Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri 3 hal yang. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri 3 hal yang. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 November 2020

MAU MUDAH....? BANTU YANG SUSAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

     " MAU MUDAH....? BANTU YANG SUSAH "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : « مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ » رواه مسلم


➖Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat”[1].


🥀 Hadits yang agung menunjukkan besarnya keutamaan seorang yang membantu meringankan beban saudaranya sesama muslim, baik dengan bantuan harta, tenaga maupun pikiran atau nasehat untuk kebaikan.


🥀 Imam an-Nawawi berkata: 

➖ “Dalam hadits ini terdapat keutamaan menunaikan/membantu kebutuhan dan memberi manfaat kepada sesama muslim sesuai kemampuan, (baik itu) dengan ilmu, harta, pertolongan, pertimbangan tentang suatu kebaikan, nasehat dan lain-lain”[2].


🥀 Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadits ini:


– Hadits ini menunjukkan makna sebuah kaidah besar dalam Islam, yaitu ‘al-jaza-u min jinsil ‘amal (balasan yang didapat seorang hamba adalah sesuai dengan jenis perbuatannya)[3], karena meringankan beban seorang muslim berarti berbuat kebaikan kepadanya, dan balasan kebaikan adalah kebaikan yang semisalnya. Allah berfirman:


{هَلْ جَزَاءُ الإحْسَانِ إِلا الإحْسَانُ}


➖ “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” 

📖(QS ar-Rahmaan: 60)4.


– Melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan bernilai pahala5, meskipun perbuatan tersebut dianggap sepele, Rasulullah bersabda: 

➖ “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria”[6].


Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda: ➖“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu”[7].


– Kesusahan dan penderitaan yang dialami manusia dalam kehidupan dunia sangat kecil, bahkan tidak ada artinya, jika dibandingkan dengan dasyatnya kesusahan pada hari kiamat, sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih, oleh karena itu, barangsiapa yang diringankan baginya kesulitan di hari kiamat maka sungguh dia telah mendapatkan keberuntungan yang besar8.


وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين


🗒️ Foot Note :


1 HSR Muslim (no. 2699).


2 Syarhu shahiihi Muslim (17/21).


3 Lihat kitab “Jaami’ul ‘uluumi walhikam” (hal. 338).


4 Lihat kitab “tuhfatul ahwadzi” (4/574).


5 Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” (5/458).


6 HSR Muslim (no. 2626).


7 HR at-Tirmidzi (no. 1956), Ibnu Hibban (no. 474 dan 529) dll, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinyatakan hasan oleh at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani dalam “ash-Shahihah” (no. 572).


8 Lihat kitab “Jaami’ul ‘uluumi walhikam” (hal. 338-339).


📚 By : Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni

Jumat, 23 Oktober 2020

999 DARI 1000 ORANG MASUK NERAKA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

999 DARI 1000 ORANG MASUK NERAKA 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


♨️🔥 Banyak nash yang menyatakan banyaknya jumlah manusia yang akan masuk neraka, dan sedikit yang masuk surga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


➖“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun engkau sangat menginginkannya.” 

📖(Qs. Yusuf[12]: 103)


➖“Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka, lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang yang beriman.” 

📖(Qs. Saba’[34]: 20)


➖“Sungguh neraka jahanam akan Kami penuhi dengan jenismu (iblis) dan semua orang di antara mereka yang mengikutimu.” 

📖(Qs. Shad[38]: 85)


♨️🔥Sebuah indikasi tentang sangat besarnya jumlah orang kafir dan musyrik yang menolak seruan para rasul Allah adalah bahwa pada hari kiamat nanti, ada di antara para nabi yang datang dengan sekelompok kecil (kurang dari sepuluh orang), sedangkan yang lainnya dengan satu atau dua orang saja, dan ada pula yang tanpa pengikut sama sekali. 


♨️🔥Muslim meriwayatkan dari Ibn ‘Abbas bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖“Kepadaku diperlihatkan berbagai umat, dan aku melihat seorang nabi yang diikuti oleh sekelompok kecil orang, yang lainnya diikuti oleh satu atau dua orang saja, sedangkan yang lain tanpa pengikut sama sekali...” 


♨️🔥Banyak nash menyatakan bahwa 999 dari setiap 1.000 orang anak Adam akan masuk neraka, dan hanya satu orang yang masuk surga.


♨️🔥Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖“Allah subhanahu wa ta’ala akan berfirman kepada Adam, ‘Wahai Adam!” Adam menjawab, ‘Aku mendengar panggilan-Mu, aku patuh kepada perintah-perintah-Mu, dan semua kebaikan ada di tangan-Mu.’ Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan Adam ‘Sisihkan para penghuni neraka?’ Adam bertanya, ‘Berapa banyaknya para penghuni neraka?’ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Dari setiap 1.000 orang, ambil 999 orang.’ Pada saat itu, rambut anak-anak berubah menjadi uban dan setiap wanita hamil akan keguguran secara spontan, dan engkau akan melihat orang-orang seolah-olah mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah sangat pedih.” Ucapan ini sanat menyedihkan para Sahabat, dan mereka berkata, “Ya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, siapa di antara kita yang akan menjadi yang seorang (di antara seribu) itu?” Beliau bersabda, “Bergembiralah, yang seribu orang itu adalah dari Ya’juj dan Ma’juj, sedangkan yang satu orang itu dari kalian.” Kemudian beliau bersabda, “Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap agar jumlah kamu adalah sepertiga dari penduduk surga.” Para Sahabat memuji dan mengagungkan allah subhanahu wa ta’ala. Kemudian beliau bersabda, “Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap seperdua penduduk surga adalah kalian, karena kalian dibanding umat-umat lain adalah seperti sehelai bulu putih di tengah-tengah bulu hitam seekor banteng, atau seperti bulatan tanpa bulu di kaki depan seekor keledai.” 


♨️🔥‘Imran ibn Hushain meriwayatkan bahwa pada suatu ketika tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sedang dalam perjalanan, sementara beberapa orang Sahabat masih berada di belakang, beliau mengangkat suara dan membacakan ayat berikut:


➖“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan pada hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat dahsyat. Pada hari kamu melihatnya, setiap ibu yang menyusui, akan lupa kepada bayinya yang sedang menyusu. Dan setiap wanita yang mengandung akan gugur kandungannya. Ketika itu akan engkau lihat manusia seperti mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah benar-benar amat keras.” 📖(Qs. Al-Hajj[22]: 1-2)


♨️🔥Ketika para Sahabat mendengarnya, mereka bergegas, karena mereka tahu bahwa Rasulullah hendak mengatakan sesuatu. Begitu mereka telah sampai kepada Rasulullah, beliau bersabda, 

➖“Tahukah kalian hari apa itu? Pada hari itu, Adam alaihissalam akan dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta’la dan Allah berfiran, ‘Hai Adam, sisihkanlah para penghuni neraka.’ Adam bertanya, ‘Ya Tuhan, berapa banyak para penghuni neraka itu?’ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Dari setiap 1.000 orang, 999 orang akan masuk neraka, dan yang seorang lagi akan masuk surga.’”


♨️🔥Para Sahabat serta merta menjadi kecewa dan berhenti tersenyum. Ketika Rasulullah melihat hal tersebut, beliau bersabda, “Bergembiralah dan berusaha keraslah, karena, demi Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak termasuk ciptaan Allah yang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan yang lain: Ya’juj dan Ma’juj, dan golongan terkutuk dari anak-anak Adam dan anak-anak iblis.” Para Sahabat gembira sekali mendengar keterangan Rasulullah tersebut. Rasulullah kemudian bersabda, “Berusaha keras dan bergembiralah, karena, demi Tuhan yang di tangan-Nya terletak jiwa Muhammad, dibandingkan dengan golongan manusia lainnya, kalian ibarat sebuah tahi lalat pada seekor unta atau seperti sebuah bulatan di kaki depan seekor keledai.” 


Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, dan an-Nasa’i, dan menurut Tirmidzi hadits ini hasan-sahih. 


♨️🔥Tirmidzi menceritakan dari ‘Imran ibn Hushain bahwa ketika ayat, “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamt itu adalah suatu kejadian yang sangat dahsyat,” (Qs. Al-Hajj[22]: 1) diturunkan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang saat itu sedang dalam perjalanan bersabda, “Tahukah kamu hari apa itu?” Para Sahabat berkata, “Allah subhanahu wa ta’ala dan rasul-Nya yan paling tahu.” Rasululullah berkata, “Itu adalah hari ketika Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan Adam, ‘Siapkan para penduduk neraka.’ Adam menjawab, ‘Oh Tuhan, siapa para penduduk neraka itu?’ Tuhan berfirman, ‘999 orang masuk neraka dan hanya satu orang yang masuk surga.’” Orang-orang mukmin mulai menangis. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Berusahalah dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada nabi yang tidak dikelilingi oleh kaum jahiliah. Jumlah sebanyak itu akan diambil dari kaum jahiliah, dan jika jumlah sebanyak itu belum terpenuhi, sisanya akan diambil dari golongan munafik. Dibandingkan dengan umat-umat lain, kamu seperti bulatan kecil di kaki depan seekor binatang, atau seperti tahi lalat di tubuh seekor unta.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Aku berharap agar separuh dari penduduk surga adalah kalian.” Mereka lalu menyerukan, “Allahu Akbar!” Perawi hadits ini berkata, “Saya tidak yakin, mungkin juga Rasulullah mengatakan, ‘dua pertiga penduduk surga.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad; Tirmidzi berkata bahwa hadits ini hasan-sahih. 


♨️🔥Dalam hal ini, timbul pertanyaan: Bagaimana hubungan hadits-hadits tersebut dengan sebuah hadits dalam Shahih al-Bukhari yang diriwayatkan Abu Hurairah dimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Orang pertama yang akan dipanggil pada hari kiamat nanti adalah Adam. Adam lalu melihat kepada para keturunannya dan kepada mereka dikatakan, ‘Inilah bapak kalian, Adam.’ Adam pun berkata (kepada Allah subhanahu wa ta’ala), ‘Aku siap mengabdi kepada-Mu dan aku patuh terhadap semua perintah-Mu.’ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Pisahkan para penduduk neraka di antara keturunan-keturunanmu.’ Adam menjawab, ‘Oh Tuhanku, berapa jumlahnya yang harus saya pisahkan?’ Allah berfirman, ‘Pisahkan 99 dari setiap 100 orang.’” Orang-orang berkata, “Ya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, jika 99 orang diambil dari setiap 100 dari kita, berapa lagi yang tinggal dari kita?” Rasulullah bersabda, “Umatku, jika dibandingkan dengan umat-umat yang lain, bagaikan sehelai bulu putih pada bulu-bulu banteng hitam.” 


♨️🔥Jelaslah bahwa hadits-hadits tersebut tidak bertentangan denan hadits sahih yang baru saja kita kutip, karena jumlah tersebut tidak berlaku hanya untuk satu kelompok saja, melainkan untk kelompok yang berbeda-beda. Hadits-hadits yang membandingkan 999 dengan 1 dapat ditafsirkan sebagai merujuk pada semua kelompok keturunan Adam, sementara hadits Bukhari yang menyebut 99:1 dapat ditafsirkan sebagai merujuk pada keturunan Adam tanpa mengikutsertakan Ya’juj dan Ma’juj. Penafsiran seperti ini kemungkinan benarnya lebih besar, sebagaimana yang dikemukakan Ibn Hajr, karena Ya’juj dan Ma’juj disebutkan dalam hadits Abu Said, sementara dalam hadits Abu Hurairah tidak.


♨️🔥Mungkin juga dikatakan bawah hadits pertama mengacu pada semua ciptaan. Jadi, rasio orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka apabila semua umat dihitung adalah 999:1. Sementara, hadits Bukhari yang disebutkan terakhir tadi menjelaskan rasio orang-orang yang akan masuk neraka dari umat Muhammad saja. Ibn Hajar berkata, “Penafsiran ini didukung oleh ucapan para Sahabat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ‘Jika 99 dari setiap 100 diambil dari kita, berapa lagi jumlah kita yang tinggal?’ Jadi, pembagian manusia ini dapat terjadi dua kali: pertama menyangkut semua bangsa, apabila 1 dalam 1.000 akan masuk surga, dan kedua menyangkut umat ini (umat Muhammad) saja, apabila 10 dari setiap 1.000 akan masuk surga.” 


HIKMAH BANYAKNYA ORANG YANG MASUK NERAKA 


♨️🔥Alasan mengapa begitu banyak orang yang masuk neraka bukanlah karena kebenaran tidak sampai kepada mereka. Allah subhanahu wa ta’ala tidak menyalahkan siapa saja yang tidak terjangkau oleh seruan-Nya: ➖“Dan Kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang rasul.” 

📖(Qs. Al-Isra’[17]: 15)


Allah subhanahu wa ta’ala telah mengirimkan seorang rasul untuk memberikan peringatan kepada setiap umat, 

➖“Dan tidak ada suatu umat pun kecuali telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” 📖(Qs. Fathir[35]: 24)


♨️🔥Alasan mengapa jumlah penghuni neraka begitu banyak adalah karena sedikitnya jumlah orang yang menyambut seruan para rasul Allah, sedangkan jumlah orang yang tidak percaya kepada mereka besar sekali. Lagipula, banyak orang yang menyambut seruan para rasul itu tidak sepenuhnya meyakini kebenarannya.


♨️🔥Dalam bukunya, at-Takhwif min an-Naar, Ibn Rajab membahas penyebab sedikitnya penghuni surga dan banyaknya penghuni neraka:


🔸Hadits-hadits ini dan hadits-hadits serupa lainnya membuktikan bahwa sebagian besar anak-cucu Adam akan masuk neraka, dan para pengikut rasul-rasul Allah sedikit sekali jumlahnya jika dibandingkan dengan anak-cucu Adam yang membangkang kepada mereka. Mereka yang membangkang itu akan masuk neraka, kecuali mereka yang tidak terjangkau oleh pesan-pesan para rasul tersebut, atau mereka yang tidak bisa memahaminya karena tidak mengerti apa yang mereka dengar itu. Banyak di antara orang-orang yang mengaku sebagai pengikut dari para rasul sebenarnya adalah para penganut agama palsu dan mengikuti kitab palsu, dan mereka pun akan masuk neraka, sebagaimana yang difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala, “Dan barangsiapa di antara mereka yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan bagi mereka...” 📖(Qs. Hud[11]: 17)


🔸Mengenai orang-orang yang mengaku mengikuti kitab dan hukum Allah subhanahu wa ta’ala, agama yang benar, banyak di antara mereka yang akan masuk neraka, yaitu orang-orang munafik yang akan ditempatkan di neraka pada tingkat paling bawah. Banyak pula di antara orang-orang yang mengaku mengikuti agama Allah secara terang-terangan atau secara diam-diam akan diuji dengan keragu-raguan; mereka ini adalah para pencipta bid’ah yang sesat dan orang-orang yang mengikutinya. Terdapat beberapa hadits yang mengatakan bahwa umat ini akan terbagi ke dalam 70 golongan lebih, semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan. Allah juga akan menguji manusia dalam hal hawa nafsu, dan hukuman yang dijanjikan bagi yang tidak lulus dalam ujian ini adalah api neraka, walaupun hukuman tersebut tidak abadi. Tidak ada orang dari umat ini yang aman dari api neraka, atau secara mutlak berhak masuk surga, kecuali satu golongan dari mereka, yakni yang mengikuti contoh-contoh dan sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dan para Sahabatnya, baik secara terang-terangan maupun secara diam0diam, dan lolos dari berbagai godaan hawa nafsu dan keragu-raguan. Jumlah orang-orang yang demikian itu memang sedikit sekali.” 


🔸Alasan utama mengapa begitu banyak jumlah orang yang mengikuti saja hawa nafsunya adalah karena kecintaan terhadap hal-hal serupa itu memang telah tertanam sangat dalam di jiwa manusia: 

➖“Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintan terhadap apa-apa saja yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia...” 📖(Qs. Ali Imran[3]: 14)


🔸Banyak manusia yang ingin memenuhi keinginan-keinginan tersebut dengan cara apa saja, tanpa mempedulikan hukum Allah subhanahu wa ta’ala, termasuk dengan mengikuti cara-cara yang dilakukan para nenek moyang mereka yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah.


➖“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adah pengikut jejak-jejak mereka.” (Rasul itu) berkata, “Apakah kamu akan mengikutinya juga sekalipun aku membawa untukmu agama yang lebih nyata memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati dianut oleh bapak-bapakmu?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami mengingkari agama dimana kamu diutus untuk menyampaikannya.” 

📖(Qs. Az-Zukhruf[43]: 23-24)


🔸Mencintai cara-cara yang dijalankan oleh para nenek moyang sampai kepada tingkat menyakralkannya adalah penyakit yang diderita banyak umat, dan pengaruhnya sangat besar terhap hawa nafsu manusia.


♨️🔥Tirmidzi, Abu Daud, dan an-Nasa’i meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaih wassalam bersabda, 

➖“Pada waktu Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan neraka, Dia berfirman kepada Jibril, ‘Pergi dan lihatlah neraka itu.’ Jibril lalu pergi dan melihat neraka, dan ketika ia kembali, ia berkata, ‘Mahabesar Engkau, ya Allah, saya khawatir bahwa tidak ada orang yang pernah mendengar tentangnya akan masuk ke dalamnya.’ Allah lalu meliputi neraka dengan hawa nafsu, dan berkata, ‘Pergi dan lihatlah.’ Jibril pergi dan melihatnya. Ketika kembali, Jibril berkata, ‘Mahabesar Engkau, aku khawatir bahwa tidak ada orang yang tidak masuk ke dalamnya.’ (Setelah kata-kata “pergi dan lihatlah neraka itu,” versi yang diriwayatkan oleh an-Nasa’i menambahkan kata-kata “dan apa-apa yang telah Aku persiapkan untuk para penghuninya.”) 


♨️🔥Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖“Neraka diselubungi dengan hawa nafsu (syahwat), dan surga dengan kesulitan-kesulitan.”


🔸Hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim menggunakan kata “dikelilingi” sebagai pengganti kata “diselubungi.” 


🔸Siddiq Hasan Khan mengatakan, 

➖“Yang dimaksud dengan syahwat adalah apa-apa yang diinginkan dan dinikmati orang.” 

 

🔸Al-Qurtubi berkata, 

➖“Syahwat adalah semua yang disukai orang sehingga mereka selalu berusaha untuk mendapatkannya, dan mengelilingi sesuatu berarti menempatkan sesuatu di sekelilingnya, sehingga ia tidak bisa dicapai tanpa melewatinya. 


📚Referensi: Al-Asyqar, 'Umar Sulaiman (2001). Surga dan Neraka. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Minggu, 11 Oktober 2020

TOBAT SELAGI SEMPAT

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

         🍂 🍂 TOBAT SELAGI SEMPAT 🍂🍂

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَاباً

➖“Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.”

📖[QS: Al-Furqan, 25: 71]


🍂SESUNGGUHNYA tidak ada yang setengah-setengah dalam agama, semua yang haq dan bathil telah dijelaskan secara rinci dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Karena itu, jika manusia ingin melaksanakan syari’at agama hendaknya bersikap total, sepenuhnya diamalkan.


🍂Masalahnya, ajakan dan perintah yang cukup jelas itu kadang menjadikan makhluk yang bernama manusia tidak sempat untuk menangkap hikmah dan manfaat kini. Orang menjadi serius dengan kesibukan tertentu, dan lalai dalam melaksanakan ajakan dan perintah itu.


🍂Di sisi lain, agama ini memberikan ‘rambu-rambu’ kehidupan yang jelas, dan larangan adalah garis yang tidak dapat diterjang oleh siapapun. Tanpa terkecuali. Betapa Islam tidak memberikan perlakuan yang bersifat ‘pilih kasih’ dalam soal tatanan dan aturan hidup.


🍂Sering kali ungkapan yang diajukan adalah karena saya manusia, tempat lupa dan salah. Ada lagi yang menganggap mumpung masih muda, dipuas-puaskan. Yang lain lagi mengatakan bahwa saya ini sudah terlanjur banyak berbuat maksiat. Mungkin masih banyak yang ingin menunjukkan mengapa tidak segera keluar untuk menemukan jalan baru, taubat. Semakin dicari alasan semakin tidak akan pernah terjadi pertaubatan. Dan menuruti hawa nafsu tidak akan pernah ada ujungnya.


SALAH DAN DOSA 


🍂Menurut pandangan Islam, dosa dibagi dua; dosa besar dan dosa kecil. Allah berfirman:


إن تجتنبوا كبائر ما تنهون عنه نكفّر عنكم سيّئاتكم وندخلكم مدخلا كريما


➖“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” 

📖(QS:An-Nisa’, 4: 31)


🍂Dalam ayat lain disebutkan:


الذين يجتنبون كبائر الإثم والفواحش إلا اللّمم إنّ ربّك واسع المغفرة


➖“(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha luas ampunanNya.” 

📖(QS: An-Najm, 53: 32)


🍂Perbuatan dosa, baik besar maupun kecil, merupakan sebab utama kesengsaraan manusia. Dosa itu berdampak negatif pada diri pelakunya; keresahan, keterpurukan, bahaya kesehatan, akal, dan pekerjaan. Dampak lain berupa menghilangnya rasa persatuan, keguncangan maupun keributan pada masyarakat.


🍂Hanya para Nabi dan Rasul saja yang terjaga (ma’shum). Tidak ada satu dosapun yang dilakukan oleh mereka alaihissalam. Allah Ta’ala memberikan perlakuan khusus kepada hamba-hamba-Nya itu. Jika terdapat di antara kita yang mengaku bebas dari kesalahan, sok suci, bebas dari setitik salah, tentu bukanlah pengakuan, mungkin lebih dekat kepada canda atau mengingatkan kita dengan logika terbalik. Artinya, sadar atau tidak, ya kita pernah berbuah salah.


🍂Terdapat sebuah analogi bahwa salah itu seperti kotoran. Tergantung pada kecerdasan orang untuk dapat mengelolanya. Jika orang mampu menjadikan kesalahan untuk mendekat kepada Allah Ta’ala, untuk bertaubat kepada-Nya, maka kesalahan itu sebenarnya bukan kesalahan melainkan itu bentuk saluran rahmat dari Allah.


🍂Rasulullah Muhammad pernah bersabda 

➖ “Setiap anak manusia pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.” Hadits inilah yang dijadikan landasan untuk menyadari adanya kebaikan dari setiap keburukan, sehingga orang yang berbuat salah tidak berlama-lama menikmati kemaksiatan yang membawa kehancuran.


ARGUMEN ITU 


🍂Selalu orang bertanya tentang alasan dalam mengerjakan sesuatu, atau paling tidak orang berpikir tentang maksud ataupun tujuan melakukan hal yang diperintahkan. Tidak ada suatu perintah yang tidak dapat dilakukan oleh makhluk. Semua perintah yang Allah Ta’ala tetapkan merupakan indikator adanya kemampuan makhluk untuk mengerjakannya. Pun bila terdapat larangan-Nya, sebenarnya tidak seorangpun yang tidak dapat meninggalkannya. Betapa larangan itu lebih dekat kepada hawa nafsu yang mendominasi pribadi seseorang, sehingga larangan pun diterjang.


🍂Panggilan bertaubat sering dikumandangkan, hanya soal indera pendengaran saja yang bermasalah. Mendengar tetapi tidak fokus pada inti yang disampaikan. Mungkin bisa saja mendengar, tetapi menerima panggilan tersebut adalah soal lain.


🍂Jika nafas masih ada, itu tandanya masih terbuka kesempatan untuk bertaubat. Jika ada yang merasa kotor, terlanjur banyak maksiat dan dosa, itu tandanya diperintahkan untuk membersihkan diri, bertaubat. Jika orang sudah tahu dirinya kotor, berlumur lumpur, lantas ‘mandi’, lalu menceburkan diri dalam kubangan lumpur, itu berarti “nekad”. Orang yang berbuat dosa dan maksiat, sudah bertaubat, lalu menjerumuskan diri lagi, ini berarti belum menyadari dan sadar diri yang sesungguhnya.


PERTANYAANNYA, “MENGAPA HARUS BERTAUBAT ?”.


🍂Adalah awal yang baik bagi orang yang sadar akan maksiat dan bahayanya. Kesadaran untuk menjawab pertanyaan tersebut menjadi tonggak penting dalam perubahan seseorang yang ‘biasa’ berlaku maksiat untuk berubah dan menjadi ‘diri’ yang baru.


🍂Amru Khalid, dalam Hatta Yughayyiru ma bi Anfusihim, menyebutkan 15 efek buruk dari maksiat, di antaranya: murka Allah, kebencian orang mukmin, penghalang datangnya rezeki, penghalang memperoleh ilmu, cobaan yang berat, merasa terasing dari Allah, merasa terasing dari lingkungan, hati yang gelap dan raut muka yang suram, terhalang melakukan ketaatan, hasrat untuk mengerjakan kemaksiatan lain, kehinaan di sisi Allah, kehinaan di dalam hati, melemahkan akal, petaka akibat maksiat, dan mulut pelaku maksiat akan berkhianat pada dirinya.


🍂Argumen yang sahih ditemukan oleh para pelaku maksiat adalah dalam firman Allah:


إنّما التوبة على الله للّذين يعملون السّوء بجهالة ثم يتوبون من قريب فأولئك يتوب الله عليهم وكان الله عليما حكيما


➖“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” 

📖(QS. An-Nisa’, 4: 17).


🍂Pada ayat di atas, yang dimaksud mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan adalah: 1. orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu; 2. orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak; 3. orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau Karena dorongan hawa nafsu.


SAATNYA KEMBALI 


🍂Dalam Al-Khathaya fi Nadzril Islam disebutkan bahwa taubat mencakup tiga syarat: (a) meninggalkan perbuatan dosa; (b) menyesali perbuatannya; (c) bertekad tidak akan melakukannya kembali. Salah satu unsur penting dalam taubat adalah adanya rasa penyesalan. Rasa penyesalan ini mempunyai pengaruh besar dalam merubah sikap seseorang dari keadaan jelek menjadi baik.


🍂Manusia lahir dalam keadaan suci, fitrah. Jika manusia mengotori fitrahnya itu lantaran hawa nafsu yang menguasai dirinya, hingga orang lalai, salah, berbuat dosa atau maksiat, maka kesempatan untuk membersihkan diri masih terbuka dan selalu dibuka untuk siapa saja yang mau kembali, kembali ke jalan yang benar. Selama hayat masih dikandung badan, bertaubat masih diterima. Namun bila orang menunda-nunda, mengulur waktu, tidak mau bersegera untuk bertaubat, maka suatu saat nyawa akan meregang dari raga tanpa warning, dan datangnyapun tiba-tiba.


🍂Jika panggilan taubat tidak lagi dihiraukan, waspadalah bahwa Malaikat Izrail bisa kapan saja dan dimana saja mencabut nyawa, tentunya Izrail bertindak setelah adanya instruksi Sang Khaliq. Maka waspadalah terhadap mati su’ul khatimah (akhir yang buruk).


🍂Upaya untuk kembali ke jalan yang lurus hendaknya diupayakan semaksimal mungkin. Perjuangan untuk taubat ini mengandung nilai yang positif bagi perbaikan pribadi dan bukti penghambaan kepada Yang Maha Pengampun. Jika orang yang bertaubat sudah kembali ke dalam naungan cahaya ilahi, ia pantang kembali kepada kemaksiatan. 

Maka diperlukan cara jitu untuk menepis keinginan untuk bermaksiat, yaitu :

(i) bergaul dengan orang saleh; 

(ii) membiasakan diri beramal saleh. 

Di sinilah pentingnya lingkungan yang baik, yang mendukung berseminya kemaslahatan dan perbaikan serta kebermaknaan hidup di bawah ridha Allah Ta’ala

Sabtu, 10 Oktober 2020

WAHAI SUAMI, HATI-HATI DENGAN DOSA-DOSA INI....!!

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" WAHAI SUAMI, HATI-HATI DENGAN DOSA-DOSA INI....!! "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


☄️Islam memberikan perhatian kepada urusan keluarga dengan perhatian yang sangat besar, sebagaimana Islam juga mengatur hal-hal yang dapat menjamin keselamatan dan kebahagiaan keluarga tersebut.


☄️Namun, dalam sebuah keluarga atau rumah tangga, tak jarang kita temui fakta-fakta suami yang melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan Allah Ta'ala dan telah melanggar hak-hak isterinya.


☄️Oleh karena itu perlu sekali para suami mengetahui perbuatan-perbuatan yang oleh Islam dikategorikan sebagai tindakan dosa suami terhadap istri sebagaimana dosa yang tak terampuni.


☄️Ada beberapa kategori dosa suami kepada istrinya yang dijelaskan dalam dalil Al-Qur'an dan hadis. Di antaranya:


1️⃣. Tidak mengajarkan ilmu agama


Sudah menjadikewajiban suami untuk memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari perihnya azab kubur dan siksa neraka sebagaimana dalam firman Allah Ta'ala berikut:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ


➖ “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan,” 

📖(QS. At-Tahrim:6).


2️⃣. Tidak memiliki rasa cemburu


Dalam rumah tangga, sifat cemburusangat diperlukan sebagai bumbu- bumbu dalam cinta, namun tentu saja hal ini tidak diperbolehkan dilakukan dengan berlebihan. Berikut hadis yang menjelaskan mengenai hal ini :


➖ “Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” 

📙 (H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674).


Ad-Dayyuts(dayus) adalah lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga/istrinya.


3️⃣. Tidak memberi nafkah


Sudah banyak contoh para suami yang tak malu menelantarkan istrinya tanpa uang nafkah atau uang belanja sama sekali, Padahal hal ini merupakan dosa yang luar biasa. Bayangkan seorang perempuan yang telah rela meninggalkan kedua orangtuanya untuk hidup mengabdi pada suami.


Bahkan rela mengandung anak dan melahirkannya untuk sang suami, namun diperlakukan seperti binatang peliharaan yang terabaikan dengan tidak diberi nafkah lahir sebagaimana hukum suami pelit menafkahi istri . Sungguh suami telah berbuat dosa besar jika melakukan hal ini.


➖”Rasululluah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” 

📙 (HR.Abu Dawud, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).


4️⃣. Membiarkan istri bekerja untuk menafkahi


Saat ini banyak istri yang memilih untuk bekerja demi membantu perekonomian keluarga. Namun hal ini tentu tidak bisa menjadi alasan bagi suami untuk menyerahkan tampuk kepemimpinan rumah tangga dalam hal mencari nafkah. Terlebih lagi jika suami malah memilih bersantai, cuek dan membiarkan istri yang bekerja.


➖”Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,“

📙(HR.Ahmad, Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i).


5️⃣. Memiliki perasaan benci kepada istri


Tentunya memiliki sifat benci terhadap istri merupakan salah satu bentuk dosa suami terhadap istri. Rasulullah telah mengingatkan akan hal ini melalui hadis berikut :


➖ “Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” 

📙 (HR. Muslim).


6️⃣. Enggan membantu istri dalam pekerjaan rumah. 


Tidak sedikit suami yang tidak mau membantu pekerjaan domestik rumah tangga, padahal Rasulullah sendiri telah mencontohkan untuk membantu istri dalam persoalan rumahan sekalipun.


➖“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka beliau pun keluar untuk solat,” 

📙 (HR. Bukhari).


7⃣. Menyebarluaskan aib istri


Aib istri tentu juga merupakan aib suami yang harus ditutupi, bukan yang harus disebarluaskan, sebab jika demikian maka suami telah melakukan dosa terhadap istri.


➖“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia isterinya,” 

📙 (H.R. Muslim).


8️⃣. Poligami tanpa mengindahkan syariat


Islam tidak melarang poligami, namun hal imi harus mengikuti syariat islam. Sebab jika dilakukan diluar syariat islam, maka hal ini merupakan dosa suami kepada istri.


Firman Allah Ta'ala :


وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا۟ فِى ٱلْيَتَٰمَىٰ فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا۟


➖ "Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya,” 

📖(Q.S An-Nisa: 3).


9️⃣. Menyakiti dan berbuat buruk pada istri


Memukul, atau juga menyakiti istri secara fisik merupakan bentuk perbuatan dosa suami. Sebab perempuan tentu merupakan kaum yang harus dilindungi. Selain merupakan perbuatan dosa, memukul dan menyiksa istri secara fisik juga merupakanj perbuatan yang melanggar hukum dan dapat dikenakan hukuman.


➖“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” 

📙 (H.R. Ibnu Majah).


🔟. Tidak setia terhadap istri


➖ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya”.

📖 [QS An Nur: 30-31].


Wallahu'Alam

Senin, 05 Oktober 2020

KISAH PALING MENGHARUKAN DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH PALING MENGHARUKAN DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ5

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 


☪️ Banyak kisah-kisah dalam kehidupan Rasulullah yang sangat mengharukan, diantaranya adalah sebagai berikut : 


1️⃣. Detik-detik wafatnya Rasulullah

2️⃣. Pengalaman pahit di Thoif

3️⃣. Umat yang dirindukan Rasulullah


--------------------------------------------------------------------------

🎆 1️⃣. DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH 


➖Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan petuah: “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan Cinta Kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah hanya kepada-Nya.


➖Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan Al-Qur’an.

Barang siapa yang mencintai Sunnahku berarti mencintai aku, dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku,”.


➖Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam.


➖Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.


➖Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana sepertinya tengah menahan detik-detik berlalu.


➖Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengucapkan salam.


➖“Assalaamu’alaikum… .Bolehkah saya masuk ?” tanyanya.


➖Tapi Fatimah tidak mengijinkannya masuk,

“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah.


➖“Siapakah itu, wahai anakku?”


➖“Tak tahulah aku ayah, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak

dikenang.


➖“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah Malaikat Maut,” kata Rasulullah. Fatimah pun menahan tangisnya.


➖Malaikat Maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit untuk menyambut ruh kekasih Allah dan Penghulu dunia ini. (sepertinya Malaikat Jibril Tidak Sanggup melihat Rasulullah dicabut nyawanya)


➖“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.


➖“Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah menanti Ruhmu, semua pintu Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata Jibril.


➖Tapi itu semua ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.


➖“Engkau tidak senang mendengar kabar ini, Ya Rasulullah?” tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”


➖“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya’,” kata Jibril.


➖Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan Ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.


➖“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini,” ujar Rasulullah mengaduh lirih.


➖Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.


➖“Jijikkah engkau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu, wahai Jibril?” tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.


➖“Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direngut ajal,” kata Jibril.


➖Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahankan lagi.


➖“Ya Allah, dahsyat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku.”

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.


➖“Peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu”


➖Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.


➖“Ummatii. ummatii. ummatii.”


➖“Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam jannah-Ku.”


➖‘Aisyah ra berkata: ”Maka jatuhlah tangan Rasulullah, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.”

Dia berkata: ”Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:


➖”Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”


➖Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid, karena beratnya kabar tersebut, ‘Ustman bin Affan seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan. Adapun Umar bin Khathab berkata: ”Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dengan pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa pergi untuk menemui Rabb-Nya.”


➖Adapun orang yg paling tegar adalah Abu Bakar, dia masuk kepada Rasulullah, memeluk beliau dan berkata: ”Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Rasulullah dan berkata: ”Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.”

Keluarlah Abu Bakar ra menemui orang-orang dan berkata: ”Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.”


➖‘Aisyah berkata: “Maka akupun keluar dan menangis, aku mencari tempat untuk menyendiri dan aku menangis sendiri.”


➖Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah manusia yang paling mulia, manusia yang paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari.


➖Shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi tercinta Rasulullah.


➖Allahumma shali’alla sayyidina wa mawlana Muhammad….


-----------------------------------------------------------------

🎆 2️⃣. PENGALAMAN PAHIT DI THAIF


➖Thaif dalam sejarah awal perjuangan Rasulullah Muhammad SAW memang sangat pahit. Terhitung tiga tahun sebelum hijrah, Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke Thaif untuk melakukan dakwah dan mengajak Kabilah Tsaqif masuk Islam.Perjalanan ini dilakukan tidak lama setelah wafatnya Siti Khadijah pada 619 Masehi dan wafatnya Abu Thalib, pelindung utama yang juga paman Rasulullah SAW pada 620 Masehi.


➖Meninggalnya Abu Thalib dan Siti Khadijah ini yang disegani oleh kaum musyrik Qurais, membuat mereka semakin berani mengganggu Rasulullah SAW. Oleh karena itu, jika warga kota Thaif mau menerima Islam, kota ini akan dijadikan tempat berlindung bagi warga muslimin dari kekejaman kaum musyrikin Makkah. Untuk menghindari penganiayaan yang lebih berat secara diam-diam dan dengan berjalan kaki, Rasulullah mencoba pergi ke Thaif untuk meminta pertolongan dan perlindungan. Rasulullah tinggal di Thaif selama sepuluh hari untuk berdakwah dan meminta perlindungan. Namun, ternyata penduduk Thaif melakukan penolakan dan memperlakukan Rasulullah dengan kasar. Saat itu, kaum Tsaqif melempari Rasulullah SAW, sehingga kakinya terluka. Tindakan brutal penduduk Thaif ini membuat Zaid bin Haritsah membelanya dan melindunginya, tapi kepalanya juga terluka akibat terkena lemparan batu. Akhirnya, Rasulullah berlindung di kebun milik ‘Utbah bin Rabi’ah.


➖Saat itu, Rasulullah SAW berdoa,“Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih ladi Maha Penyayang. Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku?

Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan di akherat dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu.”


➖Dari do’a ini tentu semua begitu memahami betapa beratnya cobaan Rasulullah SAW saat itu dalam menghadapi penganiayaan dengan penuh ridho, ikhlas dan sabar, serta tidak pernah berputus asa. Seperti sejumlah cerita yang diriwayatkan kembali Ulama Hadist terkenal, Imam Bukhori dan Muslim dari Asiyah RA (istri kedua Rasulullah SAW). Ia

(Aisyah) berkata, “Wahai Rasulullah SAW, pernahkah engkau mengalami peristiwa yang lebih berat dari peristiwa Uhud?“ Jawab Nabi saw, “Aku telah mengalami berbagai penganiayaan dari kaumku. Tetapi penganiayaan terberat yang pernah aku rasakan ialah pada hari ‘Aqabah di mana aku datang dan berdakwah kepada Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kilal, tetapi tersentak dan tersadar ketika sampai di Qarnu’ts-Tsa’alib.


➖Lalu aku angkat kepalaku, dan aku pandang dan tiba-tiba muncul Jibril memanggilku seraya berkata,

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan dan jawaban kaummu terhadapmu, dan Allah telah mengutus Malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan sesukamu,“


➖Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melanjutkan.“Kemudian Malaikat penjaga gunung memanggilku dan mengucapkan salam kepadaku lalu berkata, “ Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu. Aku adalah Malaikat penjaga gunung, dan Rabb-mu telah mengutusku kepadamu untuk engkau perintahkan sesukamu, jika engkau suka, aku bisa membalikkan gunung Akhsyabin ini ke atas mereka.”


➖ Jawab Rasulullah SAW, “Bahkan aku menginginkan semoga Allah berkenan mengeluarkan dari anak keturunan mereka generasi yang menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya, dengan sesuatu pun.“

Subhanallah..!!


-------------------------------------------------------------------

🎆 3️⃣. UMAT YANG DIRINDUKAN RASULULLAH 


➖Diriwayatkan dari Abu Jum’ah ra yang berkata “Suatu saat kami pernah makan siang bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan ketika itu ada Abu Ubaidah bin Jarrah ra yang berkata “Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adakah orang yang lebih baik dari kami? Kami memeluk Islam dan berjihad bersama Engkau”. Beliau shallallahu alaihi wasallam menjawab “Ya ada, yaitu kaum yang akan datang setelah kalian, yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihatku”. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad juz 4 hal 106 hadis no 17017.

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ad Darimi dalam Sunan Ad Darimi juz 2 hal 398 hadis no 2744 dengan sanad yang shahih.


➖Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu,

diriwayatkan suatu ketika selepas shalat shubuh, seperti biasa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam duduk menghadap para sahabat.

Kemudian beliau bertanya, “Wahai manusia siapakah makhluk Tuhan yang imannya paling menakjubkan?”.


➖“Malikat, ya Rasul,” jawab sahabat.

“Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka pelaksana perintah Tuhan?” Tukas Rasulullah.


➖“Kalau begitu, para Nabi ya Rasulullah” para sahabat kembali menjawab

“Bagaimana nabi tidak beriman, sedangkan wahyu dari langit turun kepada mereka?” kembali ujar Rasul.


➖“Kalau begitu para sahabat-sahabatmu, ya Rasul”.

“Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedang mereka

menyaksikan apa yang mereka saksikan. Mereka bertemu langsung denganku, melihatku, mendengar kata-kataku, dan juga menyaksikan dengan mata kepala sendiri tanda-tanda kerasulanku.” Ujar Rasulullah.


➖Lalu Nabi Shallallahu alaihi wasallam terdiam sejenak, kemudian dengan lembut beliau bersabda,


➖“Yang paling menakjubkan imannya,” ujar Rasul “adalah kaum yang datang sesudah kalian semua. Mereka beriman kepadaku, tanpa pernah melihatku. Mereka membenarkanku tanpa pernah menyaksikanku. Mereka menemukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka mengamalkan apa-apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka mengamalkan apa-apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka membela aku seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan saudara-saudaraku itu.”


➖Kemudian, Nabi Shallallahu alaihi wasallam meneruskan dengan membaca surat Al-Baqarah ayat 3,


➖“Mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, dan menginfakan sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka.”


➖ Lalu Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,


➖“Berbahagialah orang yang pernah melihatku dan beriman kepadaku” Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengucapkan itu satu kali.


➖“Berbahagialah orang yang beriman kepadaku padahal tidak pernah melihatku.” Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengucapkan kalimat kedua itu hingga tujuh kali.


➖“Aku sungguh rindu hendak bertemu dengan mereka,” ucap Rasulullah lagi setelah seketika membisu.

Jumat, 25 September 2020

7️⃣ ALASAN MENGAPA NEGARA BARAT & AMERIKA TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

7️⃣ ALASAN MENGAPA NEGARA BARAT

& AMERIKA TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


    🌍Meskipun banyak warga Eropa dan Amerika kagum terhadap Dr Zakir Naik dan berusaha menghadiri forum-forumnya, ternyata tidak demikian dengan pemerintahnya. Sejumlah negara seperti Inggris dan Kanada mencekal Dr Zakir Naik.

Amerika Serikat bahkan terang-terangan mengecam Dr Zakir Naik.


🌎MENGAPA BARAT TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK ?

-------------------------------------------------------------------------


1️⃣. Dr Zakir Naik Nyatakan Teror 9/11 “Pekerjaan Orang Dalam”


➖Ini adalah alasan formal yang disampaikan oleh pemerintah AS sebagaimana diberitakan Washington Post. Pemerintah AS mengecam Dr Zakir Naik sewaktu mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi pada Maret 2015.


➖“Pandangan Dr Zakir Naik tentang teror 9/11 sungguh tercela,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.


2️⃣. Dr Zakir Naik Membeberkan Terorisme Amerika


➖Hal yang juga dikecam Washington dan mencuat di media terkait Dr Zakir Naik, kristolog dunia itu dikecam karena menyatakan Amerika adala teroris terbesar.


➖Pada tahun 2015, Departemen Luar Negeri AS mengkritik Raja Arab Saudi Salman karena memberikan hadiah internasional Raja Faisal berupa emas 24 karat dan uang 200 ribu dollar Amerika. Pasalnya, Zakir Naik pernah menyebut Amerika sebagai teroris terbesar.


➖Selain itu, dalam beberapa ceramahnya, Dr Zakir Naik juga mengungkapkan aksi terorisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat sejak menginvasi Irak.


3️⃣. Dr Zakir Naik Menyebut George W Bush dan pemimpin Amerika sebagai Teroris


➖Dr Zakir Naik juga pernah menyebutkan bahwa George W Bush adalah teroris. Pernyataan-pernyataan Dr Zakir Naik itu pantas untuk ditakuti Amerika Serikat mengingat popularitas dan pengaruh Dr Zakir Naik terus meningkat. Selain jutaan orang telah mendengar ceramahnya secara langsung, ratusan juta orang telah menonton video-video ceramahnya.


➖Namun, selain 3 alasan yang juga diberitakan media Barat itu, ada 4 alasan berikutnya yang lebih menakutkan bagi Barat.


4️⃣. Banyak Orang Masuk Islam di Forum Dr Zakir Naik


➖Alasan ini tidak pernah disebutkan oleh media Barat sebagaimana 3 alasan sebelumnya. Namun, hal ini sesungguhnya lebih menakutkan bagi Barat.


➖Di saat gereja semakin sepi dan orang-orang Barat semakin ragu-ragu dengan teologi mereka sendiri, tiba-tiba Dr Zakir Naik datang seperti gelombang. Ceramah-ceramahnya membabat habis kesalahan dalam teologi gereja.


➖Dengan penjelasan yang argumentatif dan mudah dipahami, Dr Zakir Naik mematahkan trinitas, membongkar bahwa Yesus bukan tuhan, dan sebagainya. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan Dr Zakir Naik lebih hebat dari gurunya, Ahmad Deedat. Pasalnya, tidak sedikit orang yang masuk Islam setelah mendapatkan penjelasan dari Dr Zakir Naik.


5️⃣. Menguatnya Dakwah Islam di Barat


➖Melalui ceramah-ceramahnya di sejumlah negara Eropa, Dr Zakir Naik seperti langsung menusuk ke jantung pertahanan Barat. Hampir setiap ceramahnya dihadiri ribuan orang sehingga jumlah audiens Dr Zakir Naik telah mencapai jutaan orang yang sebagiannya hidup di Barat.


➖Mereka yang tadinya hanya mengetahui Islam dari media, kini mulai mengetahui prinsip-prinsip Islam dari Al Quran dan As Sunnah yang dijelaskan oleh Dr Zakir Naik. Meluasnya dakwah Islam ini, meskipun tidak semuanya masuk Islam, sudah cukup mengkhawatirkan Barat. Sebab merunut The Clash of Civilization-nya Samuel Huntington, Barat tengah menempatkan Islam sebagai musuh. Jika ternyata warganya sendiri memahami Islam dengan baik, hal itu sangat membahayakan bagi hegemoni politik mereka.


6️⃣. Dr Zakir Naik juga Ditakuti Gereja


➖Cukup beralasan jika pemerintah Barat takut pada Dr Zakir Naik karena gereja-gereja pun tidak sanggup membendung gelombang dakwah Islam yang dibawakannya. Salah satu alasan mengapa acara debat terbuka yang dilakukan Dr Zakir Naik tidak sebanyak debat terbuka yang digelar Ahmad Deedat ternyata tidak banyak gereja yang berani menghadapi Dr Zakir Naik.


➖Bahkan dikabarkan Dr Zakir Naik telah mengirimkan surat tantangan debat kepada Vatikan, namun hingga hari ini tantangan itu tidak dijawab.


7️⃣. Pengaruh Dr Zakir Naik semakin Meluas


➖Bersamaan dengan derasnya gelombang dakwah Islam, pengaruh Dr Zakir Naik semakin meluas. Di India, Dr Zakir Naik masuk 100 tokoh paling berpengaruh serta dinobatkan sebagai 3 besar guru spiritual di India yang mayoritasnya bukan muslim.

Selasa, 22 September 2020

HUSNUDZAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

       🔶🔶🔷🔷 HUSNUDZAN 🔷🔷🔶🔶

      ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


PENGERTIAN PERILAKU HUSNUZAN / HUSNUDZAN:


🟠Husnuzan menurut bahasa berasal dari lafal bahasa Arab 'husnun' yang artinya baik dan 'adzzhonnu' yang artinya prasangka. Kata husnudzan berarti prasangka baik yang merupakan lawan dari su'udzan atau prasangka buruk. Sedangkan secara istilah, husnuzab adalah setiap pikiran, anggapan dan prasangka baik terhadap orang lain.


🟠Membiasakan berperilaku husnuzan atau berpasangka baik dalam kehidupan merupakan hal yang penting. Kita dapat melakukannya terhadap sesama muslim atau lainnya selama mereka tidak mengusik dan mendzolimi kita. Apabila setiap orang telah terbiasa menerapkan perilaku husnuzan terhadap sesamanya, maka insya Allah akan terwujud masyarakat yang harmonis, rukun dan saling menjaga. Tidak ada lagi masalah yang timbul karena prasangka-prasangka buruk (su'uzan) telah dihilangkan diantara mereka.


HUKUM HUSNUZAN TERHADAP SESAMA 


🟠Hukum berhusnuzan terhadap sesama manusia adalah mubah atau diperbolehkan. Ketika kita berhusnudzan pada orang lain, berarti kita telah menganggap bahwa orang itu baik. Sebaliknya, jika kira berprasangka buruk (su'uzan) terhadap orang lain, artinya kita menganggap orang tersebut bersalah, hal ini tentu dilarang dalam agama. Husnuzan dalam kehidupan sehari-hari akan membawa dampak positif, sedangkan terbiasa su'uzan akan membawa dampak negatif dalam kehidupan kita maupun orang lain.


BENTUK-BENTUK HUSNUZAN


🟠Husnuzan dapat dilakukan terhadap Allah swt, diri sendiri, dan orang lain. Namun yang paling utama adalah berhusnudzan kepada Allah swt. Mengapa demikian? karena Allah-lah yang telah melimpahkan berbagai karunia dan kasih sayang-Nya kepada kita sebagai manusia, diantaranya Allah memberi kita kehidupan, memberi nikmat sehat, iman dan islam kepada kita, dan apapun lainnya yang telah Allah berikan kepada kita. Semua pemberian Allah yang kita terima harus senantiasa kita sikapi dengan selalu berprasangka baik kepada Allah swt. Bentuk-bentuk perilaku husnudzan kepada Allah antara lain selalu bersyukur kepada Allah dan bersikap sabar terhadap segala permasalahan yang terjadi dalam hidup kita.


🟠Kemudian setelah berhusnudzan terhadap Allah swt, kita harus pula berprasangka baik atau berhusnudzan kepada diri sendiri. Husnuzan terhadap diri sendiri yaitu berbaik sangka terhadap segala kemampuan yang dimiliki oleh diri kita sendiri dan juga usaha yang telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri orang yang berhusnudzan terhadap dirinya sendiri diantaranya memiliki rasa percaya diri, selalu berusaha secara maksimal, selalu berpikir positif dan rela berkorban. Dengan senantiasa berprasangka baik terhadap diri sendiri, niscaya kita akan selalu memiliki semangat yang tinggi untuk meraih kesuksesan dalam hidup.


🟠Selain berhusnudzan kepada Allah swt dan diri sendiri, kita juga diperintahkan untuk berhusnudzan kepada orang lain. Husnudzan terhadap orang lain berarti menganggap atau memandang orang lain itu baik. Orang yang memiliki sikap husnudzan terhadap orang lain, niscaya hidupnya akan memiliki banyak teman, disukai kawan dan disegani lawan. Sebaliknya, Allah melarang kita untuk merprasangka buruk kepada orang lain dengan mencari-cari kesalahan orang lain apalagi sampai menggunjingnya. Sebagaimana firman Allah swt.:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا


➖Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain..." 

📖(Q.S. Al-Hujurat: 12)


DAMPAK POSITIF / MANFAAT HUSNUZAN 


🟠Islam telah menganjurkan umatnya agar senantiasa menjaga prasangka baik terhadap orang lain, karena sesungguhnya menyimpan prasangka buruk terhadap orang lain termasuk perbuatan tercela. Husnuzan merupakan salah satu contoh akhlaq, sifat atau perilaku terpuji yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain membawa kebaikan pada orang lain, Husnuzan juga akan membawa kebaikan terhadap diri sendiri. Sebagaimana firman Allah berikut:


إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ


➖Artinya: "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri..." 

📖(Q.S. Al-Isra: 7)


🟠DIANTARA DAMPAK POSITIF atau MANFAAT dari membiasakan berhusnuzan dalam kehidupan, yaitu:


1. Dicintai oleh Allah swt.

2. Mendapat ketenangan hidup.

3. Membentuk pribadi yang tangguh, tidak mudah putus asa dan selalu optimis.

4. Dijauhkan dari hal-hal buruk dan perbuatan munkar.

5. Mempererat tali persaudaraan sehingga terjalin ukhuwah yang mantab antar sesama muslim.

6. Mendapat timbal balik yang baik dari orang lain yang telah kita husnuzani.

Kamis, 17 September 2020

KISAH NYATA PERTAUBATAN SEORANG MUSLIMAH ASAL AUSTRALIA

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH NYATA PERTAUBATAN SEORANG MUSLIMAH ASAL AUSTRALIA 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


☪️ Diriwayatkan dari Anas r.a., “Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:


✨“Allah s.w.t berfirman: “Wahai keturunan Adam. Selama kau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli (pada banyaknya dosamu). Wahai keturunan Adam, jika dosamu mencapai awan di langit dan kau meminta ampunan-Ku, maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli (pada banyaknya dosamu).” 

📙(H.R Tirmidzi, hadist hasan-sahih)


📜📜📜📜📜📜📜📜📜📜📜📜


 INI KISAH NYATA YANG DICERITAKAN SEORANG DA'I DARI MESIR , AMR KHALED 


📃 Dia berkata “Tiga hari yang lalu aku menerima email dari seorang gadis Australia. Dan email itu berbunyi sebagai berikut.


➖“Aku seorang gadis Lebanon yang memiliki ayah Muslim dan ibu Kristen. Selama 10 tahun pertama kehidupanku, aku tinggal di Lebanon, kemudian kami pindah ke Australia. Hal ini membuat hubunganku dengan orang-orang di Timur Tengah terputus. Saat ini aku berusia 22 tahun. Dan setelah pindah ke Australia, hubunganku dengan agamaku juga berakhir. Satu-satunya hal yang kutahu adalah bahwa aku seorang Muslimah. Aku tidak tahu bagaimana bentuk Quran, aku tidak tahu caranya shalat, dan aku tidak menjalankan agama dalam hidupku.


➖Ibu dan ayahku bercerai, masing-masing dari mereka menikah kembali dengan orang lain. Ketika aku masuk kuliah, ibu dan ayahku meninggalkan Australia. Mereka meninggalkanku sendirian tanpa keluarga, tanpa saudara. Aku tidak tahu apa-apa tentang sanak familiku di Lebanon.


➖Aku hidup sendiri dan harus bekerja untuk menyambung hidup. Aku kuliah di pagi hari dan bekerja di bar pada malam hari. Aku punya seorang pacar, dan telah banyak melakukan berbagai perbuatan haram dimana aku melakukannya tanpa rasa malu. Aku sepenuhnya mengikuti gaya hidup Barat.


➖Aku tahu sedikit bahasa Arab. Dan karena aku berparas cantik, aku mengikuti kompetisi kecantikan di Selandia Baru dan memenangkan kompetisi ini. Aku berencana untuk mengikuti kompetisi yang lebih besar di Selandia Baru, dan saat ini aku melakukan modelling untuk cover majalah-majalah.


➖Pada saat ini, aku seringkali mengunjungi seorang keluarga asal Lebanon yang tinggal di Australia. Dan aku menonton sebuah episode Ramadhan di TV yang membicarakan tentang kesantunan. Episode itu mencantumkan alamat websitenya. Aku menjadi sadar, seakan-akan episode ini memang diperuntukkan bagiku. Aku mengirimkan email ini untuk bertanya: Apakah mungkin Allah mengampuniku?”


📃 Dan disinilah email dari Sarah berakhir. Subhanallah! Tidak peduli sudah berapa lama seseorang jauh dari Tuhannya, jiwanya selalu rindu akan Tuhannya. Sebagaimana perut menginginkan makanan, begitu juga jiwa rindu akan Allah.


📃 Kemudian sang da’i menulis email jawaban untuk menasihati gadis itu tentang persyaratan untuk bertaubat, dan bahwa tentu saja Allah akan mengampuninya jika dia bertaubat. 


📃 Dua hari kemudian gadis itu menghubungi Amr Khalid dan berkata: 


➖“Aku telah bertaubat kepada Allah, dan aku telah meninggalkan pacarku dan berjanji untuk tidak menemuinya lagi.”


Setelah dua hari berikutnya, Sarah menghubungi Amr lagi dan berkata:

➖ “Aku ingin belajar caranya shalat.”


Kemudian dua hari lagi berlalu dan gadis itu berkata:

➖ “Aku menginginkan Mp3 Al-Qur’an.” Jadi Amr mengirimkan beberapa Mp3 melalui DHL Korea.


📃 Seminggu berlalu dan dia tidak mendengar kabar dari gadis itu sampai gadis itu memberitahunya bahwa dia telah melepaskan gelar kecantikannya dari kota itu.


📃 Kemudian datanglah sebuah kejutan. Gadis itu menghubunginya dan berkata

 ➖“Aku telah mengenakan hijab.”


📃 Meski begitu, kisah ini tak berakhir disini. Dua hari setelah mengenakan hijab, Sarah mengalami nyeri yang teramat sangat di kepalanya. Jadi Sarah mengunjungi dokter yang hasil diagnosisnya menunjukkan dia terkena kanker otak dan hidupnya tak lama lagi.


📃 Sarah pun masuk rumah sakit untuk dioperasi. Tingkat kesuksesan dari operasi ini adalah 20 persen sebagaimana dikatakan oleh dokternya di Australia.


📃 Dan dengarlah apa yang dikatakan Sarah pada email yang ditulisnya. 

Dia berkata:

➖ “Aku senang untuk bertemu Allah. Aku senang karena telah bertaubat sebelum mengetahui penyakitku. Aku tidak tahu apakah ibu dan ayahku akan mengetahui tentang kondisiku. Jika aku hidup, aku akan mendukung websitemu, karena website ini adalah jendelaku menuju Islam.”


📃 Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Ternyata dia meninggal dunia. Semoga Allah merahmati Sarah yang meninggal pada umur 22. Mereka menguburkannya bersama umat Muslim di Selandia Baru.

Sebelum kematiannya, Sarah mengirim email pendek ke Amr Khalid mengatakan: 


➖“Aku telah hidup jauh dari Tuhanku selama 22 tahun. Tapi aku bertaubat dan kembali kepada Allah 3 minggu yang lalu. Aku tidak tahu banyak Muslim selain dirimu dan forum internet ini. Aku memohonmu untuk mendo’akanku semoga Allah merahmati dan mengampuniku. Berdo’alah kepada Allah agar memberi hidayah pada ibuku, karena dia tidak tahu apapun tentangku. Tertanda, Sarah.”


☪️ Semoga Allah memberikan Sarah surga tingkat tertinggi. Aamiin. 

Terakhir, ingatlah firman Allah berikut ini:


✨“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” 

📖(Qs. 66:8)

 

Kamis, 27 Agustus 2020

KISAH KELUARGA MUALAF MISKIN YANG MENDAPAT PERTOLONGAN ALLAH

۞﷽۞


                ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿🌟✿⊱•┈•┈✿️⊱╮

        KISAH KELUARGA MUALAF MISKIN

YANG MENDAPAT PERTOLONGAN ALLAH

               •┈┈•⊰✿┈•🔸️🌹🔸️•┈✿⊱•┈┈•

                               ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 


Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa di zaman #Malik_bin_Dinar ada dua orang bersaudara yang beragama Majusi (para penyembah api). 

Tidak kurang selama tujuh puluh tahun mereka telah melakukan ritual agama mereka dengan menyembah api.


Pada suatu hari sang adik berkata kepada kakaknya, “Kakak, bertahun-tahun kita telah menyembah api. Oleh karena itu mari kita uji, jika kita masih terbakar karenanya, maka kita akan berhenti menyembahnya. Namun sebaliknya, apabila ternyata api itu tidak membakar kita, maka kita akan terus menyembah api sampai kematian datang kepada kita.”


Maka mulailah sang adik memasukkan jari-jemarinya ke dalam kobaran api yang sedang menyala. Kemudian langsung ditariknya kembali jarinya seraya merintih kesakitan. 

Lalu sang adik berkata, “Alangkah jahatnya engkau, aku telah menyembahmu sampai bertahun-tahun lamanya dan inikah balasanmu?”


Singkat cerita, sang kakak diajak meninggalkan kepercayaan dan sesembahannya, yakni dengan meninggalkan agama Majusi. 

Setelah itu, sang adik bersama keluarganya berangkat menuju ke tempat Malik bin Dinar, dan kepadanya ia sekeluarga menyatakan masuk Islam.


Malik bin Dinar kemudian meminta agar mereka sudi menetap di rumahnya. 

Malik bin Dinar juga mengumpulkan dana dari teman-temannya untuk diberikan kepada mereka. Namun tidak disangka sebelumnya bahwa ternyata para tamunya menolak keinginan baik dari sang tuan rumah. 

Mereka tidak berkenan menempati tempat yang disediakan oleh Malik bin Dinar. 

Bahkan mereka lalu menempati sebuah rumah tua yang mau rubuh.


Di tempat yang baru itu dia beserta keluarganya senantiasa melakukan ibadah siang dan malam. Setiap pagi dia selalu keluar rumah untuk mencari pekerjaan sehingga bisa menafkahi keluarganya. Tetapi apa yang menjadi harapannya masih belum berhasil, sebab setiap kali keluar dari rumahnya untuk mengharapkan pekerjaan dari berbagai orang, dia selalu pulang pada senja hari dengan tangan hampa.


Pada hari ketiga berangkatlah dia ke pasar untuk mencari pekerjaan. 

Setelah berkeliling kesana-kemari tiada seorang pun yang mau memberinya pekerjaan. 

Lalu dengan perasaan putus asa, dia pulang. 

Namun hari itu dia tidak langsung pulang ke rumahnya karena saat itu adalah hari Jumat. 

Setelah berada dalam masjid, dia memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala. 


Baca juga :

3 MACAM KESABARAN

TIPS MERAWAT WAJAH ALA ISLAMI

CARA MELEMBUTKAN HATI


Isi do’anya adalah sebagai berikut:

➖“Ya Tuhanku, demi kehormatan agama-Mu dan hari Jumat yang mulia ini, lepaskanlah kami dari kelaparan dan kesengsaraan. 

Aku khawatir hal ini berakibat kembalinya keluargaku kepada agama kakakku. 

Hal inilah yang sangat aku takuti.”➖


Rupanya Allah mengabulkan do’a orang itu. Karena secara tidak terduga dan tidak disadari olehnya, istrinya di rumah telah didatangi oleh seorang pria tampan yang membawa baki berisi uang emas sebanyak seribu dinar.


Tamu yang mengantarkan uang itu kemudian berkata: “Terimalah uang ini dan katakan pada suamimu, bahwa ini adalah upah amalan yang sedikit namun berpahala banyak.” 

Setelah bingkisan itu diterima, lalu sang istri membawa baki itu ke juragan emas untuk diperlihatkan padanya dan ditimbang. 

Ternyata setelah ditimbang, uang emas itu memiliki berat sebanyak dua kali lipat dari uang dinar emas yang biasanya. 


Demikian pula keadaannya tidak seperti kualitas dinar-dinar yang kebanyakan beredar. 

Dinar emas dalam baki tersebut mempunyai kualitas yang sangat bagus. 

Melihat keanehan-keanehan tersebut, sang juragan emas itu menanyakan kepadanya darimana memperoleh emas sebagus itu. 

Lalu wanita tersebut menceritakan apa yang telah terjadi kepada keluarga dan suaminya.


Tertarik dengan cerita yang dialami oleh wanita itu, sang juragan emas itu memberi seribu uang dinar sebagai ganti dari satu dinar yang ditukarkan tersebut. 

Dan sang juragan emas itu pun pada akhirnya menyatakan masuk Islam.


Sekarang kembali kepada cerita si suami dari wanita itu. 

Setelah selesai mengerjakan shalat Jumat, kemudian dia pulang ke rumahnya. 

Setelah berada di dalam rumah, alangkah herannya dia, sebab menghirup bau makanan yang sedap. Kemudian istrinya menceritakan kejadian saat sang suami pergi menunaikan ibadah shalat Jumat. Akhirnya mereka berdua pun bersujud untuk menyatakan rasa syukur kepada Allah yang telah memberi mereka rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

Rabu, 26 Agustus 2020

3 MACAM KESABARAN

 ۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

             " 3 MACAM KESABARAN "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

=======================================


🍂Di antara perkara yang dianjurkan dalam Islam adalah sabar. Sabar secara bahasa artinya tertahan, sebagaimana perkataan Jabir

عَنْ جَابِرٍ قَالَ : نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقْتَلَ شَيْءٌ مِنَ الدَّوَابِّ صَبْرًا

➖Dari Jabir ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh binatang dengan cara ditahan.” 

📙(HR. Muslim)


🍂Dalam hadits di atas terdapat kataصَبْرً yang menjadi akar kata dari sabar. Adapun secara istilah, sabar adalah menahan diri dalam melaksanankan sesuatu dan menjauhi sesuatu. Sehingga definisi sabar akan tercakup dalam 3 macam kesabaran yang akan kita bahas pada poin berikut ini.


1️⃣. Sabar dalam melaksanakan taat kepada Allah


Sebagaimana yang Allah Ta’alafirmankan,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

➖“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya.” 📖(QS. Thaha: 132)


🍂Dalam ayat di atas disebutkan perintah sabar dalam melaksanakan taat, yaitu seorang suami harus bersabar dalam memerintahkan istrinya untuk mengerjakan shalat. Memang seperti itulah tugas seorang suami, ia harus bisa memimpin bahtera rumah tangganya dan memerintahkan keluarganya untuk melakukan kebaikan.


Dalil lainnya adalah,

وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه

➖“Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya.” 

📖(QS. Al-Kahfi: 28).


🍂Ayat di atas adalah perintah sabar terhadap orang-orang baik, yang senantiasa berdoa dan menyeru di jalan Allah. Karena yang namanya pertemanan, pasti akan dijumpai suatu hal yang tidak menyenangkan, oleh karena itu Allah perintahkan bersabar jika menjumpai suatu hal yang tidak menyenangkan dari saudaranya.


Baca juga :

MENJAGA PANDANGAN

AMALAN PENGHAPUS DOSA BESERTA DALIL-NYA


2️⃣. Sabar dalam menjauhi kemaksiatan


🍂Hal inilah yang terjadi pada Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Beliau diajak berzina oleh istri seorang al-‘aziz di tempat yang sudah aman lagi tertutup rapat, sehingga tidak mungkin ada orang yang tahu. Selain itu, istri al-‘aziz juga memiliki kekuasaan dan kekuatan terhadap Yusuf, namun Yusuf mampu menghidari ajakan berzina dari seorang wanita yang cantik, padahal dia sendiri adalah seorang pemuda yang masih belia, sehingga sangat mudah untuk tergoda melakukan zina.


🍂Akan tetapi, Yusuf lebih memilik bersabar dalam menjahi kemaksiatan sehingga ia pun rela dipenjara. Sebagiamana yang Allah ceritakan dalam firman Nya

قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ


➖“Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’.” 📖(QS. Yusuf: 33).


3️⃣. Sabar dalam menerima takdir Allah


🍂Sabar jenis yang ketiga adalah dalam menerima takdir yang Allah berikan. Allah Ta’ala berfirman

فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ

➖“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” 

📖(QS. Al-Insan: 24)


🍂Takdir adalah sebuah ketetapan Allah, dari takdir yang baik sampai takdir yang buruk, seorang muslim wajib menerimanya. Dia tidak boleh protes dengan takdir yang telah Allah tetapkan untuknya. Karena setiap takdir yang Allah tetapkan, pasti ada hikmahnya.


🍂Namun seorang tidak boleh melakukan dosa dan maksiat dengan alasan takdir. Takdir yang telah Allah tetapkan, wajib seorang muslim untuk ridha kepadanya. Akan tetapi, perbuatan buruk yang dilakukan semisal dosa dan maksiat, kita dilarang ridha. Patut dibedakan dalam 2 hal ini.


🍂Ketika seorang muslim tertimpa takdir yang buruk semisal musibah sakit atau kematian, ingatlah bahwa para Rasul memiliki cobaan yang jauh lebih berat dibanding kita semua. Oleh karena itu Allah perintahkan kita untuk meniru para Rasul dalam hal bersabar.


🍂Allah Ta’ala berfirman

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ

➖“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran para rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar (adzab) disegerakan untuk mereka.” 📖(QS. Al-Ahqaf: 35)


🍂Demikianlah 3 macam kesabaran yang disebutkan dalam Al-Quran. Semuanya memiliki tingkatan keutamaan yang berbeda tergantung masing-masing orang. Ada yang lebih utama bersabar dalam menjauhi maksiat, dikarenakan lebih sulit baginya dibandingan untuk melakukan taat. Ada pula yang lebih utama bersabar dalam takdir Allah, dikarenakan lebih sulit baginya dibandingkan untuk menjauhi maksiat.


Semoga bermanfaat, wallahul muwaffiq


Baca juga :

BOLEHKAH MEMANGGIL PASANGAN DENGAN SEBUTAN UMI ATAU ABI

KISAH HIKMAH : FITNAH DAN KEMOCENG

Minggu, 23 Agustus 2020

ADA APA DENGAN KHUSYUK... ?

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

            ADA APA DENGAN KHUSYUK? 

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


▶️ KHUSYUK, RUH, DAN MAKSUD SHALAT 


🟤 Ketahuilah, bahwa Allah Ta’ala memuji orang-orang yang khusyuk dalam shalat mereka,


قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ


(1) “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”


الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ


(2) “(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya” 

📖(Al-Mu`minuun: 1-2).


▶️ MAKNA KHUSYUK


▶️▶️ Makna khusyuk secara bahasa


🟤 Pakar bahasa Ibnu Faris rahimahullah mengatakan,


خشع: الخاء والشين والعين أصلٌ واحدٌ، يدل على التَّطامُن


➖“khusyuk adalah (terdiri dari tiga huruf dasar) kha`, syin dan ‘ain adalah satu sumber, yang menunjukkan kepada makna tunduk/merendah)” 


▶️▶️ Makna khusyuk secara istilah


🟤 Adapun Makna khusyuk dalam penafsiran Ahli Tafsir adalah sebagai berikut:


🎙️Al-Baghawi rahimahullah menukilkan beberapa penafsiran ulama tentang khusyuk dalam shalat, walaupun penafsiran tersebut berbeda ungkapannya, namun satu sama lain tidak saling bertentangan, bahkan saling melengkapi, karena sebagian ahli tafsir menjelaskan makna khusyuk dari sisi lahiriyah dan sebagian lagimenjelaskan makna khusyuk dari sisi batin.


🎙️Al-Baghawi rahimahullah ketika menafsirkan ayat,


الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ


➖“(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya” 📖(Al-Mu`minuun: 2)


اختلفوا في معنى الخشوع ، فقال ابن عباس مخبتون أذلاء وقال الحسن وقتادة خائفون وقال مقاتل متواضعون وقال مجاهد هو غض البصر وخفض الصوت .


➖“(Para Ulama) berselisih dalam menafsirkan makna khusyuk, Ibnu ‘Abbas berkata: tenang dan merendahkan diri, Al-Hasan (Al-Bashri) dan Qotadah menafsirkan: (yaitu) orang-orang yang takut, Muqotil menyatakan: (yaitu) orang-orang yang rendah hati (tawadhu’) dan Mujahid berkata yaitu menundukkan pandangan dan merendahkan suara”


🎙️Beliau juga berkata,


وعن علي رضي الله عنه هو أن لا يلتفت يمينا ولا شمالا وقال سعيد بن جبير هو أن لا يعرف من على يمينه ولا من على يساره ولا يلتفت من الخشوع لله عز وجل وقال عمرو بن دينار هو السكون وحسن الهيئة وقال ابن سيرين وغيره هو أن لا ترفع بصرك عن موضع سجودك وقال عطاء هو أن لا تعبث بشيء من جسدك في الصلاة…..وقيل الخشوع في الصلاة هو جمع الهمة ، والإعراض عما سواها والتدبر فيما يجري على لسانه من القراءة والذكر


➖“Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, yaitu tidak menoleh ke kanan dan tidak pula ke kiri. Sa’id bin Jubair berkata yaitu (seseorang) tidak mengetahui siapa orang yang di sebelah kanan dan kirinya, ia tidak menoleh, karena demikian khusyuknya (menghadap kepada) Allah ‘Azza wa Jalla. ‘Amr bin Dinar berkata, yaitu ketenangan dan keindahan keadaan (gerakan). Adapun Ibnu Sirin dan yang lainya menafsirkan, yaitu Anda tidak mengangkat pandanganmu dari tempat sujudmu. Berkata Atha`, yaitu Anda tidak bermain-main dengan anggota tubuhmu dalam shalat…dan adapula yang menyatakan khusyuk dalam shalat adalah mengumpulkan konsentrasi (memperhatikan urusan shalat) dan berpaling dari urusan di luar shalat sembari menghayati makna bacaan dan dzikir yang diucapkan lisannya” 📚(Diringkas dari Tafsir Al-Baghawi: 3/238-239).

Baca juga :

KEMULIAAN UMMUL MUKMININ AISYAH BINTI ABU BAKAR ASH_SHIDIQ RADHIALLAHUANHA

DZIKIR, FADHILAH-NYA DAN 3 DZIKIR ANJURAN RASULULLAH UNTUK PENEBUS DOSA


▶️ Kesimpulan makna khusyuk yang menyeluruh, baik khusyuk yang lahiriyah maupun yang batin


🎙️Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan ayat di atas (Al-Mu`minuun: 1-2),


والخشوع في الصلاة: هو حضور القلب بين يدي الله تعالى، مستحضرا لقربه، فيسكن لذلك قلبه، وتطمئن نفسه، وتسكن حركاته، ويقل التفاته، متأدبا بين يدي ربه، مستحضرا جميع ما يقوله ويفعله في صلاته، من أول صلاته إلى آخرها، فتنتفي بذلك الوساوس والأفكار الردية، وهذا روح الصلاة، والمقصود منها، وهو الذي يكتب للعبد، فالصلاة التي لا خشوع فيها ولا حضور قلب، وإن كانت مجزئة مثابا عليها، فإن الثواب على حسب ما يعقل القلب منها.


➖“Khusyuk dalam shalat adalah hadirnya hati (seorang hamba) di hadapan Allah Ta’ala, menghayati kedekatan dengan-Nya, hingga tentram hatinya karenanya, tenang jiwa dan gerakannya, tidak banyak mengingat sesuatu di luar urusan shalat, beradab di hadapan Rabb-nya, menghayati seluruh apa yang ia ucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya, sehingga hilang was-was (bisikan syaitan) dan berbagai pikiran yang jelek. Inilah ruh dan maksud shalat. Shalat yang seperti inilah yang ditulis pahalanya bagi seorang hamba. Jadi shalat yang tidak ada kekhusyukan dan tidak ada pula kehadiran hati walaupun shalat seperti itu sah dan diberi pahala (pelakunya) namun sesungguhnya pahala shalat itu sesuai dengan kehadiran hati di dalam mengerjakannya” 

📚(Tafsir As-Sa’di, hal. 637).


🟤 Jadi, profil orang yang khusyuk dalam shalatnya adalah:


1️⃣. khusyuk hatinya, yaitu kehadiran hati seseorang yang sedang menunaikan shalat secara totalitas menghadap Allah Ta’ala dengan membawa cinta kepada-Nya, mengagungkan-Nya, takut terhadap siksa-Nya, dan mengharap pahala dari-Nya sehingga merasakan kedekatan dengan-Nya dan tentram hatinya serta konsentrasi penuh menghayati seluruh apa yang ia ucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya. Kekhusyukan hati inilah yang melahirkan kekhusyukan badan, karena ia adalah pokok kekhusyukan.


2️⃣. khusyuk badan, berupa ketenangan gerakan dalam shalat, beradab dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan dzikir dan do’a, ketundukan pandangan ke arah tempat sujud, tidak menoleh ke atas atau ke samping, semua anggota tubuh sesuai posisinya masing-masing dalam setiap gerakan shalat dengan tepat dan tidak disibukkan dengan gerakan yang sia-sia.


🟤 Inilah khusyuk yang merupakan ruh dan maksud shalat. Namun, tidaklah bisa khusyuk anggota tubuh kita kecuali jika khusyuk hati kita, karena kekhusyukan hati adalah pokok/dasar kekhusyukan badan. Oleh karena itu, ketika seorang imam Tabi’in, Sa’id bin Musayyib rahimahullah melihat ada seseorang yang berbuat sia-sia dalam shalatnya, beliau berkata:


لو خشع قلب هذا لخشعت جوارحه


➖“Kalau seandainya hati orang ini khusyuk, tentulah akan khusyuk anggota tubuhnya” 

📚(Syarhus Sunnah (PDF): 3/261).


▶️ Dua induk penghalang khusyu’


🎙️Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan induk penyebab waswas (lintasan batin yang mengganggu/bisikan syetan),


(فإن كثرة الوسواس بحسب كثرة الشبهات و الشهوات ، و تعليق القلب بالمحبوبات التي ينصرف القلب إلى طلبها ، والمكروهات التي ينصرف القلب إلى دفعها ). مجموع الفتاوى


➖“Sesungguhnya banyaknya waswas sesuai dengan banyaknya syubhat dan syahwat, dan sesuai dengan kecondongan hati terhadap perkara-perkara yang dicintainya, yang membuatnya menginginkan lagi mencarinya serta sesuai dengan perkara-perkara yang dibenci, yang hati terdorong untuk menolaknya” 📚(Majmu’ul Fatawa: 22/607).


▶️ Kesimpulan


🟤 Kita sangat memerlukan kekhusyukan dalam shalat karena ia merupakan ruh dan maksud shalat. Nah, pertanyaannya: Sudahkah kita meraih ruh dan maksud shalat tersebut?

Baca juga :

KATA HIKMAH DARI IMAM SYAFI'I

ALLAH SEBAIK-BAIKNYA TEMPAT MENGADU

*

📚 Referensi:


1. Tafsir Al-Baghawi

2. Tafsir As-Sa’di

3. Majmu’ul Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.

4. Syarhus Sunnah, Al-Baghawi (PDF).