Rabu, 09 Desember 2020

KISAH KAROMAH SAHABAT: UTSMAN BIN AFFAN RADHIALLAHU’ANHU

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"KISAH KAROMAH SAHABAT: UTSMAN BIN AFFAN RADHIALLAHU’ANHU"

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


#KISAH_1


๐Ÿ“šDalam kitab Al-Thabaqat, Taj al-Subki menceritakan bahwa ada seorang laki-laki bertamu kepada ‘Utsman. 

Laki-laki tersebut baru saja bertemu dengan seorang perempuan di tengah jalan, lalu ia menghayalkannya. 


๐Ÿ”ต ‘Utsman berkata kepada laki-laki itu, 

➖ “Aku melihat ada bekas zina di matamu.”

 Laki-laki itu bertanya,

➖ “Apakah wahyu masih diturunkan setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam wafat?” 

`Utsman menjawab, 

➖ “Tidak, ini adalah firasat seorang mukmin.”


 `Utsman radhiyallahu’anhu mengatakan hal tersebut untuk mendidik dan menegur laki-laki itu agar tidak mengulangi apa yang telah dilakukannya.


๐Ÿ”ต Selanjutnya Taj al-Subki menjelaskan bahwa bila seseorang hatinya jernih, maka ia akan melihat dengan nur Allah, sehingga ia bisa mengetahui apakah yang dilihatnya itu kotor atau bersih. Maqam orang-orang seperti itu berbeda-beda. Ada yang mengetahui bahwa yang dilihatnya itu kotor tetapi ia tidak mengetahui sebabnya. Ada yang maqamnya lebih tinggi karena mengetahui sebab kotornya, seperti ‘Utsman. 

Ketika ada seorang laki-laki datang kepadanya, `Utsman dapat melihat bahwa hati orang itu kotor dan mengetahui sebabnya yakni karena menghayalkan seorang perempuan.


๐Ÿ”ต Semakin lama, kemaksiatan yang dilakukan membuat hati semakin kotor dan ternoda, sehingga membuat hati menjadi gelap dan menutup pintu-pintu cahaya, lalu hati menjadi mati, dan tidak ada jalan lagi untuk bertobat, seperti dinyatakan dalam firman Nya, 

➖ Dan hati mereka telah dikunci mati, sehingga mereka tidak mengetahui kebahagiaan beriman dan berjihad. 

๐Ÿ“–(QS Al Taubah [9]: 87)


๐Ÿ”ต Sekecil apa pun kemaksiatan akan membuat hati kotor sesuai kadar kemaksiatan itu. Kotoran itu bisa dibersihkan dengan memohon ampun (istighfar) atau perbuatan-perbuatan lain yang dapat menghilangkannya. Hal tersebut hanya diketahui oleh orang yang memiliki mata batin yang tajam seperti ‘Utsman bin `Affan, sehingga ia bisa mengetahui kotoran hati meskipun kecil, karena menghayalkan seorang perempuan merupakan dosa yang paling ringan, `Utsman dapat melihat kotoran hati itu dan mengetahui sebabnya. 


๐Ÿ”ต Ini adalah maqam paling tinggi di antara maqam-maqam lainnya. Apabila dosa kecil ditambah dosa kecil lainnya, maka akan bertambah pula kekotoran hatinya, dan apabila dosa itu semakin banyak maka akan membuat hatinya gelap. Orang yang memiliki mata hati akan mampu melihat hal ini. Apabila kita bertemu dengan orang yang penuh dosa sampai gelap hatinya, tetapi kita tidak mampu mengetahui hal tersebut, berarti dalam hati kita masih ada penghalang yang membuat kita tidak mampu melihat hal tersebut, karena orang yang mata hatinya jernih dan tajam pasti akan mampu melihat dosa-dosa orang tersebut.


#KISAH_2


๐Ÿ”ต Ibnu `Umar radhiyallahu’anhu menceritakan bahwa Jahjah al- Ghifari mendekati ‘Utsman radhiyallahu’anhu yang sedang berada di atas mimbar. 

Jahjah merebut tongkat ‘Utsman, lalu mematahkannya. Belum lewat setahun, Allah menimpakan penyakit yang menggerogoti tangan Jahjah, hingga merenggut kematiannya.

๐Ÿ“š (Riwayat Al-Barudi dan Ibnu Sakan)


๐Ÿ”ต Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Jahjah al- Ghifari mendekati `Utsman yang sedang berkhutbah, merebut tongkat dari tangan `Utsman, dan meletakkan di atas lututnya, lalu mematahkannya. Orang-orang menjerit. Allah lalu menimpakan penyakit pada lutut Jahjah dan tidak sampai setahun ia meninggal. 

๐Ÿ“š(Riwayat Ibnu Sakan dari Falih bin Sulaiman yang saya kemukakan dalam kitab Hujjatullah `ala al-Alamin)


#KISAH_3


๐Ÿ”ต Diceritakan bahwa Abdullah bin Salam mendatangi `Utsman yang sedang dikurung dalam tahanan untuk mengucapkan salam kepadanya.


 ‘Utsman bercerita,

➖ “Selamat datang saudaraku. Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam ventilasi kecil ini. Rasulullah bertanya, “Utsman, apakah mereka mengurungmu?’ Aku menjawab, `Ya.’ Lalu beliau memberikan seember air kepadaku dan aku meminumnya sampai puas. Rasulullah berkata lagi, `Kalau kau mau bebas.niscaya engkau akan bebas, dan kalau kau mau makan bersama kami mari ikut kami.’ Kemudian aku memilih makan bersama mereka.” 


Pada hari itu juga, `Utsman terbunuh.


๐Ÿ”ต Menurut Jalaluddin al-Suyuthi, kisah ini adalah kisah masyhur yang diriwayatkan dalam kitab- kitab hadis dengan beberapa sanad berbeda, termasuk jalur sanad Harits bin Abi Usamah. 

Menurut Ibnu Bathis, apa yang dialami ‘Utsman adalah mimpi pada saat terjaga sehingga bisa dianggap karamah. Karena semua orang bisa bermimpi ketika tidur, maka mimpi ketika tidur tidak termasuk kejadian luar biasa yang bisa dianggap sebagai karamah. Hal ini disepakati oleh orang yang mengingkari karamah para wali. 

๐Ÿ“š(Dikutip dalam Tabaqat al-Munawi dari kitab Itsbat al-Karamah karya Ibnu Bathis)

Selasa, 08 Desember 2020

KISAH KAROMAH SAHABAT: UMAR BIN KHATTAB RADHIALLAHU’ANHU

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KISAH KAROMAH SAHABAT: UMAR BIN KHATTAB RADHIALLAHU’ANHU "

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


#KISAH_1


✴️ Ibnu Abi Dunya meriwayatkan bahwa ketika `Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu melewati pemakaman Baqi’, ia mengucapkan salam,

➖ “Semoga keselamatan dilimpahkan padamu, hai para penghuni kubur. Kukabarkan bahwa istri kalian sudah menikah lagi, rumah kalian sudah ditempati, kekayaan kalian sudah dibagi.” 

Kemudian ada suara tanpa rupa menyahut,

➖ “Hai `Umar bin Khattab, kukabarkan juga bahwa kami telah mendapatkan balasan atas kewajiban yang telah kami lakukan, keuntungan atas harta yang yang telah kami dermakan, dan penyesalan atas kebaikan yang kami tinggalkan.” 

๐Ÿ“š(Dikemukakan dalam bab tentang kubur)


✴️ Yahya bin Ayyub al-Khaza’i menceritakan bahwa `Umar bin Khattab mendatangi makam seorang pemuda lalu memanggilnya,

➖ “Hai Fulan! Dan orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya, akan mendapat dua surga (QS Al-Ralunan [55]: 46). 

Dari liang kubur pemuda itu, terdengar jawaban,

➖ “Hai ‘Umar, Tuhanku telah memberikan dua surga itu kepadaku dua kali di dalam surga.” 

๐Ÿ“š(Riwayat Ibnu ‘Asakir)


#KISAH_2


✴️ Al Taj al-Subki mengemukakan bahwa salah satu karamah Khalifah ‘Umar al-Faruq radhiyallahu’anhu dikemukakan dalam sabda Nabi yang berbunyi, 

➖ “Di antara umat- umat sebelum kalian, ada orang-orang yang menjadi legenda. Jika orang seperti itu ada di antara umatku, dialah ‘Umar.”


#KISAH_3


✴️ Diceritakan bahwa `Umar bin Khattab 

 mengangkat Sariyah bin Zanim al-Khalji sebagai pemimpin salah satu angkatan perang kaum muslimin untuk menycrang Persia. 

Di Gerbang Nihawan, Sariyah dan pasukannya terdesak karena jumlah pasukan musuh yang sangat banyak, sehingga pasukan muslim hampir kalah. Sementara di Madinah, `Umar naik ke atas mimbar dan berkhutbah. 

Di tengah-tengah khutbahnya, ‘Umar berseru dengan suara lantang,

➖ “Hai Sariyah, berlindunglah ke gunung. Barangsiapa menyuruh serigala untuk menggembalakan kambing, maka ia telah berlaku zalim!” 


Allah membuat Sariyah dan seluruh pasukannya yang ada di Gerbang Nihawan dapat mendengar suara `Umar di Madinah. Maka pasukan muslimin berlindung ke gunung, dan berkata,

➖ “Itu suara Khalifah `Umar.” 

Akhirnya mereka selamat dan memperoleh kemenangan.


✴️ Al Taj al-Subki menjelaskan bahwa ayahnya (Taqiyuddin al-Subki) menambahkan cerita di atas. Pada saat itu, Ali menghadiri khutbah `Umar lalu ia ditanya,

➖ “Apa maksud perkataan Khalifah `Umar barusan dan di mana Sariyah sekarang?”

 Ali menjawab, 

➖ “‘Doakan saja Sariyah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.”

Dan setelah kejadian yang dialami Sariyah dan pasukannya diketahui umat muslimin di Madinah, maksud perkataan `Umar di tengah-tengah khutbahnya tersebut menjadi jelas


✴️ Menurut al Taj al-Subki, `Umar r.a. tidak bermaksud menunjukkan karamahnya ini, Allah-lah yang menampakkan karamahnya, sehingga pasukan muslimin di Nihawan dapat melihatnya dengan mata telanjang, seolah-olah `Umar menampakkan diri secara nyata di hadapan mereka dan meninggalkan majelisnya di Madinah sementara seluruh panca indranya merasakan bahaya yang menimpa pasukan muslimin di Nihawan. 

Sariyah berbicara dengan `Umar seperti dengan orang yang ada bersamanya, baik `Umar benar-benar bersamanya secara nyata atau seolah-olah bersamanya. Para wali Allah terkadang mengetahui hal-hal luar biasa yang dikeluarkan oleh Allah melalui lisan mereka dan terkadang tidak mengetahuinya. Kedua hal tersebut adalah karamah.


#KISAH_4


๐Ÿ“šDalam kitab al-Syamil, Imain al-Haramain menceritakan Karamah ‘Umar yang tampak ketika terjadi gempa bumi pada masa pemerintahannya. 

Ketika itu, ‘Umar malah mengucapkan pujian dan sanjungan kepada Allah, padahal bumi bergoncang begitu menakutkan. 

Kemudian `Umar memukul bumi dengan kantong tempat susu sambil berkata,

➖ “Tenanglah kau bumi, bukankah aku telah berlaku adil kepadamu.”

 Bumi kembali tenang saat itu juga. 


✴️ Menurut Imam al-Haramain, pada hakikatnya `Umar r.a. adalah amirul mukminin secara lahir dan batin juga sebagai khalifah Allah bagi bumi-Nya dan bagi penduduk bumi-Nya, sehingga `Umar mampu memerintahkan dan menghentikan gerakan bumi, sebagaimana ia menegur kesalahan-kesalahan penduduk bumi.


#KISAH_5


✴️ Imam al-Haramain juga mengemukakan kisah tentang sungai Nil dalam kaitannya dengan karamah ‘Umar. 

Pada masa jahiliyah, sungai Nil tidak mengalir sehingga setiap tahun dilemparlah tumbal berupa seorang perawan ke dalam sungai tersebut. Ketika Islam datang, sungai Nil yang seharusnya sudah mengalir, tenyata tidak mengalir.


✴️ Penduduk Mesir kemudian mendatangi Amr bin Ash dan melaporkan bahwa sungai Nil kering sehingga diberi tumbal dengan melempar seorang perawan yang dilengkapi dengan perhiasan dan pakaian terbaiknya. Kemudian Amr bin Ash radhiyallahu’anhu berkata kepada mereka,

➖ “Sesungguhnya hal ini tidak boleh dilakukan karena Islam telah menghapus tradisi tersebut.” 


✴️ Maka penduduk Mesir bertahan selama tiga bulan dengan tidak mengalirnya Sungai Nil, sehingga mereka benar-benar menderita.


✴️ ‘Amr menulis surat kepada Khalifah `Umar bin Khattab untuk menceritakan peristiwa tersebut. Dalam surat jawaban untuk ‘Amr bin Ash, ‘Umar menyatakan, 

➖ “Engkau benar bahwa Islam telah menghapus tradisi tersebut. Aku mengirim secarik kertas untukmu, lemparkanlah kertas itu ke sungai Nil!” 

Kemudian Amr membuka kertas tersebut sebelum melemparnya ke sungai Nil. 

Ternyata kertas tersebut berisi tulisan Khalifah ‘Umar untuk sungai Nil di Mesir yang menyatakan,

➖ “Jika kamu mengalir karena dirimu sendiri, maka jangan mengalir. Namun jika Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa yang mengalirkanmu, maka kami mohon kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa untuk membuatmu mengalir.” 


✴️ Kemudian ‘Amr melempar kertas tersebut ke sungai Nil sebelum kekeringan benar-bcnar terjadi. Sementara itu penduduk Mesir telah bersiap-siap untuk pindah meninggalkan Mesir. Pagi harinya, ternyata Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengalirkan sungai Nil enam belas hasta dalam satu malam.


#KISAH_6


✴️ Imam al-Haramain menceritakan karamah `Umar lainnya. ‘Umar pernah memimpin suatu pasukan ke Syam. Kemudian ada sekelompok orang menghalanginya, sehingga ‘Umar berpaling darinya. 


Lalu sekelompok orang tadi menghalanginya lagi, `Umar pun berpaling darinya lagi. Sekelompok orang tadi menghalangi `Umar untuk ketiga kalinya dan ‘Umar berpaling lagi darinya. 


Pada akhirnya, diketahui bahwa di dalam sekelompok orang tersebut terdapat pembunuh ‘Utsman dan Ali radhiyallahu’anhu. 


#KISAH_7


๐Ÿ“šDalam kitab Riyadh al-Shalihin, Imam Nawawi mengemukakan bahwa Abdullah bin `Umar radhiyallahu’anhu berkata, 

➖ “Setiap kali `Umar mengatakan sesuatu yang menurut prasangkaku begini, pasti prasangkanya itu yang benar.”


✴️ Saya tidak mengemukakan riwayat dari Ibnu `Umar tersebut dalam kitab Hujjatullah ‘ala al-‘Alamin. 


✴️ Kisah tentang Sariyah dan sungai Nil yang sangat terkenal juga disebutkan dalam kitab Thabaqat al-Munawi al-Kubra. 

Dalam kitab tersebut juga dikemukakan karamah ‘Umar yang lainnya yaitu ketika ada orang yang bercerita dusta kepadanya, lalu `Umar menyuruh orang itu diam. Orang itu bercerita lagi kepada `Umar, lalu Umar menyuruhnya diam. Kemudian orang itu berkata, 

➖ “Setiap kali aku berdusta kepadamu, niscaya engkau menyuruhku diam.”


#KISAH_8


✴️ Diceritakan bahwa ‘Umar bertanya kepada seorang laki-laki,

➖ “Siapa namamu?”

 Orang itu menjawab,

➖ “Jamrah (artinya bara).” `

Umar bertanya lagi, 

➖ “Siapa ayahmu?”

 Ia menjawab,

➖ “Syihab (lampu).” `

Umar bertanya,

➖ “Keturunan siapa?” 

Ia menjawab,

➖ “Keturunan Harqah (kebakaran).” ‘

Umar bertanya,

➖ “Di mana tempat tinggalmu?”

 Ia menjawab, 

➖ “Di Al Harrah (panas).” 

`Umar bertanya lagi,

➖ “Daerah mana?”

 Ia menjawab,

➖ “Di Dzatu Lazha (Tempat api) .” 

Kemudian `Umar berkata,

➖ “Aku melihat keluargamu telah terbakar.” Dan seperti itulah yang terjadi.


#KISAH_9


✴️ Fakhrurrazi dalam tafsir surah Al-Kahfi menceritakan bahwa salah satu kampung di Madinah dilanda kebakaran. Kemudian `Umar menulis di secarik kain, 

➖ “Hai api, padamlah dengan izin Allah!” ‘Secarik kain itu dilemparkan ke dalam api, maka api itu langsung padam.


#KISAH_10


✴️ Fakhrurrazi menceritakan bahwa ada utusan Raja Romawi datang menghadap `Umar. Utusan itu mencari rumah `Umar dan mengira rumah ‘Umar seperti istana para raja. Orang-orang mengatakan, 

➖ “‘Umar tidak memiliki istana, ia ada di padang pasir sedang memerah susu.” 


✴️ Setelah sampai di padang pasir yang ditunjukkan, utusan itu melihat `Umar telah meletakkan kantong tempat susu di bawah kepalanya dan tidur di atas tanah. Terperanjatlah utusan itu melihat `Umar, lalu berkata,

➖ “Bangsa- bangsa di Timur dan Barat takut kepada manusia ini, padahal ia hanya seperti ini. Dalam hati ia berjanji akan membunuh `Umar saat sepi seperti itu dan membebaskan ketakutan manusia terhadapnya. Tatkala ia telah mengangkat pedangnya, tiba-tiba Allah mengeluarkan dua harimau dari dalam bumi yang siap memangsanya. Utusan itu menjadi takut sehingga terlepaslah pedang dari tangannya. ‘Umar kemudian terbangun, dan ia tidak melihat apa-apa. ‘Umar menanyai utusan itu tentang apa yang terjadi. Ia menuturkan peristiwa tersebut, dan akhirnya masuk Islam.


✴️ Menurut Fakhrurrazi, kejadian-kejadian luar biasa di atas diriwayatkan secara ahad (dalam salah satu tingkatan sanadnya hanya ada satu periwayat). Adapun yang dikisahkan secara mutawatir adalah kenyataan bahwa meskipun `Umar menjauhi kekayaan duniawi dan tidak pernah memaksa atau menakut-nakuti orang lain, ia mampu menguasai daerah Timur dan Barat, serta menaklukkan hati para raja dan pemimpin. Jika anda mengkaji buku- buku sejarah, anda tak akan menemukan pemimpin seperti ‘Umar, sejak zaman Adam sampai sekarang. Bagaimana ‘Umar yang begitu menghindari sikap memaksa bisa menjalankan politiknya dengan gemilang. Tidak diragukan lagi, itu adalah karamahnya yang paling besar.


๐Ÿ“š#Sumber : Buku Kisah Karomah Wali Allah karya Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani.

Senin, 07 Desember 2020

KISAH KAROMAH SAHABAT: ABU BAKAR ASH SHIDIQ RADHIALLAHU’ANHU

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" KISAH KAROMAH SAHABAT: ABU BAKAR ASH SHIDIQ RADHIALLAHU’ANHU "

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


#Kisah_1


♦️‘Abdurrahman bin Abu Bakar menceritakan bahwa ayahnya datang bersama tiga orang tamu hendak pergi makan malam dengan Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Kemudian mereka datang setelah lewat malam. Istri Abu Bakar bertanya, 

➖ “Apa yang bisa kau suguhkan untuk tamumu?” 

Abu Bakar balik bertanya,

➖ “Apa yang kau miliki untuk menjamu makan malam mereka?” 

Sang istri menjawab, 

➖ ‘Aku telah bersiap-siap menunggu engkau datang.” 

Abu Bakar berkata, 

➖ “Demi Allah, aku tidak akan bisa menjamu mereka selamanya.”

 Abu Bakar mempersilakan para tamunya makan. Salah seorang tamunya berujar, 

➖ “Demi Allah, setiap kami mengambil sesuap makanan, makanan itu menjadi bertambah banyak. Kami merasa kenyang, tetapi makanan itu malah menjadi lebih banyak dari sebelumnya.”


♦️Abu Bakar melihat makanan itu tetap seperti semula, bahkan jadi lebih banyak, lalu dia bertanya kepada istrinya,

➖ “Hai ukhti Bani Firas, apa yang terjadi?” Sang istri menjawab,

➖ “Mataku tidak salah melihat, makanan ini menjadi tiga kali lebih banyak dari sebelumnya.” 

Abu Bakar menyantap makanan itu, lalu berkata,

➖ “Ini pasti ulah setan.” 

Akhirnya Abu Bakar membawa makanan itu kepada Rasulullah dan meletakkannya di hadapan beliau. Pada waktu itu, sedang ada pertemuan antara katun muslimin dan satu kaum. Mereka dibagi menjadi 12 kelompok, hanya Allah Yang Maha Tahu berapa jumlah keseluruhan hadirin. Beliau menyuruh mereka menikmati makanan itu, dan mereka semua menikmati makanan yang dibawa Abu Bakar. 

๐Ÿ“š(HR Bukhari dan Muslim)


#Kisah_2


♦️‘Aisyah radhiyallahu’anha bercerita, 

➖ ‘Ayahku (Abu Bakar Shiddiq) memberiku 20 wasaq kurma (1 wasaq = 60 gantang) dari hasil kebunnya di hutan. Menjelang wafat, beliau berwasiat, `Demi Allah, wahai putriku, tidak ada seorang pun yang lebih aku cintai ketika aku kaya selain engkau, dan lebih aku muliakan ketika miskin selain engkau. Aku hanya bisa mewariskan 20 wasaq kurma, dan jika lebih, itu menjadi milikmu. Namun, pada hari ini, itu adalah harta warisan untuk dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuanmu, maka bagilah sesuai aturan Al-Qur’an.’ Lalu aku berkata, `Ayah, demi Allah, berapapun jumlah harta itu, aku akan memberikannya untuk Asma’, dan untuk siapa lagi ya?’ Abu Bakar menjawab, `Untuk anak perempuan yang akan lahir.”‘ 

๐Ÿ“š(Hadis sahih dari `Urwah bin Zubair)


♦️Menurut Al Taj al-Subki, kisah di atas menjelaskan bahwa Abu Bakar radhiyallahu’anhu memiliki dua karamah. 


➖Pertama, mengetahui hari kematiannya ketika sakit, seperti diungkapkan dalam perkataannya, “Pada hari ini, itu adalah harta warisan.” 


➖Kedua, mengetahui bahwa anaknya yang akan lahir adalah perempuan. Abu Bakar mengungkapkan rahasia tersebut untuk meminta kebaikan hati `Aisyah radhiyallahu’anha agar memberikan apa yang telah diwariskan kepadanya kepada saudara- saudaranya, memberitahukan kepadanya tentang ketentuan-ketentuan ukuran yang tepat, memberitahukan bahwa harta tersebut adalah harta warisan dan bahwa ia memiliki dua saudara perempuan dan dua saudara laki-laki. 


Indikasi yang menunjukkan bahwa Abu Bakar meminta kebaikan hati ‘Aisyah adalah ucapannya yang menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang ia cintai ketika ia kaya selain `Aisyah (putrinya). Adapun ucapannya yang menyatakan bahwa warisan itu untuk dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuanmu menunjukkan bahwa mereka bukan orang asing atau kerabat jauh.


♦️Ketika menafsirkan surah Al-Kahfi, Fakhrurrazi sedikit mengungkapkan karamah para sahabat, di antaranya karamah Abu Bakar radhiyallahu’anhu. 

Ketika jenazah Abu Abu Bakar dibawa menuju pintu makam Nabi Shallallahu alaihi wasallam , jenazahnya mengucapkan

➖ “Assalamu alaika ya Rasulullah, Ini aku Abu Bakar telah sampai di pintumu.” 

Mendadak pintu makam Nabi terbuka dan terdengar suara tanpa rupa dari makam,

➖ “Masuklah wahai kekasihku.”


๐Ÿ“š #Sumber :Buku Kisah Karomah Wali Allah karya Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani.

Minggu, 06 Desember 2020

KISAH GUS MIEK MENAKLUKKAN PARA BOS BANDAR PERJUDIAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"KISAH GUS MIEK MENAKLUKKAN PARA BOS BANDAR PERJUDIAN" 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


♦️Dialah sosok Gus Miek. Cara dakwahnya selalu berbeda dari para kiai biasanya. Gus Miek mampu hadir di tempat-tempat yang tidak lazim. Klub malam, diskotik, prostitusi, perjudian dan lain sebagainya. Semua ditaklukkan alias disadarkan Gus Miek dengan caranya yang unik dan mengesankan.


♦️Salah satunya adalah tempat perjudian di Semarang. Saat itu, ada surga perjudian yang dikenal sebagai NIAC, yang kemudian menjadi neraka perjudian setelah “ditaklukkan” oleh Gus Miek. Begitu pula dengan BONANSA dan THR, yang terkenal memiliki bandar dan backing yang kuat.


♦️Pada masa itu, sekitar 1970-1972, orang-orang dari massa partai berbasis Islam gencar menggelar aksinya memberantas kemaksiatan di tempat-tempat ini, tapi selalu gagal, karena memang, tempat seperti NIAC memiliki backing yang tak bisa dianggap remah, baik backing fisik maupun politik.


♦️Lalu bagaimana jika seorang kyai turut masuk ke dalam tempat seperti ini? Apalagi ikut permainan-permainan judi?


♦️Dialah sosok Gus Miek. Beliau kerap menyambangi NIAC maupun THR, di sana ia turut bermain, dengan segala kelebihannya, ia mampu memenangkan hampir di setiap permainan sehingga membuat cukong-cukong itu menanggung kekalahan yang sangat besar.


♦️Mungkin para bos bandar ini tak takut dosa, apalagi ancaman-ancaman ayat Al-Quran. Tapi tak dapat dipungkiri, yang mereka takutkan adalah kerugian, kebangkrutan dan akhirnya kapok dan sadar. Pada akhirnya, tempat perjudian ini pun hancur dengan sendirinya, hancur dari dalam, hancur sebab para pelakunya kapok dengan judi, “ditaklukkan” oleh Gus Miek.


♦️Namun seperti biasa, uang hasil kemenangan perjudian tak pernah dinikmatinya.


♦️Pernah suatu ketika, setelah menang banyak sambil membawa satu kantong terigu penuh dengan uang, Gus Miek berkata kepada Shodiq, salah satu ‘santrinya’ dari Pakunden-Blitar,


➖“Kamu jangan ikut menikmati. Uang ini tidak bisa kita makan. Uang ini sudah ada yang berhak.”


♦️Kemudian Gus Miek berkeliling naik becak, uang itu disebar di sepanjang jalan untuk para tukang becak dan penjual kopi di pinggir jalan. Pada lain kesempatan, Gus Miek membuang uang itu ke laut.


♦️Memang, walaupun Gus Miek banyak bertingkah ‘khariqul-adah’ (di luar kebiasaan), ia sangat keras melarang pengikutnya untuk menirukan tingkah lakunya, seperti bergaul dengan orang-orang ‘dunia hitam’. Ia tetap memerintahkan santrinya untuk shalat dan menghindari maksiat.

Sabtu, 05 Desember 2020

BERBUAT BAIK DALAM SEGALA URUSAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

  ๐ŸŒนBERBUAT BAIK DALAM SEGALA URUSAN๐ŸŒน

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐ŸŒนRASULULLAH Saw bersabda,

➖ “Sejatinya, Allah Swt mewajibkan berbuat baik dalam segala hal. Jika kamu membunuh (yang dibenarkan syariah), bunuhlah de­ngan cara yang baik. Jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang di antara kamu menajamkan pisaunya dan membuat nyaman hewan yang disembelihnya.” 

๐Ÿ“™ (HR. Muslim


๐ŸŒนSabda Rasulullah Saw ini sa­ngat layak dibaca berulang-ulang saat ini. Sebab, realitas melakukan kebaikan mulai terasa asing saat ini. Keasingan tersebut terjadi lantaran kebanyakan manusia menilai kebenaran tidak lagi dengan “kaca mata” syariat. Kebenaran hanya dilihat dari sisi mengikuti “nafsu” golongannya saja. Kebenaran hanya dilihat dari satu sisi, tidak dilihat lagi secara holistik. Bila sudah seperti ini, ‘membunuh’ dan ‘me­nyembelih’ dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan, bahkan tanpa ragu lagi mengesampingkan ajaran agama.


๐ŸŒนHadis Rasulullah Saw ini tidak hanya bicara konteks syariat dalam hal membunuh dan menyembelih hewan saja. Sebab perintah untuk melakukan kebaikan mencakup se­gala urusan. Berbuat baik tidak mengenal batas. Berbuat baik dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa Allah memang sangat me­nyukai kebaikan. Sebab dimaktubkan di dalam Alqur’an,

➖ “Sesungguhnya Allah SWT menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan.” 

๐Ÿ“–(QS. An-Nahl: 90)


๐ŸŒนSehingga cakupan hadis yang bersumber dari sahabat Nabi Saw yang bernama Syaddad bin Aus ini mencakup dalam konteks keki­nian. Meski secara teks, hadis ini tampaknya berbicara tentang kasus perang di medan perang dan menyembelih hewan. Tapi bila dikaji secara holistik, hadis yang bersumber dari sahabat Nabi Saw yang pernah diangkat menjadi Gubernur Homs pada masa khalifah Umar bin Khaththab ini bisa dikaitkan dengan konteks kehidupan bermasyarakat umat manusia.


๐ŸŒนBila teks hadis menjelaskan bahwa kita melakukan pepera­ngan dengan musuh hendaklah dengan cara menebas lehernya dengan pedang, karena itulah cara terbaik yang diperintahkan Allah SWT sebagaimana firmannya,

➖ “Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang), maka tebaslah batang leher mereka.”

๐Ÿ“– (QS. Muhammad: 4).


๐ŸŒน Bila hadis ini dipahami dengan maksud yang lebih luas lagi, jika kita melihat kemungkaran, hendaklah ditebas langsung ke sumber aslinya. Jangan hanya dilakukan dengan ‘mutilasi’, yaitu membunuh bagian terkecilnya saja, tapi tidak membuatnya mati. Sebab dalam peperangan di medan pe­rang pun, Rasulullah Saw melarang melakukan mutilasi (mutslah).


๐ŸŒนJika narkoba dikategorikan sebagai musuh terbesar saat ini, hen­daklah membunuhnya dengan cara langsung ke sumbernya. Tebas sam­pai ke bandar besarnya. Tebas dengan cara memberikan hukuman yang paling berat tanpa ada pertimbangan lagi. Jangan dimutilasi dengan cara menangkap pemakai dan bandar-bandar terkecilnya saja. Jangan dimutilasi dengan cara mem­berikan hukuman dengan beragam pertimbangan yang akhir­nya tidak membuat kapok pelaku dan orang-orang yang melihatnya.


๐ŸŒนKarena itu, Rasulullah Saw me­ngajarkannya jika ingin me­nyem­belih, sembelihlah dengan pisau yang tajam dan buat nyaman hewan yang akan disembelih. Artinya, jika diberikan pemaknaan yang lebih luas, jika ingin memberantas narkoba misalnya, berantaslah dengan pisau hukum yang tajam. Buatlah masyarakat nyaman dengan hukum yang dijatuhkan kepada pela­kunya, bukan membuat masyarakat menilai dengan sinis dan bahkan mencibirnya dengan nada negatif. Sebab dalam hal menyembelih, Rasulullah Saw sudah mengajarkan,

➖ “Jika salah satu di antara kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang cepat mematikan.”

๐Ÿ“™ (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). 


Artinya, jika ingin membe­ran­tas narkoba, maka berikanlah hukuman yang membuat pelaku menyesal lebih cepat dan masya­rakat pun percaya kepada lembaga hukum di negeri ini.


๐ŸŒนDemikian juga dalam hal lain. Hadis yang bersumber dari sahabat Rasulullah Saw yang meriwayatkan 50 hadis ini tidaklah diberi ruang pemahaman yang sempit. Berikan juga porsi pemahaman kekinian. Sebab musuh saat ini tidak lagi berjasad, tapi sudah menjamah ke ideologi. Musuh saat ini bukan lagi berstatus kafir harbi yang terang-terangan menyatakan perang pada Islam. Musuh saat ini, memiliki status agama Islam, tapi memiliki pola pikir kafir harbi yang menghancurkan Islam dari dalam. Tampak seperti Islami tapi sebenarnya tidak Islami.


๐ŸŒนIslam sudah mengajarkan, umat Islam harus berbuat baik. Tidak ada lagi tawar menawarnya. Sebab Allah Swt berfirman, 

➖ “Dan berbuat ihsanlah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang senantiasa berbuat ihsan.” 

๐Ÿ“–(QS. Al-Baqarah: 195). 


๐ŸŒนBerbuat ihsan bukanlah sekedar berbuat baik. Berbuat ihsan adalah berbuat yang semata-mata ikhlas karena Allah. Bukan membawa agama untuk tujuan duniawi. Juga bukan menjauhkan diri dari agama agar bisa diterima semua golongan. Agama jangan dibawa dalam hal-hal berbau politik praktis. Agama dibawa semata-mata untuk ‘menolong Allah’.


๐ŸŒนSehingga, bila diharuskan membunuh karakter seseorang yang dianggap berpola pikir seperti ka­fir harbi, bunuhlah karakter tersebut de­ngan cara yang baik. Jika harus me­nyembelih perilaku yang tidak dibenarkan dalam Islam, sembelihlah pe­rilaku tersebut dengan cara mematikan. Hindarilah pembunuhan karakter dengan cara ‘mutilasi’, seperti mencaci maki dan sebagainya.


๐ŸŒนAdalah menjadi keharusan dalam membunuh pola pikir kafir harbi yang ada di dalam pribadi seseorang yang mengaku muslim tersebut dengan cara yang ihsan. Yaitu, dengan menyusun strategi-strategi yang baik. Sehingga, terbunuh tepat pada ‘ batang leher’ yang tidak bisa lagi membuatnya bergerak. Jika pun harus menyembelihnya, sembelihlah dengan cara yang benar-benar mematikan.


๐ŸŒนIntinya, berbuatlah kita dalam segala urusan. Jauhkan diri dari perilaku membunuh dengan cara mutilasi dan menyembelih dengan cara yang tidak mematikan. Sebab Islam selalu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, bukan sebaliknya. 


Wallahua’lam

Jumat, 04 Desember 2020

SIAPA BILANG AZAB HANYA BAGI YANG JAHAT

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

 SIAPA BILANG AZAB HANYA BAGI YANG JAHAT

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


☄️Dalam pandangan Islam, bencana terdiri dari tiga kemungkinan. Apa itu? 


1️⃣. Pertama, kemungkinan bala’. Ini adalah ujian yang mengangkat derajat seseorang jika ia mampu melewatinya dengan baik, penuh kesadaran, keikhlasan, dan tawakal.


Bala’ memperkuat keimanan dan memperkokoh ketaatan seorang hamba. Bahkan, bala’ juga menjadi media peleburan dosa bagi hamba yang mampu menjalaninya dengan baik dan penuh kesabaran.


2️⃣. Kedua, kemungkinan sebagai hukuman atau iqob, jika manusia melampaui batas dengan melanggar aturan Tuhan. Contohnya, manakala manusia mengeksploitasi sumber daya alam sehingga merusaknya dan mengganggu keseimbangan alam. Hukuman atau Iqob disebabkan oleh perilaku manusia sendiri.


3️⃣. Kemungkinan ketiga, adalah Azab dunia atau pembinasaan atau siksaan. Selain Azab dunia ada juga azab kubur dan azab akhirat. Azab dunia ini sering terjadi pada umat terdahulu yang menolak ajakan para nabi untuk bertauhid kepada Allah SWT.


☄️Manakala para nabi itu menyerukan keimanan, suatu kaum justru kian asyik tenggelam dalam kekufuran. Sebagai respon dari ketidakpatuhan secara berkesinambungan tersebut, maka Allah mengirimkan azab dunia yang membinasakan suatu kaum.


☄️Bangsa-bangsa di dunia yang pernah dikirimi azab dunia oleh Allah antara lain bangsa Nabi Nuh, bangsa Aad atau atlantis, bangsa Tsamud, bangsa Nabi Luth, bangsa Madyan atau media, bangsa Aikah, bangsa al-Rass, bangsa Ukhduud, bangsa Anthakiyah, bangsa Himyar dll.


☄️Kita sama-sama tidak tau, apakah musibah corona yang saat ini sedang melanda dunia merupakan ujian, iqob atau azab, sebab azab itu tidak hanya menimpa orang jahat dan zalim, tapi juga menimpa orang baik dan adil. Ini tegas disebutkan di dalam kitab suci Al-Qur’an sebagai berikut :


{ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ูِุชْู†َุฉً ู„َุง ุชُุตِูŠุจَู†َّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุธَู„َู…ُูˆุง ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุฎَุงุตَّุฉً ูˆَุงุนْู„َู…ُูˆุง ุฃَู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุดَุฏِูŠุฏُ ุงู„ْุนِู‚َุงุจِ (25) }


➖Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.


☄️Dalam ayat ini Allah Swt. memperingatkan hamba-hamba-Nya yang mukmin agar waspada terhadap fitnah. Yang dimaksud dengan fitnah ialah siksaan atau azab. Apabila ia datang menimpa, maka pengaruhnya meluas dan menimpa semua orang secara umum, tidak hanya orang-orang durhaka dan orang yang melakukan dosa saja, melainkan bencana dan siksaan itu mencakup kesemuanya; tidak ada yang dapat menolaknya, tidak ada pula yang dapat melenyapkannya.


TIDAK PANDANG BULU 


☄️Apabila kaum mu’min, orang-orang baik, orang-orang shaleh diam saja melihat sebuah kebathilan, kezaliman, kejahatan dan kemaksiatan yang merajalela, maka ketika azab turun orang-orang mu’min tersebut akan ikut tersapu oleh azab.


☄️Azab itu buta, tidak pandang bulu, kalau sudah terlanjur turun ke muka bumi maka semua disapu bersih, termasuk orang-orang mukmin. Maka cegahlah turunnya azab dengan memperbanyak amar ma’ruf nahi munkar, yaitu mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran di muka bumi. Semua orang beriman mengemban misi dakwah, dan salah satu tujuan dari dakwah adalah agar kita selamat dari azab.


☄️Segala penyakit ada obatnya, semua musibahpun ada obatnya. Obat dari musibah adalah istighfar, taubatan nasuha. Berdasar hadits riwayat Ibnu Abbas, Allah SWT pernah menghentikan azab terhadap bangsa Ninive (bangsanya Nabi Yunus) karena mereka bertaubat dan taubat mereka diterima.


☄️Kita tidak tahu apakah wabah corona ini merupakan ujian, iqob atau azab. Hanya Allah SWT yang tau akan semua ini.


☄️Mari kita semua untuk memperbanyak istighfar, istighfar yang sesungguhnya, kita mintakan ampunan dosa-dosa diri kita sendiri dan dosa-dosa seluruh kaum mu’minin wal mu’minat, muslimin wal muslimat di seluruh dunia.


☄️Sebab hanya itu satu-satunya ikhtiar bathin yang direkomendasi oleh Rasulullah SAW, tentu saja dengan tidak meninggalkan ikhtiar lahir seperti mengenakan masker, menghindari kerumunan atau perkumpulan, aktif cuci tangan dan mengikuti petunjuk para ahli. Begitulah contoh dari Rasulullah SAW.

Kamis, 03 Desember 2020

JANGAN SAMPAI JADI MALING TANPA SADAR

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" JANGAN SAMPAI JADI MALING TANPA SADAR "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐Ÿ•Œ Ketenangan dan kekhusyukan shalat merupakan esensi yang utama. Ketiadaan ketenangan atau kerap disebut thuma’ninah akan mengancam hilangnya ruh dari shalat itu sendiri. 


๐Ÿ•Œ Bahkan, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW mengibaratkan mereka yang kehilangan thuma’ninah, adalah para pencuri shalat. 

➖''Sejahat-jahat pencuri adalah orang yang mencuri dari shalatnya. Para sahabat nabi bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana dia mencuri dari shalatnya?' Beliau menjawab, [Ia] tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya.'' 

๐Ÿ“™(HR Ahmad). 


๐Ÿ•Œ Suatu hari, seusai shalat berjamaah, Rasulullah duduk bersama para sahabatnya di salah satu sudut masjid. Tiba-tiba datang seorang laki-laki ke sebuah sudut lain dan langsung mengerjakan shalat sendirian. Dalam shalatnya orang itu rukuk dan sujud dengan cara mematuk (sebentar-sebentar) karena terburu-buru. Melihat hal itu, kemudian Rasulullah berkata kepada para sahabatnya, ''Apakah kalian menyaksikan orang ini? Barang siapa meninggal dalam keadaan [shalatnya] seperti ini, maka dia meninggal di luar agama Muhammad.'' Nabi SAW kemudian meng-qiyas-kan (memperumpamakan) orang itu seperti burung gagak yang sedang mematuk darah dan seperti orang lapar yang hanya makan sebutir atau dua butir kurma. ''Bagaimana dia bisa kenyang?'' tanya beliau.


๐Ÿ•Œ Sikap terburu-buru dalam shalat, hingga merusak gerakan dan makna shalat, menurut Muhammad Shalih Al-Munajim termasuk perbuatan dosa. Hal itu sama saja dengan memusnahkan thuma'ninah 'tenang/diam sejenak' yang merupakan salah satu rukun shalat. 


๐Ÿ•Œ Padahal, tidak ada shalat tanpa melengkapi rukun-rukunnya. Jadi, dengan tidak dipenuhinya thuma'ninah, shalat bukan sekadar tidak sah, melainkan shalat itu dianggap tidak ada. Allah bahkan mengancam orang-orang yang shalatnya seperti itu dengan kutukan bahwa mereka akan celaka. Pasalnya, dengan meninggalkan hal tersebut (thuma'ninah), mereka sudah lalai dalam shalat (QS Al-Ma'un: 4). 


๐Ÿ•Œ Mengapa Allah dan Nabi SAW sedemikian mencela dan mengancam perbuatan itu, sampai disamakan dengan mencuri? Sebab, shalat adalah hubungan batin antara hamba dan Allah yang sangat sakral. Hubungan khusus itu mengandung makna penghambaan dan penghormatan kepada Sang Pemilik Kehidupan, Allah yang mahaagung.

Rabu, 02 Desember 2020

KARENA YANG KETIGA ADALAH SETAN


۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

      " KARENA YANG KETIGA ADALAH SETAN "

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


➖Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya setan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.”

๐Ÿ“™ (HR. Ahmad 1/18).


➖Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena setan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua. 

๐Ÿ“™(HR. Ahmad dari hadits Jabir 3/339).


๐ŸŒŸRasululLaah SAW banyak mengingatkan bahwa ada setan diantara seorang pria dan wanita yang bukan mahram. Islam melarang keras aktivitas tersebut karena :


1️⃣ ). Setan membisikan kepada keduanya untuk melakukan kemaksiatan.

2️⃣ ). Nafsu keduanya bergejolak.

3️⃣ ). Setan menghilangkan rasa malu Dari keduanya

4️⃣ ). Setan menghiasi kemaksiatan hingga terlihat indah.

5️⃣ ). Setan menyatukan keduanya dalam kenistaan (zina) atau hal-hal yang lebih minim/ringan dari perbuatan zina.


๐ŸŒŸSayangi saudara sesama muslim kita. Semoga kita senantiasa dapat menjaga diri agar terhindar dari dosa khalwat. ?

Selasa, 01 Desember 2020

KARENA LIDAH TAK BERTULANG

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

       ☄️ KARENA LIDAH TAK BERTULANG ☄️

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


☄️Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari bersabda bahwa, keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. Penting untuk menjaga lisan. Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang.


☄️Di zaman modern, ketajaman lisan kadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis. Sudah semestinya, sebagai umat Islam membuat status di media sosial yang tak menyinggung orang lain.


☄️Allah SWT berfirman:

➖ "Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar."

๐Ÿ“– (Q.S. an-Nisaa'[4]: 114).


☄️Rasulullah SAW juga bersabda:


ุณู„ุงู…ุฉ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ููŠ ุญูุธ ุงู„ู„ุณุงู†


➖"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." 

๐Ÿ“™ (H.R. al-Bukhari).


☄️Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah disebutkan, 

➖ "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)" 

๐Ÿ“™ (HR: al-Bukhari dan Muslim).


☄️Diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW juga bersabda:


ุนู„ูŠูƒ ุจุทูˆู„ ุงู„ุตู…ุช ูุฅู†ู‡ ู…ุทุฑุฏุฉ ุงู„ุดูŠุทุงู† ูˆุนูˆู† ู„ูƒ ุนู„ูŠ ุฃู…ุฑุฏูŠู†ูƒ


➖"Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu." 

๐Ÿ“™ (H.R. Ahmad).


☄️Allah memperingatkan bahwa terdapat malaikat yang mencatat setiap ucapan manusia, yang baik maupun yang buruk. Allah Ta'ala berfirman,


ู…َุง ูŠَู„ْูِุธُ ู…ِู†ْ ู‚َูˆْู„ٍ ุฅِู„َّุง ู„َุฏَูŠْู‡ِ ุฑَู‚ِูŠุจٌ ุนَุชِูŠุฏٌ


➖"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." 

๐Ÿ“–(QS. Qaaf [50]: 18)


☄️Dalam riwayat Muslim disebutkan:


ุฅِู†َّ ุงู„ْุนَุจْุฏَ ู„َูŠَุชَูƒَู„َّู…ُ ุจِุงู„ْูƒَู„ِู…َุฉِ، ูŠَู†ْุฒِู„ُ ุจِู‡َุง ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ุฃَุจْุนَุฏَ ู…َุง ุจَูŠْู†َ ุงู„ْู…َุดْุฑِู‚ِ ูˆَุงู„ْู…َุบْุฑِุจِ


➖"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." 

๐Ÿ“™ (HR. Muslim no. 2988).


☄️Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl bin Sa'id bahwa Rasulullah bersabda:


ู…َู†ْ ูŠَุถْู…َู†َّ ู„ِูŠ ู…َุงุจَูŠْู†َ ู„ِุญْูŠَูŠْู‡ِ ูˆَู…َุง ุจَูŠْู†َ ุฑِุฌْู„َูŠْู‡ِ ุฃَุถْู…َู†ْ ู„َู‡ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ


➖"Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga".


☄️Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua janggutnya adalah mulut. Sedangkan apa yang ada di antara kedua kakinya adalah kemaluan.

Senin, 30 November 2020

NUR MUHAMMAD MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"NUR MUHAMMAD MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI"

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐ŸŒ  Jika bukan demi Engkau, Wahai Muhammad, maka alam raya ini takkan Kuciptakan, begitu tutur sebuah hadis Qudsi yang amat terkenal di kalangan para salik dan sufi.


๐ŸŒ  Syekh Abdul Qadir al-Jailani qaddasahuLlah dalam kitab Sirrul Asrar Fima Yahtaj ilaihi al-Abrar menukil sebuah hadis dari riwayat Jabir Ra bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah, 

➖“Demi kehormatan ayah dan ibuku, beritahukanlah padaku tentang awal mula ciptaan Tuhan sebelum semua benda (makhluk) diciptakan.”

 Rasulullah menjawab, 

➖“Wahai Jabir, sesungguhnya sejak awal Allah telah menciptakan Nur atau Cahaya Nabimu ini dari CahayaNya sebelum menciptakan yang lainnya.”


๐ŸŒ  Lebih lanjut beliau qaddasahuLlah menuturkan bahwa seusai diciptakan, Adam Alaihissalam menyaksikan nama Muhammad shallallahu alaihi wasallam berjejeran dengan nama Allah Subhanahu wa ta’ala di pintu surga. 

Adam As bertanya kepada Tuhan, 

➖ “Siapa gerangan makhluk yang namanya berjejer dengan nama Allah Swt di pintu surgaNya?” 

Tuhan menjawab kepada Adam,

➖ “Itulah hambaKu yang akan lahir dari keturunanmu.” 

Nabi Adam pun memahami bahwa sosok pemilik nama tersebut, Muhammad , adalah hambaNya yang jauh lebih mulai daripada dirinya.


๐ŸŒ  Saking mulianya nama Muhammad tersebut, sampai-sampai Nabi Musa pun memohon kepada Allah supaya dijadikan umat Nabi Muhammad . Ini sekaligus menjenterahkan pemahaman kepada kita bahwa sejatinya umat Nabi Muhammad, kita semua, oleh Allah telah disemati derajat kemuliaan yang lebih utama dibanding umat-umat sebelumnya, sebagai tempias dari cahaya syafaat Rasulullah –pancaran Nurnya Shallallahu alaihi wasallam. 


๐ŸŒ  Jadi, seyogianya kita ini bersyukur benar atas karunia agung ini, sebab secara langsung kita otomatis dimuliakanNya semata karena kita tertempiasi cahaya agung Rasulullah. 


๐ŸŒ  Sungguh tiada alasan bagi kita untuk tidak berterima kasih kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pula atas “keterikutan” kita oleh kemuliaanNya Nurnya Shallallahu alaihi wasallam di sisi Allah.


๐ŸŒ  Belau qaddasahuLlah mengatakan, “Allah Swt menciptakan Nabi Muhammad Saw dari Nur yang diciptakanNya dan dimanifestasikan pada sifatNya ar-Rahman, yakni Maha Pengasih. Karena itu dikatakan bahwa kasih sayang Allah mendahului dan memadamkan murkaNya.”


MARI KITA CERMATI...‼️


๐ŸŒ  Betapa di antara sekian banyak sifat dan asma Allah , yang terbagi dalam dua karakter, yakni Jalaliyah (Kemahaperkasaan) dan Jamaliyah (Kemahaindahan), Allah mendahulukan sifat-sifat Kasih Sayang dan Lemah LembutNya. AsmaNya ar-Rahman ar-Rahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, ditempatkanNya padaposisi paling awal, utama, dibanding asma-asma JalaliyahNya, seperti al-Malik, Maha Raja.


๐ŸŒ  Urutan Asmaul Husna ini tentulah menyimpan hikmah yang luar biasa, di antaranya sebagaimana yang telah disebutkan.


๐ŸŒ  Lalu simaklah bahwa cara Allah memperkenalkan diriNya dalam ungkapan yang paling mudah, sering, dan fasih diucapkan manusia ialah BismiLlahirrrahmanirrahim. Kalimat basmalah ini melekat pada semua hal, aspek, dan unsur hidup muslim setiap hari seumur ghidup.

 Apa pun! Kapan pun!


๐ŸŒ  Yang Allah kenalkan dalam intensitas tanpa jeda itu ialah sifat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, bukan asma-asma JalaliyahNya yang lain, sebutlah al-Mutakabbir, Yang Maha Sombong. Tidak.


๐ŸŒ  Ini pun melesatkanmakna bahwa Welas AsihNya Allah Subhanahu wa ta’ala mengatasi dan menutupi semua sifat KemahakuasaaNya, seperti Maha Menghukum, Maha Memaksa, Maha Menentukan, dll. Sehingga yang lebih terhamparkan kepada kita ialah Maha PengampuNya, Maha Pemberi Rezeki, Maha Penolong, dan sejenisnya yang penuh welas asih dan rahmat. Bukankah tatkala kita sedang bermaksiat kepadaNya pun, rahmat Allah tetap mengalir kepada diri kita, sebutlah misal tetap nyamannya kita bernapas, bergerak, berjalan, tidur, dan makan minum?


๐ŸŒ  Bukankah sebenarnya mudah saja bagi Allah untuk membuat kita sesak napas seketika jika kita sedang maksiat kepadaNya? Mudah betul. Tetapi, terlihat nyata betul betapa Welas Asih Allah lah yang selalu disajikanNya kepada kita semua.


๐ŸŒ  Ketika Rasul Shallallahu alaihi wasallam dilekatkan pada Nur sifatNya ar-Rahman, Maha Pengasih, sebagai sumber penciptaanNya yang pertama kali, mengisyaratkan bahwa kemuliaan dan keluhungan Rasulullah adalah keniscayaan kodrati, sebagai pancaran dari Cahaya kasih sayang itu. Bukan selainnya.


๐ŸŒ  Kita menyaksikan langsung dari sirah nabawiyah betapa beliau Shallallahu alaihi wasallam benar-benar senantiasa mengedepankan sikap welas asih, RahmanNya, kepada siapa pun, semua manusia, pula binatang dan tumbuhan. Bahkan kepada orang-orang yang memusuhinya. Riwayat-riwayat perihal keteladanan tersebut sangat tak berkekurangan untuk kita renungkan sebagai sumber inspirasi hidup sang muslim.


๐ŸŒ  Kewelasasihan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tersebut merupakan manifestasi langsung dan nyata dari Nur RahmanNya Subhanahu wa ta’ala yang dapat kita saksikan dan rasakan di dunia yang wadag ini.


๐ŸŒ  Logika sederhananya, bila sentuhan-sentuhan welas asih Rasulullah yang menampung Nur RahmanNya Subhanahu wa ta’ala sedemikian luhungnya, bagaimana lagi dengan Rahman RahimNya Allah ❓


๐ŸŒ  Tentulah amat sangat tak tepermanai pesonanya….


๐ŸŒ  Renungkanlah Surat al-Anbiya’ ayat 207: 

➖“Dan Kami tidak mengutus Engkau melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”


๐ŸŒ  Juga surat al-Maidah ayat 15: 

➖“Sungguh telah datang kepadamu Cahaya dari Allah Swt dan kitab yang menerangi (mencahayai).”


๐ŸŒ  Beliau qaddasahuLlah pungkasnya menasihatkan, betapa sungguh beruntungnya kita yang berittiba’ kepada Rasulullah, mengikuti akhlak karimahnya, keluhungannya sebagai manusia, dan pula malang benarlah orang yang gagal meraih rahmatNya, jauh dari keteladanan akhlak karimah Rasulullah , padahal ia telah diberiNya potensi besar sebagai umat Rasulullah dalam naungan cahaya welas asihnya.


๐ŸŒ  Pertanyaan reflektifnya kini: 

➖“Apakah benar kita yang dimodali lebih oleh Allah Swt sebagai umat Nabi Muhammad Saw telah memanfaatkan dan menggunakannya sebaik-baiknya, sesuai kesemestiannya, yakni untuk mengikuti keteladanan akhlak karimah Rasulullah dalam segala aspek dan keadaan kehidupan kita❓”


๐ŸŒ  Semoga begitu adanya, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbing kita semua. Semoga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mensyafaati kita semua. 


ุขู…ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ูŠู† ุขู„ู„ّู‡ُู…َ ุขู…ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ูŠู†

Minggu, 29 November 2020

MALAIKAT JIBRIL, SANG PENYAMPAI WAHYU

 ۞﷽۞ ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

MALAIKAT JIBRIL, SANG PENYAMPAI WAHYU

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐ŸŒ  Allah Subhanahu wa ta’ala menyebut nama Malaikat Jibril beberapa kali dalam Al-Quran. Bahkan, ia memiliki beberapa julukan, seperti Ruh al Amin, dan Ruh al Qudus, serta Ar-Ruh-Amin.


1️⃣. BENTUK 


๐ŸŒ  Bentuk asli Malaikat Jibril tertuang dalam Quran surat Fatir ayat 1. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman Malaikat Jibril memiliki sayap dengan jumlah yang banyak.


 ุงَู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„ّٰู‡ِ ูَุงุทِุฑِ ุงู„ุณَّู…ٰูˆٰุชِ ูˆَุงู„ْุงَุฑْุถِ ุฌَุงุนِู„ِ ุงู„ْู…َู„ٰูۤ‰ِูٕƒَุฉِ ุฑُุณُู„ًุงۙ ุงُูˆู„ِูŠْٓ ุงَุฌْู†ِุญَุฉٍ ู…َّุซْู†ٰู‰ ูˆَุซُู„ٰุซَ ูˆَุฑُุจٰุนَۗ ูŠَุฒِูŠْุฏُ ูِู‰ ุงู„ْุฎَู„ْู‚ِ ู…َุง ูŠَุดَุงุۤกُۗ ุงِู†َّ ุงู„ู„ّٰู‡َ ุนَู„ٰู‰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏِูŠْุฑٌ


➖ al-แธฅamdu lillฤhi fฤแนญiris-samฤwฤti wal-arแธi jฤ'ilil-malฤ`ikati rusulan ulฤซ ajniแธฅatim maแนกnฤ wa แนกulฤแนกa wa rubฤ', yazฤซdu fil-khalqi mฤ yasyฤ`, innallฤha 'alฤ kulli syai`ing qadฤซr


➖ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.


2️⃣. TUGAS 


๐ŸŒ  Malaikat Jibril dalam Islam bertugas untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad. Hal itu tertuang dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi:


ู‚ُู„ْ ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ุนَุฏُูˆًّุง ู„ِّุฌِุจْุฑِูŠْู„َ ูَุงِู†َّู‡ٗ ู†َุฒَّู„َู‡ٗ ุนَู„ٰู‰ ู‚َู„ْุจِูƒَ ุจِุงِุฐْู†ِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ู…ُุตَุฏِّู‚ًุง ู„ِّู…َุง ุจَูŠْู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ูˆَู‡ُุฏًู‰ ูˆَّุจُุดْุฑٰู‰ ู„ِู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠْู†َ


ู‚ُู„ْ ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ุนَุฏُูˆًّุง ู„ِّุฌِุจْุฑِูŠْู„َ ูَุงِู†َّู‡ٗ ู†َุฒَّู„َู‡ٗ ุนَู„ٰู‰ ู‚َู„ْุจِูƒَ ุจِุงِุฐْู†ِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ู…ُุตَุฏِّู‚ًุง ู„ِّู…َุง ุจَูŠْู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ูˆَู‡ُุฏًู‰ ูˆَّุจُุดْุฑٰู‰ ู„ِู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠْู†َ


➖ qul mang kฤna 'aduwwal lijibrฤซla fa innahแปฅ nazzalahแปฅ 'alฤ qalbika bi`iลผnillฤhi muแนฃaddiqal limฤ baina yadaihi wa hudaw wa busyrฤ lil-mu`minฤซn


➖ qul mang kฤna 'aduwwal lijibrฤซla fa innahแปฅ nazzalahแปฅ 'alฤ qalbika bi`iลผnillฤhi muแนฃaddiqal limฤ baina yadaihi wa hudaw wa busyrฤ lil-mu`minฤซn


➖ Katakanlah (Muhammad), 'Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman'. 


➖ Katakanlah (Muhammad), 'Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.


3️⃣. DICIPTAKAN DARI CAHAYA 


๐ŸŒ  Kisah penciptaan Malaikat Jibril dalam sebuah hadist riwayat muslim disebutkan dari sebuah cahaya. Bahkan, bentuk fisiknya menutupi antara langit dan bumi.


4️⃣. KEKUATAN JIBRIL 


๐ŸŒ  Malaikat Jibril memiliki kekuatan serta kedudukan di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala . Hal ini sesuai dengan Quran Surat At-Taqwir ayat 19-21 yang berbunyi:


 ุงِู†َّู‡ٗ ู„َู‚َูˆْู„ُ ุฑَุณُูˆْู„ٍ ูƒَุฑِูŠْู…ٍۙ


ุฐِูŠْ ู‚ُูˆَّุฉٍ ุนِู†ْุฏَ ุฐِู‰ ุงู„ْุนَุฑْุดِ ู…َูƒِูŠْู†ٍۙ


ู…ُّุทَุงุนٍ ุซَู…َّ ุงَู…ِูŠْู†ٍۗ


➖ innahแปฅ laqaulu rasแปฅling karฤซm. ลผฤซ quwwatin 'inda ลผil-'arsyi makฤซn. muแนญฤ'in แนกamma amฤซn


➖ Seseungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril). Yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki 'Arsy. Yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.

Sabtu, 28 November 2020

RAHASIA HABIB HUSEIN PROBOLINGGO DAPAT TITISAN KEWALIAN SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"RAHASIA HABIB HUSEIN PROBOLINGGO DAPAT TITISAN KEWALIAN SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI" 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐ŸŒ€Brani Kulon, Kecamatan Kraksaan , Probolinggo Jawa Timur pernah hidup seorang habib yang berumur panjang. Dialah Habib Husein bin Hadi bin Salim yang wafat pada usia 124 tahun.


๐ŸŒ€Kunci berumur panjang habib yang berdakwah di Brani Kulon ini adalah ia selalu istiqomah shalat Subuh berjamaah dan gemar melakukan jalan kaki sekitar 1 jam. Habib ini gemar berjalan kaki sekitar satu jam untuk menyegarkan tubuh dan melancarkan peredaran darah dalam tubuh sembari berdakwah di sekitar desa-desa di kecamatan Kraksaan.


๐ŸŒ€Setiap tempat yang ia lalui selalu mendatangkan rahmah. Ia berjalan kaki keliling dari rumah ke rumah di sekitar Brani dari kampung ke kampung atau ke pasar. Udara yang segar yang dihirup membuat kesegaran tubuh menjadi tetap prima.


๐ŸŒ€Selain itu, hidupnya senantiasa penuh khusnudzan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan sesama manusia. Pernah suatu ketika ia ditanya, kenapa ia tidak mempunyai penyakit.


➖“Di hati saya tidak ada sedikit pun rasa iri dan dengki terhadap orang lain,” jawabnya.


๐ŸŒ€Habib Husein lahir di Hadramaut, Yaman Selatan pada 1862 M dari pasangan Habib Hadi bin Salim Al Hamid dan Ummu Hani. Sedari kecil, ia dididik langsung kedua orang tuanya. Habib Hadi dikenal sebagai ulama dan wali yang kesohor di Hadramaut.


๐ŸŒ€Hingga usia 86 tahun, Habib Husain masih tinggal di Hadramaut. Bagi orang sekarang, usia 86 tahun sudah memasuki usia senja, saat ketika orang sudah mulai kehilangan kekuatan dna gairah hidup. Namun bagi Habib Husain , itu tergolong mudah. Kekuatan nya tidak jauh berbeda dengan pemuda pada umumnya . Itulah salah satu kelebihan habib Husein.


๐ŸŒ€Pada usia tersebut, atau tepatnya tahun 1929 M ia masih senang mengembara ke berbagai negeri. Termasuk ke Gujarat dengan menggunakan kapal laut, bersama saudagar-saudagar Arab yang berdagang melalang buana ke berbagai negeri. Sejak itulah Habib Husein meninggalkan Yaman dan tidak pernah kembali lagi ke sana.


๐ŸŒ€Sekitar dua tahun, Habib Husein tinggal di Gujarat, India. Selama di Gujarat ia berguru kepada ulama setempat dan berdagang. Setelah itu ia kembali mengembara. Dua kali ia ke Indonesia, namun dengan menggunakan kapal saudagar yang menuju Batavia. Tak berapa lama, ia mengembara lagi ke berbagai daerah dan akhirnya sampai ke Pekalongan. Di kota ini Habib Husein kemudian berguru kepada seorang wali besar yakni Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas, hingga bebebrapa tahun lamanya.


๐ŸŒ€Kepada auliya Pekalongan itu, Habib Husein selain berguru ilmu lahir , ia juga mendalami ilmu batin. Sebagai tanda bahwa Habib Husein telah mencapai maqam kewalian yang mumpuni, ia kemudian dihadiahi sebuah sorban (kain putih) dan kopiah putih dari Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Alattas.


๐ŸŒ€Atas perintah Habib Ahmad, Habib Husein kemudian mengasah ilmu kepada Habib Muhammad bin Muhammad Al Muhdor, yang tidak lain adalah guru Habib Ahmad bin Badullah bin Tholib Alattas. Selama menjadi murid Habib Muhammad, Habib Husein senantiasa mendapat perintah untuk berdakwah ke berbagai daerah.


๐ŸŒ€Salah satunya, menyebarkan dakwah ke Brani Kulon kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Ia masuk ke desa terpencil itu sekitar tahun 1939. Saat itu, kondisi desa Brani masih berupa hutan belantara dan menjadi sarang penyamun. Tampaknya Habib Husein memang sengaja ditugasi untuk menyadarkan para penyamun untuk kembali ke jalan Allah. 


๐ŸŒ€Setelah tinggal di Brani Kulon, ia langsung menyebarkan dakawah, dan dakwahnya itu diterima secara luas ke seluruh pelosok Kabupaten Probolinggo.


๐ŸŒ€Namun sebelumnya Habib Husein harus membabat hutan terlebih dahulu, bahkan hidup menumpang pada salah satu penduduk setempat. Hingga ia berhasil mendirikan sebuah pesantren kecil, yang di kemudian hari dikenal sebagai pesantren Ahlus Sunnah Wal Jamaah Brani Kulon. Dan di desa itu pula dalam usia 90 tahun ia mengakhiri masa lajangnya.


๐ŸŒ€Dalam sebuah perjalanan bersama para habib dari berziarah ke makam Habib Husein bin Abdullah Alaydrus (keramat Luar Batang, penjaringan Jakarta Utara) Habib Husein di dalam sebuah kereta pernah dipaksa menyerahkan tempat duduknya oleh seorang pemuda kumal dan hanya memakai kaos oblong, Habib Husein kemudian berdiri


๐ŸŒ€Setelah berdialog beberapa saat dan Habib Husein kemudian memberi bekal uang yang tersisa kepada pemuda tersebut, tiba-tiba pemuda asing itu menghilang begitu saja. Kepada teman-teman Habib Husein mendapatinya sendirian dan menanyakan kepada pemuda tersebut, Habib Husein berkata, “ Dia itu sebenarnya adalah Nabiullah Khidir Alaihissalam.”


๐ŸŒ€Amaliah Habib Husein tentu saja tidak hanya beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala ia juga menjalin hubungan dengan sesama manusia. Sering Habib Husein berjalan-jalan ke pasar dan melihat barang dagangan tidak habis terjual atau malah tidak terjual sama sekali. Ia tidak segan-segan memborong barang dagangan tersebut agar si pedagang tidak menderita kerugian. Dengan keseimbangan amaliah tersebut, dakwahnya diterima dengan baik oleh masyarakat luas.


๐ŸŒ€Tidak hanya soal keilmuan, para santri Ponpes Ahlus Sunnah Brani Kulon sangat percaya maqam kewalian Habib Husein mendekati maqam Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani.


๐ŸŒ€Ihwal ia mendapat maqam kewalian setinggi Syaikh Abdul Qadir Jailani diketahui ketika Habib Ahmad bin Soleh Al Haddad (Situbondo) salah seorang sahabatnya bermunajat kepada Allah agar bertemu Syaikh Abdul Qadir Jailani. Kemudian ia bermimpi dan dalam mimpinya ia dipertemukan dengan Syaikh Abdul Qadir Jailani yang bersorban putih. Ketika didekati, ternyata wajah itu adalah wajah Habib Husein bin Hadi Al Hamid.


๐ŸŒ€Pada awalnya Habib Ahmad bin Soleh Al-Hadad Situbondo tidak yakin wajah yang terlihat itu adalah wajah Habib Husein ia kemudian bermunajat lagi. Dan sampai tiga kali dalam mimpinya wajahnya selalu sama, wajah Habib Husein bin Hadi Al-Hamid. Akhirnya Habib Ahmad menemui Habib Husein di Brani dan meminta ijazah sekaligus dijadikan murid.


๐ŸŒ€Habib Husein kerap dikunjungi para Habib di jamannya, seperti Habib Soleh Tanggul (Jember), salah seorang Pejuang RI. Habib Husein juga mempunyai kedekatan khusus dengan Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih (Malang) dan lain-lain.


๐ŸŒ€Habib Abdullah pernah tidak akan datang haul Habib Husein, karena sakit. Saat tertidur ia bermimpi didatangi Al Faqih Muqaddam dan Syaikh Abu Bakar bin Salim, keduanya (almarhum) wali di Yaman, ”Datanglah ke Haul Habib Husein di Brani, karena kami berdua juga hadir.”


๐ŸŒ€Selepas terbangun dari mimpinya, Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih langsung menuju Brani untuk menghadiri Haul Habub Husein. Anehnya, penyakitnya langsung sembuh. Sejak itulah Habib Abdullah jarang terkena penyakit, dan selalu menghadiri Haul Habib Husein di Brani sampai akhir hayatnya.


๐ŸŒ€Bahkan karena kedekatannya Habib Husein dengan Habib Abdullah, di kemudian hari anak cucu keturunan habib Husein banyak masuk ke Ponpes Darul Hadis Malang seperti Habib Muhammad Shodiq, Habib Abdul Qadir, Habib Salim. Sekarang pesantren peninggalan Habib Husein diasuh oleh Habib Abdul Qadir bin Muhammad Shodiq bin Husein Al Hamid.


๐ŸŒ€Tamu-tamu dari mancanegara yang pernah berkunjung ke Brani diantaranya Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf (mufti Jeddah) dan Sayid Alwi Al Maliki Al Hasani (Makkah). Setelah Habib Husein wafat, banyak juga ulama dan wali Allah yang berkunjungke Brani diantaranya Habib Umar Al Hafidz, Habib Musa Al Kadzim (Hadramaut Yaman).


๐ŸŒ€Habib Husein wafat pada hari Jumat Legi 11 Shofar 1406 H/25 Januari 1986. Jenazahnya kemudian dimakamkan di sebelah utara Masjid Al Mubarok, Kompleks Ponpes Ahlus Sunnah Wal Jamaah Brani Kulon, Kecamatan Maron, Probolingo Jawa Timur.

Jumat, 27 November 2020

KETIKA KEWALIAN GURU SEKUMPUL TAK BISA LAGI DISEMBUNYIKAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

"KETIKA KEWALIAN GURU SEKUMPUL TAK BISA LAGI DISEMBUNYIKAN" 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐ŸŒ KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (akrab disapa Abah Guru Sekumpul) adalah waliyullah yang masyhur. Kemasyhurannya bukan saja di wilayah Kalimantan saja, tetapi juga menjulang tinggi sampai ke langit seluruh negara di dunia.


๐ŸŒ Karena begitu masyhur kewaliannya, banyak para kekasih Allah yang kemudian menjadi saksi atas sosok Guru Sekumpul.


๐ŸŒ  Al-Habib Muhammad Ba’bud (Lawang Malang) pernah berkata, 

➖ “Siapa yang hendak melihat Rasulullah Saw, maka pandanglah Guru Zaini.”


๐ŸŒ Habib Ahmad Al-Habsyi (Banjarmasin) berkata, 

➖ “Bila ingin melihat sunnahnya Rasulullah SAW dengan jelas maka lihatlah perilaku Abah Guru Sekumpul kerena setiap sunnah Rasulullah yang belau ketahui selalu dikerjakannya.”


๐ŸŒ Habib Ahmad Baraqbah (Bangil) sewaktu bertemu dengan Abah Guru berkata, 

➖ “Ente min Aulia Allah,” hingga ucapan berulang-ulang 3 kali.


๐ŸŒ Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf (Semarang) seorang wali majzub saat bersalaman pada waktu Abah Guru Sekumpul masih muda, beliau berseru kepada ulama yang ada: 

➖“Cium tangan Zaini, ini qutub cilik, ini qutub cilik.”


๐ŸŒ Tuan Guru Zainal Ilmi (Dalam pagar-Martapura) berkata kepada nenek Abah Guru Sekumpul yaitu Salbiyah, pada waktu Abah Guru masih kecil:


➖“Pellihara puun.(pelihara yang baik).” Ini disampaikan dengan berulang-ulang di rumah yang ada seorang wali besar.


๐ŸŒ KH. Abdul Hamid (Pasuruan) sewaktu menyambut kedangan Abah Guru Sekumpul yang sowan kepada KH Hamid berkata, ➖“Gubernur Kalimantan-Gubernur Kalimantan” dengan berteriak kegirangan artinya waliyullah dari Kalimantan.


๐ŸŒ Abah Anom sang waliyullah berkata sewaktu pesuruh Abah Anom datang ke rumah Abah Guru.


Kata Abah Guru Sekumpul:

➖ “Abah Anom adalah lautan ilmu tariqat.”


๐ŸŒ Lalu diceritakan oleh pesuruh Abah Anom perkataan Abah Guru Sekumpul kepada Abah Anom.


Abah Anom juga berkata,

➖ “Guru Zaini Adalah lautan ilmu”.


๐ŸŒ Habib Ahmad bin Abu Bakar Al-Habsyi (Basirih-Banjarmasin) seorang wali majzub berkata:

➖ “Ente Waliyullah ente Waliyullah ente Waliyullah.” 

Ini disampaikan sambil mengguncang-guncang pundak Guru Sekumpul yang disaksikan oleh Guru Asmuni, Guru Danau dan H. Khurdi.


๐ŸŒ KH. Syarwani Abdan Albanjari (Bangil) salah satu Gurunya Abah Guru Sekumpul berkata:


➖“Zaini ini sekarang berada dalam tingkatan kewalian sebagaimana yang disebutkan dalam kitab tasawuf”.


๐ŸŒ Habib Ahmad Assegaf (Hadramaut) pernah berkata,

➖ “sir dan madad Tarim berpindah ke Sekumpul”.


๐ŸŒ Begitulah kalau kewalian sudah menjulang tinggi ke langit. Kesaksian para kekasih Allah menjadi bukti nyata tentang masyhurnya Guru Sekumpul di jagat kewalian. Sudah tidak bisa disembunyikan lagi, kewalian Guru Sekumpul sudah niscaya bagi siapa saja, terlebih para santri dan muhibbinnya.