“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).
Jumat, 17 Juni 2016
DO'A SEBANYAK BUIH DI LAUTAN BISA DI HAPUS DALAM HITUNGAN 1-3 MENIT
Rabu, 15 Juni 2016
KISAH NERAKA JAHANAM
۞﷽۞
╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
๐ข๐ฅ KISAH NERAKA JAHANAM ๐ฅ๐ข
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐น๐๐น˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊
ุจِุณْููููููููููููููู ِ ุงِููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْููููููููู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
===================================
๐ฅ Dikisahkan dalam sebuah hadis bahwa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hitam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala.
Dan ianya memiliki
7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat
70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat
70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat
70,000 lembah dari api.
๐ฅ Dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa pada setiap lembah itu terdapat
70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat
70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat
70,000 ular dan
70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa setiap kala itu mempunyai
70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki
70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai
70,000 qullah bisa.
๐ฅDalam hadis yang sama menerangkan bahwa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik sahaja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka.
Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil,
➖ “Ya Tuhan kami, selamatkanlah.”
๐ฅDiriwayatkan bahwa sesungguhnya
Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wassalam telah bersabda :
➖ “Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh
70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh
๐ฅ Allah Subhanahu wata'ala dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud :
➖ “Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras.”
Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut.
Dan dengan sekali pukulan sahaja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.
๐ Sumber : Kitab Tanbihul Ghafilin
APA YANG DIMAKSUD HAJI PENGABDI SETAN...??
UJUB (BANGGA DIRI) DAN CARA MENGOBATINYA
KOMITMEN PADA AL-QURAN AN
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
NASIHAT- NASIHAT :
UST ABDUL AZIZ ABDUL RA'UF, AL HAFIZH, LC
TENTANG KOMITMEN PADA AL QUR'AN
=========================================
1. Kader dakwah bisa menjadi ruhul jadid (Ruh baru) bagi dakwah jika al Qur'an akrab dengannya
2. Jangan ada dalam pikiran kita bahwa al Qur'an adalah penghalang aktifitas kita
3. Jangan malas menghafal al Qur'an karena usia
4. Lihat Surah az Zumar: 23 tentang manhaj interaksi dengan al Qur'an yg benar
5. Luaskanlah hati kita untuk menerima al Qur'an, yaitu senang ketika membacanya, bahkan baru membayangkan membaca al Qur'an saja sudah merasa senang.
Al Qur'an adalah hidangan Allah
6. Tidak akan bisa berinteraksi dengan al Qur'an, kecuali mereka yg berusaha membersihkan hatinya
7. Jangan menduakan al Qur'an, yaitu membaca al Qur'an sambil melihat gadget
8. Berinteraksi dengan al Qur'an yg benar adalah meyakininya bahwa membacanya mendatangkan keutamaan
9. Berinteraksi dengan al Qur'an adalah terus membacanya setiap hari. Jangan karena sudah membaca al Qur'an 10 juz hari itu, lalu tidak membacanya di hari lain. Karena 10 juz itu jatah hari tersebut, & hari yg lain mempunyai jatah juga
10. Waktu membaca al Qur'an itu harus definitif. Jika kita menunggu waktu kosong untuk membaca al Qur'an, maka kita tidak akan mendapatkannya
11. Adukanlah surat2 yg sulit kita hafal kepada Allah, maka Allah akan memudahkannya
12. Al Qur'an adalah 'ahsanal hadist' (perkataan terbaik), hadits Nabi saw tingkatannya hanya hasan, sedangkan perkataan lainnya di bawah itu
13. Kita sering takjub pada ciptaanNya, namun kita jarang takjub pada perkataanNya
14. Siapa yg sering berhubungan dengan perkataan yg terbaik, maka ia akan menjadi manusia yg terbaik
15. Al Qur'an itu mudah dihafal, karena banyak kata yg sama & diulang. Kalau kita sudah hafal "fa bi ayyi alai rabbikuma tukadziban" dalam surah ar-Rahman, maka ayat lain yg redaksinya sama sudah hafal secara otomatis.
16. Berinteraksi dengan al Qur'an itu harus berulang ulang. Orang yg membaca 100 kali 1 surah & ia belum hafal, maka ia tetap mulia. Dibandingkan orang yg hanya membaca 3 kali, lalu langsung hafal. Karena tujuannya adalah berulang ulang bersama al Qur'an, bukan hanya sekedar mendemostrasikan kekuatan hafalannya
17. Siapa yang sudah hafal juz 30, maka ia sudah punya hidayah untuk menghafal juz 29, & seterusnya
18. Jangan remehkan ketidakhadiran kita bersama ikhwah
19. Mungkinkah rizqi kita berkurang, karir kita menurun ketika bersama Allah dengan berinteraksi melalui firmanNya?
20. Tidaklah kita jauh dengan al Qur'an kecuali ketika itu kita jauh dengan Allah
21. Jangan menolak kebaikan untuk mempertahankan kebaikan yg lain
22. Jangan membenturkan satu amalan dengan amalan yg lain, karena manusia mampu melakukan berbagai aktivitas dalam satu waktu
23. Siapa yg lelah untuk Allah di dunia ini, maka Allah akan mencukupkan lelahnya di akhirat
Siapa yg tidak mau lelah di dunia untuk taat kepada Allah, maka ia akan merasakan lelah di akhirat.
☘☘☘☘☘☘☘
KEUTAMAAN SURAT-SURAT DALAM AL-QURAN
PINTU SURGA AR RAYYAN UNTUK ORANG² YANG BERPUASA
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
PINTU SURGA AR RAYYAN
UNTUK ORANG ORANG YANG BERPUASA
Ar Rayyan secara bahasa berarti puas, segar dan tidak haus. Ar Rayyan ini adalah salah satu pintu di surga dari delapan pintu yang ada yang disediakan khusus bagi orang yang berpuasa.
Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
ุฅَِّู ِูู ุงْูุฌََّูุฉِ ุจَุงุจًุง َُููุงُู َُูู ุงูุฑََّّูุงُู ، َูุฏْุฎُُู ู ُِْูู ุงูุตَّุงุฆِู َُูู َْููู َ ุงَِْูููุงู َุฉِ ، ูุงَ َูุฏْุฎُُู ู ُِْูู ุฃَุญَุฏٌ ุบَْูุฑُُูู ْ َُููุงُู ุฃََْูู ุงูุตَّุงุฆِู َُูู ََُููููู َُูู ، ูุงَ َูุฏْุฎُُู ู ُِْูู ุฃَุญَุฏٌ ุบَْูุฑُُูู ْ ، َูุฅِุฐَุง ุฏَุฎَُููุง ุฃُุบَِْูู ، ََููู ْ َูุฏْุฎُْู ู ُِْูู ุฃَุญَุฏٌ
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Al Fath menyebutkan, “Ar Rayyan dengan menfathahkan huruf ro’ dan mentasydid ya’, mengikuti wazan fi’il (kata kerja) dari kata ‘ar riyy‘ yang maksudnya adalah nama salah satu pintu di surga yang hanya dikhususkan untuk orang yang berpuasa memasukinya. Dari sisi lafazh dan makna ada kaitannya. Karena kata ar rayyan adalah turunan dari kata ar riyyyang artinya bersesuaian dengan keadaan orang yang berpuasa. Orang yang berpuasa kelak akan memasuki pintu tersebut dan tidak pernah merasakan haus lagi.” (Fathul Bari, 4: 131).
Ibnu Hajar menyebutkan bahwa dalam lafazh hadits lainnya disebutkan bahwa di surga itu ada delapan buah pintu. Salah satu pintu dinamakan Ar Rayyan. Pintu tersebut tidaklah dimasuki selain orang yang berpuasa (lihat Fathul Bari, 4: 132). Hadits yang dimaksud adalah,
ุนَْู ุณَِْูู ุจِْู ุณَุนْุฏٍ – ุฑุถู ุงููู ุนูู – ุนَِู ุงَّููุจِِّู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู – َูุงَู « ِูู ุงْูุฌََّูุฉِ ุซَู َุงَِููุฉُ ุฃَุจَْูุงุจٍ ، َِูููุง ุจَุงุจٌ ُูุณَู َّู ุงูุฑََّّูุงَู ูุงَ َูุฏْุฎُُُูู ุฅِูุงَّ ุงูุตَّุงุฆِู َُูู »
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari no. 3257).
Hadits di atas juga menunjukkan al jaza’ min jinsil ‘amal, yaitu balasan dari Allah sesuai dengan jenis amalan. Dan juga menandakan bahwa siapa saja yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diganti dengan yang lebih baik, sebagaimana disebutkan dalam hadits,
ุฅََِّูู َْูู ุชَุฏَุนَ ุดَْูุฆุงً ุงุชَِّูุงุกَ ุงَِّููู ุฌََّู َูุนَุฒَّ ุฅِูุงَّ ุฃَุนْุทَุงَู ุงَُّููู ุฎَْูุฑุงً ู ُِْูู
“Jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘azza wa jalla, maka Allah akan mengganti padamu dengan yang lebih baik” (HR. Ahmad 5: 78, sanad hadits ini shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Karena orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwat hubungan intim, makan dan minum semuanya karena Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman,
َูุฏَุนُ ุดََْููุชَُู َูุฃََُْููู َูุดُุฑْุจَُู ู ِْู ุฃَุฌِْูู
“Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku” (HR. Bukhari no. 7492 dan Muslim no. 1151).
Karena ia meninggalkan kenikmatan-kenikmatan ini karena Allah, maka Dia akan mengganti dengan yang lebih baik. Bahkan amalan puasa ini dikhususkan untuk Allah, Dialah yang nanti akan membalasnya. Dalam hadits qudsi disebutkan,
ُُّูู ุนَู َِู ุงุจِْู ุขุฏَู َ َُูู ، ุฅِูุงَّ ุงูุตَّْูู َ َูุฅَُِّูู ِูู ، َูุฃََูุง ุฃَุฌْุฒِู ุจِِู
“Setiap amalan manusia adalah untuknya. Kecuali amalan puasa itu untuk Allah dan Dia yang nanti akan membalasnya” (HR. Bukhari no. 5927 dan Muslim no. 1151).
Mengenai hadits balasan pintu Ar Rayyan di atas mengandung pelajaran tentang keutamaan puasa dan karomah bagi orang yang berpuasa. Demikian kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (8: 31).
Semoga Allah memudahkan kita untuk memasuki pintu tersebut dengan amalan puasa kita.
KEBERKAHAN DALAM MAKAN SAHUR
NAMA-NAMA NERAKA DAN TINGKATAN PENGHUNINYA
.
NAMA-NAMA SURGA DAN PARA PENGHUNINYA
Senin, 13 Juni 2016
IMAN KEPADA YANG GHOIB
۞﷽۞
╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
๐ IMAN KEPADA YANG GHOIB ๐
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐น๐๐น˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊
ุจِุณْููููููููููููููู ِ ุงِููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْููููููููู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
===================================
PENGERTIAN DAN PENGARUHNYA DALAM AQIDAH SEORANG MUSLIM
I. Iman Kepada Yang Ghaib
----------------------------
๐Ghaib adalah kata masdar yang digunakan untuk setiap sesuatu yang tidak dapat diindra, baik diketahui maupun tidak. Iman kepada yang ghaib berarti percaya kepada segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indra dan tidak bisadicapai oleh akal biasa, akan tetapi ia diketahui oleh wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul.
๐Iman kepada yang ghaib adalah salah satu sifat dari orang-orang mukmin. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
➖ “Alif laam miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak adakeraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
๐(Al-Baqarah: 1-3).
๐Ada dua pendapat tentang makna iman tersebut:
•1️⃣. Bahwasanya mereka mengimani segala yang ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh panca indra (dan akal), yaitu hal-hal yang telah diberitakan tentang Allah Subhannahu wa Ta'ala dan tentang para rasulNya.
•2️⃣. Bahwasanyamereka beriman kepada Allah di waktu ghaib sebagaimana mereka beriman kepadaNya di waktu hadir; dan ini berbeda dengan orang-orang munafik. Kedua makna di atas tidak bertentangan, bahkan keduanya harus ada pada diri seorang mukmin.
II. Pengaruh Iman Kepada Yang Ghaib dalam Aqidah Seorang Muslim
-----------------------------------------------
๐Iman kepada yang ghaib mempunyai pengaruh yang besar sekali, sehingga terpantul dalam tingkah laku seseorang dan juga dalam jalan hidupnya. Ia merupakan motivator yang sangat kuat untuk melahirkan amal kebajikan dan memberantas kejahatan. Di antaranya adalah:
•1️⃣. Ikhlas beramal untuk memperoleh pahala dan menghindarkan diri dari siksa di akhirat, bukan menginginkan balasan dunia dan pujian manusia. Sebagaimana Allah memberitahukan tentang para hambaNya yang memberikan makanan kepada orang lain padahal merekasendiri menyukainya dalam firmanNya:
➖ “Dan mereka memberikan makanan yang disukainyakepada orang miskin, anak yatim dan orang-orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.”
๐(Al-Insan: 8-9).
•2️⃣. Kuat, tegas dan tegar dalam pembenaran. Apa yang dijanjikan Allahuntuk orang yang beriman menjadikan seseorang teguh dalam menjalankan segala perintahNya, menjelaskan yang haq, mengajak kepada yang haq, menjelaskan yang batil dan memeranginya. Jika tidak ada yang membantu makadia pun kuat karena Allah Subhannahu wa Ta'ala ,terasa mudah baginya kehidupan dunia dan segalapenderitaannya, dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Allah telah menjelaskan tentang perkataan kekasihNya, Ibrahim Alaihissalam kepada kaumnya:
➖ “Demi Allah, sesungguhnya aku akanmelakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.”
๐(An-Anbiya’: 57-58).
Sebagaimana Dia menceritakan para ahli sihir Fir’aun ketika beriman, bagaimana merekameremehkan siksaan Fir’aun atas mereka. Allah berfirman:
➖ “Ahli-ahli sihir itu menjawab,‘Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami’. (Merekaberdo’a), ‘Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepadaMu).”
๐(Al-A’raf: 125-126).
•3️⃣. Meremehkan bentuk-bentuk penampilan duniawi. Hal ini merupakan pengaruh dari makmurnya hati karenakeimanan bahwa duniabeserta kenikmatannya akan lenyap, sedangkanakhirat adalahkehidupan kekal,damai abadi selamanya. Maka tidak masuk akal lebih memilih hal yang fana daripada yang kekal. Allah Subhannahu waTa'ala berfirman:
➖ “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sendagurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.”
๐(Al-Ankabut 64).
Allah juga mengisahkan istri Fir’aun yang telah meremehkan segala kemewahan dunia yang ada padanya dan meminta agar diselamatkan dari Fir’aun berikut keburukannya,demi untuk menggapai kehidupan akhirat. Demikian itu karena hatinya memancarkan sinar keimanan kepada Allah dan kepada hari Akhir. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman:
➖ “Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, ‘YaTuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah disisiMu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.”
๐(At-Tahrim: 11).
•4️⃣. Lenyapnya kebencian dan kedengkian. Sesungguhnya usaha mewujudkan keinginan nafsu tanpa melalui jalan yang benar menyebabkan kebencian dan kedengkian antar manusia. Sedangkan iman kepada yang ghaib, berupajanji-janji Allah dan ancamanNya menjadikan seseorang mau mawas diri dan mengoreksi diri sendiri dalam setiap gerak-geriknyademi mendapatkan pahalaNyadan menjauhi siksaNya.
Iman yang benar terhadap adanya pahala menjadikan seseorang bergegas melakukan ihsan dan kebajikan demi mendapatkan pahala yang kekal, suatu perkarayang menjadikan bersihnya jiwa dan merebaknyakasih sayang di antara individu dan jama’ah. Sebagaimana Allah menceritakantentang orang-orang yang telah mempraktekkan hal itu dalam firmanNya:
➖ “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipeliharadari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a, ’Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
๐(Al-Hasyr: 9-10).
๐Itulah sebagian pengaruh iman terhadap yang ghaib. Pengaruh-pengaruh tersebut akan berkurang disebabkan oleh lemahnya iman. Bila pengaruh iman sudah tidak ada maka suatu masyarakat berubah menjadi masyarakat hewani, yang hidup memangsa yang mati, yang kuat menindas yang lemah, ketakutan merajalela, musibah meluas dan merata,kemuliaan hilang dan kehinaan yang naik tahta.
๐Semoga kita dilindungi oleh Allah dari yang demikian....
Aamiin yaa Robbal'aalamiin