Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 September 2020

MELURUSKAN FAKTA KISAH SI PITUNG BERDASARKAN KITAB AL FATAWI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

๐Ÿ“œ MELURUSKAN FAKTA KISAH SI PITUNG

BERDASARKAN KITAB AL FATAWI ๐Ÿ“œ

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ“œPitung atau Pituan Pitulung adalah salah satu organisasi perlawanan rakyat Jakarta yang dibentuk pada tahun 1880 Masehi oleh Kyai Haji Naipin atas saran dari Pejuang Jayakarta dan Sesepuh adat Tempo Dulu. 

Kyai Haji Naipin adalah seorang yang alim dan juga dikenal sebagai salah satu ahli silat yang handal di kawasan Tenabang.


๐Ÿ“œPITUNG didirikan setelah seluruh anggotanya melewati beberapa tes seperti ujian jurus terakhir illmu silat, ujian ilmu agama yang sudah mereka pelajari, ujian ilmu tarekat serta diakhiri dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh 7 santri terbaik Kyai Haji Naipin. Setelah dinyatakan lulus maka ketujuhnya dibaiat untuk selalu setia dalam jihad fisabillah, setia terhadap persahabatan, selalu menolong rakyat dan hormat dan patuh terhadap orangtua, ulama dan sesepuh adat.


๐Ÿ“œNama Pitung yang berarti 7 Pendekar Penolong, mengambil dari inspirasi Surat Al Fatehah yang terdiri dari 7 ayat. Oleh karena itu ke 7 Pendekar ini selalu ditekankan untuk terus menghayati dan mengamalkan kandungan Surat Al Fatehah dalam setiap perjuangan mereka.


๐Ÿ“œDiantara ke 7 Pendekar itu maka kemudian dipilihlah yang paling terbaik untuk menjadi pemimpin, jatuhlah pilihan itu kepada salah satu murid yang paling dicintai KH Naipin yaitu Radin Muhammad Ali Nitikusuma. 

KH Naipin memang sangat sayang pada sosok ini, karena sejak kecil Radin Muhammad Ali adalah seorang Yatim dan beliau juga tahu bagaimana kisah terbunuhnya ayah Muhammad Ali. 

Sedangkan ibunya telah menikah lagi dengan salah seorang duda yang mempunyai anak yang berada di daerah Kemanggisan. 

Kasih sayang ulama sufi ini juga sangat wajar karena dia adalah paman Radin Muhammad Ali.


๐Ÿ“œBeliau Radin Muhammad Ali Nitikusuma adalah sosok yang alim dan soleh, pewaris silat Kyai Haji Naipin dan silat-silat warisan pejuang Jayakarta. 

Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas dan pantang kompromi dengan penjajah kafir. Ayahnya syahid dibunuh penghianat bangsa yang diantaranya para Tuan Tanah China dan centeng-centeng bayarannya, harta bendanya dirampas dan keluarga besarnya banyak yang diburu dan difitnah. Beliau yatim sejak umur dua tahun. 

Di mata penjajah sosok ini lebih dikenal sebagai perampok daripada pejuang.


๐Ÿ“œOrang kedua yang juga tidak kalah hebatnya adalah Ratu Bagus Muhammad Roji’ih Nitikusuma.

 Dialah otak dibalik semua strategi perlawanan gerakan Pitung. 

Dikenal licin dan sulit untuk ditangkap. Namanya sering disebut sebagai Ji’ih. Sosoknya alim dan Soleh dan dikenal sangat keras perlawanannya terhadap penjajah kafir. Dia tidak seperti yang digambarkan dalam beberapa film. 

Dia justru sangat cerdas dan penuh perhitungan.


๐Ÿ“œ5 orang lagi juga tidak kalah hebatnya, mereka adalah Abdul Qodir, Abdus Shomad, Saman, Rais, Jebul ( Ki Dulo/Abdulloh). 

Salah satu dari mereka yaitu Bang Jebul dengan hanya berapa gebrakan jurus “Sira Macan” bahkan pernah membuat babak belur Schout Van Hinne dalam sebuah adu tanding silat di Tangerang sehingga dari kejadian inilah Hinne menjadi sangat dendam terhadap semua anggota Pitung karena merasa telah dipermalukan di depan khalayak ramai. 


๐Ÿ“œHinne juga pernah kena batunya saat semua Anggota Pitung menangkapnya di daerah Jelambar. 

Disini dia dan pasukan marsosenya dihajar habis-habisan. 

Pasukan Marsosenya yang terkenal sadis lari terbirit birit ketika berhadapan dengan Pitung. Anggota Pitung kesal karena Hinne ini memfitnah Pitung dan mengancam beberapa orang yang pro terhadap perjuangan Pitung. Tapi semua anggota Pitung masih memberikan kesempatan dia hidup dengan catatan dia tidak menindas rakyat dan tidak memfitnah Pitung sebagai gerombolan perampok.


๐Ÿ“œSeperti pada sebuah perjuangan pasti ada resiko..dua orang anggota Pitung yaitu Jebul dan Saman pada tahun 1896 pernah tertangkap dan dipenjarakan di Glodok. 

Namun mereka berhasil meloloskan diri bahkan berhasil membunuh beberapa marsose. 

Beberapa anggota Pitung juga harus mengalami mati syahid. 

Dji’ih tertembak tahun 1899 Masehi, jenazahnya masih bisa diselamatkan. 

Radin Muhammad Ali syahid ditembak tahun 1905 MasehiUst Ahmad Sahal:

. Beliau ditembak bertubi tubi oleh para Marsose sampai akhirnya rubuh, namun sampai detik detik kematiannya dia tidak menyerah dan terus bertakbir.


๐Ÿ“œSetelah Syahid jasad Muhammad Ali dimutilasi penjajah kafir melalui para inlander yg menjadi “anjing anjing penjajah” yang rela menindas saudaranya sendiri. 

Jasad Muhammad Ali yang tidak sempurna kemudian disholatkan oleh para alim ulama di kawasan Slipi dan sekitarnya untuk kemudian dimakamkan di daerah Bandengan. 

Para ulama dan sesepuh yang berada di daerah Jipang Pulorogo (Slipi, Palmerah, Rawa Belong, Kemandoran dan sekitarnya) sangat berduka dengan kematian salah satu pejuang terbaik mereka.


๐Ÿ“œPitung adalah fakta sejarah, kisah mereka tercatat dalam kitab Al Fatawi, kisah mereka adalah kisah perlawanan kaum muslimin yang tertindas oleh penjajah kafir dan antek anteknya. 

Mereka adalah Mujahid Sejati yang membela agama Islam dan rakyat Jakarta, mereka bukan Perampok, mereka orang orang terpelajar dan juga mengerti tentang dunia politik yang diterapkan penjajah.


๐Ÿ“œKisah mereka tentu tidak akan pernah sesuai dengan kisah yang berasal dari penjajah kafir baik itu melalui koran mereka ataupun para sejarawan kolonialis yang memang bekerja untuk kepentingan penjajah.

 Penjajah pada masa itu dengan politik devide et imperanya bahkan berusaha untuk menciptakan Pitung-Pitung palsu untuk memancing Pitung Pitung asli keluar dari persembunyian. 

Bahkan saat syahidnya Radin Muhammad Ali , salah satu fihak yang menjebaknya mengaku sebagai Pitung asli.


๐Ÿ“œPara anggota Pitung adalah manusia biasa, mereka tidak mempunyai ilmu macam-macam apalagi sampai memakai jimat seperti yang disebarkan beritanya oleh Belanda kalau Pitung Sakti mandraguna. 

Isu peluru emaspun dibuat-buat dan disebarkan kepada masyarakat agar Radin Muhammad Ali dianggap sosok sakti namun ternyata Belanda bisa membunuhnya, Belanda menciptakan cerita fiktif seperti ini agar masyarakat semakin takut. 

Jasadnya sengaja dimutilasi agar masyarakat kehilangan jejak sejarahnya dan juga tidak bisa lagi menziarahi makamnya. 

Namun sekalipun jasadnya terpencar kisah kepahlawanan pejuang tangguh ini tidak akan pernah hilang dari tanah Jakarta ini...


๐Ÿ“œKematian dua orang dedengkot Pitung tentu mengguncangkan perasaan keluarga besar mereka yang ada di wilayah Jipang Pulorogo (kini merupakan daerah Slipi, Palmerah, Kemanggisan, Rawa Belong, Kemandoran dan sekitarnya), sehingga akhirnya banyak dari mereka yang trauma dan menutup diri terhadap fihak luar (terutama oknum-oknum pendatang yang telah setia menjadi “anjing-anjingnya penjajah”) Mereka betul-betul semakin terpukul karena kematian dua orang Mujahid itu telah melibatkan oknum-oknum bayaran pribumi yang disewa para tuan tanah china dan penjajah kafir..lagi-lagi politik devide et impera dimunculkan.


๐Ÿ“œPasca kematian dua orang tokoh utama Pitung, penjajah semakin gencar membuat berita dan kabar bohong tentang Pitung, digambarkan kalau Pitung itu identik dengan ilmu-ilmu yang aneh dan senang pakai jimat, padahal semua anggota Pitung hanya diajarkan ilmu beladiri dan juga ilmu ilmu agama seperti Ilmu Tafsir, Ilmu Fiqih, Ilmu Hadist, Ilmu Tassawuf, Ilmu Tauhid, Ilmu Alat dan juga pengetahuan tentang strategi-strategi perlawanan. 


๐Ÿ“œMereka juga melek terhadap dunia politik yang berkembang pada masa itu, sehingga karena lengkapnya pengetahuan mereka, penjajah menghabisi gerakan ini sampai ke akar akarnya yang salah satunya dengan cara menghancurkan sejarah asli Pituan Pitulung, tidak heran ada kabar bahwa Pitung katanya orang China, Pitung katanya dari daerah luar, padahal semua anggota Pitung pribumi asli Jakarta yang sudah menetap ratusan tahun.


๐Ÿ“œPITUAN PITULUNG….1 untuk 7….7 untuk 1


๐Ÿ“œ7 Golok adalah jiwa kesatria mereka

Allah SWT Dasar hidup mereka

Rasulullah SAW panutan suci mereka.


๐Ÿ“œAl Fatehah untuk KH Naipin, Asy-Syahid Radin Muhammad Ali Nitikusuma, Asy-Syahid Ratu Bagus Muhammad Roji’ih Nitikusuma, Abdul Qodir, Abdus Shomad, Rais, Saman, Abdullah (Jebul)


๐Ÿ“š #Disarikan Dari :

KITAB AL FATAWI yang ditulis ulang dari tulisan lama ke dalam bahasa arab melayu oleh Al Allamah Asy-Syekh

H Ratu Bagus Ahmad Syar’i/Kumpi Syari/Babe Betawi) atas perintah Guru Mansur Sawah Lio tahun 1910 Masehi di Jakarta.


Dipublikasikan kembali oleh : Ustadz Ahmad Sahal...

Minggu, 27 September 2020

BIOGRAFI: SYEKH ABDUL QADIR AL JAELANI PEMILIK : AL GUNYAH & FUTUHUL GHAIB

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

                       BIOGRAFI:

SYEKH ABDUL QADIR AL JAELANI

PEMILIK : AL GUNYAH & FUTUHUL GHAIB

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ”ด Biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani termuat dalam kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali. Tetapi, buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.


๐Ÿ”ด Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjungnya dan mencintainya. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau berada di atas Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka hal ini merupakan suatu kekeliruan. Karena Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah rasul yang paling mulia di antara para nabi dan rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa dilampaui di sisi Allah oleh manusia siapapun.


๐Ÿ”ด Ada juga sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam do'a mereka. Berkeyakinan bahwa do'a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaraannya. Ini juga merupakan kesesatan.

Allahu a’lam 


NASAB DAN KELAHIRANNYA 


๐Ÿ”ด Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang 'alim di Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga Kailan. 

Sehingga di akhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.


๐Ÿ”ด Silsilah Keluarganya adalah Sebagai berikut :


➖Dari Ayahnya(Hasani):

 Syeh Abdul Qodir bin Abu Shalih bin Abu Abdillah bin Yahya az-Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah Tsani bin Musa al-Jaun bin Abdul Mahdhi bin Hasan al-Mutsanna bin Hasan as-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam


➖Dari ibunya(Husaini):

Syeh Abdul Qodir bin Ummul Khair Fathimah binti Abdullah Sum'i bin Abu Jamal bin Muhammad bin Mahmud bin Abul 'Atha Abdullah bin Kamaluddin Isa bin Abu Ala'uddin bin Ali Ridha bin Musa al-Kazhim bin Ja'far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Zainal 'Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam


PENDIDIKANNYA


๐Ÿ”ด Pada usia yang masih muda beliau telah merantau ke Baghdad dan meninggalkan tanah kelahirannya. 

Di sana beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthath, Abul Husein Al Farra' dan juga Abu Sa'ad Al Mukharrimi sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama.


PEMAHAMANNYA


๐Ÿ”ด Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau. 

Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak pula orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. 

Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, "thariqah" yang berbeda dengan jalan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, para sahabatnya dan lainnya.


๐Ÿ”ด Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, "Dia (Allah) di arah atas, berada di atas 'ArsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. 

IlmuNya meliputi segala sesuatu. 

"Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadits-hadits, lalu berkata, "Sepantasnya menetapkan sifat istiwa' (Allah berada di atas 'ArsyNya) tanpa takwil (menyimpangkan kepada makna lain). 

Dan hal itu merupakan istiwa' dzat Allah di atas 'Arsy.


DAKWAHNYA 


๐Ÿ”ด Suatu ketika Abu Sa'ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil di sebuah daerah yang bernama Babul Azaj dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir. 

Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. 

Bermukim di sana sambil memeberikan nasehat kepada orang-orang yang ada di sana, sampai beliau meninggal dunia di daerah tersebut.


๐Ÿ”ด Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasihat beliau. 

Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. 

Sehingga sekolah ini tidak kuat menampungnya. 

Maka diadakan perluasan.


๐Ÿ”ด Imam Adz Dzahabi dalam menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A'lamin Nubala, menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut, "Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat." 


๐Ÿ”ด Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama terkenal, seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Ibnu Qudamah penyusun kitab fiqh terkenal Al Mughni.


WAFATNYA


๐Ÿ”ด Beliau Wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi'ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj. 


PENDAPAT ULAMA 


๐Ÿ”ด Ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir Al jailani, Ibnu Qudamah menjawab, "Kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. 

Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat perhatian kepada kami. 

Kadang beliau mengutus putra beliau Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. 

Terkadang beliau juga mengirimkan makanan buat kami. 

Beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu."


๐Ÿ”ด Ibnu Rajab di antaranya mengatakan, "Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. 

Diagungkan oleh banyak para Syeikh, baik ulama dan para ahli zuhud. 

Beliau memiliki banyak keutamaan dan karamah. 

Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri' Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri (orang Mesir) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. 

Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya). 

Cukuplah seorang itu dikatakan berdusta, jika dia menceritakan segala yang dia dengar. 

Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tenteram untuk meriwayatkan apa yang ada di dalamnya, kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari kitab selain ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. 

Juga terdapat perkara-perkara yang jauh (dari agama dan akal), kesesatan-kesesatan, dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak terbatas. 

Semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. 

Kemudian aku dapatkan bahwa Al Kamal Ja'far al Adfawi telah menyebutkan bahwa Asy Syathnufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini."


๐Ÿ”ด Ibnu Rajab juga berkata, "Syeikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki pendapat yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma'rifat yang sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang terkenal. 

Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib. Murid-muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang banyak berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. 

Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang pada sunnah. "


๐Ÿ”ด Imam Adz Dzahabi mengatakan, "intinya Syeikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki kedudukan yang agung. 

Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya, dan Allah menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang-orang beriman). 

Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau." 

๐Ÿ“š(Syiar XX/451).


๐Ÿ”ด Imam Adz Dzahabi juga berkata, "Tidak ada seorangpun para ulama besar yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak di antara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi."


๐Ÿ”ด Syeikh Rabi' bin Hadi Al Makhdali berkata dalam kitabnya, Al Haddul Fashil, hal.136, 

"Aku telah mendapatkan aqidah beliau (Syeikh Abdul Qadir Al Jailani) di dalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah. 

Maka aku mengetahui dia sebagai seorang Salafi. Beliau menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan aqidah-aqidah lainnya di atas manhaj salaf. 

Beliau juga membantah kelompok-kelompok Syi'ah, Rafidhah, Jahmiyyah, Jabariyyah, Salimiyah, dan kelompok lainnya dengan manhaj Salaf.


KARYA - KARYANYA :


๐Ÿ”ด Berikut adalah kitab-kitab hasil karya beliau :


➖Tafsir Al Jilani

➖al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq,

➖Futuhul Ghaib.

➖Al-Fath ar-Rabbani

➖Jala' al-Khawathir

➖Sirr al-Asrar

➖Asror Al Asror

➖Malfuzhat

➖Khamsata "Asyara Maktuban

➖Ar Rasael

➖Ad Diwaan

➖Sholawat wal Aurod

➖Yawaqitul Hikam

➖Jalaa al khotir

➖Amrul muhkam

➖Usul as Sabaa

➖Mukhtasar ulumuddin

Sabtu, 26 September 2020

BIOGRAFI : IBNU KHALDUN (PELETAK DASAR SOSIOLOGI ISLAM)

﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

      BIOGRAFI : IBNU KHALDUN

(PELETAK DASAR SOSIOLOGI ISLAM) 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


✒️ Jika kita berbicara tentang seorang cendekiawan yang satu ini, memang cukup unik dan mengagumkan. Sebenarnya, dialah yang patut dikatakan sebagai pendiri ilmu sosial. Ia lahir dan wafat di saat bulan suci Ramadan. Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun.


✒️ Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan pengaruh besar bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik Muslim maupun non-Muslim. Dalam perjalanan hidupnya, Ibnu Khaldun dipenuhi dengan berbagai peristiwa, pengembaraan, dan perubahan dengan sejumlah tugas besar serta jabatan politis, ilmiah dan peradilan. Perlawatannya antara Maghrib dan

Andalusia, kemudian antara Maghrib dan negara-negara Timur memberikan hikmah yang cukup besar. Ia adalah keturunan dari sahabat Rasulullah saw. bernama Wail bin Hujr dari kabilah Kindah.


✒️ Lelaki yang lahir di :

Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332 M ini dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula.


✒️ Selain itu dalam tugas-tugas yang diembannya penuh dengan berbagai peristiwa, baik suka dan duka. Ia pun pernah menduduki jabatan penting di Fes,

Granada, dan Afrika Utara serta pernah menjadi guru besar di Universitas al-Azhar, Kairo yang dibangun oleh dinasti Fathimiyyah. Dari sinilah ia melahirkan karya-karya yang monumental hingga saat ini. Nama dan karyanya harum dan dikenal di berbagai penjuru dunia. Panjang sekali jika kita berbicara tentang biografi Ibnu Khaldun, namun ada tiga periode yang bisa kita ingat kembali dalam perjalan hidup beliau. Periode pertama, masa dimana Ibnu Khaldun menuntut berbagai bidang ilmu pengetahuan. Yakni, ia belajar Alquran, tafsir, hadis, usul fikih, tauhid, fikih madzhab Maliki, ilmu nahwu dan sharaf, ilmu balaghah, fisika dan matematika.


✒️ Dalam semua bidang studinya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dari para gurunya. Namun studinya terhenti karena penyakit pes telah melanda selatan Afrika pada tahun 749 H. yang merenggut ribuan nyawa. Ayahnya dan sebagian besar gurunya meninggal dunia. Ia pun berhijrah ke Maroko selanjutnya ke Mesir; Periode kedua, ia terjun dalam dunia politik dan sempat menjabat berbagai posisi penting kenegaraan seperti qadhi al-qudhat (Hakim Tertinggi). Namun, akibat fitnah dari lawan-lawan politiknya, Ibnu Khaldun sempat juga dijebloskan ke dalam penjara.


✒️ SETELAH keluar dari penjara, dimulailah periode ketiga kehidupan Ibnu Khaldun, yaitu berkonsentrasi pada bidang penelitian dan penulisan, ia pun melengkapi dan merevisi catatan-catatannya yang telah lama dibuatnya. Seperti kitab al-‘ibar (tujuh jilid) yang telah ia revisi dan ditambahnya bab-bab baru di dalamnya, nama kitab ini pun menjadi Kitab al-‘Ibar wa Diwanul Mubtada’ awil Khabar fi Ayyamil ‘Arab wal ‘Ajam wal Barbar wa Man ‘Asharahum min Dzawis Sulthan al-Akbar.


✒️ Kitab al-i’bar ini pernah diterjemahkan dan diterbitkan oleh De Slane pada tahun 1863, dengan judul Les Prolegomenes d’Ibn Khaldoun. Namun pengaruhnya baru terlihat setelah 27 tahun kemudian. Tepatnya pada tahun 1890, yakni saat pendapat-pendapat Ibnu Khaldun dikaji dan diadaptasi oleh sosiolog-sosiolog German dan

Austria yang memberikan pencerahan bagi para sosiolog modern.


✒️ Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya, at-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya); Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-‘ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis); Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi).


✒️ DR. Bryan S. Turner, guru besar sosiologi di Universitas of

Aberdeen, Scotland dalam artikelnya “The Islamic Review & Arabic Affairs” di tahun 1970-an mengomentari tentang karya-karya Ibnu Khaldun. 

Ia menyatakan, “Tulisan-tulisan sosial dan sejarah dari Ibnu Khaldun hanya satu-satunya dari tradisi intelektual yang diterima dan diakui di dunia Barat, terutama ahli-ahli sosiologi dalam bahasa Inggris (yang menulis karya-karyanya dalam bahasa Inggris).” 

Salah satu tulisan yang sangat menonjol dan populer adalah muqaddimah (pendahuluan) yang merupakan buku terpenting tentang ilmu sosial dan masih terus dikaji hingga saat ini.


✒️ Bahkan buku ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Di sini Ibnu Khaldun menganalisis apa yang disebut dengan ‘gejala-gejala sosial’ dengan metoda-metodanya yang masuk akal yang dapat kita lihat bahwa ia menguasai dan memahami akan gejala-gejala sosial tersebut. Pada bab ke dua dan ke tiga, ia berbicara tentang gejala-gejala yang membedakan antara masyarakat primitif dengan masyarakat moderen dan bagaimana sistem pemerintahan dan urusan politik di masyarakat.


✒️ Bab ke dua dan ke empat berbicara tentang gejala-gejala yang berkaitan dengan cara berkumpulnya manusia serta menerangkan pengaruh faktor-faktor dan lingkungan geografis terhadap gejala-gejala ini. Bab ke empat dan ke

lima, menerangkan tentang ekonomi dalam individu, bermasyarakat maupun negara. Sedangkan bab ke enam berbicara tentang paedagogik, ilmu dan pengetahuan serta alat-alatnya. Sungguh mengagumkan sekali sebuah karya di abad ke-14 dengan lengkap menerangkan hal ihwal sosiologi, sejarah, ekonomi, ilmu dan pengetahuan. Ia telah menjelaskan terbentuk dan lenyapnya negara-negara dengan teori sejarah.


✒️ Ibnu Khaldun sangat meyakini sekali, bahwa pada dasarnya negera-negara berdiri bergantung pada generasi pertama (pendiri negara) yang memiliki tekad dan kekuatan untuk mendirikan negara. 

Lalu, disusul oleh generasi ke dua yang menikmati kestabilan dan kemakmuran yang ditinggalkan generasi pertama. 

Kemudian, akan datang generasi ke tiga yang tumbuh menuju ketenangan, kesenangan, dan terbujuk oleh materi sehingga sedikit demi sedikit bangunan-bangunan spiritual melemah dan negara itu pun hancur, baik akibat kelemahan internal maupun karena serangan musuh-musuh yang kuat dari luar yang selalu mengawasi kelemahannya.


✒️ ADA beberapa catatan penting dari sini yang dapat kita ambil bahan pelajaran. Bahwa Ibnu Khaldun menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak meremehkan akan sebuah sejarah. Ia adalah seorang peneliti yang tak kenal lelah dengan dasar ilmu dan pengetahuan yang luas. Ia selalu memperhatikan akan komunitas-komunitas masyarakat. Selain seorang pejabat penting, ia pun seorang penulis yang produktif. Ia menghargai akan tulisan-tulisannya yang telah ia buat. Bahkan ketidaksempurnaan dalam tulisannya ia lengkapi dan perbaharui dengan memerlukan waktu dan kesabaran. Sehingga karyanya benar-benar berkualitas, yang di adaptasi oleh situasi dan kondisi.


✒️ Karena pemikiran-pemikirannya yang briliyan Ibnu Khaldun dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam. 

Dasar pendidikan Al-Quran yang diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu Khaldun mengerti tentang Islam, dan giat mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. 

Sebagai Muslim dan hafidz Al-Quran , ia menjunjung tinggi akan kehebatan Al-Quran . Sebagaimana dikatakan olehnya, “Ketahuilah bahwa pendidikan Al-Quran termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. 

Oleh kerena itu pendidikan Al-Quran dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Al-Quran pun patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.”


✒️ Jadi, nilai-nilai spiritual sangat di utamakan sekali dalam kajiannya, disamping mengkaji ilmu-ilmu lainnya. 

Kehancuran suatu negara, masyarakat, atau pun secara individu dapat disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai spritual. 

Pendidikan agama sangatlah penting sekali sebagai dasar untuk menjadikan insan yang beriman dan bertakwa untuk kemaslahatan umat. 

"Itulah kunci keberhasilan!" 


✒️ Ibnu Khaldun, ia wafat di Kairo Mesir pada saat bulan suci Ramadan tepatnya pada tanggal 25 Ramadan 808 H./19 Maret 1406 M.***

Jumat, 25 September 2020

7️⃣ ALASAN MENGAPA NEGARA BARAT & AMERIKA TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

7️⃣ ALASAN MENGAPA NEGARA BARAT

& AMERIKA TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


    ๐ŸŒMeskipun banyak warga Eropa dan Amerika kagum terhadap Dr Zakir Naik dan berusaha menghadiri forum-forumnya, ternyata tidak demikian dengan pemerintahnya. Sejumlah negara seperti Inggris dan Kanada mencekal Dr Zakir Naik.

Amerika Serikat bahkan terang-terangan mengecam Dr Zakir Naik.


๐ŸŒŽMENGAPA BARAT TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK ?

-------------------------------------------------------------------------


1️⃣. Dr Zakir Naik Nyatakan Teror 9/11 “Pekerjaan Orang Dalam”


➖Ini adalah alasan formal yang disampaikan oleh pemerintah AS sebagaimana diberitakan Washington Post. Pemerintah AS mengecam Dr Zakir Naik sewaktu mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi pada Maret 2015.


➖“Pandangan Dr Zakir Naik tentang teror 9/11 sungguh tercela,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.


2️⃣. Dr Zakir Naik Membeberkan Terorisme Amerika


➖Hal yang juga dikecam Washington dan mencuat di media terkait Dr Zakir Naik, kristolog dunia itu dikecam karena menyatakan Amerika adala teroris terbesar.


➖Pada tahun 2015, Departemen Luar Negeri AS mengkritik Raja Arab Saudi Salman karena memberikan hadiah internasional Raja Faisal berupa emas 24 karat dan uang 200 ribu dollar Amerika. Pasalnya, Zakir Naik pernah menyebut Amerika sebagai teroris terbesar.


➖Selain itu, dalam beberapa ceramahnya, Dr Zakir Naik juga mengungkapkan aksi terorisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat sejak menginvasi Irak.


3️⃣. Dr Zakir Naik Menyebut George W Bush dan pemimpin Amerika sebagai Teroris


➖Dr Zakir Naik juga pernah menyebutkan bahwa George W Bush adalah teroris. Pernyataan-pernyataan Dr Zakir Naik itu pantas untuk ditakuti Amerika Serikat mengingat popularitas dan pengaruh Dr Zakir Naik terus meningkat. Selain jutaan orang telah mendengar ceramahnya secara langsung, ratusan juta orang telah menonton video-video ceramahnya.


➖Namun, selain 3 alasan yang juga diberitakan media Barat itu, ada 4 alasan berikutnya yang lebih menakutkan bagi Barat.


4️⃣. Banyak Orang Masuk Islam di Forum Dr Zakir Naik


➖Alasan ini tidak pernah disebutkan oleh media Barat sebagaimana 3 alasan sebelumnya. Namun, hal ini sesungguhnya lebih menakutkan bagi Barat.


➖Di saat gereja semakin sepi dan orang-orang Barat semakin ragu-ragu dengan teologi mereka sendiri, tiba-tiba Dr Zakir Naik datang seperti gelombang. Ceramah-ceramahnya membabat habis kesalahan dalam teologi gereja.


➖Dengan penjelasan yang argumentatif dan mudah dipahami, Dr Zakir Naik mematahkan trinitas, membongkar bahwa Yesus bukan tuhan, dan sebagainya. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan Dr Zakir Naik lebih hebat dari gurunya, Ahmad Deedat. Pasalnya, tidak sedikit orang yang masuk Islam setelah mendapatkan penjelasan dari Dr Zakir Naik.


5️⃣. Menguatnya Dakwah Islam di Barat


➖Melalui ceramah-ceramahnya di sejumlah negara Eropa, Dr Zakir Naik seperti langsung menusuk ke jantung pertahanan Barat. Hampir setiap ceramahnya dihadiri ribuan orang sehingga jumlah audiens Dr Zakir Naik telah mencapai jutaan orang yang sebagiannya hidup di Barat.


➖Mereka yang tadinya hanya mengetahui Islam dari media, kini mulai mengetahui prinsip-prinsip Islam dari Al Quran dan As Sunnah yang dijelaskan oleh Dr Zakir Naik. Meluasnya dakwah Islam ini, meskipun tidak semuanya masuk Islam, sudah cukup mengkhawatirkan Barat. Sebab merunut The Clash of Civilization-nya Samuel Huntington, Barat tengah menempatkan Islam sebagai musuh. Jika ternyata warganya sendiri memahami Islam dengan baik, hal itu sangat membahayakan bagi hegemoni politik mereka.


6️⃣. Dr Zakir Naik juga Ditakuti Gereja


➖Cukup beralasan jika pemerintah Barat takut pada Dr Zakir Naik karena gereja-gereja pun tidak sanggup membendung gelombang dakwah Islam yang dibawakannya. Salah satu alasan mengapa acara debat terbuka yang dilakukan Dr Zakir Naik tidak sebanyak debat terbuka yang digelar Ahmad Deedat ternyata tidak banyak gereja yang berani menghadapi Dr Zakir Naik.


➖Bahkan dikabarkan Dr Zakir Naik telah mengirimkan surat tantangan debat kepada Vatikan, namun hingga hari ini tantangan itu tidak dijawab.


7️⃣. Pengaruh Dr Zakir Naik semakin Meluas


➖Bersamaan dengan derasnya gelombang dakwah Islam, pengaruh Dr Zakir Naik semakin meluas. Di India, Dr Zakir Naik masuk 100 tokoh paling berpengaruh serta dinobatkan sebagai 3 besar guru spiritual di India yang mayoritasnya bukan muslim.

Rabu, 23 September 2020

TEGAS, SEDERHANA DAN ISTIQOMAH DALAM MENYAMPAIKAN KEBENARAN (ABU DZAR ALGHIFARI RADHIALLAHUANHU)

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

TEGAS, SEDERHANA DAN ISTIQOMAH

DALAM MENYAMPAIKAN KEBENARAN 

(ABU DZAR ALGHIFARI RADHIALLAHUANHU) 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ.


♦️Ia datang ke Makkah sambil terhuyung-huyung, namun sinar matanya bersinar bahagia.


♦️Ia memasuki kota dengan menyamar seolah-olah hendak melakukan thawaf mengelilingi berhala-berhala di sekitar Ka’bah, atau seolah-olah musafir yang sesat dalam perjalanan, yang memerlukan istirahat dan menambah perbekalan. Padahal seandainya orang-orang Makkah tahu bahwa kedatangannya itu untuk menjumpai Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dan mendengarkan keterangan beliau, pastilah mereka akan membunuhnya.


♦️Samar-samar ia memperoleh petunjuk kediaman Nabi Muhammad. Pada suatu pagi, lelaki itu, Abu Dzar Al-Ghifari, pergi ke tempat tersebut. Didapatinya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam sedang duduk seorang diri.


➖“Selamat pagi, wahai kawan sebangsa.”


➖“Wa alaikum salam, wahai sahabat,” jawab Rasulullah.


➖“Bacakanlah kepadaku hasil gubahan Anda!”


➖“Ia bukan syair hingga dapat digubah, tetapi Al-Qur’an yang mulia,” kata Rasulullah, kemudian membacakan wahyu Allah Subhanahu Wata’ala.


♦️Tak berselang lama, Abu Dzar berseru, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bahwa bersaksi bahwa engkau adalah hamba dan utusan-Nya.”


➖“Anda dari mana, kawan sebangsa?” tanya Rasulullah.”Dari Ghifar,” jawabnya.


♦️Bibir Rasulullah menyunggingkan senyum dan wajahnya diliputi rasa kagum dan takjub. Abu Dzar juga tersenyum, karena ia mengetahui rasa terpendam di balik kekaguman Rasulullah setelah mendengar bahwa orang yang telah mengaku Islam di hadapannya secara terus terang itu adalah seorang laki-laki dari Ghifar.


♦️Ghifar adalah suatu kabilah atau suku yang tidakada taranya dalam soal menempuh jarak. Mereka jadi contoh perbandingan dalam melakukan perjalanan yang luar biasa. Malam yang kelam dan gelap gulita tak jadi soal bagi mereka. Dan celakalah orang yang kesasar atau jatuh ke tangan kaum Ghifar di waktu malam.


♦️Rasulullahpun bersabda, “Sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada yang disukainya…”


♦️Benar, Allah menunjuki siapa saja yang Dia kehendaki. Abu Dzar adalah salah seorang yang dikehendaki-Nya memperoleh petunjuk, orang yang dipilih-Nya akan mendapat kebaikan. Ia termasuk orang yang pertama-tama masuk Islam. Urutannya di kalangan Muslimin adalah yang kelima atau keenam. Jadi ia telah memeluk agama itu di masa-masa awal, hingga keislamannya termasuk dalam barisan terdepan.


♦️Lelaki yang bernama Jundub bin Junadah ini termasuk seorang radikal dan revolusioner. Telah menjadi watak dan tabiatnya menentang kebatilan di mana pun ia berada. Dan kini kebatilan itu nampak di hadapannya, berhala-berhala yang disembah oleh para pemujanya—orang-orang yang merendahkan kepala dan akal mereka.


♦️Baru saja masuk Islam, ia sudah mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah.


➖ “Wahai Rasulullah, apa yang sebaiknya saya kerjakan menurut Anda?”


➖“Kembalilah kepada kaummu sampai ada perintahku nanti!” jawab Rasulullah.


➖“Demi Tuhan yang menguasai jiwaku,” kata Abu Dzar, “Saya takkan kembali sebelum meneriakkan Islam di depan Ka’bah.”


♦️Ia pun menuju menuju Haram dan menyerukan syahadat dengan suara lantang. Akibatnya, ia dipukuli dan disiksa oleh orang-orang musyrik yang tengah berkumpul di sana.


♦️Rasulullah kembali menyuruhnya pulang dan menemui keluarganya. Ia pun pulang ke Bani Ghifar dan mengajak sanak kerabatnya memeluk agama baru ini.


♦️Ketika Rasulullah dan kaum Muslimin telah berhijrah ke Madinah dan menetap di sana, pada suatu hari, barisan panjang yang terdiri atas para pengendara dan pejalan kaki menuju pinggiran kota. Kalau bukan karena takbir yang mereka teriakkan dengan suara bergemuruh, tentulah yang melihat akan menyangka mereka adalah pasukan tentara musyrik yang akan menyerang kota.


♦️Begitu rombongan besar itu mendekat, lalu masuk ke dalam kota dan masuk ke Masjid Rasulullah, ternyata mereka tiada lain adalah kabilah Bani Ghifar. Semuanya telah masuk Islam tanpa kecuali; laki-laki, perempuan, orang tua, remaja dan anak-anak.


♦️Rasulullah semakin takjub dan kagum. Beliau bersabda, “Takkan pernah lagi dijumpai di bawah langit ini, orang yang lebih benar ucapannya dari Abu Dzar. Benar batinnya, benar juga lahirnya. Benar akidahnya, benar juga ucapannya.”


♦️Pada suatu ketika, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam mengajukan pertanyaan kepadanya.


➖ “Wahai Abu Dzar, bagaimana pendapatmu bila menjumpai para pembesar yang mengambil upeti untuk diri mereka?”


➖Ia menjawab, “Demi Allah yang telah mengutus Anda dengan kebenaran, akan saya tebas mereka dengan pedangku!”


➖“Maukah kau kutunjukkan jalan yang lebih baik dari itu? Bersabarlah hingga kau menemuiku!”


♦️Abu Dzar akan selalu ingat wasiat guru dan Rasul ini. Ia tidak akan menggunakan ketajaman pedang terhadap para pembesar yang mengambil kekayaan dari harta rakyat sebagaimana ancamannya dulu. Namun ia juga tidak akan bungkam atau berdiam diri mengetahui kesesatan mereka.


MATI SENDIRIAN TANPA KAIN KAFAN


♦️Ketika kepemimpinan Rasulullah dan para Khulafaur Rasyidin telah berlalu, dan godaan harta mulai menjangkiti para pembesar dan penguasa Islam, Abu Dzar turun tangan. Ia pergi ke pusat-pusat kekuasaan dan gudang harta, dengan lisannya yang tajam dan benar untuk merubah sikap dan mental mereka satu per satu.


♦️Dalam beberapa hari saja tak ubahnya ia telah menjadi panji-panji yang di bawahnya bernaung rakyat banyak dan golongan pekerja, bahkan sampai di negeri jauh yang penduduknya pun belum pernah melihatnya.


♦️Nama Abu Dzar bagaikan terbang ke sana, dan tak satu pun daerah yang dilaluinya, bahkan walaupun baru namanya yang sampai ke sana, sudah menimbulkan rasa takut dan ngeri pihak penguasa dan golongan berharta yang berlaku curang.


♦️Penggerak hidup sederhana ini selalu mengulang-ulang pesannya, dan bahkan diulang-ulang juga oleh para pengikutnya, seolah lagu perjuangan.


➖“Beritakanlah kepada para penumpuk harta, yang menumpuk emas dan perak. Mereka akan diseterika dengan seterika api neraka, menyeterika kening dan pinggang mereka di hari kiamat!”


♦️Abu Dzar telah mencurahkan segala tenaga dankemampuannya untuk melakukan perlawanan secara damai dan menjauhkan diri dari segala kehidupan dunia. Ia menjadi maha guru dalam seni menghindarkan diri dari godaan jabatan dan harta kekayaan.


♦️Abu Dzar mengakhiri hidupnya di tempat sunyi bernama Rabadzah, pinggiran Kota Madinah. 

Ketika menghadapi sakaratul maut, istrinya menangis di sisinya. 


➖Ia bertanya, “Apa yang kau tangiskan, padahal maut itu pasti datang?


➖“Istrinya menjawab, “Karena engkau akan meninggal, padahal kita tidak mempunyai kain kafan untukmu!”


➖“Janganlah menangis,” kata Abu Dzar, 

“Pada suatu hari, ketika aku berada di majelis Rasulullah bersama beberapa sahabat, aku mendengar beliau bersabda, 

‘Pastilah ada salah seorang di antara kalian yang akan meninggal dipadang pasir liar, dan disaksikan oleh serombongan orang beriman.


➖Semua yang ada di majelis itu sudah meninggal di kampung, di hadapan kaum Muslimin. Tak ada lagi yang masih hidup selain aku. Inilah aku sekarang, menghadapi sakaratul maut di padang pasir. Maka perhatikanlah jalan itu, siapa tahu kalau rombongan orang-orang beriman itu sudah datang. Demi Allah, aku tidak bohong, dan tidak juga dibohongi!”


♦️Ruhnya kembali ke hadirat Ilahi… dan benarlah, ada rombongan kaum Muslimin yang lewat yang dipimpin oleh Abdullah bin Mas’ud.


♦️Sebelum sampai ke tujuan, Ibnu Mas’ud melihat sosok tubuh terbujur kaku, sedang di sisinya terdapat seorang wanita tua dan seorang anak kecil, kedua-duanya menangis.

Ketika pandangan Ibnu Mas’ud jatuh ke mayat tersebut, tampaklah Abu Dzar Al-Ghifari. 


♦️Air matanya mengucur deras. Di hadapan jenazah itu, Ibnu Mas’ud berkata, 

➖“Benarlah ucapan Rasulullah, Anda berjalan sendirian, mati sendirian, dan dibangkitkan kembali seorang diri!”


IBRAH YANG BISA KITA AMBIL DARI KISAH SAHABAT ABU DZAR AL GHIFARI


♦️Beliau adalah sahabat yang terkenal dengan ketegasan, kesederhanaan, istiqomah (tsiqah/teguh) dalam dakwah (perjuangan) dan kebaikan-kebaikan lainnya.


♦️Satu pesan dari sekian pesan lainnya dalam penggalan kisah hidup Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu adalah tentang kobaran semangat dalam dakwah yang terus menyala-nyala.


♦️Iya, beliau adalah inspirator yang mengajarkan dan mengingatkan kita semua bahwa jika (kebenaran) Islam sudah masuk ke dalam diri seorang muslim, maka akan menjadi “mesin penggerak” baginya untuk terus berdakwah (berjuang).


♦️Islam tak lain adalah sebuah worldview, dimana akan membawa Siapa saja yang sudah menginternalisasikan (menyatu) dalam dirinya untuk memperjuangkannya agar diterapkan. Kemudian akan berusaha keras mempertahankan dan menyebarkannya. Begitulah salah satu pelajaran dari penggalan kisah hidup Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, yakni tentang semangat dakwah.


♦️Sekarang, mudah kita rasakan. Apakah hal serupa yang ada pada Abu Dzar al Ghifari ada pada kita?


♦️Apakah pandangan, sikap, gaya hidup Islam sudah benar-benar menyatu (mutajasad) dengan kita atau tidak? Lihatlah bagaimanakah reaksi hati kita ketika melihat kemunkaran, kemaksiatan dan kebathilan di sekeliling kita. Jika hati ini bergetar memberontak marah, gelisah, risau, gundah gulana, tidak ridha dan lainnya ketika melihat kemunkaran atau kemaksiatan. Maka, kita masih bersyukur, iman masih bersemayam dalam diri kita. Jika tidak, hati-hati dan segeralah merenung akan keimanan kita.


➖“Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” 

๐Ÿ“™(HR. Muslim)


➖Berkata Abu Ali Ad-Daqqooq An-Naisaburi Asy-Syafi’i: “Barangsiapa yang berdiam diri dari (menyampaikan) kebenaran, maka ia adalah Syaithan Akhras (yakni Setan yang bisu dari jenis manusia).” 

๐Ÿ“™(Disebutkan imam An-Nawawi di dalam Syarah Shahih Muslim). 


๐Ÿ“š #Referensi : 

Rijalun Haular Rasul,

Karya : Khalid Muhammad Khalid

Senin, 21 September 2020

BIOGRAFI: USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM

﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

                      BIOGRAFI:

USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّุงَู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


⚰️ Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uuun... 

Kita kembali kehilangan ulama yang menjadi panutan umat.


⚰️ Dicabutnya ilmu terjadi dengan diwafatkannya para ulama. Dijelaskan dalam hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


ุฅِู†َّ ุงู„ู„ู‡َ ู„ุงَ ูŠَู‚ْุจِุถُ ุงู„ْุนِู„ْู…َ ุงู†ْุชِุฒَุงุนًุง ูŠَู†ْุชَุฒِุนُู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ْุนِุจَุงุฏِ، ูˆَู„َูƒِู†ْ ูŠَู‚ْุจِุถُ ุงู„ْุนِู„ْู…َ ุจِู‚َุจْุถِ ุงู„ْุนُู„َู…َุงุกِ ุญَุชَّู€ู‰ ุฅِุฐَุง ู„َู…ْ ูŠَุจْู‚َ ุนَุงู„ِู…ًุง ุงุชَّุฎَุฐَ ุงู„ู†َّุงุณُ ุฑُุกُูˆุณًุง ุฌُู‡َّุงู„ุงً ูَุณُุฆِู„ُูˆุง، ูَุฃَูْุชَูˆْุง ุจِุบَูŠْุฑِ ุนِู„ْู…ٍ ูَุถَู„ُّูˆุง ูˆَุฃَุถَู„ُّูˆุง.


➖‘Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain.’” 

๐Ÿ“š Shahiih al-Bukhari, kitab al-‘Ilmi


☪️ Berikut, akan kita bahas mengenai biografi singkat KH Muhammad Arifin Ilham :


MASA KECIL 


๐Ÿ‘ณ‍♀️Muhammad Arifin Ilham lahir tanggal 8 Juni 1969 di Simpang Kertak Baru RT 7/RW 9, kota Banjarmasin, tepat di sebelah rumah neneknya, ibu dari ibunda Arifin. Arifin Ilham adalah anak kedua dari lima bersaudara, dan dia satu-satunya anak lelaki. Ayah Arifin masih keturunan ketujuh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama besar di Kalimantan, sementara ibunya, Hj. Nurhayati, kelahiran Haruyan, Kabupaten Barabay. Saat dilahirkan, Muhammad Arifin Ilham memiliki berat 4,3 kilogram dengan panjang 50 sentimeter.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Arifin kecil selanjutnya tumbuh sehat. Usia setahun sudah bisa berjalan dan tak lama setelah itu ia mulai bisa berbicara. saat masih di SD ia tergolong pemalas dan bodoh. Arifin baru bisa baca-tulis huruf Latin setelah kelas 3.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Di SD Muhammadiyah ini Arifin hanya sampai kelas 3, karena berkelahi melawan teman sekelasnya. Masalahnya, dia tidak rela ada salah seorang temannya yang berbadan kecil diganggu oleh teman sekelasnya yang berbadan cukup besar. Arifin kalah berkelahi karena lawannya jagoan karate. Wajahnya babak belur dan bibirnya sobek. Agar tidak berkelahi lagi, oleh ayahnya Arifin kemudian dipindahkan ke SD Rajawali.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Ayah Arifin tidak banyak berperan mendidik kelima anaknya, namun yang banyak berperan mendidik Arifin adalah ibunda dan nenek Arifin. Pola pendidikan yang diulakukan ibunda dan nenek Arifin sangat keras sekali. Setiap pulang sekolah ia diharuskan untuk tidur siang.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Ia terpaksa berpura-pura tidur, karena ditunggui dan dipelototi oleh sang nenek. Kalau mata melek sedikit, neneknya langsung berteriak-teriak, “Tidur… tidur…!” Meski tak ditunggu sekalipun, ia tak berani kabur karena kalau ketahuan pasti langsung dicubit atau dipukuli. Perlakuan tersebut berlaku untuk ketiga saudarinya yang lain.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Sejak kecil, Arifin slebih suka bergaul dengan anak yang usianya lebih tua. Sehingga membuat wawasan dan pola pikirnya melebihi rekan seusianya.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Kenakalan Arifin berlanjut, suatu saat ia pernah diketahui mer0k0k sehingga membuah sang ayah marah sampai menamparnya. Perlakukan tersebut mempermalukannya dan membuatnya sakit lahir batin. Hingga ia kabur dari rumah dan bermalam di rumah di rumah Ahmad, sahabat mainnya. Namun tak lama setelah dibujuk Ibunya yang menceritakan bahwa ayahnya sakit keras gara-gara memikirkan Arifin. Arifinpun bersedia pulang bersama ibunya. Sampai di rumah, Arifin langsung memohon maaf kepada ayahnya yang langsung memeluknya.


MASA REMAJA DAN MASUK PESANTREN 


๐Ÿ‘ณ‍♀️Lulus SD Arifin mendapat nilai dengan baik. Nilai pendidikan agamanya biasa-biasa saja, namun nilai pengetahuan umumnya cukup bagus sehingga ia bisa masuk ke SMP Negeri I Banjarmasin, sekolah favorit di ibu kota Kalimantan Selatan. Meski demikian, kenakalannya tidak berhenti. Ia masih suka bermain dengan anak-anak yang lebih tua darinya, serta bermain jud!.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Kenakalan Arifin berhenti setelah Orang tuanya berangkat naik Haji tahun 1982. Saat kedua orang tuanya pulang dari Tanah Suci, mereka sangat terkejut melihat perubahan sikap Arifin. Belakangan, Arifin yang saat itu baru kelas 1 SMPN bahkan minta dimasukkan ke pesantren.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Menjelang saat penerimaan rapor semester akhir kelas 1 SMP, Arifin diajak oleh kedua orang tuanya berkunjung ke Pesantren Al-Fallah di kilometer 24, Banjarmasin. Tapi, Arifin menolak untuk dimasukkan ke pesantren itu.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Arifin ternyata tidak keberatan untuk nyantri di Pulau Jawa. Begitu menerima rapor kenaikan, ke kelas 2 SMP, Arifin bersama adiknya, Siti Hajar, diantar oleh sang ibu ke Jakarta tahun 1983. Kedua kakak-beradik itu kemudian dimasukkan ke Pesantren Darunnajah di Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.


MENJADI SANTRI 


๐Ÿ‘ณ‍♀️Saat ia masuk tahun 1983, uang masuknya masih sangat murah. Saat itu jumlah santrinya baru sekitar 300 orang, dan setiap anak ditarik uang masuk Rp50.000, serta uang makan setiap bulan Rp22.000. Padahal, untuk sekali makan di warteg saja, waktu itu sudah seribu rupiah. Jadi, wajar kalau dengan biaya sebesar itu menu pokok setiap hari tidak lepas dari tahu tempe.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Di samping masalah makan dan fasilitas tempat tinggal, ada masalah lain yang membuat Arifin tidak betah di pesantren. Selain kurang serius dalam belajar, ia merasa sangat berat mengikuti materi pelajaran agama di pesantren itu.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Seharusnya, untuk masuk di tingkat Tsanawiyah [tingkat SMP dengan pendidikan agama] harus berijazah Ibtidaiyah [tingkat SD dengan tambahan pendidikan agama]. Sedangkan Arifin sendiri berasal dari SD umum dan pengetahuan agamanya pun sangat tipis. Ia belum lancar membaca dan menulis Arab. Padahal, itu merupakan materi utama pelajaran di tingkat Tsanawiyah.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Arifin tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Memasuki semester dua, ia berusaha memacu diri. Kalau orang lain bisa, ia pun harus bisa, begitu tekadnya. Usahanya tidak sia-sia, ia berhasil naik ke kelas II. Di kelas ini ia memacu diri lebih keras lagi. Hasilnya, sangat fantastis. Ia berhasil naik kelas dengan nilai yang cukup bagus, sehingga nilainya di atas rata-rata. Belakangan, ia bahkan masuk ranking sepuluh besar di kelasnya.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Tahun berikutnya, Arifin tidak hanya bernilai bagus, namun juga menjadi bintang di bidang olahraga dan kesenian. Selain lari dan badminton, ia berhasil menjadi juara membaca puisi. Hanya, dalam bidang pidato, Arifin masih belum pede [percaya diri]. Setiap kali ada acara latihan berpidato, keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Sebenarnya, ia ingin sekali bisa tampil berpidato. Tetapi, ia selalu diselimuti ketegangan dan ketakutan yang luar biasa setiap kali akan melangkahkan kakinya ke podium.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Namun setelah berlatih keras, Ia tidak lagi mandi keringat dingin dan gemetaran setiap kali harus naik mimbar di hadapan teman-teman santrinya untuk berlatih pidato. Ia pun mulai mampu mengatur kata demi kata yang harus ia sampaikan dalam setiap latihan pidatonya. Kepercayaan dirinya terus bertambah, sehingga ia pun mulai berani tampil berceramah di luar pesantren. Setiap kali ia pulang liburan ke rumah orang tuanya di Banjarmasin, ia mulai memberanikan diri berceramah di Dakwatul-Chair, surau yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Akhirnya, di usianya yang masih sangat remaja, ia sudah menjadi penceramah agama dari masjid ke masjid. Bahkan Arifin pernah diminta untuk berkhotbah Jumat di Masjid Al-Jihad, masjid orang-orang Muhammadiyah yang cukup dikenal di Banjarmasin. Kepiawaiannya berpidato ia pun berhasil menjadi juara di berbagai lomba pidato. Selain di Pesantren Darunnajah, ia berhasil menjadi juara pidato tingkat Nasional dan tingkat Asean.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Memasuki tahun kedua, setiap santri di Darunnajah diharuskan berkomunikasi dengan bahasa Arab atau Inggris. Di kalangan teman-temannya, Arifin dikenal lebih piawai berbahasa Inggris daripada berbahasa Arab. Selain itu iapun dikenal jago berkelahi, perkelahian terjadi bila terjadi ketidakadilan atau tindak pencurian di lingkungan Pesantren. Namun akbatnya sering berkelahi, Arifin sering terkena hukuman yakni digunduli.


PINDAH SEKOLAH , MULAI BERCERAMAH


๐Ÿ‘ณ‍♀️Merasa diperlakukan tidak adil, Arifin mulai merasa tidak nyaman sekolah di pesantren itu. Ia pun memutuskan keluar sekolah, meski baru duduk di kelas dua aliyah [tingkat SMU]. Setelah mengundurkan diri dari pesantren itu, Arifin pun masuk ke Pesantren Assyafi’iyah di daerah Bali Matraman, Tebet, Jakarta Selatan.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Tahun 1987 Arifin langsung masuk ke kelas 2 Aliyah Assyafi’iyah. Di tempat ini ia tidak mondok di pesantren sehingga bisa lebih bebas mengekspresikan kemampuannya berpidato. Awalnya, ia hanya diminta menggantikan Ustadz Ahmad yang berhalangan hadir karena beliau harus berangkat ke luar negeri. Ia dijemput dengan mengendarai motor Vespa dan pulangnya dibelikan nasi goreng.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Undangan ceramah kedua datang untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tapi, porsinya juga hanya sebagai pengisi waktu karena Ustadz Manarul Hidayat, Ustadz kenamaan saat itu yang seharusnya mengisi acara tersebut. Sejak itulah undangan berceramah di lingkungan pesantren itu mulai berdatangan.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Sambil kuliah, Arifin terus berceramah di masjid, surau, atau majelis taklim. Kian lama langkahnya kian jauh. Dari seputar Bali Matraman, merambah ke seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Tahun 1994 Arifin lulus dari Universitas Nasional sebagai sarjana ilmu hubungan internasional. Sambil menjadi dosen di Universitas Borobudur, Arifin makin memantapkan diri sebagai dai.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Selain menjadi dosen di Universitas Borobudur dan berdakwah, Arifin mempunyai kesibukan lain. Di tempat tinggalnya di Perumahan Mampang Indah II Depok, Arifin muda mempunyai hobi yang unik yakni memelihara beberapa jenis satwa, termasuk di antaranya burung hantu, iguana, monyet, dan ular. Namun akibat kegemarannya memelihara hewan, iapun sempat mengalami masalah serius setelah digigit ular.


ZIKIR BERJAMAAH 


๐Ÿ‘ณ‍♀️Arifin memperkenalkan zikir berjamaah di masjidnya sekitar tahun 1997, jumlah jamaahnya hanya dua-tiga orang saja. Tapi, ia terus berusaha meyakinkan para jamaahnya bahwa zikir berjamaah itu sangat besar faedahnya.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Setelah bertahun-tahun berzikir di masjid dengan dua-tiga jamaah, belakangan mulai bertambah menjadi satu saf [sebaris shalat, sekitar 15 orang], dua saf, dan akhirnya masjid pun dipenuhi jamaah zikir.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Setelah Arifin berulang kali tampil berzikir di layar teve, belakangan jumlah jamaah yang datang pun makin tak tertampung lagi di masjidnya. Apa boleh buat, ia pun terpaksa memasang tenda dan tikar di depan dan belakang rumahnya menuju ke masjid. Majelis zikir yang diselenggarakan setiap awal bulan itu didatangi puluhan ribu jamaah.


MENIKAH 


๐Ÿ‘ณ‍♀️Muhammad Arifin Ilham menikah dengan Wahyuniati Al-Waly, putri ketiga dari enam bersaudara dari mantan anggota DPR, Drs. Teuku Djamaris. Arifin pertama kali bertemu Yuni saat usai berceramah di kediaman keluarga H. Yusuf di Depok, September 1997.


๐Ÿ‘ณ‍♀️Mereka menikah pada 1 Muharam [28 April 1998], Arifin dan Yuni menikah di Masjid Baiturrahman di Kompleks DPR Kalibata. Hingga kini pasangan ini dikaruniai dua putra, Muhammad Alvin Faiz [4 Februari 1999] dan Muhammad Amer Adzikro [21 Desember 2000].


๐Ÿ‘ณ‍♀️Tahun 2010 Ustad Arifin Ilham menikah lagi untuk kedua kali yakni dengan Rania. Sang istri kedua yang beliau sebut sebagai ‘Bidadari ‘Aisyah’ ini merupakan salah satu jamaah dzikirnya. Dari pernikahan yang kedua in i, Arifin Ilham dikaruniai dua anak Ziya dan Muhammad.


BIODATA USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM


Lahir: 8 Juni 1969, Banjarmasin

Kebangsaan: Indonesia

Profesi: pendakwah

Agama: Islam

Isteri 1: Wahyuniati Al-Waly

Anak : Muhammad Alvin Faiz, Muhammad Ameer Azzikra, Muhammad Azka Najhan, Amtaza Syahla

Isteri 2: Rania

Anak: Ziya, Muhammad

Orang tua: H. Ismail Marzuki, Hj. Nurhayati



PENDIDIKAN 


Pendidikan formal:

TK Aisyiah, Banjarmasin

SD Muhammadiyah, Banjarmasin

SD Rajawali, Banjarmasin

SMP Negeri 1, Banjarmasin

Madrasah Aliyah

Universitas Nasional, Jakarta


Pendidikan informal:

Pesantren Darussalam di Banjarmasin

Pesantren Darunnajah di Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Pesantren Assyafi’iyah di Bali Matraman, Tebet, Jakarta Selatan


๐Ÿ“šSumber: 

http://azzikra.com/tentang-kami/biografi/


SELAMAT JALAN USTADZ..... 

INSYA ALLAH HUSNUL KHATIMAH.... 


SEMOGA ALLAH TERIMA SEMUA AMAL IBADAHNYA, DIAMPUNI SEGALA DOSA-DOSANYA.

BAGI KELUARGA YANG DITINGGALKAN, SEMOGA DIBERIKAN KETABAHAN.


AAMIIN YAA RABBAL'AALAMIIN.

Jumat, 18 September 2020

AKIBAT PUKULAN DARI SANG GURU, ANAK INI MAMPU MENGGENGGAM DUNIA (SULTAN MUHAMMAD AL FATIH)


۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

AKIBAT PUKULAN DARI SANG GURU, 

ANAK INI MAMPU MENGGENGGAM DUNIA

(SULTAN MUHAMMAD AL FATIH) 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ‡Kembali, kita belajar dari Muhammad Al Fatih. Anak kecil yang disiapkan dengan cara yang tidak biasa agar menjadi generasi yang tidak biasa.


๐Ÿ‡Muhammad Al Fatih tidak hanya sekali ditegasi dengan pukulan. Di tangan guru awalnya, Ahmad bin Ismail Al Kurani, Muhammad Al Fatih merasakan sabetan untuk pelajaran pertamanya. Sebagaimana yang telah diamanahkan oleh sang ayah Murad II yang mengerti pendidikan, sang guru tak segan-segan untuk melakukan ketegasan itu.


๐Ÿ‡Sekali ketegasan untuk kemudian berjalan tanpa ketegasan. Tentu ini jauh lebih baik dan diharapkan oleh setiap keluarga, daripada dia harus tarik urat setiap hari dan menampilkan ketegasan setiap saat, karena jiwanya belum tunduk untuk kebaikan.


๐Ÿ‡Mungkin, Muhammad Al Fatih kecil kecewa saat dipukul. Sangat mungkin hatinya terluka. Tapi pendidikan Islam tak pernah khawatir dengan itu, karena Islam mengerti betul cara membongkar sekaligus menata ulang. Semua analisa ketakutan tentang jiwa yang terluka tak terbukti pada hasil pendidikan Muhammad Al Fatih.


๐Ÿ‡Tapi ada pukulan berikutnya dari guru berikutnya. Pukulan kedua ini yang lebih dikenang pahit oleh Muhammad Al Fatih. Kali ini pukulan datang dari gurunya yang mendampinginya hingga ia kelak menjadi sultan; Aq Syamsuddin.


๐Ÿ‡Bukti bahwa ini menjadi ‘kenangan’ yang terus berkecamuk di kepalanya adalah ketika Muhammad Al Fatih telah resmi menjadi sultan, dia bertanya kepada gurunya:


➖“Guru, aku mau bertanya. Masih ingatkah suatu hari guru menyabetku, padahal aku tidak bersalah waktu itu. Sekarang aku mau bertanya, atas dasar apa guru melakukannya?”


๐Ÿ‡Bertahun-tahun lamanya pertanyaan itu mengendap dalam diri sang murid. Tentu tak mudah baginya menyimpan semua itu. Karena yang disimpannya bukan kenangan indah. Tetapi kenangan pahit yang mengecewakan. Karena tak ada yang mau dipukul. Apalagi dia tidak merasa bersalah.


๐Ÿ‡Kini sang murid telah menjadi orang besar. Dia ‘menuntut’ gurunya untuk menjelaskan semua yang telah bertahun-tahun mengganggu kenyamanan hidupnya. Jawaban gurunya amat mengejutkan. Jawaban yang menunjukkan memang ini guru yang tidak biasa. Pantas mampu melahirkan murid yang tidak biasa. 


๐Ÿ‡Jawaban yang menunjukkan metode dahsyat, yang mungkin langka dilakukan oleh metode pendidikan hari ini. Atau jangan-jangan sekadar membahasnya pun diharamkan oleh pendidikan hari ini.


๐ŸŒ€Inilah jawaban Aq Syamsuddin,

➖Aku sudah lama menunggu datangnya hari ini. Di mana kamu bertanya tentang pukulan itu. 

➖Sekarang kamu tahu nak, bahwa pukulan kedzaliman itu membuatmu tak bisa melupakannya begitu saja. Ia terus mengganggumu. 

➖Maka ini pelajaran untukmu di hari ketika kamu menjadi pemimpin seperti sekarang. ➖Jangan pernah sekalipun mendzalimi masyarakatmu. Karena mereka tak pernah bisa tidur dan tak pernah lupa pahitnya kedzaliman.


Ajaib! Konsep pendidikan yang ajaib. Hasilnya pun ajaib. Muhammad Al Fatih penakluk Konstantinopel.


๐Ÿ‡Maka, sampaikan kepada semua anak-anak kita. Bahwa toh kita tidak melakukan ketegasan seperti yang dilakukan oleh Aq Syamsuddin. Semua ketegasan kita hari ini; muka masam, cubitan, jeweran, hukuman, pukulan pendidikan semuanya adalah tanaman yang buahnya adalah kebesaran mereka.

Teruslah didik mereka dengan cara pendidikan Islami. Kalau harus ada yang diluruskan maka ketegasan adalah salah satu metode mahal yang dimiliki Islam.


๐Ÿ‡Semoga suatu hari nanti, saat anak-anak kita telah mencapai kebesarannya, kita akan berkata semisal Aq Syamsuddin berkata,


➖“Kini kau telah menjadi orang besar, nak. Masih ingatkah kau akan cubitan dan pukulan ayah dan bunda sore itu? Inilah hari ketika kau memetik hasilnya.”


Hari ini, saat masih dalam proses pendidikan, Anda pun sudah bisa berkata kepada mereka, 

➖“Hari ini mungkin kau kecewa, tapi suatu hari nanti kau akan mengenang ayah dan bunda dalam syukur atas ketegasan hari ini.”

Rabu, 16 September 2020

IMAM MALIK BIN DINAR MANTAN PREMAN YG MENJADI WALI ALLAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

               IMAM MALIK BIN DINAR 

MANTAN PREMAN YG MENJADI WALI ALLAH 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


✨Malik bin Dinar As Sami’ adalah putera seorang budak berkebangsaan Persia dari Sijistan (Kabul) dan menjadi murid Hasan Al Bashri. Beliau tercatat sebagai seorang ahli Hadis Shahih dan merawikan Hadis dari tokoh-tokoh kepercayaan di masa lampau seperti Anas bin Malik dan Ibnu Sirin.

Ketika beliau dilahirkan, ayahnya adalah seorang budak tetapi Malik adalah seorang yang merdeka. 


✨Diceritakan bahwa pada suatu ketika Malik bin Dinar menumpang sebuah perahu. Setelah berada di tengah lautan, awak-awak perahu meminta;

➖“Bayarlah ongkos perjalananmu!.”

➖“Aku tak punya uang” Jawab Malik.


Awak-awak perahu memukulinya sampai ia pingsan. Ketika Malik siuman, mereka meminta lagi,

➖“Bayarlah ongkos perjalananmu!.”

➖“Aku tidak punya uang,”Jawab Malik sekali lagi, dan untuk kedua kalinya mereka memukulinya sampai pingsan.


Ketika Malik siuman kembali untuk ketiga kalinya mereka mendesak,

➖“Bayarlah ongkos perjalananmu!.”

➖“Aku tidak punya uang.”

➖“Ayo kita usir dan lemparkan dia ke laut,” pelaut-pelaut itu berseru.


✨Saat itu juga semua ikan di laut mendongakkan kepala mereka ke permukaan air dan masing-masing membawa dua keping dinar emas di mulutnya. 

Malik menjulurkan tangan, dari mulut seekor ikan diambilnya dua dinar dan uang itu diberikannya kepada awak-awak perahu. Melihat kejadian ini pelaut-pelaut tersebut segera berlutut. Dengan berjalan di atas air, Malik kemudian meninggalkan perahu tersebut. 


✨Berdasarkan sumber yang didokumentasikan oleh Fariduddin Attar dalam kitab Tadzkiratul Auliya’, karena kejadian inilah kemudian Malik dikenal dengan sebutan Malik bin Dinar.


PERJALANAN SPIRITUAL DAN TAUBATNYA MALIK BIN DINAR 


✨Isma’il Haqi dalam Kitab Tafsir Ruhul Bayan mengutip sebuah riwayat yang mengisahkan bahwa seorang tabi’in bernama Malik bin Dinar menuturkan, 


➖“Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah. Aku sangat mencintainya. Setiap kali dia bertambah dewasa, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam diriku. 


➖Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah ta’ala yang membuatnya melakukan hal tersebut. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah ta’ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal.


➖Pasca kejadian itu aku berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku atas cobaan dan musibah. 

Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. 


➖Setan mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku, “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.”


➖ Aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi. Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat. 

Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumi telah bergoncang, manusia berkumpul pada hari kiamat. 


➖Kemudian aku melihat seekor ular besar yang ganas sedang merayap kearahku dengan membuka mulutnya. Aku lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah.


➖Aku berkata,

“Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!”

Dia menjawab, “Wahai anakku, aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah sana, mudah-mudahan engkau selamat!.”


➖Aku berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata,


➖“Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?”

Aku kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata,


➖“Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.”

Dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata,


➖“Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung itu, mudah-mudahan engkau selamat!.”


➖Aku berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak,


➖“Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!.”Aku mengetahui bahwa dia adalah putriku.

Aku menjadi bahagia karena mengetahui bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. 


➖Maka dia memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya, sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu biasa dilakukan pada saat di dunia. 


➖Dia berkata kepadaku,

“Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah?.”

๐Ÿ“–(Al-Hadid:16)


➖Maka kukatakan,

“Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.”


➖Dia berkata, “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu, maka hal itu akan memasukanmu ke dalam api neraka. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak memiliki istri yang melahirkanku, dan seandainya saja aku tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.” 


➖ Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah ta’ala. Inilah cerita tentang sebab taubatku pada Allah ta’ala”.


RAGAM KEUTAMAAN DAN KALIMAT HIKMAH MALIK BIN DINAR 


✨Setelah melewati masa pertaubatan dan mengalami fase kesadaran akan nilai-nilai spiritual-transedental dalam hidup, Malik bin Dinar memilih hidup sebagai seorang zahid. Sisa umurnya ia gunakan untuk beribadah dan berguru kepada para tokoh terkemuka dan cendekia dari kalangan sahabat. 


✨Adz Dzahabi Siyar A’lam Nubala mencatat bahwa Malik bin Dinar berguru langsung kepada Anas bin Malik, salah satu sahabat yang banyak meriwayatkan Hadis secara langsung dari Nabi. Setelah generasi Sahabat berlalu, ia banyak bergaul (shuhbah) dengan generasi Tabi’in senior.


✨ Di antara guru utamanya adalah Hasan Al Bashri, Muhammad bin Sirin, dan Sa’id bin Zubair. Murid-murid Malik bin Dinar juga sangat banyak, di antara murid yang banyak meriwayatkan Hadis darinya adalah Sa’id bin Abi Arubah, Hamam bin Yahya, dan Abdussalam bin Harb.


✨Berkah dari pergaulan Malik bin Dinar dengan para Sahabat dan Tabi’in senior, ia menjadi seorang ulama yang disegani dan diakui kredibilitasnya. 


✨Adz Dzahabi menuliskan, Malik bin Dinar adalah salah seorang cerdas cendekia, termasuk dari perawi generasi Tabi’in yang kredibel (tsiqah). 


✨Imam Nasa’i menilainya sebagai perawi tsiqah, Imam Bukhari juga banyak mengambil riwayat darinya. 


✨Ali Almadini mengatakan, Malik bin Dinar memiliki dokumentasi riwayat lebih dari 40 Hadis.


✨Malik bin Dinar pernah berkata, “semenjak aku mengenal (hakikat) Manusia, aku tidak senang atas pujian mereka, tidak pula susah atas celaan mereka. Pujian dan celaan manusia adalah hal yang membuat manusia menjadi gegabah dan sombong. Jika seorang belajar ilmu dengan niat diamalkan, maka ilmunya akan membuat dia merasa hina dan rendah hati. Jika seorang belajar ilmu dengan tujuan bukan untuk diamalkan, maka ilmunya akan menjadikannya pribadi yang sombong.”


✨Pada satu kesempatan, Malik bin Dinar bertanya kepada gurunya, Hasan Al Bashri, ➖“apa akibatnya bila seorang Alim (lebih) mencintai dunia?.” 

➖Al Bashri menjawab, “Hatinya menjadi mati. Jika seorang Alim mencintai dunia, ia akan mengejar dunia dengan amalan akhirat. Pada saat itu pula keberkahan ilmunya akan lenyap dan yang tersisa hanya simbol dan namanya saja.”


✨Setelah banyak berjasa dalam menyebarkan Hadis dan mengajarkan banyak ilmu dan hikmah pada generasi di masanya, Malik bin Dinar meninggal pada tahun 127 H. Informasi tentang tahun wafatnya ini disampaikan oleh As Sari bin Yahya sebagaimana ditulis oleh Adz Dzahabi. Adz Dzahabi juga menuliskan bahwa menurut Ibnu Almadini, Malik bin Dinar wafat pada tahun 130 H.


๐Ÿ“š #Sumber_Rujukan;

▪️Isma’il Haqi, Ruhul Bayan fi Tafsir Al Qur’an,Beirut: Dar Al Kutub Al ‘Ilmiyah, 2012.

▪️Fariduddin Attar, Tadzkiratul Auliya’, diterjemahkan oleh Kasyfif Ghoiby, Yogyakarta:Penerbit Titah Surga, 2015.

▪️Muhammad bin Ahmad Adz Dzahabi, Siyar A’lam An Nubala,Muassasah Ar Risalah,

Rabu, 09 September 2020

KISAH SANTRI YANG PUTUS ASA DALAM MENUNTUT ILMU HABIB_ABDULLAH_BIN_UMAR_ASY_SYATIRI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH SANTRI YANG PUTUS ASA DALAM MENUNTUT ILMU

HABIB_ABDULLAH_BIN_UMAR_ASY_SYATIRI

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ”ต Ada seorang santri dari Indonesia menuntut ilmu di Rubath Tarim pada zaman Habib Abdullah bin Umar Asy-Syathiri. 

Setelah di sana 4 tahun, santri itu minta pulang. Dia pamit minta izin pulang kepada Habib Abdullah.


➖ “Habib, saya mau pulang saja.”

➖ “Lho, kenapa?” tanya beliau.

➖ “Bebal otak saya ini. Untuk menghafalkan setengah mati, tidak pantas saya menuntut ilmu, saya minta izin mau pulang.”


➖ Habib Abdullah berkata “Jangan dulu, sabar.”

➖ “Sudah Bib, saya sudah empat tahun bersabar, sudah tidak kuat, lebih baik saya menikah saja.”

➖ Lalu beliau berkata “Sebentar, saya mau mengetes dulu bagaimana kemampuanmu menuntut ilmu.”. 

➖Santri itu menjawab “Sudah bib, saya menghafalkan setengah mati, tidak hafal- hafal.”

 

๐Ÿ”ต Habib Abdullah kemudian masuk ke kamar, mengambil surat-surat untuk santri itu. Pada masa itu surat-surat dari Indonesia ketika sampai di Tarim tidak langsung diberikan. Surat tersebut tidak akan diberikan kecuali setelah santri itu menuntut ilmu selama 15 tahun.


๐Ÿ”ต Kemudian Habib Abdullah menyerahkan seluruh surat itu kepadanya, kecuali satu surat.

 Setelah diterima, dibacalah surat-surat itu sampai selesai. Satu surat yang tersisa kemudian diserahkan.


➖“Ini surat siapa?” tanya Habib.

➖ “Owh, itu surat ibu saya.”

➖ “Bacalah!”


๐Ÿ”ต Santri itu menerima surat dengan perasaan senang, kemudian dibacanya sampai selesai.

 Saat membaca, kadang dia tersenyum sendiri, sesekali diam merenung, dan sesekali dia sedih.


➖“Sudah kamu baca?” tanya beliau lagi.

➖ “Sudah ya habib.” “Berapa kali?” tanya beliau.

➖ “Satu kali ya habib." “Tutup surat itu! Apa kata ibumu?”

➖ “Ibu saya berkata saya disuruh mencari ilmu yang bener, bapak sudah membeli mobil baru. Adik saya sudah diterima bekerja di sini, dan lain-lain.”


๐Ÿ”ต Isi surat yang panjang itu dia berhasil menceritakannya dengan lancar dan lengkap. Tidak ada yang terlewatkan.

 

➖“Baca satu kali kok hafal? Katanya bebal gak hafal-hafal, sekarang sekali baca kok langsung hafal dan bisa menyampaikan.” kata Habib dengan pandangan serius.


๐Ÿ”ต Santri itu bingung tidak bisa menjawab. Dia menganggap selama ini dirinya adalah seorang yang bodoh dan tidak punya harapan. Sudah berusaha sekuat tenaga mempelajari ilmu agama, dia merasa gagal. Tetapi membaca surat ibunya satu kali saja, dia langsung paham dan hafal.

 

๐Ÿ”ต Habib Abdullah akhirnya menjelaskan kenapa semua ini bisa terjadi. 

Beliau mengatakan:

 

๏ปท๏ปง๏ปš ๏ป—๏บฎ๏บƒ๏บ• ๏บญ๏บณ๏บŽ๏ปŸ๏บ” ๏บƒ๏ปฃ๏ปš ๏บ‘๏บŽ๏ปŸ๏ป”๏บฎ๏บก ๏ป“๏ป ๏ปฎ ๏ป—๏บฎ๏บƒ๏บ• ๏บญ๏บณ๏บŽ๏ปŸ๏บ” ๏ปง๏บ’๏ปด๏ปš ๏บ‘๏บŽ๏ปŸ๏ป”๏บฎ๏บก

 ๏ปŸ๏บค๏ป”๏ปˆ๏บ– ๏บ‘๏บŽ๏ปŸ๏บด๏บฎ๏ป‹๏บ”

 

➖“Sebab ketika engkau membaca surat dari ibumu itu dengan perasaan gembira. Ini ibumu, coba jika engkau membaca syariat Nabi Muhammad Saw dengan bahagia dan bangga, ini adalah Nabiku, niscaya engkau sekali baca pasti langsung hafal. ”

 

๐Ÿ”ต Banyak saudara-saudara kita (atau malah kita sendiri) yang tanpa sadar mengalami yang dirasakan santri dalam kisah di atas. Jawabannya adalah rasa cinta. Kita tidak menyertakan perasaan itu saat membaca dan mempelajari sesuatu, sehingga kita merasa diri kita bodoh dan tidak punya harapan sukses.

 

๐Ÿ”ต Banyak orang merasa bodoh dalam pelajaran, tetapi puluhan lagu-lagu cinta hafal di luar kepala. Padahal tidak mengatur waktu khusus untuk menghapalkannya.

 

๏บ๏ปŸ๏ป ๏ปฌ๏ปข ๏บ๏ป“๏บ˜๏บข ๏ป‹๏ป ๏ปด๏ปจ๏บŽ ๏ป“๏บ˜๏ปฎ๏บก ๏ญ๏ปŸ๏ปŒ๏บŽ๏บญ๏ป“๏ปด๏ปฆ ๏ปญ๏บ๏บญ๏บฏ๏ป—๏ปจ๏บŽ ๏ป“๏ปฌ๏ปข ๏บ๏ปŸ๏ปจ๏บ’๏ปดู€๏ปด๏ปฆ ๏ปญ๏บ‡๏ปŸ๏ปฌ๏บŽ๏ปก ๏ญ๏ปŸ๏ปค๏ปผ๏บ‹๏ปœ๏บ”

 ๏บ๏ปŸ๏ปค๏ป˜๏บฎ๏บ‘๏ปด๏ปฆ ๏บ‘๏บฎ๏บฃ๏ปค๏บ˜๏ปš ๏ปณ๏บ‚ ๏บƒ๏บญ๏บฃ๏ปข ๏บ๏ปŸ๏บฎ๏บ๏บฃ๏ปค๏ปด๏ปฆ


๐Ÿ“š (Habib Abdullah bin Umar Assyatiriy adalah ayahanda Habib Salim bin Abdullah Assyatiriy)

Selasa, 01 September 2020

KISAH PANGLIMA PERANG YG DIPECAT KARENA TIDAK PERNAH MELAKUKAN KESALAHAN KHALID_BIN_WALID_RADHIALLAHUANHU

۞﷽۞


            ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮

KISAH PANGLIMA PERANG YG DIPECAT KARENA TIDAK PERNAH MELAKUKAN KESALAHAN 

KHALID_BIN_WALID_RADHIALLAHUANHU 

           •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•

                           ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 


✨Pada zaman pemerintahan Khalifah Syaidina Umar bin Khatab, ada seorang panglima perang yang disegani lawan dan dicintai kawan. Panglima perang yang tak pernah kalah sepanjang karirnya memimpin tentara di medan perang. Baik pada saat beliau masih menjadi panglima Quraish, maupun setelah beliau masuk Islam dan menjadi panglima perang umat muslim. Beliau adalah Jenderal Khalid bin Walid.


✨Namanya harum dimana-mana. Semua orang memujinya dan mengelu-elukannya. Kemana beliau pergi selalu disambut dengan teriakan, "Hidup Khalid, hidup Jenderal, hidup Panglima Perang, hidup Pedang Allah yang Terhunus." Ya! .. beliau mendapat gelar langsung dari Rasulullah SAW yang menyebutnya sebagai Pedang Allah yang Terhunus. 


✨Dalam suatu peperangan beliau pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya berjumlah 46.000 orang. Dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu bisa dimenangkannya dengan mudah. Pasukan musuh lari terbirit-birit. 


✨Itulah Khalid bin Walid, beliau bahkan tak gentar sedikitpun menghadapi lawan yang jauh lebih banyak.


✨Ada satu kisah menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sangat sempurna di bidangnya; ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada dalam puncak popularitas. 


✨Pada suatu ketika, di saat beliau sedang berada di garis depan, memimpin peperangan, tiba-tiba datang seorang utusan dari Amirul mukminin, Syaidina Umar bin Khatab, yang mengantarkan sebuah surat. Di dalam surat tersebut tertulis pesan singkat, "Dengan ini saya nyatakan Jenderal Khalid bin Walid di pecat sebagai panglima perang. Segera menghadap!"


✨Menerima khabar tersebut tentu saja sang jenderal sangat gusar hingga tak bisa tidur. Beliau terus-menerus memikirkan alasan pemecatannya. Kesalahan apa yang telah saya lakukan? Kira-kira begitulah yang berkecamuk di dalam pikiran beliau kala itu. 


✨Sebagai prajurit yang baik, taat pada atasan, beliaupun segera bersiap menghadap Khalifah Umar Bin Khatab. Sebelum berangkat beliau menyerahkan komando perang kepada penggantinya. 


Baca juga :

KISAH ISTRI SHALIHAH YANG MERAHASIAKAN HAFALAN AL QUR'ANNYA 

HATI-HATI BERKATA SEANDAINYA


✨Sesampai di depan Umar beliau memberikan salam:


๐Ÿ”ท "Assalamualaikum ya Amirul mukminin! Langsung saja! Saya menerima surat pemecatan. Apa betul saya di pecat?"


๐Ÿ”ถ"Walaikumsalam warahmatullah! Betul Khalid!" Jawab Khalifah.


๐Ÿ”ท"Kalau masalah dipecat itu hak Anda sebagai pemimpin. Tapi, kalau boleh tahu, kesalahan saya apa?"


๐Ÿ”ถ"Kamu tidak punya kesalahan."


๐Ÿ”ท"Kalau tidak punya kesalahan kenapa saya dipecat? Apa saya tak mampu menjadi panglima?"


๐Ÿ”ถ"Pada zaman ini kamu adalah panglima terbaik."


๐Ÿ”ท"Lalu kenapa saya dipecat?" tanya Jenderal Khalid yang tak bisa menahan rasa penasarannya. 


๐Ÿ”ถDengan tenang Khalifah Umar bin Khatab menjawab, "Khalid, engkau jenderal terbaik, panglima perang terhebat. Ratusan peperangan telah kau pimpin, dan tak pernah satu kalipun kalah. Setiap hari Masyarakat dan prajurit selalu menyanjungmu. Tak pernah saya mendengar orang menjelek-jelekkan. Tapi, ingat Khalid, kau juga adalah manusia biasa. Terlalu banyak orang yang memuji bukan tidak mungkin akan timbul rasa sombong dalam hatimu. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang memiliki rasa sombong''.


๐Ÿ”ถ''Seberat debu rasa sombong di dalam hati maka neraka jahanamlah tempatmu. Karena itu, maafkan aku wahai saudaraku, untuk menjagamu terpaksa saat ini kau saya pecat. Supaya engkau tahu, jangankan di hadapan Allah, di depan Umar saja kau tak bisa berbuat apa-apa!"


๐Ÿ”ทMendengar jawaban itu, Jenderal Khalid tertegun, bergetar, dan goyah. Dan dengan segenap kekuatan yang ada beliau langsung mendekap Khalifah Umar.


๐Ÿ”ทSambil menangis beliau berbisik, "Terima kasih ya Khalifah. Engkau saudaraku!"


✨Bayangkan …. mengucapkan terima kasih setelah dipecat, padahal beliau tak berbuat kesalahan apapun. Adakah pejabat penting saat ini yang mampu berlaku mulia seperti itu? Yang banyak terjadi justru melakukan perlawanan, mempertahankan jabatan mati-matian, mencari dukungan, mencari teman, mencari pembenaran, atau mencari kesalahan orang lain supaya kesalahannya tertutupi.


✨Jangankan dipecat dari jabatan yang sangat bergengsi, 'kegagalan' atau keterhambatan dalam perjalanan karir pun seringkali tidak bisa diterima dengan lapang dada. Akhirnya semua disalahkan, bb disalahkan, orang lain disalahkan, semua digugat.....bahkan hingga yang paling ekstrim.... Tuhan pun digugat..


✨Kembali ke Khalid bin Walid, hebatnya lagi, setelah dipecat beliau balik lagi ke medan perang. Tapi, tidak lagi sebagai panglima perang. Beliau bertempur sebagai prajurit biasa, sebagai bawahan, dipimpin oleh mantan bawahannya kemarin. 


✨Beberapa orang prajurit terheran-heran melihat mantan panglima yang gagah berani tersebut masih mau ikut ambil bagian dalam peperangan. Padahal sudah dipecat. Lalu, ada diantara mereka yang bertanya, "Ya Jenderal, mengapa Anda masih mau berperang? Padahal Anda sudah dipecat."


✨Dengan tenang Khalid bin Walid menjawab, "Saya berperang bukan karena jabatan, popularitas, bukan juga karena Khalifah Umar. Saya berperang semata-mata karena mencari keridhaan Allah."


********************************************

Sebuah cuplikan kisah yang sangat bermanfaat buat para pemimpin dari seorang Jenderal, panglima perang.


MASYA ALLAH

SUBHANALLAH WALHAMDULILLAAH WALAA ILAAHA ILLALLAAHU ALLAHU AKBAR


Baca juga :

10 PEMBATAL KEISLAMAN

SIAPAKAH ORANG YANG RUG DI I DUNIA DAN AKHIRAT?