Senin, 11 April 2016

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA, UTSMAN BIN AFFAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


KISAH SAHABAT NABI

AHLAWAN TANPA TANDA JASA, UTSMAN BIN AFFAN


Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Utsman bin Affan
Dia adalah laki-laki yang hebat. Memiliki nama besar dalam sejarah dunia. Namun capaiannya tidak banyak dikisahkan. Tidak seperti Abu Bakar dan Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhuma. Bukan berarti capaiannya kalah mentereng dari kedua pendahulunya. Dialah juga pahlawan dalam arti sebenarnya.


Nasab

Dialah Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu. Utsman bin Affan adalah salah seorang yang paling pertama menerima Islam, beriman kepada Nabi ﷺ, dan mendukung perjuangan beliau ﷺ. Disebutkan bahwasanya Utsman bin Affan adalah laki-laki keempat yang menerima dakwah Islam.

Utsman lahir dari klan Umayyah, kabilah kaya dan terkemuka dari suku Quraisy. Ia memiliki status sosial dan ekonomi yang tinggi, namun ia seorang laki-laki sederhana dan rendah hati. Ketika ayahnya meninggal, sang ayah meninggalkan warisan besar untuk Utsman. Ia diwariskan bisnis keluarga. Bisnisnya terus berkembang, hingga ia menjadi salah seorang terkaya di Mekah.


Pribadi Yang Mulia

Laki-laki Quraisy ini dikenal dengan gelaran Dzun Nurain, pemilik dua cahaya. Karena ia menikahi dua orang putri Rasulullah ﷺ. Yang pertama Ruqayyah. Setelah Ruqayyah meninggal, Utsman dinikahkan Nabi ﷺ dengan putrinya Ummu Kultsum. Ummu Kultsum juga meninggal di masa hidup Nabi ﷺ.

Dia melakukan dua kali hijrah, yang pertama ke Habasyah. Di sana ia sukses dalam berbisnis. Namun, dua tahun kemudian ia kembali ke Maekah. Dan kemudian turut serta hijrah ke Madinah.

Pada saat Perang Badar, istri Utsman, putri Nabi ﷺ, Ruqayyah, menderita sakit parah. Utsman tinggal di Madinah untuk menemani istrinya yang sakit. Karena itulah ia tidak turut serta dalam Perang Badar. Pelajaran bagi kita, seorang tokoh besar dan berpengaruh di masyarakat, Utsman bin Affan, setia menemani istrinya di hari terakhir. Ia adalah seorang laki-laki baik yang penuh kasih dan manusia penyayang. Sesampainya kabar kemenangan kaum muslimin di Badar, saat itu pula Ruqayyah telah meninggal dan telah dimakamkan.

Utsman bin Affan terkenal dengan sifat malu dan kemurahan hati yang tak berujung. Diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad ﷺ berbaring di rumahnya sementara bagian dari kaki beliau terlihat. Abu Bakar meminta izin untuk masuk, beliau mengizinkannya dan berbicara dengannya. Kemudian Umar bin al-Khattab meminta izin masuk, beliau juga mengizinkannya dan berbicara kepadanya. Lalu Utsman bin Affan meminta izin masuk, lalu Nabi ﷺ duduk dan merapikan pakaiannya. Utsman pun diizinkan masuk dan beliau berbicara kepadanya.

Ketika Utsman pergi, Ummul Mukminin Aisya radhiallahu ‘anha bertanya, “Abu Bakar datang Anda tidak bergerak. Umar datang Anda tidak juga bergerak, tapi ketika Utsman datang, Anda duduk dan merapikan pakaian Anda?”

Nabi ﷺ menjawab, “Apakah aku tidak merasa malu dengan seorang laki-laki yang para malaikat merasa malu?” (Sahih Muslim, hadis: 2401). Betapa agung dan terhormat laki-laki ini, bahkan para malaikat surga pun menaruh penghormatan khusus padanya.


Kedermawanan Menantu Rasulullah ﷺ

Kemurahan hati dan kedermawanannya, terus tiada henti. Ia merasa bahagia menghabiskan sejumlah besar kekayaannya untuk membantu umat Islam.

Tak beberapa lama setelah kaum muslimin hijrah ke Madinah, mereka mengalami kesulitan air. Dan mereka sangat membutuhkan sumber air minum. Sementara itu, hanya ada satu sumur di sekitar mereka. Sumur itu dimiliki oleh seorang pria Yahudi. Si Yahudi menjual air kepada kaum muslimin dengan harga yang begitu tinggi. Kondisi hidup pun kian sulit.

Nabi Muhammad ﷺ memotivasi para sahabatnya, siapa yang dapat membeli sumur milik si Yahudi (Sumur Ruma), kemudian mendermakannya untuk kaum muslimin. Imbalannya adalah sebuah rumah di surga.

Utsman bin Affan yang pertama maju. Dia mendekati si Yahudi, mencoba membeli sumur. Awalnya Yahudi itu menolak tawaran Utsman. Kemudian Utsman menawarkan membeli setengahnya. Satu hari menjadi milik Utsman, dan hari berikutnya menjadi miliki si Yahudi. Begitu seterusnya. Yahudi itu pun menerima tawaran Utsman. Pada hari giliran Utsman, ia memberikan air gratis untuk semua orang. Dan di hari berikutnya, tak ada yang datang untuk mengisi air. Sumur itu pun tak menghasilkan uang lagi untuk laki-laki Yahudi itu. Akhirnya, si Yahudi menjual setengah sisanya kepada Utsman.

Utsman bin Affan memberikan air sumur tersebut secara gratis kepada masyarakat. Hingga hari ini, air sumur tersebut masih digunakan.

Berulang kali, kemurahan hati Ustman menjadi berkah bagi kaum muslimin di masa-masa sulit. Pernah terjadi kemarau panjang di masa kekhalifahan Umar bin al-Khattab. Satu tahun penuh tak juga turun hujan. Tanaman layu dan mati. Masyarakat ditimpa bencana kelaparan. Lalu datang sebuah kafilah dengan 1.000 onta yang sarat dengan biji-bijian dan perlengkapan. Barang-brang kebutuhan itu baru saja tiba dari Suriah. Semuanya adalah milik Utsman bin Affan.

Para pedagang dan pembeli cepat-cepat bernegosiasi dengan Utsman. Menawar dan membeli barang-barangnya untuk untuk melepaskan diri dari lilitan kesulitan. Mereka menawar, membeli biji-bijian dengan keuntungan 5%, tapi tawaran mereka ditolak sang pemilik. Kata Utsman, ada tawaran yang lebih baik dari yang mereka berikan. Barangnya sudah ditawar dengan keuntungan sepuluh kali laba. Para pedagang dan pembeli merasa putus asa dengan tawaran Utsman. Mereka tidak sanggup membayar lebih dari penawar yang telah Utsman sebutkan. Sejurus kemudian, Utsman bagikan gratis barang-barang dagangannya. Allah lah yang akan membalasnya sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lebih. Utsman distribusikan seluruh persediaan biji-bijian tersebut kepada orang-orang miskin, gratis!

Dalam hukum ekonomi, saat permintaan naik, maka harga barang pun akan naik. Namun itu tidak berlaku bagi Utsman, saat permintaan masyarakat naik karena terdesak dan sangat butuh akan bahan pangan, saat itu pula ia turunkan harga. Ia bagikan secara cuma-cuma. Dan ia jadikan momen tersebut untuk ‘berniaga’ dengan Allah ﷻ. Perdagangan yang tak akan rugi.

Utsman juga pernah menginfakkan harta 1000 dinar untuk membiayai pasukan di masa-masa sulit (jaisyul usrah). Jika satu dinar sama dengan 2,3 juta. Maka satu kali infak tersebut, Utsman mengeluarkan uang 2,3 Milyar. 2,3 Milyar di zaman itu, berbeda nilainya dengan zaman sekarang. Di zaman itu nilai uang jauh lebih tinggi dibanding sekarang. hingga Rasulullah ﷺ bersabda,

مَا ضَرَّ ابْنَ عَفَّانَ مَا عَمِلَ بَعْدَ الْيَوْمِ.

“Tidak membahayakan bagi Utsman apa yang dia kerjakan setelah hari ini.” Beliau mengucapkannya berulang-ulang. (HR. Ahmad).


Capaian di Masa Kekhalifahan

Ketika Umar bin Al-Khattab terbunuh, dia menunjuk sebuah komite yang terdiri dari enam orang. Komite tersebut bertugas memilih siapa di antara mereka yang menjadi khalifah setelah Umar. Komite tersebut beranggotakan: Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, az-Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah. Setelah dua hari bermusyawarah dan setelah memastikan pendapat kaum muslimin di Madinah, pilihan pun dibuat, lima anggota komite dan kaum muslimin Madinah berjanji setia (baiat) kepada Khalifah Ketiga, Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.

Capaian Utsman bin Affan dalam masa pemerintahannya tentu tidak bisa diringkas dalam beberapa paragrap saja. Tapi setidaknya kita tahu sebagian dari jasa besarnya. Di masanya, Islam tersebar ke Barat hingga wilayah Maroko, ke Timur hingga ke Afghanistan, dan ke Utara hingga sampai Armenia dan Azerbaijan. Ia menerapakan kebijakan yang lebih longgar, tidak seketat di zaman pendahulunya, Umar bin al-Khattab.

Selama paruh pertama pemerintahannya, dunia Islam menikmati perdamaian internal, ketenangan, dan kemakmuran ekonomi.

Kontribusi paling menonjol di masa kekhalifahan Utsman adalah penyeragaman bacaan Alquran. Karena populasi muslim tersebar di wilayah yang luas, banyak orang dari budaya lain di negeri nan jauh yang masuk Islam, kebutuhan untuk menyeragamkan bacaan Alquran pun tak bisa ditawar. Alquran dibaca dengan dialek dan bahasa yang sama. Saat itu, hanya tersisa satu copy Alquran yang dibukukan di masa kekhalifahan Abu Bakar. Mushaf tersebut disimpan di kediaman Ummul Mukminin Hafshah radhiallahu ‘anha, putri Umar bin Al-Khattab.

Utsman bin Affan meminta Alquran tersebut kepada Hafsah untuk diduplikasi. Kemudian membentuk tim yang terdiri dari: Zaid bin Tsabit, Abdullah bin az-Zubair, Sa’ad bin al-Ash, dan Abdurrahman bin al-Harits. Merekalah yang ditugaskan untuk menyalin Alquran.

Setelah selesai, salinan asli dikembalikan ke Hafsah. Sementara salinan yang baru dikirim ke berbagai negara Islam yang baru. Alquran tersebut dijadikan pedoman untuk membaca, belajar, menghafal, dan mengajarkan Alquran.

Prestasi besar lainnya adalah Utsman membuat angkatan laut muslim pertama. Ekspedisi militer muslim di laut berlayar untuk pertama kalinya di bawah kekhalifahan Utsman. Pasukan tersebut dipimpin oleh Muawiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu.

Utsman bin Affan adalah sosok yang tak habis untuk diceritakan dan dikagumi. Untuk lebih mengenal beliau, silahkan membaca artikel-artikel kisahmuslim.com yang lain, yang memuat tentang beliau, Dzun Nurain, Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.


Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com

IMAM MAHDI DAN TANDA-TANDA KEDATANGANNYA

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
🌗 IMAM MAHDI DAN TANDA - TANDA KEDATANGANNYA 🌖
 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

☪️ Imam Mahdī (Arab الإمام المهدي, Muhammad al-Mahdī, Mehdi; "Seseorang yang memandu") adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.

☪️ Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".

☪️ Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di bawah, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah yaitu Muhammad bin Abdullah.

➖“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” 
📙(HR abu Dawud 9435)

☪️ Dalam sebuah hadits Rasullullah mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.

☪️ Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.

➖“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” 
📙(HR Ahmad 10898)

☪️ Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Zalim) yang telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan manusia kepada sesama manusia.

☪️ Dalam hadits lain diterangkan dalam sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani. Telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :

➖“Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. 
📙(HR. Thabrani) ”

☪️ Hadist lain yang menerangkan tentang kedatangan Imam Mahdi adalah sebagai berikut, Telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :

➖"Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.” 
📙(HR. Muslim dan Ahmad)

☪️ Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:

➖Telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :
“ Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. 
📙(HR. Abu Dawud dan al-Hakim) ”

➖“ Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. 
📙(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) ”

☪️ Lelaki keturunan Nabi Muhammad SAW tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...! Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..!

☪️ Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Rasullulah SAW dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.

#TANDA_KEMUNCULAN_IMAM_MAHDI 

☪️ Para ulama membagi tanda-tanda Akhir Zaman (kiamat) menjadi dua. Ada tanda-tanda Kecil dan ada tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh.

☪️ Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi ke muka bumi.

☪️☪️☪️☪️☪️☪️☪️☪️☪️☪️

Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:

☪️ Telah bersabda Rasullah Shallallahu alaihi wasallam :

➖“ Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. 
📙(HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)

☪️Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:

➖“ Pada suatu hari tubuh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bergetar dalam tidurnya. 
Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' 
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. 
Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' 
Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing. 
📙(HR. Bukhary, Muslim) ”

☪️ Telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :

➖“ Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. 
📙(HR. Muslim) ”

☪️ Telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :

➖“ Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi. 📙(HR. Muslim) ”

☪️ Telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :

➖“ Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam (Palestina) ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. 
📙(HR. Ahmad)

☪️ Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Rasulullah sudah muncul semua di zaman kita.

#KEDATANGAN_IMAM_MAHDI 

☪️ Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. 

●Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. 

●Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah.

● Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.

➖“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” 
📙(HR Abu Dawud 3737)

☪️ Sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. 
Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Wallahua’lam. 
Dugaan bermunculan, Sebagian berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah Yaseer Arafat (Palestina) atau Saddam Husein (Irak). 
Karena semenjak kematiannya, negeri Palestina - Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan.

☪️ Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah Subhanahu wa ta’ala mengislahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:

➖“Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam.” 
📙(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

☪️Telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :

➖“Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka'bah.” 
📙(HR. Ahmad, Abu Dawud)

☪️ Dalam hadist yang disebutkan bahwa Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.

☪️ Kemenangan demi kemenangan senantiasa diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.

☪️ Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud".

☪️ Telah bersabda Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallama :

➖“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum (Romawi), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” 
📙(HR Muslim 5161)

☪️ Dan apabila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Kita sudah harus bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan Imam Mahdi di depan Ka’bah. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir. Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Rasullullah SAW sebagai berikut:

➖“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” 
📙(HR Abu Dawud 4074)

***

☪️ Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Imam Mahdi. Anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid)

 آمــــــــــــــــــين يَارَبَّ الْعَلَمِيْنَ

Sabtu, 09 April 2016

RENUNGAN SURAT AR-RAHMAN

اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 RENUNGAN SURAT AR-RAHMAN 


✅ Ada hal yg menarik dari Surat Ar-Rahman yaitu adanya pengulangan satu ayat yg berbunyi: 

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

ِ"Fabiayyi aala 'i rabbi-kumaa tukadzdzibaan"

"Maka nikmat Tuhan-mu yg manakah yg kamu dustakan ?"

Kalimat ini diulang berkali-kali. Apa gerangan makna kalimat tersebut?

Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yg dianugerahkan kepada kita, Allah bertanya: "Maka nikmat Tuhan-mu yg manakah yg kamu dustakan?"

Menarik utk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "DUSTA", bukan kata "INGKAR". Hal ini menunjukkan bahwa nikmat yg Dia berikan kpd manusia itu tidak bisa diingkari keberadaannya. Yang bisa dilakukan manusia adalah mendustakannya.

Dusta berarti menyembunyikan kebenaran. Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah diberi nikmat oleh Allah, tapi mereka menyembunyikan kebenaran itu, mereka mendustakannya.

Bukankah kalau kita mendapat uang banyak, kita katakan bahwa itu karena KERJA KERAS kita?

Kalau kita berhasil meraih gelar sarjana itu karena otak kita yg CERDAS?

Kalau anak kita berhasil itu karena HASIL DIDIKAN kita?

Kalau kita sehat, jarang sakit, itu karena kita PANDAI menjaga makan & RAJIN berolah raga, dsb.

Semua nikmat yg kita peroleh seakan-akan hanya karena USAHA KITA. Tanpa sadar kita lupakan peranan Allah, kita sepelekan kehadiran ALLAH pd semua keberhasilan kita & kita dustakan bahwa sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah.

Maka nikmat Tuhan yg mana lagi yg kita dustakan?

Kita telah bergelimang kenikmatan.

Harta, jabatan, pasangan hidup, anak2, jabatan telah kita miliki. Ingatlah, semua nikmat itu akan ditanya di hari kiamat kelak.

"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan nikmat yg kamu peroleh saat ini" (At-Takatsur: 8)

Semoga bermanfaat.

Sabtu, 02 April 2016

AGAR DOSA ZINA BISA DIAMPUNI ALLAH

Bismillaahirrahmaanirrahiim 
  • Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 




    Zina merupakan salah satu dosa besar yang dapat membawa seseorang kejalan yang sesat, tetapi ada beberapa amalan agar dosa zina terampuni dan bertaubat kepada Allah atas dosa yang telah dilakukan.

 Apa sajakah amalan yang dapat menghapus dosa zina?  

Inilah Amalan agar Dosa Zina Terampuni
Islam telah mengajarkan kepada setiap umatnya untuk selalu menjauhi hal-hal yang dapat menyebabkan dosa zina seperti pacaran, karena zina merupakan perbuatan yang terlarang dan memiliki dosa yang sangat besar. Seseorang yang telah berbuat zina akan rusak seluruh kehormatannya di mata orang lain dan juga di hadapan Allah.

Di era modern ini, zina merupakan perbuatan yang telah banyak dilakukan oleh mayoritas orang karena mereka telah terpengaruh dengan budaya barat yang banyak menyesatkan manusia. 
Bahkan hal-hal yang dapat memicu terjadinya zina telah lumrah dan umum di lakukan oleh setiap orang di dunia ini seperti pacaran.

 Tidak hanya orang non-muslim saja yang telah membudayakan perilaku ini, bahkan umat muslim pun kini telah banyak terjerumus dalam perbuatan dosa ini.

Apakah dosa zina diampuni? 

Allah Maha Pengampun maka setiap hambanya diberi kesempatan untuk senantiasa bertaubat. 
Jika setiap manusia benar-benar ingin memperbaiki diri dan bertaubat, maka Allah akan mengampuni setiap dosa-dosa hamba-Nya karena Allah Maha Pengampun.
Setiap manusia berkewajiban untuk selalu bertaubat kepada Allah, taubat yang dilakukan harus benar-benar dari dalam hati dan tidak akan melakukan perbuatan dosa yang sama di lain waktu. 

Ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang ingin menghapus dosa zina yang telah dilakukannya, yaitu:

1. Taubat

Cara taubat dari zina adalah berhenti dari perbuatan zina. Taubat merupakan satu hal yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim yang telah berbuat dosa. 
Taubat dapat dilakukan yaitu dengan bersungguh-sungguh dalam hati akan menjauhi hal-hal yang menjurus ke perbuatan zina dan akan menjauhi perbuatan zina. 
Orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh akan berhenti dari perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yang telah dilakukannya, bahkan dia akan menjauhi semua perbuatan dosa. 
Allah akan membukakan pintu maaf bagi orang-orang yang dengan sungguh-sungguh bertaubat kepada-Nya.

2. Menyesal

Tidak hanya berhenti dari perbuatan maksiat, seseorang yang benar-benar ingin menghapus dosanya harus memiliki penyesalan dalam hati karena telah melakukan perbuatan maksiat itu. Seseorang yang telah memiliki penyesalan dalam lubuk hati tidak akan melakukan perbuatan yang sama di lain waktu mendatang.

3. Tidak melakukan kemaksiatan lagi. 

Orang yang bersungguh-sungguh bertaubat tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yang telah dilakukannya di masa lampau. Dia akan senantiasa membentengi diri dari perbuatan yang menjerumus kepada kemaksiatan sehingga tidak akan terjerumus dalam lubang yang sama.

Itulah tiga syarat utama agar dosa-dosa kita diampuni oleh Allah, tetapi jika dosa yang telah dilakukan seorang manusia berkaitan dengan hukum uhud maka orang yang telah berdosa itu wajib menerima hukumannya sesuai dengan syariat agama dan juga wajib untuk bertaubat agar dosanya diampuni. Salah satu contoh perbuatan dosa yang berkaitan dengan hukum uhud adalah zina.

Berzina adalah dosa besar, apakah dapat terampuni? 

Seseorang yang telah menikah tetapi melakukan zina, maka dia wajib menerima hukuman rajam yaitu dilempari batu hingga mati. 

Tetapi jika seseorang yang telah melakukan zina merupakan seseorang yang belum menikah maka dia wajib dihukum cambuk sebanyak 100 kali. 

Setelah menerima hukuman sesuai dengan syariat agama maka orang itu wajib bertaubat kepada Allah agar semua dosanya diampuni.
Itulah beberapa informasi seputar beberapa amalan agar dosa zina terampuni dan setiap umat muslim wajib mengetahuinya.


Jumat, 01 April 2016

JANGAN SEBUT HUBUNGAN INTIM DI MALAM JUMAT SEBAGAI SUNAH RASUL. AWAS ADA ANCAMAN BAGI YANG UNGKAP HUBUNGAN INTIM TERSEBUT....!!!

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


KEKELIRUAN MALAM JUM’AT SEOLAH MALAM HUBUNGAN INTIM SEBAGAI SUNNAH RASUL


Wahai ummat Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, jangan kamu lecehkan Rasulmu. Sangat miris jika malam Jumat yg memiliki kekhususan dalam beribadah & Sunnah Rasul yg jelas untuk:

- Membaca Surah Al-Kahfi,

- Membaca ayat-ayat suci Al Qur'an,

- Memperbanyak Sholawat & Dzikir,

- dan merupakan waktu Istijabah (waktu banyak doa-doa hamba dikabulkan oleh Allah S.W.T ).

Malah diselewengkan oleh sebagian umat Islam secara sadar ataupun tidak telah menyebarkan dakwahan vulgar bahwa malam Jumat adalah hanya sebatas Malam Sunnah Rasul yg diidentikkan dengan hubungan suami istri (bahkan untuk perzinahan). Padahal hadist yg menjelaskan tentang berhubungan suami-istri di malam Jumat itu perlu dipertanyakan ke-shahih-annya.

Semuanya berawal dari "hadits" ini:

“Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi. [Dalam "hadits" yang lain disebutkan sama dengan membunuh 1000 atau 7000 yahudi.”

Hadits di atas in syaa Allah tidak akan Anda temukan dalam kitab Alhadits manapun. Baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih. Artinya, hadits Sunnah Rasul pada malam Jumat tersebut, apalagi sama dengan membunuh 100 Yahudi, adalah bukan hadits alias palsu yang dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Yang lebih miris lagi di radio-radio & TV-TV penyiarnya dgn vulgar bertanya pd pendengar/-penontonnya sambil tertawa, "Lagi Sunnah Rasul ya?"

Juga di Facebook, BBM, Twitter & jejaring sosial yg lain bahkan memasang foto/gambar vulgar/porno dg tulisan: "Malam Jumat Malam Sunnah Rasul", "Jangan ganggu, lagi sunnah Rasul", dan tulisan2 lain berbau porno/vulgar yg ditujukan atas nama "Sunnah Rasul."

Wahai ummat Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, apa setega itu kalian melecehkan Nabimu sendiri dgn olok-olok dan ejekan-ejekan yg menghinakan?

Apa kau identikkan gambar2 & foto2 porno itu atas nama Sunnah Rasulullah sebagai pelampiasan nafsumu? Mengapa dari sebegitu banyak Sunnah Agung Rasulullah yg kamu sebarkan adalah olok-olok porno/vulgar tentang hubungan pria-wanita?
أَسْتَغفِرُالله¬َ الْعَظيِمْ
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْن

Jangan kamu permalukan/hinakan & lecehkan Nabimu Muhammad صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
STOP berolok-olok ttg malam Sunnah Rasul dg niatan buruk/melecehkan.
Allah Maha Mengetahui & Maha Melihat apa yg kamu lahirkan & kamu sembunyikan..



AZAB SUAMI ISTRI YG UNGKAP ADEGAN RANJANGNYA KE ORANG LAIN 


Tahukah Anda, manusia paling buruk pada hari kiamat di sisi Allah SWT? sabda Rasulullah SAW, manusia paling buruk dimaksud adalah seorang suami yang menyebarkan rahasia hubungannya dengan istri di ranjang.

Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya manusia paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang berhubungan dengan istrinya dan istrinya pun berhubungan dengannya, kemudian ia menyebarkan rahasianya" (HR. Muslim)

Umat Islam dilarang menyebarkan rahasia mereka di atas ranjang. Hadits ini merupakan ancaman bagi yang melakukannya, mereka akan menjadi manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat. Artinya, mereka akan mendapatkan murka Allah dan bisa dicampakkan ke neraka yang apinya menyala-nyala.

Siapa saja yang termasuk dalam kategori tersebut di zaman sekarang:

Pertama, laki-laki yang menceritakan kepada orang lain tentang kondisinya dan kondisi istrinya di atas ranjang. Misalnya melakukan berapa kali, apa yang ia ucapkan ketika itu dan sebagainya.

Ketika menjelaskan hadits ini, Imam Nawawi mengatakan: "Hadits ini menunjukkan haramnya seseorang menyebarkan perihal hubungan ranjang yang terjadi antara dirinya dengan istrinya, rincian hubungan tersebut, atau apa yang terjadi dengan pasangannya baik kata-kata yang diucapkan, perbuatan yang dilakukan dan sejenisnya.


Semoga bermanfaat..


KENAPA BABI DICIPTAKAN, DAN KENAPA DIHARAMKAN?

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


JIKA DI HARAMKAN, MENGAPA BABI DICIPTAKAN?


~ Salah satu pertanyaan “kritis” yang diajukan oleh misionaris adalah “Mengapa babi diciptakan jika ia haram? Untuk apa diciptakan jika tidak ada kemanfaatan?”

Al Quran dengan tegas menyatakan haramnya daging babi. Bahkan, pengharaman babi disebutkan empat kali. Yakni di Surat Al Baqarah ayat 173, Surat Al Maidah ayat 3, surat Al An’am ayat 145 dan surat An Nahl ayat 115.

Belakangan, ditemukan 10 fakta ilmiah yang menjelaskan hikmah diharamkannya babi.

Misionaris yang bertanya seperti itu, pun dengan pengikut-pengikutnya yang mengkonsumsi babi, seharusnya juga tahu bahwa babi juga haram dalam Injil. Dr Zakir Naik menjelaskan, larangan makan babi tercantum dalam kitab Imamat 11:7-8, kitab Ulangan 14:8 dan kitab Yesaya 65:2-5.

Jadi jika diharamkan untuk apa babi diciptakan? Di antara hikmah penciptaan babi adalah:



1. Untuk menguji manusia

Babi yang diharamkan sebenarnya merupakan ujian untuk manusia seberapa ia patuh kepada Sang Pencipta. Manusia yang memakannya, maka ia tidak lulus dalam ujian itu. Manusia yang berpegang teguh pada larangan Allah dengan tidak memakannya, maka ia lulus dalam ujian itu.

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

“Dialah (Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah di antara kalian yang paling baik amalnya.” 

📖(QS. Al Mulk: 2)



2. Sarana meneguhkan manusia sebagai khalifatullah. 


Manusia adalah khalifatullah fil ardh yang bertugas memakmurkan bumi. Banyak hewan yang dikira tidak memiliki manfaat ternyata membuat manusia menjadi kreatif dan berdaya. Termasuk babi. Dengan adanya babi, manusia bisa mengetahui tentang berbagai (bibit) penyakit yang dibawa binatang itu dan tertantang untuk meneliti obatnya.

Seperti diketahui, babi mengandung cacing pita bahkan merupakan carier virus flu babi (swine influenza).


3. Sebagai pelajaran agar tidak menjadi sepertinya

Babi dikenal sebagai binatang yang malas, jorok dan rakus. Begitu joroknya babi, ia sampai memakan kotorannya sendiri. Bahkan, makanan yang akan ia makan kadang-kadang dikencingi dulu sebelum dilahap.

Rakusnya babi bisa dilihat dari makanan apapun yang ada di depannya akan dilahap. Sampah dan kotoran pun dilahap. Bahkan demi memuaskan kerakusannya, makanan yang telah memenuhi perutnya dimuntahkan kemudian dimakannya kembali.

Adanya babi selayaknya mengingatkan manusia agar tidak malas, tidak jorok dan tidak rakus.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan babi sebagai perlambang keburukan. Bahkan, ada kaum terdahulu yang dikutuk menjadi babi karena perbuatan buruknya.


قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ مَثُوبَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ

Katakanlah (Muhammad), “Apakah aku akan beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. 

📖(QS. Al Maidah: 60)



KENAPA BABI ITU DIHARAMKAN...?

INILAH PENJELASAN SYEKH MUHAMMAD ABDUH

 

Pengaruh Makanan Terhadap Perilaku :


🔴Suatu ketika Syeikh Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. 

Beberapa mahasiswa menanyakan padanya tentang alasan ajaran Islam mengharamkan babi. 


➖“Umat Islam mengatakan babi itu haram karena memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri-bakteri berbahaya.

Sekarang, semua itu sudah hampir tidak ada karena babi dipelihara di peternakan modern, kebersihannya terjamin, dan proses sterilisasi yang sudah memadai. 

Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba berbahaya?”


🔴Muhammad Abduh tidak langsung menjawab. Dengan cerdik beliau minta dihadirkan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina, serta 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina.

Mereka bertanya, 

➖“Untuk apa semua ini?”

➖“Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia,” jawab Syeikh

Mereka memenuhi permintaan Muhammad Abduh. 


🔴Pemikir Islam ini segera mengurung 2 ekor ayam jantan bersama 1 ekor ayam betina dalam 1 kandang. 

Apa yang terjadi? 

Dua ekor ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam betina.

 

🔴Setelah itu Muhammad Abduh melepas 2 ekor babi jantan dengan 1 ekor babi betina. 

Kali ini, mereka menyaksikan sebuah “keanehan”. 

Tidak ada sedikit pun perkelahian utk memperebutkan babi betina. 

Tanpa rasa cemburu dan harga diri, babi jantan yang satu justru membantu babi jantan lainnya melaksanakan hajat seksualnya. 


🔴Mengapa hal ini terjadi... ❓“

➖Saudara-saudariku semua, daging babi membunuh ‘ghirah’ orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian.

Seorang lelaki dari kalian membiarkan istrinya bersama lelaki lain, tanpa rasa cemburu.

Seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, tapi kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was.


🔴Sesungguhnya, daging babi itu menularkan sifat-sifat buruk pada orang yang memakannya.

Muhammad Abduh kemudian memberikan contoh-contoh baik dalam syariat Islam. Misalnya, Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran serta memakan kotorannya. 

Siapapun yang ingin menyembelihnya harus mengurungnya selama beberapa hari serta memberinya pakan yg sesuai. 


🔴Mengapa... ❓

Agar perutnya terbebas dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba berbahaya yang bisa menular pada manusia. Itulah hukum Allah. 

Itulah perlindungan dan kasih sayang Al-Khaliq kepada manusia.


Semoga bermanfaat! 


📚(#Disalin dari buku “Haram Bikin Seram” karya Tauhid Nur Azhar)

Sabtu, 30 Januari 2016

Syaikh Qaradhawi Pernah Damaikan SUNNI-SYIAH


Usaha Syaikh Qaradhawi dan Para Ulama Damaikan SUNNI-SYIAH, Berakhir Taqiyah


Siapa yang tidak mengenal nama Syaikh Yusuf Al Qaradhawi? Ulama besar yang dilahirkan dari rahim Universitas Al Azhar. Buku-buku yang dia tulis sangat banyak jumlahnya. Syaikh Abul A'la Maududi menyebut karyanya, Fiqhuz Zakat sebagai karya terbaik di abad ke-20.

Imam Hasan Al Banna mengatakan, "Sesungguhnya ia adalah seorang penyair yang jempolan dan berbakat." Di waktu mudanya, Syaikh Yusuf Al Qaradhawi memang dikenal sebagai penyair yang jempolan. Bakat ini tampaknya menurun kepada putra beliau, Abdurrahman yang dikenal sebagai seorang penyair. Bila Hasan Al Banna melihat keilmuan Syaikh Yusuf di masa tuanya, maka pujiannya mungkin akan bertambah, sebagaimana telah disaksikan ulama besar lainnya. 

Imam Abul Hasan An Nadwi, ulama terkenal asal India berkata: "Al Qaradhawi adalah seorang 'alim yang sangat dalam ilmunya sekaligus sebagai pendidik kelas dunia. "

Al 'Allamah Musthafa Az Zarqa', ahli fiqh asal Suriah berkata:" Al Qaradhawi adalah Hujjah zaman ini dan ia merupakan nikmat Allah atas kaum muslimin. 

"Al Muhaddits Abdul Fattah Abu Ghuddah, ahli hadis asal Suriah berkata: "al Qaradhawi adalah mursyid kita. Ia adalah seorang 'Allamah." 

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz mantan mufti kerajaan Saudi dan kepala Hai'ah Kibarul Ulama berkata: "Buku- bukunya memiliki bobot ilmiah dan sangat berpengaruh di dunia Islam. "

Syaikh Qadhi Husein Ahmad, amir Jamiat Islami Pakistan mengatakan:" Al Qaradhawi adalah madrasah ilmiah fiqhiyah dan da'awiyah. Wajib bagi umat untuk mereguk ilmunya yang dingin. " 

Syaikh Thaha Jabir al Ulwani, direktur International Institute of Islamic Thought di AS, mengatakan: "Al Qaradhawi adalah faqihnya para dai dan dainya para faqih." 

Syaikh Muhammad Al Ghazali, ulama besar Al Azhar, mengatakan: "Al Qaradhawi adalah salah seorang Imam kaum muslimin zaman ini yang mampu menggabungkan fiqh antara akal dengan atsar. " Ketika ditanya lagi tentang al Qaradhawi, ia menjawab, "Saya gurunya, tetapi ustadku. Syaikh dulu pernah menjadi muridku, tetapi kini ia telah menjadi guruku." 

Syaikh Abdullah bin baih ulama besar Saudi mengatakan: "Sesungguhnya Allamah Dr. Yusuf al Qaradhawi adalah sosok yang tidak perlu lagi pujian karena ia adalah seorang 'alim yang memiliki keluasan ilmu bagaikan samudera. Ia adalah seorang dai yang sangat berpengaruh. Seorang murabbi generasi Islam yang sangat jempolan dan seorang reformis yang berbakti dengan amal dan perkataan. Ia sebarkan ilmu dan hikmah karena ia adalah sosok pendidik yang profesional. "

*** Syaikh Yusuf Al Qaradhawi hafidzahullah pernah mengatakan bahwa pekerjaan yang paling disesalinya adalah mengadakan taqrib (mendekatkan) antara ahlussunnah dengan syiah. Kita ketahui bersama, dulu Syaikh Qaradhawi adalah ulama yang paling getol mensyiarkan perlunya taqribantara ahlussunnah dengan syiah. Karena gagasannya ini, sebagian orang menuduh beliau sebagai ulama yang sesat. Padahal niatnya bagus; husnudzon dan menyatukan umat Islam. Tapi tampaknya usaha beliau ini disalahgunakan oleh ulama-ulama syiah untuk menyebarkan syiah di negeri-negeri sunni.Mereka kini banyak berlindung dibalik "RisalahAmman" di mana Syaikh Yusuf banyak terlibat didalamnya. 

Syaikh Yusuf Al Qaradhawi mengubah pandangannya tentang syiah dan taqrib sunnah syiah setelah ia menyaksikan bahwa kenyataan yang terjadi dilapangan jauh berbeda dengan apa yang diucapkan ulama syiah bahwa mereka tidak mensyiahkan sunni dan tidak mencela sahabat. 

Syaikh Yusuf Al Qaradhawi sampai berkata seperti ini dibuku fatwa terbarunya: "Saya tidak ingin mengatakan jika mereka (para ulama Syiah) mengatakan hal ini adalah sebagai bentuk Taqiyyah." Mungkin dia ingin mengatakan kepada ulama-ulama syiah tersebut, "Apakah Anda sedang bertaqiyah? Di sini ngomong A, diluar ngomong B?" Syaikh Yusuf lanjut mengatakan, "Akan tetapi saya melihat jika ajaran Syiah yang dominan selalu melampaui seluruh ucapan ulama Syiah di berbagai forum. Ini imbas dari sejarah yang panjang. Inilah wujud realitas yang dipenuhi kebencian dan dendam kesumat. Saya hanya ingin mengatakan bahwa siapa saja orangnya yang sudah mengenal madzhab Syiah, maka dengan mudah dia akan memahami sikap Syi'ah terhadap para sahabat, terutama terhadap para sahabat senior. "Dia menegaskan bahwa kebencian syiah kepada para sahabat Nabi itu sangat mudah ditemukan. Bukan suatu yang aneh, apalagi sebentuk konspirasi. Semuanya jelas dan terang benderang. Lebih lanjut ia mengatakan, "Saya sangat sedih ketika terjadi peristiwa di Beirut pada tahun 2008, pada saat pasukan Hizbulloh memasuki rumah-rumah Ahlu Sunnah sambil berteriak," Semoga Allah SWT melaknat tiga orang! "Tiga orang yang mereka maksudkan adalah Abu Bakar, Umar bin Khaththab dan Utsman bin Affan. Cerita ini saya dengar dari orang-orang yang bisa dipercaya, karena mereka menyaksikannya sendiri. "Fakta-fakta seperti ini (sikap syiah terhadap sahabat Nabi), kini tidak hanya lewat lisan si fulan yang jujur, tapi juga lewat tayangan-tayangan yang dapat dengan mudah kita temui di media-media internet seperti youtube. 

Kenyataannya, tidak hanya Syaikh Yusuf Al Qaradhawi yang kena tipu Syiah, ulama-ulama besar dari Al Azhar nasibnya hampir sama seperti dia. Lembaga taqrib di Al Azhar sudah lama non aktif karena banyak ditentang oleh para ulama besar Al Azhar sendiri seperti Syaikh Muhammad Arafah (anggota Hay'ah Kibar Ulama Azhar), Syaikh Hasanain Makhluf (mantan Mufti Agung Mesir), Syekh Gad elHaq Ali Gad elHaq mantan grand Syaikh al-Azhar, Dr. Abdul Mun'im An Nimr (mantan wakil Grand Syekh al-Azhar dan menteri wakaf Mesir), serta Syaikh Athiyyah Shaqr (ketua komisi fatwa al-Azhar) dan lain-lain. 

Karena terbukti terkuak taqiyahnya Al-Qummi dan tak sesuai harapan karena Abdul Husain al-Musawi salah satu penggerak motor Taqrib ternyata menerbitkan kitab al-Muraja'at isinya surat menyurat fiktif dia dengan yang diklaim sebagai Syaikh Al-Azhar yaitu Fadhilatu Syaikh Salim al-Bisyri, sehingga Syaikh Gad elHaq perintahkan Ulama Azhar untuk mentahqiq dan membantah buku fiktif tersebut. 

Ulama besar lainnya yang hampir saja kena tipu syiah adalah Prof. DR. Musthafa As Siba'i. Dia pernah memenuhi seruan ulama Syiah untuk mendamaikan antara Sunnah (Ahlussunnah wal Jama'ah) dengan Syiah.Syaikh As Siba'i menyambutnya dengan baik.Dia menyampaikan pentingnya ukhuwah dalam kuliah-kuliah, seminar maupun pada kesempatan diskusi akademik. 

Namun, Syaikh As Siba'i, kecewa berat. Ulama kenamaan Syiah, Abdul Husein, paska seruan, justru menulis kitab berisi caci maki Shahabat dan 'Aisyah. Dia pun memprotes keras kampanye ukhuwah Sunnah-Syiah pada saat itu.

Syarafudin Abdul Husen Musawi, jelas As Siba'i, tidak beri'tikad baik untuk berdamai dengan Ahlussunnah. Dia pun memutuskan untuk keluar dari seruan palsu tersebut. Kisah tersebut ditulis dalam mukaddimah kitabnya,al-Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri '. 

Dalam kasus tersebut, Syaikh Mustafa As Siba'i dikhianati oleh orang-orang Syiah. Ia pun sampai pada kesimpulan bahwa ajakan Syiah sebetulnya bukan ber-ukhwah dengan Ahlussunnah, namun sejatinya mengajak Sunni untuk menjadi Syiah. Yang menjadi renungan kita adalah, para ulama besar itu hampir atau sudah kena tipu syiah, bagaimana lagi dengan kita yang awam?

 Hasbunallah wani 'mal wakil

Senin, 25 Januari 2016

HADITS PALSU TENTANG 10 WASIAT RASULULLAH BUAT FATIMAH

HADITS PALSU: 10 WASIAT RASULULLAH BUAT FATIMAH

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


     Akhir-akhir ini beredar sebuah tulisan yang sangat menyentuh ketika dibaca. Tulisan yang berisikan 10 wasiat Rasulullah kepada anaknya Fatimah. Tulisan dan hadits tersebut sudah sangat menjamur di kalangan masyarakat.

Namun, benarkah hadits yang dibawakan oleh Abu Hurairah itu shahih? Bahkan ada yang mengatakan riwayatnya dibawakan oleh Abu Musa Al-'Asyari. Mari kita kaji hadits tersebut.

Suatu hari Rasulullah SAW datang mengunjungi anaknya Fatimah ra dan didapatinya sedang menangis. Maka bertanyalah Rasulullah

SAW: "Apakah yang membuat engkau menangis, wahai Fatimah? '

Fatimah menjawab, "Wahai ayahku, aku menangis karena kelelahan yang tidak terkira ketika menggiling tepung dan menyediakan kebutuhan rumah. Jika ayahanda menyuruh Imam Ali membeli seorang wanita suruhan, itu akan menjadi pemberian yang besar bagiku."

Mendengar kata-kata itu, hati Rasulullah ﷺ teriris sampai berlinang air mata beliau. Lalu beliau pun duduk dekat alat blender kemudian mengambil segenggam gandum dan melafazkan (basmalah).

Ketika Rasulullah ﷺ memasukkan gandum tersebut ke dalam alat penggiling maka bergeraklah alat itu dengan sendirinya sambil alat itu memuji Allah dalam bahasa yang sangat indah dan suara yang sangat merdu sehingga semuanya dikisar. Lalu beliau pun berkata, "Berhentilah kamu wahai alat blender" Ketika itu Allah telah membuat alat itu dapat berkata-kata. "Demi Allah yang mengantarmu dengan kebenaran sebagai seorang Rasul dan dengan berita sebagai orang yang dipercayakan. Aku tidak akan berhenti sebelum kau memberi jaminan dari Allah untuk menempatkan aku di dalam surga dan menjauhkan aku dari api neraka." Berkata Rasulullah SAW: "Kau adalah batu, namun kau takut pada api neraka" Alat penggiling menjawab, "Wahai Rasulullah, aku telah mendengar kata-kata ini dari Al Quran:" Wahai orang yang beriman, jauhilah dan anggota keluargamu dari api neraka yang pembakarnya terdiri dari manusia dari batu-batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, tidak mendurhakai terhadap apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. "

Maka Rasulullah pun mendoakan untuk keselamatan batu itu. Selesai berdoa turunlah malaikat Jibril dan berkata: "Wahai Muhammad, Tuhan yang untuknya segala pujian dan yang Maha Tinggi, mengirim salam dan penghormatan dan berpesan kepada engkau, beritahu batu itu berita gembira bahwa Allah telah menganugerahkan pada batu itu keselamatan dari api neraka dan meletakkannya di antara batu-batu surga di dalam mahligai Fatimah di mana ia akan bercahaya bagaikan matahari di alam ini. "

Lalu disampaikan berita itu. Baginda memandang kepada Fatimah lalu bersabda: "Wahai Fatimah, sekianya begitu kehendakAllah, blender ini akan bekerja setiap hari tetapi Allah ingin mencatat untukmu perbuatan baik dan meninggikan derajatmu karena tanggung jawabmu yang berat itu."

"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan keringat ketika membuat roti, Allah akan membangun tujuh parit di antara dirinya dengan api neraka, jarak di antara parit itu adalah sejauh langit dan bumi."

"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."

"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam benang yang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas tahta di hari akhirat."

"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatat baginya pahala seperti orang yang memberi makan seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang tidak berpakaian."

"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian-pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatat untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan yang jahat dan membuat dinnya terlihat berseri di mata orang-orang yang memperhatikan. " (Riwayat Abu Hurairah)

Hadits tersebut adalah batil bahkan palsu sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Manjid.

"Hadits ini dusta atas nama Nabi Shallallahu'alahi wa Sallah, tidak ditemukan riwayat tentang, tidak dapat menukil dan berbicara tentang hadits tersebut."

Namun, meskipun begitu kita tidak bisa menyangkal bahwa isi yang terkandung dalamnya ada yang benar. Tapi mengatasnamakan bahwa hadits tersebut adalah dari Rasulullah, ini merupakan kedustaan ​​yang sangat besar.

Memang benar bahwa Rasulullah pernah berwasiat kepada putrinya. Namun redaksinya berbeda dengan yang sudah tersebar di masyarakat. 

Adapun hadits yang shahih tentang wasiat Rasulullah kepada Fatimah adalah sebagai berikut. 

Dari Ali Radhiyallahu'anhu, Bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallah bersabda kepada anaknya -Fatimah- tatkala ia meminta seorang pembantu, "Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik dari pada seorang pembantu? Yaitu ketika kamu akan pergi tidur atau berbaring -Di kasur - bertakbirlah sebanyak 24 kali, bertasbihlah sebanyak 33, dan bertahmidlah sebanyak 33 kali. Itu semua jika kamu lakukan lebih baik dari pada seorang pembantu. " (HR. Bukhari dan Muslim). 

Wallahu'alam.


Oleh: Muhammad Husni Haikal


CARA MEMAHAMI NASH AL-QUR'AN DAN MEMBEDAKAN HADITS ASLI ATAU PALSU

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


CARA MEMAHAMI NASH AL-QUR'AN 


1. Memahami Ayat dengan Ayat


Menafsirkan satu ayat Qur’an dengan ayat Qur’an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Karena ada sebagian ayat Qur’an itu yang menafsirkan (baca, menerangkan) makna ayat-ayat yang lain. Contohnya ayat, yang artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak pernah merasa cemas dan tidak pula merasa bersedih hati.” (Yunus : 62)

Lafadz auliya’ (wali-wali), diterangkan/ditafsirkan dengan ayat berikutnya yang artinya : “Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (Yunus : 63)


Berdasarkan ayat di atas maka setiap orang yang benar-benar mentaati perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, maka mereka itu adalah para wali Allah. Tafsiran ini sekaligus sebagai bantahan orang-orang yang mempunyai anggapan, bahwa wali itu ialah orang yang mengetahui perkara-perkara yang gaib, memiliki kesaktian, di atas kuburnya terdapat bangunan kubah yang megah, atau keyakinan-keyakinan batil yang lain. Dalam hal ini, karamah bukan sebagai syarat untuk membuktikan orang itu wali atau bukan. Karena karamah itu bisa saja tampak bisa pula tidak.


Adapun hal-hal aneh yang ada pada diri sebagian orang-orang sufi dan orang-orang ahli bid’ah, adalah sihir, seperti yang sering terjadi pula pada orang-orang majusi di India dan lain sebagainya. Itu sama sekali bukan karamah, tetapi sihir seperti yang difirmankan Allah, artinya: “Terbayang kepada Musa, seolah-olah ia merayap cepat lantaran sihir mereka.” (Thaha: 66)


2. Memahami Ayat Al-Qur’an dengan Hadits Shahih


Menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan hadits shahih sangatlah urgen, bahkan harus. Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Shallallahu alaihi wasalam . Tidak lain supaya diterangkan maksudnya kepada semua manusia. Firman-Nya, artinya: “…Dan Kami turunkan Qur’an kepadamu (Muhammad) supaya kamu terangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka agar mereka pikirkan.” (An-Nahl : 44)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda, artinya: “Ketahuilah, aku sungguh telah diberi Al-Qur’an dan yang seperti Qur’an bersama-sama.” (HR. Abu Dawud)


Berikut contoh-contoh tafsirul ayat bil hadits:

*


Ayat yang artinya: “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (Surga) dan tambahannya.” (Yunus : 26)

Tambahan di sini menurut keterangan Rasulullah, ialah berupa kenikmatan melihat Allah. Beliau bersabda, artinya: “Lantas tirai itu terbuka sehingga mereka dapat melihat Tuhannya, itu lebih mereka sukai dari pada apa-apa yang diberikan kepada mereka.” Kemudian beliau membaca ayat ini : Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (Surga) dan tambahannya. ” (HR. Muslim).

*


Ketika turun ayat, yang artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukan iman mereka dengan kezhaliman….” (Al-An’am : 82)

Menurut Abdullah bin Mas’ud, para sahabat merasa keberatan karena-nya. Lantas merekapun bertanya, “Siapa di antara kami yang tidak menzalimi dirinya, ya Rasul?” Beliau jawab, “Bukan itu maksudnya. Tetapi yang dimaksud kezaliman di ayat itu adalah syirik. Tidakkah kalian mendengar/ucapan Lukman kepada putranya yang berbunyi: “Wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah. Karena perbuatan Syirik (menyekutukan Allah) itu sungguh suatu kezaliman yang sangatlah besar.” (HR. Muslim)


Dari ayat dan hadits itu dapat dipetik kesimpulan : Kezaliman itu urutan-nya bertingkat-tingkat. Perbuatan maksiat itu tidak disebut syirik. Orang yang tidak menyekutukan Allah, mendapat keamanan dan petunjuk.


3. Memahami Ayat dengan Pemahaman Sahabat


Merujuk kepada penafsiran para sahabat terhadap ayat-ayat Qur’an seperti Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud sangatlah penting sekali untuk mengetahui maksud suatu ayat. Karena, di samping senantiasa menyertai Rasulullah, mereka juga belajar langsung dari beliau. Berikut ini beberapa contoh tafsir dengan ucapan sahabat, tentang ayat yang artinya: “Yaitu Tuhan yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas ‘arsy.” (Thaha 5)


Al-Hafiz Ibnu Hajar di dalam Kitab Fathul Baari berkata, Menurut Ibnu Abbas dan para ahli tafsir lain, istawa itu maknanya irtafa’a (naik atau meninggi).


4. Harus Mengetahui Gramatika Bahasa Arab


Tidak diragukan lagi, untuk bisa memahami dan menafsiri ayat-ayat Qur’an, mengetahui gramatika bahasa Arab sangatlah urgen. Karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.

Firman Allah, artinya:

“Sungguh Kami turunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab supaya kamu memahami.” (Yusuf : 2)

Tanpa mengetahui bahasa Arab, tak mungkin bisa memahami makna ayat-ayat Qur’an. Sebagai contoh ayat: “tsummas tawaa ilas samaa’i”. Makna istawaa ini banyak diperselisihkan. Kaum Mu’tazilah mengartikannya menguasai dengan paksa. Ini jelas penafsiran yang salah. Tidak sesuai dengan bahasa Arab. Yang benar, menurut pendapat para ahli sunnah waljamaah, istawaa artinya ‘ala wa irtafa’a (meninggi dan naik). Karena Allah mensifati dirinya dengan Al-‘Ali (Maha Tinggi).


Anehnya, banyak orang penganut faham Mu’tazilah yang menafsiri lafaz istawa dengan istaula. Pemaknaan seperti ini banyak tersebar di dalam kitab-kitab tafsir, tauhid, dan ucapan-ucapan orang. Mereka jelas menging-kari ke-Maha Tinggian Allah yang jelas-jelas tercantum dalam ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits shahih, perkataan para sahabat dan para tabi’in, Mereka mengingkari bahasa Arab di mana Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa itu. Ibnu Qayyim berkata, Allah memerin-tahkan orang-orang Yahudi supaya mengucapkan “hitthotun” (bebaskan kami dari dosa), tapi mereka pelesetkan atau rubah menjadi “hinthotun” (biji gandum). Ini sama dengan kaum Mu’tazilah yang mengartikan istawa dengan arti istaula.


Contoh kedua, pentingnya Bahasa Arab dalam menafsiri suatu ayat, misalnya ayat yang artinya:

“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada ilah (yang haq) melainkan Allah…” (Muhammad: 19).

Ilah artinya al-ma’bud (yang disembah). Maka kalimat Laa ilaaha illallaah, artinya laa ma’buuda illallaah (tidak ada yang patut disembah kecuali Allah saja). Sesuatu yang disembah selain Allah itu banyak; orang-orang Hindu di India menyembah sapi. Pemeluk Nasrani menyembah Isa Al-Masih, tidak sedikit dari kaum Muslimin sangat disesalkan karena menyembah para wali dan berdo’a meminta sesuatu kepadanya. Padahal, dengan tegas Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata, artinya: “Doa itu ibadah”. (HR At-Tirmidzi).


Nah, karena sesuatu yang dijadikan sesembahan oleh manusia banyak macamnya, maka dalam menafsirkan ayat di atas mesti ditambah dengan kata haq sehingga maknanya menjadi Laa ma’buuda haqqon illallaah (tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah). Dengan begitu, semua sesembahan-sesembahan yang batil yakni selain Allah, keluar atau tidak masuk dalam kalimat tersebut. Dalilnya ialah ayat berikut, yang artinya: “Demikianlah, karena sesungguhnya Allah. Dialah yang haq. Dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah itulah yang batil.” (Luqman: 30).


Dengan diartikannya lafadz ilah menjadi al-ma’buud, maka jelaslah kekeliruan kebanyakan orang Islam yang berkeyakinan bahwa Allah ada di mana-mana dan mengingkari ketinggianNya di atas ‘Arsy dengan memakai dalil ayat berikut, yang artinya: “Dan Dialah Tuhan di langit dan Tuhan di bumi.” (Az-Zukhruf: 84).


Sekiranya mereka memahami arti ilah dengan benar, nisacaya mereka tidak memakai dalil ayat tersebut. Yang benar, seperti yang telah diterangkan di atas, al-ilah itu artinya: al-ma’buud sehingga ayat itu artinya menjadi : “Dan Dialah Tuhan ( yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi.”


Contoh ketiga, pentingnya mengetahu gramatika bahasa Arab untuk supaya bisa menafsiri ayat dengan benar, ialah mengetahui ungkapan kata akhir tapi didahulukan, dan kata depan tapi ditaruh di akhir kalimat. Sebagai contoh, firman iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. artinya: “Hanya kepadamu kami menyembah, dan hanya kepadamu pula kami memohon pertolongan.” (Al-Fatihah: 5).

Didahulukannya kata iyyaka atas kata kerja na’budu dan nasta’in , ialah untuk pembatas dan pengkhususan, maka maksudnya menjadi laa na’budu illaa iyyaaka walaa nasta’iinu illaa bika yaa Allaah, wanakhusshuka bil ‘ibaadah wal isti’aanah wahdaka. (kami tidak menyembah siapapaun kecuali hanya kepadaMu. Kami tidak mohon pertolongan kecuali hanya kepadaMu, ya Allah. Dan hanya kepadaMu saja kami beribadah serta memohon pertolongan).


5. Memahami Nash Al-Qur’an dengan Asbabun Nuzul


Mengetahui sababun nuzul (peristiwa yang melatari turunnya ayat) sangat membantu sekali dalam memahami Al-Qur’an dengan benar.

Sebagai contoh, ayat yang artinya: “Katakanlah: Panggillah mereka yang kamu anggap sebagai (Tuhan) selain Allah, mereka tidak akan memiliki kekuasaan untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak pula memindahkan-nya. Orang-orang yang mereka seru itu juga mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengha-rapkan rahmatNya, serta takut akan adzab-Nya. Karena adzab Tuhanmu itu sesuatu yang mesti ditakuti.” (Al-Israa': 56-57).


Ibnu Mas’ud berkata, segolongan manusia ada yang menyembah segolongan jin, lantas sekelompok jin itu masuk Islam. Karena yang lain tetap bersikukuh dengan peribadatannya, maka turunlah ayat: Orang-orang yang mereka seru itu juga mencari jalan kepada Tuhan mereka (Muttafaq ‘alaih).

Ayat itu sebagai bantahan terhadap orang-orang yang menyeru dan bertawassul kepada para nabi atau para wali. Tapi, sekiranya orang-orang itu bertawassul kepada keimanan dan kecintaan mereka kepada para nabi atau wali, tentu tawassul semacam itu boleh-boleh saja.


Demikian penjelasan Muhammad Ibn Jamil Zainu dalam Kitab kaifa Nafhamul Qur’an. (Dept. Ilmiyah/alsofwah)



CARA MEMBEDAKAN HADITS ASLI DENGAN YANG PALSU


Perbedaan antara hadist shahih dengan hadist palsu memang sangat tipis. Bahkan keduanya acapkali sulit dibedakan. Bahkan telah banyak hadist-hadist yang sebenarnya palsu, dianggap dan diyakini sebagai hadist shahih, sehingga dijadikan sebagai pegangan (sumber) ajaran. 

Namun demikian, memilah hadist shahih dan palsu bukan berarti tidak bisa dilakukan. Para pakar hadist telah memberikan rambu-rambu yang dapat digunakan untuk memihak (menyeleksi) antara hadist shahih dan hadist yang dianggap palsu. Palsu dan tidaknya sebuah hadist, seperti yang ditulis oleh Dr. Muhammad ‘Ajaj al-Khatib, bisa dilihat dari dua aspek, yaitu aspek sanad dan aspek matan 

1. Aspek Sanad 

1. Perawi yang mengakui kedustaannya, seperti yang dilakukan oleh Abdul Karim al-Wadhdha’. Maka hadist-hadist yang diriwayatkan oleh orang ini layak dimasukkan dalam katagori hadist-hadist palsu. 
2. Seseorang yang meriwayatkan hadist dari seseorang yang tidak jelas sumbernya. Misalnya ia meriwayakan sebuah hadist dari seseorang yang tidak pernah ketema, sementara ia menggunakan redaksi yang menunjukkan bahwa ia mendengar dan menatap, atau meriwayatkan dari seorang guru di suatu tempat, padah ia belum pernah ke tempat itu, dan atau meriwayatkan dari seorang guru, padahal guru tersebut telah wafat sebelum ia lahir. 
3. Perawi yang memang dikenal sebagai pendusta dalam meriwayatkan suatu hadist, kemudian ia meriwayatkan hadist seorang diri, dan tidak ada perawi tsiqah yang meriwayatkannya 

2. Apek Matan 

a. Kejanggalan redaksi hadist yang diriwayatkan, apabila dirasa tidak mencerminkan sabda yang datang dari Nabi. 

b. Kekacauan makna hadist. Misalnya hadist-hadist yang memiliki unsure dusta, karena tidak sesuai dengan akal sehat, seperti ungkapan yang berbunyi : “terong merupakan obat segala penyakit”

c. Bertentangan dengan teks-teks al-Qur’an dan Sunah 

d. Setiap hadist yang mendakwakan kesepakatan sahabat untuk menyembunyikan sesuatu dan tidak menyebarkannya. 

e. Hadist yang tidak memiliki relevansi dengan realitas histories pada masa Nabi. 

f. Hadist yang memiliki keterkaitan erat dengan latar belakang seorang rawi, misalnya perawinya termasuk figure sangat ekstrem terhadap aliran tertentu. 

g. Hadist tersebut memuan kandungan sesuatu yang luar biasa, tetapi hanya diriwayatkan oleh satu orang. 

Re-Evaluasi Hadist : Mewaspadai Hadist Palsu 

Pada bagian ini penulis menganggap penting untuk menjadikan masalah hadist palsu sebagai masalah yang serius untuk terus dikaji dan diteliti, karena tidak menutup kemungkinan hadist-hadist palsu masih tetap ada dan lepas dari penelitian yang telah dihasilkan oleh kalangan ulama hadist, terutama hadist-hadist yang memiliki kaitan dengan masalah keagamaan (fadla’ilul a’mal). Hadist-hadist semacam ini, sangat mengesankan memang berasal dari Nabi, karena menggunakan materi yang akrab dengan apa yang menjadi kecenderungan umat Islam, sehingga bisa jadi akan mudah dianggap sebagai hadist asli, padahal sebenarnya termasuk hadist palsu, tanpa sepengetahuan umat Islam. 

Dalam konteks ini, untuk mengantisipasi kenyataan itu, menurut hemat penulis perlu dilakukan re-evaluasi terhadap posisi hadist yang terdapat dalam beberapa kitab hadist, termasuk dalam hadist yang dikumpulkan oleh imam Bukhari dan imam Muslim. Sebab, tidak menutup kemungkinan dalam kitab tersebut, masih terdapat hadist-hadist yang perlu mendapatkan koreksi dan penelitian lebih serius dari umat Islam. Artinya, sekalipun dalam kitab hadist Bukhari dan kitab Muslim diyakini sebagai kumpulan hadist paling sahih karena pendekatan penelitian yang dianggap lebih akurat dan berhati-hati, tetapi meletatkan keduanya sebagai hasil usaha manusia yang tidak menutup kemungkinan memunculkan kesalahan, layak terjadi. 

Re-evaluasi secara kritis mutlak harus dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan hadist-hadist agar tetap searah dengan apa yang dikatakan, dilakukan dan yang ditetapkan oleh Rasulullah dan al-Qur’an. Re-evaluasi tersebut bisa dilakukan dalam beberapa hal penting : 

Pertama, evaluasi kritis terhadap sanad dan rijalul hadist hadist. Aspek ini telah menjadi mainstream penelitian para ulama hadist, sehingga melahirkan klasifikasi bentuk hadist, baik sahih, dha’if, hasan dan lain sebagainya. Sanad dan rawil hadist tetap harus menjadi obyek kritik, terutama menyangkut latar belakang dan sosio cultural seorang periwayat hadist, karena tidak menutup kemungkinan seorang periwayat hadist yang sudah dinyatakan sebagai perawi tanpa cela oleh para ulama, masih menyisakan satu masalah serius yang harus dikaji lebih obyektif lagi, misalnya posisi Abu Hurairah sebagai salah seorang periwayat hadist yang cukup spektakuler. Sebab, dalam kemelut konfilik politik umat Islam pada masa-masa Mu’awiyah, Abu Hurairah dianggap menjadi salah seorang bagian penting dalam gerakan politik yang dilakukan oleh Mu’awiyah dan dianggap sebagai pereka-perekayasa hadist (palsu) untuk menyudutkan Ali, demi kepentingan kubu Mu’awiyah.[22]

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH HASAD

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


➖"Kebanyakan orang yang meninggal dari umatku setelah qadha 'dan qadar Allah karena sebab' ain".

Hadits ini di hasankan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari dan Syeikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah.

Rasulullah bersabda "'Ain dapat menyebabkan seseorang masuk kubur (meninggal) dan dapat menyebabkan seekor unta masuk tungku". 

📚(Shahih Al-Jami').

Rasulullah bersabda:

العين حق و يحضرها الشيطان و حسد ابن آدم

"Penyakit 'ain (kena mata) adalah benar, disertai setan dan hasad anak Adam".

Asal hadits ini dalam Shahih Bukhari dan lain diriwayatkan oleh Ahmad.

Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa pada setiap orang ada setan-setan dari bangsa jin yang selalu mengawasi untuk menyakitinya. Demikian juga setiap orang bisa menjadi sasaran hasad sehingga tidak ada seorangpun yang selamat dari 'ain kecuali orang yang Allah melindunginya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hasad adalah salah satu penyakit di antara penyakit-penyakit hati.Penyakit ini umum, yang mana tidak ada orang selamat darinya kecuali sedikit di antara manusia, sehingga dikatakan, "Tidak ada jasad yang lepas dari penyakit hasad, akan tetapi seorang pencela menampakkannya sedangkan seorang mulia menyembunyikannya".

 Hasan Bashri pernah ditanya, "Apakah seorang mukmin memiliki penyakit hasad?".

Dia menjawab, "Apakah kamu lupa dengan saudara-saudara Yusuf?

"Akan tetapi tahanlah hasad tersebut di dalam dadamu, sesungguhnya hasad tersebut tidak akan memudharatkanmu selama kamu tidak menampakkannya dengan tanganmu atau lisanmu".📚(Kitab As-Suluk karya Ibnu Taimiyah).

Ibnu Hajar berkata dalam menjelaskan hadits'Penyakit' ain (kena mata) adalah benar ', "

Hal ini kadang membingungkan sebagian manusia, mereka berkata, 'Bagaimana' ain bekerja dari jauh sehingga bisa memudharatkan orang yang dilihat '.Banyak orang yang menderita sakit dan kekuatan tubuhnya melemah hanya karena alasan di pandang, semua ini karena apa yang Allah ciptakan di dalam ruh (ruh setan) dari pengaruh dan karena sangat besarnya keterkaitannya dengan mata, maka dinasabkan kepada mata. Sebenarnya yang mempengaruhi bukan mata akan tetapi pengaruhnya dari ruh. Pandangan yang keluar dari mata orang yang melihat adalah anak panah secara maknawi, ketika mengenai tubuh orang yang tidak ada pelindungnya akan mempengaruhinya, jika ada pelindungnya, panah tersebut tidak dapat menembus bahkan di kembalikan kepada pemiliknya sebagaimana panah sebenarnya. 📚(Fathul Bari 10 / 212).

Jadi yang keluar dari 'ain adalah sifat yaitu racun lisan (kata) dengan dalil bahwa seorang buta bisa menimpakan penyakit' ain kepada orang lain.Kemudian setan yang menanti-nanti pensifatan yang tidak disertai nama Allah padanya mengambilnya dan memberikan pengaruh pada tubuh orang yang dihasadi (dengan izin Allah) jika dia tidak memiliki perlindungan diri.

Maka hendaknya diketahui bahwa setiap orang meskipun dapat memudharatkan orang lain dengan izin Allah dengan mensifati orang lain dengan suatu sifat tanpa menyebut nama Allah, akan tetapi perbuatan ini haram karena termasuk racun kata yang dilarang. Ibnu Hajar berkata, "Sesungguhnya 'ain bisa terjadi karena kagum dan tanpa ada hasad dan bisa berasal dari orang yang mencintai orang lain tersebut atau dapat berasal dari orang saleh. Orang yang kagum kepada sesuatu hendaknya mendoakan orang yang dia kagumi dengan barakah sehingga ini menjadi ruqyah ". 📚(Fathul Bari (10/215).

Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah bin Sahl bin Hanif mengatakan, "Bapakku Sahl bin Hanif mandi di Kharrar (lembah di Madinah) dengan melepaskan jubahnya sedangkan 'Amir bin Rabi'ah melihatnya.Sahl bin Hanif seorang yang sangat putih dan bersih kulitnya, maka 'Amir berkata,' Aku belum pernah melihat seperti hari ini, aku belum pernah melihat kulit seperti kulit gadis pingitan '. Maka Sahl bin Hanif sakit panas di tempatnya dan semakin keras sakitnya.Maka Rasulullah diberitahu akan sakitnya Sahl.Dikatakan kepada Rasulullah bahwa Sahl tidak bisa mengangkat kepalanya. Rasulullah berkata, "Apakahkamu menuduh seseorang?". Mereka menjawab, "'Amir bin Rabi'ah". Maka Rasulullah memanggil 'Amir bin Rabi'ah dan memarahinya, "Kenapa salah seorang di antara kalmu membunuh saudaranya ?. Kenapa kamu tidak mendoakannya dengan barakah ?.Mandilah untuknya! ". Maka 'Amir membasuh wajahnya, kedua tangannya, kedua sikunya, kedua lututnya, ujung kedua kakinya, sarungnya bagian dalam pada sebuah bejana kemudian diguyurkan ke Sahl dari belakang tubuhnya maka sembuhnya Sahl seketika itu juga ". 📚(Shahih Al-Jami ': 3908).

Manfaat hadits:

1- Ketika 'Amir mensifati Sahl dengan tanpa menyebut nama Allah, maka setan mengambil peran untuk menyakiti Sahl dengan pensifatan ini.

2- Berdzikir dengan menyebut nama Allah atu mendoakan barakah bisa menghalangi gangguan jin pada orang yang dilihat.

3- Rasulullah memerintahkan 'Amir untuk mandi. Ibnu Al-Qoyyim mengatakan, "Sesungguhnya lipatan-lipatan tubuh dan ujung-ujung tubuh dan sarung bagian dalam, ini adalah tempat-tempat khusus bagi ruh-ruh setan". (Zad Al-Ma'ad: 4/163). Tujuannya karena setiap orang memiliki bebauan dan keringat yang berbeda dengan orang lain, ini dapat diketahui oleh anjing dan setan yang berangkat dari orang yang menimpakan 'ain juga mengetahui ini. Maka ketika diambil keringatnya atau air ludahnya kemudian digunakan untuk memandikan atau diminumkan kepada orang yang kena 'ain ketika gangguannya pada perutnya, maka setan tersebut akan menjauhi orang yang kena' ain ini karena setan tersebut terikat dengan sifat kekaguman orang yang menimpakan 'ain. Maka seolah-olah orang yang menimpakan 'ain tersebut telah mengalahkan setan dengan masuknya keringatnya ke dalam tubuh orang yang terkena' ain sehingga ketika itu juga setan tersebut terlepas keluar dari tubuh orang yang kena 'ain.

4- Dalam hadits disebutkan air bekas basuhan 'Amir diguyurkan ke Sahl dari belakang tubuhnya, maksudnya adalah diguyurkan di tempat penglihatan orang yang menimpakan' ain. Karena setan yang menyakiti Sahl karena sifat (ucapan) sangat putihnya kulit Sahl maka ini umum untuk seluruh tubuhnya sehingga air tersebut diguyurkan dari atas kepalanya agar tentang seluruh tubuhnya yang terkena 'ain.Seandainya orang yang terkena 'ain karena disifati banyak makan sehingga perutnya sakit maka keringat atau air liur tersebut harus sampai ke dalam perutnya karena di dalam perutlah tempat terkena' ain.

5- Dalam riwayat lain Rasulullah memukul dada Sahl dan berkata, "Ya Allah hilangkan darinya panas, dingin dan pengaruh'ain". Ini dalil yang jelas bahwa 'ain diikuti oleh setan dan mengganggu anggota tubuh orang yang kena' ain sehingga menimpa korban 'ain dari sempit di dada -karena ditekan setan. Di antara tanda gangguan syaitan sebagaimana dalam hadits: punggung panas, ujung-ujung tubuh dingin, tubuh lemah disertai dengan rasa sempit di dada yang sering mengeluh, pesimis dan mudah emosi.

6- Ketika orang yang terkena 'ain tidak menuduh seseorang (tidak bisa menduga) yang menimpakan kepadanya' ain maka disyariatkan untuk dibacakan ruqyah.

Cara menjaga diri dari penyakit 'ain:

1- Seorang muslim menjaga perintah Allah dengan menjalankan perintah-Nya seperti shalat lima waktu berjamaah, berbakti kepada kedua orang tua, solat sunat, puasa sunat, membaca Al-Qur'an dan lain-lainnya. Menjauhkan diri dari larangan Allah, seperti tidak melihat sesuatu yang haram, meninggalkan musik dan lain-lainnya.

Rasulullah saw bersabda, "Jagalah (perintah) Allah niscaya Allah akan menjagamu".

2- Memperbanyak dzikir yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan berdzikir di setiap waktu seperti dzikir setelah shalat lima waktu, dzikir pagi dan petang, dzikir akan tidur, dzikir bangun tidur dan lain-lainnya.

Praktek untuk mengangkat musibah (sakit 'ain) dengan izin Allah:

1- Yakin dan berbaik sangka kepada Allah ketika diruqyah dan jangan hanya sekedar mencoba-coba berobat dengan Al-Qur'an akan tetapi harus yakin bahwa di dalam Al-Qur'an ada obat.

Allah berfirman: "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selainkerugian". (QS. Al-Isra ': 82).

2- Mengagungkan Allah, kembali dan taubat kepada-Nya serta berdoa kepada-Nya. Dialah satu-satunya Pemberi kesembuhan. Jika engkau meruqyah dirimu sendiri, ini lebih utama dari pada diruqyah orang lain.

3- Berbuat baik kepada orang lain dan bersedekah.

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa menghilangkan musibah yang menimpa seorang mukmin dari musibah dunia, Allah akan menghilangkan untuknya musibah dari musibah akhirat. Barangsiapa yang memberikan fasilitas kepada seorang yang kesulitan, Allah akan memberikan fasilitas kepadanya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba tersebut mau menolong saudaranya ".Diriwayatkan oleh Muslim. Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah, Rasulullah bersabda, "Obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah". (Shahih Al-Jami ': 2358).

Hubungan antara 'ain dengan sihir

Ketika Allah berfirman dalam surat Al-Falaq:

"Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki". (QS. Al-Falaq: 4-5). Allah menggabungkan antara sihir dan hasad. Ini mengisyaratkan adanya hubungan antara keduanya yaitu bahwa seorang penyihir menghembuskan pada buhul dari rambut atau kuku yang digunakan untuk mengikat setan yang akan menyakiti orang yang disihir. Sedangkan seorang yang hasad mengikat setan dengan sifat kekaguman yang tidak disebutkan nama Allah padanya untuk menyakiti orang yang dikenai 'ain. Keduanya bisa memudharatkan dan keduanya sama dalam menimbulkan pengaruh sakit akan tetapi berbeda dalam sarananya.

* Allah berfirman: "Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki". (QS. Al-Falaq: 4-5).

Kenapa wanita-wanita tukang sihir dima'rifatkan dandinakirahkan apa yang sebelumnya dan setelahnya ?.Karena setiap wanita penyihir memiliki kejahatan adapun setiap malam dan setiap pendengki tidak memiliki kejahatan.

* Orang-orang awam mengatakan, "Ketika orang yang menimpakan 'ain mengetahui bahwa keringat atau air liurnya diambil maka bekas tubuhnya ini tidak akan bermanfaat. 

20 RUMAH YANG TIDAK AKAN DIMASUKI MALAIKAT RAHMAT DAN 7 GOLONGAN ORANG YG MENDAPAT PERLINDUNGAN ALLAH

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" 20 RUMAH YANG TIDAK AKAN DIMASUKI MALAIKAT RAHMAT DAN 
7 GOLONGAN ORANG YG MENDAPAT PERLINDUNGAN ALLAH "
 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ➖ ➖ ➖ ➖ 


20 RUMAH YANG TIDAK AKAN DIMASUKI MALAIKAT RAHMAT 



🏠 Rasulullah menjelaskan dalam banyak hadits tentang rumah-rumah tertentu yang tidak akan dimasuki Malaikat Rahmat. Di antaranya adalah hadits-hadits berikut ini:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةُ تَمَاثِيلَ

➖Aku (Abu Thalhah) mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Malaikat (rahmat) tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada anjing dan (atau) gambar patung” 
📙(HR. Bukhari)

عَنْ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ

➖Dari Abu Thalhah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Sesungguhnya malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar”
📙(HR. Muslim)

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَلَائِكَةُ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ وَلَا كَلْبٌ وَلَا جُنُبٌ

➖Dari Ali bin Abu Thalib dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Malaikat (rahmat) tidak masuk rumah yang padanya terdapat gambar dan anjing serta orang yang junub” 
📙(HR. An Nasa’i)

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ

➖Dari Ali bin Abu Thalib dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:“Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar” 
📙(HR. Ibnu Majah)

🏠 Berdasarkan hadits-hadits tersebut, ada sejumlah rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat yaitu:

1️⃣. Rumah yang di dalamnya ada gambar/lukisan makhluk bernyawa
2️⃣. Rumah yang di dalamnya ada anjing.
3️⃣. Rumah yang penghuninya junub alias biasa tidak mandi/bersuci dari junub.
4️⃣. Rumah yang di dalamnya ada patung.

🏠 Selain 4 rumah tersebut, dalam buku Rumah yang Tidak Dimasuki oleh Malaikat, Abu Hudzaifah Ibrahim bin Muhammad menambahkan rumah-rumah lainnya yang tidak dimasuki oleh Malaikat Rahmat yaitu:

1️⃣. Rumah orang yang memutuskan silaturahim
2️⃣. Rumah orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya
3️⃣. Rumah orang yang memakan harta anak yatim
4️⃣. Rumah orang yang memakan riba
5️⃣. Rumah yang di dalamnya tidak disebutkan Asma Allah
6️⃣. Rumah yang tidak ada shalawat di dalamnya dan lebih mementingkan hawa nafsu
7️⃣. Rumah yang di dalamnya banyak caci maki dan laknat
8️⃣. Rumah yang di dalamnya ada alunan lagu selain dzikir
9️⃣. Rumah yang di dalamnya ada lonceng
🔟. Rumah yang digunakan minum khamr
1️⃣1️⃣. Rumah yang ditempati perjudian dan sajian berhala
1️⃣2️⃣. Rumah yang di dalamnya ada syirik dan mantra-mantra
1️⃣3️⃣. Rumah yang di dalamnya ada bau tidak sedap atau penghuni laki-lakinya melumuri tubuh dengan kunyit
1️⃣4️⃣. Rumah yang penghuninya hidup boros
1️⃣5️⃣. Rumah yang penghuninya terus menerus melakukan kedurhakaan
1️⃣6️⃣. Rumah yang digunakan untuk kekejian, atau dosa besar




7 GOLONGAN ORANG YG MENDAPAT PERLINDUNGAN ALLAH 


🌀 Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW, sabdanya:
➖"Allah Subhanahu wata'ala akan memberikan naungan kepada tujuh jenis orang pada hari kiamat, dimana tidak ada naungan ketika itu kecuali naungan Allah.

1️⃣. SATU, Imam (pemimpin, kepala pemerintahan) yang adil.

2️⃣. DUA, Pemuda yang terdidik atau terlatih sejak kecil dalam menyembah Allah.

3️⃣. TIGA, Seorang yang hatinya tergantung di masjid. 

4️⃣. EMPAT, Dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah.

5️⃣. LIMA, Seorang laki-laki yang dirayu untuk berbuat mesum oleh wanita bangsawan yang cantik, lantas ia menolah dengan berkata halus, "Aku takut kepada Allah".

6️⃣. ENAM, Seorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan tangan kanannya.

7️⃣. TUJUH, Seorang yang mengingat Allah waktu bersunyi-sunyi, lantas melelehlah air matanya.

📙 (HR Bukhari 376) 


🏠 Wallahu a’lam bish shawab.
      Semoga bermanfaat
      Barakallaahu fiikum