Muhammad sebagai penutup para Nabi.
Sebagaimana telah diketahui, misi para Nabi dari masa ke masa adalah membimbing umat manusia agar menapaki jalan yang lurus, yaitu jalan yang diridhai oleh Allah.

Ajaran mengenai aqidah, berupa kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa sesungguhnya Allah itu Tuhan Yang Maha Esa, tidak pernah berubah dari masa ke masa.
Ajaran ini sama dari satu Rasul kepada Rasul yang lain, yaitu ajaran yang dirumuskan dalam kalimat tauhid “Lâ Ilâha illa Allâh” (Tiada Tuhan melainkan Allah ).

Ajaran mengenai syariat terus mengalami perubahan dari masa ke masa menuju kesempurnaan yang sesuai dengan zamannya.
Oleh karena itu, pada masa Nabi Muhammad, syariat Islam merupakan tatanan syariat hasil penyempurnaan dari syariat-syariat sebelumnya yang tidak berubah lagi untuk selamanya.

Mengenai hal ini, Nabi bersabda, ;
➖“Perumpamaanku dengan Nabi-Nabi sebelumku adalah bagaikan seseorang yang membangun suatu bangunan. Orang-orang itu berusaha memperbaiki dan memperindah bangunan tersebut, kecuali pasangan batu bata dari salah satu pojok bangunan itu. Banyak orang yang memperhatikan bangunan tersebut dan mengaguminya. Mereka berkomentar, “Sayang, mengapa pemasangan batu bata itu tidak diselesaikan agar tatanan bangunan tersebut menjadi sempurna?” Rasulullah menjawab, “Akulah batu bata itu, aku yang menyempurnakan bangunan itu dan akulah penutup para Nabi.”
📙(HR. al-Bukhari: 3271 dan Muslim: 4239)

7️⃣. Ketujuh,
Nabi Muhammad diberikan hak syafaat yang akan bermanfaat bagi umatnya nanti di hari kiamat.
Pada dasarnya, setiap Nabi diberi kesempatan yang sama oleh Allah untuk memohonkan sesuatu kepada-Nya. Permohonan mereka itu nantinya akan Allah kabulkan. Maka masing-masing Nabi tersebut berdoa agar Allah memberikan ampunan bagi diri mereka sendiri. Maka Allah pun mengabulkan semuanya.
Nabi Adam menyesali perbuatan dosanya ketika memakan buah terlarang di surga, ia bertobat kepada Allah agar mengampuninya.
Nabi Musa memelas kepada Allah atas kekeliruannya, ketika dengan tidak sengaja membunuh seorang pribumi Mesir, ketika melerai perkelahian dengan seorang Bani Israil.
Begitu pula Nabi Yunus dengan ikan Hutnya, dan nabi-nabi lainnya. Sedangkan Rasulullah, menunda satu permohonannya diperuntukkan nanti berupa syafaat bagi umatnya.

(Sumber 📚: Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, Rais Syuriyah PBNU)


Wallaahu a'lam bishshawaab.

Allaahumma sholli wasallim wabaarik 'alaa Syayyidina Muhammadin wa'alaa aali Syayyidina Muhammadin fil awwaliina wal aakhiriina wa fil mala'il a'laa ilaa yaumiddiin

Allaahummaghfirly ummati Syayyidina Muhammad
Allaahummarham ummata Syayyidina Muhammad
Allaahummashtur ummata Syayyidina Muhammad
Allaahummajbur ummata Syayyidina Muhammadin shollallaahu alaihi wasallam


Baca juga :

Rabu, 08 Maret 2017

INILAH PARA PENGHUNI LANGIT KE-1 HINGGA KE-7

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
🌠 INILAH PARA PENGHUNI LANGIT KE-1 HINGGA KE-7 🌠
 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

======================================

🌠Peristiwa Isra' Mi'raj adalah salah satu peristiwa yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam. 
Isra' secara bahasa berasal dari kata 'saro' yang berarti perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra' adalah perjalanan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersama malaikat Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), berdasarkan firman ALLAH dalam surat Al-Isra : 1 yang berbunyi :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى
➖"Maha Suci ALLAH, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha." 📖(Al-Isra : 1)

🌠Mi'raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi'raj berarti tangga khusus yang digunakan oleh Nabi Muhammad untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman ALLAH dalam Al-Qur'an di surat An-Najm ayat 1-18. Bagi umat Muslim wajib hukumnya mengimani dan meyakini sebagai suatu kebenaran dari ALLAH. Pada peristiwa itu Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam bertemu dengan ALLAH subhanahu wa ta’ala dan mendapat perintah menjalankan Shalat 5 waktu sehari.

🌠Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, Rasulullah ditemani malaikat Jibril dengan mengendarai Buraaq, yaitu hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Sekali melangkah, Buraaq bisa menempuh perjalanan sejuta mata memandang dalam sekejap. 

🌠Rasulullah SAW melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan. Kabar ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Muslim dari Anas bin Malik. 
Berikut adalah para penghuni langit ke-1 sampai ke-7 : 

●LANGIT KE-1 
------------------------
Ketika mencapai langit tingkat pertama, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertemu dengan manusia sekaligus wali ALLAH pertama di muka bumi, Nabi Adam Alaihissalam . 

Saat bertemu Nabi Adam , Rasulullah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. 
Nabi Adam membekali Rasulullah dengan doa, supaya Rasulullah selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya. Sambil mengucapkan salam, Rasulullah meninggalkan langit pertama untuk menuju langit kedua.

●LANGIT KE-2 
-------------------------
Sesampainya di langit kedua, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Isa Alaihissalam dan Nabi Yahya Alaihissalam. 
Seperti halnya di langit pertama, Rasulullah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Nabi Yahya juga mendoakan kebaikan kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersama malaikat Jibril terbang menuju langit ketiga.

●LANGIT KE-3 
-------------------------
Tidak disangka, di langit ketiga, Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihissalam manusia tertampan yang pernah diciptakan ALLAH di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad . Dan juga akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. 

●LANGIT KE-4 
-------------------------
Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, Rasulullah melanjutkan perjalanan dan sampailah Beliau di langit keempat. 
Pada tingkatan ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertemu Nabi Idris Alaihissalam , yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada Bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada ALLAH Subhanahu wa ta’ala . 
Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Rasulullah supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

●LANGIT KE-5 
-------------------------
Sesampainya di langit kelima, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Harun Alaihissalam , yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa Alaihissalam berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada ALLAH Nabi Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Rasulullah senantiasa selalu mendapatkan kebaikan pada setiap perbuatannya. Setelah bertemu, kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya ke langit keenam. 

●LANGIT KE-6 
------------------------
Pada langit keenam, Rasulullah dan malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa Alaihissalam , yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi.
 Nabi Musa juga terkenal dengan sifatnya yang penyabar dan penyayang selama menghadapi kolot dan bebalnya Bani Israil. Selama bertemu dengan Rasulullah, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat yang lama tidak pernah ketemu. Penuh kehangatan dan keakraban. Sebelum Rasulullah SAW pamit meninggalkan langit keenamm Nabi Musa AS melepasnya dengan doa kebaikan.

●LANGIT KE-7 
------------------------
Tibalah Rasulullah ke langit ketujuh. 
Di langit ini, Rasulullah bertemu dengan bapaknya para nabi yaitu Nabi Ibrahim Alaihissalam . 
Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'muur, yaitu suatu tempat yang disediakan oleh ALLAH kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk kedalam. Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Rasulullah untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan ALLAH untuk menerima perintah wajib Shalat. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ketujuh. Masih dalam hadits yang sama, Rasulullah menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.

🌠Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika ALLAH Subhanahu wa ta’ala datang, bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. 
Pada kepercayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam berdialog dengan ALLAH Subhanahu wa ta’ala untuk menerima perintah wajib Shalat lima waktu dalam sehari.

=====================================

✨✨✨TAMBAHAN✨✨✨

Di antara hadits shahih yang menyebutkan kisah ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya , dari sahabat Anas bin Malik :Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

➖“ Didatangkan kepadaku Buraaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Maka sayapun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar . Kemudian datang kepadaku Jibril ‘alaihis salaam dengan membawa bejana berisi khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata : “ Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril ‘alaihis salaam meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab: “Jibril”.

Dikatakan lagi:“Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi ‘Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya shallawatullahi ‘alaihimaa, Beliau berdua menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab:“Muhammad”

Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Yusuf ‘alaihis salaam yang beliau telah diberi separuh dari kebagusan(wajah). Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab: “Muhammad”

Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Idris alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya : “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” (Maryam:57).

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab:“Muhammad”

Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Harun ‘alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab: “Muhammad”

Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Musa. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?”

Dia menjawab: “Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab, “Muhammad”

Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab, “Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim. Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi.

Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar.

Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya

 Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. 

Kemudian saya turun menemui Musa ’alaihis salam. 

Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”.

Saya menjawab: “50 shalat”.

Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra`il”.

Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”.

Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata:“Allah mengurangi untukku 5 shalat”.

Dia berkata:“Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”.

Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman:

“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis(baginya) satu kejelekan”.

Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa ’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”. 

📙(H.R Muslim 162)

Minggu, 31 Juli 2016

DETIK-DETIK MENEGANGKAN JELANG PEMBEBASAN MAKKAH DI BULAN RAMADHAN

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" DETIK-DETIK MENEGANGKAN JELANG PEMBEBASAN MAKKAH DI BULAN RAMADHAN "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

🕋Pembebasan Makkah (Fathu Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H. Nabi Rasulullah SAW beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Makkah, dan kemudian menguasai Tanah Suci itu secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun.

🕋PERISTIWA ini didahuli perang Mu'ta. Yakni pertempuran antara 3000 pasukan muslim melawan 200.000 pasukan Romawi yang terjadi pada 629 M atau 5 Jumadil Awal 8 Hijriah. Medan pertempuran di dekat kampung yang bernama Mu'tah, di sebelah timur Sungai Yordan dan Al Karak. Dalam perang ini pasukan Muslim yang dipimpin Khalid bin Walid tidak membawa kemenangan tapi juga tidak membawa kekalahan. 

🕋Penarikan mundur pasukan ini setelah Zaid bin Haritha, Ja'far bin Abi Talib dan Abdullah bin Rawaha sahid. Mundurnya pasukan Muslim ini tentu saja meninggalkan kesan yang berlain-lainan pada pihak Romawi, juga pihak Muslimin yang tinggal di Madinah serta kaum Quraisy di Makkah.

🕋Romawi merasa gembira sekali dengan penarikan mundur pasukan Muslimin itu. Mereka merasa bersyukur, sebab pertempuran itu tidak sampai berlangsung lama, meskipun tentara Romawi terdiri dari 100.000 menurut satu sumber,- atau 200.000 pasukan menurut sumber yang lain, - sementara pasukan Muslimin terdiri dari 3.000 orang pasukan. 

🕋Pada perang ini Khalid bin'l-Walid menghabiskan sembilan pedang yang patah di tangannya ketika bertempur setelah tewasnya tiga sahabatnya itu. Khalid sangat piawai dalam mengatur dan membagi-bagi pasukannya pada hari kedua dan yang telah menimbulkan hiruk-pikuk sehingga pihak Romawi mengira bahwa bala bantuan telah didatangkan dari Madinah.

🕋Kabilah-kabilah Arab yang tinggal di perbatasan dengan Syam sangat kagum melihat tindakan Muslimin ketika itu. Karena peristiwa itu pula salah seorang pemimpin mereka (Farwa bin 'Amr al-Judhami, seorang komandan pasukan Romawi) langsung menyatakan diri masuk Islam. Akan tetapi, atas perintah Heraklius dia kemudian ditangkap dengan tuduhan berkhianat.

🕋Sungguh pun begitu Heraklius masih bersedia membebaskannya kembali asal saja ia mau kembali ke dalam pangkuan agama Nasrani, bahkan ia bersedia mengembalikannya pada jabatan semula sebagai komandan pasukan. Tetapi Farwa menolak dan tetap menolak dengan tetap bertahan dalam keislamannya, sehingga akhirnya ia dibunuh juga. Tetapi karena itu pula Islam makin luas tersebar di kalangan kabilah-kabilah Najd yang berbatasan dengan Irak dan Syam. Ketika itu di sana Romawi sedang berada dalam puncak kekuasaannya.

🕋Dengan bertambah banyaknya orang masuk Islam, Kerajaan Bizantium makin goyah kedudukannya, sehingga ada penguasa Heraklius, yang bertugas membayar gaji militer, ketika itu berkata lantang kepada orang-orang Arab Syam yang ikut dalam perang; 
➖"Lebih baik kalian menarik diri. Kerajaan dengan susah payah baru dapat membayar gaji angkatan perangnya. Untuk makanan anjingnya pun sudah tidak ada."

🕋Tidak heran kalau mereka lalu meninggalkan kerajaan dan meninggalkan angkatan perangnya. Sebaliknya, Islam makin cemerlang sinarnya memancar di hadapan mereka, yang akan mengantarkan mereka kepada kebenaran yang lebih tinggi, yang akan menjadi tujuan umat manusia.

🕋Itu pula sebabnya, selama waktu itu saja ribuan orang telah masuk Islam, yang terdiri dari kabilah Sulaim dengan pemimpinnya Al-'Abbas ibn Mirdas, kabilah-kabilah Asyja' dan Ghatafan yang dahulu sudah bersekutu dengan Yahudi sampai hancurnya Yahudi di Khaibar, demikian juga kabilah-kabilah 'Abs, Dhubyan dan Fazara.

🕋Peristiwa Mu'ta ini jugalah yang telah memudahkan persoalan bagi Muslimin di bagian utara Madinah sampai ke perbatasan Syam itu, dan ini pula yang telah membuat Islam lebih terpandang dan lebih kuat.

PELANGGARAN PERJANJIAN 

🕋Akan tetapi buat Muslimin yang tinggal di Madinah pengaruhnya lain lagi. Bilamana mereka melihat Khalid dan pasukannya kembali dari perbatasan Syam tidak membawa kemenangan atas pasukan Heraklius, mereka bersorak-sorak mengatakan: 
➖ "He orang-orang pelarian! Kamu lari dari jalan Allah!"

🕋Beberapa orang anggota pasukan itu merasa demikian malu sampai ada yang tidak berani keluar rumah, supaya jangan lagi diperolok-olok oleh anak-anak dan pemuda-pemuda Muslimin dengan tuduhan melarikan diri.

🕋Sebaliknya di mata Quraisy, akibat Mu'ta itu dipandang oleh mereka sebagai suatu kehancuran dan pukulan berat buat Muslimin, sehingga tak ada lagi orang yang mau menghiraukan mereka atau menganggap penting segala perjanjian dengan mereka.

🕋Biarlah keadaan kembali seperti sebelum 'umrat'l-qadza'. Biarlah keadaan kembali seperti sebelum Perjanjian Hudaibiya. Biarlah orang-orang Quraisy kembali lagi menyerang kaum Muslimin dan siapa saja yang masih terikat perjanjian dengan mereka tanpa harus merasa takut ada tindakan hukum dari Rasulullah.

🕋Perdamaian Hudaibiya antara lain sudah menentukan, bahwa barangsiapa yang ingin masuk ke dalam persekutuan dengan Rasulullah boleh saja, dan barangsiapa ingin masuk ke dalam persekutuan dengan pihak Quraisy juga boleh. Ketika itu Khuza'a masuk bersekutu dengan Rasulullah sedang Banu Bakr dengan pihak Quraisy. Sebenarnya antara Khuza'a dengan Banu Bakr ini sudah lama timbul permusuhan yang baru reda setelah ada perjanjian Hudaibiya, masing-masing kabilah menggabungkan diri dengan pihak yang mengadakan perdamaian itu.

🕋Dengan adanya peristiwa yang telah terjadi di Mu'ta itu, sekarang terbayang oleh Quraisy bahwa Muslimin sedang mengalami kehancuran. Sudah terbayang oleh Banu'd-Dil, sebagai bagian dari Banu Bakr bin 'Abd Manat, bahwa sekarang sudah tiba waktunya akan membalas dendam lamanya kepada Khuza'a, ditambah lagi memang ada segolongan orang dari pihak Quraisy yang ikut mendorong, diantaranya 'Ikrima bin Abi Jahl dan beberapa orang pemimpin Quraisy lainnya yang sekalian memberikan bantuan senjata.

🕋Malam itu pihak Khuza'a sedang berada di tempat pangkalan air milik mereka sendiri yang bernama al-Watir, oleh pihak Banu Bakr mereka diserang dengan tiba-tiba sekali dan beberapa orang dari pihak Khuza'a dibunuh. Sekarang Khuza'a lari ke Makkah, berlindung kepada keluarga Budail bin Warqa, dengan mengadukan perbuatan Quraisy dan Banu Bakr yang telah melanggar perjanjian dengan Rasulullah itu. Untuk itu 'Amr bin Salim dari Khuza'a cepat-eepat pula pergi ke Madinah. Dan bila ia sudah menghadap Rasulullah yang ketika itu sedang dalam masjid dengan beberapa orang, diceritakannya apa yang telah terjadi itu dan ia meminta pertolongannya.

➖"'Amr bin Salim, mesti engkau dibela," kata Rasulullah.

🕋Sesudah itu Budail bin Warqa, bersama beberapa orang dari pihak Khuza'a kemudian berangkat pula ke Madinah. Mereka melaporkan kepada Nabi mengenai nasib yang mereka alami itu serta adanya dukungan Quraisy kepada Banu Bakar. Melihat apa yang telah dilakukan Quraisy dengan merusak perjanjian itu, maka tak ada jalan lain menurut Nabi, Makkah harus dibebaskan. Untuk itu ia bermaksud mengutus orang kepada kaum Muslimin di seluruh jazirah supaya bersiap-siap menantikan panggilan.

🕋Sebaliknya orang-orang yang dapat berpikir lebih bijaksana di kalangan Quraisy, mereka sudah dapat menduga bahaya apa yang akan timbul akibat tindakan 'Ikrima dan kawan-kawannya dari kalangan pemuda itu. Kini persetujuan Hudaibiya sudah dilanggar, dan pengaruh Rasulullah di seluruh jazirah sekarang sudah bertambah kuat. Sekiranya apa yang telah terjadi itu dipikirkan, bahwa pihak Khuza'a akan menuntut balas terhadap penduduk Makkah, pasti Kota Suci itu akan sangat terancam bahaya. Jadi apa yang harus mereka lakukan sekarang?

🕋Mereka mengutus Abu Sufyan ke Madinah, dengan maksud supaya persetujuan itu diperkuat kembali dan diperpanjang waktunya. Barangkali waktu yang sudah itu berlaku untuk dua tahun, sekarang mereka mau supaya menjadi sepuluh tahun.

KEGAGALAN ABU SUFYAN

🕋Abu Sufyan, sebagai pemimpin mereka berangkat menuju Madinah. Ketika sampai di 'Usfan dalam perjalanannya itu ia bertemu dengan Budail bin Warqa, dan rombongannya. Ia kuatir Budail sudah menemui Rasulullah dan melaporkan apa yang telah terjadi. Hal ini akan lebih mempersulit tugasnya. Tetapi Budail membantah bahwa ia telah menemui Rasulullah. Sungguhpun begitu, dari kotoran binatang tunggangan Budail itu ia mengetahui, bahwa orang itu memang dari Madinah. Oleh karena itulah, ia tidak akan langsung menemui Rasulullah lebih dulu, melainkan akan menuju ke rumah puterinya, Umm Habiba, isteri Nabi.

🕋Mungkin ia (Umm Habiba) memang sudah mengetahui rasa kasih sayang Nabi kepada Quraisy meskipun ia belum mengetahui apa yang sudah menjadi keputusannya mengenai Makkah. Dan mungkin juga semua Muslimin yang ada di Madinah demikian.

🕋Waktu itu Abu Sutyan sudah akan duduk di lapik yang biasa diduduki Nabi, tapi oleh Umm Habiba lapik itu segera dilipatnya. Lalu oleh ayahnya ia ditanya, melipat lapik itu karena ia sayang kepada ayah, ataukah karena sayang kepada lapik.

➖"Ini lapik Rasulullah s.a.w.," jawabnya. "Ayah orang musyrik yang kotor. Saya tidak ingin ayah duduk di tempat itu."

➖"Sungguh engkau akan mendapat celaka, anakku," kata Abu Sufyan. Lalu ia keluar dengan marah.

🕋Sesudah itu ia pergi menemui Rasulullah, bicara mengenai perjanjian serta perpanjangan waktunya. Tetapi Nabi tidak memberikan jawaban samasekali. Selanjutnya ia pergi menemui Abu Bakar supaya membicarakan maksudnya itu dengan Nabi. Tetapi Abu Bakar juga menolak.

🕋Sekarang Umar bin'l-Khattab yang dijumpainya. Tetapi Umar memberikan jawaban yang cukup keras: 
➖ "Aku mau menjadi perantara kamu kepada Rasulullah? Sungguh, kalau yang ada padaku hanya remah, pasti dengan itu pun akan kulawan engkau."

🕋Seterusnya ia menemui Ali bin Abi Talib, dan Fatimah ada di tempat itu. Dikemukakannya maksud kedatangannya itu dan dimintanya supaya ia menjadi perantaranya kepada Rasul. Tetapi Ali mengatakan dengan lemah-lembut bahwa tak ada orang yang akan dapat menyuruh Rasulullah menarik kembali sesuatu yang sudah menjadi keputusannya. Selanjutnya utusan Quraisy itu meminta pertolongan Fatimah supaya Hasan - anaknya- berusaha memintakan perlindungan di kalangan khalayak ramai.

➖"Tak ada orang akan berbuat demikian itu dengan maksud akan dihadapkan kepada Rasulullah," jawab Fatimah.

🕋Sekarang keadaannya jadi makin gawat buat Abu Sufyan. Ia meminta pendapat Ali.
➖ "Sungguh saya tidak tahu, apa yang kiranya akan berguna buat kau," jawab Sayidina Ali. 
➖"Tetapi engkau pemimpin Banu Kinana. Cobalah minta perlindungan kepada orang ramai; sesudah itu, pulanglah ke negerimu. Saya kira ini tidak cukup memuaskan. Tapi hanya itu yang dapat saya usulkan kepadamu."

🕋Abu Sufyan lalu pergi ke masjid dan di sana ia mengumumkan bahwa ia sudah meminta perlindungan khalayak ramai. Kemudian ia menaiki untanya dan berangkat pulang ke Makkah dengan membawa perasaan kecewa karena rasa hina yang dihadapinya dari anaknya sendiri dan dari orang-orang - yang sebelum mereka hijrah - pernah mengharapkan belas-kasihannya.

🕋Abu Sufyan kembali ke Makkah. Kepada masyarakatnya ia melaporkan segala yang dialaminya selama di Madinah serta perlindungan yang dimintanya dari masyarakat ramai atas saran Sayidina Ali, dan bahwa Rasulullah belum memberikan persetujuannya.

➖"Sial!" kata mereka. "Orang itu lebih-lebih lagi mempermainkan kau."

🕋Lalu mereka kembali lagi mengadakan perundingan.

🕋Sebaliknya Rasulullah, ia berpendapat tidak akan memberikan kesempatan mereka mengadakan persiapan untuk memeranginya. Oleh karena ia sudah percaya pada kekuatan sendiri dan pada pertolongan Tuhan kepadanya, ia berharap akan dapat menyergap mereka dengan tiba-tiba, sehingga mereka tidak lagi sempat mengadakan perlawanan dan dengan demikian mereka menyerah tanpa pertumpahan darah.

🕋Oleh karena itu diperintahkannya supaya orang bersiap-siap. Dan setelah persiapan selesai, diberitahukan kepada mereka, bahwa kini ia siap berangkat ke Makkah, dan diperintahkan pula supaya mereka cepat-cepat.

🕋Ketika tentara Muslimin sudah siap-siap akan berangkat, Hatib bin Abi Balta'a mengirim sepucuk surat di tangan seorang wanita dari Makkah, budak salah seorang Banu 'Abd'l-Muttalib bernama Sarah dengan diberi upah supaya surat itu disampaikan kepada pihak Quraisy, yang isinya memberitahukan, bahwa Rasulullah sedang mengadakan persiapan hendak menghadapi mereka.

🕋Sebenarnya Hatib orang besar dalam Islam. Tapi sebagai manusia, dari segi kejiwaannya ia mempunyai beberapa kelemahan, yang kadang cukup menekan jiwanya sendiri dan menghanyutkannya ke dalam suatu masalah yang memang tidak dikehendakinya. Masalah ini oleh Rasulullah segera pula diketahui.

🕋Cepat-cepat disuruhnya Ali bin Abi Talib dan Zubair bin'l-'Awwam mengejar Sarah. 
Wanita itu disuruh turun, surat dicarinya di tempat barang tapi tidak juga diketemukan. Wanita itu diperingatkan, bahwa kalau surat itu tidak dikeluarkan,
merekalah yang akan membongkarnya. Melihat keadaan yang begitu sungguh-sungguh, wanita itu berkata: ➖Lalulah.

🕋Kemudian ia membuka ikatan rambutnya dan surat itu pun dikeluarkan, yang oleh kedua orang itu lalu dibawa kembali ke Madinah.

🕋Hatib pun dipanggil oleh Rasulullah dan ditanya kenapa ia sampai berbuat demikian.

➖"Rasulullah," kata Hatibin "Demi Allah, saya tetap beriman kepada Allah dan kepada Rasulullah. Sedikit pun tak ada perubahan pada diri saya. Akan tetapi saya, yang tidak punya hubungan keluarga atau kerabat dengan mereka itu, mempunyai seorang anak dan keluarga di tengah-tengah mereka. Maka itu sebabnya saya hendak menenggang mereka."

➖"Rasulullah," sela Umar bin'l-Khattabin
➖ "Serahkan kepada saya, akan saya penggal lehernya. Orang ini bermuka dua."

➖"Dari mana engkau mengetahui itu, Umar," kata Rasulullah. 
➖"Kalau-kalau Allah sudah menempatkan dia sebagai orang-orang Badar ketika terjadi Perang Badar." 
Lalu katanya: 
➖ "Berbuatlah sekehendak kamu. Sudah kumaafkan kamu."

🕋Dan Hatib memang orang yang ikut dalam Perang Badar. Ketika itulah firman Tuhan datang:

➖"Orang-orang yang beriman! Janganlah musuhKu dan musuh kamu dijadikan sahabat-sahabat kamu, dengan memperlihatkan kasih-sayang kamu kepada mereka." 📖(Qur'an, 60: 1)

🕋Sekarang pasukan tentara Muslimin sudah mulai bergerak dari Madinah menuju Makkah, dengan tujuan membebaskan kota itu serta menguasai Rumah Suci, yang oleh Allah telah dijadikan tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman.

📚Dinukil dari buku "Sejarah Hidup Muhammad" karya Muhammad Husain Haekal dan diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah.

Kamis, 19 Mei 2016

KENAIKAN ISA AL-MASIH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

🌠 KENAIKAN ISA AL-MASIH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN 🛑

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


=====================================


🎆Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, 

➖ " Tidak ada seorang nabi-pun antara saya dan Isa. Sesungguhnya, dia akan turun ke bumi. Maka jika kalian melihatnya, kenalilah dia. Dia adalah seorang laki-laki dengan ukuran sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Dia memakai dua baju kuning terang. Kepalanya seakan-akan ada air yang mengalir walaupun sebenarnya ia tidak basah. Dia akan berperang melawan manusia untuk membela Islam. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah. Allah akan menghapuskan semua agama di zamannya kecuali Islam. Isa akan menghancurkan Dajjal dan dia akan hidup di bumi selama 40 tahun dan kemudian dia meninggal, kaum muslimin akan menyembahyangkan jenazahnya." HR Abu Dawud


🎆Menurut pandangan Islam, setelah nabi Isa Alaihissalam lolos dari rencana pembunuhan oleh orang-orang Yahudi, lalu diangkat ke langit dan masih hidup hingga saat ini, akan turun kembali nanti menjelang hari kiamat dan bertugas selama 40 tahun untuk menegakkan kebenaran Islam dan meluruskan ajarannya yang telah diselewengkan, diantaranya tentang salib, karena nabi Isa selama misinya hingga terangkatnya ke langit, sama sekali tidak pernah mengajarkan perihal salib, juga akan membunuh babi yang telah dihalalkan oleh umat Kristen, di mana beliau sendiri tidak pernah menghalalkannya sejak Allah Subhanahu wa ta’ala haramkan.


🎆Sementara itu, menurut pandangan Kristen, setelah Yesus Kristus bangkit dari kematian dan menemui murid-muridnya selama 40 hari, Yesus terangkat ke sorga dan akan kembali ke bumi dengan cara yang sama seperti naiknya.


➖"…Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." 

(Kisah Para Rasul 1:11) 


🎆Sepintas ada kesamaan pandangan antara Islam dan Kristen perihal diangkat-nya nabi Isa as ke langit/sorga dan turunnya kembali ke bumi menjelang hari kiamat nanti, namun ada perbedaan sangat mendasar tentang hal tersebut yaitu ‘belum atau sudah mati’ ketika beliau diangkat. Menurut pandangan Islam nabi Isa as di angkat ke langit dalam keadaan sebelum mengalami mati, sementara, menurut pandangan Kristen Yesus diangkat ke sorga dalam keadaan setelah mengalami kematian.


🌠 PANDANGAN ISLAM 🌠

---------------------------------------------


🌠 Banyak kejadian-kejadian yang selaras de-ngan pandangan yang menyatakan bahwa Isa putra Maryam belum mengalami kematian ke-tika diangkat ke langit.


●●Pertama, dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa Nabi Isa as diselamatkan dari rencana pembunuhan :


➖"…. padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…." 

📖QS. 4:157


➖"Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ." 

📖QS. 4:158


●●Kedua, banyak nubuat dalam hadits yang menginformasikan bahwa Isa putra Maryam akan turun kembali ke bumi dan baru akan meninggal setelah bertugas selama 40 tahun. Kalau Isa putra Maryam sudah mengalami kematian ketika diangkat ke langit, maka sangat logis bila beliau dinubuatkan baru akan mengalami kematian nanti setelah turun ke bumi dan bertugas selama 40 tahun.


🌠 Juga tidak mungkin Isa putra Maryam telah mengalami kematian kalau beliau harus turun kembali menjelang hari kiamat untuk berdakwah membela Islam, karena orang yang sudah mati tidak mungkin bisa berdakwah. Kalau orang yang sudah mati bisa berdakwah, tentu nabi Muhammad saw yang lebih tepat dari pada nabi Isa as, alasannya, nabi Muhammad saw sudah terbukti jauh lebih berhasil dalam menegakkan syariat Allah daripada nabi Isa as. Di samping itu, karena nabi Muhammad sebagai pembawa syariat terakhir dan bukan nabi Isa as, Tetapi karena nabi Muhammad saw sudah mati dan nabi Isa as masih hidup, maka nabi Isa as-lah yang ditakdirkan untuk membela Islam di akhir zaman nanti.


●●Ketiga, nabi Isa as adalah nabi yang diutus kepada bani Israel yang disertai kemukjizatan sejak pada masa penciptaannya hingga pada masa menjalankan misinya, mukjizat-mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada beliau sangat nyata menunjukkan bahwa Isa putra Maryam adalah utusan Allah u, namun sayang, hanya sedikit orang-orang Israel yang mempercayainya bahkan mereka berencana membnunuh Isa as, karena mereka tidak percaya dengan nabi Isa as walaupun dengan kemukjizatan-kemukjizatan yang luar biasa, maka Allah SWT menyelamatkan nabi Isa as dengan mengangkatnya ke langit dan menjaganya tetap hidup hingga sekarang ini.


🌠 Turunnya Nabi Isa as menjelang hari kiamat nanti, merupakan kemukjizatan yang luar biasa bagi manusia, di mana Isa putra Maryam yang lahir ribuan tahun sebelumnya, ternyata masih hidup pada masa menjelang hari kiamat, tentu saja hal tersebut akan menjadikan seseorang sulit untuk tidak mempercayai kebenaran Isa putra Maryam. Sehingga ketika nabi Isa as menyampaikan kebenaran Islam tidak seorangpun yang menolak temasuk orang-orang Yahudi yang dulu sombong :


➖"Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan ber-iman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka." 📖 QS. 4:159


●●Satu lagi, ditakdirkannya Nabi Isa as belum mengalami mati hingga saat ini, adalah untuk menjelaskan dan membuktikan bahwa dirinya tidak disalib, sehingga orang-orang yang tidak mempercayai informasi al-Qur’an yang menyatakan nabi Isa as tidak dibunuh dan tidak pula disalib akan langsung percaya. Dan untuk menjelaskan bahwa beliau as tidak pernah menyampaikan kepada manusia untuk menyembah dirinya atau untuk mengakui dirinya sebagai Allah.


➖"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku mengatakannya yaitu:"Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabbmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. "

📖 QS. 5:117


🌠 Padahal dalam Bible sendiri, tidak ditemukan ayat yang menyatakan Yesus mengaku sebagai Allah dan memerintahkan manusia untuk menyembah dirinya, mereka tidak percaya yang dinyatakan al-Qur’an, tetapi baru akan percaya bila Yesus sendiri yang menjelaskan.


🎇 PANDANGAN KRISTEN 🎇

-------------------------------------------------


🛑Berbeda dengan pandangan Islam, menurut pandangan Kristen, Yesus telah mati disalib, bangkit dari kematian –hidup lagi- baru terangkat ke sorga.


🛑Pandangan semacam itu sebenarnya kontradiksi atau tidak selaras dengan kisah-kisah lain dalam bible, seperti ketika detik-detik penangkapannya, Yesus berada dalam ketakutan yang amat sangat dan berdoa memohon kepada Allah agar diberi keselamatan :


➖"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."


Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. 

(Lukas 22:43-44) 


🛑Karena Yesus sangat sungguh-sungguh dalam berdoa, maka Allah mengabulkan doa-nya :


➖Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. 

(Ibrani 5:7) 


🛑Berdasarkan ayat tersebut, Allah mengabulkan doa Yesus, yang artinya Yesus terselamatkan dari maut –kematian- atau rencana pembunuhan oleh orang-orang Yahudi, yang artinya Yesus belum mengalami kematian ketika diangkat ke sorga. Menganggap Yesus telah mati disalib dan bangkit dari kematian tidak selaras dengan maksud ayat diatas.


🛑Apalagi ditinjau dari sikap-sikap Yesus pasca anggapan kebangkitannya, mustahil Yesus telah mengalami kematian lalu hidup kembali bila beberapa jam sebelum diangkat ke sorga Yesus makan sepotong ikan goreng.


➖"Adakah padamu makanan di sini?"


Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. 

(Injil Lukas 24:41-43) 


Makan makanan beberapa jam sebelum terangkat ke sorga, adalah bukti bahwa Yesus belum mengalami kematian ketika diangkat ke sorga. Karena, perbuatan makan ikan goreng hanya dilakukan oleh orang hidup yang belum mengalami kematian untuk menjaga agar tetap hidup dan bukan perbuatan orang yang telah mengalami kematian. Orang yang hidup sesudah mati, tidak perlu lagi makan makanan agar tetap hidup, karena dia sudah tidak akan mengalami kematian lagi :


Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, 

(Ibrani 9:27) 


🛑Kalau manusia sudah ditetapkan hanya satu kali mengalami mati, tentu setelah dibangkitkan dari kematian, manusia tidak akan mengalami lagi kematian, yang artinya setelah itu manusia akan kekal hidup yang tidak akan merasa lapar dan tidak perlu makan, lalu mengapa Yesus masih makan ikan goreng kalau dikatakan telah bangkit dari kematian ?. Tentu saja karena Yesus masih hidup dan belum mengalami kematian. Pendek kata Yesus terangkat ke sorga dalam keadaan masih hidup dan belum mengalami kematian.


🛑Ada fragmen-fragmen lain yang terdokumentasi dalam Injil Lukas, yang mengindikasikan bahwa Yesus belum mengalami kematian :


➖"….. bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia (Yesus) hidup." 

(Injil Lukas 24:23) 


🛑Yang dimaksud Yesus hidup seperti yang dikatakan malaikat dalam ayat di atas adalah, hidup sebelum mengalami kematian bukan hidup setelah mengalami kematian, karena Yesus masih makan ikan goreng.


🛑Ada satu lagi fragmen yang mengindikasikan bahwa Yesus hidup dan belum mengalami kematian :


🛑Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Injil Markus 16:11


🛑Untuk memahami ayat tersebut, mari kita ambil contoh seakan-akan kejadian itu ada dihadapan kita. Misalkan ada orang katakanlah ‘A’, mempunyai teman ‘B’ sedang bepergian menggunakan kereta api, beberapa jam kemudian ‘A’ mendapatkan berita di televisi kereta yang ditumpangi ‘B’ tabrakan dan ‘B’ termasuk korban tewas. Tetapi beberapa hari kemudian ‘A’ bertemu ‘B’ dipasar, maka ‘A’ tidak percaya mendapati ‘B’ hidup. Ketidakpercayaan ‘A’ semata-mata untuk menyimpulkan bagaimana pemberitaan semacam itu bisa terjadi, bukan untuk menyimpulkan bagaimana mungkin ‘B’ dapat bangkit dari kematian. Maka kesimpulannya adalah ‘B’ tidak tewas.


🛑Begitu juga ketika murid-murid mendapatkan Yesus hidup, ketidak-percayaan mereka semata-mata untuk menjawab ‘siapakah orang yang disalib kalau Yesus masih hidup ?’, bukan untuk menjawab ‘apakah Yesus telah bangkit dari kematian’.


🛑Menurut pandangan mereka dan pandangan orang pada umumnya, bila ada penampakan yang menyerupai orang yang telah mati, maka penampakan itu adalah hantu. Merekapun sempat mengira Yesus yang ada di hadapan mereka adalah hantu, hal itu maklum saja, karena berita tentang Yesus telah mati di tiang salib sangat kuat beredar di masyarakat.


➖Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.

( Injil Lukas 24:37) 


🛑Kemudian Yesus menghampiri mereka untuk menjelaskan bahwa Yesus yang mereka lihat bukanlah hantu :


➖…Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?


➖Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." 

(Injil Lukas 24:38-39) 


🛑Apa yang dilakukan Yesus adalah untuk membuktikan bahwa dia belum mati, karena kalau dia sudah mati dan hidup lagi, tentu mereka tidak akan dapat melihat dan meraba tubuhnya. Merekapun akhirnya percaya bahwa Yesus yang mereka lihat adalah benar-benar Yesus dan bukanlah hantu. Artinya, mereka percaya kalau bukan Yesus yang disalib.


🛑Doa Yesus yang dikabulkan, Yesus makan ikan goreng, ucapan malaikat bahwa Yesus masih hidup, ketidak-percayaan murid-murid menyaksikan Yesus masih hidup dan pengakuan Yesus bahwa dirinya bukan hantu, adalah fragmen-fragmen yang menguatkan pandangan bahwa Yesus belum mengalami kematian ketika diangkat, apalagi ditinjau dari tujuan Yesus turun kembali ke bumi, sangat pas bila Yesus belum mati.


🛑Menurut pandangan Kristen, turunnya Yesus kembali ke bumi, adalah untuk mengembalikan kerajaan Israel atau untuk menyelamatkan umat Israel, dan itu tidak bisa dilakukan oleh Yesus dalam bentuk roh. Karena orang dalam bentuk roh, tidak akan bisa dilihat oleh manusia yang masih hidup di dunia fana.


🛑Dalam Injil Lukas disebutkan, bahwa orang akan dapat melihat Yesus ketika turun ke bumi :


➖"Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya." 

(Injil Lukas 21:27) 


🛑Yang artinya, bukan dalam bentuk roh atau bentuk orang yang sudah mengalami kematian. Tentu saja ayat tersebut menjadi ganjalan bagi yang memiliki pandangan bahwa Yesus telah mengalami kematian sebelum terangkat ke sorga. Bukankah orang yang telah mengalami kematian tidak akan bisa dilihat ?


🛑Tetapi, ayat tersebut justru memperkuat pandangan Islam yang menyatakan bahwa nabi Isa as belum mengalami kematian ketika terangkat ke langit dan juga turunnya nanti, sehingga orang akan dapat melihat fisik Yesus. Ada satu lagi ayat dalam Bible yang selaras dengan pandangan Islam :


➖"....Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." 

(Kisah Para Rasul 1:11) 


🛑Frasa dengan cara yang sama dalam ayat tersebut, selaras dengan pandangan Islam yang menyatakan, nabi Isa as terangkat ke langit dalam keadaan belum mengalami kematian, dan akan turun kembali juga dalam keadaan belum mengalami kematian.


Semoga bermanfaat

 Aamiin yaa Rabbal'aalamiin

Rabu, 11 Mei 2016

INDAHNYA SURI TAULADAN RASULULLAH


۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

    INDAHNYA SURI TAULADAN RASULULLAH

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


TIGA TELADAN RASULULLAH UNTUK OBATI KESEDIHAN MENDALAM

---------------------------------------------------------------------



🌟 Kehidupan di dunia merupakan misteri yang tidak terpecahkan. Terkadang bisa tertawa bahagia, namun tidak jarang menangis tersedu-sedu sebab dirundung duka. Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan yang mendalam.


🌟 Kesedihan ini dapat disebabkan karena kehilangan orang dikasihai atau baru saja bercerai dari pasangan hidup. Ketika seseorang mengalami kesedihan tidak jarang di antara mereka yang meratapi kehilangan tersebut dengan terlalu dalam.


🌟 Namun, bagi orang yang benar-benar beriman memahami hakikat hidup di dunia akan mengerti bahwa ia tidak boleh tenggelam dalam kesenangan dan larut serta putus asa dalam kesedihan. Lalu, adakah teladan dari Rasulullah untuk mengatasi kesedihan mendalam ini? Apa pesan beliau untuk umatnya? 


🌟 Berikut ini 3 teladan Rasulullah untuk obati kesedihan mendalam:


1. Berdoa Kepada Allah


Beruntunglah kita umat Islam karena memiliki Rasulullah Muhammad SAW yang memberikan tuntunan bagaimana seharusnya orang beriman merespon keadaan sulit dalam kehidupan yang fana ini. Ciri khas orang yang beriman jika dirundung kemalangan adalah ia segera kembali kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan do’a kepada siapapun yang sedang ditimpa kesedihan yang mendalam.


Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah: “Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” 📙 (HR Abu Dawud)


Dari do’a ini dapat ditarik pelajaran bahwa, Rasulullah SWE mengarahkan orang yang dilanda kesedihan mendalam agar selalu dan hanya mengharap rahmat dari Allah Ta’ala. Rasulullah mengajarkan umatnya agar senantiasa kembali kepada Allah. Sebab betapapun sulitnya keadaan hidup, namun jika orang tersebut masih dirahmati Allah, maka orang tersebut masih dikategorikan orang yang beruntung.


2. Bertawakal Kepada Allah


Teladan Rasulullah yang kedua yaitu bertawakal kepada Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus selalu bertawakan kepada Allah dalam segala urusan dan situasi hidup. Janganlah menyerahkan segala urusan kepada dirinya sendiri atau pun orang lain. Hanya Allah lah yang Maha Berkuasa atas hidup kita dan keadaan lainnya. Dan hanya Allah lah yang bisa mengubah nasib seseorang.

Oleh sebab itu, selain dianjurkan untuk berdo’a kepada Allah, Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada kita untuk selalu bertawakal kepada Allah. Bermohonlah kepada-Nya agar segala urusan kita di dunia dan akhirat dapat teratasi.


3. Ulangi Ikrar Tauhid Laa Ilahaa Illa Allah. 

Ketiga, kita disuruh mengulang kembali ikrar Tauhid Laa ilaaha illa Allah. Sebab dengan kita mengulang kembali komitmen fundamental ini, maka Allah akan memandang kita sebagai seorang mu’min yang memahami sepenuhnya ucapan dalam sholat kita yang berbunyi:


➖ ”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” 

📖(QS Al-Fatihah ayat 4)


 Mari menghibur diri untuk mengatasi kesedihan dengan jalan terbaik, yakni mengikuti sunnah Nabi Muhammad. 




KEMURAHAN HATI RASULULLAH

------------------------------------------------------


🌠Manusia selalu menuntut pemenuhan kebutuhan baik materi maupun ruhani. Hal ini berlaku dalam setiap strata kehidupan baik pada level individu, keluarga, tetangga, ataupun masyarakat.


🌠 Salah satu tali pengikat kebutuhan akan persahabatan dan persaudaran adalah hadiah. Masalah hadiah mendapat perhatian yang serius dari Rasulullah. Aisyah berkata,

➖ “Rasulullah suka menerima hadiah dari orang lain dan membalasnya (memberi hadiah pula).” 📙 (H.R. Muslim)


🌠 Hadiah erat kaitannya dengan rasa syukur. Keduanya termasuk kemuliaan diri dan kejernihan hati serta kemurahan. Karena, sebagaimana kita tahu, sebagian dari akhlaq para nabi dan rasul adalah kedermawanan. Rasulullah pernah bersabda,

➖ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia menghormati tamunya, hak tamu sebagai hadiah adalah sehari semalam. Dan hak orang bertamu itu selama tiga hari, selebihnya adalah sedekah. Dan (seseorang) tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat kesal tuan rumah.” 

📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Sungguh belum pernah ada di tanah Hijaz dan semenanjung Arab bahkan di seluruh dunia sekalipun, orang yang mulia akhlaqnya seperti junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.


🌠 Rasulullah tidak pernah menolak permintaan. Apapun yang orang minta, beliau selalu berkata, “Ya.” Sahal bin Sa’ad meriwayatkan bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah sambil membawa sebuah kain bersulam yang indah dan bagus. Kemudian wanita itu berkata, “Aku menyulamnya sendiri dengan tanganku. Pakailah ini ya Rasulullah.” Nabi Muhammad pun menerimanya dengan senang hati dan penuh terima kasih seakan-akan beliau sangat membutuhkannya. Kemudian, dipakainya (di lain waktu) sebagai sarung, lalu datang seseorang dan berkata, “Berikanlah sarung itu padaku wahai Rasulullah, betapa indahnya!” Rasulullah berkata, “Ya.” Kemudian beliau pulang untuk merapikan dan melipatkan kain itu. Kemudian beliau datang dan memberikannya kepada orang tersebut. Orang-orang berkata, “Alangkah indahnya kain itu, telah dipakai Rasulullah dan engkau minta. Kita tahu Rasulullah tidak akan menolak permintaanmu.” Lalu orang itu berkata, “Demi Allah, aku memintanya bukan untuk aku pakai, tetapi akan aku jadikan sebagai kain kafanku nanti apabila aku meninggal dunia.” Sahal berkata, “Dan benar, setelah orang itu meninggal, dia dikafani dengan kain tersebut.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Kita tahu bahwa akhlaq Rasulullah itu adalah Al-Qur’an. Dan jelas, Allah sendiri yang membimbing beliau dan menjadikannya sebagai panutan dan teladan yang paling baik. Jadi, tidak ada alasan lain untuk menolak. Hakim bin Hizam meriwayatkan, “Aku pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah dan beliau memberi. Lalu aku minta lagi dan diberi. Lalu aku minta lagi dan diberi lagi. Lalu beliau bersabda,


➖ “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau dan manis. Maka, barangsiapa yang mendapatkannya dengan kelapangan jiwa dan kemurahan, akan diberkahi. Barangsiapa yang mendapatkannya dengan serba kekurangan, akan diberkahi. Seperti orang makan yang tidak pernah kenyang. Merasa kurang terus. Dan ketahuilah, bahwa tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta).” 📚 (Muttafaq ‘alaih)


➖Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam kalau diminta oleh sesama tidak pernah menolak atau mengatakan tidak.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Kemurahan dan kedermawanan beliau adalah kemurahan yang disertai dengan kebersihan jiwa dan keramahan serta ketulusan cinta. Untuk apa kedermawanan, suka memberi, kalau selalu bersungut dan bermuka masam?


🌠 Salah satu kebiasaan Nabi Muhammad adalah tersenyum dengan tulus kepada siapapun yang dijumpainya serta yang ada di sampingnya. Sampai-sampai ada orang yang ada di dekatnya mengira bahwa dialah yang paling akrab dengan Rasulullah sehingga setiap sahabat mengira dia begitu.


🌠 Jabir bin Abdullah berkata, 

➖ “Belum pernah aku melihat Rasulullah atau Rasulullah melihatku sejak aku masuk Islam, kecuali beliau dalam keadaan tersenyum.” 

📙 (H.R. Bukhari) 


Begitu juga Abdullah ibnul-Harits memberi kesaksian, 

➖ ”Belum pernah aku menemukan orang yang paling banyak tersenyum seperti Rasulullah.” 📙 (H.R. Tirmidzi)


🌠 Rasulullah sendiri pernah bersabda,,

 ➖“Senyumanmu ketika bertemu saudaramu adalah sedekah.” 📙 (H.R. Tirmidzi)


🌠 Sedangkan pembantu beliau, Anas bin Malik, menggambarkan sifat-sifat beliau yang jarang dimiliki oleh sekelompok orang sekalipun, “Rasulullah adalah orang yang paling peka perasaannya, mudah tersentuh, belum pernah ada orang yang bertanya sesuatu kecuali beliau mendengarkannya dan tidak meninggalkannya sampai dia sendiri yang pergi meninggalkan Rasulullah. Dan belum pernah bersalaman kecuali beliau yang lebih dulu bersalaman dan tidak melepaskannya sebelum orang lain melepaskan tangannya.” 

📙 (H.R. Abu Nua’im) 


🌠 Namun, walaupun beliau lembut dan penuh perhatian kepada umatnya, beliau tegas dan menolak kemungkaran yang terjadi. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa beliau pernah melihat sahabat memakai cincin emas. Lalu beliau mencopot dan membuangnya, kemudian berkata,


➖ “Seseorang di antara kamu telah memasang bara api neraka di tangannya.” 

📙 (H.R. Muslim)



10 SIFAT TERPUJI NABI SEBAGAI SEORANG SUAMI 

---------------------------------------------------------------------


🌟 PERKARA yang pertama dan utama dalam hidup seorang lelaki bernama suami adalah keluarga. Tidak ada gunanya dia berjaya di peringkat yang tinggi dan dalam bidang apa saja. Sekiranya rumah tangganya sendiri berantakan. Justeru, Allah SWT telah awal-awal lagi mengingatkan melalui firman-Nya yang bermaksud, selamatkanlah dirimu dan keluargamu daripada api neraka!


🌟Dan sebaik-baiknya seorang suami, siapa lagi kalau bukan Rasulullah Muhammad SAW?


1. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menisiknya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.


2. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan ‘Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.


3. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang.’


4. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda teramat lapar waktu itu.. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, ‘Belum ada sarapan ya Khumaira?’ (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang bererti ‘Wahai yang kemerah-merahan’) Aisyah menjawab dengan agak serba salah, ‘Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.’ Rasulullah lantas berkata, ‘Jika begitu aku puasa saja hari ini.’ tanpa sedikit pun perasaan kesal di raut wajah baginda. 


5. Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur, ‘Mengapa engkau memukul isterimu?’ Lantas dijawab dengan agak gementar, ‘Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga, jadi aku pukul lah dia.’ ‘Aku tidak menanyakan alasanmu,’ sahut Nabi s. a.. w. ‘Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?’


6. Pernah baginda bersabda, ‘sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya.’ Prihatin, sabar dan rendah hati baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menurunkan kedudukannya sebagai pemimpin umat..


7. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah melekat dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa kesombongan.


8. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari Allah SWT langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai maupun dalam kesendiriannya.


9. Pintu surga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.


10. Keadaan sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh ‘Aisyah, ‘Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”

Jawab baginda dengan lunak, “Ya ‘Aisyah, apakah aku tak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur?”



MENELADANI RASULULLAH DALAM MEMBELA KEHORMATAN ORANG LAIN 

-------------------------------------------------------------------------


🌠 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam adalah seorang pribadi yang memiliki akhlaq mulia. Beliau senantiasa membela kehormatan orang lain dan tidak menyukai apabila ada yang melanggar hak orang lain. 

Beliau juga seringkali berkumpul bersama para sahabat di majelis taklim dan dzikir. 


🌠 Hal ini dikarenakan majelis taklim dan dzikir adalah tempat berkumpul yang paling mulia. Bahkan para malaikat pun ikut berkumpul di majelis-majelis dimana umat manusia mengagungkan dan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala. 


🌠 Di majelis itu beliau seringkali memberikan petunjuk, pengajaran, dan nasihat-nasihat yang berharga kepada para sahabat. 

Para sahabat yang hadir disana mendengarkan beliau dengan penuh antusias karena butiran-butiran nasihat yang beliau sampaikan adalah sesuatu yang sangat berharga dan penuh dengan manfaat. 


🌠 Dalam majelis itu beliau meluruskan kesalahan, mengingatkan yang lupa, dan memberikan segala petunjuk kebaikan. Dalam majelis itu beliau shalallahu ‘alaihi wassalam melarang gosip, bergunjing, dan adu domba. Beliau tidak rela bila ada seseorang yang menceritakan aib orang lain.


🌠 Ada sebuah kejadian yang diriwayatkan oleh Utbah bin Malik, 

➖ “Rasulullah berdiri untuk shalat kemudian berkata, ‘Dimana Malik Ibnu Dakhsyam?’ Seseorang menjawab, ‘Dia adalah munafik yang tidak suka kepada Allah dan rasul-Nya.’ Kemudian Rasulullah berkata, ‘Jangan begitu, bukankah dia telah mengatakan tiada tuhan selain Allah dengan mengharapkan ridha Allah? Sesungguhnya, Allah mengharamkan masuk neraka bagi orang yang mengatakan laa ilaaha illa Allah untuk meraih keridhaan Allah.’, 📚(Muttafaq ‘alaih). 

Beliau mengulanginya sampai tiga kali.


🌠 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memperingatkan agar kita jangan sampai memberikan kesaksian palsu dan berbuat dzalim terhadap hak orang lain. 


🌠 Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kewajiban kita dan memenuhi hak orang lain, di antaranya dengan menepati janji, berbakti kepada kedua orang tua, dan menghargai orang lain. 


🌠 Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-Shiddiq bahwa Nabi Muhammad bersabda,

➖ “Maukah kalian kuberitahu tentang dosa yang paling besar?” Kami mengiyakan, lalu beliau berkata, “Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada orangtua.” Waktu itu beliau sedang bersandar ke dinding lalu duduk dan berkata, “Ingatlah juga, kesaksian palsu (berdusta).” Beliau terus-menerus mengulanginya sampai kami berkata, “Mudah-mudahan beliau diam.” 

📚(Muttafaq ‘alaih)


🌠 Walaupun beliau shalallahu ‘alaihi wassalam sangat mencintai istrinya, namun beliau tetap tidak rela apabila ada di antara mereka yang bergunjing atau bergosip. 


Aisyah meriwayatkan, 

➖ “Aku berkata kepada Rasulullah, ‘Cukuplah bagimu tentang Shafiyah begini dan begitu...’” Sebagian perawi menjelaskan bahwa Aisyah mengatakan Shafiyah adalah orang yang bertubuh pendek. Lalu Rasulullah bersabda, “Kamu telah mengatakan suatu kalimat yang seandainya bisa dicampur dengan air laut, maka akan kucampur.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌠 Rasulullah juga memberi kabar gembira kepada orang yang membela kehormatan orang lain melalui sabdanya, 

➖ “Barangsiapa yang membela saudaranya yang sedang digunjingkan, maka orang itu berhak untuk dibebaskan oleh Allah dari neraka."



SIKAP TAWADHU' (RENDAH HATI ) RASULULLAH 

-----------------------------------------------------


➖ “Akhlaq beliau adalah Al-Qur’an.” 📙 (H.R. Muslim) 

Begitulah kata Aisyah ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah. Siapapun pasti mengakui bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang paling baik akhlaqnya dibandingkan dengan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.


🌟 Beliau pernah bersabda,

➖“Aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.” 📙(H.R. Ahmad)

Walaupun begitu, Rasulullah sangat rendah hati (tawadhu’). 


🌟 Diriwayatkan oleh Umar bin Khaththab bahwa beliau bersabda,

➖ “Janganlah kalian menjunjung aku seperti halnya orang Nasrani mengkultuskan Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah bahwa aku adalah hamba Allah dan rasul-Nya.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌟 Anas bin Malik meriwayatkan, 

➖ “Orang-orang memanggil Rasulullah dengan sebutan, ya Rasulullah, wahai yang paling mulia, anak dari orang yang paling baik, junjungan kita. Lalu beliau pun bersabda,


➖ “Wahai sekalian manusia, berkatalah dengan bahasa kalian, jangan mau diperdaya setan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan rasul-Nya. Aku tidak suka kalian mengangkat aku di atas kedudukan yang diturunkan Allah kepadaku.” 📙 (H.R. Nasa’i)


🌟 Sebagian orang mengkultuskan Nabi Muhammad sampai setinggi langit, sampai berkeyakinan bahwa beliau mengetahui semua hal yang ghaib, mengabulkan do’a, menyembuhkan berbagai penyakit, bisa mendatangkan manfaat dan mudharat, dan sebagainya. 


🌟 Padahal, Allah berfirman dalam Al-Qur’an,

 ➖“Katakanlah Muhammad, ‘Aku tidak mempunyai manfaat dan mudharat kecuali atas kehendak Allah. Dan seandainya aku mengetahui hal ghaib, niscaya aku memperbanyak diri dari kebaikan dan tidak akan datang kepadaku keburukan.” 

📖(Qs. al-A’raaf: 188)


🌟 Nabi Muhammad adalah sosok yang rendah hati. Bersama memikul beban, berjuang berpeluh debu bersama para Sahabat. Beliaulah raja bagi para pendekar rendah hati. 


Diriwayatkan bahwa Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, 

➖ “Para Sahabat yang mau berdiri menyambut kedatangan Rasulullah tidak jadi berdiri ketika tahu bahwa Rasulullah tidak mau dihormati seperti itu.” 📙 (H.R. Ahmad)



🌟 Pernah pada suatu hari, seperti diceritakan Anas, beliau meladeni seorang wanita tua yang miskin dengan penuh perhatian. Wanita itu datang dan berkata,

➖ “Aku mempunyai keperluan denganmu.” Rasulullah menjawab, “Duduklah dimanapun kau suka, dan aku akan meladenimu untuk keperluanmu.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌟 Beliau juga pernah bersabda, 

➖ “Kalau aku diundang atau diajak untuk makan kaki kambing, aku datang. Dan jika dihadiahkan kepadaku kaki kambing, aku terima.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌟 Lihatlah betapa beliau tidak memilih-milih undangan, siapapun orang yang mengundangnya, baik kaya atau miskin. Walaupun hanya disuguhi kaki kambing. Inilah peringatan kepada orang-orang yang sombong dan congkak, terutama pemimpin-pemimpin yang angkuh dan memilih-milih undangan. 

Beliau sangat benci kepada orang yang sombong. 


Dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖ “Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada setitik kesombongan.” 📙 (H.R. Muslim)


🌟 Kesombongan adalah jalan pintas menuju neraka. Na’udzubillah! Sampai-sampai walaupun kesombongan itu hanya sebesar biji zarrah, pelakunya tidak akan masuk surga! Renungkanlah, betapa besar akibat dari kesombongan dan kecongkakan baik di dunia maupun di akhirat.


🌟 Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam bersabda,

➖ “Ketika seseorang berjalan dengan sombongnya dan takjub kepada dirinya sendiri dan dengan rambut yang disisir, berlagak dalam jalannya, maka Allah tiba-tiba membenamkannya ke tanah, sehingga turun dan tenggelam sampai hari kiamat.” 

📚 (Muttafaq ‘alaih)



SIFAT TERPUJI NABI MUHAMMAD DALAM MEMPERLAKUKAN ORANG LAIN 

------------------------------------------------------------------


🌠 Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam adalah manusia pilihan Allah yang mempunyai sifat lemah lembut dan kasih sayang terhadap sesama. Beliau memperlakukan orang lain dengan penuh kelembutan. 

Itulah mengapa beliau dicintai oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan para non-Muslim mencintai beliau shalallahu ‘alaihi wassalam, dan banyak di antara mereka yang akhirnya memeluk agama Islam. 


🌠 Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai sifat mulia beliau:



••Perlakuan Rasulullah Terhadap Tetangga


Betapa beruntungnya bila menjadi tetangga Rasulullah. Di mata beliau, tetangga mempunyai tempat dan kedudukan yang tinggi. 


Beliau bersabda:

➖ “Jibril selalu saja mewasiatkan padaku akan hak tetangga, sampai-sampai aku menyangka bahwa dia akan mewarisi aku.” 📙 (H.R. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah juga berwasiat kepada Abu Dzar al-Ghifari,

➖ “Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak gulai, perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu.” 📙 (H.R. Muslim)


Rasulullah sering mengingatkan agar tidak menyakiti tetangga,

➖ “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman karena ulah perbuatannya.” 📙 (H.R. Muslim)


Dan sebagai penghormatan dan penghargaan kepada tetangga, beliau bersabda,

➖ “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya.” 📙 (H.R. Muslim)



••Pergaulan yang Baik


Aisyah radiyallahu ‘anha berkata, 

➖ “Kalau Rasulullah mendengar atau mendapat informasi tentang seseorang (kejelekannya), beliau tidak berkata, “Untuk apa si fulan berkata begini...” melainkan beliau berkata, “Untuk apa orang-orang berkata begini, begitu...” 📙 (H.R. Tirmidzi)


Diceritakan oleh Anas bin Malik bahwa seseorang menghadap Rasulullah, sedangkan di wajahnya ada bekas sesuatu yang kekuning-kuningan. Rasulullah jarang menjumpai hal yang serupa itu karena beliau tidak senang dengan orang yang tidak memperhatikan kebersihan. 

Setelah orang itu pergi, Rasulullah berkata, “Seandainya kalian menyuruhnya untuk membersihkan wajahnya terlebih dulu, hal itu lebih baik bagi kalian.” 📙 (H.R. Abu Daud dan Ahmad)


Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata bahwa “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

➖ “Akankah aku beritahukan kalian orang yang haram masuk neraka, atau orang yang neraka dilarang untuk membakar tubuhnya? Yaitu kerabat dekat yang lemah lembut, terbuka, ramah, dan mudah bergaul.”



••Hak-Hak yang Harus Dipenuhi


Hak-hak yang harus dipenuhi oleh manusia banyak sekali. Hak Allah, hak orang lain, dan hak diri kita sendiri. Nah, bagaimana Rasulullah membagi dan mengatur serta memenuhi hak-hak tersebut?


Anas menceritakan, “Telah datang tiga (kelompok) orang ke rumah Rasulullah menanyakan tentang ibadah beliau. Setelah mereka diberitahu, seakan-akan mereka sukar mempercayainya. Mereka berkata, ‘Apalah artinya kita jika dibandingkan dengan Rasulullah, sedangkan beliau telah diampuni segala dosanya?’


Salah seorang di antara mereka berkata, ‘Aku akan selalu bangun dan shalat di tengah malam selamanya.’ Yang seorang lagi berkata, ‘Aku akan berpuasa sepanjang masa tanpa berbuka.’ Sedangkan yang satu lagi berkata, ‘Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah.’ Kemudian datanglah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam kepada mereka dan bersabda,


“Kalian yang telah mengatakan begini dan begitu? Ketahuilah, demi Allah aku orang yang paling bertakwa di antara kalian, akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku menikah. Maka barangsiapa yang tidak setuju dengan sunnahku maka dia bukan dari golonganku.” 📚 (Muttafaq ‘alaih)




ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYIDDINA MUHAMMAD WA 'ALI SAYIDDINA MUHAMMAD