Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri 3 hal yang. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri 3 hal yang. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 Februari 2021

SERAMNYA ALAM KUBUR

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

   ๐Ÿ’€ SERAMNYA ALAM KUBUR ๐Ÿ’€

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


=====================================


● Dari Hani’ Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya. Lalu dikatakan kepadanya, 

 “Diceritakan kepadamu tentang Surga dan Neraka kamu tidak menangis, tetapi kamu menangis dari ini.” Maka beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:


➖“Kuburan adalah awal rintangan dari beberapa rintangan alam akhirat. Jika sukses di alam itu maka setelahnya lebih mudah, dan jika tidak sukses maka setelahnya lebih susah.” Kemudian beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, “Tiada pemandangan yang pernah saya lihat melainkan kuburan yang paling menyeramkan.” 

๐Ÿ“š(Hasan, HR. Tirmidzi dan Ibnu Majjah, lihat Shahihul Jami’ No.5623)


●Ketika seseorang hamba diantar ke kuburan dia disertai tiga hal, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Dan yang kembali pulang dua hal yaitu harta dan keluarganya, sedangkan yang mengikutinya ham amalnya, seperti yang telah ditegaskan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dalam sabdanya:


➖“Suatu yang mengikuti mayat ada tiga, kembali pulang dua dan ikut bersamanya satu; dihantarkan keluarganya, hartanya dan amalnya, maka kembali pulang keluarganya dan hartanya dan yang tersisa (bersamanya) amalnya.”

๐Ÿ“š (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat Shahihul Jami’ No.8017)


●Dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya berkata:

➖ “Ketika dinding rumah Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam roboh sementara Umar bin Abdul Aziz pada saat itu sedang berada di Madinah, tiba-tiba telapak kaki salah seorang penghuni kuburan yang dikubur di rumah itu terlihat dan telapak kaki itu terkena sesuatu sehingga berdarah. Maka Umar bin Abdul Aziz kaget sekali, lalu Urwah masuk ke rumah tersebut. Ternyata telapak kaki itu adalah telapak kaki Umar bin Khaththab. Maka Urwah berkata kepada beliau, ‘Engkau jangan kaget, kaki tersebut adalah kaki Umar bin Khaththab.’ Lalu beliau menyuruh membangun kembali dinding tersebut dan dikembalikan seperti keadaan semula.”

๐Ÿ“š(Lihat Kitab Majmu Rasail Ibnu Rajab, Risalah Ahwalul Qubur, hal. 175)


●Abu Umamah al-Bahili berkata, ➖“Sesungguhnya kalian pada pagi dan petang berada dalam hunian yang meraup kebaikan dan keburukan. Dan hampir-hampir kalian akan pergi meninggalkannya menuju hunian lain yaitu kuburan, suatu hunian yang sangat menyeramkan dan rumah yang sangat gelap, tempat tinggal yang sangat sempit kecuali yang diluaskan Allah, kemudian kalian akan dibangkitkan pada Hari Kiamat.” (idem, hal. 258)


●Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata kepada salah seorang pendampingnya, 

➖ “Wahai Fulan, Aku tadi malam tidak bisa tidur karena merenungkan sesuatu.” Dia berkata, “Apa yang sedang Engkau renungkan, wahai Amirul Mukmmin?” Beliau menjawab, “Aku sedang merenungkan kuburan dan penghuninya. Jika kamu menyaksikan mayat pada hari ketiganya di dalam kubur, niscaya kamu akan mendapatkan suatu bentuk sangat mengerikan walaupun sebelum mati dia sangat menawan hati. Kamu menyaksikan suatu hunian penuh dengan binatang binatang yang menyeramkan, badan yang mulai mengembung dan bernanah yang dibuat santapan cacing tanah, sedang tubuh mulai membusuk, kain kafan mulai hancur, sementara dahulu di dunia penampilannya sangat menawan, aroma tubuhnya sangat semerbak wangi dengan parfum dan pakaiannya sangat bersih dan indah.” Setelah itu beliau tersungkur pingsan.” (idem, hal. 290)


●Dari Yahya bin Abu Katsir bahwa Abu Bakar radhiyalahu'anhu pernah berkhutbah, “Di manakah mereka yang berwajah rupawan, yang bangga dengan usia remajanya, yang silau dengan keperkasaannya, namun hal itu tidak pernah dipersembahkan untuk peperangan? Di manakah mereka yang telah membangun kota-kota besar yang dilindungi dengan benteng-benteng yang kokoh? Semuanya telah ditelan oleh masa dan semuanya akan menuju kepada gelapnya kuburan.” (idem, hal. 295)


●Umar bin Dzar berkata, “Andaikata orang yang sehat wal’afiyat mengetahui tubuh penghuni alam kubur hancur lebur (dimakan cacing tanah), maka mereka akan sungguh-sungguh dan serius selama berada di dunia karena takut pada suatu hari, di mana hati dan mata tercengang karena ketakutan.” (idem, hal. 296)


●Abu Abdurahman al-Umari al-Abid berkata, “Wahai para pemilik istana-istana yang megah! Ingatlah gelapnya hiburan yang menyeramkan, wahai orang-orang yang bergelimang kenikmatan dan kelezatan, ingatlah cacing tanah, darah campur nanah dan hancurnya jasad bersama tanah.” (idem, hal. 260)


๐Ÿ”ถDERITA DAN NIKMAT ALAM BARZAKH


●Seorang muslim wajib beriman bahwa azab kubur merupakan perkara yang haq, dan pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir kepada penghuni kubur tentang Tuhannya, agamanya dan Nabinya suatu perkara yang pasti.

๐Ÿ“š(Lihat Tahdzib Syarah Thahawiyah, hal. 237).


●Maka Abu Abdullah berkata,“azab kubur suatu yang hak dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang sesat dan menyesatkan.” 

๐Ÿ“š(Lihat Kitab ar-Ruh, Ibnu Qayyim, hal. 76)


●Dan demikian itu berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma sahabat, maka kuburan merupakan liang dari taman surga atau liang dari jurang neraka, sehingga ketika seorang hamba mati dan dimasukkan ke liang kubur berarti ia telah mengawali alam akhiratnya. Ketahuilah, para pembela kebenaran sepakat bahwa Allah menciptakan untuk sang mayat suatu kehidupan yang bisa berupa kesengsaraan dan kelezatan di alam kubur. 

๐Ÿ“š(Lihat Syarah Fikih Akbar, Mullah al-Qari, hal. 209).


●Dan seorang tidak tahu secara persis berapa lama ia harus tinggal di kampung hunian kuburan tersebut, kuburan adalah alam yang paling menakutkan setiap salafush shalih. 


●Dalam hadits Barra bin Azib radhiyalahu'anhu yang panjang, bahwa tatkala Rasulullah duduk di kuburan beliau bersabda 

➖“Berlindunglah kalian kepada Allah dari azab kubur.” Ucapan itu diulang hingga dua atau tiga kali, kemudian beliau menuturkan tentang kondisi mayat mukmin dengan bersabda, “Maka ruhnya dikembalikan ke jasadnya kemudian datanglah dua malaikat dan keduanya mendudukkannya lalu keduanya bertanya, ‘Siapakah Tuhanmu?’ Maka ia menjawab, ‘Tuhanku adalah Allah. Keduanya bertanya lagi, ‘Apa agamamu?’ Maka ia men jawab, ‘Agamaku adalah Islam.’ Keduanya bertanya lagi “Siapa orang yang diutus kepadamu?’ Maka ia menjawab ‘Dia adalah Muhammad sebagai utusan Allah’. Lalu keduanya bertanya kepadanya, ‘Bagaimana kamu bisa tahu tentang hal itu?’ Ia menjawab, ‘Saya membaca Kitabullah lalu saya beriman dan membenarkannya.’”


➖“Maka terdengarlah dari langit suara panggilan yang memanggil. ‘Jawaban hamba-Ku sudah benar. Maka hamparkanlah (permadani) dari surga dan bukakan pintu menuju arah surga serta berikanlah pakaian dari surga.’ Beliau bersabda, “Maka masuklah ke alam kubur aroma semerbak dan wanginya surga lalu alam kuburnya diluaskan sejauh pandangan matanya.”


➖Beliau melanjutkan, “Maka datanglah seorang lelaki yang berwajah tampan, berpakaian bagus dan menamakan wewangian lalu ia berkata, ‘Bergembiralah dengan sesuatu yang pernah dijanjikan kepadamu. Maka si mayat bertanya kepadanya, ‘Siapa kamu? Wajahmu datang membawa kebaikan.’ Maka ia menjawab, ‘Maka saya adalah amal shalihmu.’ Maka ia berkata, ‘Ya Allah, bangkitkan segera Hari Kiamat hingga aku bisa kembali kepada keluargaku dan hartaku.’


➖Kemudian beliau menceritakan kematian orang kafir beliau bersabda, “Maka ruhnya dikembalikan ke jasadnya lalu datanglah dua malaikat dan mendudukkannya lalu keduanya bertanya kepadanya, ‘Siapa Tuhanmu?’ la menjawab, ‘Ha… ha… saya tidak tahu’. Lalu keduanya berlanya lagi, ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab, ‘Ha… ha… saya tidak tahu’. Keduanya bertanya lagi, “Siapa yang diutus kepadamu menjadi nabi?’ Ia menjawab, ‘Ha… ha saya tidak tahu’.


➖Maka terdengarlah suara panggilan memanggil dari alas langit, “Ia berdusta. Hamparkanlah permadani dari neraka, berikanlah pakaian dari neraka dan bukakanlah pintu menuju neraka.” Beliau bersabda, “Maka masuklah panasnya dan racunnya neraka, sehingga tulang rusuknya berantakan dan datanglah seorang lelaki yang berwajah buruk, berpakaian kumal dan berbau busuk. Lalu ia berkata, ‘bergembiralah dengan nasib buruk ini yang telah dijanjikan kepadamu sebelumnya.’ Si mayat bertanya, ‘Siapakah dirimu? Datang berwajah buruk?. Ia menjawab ‘Saya adalah amal burukmu’. Maka ia berkata, ‘Ya Tuhan-ku, janganlah Engkau bangkitkan Hari Kiamat.’”


●Ada tambahan dari hadits Jarir bahwa beliau bersabda, 

➖ “Kemudian dihadirkan orang buta dan bisu yang ditangannya terdapat cemeti terbuat dari besi. Andaikata digunakan untuk memukul gunung, maka gunung itu akan menjadi debu bertebaran.” 

๐Ÿ“š(Shahih, HR. Abu Daud, Ahmad dan Hakim dalam Mustadraknya dan beliau berkata bahwa hadits ini shahih menurut syarat Bukhari dan Muslim dan dishahihkan Ibnu Qayyim dalam Tadzhibus Sunan 4/ 348-349)


●Begitulah wahai saudaraku, kenikmatan surga bisa sampai kepada hamba pada saat masih berada di alan kubur, dan demikian pula siksaan neraka sampai kepada hamba pada saat masih berada di alam kubur, hingga malaikat Israfil meniup sangkakala sebagai pertanda Hari Kiamat tiba.


●Pasca kematian bukan tempat peristirahatan namun alam pertanggungjawaban dan tempat untuk menghisab seluruh amal perbuatan, maka sang penyair berkata: “Jikalau kita telah mati dibiarkan maka kematian menjadi tujuan setiap yang hidup. Tetapi tatkala kita mati pasti dibangkitkan dan ditanya tentang segala sesuatu.” Wahai Dzat pengambil nyawa dari jiwa manusia pada saat kematian, wahai Dzat Pengampun dosa, jauhkanlah kami dari siksa kubur.


๐Ÿ”ถSIKSA KUBUR MENIMPA JASAD DAN RUH


●Menurut pendapat yang shahih siksa kubur menimpa jasad dan ruh seperti yang telah ditegaskan dalam hadits-hadits berikut ini:


●Dari Anas bin Malik radhiyalahu'anhu bahwa seorang lelaki atau wanita berkulit hitam, tukang sapu masjid meninggal dunia lalu dikubur pada malam hari, kemudian diberitahukan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, dan beliau bersabda:


➖“Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah Azza wa Jalla memberi cahaya pada kuburan itu dengan shalatku atas mereka.” Maka beliau mendatangi kuburannya dan shalat atasnya.”

๐Ÿ“š (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah dan Imam al-Haitsami dalam MajmaZawaidnya (4191) 3/ 145-146 dari Anas bin Malik)


●Dan dari Ibnu Abbas radhiyalahu'anhuma berkata: “Pada suatu hari ketika Saad bin Muadz dikubur maka Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam duduk di hadapan kuburannya lalu bersabda: ‘Seandainya seseorang bisa selamat dari siksa kubur atau pertanyaan di alam kubur maka Sa’ad bin Muadz pasti selamat darinya, namun dia diimpit dengan sekali impitan kemudian dilonggarkan darinya.’” 

๐Ÿ“š (Shahih diriwayatkan Imam at-Thabrani dalam al-Kabir (10827), Imam al-Haitsami dalam Majma Zawaidnya (4257) dan Silsilah Ahadits Shahihah (1695).


●Menurut pendapat yang benar bahwa siksa kubur menimpa ruh dan jasad seperti yang telah ditegaskan Imam Ibnu Rajab, 

➖ “Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa siksa kubur menimpa jasad dan ruh adalah hadits-hadits yang menjelaskan tentang mayat yang diimpit di alam kuburnya hingga tulang rusuknya hancur berantakan. Kalau siksa kubur hanya menimpa ruh saja maka tidak hanya khusus terjadi di alam kubur saja dan tidak perlu dinisbatkan kepadanya.” 

๐Ÿ“š(Lihat Kitab Majmu Rasail Ibnu Rajab, risalah Ahwalul Qubur, hal. 192)


●Imam As-Subki berkata, 

➖ “Kembalinya ruh ke jasad di alam kubur merupakan ketetapan (final) berdasarkan hadits shahih yang berlaku bagi semua mayat terutama bagi orang-orang yang mati syahid.” 

๐Ÿ“š(Lihat Syarhus Sudur, Imam as-Suyuthi, hal. 204)


●Ibnu Qayyim berkata, 

➖ “Jika kamu telah mengetahui beberapa pendapat yang batil, maka ketahuilah madzhab salaful ummah dan para imam sunnah (bersepakat) bahwa seorang hamba setelah mati berada dalam nikmat atau azab di alam kubur. Dan demikian itu menimpa ruh dan jasadnya. Dan setelah ruh berpisah dari badan maka ia terus berada dalam nikmat atau azab. Dan terkadang menimpa badan sehingga ia mendapat nikmat atau azab. Kemudian pada saat kiamat besar maka ruh-ruh tersebut dikembalikan ke badan lalu semuanya bangkit dari alam kubur mereka untuk menghadap Rabbul Alamin. Sedang kembalinya ruh ke jasad telah terjadi kata sepakat antara kaum muslimin, Yahudi dan Nasrani.” 

๐Ÿ“š(Lihat Kitab ar-Ruh, Ibnu Qayyim, hal. 69)


●Inilah yang dimaksud sabda Nabi,

➖ “Sesungguhnya nyawa orang beriman berbentuk burung yang bertengger di pohon surga hingga dikembalikan Allah ke jasadnya pada hari Allah membangkitkannya.”

๐Ÿ“š(Imam as-Suyuthi berkata bahwa hadits ini diriwayatkan Imam Malik, Ahmad dan Nasa’i dengan Sanad yang shahih. Imam Ibnu Katsir berkata: Hadits ini sandanya shahih (lihat Syarhus Sudur, hal. 306 dan Tafsir Ibnu Katsir tafsir surat ali Imran ayat: 169)


๐Ÿ”ถBENTUK-BENTUK SIKSA KUBUR


Bentuk dan macam siksa kubur banyak sekali, di antara bentuk dan macam siksa kubur yang menimpa para penghuninya adalah:


1️⃣. Alam Kubur Sangat Gelap dan Seram Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:


➖“Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah Azza wa Jalla memberi cahaya pada kuburan itu dengan shalatku atas mereka.” (Telah Berlalu takhrijnya)


2️⃣. Azab Kubur Dipukul dengan Cemeti Besi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:


➖“Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di liang kubur dan para pengantar pulang maka ia mendengar suara terompah mereka. Datanglah dua malaikat lalu mendudukkannya kemudian bertanya, Apa komentarmu tentang Muhammad?’ Adapun orang mukmin menjawab, Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Lihat tempat tinggalmu dari api neraka telah diganti oleh Allah dengan tempat tinggal dari surga.’ Maka ia bisa melihat keduanya. Dan adapun orang munafik dan orang kafir, maka ditanya, Apa komentarmu tentang orang ini (Muhammad)?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak tahu. Aku mengatakan sebagaimana yang dikatakan orang-orang.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Kamu tidak mengerti dan tidak tahu.’ Dan dia dipukul dengan gadam yang terbuat dari besi sekali pukulan. Maka ia berteriak kencang hingga didengar makhluk yang ada disekitarnya kecuali manusia dan jin!” 

๐Ÿ“™(HR. Bukhari)


3️⃣. Azab Kubur dengan Diimpit Bumi Dari Ibnu Abbas radhiyalahu'anhuma berkata, “Pada suatu hari ketika Saad bin Muadz dikubur maka Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam duduk di hadapan kuburannya lalu bersabda, ‘Seandainya seseorang bisa selamat dari siksa kubur atau pertanyaan di alam kubur maka Sa’ad bin Muadz pasti selamat darinya, namun dia diimpit dengan sekali impitan kemudian dilonggarkan darinya.” (Telah berlalu Takhrij-nya)


4️⃣. Azab Kubur dengan Dibelit Ular Berbisa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:


➖“Dikirim kepada orang kafir dua ekor ular, seekor ular dari arah kepalanya dan yang lainnya dari arah kakinya yang membelitnya dengan kuat, ketika tuntas maka kembali membelitnya hingga Hari Kiamat.” 

๐Ÿ“™ [Diriwayatkan Ahmad No: 3/180 (4284)]


5️⃣. Azab Kubur Dibakar dengan Api Sebagian penghuni kubur disiksa dengan api neraka pada pagi dan petang[1] seperti firman Allah:


➖“Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (kebesaran Kami), dan bukti yang nyata. Kepada Fir’aun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong.”

๐Ÿ“– (QS Al-Mukminun [23]: 45-46)


➖Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.

๐Ÿ“– (QS Al-Mu’min/ Ghofir [40]: 46) (Ibnu Majjah)


6️⃣. Azab Kubur untuk Orang Sombong Di antara pemicu siksa kubur adalah sikap angkuh dan sombong, sebagaimana sabda Nabi SAW: 


➖“Ketika seseorang sedang berjalan, mengenakan pakaian yang merasa bangga diri dan rambut tersisir dengan baik, tiba-tiba Allah tenggelamkan ke bumi dan dia dalam keadaan sekarat hingga Hari Kiamat.” 

๐Ÿ“™ (HR. Bukhari)


7️⃣. Azab Kubur bagi Koruptor dan Pemakan Harta Haram Rasulullah bersabda:


➖“Dan demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya sehelai kain kecil dari harta ghanimah yang dia curi pada perang Khaibar yang diluar pembagian ghanimah akan menjadi bara api (di alam kuburnya).” 

๐Ÿ“™ (HR. Bukhari dan Muslim)


8️⃣. Azab Kubur Bagi Orang yang Suka Ghibah atau Namimah dan Tidak Menjaga Kencing Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:


➖“Sesungguhnya keduanya disiksa dan keduanya tidak disiksa dalam perkara besar. Adapun yang pertama tidak menjaga dari percikan kencing dan yang kedua berjala’ di muka bumi dengan namimah.” Kemudian beliu mengambil pelepah kurma basah dan membelai menjadi dua lalu beliau menancapkan pada setia} kuburan satu pelepah kurma.” Mereka berkata “Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan itu?” Beliau bersabda, “Mudah-mudahkan diringankan (siksa kubur) dari keduanya, selagi (pelepah kurma itu) belum kering.” 

๐Ÿ“™ (HR. Bukhari dan Muslim)


9️⃣. Azab Kubur Bagi Khatib Gadungan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

➖ “Aku pernah mendatangi sekelompok laki-laki pada waktu Isra’ mi’rajku yang lisan mereka sedang dipotong-potong dengan alat pemotong dari neraka. Aku bertanya, ‘Siapakah mereka, wahai Jibril?’ Beliau menjawab, ‘Mereka adalah para khatib dari umatmu yang memerintahkan manusia dengan kebaikan sementara melupakan diri mereka sendiri padahal mereka membaca al-Kitab, apakah mereka tidak berfikir?’” 

๐Ÿ“š (Shahih diriwayatkan Imam al-Haitsami dalam Majma Zawaid dan beliau berkata: Hadits ini diriwayatkan Abu Ya’la dan para perawinya adalah para perawi hadits shahih. (7/279) dan lihat Shahihul Jami’ no: 129)


๐Ÿ”Ÿ. Azab Kubur yang Menimpa Pendusta, Pezina, Pemakan Riba, Meninggalkan Shalat dan Orang yang Menelantarkan Al-Qur’an Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:


➖“Akan tetapi aku bermimpi didatangi oleh dua orang lelaki lalu keduanya memegang tanganku dan keduanya membawaku ke bumi yang disucikan, tiba-tiba aku dapati seorang yang sedang duduk dan seorang lagi sedang berdiri sementara di tangannya memegang tombak dari besi. Sebagian sahabat kami berkata, ‘Dari Musa.’ Tombak besi itu ditusukkan pada pojok mulut hingga tembus ke tengkuk. Kemudian ditusukkan pada pojok mulut sebelahnya seperti itu. Setelah pojok mulut pulih kembali maka disiksa lagi seperti itu.


➖“Aku bertanya, ‘Siapakah dia itu?’ Kedua orang itu berkata, ‘Pergilah.’ Maka kami pergi hingga bertemu dengan orang yang sedang tidur terlentang dan seorang lagi berdiri di atas kepalanya dengan memegang alat pemukul atau batu besar lalu dihantamkan ke arah kepalanya. Ketika dihantam dengan batu maka batu tersebut terpental. Maka orang itu pergi untuk mengambilnya dan tidaklah orang itu kembali melainkan kepala tersebut rekat dan kembali seperti semula. Orang itu kembali kepadanya dan memukulnya.


➖“Aku bertanya, ‘Siapakah dia itu?’ Keduanya berkata, ‘Pergilah!’ Maka kami pergi hingga sampai di suatu tempat yang berlubang besar seperti dapur roti bagian atas sempit sedangkan bagian bawah lebar. Dari arah bawah ada api yang menyala. Ketika api mendekat, maka mereka terangkat hingga mereka hampir keluar dan ketika api padam mereka kembali ke tempat semula. Dan di dalamnya terdapat kaum laki-laki dan kaum perempuan dalam kondisi telanjang.


➖Maka aku bertanya, ‘Siapakah mereka itu?’ Keduanya berkata, ‘Pergilah!” Maka kami pergi hingga kami mendatangi sebuah sungai darah, sementara ditengah sungai ada seorang lelaki yang berdiri. Dan di tepi sungai ada seorang lelaki yang di hadapanya ada batu-batu. Ketika orang yang di tengah sungai berenang ketepi dan hendak keluar darinya maka orang tersebut melemparkan batu tepat pada mulutnya. Orang tersebut kembali ke tempat semula. Dan setiap orang tersebut ingin ke tepi dan hendak keluar maka dilempar dengan batu hingga kembali ke tempat semula.


➖Aku bertanya, ‘Siapakah dia itu?’ Keduanya berkah ‘Pergilah.’Maka kami pergi hingga kami sampai di suah taman yang sangat hijau. Dan di dalamnya terdapat pohon yang sangat besar dan di bawah pohon ada orang tua dan anak-anak. Sementara ada orang laki-laki yang dekat dengan pohon di tangannya memegang api yang dia nyalakan lalu dia membawaku ke atas pohon dan memasukkanku ke dalam sebuah rumah yang belum pernah aku lihat suatu rumah sebagus itu. Di dalamnu terdapat kaum laki-laki tua, para pemuda, kaum wanita dan anak-anak. Kemudian keduanya membawaku keluar darinya dan menaikkanku ke pohon dan memasukkan ku ke sebuah rumah yang lebih bagus dan lebih indah. Di dalamnya terdapat kaum lelaki tua dan para pemuda.


➖Aku berkata, ‘Kalian berdua telah membawaku berkeliling semalam suntuk, maka kabarkan kepadaku tentang apa yang aku lihat?’Keduanya berkata, ‘Ya Adapun orang yang ditusuk pojok mulutnya adalah pendusta yang berbicara kedustaan. Lalu diambil suatu kabar darinya hingga tersebar ke seluruh penjuru dunia dan dia disiksa sebagaimana yang kamu lihat hingga Hari Kiamat. Adapun orang yang dihantam kepalanya dengan batu adalah orang yang diajarkan Allah tentang Al-Qur’an lalu tidur di malam hari dan tidak mengamalkan (Al-Qur’an) di siang hari maka dia disiksa hingga Kiamat. Mereka yang kamu lihat berada di lubang besar maka mereka adalah para pezina. Dan orang yang kamu lihat berada di tengah sungai adalah pemakan riba. Dan orang tua yang berada di bawah pohon adalah Nabi Ibrahim, sementara anak-anak yang berada di sekitarnya adalah anak-anak umat manusia. Dan orang yang menyalakan api adalah malaikat Malik penjaga neraka. Rumah yang kamu masuki pertama kali adalah rumah hunian kaum mukminin secara umum. Adapun rumah berikutnya adalah rumah orang-orang yang mati syahid. Dan Aku adalah Jibril sedang ini adalah Mikail. Maka angkatlah kepalamu.’ “Maka aku mengangkat kepalaku tiba-tiba ke arah atas aku melihat seperti mendung. Keduanya berkata, ‘Itu adalah rumahmu.’ “Aku berkata, ‘Biarkan aku masuk ke rumahku.’ Keduanya berkata, ‘Sesungguhnya kamu masih punya sisa umur yang belum kamu habiskan, jika kamu telah menyempurnakan umurmu, maka kamu akan memasuki rumahmu.” 


๐Ÿ“™ (HR. Bukhari)


๐Ÿ”ถPEMICU UTAMA SIKSA KUBUR


●Sebab-sebab yang memicu siksa kubur yang menimpa penghuni alam barzakh terbagi menjadi dua macam: Pertama, sebab umum yaitu mereka disiksa karena kejahilan mereka terhadap Allah, tidak menunaikan ketaatan dan melakukan kemaksiatan. Allah tidak menyiksa ruh yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, mengikuti perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan tidak menyiksa badan untuk selamanya selagi kondisi ruhnya demikian. Dan siksa kubur dan azab akhirat menimpa seorang hamba akibat murka dan marah Allah kepadanya. Siapa yang perbuatan mengundang murka dan marah Nya di dunia dengan melakukan maksiat sampai mati belum sempat bertobat, maka ia mendapat siksa kubur sesuai kadar murka dan marah Allah kepadanya.


●Kedua, sebab khusus sebagaimana yang dikabarkan Rasulullah tentang dua orang yang disiksa di alam kuburnya: orang yang pertama disiksa karena namimah di tengah manusia dan orang yang kedua disiksa karena tidak menjaga percikan kencing. Kemudian beliau juga menyebutkan orang disiksa karena shalat tanpa bersuci, orang disiksa karena melewati orang teraniaya tapi tidak menolongnya, orang disiksa karena diberi Al-Qur’an tapi tidak shalat malam dan tidak mengamalkannya, mereka disiksa karena berzina, mereka disiksa karena memakai harta riba, mereka disiksa karena malas shalat subuh, mereka disiksa karena tidak mau membayar zakat, mereka disiksa karena menyulut api fitnah di tengah umat manusia, mereka disiksa karena sombong dan congkak, mereka disiksa karena beramal riya, dan mereka disiksa karena suka mengumpat dan menghina orang lain. 

๐Ÿ“š(Lihat al-lrsyad lla Shahihal-lqtiqad, Syaikh Shalih al-Fauzan, hl. 321-322)


●Akan tetapi mayoritas siksa kubur diakibatkan karena tidak menjaga percikan kencing, ghibah atau namimah sebagaimana yang dijelaskan Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam dalam sabdanya:


●“Sesungguhnya keduanya disiksa dan keduanya tidak disiksa dalam perkara besar. Adapun yang pertama tidak menjaga dari percikan kencing dan yang kedua berjalan di muka bumi dengan namimah”. Kemudian beliau mengambil pelepah kurma basah dan membelah menjadi dua lalu beliau menancapkan pada setiap kubviran satu pelepah kurma. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan itu?” Beliau bersabda, “Mudah-mudahkan diringankan (siksa kubur) dari keduanya, selagi (pelepah kurma itu) belum kering.” (Telah berlalu takhrij-nya)


●Bahkan kencing menjadi faktor utama dan dominai siksa kubur seperti yang telah ditegaskan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyalahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:


➖“Kebanyakan azab kubur dari kencing.” 

๐Ÿ“™ [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]


●Imam Qatadah berkata,

➖ “Sesungguhnya (mayoritas; siksa kubur berasal dari tiga perkara: ghibah, namimah dan kencing.” 

๐Ÿ“š(Lihat Syarhus Sudur, Imam as-Suyuthi, hal.162)


●Sebagian ulama menyingkap alasan, kenapa mayoritas siksa kubur disebabkan percikan kencing, namimah atau ghibah. Karena kuburan adalah rintangan pertama kali akhirat dan di dalamnya terdapat berbagai macam kejadian sebagai rentetan peristiwa yang akan terjadi setelah Hari Kiamat, baik berupa siksa atau pahala.Sedangkan maksiat yang dilakukan seorang hamba ada dua macam, yakni maksiat yang terkait dengan hak Allah dan maksiat yang terkait dengan hak hamba.Sementara hak Allah yang pertama kali dihisab adalah shalat dan hak hamba yang pertama dihisab adalah darah. Adapun di alam Barzakh diputuskan pembuka dan pemicu utamanya, sementara pembuka shalat adalah bersuci dari hadats dan najis sedangkan pembuka pertumpahan darah adalah namimah dan ghibah. Dan keduanya merupakan dosa paling mudah terjadi, sehingga awal perhitungan dan siksaan di alam Barzakh dimulai dengan kencing dan namimah atau ghibah. 

๐Ÿ“š(Lihat Kitab Majmu Rasail Ibnu Rajab, risalah Ahwalul Qubur, hal.142-143)


๐Ÿ”ถHIKMAH AZAB KUBUR TIDAK DIDENGAR MANUSIA


●Para ulama sepakat bahwa azab kubur bisa didengar oleh semua makhluk yang berada di sekitar kuburan kecuali manusia dan bangsa jin sebagaimana sabda Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam:


➖“Dan adapun orang munafik dan orang kafir, maka ditanya: ‘Apa komentarmu tentang orang ini (Muhammad)?’ Dia menjawab: ‘Aku tidak tahu. Aku mengatakan sebagaimana yang dikatakan orang-orang. Maka dikatakan kepadanya: ‘Kamu tidak mengerti dan tidak tahu!. ‘Dan dia dipukul dengan gadam yang terbau dari besi sekali pukulan. Maka ia berteriak kencang hingga didengar makhluk yang ada di sekitarnya kecual manusia dan jin.” ๐Ÿ“™ (HR. Bukhari) 


●Adapun hikmahnya sebagaimana yang dijelaskai Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ๐Ÿ“š(Lihat Majmu Fatawa Syaikh Utsaimin, 8/ 482-483) sebagai berikut:


1️⃣. Karena Rasulullah bersabda: 

➖ “Kalau bukan karena kalian saling mengubur orang yang mati maka aku akan berdoa kepada Allah agar kalian dapat mendengar siksa kubur.” ๐Ÿ“™(HR. Muslim)


2️⃣. Dalam rangka untuk menutup aib si mayyit.


3️⃣. Tidak membuat gundah keluarga yang masih hidup, karena bila keluarga yang masih hidup mengetahui bahwa mayyit disiksa, pasti hidupnya akan gelisah dan tidak merasa tentram.


4️⃣. Tidak memalukan keluarga yang masih hidup karena pasti akan berbicara “inilah nasib anakmu’ “inilah nasib orang tuamu” dan “inilah nasib saudaramu” dan seterusnya.


5️⃣. Bisa saja orang mendengar akan binasa karena bukan hanya sekedar teriakan, bahkan jeritan kencang yang membuat jantung pecah, sehingga orang yang mendengar bisa pingsan atau mati.


6️⃣. Jika manusia bisa mendengar siksa kubur maka beriman terhadap siksa kubur merupakan perkara indrawi bukan lagi perkara ghaib, sehingga nilai ujian akan hilang. Karena manusia akan dengan mudah beriman dengan siksa kubur karena dia bisa menyaksikan dengan alat indranya. Tetapi bila siksa kubur perkara ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan berita wahyu maka hikmah beriman dengan perkara ghaib menjadi suatu yang nampak nyata.


(๐Ÿ“š#Sumber : Buku Misteri Alam Kubur, penerbit Pustaka Imam Abu Hanifah)

Sabtu, 20 Februari 2021

MELURUSKAN MAKNA JIHAD YANG SEBENARNYA

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

⛲ MELURUSKAN MAKNA JIHAD YANG SEBENARNYA ⛲

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


=====================================


❄️ Diantara langkah musuh-musuh islam dalam menyesatkan orang-orang islam dari dahulu hingga sekarang adalah pemalingan istilah-istilah syari’, dan sekarang kita juga menyaksikan sebagian ummat islam yang teracuni kemunafiqan atau memang dia munafiq atau juga dia memang orang bodoh yang ikut serta menggunakan istilah musuh-musuh Alloh ta’ala yang tujuannya adalah penyesatan kaum muslimin dari agama Alloh yang mulia ini.


❄️ Di antara istilah yang akhir-akhir ini sedang diselewengkan adalah “Jihad”. Bukan hanya musuh-musuh islam yang mencoba merubah arti jihad yang sebenarnya, bahkan yang lebih menyedihkan banyak dari orang yang mengaku aktifis islam ikut mencoba menyembunyikan makna jihad yang sebenarnya, lebih-lebih orang awam, mereka akan ketakutan jika ditanya tentang apa itu “Jihad” sekalipun sebenarnya mereka juga memang tidak mengetahui apa makna jihad.


❄️ Untuk meluruskan kembali arti jihad yang sebenarnya berdasarkan Al-qur’an dan As-sunnah serta perkataan para ulama yang berpegang teguh terhadap keduanya, maka mari kita simak MAKNA jihad yang benar:


✴️1️⃣. JIHAD SECARA BAHASA


Imam Arrogib alasfahani berkata: ”Kalimat “Aljahdu” dan “Aljuhdu” adalah kemampuan dan kesusahan.”

๐Ÿ“š (almufrodat hal:99).


Imam ibnu hajar al-asqolani berkata: ”Dan jihad dengan menkasrohkan huruf jim berarti kesusah-payahan.”

๐Ÿ“š (Fathul bari 6/3)


✴️2️⃣. JIHAD MENURUT SYAR’I


Jihad adalah hukum syar’i, berarti pengertian jihad-pun harus berdasarkan Al-qur’an dan As-sunnah agar pengetian jihad itu sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Alloh ta’ala dan Rosul-Nya. Para ulama khususnya ulama ahli fiqih mengungkapkan definisi jihad dalam kitab-kitabnya, mayoritas mereka mengartikan bahwa jihad itu adalah: ”Berperangnya kaum muslimin melawan orang-orang kafir setelah mendakwahi mereka untuk memeluk islam, jika mereka enggan masuk islam maka mereka ditawari membayar pajak kemudian baru memerangi mereka jika tetap membangkang.”


❄️ Adapun beberapa perkataan ulama madzhab yang mewakili setiap madzhabnya sebagai berikut dalam mendefinisiakan jihad:


●Ulama madzhab hanafi mengatakan: ➖”Mengerahkan tenaga dan kemampuan dengan berperang di jalan Alloh aza wa jalla dengan jiwa, harta, lisan dan selaian itu.” (Badai’u as-shona’i) ada juga yang mengatakan: ”Mengajak untuk memeluk agama yang hak ini dan memerangi mereka jika tidak mau menerimanya.”

๐Ÿ“š (Hasyiah ibnu ‘abidin 4/121)


●Dan menurut madzhab maliki mengatakan bahwa jihad adalah: 

➖”Peperangan seorang muslim dengan orang kafir yang tidak punya ikatan janji perdamaian untuk meninggikan kalimatulloh ta’ala.” 

๐Ÿ“š(As-syarhrus sogir ‘ala aqrobul masalik 2/267)


●Menurut madzhab syafii’ sebagaimana yang dikatakan oleh Al-hafidz ibnu hajar al-asqolani: ➖” Mengerahkan kemampuan dalam memerangi orang-orang kafir.” 

๐Ÿ“š(fathul bari 6/3)


●Adapun menurut madzhab hambali: ”Memerangi orang-orang kafir.”


❄️ Inilah pengertian jihad menurut para ulama “Memerangi orang-orang kafir” dan definisi ini jika kata-kata jihad disebut secara mutlak, sekalipun demikian bukan berarti jihad tidak memiliki makna lain selain makna perang, ada definisi jihad yang tidak ada kaitannya dengan perang yaitu jika digandengankan dengan kalimat lain, seperti jihad melawan orang munafiq, jihad melawan jiwa, berjihad dalam mempelajari ilmu, mengamalkannya serta mendakwahinya.


✴️3️⃣. JIHAD SECARA UMUM


❄️ Syaikhul islam rohimahulloh memberikan pengertian jihad secara umum, yaitu:  

➖”Jihad adalah mengerahkan segenap kemampuan untuk mendapatkan sesuatu yang dicintai oleh kebenaran dan menangkal sesuatu yang dibenci oleh kebenaran.” 


Dan beliau juga berkata:

➖ ”Hal itu disebabkan karena hakikat jihad adalah bersungguh-sungguh mendapatkan apa-apa yang dicintai oleh Alloh dari iman dan amal sholeh serta menangkal apa-apa yang dibenci oleh Alloh dari perbuatan kufur, fasik dan juga perbuatan maksiat.”

 ๐Ÿ“š(Majmu’ fatawa 10/ 191 -193)


❄️ Pengertian jihad secara umum ini berdasarkan dalil dari Al-qur’an dan As-sunnah, diantaranya yaitu firman Alloh ta’ala:


❄️(( ูˆَู„َู†َุจْู„ُูˆَู†َّูƒُู…ْ ุญَุชَّู‰ ู†َุนْู„َู…َ ุงู„ْู…ُุฌَุงู‡ِุฏِูŠْู†َ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ูˆَุงู„ุตَّุงุจِุฑِูŠْู†َ ูˆَู†َุจْู„ُูˆَ ุฃَุฎْุจَุงุฑَูƒُู…ْ ))


➖Artinya :”Dan Sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kalian agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kalian, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” 

๐Ÿ“–(Q.S.Muhammad 31)


❄️(( ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุฌَุงู‡ِุฏِ ุงู„ْูƒُูَّุงุฑَ ูˆَุงู„ْู…ُู†َุงูِู‚ِูŠْู†َ ูˆَุงุบْู„ُุธْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ูˆَู…َุฃْูˆَุงู‡ُู…ْ ุฌَู‡َู†َّู…َ ูˆَุจِุฆْุณَ ุงْู„ู…َุตِูŠْุฑُ ))


➖Artinya: ”Hai nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka ialah jahannam. dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.”

๐Ÿ“–(Q.S.Ataubah 73) 


Berjihad melawan kaum munafiq di sini adalah dengan menyampaikan hujah kepada meraka dan bukandengan pedang sebagaimana yang di contohkan oleh Rosul ketika muncul orang-orang munafiq, diantaranya Abdullojh bin ubay bin salul.


❄️ Dan juga berdasarkan hadits Rosululloh alaihisolatu wassalam :


❄️( ุงَู„ْู…ُุฌَุงู‡ِุฏُ ู…َู†ْ ุฌَุงู‡َุฏَ ู†َูْุณَู‡ُ ูِูŠ ุทَุงุนَุฉِ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงْู„ู…ُู‡َุงุฌِุฑُ ู…َู†ْ ู‡َุฌَุฑَ ู…َุง ู†َู‡َูŠ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ )


➖“Mujahid adalah orang yang berjihad/ bersungguh-sungguh melakukan ketaatan kepada Alloh dan orang yang berhijroh adalah orang yang hijroh dari apa-apa yang dilarang oleh Alloh” 

๐Ÿ“™ (H.R. Ahmad 6/21, Ibu hibban:25 dan Alhakim)


❄️ Jadi sangatlah jelas dari uraian diatas tentang jihad, bahwa jihad tidak hanya memiliki arti perang, selain itu menuntut ilmu, mengamalkannya, dakwah, melawan hawa nafsu serta mengamalkan ibahah-ibadah kepada Alloh juga bisa di sebut dengan jihad, jika kata-kata jihad digandengkan dengan amal sholeh tersebut.


๐Ÿ“š#Sumber : Abu Mujahidah al-Ghifari, Lc.

Sabtu, 30 Januari 2021

TERKADANG RIDHA ALLAH TAK SEJALAN DENGAN RIDHA MANUSIA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" TERKADANG RIDHA ALLAH TAK SEJALAN DENGAN RIDHA MANUSIA "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐Ÿ Di antara rasa takut yang tercela adalah jika sampai rasa takut membuat seseorang lebih mendahulukan ridho manusia dalam keadaan membuat Allah murka. Artinya yang ia cari asal manusia senang dan ridho dengan dirinya walau ketika itu melanggar aturan Allah. Ia pun sudah tahu kalau itu salah. Rasa takut semacam ini juga mengurangi tauhid seseorang, di samping akan mendapatkan akibat buruk nantinya. Walau manusia awalnya suka, Allah bisa membolak-balikkan hati mereka menjadi benci nantinya. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari hadits ‘Aisyah berikut ini.


๐Ÿ Dalam hadits disebutkan,


ุนَู†ْ ุฑَุฌُู„ٍ ู…ِู†ْ ุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ْู…َุฏِูŠู†َุฉِ ู‚َุงู„َ ูƒَุชَุจَ ู…ُุนَุงูˆِูŠَุฉُ ุฅِู„َู‰ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฃُู…ِّ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง ุฃَู†ِ ุงูƒْุชُุจِู‰ ุฅِู„َู‰َّ ูƒِุชَุงุจًุง ุชُูˆุตِูŠู†ِู‰ ูِูŠู‡ِ ูˆَู„ุงَ ุชُูƒْุซِุฑِู‰ ุนَู„َู‰َّ. ูَูƒَุชَุจَุชْ ุนَุงุฆِุดَุฉُ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง ุฅِู„َู‰ ู…ُุนَุงูˆِูŠَุฉَ ุณَู„ุงَู…ٌ ุนَู„َูŠْูƒَ ุฃَู…َّุง ุจَุนْุฏُ ูَุฅِู†ِّู‰ ุณَู…ِุนْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูŠَู‚ُูˆู„ُ « ู…َู†ِ ุงู„ْุชَู…َุณَ ุฑِุถَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจِุณَุฎَุทِ ุงู„ู†َّุงุณِ ูƒَูَุงู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…ُุคْู†َุฉَ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَู…َู†ِ ุงู„ْุชَู…َุณَ ุฑِุถَุงุกَ ุงู„ู†َّุงุณِ ุจِุณَุฎَุทِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَูƒَู„َู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุณِ »


➖ Dari seseorang penduduk Madinah, ia berkata bahwa Mu’awiyah pernah menuliskan surat pada ‘Aisyah -Ummul Mukminin- radhiyallahu ‘anha, di mana ia berkata, “Tuliskanlah padaku suatu nasehat untuk dan jangan engkau perbanyak.” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pun menuliskan pada Mu’awiyah, “Salamun ‘alaikum (keselamatan semoga tercurahkan untukmu). Amma ba’du. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridho manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.” 

๐Ÿ“™ (HR. Tirmidzi no. 2414 dan Ibnu Hibban no. 276)


๐Ÿ Dalam lafazh Ibnu Hibban disebutkan,


ู…َู†ْ ุงِู„ْุชَู…َุณَ ุฑِุถَุง ุงู„ู„َّู‡ِ ุจِุณَุฎَุทِ ุงู„ู†َّุงุณِ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ูˆَุฃَุฑْุถَู‰ ุนَู†ْู‡ُ ุงู„ู†َّุงุณَ ، ูˆَู…َู†ْ ุงِู„ْุชَู…َุณَ ุฑِุถَุง ุงู„ู†َّุงุณِ ุจِุณَุฎَุทِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุณَุฎِุทَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุฃَุณْุฎَุทَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ู†َّุงุณَ


➖ “Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan meridhoinya dan Allah akan membuat manusia yang meridhoinya. Barangsiapa yang mencari ridho manusia dan membuat Allah murka, maka Allah akan murka padanya dan membuat manusia pun ikut murka.”


๐Ÿ Sebagaimana keterangan dalam Tuhfatul Ahwadzi (7: 82), maksud hadits “Allah akan cukupkan dia dari beban manusia” adalah Allah akan menjadikan dia sebagai golongan Allah dan Allah tidak mungkin menyengsarakan siapa pun yang bersandar pada-Nya. Dan golongan Allah (hizb Allah), itulah yang bahagia. Sedangkan maksud “Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia” adalah Allah akan menjadikan manusia menguasainya hingga menyakiti dan berbuat zholim padanya.


๐Ÿ Beberapa faedah dari hadits ‘Aisyah di atas:


1- Wajib takut pada Allah dan mendahulukan ridho Allah daripada ridho manusia.


2- Hadits tersebut menunjukkan akibat dari orang yang mendahulukan mencari ridho manusia daripada ridho Allah.


3- Wajib tawakkal dan bersandar pada Allah.


4- Akibat yang baik bagi orang yang mendahulukan ridho Allah walau membuat manusia tidak suka dan akibat buruk bagi yang mendahulukan ridho manusia dan ketika itu Allah murka.


5- Hati setiap insan dalam genggaman, Allah yang dapat membolak-balikkan sekehendak Dia. (Lihat Al Mulakhosh fii Syarh Kitab Tauhid, Syaikh Sholih Al Fauzan, hal. 267).


๐Ÿ Semoga Allah memberi taufik pada kita untuk selalu mengedepankan ridho Allah daripada ridho manusia. Wallahul muwaffiq.

Kamis, 21 Januari 2021

JIBRIL YANG PERKASA, PEMIMPIN PARA MALAIKAT

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" JIBRIL YANG PERKASA, PEMIMPIN PARA MALAIKAT "

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐ŸŒ Sering kita memandangi langit yang indah dengan semburat sinar matahari di pagi hari. Ia bagaikan kanvas biru yang terhampar luas dengan guratan cat putih lapisan awan. Kita juga suka menikmati malam purnama dengan pendaran sinar rembulan yang menerangi ufuk. Cahayanya menancapkan ketenangan tidak menyilaukan, tidak pula memudarkan keindahan.


๐ŸŒ Selain keindahan dan kekokohan langit yang luas tanpa retak itu, pernahkah kita merenungkan bahwa tempat yang berjarak 500 tahun perjalanan dari muka bumi itu adalah sebuah negeri dimana makhluk-makhluk mulia tinggal. Ya, di sanalah tempatnya para malaikat.


๐ŸŒ Allah ๏ทป menciptakan malaikat dari cahaya. Cahaya apa? Tidak dijelaskan rincian tentang hal ini dan kita tidak dibebani syariat untuk mencari tahu tentang hal itu. Ibunda Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian (tanah).” (HR. Muslim no. 2996)


๐ŸŒ Dan jumlah mereka sangatlah banyak. Rasulullah ๏ทบ bersabda,


ู…َุง ูِูŠู‡َุง ู…َูˆْุถِุนُ ุฃَุฑْุจَุนِ ุฃَุตَุงุจِุนَ ุฅِู„َّุง ูˆَู…َู„َูƒٌ ูˆَุงุถِุนٌ ุฌَุจْู‡َุชَู‡ُ ุณَุงุฌِุฏًุง ู„ِู„َّู‡ِ


➖“Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah.” 

๐Ÿ“™ (HR. Ahmad No. 21516).


๐ŸŒ Di antara hal yang disaksikan Rasululullah ๏ทบ saat isra mi’raj adalah


ูَุฑُูِุนَ ู„ِูŠ ุงู„ุจَูŠْุชُ ุงู„ู…َุนْู…ُูˆุฑُ، ูَุณَุฃَู„ْุชُ ุฌِุจْุฑِูŠู„َ، ูَู‚َุงู„َ: ู‡َุฐَุง ุงู„ุจَูŠْุชُ ุงู„ู…َุนْู…ُูˆุฑُ ูŠُุตَู„ِّูŠ ูِูŠู‡ِ ูƒُู„َّ ูŠَูˆْู…ٍ ุณَุจْุนُูˆู†َ ุฃَู„ْูَ ู…َู„َูƒٍ، ุฅِุฐَุง ุฎَุฑَุฌُูˆุง ู„َู…ْ ูŠَุนُูˆุฏُูˆุง ุฅِู„َูŠْู‡ِ ุขุฎِุฑَ ู…َุง ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ


➖“Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Aku pun bertanya kepada Jibril, beliau menjawab, ‘Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000 malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.‘ 

๐Ÿ“™(HR. Bukhari 3207 dan Muslim 164).


๐ŸŒ Artinya jumlah malaikat itu sangatlah banyak. Lebih banyak dari jumlah manusia. Dan sejumlah besar malaikat itu dipimpin oleh Malaikat Jibril ‘alaihissalam.


KEISTIMEWAAN PARA MALAIKAT 

-------------------------------------------------------


๐ŸŒ Sebelum bertutur tentang Jibril, sejenak kita simak beberapa malaikat yang dipimpin oleh Jibril. Kita rangsang nalar kita dengan mengenal keagungan penciptaan mereka sebelum kita berbicara tentang yang paling istimewa di antara mereka. Karena terkadang nalar kita yang lemah ini tidak bisa langsung meloncat membayangkan dan mentadabburi sesuatu yang paling istimewa sebelum dikenalkan dengan hal-hal yang istimewa di bawahnya.


๐ŸŒ Al-Qur'an dan sunnah menyebutkan beberapa malaikat yang hendaknya dikenal oleh kaum muslimin. Jibril, Mikail, Israfil, Malaikat Maut, Munkar dan Nakir, Raqib dan Atid, Ridwan dan Malik. Merekalah malaikat-malaikat yang tidak lalai dari apa yang Allah perintahkan, tidak pula mereka memaksiati Tuhannya.


๐ŸŒ Para malaikat adalah makhluk yang terbuat dari cahaya yang Allah ciptakan dengan sayap-sayap. Allah ๏ทป berfirman,


ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ูَุงุทِุฑِ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ ุฌَุงุนِู„ِ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ุฑُุณُู„ًุง ุฃُูˆู„ِูŠ ุฃَุฌْู†ِุญَุฉٍ ู…َุซْู†َู‰ٰ ูˆَุซُู„َุงุซَ ูˆَุฑُุจَุงุนَ ۚ ูŠَุฒِูŠุฏُ ูِูŠ ุงู„ْุฎَู„ْู‚ِ ู…َุง ูŠَุดَุงุกُ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَู„َู‰ٰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏِูŠุฑٌ


➖“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” 

๐Ÿ“–(QS. Fathir: 1).


๐ŸŒ Di antara malaikat yang dipimpin oleh Jibril adalah malaikat pemikul arasy. Pemikul ciptaan Allah ๏ทป yang terbesar. Rasulullah ๏ทบ bersabda:


ุฃُุฐِู†َ ู„ِู‰ْ ุฃَู†ْ ุฃُุญَุฏِّุซَ ุนَู†ْ ู…َู„َูƒٍ ู…ِู†ْ ู…َู„ุงَุฆِูƒَุฉِ ุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†ْ ุญู…َู„َุฉِ ุงู„ْุนَุฑْุดِ ู…َุง ุจَูŠْู†َ ุดَุญْู…َุฉِ ุฃُุฐُู†ِู‡ِ ุฅู„َู‰ ุนَุงุชِู‚ِู‡ِ ู…َุณِูŠْุฑَุฉُ ุณَุจْุนِู…ِุงุฆَุฉِ ุณَู†َุฉٍ.


➖“Aku diidzinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat Allah pemikul arasy, yaitu antara daging telinga (tempat anting. pen) dengan pundaknya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan.” 

๐Ÿ“™ (HR. Abu Dawud no 4727).


๐ŸŒ Salah satu dari pemikul arasy itu adalah Israfil sang peniup Sangkakala. Tahukah Anda besarnya Sangkakala itu? Diameternya adalah antara langit dan bumi. Sedangkan jarak langit dan bumi adalah 500 tahun perjalan dengan kuda yang tercepat.


๐ŸŒ Dari al-Abbas bin Abdul Muthallib, Rasulullah ๏ทบ bersabda,


ู‡َู„ْ ุชَุฏْุฑُูˆْู†َ ูƒَู…ْ ุจَูŠْู†َ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ูˆَุงู„ุฃَุฑْุถِ؟ ู‚ُู„ْู†َุง: ุงَู„ู„ู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆْู„ُู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ. ู‚َุงู„َ: ุจَูŠْู†َู‡ُู…َุง ู…َุณِูŠْุฑَุฉٍ ุฎَู…ْุณَู…ِุงุฆَุฉ ุณَู†َุฉ…


➖“Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?” Kami (para sahabat) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Jarak langit dan bumi adalah perjalanan 500 tahun…” (HR. Abu Dawud dan selainnya).


๐ŸŒ Allahu Akbar! Bayangkan! Betapa agungnya penciptaan malaikat pemikul arasy. Itulah salah satu malaikat yang begitu besar dan Jibril adalah pemimpinnya.


๐ŸŒ Malaikat lainnya adalah Malaikat Malik, penjaga neraka. Pernahkah Anda mendengar hadits tentang sifat fisik penduduk neraka? Penduduk neraka adalah orang-orang yang Allah besarkan fisik mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


๐ŸŒ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ู…َุง ุจَูŠْู†َ ู…َู†ْูƒِุจِูŠ ุงู„ูƒَุงูِุฑِ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ู…َุณِูŠْุฑَุฉٌ ุซَู„َุงุซَุฉَ ุฃَูŠَّุงู…ٍ ู„ِู„ุฑَّุงูƒِุจِ ุงู„ู…ُุณْุฑِุนُ


➖“Jarak antara dua ujung pundak orang kafir di dalam neraka sejauh perjalanan 3 hari yang ditempuh penunggang kuda yang larinya cepat.” 

๐Ÿ“™ (HR. Bukhari 6551 dan Muslim 2852).


๐ŸŒ Allah besarkan jisim mereka agar adzab yang mereka derita lebih maksimal dan lebih terasa di setiap lekuk dan jengkal tubuhnya. Kalau penduduk neraka sebesar itu, lalu bagaimana dengan Malaikat Malik, penjaga neraka. Malaikat yang ditakuti oleh para kriminal dan pendosa penghuni Jahannam itu. Suatu ketika, kelak penduduk neraka meminta kepada Malik agar menyampaikan kepada Allah supaya mereka dimatikan saja. Karena tidak tahan dengan pedihnya derita adzab.


ูˆَู†َุงุฏَูˆْุง ูŠَุง ู…َุงู„ِูƒُ ู„ِูŠَู‚ْุถِ ุนَู„َูŠْู†َุง ุฑَุจُّูƒَ ู‚َุงู„َ ุฅِู†َّูƒُู… ู…َّุงูƒِุซُูˆู†َ


➖“Mereka berseru: “Hai Malik biarlah Rabbmu membunuh kami saja”. Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (hidup di neraka ini selama-lamanya)”. 

๐Ÿ“– (QS. Az-Zukhruf: 77).


๐ŸŒ Lalu bagaimana pula hebatnya Malaikat Maut yang bertugas mencabut nyawa? Malaikat yang tunggal ini mampu mencabut nyawa manusia di segala penjuru dunia, di ujung timur dan barat, dalam waktu serentak. Dalam detik yang sama. Dan dia sama sekali tidak pernah lalai dalam melakukannya. Ia tidak pernah terlambat mengeksekusi manusia. Tidak juga terlalu cepat. Semua ia lakukan dengan presisi dan akurasi waktu yang luar biasa tepatnya.


๐ŸŒ Ya ilahi.. ya Rabbi.. rasa-rasanya imajinasi kami terlalu uzur untuk membayangkan agungnya penciptaan para malaikat-Mu. Pemuja akal dan logika pun begitu lemah berhadapan dengan nash-nash ini. Sehingga menolaknya mereka jadikan solusi untuk menutupi kelemahan itu.


SIFAT FISIK JIBRIL 

------------------------------


๐ŸŒ Berbicara tentang Jibril tentu akan semakin membuktikan ketidak-berdayaan logika manusia. Allah ๏ทป mengabarkan bahwa para malaikat ada yang memiliki dua sayap, tiga, empat, atau lebih. Sedangkan akal manusia hanya mampu menggambarkan mereka dengan dua sayap saja, di kiri dan di kanan. Bagaimana kalau tiga sayap? Bagaimana kalau empat? Apatah lagi 600 sayap seperti Jibril. Rasulullah ๏ทบ bersabda,


๐ŸŒ Dari Ibnu Mas’ud radhialahu ‘anhu,


ุฑَุฃَู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٌ ๏ทบ ุฌِุจْุฑِูŠْู„َ ู„َู‡ُ ุณِุชُّู…ِุงุฆَุฉِ ุฌَู†َุงุญٍ ู‚َุฏْ ุณَุฏَّ ุงู„ุฃُูُู‚


➖“Muhammad ๏ทบ melihat Jibril (dalam wujud aslinya pen.). Ia memiliki 600 sayap yang menutupi langit.” 

๐Ÿ“™(HR. An-Nasa-i).


๐ŸŒ Ibunda Aisyah radhiallahu ‘anha pernah bertanya kepada kekasihnya, Rasulullah ๏ทบ tentang dua ayat di dalam Alquran. Yakni ayat dalam surat:


ูˆَู„َู‚َุฏْ ุฑَุขู‡ُ ุจِุงู„ْุฃُูُู‚ِ ุงู„ْู…ُุจِูŠู†ِ


➖“Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.”

๐Ÿ“– (QS. At-Takwir: 23).


๐ŸŒ Dan surat:


ูˆَู„َู‚َุฏْ ุฑَุขู‡ُ ู†َุฒْู„َุฉً ุฃُุฎْุฑَู‰ٰ ุนِู†ْุฏَ ุณِุฏْุฑَุฉِ ุงู„ْู…ُู†ْุชَู‡َู‰ٰ ุนِู†ْุฏَู‡َุง ุฌَู†َّุฉُ ุงู„ْู…َุฃْูˆَู‰ٰ


➖“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.”

๐Ÿ“– (QS. An-Najm: 13-15).


๐ŸŒ Rasulullah ๏ทบ menjawab, “Itulah Jibril yang tidak pernah kulihat ia dalam wujud aslinya. Kecuali pada dua kesempatan itu saja. Aku melihatnya turun dari langit, dimana tubuhnya yang besar memenuhi ruang antara langit dan bumi.” 

๐Ÿ“™(HR. Muslim, No. 177).


➖“Rasulullah ๏ทบ melihat Jibril dengan bentuk aslinya. Dia memiliki enam ratus sayap. Setiap satu sayapnya dapat menutupi ufuk. Dari sayapnya berjatuhan mutiara dan yaqut dengan beragam warna.” 

๐Ÿ“™(HR. Ahmad No. 460).


PENGHULU MALAIKAT DAN PENYAMPAI WAHYU 

---------------------------------------------------------------------


๐ŸŒ Maha suci Allah yang telah menjadikan pertemuan antara malaikat terbaik dan manusia terbaik sebagai pembawa syariat-Nya. Adakah kepalsuan yang datang dari Dia yang Maha Benar, kemudian disampaikan kepada malaikatnya yang al-amin untuk diwahyukan kepada al-amin dari anak Adam?


๐ŸŒ Allah Ta’ala mensifati Malaikat Jibril dengan firman-Nya,


ุฅِู†َّู‡ُ ู„َู‚َูˆْู„ُ ุฑَุณُูˆู„ٍ ูƒَุฑِูŠู…ٍ﴿ูกูฉ﴾ุฐِูŠ ู‚ُูˆَّุฉٍ ุนِู†ْุฏَ ุฐِูŠ ุงู„ْุนَุฑْุดِ ู…َูƒِูŠู†ٍ﴿ูขู ﴾ู…ُุทَุงุนٍ ุซَู…َّ ุฃَู…ِูŠู†ٍ


➖“Sesungguhnya Alquran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati disana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” 

๐Ÿ“–(QS. at-Takwir: 19-21).


๐ŸŒ Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,


ุนَู„َّู…َู‡ُ ุดَุฏِูŠุฏُ ุงู„ْู‚ُูˆَู‰ٰ﴿ูฅ﴾ุฐُูˆ ู…ِุฑَّุฉٍ ูَุงุณْุชَูˆَู‰ٰ


➖“Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.” 

๐Ÿ“–(QS. an-Najm: 5-6).


๐ŸŒ Itulah kemuliaan Al-Qur'an . Malaikat yang paling mulia adalah yang paling layak mengemban amanah wahyu-Nya dan manusia yang paling mulia adalah yang paling layak menerimanya.


๐ŸŒ Di dalam Shahih Bukhari juga disebutkan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ๏ทบ bersabda:

➖ “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan berfirman bahwasannya Allah mencintai fulan maka cintailah fulan, dan Jibrilpun mencintainya. Kemudia Jibril pun mengumumkan kepada penghuni langit, bahwasannya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, dan para penghuni langit pun mencintai fulan. Kemudian dikabulkanlah permohonannya di dunia.” 

๐Ÿ“™(HR. Bukhari).


๐ŸŒ Ketika Jibril menyeru kepada para malaikat untuk mencintai seorang hamba, maka seluruh malaikat penghuni langit akan tunduk kepadanya. Karena dialah Jibril sang pemimpin Israfil yang perkasa dan pemimpin Malik Khazin neraka. Dialah Jibril pemimpin malaikat maut yang taat. Dia pula pemimpin Mikail, Ridwan, Raqib, Atid dan selainnya.


๐Ÿ“š Sumber:

– al-Asyqar, Umar bin Sulaiman. 1995. Alam al-Malaikah al-Abrar. Dar an-Nafa-is.

– Utsaimin, Muhammad bin Shalih. 1433 H. Syarhu Riyadhush Shalihin. Riyadh: Madar al-Wathan li an-Nasyr.

Rabu, 13 Januari 2021

CARA MENGENALI DAN MENANDAI JIN ISLAM ATAU KAFIR MENURUT ULAMA’ KALIMANTAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" CARA MENGENALI DAN MENANDAI JIN ISLAM ATAU KAFIR MENURUT ULAMA’ KALIMANTAN " 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


☪️ Kata Abah Guru Banjar Indah (Guru Syaifuddin Dzuhri): 

➖ “Ham bin Him adalah datuknya jin. Ham bin Him adalah jin pertama yang diislamkan oleh Rasulullah Saw sebelum Samhuris. Samhuris adalah jin juga. Samhuris diislamkan Rasulullah saat Samhuris ikut Rasulullah membaca hadits hal keadaannya Samhuris itu duduk disamping Anas bin Malik.”


☪️ Dan Kata Abah Guru Banjar Indah: 

➖ “Apabila Samhuris bersin, suaranya seperti petir. Alhmarhum Syaikh Yasin Padang pernah memanggil dan bertanya kepada Samhuris masalah sanad hadits. Begitupula Alhmarhum Guru Kasyful Anwar saat memanggil Samhuris, juga saat Samhuris lagi bersin. Saat Samhuris bersin, suaranya seperti petir. Sampai-sampai ada yang tuli mendengar suara bersin Samhuris.


☪️ Dan Lagi Kata Abah Guru Banjar Indah: ➖“Kebanyakan jin kafir itu indentitasnya adalah ular. Dan jin kafir itu aslinya adalah iblis. Karena dahulu iblis ingin menggoda Nabi Adam. Saat iblis dikeluarkan dari surga iblis ingin masuk lagi tapi tidak tahu caranya bagaimana. Lalu ada ular yang menguap membuka mulutnya. Ular ini tugasnya keluar masuk surga dan dahulu ular ini pakai kaki. Saat ular itu menguap membuka mulutnya, iblis masuk ke dalam mulut ular, saat ular mau masuk ke dalam surga, iblispun ikut ke dalam surga.


●Saat itulah ular dikutuk sampai hari kiamat tidak pakai kaki lagi. Adapun jin Islam identitasnya bukan ular. Wujudnya seperti manusia biasa akan tetapi tongkatnya bisa berubah menjadi ular dan ini pernah terjadi kepada Datuk Bedok bahwa tongkat beliau jadi ular.


☪️ Kata Abah (H. Abdur Rahman), 

➖ Aku pernah mendengar dari Alhmarhum Guru Muhdhar Martapura: “Jikalau ada ular di hadapan kita. Bacalah “Salaamun ‘Alaa Nuhin Fil ‘Aalamiin” 3× sambil mengangkat tangan sebelah kanan dan seluruh jarinya dibuka.


●Kalau ular itu hilang berarti ular itu jin kafir.


●Kalau ular itu tidak hilang, maka itu betul-betul ular dan kitapun disuruh lari kalau betul-betul ular.


☪️ Alfaqir (Zein) pernah mendengar dari Alhmarhum Guru Zakaria Alwi Kelayan yang berkata: 

➖ “Apabila ada orang yang dipatok ular, baru saja dipatoknya tidak sampai 5 menit, bacakan “Bismillahilladzi Laa Yadhurru Ma’asmihi Syai’un Fil Ardhi Walaa Fisssamaa Wahuwassamiy’un ‘Alim” dibaca 3×. Setelah itu ambil air hangat kuku dicampur dengan garam sedikit, lalu bacakan shalawat sambil bertawasshul kepada Rasulullah. Setelah itu rendam yang terkena patokan ular tadi ke air hangat kuku yang dicampur dengan garam tadi. Insya Allah racun ularnya keluar semuanya.


☪️ Kata Alhmarhum Guru Usuf: 

➖ “Semua jin, baik iin Islam atau jin kafir, jangan sekali-kali ingin bersahabat dengan jin. Jikalau kita bersahabat dengan jin nantinya kalau kita hendak sakaratul maut akan sulit keluar ruh karena diganggu oleh jin itu. Tapi jikalau jin itu ingin menjadi khoddam kita, maka boleh. 


☪️ Dan lagi kata Alhmarhum Guru Usuf: 

➖ “Jin Islam itu hafal Al-Qur’an dan ia lebih fashih membacanya dari manusia sekalipun qori internasional.”


●Jikalau ada orang yang kerasukan iin, maka bacalah wirid. Wiridnya bisa wirid sakron atau wirid lathif atau cukup baca shalawat sembur pakai air sedikit kewajahnya, Insya Allah jinnya keluar berkat Rasulullah. Karena semua jin tunduk kepada Rasulullah. Datuknya jin yaitu Ham bin Him, jin pertama yang diislamkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 

Kemudian Samhuris yaitu jin yang diislamkan Rasulullah ketika Samhuris ikut duduk bersama Rasulullah ketika Rasulullah membaca hadits dan Samhuris duduk disamping Anas bin Malik.


☪️ Mudah-mudahan berkat Rasulullah, Datu Kalampayan, Guru Sekumpul dan orang-orang sholeh, diampuni segala dosa dan kesalahan dzohir bathin seumur hidup, qobul segala hajat, selamat dunia akhirat, husnul khatimah dan masuk surga bighoiri hisaab. Aamiin…!!!


๐Ÿ“š#Penulis: Muhammad Zainuddin bin H Abdurrahman, santri Guru Sekumpul.

Jumat, 08 Januari 2021

CARA LAIN HINDARI KEMISKINAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮ 

" CARA LAIN HINDARI KEMISKINAN "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐ŸŒนDi antara kunci-kunci rizki adalah beribadah kepada Allah sepenuhnya.

 Akan kita membahas masalah ini dari dua hal :

 1. Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya

 2. Dalil Syar’I Bahwa Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Adalah Di Antara Kunci-Kunci Rizki. 


MAKNA BERIBADAH KEPADA ALLAH SEPENUHNYA 


๐ŸŒนHendaknya seseorang tidak mengira bahwa yang dimaksud beribadah sepenuhnya adalah dengan meninggalkan usaha untuk mendapatkan penghidupan dan duduk di masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yang dimaksud –wallahu a’lam- adalah hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu’ dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Mahaesa, menghadirkan (dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. 

Yakni beribadah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits. 


ุฃَู†ْ ุชَุนْุจُุฏَ ุงู„ู„َّู‡َ ูƒَุฃَู†َّูƒَ ุชَุฑَุงู‡ُ، ูَุฅِู†ْู„َู…ْ ุชَูƒُู†ْ ุชَุฑَุงู‡ُ ูَุบِู†َّู‡ُ ูŠَุฑَุงูƒَ 


➖Hendaknya kamu beribadah kepada Allah

 seakan-akan kamu melihatNya. Jika kamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu” [1] 


Janganlah engkau termasuk orang-orang yang (ketika beribadah) jasad mereka berada di masjid, sedang hatinya berada di luar masjid.


 Menjelaskan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

ุชَูَุฑَّ ุบْ ู„ِุนِุจَุงุฏَุชِูŠْ “


Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu”.


 Al-Mulla Ali Al-Qari berkata ; 

➖‘Maknanya, jadikanlah hatimu benar-benar sepenuhnya (berkosentrasi) untuk beribadah kepada Tuhamnu” [2] 


DALIL SYAR’I BAHWA BERIBADAH KEPADA ALLAH SEPENUHNYA, TERMASUK KUNCI RIZKI. 


๐ŸŒนAda beberapa nash yang menunjukkan bahwa beribadah sepenuhnya kepada Allah termasuk di antara kunci-kunci rizki. 

Beberapa nash tersebut di antaranya adalah:


 1️⃣. Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.


 ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุชَุนَุงู„َู‰ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ : ูŠَุง ุงุจْู†َ ุขุฏَู…َ! ุชَูَุฑَّุบْ ู„ِุนِุจَุงุฏَุชِูŠْ، ุฃَู…ْู„ุฃْ ุตَุฏْ ุฑَูƒَ ุบِู†ًู‰، ูˆَุฃَุณُุฏَّ ูَู‚ْุฑَูƒَ، ูˆَุฅِู†ْ ู„ุงَ ุชَูْุนَู„ْ ู…َู„ุฃْุชُ ูŠَุฏَูƒَ ุดُุบْู„ุงً، ูˆَู„َู…ْ ุฃَุณُุฏَّ ูَู‚ْุฑَูƒْ “


➖Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan [3] dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)” [4] 


๐ŸŒนNabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua hadiah sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepadaNya dengan sepenuhnya dengan dua siksa. 


๐ŸŒนAdapun dua hadiah itu adalah Allah mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan kekayaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedang dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia. 


2️⃣. Hadits riwayat Imam Al-Hakim dari Ma’qil bin Yasar Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.


 ูŠَู‚ُูˆْู„ُ ุฑَุจَّูƒُู…ْ ุชَุจَุงุฑَูƒَ ูˆَุชَุนَุงู„َู‰ : ูŠَุง ุงุจْู†َ ุขุฏَู…َ!ุชَูَุฑَّุบْ ู„ِุนِุจِุงุฏَุชِูŠْ، ุฃَู…ْู„َุฃ ู‚َู„ْุจَูƒَ ุบِู†َّ، ูˆَุฃَู…ْู„ุฃ ูŠَุฏَูŠْูƒَ ุฑِุฒْู‚َุง ูŠَุงุงุจْู†َ ุขุฏَู…َ! ู„ุงَ ุชُุจَุงุนِุฏْู†ِูŠ “

➖Rabb kalian Yang Mahasuci laga Mahatinggi berfirman, ‘Wahai anak Adam!, fokuslah beribadah kepadaKu , niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam!, Jangan jauhi Aku, sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan” [5] 


๐ŸŒนDalam hadits yang mulia ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia, yang berbicara berdasarkan wahyu mengabarkan tentang janji Allah, yang tak satu pun lebih memenuhi janji daripadaNya, berapa dua jenis pahala bagi orang yang benar-benar beribadah kepada Allah sepenuhnya. Yaitu, Allah pasti memenuhi hatinya dengan kekayaan dan kedua tangannya dengan rizki. 


๐ŸŒนSebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan akan ancaman Allah kepada orang yang menjauhiNya dengan dua jenis siksa. Yaitu Allah pasti memenuhi hatinya dengan kefakiran dan kedua tangannya dengan kesibukan. 


๐ŸŒนDan semua mengetahui, siapa yang hatinya dikayakan oleh Yang Maha Memberi kekayaan, niscaya tidak akan didekati oleh kemiskinan selama-lamanya. 

Dan siapa yang kedua tangannya dipenuhi rizki oleh Yang Maha Memberi rizki dan Mahaperkasa, niscaya ia tidak akan pernah pailit selama-lamanya. 


๐ŸŒนSebaliknya, siapa yang hatinya dipenuhi dengan kefakiran oleh Yang Mahakuasa dan Maha Menentukan, niscaya tak seorangpun mampu membuatnya kaya. Dan siapa yang disibukkan oleh Yang Mahaperkasa dan Maha Memaksa, niscaya tak seorangpun yang mampu memberinya waktu luang. 


๐Ÿ“š [Disalin dari kitab Mafatiihur Rizq fi Dhau’il Kitab was Sunnah, Penulis DR Fadhl Ilahi, Edisi Indonesia Kunci-Kunci Rizki Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Penerjemah Ainul Haris Arifin, Lc. Penerbit Darul Haq- Jakarta] 


๐Ÿ“š Footnote :

[1]. Lihat, Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Bayanul Iman wal Islam wa Ihsan…., penggalan dari hadits no.5 (9), 1/39 [2]. Murqatul Mafatih, 9/26. Lihat pula, Tuhfatul Ahwadzi, di dalamnya disebutkan : Kosongkanlah (hatimu) dari urusan-urusanmu untuk menta’atiKu” 7/140 [3]. “Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan”. Dikhususkan penyebutan kata ‘tangan’ karena pekerjaan itu dilakukan dengan keduanya. (Lihat, Faidhul Qadir, 2/308) [4]. Al-Musnad, no 8681, 16/284 ; Jami’ut Tirmidzi, Abwabul Shifatil Qiyamah, Bab no. 2584, 7/140 dan lafazh ini miliknya ; Sunan Ibni Majah, Abwabuz Zuhd, Al-Hammu bid Dunya, no. 4159, 2/408 ; Al-Mustadrak ‘Alash Shahihain, Kitabut Tafsir, 2/443. Imam At-Tirmidzi berkata, Hadits ini hasan gharib (Jami’ut Tirmidzi, 7/141). Imam Al-Hakim berkata, Ini adalah hadits yang sanadnya shahih, tetapi tidak dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. (Al-Mustadrak 2/443). Dan in disepakati oleh Adz-Dzahabi (Lihat, At-Talkhish, 2/443). Syaikh Al-Albani berkata, Shahih [Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/300 ; Shahih Sunan Ibni Majah, 2/393] [5]. Al-Mustadrak ‘Alash Shahihaian, Kitabur Riqaq, 4/326. Imam Al-Hakim berkata, ‘Sanad hadits ini shahih, tetapi Al-Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya’. (Op.cit, 4/326). Dan hal ini disepakati oleh Adz-Dzahabi. Lihat, At-Talkhish, 4/326. Syaikh Al-Albani berkata, Tentang hadits ini, memang seperti yang dikatakan oleh keduanya [Silsilatul Ahadits Ash-Shahihah,no. 1359, 3/47]

Kamis, 24 Desember 2020

GHULUL (KORUPSI)

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

                ๐Ÿ”ฅ GHULUL (KORUPSI) ๐Ÿ”ฅ

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐Ÿ”ฅDiantara dosa besar yang dianggap sepele oleh sebagian besar masyarakat adalah al-ghulรปl. Al-Ghulรปl maksudnya mengambil sesuatu yang bukan miliknya dari harta bersama, atau memanfaatkan barang-barang inventaris kantor untuk kepentingan pribadi atau keluarganya bukan untuk kepentingan umum. 


๐Ÿ”ฅPerilaku seperti ini termasuk perbuatan zalim yang berat bisa menyeret masyarakat pada kerusakan, terutama pelakunya. Pelaku tindak kezaliman ini terancam hukuman yang keras di dunia dan juga di akhirat.


ูˆَู…َุง ูƒَุงู†َ ู„ِู†َุจِู‰ٍّ ุฃَู† ูŠَุบُู„َّ ۚ ูˆَู…َู† ูŠَุบْู„ُู„ْ ูŠَุฃْุชِ ุจِู…َุง ุบَู„َّ ูŠَูˆْู…َ ูฑู„ْู‚ِูŠَٰู…َุฉِ ۚ ุซُู…َّ ุชُูˆَูَّู‰ٰ ูƒُู„ُّ ู†َูْุณٍ ู…َّุง ูƒَุณَุจَุชْ ูˆَู‡ُู…ْ ู„َุง ูŠُุธْู„َู…ُูˆู†َ


➖"Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barang siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, pada hari kiamat, ia akan datang membawa apa yang dikhianatinya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal sedangkan mereka tidak dianiaya." 

๐Ÿ“–(QS Ali Imran [3]: 161).


๐Ÿ”ฅDalam ayat di atas, makna ghulul adalah mengambil sesuatu dari harta rampasan perang yang tidak boleh dimanfaatkan sebelum pembagian. Ghulul masuk kategori pengkhianatan dan dosa besar. 


๐Ÿ”ฅKemudian, istilah ghulul dipakai untuk pengkhianatan dalam masalah harta sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah saw, hadiah yang diterima oleh seorang pejabat atau pemimpin karena jabatannya itu termasuk ghulul yang diharamkan Allah SWT.


๐Ÿ”ฅRasulullah saw bersabda, 

➖ "Hadiah untuk pekerja (pegawai) itu adalah ghulul (khianat)." 

๐Ÿ“™ (HR. Ahmad). 


๐Ÿ”ฅDalam riwayat lain Rasulullah saw bersabda,

➖ "Hadiah untuk pemimpin itu adalah ghulul (khianat)."

๐Ÿ“™ (HR Thabrani dan Baihaqi).


๐Ÿ”ฅDari Abu Humaid as-Sa’idi Radhiyallahu anhu mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah mempekerjakan seseorang dari kabilah al-Azdi yang bernama Ibnu al-Lutbiyyah untuk mengurus zakat. Setelah bekerja ia datang menghadap Rasulullah seraya berkata,

➖ “Ini untuk Anda dan yang ini untukku, aku diberi hadiahkan. Mendengar ini, Rasulullah berdiri di atas mimbar seraya bersabda: 

 ‘Ada apa dengan seorang pengurus zakat yang kami utus, lalu ia datang dengan mengatakan, ‘Ini untukmu dan ini hadiah untukku!’

Cobalah ia duduk saja di rumah ayahnya atau rumah ibunya, dan melihat, apakah ia diberi hadiah ataukah tidak? Demi Allah, tidaklah seseorang datang dengan mengambil sesuatu dari yang tidak benar melainkan ia akan datang dengannya pada hari Kiamat, lalu dia akan memikulnya di lehernya. (Jika yang ia ambil adalah) unta, maka akan keluar suara unta. Jika sapi, maka akan keluar suara sapi; Jika kambing, maka akan keluar suara kambing. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sehingga kami bisa melihat putih kedua ketiak beliau SAW dan mengatakan, ‘Wahai Allรขh! Aku telah menyampaikannya?’

๐Ÿ“™ (HR al-Bukhรขri dan Muslim)


๐Ÿ”ฅDalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar (773 H- 852 H) menjelaskan, Nabi saw menerangkan pekerjaan yang dia lakukan (sebagai pemungut zakat) itulah yang menjadi penyebab orang lain memberi hadiah kepadanya.


๐Ÿ”ฅDan jika dia hanya berdiam diri di rumahnya, orang tidak akan memberi hadiah kepadanya. Karena itu, dia tidak boleh menghalalkan pemberian itu hanya karena merupakan hadiah dari orang lain.


๐Ÿ”ฅImam Nawawi (631 H-676 H), dalam kitab Syarah Muslim menjelaskan, hadis ini merupakan penegasan hadiah bagi pejabat adalah haram.


๐Ÿ”ฅIa juga mengatakan kaum Muslimin bersepakat atas beratnya keharaman ghulul dan merupakan dosa besar. Mereka juga sepakat, wajib bagi yang menerimanya untuk mengembalikannya.


๐Ÿ”ฅDari Buraidah Radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW barsabda, 

➖ “Barangsiapa yang telah kami ambil untuk melakukan suatu tugas dan kami telah menetapkan rezeki (gaji atau upah), maka harta yang dia ambil selain gaji dari kami adalah ghulul (pengkhianatan, korupsi atau penipuan)’.

๐Ÿ“™ [HR. Abu Daud]


๐Ÿ”ฅSyaikh Shalih bin Muhammad Alu Thalib menjelaskan permasalahannya bukan pada banyak atau sedikitnya barang yang diambil, akan tetapi ini merupakan asas atau sendi, juga merupakan aturan agama yang mereka anut, serta akhlak yang menghiasi diri mereka serta amanah yang wajib mereka tunaikan.


๐Ÿ”ฅJika virus ghulul (korupsi) dibiarkan, menurutnya, maka dia akan membesar. Orang yang sudah terbiasa mengambil suatu yang kecil, suatu ketika dia akan berani mengambil sesuatu yang lebih besar. Jika ghulul sudah menjadi hal jamak atau lumrah pada sebuah masyarakat, dimana si pelaku tanpa rasa sungkan dan malu mengambil harta yang bukan haknya, itu artinya akhlak yang hina ini telah tersebar di kalangan mereka.


๐Ÿ”ฅPadahal setiap akhlak tercela itu menyeret pelakunya pada prilaku yang lebih buruk sehingga terjebak dalam sebuah rangkaian perbuatan maksiat yang terus-menerus merusak hati dan menghancurkan moral serta membangkitkan egois.


๐Ÿ”ฅSemua ini akan menyeret seseorang untuk berbuat zalim, menyulut rasa dengki dan mengakibatkan perpecahan. Kerusakan pada managemen kantor dan keuangan bisa juga memberikan dampak negatif pada masyarakat, keterpurukan akhlak, kemiskinan serta kerusakan agama mereka, juga membuka peluang untuk berbuat korup dan merebaknya budaya sogok. Sehingga sering terdengar, banyak orang yang tidak bisa mendapatkan hak kecuali dengan sogok.


๐Ÿ”ฅKalau amanah sudah ditinggalkan maka banyak hak yang terabaikan, keadilan akan melemah, kezaliman merajalela, rasa aman hilang dan masyarakat dilanda ketakutan.


๐Ÿ”ฅRasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu:

➖ Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari Kiamat’. Dan Ibn Mas’รปd Radhiyallahu anhu berkata, 

 “Yang pertama kali hilang dari agamamu adalah amanah.”

Rabu, 16 Desember 2020

JAGA DIRI DARI PERKARA SUBHAT

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

     ☄️ JAGA DIRI DARI PERKARA SUBHAT ☄️

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


☄️Hati-hati dengan syubhat dan jaga hatimu.


ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ู†ُّุนْู…َุงู† ุจْู†ِ ุจَุดِูŠْุฑٍ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُู…َุง ู‚َุงู„َ : ุณَู…ِุนْุชُ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุขู„ِู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ : ุฅِู†َّ ุงู„ุญَู„ุงَู„َ ุจَูŠِّู†ٌ ูˆَุฅِู†َّ ุงู„َุญุฑَุงู…َ ุจَูŠِّู†ٌ ูˆَุจَูŠْู†َู‡ُู…َุง ุฃُู…ُูˆْุฑٌ ู…ُุดْุชَุจِู‡َุงุชٌ ู„ุงَ ูŠَุนْู„َู…ُู‡ُู†َّ ูƒَุซِูŠْุฑٌ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุณِ ูَู…َู†ِ ุงุชَّู‚َู‰ ุงู„ุดُّุจُู‡َุงุชِ ูَู‚َุฏِ ุงุณْุชَุจْุฑَุฃَ ู„ِุฏِูŠْู†ِู‡ِ ูˆَุนِุฑْุถِู‡ِ ูˆَู…َู†ْ ูˆَู‚َุนَ ูِูŠ ุงู„ุดُّุจُู‡َุงุชِ ูˆَู‚َุนَ ูِูŠ ุงู„ุญَุฑَุงู…ِ ูƒَุงู„ุฑَّุงุนِูŠ ูŠَุฑْุนَู‰ ุญَูˆْู„َ ุงู„ุญِู…َู‰ ูŠُูˆْุดِูƒُ ุฃَู†ْ ูŠَุฑْุชَุนَ ูِูŠْู‡ِ ุฃَู„ุงَّ ูˆِุฅِู†َّ ู„ِูƒُู„ِّ ู…َู„ِูƒٍ ุญِู…ًู‰ ุฃَู„ุงَ ูˆَุฅِู†َّ ุญِู…َู‰ ุงู„ู„ู‡ِ ู…َุญَุงุฑِู…ُู‡ُ ุฃَู„َุง ูˆَุฅِู†َّ ูِูŠ ุงู„ุฌَุณَุฏِ ู…ُุถْุบَุฉً ุฅِุฐَุง ุตَู„ُุญَุชْ ุตَู„ُุญَ ุงู„ุฌَุณَุฏُ ูƒُู„ُّู‡ُ ูˆَุฅِุฐَุง ูَุณَุฏَุชْ ูَุณَุฏَ ุงู„ุฌَุณَุฏُ ูƒُู„ُّู‡ُ ุฃَู„َุง ูˆَู‡ِูŠَ ุงู„ู‚َู„ْุจُ – ุฑَูˆَุงู‡ُ ุงู„ุจُุฎَุงุฑِูŠ ูˆَู…ُุณْู„ِู…ٌ


➖Dari Abu ‘Abdillah An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat–yang masih samar–yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus ke dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram. Sebagaimana ada penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya. Ingatlah di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh jasad akan ikut baik. Jika ia rusak, maka seluruh jasad akan ikut rusak. Ingatlah segumpal daging itu adalah hati (jantung).” 

๐Ÿ“™ (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599]


FAEDAH HADITS 


1️⃣. Pertama: Ada tiga hukum yang disebutkan dalam hadits di atas, yaitu (1) halal, (2) haram, dan (3) syubhat.


☄️Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah mengatakan, 

➖ “Hukum itu dibagi menjadi tiga macam dan pembagian seperti ini benar. Karena sesuatu bisa jadi ada dalil tegas yang menunjukkan adanya perintah dan ancaman keras jika ditinggalkan. Ada juga sesuatu yang terdapat dalil untuk meninggalkan dan terdapat ancaman jika dilakukan. Ada juga sesuatu yang tidak ada dalil tegas apakah halal atau haram. Yang pertama adalah perkara halal yang telah jelas dalilnya. Yang kedua adalah perkara haram yang telah jelas dalilnya. Makna dari bagian hadits “halal itu jelas”, yang dimaksud adalah tidak butuh banyak penjelasan dan setiap orang sudah memahaminya. Yang ketiga adalah perkara syubhat yang tidak diketahui apakah halal atau haram.” 

๐Ÿ“š(Fath Al-Bari, 4: 291).


☄️Sedangkan masalah (problem) dibagi menjadi empat macam:


➖Yang memiliki dalil bolehnya, maka boleh diamalkan dalil bolehnya.


➖Yang memiliki dalil pengharaman, maka dijauhi demi mengamalkan dalil larangan.


➖Yang terdapat dalil boleh dan haramnya sekaligus. Maka inilah masalah mutasyabih (yang masih samar). Menurut mayoritas ulama, yang dimenangkan adalah pengharamannya.


➖Yang tidak terdapat dalil boleh, juga tidak terdapat dalil larangan, maka ini kembali ke kaedah hukum asal. Hukum asal ibadah adalah haram. Sedangkan dalam masalah adat dan muamalah adalah halal dan boleh.


๐Ÿ“š (Lihat Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah Al-Mukhtashar karya Syaikh Sa’ad bin Nashir Asy-Syatsri, hlm. 64)


2️⃣. Kedua: Kebanyakan orang tidak mengetahui perkara syubhat karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan ‘kebanyakan orang tidak mengetahui perkara tersebut’. Perkaran syubhat ini sering ditemukan oleh para ulama dalam bab jual beli karena perkara tersebut dalam jual beli amatlah banyak. Perkara ini juga ada sangkut pautnya dengan nikah, buruan, penyembelihan, makanan, minuman dan selain itu. Sebagian ulama sampai-sampai melarang penggunaan kata halal dan haram secara mutlak kecuali pada perkara yang benar-benar ada dalil tegas yang tidak butuh penafsiran lagi. Jika dikatakan kebanyakan orang tidak mengetahuinya, maka ini menunjukkan bahwa sebagian dari mereka ada yang tahu. 

๐Ÿ“š Demikian kami ringkaskan dari perkataan Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bari, 4:291.


☄️Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir Asy Syatsri hafizahullah mengatakan,

➖ “Perkara yang syubhat (samar) itu muncul karena beberapa sebab, bisa jadi karena kebodohan, atau tidak adanya penelusuran lebih jauh mengenai dalil syar’i, begitu pula bisa jadi karena tidak mau merujuk pada perkataan ulama yang kokoh ilmunya.” 

๐Ÿ“š (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah Al-Mukhtashar, hlm. 63)


3️⃣. Ketiga: Kesamaran (perkara syubhat) bisa saja terjadi pada perselisihan ulama. Hal ini ditinjau dari keadaan orang awam. Namun kaedah syar’iyah yang wajib bagi orang awam untuk mengamalkannya ketika menghadapi perselisihan para ulama setelah ia meneliti dan mengkaji adalah ia kuatkan pendapat-pendapat yang ada sesuai dengan ilmu dan kewara’an, juga ia bisa memilih pendapat yang dipilih oleh mayoritas ulama. Karena pendapat kebanyakan ulama itu lebih dekat karena seperti syari’at. Dan perkataan orang yang lebih berilmu itu lebih dekat pada kebenaran karena bisa dinilai sebagai syari’at. Begitu pula perkataan ulama yang lebih wara’ (mempunyai sikap kehati-hatian), itu lebih baik diikuti karena serupa dengan syari’at.“ 

๐Ÿ“š Lihat penjelasan beliau dalam Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah Al-Mukhtashar karya Syaikh Sa’ad bin Nashir Asy-Syatsri, hal. 65.


☄️Intinya, kalau orang awam tidak bisa menguatkan pendapat ketika menghadapi perselisihan ulama, maka hendaknya ia tinggalkan perkara yang masih samar tersebut. Jika ia sudah yakin setelah menimbang-nimbang dan melihat dalil, maka ia pilih pendapat yang ia yakini.


4️⃣. Keempat: Ada dua manfaat meninggalkan perkara syubhat. Disebutkan dalam hadits, 

➖ “Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.” Dari dua faedah ini, Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizahullah mengatakan, “Dari sini menunjukkan bahwa janganlah kita tergesa-gesa sampai jelas suatu perkara.” 

(๐Ÿ“š Lihat Al-Minhah Ar-Rabbaniyah fii Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hlm. 106.) 


5️⃣. Kelima: Hadits ini menunjukkan bahwa jika seseorang bermudah-mudahan dan seenaknya saja memilih yang ia suka padahal perkara tersebut masih samar hukumnya, maka ia bisa jadi terjerumus dalam keharaman.


☄️Ibnu Daqiq Al-‘Ied mengatakan bahwa orang yang terjerumus dalam syubhat bisa terjatuh pada yang haram dilihat dari dua sisi: 


(1) barangsiapa yang tidak bertakwa pada Allah lalu ia mudah-mudahan memilih suatu yang masih syubhat (samar), itu bisa mengantarkannya pada yang haram,


(2) kebanyakan orang yang terjatuh dalam syubhat, gelaplah hatinya karena hilang dari dirinya cahaya ilmu dan cahaya sifat wara’, jadinya ia terjatuh dalam keharaman dalam keadaan ia tidak tahu. Bisa jadi ia berdosa karena sikapnya yang selalu meremehkan. Lihat Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, penjelasan Ibnu Daqiq Al ‘Ied, hlm. 49.


☄️Namun catatan yang perlu diperhatikan, sebagian orang mengatakan bahwa selama masih ada khilaf (perselisihan ulama), maka engkau boleh memilih pendapat mana saja yang engkau suka. Kami katakan, “Tidak demikian”. Khilaf ulama tidak menjadikan kita seenaknya saja memilih pendapat yang kita suka. Namun hendaknya kita pilih mana yang halal atau haram yang kita yakini. Karena jika sikap kita semacam tadi, dapat membuat kita terjatuh dalam keharaman. 

๐Ÿ“š Lihat Al-Minhah Ar-Rabbaniyah fii Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hlm. 107.

Kamis, 10 Desember 2020

KISAH KAROMAH SAHABAT : ALI BIN ABI THALIB RADHIALLAHU’ANHU

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KISAH KAROMAH SAHABAT : ALI BIN ABI THALIB RADHIALLAHU’ANHU " 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


#KISAH_1


๐Ÿ”ด Sid bin Musayyab menceritakan bahwa ia dan para sahabat menziarahi makam-makam di Madinah bersama `Ali. 

Ali lalu berseru,

 ➖“Wahai para penghuni kubur, semoga dan rahmat dari Allah senantiasa tercurah kepada kalian, beritahukanlah keadaan kalian kepada kami atau kami akan memberitahukan keadaan kami kepada kalian.”


 Lalu terdengar jawaban,

➖ “Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah senantiasa tercurah untukmu, wahai amirul mukminin. Kabarkan kepada kami tentang hal-hal yang terjadi setelah kami.”


 Ali berkata,

➖ “Istri-istri kalian sudah menikah lagi, kekayaan kalian sudah dibagi, anak-anak kalian berkumpul dalam kelompok anak-anak yatim, bangunan-bangunan yang kalian dirikan sudah ditempati musuh-musuh kalian. Inilah kabar dari kami, lalu bagaimana kabar kalian?” 


Salah satu mayat menjawab, 

➖ “Kain kafan telah koyak, rambut telah rontok, kulit mengelupas, biji mata terlepas di atas pipi, hidung mengalirkan darah dan nanah. Kami mendapatkan pahala atas kebaikan yang kami lakukan dan mendapatkan kerugian atas kewajiban yang yang kami tinggalkan. Kami bertanggung jawab atas perbuatan kami.” 

๐Ÿ“š(Riwayat Al-Baihaqi)


#KISAH_2


๐Ÿ“šDalam kitab Al-Tabaqat, Taj al-Subki meriwayatkan bahwa pada suatu malam, `Ali dan kedua anaknya, Hasan dan Husein radhiyallahu’anhum mendengar seseorang bersyair :


➖Hai Zat yang mengabulkan doa orang yang terhimpit kezaliman Wahai Zat yang menghilangkan penderitaan, bencana, dan sakit Utusan-Mu tertidur di rumah Rasulullah sedang orang-orang kafir mengepungnya Dan Engkau Yang Maha Hidup lagi Maha Tegak tidak pernah tidur Dengan kemurahan-Mu, ampunilah dosa- dosaku Wahai Zat tempat berharap makhluk di Masjidil Haram Kalau ampunan-Mu tidak bisa diharapkan oleh orang yang bersalah Siapa yang akan menganugerahi nikmat kepada orang-orang yang durhaka.


๐Ÿ”ด`Ali lalu menyuruh orang mencari si pelantun syair itu. Pelantun syair itu datang menghadap Ali seraya berkata, 

➖ “Aku, ya Amirul mukminin!” 


Laki- laki itu menghadap sambil menyeret sebelah kanan tubuhnya, lalu berhenti di hadapan Ali. 

Ali bertanya, 

➖ “Aku telah mendengar syairmu, apa yang menimpamu?” 


๐Ÿ”ด Laki-laki itu menjawab,

➖ “Dulu aku sibuk memainkan alat musik dan melakukan kemaksiatan, padahal ayahku sudah menasihatiku bahwa Allah mcmiliki kekuasaan dan siksaan yang pasti akan menimpa orang-orang zalim. Karena ayah terus-menerus menasihati, aku memukulnya. Karenanya, ayahku bersumpah akan mendoakan keburukan untukku, lalu ia pergi ke Mekkah untuk memohon pertolongan Allah. Ia berdoa, belum selesai ia berdoa, tubuh sebelah kananku tiba-tiba lumpuh. Aku menyesal atas semua yang telah aku lakukan, maka aku meminta belas kasihan dan ridha ayahku sampal la berjanji akan mendoakan kebaikan untukku jika Ali mau berdoa untukku. Aku mengendarai untanya, unta betina itu melaju sangat kencang sampai terlempar di antara dua batu besar, lalu mati di sana.”


๐Ÿ”ด`Ali lalu berkata,

➖ “Allah akan meridhaimu, kalau ayahmu meridhaimu.” 


Laki-laki itu menjawab, 

➖ “Demi Allah, demikianlah yang terjadi.”


 Kemudian ‘Ali berdiri, shalat beberapa rakaat, dan berdoa kepada Allah dngan pelan, kemudian berkata,

➖ “Hai orang yang diberkahi, bangkitlah!” Laki-laki itu berdiri, berjalan, dan kembali sehat seperti sedia kala.


 `Ali berkata, 

➖ “Jika engkau tidak bersumpah bahwa ayahmu akan meridhaimu, maka aku tidak akan mendoakan kebaikan untukmu.”


#KISAH_3


๐Ÿ”ด Fakhrurrazi yang hanya sedikit memasukkan cerita-cerita tentang karamah para sahabat dalam kitabnya, juga meriwayatkan bahwa seorang budak kulit hitam penggemar `Ali mencuri. 


Budak itu diajukan kepada Ali dan ditanya,

➖ “Betulkah kau mencuri?” 

la menjawab, 

➖ “Ya,” maka `Ali memotong tangannya. 


Budak itu berlalu dari hadapan `Ali, kemudian berjumpa dengan Salman al-Farisi dan Ibnu al-Kawwa’. Ibnu al-Kawwa’ bertanya,

➖ “Siapa yang telah memotong tanganmu?” 


Ia menjawab, 

➖ “Amirul mukminin, pemimpin besar umat muslim, menantu Rasullah, dan suami Fatimah.”


 Ibnu al- Kawwa’ bertanya,

➖ “la telah memotong tanganmu dan kamu masih juga memujinya?”


 Budak itu menjawab,

➖ “Mengapa aku tidak memujinya? Ia memotong tanganku sesuai dengan kebenaran dan berarti membebaskanku dari neraka.”


๐Ÿ”ด Salman mendengarkan penuturan budak itu, lalu menceritakannya kepada Ali. Selanjutnya Ali memanggil budak hitam itu, lalu meletakkan tangan yang telah dipotong di bawah lengannya, dan menutupnya dengan selendang, kemudian Ali memanjatkan doa. Orang-orang yang ada di sana tiba-tiba mendengar seruan dari langit, 

➖ “Angkat selendang itu dari tangannya!” Ketika selendang itu diangkat, tangan budak hitam itu tersambung kembali dengan izin Allah.


#KISAH_4


๐Ÿ“šDalam kitab Al-I`tibar, Usamah bin Munqidz mengemukakan kisah yang didengamya dari Syihabuddin Abu al-Fath, pelayan Mu’izuddaulah bin Buwaihi di Mosul pada tanggal 18 Ramadhan 566 M. 

Diceritakan bahwa ketika Syihabuddin berada di dalam Masjid Shunduriyah di pinggir kota Anbar daerah Tepi Barat, Khalifah Al-Muqtafi datang berkunjung bersama salah seorang menterinya. 

AI-Mugtafi memasuki masjid tersebut, yang dikenal dengan sebutan Masjid Amirul Mukminin Ali, dengan memakai baju biasa dan menyandang pedang yang hiasannya dari besi. Tak seorang pun mengetahui bahwa ia adalah seorang khalifah, kecuali orang-orang yang telah mengenalnya.

Pengurus masjid mendoakan sang menteri. Lalu sang menteri berkata,

➖ “Celaka, doakanlah khalifah!”


๐Ÿ”ด Kemudian Khalifah Al-Mugtafi berkata kepada menterinya, 

➖ “Tanyakan sesuatu yang bermanfaat pada pengurus masjid itu. Katakan padanya bahwa dulu pada masa pemcrintahan Maulana Al- Mustazhhir, aku melihat la menderita sakit di wajahnya. Wajahnya penuh bisul sehingga jika mau makan, bisulnya harus ditutup dengan sapu tangan, agar makanan bisa masuk ke mulutnya.”


๐Ÿ”ด Pengurus masjid itu menjelaskan,

➖ “Seperti Anda ketahui, aku berulang kali datang ke masjid ini dari Anbar. Suatu hari, ada seseorang menemuiku dan berkata, `Kalau engkau berulang kali menemui si Fulan setiap datang dari Anbar, seperti engkau berulang kali datang ke masjid ini, niscaya si Fulan akan memanggilkan tabib untukmu yang bisa menghilangkan penyakit di wajahmu.’ Perkataan orang itu merasuk ke hatiku dan menghimpit dadaku. Lalu aku tertidur pada malam itu dan bermimpi bertemu amirul mukminin Ali bin Abi Thalib yang tengah berada dalam masjid tersebut seraya bertanya, `Lubang apa ini?’ Maksudnya adalah sebuah lubang di tanah. Kemudian aku mengadukan penyakit yang menimpaku tetapi `Ali berpaling dariku. Maka aku kembali mengadukan penyakitku dan perkataan yang diucapkan oleh lelaki yang menemuiku di masjid tadi. All berkata, `Engkau termasuk orang yang menginginkan dunia.’ Kemudian aku terbangun, dan tiba-tiba bisul-bisul di wajahku lenyap.”


๐Ÿ”ด Khalifah Al-Mugtafi berkata, 

➖ “Ia benar,” lalu menoleh ke arah Syihabuddin dan berkata,

➖ “Bicaralah pada pengurus masjid itu, cari tahu apa yang la minta, tuliskan permintaannya disertai tanda tangannya, dan berikan padaku untuk kutandatangani.”


๐Ÿ”ด Selanjutnya Syihabuddin berbincang-bincang dengan pengurus masjid itu, dan pengurus masjid itu bercerita, 

➖ “Aku memiliki istri yang sedang menyusui anak dalam keadaan hamil dan beberapa anak perempuan. Setiap bulan, aku membutuhkan 3 dinar.” 


๐Ÿ”ด Syihabuddin menuliskan permintaan pengurus masjid Ali itu beserta alamatnya dan Al-Mugtafi menandatanganinya. Al-Mugtafi kemudian menyuruh Syihabuddin untuk menyampaikan permintaan pengurus masjid itu ke dewan keuangan. Syihabuddin membawa berkas permintaan pengurus masjid itu ke dewan keuangan dan dewan menandatanganinya tanpa membacanya serta mengambil bagian tulisan khalifah Al-Mugtafi. Ketika sekretaris dewan membuka tulisan itu untuk dipindahkan, ia menemukan tulisan khalifah Al-Mugtafi di bawah tanda tangan pengurus masjid Ali yang berbunyi, 

➖ “Seandainya ia meminta lebih dari itu, tentu akan diberi.”


#KISAH_5


๐Ÿ”ด Kisah lainnya menceritakan bahwa Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam menyuruh Abu Dzar memanggil Ali. Sesampai di rumah Ali, Abu Dzar melihat alat penggiling sedang menggiling gandum padahal tidak ada seorang pun di sana. 

Kemudian Abu Dzar menceritakan hal tersebut kepada Nabi. 

Beliau berkata, 

➖ “Hai Abu Dzar! Tahukah kau bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat yang berjalan-jalan di bumi dan mereka diperintahkan untuk membantu keluarga Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wa sallam.” 


๐Ÿ“š(Dikemukakan oleh Al-Shubban dalam kitab Is`af al-Raghibin dan Al Mala’ dalam kitab Sirahnya)

Rabu, 02 Desember 2020

KARENA YANG KETIGA ADALAH SETAN


۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

      " KARENA YANG KETIGA ADALAH SETAN "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


➖Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya setan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.”

๐Ÿ“™ (HR. Ahmad 1/18).


➖Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena setan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua. 

๐Ÿ“™(HR. Ahmad dari hadits Jabir 3/339).


๐ŸŒŸRasululLaah SAW banyak mengingatkan bahwa ada setan diantara seorang pria dan wanita yang bukan mahram. Islam melarang keras aktivitas tersebut karena :


1️⃣ ). Setan membisikan kepada keduanya untuk melakukan kemaksiatan.

2️⃣ ). Nafsu keduanya bergejolak.

3️⃣ ). Setan menghilangkan rasa malu Dari keduanya

4️⃣ ). Setan menghiasi kemaksiatan hingga terlihat indah.

5️⃣ ). Setan menyatukan keduanya dalam kenistaan (zina) atau hal-hal yang lebih minim/ringan dari perbuatan zina.


๐ŸŒŸSayangi saudara sesama muslim kita. Semoga kita senantiasa dapat menjaga diri agar terhindar dari dosa khalwat. ?

Kamis, 12 November 2020

HUKUM MENGUCAP SAYIDDINA SAAT MENYEBUT NAMA NABI

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" HUKUM MENGUCAP SAYIDDINA SAAT MENYEBUT NAMA NABI "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐ŸŒŸMengucap kata Sayyidina ketika menyebut nama Nabi Muhammad SAW sering menjadi perbincangan bagi warga muslim. Bagaimana sebenarnya hukum menyebut kata Sayyidina tersebut.


๐ŸŒŸBerikut penjelasan Ustaz Abdul Somad dikutip dari buku '77 Tanya-Jawab Seputar Shalat' yang dipersembahkan oleh Tafaqquh Study Club. (Baca Juga: Bagaimana Posisi Jari Ketika Tasyahud? Berikut Pendapat 4 Mazhab)


๐ŸŽ™️Jawaban:


Mazhab Hanafi dan Syafi'i:


๐ŸŒŸDianjurkan mengucapkan Sayyidina pada salawat Ibrahimiyah, karena memberikan tambahan pada riwayat adalah salah satu bentuk adab, maka lebih utama dilakukan daripada ditinggalkan. Adapun hadits yang mengatakan: "Janganlah kamu menyebut Sayyidina untukku". Ini adalah hadits palsu.


๐ŸŒŸBeberapa dalil menyebut Sayyidina sebelum nama Rasulullah SAW: Memanggil nabi tidaklah sama seperti menyebut nama orang biasa, demikian disebutkan Allah Swt:

➖ "Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain)".

๐Ÿ“– (QS. An-Nur: 63).


๐ŸŒŸIni adalah perintah dari Allah SWT, meskipun perintah ini bukan perintah yang mengandung makna wajib, akan tetapi minimal tidak kurang dari sebuah anjuran dan mengucapkan Sayyidina Muhammad adalah salah satu bentuk penghormatan dan memuliakan Nabi Muhammad SAW.


๐ŸŒŸAllah SWT berfirman: 

➖ "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu)". 

๐Ÿ“–(QS Al 'Imran: 39).


๐ŸŒŸ Jika untuk Nabi Yahya AS digunakan kata 'wa sayyidan', mengapa tidak boleh digunakan untuk Nabi Muhammad Saw yang Ulul’Azmi dan memiliki keutamaan lainnya.


๐ŸŒŸAdh-Dhahhak berkata dari Ibnu Abbas,

➖ "Mereka mengatakan, 'Wahai Muhammad', dan 'Wahai Abu al-Qasim', Maka Allah melarang mereka mengatakan itu untuk mengagungkan nabi-Nya". Demikian juga dikatakan oleh Mujahid dan Sa’id bin Jubair. Qatadah berkata, "Allah memerintahkan agar menghormati nabi-Nya, agar memuliakan dan mengagungkannya serta menggunakan kata Sayyidina". Muqatil mengucapkan kalimat yang sama.


๐ŸŒŸImam Malik berkata dari Zaid bin Aslam, "Allah memerintahkan mereka agar memuliakan Nabi Muhammad SAW". Adapun beberapa dalil dari hadits, dalam hadits berikut ini Rasulullah SAW menyebut dirinya dengan lafaz Sayyid di dunia. Beliau juga mengingatkan akan kepemimpinannya di akhirat kelak dengan keterangan yang jelas sehingga tidak perlu penakwilan. Berikut kutipannya:


1. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Aku adalah Sayyid (pemimpin) anak cucu (keturunan) Adam pada hari kiamat". Dalam riwayat lain dari Abu Sa’id Al Khudri dengan tambahan, "Bukan keangkukan". Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah, "Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat".


2. Dari Sahl bin Hunaif, ia berkata, "Kami melewati aliran air, kami masuk dan mandi di dalamnya, aku keluar dalam keadaan demam, hal itu disampaikan kepada Rasulullah SAW, beliau berkata, 'Perintahkanlah Abu Tsabit agar memohon perlindungan'. Maka aku katakan 'Wahai tuanku, bukankah ruqyah lebih baik'. Beliau menjawab, "Tidak ada ruqyah kecuali pada jiwa atau demam panas atau sengatan (binatang berbisa)." Perhatikan, dalam hadits ini Sahl bin Hunaif memanggil Rasulullah dengan sebutan Sayyidi dan Rasulullah tidak mengingkarinya. Ini adalah dalil pengakuan dari Rasulullah. Tidak mungkin Rasulullah SAW mengakui suatu perbuatan sahabat yang bertentangan dengan syariat Islam.


3. Terdapat banyak riwayat yang shahih yang menyebutkan lafaz Sayyidi yang diucapkan para sahabat. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan Aisyah dalam kisah kedatangan Sa'ad bin

Mu'adz untuk memimpin di Bani Quraizhah, Aisyah berkata: "Berdirilah kamu untuk (menyambut) pemimpin kamu", mereka menurunkannya". Al-Khaththabi berkata dalam penjelasan hadits ini, "Dari hadits ini dapat diketahui bahwa ucapan seseorang kepada sahabatnya, "Ya sayyidi (wahai tuanku)" bukanlah larangan, jika ia memang baik dan utama. Tidak boleh mengucapkan itu kepada seseorang yang jahat".


4. Diriwayatkan dari Abu Bakarah, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah SAW, Al Hasan bin Ali berada di sampingnya, saat itu ia menyambut beberapa orang, beliau berkata, "Sesungguhnya anakku ini adalah seorang pemimpin, semoga dengannya Allah mendamaikan dua kelompok besar kaum muslimin".


5. Umar bin Khaththab RA berkata, "Abu Bakar adalah pemimpin kami, ia telah membebaskan pemimpin kami", yang ia maksudkan adalah Bilal.


6. Dalam kitab Shahih Muslim disebutkan bahwa Ummu Ad-Darda’ berkata, "Tuanku Abu Ad-Darda' memberitahukan kepadaku, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Doa seseorang untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya itu adalah doa yang dikabulkan".


7. Rasulullah SAW bersabda "Al Hasan dan Al Husein adalah dua pemimpin pemuda penghuni surga".


8. Rasulullah SAW bersabda, "Abu Bakar dan Umar adalah dua pemimpin orang-orang tua penghuni surga dari sejak manusia generasi awal hingga terakhir, kecuali para Nabi dan Rasul".


9. Rasulullah SAW bersabda "Orang yang sabar itu menjadi pemimpin di dunia dan akhirat".

10. Rasulullah SAW berkata kepada Fathimah Az-Zahra, "Apakah engkau tidak mau menjadi pemimpin wanita penduduk surga".


11. Al Maqburi berkata, "Kami bersama Abu Hurairah, kemudian datang Al Hasan bin Ali, ia mengucapkan salam, orang banyak membalasnya, ia pun pergi, Abu Hurairah bersama kami, ia tidak menyadari bahwa Al Hasan bin Ali datang, lalu dikatakan kepadanya, "Ini adalah Al Hasan bin Ali mengucapkan salam", maka Abu Hurairah menjawab "Keselamatan juga bagimu wahai tuanku". Mereka berkata kepada Abu Hurairah, “Engkau katakan ‘Wahai tuanku’?". Abu Hurairah menjawab, "Aku bersaksi bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ia (Al Hasan bin Ali) adalah seorang pemimpin".


๐ŸŒŸKata Sayyid dan Sayyidah digunakan pada Fathimah, Sa'ad, Al Hasan, Al Husein, Abu Bakar, Umar dan orang-orang yang sabar secara mutlak, dengan demikian maka kita lebih utama untuk menggunakannya.


๐ŸŒŸDari dalil-dalil diatas, maka jumhur ulama muta'akhkhirin dari kalangan Ahlussunnah waljama’ah berpendapat bahwa boleh hukumnya menggunakan lafaz Sayyid kepada Nabi Muhammad SAW. Bahkan sebagian ulama berpendapat hukumnya dianjurkan, karena tidak ada dalil yang mengkhususkan dalil-dalil dan nash-nash yang bersifat umum ini. Oleh sebab itu maka dalil-dalil ini tetap bersifat umum dan lafaz Sayyid digunakan di setiap waktu, apakah di dalam salat maupun di luar salat.


๐ŸŒŸImam Ibnu 'Abidin berkata dalam kitab Hasyiahnya sesuai dengan pendapat pengarang kitab Ad-Durr, Ibnu Zhahirah, Ar-Ramli Asy-Syafi’i dalam kitab Syarahnya terhadap kitab Minhaj karya Imam Nawawi dan para ulama lainnya, menurutnya, "Yang paling afdhal adalah mengucapkannya dengan lafaz Sayyid".


๐ŸŒŸDalam Kitab Ad-Durr Al Mukhtar disebutkan, ringkasannya, "Dianjurkan mengucapkan lafaz Sayyidina, karena tambahan terhadap berita yang sebenarnya adalah inti dari adab dan sopan santun. Dengan demikian maka menggunakannya lebih afdhal daripada tidak menggunakannya. Disebutkan Imam Ar-Ramli Asy-Syafi’i dalam kitab Syarhnya terhadap kitab Al Minhaj karya Imam Nawawi, demikian juga disebutkan oleh para ulama lainnya.


๐ŸŒŸMemberikan tambahan kata Sayyidina adalah tata krama kepada Rasulullah. Allah berfirman,

➖ "Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Alqur'an), mereka Itulah orang-orang yang beruntung".๐Ÿ“– (QS Al-A'raf: 157). 

Makna kata At-Ta’zir adalah memuliakan dan mengagungkan.


๐ŸŒŸDengan demikian maka penetapannya berdasarkan sunnah dan sesuai isi kandungan Alqur'an. Sebagian ulama berpendapat bahwa adab dan sopan santun kepada Rasulullah itu lebih baik daripada melaksanakan suatu amal.


๐ŸŒŸJika menambahkan Sayyidina itu dianggap menambah bacaan salat, apakah menambah bacaan selain yang ma’tsur (yang diajarkan Rasulullah) itu membatalkan salat? Imam Ibnu Taimiah menyebutkan dalam Majmu' Fatawa-nya: Ini adalah tahqiq terhadap ucapan Imam Ahmad bin Hanbal, sesungguhnya salat tidak batal dengan doa yang tidak ma'tsur, akan tetapi Imam Ahmad bin Hanbal tidak menganjurkannya.


Wallahu A'lam