Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri 3 hal yang. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri 3 hal yang. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Oktober 2020

WAHAI SUAMI, HATI-HATI DENGAN DOSA-DOSA INI....!!

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" WAHAI SUAMI, HATI-HATI DENGAN DOSA-DOSA INI....!! "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


☄️Islam memberikan perhatian kepada urusan keluarga dengan perhatian yang sangat besar, sebagaimana Islam juga mengatur hal-hal yang dapat menjamin keselamatan dan kebahagiaan keluarga tersebut.


☄️Namun, dalam sebuah keluarga atau rumah tangga, tak jarang kita temui fakta-fakta suami yang melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan Allah Ta'ala dan telah melanggar hak-hak isterinya.


☄️Oleh karena itu perlu sekali para suami mengetahui perbuatan-perbuatan yang oleh Islam dikategorikan sebagai tindakan dosa suami terhadap istri sebagaimana dosa yang tak terampuni.


☄️Ada beberapa kategori dosa suami kepada istrinya yang dijelaskan dalam dalil Al-Qur'an dan hadis. Di antaranya:


1️⃣. Tidak mengajarkan ilmu agama


Sudah menjadikewajiban suami untuk memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari perihnya azab kubur dan siksa neraka sebagaimana dalam firman Allah Ta'ala berikut:


ูŠَٰุٓฃَูŠُّู‡َุง ูฑู„َّุฐِูŠู†َ ุกَุงู…َู†ُูˆุง۟ ู‚ُูˆุٓง۟ ุฃَู†ูُุณَูƒُู…ْ ูˆَุฃَู‡ْู„ِูŠูƒُู…ْ ู†َุงุฑًุง ูˆَู‚ُูˆุฏُู‡َุง ูฑู„ู†َّุงุณُ ูˆَูฑู„ْุญِุฌَุงุฑَุฉُ ุนَู„َูŠْู‡َุง ู…َู„َٰุٓฆِูƒَุฉٌ ุบِู„َุงุธٌ ุดِุฏَุงุฏٌ ู„َّุง ูŠَุนْุตُูˆู†َ ูฑู„ู„َّู‡َ ู…َุงٓ ุฃَู…َุฑَู‡ُู…ْ ูˆَูŠَูْุนَู„ُูˆู†َ ู…َุง ูŠُุคْู…َุฑُูˆู†َ


➖ “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan,” 

๐Ÿ“–(QS. At-Tahrim:6).


2️⃣. Tidak memiliki rasa cemburu


Dalam rumah tangga, sifat cemburusangat diperlukan sebagai bumbu- bumbu dalam cinta, namun tentu saja hal ini tidak diperbolehkan dilakukan dengan berlebihan. Berikut hadis yang menjelaskan mengenai hal ini :


➖ “Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” 

๐Ÿ“™ (H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674).


Ad-Dayyuts(dayus) adalah lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga/istrinya.


3️⃣. Tidak memberi nafkah


Sudah banyak contoh para suami yang tak malu menelantarkan istrinya tanpa uang nafkah atau uang belanja sama sekali, Padahal hal ini merupakan dosa yang luar biasa. Bayangkan seorang perempuan yang telah rela meninggalkan kedua orangtuanya untuk hidup mengabdi pada suami.


Bahkan rela mengandung anak dan melahirkannya untuk sang suami, namun diperlakukan seperti binatang peliharaan yang terabaikan dengan tidak diberi nafkah lahir sebagaimana hukum suami pelit menafkahi istri . Sungguh suami telah berbuat dosa besar jika melakukan hal ini.


➖”Rasululluah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” 

๐Ÿ“™ (HR.Abu Dawud, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).


4️⃣. Membiarkan istri bekerja untuk menafkahi


Saat ini banyak istri yang memilih untuk bekerja demi membantu perekonomian keluarga. Namun hal ini tentu tidak bisa menjadi alasan bagi suami untuk menyerahkan tampuk kepemimpinan rumah tangga dalam hal mencari nafkah. Terlebih lagi jika suami malah memilih bersantai, cuek dan membiarkan istri yang bekerja.


➖”Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,“

๐Ÿ“™(HR.Ahmad, Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i).


5️⃣. Memiliki perasaan benci kepada istri


Tentunya memiliki sifat benci terhadap istri merupakan salah satu bentuk dosa suami terhadap istri. Rasulullah telah mengingatkan akan hal ini melalui hadis berikut :


➖ “Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” 

๐Ÿ“™ (HR. Muslim).


6️⃣. Enggan membantu istri dalam pekerjaan rumah. 


Tidak sedikit suami yang tidak mau membantu pekerjaan domestik rumah tangga, padahal Rasulullah sendiri telah mencontohkan untuk membantu istri dalam persoalan rumahan sekalipun.


➖“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka beliau pun keluar untuk solat,” 

๐Ÿ“™ (HR. Bukhari).


7⃣. Menyebarluaskan aib istri


Aib istri tentu juga merupakan aib suami yang harus ditutupi, bukan yang harus disebarluaskan, sebab jika demikian maka suami telah melakukan dosa terhadap istri.


➖“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia isterinya,” 

๐Ÿ“™ (H.R. Muslim).


8️⃣. Poligami tanpa mengindahkan syariat


Islam tidak melarang poligami, namun hal imi harus mengikuti syariat islam. Sebab jika dilakukan diluar syariat islam, maka hal ini merupakan dosa suami kepada istri.


Firman Allah Ta'ala :


ูˆَุฅِู†ْ ุฎِูْุชُู…ْ ุฃَู„َّุง ุชُู‚ْุณِุทُูˆุง۟ ูِู‰ ูฑู„ْูŠَุชَٰู…َู‰ٰ ูَูฑู†ูƒِุญُูˆุง۟ ู…َุง ุทَุงุจَ ู„َูƒُู… ู…ِّู†َ ูฑู„ู†ِّุณَุงุٓกِ ู…َุซْู†َู‰ٰ ูˆَุซُู„َٰุซَ ูˆَุฑُุจَٰุนَ ۖ ูَุฅِู†ْ ุฎِูْุชُู…ْ ุฃَู„َّุง ุชَุนْุฏِู„ُูˆุง۟ ูَูˆَٰุญِุฏَุฉً ุฃَูˆْ ู…َุง ู…َู„َูƒَุชْ ุฃَูŠْู…َٰู†ُูƒُู…ْ ۚ ุฐَٰู„ِูƒَ ุฃَุฏْู†َู‰ٰٓ ุฃَู„َّุง ุชَุนُูˆู„ُูˆุง۟


➖ "Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya,” 

๐Ÿ“–(Q.S An-Nisa: 3).


9️⃣. Menyakiti dan berbuat buruk pada istri


Memukul, atau juga menyakiti istri secara fisik merupakan bentuk perbuatan dosa suami. Sebab perempuan tentu merupakan kaum yang harus dilindungi. Selain merupakan perbuatan dosa, memukul dan menyiksa istri secara fisik juga merupakanj perbuatan yang melanggar hukum dan dapat dikenakan hukuman.


➖“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” 

๐Ÿ“™ (H.R. Ibnu Majah).


๐Ÿ”Ÿ. Tidak setia terhadap istri


➖ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya”.

๐Ÿ“– [QS An Nur: 30-31].


Wallahu'Alam

Senin, 13 Juni 2016

IMAN KEPADA YANG GHOIB

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

          ๐ŸŒŠ IMAN KEPADA YANG GHOIB ๐ŸŒŠ

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


PENGERTIAN DAN PENGARUHNYA DALAM AQIDAH SEORANG MUSLIM 


I. Iman Kepada Yang Ghaib

----------------------------


๐Ÿ’ŽGhaib adalah kata masdar yang digunakan untuk setiap sesuatu yang tidak dapat diindra, baik diketahui maupun tidak. Iman kepada yang ghaib berarti percaya kepada segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indra dan tidak bisadicapai oleh akal biasa, akan tetapi ia diketahui oleh wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul.


๐Ÿ’ŽIman kepada yang ghaib adalah salah satu sifat dari orang-orang mukmin. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:

➖ “Alif laam miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak adakeraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” 

๐Ÿ“–(Al-Baqarah: 1-3).


๐Ÿ’ŽAda dua pendapat tentang makna iman tersebut: 


•1️⃣. Bahwasanya mereka mengimani segala yang ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh panca indra (dan akal), yaitu hal-hal yang telah diberitakan tentang Allah Subhannahu wa Ta'ala dan tentang para rasulNya. 


•2️⃣. Bahwasanyamereka beriman kepada Allah di waktu ghaib sebagaimana mereka beriman kepadaNya di waktu hadir; dan ini berbeda dengan orang-orang munafik. Kedua makna di atas tidak bertentangan, bahkan keduanya harus ada pada diri seorang mukmin.


II. Pengaruh Iman Kepada Yang Ghaib dalam Aqidah Seorang Muslim

-----------------------------------------------


๐Ÿ’ŽIman kepada yang ghaib mempunyai pengaruh yang besar sekali, sehingga terpantul dalam tingkah laku seseorang dan juga dalam jalan hidupnya. Ia merupakan motivator yang sangat kuat untuk melahirkan amal kebajikan dan memberantas kejahatan. Di antaranya adalah:


•1️⃣. Ikhlas beramal untuk memperoleh pahala dan menghindarkan diri dari siksa di akhirat, bukan menginginkan balasan dunia dan pujian manusia. Sebagaimana Allah memberitahukan tentang para hambaNya yang memberikan makanan kepada orang lain padahal merekasendiri menyukainya dalam firmanNya: 

➖ “Dan mereka memberikan makanan yang disukainyakepada orang miskin, anak yatim dan orang-orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” 

๐Ÿ“–(Al-Insan: 8-9).


•2️⃣. Kuat, tegas dan tegar dalam pembenaran. Apa yang dijanjikan Allahuntuk orang yang beriman menjadikan seseorang teguh dalam menjalankan segala perintahNya, menjelaskan yang haq, mengajak kepada yang haq, menjelaskan yang batil dan memeranginya. Jika tidak ada yang membantu makadia pun kuat karena Allah Subhannahu wa Ta'ala ,terasa mudah baginya kehidupan dunia dan segalapenderitaannya, dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Allah telah menjelaskan tentang perkataan kekasihNya, Ibrahim Alaihissalam kepada kaumnya:

➖ “Demi Allah, sesungguhnya aku akanmelakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.” 

๐Ÿ“–(An-Anbiya’: 57-58).


Sebagaimana Dia menceritakan para ahli sihir Fir’aun ketika beriman, bagaimana merekameremehkan siksaan Fir’aun atas mereka. Allah berfirman:

➖ “Ahli-ahli sihir itu menjawab,‘Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami’. (Merekaberdo’a), ‘Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepadaMu).” 

๐Ÿ“–(Al-A’raf: 125-126).


•3️⃣. Meremehkan bentuk-bentuk penampilan duniawi. Hal ini merupakan pengaruh dari makmurnya hati karenakeimanan bahwa duniabeserta kenikmatannya akan lenyap, sedangkanakhirat adalahkehidupan kekal,damai abadi selamanya. Maka tidak masuk akal lebih memilih hal yang fana daripada yang kekal. Allah Subhannahu waTa'ala berfirman:

➖ “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sendagurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” 

๐Ÿ“–(Al-Ankabut 64).


Allah juga mengisahkan istri Fir’aun yang telah meremehkan segala kemewahan dunia yang ada padanya dan meminta agar diselamatkan dari Fir’aun berikut keburukannya,demi untuk menggapai kehidupan akhirat. Demikian itu karena hatinya memancarkan sinar keimanan kepada Allah dan kepada hari Akhir. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman:

➖ “Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, ‘YaTuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah disisiMu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” 

๐Ÿ“–(At-Tahrim: 11).


•4️⃣. Lenyapnya kebencian dan kedengkian. Sesungguhnya usaha mewujudkan keinginan nafsu tanpa melalui jalan yang benar menyebabkan kebencian dan kedengkian antar manusia. Sedangkan iman kepada yang ghaib, berupajanji-janji Allah dan ancamanNya menjadikan seseorang mau mawas diri dan mengoreksi diri sendiri dalam setiap gerak-geriknyademi mendapatkan pahalaNyadan menjauhi siksaNya.


Iman yang benar terhadap adanya pahala menjadikan seseorang bergegas melakukan ihsan dan kebajikan demi mendapatkan pahala yang kekal, suatu perkarayang menjadikan bersihnya jiwa dan merebaknyakasih sayang di antara individu dan jama’ah. Sebagaimana Allah menceritakantentang orang-orang yang telah mempraktekkan hal itu dalam firmanNya: 

➖ “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipeliharadari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a, ’Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

๐Ÿ“–(Al-Hasyr: 9-10).


๐Ÿ’ŽItulah sebagian pengaruh iman terhadap yang ghaib. Pengaruh-pengaruh tersebut akan berkurang disebabkan oleh lemahnya iman. Bila pengaruh iman sudah tidak ada maka suatu masyarakat berubah menjadi masyarakat hewani, yang hidup memangsa yang mati, yang kuat menindas yang lemah, ketakutan merajalela, musibah meluas dan merata,kemuliaan hilang dan kehinaan yang naik tahta. 


๐Ÿ’ŽSemoga kita dilindungi oleh Allah dari yang demikian.... 


Aamiin yaa Robbal'aalamiin

Rabu, 04 Mei 2016

I'TIKAD, PERBUATAN, SERTA UCAPAN YANG MENYEBABKAN KUFUR DAN MURTAD

I'TIKAD, PERBUATAN, SERTA UCAPAN YANG MENYEBABKAN KUFUR DAN MURTAD
====================================


ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

Dinukil dari kitab Sullam Taufiq Imam Abdullah bin Husain.

Wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk menjaga keislamannya dari hal-hal yang bisa merusak, membatalkan dan memutus keislamannya, yaitu riddah atau kufur setelah islam [semoga Allah ta'ala melindungi kita darinya].

Zaman sekarang banyak sekali orang-orang yang mengangap enteng suatu ucapan bahkan hingga keluar ucapan dari sebagian orang yang menyebabkannya keluar dari islam tapi dia tidak menganggap hal itu sebagai dosa, apalagi menganggap sebagai kufur.

Murtad ada tiga bagian dan setiap bagian bercabang banyak sekali :

1.       Murtad secara i'tiqad (keyakinan).

2.       Murtad secara perbuatan.

3.       Murtad secara ucapan.

Murtad secara i’tiqad‎ misalnya ragu tentang Allah, ragu tentang utusan Allah, ragu tentang alqur'an, ragu tentang hari akhir, ragu tentang syurga dan neraka, ragu tentang pahala dan siksa dan hal-hal lain yang sudah menjadi kesepakatan ulama' dan sudah diketahui secara pasti dalam agama dan tiada kesamaran atasnya atau ijma’ ulama yang sudah maklum bagi orang awam secara dharuri.

Contoh lain yang menyebabkan murtad adalah:

Beri’tiqad‎ bahwa Allah tidak mempunyai sifat wajib yang telah disepakati misalnya sifat ilmu,Atau menisbatkan suatu sifat_yang_wajib_tidak_ adanya (sifat mustahil) pada Allah secara ijma' misalnya Allah berjisim,
Atau menghalalkan perkara yang haram secara ijma' dan sudah diketahui secara pasti dalam agama misalnya zina,
liwath, membunuh, mencuri dan ghasab (merampok),
Atau mengharamkan perkara yang halal secara ijma' dan sudah diketahui secara pasti dalam agama misalnya jual beli dan nikah,
Atau menganggap tidak wajibnya perkara yang wajib secara ijma' dan sudah diketahui secara pasti dalam agama misalnya shalat lima waktu, sujud dalam shalat, zakat, puasa, haji dan wudhu,
Atau mengingkari bahwa abu bakar adalah shahabat nabi, atau mengingkari kerasulan salah seorang rasul yang sudah disepakati kerasulannya misalnya nabi isa, dan musa alaihimas salaam,
Atau mendustakan satu huruf dari alqur'an yang sudah disepakati dan dia beri’tiqad‎ bahwa huruf tersebut termasuk alqur'an , atau menambah satu huruf yang sudah disepakati tidak adanya dan dia beri’tiqad‎bahwa hururf tersebut bukan termasuk alqur'an,
Atau mendustakan utusan Allah, atau menghinanya, atau mentashgir (melecehkan) namanya dengan tujuan merendahkannya,
Atau membolehkan adanya nabi setelah nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Murtad secara perbuatan yaitu suatu perbuatan yang bisa menyebabkan kufur misalnya sujud kepada berhala, matahari, bulan atau syetan secara mutlaq, atau sujud kepada makhluk lainnya dengan maksud beribadah kepadanya.

Murtad secara ucapan contohnya banyak sekali, misalnya:

Mengucapkan " wahai orang kafir " kepada orang muslim,
Atau mengucapkan "wahai orang yahudi, wahai orang nasrani, wahai orang yang tidak punya agama" kepada orang muslim dengan maksud bahwa orang muslim tersebut adalah seorang kufur, yahudi, nasrani atau tidak punya agama.
Atau menghina salah satu nama dari nama-nama Allah ta'ala, atau janji-Nya, atau ancaman-Nya yaitu hal-hal yang sudah tidak samar lagi dinisbatkan kepada Allah ta'ala,

misalnya mengucapkan
"jika Allah memerintahkan ini maka aku tidak akan melakukannya",
Atau mengucapkan
"jika qiblat berada di arah ini maka aku tidak akan shalat menghadapnya," 
Atau mengucapkan
"jika Allah memberikanku syurga maka aku tidak akan memasukinya" dengan tujuan merendahkan atau memperlihatkan kedurhakaan.
Atau mengucapkan
"jika Allah menyiksaku sebab aku tidak shalat karena sakit maka Allah telah berbuat zalim kepadaku "
Atau mengucapkan pada suatu pekerjaan
"hal ini terjadi tanpa taqdir Allah"
Atau mengucapkan
"jika para nabi, malaikat atau semua orang islam bersaksi di sampingku dengan sesuatu maka aku tidak akan menerimanya.
Atau mengucapkan
"aku tidak akan melakukan hal ini walaupun sunnah" dengan tujuan menghina.
Atau mengucapkan
"jika si fulan adalah seorang nabi maka aku tidak akan beriman kepadanya"
Atau ketika ada orang alim memberikan fatwa kemudian dia berkata.
"hukum syariat apa ini" dengan tujuan merendahkan hukum syari'at,Atau mengucapkan "laknat Allah atas semua orang alim" dengan tujuan semua ulama' agama islam atau salah satu nabi.
Atau mengucapkan "aku orang yang bebas dari Allah, atau dari Rasul, atau dari nabi, atau dari alqur'an, atau dari syari'at, atau dari islam.
Atau mengucapkan pada salah satu hukum syari'at
"ini bukanlah hukum" atau
"aku tidak mengetahui hukum ini
" dengan tujuan menghina hukum Allah.
Atau mengucapkan ayat-ayat alqur'an dengan tujuan menghina.
Begitu juga bisa menjadi kufur yaitu orang yang mencela nabi atau malaikat.
Atau mengucapkan
"aku tidak mendapatkan kebaikan selama shalat"
.Atau mengucapkan
"shalat itu tidak bagus untukku" dengan tujuan menghina, merendahkan atau menganggap halal meninggalkannya.
Atau mengucapkan kepada orang muslim
"aku musuhmu dan juga musuh nabimu"
Atau mengucapkan kepada keturunan Nabi
"aku musuhmu dan musuh kakekmu
" dengan maksud Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Contoh lain yang lebih banyak bisa dibaca dalam kitab Al-I'lam dan kitab Asy-Syifa'.

Kesimpulannya adalah :

"Setiap keyakinan, atau perbuatan atau ucapan yang menunjukkan penghinaan atau merendahkan Allah, kitab-kitabNya, utusan-utusanNya, malaikat-malaikatNya, syi'ar-syia’rNya, tanda-tanda agama-Nya, hukum-hukumNya, janji-janjiNya, dan ancaman-ancamanNya maka termasuk kekufuran dan maksiat, jadi berhati-hatilah dari hal-hal tersebut.”

Wallahu a'lam.

Yaa Allah jagalah hati, perbuatan dan lisan kami dari hal-hal yang menyebabkan murtad dan kufur. Aamiin...



Rabu, 08 Juli 2020

BIOGRAFI AGUNG (PART I) : RASULULLAH MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM

۞﷽۞

        ╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
                BIOGRAFI AGUNG (PART I) :
RASULULLAH MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM 
                •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ 
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 
__________________________________________________

 NABI_DAN_RASUL_AKHIR_ZAMAN_PENYEMPURNA_AJARAN_NABI_NABI_SEBELUMNYA

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Alloh SWT sebagai penyempurna ajaran Nabi-Nabi sebelumnya dan juga sebagai Nabi penutup zaman. Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah pada hari Senin 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 April 571M.

Nabi Muhammad dilahirkan dari rahim seorang ibu yang bernama Siti Aminah dan seorang ayah yang bernama Abdullah. Ayah Nabi Muhammad adalah anak dari Abdul Muthalib yaitu seorang bangsawan suku Quraisy yang sangat disegani, dengan kata lain Nabi Muhammad adalah cucu dari bangsawan dan konglomerat di masanya. Namun sayang saat Nabi Muhammad berada di kandungan ibunya 7 bulan, ayahnya meninggal dunia.

Jadi Nabi Muhammad sudah menjadi yatim semenjak didalam kandungan.
“Muhammad” adalah nama yang diberikan oleh kakeknya yang berarti “Yang Terpuji”. Saat dalam asuhan ibunya, Muhammad disusukan oleh ibunya pada seorang wanita dusun yang bernama Halimatus Sa’diyah, Muhammad kecil tinggal bersama ibu susunya elama kurang lebih 4 tahun. Saat itu memang budaya Arab biasa menyusukan anaknya pada perempuan dusun, diharapkan air susunya masih murni belum tercemar oleh hawa kota. 

Ada kejadian aneh saat Muhammad kecil berada pada asuhan ibu susunya yaitu suatu hari Muhammad diajak oleh seorang lelaki berwajah putih bersih dengan mengenakan pakaian putih, Muhammad kecil diajaknya ke sumur zam-zam, disana Muhammad dibelah dadanya oleh laki-laki tersebut, dan dicucinya hatinya dengan air zam-zam. Anak-anak lain yang mengetahui hal itu menceritakannya pada ibu susunya yaitu Halimatus Sa’diyah. Mengetahui apa yang telah dialami oleh Muhammad, ibu susunya menjadi khawatir dan akhirnya Muhammad dipulangkan ke ibu kandungnya yaitu Siti Aminah.

Saat Muhammad berusia 6 tahun, beliau dan ibunya pergi ke Madinah mengunjungi kerabat ayahnya namun musibah menghampirinya yaitu ibunya sakit dan meninggal di perjalanan tepatnya di tanah Abwa, jenazah ibunya dimakamkan disitu juga. Pada umur enam tahun Muhammad kecil telah menjadi yatim piatu.

Hak asuh Muhammad jatuh ketangan kakeknya yaitu Abdul Muthalib, saat diasuh kakeknya inilah Muhammad sangat disayang sehingga ia bisa melupakan kesedihannya ditinggal ayah dan ibunya. Namun hal itu hanya berlangsung selama dua tahun karena sang kakek yang sangat mengasihinya juga meninggal dunia.

Muhammad kecil yang telah yatim piatu akhirnya diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Dibawah asuhan sang paman Muhammad diperlakukan seperti anaknya sendiri dan ia juga bergaul dengan anak pamannya yang lain. Ia menggembalakan domba seperti saudara lainnya dimana saat itu penggembala domba adalah profesi yang sangat menguntungkan dan menjadikan Muhammad menjadi pengusaha kecil.

Saat Muhammad berusia 12 tahun, ia diajak oleh sang paman yang seorang eksportir, mengirim dagangan ke negeri Syam. Dalam perjalanan itu mereka dikutit oleh seorang pendeta yang bernama Buhairah. Pendeta itu melihat bahwa ada seorang anak muda yang berada dalam kafilah itu yang selalu dinaungi awan, dan di punggungnya ada toh yang berinisial “Rasul Allah”. Saat ditanyai oleh pendeta tersebut bahwa anak muda itu bernama Ahmad atau Muhammad maka sang pendeta buru-buru menemui paman beliau yang merupakan penanggung jawab perjalanan itu dan menyempaikan agar kafilah mereka harus secepatnya pulang ke Mekkah karena dikhawatirkan anak muda yang bernama Muhammad itu akan dibunuh orang Yahudi karena anak muda itu kelak akan menjadi seorang Rasul. Dimana sudah terkenal jika Yahudi terkenal sebagai pembunuh Rasul sebelumnya seperti Nabi Zakaria serta hampir membunuh Nabi Isa juga.

Setelah menerima nasihat dari pendeta tersebut akhirnya kafilah mereka segera menuntaskan urusannya di negeri Syam dan segera pulang ke Mekkah.

Pada umur 25 tahun, Muhammad berkongsi dengan Khadijah yaitu seorang janda kaya raya yang sangat terkenal. Muhammad bertugas untuk membawa barang dagangan Khadijah untuk dipasarkan ke luar negeri. Ditemani dengan seorang pembantu Khadijah yang bernama Ummu Aiman, Muhammad berangkat membawa dagangan Khadijah ke luar negeri Mekkah. Saat menjajakan dagangannya, Muhammad sangatlah jujur dan mengatakan kondisi barangnya apa adanya, dari situlah dagangan yang dibawa Muhammad laku keras dan cepat habis, Muhammad pulang membawa laba besar dan Ummu Aiman menceritakan kejujuran akhlak beliau pada majikannya, Khadijah. Mendengar cerita dari pembantunya, Khadijah diam-diam terpesona pada sosok Muhammad.

Khadijah kemudian mengungkapkan hal itu melalui orang suruhannya pada Abu Thalib, paman Muhammad untuk meminang Muhammad. Saat itu budaya Mekkah memperbolehkan perempuan menyatakan pinangannya pada laki-laki dan hal itu adalah sesuatu yang wajar (saat itu Mekkah menganut budaya matrilinear yaitu garis keturunan menganut garis ibu).

Muhammad sebenarnya juga mengagumi sosok Khadijah yang walaupun seorang Konglomerat namun tetap rendah hati serta tidak menyembah berhala. Muhammad yang saat itu terkenal sebagai “Pengusaha Muda “ yang tengah menanjak popularitasnya menyatakan kesediaannya untuk menikah dengan Khadijah yang seorang janda kaya raya berumur 40 tahun. 

Muhammad menikahi Khadijah dengan mas kawin 100 ekor unta, coba anda pikirkan betapa kayanya Muhammad saat itu, satu ekor unta untuk harga saat ini saja mencapai 10 juta, jika seratus ekor unta maka mas kawin Muhammad untuk Khadijah saat ini seperti mas kawin yang mencapai 1 miliar. Coba teman-teman jawab, pengusaha muda mana di Indonesia yang sanggup memberikan mas kawin senilai hampir satu miliar pada calon istrinya, paling cuma seperangkat alat shalat saja.

Ini membuktikan bahwa Muhammad saat itu benar-benar seorang pengusaha yang sukses dan kaya raya. Muhammad memang dipersiapkan oleh Alloh untuk menjadi pemimpin maka faktor modal termasuk finansial juga harus kuat. Jika tidak kuat secara finansial tak mungkin bisa mendanai dakwah Islam yang saat awal mendapat tantangan luar biasa, lagian gak mungkin ada orang yang mau mendengar jika seorang Rasul adalah orang yang kekurangan. Seorang Rosul Alloh bukanlah orang miskin yang suka meminta sedekah.

Rosul Alloh adalah orang yang latar belakang keluarganya baik-baik bahkan seorang bangsawan dan pastilah orang yang kuat pengaruhnya dan kaya-raya di masyarakatnya dan di jamannya. Khadijah juga tidak mungkin mau jika calon suaminya tidak seimbang dengannya, selain memiliki integritas calon suami Khadijah juga harus memiliki visi, ilmu dan kekuatan finansialnya bisa menandingi Khadijah karena suaminya harus juga bisa menjalankan bisnis milik Khadijah selain bisnisnya sendiri dan orang yang cocok itu adalah Muhammad. Begitulah Alloh mengatur dan mempersiapkan manusia pilihannya yang kelak mengemban tugas super berat dan sangat mulia sebagai Rosul Alloh yang harus memperbaiki masyarakat yang sangat rusak dan bejat menjadi masyarakat Madani yang hidup sesuai dengan aturan Alloh.

Perlu diingat bahwa Muhammad menikah dengan Khadijah bukan karena kekayaan Khadijah melainkan karena sosok Khadijah yang sangat rendah hati dan penyantun pada fakir miskin serta Khadijah tetap memegang teguh ajaran Tauhid yang dibawa oleh Nabi terdahulu yaitu hanya menyembah Alloh dan tidak menyembah berhala, hal itu sangat berkebalikan dengan tabiat wanita-wanita kaya Quraisy lainnya dimana suka memamerkan aurot, suka bersolek, pamer kekayaan, menonjolkan perhiasannya, berpesta pora, menyembah berhala dan bermegah-megahan. Khadijah adalah wanita mulia dan terjaga dari hal-hal rendah seperti itu, meskipun ia sebenarnya sangat mampu untuk melakukan hal itu karena kekayaan dan pengaruhnya yang sangat besar namun ia menjauhi hal-hal rendah itu.

Dari pernikahannya, Muhammad dan Khadijah dikaruniai enam orang anak yang bernama Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kaltsum, dan Abdullah. Muhammad juga memiliki putera yaitu Ibrahim dari ibu Mariya al-Qibthiyyah. Jadi sebenarnya putera Muhammad ada tujuh.

Baca juga :

   
    PROSES_KENABIAN_MUHAMMAD_SAW.

Sejak muda Muhammad diberi gelar Al-Amin yang berarti dapat dipercaya. Gelar ini disematkan oleh masyarakat Arab saat itu karena memang Muhammad adalah orang yang sangat jujur jika diberi amanah. Banyak orang Quraisyi yang menitipkan hartanya pada Muhammad dan pastilah aman dan tidak dicurangi. Saat itu belum ada bank seperti saat ini, sehingga jika pedagang sedang berdagang ke luar negeri seperti ke Syam atau ke negara di luar Mekkah maka hartanya di rumah dititipkan pada seseorang yang bisa dipercaya dan yang paling terkenal amanahnya jika dititipi harta benda itu adalah Muhammad.

Ada juga peristiwa yang membuat Muhammad semakin disegani masyarakat saat itu yaitu ketika Ka’bah dibersihkan dan Hajar Aswad harus kembali diletakkan pada tempat semula, setiap ketua suku saling berebut untuk meletakkannya bahkan nyaris terjadi pertumpahan darah, karena suatu kebanggaan bagi sebuah suku jika ketua suku mereka menjadi orang yang meletakkan batu hitam yang sangat mulia dan bersejarah itu. Namun kemudian sesepuh dari mereka berkata bahwa bagaimana kalau orang yang meletakkan Hajar Aswad adalah orang yang akan datang pertama kali dari balik bukit.

Dan mereka menunggu orang tersebut dan akhirnya orang tersebut adalah Muhammad Al-Amin. Maka Muhammad segera berfikir dan mengambil sehelai kain panjang, diletakkannya Hajar Aswad di tengah-tengah kain tersebut, lalu disuruhnya setiap kepala suku untuk memegang dan mengangkat ujungnya menuju tempat Hajar Aswad itu setelah sampai, Muhammad dengan tangannya yang mulia memasangkan batu hitam itu ditempatnya.

Puaslah para ketua suku atas solusi Muhammad. Bisa saja saat itu Muhammad tidak perlu membuat keputusan untuk menggelar kain dan menyuruh tiap ketua suku untuk mengangkat ujungnya, bisa saja Muhammad sendiri yang langsung meletakkan batu tersebut sendirian tanpa perlu melibatkan para ketua suku namun Muhammad bukanlah orang yang egois, beliau adalah orang yang luar biasa cerdas serta bijaksana, beliau tahu bahwa sangat membanggakan sekali jika bisa menjadi orang yang meletakkan Hajar Aswad ditempatnya maka beliau membuat keputusan tersebut agar semua suku merasa puas dan bangga. Itulah yang membuat orang sangat mengagumi pemuda yang bernama Muhammad ini. 

Muhammad sangat peka terhadap sekelilingnya, beliau sering berfikir akan kerusakan sosial yang terjadi di sekitarnya. Saat itu marak sekali di masyarakat terjadi penyimpangan sosial seperti mabuk-mabukan menjadi hal yang biasa, perampasan hak serta penindasan oleh si kaya terhadap si miskin, perbudakan, seks bebas, pemerkosaan, bermegah-megahan, mengubur bayi perempuan hidup-hidup karena memiliki anak perempuan dianggap sebagai sesuatu yang memalukan. Mungkin kebobrokan masyarakat saat itu tak jauh berbeda dengan yang terjadi di sekeliling kita saat ini.

Saat usia beliau menginjak 35 tahun, Muhammad sering mengasingkan diri keluar kota Mekkah agar lebih tenang dan dapat berfikir jernih. Sebagai seorang yang sangat peduli dengan lingkungannya dan bangsanya, Muhammad ingin melakukan sesuatu agar kerusakan moral yang terjadi di kalangan masyarakat Arab tak terus berlanjut. Namun beliau sendiri bingung harus memulai dari mana. Tempat yang beliau pilih untuk merenung dan berfikir adalah Gua Hira’.

Akhirnya pada saat usia Muhammad 40 tahun disuatu malam saat beliau sedang khusyuk berdoa pada sang Khalik, muncullah cahaya putih yang tak lain adalah malaikat Jibril dan berkata “Iqra’” yang berarti “Bacalah” dan Muhammad menjawab aku tak bisa membaca. Memang Nabi Muhammad adalah seorang yang Umi atau buta huruf. Karena saat itu sangat jarang sekali orang yangbisa membaca dan menulis jika bukan seorang yang khusus mempelajari syair dan sastra. Orang yang tidak bergulat dibidang syair jarang yang bisa membaca dan menulis.

Lalu Jibril mengatakan lagi “Iqra’” dan Muhammad menjawab aku tak bisa membaca. Kemudian Jibril mendekat dan merangkul Muhammad yang saat itu sedang ketakutan karena didatangi orang asing dan berkata padanya untuk yang ketiga kalinya “Iqra’ bismirabbikalladzii Khalaq...” Itu adalah surat AL-‘Alaq ayat 1-5 yaitu wahyu yang pertama kali turun pada Muhammad dan resmilah saat itu yaitu malam 17 Ramadhan Muhammad diangkat oleh Alloh menjadi Rasulnya.

Berikut ini adalah bunyi wahyu pertama “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Al-Alaq 96: 1-5)

Setelah menirukan Jibril membaca surat Al- ‘Alaq ayat 1-5, Nabi Muhammad pun segera pulang dengan rasa takut dan gemetar. Sesampai di rumah beliau meminta pada istri beliau Khadijah untuk menyelimutinya. Setelah tenang beliau bercerita pada Khadijah bahwa beliau telah didatangi orang yang sangat putih bersih dan tampan dan menyuruhnya untuk membaca surat Al-‘Alaq dimana isi bacaannya sangat indah dan belum pernah ada sebelumnya. 

Khadijah adalah istri yang sangat bijaksana, mendengar cerita suaminya, beliau tersenyum dan berkata “ Berbahagialah suamiku sesungguhnya itu adalah Jibril, yaitu malaikat yang juga diturunkan pada Rosul sebelum engkau.” Saat itu Muhammad belum mengerti jika itu adalah Jibril.

Lalu Khadijah pergi ke rumah saudaranya yang menjadi ahli kitab yang tetap berpegang pada ajarann Tauhid yang bernama “Waraqaq bin Naufal” dan menceritakan apa yang dialami suaminya. Waraqaq pun berkata bahwa orang yang disebut dalam kitab sebelumnya telah datang yaitu Muhammad suami Khadijah dan Waraqaq pun berpesan pada Khadijah agar menjaga sang suami sepanjang waktu karena, suaminya adalah manusia piluhan yang selama ini ditunggu tunggu kehadirannya. Waraqaq pun menambahkan bahwa jikalau ia masih muda dan sehat tentu ia akan sekuat tenaga melindungi Rosul Muhammad dan akan membelanya saat beliau nanti dimusuhi dan diusir dari Mekkah oleh orang kafir Quraisy.

Itulah keterangan Waraqaq pada Khadijah. Dan mulai saat itu Khadijah semakin kagum pada suaminya, ternyata suaminya adalah orang yang dipilih Alloh menjadi Rosul penutup zaman seperti yang sudah disebut pada kitab Taurat, Zabur dan Injil.

Setelah wahyu pertama kemudian turun wahyu kedua dan seterusnya yang intinya Nabi Muhammad disuruh untuk menyampaikan bahwa yang berhak disembah adalah Alloh SWT bukanlah lainnya buakan juga berhala-berhala Latta, Uza, Manata yang selama ini menjadi sesembahan kaum Quraisy kebanyakan. Muhammad pun kemudian menyampaikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi, saat itu yang pertama kali menerima dakwahnya tentulah istri beliau, Khadijah, kemudian Abu Bakar sahabat beliau dan kemudian Ali bin Abi Thalib, sepupu beliau.

Berikut ini adalah bunyi wahyu kedua “Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah.” (Al-Mudatsir 74: 1-7)

Dakwah sembunyi-sembunyi ini dilakukan selama 3 tahun. Biasanya beliau melakukan pertemuan di rumah Arqam bin Abi Arqam yaitu seorang pemuda Quraisy yang juga memiliki pengaruh, terpandang dan kaya-raya sehingga tak ada orang yang berani untuk mengusiknya. Karena sering melakukan kajian di rumah Arqam bin Abi Arqam inilah maka dakwah beliau ini sering terkenal dengan sebutan “Darul Arqam”. Orang yang pertama-tama masuk Islam ini terkenal dengan sebutan Assabiqunal Awwalun.

Berikut ini adalah daftar orang yang pertama kali masuk Islam :

Khadijah binti Khuwailid
Sa'ad bin Abi Waqqas
Ummu al-Fadl Lubaba
Zaid bin Haritsah
Thalhah bin Ubaidillah
Shafiyyah
Ali bin Abi Thalib
Abdullah bin Zubair
Asma' binti Abu Bakr
Abu Bakar Al-Shiddiq
Miqdad bin Aswad
Fatimah bin Khattab
Bilal bin Rabah
Utsman bin Mazh'un
Suhayb Ar-Rummi
Ummu Aiman
Said bin Zayd bin Amru
Hamzah bin Abdul Muthalib
Abu Ubaidah bin al-Jarrah
Abbas bin Abdul Muthalib
Waraqah bin Naufal
Abdullah bin Abdul-Asad
Abu Dzar Al-Ghiffari
Ubay bin Kaab
Umar bin Anbasah
Abdullah bin Rawahah
Sa’id bin Al-Ash
Abdullah bin Mas'ud
Abu Salamah bin Abdul Asad
Mus'ab bin Umair
Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam
Mua'dz bin Jabal
Yasir bin Amir
Aisyah
Ammar bin Yasir
Umar bin Khattab
Sumayyah binti Khayyat
Utsman bin Affan
Amir bin Abdullah
Arwa' binti Kuraiz
Ja'far bin Abi Thalib
Zubair bin Awwam bin Khuwailid
Khabbab bin 'Art
Abdurrahman bin Auf
Ubaidah bin Harits

Setelah tiga tahun dakwah sembunyi-sembunyi, Maka sudah saatnya Nabi Muhammad berdakwah terang-terangan. Suatu hari Muhammad mengumpulkan orang-orang Makkah di suatu tempat. Karena orang yang mengundang adalah termasuk orang yang berpengaruh maka datanglah seluruh penduduk Makkah baik itu yang berpangkat dan kaya-raya ataupun yang orang biasa sampai budakpun datang.

Lalu Muhammad Al-Amin mengatakan sesuatu yang sangat diplomatis “ Hai penduduk Makkah, percayakah kalian jika aku mengatakan ada segerombolan unta dibalik bukit itu.” Lalu orang-orang pun berkata “ Wahai Al-Amin, anda adalah orang yang tidak pernah berbohong, man mungkin kami tak percaya.” Begitulah jawaban mereka. Lalu Nabi Muhammad menyampaikan wahyu Alloh yang diterimanya dan mengajak manusia untuk hanya menyembah Alloh.

Dari dakwah secara terang-terangan ini mulailah banyak yang memeluk Islam dan juga mulailah kaum Quraisy yang merasa kepentingannya akan bergesekan mengecam keras dan memusuhi Nabi besrta pengikutnya. Islam menyerukan peersamaan hak dan tidak boleh ada kasta dalam tatanan masyarakat, ini sangat bertentangan dengan kebanyakan kaum bangsawan yang banyak memiliki budak dan mempekerjakannya tanpa upah dan banyak yang tanpa perasaan menyiksa mereka. Oleh karena itu banyak orang yang tidak suka dengan ajaran Muhammad karena membuat mereka akan kehilangan keuntungannya dan hartanya dalam mempekerjakan budak tanpa upah.

Banyak sekali ancaman, kecaman dan siksaan yang dialami oleh orang yang memeluk Islam diawalnya seperti Bilal bin Rabbah adalah seorang budak berkulit hitam yang telah Islam kemudian disiksa majikannya dengan ditindih batu besar di padang pasir di waktu siang, majikannya menyuruh Bilal untuk kembali keajaran nenek moyangnya namun Bilal tidak mau. Akhirnya setelah berhari-hari disiksa dan ketahuan Abu Bakar, Bilal pun ditebusnya dan dibebaskan dari siksaan majikannya.

Ada lagi keluarga budak yang disiksa yaitu keluarga Amar bin Yasir yang telah Islam dan ketahuan majikannya yaitu Abu Jahal lalu disiksa dengan dicambuk, ditenggelamkan ke air sampai mengelupas kulitnya, dibakar, sampai ia sudah tak bisa merasakan lagi perih kulitnya. Begitu pedih siksaan yang diterima orang Islam sampai tak tega penulis memaparkannya satu persatu. Kebanyakan siksaan itu dilakukan oleh majikan terhadap budaknya.

Namun jangan dikira orang Islam yang mendapat siksaan hanya kalangan orang miskin dan budak saja. Banyak pula pembesar kaya raya Quraisy yang telah Islam yang juga mendapat tekanan namun tentu tidak sepedih pada yang lemah. Seperti Abu Bakar, Hamzah dan Arqam bin Abi Arqam. Namun para bangsawan Islam ini harus mati-matian juga melindungi orang Islam yang lemah yang sedang disiksa serta harus berhati-hati dalam bertindak agar tidak ada celah bagi kafir Quraisy lain untuk menjatuhkannya. Ini menandakan bahwa orang Islam haruslah kuat secara keseluruhan baik imannya, finansialnya ataupun ilmunya agar tidak ada orang kafir yang berani menginjak orang Islam.


ISRA’_MI’RAJ 

Selama menyebarkan Islam, Nabi Muhammad selalu dimusuhi oleh kafir Quraisy. Namun begitu para kafir Quraisy tak berani terlalu jauh dalam memusuhinya karena Nabi Muhammad mendapat perlindungan dari pamannya yaitu Abu Thalib seorang pemimpin Quraisy yang sangat disegani. Walau Abu Thalib belum mengucap dua kalimat syahadat namun beliau sangat mendukung dakwah Nabi dan selalu melindunginya dari orang kafir lainnya yang mau menyakiti Nabi. Namun saat Abu Thalib wafat, dan pemimpin Quraisy dari bani Hasyim beralih ke yang lain, saat itu juga perlindungan terhadap Muhammad dicabut dan semakin menjadi-jadilah orang kafir memusuhi Muhammad dan orang Islam lainnya.

 Satu lagi pelindung Muhammad dalam berdakwah adalah Khadijah, istri Nabi sendiri. Sudah disebutkan diatas bahwa Khadijah bukanlah wanita sembarangan, beliau adalah wanita yang terhormat, kaya-raya dan memiliki pengaruh di kalangan orang Makkah. Dengan harta dan kedudukannya sebagai bangsawan tersebut Khadijah selalu membela Nabi dari kejahatan para kafir Quraisy yang ingin menyakiti dan membunuh Nabi. Namun saat Khadijah wafat bertambah sedihlah hati Nabi, sudah tak ada lagi orang-orang dekat yang selalu melindungi dan mendukungnya.

Tahun dimana Khadijah dan Abu Thalib wafat yang berada di tahun yang sama membuat Nabi merasa sedih begitu mendalam, tahun ini disebut tahun kesediahan atau Amul Husna.

Alloh tahu kesedihan yang dirasakan Nabi, lalu pada suatu malam, tanggal 27 Rajab setahun sebelum Nabi Hijrah ke Madinah, Nabi didatangi malaikat Jibril. Malaikat Jibril kemudian mengajak Nabi menaiki Buroq. Nabi kemudian diterbangkan menuju Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa di Palestina (Isra’) lalu naik ke Sidratul Muntaha atau langit ke tujuh (Mi’raj). Di sana Nabi menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Alloh.

Dalam perjalanan spiritual ini Nabi benar-benar merasa di cash kembali oleh Alloh setelah kesedihan yang dialaminya dan semakin bersemangat dalam berdakwah. Dalam perjalanan itu Nabi juga bertemu dengan Rasul-Rasul terdahulu serta diperlihatkan Surga dan Neraka.

Setelah pulang dari perjalanan, Nabi pun menceritakan pada sahabatnya, awalnya banyak yang heran namun karena Nabi terkenal tak pernah berbohong maka sahabat langsung mempercayainya dan semakin bertambah keimanannya. Sahabat yang pertama kali mempercayai Isra’ Mi’raj adalah Abu Bakar dan dari sinilah beliau diberi gelar As Sidiq yang artinya “yang mempercayai”.

Orang kafir yang mendengar berita tentang Isra’ Mi’raj ini malah menertawakan dan mengatai bahwa Nabi Muhammad seorang pembual dan gila namun setelah Muhammad menceritakan bahwa beliau telah bertemu dengan kafilah dagang yang akan segera menuju Mekkah dan sesaat kemudian benarlah apa yang dikatakan Nabi bahwa kafilah itupun datang. Semakin beranglah para kafir dan semakin kuat dan bertambah banyak umat yang menerima ajaran Muhammad. Semakin kejamlah perlakuan kafir Quraisy terhadap pengikut Muhammad.

Puncak dari penderitaan yang dialami orang Islam adalah ketika mereka diboikot oleh orang kafir Mekkah dari segala kegiatan sosial terutama kegiatan ekonomi. Mereka tidak diperbolehkan berdagang, tidak diperbolehkan menerima bantuan dari manapun. Banyak dari orang Islam yang kelaparan bahkan meninggal saat itu. Harta Nabi dan istrinya yang begitu banyak serta para sahabat yang kaya raya pun hampir habis untuk mendanai dakwah ini terlebih lagi saat krisis ekonomi karena pemboikotan itu. Yang lebih parah lagi mereka diusir dari rumah dan kampung halaman mereka sendiri tanpa boleh membawa hartanya sepeserpun.

Menghadapi hal ini, keputusan akhirnya dibuat oleh Nabi Muhammad dan sahabat bahwa mereka harus pindah dari Mekkah dan menyusun kekuatan diluar Mekkah. Dipilihlah Yastrib atau Madinah sebagai tujuan pindah atau hijrahnya mereka. Awalnya yang harus berangkat adalah orang Islam yang sering menerima penderitaan karena disiksa. Mereka berangkat ke Madinah berjalan kaki dan ada yang menunggang unta tanpa membawa harta benda apapun, hanya bekal makanan untuk cukup di perjalanan saja.

Jarak Makkah Madinah adalah seperti jarak Jakarta dan Surabaya dan itu ditempuh dengan berjalan kaki selama delapan hari. Bayangkan begitu berat perjuangan awal menegakkan Agama Islam yang benar ini. Sudahlah mereka mendapat siksa di Makkah lalu meninggalkan harta yang selama ini dikumpulkannya dengan susah payah guna berhijrah ke Madinah untuk mempertahankan keimanan mereka lalu mereka harus menempuh perjalanan yang begitu panjang dan berat lagi guna menuju Madinah. Itupun dengan bayangan dikejar-kejar dan dibunuh oleh orang Quraisy.

Tibalah Nabi Muhammad yang harus berhijrah. Nabi melakukan hijrah termasuk yang terakhir karena untuk memastikan orang Islam Mekkah harus berangkat duluan, terutama mereka yang sering disiksa oleh orang kafir Quraisy. Pada malam itu orang kafir Quraisy telah mengepung rumah Nabi guna membunuhnya. Lalu disuruh oleh Nabi anak paman beliau yaitu Ali bin Abi Thalib untuk menggantikan Nabi tidur di tempat tidur Nabi dan berpura-pura sebagai Muhammad. Lalu saat tengah malam para kafir tersebut tertidur pulas karena kelelahan menunggu keluarnya Nabi Muhammad. Dengan mengendap-endap Nabi pun keluar dari rumahnya lewat pintu belakang. Ditaburkannya debu ke muka kafir yang sedang tertidur pulas itu lalu dengan cepat beliau berlari menuju Abu Bakar dan berangkat bersama menuju Madinah. 

Saat fajar tiba, kafir Quraisy yang berencana membunuh Nabi pun kecewa karena mereka telah tertidur dan melihat bukan Nabi yang tidur di kamarnya melainkan Ali bin Abi Thalib, mengetahui itu segeralah kafir Quraisy itu mengejar Nabi yang sudah berangkat ke Madinah bersama Abu Bakar. Mengetahui dirinya dikejar dari belakang, Nabi dan Abu Bakar pun bersembunyi di gua Tsur. Ketika Nabi sudah berada di dalam gua, laba-laba gua pun segera membentuk jaring yang sangat lebat agar tidak ketahuan jika di dalamnya ada Nabi yang sedang bersembunyi. Orang kafir pun akhirnya sampai di muka gua Tsur dan tak melihat tanda-tanda ada orang di dalamnya, akhirnya mereka kembali ke Mekkah dan gagal lah rencana mereka untuk membunuh Nabi Alloh Muhammad SAW.

Nabi Muhammad dan Abu Bakar pun melanjutkan perjalanan, sesampainya di Quba yaitu daerah antara Mekkah dan Madinah, Nabi mendirikan Masjid yang pertama dan di namakan Masjid Quba. Pada hari ke delapan Nabi dan Abu Bakar sampai di Madinah. Beliau disambut sukacita oleh penduduk Madinah dan juga penduduk Mekkah yang telah hijrah sebelumnya. Di Madinah inilah Nabi kemudian menyusun kekuatan Islam. Pertama-tama Nabi mempersatukan kaum Muhajirin yaitu penduduk Mekkah yang telah Islam dan ikut hijrah dan kaum Anshar yaitu penduduk Madinah yang menerima keRasulan Muhammad dan memeluk Islam menjadi layaknya saudara.

Baca juga :

MASJID_NABAWI 

Kemudian Nabi mendirikan Masjid Nabawi sebagai tempat shalat dan juga konsolidasi kekuatan Islam baik secara politik dan ekonomi. Umat Islam juga mendirikan pasar sendiri yang digunakan untuk membangun kekuatan ekonomi Islam. Dari sinilah umat Islam bersatu dan menjadi besar. 

Sebelum Nabi Muhammad di Madinah, sudah banyak penduduk Madinah yang mendengar cerita tentang Islam dan mengakui Nabi sebagai Rosul namun juga banyak orang Yahudi yang tinggal di Madinah. Sehingga walau Nabi diterima oleh sebagian penduduk Madinah dan pembesar Madinah, Nabi pun harus waspada terhadap orang Yahudi. Orang Yahudi di Madinah memiliki pengaruh ekonomi yang cukup kuat.

Pasar Yahudi sangat ramai dikunjungi masyarakat Madinah, namun pasar orang Yahudi ini sering melakukan kecurangan dan harganya terkenal mahal. Mengingat pasar saat itu adalah sentra ekonomi dan pengalaman di Makkah saat diboikot karena tak memiliki pusat ekonomi sendiri, maka Nabi pun memutuskan harus mendirikan pasar. Pasar yang khusus penjualnya dan penguasanya adalah orang Islam dan harganya jauh lebih murah dari pasar Yahudi. Lama-lama pasar Islam bisa mengalahkan pasar Yahudi. Ya memang orang Islam harus memiliki kekuatan terutama di sektor strategis seperti ekonomi dan politik.

Di bidang politik, Nabi pun mulai menyusun kekuatan dengan melatih prajurit perang karena Nabi berfikir bahwa suatu saat gesekan pasti terjadi. Nabi melalui Islam selalu menyerukan agar orang kafir tidak menyembah berhala dan hanya menyembah Alloh serta tidak melakukan kecurangan dalam hidup baik itu seperti mengurangi timbangan ataupun bermegah-megahan karena hal itu membuat masyarakatnya lambat laun akan rusak dan akan melahirkan generasi yang lemah, nah orang yang merasa kepentingannya bergesekan seperti bangsawan yang kekayaannya dari membuat patung berhala, pedagang yang suka curang dan juga bangsawan yang kedudykannya terancam tentu tidak senang dengan ajaran yang dibawa Muhammad karena akan merugikan dirinya inilah yang memerangi Islam dan menjatuhkan orang Islam dengan segala cara, baik itu dengan cara trik halus atau dengan senjata secara langsung.

Inilah yang membuat Nabi berfikir Islam harus bisa memiliki prajurit yang tangguh untuk melindungi orang Islam dari serangan orang kafir yang tidak mau menerima kebenaran. Nah, tuh kan teman, orang Islam itu harus kuat disegala bidang. Di bidang keimanan harus kuat tak mudah goyah, dibidang ekonomi juga harus kuat dan menguasai apalagi di bidang politik dan keamanan juga harus tangguh agar tak mudah di pecah belah dan diinjak oleh orang yang gak suka kebenaran Islam.


PERJANJIAN_HUDAIBIYAH 

Pada tahun 628M sekitar 1400 Myslim menuju Mekkah untuk melaksanakan ibadah Haji. Namun kafir Quraisy menghadangnya diluar Mekkah karena mereka sebenarnya mulai takut akan kekuatan Islam. Hampir saja saat itu terjadi peperangan kembali. Namun akhirnya Nabi Muhammad mengajak kafir Quraisy berunding dan meyakinkan bahwa kedatangan mereka benar-benar untuk ibadah Haji.

 Akhirnya Kafir Quraisy yang diwakili Suhail bin ‘Amru setuju untuk berunding. Disebuah tempat anatara Makkah dan Madinah yaitu Hudaibiyah terjadilah perundingan yang terkenal dengan perundingan Hudaibiyah yang berisi :
"Dengan nama Tuhan. Ini perjanjian antara Muhammad (SAW) dan Suhail bin 'Amru, perwakilan Quraisy. Tidak ada peperangan dalam jangka waktu sepuluh tahun. Siapapun yang ingin mengikuti Muhammad (SAW), diperbolehkan secara bebas. Dan siapapun yang ingin mengikuti Quraisy, diperbolehkan secara bebas. Seorang pemuda, yang masih berayah atau berpenjaga, jika mengikuti Muhammad (SAW) tanpa izin, maka akan dikembalikan lagi ke ayahnya dan penjaganya. Bila seorang mengikuti Quraisy, maka ia tidak akan dikembalikan. Tahun ini Muhammad (SAW) akan kembali ke Madinah. Tapi tahun depan, mereka dapat masuk ke Mekkah, untuk melakukan tawaf disana selama tiga hari. Selama tiga hari itu, penduduk Quraisy akan mundur ke bukit-bukit. Mereka haruslah tidak bersenjata saat memasuki Mekkah"


PERANG_BADAR 

Orang kafir Mekkah tak pernah begitu saja melepaskan Muhammad dan pengikutnya walau sudah hijrah ke Madinah, mereka takut jika suatu hari kelak Muhammad semakin kuat dan ganti menyerbu Mekkah. Oleh karena itu mereka tetap melakukan penghasutan terutama pada Yahudi Madinah agar terus mengganggu Muhammad dan tak membiarkannya menjadi besar. Peperangan kecil pun sering terjadi antara kaum Muslimin dan kaum kafir Quraisy, Perjanjian Hudaibiyah banyak isinya yang dilanggar sepihak oleh kafir Quraisy. Akhirnya meletuslah peperangan yang sesungguhnya yang jauh lebih besar dari perang-perang kecil sebelumnya inilah kemudian yang terkenal dengan nama Perang Badar.

Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke dua Hijriah. Perlu diketahui bahwa sejak pertama kali Nabi Muhammad datang ke Madinah saat hijrah ditetapkan sebagai tanggal satu Hijriah dan menjadi penanggalan khusus untuk Islam sampai sekarang. Perang Badar terjadi di daerah Badr, Hijaz sebelah barat semenanjung Arab. Badr adalah daerah yang banyak terdapat sumur sumber mata air yang biasa digunakan musafir untuk rehat dan meminum airnya menghilangkan dahaga selepas perjalanan jauh mengarungi gurun pasir.

Perang Badar terjadi karena umat Islam sudah sangat sering didzalimi oleh orang kafir Quraisy. Walaupun perjanjian telah disepakati tetapi orang kafir Quraisy terus saja melanggarnya duluan. Awalnya umat Islam berusaha sabar namun para kafir itu terus-menerus menginjak-injak martabat umat Islam sehingga tak ada jalan lain kecuali perang untuk membela martabat umat Islam. Sewaktu kaum Muhajirin berhijrah ke Madinah dan meninggalkan hartanya seperti rumah, ternak dan perkebunan di Mekah ternyata harta mereka dijual oleh para kafir Quraisy.

Tentu saja hal ini membuat orang Islam berang. Sewaktu muslim Madinah tahu bahwa pimpinan kafir Quraisy yang bernama Abu Sufyan dan para pengikutnya akan berdagang dan akan melewati daerah Badar, Nabi Muhammad menyusun rencana untuk mencegat Abu Sufyan disana. Mengapa hal itu akan dilakukan karena perjalanan dagang Abu Sufyan itu didanai oleh harta Muhajirin yang ditinggal di Mekkah dan secara sepihak di jual dan di hak-i oleh kafir Quraisy, sehingga sudah sepatutnya jika harta yang seharusnya milik Muhajirin itu di minta kembali. 

Kemudian Nabi mulai menyusun kekuatan, Nabi mengerahkan sekitar tuga ratusan bala tentara perang dari Anshar dan Muhajirin untuk diberangkatkan ke Badar dan harus sampai duluan sebelum Abu Sufyan sampai disana. Sesampainya di Badar, Nabi menginstruksikan untuk menguasai satu sumur Badar dan menimbun sumur yang lain agar para kafir tak bisa mengambil air minum. Abu Sufyan yang sudah dalam perjalanan menuju Badar mendengar hal itu dan memerintahkan seorang utusan untk ke Mekkah dan mengirim pasukan bantuan berjumlah seribu orang. Secara kasat mata kekuatan Muslim hanya sepertiga dari kekuatan kafir, namun Muslim sudah memiliki strategi jitu yaitu menguasai sumur Badar. 

Pada 17 Ramadhan, kedua pasukan bertemu, peperangan itu dimulai dengan duel satu lawan satu dari pihak Muslim dan dari pihak kafir. Kemudian Nabi menyeru pada pasukannya agar mempertahankan serangan jarak jauh saja untuk meminimalisir korban. Akan tetapi peperangan terlanjur berkobar sehingga harus benar-benar bertemu musuh dari jarak dekat.

Nabi Muhammad menjadi pemimpin terdepan di peperangan ini. Sembari berperang beliau memohon pada Alloh agar memenangkan umat Islam di peperangan ini jika tidak maka tamatlah riwayat Islam dari muka bumi. Alloh adalah sebaik-baik penjaga, DIA akan menjaga agama yang Haq yaitu Islam dari makar orang-orang kafir. Alloh pun menurunkan beribu tentara malaikat yang bertanda khusus untuk membantu Nabi Muhammad dan kaum Muslimin.

Dalam Al-Quran dijelaskan melalui surat Al-Imran ayat 123 :
“Dan sesungguhnya Allah telah menolong kamu mencapai kemenangan dalam peperangan Badar, sedang kamu berkeadaan lemah (kerana kamu sedikit bilangannya dan kekurangan alat perang). Oleh itu bertaqwalah kamu kepada Allah, supaya kamu bersyukur (akan kemenangan itu). (Ingatlah wahai Muhammad) ketika engkau berkata kepada orang-orang yang beriman (untuk menguatkan semangat mereka): "Tidakkah cukup bagi kamu, bahawa Allah membantu kamu dengan tiga ribu tentera dari malaikat yang diturunkan?," Bahkan (mencukupi. Dalam pada itu) jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan mereka (musuh) datang menyerang kamu dengan serta-merta, nescaya Allah membantu kamu dengan lima ribu malaikat yang bertanda masing-masing.”

Perang berlangsung selama kurang lebih setengah hari, dan akhirnya pihak Muslim menang dari kafir Quraisy walaupun kekuatan kafir 3 kali kekuatan Muslim. Nabi beserta umat Islam pun kembali ke Madinah dengan membawa rampasan perang yang banyak yang memang secara peraturan sudah menjadi hak yang menang.
Perang Badar adalah perang yang sangat penting bagi Islam karena lewat perang inilah status Quo kekuatan kafir Quraisy Mekkah yang terkenal kuat di semenanjung Arab akhirnya terpatahkan.

Perang ini juga membuktikan bahwa Muhammad sebagai Rasul dan Pemimpin Masyarakat Islam yang saat itu berpusat di Madinah tidak bisa dipandang sebelah mata dan merupakan kekuatan baru di semenanjung Arab. Begitulah Alloh memenangkan orang-orang Islam.


PERANG_UHUD 

Setelah kekalahan telak kafir Quraisy di perang Badar, mereka sangat membenci Nabi dan berusaha menyusun kekuatan untuk membalas dendam pada Nabi dan pengikutnya. Bagaimana tidak para kafir Quraisy yang jumlahnya tiga kali lipat dan peralatan lebih canggih bisa kalah dan banyak sekali tokoh kafir Quraisy yang gugur dalam perang Badar. 

Akhirnya pada bulan syawal tahun ketiga hijriyah kafir Makkah berencana menyerang Madinah, mendengar ini, Nabi dan sahabat menyusun strategi dan berencana menghadang mereka di luar Madinah yaitu di Gunung Uhud yaitu sebuah gunung yang tingginya 128m di sebelah utara Madinah kurang lebih 5,5 km dari Masjid Nabawi.

Tibalah pasukan Muslim duluan di Uhud sebelum pasukan kafir datang, Nabi memerintahkan prajurit ahli panah keatas gunung Uhud agar bisa menguasai medan. Saat dua pasukan berhadapan mulailah pertempuran dan Nabi memerintahkan prajurit panah menghhujani anak panah ke arah musuh dan musuh pun kocar-kacir dan mundur. Melihat musuh mundur prajurit panah turun gunung mengambil harta rampasan perang padahal Nabi belum memerintahkan untuk turun. Akhirnya kafir Quraisy mengetahui jika atas bukit lemah pertahanannya, mereka naik keatas bukit dan ganti menghujani pasukan muslim yang sibuk mengumpulkan rampasan perang di bawah. 

Dari situlah akhirnya pasukan muslim mengalami kekalahan. Banyak sahabat yang gugur. Nabi pun mengalami luka yang sangat serius. Umat Muslim kalah dalam perang Uhud karena tidak mematuhi perintah Rasul dan lebih silau harta rampasan perang. Ini benar-benar menjadi pelajaran berharga buat Umat Islam di kemudian hari.

Baca juga :

PERANG_AL_AHZAB_ATAU_PERANG_KHANDAK 

Walau kaum Muslim sudah kalah di perang Uhud namun kaum kafir tidak puas begitu saja, mereka tetap ingin menghabisi pengikut Muhammad. Mereka melakukan penghasutan kaum Yahudi Madinah agar terus melakukan perlawanan pada umat Muslim. Mereka bersekutu menyusun kekuatan untuk menghancurkan kekuatan Muhammad.

Pada tanggal 7 Syawal tahun 5 Hijriyah, kaum kafir Quraisy dan kaum Yahudi Madinah bersatu mengepung Madinah. Mereka semua berjumlah 10 ribu orang lebih sedangkan kekuatan umat Islam saat itu hanya 3000 orang saja.

Jadi rencananya umat Muslim akan diserang dari dua arah yaitu dari muka oleh kafir Quraisy dan dari belakang oleh Yahudi Madinah. Umat Muslim pun berkumpul dan berunding, strategi apa yang akan digunakan untuk menghadang musuh. Akhirnya seorang sahabat yang bernama Salman Al Farisi memberi usul untuk sesegera mungkin menggali parit mengelilingi Madinah agar musuh bingung untuk mencapai Madinah tak ada jalan.

Dengan kekuatan iman dan semangat jihad yang membara, umat Muslim dan Nabi bersama membangun parit itu. Nabi Muhammad berdoa pada Alloh SWT “Ya Allah, yang menurunkan kitab dan cepat membuat perhitungan! Kalahkanlah kaum Ahzab dan goncangkanlah pendirian mereka.” Akhirnya pertolongan Alooh pun datang, sebelum sempat terjadi pertempuran sengit tiba-tiba terdapat badai pasir yang mengocar-kacirkan pertahanan musuh. Dan akhirnya musuh pun mundur berkat pertolongan Alloh terhadap Muslim Madinah.

Kota Madinah dan Nabi beserta pengikutnya akhirnya terselamatkan. Dalam Al-Quran situasi ini digambarkan dalam surat Al-Ahzab ayat 9-11 sebagai berikut :
“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepada kalian ketika datang kepada kalian pasukan, lalu Kami mengirimkan kepada mereka angin taufan dan pasukan yang tidak dapat kamu lihat.”


PERANG_MU’TAH 

Pada tanggal 5 Jumadil Awal tahun 8 Hijriyah terjadilah pertempuran yang sangat sengit antara pasukan Islam dengan pasukan terkuat di muka bumi ini yaitu pasukan Bangsa Rum. Pasukan Islam yang hanya berkekuatan 3000 orang dipaksa melawan pasukan Romawi atau Bangsa Rum yang berkekuatan 200.000 orang. Perang ini disebut Perang Mu’tah karena terjadi di daerah Mu’tah yang sekarang menjadi wilayah kekuasaan Yordania.

Perang ini terjadi dikarenakan kesombongan Raja Heraklius Sang Penguasa Romawi saat itu. Ketika Rosullullah mengutus seorang utusan, utusan tersebut malah dipenggal kepalanya. Tak sampai disitu usaha Nabi Muhammad untuk menyampaikan dakwahnya pada Raja Heraclius, beliau lalu mengirim 15 orang utusan damai sekaligus tetapi hal yang sama juga terjadi yaitu ke lima belas orang utusan tersebut juga dibunuh. Padahal menurut peraturan diplomatik saat itu tidak boleh utusan suatu negara dibunuh, itu sama saja menghina negara yang mengutusnya dan mengajak perang.

Akhirnya untuk membela kedaulatan negara dan membela harga diri Islam Rosulullah pun memutuskan untuk mengirim pasukan terbesarnya yang hanya 3000 orang, suatu pasukan terbesar yang dimiliki Madinah saat itu setelah perang Al-Ahzab. Nabi Muhammad sebenarnya sadar bahwa Romawi adalah negara adidaya yang sangat kuat dan sulit untuk ditaklukkan, namun hal itu harus dilakukan karena lambat laun suatu saat bisa saja Pasukan Romawi yang menyerang Madinah.

Menghadapi kekuatan musuh yang begitu besar, Rosul Muhammad pun langsung menunjuk tiga panglima perang sekaligus. Itulah pertama kalinya Nabi Muhammad menunjuk tiga panglima perang sekaligus karena kekuatan Romawi yang begitu besarnya.

Berikut ini adalah sabda beliau :
“Pasukan ini dipimpin oleh Zaid bin Haritsah, bila ia gugur komando dipegang oleh Ja’far bin Abu Thalib, bila gugur pula panji diambil oleh Abdullah bin Rawahah.”
Benarlah perkiraan Nabi Muhammad, saat peperangan berkecamuk satu per satu panglima perang Muslim gugur.

Saat sudah tak ada lagi pemimpin perang, para prajurit Muslim berunding untuk menentukan penggantinya. Akhirnya dipilihlah Khalid bin Walid, seorang mantan panglima perang kafir Quraisy yang baru masuk Islam. Awalnya saat masuk dijajaran prajurit Islam, Khalid bin Walid hanya seorang prajurit biasa walau sebelumnya ia adalah seorang panglima perang di kafir Quraisy.

Saat ia belum masuk Islam dan saat memimpin perang di pasukan kafir Quraisy, Khalid bin Walid terkenal akan strategi jitunya sehingga ketika tiga panglima perang Islam syahid di medan Mu’tah, ialah yang paling cocok menggantikan sebagai pemimpin. Sebenarnya Nabi pun sudah memprediksi akan hal ini. Nabi meletakkan Khalid bin Walid awalnya sebagai prajurit biasa hanya ingin menguji apakah ia masuk Islam karena Alloh atau karena jabatan. Dan ternyata Khalid bin Walid lulus dengan ujian itu.

Khalid segera menyusun strategi. Ia sadar untuk menghadapi pasukan Romawi yang begitu kuat ia harus mempunyai tak-tik jitu. Akhirnya sisa pasukan Islam yang hanya sedikit ia bagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok harus selalu berganti posisi. Sayap kiri harus berganti ke sayap kanan, bagian depan harus segera berganti ke bagian belakang agar musuh mengira pasukan Islam mendapat bala bantuan lagi dan lebih banyak. Kemudian Khalid juga menyerukan agar pasukan berkuda membawa pelepah yang disapukan ke tanah agar debu berterbangan sehingga dikira musuh jumlah mereka banyak.

Melihat pasukan Islam seperti bertambah banyak, musuh pun mulai ciut hatinya. Sebenarnya musuh mengakui semangat pasukan Islam walau jumlahnya sedikit, mebuat musuh kualahan juga. Akhirnya musuh pun mundur. Pasukan Romawi mundur dari peperangan dan pasukan Islam yang jumlahnya jauh lebih sedikit dan peralatannya juga masih jauh kalah canggih memenangkan pertarungan Mu’tah ini dengan strategi cerdik dan tentu saja pertolongan Alloh.

Pertempuran Mu’tah ini menjadi awal dari pertempuran antara Arab dan Romawi yang kemudian Romawi akhirnya jatuh ke pemerintahan Islam melalui Muhammad Al-Fatih II seorang pemuda sekaligus Raja Islam yang sangat khusyu’ dalam beribadah dan sangat cerdas serta amanah dalam memimpin.

Masih banyak peperangan lain yang harus dihadapi Nabi dan orang Muslim saat itu guna menegakkan hukum Alloh SWT, namun tidak penulis lakukan karena space nya terbatas.


FATHUL_MAKKAH 

Eksistensi Nabi Muhammad dan pemerintahan Islam Madinah semakin kuat dan juga di mata dunia Madinah mulai diperhitungkan sebagai kekuatan baru. Hal ini membuat para Quraisy Mekkah semakin ciut nyali. Namun begitu mereka tetap saja membuat gara-gara namun tidak langsung menyerang Madinah akan tetapi menyerang sekutu Madinah yang kecil-kecil. Seperti yang terjadi pada Bani Khaza’ah yang merupakan sekutu Islam/Madinah. Kafir Quraisy Mekkah melalui sekutu kafirnya Bani Bakr menyerang Bani Khaza’ah dan menewaskan 20 orang dari Bani Khaza’ah. 

Mendengar laporan dari utusan Bani Khaza’ah, Nabi Muhammad pun geram karena hal itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati antara pihak Islam/Madinah dengan pihak kafir Quraisy Mekkah yaitu perjanjian Hudaibiyah yang salah satu isinya adalah selama sepuluh tahun tidak boleh saling menyerang. Hal ini berarti pihak kafir Quraisy yang memulai minta perang duluan.

Akhirnya Rasululloh pun mengkonsolidasi pasukannya yang saat itu sudah mencapai 10.000 orang berangkat menuju Mekkah. Ditengah perjalanan banyak yang bergabung bersama pasukan Islam seperti Abbas bin Abdul Muthalib, Abu Sufyann bin Haris bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Al-Mughirah, tentu saja pemuka Quraisy tersebut bergabung juga dengan membawa pasukan masing-masing. Dengan begitu kekuatan pasukan Islam pun semakin banyak dan kuat.

Ditengah perjalanan mereka istirahat dan berkemah di Marr Al-Zhahran, sebuah daerah dekat dengan kota Makkah. Mereka membuat api unggun yang besar disana sehingga terlihat oleh masyarakat Makkah menyebabkan rasa takut dan was-was. Akhirnya keesokan harinya mereka tiba di Makkah. Pasukan dibagi menjadi empat bagian. Pertama dipimpin oleh Zubair bin Al-Awwam yang memasuki Mekkah dari Utara. Kedua dipimpin oleh Khalid bin Walid yang memasuki Mekkah dari Selatan. Ketiga dipimpin oleh Sa’d bin Ubadah dan puteranya Qais bin Sa’d yang masuk dari Barat. Yang ke empat dipimpin oleh Abu Ubaidahbin Al-Jarrah yang bersama Nabi Muhammad melalui barat laut. 

Dalam memasuki Makkah dari segala penjuru itu, Nabi berpesan agar jangan sampai menumpahkan darah kecuali terpaksa. Akhirnya seluruh kaum Muslimin berhasil masuk ke kota Mekkah tanpa ada pertumpahan darah kecuali yang dipimpin oleh Khalid bin Walid yang diserang oleh sekelompok Quraisy yang mengakibatkan dua orang syahid dari pihak Muslim.

Mereka semua kemudian memasuki Ka’bah dan membersihkan Ka’bah dari segala berhala. Lalu Nabi Muhammad SAW memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan Adzan dan mereka semua shalat berjamaah. Setelah itu Rosulullah berseru pada seluruh penduduk Makkah yang dahulu pernah menyiksa dan merampas hak kaum Muslimin serta mengusirnya dari kampung halaman.

Rosul pun berseru sebagai berikut :
“Menurut dugaan kalian, apa yang akan aku lakukan terhadap kalian?
“Kami berharap yang baik-baik wahai saudara yang mulia dan putra saudara yang mulia.” Jawab penduduk Mekkah
“Tidak ada hukuman sama sekali atas kalian. Hari ini Allah telah mengampuni kalian.”

Begitulah akhlak Rosulullah yang akhirnya membuat penduduk Makkah berbondong-bondong masuk Islam. Peristiwa ini terkenal dengan nama Fathul Makkah atau penaklukan kota Makkah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 8 Hijriyah tanggal 20 Ramadhan.


Baca juga :

BERSAMBUNG KE BAGIAN II ( PART II ) .....

Minggu, 31 Juli 2016

KETIKA AKU BERHIJAB DAN 13 MANFAAT MENGGUNAKAN JILBAB BAGI WANITA MUSLIMAH


KETIKA AKU BERHIJAB DAN 13 MANFAAT MENGGUNAKAN JILBAB BAGI WANITA MUSLIMAH


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


KETIKA AKU BERHIJAB
-------------------------------------------------


"Aku belum siap.......!!"
Pekikku dalam hati, setiap kali orang menanyakan mengenai kapan aku berhijab?. Berbagai alasan ku lontarkan sebagai pembenaran atas keputusan yang aku ambil. “Yang pentingkan hati kita dulu yang dijilbab, baru deh setelah itu menutup aurat dengan jilbab,” salah satu alasanku.

Tak hanya itu, aku pun menutup mata bila melihat buku-buku mengenai kewajiban berhijab bagi wanita muslim, “Lebih baik enggak pernah baca buku ini deh, setidaknya enggak dosa karena kita enggak tahu,” ujarku sendiri. Ternyata aku salah, mungkin semua orang bisa aku bodohi dengan argumen-argumenku yang cerdas, namun aku tak bisa membodohi hati ini.

Pengetahuan agamaku memang tidak begitu banyak, namun sebagai seorang yang terpelajar, aku tahu apa yang boleh dan dilarang oleh agamaku. Berhijab/ berjilbab adalah salah satu kewajiban wanita muslim yang aku sadari, tapi sungguh bukan hal yang mudah untuk memutuskan kapan aku harus memulai mengenakannya.

Pergolakan batin dan ketakutan akan pendapat orang-orang sekitar, seringkali membuatku mengurungkan niat mulia itu. Berbagai alasan kupakai untuk membenarkan keputusanku untuk tetap tidak menggunakan hijab, dan itu berlangsung cukup lama. Meski aku menghindari untuk membaca ayat ataupun buku yang mengharuskan setiap wanita muslim berhijab, namun ternyata Allah memiliki caranya sendiri dalam “menyentuh” kalbuku. Tak perlu lewat mimpi ataupun menunggu sebuah peristiwa istimewa untuk mendatangkan hidayah Allah, karena apa yang sudah diwajibkan Allah tak bisa ditawar-tawar lagi, dan hanya ada dua pilihan saja bagi kita, dan itu bukanlah mau atau tidak, siap atau tidak, tapi apakah kita PATUH atau tidak?.

‘Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata [Qs.Al-Ahzab: 36]

Sebagai seorang muslim, aku juga ingin tampil cantik dengan memperlihatkan rambutku dan memakai pakaian yang menurutku bisa membuat mata kaum adam terpesona. Karena itulah, setiap orang bertanya mengenai kapan aku berhijab, aku selalu mengatakan “mohon doanya yaa, semoga cepat mendapat hidayah Allah,” namun aku malu sekali mendengar kalimat itu, karena hanya mencerminkan kebodohanku sebagai manusia yang tidak menggunakan anugerah yang diberikan Allah dengan baik. Bagaimana kita mengharapkan orang lain mendoakan kita? Sementara kita sendiri tak ada usaha menuju ke arah sana. Atau “Aku belum siap!,” lalu kapan kita akan merasa siap? 2 tahun, 5 tahun atau 10 tahun lagi? Apakah kita yakin bahwa dalam waktu tersebut, Allah masih memberikan kita hidup? Atau malah hanya tertinggal penyesalan seumur hidup? Sebagai orang yang rasional, aku berupaya mencari jawaban sendiri atas apa sebenarnya yang aku khawatirkan mengenai Hijab? Kenapa aku harus memakainya, bukankah kecintaan pada Allah sudah cukup diwujudkan dengan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya? Mengapa harus berhijab segala sih? Itulah pertanyaan-pertanyaanku. Kok banyak? Ya, karena aku ingin berhijab karena kesadaranku sendiri, bukan karena desakan orang lain, apalagi hanya karena ingin menyenangkan seseorang saja.

Akupun mulai mencoba menjawab beberapa pernyataan-pernyataan yang selama ini selalu aku gunakan sebagai pembenaran. Tentu saja tanpa ingin menyinggung pihak manapun apalagi menyindir, hanya saja aku yakin bahwa salah satu pernyataan yang akan kusebutkan ini, juga merupakan pernyataan yang sering digunakan oleh kebanyakan wanita sebagai ‘alasan’ untuk membenarkan tindakannya.

Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan adanya tulisan ini, hanya saja sebagai muslim kita wajib saling mengingatkan dalam kebaikan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, dan insyaAllah dapat memperkuat keimanan kita untuk menjalankan segala aturan Allah SWT.

1. “Bukankah lebih baik men’jilbab’kan hati dulu sebelum menutup aurat kita?”.

Faktanya: Wanita yang berhijab belum tentu sudah ‘sempurna’ atau memiliki hati tanpa noda. Manusia adalah tempatnya salah dan dosa, karena itu meskipun berjilbab kita pasti akan selalu melakukan kesalahan-kesalahan dalam hidup ini, karena tak ada manusia yang sempurna. Jadi, alasan lebih baik memperbaiki hati dulu atau memperbaiki perilaku, itu semua hanya alasan mengada-ada ataupun mustahil. Dengan berjilbab justru akan menghindarkan kita dari orang-orang yang ingin mengajak pada maksiat.

Memang tak dapat dipungkiri, ada beberapa wanita yang ‘memanfaatkan’ jilbab untuk hal-hal negatif, ataupun memakai jilbab tapi tetap melakukan maksiat sehingga membuat citra jilbab menjadi ternoda. Namun, itu adalah kesalahan individu, bukan aturan Allah yang telah memerintahkan kita semua untuk bertakwa dan melakukan segala yang diperintahkan-Nya. 

‘Hai anak Adam, Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik.’ [Qs. al-A'raaf 26]

Pakaian dan perhiasan itu adalah dua aspek kemajuan dan peradaban. Meninggalkan keduanya berarti kembali kepada kehidupan primitif yang mendekati kepada kehidupan hewani. Sedangkan sebagai seorang wanita, harta yang paling panting dan wajib kita jaga adalah kemuliaan, rasa malu, dan kehormatan diri. Istiqomah atau tidaknya seseorang dalam hijrah ke jalan Allah dengan memakai hijab, itu tergantung pada niat awalnya. Apakah untuk kepentingan dunia (ingin dinilai baik oleh lingkungan, ingin menarik hati pria dll) atau murni karena ingin mendapatkan Ridho Allah SWT. Semuanya itu bisa dilihat dengan jelas dari perilakunya sehari-hari.

2. “Aku belum siap untuk berjibab”.

Kekhawatiran akan ditinggalkan teman, dianggap enggak ‘gaul’, ataupun takut lawan jenis tak tertarik lagi jika kita menutup aurat, sering kali membuat kaum hawa mengatakan bahwa ia tidak siap. Karena mereka tahu, jika berjilbab maka mereka tak mungkin lagi memperlihatkan betapa indahnya rambut mereka atau betapa mulusnya kaki dan kulit mereka.

Faktanya: Tak perlu takut, karena saat ini sudah banyak sekali baju-baju muslimah yang syar'i.  Dengan berjilbab, seorang wanita bukan hanya akan terhindar dari perbuatan maksiat, tapi juga bisa melindungi dirinya sendiri. Ada sedikit cerita mengenai seorang teman yang cantik dan sejak dulu memiliki banyak penggemar pria. Suatu hari, dia memutuskan untuk berjilbab dan menurutku dia menjadi terlihat jauh lebih cantik memakainya. Namun sayang, sejak ia berjilbab banyak pria yang tadinya begitu mengejar-ngejarnya kemudian mundur teratur karena menganggap ia sudah berada di ‘level’ yang berbeda. Berkurangnya para penggemar pria, rupanya cukup mempengaruhi temanku itu, dan akhirnya kembali membuka hijab nya tersebut dan mulai memamerkan rambut indahnya dan memasang foto-foto yang memperlihatkan keindahan tubuhnya. Sungguh sangat disayangkan, karena dia baru saja melepas rahmat Allah yang ditaruh dalam genggamannya. Teman, kenikmatan dunia ini hanya sesaat dan enggau telah menukarnya dengan jaminan kebahagiaan yang kekal di akherat kelak.

‘Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ [Qs. al-Ahzab : 59]

Ayat tersebut menunjukkan kewajiban kita kaum wanita muslim untuk berhijab, sekaligus menjelaskan bahwa pria dalam hal ini adalah ayah atau suami kita, wajib menutup aurat semua kaum wanita dalam keluarganya. Ini jugalah yang menjadikan salah satu alasanku untuk berhijab, yaitu “karena aku ingin menyelamatkan ayahku dari api neraka”. Sebagai seorang anak, aku tak mau di akherat nanti ayahku diminta pertanggungjawabannya, karena keegoisan ku yang hanya mementingkan duniawi. Aku tak ingin ada penyesalan suatu hari nanti, karena itu selagi ada umur, selagi ayahku masih ada dan sehat, aku ingin memberinya sebuah jaminan yang dijanjikan Allah SWT, yaitu surga.

Rambut dan seluruh bagian tubuh ini adalah milik Allah, dan Allah ingin agar pemberian-Nya ini ditutupi dengan indah dan hanya bisa diperlihatkan pada orang yang sudah memiliki hak atas diri kita. Teman, jangan takut kehilangan 1000 penggemar pria yang selama ini mengejar dan mengagumi kita, karena Allah menjanjikan satu pria shaleh yang akan membahagiakan dan mendampingi kita sampai akhir kelak. 

Yakinlah apa yang telah diperintahkan Allah pasti akan mendatangkan kebaikan bagi umatnya. Jangan pernah ragu akan janji Allah SWT, karena Ia pasti akan menepatinya. Teman, hidup ini terlalu berharga untuk disia-siakan, karena itu jangan menunda sesuatu yang baik selagi kita bisa melakukannya, sebab kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari esok, apakah rambut ini masih sempat untuk ditutupi oleh hijab? Ataukah yang tersisa hanyalah sebuah penyesalan mendalam?!

Sama hal nya seperti orang yang sedang jatuh cinta, katika kita mulai belajar untuk mencintai Allah, maka insyaAllah apapun yang Allah perintahkan akan kita lakukan dengan keikhlasan hati, karena hanya satu tujuan kita, yaitu untuk mendapatkan ridha Allah SWT, dan ketika Allah sudah ridho, maka siapa makhluk di dunia ini yang bisa menghalangi segala rejeki dan rahmat-Nya? Tentunya tak ada. Betapa banyaknya keuntungan yang bisa kita peroleh jika kita mau berjilbab dan terus memperbaiki diri untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Jadi, janganlah menutup mata dan hatimu lagi atas perintah Allah. Segeralah berjilbab dan jadilah muslim yang istiqamah, karena dengan begitu kita bisa meraih kebahagian dunia dan akherat kelak.

3. “Minta doanya yaa, semoga Allah memberikan hidayah sehingga aku bisa berjilbab”.

Menurut saya karena berjilbab itu adalah sebuah kewajiban dan bukan sebuah pilihan, maka kalimat di atas kurang tepat karena masalah kepatuhan adalah urusan seorang hamba dengan Allah SWT langsung. Sedangkan kita sebagai sesama muslim hanya bisa saling mengingatkan dan mengajak dalam kebaikan saja.

Yang paling penting disini adalah tindakan kita, karena seberapa banyakpun orang yang mendoakan kita, namun kalau kita sendiri menutup mata dan hati akan perintah yang sudah jelas ada dalam Al Quran, maka akan sia-sia saja. Teman, tak ada ruginya memakai hijab. Kita justru akan terlihat lebih cantik dan rapih. Rambutmu akan semakin sehat karena selalu terlindung, begitupula dengan kulitmu yang akan selalu terjaga kehalusan dan keindahannya karena selalu tertutupi oleh pakaianmu yang sasuai syareat Islam. 

‘…. dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …’ [Qs. al-Ahzab : 33].

Jadi, tunjukkanlah kebanggan kita sebagai seorang muslimah.  Jadilah wanita shalehah yang bisa menjaga kehormatan diri dan keluarganya, dan peliharalah rasa malu karena itu adalah bagian dari iman kita. Pakailah jilbabmu dan sambutlah hari baru, hari dimana rahmat Allah akan selalu menyertai setiap langkahmu. 




13 MANFAAT MENGGUNAKAN JILBAB BAGI WANITA MUSLIMAH 

------------------------------------------------------------------------



Manfaat menggunakan jilbab selain dekat dengan Allah juga akan dekat dengan batin yang bersih. Berhijab merupakan kewajiban bagi setiap muslimah di dunia, karena berhijab merupakan salah satu dari sunnah Rasullullah SAW. dan merupakan syariat agama yang harus dilaksanakan.


Di era sekarang ini, semakin banyak para wanita menggunakan jilbab tanpa tahu manfaat menggunakan jilbab itu sendiri. Kebanyakan dari mereka hanya tahu bahwa memang di anjurkan untuk wanita menggunakan jilbab guna menutupi auratnya dan menjauhi segala maksiat.


Tapi tahukah kalian para wanita? Bukan hanya untuk itu saja kita menggunakan jilbab. Selain untuk meningkatkan ketaqwaan seorang muslimah, berhijab juga memiliki manfaat lainnya. Berikut adalah manfaat menggunakan jilbab bagi kesehatan dan tentunya juga dalam memperdalam ajaran agama.


1. Menaati Perintah Agama


Berjilbab merupakan salah satu sunnah Rasullullah SAW dalam ajaran islam, artinya ketika menggunakan jilbab kita telah melakukan salah satu sunnah Rasullullah dan mendekatkan diri kepadaNYA.


2. Terhindari dari godaan untuk centil dan tidak sopan


Dengan berjilbab wanita muslimah akan berpikir 100x untuk bersifat centil atau tidak sopan karena beban moral yang ia emban. Bagi muslimah yang serius dalam menggunakan jilbab, bisa dipastikan perbuatan ini semaksimal mungkin dihindari.


3. Laki laki akan merasa segan mengganggu/mengoda anda


Percaya atau tidak ini adalah manfaat menggunakan jilbab yang tidak disadari, namun survei telah menunjukkan bahwa laki-laki cenderung segan untuk menggoda perembuan yang menggunakan jilbab.


4. Menutupi Aurat


Sudah tentu ini adalah manfaat dasar yang akan diperoleh seorang perempuan yang menggunakan jilbab dalam kesehariannya. Dengan menggunakan jilbab anda akan menutupi seluruh aurat yang tidak diperbolehkan dilihat orang lain kecuali suami. Contohnya adalah kekukan dada dan paha.


5. Mencegah sengatan sinar matahari


Sinar matahari yang terik akan mengakibatkan berbagai masalah rambut dan kulit kepala yang mungkin berdampak serius bagi anda. Dengan menggunakan jilbab maka anda akan terlindungi dari masalah tersebut yang artinya tidak perlu menggunakan penutup kepala tambahan lagi.


6. Mencegah Kanker Kulit


Wah.. yang ada dibenak anda pasti “apa hubungannya jilbab dengan kanker” ? Perlu anda ketahui mengenakan pakaian ketat plus terkena sinar matahari dalam waktu lama akan mengakibatkan kulit menderita kanker milanoma. Wanita berjilbab pasti memiliki pakaian yang longgar dan pasti terhindar dari bahaya ini.


7. Menjaga kesehatan rambut


Sinar matahari, depu, polusi, dan berbagai radikal bebas yang terdapat diudara dapat mengakibatkan berbagai masalah serius untuk rambut. Sebut saja ketombe, rambut rontok, rambut bercabang, dan berbagai keluhan lain yang dapat anda atasi dengan menggunakan jilbab. Debu dan polusi merupakan penyebab utama masalah rambut, menggunakan jilbab adalah salah satu solusi praktisnya.


8. Mendidik untuk berperilaku baik


Menggunakan jilbab tidak semata menutupi aurat, melainkan juga untuk menjaga pandangan seorang muslimah agar tetap berprilaku baik sesuai kaidah agama. Yang dimaksud menjaga pandangan disini adalah bagaimana wanita menjaga akhlaknya untuk tidak melakukan sesuatu yang di luar syariat agama Islam. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa jilbab bukan jaminan dalam perilaku seseorang, namun jika seseorang telah memiliki niat berhijap, maka ia tentu akan berusaha untuk menjalani perintah agamanya.


9. Menutupi masalah rambut


Secara tidak langsung jika anda memiliki masalah dengan rambut maka anda dapat terbantu, terutama dari sisi pandangan orang sekitar dengan menggunakan jilbab. Sudah tentu masalah tersebut tidak akan mengganggu atau membuat anda minder.


10. Mengurangi biaya perawatan rambut


Ok diluar hal di atas, satu hal yang tidak dapat kita elakkan adalah biaya perawatan rambut yang lebih minim untuk wanita berjilbab. Sebut saja rebonding, smoothing, dan creambath yang menelan biaya cukup tinggi, namun jika anda berjilbab, maka tidak perlu mengeluarkan biaya ini.


11. Menyusui ? Memberikan asi di tempat umum dengan mudah


Sadar atau tidak jika anda menggunakan jilbab dengan benar, setidaknya anda dapat memberikan asi secara leluasa ditempat umum yang mendesak. Jilbab akan secara otomatis dapat anda gunakan dalam menutupi bayi saat sedang minum asi.


12. Membuka lapangan kerja


Secara tidak langsung anda telah membantu membuka lapangan pekerjaan untuk industri fashion terutama industri kecil yang memproduksi jilbab. Industri jilbab saat ini memang sangat pesat perkembangannya, tentu kontribusi kita sebagai wanita yang menggunakan jilbab patut diapresiasi dalam membantu sebagai pengguna.


13. Cantik dengan berjilbab


wanita menggunakan jilbab Terlihat cantikAda banyak wanita yang terlihat sangat anggun ketika menggunakan jilbab dalam kesehariannnya, perkembangan jilbab modern dalam berbagai bentuk juga sangat menunjang akan hal ini.


Jilbab dapat mendukung berbagai jenis muka baik bulat, oval, ataupun yang agak segi agar terlihat cantik dan menawan.


Selain cantik secara sendirinya, tidak sedikit pria yang mengidamkan wanita yang menggunakan jilbab. Banyak pria yang disurvei mengatakan bahwa salah satu kriteria istri yang akan dinikahi nanti adalah yang menggunakan jilbab. Sungguh memang luar biasa manfaat dari jilbab ini dari berbagai aspek kehidupan.