Rabu, 08 Maret 2017

INILAH PARA PENGHUNI LANGIT KE-1 HINGGA KE-7

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
๐ŸŒ  INILAH PARA PENGHUNI LANGIT KE-1 HINGGA KE-7 ๐ŸŒ 
 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

======================================

๐ŸŒ Peristiwa Isra' Mi'raj adalah salah satu peristiwa yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam. 
Isra' secara bahasa berasal dari kata 'saro' yang berarti perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra' adalah perjalanan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersama malaikat Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), berdasarkan firman ALLAH dalam surat Al-Isra : 1 yang berbunyi :

ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„َّุฐِูŠ ุฃَุณْุฑَู‰ ุจِุนَุจْุฏِู‡ِ ู„َูŠْู„ุงً ู…ِّู†َ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ ุงู„ْุญَุฑَุงู…ِ ุฅِู„َู‰ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ ุงู„ุฃَู‚ْุตَู‰
➖"Maha Suci ALLAH, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha." ๐Ÿ“–(Al-Isra : 1)

๐ŸŒ Mi'raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi'raj berarti tangga khusus yang digunakan oleh Nabi Muhammad untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman ALLAH dalam Al-Qur'an di surat An-Najm ayat 1-18. Bagi umat Muslim wajib hukumnya mengimani dan meyakini sebagai suatu kebenaran dari ALLAH. Pada peristiwa itu Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam bertemu dengan ALLAH subhanahu wa ta’ala dan mendapat perintah menjalankan Shalat 5 waktu sehari.

๐ŸŒ Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, Rasulullah ditemani malaikat Jibril dengan mengendarai Buraaq, yaitu hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Sekali melangkah, Buraaq bisa menempuh perjalanan sejuta mata memandang dalam sekejap. 

๐ŸŒ Rasulullah SAW melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan. Kabar ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Muslim dari Anas bin Malik. 
Berikut adalah para penghuni langit ke-1 sampai ke-7 : 

●LANGIT KE-1 
------------------------
Ketika mencapai langit tingkat pertama, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertemu dengan manusia sekaligus wali ALLAH pertama di muka bumi, Nabi Adam Alaihissalam . 

Saat bertemu Nabi Adam , Rasulullah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. 
Nabi Adam membekali Rasulullah dengan doa, supaya Rasulullah selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya. Sambil mengucapkan salam, Rasulullah meninggalkan langit pertama untuk menuju langit kedua.

●LANGIT KE-2 
-------------------------
Sesampainya di langit kedua, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Isa Alaihissalam dan Nabi Yahya Alaihissalam. 
Seperti halnya di langit pertama, Rasulullah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Nabi Yahya juga mendoakan kebaikan kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersama malaikat Jibril terbang menuju langit ketiga.

●LANGIT KE-3 
-------------------------
Tidak disangka, di langit ketiga, Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihissalam manusia tertampan yang pernah diciptakan ALLAH di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad . Dan juga akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. 

●LANGIT KE-4 
-------------------------
Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, Rasulullah melanjutkan perjalanan dan sampailah Beliau di langit keempat. 
Pada tingkatan ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertemu Nabi Idris Alaihissalam , yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada Bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada ALLAH Subhanahu wa ta’ala . 
Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Rasulullah supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

●LANGIT KE-5 
-------------------------
Sesampainya di langit kelima, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Harun Alaihissalam , yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa Alaihissalam berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada ALLAH Nabi Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Rasulullah senantiasa selalu mendapatkan kebaikan pada setiap perbuatannya. Setelah bertemu, kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya ke langit keenam. 

●LANGIT KE-6 
------------------------
Pada langit keenam, Rasulullah dan malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa Alaihissalam , yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi.
 Nabi Musa juga terkenal dengan sifatnya yang penyabar dan penyayang selama menghadapi kolot dan bebalnya Bani Israil. Selama bertemu dengan Rasulullah, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat yang lama tidak pernah ketemu. Penuh kehangatan dan keakraban. Sebelum Rasulullah SAW pamit meninggalkan langit keenamm Nabi Musa AS melepasnya dengan doa kebaikan.

●LANGIT KE-7 
------------------------
Tibalah Rasulullah ke langit ketujuh. 
Di langit ini, Rasulullah bertemu dengan bapaknya para nabi yaitu Nabi Ibrahim Alaihissalam . 
Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'muur, yaitu suatu tempat yang disediakan oleh ALLAH kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk kedalam. Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Rasulullah untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan ALLAH untuk menerima perintah wajib Shalat. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ketujuh. Masih dalam hadits yang sama, Rasulullah menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.

๐ŸŒ Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika ALLAH Subhanahu wa ta’ala datang, bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. 
Pada kepercayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam berdialog dengan ALLAH Subhanahu wa ta’ala untuk menerima perintah wajib Shalat lima waktu dalam sehari.

=====================================

✨✨✨TAMBAHAN✨✨✨

Di antara hadits shahih yang menyebutkan kisah ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya , dari sahabat Anas bin Malik :Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

➖“ Didatangkan kepadaku Buraaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Maka sayapun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar . Kemudian datang kepadaku Jibril ‘alaihis salaam dengan membawa bejana berisi khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata : “ Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril ‘alaihis salaam meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab: “Jibril”.

Dikatakan lagi:“Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi ‘Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya shallawatullahi ‘alaihimaa, Beliau berdua menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab:“Muhammad”

Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Yusuf ‘alaihis salaam yang beliau telah diberi separuh dari kebagusan(wajah). Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab: “Muhammad”

Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Idris alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya : “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” (Maryam:57).

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab:“Muhammad”

Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Harun ‘alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?”

Dia menjawab:“Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab: “Muhammad”

Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab:“Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Musa. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?”

Dia menjawab: “Jibril”.

Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab, “Muhammad”

Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab, “Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim. Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi.

Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar.

Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya

 Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. 

Kemudian saya turun menemui Musa ’alaihis salam. 

Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”.

Saya menjawab: “50 shalat”.

Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra`il”.

Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”.

Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata:“Allah mengurangi untukku 5 shalat”.

Dia berkata:“Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”.

Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman:

“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis(baginya) satu kejelekan”.

Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa ’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”. 

๐Ÿ“™(H.R Muslim 162)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.