Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
➖"Kebanyakan orang yang meninggal dari umatku setelah qadha 'dan qadar Allah karena sebab' ain".
Hadits ini di hasankan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari dan Syeikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah.
Rasulullah bersabda "'Ain dapat menyebabkan seseorang masuk kubur (meninggal) dan dapat menyebabkan seekor unta masuk tungku".
๐(Shahih Al-Jami').
Rasulullah bersabda:
ุงูุนูู ุญู ู ูุญุถุฑูุง ุงูุดูุทุงู ู ุญุณุฏ ุงุจู ุขุฏู
"Penyakit 'ain (kena mata) adalah benar, disertai setan dan hasad anak Adam".
Asal hadits ini dalam Shahih Bukhari dan lain diriwayatkan oleh Ahmad.
Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa pada setiap orang ada setan-setan dari bangsa jin yang selalu mengawasi untuk menyakitinya. Demikian juga setiap orang bisa menjadi sasaran hasad sehingga tidak ada seorangpun yang selamat dari 'ain kecuali orang yang Allah melindunginya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hasad adalah salah satu penyakit di antara penyakit-penyakit hati.Penyakit ini umum, yang mana tidak ada orang selamat darinya kecuali sedikit di antara manusia, sehingga dikatakan, "Tidak ada jasad yang lepas dari penyakit hasad, akan tetapi seorang pencela menampakkannya sedangkan seorang mulia menyembunyikannya".
Hasan Bashri pernah ditanya, "Apakah seorang mukmin memiliki penyakit hasad?".
Dia menjawab, "Apakah kamu lupa dengan saudara-saudara Yusuf?
"Akan tetapi tahanlah hasad tersebut di dalam dadamu, sesungguhnya hasad tersebut tidak akan memudharatkanmu selama kamu tidak menampakkannya dengan tanganmu atau lisanmu".๐(Kitab As-Suluk karya Ibnu Taimiyah).
Ibnu Hajar berkata dalam menjelaskan hadits'Penyakit' ain (kena mata) adalah benar ', "
Hal ini kadang membingungkan sebagian manusia, mereka berkata, 'Bagaimana' ain bekerja dari jauh sehingga bisa memudharatkan orang yang dilihat '.Banyak orang yang menderita sakit dan kekuatan tubuhnya melemah hanya karena alasan di pandang, semua ini karena apa yang Allah ciptakan di dalam ruh (ruh setan) dari pengaruh dan karena sangat besarnya keterkaitannya dengan mata, maka dinasabkan kepada mata. Sebenarnya yang mempengaruhi bukan mata akan tetapi pengaruhnya dari ruh. Pandangan yang keluar dari mata orang yang melihat adalah anak panah secara maknawi, ketika mengenai tubuh orang yang tidak ada pelindungnya akan mempengaruhinya, jika ada pelindungnya, panah tersebut tidak dapat menembus bahkan di kembalikan kepada pemiliknya sebagaimana panah sebenarnya. ๐(Fathul Bari 10 / 212).
Jadi yang keluar dari 'ain adalah sifat yaitu racun lisan (kata) dengan dalil bahwa seorang buta bisa menimpakan penyakit' ain kepada orang lain.Kemudian setan yang menanti-nanti pensifatan yang tidak disertai nama Allah padanya mengambilnya dan memberikan pengaruh pada tubuh orang yang dihasadi (dengan izin Allah) jika dia tidak memiliki perlindungan diri.
Maka hendaknya diketahui bahwa setiap orang meskipun dapat memudharatkan orang lain dengan izin Allah dengan mensifati orang lain dengan suatu sifat tanpa menyebut nama Allah, akan tetapi perbuatan ini haram karena termasuk racun kata yang dilarang. Ibnu Hajar berkata, "Sesungguhnya 'ain bisa terjadi karena kagum dan tanpa ada hasad dan bisa berasal dari orang yang mencintai orang lain tersebut atau dapat berasal dari orang saleh. Orang yang kagum kepada sesuatu hendaknya mendoakan orang yang dia kagumi dengan barakah sehingga ini menjadi ruqyah ". ๐(Fathul Bari (10/215).
Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah bin Sahl bin Hanif mengatakan, "Bapakku Sahl bin Hanif mandi di Kharrar (lembah di Madinah) dengan melepaskan jubahnya sedangkan 'Amir bin Rabi'ah melihatnya.Sahl bin Hanif seorang yang sangat putih dan bersih kulitnya, maka 'Amir berkata,' Aku belum pernah melihat seperti hari ini, aku belum pernah melihat kulit seperti kulit gadis pingitan '. Maka Sahl bin Hanif sakit panas di tempatnya dan semakin keras sakitnya.Maka Rasulullah diberitahu akan sakitnya Sahl.Dikatakan kepada Rasulullah bahwa Sahl tidak bisa mengangkat kepalanya. Rasulullah berkata, "Apakahkamu menuduh seseorang?". Mereka menjawab, "'Amir bin Rabi'ah". Maka Rasulullah memanggil 'Amir bin Rabi'ah dan memarahinya, "Kenapa salah seorang di antara kalmu membunuh saudaranya ?. Kenapa kamu tidak mendoakannya dengan barakah ?.Mandilah untuknya! ". Maka 'Amir membasuh wajahnya, kedua tangannya, kedua sikunya, kedua lututnya, ujung kedua kakinya, sarungnya bagian dalam pada sebuah bejana kemudian diguyurkan ke Sahl dari belakang tubuhnya maka sembuhnya Sahl seketika itu juga ". ๐(Shahih Al-Jami ': 3908).
Manfaat hadits:
1- Ketika 'Amir mensifati Sahl dengan tanpa menyebut nama Allah, maka setan mengambil peran untuk menyakiti Sahl dengan pensifatan ini.
2- Berdzikir dengan menyebut nama Allah atu mendoakan barakah bisa menghalangi gangguan jin pada orang yang dilihat.
3- Rasulullah memerintahkan 'Amir untuk mandi. Ibnu Al-Qoyyim mengatakan, "Sesungguhnya lipatan-lipatan tubuh dan ujung-ujung tubuh dan sarung bagian dalam, ini adalah tempat-tempat khusus bagi ruh-ruh setan". (Zad Al-Ma'ad: 4/163). Tujuannya karena setiap orang memiliki bebauan dan keringat yang berbeda dengan orang lain, ini dapat diketahui oleh anjing dan setan yang berangkat dari orang yang menimpakan 'ain juga mengetahui ini. Maka ketika diambil keringatnya atau air ludahnya kemudian digunakan untuk memandikan atau diminumkan kepada orang yang kena 'ain ketika gangguannya pada perutnya, maka setan tersebut akan menjauhi orang yang kena' ain ini karena setan tersebut terikat dengan sifat kekaguman orang yang menimpakan 'ain. Maka seolah-olah orang yang menimpakan 'ain tersebut telah mengalahkan setan dengan masuknya keringatnya ke dalam tubuh orang yang terkena' ain sehingga ketika itu juga setan tersebut terlepas keluar dari tubuh orang yang kena 'ain.
4- Dalam hadits disebutkan air bekas basuhan 'Amir diguyurkan ke Sahl dari belakang tubuhnya, maksudnya adalah diguyurkan di tempat penglihatan orang yang menimpakan' ain. Karena setan yang menyakiti Sahl karena sifat (ucapan) sangat putihnya kulit Sahl maka ini umum untuk seluruh tubuhnya sehingga air tersebut diguyurkan dari atas kepalanya agar tentang seluruh tubuhnya yang terkena 'ain.Seandainya orang yang terkena 'ain karena disifati banyak makan sehingga perutnya sakit maka keringat atau air liur tersebut harus sampai ke dalam perutnya karena di dalam perutlah tempat terkena' ain.
5- Dalam riwayat lain Rasulullah memukul dada Sahl dan berkata, "Ya Allah hilangkan darinya panas, dingin dan pengaruh'ain". Ini dalil yang jelas bahwa 'ain diikuti oleh setan dan mengganggu anggota tubuh orang yang kena' ain sehingga menimpa korban 'ain dari sempit di dada -karena ditekan setan. Di antara tanda gangguan syaitan sebagaimana dalam hadits: punggung panas, ujung-ujung tubuh dingin, tubuh lemah disertai dengan rasa sempit di dada yang sering mengeluh, pesimis dan mudah emosi.
6- Ketika orang yang terkena 'ain tidak menuduh seseorang (tidak bisa menduga) yang menimpakan kepadanya' ain maka disyariatkan untuk dibacakan ruqyah.
Cara menjaga diri dari penyakit 'ain:
1- Seorang muslim menjaga perintah Allah dengan menjalankan perintah-Nya seperti shalat lima waktu berjamaah, berbakti kepada kedua orang tua, solat sunat, puasa sunat, membaca Al-Qur'an dan lain-lainnya. Menjauhkan diri dari larangan Allah, seperti tidak melihat sesuatu yang haram, meninggalkan musik dan lain-lainnya.
Rasulullah saw bersabda, "Jagalah (perintah) Allah niscaya Allah akan menjagamu".
2- Memperbanyak dzikir yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan berdzikir di setiap waktu seperti dzikir setelah shalat lima waktu, dzikir pagi dan petang, dzikir akan tidur, dzikir bangun tidur dan lain-lainnya.
Praktek untuk mengangkat musibah (sakit 'ain) dengan izin Allah:
1- Yakin dan berbaik sangka kepada Allah ketika diruqyah dan jangan hanya sekedar mencoba-coba berobat dengan Al-Qur'an akan tetapi harus yakin bahwa di dalam Al-Qur'an ada obat.
Allah berfirman: "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selainkerugian". (QS. Al-Isra ': 82).
2- Mengagungkan Allah, kembali dan taubat kepada-Nya serta berdoa kepada-Nya. Dialah satu-satunya Pemberi kesembuhan. Jika engkau meruqyah dirimu sendiri, ini lebih utama dari pada diruqyah orang lain.
3- Berbuat baik kepada orang lain dan bersedekah.
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa menghilangkan musibah yang menimpa seorang mukmin dari musibah dunia, Allah akan menghilangkan untuknya musibah dari musibah akhirat. Barangsiapa yang memberikan fasilitas kepada seorang yang kesulitan, Allah akan memberikan fasilitas kepadanya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba tersebut mau menolong saudaranya ".Diriwayatkan oleh Muslim. Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah, Rasulullah bersabda, "Obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah". (Shahih Al-Jami ': 2358).
Hubungan antara 'ain dengan sihir
Ketika Allah berfirman dalam surat Al-Falaq:
"Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki". (QS. Al-Falaq: 4-5). Allah menggabungkan antara sihir dan hasad. Ini mengisyaratkan adanya hubungan antara keduanya yaitu bahwa seorang penyihir menghembuskan pada buhul dari rambut atau kuku yang digunakan untuk mengikat setan yang akan menyakiti orang yang disihir. Sedangkan seorang yang hasad mengikat setan dengan sifat kekaguman yang tidak disebutkan nama Allah padanya untuk menyakiti orang yang dikenai 'ain. Keduanya bisa memudharatkan dan keduanya sama dalam menimbulkan pengaruh sakit akan tetapi berbeda dalam sarananya.
* Allah berfirman: "Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki". (QS. Al-Falaq: 4-5).
Kenapa wanita-wanita tukang sihir dima'rifatkan dandinakirahkan apa yang sebelumnya dan setelahnya ?.Karena setiap wanita penyihir memiliki kejahatan adapun setiap malam dan setiap pendengki tidak memiliki kejahatan.
* Orang-orang awam mengatakan, "Ketika orang yang menimpakan 'ain mengetahui bahwa keringat atau air liurnya diambil maka bekas tubuhnya ini tidak akan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.