Selasa, 12 Mei 2015

10 FAKTOR KESUBURAN WANITA DAN PENYEBAB KEGUGURAN


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


10 FAKTOR YG PENGARUHI KESUBURAN WANITA 


Seiring dengan pertambahan usia, tingkat kesuburan wanita akan menurun. Tapi, meski berada di usia subur, faktor gaya hidup berperan besar dalam memengaruhi peluang seorang wanita untuk hamil.

"Wanita yang ingin hamil sering tidak tahu apa hal terbaik yang harus mereka lakukan atau tidak dilakukan," kata Francisco Arredondo, ahli reproduksi endokrinologi di San Antonio, Texas.

Ketahui apa saja faktor-faktor yang bisa memengaruhi kesuburan wanita:


1. Obesitas

Memiliki kelebihan lemak bisa memengaruhi produksi hormon sehingga kehamilan sulit didapatkan. "Makin berat bobot tubuh wanita, makin rendah fungsi ovariumnya," kata Thomas Jefferson, spesialis obgyn.

Wanita yang mengalami obesitas di usia 18 tahun cenderung menderita polycystic ovary syndrome (PCOS) dan sulit untuk hamil.


2. Terlalu kurus

Bukan hanya kegemukan, terlalu kurus juga akan berpengaruh pada hormon. Tubuh yang terlalu kurus biasanya kekurangan hormon leptin, hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Hormon ini juga memengaruhi masa menstruasi.


3. Pertambahan usia

Saat seorang wanita mencapai menopause, biasanya di usia 50-an, ia tak lagi bisa memproduksi sel telur dan sulit hamil. Tetapi beberapa tahun sebelum menopause, seorang wanita akan mengalami gangguan kesuburan karena jumlah sel telurnya berkurang.

Tidak ada angka yang resmi kapan kesuburan wanita akan berkurang, tapi kebanyakan dokter mengatakan usia di atas 35 tahun peluang kehamilan akan menurun.


4. Ibu

Tanyakan pada ibu Anda di usia berapa ia mencapai menopause. Jika ia memulainya di usia yang tergolong muda, besar kemungkinan Anda juga. Faktor genetik memang berpengaruh pada banyak atau sedikitnya jumlah sel telur yang kita miliki.


5. Zat kimia

Paparan polutan, pestisida, dan zat-zat kimia industri bisa menurunkan tingkat kesuburan sampai 29 persen. Beberapa zat kimia yang kita temui di produk kecantikan atau pembersih rumah, seperti phthalates, juga bisa memengaruhi kadar hormon dalam tubuh.


6. Merokok

Merokok bisa mengganggu perkembangan janin dan juga menurunkan peluang kehamilan. American Society for Reproductive Medicine mengungkapkan, merokok adalah penyebab dari 13 persen kasus infertilitas. Merokok diketahui akan mengacaukan hormon dan merusak DNA, baik pada pria atau wanita.


7. Alkohol

Yang perlu diwaspadai adalah konsumsi alkohol dalam jumlah besar, yakni lebih dari satu minuman perhari. Penelitian mengungkapkan, wanita yang tergolong peminum cenderung lebih sering menjalani terapi untuk kehamilan.


8. Olahraga berat

Berolahraga rutin memang akan membantu kita menjaga berat badan, kuat, dan berenergi. Semua itu diperlukan saat kita hamil. Tapi, jika kita berolahraga terlalu berat, dampaknya justru buruk pada proses ovulasi. Gejala paling nyata dari olahraga berat adalah gangguan siklus haid, menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit.


9. Gangguan tiroid

Gangguan tiroid bisa memengaruhi proses ovulasi dan kehamilan. Karena itu, tak ada salahnya untuk memeriksa kadar tiroid Anda jika Anda belum juga berhasil hamil.


10. Kafein

Kecandunan minuman berkafein dapat mengganggu kontraksi otot yang membantu sel telur berpindah dari ovarium melalui tuba falopi ke rahim. 



PENYEBAB SERING TERJADI KEGUGURAN 


Keguguran adalah peristiwa yang menakutkan bagi wanita, terlebih jika itu terjadi berulang kali dan berturut-turut dialami dalam beberapa kali kehamilan. Bagi mereka yang mengalami, keguguran dapat menimbulkan perasaan hampa dan depresi. Meski sulit, Anda tidak perlu cemas.

Anda tetap bisa mengalami kehamilan yang sehat tanpa keguguran, jika memang hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan.

Sebagian besar kasus keguguran berulang tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Kabar baiknya, kehamilan tetap dapat terjadi lagi jika memang tidak ada masalah pada kondisi kesehatan reproduksi atau kesehatan secara menyeluruh.

Namun, beberapa kasus keguguran berulang di bawah ini, perlu mendapat penanganan segera: 

1.Kondisi penggumpalan darah yang abnormal atau antiphospholipid syndrome atau APS. Kondisi ini dikenal juga dengan nama sindrom darah lengket atau sindrom Hughes.

2.Kondisi penggumpalan darah turunan yang disebut thrombophilia. Kondisi ini hampir sama dengan APS namun terjadi lebih karena faktor bawaan sejak lahir.

3.Masalah genetik pada kromosom dari calon ibu atau calon ayah yang tidak terdeteksi hingga diturunkan ke bakal janin. Akibatnya, keguguran berulang terjadi karena adanya keabnormalan kromosom.

4.Masalah pada rahim atau pada serviks wanita, seperti bentuk yang tidak normal hingga serviks yang lemah.

5.Infeksi vagina berupa bacterial vaginosis, yang meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.

6.Masalah pada hormon, seperti adanya polycystic ovaries yang mengakibatkan keguguran berulang.

7.Masalah usia, semakin tua usia ibu yang mengandung, semakin rentan keguguran terjadi. Usia ayah juga memainkan peranan. Menginjak usia 35 tahun, jumlah sel telur dan kualitasnya akan semakin menurun lebih cepat sehingga rentan mengalami keabnormalan kromosom.

8.Semakin sering mengalami keguguran, kecenderungan untuk kembali mengalami keguguran juga semakin meningkat.


Pastikan saat Anda mengalami keguguran Anda tidak berdiam diri dan menghadapi kesedihan dan kehilangan yang Anda rasakan sendirian. Jangan menyerah dan mintalah bantuan orang-orang di sekitar Anda termasuk dokter dan keluarga untuk membantu Anda merawat dan menjaga kesehatan pada kehamilan berikutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.