Tampilkan postingan dengan label Kisah Nabi dan Rasul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah Nabi dan Rasul. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Januari 2016

NUR MUHAMMAD MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"NUR MUHAMMAD MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI"

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐ŸŒ  Jika bukan demi Engkau, Wahai Muhammad, maka alam raya ini takkan Kuciptakan, begitu tutur sebuah hadis Qudsi yang amat terkenal di kalangan para salik dan sufi.


๐ŸŒ  Syekh Abdul Qadir al-Jailani qaddasahuLlah dalam kitab Sirrul Asrar Fima Yahtaj ilaihi al-Abrar menukil sebuah hadis dari riwayat Jabir Ra bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah, 

➖“Demi kehormatan ayah dan ibuku, beritahukanlah padaku tentang awal mula ciptaan Tuhan sebelum semua benda (makhluk) diciptakan.”

 Rasulullah menjawab, 

➖“Wahai Jabir, sesungguhnya sejak awal Allah telah menciptakan Nur atau Cahaya Nabimu ini dari CahayaNya sebelum menciptakan yang lainnya.”


๐ŸŒ  Lebih lanjut beliau qaddasahuLlah menuturkan bahwa seusai diciptakan, Adam Alaihissalam menyaksikan nama Muhammad shallallahu alaihi wasallam berjejeran dengan nama Allah Subhanahu wa ta’ala di pintu surga. 

Adam As bertanya kepada Tuhan, 

➖ “Siapa gerangan makhluk yang namanya berjejer dengan nama Allah Swt di pintu surgaNya?” 

Tuhan menjawab kepada Adam,

➖ “Itulah hambaKu yang akan lahir dari keturunanmu.” 

Nabi Adam pun memahami bahwa sosok pemilik nama tersebut, Muhammad , adalah hambaNya yang jauh lebih mulai daripada dirinya.


๐ŸŒ  Saking mulianya nama Muhammad tersebut, sampai-sampai Nabi Musa pun memohon kepada Allah supaya dijadikan umat Nabi Muhammad . Ini sekaligus menjenterahkan pemahaman kepada kita bahwa sejatinya umat Nabi Muhammad, kita semua, oleh Allah telah disemati derajat kemuliaan yang lebih utama dibanding umat-umat sebelumnya, sebagai tempias dari cahaya syafaat Rasulullah –pancaran Nurnya Shallallahu alaihi wasallam. 


๐ŸŒ  Jadi, seyogianya kita ini bersyukur benar atas karunia agung ini, sebab secara langsung kita otomatis dimuliakanNya semata karena kita tertempiasi cahaya agung Rasulullah. 


๐ŸŒ  Sungguh tiada alasan bagi kita untuk tidak berterima kasih kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pula atas “keterikutan” kita oleh kemuliaanNya Nurnya Shallallahu alaihi wasallam di sisi Allah.


๐ŸŒ  Belau qaddasahuLlah mengatakan, “Allah Swt menciptakan Nabi Muhammad Saw dari Nur yang diciptakanNya dan dimanifestasikan pada sifatNya ar-Rahman, yakni Maha Pengasih. Karena itu dikatakan bahwa kasih sayang Allah mendahului dan memadamkan murkaNya.”


MARI KITA CERMATI...‼️


๐ŸŒ  Betapa di antara sekian banyak sifat dan asma Allah , yang terbagi dalam dua karakter, yakni Jalaliyah (Kemahaperkasaan) dan Jamaliyah (Kemahaindahan), Allah mendahulukan sifat-sifat Kasih Sayang dan Lemah LembutNya. AsmaNya ar-Rahman ar-Rahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, ditempatkanNya padaposisi paling awal, utama, dibanding asma-asma JalaliyahNya, seperti al-Malik, Maha Raja.


๐ŸŒ  Urutan Asmaul Husna ini tentulah menyimpan hikmah yang luar biasa, di antaranya sebagaimana yang telah disebutkan.


๐ŸŒ  Lalu simaklah bahwa cara Allah memperkenalkan diriNya dalam ungkapan yang paling mudah, sering, dan fasih diucapkan manusia ialah BismiLlahirrrahmanirrahim. Kalimat basmalah ini melekat pada semua hal, aspek, dan unsur hidup muslim setiap hari seumur ghidup.

 Apa pun! Kapan pun!


๐ŸŒ  Yang Allah kenalkan dalam intensitas tanpa jeda itu ialah sifat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, bukan asma-asma JalaliyahNya yang lain, sebutlah al-Mutakabbir, Yang Maha Sombong. Tidak.


๐ŸŒ  Ini pun melesatkanmakna bahwa Welas AsihNya Allah Subhanahu wa ta’ala mengatasi dan menutupi semua sifat KemahakuasaaNya, seperti Maha Menghukum, Maha Memaksa, Maha Menentukan, dll. Sehingga yang lebih terhamparkan kepada kita ialah Maha PengampuNya, Maha Pemberi Rezeki, Maha Penolong, dan sejenisnya yang penuh welas asih dan rahmat. Bukankah tatkala kita sedang bermaksiat kepadaNya pun, rahmat Allah tetap mengalir kepada diri kita, sebutlah misal tetap nyamannya kita bernapas, bergerak, berjalan, tidur, dan makan minum?


๐ŸŒ  Bukankah sebenarnya mudah saja bagi Allah untuk membuat kita sesak napas seketika jika kita sedang maksiat kepadaNya? Mudah betul. Tetapi, terlihat nyata betul betapa Welas Asih Allah lah yang selalu disajikanNya kepada kita semua.


๐ŸŒ  Ketika Rasul Shallallahu alaihi wasallam dilekatkan pada Nur sifatNya ar-Rahman, Maha Pengasih, sebagai sumber penciptaanNya yang pertama kali, mengisyaratkan bahwa kemuliaan dan keluhungan Rasulullah adalah keniscayaan kodrati, sebagai pancaran dari Cahaya kasih sayang itu. Bukan selainnya.


๐ŸŒ  Kita menyaksikan langsung dari sirah nabawiyah betapa beliau Shallallahu alaihi wasallam benar-benar senantiasa mengedepankan sikap welas asih, RahmanNya, kepada siapa pun, semua manusia, pula binatang dan tumbuhan. Bahkan kepada orang-orang yang memusuhinya. Riwayat-riwayat perihal keteladanan tersebut sangat tak berkekurangan untuk kita renungkan sebagai sumber inspirasi hidup sang muslim.


๐ŸŒ  Kewelasasihan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tersebut merupakan manifestasi langsung dan nyata dari Nur RahmanNya Subhanahu wa ta’ala yang dapat kita saksikan dan rasakan di dunia yang wadag ini.


๐ŸŒ  Logika sederhananya, bila sentuhan-sentuhan welas asih Rasulullah yang menampung Nur RahmanNya Subhanahu wa ta’ala sedemikian luhungnya, bagaimana lagi dengan Rahman RahimNya Allah ❓


๐ŸŒ  Tentulah amat sangat tak tepermanai pesonanya….


๐ŸŒ  Renungkanlah Surat al-Anbiya’ ayat 207: 

➖“Dan Kami tidak mengutus Engkau melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”


๐ŸŒ  Juga surat al-Maidah ayat 15: 

➖“Sungguh telah datang kepadamu Cahaya dari Allah Swt dan kitab yang menerangi (mencahayai).”


๐ŸŒ  Beliau qaddasahuLlah pungkasnya menasihatkan, betapa sungguh beruntungnya kita yang berittiba’ kepada Rasulullah, mengikuti akhlak karimahnya, keluhungannya sebagai manusia, dan pula malang benarlah orang yang gagal meraih rahmatNya, jauh dari keteladanan akhlak karimah Rasulullah , padahal ia telah diberiNya potensi besar sebagai umat Rasulullah dalam naungan cahaya welas asihnya.


๐ŸŒ  Pertanyaan reflektifnya kini: 

➖“Apakah benar kita yang dimodali lebih oleh Allah Swt sebagai umat Nabi Muhammad Saw telah memanfaatkan dan menggunakannya sebaik-baiknya, sesuai kesemestiannya, yakni untuk mengikuti keteladanan akhlak karimah Rasulullah dalam segala aspek dan keadaan kehidupan kita❓”


๐ŸŒ  Semoga begitu adanya, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbing kita semua. Semoga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mensyafaati kita semua. 


ุขู…ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ูŠู† ุขู„ู„ّู‡ُู…َ ุขู…ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ูŠู†




RIWAYAT NUR MUHAMMAD

---------------------------------------------

Riwayat Nur Muhamad datang berkunjung kepada empat unsur, yaitu; air, api, angin dan tanah atas titah Tuhan yang Maha Esa.

Pertama-tama Nur Muhamad datang mengunjungi angin. Dikala itu dilihat angin sedang bermegah-megah bertiup berputar-putar. Setelah mendengar Nur Muhamad memberi salam lalu berhenti dan membalas salamnya.

Kata Nur Muhamad;

"Hai angin, jika engkau sadar dan mengetahui kadar derajat dirimu, niscaya engkau bermegah-megah secara demikian itu. Tahukah engkau kerendahan dirimu?"

Jawab angin dengan rasa terkejut, "Tidak, aku merasa puas dengan diriku."

Kata Nur Muhamad.

"Tahukah engkau hai angin, meskipun engkau mempunyai tenaga yang cukup besar dan mempunyai kekuatan yang luar biasa, akan tetapi engkau pada suatu ketika akan dapat diperintah oleh manusia dan engkau akan melayani kehendak manusia,"

Kata angin;

"Jika begitu, engkaulah makhluk yang tidak cacat celanya mempunyai martabat yang tinggi!"

Nur Muhad menjawab. "Tidak hai angin, Aku adalah makhluk Tuhan yang tidak sunyi daripada kesalahan. Hanya Allah Tuhan yang Maha Suci daripada sifat kerendahan dan kekurangan." 

Kemudian Nur Muhamad pergi mengunjungi api. Dilihat api sedang berkobar menyala-nyala dengan dahsyatnya. Maka setelah mendengar Nur Muhamad mengucap salam lalu berhenti serta menjawab salamnya.

Kata Nur Muhamad; "Mengapa engkau membanggakan dirimu dengan kekuatanmu, apakah engkau tidak tahu, bahwa suatu ketika kekuatanmu yang begitu luar biasa dan tenagamu yang begitu dahsyat akan digunakan untuk keperluan hidup manusia."

Mendengar kata Nur demikian terkejutlah api karena ada lagi makhluk yang lebih kuat daripadanya. Kata api kemudian; "Kalau begitu beruntunglah engkau. Rupanya engkau makhluk yang mulia di sisi Tuhan."

Nur Muhamad menjawab; "Tidak, Aku adalah ciptaan Tuhan. Hanya dialah yang Maha Mulia dan Maha Besar yang patut mendapat pujian dari makhluknya."

Kemudian Nur Muhamad datang mengunjungi air. Dilihatnya air sedang memuaskan dirinya diperlihatkan tenaganya dan kekuatannya. Mendengar Nur Muhamad mengucapkan salam lalu berhenti dan mengucapkan salamnya.

Kata Nur Muhamad; "Hai air, tahukah engkau akan kekurangan dirimu?"

"Tidak!" jawab air dengan terkejut.

Lalu Nur Muhamad berkata kembali; "Tahukah engkau pada suatu ketika, pada saat yang sangat lama, engkau akan digunakan tenagamu untuk kepentingan hidup manusia."

Kata air; "kalau begitu engkaulah makhluk yang paling mulia!"

Jawab Nur Muhamad; "Tidak, Aku tidak lebih hanya sebagai makhluk Allah. Hanya Allahlah yang patut menerima pujian dan sanjungan dari makhluknya."

Setelah berkata begitu, kemudian Nur Muhamad pergi mengunjungi bumi. Dilihatnya bumi tenang-tenang saja tidak nampak sombong dan congkak. Ia membalas salam dengan hormat ketika Nur Muhamad memberi salam.

Kata Nur Muhamad; "Akulah Nur Muhamad yang kelak akan menjadi kekasih Tuhan Robbul'alamin. Di antara keempat unsur makhluk Tuhan, hanya engkaulah yang mempunyai sifat tawadhu' merendahkan diri."

Kemudian Nur Muhamad kembali ke hadirat Tuhan melaporkan kunjunganya kepada keempat unsur makhluk Tuhan itu.

Kata Tuhan: "Semuanya sudah aku ketahui."

"Oleh karena itu aku bermaksud akan menjadikan tubuh Adam dari tanah dan akan aku campurkan pula tiga macam unsur itu. Yaitu air, angin dan api."

Demikianlah riwayat Nur Muhamad.

Rabu, 09 Desember 2015

SEJARAH RINGKAS 25 NABI DAN RASUL

                           ۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

SEJARAH RINGKAS 25 NABI DAN RASUL 

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ



=========================================

Berikut biodata ringkas 25 Nabi dan Rasul yang wajib diketahui :


1. ADAM AS.

Nama: Adam As.

Usia: 930 tahun.

Periode sejarah: 5872-4942 SM.

Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.

Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.

Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.


2. IDRIS AS.

Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. 

Usia: 345 tahun di bumi. 

Periode sejarah: 4533-4188 SM. 

Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis). 

Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.


3. NUH AS. 

Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As.

Usia: 950 tahun. 

Periode sejarah: 3993-3043 SM. 

Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak. 

Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an). 

Tempat wafat: Mekkah. 

Sebutan kaumnya: Kaum Nuh. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.


4. HUD AS. 

Nama: Hud bin Abdullah. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud As. 

Usia: 130 tahun. 

Periode sejarah: 2450-2320 SM. 

Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman). 

Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman. 

Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.


5. SHALIH AS. 

Nama: Shalih bin Ubaid. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih As.

Usia: 70 tahun. 

Periode sejarah: 2150-2080 SM. 

Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria). 

Tempat wafat: Mekkah. 

Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.


6. IBRAHIM AS. 

Nama: Ibrahim bin Tarakh. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. 

Usia: 175 tahun. 

Periode sejarah: 1997-1822 SM. 

Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak). 

Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel). 

Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.


7. LUTH AS. 

Nama: Luth bin Haran. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Haran ⇒ Luth As.

Usia: 80 tahun. 

Periode sejarah: 1950-1870 SM.

Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth). 

Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita). 

Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria). 

Sebutan kaumnya: Kaum Luth. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.


8. ISMAIL AS. 

Nama: Ismail bin Ibrahim. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. 

Usia: 137 tahun. 

Periode sejarah: 1911-1774 SM. 

Tempat diutus: Mekah. 

Jumlah keturunannya: 12 anak. 

Tempat wafat: Mekkah. 

Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.


9. ISHAQ AS. 

Nama: Ishaq bin Ibrahim. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. 

Usia: 180 tahun. 

Periode sejarah: 1897-1717 SM. 

Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an). 

Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub As./Israel). 

Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron). 

Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 17 kali.


10. YA’QUB AS. 

Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. 

Usia: 147 tahun. 

Periode sejarah: 1837-1690 SM. 

Tempat diutus: Syam (Syria). 

Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah). 

Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina. 

Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.


11. YUSUF AS. 

Nama: Yusuf bin Ya’qub. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. 

Usia: 110 tahun. 

Periode sejarah: 1745-1635 SM. 

Tempat diutus: Mesir. 

Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan. 

Tempat wafat: Nablus. 

Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58 kali.


12. AYYUB AS. 

Nama: Ayyub bin Amush. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub As. 

Usia: 120 tahun. 

Periode sejarah: 1540-1420 SM. 

Tempat diutus: Dataran Hauran. 

Jumlah keturunannya: 26 anak. 

Tempat wafat: Dataran Hauran. 

Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.


13. SYU’AIB AS. 

Nama: Syu’aib bin Mikail. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒ Syu’aib As. 

Usia: 110 tahun. 

Periode sejarah: 1600-1490 SM. 

Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai). 

Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan. 

Tempat wafat: Yordania. 

Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 11 kali.


14. MUSA AS. 

Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz Bilzal. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Musa As. 

Usia: 120 tahun. 

Periode sejarah: 1527-1407 SM. 

Tempat diutus: Sinai di Mesir. 

Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As. 

Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang). 

Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir). 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136 kali.


15. HARUN AS. 

Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As. 

Usia: 123 tahun. 

Periode sejarah: 1531-1408 SM. 

Tempat diutus: Sinai di Mesir. 

Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang). 

Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir). 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 20 kali.


16. DZULKIFLI AS. 

Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayyub As. ⇒ Dzulkifli As. 

Usia: 75 tahun. 

Periode sejarah: 1500-1425 SM. 

Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya. 

Tempat wafat: Damaskus. 

Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria dan Yordania. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.


17. DAUD AS. 

Nama: Daud bin Isya. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. 

Usia: 100 tahun. 

Periode sejarah: 1063-963 SM. 

Tempat diutus: Palestina (dan Israel). 

Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As. 

Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem). 

Sebutan kaumnya: Bani Israel. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.


18. SULAIMAN AS. 

Nama: Sulaiman bin Daud. 

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. 

Usia: 66 tahun. 

Periode sejarah: 989-923 SM. 

Tempat diutus: Palestina (dan Israel). 

Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an. 

Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem). 

Sebutan kaumnya: Bani Israel. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali.


19. ILYAS AS. 

Nama: Ilyas bin Yasin.

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As. ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ Ilyas As. 

Usia: 60 tahun di bumi. 

Periode sejarah: 910-850 SM. 

Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon). 

Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit. 

Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.


20. ILYASA’ AS. 

Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa’ As. 

Usia: 90 tahun. 

Periode sejarah: 885-795 SM. 

Tempat diutus: Jaubar, Damaskus. 

Tempat wafat: Palestina. 

Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.


21. YUNUS AS. 

Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus As. 

Usia: 70 tahun. 

Periode sejarah: 820-750 SM. 

Tempat diutus: Ninawa, Irak. 

Tempat wafat: Ninawa, Irak. 

Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.


22. ZAKARIYA AS. 

Nama: Zakariya bin Dan.

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As. 

Usia: 122 tahun. 

Periode sejarah: 91 SM-31 M. 

Tempat diutus: Palestina. 

Jumlah keturunannya: 1 anak. 

Tempat wafat: Halab (Aleppo). 

Sebutan kaumnya: Bani Israel. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.


23. YAHYA AS. 

Nama: Yahya bin Zakariya.

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As. ⇒ Yahya As. 

Usia: 32 tahun. 

Periode sejarah: 1 SM-31 M. 

Tempat diutus: Palestina. 

Tempat wafat: Damaskus. 

Sebutan kaumnya: Bani Israel. 

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.


24. ISA AS. 

Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).

Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au’am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa As.

Usia: 33 tahun di bumi. 

Periode sejarah: 1 SM-32 M. 

Tempat diutus: Palestina. 

Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.

Sebutan kaumnya: Bani Israel.

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.


25. MUHAMMAD SAW. 

Nama: Muhammad bin Abdullah.

Garis Keturunan Ayah: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒ Abdullah ⇒ Muhammad Saw.

Garis Keturunan Ibu: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad Saw.

Usia: 62 tahun.

Periode sejarah: 570-632 M.

Tempat diutus: Mekkah.

Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.

Tempat wafat: Madinah.

Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.

Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.


Allahu A'lam


(Disarikan dari: Qashash al-Anbiya' Ibn Katsir, Badai' az-Zuhur Imam as-Suyuthi dan selainnya).

Minggu, 19 April 2015

KETIKA NABI MUSA YANG INGIN MELIHAT ALLAH



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

Kisah berikut ini memang benar-benar nyata dan terjadi karena Allah SWT sendirilah yang mengabarkannya kepada kita didalam Al Qur'an.

Kisahnya pada suatu ketika Nabi Musa telah memenuhi panggilan Allah SWT.Beliau naik ke Gunung Sinai (Thursina) setelah beliau menyempurnakan 40 malam yang diisi dengan
puasa dan beribadah sendirian diatas gunung itu.
Allah SWT pun berfirman dan menurunkan
Taurat kepada beliau..

Kemudian Nabi Musa as pun sangat rindu untuk melihat wajah sang kekasih yang telah berkata-kata kepadanya, wajah Rabb nya.

Dan tatkala Musa datang menurut waktu yang telah kami tentukan dan telah berfirman Rabb Nya kepadanya  berkatalah ia, Ya Rabb perlihatkanlah (DiriMu) kepadaku agar aku dapat
memandang engkau"

Berkatalah Allah : engkau sekali-kali tidak akan mampu melihatku tetapi arahkanlah pandangan engkau ke gunung itu maka jika ia tetap pada
tempatnya niscaya engkau dapat melihatku.

Setelah mendengar permintaan Nabi Musa as itu
Kemudian Allah Swt berfirman : wahai putra Imran
Sesungguhnya tidak akan ada yang sanggup Untuk melihat Ku kemudian ia mampu untuk tetap
Hidup.

Nabi Musa as berkata ya Rabbi tidak ada sesuatupun yang menyekutui-Mu sesungguhnya melihat-Mu dan kemudian mati itu lebih aku sukai daripada aku terus hidup tanpa melihat-Mu Rabbi
Sempurnakanlah nikmat anugrah dan Hikmat-Mu kepada ku dengan mengabulkan permohonanku ini setelah itu aku rela mati "

Ibnu Abbas ra sahabat Rasulullah SAW
Meriwayatkan bahwa ketika Allah SWT mengetahui Nabi Musa as ingin dikabulkan maka
Berfirman Allah " pergilah engkau dan lihatlah
Batu di atas puncak gunung itu duduklah engkau
Di atas batu itu kemudian aku akan menurunkan
Bala tentara Ku kepada mu "

Dan ketika telah sampai di puncak batu tersebut
Maka Allah pun menurunkan bala tentaranya.
Para malaikat hingga langit ketujuh  untuk
Menampakkan diri kepadanya diperintahkan para
Malaikat penghuni langit untuk menampakkan diri
Dihadapan Nabi Musa as sambil mengeraskan
Suara tasbih tahlil mereka bagaikan suara petir
Yang menyambar nyambar.

Kemudian para malaikat penghuni langit kedua
Diperintahkan menampakkan diri dengan warna
Dan bentuk yan beraneka ragam mereka bersayap
Dan memiliki raut wajah diantaranya ada yang
Berbentuk seperti singa berlalu di hadapan Nabi
Musa sambil mengeraskan suara suara tasbihnya
.
Mendengar teriakan teriakan tersebut Nabi Musa
Merasa ngeri dan kemudian berkata ya Rabbi
Sungguh aku menyesal atas permohonanku Apakah engkau berkehendak untuk menyelamatkanku dari tempat ini ?

Pimpinan dari kelompok malaikat tersebut berkata.
Hai Musa bersabarlah atas apa yang engkau
Minta apa yang engkau lihat ini baru sebahagian
Kecil saja.

Allah SWT memerintahkan para penghuni langit
Turun lalu kelurlah malaikt malaikat yang tak
Terhitung jumlahnya dengan aneka ragam Bentuk
Dan warnanya ada yg seperti api yg menjilat jilat
Mereka memekikkan tasbih dengan suara hiruk
Pikuk menggelegar.

Nabi Musa semakin berputus asa dan kelompok
Malaikat itu berkata wahai Musa bersabarlah
Hingga engkau tidak akan sanggup lagi untuk
Melihatnya.

Kemudian penghuni langit keempat turun ada
Yg berbentuk seperti kobaran api yg menjilat Jilat
Ada pula yg seperti salju dengan suara melengking mereka memekikkan tasbih dan Tahlil.

Demikianlah para penghuni langit turun satu demi satu semua malaikat tersebut bergerak maju Sambil cahayanya menyambar semua mata yg
Ada mereka datang membawa tombak itu bagaikan api yg bersinar terang benderang melebihi sinar matahari.

Nabi Musa as menangis dan meratap ya Rabbi
Ingatlah aku jangan kau lupakan diriku aku
Adalah hamba Mu aku tidak mempunyai Keyakinan bahwa aku akan selamat dari tempat ini  jika aku keluar maka aku akan terbakar jika aku masih disini aku akan mati.

Ketua malaikat itu pun berkata Nyaris dirimu Dipenuhi ketakutan dan nyaris hatimu terlepas
Wahai Musa tempat yg engkau gunakan untuk
Duduk adalah tempat yg akan engkau pergunakan untuk melihat Rabb.

Kemudian turunlah malaikat Jibril as, Mikail as dan
Israfil as beserta seluruh malaikat penghuni langit
Ketujuh termasuk pemikul Al Arasy dan Al Qursi
Mereka secara bersana sama menghadap kepada
Nabi Musa as sambil berkata:

Wahai orang yg terus menerus salah apa yang
Menyebabkanmu naik keatas gunung ini Mengapa engkau memberanikan diri memita Rabbmu  untuk dapat melihat Nya ?
Nabi Musa as gemetar hingga kedua lututnya seakan akan Luruh dari persendiannya.

Ketika Allah SWT melihat itu maka
Ditampakkanlah tiang-tiang Al Arsy lalu Nabi Musa as bersandar pada salah satu tiang tersebut hingga hatinya tenang.

Malaikat Israfil berkata Hai Musa demi Allah
Kami ini sekalipun pemimpin para malaikat sejak
Kami di ciptakan kami tidak berani mengangkat
Pandangan mata kearah Al Arsy karena kami
Sangat khawatir dan sangat takut kepada Rabb.
Mengapa engkau berani melakukan ini wahai
Hamba yang lemah ?

Setelah hatinya tenang Nabi Musa as menjawab
Wahai Israfil aku hanya ingin mengetahui akan
Keagungan wajah Rabb ku yg selama ini aku
Belum pernah melihatnya.

Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada
Langit aku akan menampakkan diri bertajali pada
Gunung itu.

Maka bergetarlah seluruh langit dan bumi
Gunung matahari bulan mega syurga neraka
Para malaikat dan samudra semua bersungkur
Sujud sementara Nabi Musa masih memandang
Kearah gunung itu .

Tatkala Rabb Nya menampakan diri diatas gunung itu dan Nabi Musa pun jatuh pingsan.
Nabi Musa as seakan-akan mati karena pancaran
Cahaya Allah SWT yg mulia dan ia terjatuh dari
Batu dan batu itu sendiri terjungkal terbalik Menjadi semacam kubah yang menaungi nabi
Musa as agar tidak terbakar cahaya.

Kemudian Allah swt mengutus malaikat Jibril as
Untuk membalikkan batu itu dari tubuh Nya
Wajah nabi Musa as memancarkan cahaya Kemuliaan rambutnya memutih karena Cahaya.

Maka setelah Musa tersadar kembali, dia
Berkata:
Maha suci engkau, aku sanggup bertaubat kepadaMu dan aku adalah orang
Yg pertama kali beriman (QS AL A'raf)

Nabi Musa pun berkata :
Saya beriman bahwa sesungguhnya tidak ada seorangpun yg mampu melihat Mu ya Allah Dengan mata lahir kecuali ia akan mati.