Selasa, 24 Mei 2016

MANFAAT KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN PERINTAH UNTUK MERENUNGKANNYA

۞﷽۞

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 


MANFAAT KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN PERINTAH UNTUK MERENUNGKANNYA 



5 MANFAAT MEMBACA AL-QUR'AN



๐Ÿ“– Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah yang utama, karena memberikan banyak manfaat kepada para pembacanya baik untuk yang membaca dengan lancar ataupun belum lancar. 


Berikut beberapa manfaatnya :


๐ŸŽ1️⃣. Mendapatkan Pahala.


Rasulullah Shalallahu'alaihi wa salam bersabda :

➖ "Barangsiapa yang membaca satu huruf kitab Allah (Al-Qur'an), maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu dan satu kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh.

Aku tidaklah mengatakan Alif, Laam, Miim itu satu huruf. Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." 

๐Ÿ“™(HR. Tirmidzi)


๐ŸŽ 2️⃣. Memberikan Kehormatan bagi kedua orang tua.


➖"Siapa saja membaca Al-Qur'an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan diberikan pada orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi di dunia.

Keduanya pun bertanya, " Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu? " 

Di jawab, "karena anakmu telah membaca Al-Qur'an."

๐Ÿ“™ (HR. Al-Hakim)


Nabi Shalallahu'alaihi wasalam bersabda, maksudnya, 

➖ "Siapa yang membaca Al-Qur'an dan beramal dengan isi kandungannya dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (Al-Qur'an)." 

๐Ÿ“™(HR. Abu Daud)


๐ŸŽ3️⃣. Mendapatkan Syafaat di hari kiamat. 


➖"Bacalah Al-Qur'an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi Syafaat kepada para ahlinya."

๐Ÿ“™ (HR. Muslim)


➖"Puasa dan Al-Qur'an keduanya akan memberikan Syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat." 

๐Ÿ“™(HR. Al-Hakim)


"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi wa salam, bersabda :

➖ " Siapa yang mendengar satu ayat dari pada kitab Allah Ta'ala (Al-Qur'an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahaya di hari kiamat."


๐ŸŽ4️⃣. Mendapat Ketenangan. 


➖"Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah Subhanahu wa ta'ala, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi Rakhmat, diliputi para Malaikat dan disanjung oleh Allah dihadapan para mahluk dan disisi-Nya." 

๐Ÿ“™(HR. Abu Daud)


➖".......dan hati mereka jadi tenteram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." 

๐Ÿ“– (QS. 12 : 28)


5️⃣. Membuat tubuh lebih sehat. 


➖"Hendaknya kamu menggunakan kedua obat-obat : madu dan Al-Qur'an."

๐Ÿ“™(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas'ud)




KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN 


1. Orang yang mempelajari, mengajarkan, dan mengamalkan Al-Qur`an termasuk insan yang terbaik, bahkan ia akan menjadi Ahlullah (keluarga Allah)."


Rasulullah Shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda.

* Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkanya” [HR Bukhari]


* Ahli Al-Qur`an adalah Ahlullah dan merupakan kekhususan baginya [HR. An-Nasa`i, Ibnu Majah, Al-Hakim]


2. Mendapatkan Syafaat dari Al-Qur`an pada hari kiamat.

Bacalah Al-Qur`an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat bagi pembacanya”. [HR. Muslim] 


Ahlul Qur’an atau Shahibul Qur’an adalah orang yang membaca (mempelajari) Al- Qur’an dan mengamalkan hukum-hukumnya serta beradab dengan adab-adabnya.


3. Shahibul Qur`an akan memperoleh ketinggian derajat disurga.

Dikatakan kepada Shahibul Qur`an (di akhirat): “Bacalah Al-Qur`an dan naiklah ke surga serta tartilkanlah (bacaanmu) sebagai mana engkau tartilkan sewaktu di dunia. Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu (di surga) berdasarkan akhir ayat yang engkau baca”. [HR. Imam Tirmidzi, Abu Dawud]


4. Orang yang membaca Al-Qur`an akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat.


Firman Allah Azza wa Jalla.

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. [Al-Fathir:29-30]


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka dia akan memperoleh satu kebaikan dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang semisalnya. Saya tidak mengatakan (ุงู„ู…) itu satu huruf, akan tetapi (ุง) satu huruf dan (ู„) satu huruf seta (ู…) satu huruf”. [HR. At-Tirmidzi, Ad-Darimi dan lainya].


Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Orang yang Mahir membaca Al-Qur`an akan bersama para Malaikat yang Mulia, sedangkan orang yang membaca (Al-Qur`an) dengan terbata-bata dan mengalami kesulitan dalam membacanya, maka dia akan mendapatkan dua pahala. [HR. Muslim]


5. Sakinah (ketenangan) dan rahmat serta keutamaan akan diturunkan kepada orang-orang yang berkumpul untuk membaca Al-Qur`an.

Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah Azza wa Jalla untuk membaca Kitabullah (Al-Qur`an) dan mereka saling mempelajarinya kecuali sakinah (ketenangan) akan turun kepada mereka, majlis mereka penuh dengan rahmat dan para malaikat akan mengelilingi (majlis) mereka serta Allah akan menyebutkan mereka (orang yang ada dalam majlis tersebut) di hadapan para malaikat yang di sisi-Nya. [HR. Muslim]


6. Bacaan Al-Qur`an merupakan “Hilyah” (perhiasan) bagi Ahlul Iman (orang-orang yang beriman).

Perumpamaan orang mu`min yang membaca Al-Qur`an laksana buah “Al-Utrujah” (semacam jeruk manis) yang rasanya lezat dan harum aromanya, dan perumpamaan orang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an ibarat buah “At-Tamr” (kurma) rasanya lezat dan manis namun tidak ada aromanya, dan perumpamaan orang munafiq yang membaca Al-Qur`an ibarat “Ar-Raihanah” (sejenis tumbuhan yang harum) semerbak aromanya (wangi) namun pahit rasanya, dan perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca Al-Qur`an ibarat buah “Al-Handhalah” (nama buah) rasanya pahit dan baunya tidak sedap”. [HR. Bukhari, Muslim dari Abi Musa Al-Asy`ary Radhiyallahu ‘anhu].


Dan diriwayatkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengibaratkan bagi orang mukmin yang tidak pernah membaca Al-Qur`an (tidak ada bacaan Al-Qur`an didadanya) ibarat rumah yang tak berpenghuni; gelap, kotor, seolah-olah akan roboh.


Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya (hatinya) tidak ada bacaan Al-Qur`an (yakni tidak memiliki hafalannya) ibarat sebuah rumah yang hendak roboh. [HR. At-Tirmidzi]


7. Orang yang berhak menjadi imam shalat adalah orang yang paling banyak hafalan Al-Qur`an dan luas pengetahuannya terhadap ilmu-ilmu Al-Qur`an.

Orang yang paling berhak menjadi imam (dalam shalat) adalah orang yang paling pandai membaca Al-Qur`an. [HR. Muslim]


8. Boleh hasad kepada orang yang ahli Al-Qur`an dan mengamalkannya.

Tidak boleh hasad kecuali kepada dua orang : (1) Seseorang yang dikaruniai Al-Qur`an oleh Allah Ta’ala, kemudian ia melaksanakannya, di waktu siang maupun malam. (2) Seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah kemudian ia bershadaqah dengannya di waktu siang maupun malam. [HR. Muslim]


Yang dimaksud adalah ghibthah, yaitu: menginginkan kebaikan seorang tanpa menginginkan hilangnya dari orang tersebut-Red


9. Membaca dan memahami Al-Qur`an tidak bisa disamai oleh kemewahan harta duniawi.

Tidakkah salah seorang di antara kamu berangkat ke masjid untuk mengetahui atau membaca dua ayat dari Kitabullah lebih baik baginya daripada dua onta, dan tiga (ayat) lebih baik baginya dari pada tiga (onta), dan empat (ayat) lebih baik baginya dari pada empat (onta), begitu seterusnya sesuai dengan jumlah (ayat lebih baik) dari onta. [HR. Muslim dari ‘Uqbah bin Amir]


10. Tilawah Al-Qur`an akan dapat melembutkan hati bagi pembacanya atau orang yang mendengarkanya dengan baik.


11. Kedua orang tua akan dihiasi dengan mahkota pada hari kiamat.

Barangsiapa membaca Al-Qur`an dan mengamalkannya, maka pada hari kiamat, akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya sebuah mahkota yang berkilau, yang sinarnya lebih baik dari sinar mentari, maka keduanya berkata: “Mengapa kami diberi mahkota ini? Maka dikatakan: “Karena anakmu mengambil (membaca dan mengamalkannya) Al-Qur`an”. [HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Al-Hakim]


Semoga kita termasuk golongan orang2 yang taat dan kuat menjalankan syari'at..

yang tak pernah lalai utk sll belajar, membaca dan mengamalkan Alqur'an..

agar senantiasa ridho dn rahmat Allah sll tercurah hingga hari pembalasan..

Aamiin.. Insyaa Allah....



CELAKALAH YANG MEMBACANYA , NAMUN TIADA RENUNGANNYA 


Diriwayatkan dalam Shahih Ibnu Hibban, bahwa Atha’ dan Ubaid bin Umair radhiyallahu anhuma mengunjungi Aisyah radhiyallahu anha suatu hari sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ubaid bin Umair berkata pada Aisyah:


“Ceritakan pada kami hal paling menakjubkan yang pernah engkau saksikan dari Rasulullah!”


Aisyah terdiam sejenak. Lalu beliau mulai bercerita, “Rasulullah mendatangiku pada malam (giliran)-ku. Beliau berkata padaku, ‘Wahai Aisyah, biarkan aku (malam ini) beribadah untuk Rabb-ku.’


Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam menuju tempat air dan berwudhu. Ia pun berdiri untuk shalat.


Kemudian, beliau menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya. Kemudian, beliau bersujud dan air matanya membasahi tempat sujudnya.Kemudian, selepas shalat beliau merebahkan diri dalam posisi miring hingga Bilal datang meminta izin beliau untuk mengumandangkan adzan Subuh.


Bilal kala itu bertanya, “Apa yang membuatmu menangis, wahai Rasulullah? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu pada masa lalu dan pada masa mendatang!”


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lalu menjawab, “Tidakkah aku adalah seorang hamba yang sering bersyukur? Pada malam ini Allah mewahyukan padaku suatu ayat:


ุฅِู†َّ ูِู‰ ุฎَู„ْู‚ِ ูฑู„ุณَّู…َٰูˆَٰุชِ ูˆَูฑู„ْุฃَุฑْุถِ ูˆَูฑุฎْุชِู„َٰูِ ูฑู„َّูŠْู„ِ ูˆَูฑู„ู†َّู‡َุงุฑِ ู„َุกَุงูŠَٰุชٍۢ ู„ِّุฃُูˆู۟„ِู‰ ูฑู„ْุฃَู„ْุจَٰุจِ


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” [Q.S. Ali Imran: 190]


Rasulullah bersabda:

ูˆَูŠْู„ٌ ู„ِู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَู‡َุง ูˆَู„َู…ْ ูŠَุชَูَูƒَّุฑْ ูِูŠู‡َุง


“Celakalah orang yang membacanya, tetapi ia tidak merenungkan kandungan maknanya (mentadabburinya).” [H.R. Ibnu Hibban dalam Shahihnya, no. 621; isnadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim, sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arna’uth]


Saya pernah mendengar Syaikh Muhammad Abdul Maqshuud, seorang ulama Mesir, dalam salah satu kajiannya, berkata, “Jika kamu adalah orang yang sibuk dalam pekerjaan atau kegiatan sehari-hari, maka tetap wajib bagimu untuk merenungkan ayat Al-Qur’an (tadabbur) dalam membacanya. Tidak harus menghafalnya. Mentadabburi Al-Qur’an adalah kewajiban bagi seorang muslim, sedangkan menghafalnya tidak wajib (kecuali Al-Fatihah dan beberapa ayat lain di luar Al-Fatihah untuk modal shalat -tambahan dari Hasan).”


Saya pernah mendengar Syaikh Fahd Al-Kandary, seorang qari’ rabbani, ahli Al-Qur’an dari Kuwait, dalam salah satu seri program Musafir Ma’a Al-Qur’an, mewasiatkan, “Bacalah Al-Qur’an. Jika kamu ingin membaca sambil merenungi, maka bacalah tidak dengan hafalan, yakni langsung dari mushaf, meskipun ayat atau surat tersebut sebenarnya sudah kamu hafal. Karena jika kamu membaca tanpa mushaf, fikiranmu terbebani pula dengan upaya agar tidak salah membaca dan semacamnya. Sementara, jika kamu membaca dengan mushaf, fikiranmu lebih tenang, terkendali dan insya Allah lebih masuk ke hati.”


Sangat disayangkan…demi Allah, sangat disayangkan jika seorang Muslim mempunyai kemampuan memahami bahasa Arab fusha (formal) namun ketika membaca Al-Qur’an tidak berusaha merenungkannya. Dan sungguh tidak beradabnya seorang Muslim yang membaca Al-Qur’an cepat-cepat dan berharap segera sampai di akhir surat demi mengejar target tanpa upaya memaknainya. Seolah membaca koran, yang karena kurang pentingnya, dibaca cepat-cepat.


Lebih disayangkan…demi Allah, lebih disayangkan jika seorang Muslim tidak punya kemampuan memahami bahasa Arab fusha (formal) namun tidak ada usaha membaca Al-Qur’an dengan merenungkannya melalui terjemahan. Padahal ia membaca kalam Yang Maha Agung, Pencipta Langit dan Bumi, yang kalam-Nya tak tertandingi oleh kalam selainnya.


Ingat kembali sabda Nabi:


ูˆَูŠْู„ٌ ู„ِู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَู‡َุง ูˆَู„َู…ْ ูŠَุชَูَูƒَّุฑْ ูِูŠู‡َุง


“Celakalah orang yang membacanya, tetapi ia tidak merenungkan kandungan maknanya (mentadabburinya).”


Apa itu belum cukup mengiris hatimu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.