Minggu, 14 Juni 2020

DZIKIR, FADHILAH-NYA DAN 3 DZIKIR ANJURAN RASULULLAH UNTUK PENEBUS DOSA

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
DZIKIR, FADHILAH-NYA DAN 3 DZIKIR ANJURAN RASULULLAH UNTUK PENEBUS DOSA
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

        DZIKIR DAN FADHILAH-NYA 



اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ

🍂Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

➖ “Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” 
📖 (Qs. Al-Ahzab :41).

🍂Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wassalam Bersabda :

➖ “Maukah kuceritakan kepadamu tentang amalan terbaik dan paling bersih dalam pandangan Allah Subhanahu wata'ala serta orang yang tertinggi derajatnya di antaramu, yang lebih baik dari menyedekahkan emas dan perak serta memerangi musuh-musuhmu dan memotong leher mereka, dan mereka juga memotong lehermu?” 
Para sahabat bertanya : “Apakah itu?
 Nabi menjawab: Berdzikir kepada Allah Subhanahu wata'ala. 
📙(HR Baihaqi).

🍂Diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda :

➖ “Hari kiamat tidak akan datang kepada seseorang yang mengucapkan : “Allah, Allah.”
📙 (HR. Muslim).

🍂Anas ra. Juga menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wassalam bersabda :
➖ “Kiamat tidak akan datang sampai lafazh, Allah, Allah,’ tidak lagi disebut-sebut di muka bumi.” 
📙(HR Tirmidzi).

🍂Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq berkata :
➖ Dzikir adalah tiang penopang yang sangat kuat atas jalan menuju Allah swt.
 Sungguh, ia adalah landasan bagi tharikat itu sendiri.
 Tidak seorang pun dapat mencapai Allah swt. kecuali dengan terus menerus dzikir kepada-Nya.”

Baca juga :


🍂Ada dua macam Dzikir : 

•Dzikir lisan dan dzikir hati.
 Si hamba mencapai taraf dzikir hati dengan melakukan dzikir lisan. 
Tetapi dzikir hati lah yang membuahkan pengaruh sejati. 
Manakala seseorang melakukan dzikir dengan lisan dan hatinya sekaligus, maka ia mencapai kesempurnaan dalam suluknya.”

🍂Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq berkomentar :
➖ “Dzikir adalah tebran kewalian. 
Seseorang yang dianugerahi keberhasilan dalam dzikir berati telah dianugerahi taburan itu, dan orang yang tidak dianugerahinya berarti telah dipecat.

🍂Dikatakan bahwa pada awal perjalanannya, 
Dulaf asy-Syibly biasa berjalan di jalan raya setiap hari dengan membawa seikat cambuk di punggungnya. 
Setiap kali kelaian memasuki hatinya, ia akan melecut badannya sendiri dengan cambuk sampai cabuk itu patah. 
Kadang-kadang bekal cambuk itu habis sebelum malam tiba.
 Jika demikian ia akan memukulkan tangan dan kakinya ke tembok manakala kelalaian mendatanginya.”

🍂Dikatakan : 
➖ “Dzikir hati adalah pedang para pencari yang dengannya mereka membantai musuh dan menjaga diri dari setiap ancaman yang tertuju pada mereka. 
Jika si hamba berlindung kepada Allah swt. dalam hatinya, maka manakala kegelisahan membayangi hati untuk dzikir kepada Allah swt, semua yang dibencinya akan lenyap darinya seketika itu juga.”

🍂Ketika al-Wasithy ditanya tentag dzikir, menjelaskan : 
➖ “Dzikir berarti meninggalkan bidang kealpaan dan memasuki bidang musyahadah mengalahkan rasa takut dan disertai kecintaan yang luar biasa.”

🍂Dzun Nuun al-Mishry menegaskan : 
➖ “Seorang yang benar-benar dzikir kepada Allah swt akan lupa segala sesuatu selain dzikirnya. Allah swt akan melindunginya dari segala sesuatu, dan ia diberi ganti dari segala sesuatu.”

🍂Abu Utsman ditanya :
➖ “Kami melakukan dzikir lisan kepada Allah swt tetapi kami tidak merasakan kemanisan dalam hati kami?” 
Abu Utsman measihatkan : 
➖ “Memujilah kepada Allah swt, karena telah menghiasi anggota badanmu dengan ketaatan.”

🍂Sebuah hadits yang mashur menuturkan, bahwa Rasulullah saw. mengajarkan :

➖ “Apabila engkau melihat surga, maka merumputlah kamu semua di dalamnya.” Ditanyakan kepada Beliau :
 “Apakah taman surga itu, wahai Rasulullah?”
 Beliau mennjawab : “Yaitu kumpulan orang-orang yang melakukan dzikir kepada Allah>”
📙 (HR. Tirmidzi).

🍂Jabir bin Abdullah menceritakan :
➖ “Rasulullah saw. mendatangi kami dan beliau bersabda :

➖ “Wahai umat manusia, merumputlah di taman surga!.” 

Kami bertanya : 
➖ “Apakah taman surga itu?” 

Beliau menjawab : 
➖ “Majelis orang melakukan dzikir.” 

Beliau bersabda : 
➖ “Berjalanlah di pagi dan petang hari, dengan berdzikir. 
Siapa pun yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah swt. melihat pada derajat mana kedudukan Allah swt. pada dirinya.
 Derajat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya sepadan dengan derajat dimana hamba mendudukan-Nya dalam dirinya.”

🍂Asy-Syibly berkata :
➖ “Bukanlah Allah Subhanahu wata'ala telah berfirman : 
“Aku bersama yang duduk berdzikir kepada-Ku?” Manfaat apa, wahai manusia dari orang yang duduk dalam majelis Allah swt?”

🍂 Lalu ia bersyair berikut :
➖ Aku mengingta-Mu bukan karena aku lupa pada-Mu sesaat;

➖Sedang bagian yang paling ringan adalah dzikir lisanku.

➖Tanpa gairah rindu aku mati karena cinta,

➖Hatiku bangkit dalam diriku, bergetar

➖Ketika wujud memperlihatkan Engkau adalah hadirku,

➖Kusaksikan Diri-Mu di mana saja,

➖Lalu aku bicara kepada yang ada, tanpa ucapan,

➖Dan aku memandang yang kulihat, tanpa mata.

🍂Di antara karakter dzikir adalah, bahwa dzikir tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu, kecuali si hamba diperintahkan untuk ber dzikir kepada Allah di setiap waktu, entah sebagai kewajiban ataupun sunnah saja.

🍂 Akan tetapi,shalat sehari-hari, meskipun merupakan amal ibadah termulia, dilarang pada waktu-waktu tertentu. 
Dzikir dalam hati bersifat terus menerus, dalam kondisi apa pun, Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
➖ “Yaitu orang-orang yang dzikir kepada Allah, baik sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring (tidur).”
📖 (Qs. Ali Imran :191).

🍂Imam Abu Bakr bin Furak mengatakan :
➖ “Berdiri berarti menegakkan dzikir yang sejati, dan duduk berarti menahan diri dari seikap berpura-pura dalam dzikir.”

🍂Syeikh Abu Abdurrahman bertanya kepada Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq : 

➖ “Manakah yang lebih baik, dzikir atau tafakur?”

➖ Bagaimana yang lebih berkenan bagimu?” 

Beliau berkata :
➖ “Dalam pandanganku dzikir adalah lebih baik dari tafakur, sebab Allah swt. menyifati Diri-Nya sebagai Dzikir dan bukannya fikir.

🍂 Apapun yang menjadi sifat Allah adalah lebih baik dari sesuatu yang khusus bagi manusia.” Maka Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq setuju dengan pendapat yang bagus ini.

🍂Muhammad al-Kattany berkata : 
➖ “Seandainya bukan kewajibanku untuk berdzikir kepada-Nya, tentu aku tidak berdzikir karena mengagungkan-Nya. 
Orang sepertiku berdzikir kepada Allah swt? Tanpa membersihkan mulutnya dengan seribu Taubat karena berdzikir kepada-Nya.”

🍂Saya mendengar Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq menuturkan syair :

➖Tak pernah aku berdzikir kepada-Mu

➖Melainkan hatiku, batinku serta ruhku mencela diriku.

➖Sehingga seolah-olah si Raqib dari-Mu berbisik padaku,
➖ “Waspadalah, celakalah engkau. Waspadalah terhadap dzikir!.”

🍂Salah satu sifat khas dzikir adalah, bahwa Dia memberi imbalan dzikir yang lain. Dalam firman-Nya :
➖ “Dzikirlah kepada-Ku, niscaya Aku akan dzikir kepadamu.” 
📖 (Qs. Al-Baqarah :152).

🍂Sebuah Hadits menyebutkan bahwa Jibril as. Mengatakan kepada Rasulullah saw. bahwasanya Allah Subhanahu wata'ala telah berfirman :
➖ “Aku telah memberikan kepada ummatmu sesuatu yang tidak pernah Kuberikan kepada ummat yang lain.” 

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Jibril :
 ➖ “Apakah pemberian itu?” 

Jibril menjawab : 
➖ “Pemberian itu adalah firman-Nya, “
Berdzikirlah kepadaKu, niscaya Aku akan berdzikir kepadamu.” 
Dan belum pernah memfirmankan itu kepada ummat lain yang mana pun.”

Dikatakan : 
➖ “Malaikat maut minta izin dengan orang yang berzikir sebelum mencabut nyawanya.”

🍂Tertulis dalam sebuah kitab bahwa Musa as. Bertanya : 
➖ “Wahai Tuhanku, di mana engkau tinggal?”

 Allah Subhanahu wata'ala berfirman : 
➖ “Dalam hati manusia yang beriman.”
 Firman ini merujuk pada dzikir kepada Allah, yang bermukim di dalam hati, sebab Allah Maha Suci dari setiap bentuk “tinggal” dan penempatan. “Tinggal” yang disebutkan di isni hanyalah dzikir yang tetap dan sekaligus menjadikan dzikir itu sendiri kuat.

🍂Ketika Dzun Nuun ditanya tentang dzikir, ia menjelaskan : 

 Dzikir berarti tiadanya ingatan pelaku dzikir terhadap dzikirnya.” 
Lalu ia mebacakan syair :

➖Aku banyak berdzikir kepada-Mu bukan karena

➖Aku telah melupakan-Mu;

➖Itu hanyalah apa yag mengalir dari lisanku.

🍂Sahl bin Abdullah mengatakan :
➖ Tiada sehari pun berlalu, kecuali Allah Subhanahu wata'ala berseru :
 “Wahai hamba-Ku, engkau telah berlaku zalim kepada-Ku. 
Aku mengingatmu, tapi engkau melupakan-Ku. Aku menghilangkan penderitaanmu, tapi engkau terus melakukan dosa. 
Wahai anak Adam, apa yang akan engkau katakan besok jika engkau bertemu dengan-Ku?”

🍂Abu Sulaiman ad-Darany berkata : 
➖ “Di surga ada lembah-lembah di mana para malaikat menanam pepohonan, ketika seseorang mulai berdzikir kepada Allah. 
Terkadang salah seorang malaikat itu berhenti bekerja dan teman-temannya bertanya kepadanya : 
➖ “Mengapa engkau berhenti?”
 Ia menjawab : 
➖ “Sahabatku telah kendur dzikirnya.”

Dikatakan :
➖ “Carilah kemanisan dalam tiga hal : shalat, dzikir dan membaca Al-Qur’an. 
Kemanisan hanya dapat ditemukan di sana , atau jika tidak sama sekali, maka ketahuilah bahwa pintu telah tertutup.”

🍂Ahmad al-Aswad menuturkan :
➖ “Ketika aku sedang melakukan perjalanan bersama Ibrahim al-Khawwas, kami tiba di suatu tempat yang dihuni banyak ular. Ibrahim al-Khawwas meletakkan kualinya dan duduk begitu pun denganku. 

Ketika malam tiba dan udara menjadi dingin, ular-ular pun berkeliaran. 

Aku berteriak kepada Syeikh, yang lalu berkata, ➖“Dzikirlah kepada Allah!” 
Aku pun berdzikir, dan akhirnya ular-ular itu akhirnya pergi menjauh. 

Kemudian mereka datang lagi. 
Aku berteriak lagi kepada Syeikh, dan beliau menyuruhku berdzikir lagi. 

Hal itu berlangsung terus sampai pagi. 
Ketika kami bangun, Syeikh berdiri dan meneruskan perjalanan, dan aku pun berjalan menyertainya.

 Tiba-tiba seekor ular besar jatuh dari kasur gulungnya, Kiranya semalam ular itu telah tidur bergulung bersama beliau. Aku bertanya kepada Syeikh :
➖ “Apakah Anda tidak merasakan adanya ular itu?”
 Beliau menjawab : 
➖ “Tidak. Sudah lama aku tidak merasakan tidur nyenyak seperti tidurku semalam.”

Abu Utsman berkata : 
➖ “Seseorang yang tidak dapat merasakan keganasan alpa, tidak akan merasakan sukacita dzikir.”

🍂As-Sary menegaskan :
➖ “Tertulis dalam salah satu kitab suci : “Jika dzikir kepada-Ku menguasai hamba-Ku, maka ia telah asyik kepada-Ku dan Aku pun asyik kepadanya.” Dikatakan pula : “Allah mewahyukan kepada Daud as. : “Bergembiralah kepada-Ku dan bersenang-senanglah dengan dzikir kepada-Ku!.”

🍂Ats-Tsaury mengatakan : 
➖ “Ada hukuman atas tiap-tap sesuatu, dan hukuman bagi seorang ahli ma’rifat adalah terputus dari dzikir kepada-Nya.”

Baca juga :

🍂Tertulis dalam Injil : 
➖ “Ingatlah kepada-Ku ketika engkau dipengaruhi oleh kemarahan, dan aku akan ingat kepadamu ketika aku marah, Bersikap ridhalah dengan pertolongan-Ku kepadamu, sebab itu lebih baik bagimu dari pertolonganmu kepada dirimu sendiri.”

Seorang pendeta ditanya :
➖ “Apakah engkau sedang berpuasa?” 
Ia menjawab : 
➖ “Aku berpuasa dengan dzikir kepada-Nya. Jika aku mengingat selain-Nya, maka puasaku batal.”

Dikatakan :
➖ “Apabila dzikir kepada-Nya menguasai hati manusia dan setan datang mendekat, maka ia akan meggeliat-geliat di tanah seperti halnya manusia menggeliat-geliat manakala setan-setan mendekatinya. Apabila ini terjadi, maka semua setan akan berkumpul dan bertanya : 
➖ “Apa yang telah terjadi atas dirinya?”
 Salah seorang dari mereka akan menjawab : ➖“Seorang manusia telah menyentuhnya.”

🍂Sahl berkata : 
➖ “Aku tidak mengenal dosa yang lebih buruk, dari lupa kepada Allah Subhanahu wata'ala.”

Dikatakan bahwa malaikat tidak membawa dzikir batin seorang manusia ke langit, sebab ia sendiri bahkan tidak mengetahuinya. 
Dzikir batin adalah rahasia antara si hamba dengan Allah swt.”

🍂Salah seorang Sufi menuturkan : 
➖ “Aku mendengar cerita tentang seorang laki-laki yang berdzikir di sebuah hutan. 
Lalu aku pergi menemuinya. Ketika ia sedang duduk, seekor binatang buas mengigitnya dan mengoyak dagingnya. 
Kami berdua pingsan. 
Ketia ia siuman, aku bertanya kepadanya tentang hal itu, dan ia berkata kepadaku : “Binatang itu diutus oleh Allah. 
Apabila engkau kendor dalam berdzikir kepada-Nya, ia datang kepadaku dan mengigitku sebagaimana yang engkau saksikan.”

🍂Abdullah Al-Jurairy mengabarkan : 
➖ “Di antara murid-murid kami ada seorang laki-laki yang selalu berdzikir dengan mengucap “Allah” “Allah”. 
Pada suatu hari sebatang cabang pohon patah dan jatuh menimpa kepalanya. Kepalanya pun pecah dan darah mengalir ke tanah membentuk kata-kata Allah-Allah.”

Wassalam.... 

📚#Sumber : Kitab Risalah Qusyairiyah disusun oleh seorang sufi sekaligus penyair bernama lengkap al-Ustadz al-Alamah al-arif Billah Abil Qashim Abdil Karim ibn Hawazin al-Qusyairiy an-Naisabury






3 DZIKIR ANJURAN RASULULLAH SEBAGAI PENGHAPUS DOSA 


Ada tiga kalimat dzikir yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai penghapus dosa. 

Manusia hidup memang tak luput dari kesalahan dan dosa. Dari dosa kesalahan yang pernah kita perbuat, mungkin jika dijumlahkan jauh lebih dari butiran pasir di pantai, banyak tak terhitung, melimpah ruah dan jelas akan terus bertambah sepanjang hayat di badan.

Bersyukur Allah SWT maha pengampun lagi maha penyayang. Sebesar dan sebanyak apa pun dosa dan khilaf yang pernah kita lakukan, jika menyesali, tak mengulangi dan bertaubat, sungguh pengampunan-Nya amat luar biasa.

Selain dengan taubat, senantiasalah meminta ampun kepada Allah SWT dengan dzikir menyebut asma-Nya sebagai penghapus dosa.

Ada tiga kalimat dzikir yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahualaihi wasallam  sebagai penghapus dosa.

1️⃣. Yang pertama adalah bacaan dzikir ketika bangun tidur.

Rasullulah SAW bersabda :

➖ "Tidak ada seorang pun yang telah dikembalikan ruhnya (ketika bangun tidur) kemudian membaca, Laillahaillallahu wahdahula syarikalah, lahulmulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa 'ala kulli syaiinqodir - Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Mahaesa. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan, dan bagi-Nya segala puji. Dia Maha kuasa atas segala sesuatu melainkan segala dosanya diampuni oleh Allah walaupun sebanyak buih di lautan." 
📙(HR. Ibnus Sunni, Imam an-Nawawi)


2️⃣. Yang kedua, Rasullulah SAW bersabda :

➖ “Barangsiapa mengucapkan ; Subhanallahi wa bihamdihi- Mahasuci Allah dan segala puji hanya bagi-Nya, sebanyak seratus kali dalam sehari, maka Allah SWT akan mengampuni dosanya, meskipun sebanyak buih di lautan." 
📙(HR. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim)


3️⃣. Yang ketiga adalah kalimat dzikir saat hendak berpakaian.

Rasullulah SAW bersabda :

➖ "Barangsiapa yang mengenakan pakaian baru lalu membaca; Alhamdulillahilladzi kasaanii haadzaa wa razaqaniihi min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin- segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi pakaian ini kepadaku dan memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan upaya dariku, maka Allah SWT mengampuni dosanya yang telah lalu." 
📙 (HR. Ibnus Sunni)


Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.