Kamis, 19 Mei 2016

KENAPA DOA BELUM TERKABUL? SABAR, INILAH SYARAT DAN ADAB AGAR DOA KITA DIIJABAH

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


Syarat Dan Adab Agar Do'a Kita Diijabah

=====================================


♻1)  Mencari Yang Halal. 
Diriwayatkan oleh Hafizh bin Mardawaih dari
 Ibnu Abbas, katanya: "
Saya membaca ayat ini di hadapan Nabi saw

 .....يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا  

 ;Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik ...
 (Q.S. Al-Baqarah:168), 

Tiba-tiba berdirilah Sa'ad bin Abi Waqash,
lalu katanya:
"Ya Rasulullah! Tolong Anda doakan kepada Allah agar saya dijadikan orang yang selalu dikabulkan doanya!"

Nabi Muhammad saw bersabda:
"Hai Sa'ad! Jagalah soal makananmu, tentu engkau akan menjadi orang yang makbul doanya! Demi Allah yang nyawa Muhammad berada dalam genggaman-Nya!
Jika seorang laki-laki memasukkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima doanya selama empat puluh hari.
Dan siapa juga hamba yang dagingnya tumbuh dari makanan haram atau riba, maka neraka lebiih layak untuk melayaninya!"

♻2) Menghadap Kiblat jika dapat.
Nabi saw. pergi keluar buat shalat istisqa' - minta hujan -
Maka beliau berdoa dan memohonkan turunnya hujan sambil menghadap kiblat.
Memperhatikan saat-saat yang tepat dan suasana utama.
Seperti pada hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jum'at, sepertiga terakhir dari malam hari, waktu sahur, ketika sedang sujud, ketika turun hujan, antara adzan dan iqamat, saat mulai pertempuran, ketika dalam ketakuatan atau sedang ber-iba hati. 

Dari Abu Umamah: 
"Seseorang bertanya:'Ya Rasulullah, doa manakah yang lebih didengar Allah?

Nabi Muhammad saw bersabda '
Doa di tengah-tengah akhir malam dan selesai shalat-shalat fardhu'."
(Riwayat turmudzi dengan sanad yang sah).

Juga diterima dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda:
"Jarak yang paling dekat di antara hamba dengan Tuhannya ialah ketiak ia sedang sujud,
Maka perbanyaklah doa ketika itu, karena besar kemungkinan akan dikabulkan!" 
(H.R.Muslim).

Dan mengenai hal ini sangat banyak hadits yang menerangkannya.

♻3) Mengangkat kedua tangan setentang bahu. Berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh
Abu Daud dari 
Ibnu Abbas, katanya:
 "Jika kamu meminta hendaklah dengan mengangkat kedua tanganmu setentang kedua bahumu atau kira-kira setentangnya, dan jika istighfar ialah dengan menunjuk dengan sebuah jari, dan jika berdoa dengan melepas semua jari-jemari tangan!"

♻4) Memulai dengan memuji Allah, memuliakan dan mengucapkan shalawat Nabi.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa'i, juga oleh Turmudzi yang menyatakan sahnya, dari 
Fudhalah bin 'Ubeid:"
Bahwa Rasulullah saw. mendenganr seorang laki-laki berdoa selesai shalatnya tanpa membesarkan Allah dan menucapkan shalawat Nabi,
Maka sabdanya: 'Orang ini terlalu tergesa-gesa'!" Lalu dipanggilnya orang itu, lalu katanya kepadanya - atau juga kepada orang-orang lain - "Jika salah seorang diantaramu berdoa, hendaklah dimulai dengan membesarkan Tuhannya yang Maga Agung dan Maha Mulia itu serta menyanjung-Nya, lalu mengucapkan shalawat atas Nabi saw., serta setelah itu barulah berdoa;

♻5) Meminta apa yang diinginkannya."Khusu', menyatakan kerendahan diri dan menyederhanakan suara (antara bisik-bisik dan jahar).
Berdasarkan firman Allah swt.  

وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِہَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ ذَٲلِكَ سَبِيلاً۬  

dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" 
(Q.S.Al-Isra':110).

dan 
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ تَضَرُّعً۬ا وَخُفۡيَةً‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِب
ُ
ّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ

" Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas ."
 (Q.S.Al-A'raf:55).

Dan telah diterima dari Abu Musa Asy-ari bahwa ketika orang-orang mendoa dengan suara keras,

Rasulullah saw bersabda; 
"Hai manusia! berdoalah dengan suara perlahan, karena kamu tidaklah menyeru orang yang tuli ataupun berada di tempat yang jauh. yang kamu seru itu ialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, dan tempat kamu memohon itu lebih dekat lagi kepada salah seorangmu dari leher kendaraannya!
Hai Abdullah bin Qeis!
Maukah kamu kutunjuki sebuah kalimat yang merupakan salah satu perbendaharaan surga?
Yaitu: '
Laa haula walaa Quwwata illaabillaah'.

♻6) "Do'anya tidak mengandung dosa atau memutus tali silaturahim.
 Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmaddari Abu Sa'id Khudri bahwa

Nabi saw. bersabda: 
"Tidak seorang Muslim pun yang berdoa kepada Allah sedang doanya itu tidak mengandung dosa atau bermaksud hendak memutuskan silaturahim, kecuali akan diberi Allah salah satu diantar tiga perkara: 
Pertama akan dikabulkan-Nya doa itu dengan segera.
 Kedua adakalanya ditangguhkan-Nya untuk menjadi simpanannya di akherat kelak. Dan ketiga, mungkin dengan menghindarkan orang itu dari bahaya yang sebanding dengan apa yang dimintanya."

Tanya mereka: "
Bagaimana kalau kami banyak berdoa?"

Nabi saw bersabda  Allah akan lebih memperbanyak lagi!"Tidak menganggapnya lambat akan dikabulkan Allah. 

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a. bahwa

Nabi saw. bersabda: 
"Tentu doa seseorang akan dikabulkan Allah, selama orang itu tidak gegabah mengatakan: 'Saya telah berdoa, tetapi doa itu tidak juga dikabulkan Allah '!"

♻7) Berdoa dengan keinginan pasti akan dikabulkan (Optimis).
 Berdasarkan hadits yang diriwayakan oleh Abu Daud dariAbu Hurairah r.a. bahwa

Rasulullah saw. bersabda: 
"Janganlah salah seorang diantaramu mengatakan:
'Ya Allah ampunilah daku jika Engkau menginginkannya, ya Allah, beri rahmatlah daku jika Engkau mengingininya dengan tujuan untuk memperkuat permohonannya itu, karena Allah Ta'ala, tak seorangpun yang dapat memaksa-Nya!"

♻8) Memilih kalimat-kalimat yang mencakup makna yang luas.
Umpamanya 

 رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةً۬ وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ حَسَنَةً۬ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ:

 "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

 Nabi saw. memandang utama berdoa dengan kalimat-kalimat yang mengandung arti yang luas, dan tidak hendak menggunakan yang lain daripada itu.
Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
 "Tak ada sebuah doa pun yang diucapkan oleh hamba yang lebih utama dari: 

'Allahumma innii as'alukal mu'afata fid dunya wal akhirah
'(Ya Allah, saya memohon pada-Mu keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat'!)"

♻9) Menghindari yang tak baik terhadap diri, keluarga dan harta benda sendiri.
Dari Jabir, bahwa

Rasulullah saw. bersabda:
"Janganlah kamu berdoa buruk terhadap dirimu, begitupun terhadap anak-anakmu, terhadap pelayan-pelayanmu dan harta bendamu! jangan sampai nanti doamu itu bertepatan dengan suara saat dimana Allah bisa memenuhi permohonan, hingga doa burukmu itu akan benar-benar terkabul!"

♻10) Mengulangi doa sampai tiga kali. 
Diterima dari Abdullah bin Mas'ud: 
"Bahwa Rasulullah saw. senang sekali berdoadan istighfar tiga kali." 
(Riwayat Abu Daud).

♻11) Mulai berdo'a untuk diri pribadi, baru mendoakan orang lain.
Firman Allah Ta'ala:

 رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٲنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَـٰنِ  : 

"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami.
(Q.S.Al-Hasyr:10). 

Juga diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab, katanya: 

"Bila Rasulullah saw. teringat akan seseorang lalu mendoakannya maka lebih dulu dimulainya dengan dirinya sendiri!"
 (Riwayat Turmudzi dengan sanad yang sah).

♻12)Menyapu muka dengan kedua belah telapak tangan setelah berdoa.
Mengenai ini ada riwayat yang diterima dari berbagai jalan, tetapi semuanya lemah. Hanya Hafizh mengisyaratkan bahwa keseluruhannya itu dapat meningkatkan hadits tersebut ke derajat hadits hasan.

Demikianlah syari'at agama mengajarkan kepada kita, semoga kita dikuatkan untuk mengamalkannya. amin...

                      ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ   
   
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”



SABAR DALAM BERDOA 

----------------------------------------


Mengapa Allah jarang mengabulkan Do'a kita? mw tahu jawabannya?

Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Ia beri aku kaktus berduri…

Aku minta pada Allah binatang yang mungil dan cantik, Ia beri aku ulat berbulu…

Aku sedih, protes, kecewa, betapa tidak adilnya ini…

Namun kemudian…

Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat indah

Ulat itu tumbuh berubah menjadi kupu – kupu yang sangat cantik

Kadangkala Allah hilangkan sekejap matahari, kemudian Dia datangkan pula guruh dan petir, puas kita menangis mencari dimanakah matahari?? Ternyata Allah ingin hadiahkan kita pelangi

Itulah jalan Allah, indah pada waktunya

Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi Dia memberi apa yang kita perlukan

kalo kita meminta ikan paus, Allah kasih samudra dengan ombak yang besar...

kalo kita minta kekayaan, Allah kasih kemiskinan yang berat agar kita bisa kaya lewat usaha sendiri

kalo kita minta jadi orang berhasil, Allah terus kasih Masalah agar kita bisa berhasil menyelesaikannya

Kadang kita sedih, kecewa, terluka…

Tapi jauh di atas segalanya, Dia sedang merajut sesuatu yang terbaik untuk kehidupan kita

Yakin saja sama Allah...

dan berusaha.. jangan hanya berdo'a saja karena Allah hanya memberi fasalitas, kita yang memanfaatkan fasilitas tersebut

dan ketika ada masalah janganlah berkata "Wahai Allah, Masalahku sangatlah Besar!!" tapi katakanlah "Wahai Masalah!!! Allah Itu Maha Besar!!!!"

yakin saja sama Allah karena setiap masalah Insya Allah dapat diselesaikan jika kita mau bekerja

dan syukurilah apa yang kita punya.

Jangan menunggu bahagia baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka kita kan bahagia..

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah:216)

Subhanallah....

Semoga yang mengucapkan Aamiin di kolom komentar di dunia hidupnya sukses, dan di akhirat masuk surga firdaus tanpa hisab

Aamiiin

Semoga bermanfaat.



Selasa, 17 Mei 2016

7 RAHASIA KEAJAIBAN DO'A MUSTAJAB

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

7 RAHASIA KEAJAIBAN DO'A MUSTAJAB 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


======================================


🔶Janganlah Anda menganggap sepele arti sebuah doa. Sebab, doa memiliki potensi besar untuk mengubah segalanya bagi diri Anda. 

Mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, mengubah yang buruk menjadi baik, dan

menyelamatkan diri, keluarga, bangsa, serta negara dari bencana maupun keterpurukkan.


🔶Berdoa kepada Allah, berarti meminta sesuatu kepada Yang Memiliki Segalanya. Bila Dia berkenan mengabulkan doa itu, segalanya akan menjadi mudah seperti kita membalikkan telapak tangan. 

Sebab, Allah berkuasa mengabulkan doa seseorang yang meminta kapan dan di mana saja. 


🔶Oleh karena itu, percayalah bahwa doa pasti memberikan manfaat. 

Tidak akan pernah merugi bagi orang yang mau berdoa.

Lebih hebatnya, doa dapat mengubah sesuatu menjadi luar biasa dahsyat dan ajaib. 


🔶Apa rahasianya...❓

Rahasianya tentu dapat kita mengerti bila mengetahui apa keutamaan dari sebuah doa. 

Dalam berbagai keterangan Al Quran dan hadits dapat diketahui, bahwa doa memiliki keutamaan-keutamaan yang sangat istimewa di antaranya:


1️⃣. Pertama , doa adalah ibadah karena Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkannya. 

Sesuatu yang diperintahkan oleh Allah bagi siapa yang melaksanakannya adalah ibadah.


2️⃣. Kedua, doa itu sari patinya ibadah. 

Jadi, apabila ibadah tanpa diiringi doa, sama saja seperti buah tanpa isi. 

Shalat itu tiang agama Islam. Lalu, roh dari shalat adalah doa.


3️⃣. Ketiga , tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah selain doa. 

Sebab, di dalam doa terdapat hakikat penghambaan manusia kepada Tuhan yang menciptakannya. 

Sejahat-jahatnya manusia, pada kondisi terjepit, pasti yang diharapkan adalah pertolongan Tuhan, "Ya Tuhan, tolonglah aku ya Tuhan." dan Allah senang bila ada hamba-Nya memanggil-manggil meminta pertolongan.


4️⃣. Keempat , tidak ada yang dapat menolak takdir buruk selain dengan doa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. 

Sebab, jika kita berdoa dengan sungguh-sungguh, Allah berkenan menghapus daftar takdir menurut kehendak-Nya. Inilah hikmah mendalam dari dahsyatnya doa. 

Tidak ada yang dapat mengusik kehendak Allah selain berdoa meminta izin-Nya.


5️⃣. Kelima, doa itu membawa manfaat bagi yang memohonkannya. 

Ini harus diyakini oleh setiap orang beriman karena termasuk aqidah sam’iyah (kepercayaan yang pada dasarnya hanya sebuah kemungkinan, boleh percaya boleh tidak. 

Akan tetapi, ia menjadi sesuatu yang wajib dipercaya lantaran diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya).


6️⃣. Keenam, Allah sendiri banyak mengajarkan doa-doa di dalam Al-Quran, begitu pula dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam , beliau juga banyak mengajarkan doa untuk siang dan malam hari agar dapat diamalkan oleh umatnya. 

Sebab, doa itu memang

sudah ada sejak Nabi Adam diciptakan, dan pengabulan doa oleh Allah sudah ada sejak itu.


7️⃣. Ketujuh, dari enam keistimewaan tersebut, tidak salah bila doa menjadi senjata ampuh bagi orang beriman. 

Doa adalah kekuatan batin, pembuka pintu rezeki, jalan menuju keberkahan, dan kemenangan dunia-akhirat.


🔶Banyak sudah rahasia dan keajaiban doa dijelaskan dalam nash-nash (dalil) Al Quran dan hadits dalam berbagai kisah dan peristiwa masa lalu, seperti keajaiban dan kedahsyatan doanya para nabi, orang-orang shaleh, doa orang tua untuk anaknya, doa dari orang-orang yang teraniaya, dan lain sebagainya.


🔶Ketujuh macam rahasia doa di atas lah yang memunculkan kedahsyatan doa-doa mereka. 

Doa-doa mereka itu langsung menembus langit, bahkan sampai mengguncang Arasy (tempat yang paling tinggi yang disebut alam jabarut, yakni sebuah tempat dimana para malaikat berada di sekelilingnya, baik secara lahiriah atau batiniyah), sehingga dengan seketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkannya.

KETIKA KEBENARAN ISLAM SEMAKIN TERBUKTI

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 



Dr ZAKIR NAIK MEMBUKTIKAN BAHWA YESUS HANYA NABI , BUKAN TUHAN !

=====================================


Dalam perspektif Islam, Yesus adalah seorang nabi Tuhan serta BUKAN Tuhan itu sendiri. Jika kita membaca Bibel, kita menemukan bebrapa sifat kemanusiaan dalam diri Yesus. Namun pihak gereja mengatakan bahwa Yesus yaitu Tuhan yang mewujud ke dalam sosok manusia. Mari kita analisis ayat-ayat Bibel yang membuktikan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa, beliau yaitu seorang nabi utusan Tuhan, dan BUKAN Tuhan.

Bila Yesus Adalah Tuhan

Bila Yesus adalah Tuhan, bagaimana mungkin dia berdo’a pada Tuhan seperti yang dikisahkan dalam Markus 1 : 35 serta Yohanes 11 : 41-42

Bila Yesus yaitu Tuhan, kenapa dalam Markus 12 : 29 Yesus berkata “Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan kita, Tuhan itu esa. ” Kata “Tuhan kita” menandakan bahwa Yesus mempunyai Tuhan yang lebih tinggi darinya, Tuhan yang lebih kuat darinya. Yesus tak berkata “Tuhan kalian. ” Dia berkata “Tuhan kita” yang berarti bahwa Yesus juga termasuk makhluk ciptaan Tuhan serta BUKAN Tuhan itu sendiri.

Bila Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Yohanes 20 : 17 Yesus berkata “Aku akan pergi
pada Bapaku dan Bapamu, kepada Tuhanku dan Tuhanmu. ” Ini menandakan bahwa Yesus mempunyai Tuhan yang sama dengan orang lain.

Bila Yesus yaitu Tuhan, kenapa dia berkata dalam Yohanes 8 : 28 “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri”?
Bukankah Tuhan bisa melakukan segala yang Dia mau?

Jika Yesus
yaitu Tuhan, kenapa dalam Yohanes 14 : 28 dia berkata “Bapa lebih besar daripada aku. ”?

Bila Yesus yaitu Tuhan, kenapa dalam Lukas 23 : 46 Yesus berkata “Ya Bapa, ke dalam tanganmu kuserahkan nyawaku. ”

Bila Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Matius 19 : 16 Yesus berkata “Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik, yakni Tuhan. ”?

Bila Yesus adalah Tuhan, kenapa dalam Yohanes 5 : 36-38 Yesus berkata bahwa Tuhan telah memberikan pekerjaan kepada Yesus dan Yesus berkata bahwa Tuhan yang telah mengutusnya?

Bila Yesus yaitu Tuhan, kenapa dia berdo’a pada Tuhan dalam Lukas 5 : 16? Dalam Lukas 5 : 16 tercatat : “Akan tetapi Ia (Yesus) mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi serta berdoa. ”

Jika Yesus adalah Tuhan, kenapa dia tidak mengetahui kapan hari kiamat dan berkata bahwa hanya Tuhan yang mengetahuinya dalam Markus 13 : 32 yang berbunyi “Tetapi tentang hari atau saat itu tak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tak, serta Anakpun tak, hanya Bapa saja. ”

(📚Sumber : situsmuslim)



MENGAPA TAK ADA YANG HAFAL ALKITAB.....??

====================================

Mengapa tak ada yang hafal Alkitab? 

Jawaban Pendeta ini jadi senjata makan tuan!


Dalam sebuah forum debat terbuka, seseorang muslimah ajukan pertanyaan pada pendeta sebagai narasumber, adakah orang yang hafal Alkitab seperti banyak muslim yang hafal Al Qur’an?


Bukannya menghidangkan kenyataan atau argumen rasional, jawaban pendeta itu malah berkesan merendahkan Al Qur’an. Ia menyebutkan Al Qur’an gampang dihafal lantaran begitu tidak tebal.


“Di dunia ini tidak mungkin saja ada orang yang hapal Alkitab diluar kepala. Sejenius apapun orang itu, mustahil baginya hapal Alkitab diluar kepala, sebab Alkitab itu yaitu buku yang begitu tidak tipis, jadi susah untuk dihapal. 

Tidak sama dengan Al Qur’an. Al Qur’an yaitu buku yang begitu tidak tebal, maka dari itu gampang dihapal, ” jawab pendeta bertitel doktor teologi itu.


Merasakan jawaban ini, H. Insan LS Mokoginta ‘merebut’ mic dari muslimah itu serta meneruskan pertanyaan.


“Maaf pak Pendeta, tadi ayah menyampaikan kalau Al Qur an yaitu buku yang begitu tidak tebal, maka dari itu mudah dihapal diluar kepala. Namun pak Pendeta, setipis­tipisnya Al Qur’an itu ada sekitaran 500 s/d 600 halaman, jadi cukup banyak pula lho!! Namun sebenarnya didunia ini ada jutaan orang yang hapal Al Qur’an diluar kepala. Bahkan juga anak kecil juga banyak pula yang hapal di luar kepala, meskipun berarti belum dipahami. Saat ini saya ajukan pertanyaan pada pak Pendeta, Alkitab itu terbagi dalam 66 kitab bukan? Bila pak Pendeta hapal satu surat saja diluar kepala (1/66 saja), semuanya yang ada disini jadi saksi, saya bakal kembali masuk agama Kristen lagi! ”


Mendengar pertanyaan serta tantangan ini, komunitas jadi tegang. 

Kelompok muslim cemas pendeta itu benar­benar hafal lantaran konsekwensinya begitu berat, Insan mesti masuk Kristen lagi. Tetapi kemelut juga terlihat dari muka pendeta serta pendukungnya. Terdapat banyak pendeta yang ada ketika itu, mereka semuanya terdiam dengan muka menegang. Nyatanya tidak ada yang hafal Alkibat walaupun satu ‘surat’.


Tahu beberapa pendeta tidak ada yang hafal, Insan turunkan tantangannya. Tidak butuh satu ‘surat’, cukup satu lembar saja.


“Maaf pak Pendeta, umur Anda ada yang sekitaran 40, 50 serta 60 th. bukan? Bila ada diantara pak Pendeta yang hapal satu lembar saja bolak-­balik ayat Alkitab tanpa ada salah titik serta komanya, sekarang ini semuanya peserta jadi saksinya, saya kembali masuk agama Kristen lagi!! Silakan pak!


Suasana menjadi lebih tegang. Umat Islam cemas lantaran Insan mempertaruhkan keimanannya untuk hafalan sekecil itu. Tetapi Insan meyakini tidak ada yang dapat menghafalnya.


Serta nyatanya benar. 

Wajah­wajah pendeta serta golongan nasrani ini terlihat lesu. Tidak ada satu juga yang berani menjawab tantangan Insan. Bahkan juga saat insan menantang semua hadirin, bukan sekedar pendeta yang ada di depan. Tidak ada yang berkutik.


“Mengapa Al Qur’an gampang dihafal? Lantaran ia kalamullah. Mukjizat. Kenapa tidak ada yang hafal Alkitab? Lantaran ia bukanlah mukjizat, ” sekian simpul Ihsan sambil menerangkan kalau cetakan th. berapapun serta di negara manapun, Al Qur’an tentu sama. Saat satu negara mengadakan musabaqah tilawatil Qur’an serta didengar masyarakat negara lain, pasti dapat diikuti serta dinilai bacaan itu benar atau salah.


Rangkuman Ihsan itu membawa keggetiran sendiri untuk beberapa orang yang tidak sukai mendengarnya.


(📚SUMBER:seputaredukasi.com) 

Minggu, 15 Mei 2016

JANGAN LUPAKAN TIGA DO'A...!!!

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

JANGAN LUPAKAN TIGA DO'A INI...!!

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


=====================================


⌛1️⃣. MINTALAH DI WAFATKAN DALAM KEADAAN HUSNUL KHOTIMAH 


١. اللهم إني أسألك حسن الخاتمة.


➖Allahumma inni as'aluka Husnul Khotimah.


➖Artinya : " Yaa Allah... 

Aku meminta kepada-MU Husnul Khotimah "


⌛2️⃣. MINTALAH AGAR KITA DIBERIKAN KESEMPATAN TAUBAT SEBELUM WAFAT 


٢. اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت.


➖Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal mauti.


➖Artinya: " Yaa Allah... 

Berilah aku rezeki Taubat Nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat ".


⌛3️⃣. MINTALAH AGAR HATI KITA DITETAPKAN DIATAS AGAMA-NYA


٣. اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك.


➖Allahumma yaa Muqollibal Quluub tsabbit qolbii 'ala diinik.


➖Artinya: " Yaa Allah... 

Wahai Sang Pembolak Balik Hati,Tetapkanlah Hatiku pada agama-MU ".


🌿 Lakukanlah Kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah kita ketahui Amal Kebaikan apakah yang dapat menghantarkan kita ke Surga Allah. 


🌿 Dan berkata Syeikh Khalid : 

Ulangilah...


أَسْتَغْفِرُ اللهَ الذي لا إله الا هو الحيى القيوم و وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِه


➖Astaghfirullahulladz i laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atuubu ilaih ، ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.


➖Artinya : 

“Aku memohon ampun kepada Allah yang mana tiadalah sesembahan, Dialah yang maha hidup dan abadi dan aku bertobat kepada-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.”


🌿 Maka dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala kita akan lihat Keajaiban dari di redakannya kekhawatiran kita dan di mudahkannya urusan. 


🌿 Janganlah kita sembunyikan keutamaan (dzikir)...


🌿 Setiap Nafas pada menit Kehidupan kita, tidaklah akan kembali...


🌿 Maka Jadikanlah diri kita merasakan manisnya Beristighfar...


🌿 Semoga Allah memberikan kemudahan terhadap semua urusan-urusan kita di dunia dan akhirat....


💥💥💥💥💥 Aamiin 💥💥💥💥💥



-------------------------------------------------------------------------


DO'A -DO'A YANG RASULULLAH PANJATKAN


Do’a adalah ibadah yang sangat agung yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala. Berdo’a adalah cermin dari rasa tunduk dan rendah diri serta ketidakberdayaan dan melepaskan diri dari rasa memiliki dan berkuasa. Berdo’a merupakan simbol penghambaan, sarana untuk merasakan kerendahan diri kita sebagai manusia yang lemah dan tidak ada daya apapun di hadapan Allah. Di dalam do’a, ada pujian kepada Allah, ada permohonan yang tulus dari lubuk hati yang terdalam, dan ada perasaan yang terfokus pada kemurahan Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda “do’a adalah inti dari suatu ibadah.” (H.R. Tirmidzi)


Dalam setiap kesempatan, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam senantiasa bermunajat dengan do’a dan ber-tadarru (merasa rendah di hadapan Allah), serta menampakkan ketergantungan kepada Allah. Hal ini terutama dilakukan oleh beliau pada waktu-waktu yang mustajab (waktu dimana suatu do’a dikabulkan) seperti di tengah malam pada saat shalat tahajjud, pada hari Arafah, di multazam, dan sebagainya.


Di antara do’a-do’a yang beliau panjatkan adalah,


“Ya Allah, perbaikilah oleh-Mu urusan agamaku karena ia adalah kendali segala urusanku. Perbaikilah urusan duniaku karena ialah tempat penghidupanku. Perbaikilah urusan akhiratku karena ialah tempat kembaliku yang abadi. Jadikanlah kehidupanku sebagai tambahan bagiku untuk memperoleh segala kebaikan. Dan jadikanlah kematian sebagai akhir dari segala keburukan.” (H.R. Muslim)


Beliau juga sering berdo’a setiap pagi dan sore,


“Ya Allah, Dzat yang mengetahui segala sesuatu yang ghaib dan yang tampak, yang menciptakan langit dan bumi, pemilik dan raja segala sesuatu, aku bersaksi tiada tuhan selain Engkau. Aku berlindung kepadamu dari kejahatan diri dan nafsuku dan dari kejahatan setan dan sekutunya, dan dari perbuatan jelek atau yang menyebabkan kejelekan kepada sesama Mulim.” (H.R. Abu Daud)


Di antara do’a beliau,


“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal dari yang haram. Dan jadikanlah aku kaya hanya dengan karunia-Mu, tidak dari yang lain.” (H.R. Tirmidzi)


Begitu juga do’a beliau yang menyentuh saat akan dipanggil menghadap-Nya,


“Ya Allah, ampunilah kau, dan kasihanilah aku, serta tempatkanlah aku di sisi-Mu.” (Muttafaq ‘alaih)


Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam banyak memanjatkan do’a kepada Allah di setiap kesempatan dan kondisi yang berbeda. 

Di waktu senang, susah, dan perang. Bahkan dalam perang Badar, ketika melihat kekuatan musuh yang demikian besarnya, beliau shalallahu ‘alaihi wassalam berdo’a lama sekali di dalam tendanya, sampai-sampai selendang beliau jatuh dari bahunya. 

Hal ini beliau lakukan untuk memohon pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala agar kemenangan dapat diraih oleh pasukan Muslim. Dan Allah pun mengabulkan do’a yang beliau panjatkan dengan mengirimkan pasukan-pasukan malaikat yang turun dari langit sehingga umat Muslim memenangkan perang Badar. 

Rasulullah berdo’a tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk keluarganya, sahabatnya, serta seluruh umat Muslim dimanapun mereka berada.

SEJARAH SINGKAT WALI SONGO

 SEJARAH SINGKAT WALI SONGO 

==================================


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


“Walisongo” berarti sembilan orang wali” Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid


Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.


Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan. Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.


Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.


Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.


1. Maulana Malik Ibrahim Maulana (Makdum Ibrahim As-Samarkandy) :

-----------------------------------------------------------------------

diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi


Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.


Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.


Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik. 

Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.


Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.n


2. Sunan Ampel : 

----------------------------------

Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang)


Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.


Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M. 

Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.


Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”


Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.


3. Sunan Giri :

-----------------------------

Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma).


Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.


Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.


Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata.


Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.


Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.


Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.


Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.


4. Sunan Bonang :

------------------------------------

Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban


Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya


setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.


Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang - - pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.


Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah


yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.


Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.


Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.


5. Sunan Kalijaga :

-------------------------------------

“yang namanya paling banyak disebut " yarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam


Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.


Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan.


Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.


Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.


Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.


Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.


Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.


6. Sunan Gunung Jati:

--------------------------------------------

Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).


Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.


Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.


Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.


Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.


Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.


Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.


7. Sunan Drajat :

---------------------------------

Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.


Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.


Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.


8. Sunan Kudus :

----------------------------------

Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang.


Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.


Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.


Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.


Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.


Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.


9. Sunan Muria :

---------------------------------

Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus


Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. 

Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.


Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.

Sabtu, 14 Mei 2016

KETIKA MANUSIA DIBANGKITKAN DARI ALAM KUBUR DAN DIKUMPULKAN DI PADANG MAHSYAR

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KETIKA MANUSIA DIBANGKITKAN DARI ALAM KUBUR DAN DIKUMPULKAN DI PADANG MAHSYAR

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


✴️ Peristiwa Ketika Tiba Hari Kiamat Ketika manusia sedang asyik makan, minum dan bercengkrama, bahkan wanita sedang asyik menyusui anaknya, maka muncullah goncangan dahsyat di jagat raya, bumi hancur luluh, gunung-gunung pecah berantakan, langit retak mengerikan, bintang-bintang berjatuhan, tatanan planet dan tata surya berubah tidak beraturan dan manusia bertanya-tanya, ada apa gerangan?


➖“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan(yang dahsyat),–Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,–Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”,–Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,– Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.–Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,

📖(QS. Az Zalzalah: 1-6)


✴️ Goncangan itu karena kerasnya suara malaikat Israfil (yang meniup sangkakala) sehingga segala sesuatu luluh lantak dan tidak akan tenang kembali hingga bumi melempar seluruh apa saja yang berada di atasnya dari mulai gunung-gunung, pohon-pohon dan bangunan Kiamat terjadi dengan tiba-tiba ketika masing-masing manusia sibuk dengan urusannya. 


➖Allah berfirman: “Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedangkan mereka tidak menyadarinya.”

📖(QS. AzZukhruf: 66)


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


:وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ نَشَرَ الرَّجُلاَنِ ثَوْبَهُمَا بَيْنَهُمَا ، فَلاَ يَتَبَايَعَانِهِ وَلاَ يَطْوِيَانِهِ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدِ انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لِقْحَتِهِ فَلاَ يَطْعَمُهُ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَهْوَ يُلِيطُ حَوْضَهُ فَلاَ يَسْقِى فِيهِ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ رَفَعَ أُكْلَتَهُ إِلَى فِيهِ فَلاَ يَطْعَمُهَا“

Kiamat akan terjadi sementara dua orang sedang bertransaksi jual beli baju, keduanya belum sepakat dan belum melipat bajunya. Kiamat akan terjadi sementara orang sedang pulang membawa susu hasil perahan hewannya, namun ia belum sempat meminumnya. Kiamat akan terjadi, sementara ia sedang memperbaiki kolamnya, namun belum sempat digunakan. Kiamat akan terjadi sementara seseorang sedang mengangkat suapannya, namun belum sempat dimakannya.”

📙(HR. Bukhari dan Muslim)


✴️ Saat tiba hari kiamat, umat manusia panik, nampak seperti orang-orang yang mabuk padahal mereka tidak mabuk. Mereka berhamburan bagai anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung hancur bagai bulu yang dihambur-hamburkan, kemudian manusia mati semua. Setelah itu, ditiup sangkakala kedua, maka semua makhluk hidup kembali dan apa saja yang ada dalam perut bumi muntah keluar. 


➖Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

“Dan apabila bumi diratakan,–Dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya serta menjadi kosong,

📖(QS. Al Insyiqaq: 3-4)


✴️ Manusia dibangkitkan dengan berusia 33 tahun (sebagaimana dalam riwayat Muslim), dan hamba Allah yang pertama kali bangkit dan keluar dari kuburnya adalah Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam(sebagaimana dalam hadis riwayat Muslim). 

Kemudian manusia digiring ke padang mahsyar,mereka dihimpun di bumi yang baru berwarna putih kemerah-merahan, bagaikan tepung roti yang dibakar. 


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:


« يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَكَقُرْصَةِ نَقِىٍّ » . قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ : لَيْسَ فِيهَامَعْلَمٌ لأَحَدٍ .

“Manusia dikumpulkan pada hari kiamat di atas tanah putih kemerah-merahan seperti tepung roti yang bersih”, Sahl atau yang lainnya berkata, “Tidak ada tanda (bangunan atau gedung) milik siapa pun.” 

📙(HR. Bukhari dan Muslim)


✴️ Mereka dihimpun dalam kondisi telanjang, belum dikhitan, dan tanpa mengenakan alas kaki. Mereka digiring menuju mahsyar berkelompok, ada yang berkendaraan, ada yang berjalan kaki dan ada yang berjalan telungkup diatas wajahnya. 


➖Anas bin Malik berkata: “Ada seorang yang berkata, “Wahai Nabi Allah! Bagaimana orang kafir dihimpun dalam kondisi telungkup di atas wajahnya? 

Beliau menjawab, “Bukankah Dzat yang mampu membuatnya berjalan dengan kedua kaki di dunia mampu membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat?!”

📙(HR. Bukhari)


✴️ Nasib Manusia ketika di Padang Mahsyar Manusia dibangkitkan dari alam kubur dan digiring menuju mahsyar sesuai dengan kondisi amal perbuatan pada saat mereka mati, bila mereka mati di atas kebaikan, mereka mendapat husnul khatimah dan bila mereka mati di atas keburukan, maka mereka mati di atas su’ul khatimah. 


✴️ Contohnya:

.Para koruptor dan penerima suap akan dikumpulkan dengan membawa barang yang dikorupsinya.


.Pemakan riba dihimpun di padang mahsyar dalam keadaan sempoyongan seperti orang gila karena kesurupan setan.


.Wanita yang meratapi kematian dibangkitkan dengan memakai pakaian dari qathiran(pelankin/ter) dan baju dari jarab(baju yang kumal dan gatal).


.Suami yang tidak adil kepada isterinya akan dibangkitkan dalam keadaan badannya mati sebelah.


.Orang-orang yang sombong dan congkak akan dihimpunkan seperti semut-semut kecil dalam bentuk manusia. Mereka diliputi kehinaan dari berbagai arah dan digiring ke penjara di neraka Jahannam yang disebut Bulas. Mereka dinaungi oleh api dan diberi minum dari perasan kotoran penghuni neraka yang bernamaThinatul Khabal.


.Orang yang biasa hidup kenyang adalah orang yang paling lapar di waktu itu.


.Para pengkhianat akan diberikan bendera pengkhianatan, dan akan dikatakan, “Inilah pengkhianatan fulan bin fulan.”


.Para syuhada dihimpun dalam keadaan berlumuran darah, namun beraroma minyak kasturi.


.Orang yang meninggal dalam keadaan ihram akan dibangkitkan dalam keadaan bertalbiyah.


✴️ Suasana di Padang Mahsyar Manusia semua berdiri di hadapan Allah selama setengah hari, yang kadarnya satu hari sama dengan lima puluh ribu tahun. 


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda


:يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ (المطففين6) مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُب

َ“Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya) seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam.” 

📙(HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban)


✴️ Di tempat itu, manusia merasakan kesengsaraan yang amat berat, bagaimana tidak? Pada saat itu, matahari didekatkan satu mil. 


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


« تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ . فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِى الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا » .“Matahari akan didekatkan dengan makhluk pada hari kiamat sehingga jaraknya satu mil. Ketika itu, manusia berkeringat sesuai dengan amalnya. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai ke mata kaki, ada pula yang sampai ke kedua lutut, ada yang sampai ke pinggangnya dan ada yang tenggelam oleh keringatnya.” Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya ke mulutnya.

📙(HR. Muslim)


✴️ Di tengah suasana yang panas itu, ada sekelompok manusia yang beruntung dan berbahagia karena mendapat naungan Allah. 


➖Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Ada tujuh orang yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: 

Pemimpin yang ‘adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang cinta karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya, seorang yang diajak mesum oleh wanita yang berkududukan dan cantik lalu ia mengatakan “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya dan seorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi, lalu kedua matanya berlinangan air mata.”

📙(HR. Bukhari dan Muslim)


✴️ Ada pula amalan lain yang dapat mendatangkan bantuan dan naungan Allah, yaitu: sedekah, membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran, serta memudahkan orang yang kesulitan.

Di padang mahsyar, Allah menghardik dan mencela orang-orang kafir di hadapan seluruh makhluk, karena tindakan mereka menyekutukan Allah dengan berhala-berhala dan sesembahan nenek moyang mereka. 


➖Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

“Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafa’at besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).”

📖(QS. Al An’am: 94)

[Lihat juga surat An Nahl: 27, Al Mu’min: 73-74 dan surat Fushshilat: 47-48.] 


✴️ Setelah kaum kafir mengetahui nasibnya dan kaum munafiqin dalam keadaan hina-dina, maka terjadilah dialog antar mereka di depan ahli mahsyar, sementara satu sama lain saling melempar tanggung jawab dan saling menyalahkan. 

📖(kisahnya dapat dilihat di surat Qaf: 27-29, Yunus: 28-30 dan Ash Shaffat: 27-34).

Rabu, 11 Mei 2016

INDAHNYA SURI TAULADAN RASULULLAH


۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

    INDAHNYA SURI TAULADAN RASULULLAH

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


TIGA TELADAN RASULULLAH UNTUK OBATI KESEDIHAN MENDALAM

---------------------------------------------------------------------



🌟 Kehidupan di dunia merupakan misteri yang tidak terpecahkan. Terkadang bisa tertawa bahagia, namun tidak jarang menangis tersedu-sedu sebab dirundung duka. Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan yang mendalam.


🌟 Kesedihan ini dapat disebabkan karena kehilangan orang dikasihai atau baru saja bercerai dari pasangan hidup. Ketika seseorang mengalami kesedihan tidak jarang di antara mereka yang meratapi kehilangan tersebut dengan terlalu dalam.


🌟 Namun, bagi orang yang benar-benar beriman memahami hakikat hidup di dunia akan mengerti bahwa ia tidak boleh tenggelam dalam kesenangan dan larut serta putus asa dalam kesedihan. Lalu, adakah teladan dari Rasulullah untuk mengatasi kesedihan mendalam ini? Apa pesan beliau untuk umatnya? 


🌟 Berikut ini 3 teladan Rasulullah untuk obati kesedihan mendalam:


1. Berdoa Kepada Allah


Beruntunglah kita umat Islam karena memiliki Rasulullah Muhammad SAW yang memberikan tuntunan bagaimana seharusnya orang beriman merespon keadaan sulit dalam kehidupan yang fana ini. Ciri khas orang yang beriman jika dirundung kemalangan adalah ia segera kembali kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan do’a kepada siapapun yang sedang ditimpa kesedihan yang mendalam.


Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah: “Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” 📙 (HR Abu Dawud)


Dari do’a ini dapat ditarik pelajaran bahwa, Rasulullah SWE mengarahkan orang yang dilanda kesedihan mendalam agar selalu dan hanya mengharap rahmat dari Allah Ta’ala. Rasulullah mengajarkan umatnya agar senantiasa kembali kepada Allah. Sebab betapapun sulitnya keadaan hidup, namun jika orang tersebut masih dirahmati Allah, maka orang tersebut masih dikategorikan orang yang beruntung.


2. Bertawakal Kepada Allah


Teladan Rasulullah yang kedua yaitu bertawakal kepada Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus selalu bertawakan kepada Allah dalam segala urusan dan situasi hidup. Janganlah menyerahkan segala urusan kepada dirinya sendiri atau pun orang lain. Hanya Allah lah yang Maha Berkuasa atas hidup kita dan keadaan lainnya. Dan hanya Allah lah yang bisa mengubah nasib seseorang.

Oleh sebab itu, selain dianjurkan untuk berdo’a kepada Allah, Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada kita untuk selalu bertawakal kepada Allah. Bermohonlah kepada-Nya agar segala urusan kita di dunia dan akhirat dapat teratasi.


3. Ulangi Ikrar Tauhid Laa Ilahaa Illa Allah. 

Ketiga, kita disuruh mengulang kembali ikrar Tauhid Laa ilaaha illa Allah. Sebab dengan kita mengulang kembali komitmen fundamental ini, maka Allah akan memandang kita sebagai seorang mu’min yang memahami sepenuhnya ucapan dalam sholat kita yang berbunyi:


➖ ”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” 

📖(QS Al-Fatihah ayat 4)


 Mari menghibur diri untuk mengatasi kesedihan dengan jalan terbaik, yakni mengikuti sunnah Nabi Muhammad. 




KEMURAHAN HATI RASULULLAH

------------------------------------------------------


🌠Manusia selalu menuntut pemenuhan kebutuhan baik materi maupun ruhani. Hal ini berlaku dalam setiap strata kehidupan baik pada level individu, keluarga, tetangga, ataupun masyarakat.


🌠 Salah satu tali pengikat kebutuhan akan persahabatan dan persaudaran adalah hadiah. Masalah hadiah mendapat perhatian yang serius dari Rasulullah. Aisyah berkata,

➖ “Rasulullah suka menerima hadiah dari orang lain dan membalasnya (memberi hadiah pula).” 📙 (H.R. Muslim)


🌠 Hadiah erat kaitannya dengan rasa syukur. Keduanya termasuk kemuliaan diri dan kejernihan hati serta kemurahan. Karena, sebagaimana kita tahu, sebagian dari akhlaq para nabi dan rasul adalah kedermawanan. Rasulullah pernah bersabda,

➖ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia menghormati tamunya, hak tamu sebagai hadiah adalah sehari semalam. Dan hak orang bertamu itu selama tiga hari, selebihnya adalah sedekah. Dan (seseorang) tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat kesal tuan rumah.” 

📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Sungguh belum pernah ada di tanah Hijaz dan semenanjung Arab bahkan di seluruh dunia sekalipun, orang yang mulia akhlaqnya seperti junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.


🌠 Rasulullah tidak pernah menolak permintaan. Apapun yang orang minta, beliau selalu berkata, “Ya.” Sahal bin Sa’ad meriwayatkan bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah sambil membawa sebuah kain bersulam yang indah dan bagus. Kemudian wanita itu berkata, “Aku menyulamnya sendiri dengan tanganku. Pakailah ini ya Rasulullah.” Nabi Muhammad pun menerimanya dengan senang hati dan penuh terima kasih seakan-akan beliau sangat membutuhkannya. Kemudian, dipakainya (di lain waktu) sebagai sarung, lalu datang seseorang dan berkata, “Berikanlah sarung itu padaku wahai Rasulullah, betapa indahnya!” Rasulullah berkata, “Ya.” Kemudian beliau pulang untuk merapikan dan melipatkan kain itu. Kemudian beliau datang dan memberikannya kepada orang tersebut. Orang-orang berkata, “Alangkah indahnya kain itu, telah dipakai Rasulullah dan engkau minta. Kita tahu Rasulullah tidak akan menolak permintaanmu.” Lalu orang itu berkata, “Demi Allah, aku memintanya bukan untuk aku pakai, tetapi akan aku jadikan sebagai kain kafanku nanti apabila aku meninggal dunia.” Sahal berkata, “Dan benar, setelah orang itu meninggal, dia dikafani dengan kain tersebut.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Kita tahu bahwa akhlaq Rasulullah itu adalah Al-Qur’an. Dan jelas, Allah sendiri yang membimbing beliau dan menjadikannya sebagai panutan dan teladan yang paling baik. Jadi, tidak ada alasan lain untuk menolak. Hakim bin Hizam meriwayatkan, “Aku pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah dan beliau memberi. Lalu aku minta lagi dan diberi. Lalu aku minta lagi dan diberi lagi. Lalu beliau bersabda,


➖ “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau dan manis. Maka, barangsiapa yang mendapatkannya dengan kelapangan jiwa dan kemurahan, akan diberkahi. Barangsiapa yang mendapatkannya dengan serba kekurangan, akan diberkahi. Seperti orang makan yang tidak pernah kenyang. Merasa kurang terus. Dan ketahuilah, bahwa tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta).” 📚 (Muttafaq ‘alaih)


➖Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam kalau diminta oleh sesama tidak pernah menolak atau mengatakan tidak.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌠 Kemurahan dan kedermawanan beliau adalah kemurahan yang disertai dengan kebersihan jiwa dan keramahan serta ketulusan cinta. Untuk apa kedermawanan, suka memberi, kalau selalu bersungut dan bermuka masam?


🌠 Salah satu kebiasaan Nabi Muhammad adalah tersenyum dengan tulus kepada siapapun yang dijumpainya serta yang ada di sampingnya. Sampai-sampai ada orang yang ada di dekatnya mengira bahwa dialah yang paling akrab dengan Rasulullah sehingga setiap sahabat mengira dia begitu.


🌠 Jabir bin Abdullah berkata, 

➖ “Belum pernah aku melihat Rasulullah atau Rasulullah melihatku sejak aku masuk Islam, kecuali beliau dalam keadaan tersenyum.” 

📙 (H.R. Bukhari) 


Begitu juga Abdullah ibnul-Harits memberi kesaksian, 

➖ ”Belum pernah aku menemukan orang yang paling banyak tersenyum seperti Rasulullah.” 📙 (H.R. Tirmidzi)


🌠 Rasulullah sendiri pernah bersabda,,

 ➖“Senyumanmu ketika bertemu saudaramu adalah sedekah.” 📙 (H.R. Tirmidzi)


🌠 Sedangkan pembantu beliau, Anas bin Malik, menggambarkan sifat-sifat beliau yang jarang dimiliki oleh sekelompok orang sekalipun, “Rasulullah adalah orang yang paling peka perasaannya, mudah tersentuh, belum pernah ada orang yang bertanya sesuatu kecuali beliau mendengarkannya dan tidak meninggalkannya sampai dia sendiri yang pergi meninggalkan Rasulullah. Dan belum pernah bersalaman kecuali beliau yang lebih dulu bersalaman dan tidak melepaskannya sebelum orang lain melepaskan tangannya.” 

📙 (H.R. Abu Nua’im) 


🌠 Namun, walaupun beliau lembut dan penuh perhatian kepada umatnya, beliau tegas dan menolak kemungkaran yang terjadi. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa beliau pernah melihat sahabat memakai cincin emas. Lalu beliau mencopot dan membuangnya, kemudian berkata,


➖ “Seseorang di antara kamu telah memasang bara api neraka di tangannya.” 

📙 (H.R. Muslim)



10 SIFAT TERPUJI NABI SEBAGAI SEORANG SUAMI 

---------------------------------------------------------------------


🌟 PERKARA yang pertama dan utama dalam hidup seorang lelaki bernama suami adalah keluarga. Tidak ada gunanya dia berjaya di peringkat yang tinggi dan dalam bidang apa saja. Sekiranya rumah tangganya sendiri berantakan. Justeru, Allah SWT telah awal-awal lagi mengingatkan melalui firman-Nya yang bermaksud, selamatkanlah dirimu dan keluargamu daripada api neraka!


🌟Dan sebaik-baiknya seorang suami, siapa lagi kalau bukan Rasulullah Muhammad SAW?


1. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menisiknya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.


2. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan ‘Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.


3. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang.’


4. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda teramat lapar waktu itu.. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, ‘Belum ada sarapan ya Khumaira?’ (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang bererti ‘Wahai yang kemerah-merahan’) Aisyah menjawab dengan agak serba salah, ‘Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.’ Rasulullah lantas berkata, ‘Jika begitu aku puasa saja hari ini.’ tanpa sedikit pun perasaan kesal di raut wajah baginda. 


5. Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur, ‘Mengapa engkau memukul isterimu?’ Lantas dijawab dengan agak gementar, ‘Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga, jadi aku pukul lah dia.’ ‘Aku tidak menanyakan alasanmu,’ sahut Nabi s. a.. w. ‘Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?’


6. Pernah baginda bersabda, ‘sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya.’ Prihatin, sabar dan rendah hati baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menurunkan kedudukannya sebagai pemimpin umat..


7. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah melekat dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa kesombongan.


8. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari Allah SWT langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai maupun dalam kesendiriannya.


9. Pintu surga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.


10. Keadaan sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh ‘Aisyah, ‘Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”

Jawab baginda dengan lunak, “Ya ‘Aisyah, apakah aku tak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur?”



MENELADANI RASULULLAH DALAM MEMBELA KEHORMATAN ORANG LAIN 

-------------------------------------------------------------------------


🌠 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam adalah seorang pribadi yang memiliki akhlaq mulia. Beliau senantiasa membela kehormatan orang lain dan tidak menyukai apabila ada yang melanggar hak orang lain. 

Beliau juga seringkali berkumpul bersama para sahabat di majelis taklim dan dzikir. 


🌠 Hal ini dikarenakan majelis taklim dan dzikir adalah tempat berkumpul yang paling mulia. Bahkan para malaikat pun ikut berkumpul di majelis-majelis dimana umat manusia mengagungkan dan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala. 


🌠 Di majelis itu beliau seringkali memberikan petunjuk, pengajaran, dan nasihat-nasihat yang berharga kepada para sahabat. 

Para sahabat yang hadir disana mendengarkan beliau dengan penuh antusias karena butiran-butiran nasihat yang beliau sampaikan adalah sesuatu yang sangat berharga dan penuh dengan manfaat. 


🌠 Dalam majelis itu beliau meluruskan kesalahan, mengingatkan yang lupa, dan memberikan segala petunjuk kebaikan. Dalam majelis itu beliau shalallahu ‘alaihi wassalam melarang gosip, bergunjing, dan adu domba. Beliau tidak rela bila ada seseorang yang menceritakan aib orang lain.


🌠 Ada sebuah kejadian yang diriwayatkan oleh Utbah bin Malik, 

➖ “Rasulullah berdiri untuk shalat kemudian berkata, ‘Dimana Malik Ibnu Dakhsyam?’ Seseorang menjawab, ‘Dia adalah munafik yang tidak suka kepada Allah dan rasul-Nya.’ Kemudian Rasulullah berkata, ‘Jangan begitu, bukankah dia telah mengatakan tiada tuhan selain Allah dengan mengharapkan ridha Allah? Sesungguhnya, Allah mengharamkan masuk neraka bagi orang yang mengatakan laa ilaaha illa Allah untuk meraih keridhaan Allah.’, 📚(Muttafaq ‘alaih). 

Beliau mengulanginya sampai tiga kali.


🌠 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memperingatkan agar kita jangan sampai memberikan kesaksian palsu dan berbuat dzalim terhadap hak orang lain. 


🌠 Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kewajiban kita dan memenuhi hak orang lain, di antaranya dengan menepati janji, berbakti kepada kedua orang tua, dan menghargai orang lain. 


🌠 Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-Shiddiq bahwa Nabi Muhammad bersabda,

➖ “Maukah kalian kuberitahu tentang dosa yang paling besar?” Kami mengiyakan, lalu beliau berkata, “Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada orangtua.” Waktu itu beliau sedang bersandar ke dinding lalu duduk dan berkata, “Ingatlah juga, kesaksian palsu (berdusta).” Beliau terus-menerus mengulanginya sampai kami berkata, “Mudah-mudahan beliau diam.” 

📚(Muttafaq ‘alaih)


🌠 Walaupun beliau shalallahu ‘alaihi wassalam sangat mencintai istrinya, namun beliau tetap tidak rela apabila ada di antara mereka yang bergunjing atau bergosip. 


Aisyah meriwayatkan, 

➖ “Aku berkata kepada Rasulullah, ‘Cukuplah bagimu tentang Shafiyah begini dan begitu...’” Sebagian perawi menjelaskan bahwa Aisyah mengatakan Shafiyah adalah orang yang bertubuh pendek. Lalu Rasulullah bersabda, “Kamu telah mengatakan suatu kalimat yang seandainya bisa dicampur dengan air laut, maka akan kucampur.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌠 Rasulullah juga memberi kabar gembira kepada orang yang membela kehormatan orang lain melalui sabdanya, 

➖ “Barangsiapa yang membela saudaranya yang sedang digunjingkan, maka orang itu berhak untuk dibebaskan oleh Allah dari neraka."



SIKAP TAWADHU' (RENDAH HATI ) RASULULLAH 

-----------------------------------------------------


➖ “Akhlaq beliau adalah Al-Qur’an.” 📙 (H.R. Muslim) 

Begitulah kata Aisyah ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah. Siapapun pasti mengakui bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang paling baik akhlaqnya dibandingkan dengan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.


🌟 Beliau pernah bersabda,

➖“Aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.” 📙(H.R. Ahmad)

Walaupun begitu, Rasulullah sangat rendah hati (tawadhu’). 


🌟 Diriwayatkan oleh Umar bin Khaththab bahwa beliau bersabda,

➖ “Janganlah kalian menjunjung aku seperti halnya orang Nasrani mengkultuskan Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah bahwa aku adalah hamba Allah dan rasul-Nya.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌟 Anas bin Malik meriwayatkan, 

➖ “Orang-orang memanggil Rasulullah dengan sebutan, ya Rasulullah, wahai yang paling mulia, anak dari orang yang paling baik, junjungan kita. Lalu beliau pun bersabda,


➖ “Wahai sekalian manusia, berkatalah dengan bahasa kalian, jangan mau diperdaya setan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan rasul-Nya. Aku tidak suka kalian mengangkat aku di atas kedudukan yang diturunkan Allah kepadaku.” 📙 (H.R. Nasa’i)


🌟 Sebagian orang mengkultuskan Nabi Muhammad sampai setinggi langit, sampai berkeyakinan bahwa beliau mengetahui semua hal yang ghaib, mengabulkan do’a, menyembuhkan berbagai penyakit, bisa mendatangkan manfaat dan mudharat, dan sebagainya. 


🌟 Padahal, Allah berfirman dalam Al-Qur’an,

 ➖“Katakanlah Muhammad, ‘Aku tidak mempunyai manfaat dan mudharat kecuali atas kehendak Allah. Dan seandainya aku mengetahui hal ghaib, niscaya aku memperbanyak diri dari kebaikan dan tidak akan datang kepadaku keburukan.” 

📖(Qs. al-A’raaf: 188)


🌟 Nabi Muhammad adalah sosok yang rendah hati. Bersama memikul beban, berjuang berpeluh debu bersama para Sahabat. Beliaulah raja bagi para pendekar rendah hati. 


Diriwayatkan bahwa Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, 

➖ “Para Sahabat yang mau berdiri menyambut kedatangan Rasulullah tidak jadi berdiri ketika tahu bahwa Rasulullah tidak mau dihormati seperti itu.” 📙 (H.R. Ahmad)



🌟 Pernah pada suatu hari, seperti diceritakan Anas, beliau meladeni seorang wanita tua yang miskin dengan penuh perhatian. Wanita itu datang dan berkata,

➖ “Aku mempunyai keperluan denganmu.” Rasulullah menjawab, “Duduklah dimanapun kau suka, dan aku akan meladenimu untuk keperluanmu.” 📙 (H.R. Abu Daud)


🌟 Beliau juga pernah bersabda, 

➖ “Kalau aku diundang atau diajak untuk makan kaki kambing, aku datang. Dan jika dihadiahkan kepadaku kaki kambing, aku terima.” 📙 (H.R. Bukhari)


🌟 Lihatlah betapa beliau tidak memilih-milih undangan, siapapun orang yang mengundangnya, baik kaya atau miskin. Walaupun hanya disuguhi kaki kambing. Inilah peringatan kepada orang-orang yang sombong dan congkak, terutama pemimpin-pemimpin yang angkuh dan memilih-milih undangan. 

Beliau sangat benci kepada orang yang sombong. 


Dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 

➖ “Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada setitik kesombongan.” 📙 (H.R. Muslim)


🌟 Kesombongan adalah jalan pintas menuju neraka. Na’udzubillah! Sampai-sampai walaupun kesombongan itu hanya sebesar biji zarrah, pelakunya tidak akan masuk surga! Renungkanlah, betapa besar akibat dari kesombongan dan kecongkakan baik di dunia maupun di akhirat.


🌟 Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam bersabda,

➖ “Ketika seseorang berjalan dengan sombongnya dan takjub kepada dirinya sendiri dan dengan rambut yang disisir, berlagak dalam jalannya, maka Allah tiba-tiba membenamkannya ke tanah, sehingga turun dan tenggelam sampai hari kiamat.” 

📚 (Muttafaq ‘alaih)



SIFAT TERPUJI NABI MUHAMMAD DALAM MEMPERLAKUKAN ORANG LAIN 

------------------------------------------------------------------


🌠 Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam adalah manusia pilihan Allah yang mempunyai sifat lemah lembut dan kasih sayang terhadap sesama. Beliau memperlakukan orang lain dengan penuh kelembutan. 

Itulah mengapa beliau dicintai oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan para non-Muslim mencintai beliau shalallahu ‘alaihi wassalam, dan banyak di antara mereka yang akhirnya memeluk agama Islam. 


🌠 Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai sifat mulia beliau:



••Perlakuan Rasulullah Terhadap Tetangga


Betapa beruntungnya bila menjadi tetangga Rasulullah. Di mata beliau, tetangga mempunyai tempat dan kedudukan yang tinggi. 


Beliau bersabda:

➖ “Jibril selalu saja mewasiatkan padaku akan hak tetangga, sampai-sampai aku menyangka bahwa dia akan mewarisi aku.” 📙 (H.R. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah juga berwasiat kepada Abu Dzar al-Ghifari,

➖ “Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak gulai, perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu.” 📙 (H.R. Muslim)


Rasulullah sering mengingatkan agar tidak menyakiti tetangga,

➖ “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman karena ulah perbuatannya.” 📙 (H.R. Muslim)


Dan sebagai penghormatan dan penghargaan kepada tetangga, beliau bersabda,

➖ “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya.” 📙 (H.R. Muslim)



••Pergaulan yang Baik


Aisyah radiyallahu ‘anha berkata, 

➖ “Kalau Rasulullah mendengar atau mendapat informasi tentang seseorang (kejelekannya), beliau tidak berkata, “Untuk apa si fulan berkata begini...” melainkan beliau berkata, “Untuk apa orang-orang berkata begini, begitu...” 📙 (H.R. Tirmidzi)


Diceritakan oleh Anas bin Malik bahwa seseorang menghadap Rasulullah, sedangkan di wajahnya ada bekas sesuatu yang kekuning-kuningan. Rasulullah jarang menjumpai hal yang serupa itu karena beliau tidak senang dengan orang yang tidak memperhatikan kebersihan. 

Setelah orang itu pergi, Rasulullah berkata, “Seandainya kalian menyuruhnya untuk membersihkan wajahnya terlebih dulu, hal itu lebih baik bagi kalian.” 📙 (H.R. Abu Daud dan Ahmad)


Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata bahwa “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

➖ “Akankah aku beritahukan kalian orang yang haram masuk neraka, atau orang yang neraka dilarang untuk membakar tubuhnya? Yaitu kerabat dekat yang lemah lembut, terbuka, ramah, dan mudah bergaul.”



••Hak-Hak yang Harus Dipenuhi


Hak-hak yang harus dipenuhi oleh manusia banyak sekali. Hak Allah, hak orang lain, dan hak diri kita sendiri. Nah, bagaimana Rasulullah membagi dan mengatur serta memenuhi hak-hak tersebut?


Anas menceritakan, “Telah datang tiga (kelompok) orang ke rumah Rasulullah menanyakan tentang ibadah beliau. Setelah mereka diberitahu, seakan-akan mereka sukar mempercayainya. Mereka berkata, ‘Apalah artinya kita jika dibandingkan dengan Rasulullah, sedangkan beliau telah diampuni segala dosanya?’


Salah seorang di antara mereka berkata, ‘Aku akan selalu bangun dan shalat di tengah malam selamanya.’ Yang seorang lagi berkata, ‘Aku akan berpuasa sepanjang masa tanpa berbuka.’ Sedangkan yang satu lagi berkata, ‘Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah.’ Kemudian datanglah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam kepada mereka dan bersabda,


“Kalian yang telah mengatakan begini dan begitu? Ketahuilah, demi Allah aku orang yang paling bertakwa di antara kalian, akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku menikah. Maka barangsiapa yang tidak setuju dengan sunnahku maka dia bukan dari golonganku.” 📚 (Muttafaq ‘alaih)




ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYIDDINA MUHAMMAD WA 'ALI SAYIDDINA MUHAMMAD