Rabu, 30 September 2020

BIOGRAFI SANG IMAM MAZHAB SYAFI’I : IMAM SYAFII (MUHAMMAD BIN IDRIS ASY-SYAFI’I )

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

 BIOGRAFI SANG IMAM MAZHAB SYAFI’I :

                    IMAM SYAFII 

(MUHAMMAD BIN IDRIS ASY-SYAFI’I ) 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


☪️ NAMA DAN GARIS KETURUNAN AL-IMAM ASY-SYAFI’I RAHIMAHULLAHU


➖Nama Al-Imam Asy-Syafi’i adalah Muhammad bin Idris. 

Beliau berasal dari Kabilah | yang terhormat (Al-Qurasyi), tepatnya dari Bani Al-Muththalib (Al-Muththalibi) dan dari anak cucu Syafi’ bin As-Saib (Asy-Syafi’i). 

Adapun ibu beliau adalah seorang wanita mulia dari Kabilah Azd (salah satu kabilah negeri Yaman). 

Kunyah beliau Abu Abdillah, sedangkan laqab (julukan) beliau Nashirul Hadits (pembela hadits NabiShallallahu ‘alaihi wa sallam). 


➖Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abdu Manaf bin Qushay, sebagaimana dalam silsilah garis keturunan beliau berikut ini:


๐ŸŒน Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muththalib bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’d bin Adnan. 

๐Ÿ“š(Manaqib Asy-Syafi’i karya Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu, 1/76, 472, Siyar A’lamin Nubala’karya Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullahu, 10/5-6, dan Tahdzibul Asma’ wal Lughatkarya Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu, 1/44)


☪️ KELAHIRAN DAN MASA TUMBUH AL-IMAM ASY-SYAFI’I RAHIMAHULLAHU 


➖Para sejarawan Islam sepakat bahwa Al-Imam Asy-Syafi’i dilahirkan pada tahun 150H.

Di tahun yang sama, Al-Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit Al-Kufirahimahullahu meninggal dunia. 

Adapun tempat kelahiran beliau, ada tiga versi: Gaza, Asqalan, atau Yaman.


➖Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu dalam Tawalit Ta’sis Bima’ali Ibni Idris (hal. 51-52), tidak ada pertentangan antara tiga versi tersebut, karena Asqalan adalah nama sebuah kota di mana terdapat Desa Gaza.

Sedangkan versi ketiga bahwa Al-Imam Asy-Syafi’i dilahirkan di Yaman, menurut Al-Imam Al-Baihaqi, bukanlah negeri Yaman yang dimaksud, akan tetapi tempat yang didiami oleh sebagian kabilah Yaman, dan Desa Gaza termasuk salah satu darinya. 

๐Ÿ“š(LihatManhaj Al-Imam Asy-Syafi’i Fi Itsbatil Akidah karya Dr. Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Aqil, 1/21-22, dan Manaqib Asy-Syafi’i, 1/74)


➖Dengan demikian tiga versi tersebut dapat dikompromikan, yaitu Al-Imam Asy-Syafi’i dilahirkan di Desa Gaza, Kota ‘Asqalan (sekarang masuk wilayah Palestina).


➖Di Desa Gaza, Asy-Syafi’i kecil tumbuh dan berkembang tanpa belaian kasih seorang ayah alias yatim. 

Walau demikian, keberadaan sang ibu yang tulus dan penuh kasih sayang benar-benar menumbuhkan ketegaran pada jiwa beliau untuk menyongsong hidup mulia dan bermartabat.

Pada usia dua tahun sang ibu membawa Asy-Syafi’i kecil ke bumi Hijaz.

 Di Hijaz, Asy-Syafi’i kecil hidup di tengah-tengah keluarga ibunya (keluarga Yaman). 

Di sana pula Asy-Syafi’i kecil belajar Al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama, sehingga pada usia tujuh tahun beliau telah berhasil menghafalkan Al-Qur’an dgn sempurna (30 juz).


➖Saat memasuki usia sepuluh tahun, sang ibu khawatir bila nasab mulia anaknya pudar. Maka dibawalah si anak menuju Makkah agar menapak kehidupan di tengah-tengah keluarga ayahnya dari Kabilah Quraisy. 

Kegemaran beliau pun tertuju pada dua hal: memanah dan menuntut ilmu. 

Dalam hal memanah beliau sangat giat berlatih, hingga dari sepuluh sasaran bidik, sembilan atau bahkan semuanya dapat dibidiknya dengan baik. 

Tak ayal bila kemudian unggul atas kawan-kawan sebayanya. 

Dalam hal menuntut ilmu pun tak kalah giatnya, sampai-sampai salah seorang dari kerabat ayahnya mengatakan: “Janganlah engkau terburu menuntut ilmu, sibukkanlah dirimu dengan hal-hal yang bermanfaat (bekerja)!”


➖ Namun kata-kata tersebut tak berpengaruh sedikitpun pada diri Asy-Syafi’i.

Bahkan kelezatan hidup beliau justru didapat pada ilmu dan menuntut ilmu, hingga akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan kepada beliau ilmu yang luas. 

๐Ÿ“š(Tawalit Ta’sis Bima’ali Ibni Idris hal. 51-52, Manhaj Al-Imam Asy-Syafi’i Fi Itsbatil Akidah, 1/22-23)


☪️ PERJALANAN AL-IMAM ASY-SYAFI’I RAHIMAHULLAHU DALAM MENUNTUT ILMU 


➖Di Kota Makkah dengan segala panorama khasnya, Asy-Syafi’i kecil mulai mendalami ilmu nahwu, sastra Arab, dan sejarah. Keinginan beliau untuk menguasainyapun demikian kuat. 

Sehingga setelah memasuki usia baligh dan siap untuk berkelana menuntut ilmu, bulatlah tekad beliau untuk menimba ilmu bahasa Arab dari sumbernya yang murni. 

Pilihan pun jatuh pada Suku Hudzail yang berada di perkampungan badui pinggiran Kota Makkah, mengingat Suku Hudzail -saat itu- adalah suku Arab yang paling fasih dalam berbahasa Arab. 

Dengan misi mulia tersebut Asy-Syafi’i seringkali tinggal bersama Suku Hudzail di perkampungan badui mereka. 

Aktivitas ini pun berlangsung cukup lama. Sebagian riwayat menyebutkan sepuluh tahun dan sebagian lainnya menyebutkan dua puluh tahun. 

Tak heran bila di kemudian hari Asy-Syafi’i menjadi rujukan dalam bahasa Arab. Sebagaimana pengakuan para pakar bahasa Arab di masanya, semisal Al-Imam Abdul Malik bin Hisyam Al-Mu’afiri (pakar bahasa Arab di Mesir), Al-Imam Abdul Malik bin Quraib Al-Ashma’i (pakar bahasa Arab di Irak), Al-Imam Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam Al-Harawi (sastrawan ulung di masanya), dan yang lainnya.

๐Ÿ“š(Lihat Tawalit Ta’sis Bima’ali Ibni Idris hal. 53, Al-Bidayah wan Nihayah karya Al-Hafizh Ibnu Katsirrahimahullahu, 10/263, Manaqib Asy-Syafi’i 1/102)


➖Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepada Al-Imam Asy-Syafi’i kecintaan pada fiqh (mendalami ilmu agama). Mush’ab bin Abdullah Az-Zubairi menerangkan bahwa kecintaan Al-Imam Asy-Syafi’i pada fiqh bermula dari sindiran sekretaris ayah Mush’ab. Kisahnya, pada suatu hari Al-Imam Asy-Syafi’i sedang menaiki hewan tunggangannya sembari melantunkan bait-bait syair. 

Maka berkatalah sekretaris ayah Mush’ab bin Abdullah Az-Zubairi kepada beliau: “Orang seperti engkau tak pantas berperilaku demikian.

Di manakah engkau dari fiqh?” Kata-kata tersebut benar-benar mengena pada jiwa Al-Imam Asy-Syafi’i, hingga akhirnya bertekad untuk mendalami ilmu agama kepada Muslim bin Khalid Az-Zanji -saat itu sebagai Mufti Makkah- kemudian kepada Al-Imam Malik bin Anas di Kota Madinah. 

๐Ÿ“š(Lihat Manaqib Asy-Syafi’i, 1/96)


➖Upaya menimba berbagai disiplin ilmu agama ditempuhnya dengan penuh kesungguhan.

Dari satu ulama menuju ulama lainnya dan dari satu negeri menuju negeri lainnya; Makkah-Madinah-Yaman-Baghdad. Di daerahnya (Makkah), Al-Imam Asy-Syafi’i menimba ilmu dari Muslim bin Khalid Az-Zanji, Dawud bin Abdurrahman Al-Aththar, Muhammad bin Ali bin Syafi’, Sufyan bin Uyainah, Abdurrahman bin Abu Bakr Al-Mulaiki, Sa’id bin Salim, Fudhail bin Iyadh, dan yang lainnya.


➖Pada usia dua puluh sekian tahun, dalam kondisi telah layak berfatwa dan pantas menjadi seorang imam dalam agama ini- Al-Imam Asy-Syafi’i berkelana menuju Kota Madinah guna menimba ilmu dari para ulama Madinah: Al-Imam Malik bin Anas, Ibrahim bin Abu Yahya Al-Aslami, Abdul Aziz Ad-Darawardi, Aththaf bin Khalid, Ismail bin Ja’far, Ibrahim bin Sa’d, dan yang semisal dengan mereka. Kemudian ke negeri Yaman, menimba ilmu dari para ulamanya: Mutharrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al-Qadhi, dan yang lainnya. Demikian pula di Baghdad, beliau menimba ilmu dari Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani ahli fiqh negeri Irak, Ismail bin ‘Ulayyah, Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi, dan yang lainnya. 

๐Ÿ“š(Diringkas dari Siyar A’lamin Nubala’, 10/6, 7, dan 12)


☪️ KEDUDUKAN AL-IMAM ASY-SYAFI’I RAHIMAHULLAHU DI MATA PEMBESAR UMAT 


➖Perjalanan Al-Imam Asy-Syafi’i yang demikian panjang dalam menuntut ilmu benar-benar membuahkan keilmuan yang tinggi, prinsip keyakinan (manhaj) yang kokoh, akidah yang lurus, amalan ibadah yang baik, dan budi pekerti yang luhur.

Tak heran bila kemudian posisi dan kedudukan beliau demikian terhormat di mata pembesar umat dari kalangan para ahli di bidang tafsir, qiraat Al-Qur’an, hadits, fiqh, sejarah, dan bahasa Arab. 

Kitab-kitab biografi yang ditulis oleh para ulama pun menjadi saksi terbaik atas itu semua. 


✨ Berikut ini contoh dari sekian banyak penghormatan pembesar umat terhadap Al-Imam Asy-Syafi’i yang terdapat dalam kitab-kitab tersebut:


๐Ÿ“šDalam kitab Tahdzibut Tahdzib karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu disebutkan bahwa:


➖ Al-Imam Abu Zur’ah Ar-Razi rahimahullahu berkata:

 “Tidak ada satu hadits pun yang Asy-Syafi’i keliru dalam meriwayatkannya.”


➖ Al-Imam Abu Dawud rahimahullahu berkata: 

“Asy-Syafi’i belum pernah keliru dalam meriwayatkan suatu hadits.”


➖ Al-Imam Ali bin Al-Madini rahimahullahu berkata kepada putranya: 

“Tulislah semua yang keluar dari Asy-Syafi’i dan jangan kau biarkan satu huruf pun terlewat, karena padanya terdapat ilmu.”


➖ Al-Imam Yahya bin Ma’in rahimahullahu berkata tentang Asy-Syafi’i: 

“Tsiqah (terpercaya).”


➖ Al-Imam Yahya bin Sa’id Al-Qaththan rahimahullahu berkata:

 “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih berakal dan lebih paham tentang urusan agama daripada Asy-Syafi’i.”


➖ Al-Imam An-Nasa’i rahimahullahu berkata: 

“Asy-Syafi’i di sisi kami adalah seorang ulama yang terpercaya lagi amanah.”


➖ Al-Imam Mush’ab bin Abdullah Az-Zubairi rahimahullahu berkata:

 “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih berilmu dari Asy-Syafi’i dalam hal sejarah.”


➖Dalam Mukadimah Asy-Syaikh Ahmad bin Muhammad Syakir rahimahullahu terhadap kitab Ar-Risalah karya Al-Imam Asy-Syafi’i (hal. 6) disebutkan bahwa Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu berkata: 

“Kalau bukan karena Asy-Syafi’i (atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, pen.), niscaya kami tidak bisa memahami hadits dengan baik.”


➖Beliau juga berkata:

 “Asy-Syafi’i adalah seorang yang paling paham tentang Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”


๐Ÿ“šDalam kitab Manaqib Asy-Syafi’i karya Al-Imam Dawud bin Ali Azh-Zhahirirahimahullahu disebutkan:

 “Telah berkata kepadaku Ishaq bin Rahawaih: ‘Suatu hari aku pergi ke Makkah bersama Ahmad bin Hanbal untuk berjumpa dengan Asy-Syafi’i. 

Aku pun selalu bertanya kepadanya tentang sesuatu (dari agama ini) dan aku dapati beliau sebagai seorang yang fasih serta berbudi pekerti luhur. 

Setelah kami berpisah dengan beliau, sampailah informasi dari sekelompok orang yang ahli di bidang tafsir Al-Qur’an bahwa Asy-Syafi’i adalah orang yang paling mengerti tafsir Al-Qur’an di masa ini. 

Kalaulah aku tahu hal ini, niscaya aku akan bermulazamah (belajar secara khusus) kepadanya’.”


➖Dawud bin Ali Azh-Zhahiri berkata: 

“Aku melihat adanya penyesalan pada diri Ishaq bin Rahawaih atas kesempatan yang terlewatkan itu.”


๐Ÿ“š Dalam kitab Manaqib Asy-Syafi’i karya Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu (2/42-44 dan 48) disebutkan bahwa:


➖Al-Imam Abdul Malik bin Hisyam Al-Mu’afiri rahimahullahu berkata:

 “Asy-Syafi’i termasuk rujukan dalam bahasa Arab.”


➖Al-Imam Abdul Malik bin Quraib Al-Ashma’i rahimahullahu berkata: “Aku mengoreksikan syair-syair Suku Hudzail kepada seorang pemuda Quraisy di Makkah yang bernama Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i.”


➖Al-Imam Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam Al-Harawi rahimahullahu berkata: “Adalah Asy-Syafi’i sebagai rujukan dalam bahasa Arab atau seorang pakar bahasa Arab.”


➖Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu berkata: “Perkataan Asy-Syafi’i dalam hal bahasa Arab adalah hujjah.”


➖Al-Mubarrid rahimahullahu berkata: “Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati Asy-Syafi’i. Beliau termasuk orang yang paling ahli dalam hal syair, sastra Arab, dan dialek bacaan (qiraat) Al-Qur’an.”


☪️ MENELUSURI PRINSIP KEYAKINAN (MANHAJ) AL-IMAM ASY-SYAFI’I RAHIMAHULLAHU


➖Prinsip keyakinan (manhaj) Al-Imam Asy-Syafi’i sesuai dengan prinsip keyakinan (manhaj) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Untuk lebih jelasnya, simaklah keterangan berikut ini:


๐Ÿ”ดA. Pengagungan Al-Imam Asy-Syafi’i terhadap Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam


➖Al-Imam Asy-Syafi’i adalah seorang ulama yang selalu merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta berpegang teguh dengan keduanya. 

Cukuplah karya monumental beliau, kitab Al-Umm (terkhusus pada Kitab Jima’ul Ilmi dan Kitab Ibthalul Istihsan) dan juga kitab Ar-Risalah menjadi bukti atas semua itu. Demikian pula beliau melarang dari taklid buta. Sebagaimana dalam wasiat beliau berikut ini:


➖ “Jika kalian mendapati sesuatu pada karya tulisku yang menyelisihi Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ambillah Sunnah RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut dan tinggalkan perkataanku.”


➖ “Jika apa yang aku katakan menyelisihi hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lah yang lebih utama, dan jangan kalian taklid kepadaku.” 

๐Ÿ“š (Lihat Manaqib Asy-Syafi’i, 1/472 dan 473)


➖Al-Imam Al-Muzani rahimahullahu (salah seorang murid senior Al-Imam Asy-Syafi’i) di awal kitab Mukhtashar-nya berkata: “Aku ringkaskan kitab ini dari ilmu Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i rahimahullahu serta dari kandungan ucapannya untuk memudahkan siapa saja yang menghendakinya, seiring dengan adanya peringatan dari beliau agar tidak bertaklid kepada beliau maupun kepada yang lainnya. 

Hal itu agar seseorang dapat melihat dengan jernih apa yang terbaik bagi agamanya dan lebih berhati-hati bagi dirinya.” 

๐Ÿ“š (Dinukil dari Manhaj Al-Imam Asy-Syafi’i fi Itsbatil Akidah, 1/127)


๐Ÿ”ดB. Hadits ahad dalam pandangan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu


➖Menurut Al-Imam Asy-Syafi’i (dan para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah selainnya), tak ada perbedaan antara hadits mutawatir dan hadits ahad dalam hal hujjah, selama derajatnya shahih. 

Bahkan dalam kitab Ar-Risalah (hal. 369-471), Al-Imam Asy-Syafi’i menjelaskan secara panjang lebar bahwa hadits ahad adalah hujjah dalam segenap sendi agama. 

Lebih dari itu beliau membantah orang-orang yang mengingkarinya dengan dalil-dalil yang sangat kuat. 

Sehingga patutlah bila beliau dijuluki Nashirul Hadits (pembela hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam).


๐Ÿ”ดC. Tauhid dalam pandangan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu


➖Al-Imam Asy- Syafi’i merupakan sosok yang kokoh tauhidnya. 

Sangat mendalam pengetahuannya tentang tauhid dan jenis-jenisnya, baik tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah maupun tauhid asma’ wash shifat. Bahkan kitab-kitab beliau merupakan contoh dari cerminan tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.


➖Di antaranya apa yang terdapat dalam mukadimah kitab Ar-Risalah berikut ini: “Segala puji hanya milik Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Rabb mereka. 

Segala puji hanya milik Allah yang tidaklah mungkin satu nikmat dari nikmat-nikmat-Nya disyukuri melainkan dengan nikmat dari-Nya pula. 

Yang mengharuskan seseorang kala mensyukuri kenikmatan-Nya yang lampau untuk mensyukuri kenikmatan-Nya yang baru.

 Siapa pun tak akan mampu menyifati hakikat keagungan-Nya. 

Dia sebagaimana yang disifati oleh diri-Nya sendiri dan di atas apa yang disifati oleh para makhluk-Nya. Aku memuji-Nya dengan pujian yang selaras dengan kemuliaan wajah-Nya dan keperkasaan ketinggian-Nya. 

Aku memohon pertolongan dari-Nya, suatu pertolongan dari Dzat yang tidak ada daya dan upaya melainkan dari-Nya. 

Aku memohon petunjuk dari-Nya, Dzat yang dengan petunjuk-Nya tidak akan tersesat siapa pun yang ditunjuki-Nya. 

Aku pun memohon ampunan-Nya atas segala dosa yang telah lalu maupun yang akan datang, permohonan seorang hamba yang meyakini bahwa tiada yang berhak diibadahi melainkan Dia, seorang hamba yang mengetahui dengan pasti bahwa tiada yang dapat mengampuni dosanya dan menyelamatkannya dari dosa tersebut kecuali Dia. 

Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi melainkan Dia semata, dan aku bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya…”


➖Al-Imam Asy-Syafi’i sangat berupaya untuk menjaga kemurnian tauhid.

Oleh karena itu, beliau sangat keras terhadap segala perbuatan yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar (syirik besar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam), seperti mendirikan bangunan di atas kubur dan menjadikannya sebagai tempat ibadah, bersumpah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sebagainya. 

๐Ÿ“š(Manhaj Al-Imam Asy-Syafi’i Fi Itsbatil Akidah, 2/517)


➖Penting untuk disebutkan pula bahwa prinsip Al-Imam Asy-Syafi’i dalam hal tauhid asma’ wash shifat sesuai dengan prinsip Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallamdan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum serta menyelisihi prinsip kelompok Asy’ariyyah ataupun Maturidiyyah.

Yaitu menetapkan semua nama dan sifat bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih. 

Menetapkannya tanpa menyerupakan dengan sesuatu pun, dan mensucikan AllahSubhanahu wa Ta’ala tanpa meniadakan (ta’thil) nama-nama dan sifat-sifat-Nya. 

Sebagaimana yang dikandung firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


ู„َูŠْุณَ ูƒَู…ِุซْู„ِู‡ِ ุดَูŠْุกٌ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ุณَّู…ِูŠุนُ ุงู„ْุจَุตِูŠุฑُ


“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan lagi Maha melihat.” 

๐Ÿ“–(Asy-Syura: 11)


➖Jauh dari sikap membayangkan bagaimana hakikat sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala(takyif) dan jauh pula dari sikap memalingkan makna sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sebenarnya kepada makna yang tidak dimaukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya (tahrif). Demikianlah prinsip yang senantiasa ditanamkan Al-Imam Asy-Syafi’i kepada murid-muridnya.


➖Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Telah diriwayatkan dari Ar-Rabi’ dan yang lainnya, dari para pembesar murid-murid Asy-Syafi’i, apa yang menunjukkan bahwa ayat dan hadits tentang sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut dimaknai sesuai dengan makna zhahirnya, tanpa dibayangkan bagaimana hakikat sifat tersebut (takyif), tanpa diserupakan dengan sifat makhluk-Nya (tasybih), tanpa ditiadakan (ta’thil), dan tanpa dipalingkan dari makna sebenarnya yang dimaukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam (tahrif).” 

๐Ÿ“š(Al-Bidayah wan Nihayah, 10/265)


๐Ÿ”ดD. Permasalahan iman menurut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu


➖Iman menurut Al-Imam Asy-Syafi’i mencakup ucapan, perbuatan, dan niat (keyakinan). 

Ia bisa bertambah dengan ketaatan dan bisa berkurang dengan kemaksiatan. 

Adapun sikap beliau terhadap pelaku dosa besar (di bawah dosa syirik) yang meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat darinya, maka selaras dengan prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah dan menyelisihi prinsip ahlul bid’ah, dari kalangan Khawarij, Mu’tazilah, maupun Murji’ah. 

Yaitu tergantung kepada kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala berkehendak untuk diampuni maka terampunilah dosanya, dan jika Allah Subhanahu wa Ta’alaberkehendak untuk diazab maka akan diazab terlebih dahulu dalam An-Nar, namun tidak kekal di dalamnya. 

๐Ÿ“š (Lihat Manhaj Al-Imam Asy-Syafi’i fi Itsbatil Akidah, 2/516)


๐Ÿ”ดE. Permasalahan takdir dan Hari Akhir menurut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu


➖Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya kehendak para hamba tergantung kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Tidaklah mereka berkehendak kecuali atas kehendak Allah Rabb semesta alam. Manusia tidaklah menciptakan amal perbuatannya sendiri. 

Amal perbuatan mereka adalah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya takdir baik dan takdir buruk semuanya dari Allah ‘Azza wa jalla. Sesungguhnya azab kubur benar adanya, pertanyaan malaikat kepada penghuni kubur benar adanya, hari kebangkitan benar adanya, penghitungan amal di hari kiamat benar adanya, Al-Jannah dan An-Nar benar adanya, dan hal lainnya yang disebutkan dalam Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta disampaikan melalui lisan para ulama di segenap negeri kaum muslimin (benar pula adanya).” 

๐Ÿ“š (Manaqib Asy-Syafi’i, 1/415)


➖Ketika ditanya tentang dilihatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala (ru’yatullah) di hari kiamat, maka Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan: “Demi Allah, jika Muhammad bin Idris tidak meyakini akan dilihatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari kiamat, niscaya dia tidak akan beribadah kepada-Nya di dunia.” 

๐Ÿ“š (Manaqib Asy-Syafi’i, 1/419)


๐Ÿ”ดF. Penghormatan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu terhadap para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam


➖Al-Imam Asy-Syafi’i sangat menghormati para sahabat Nabi. 

Hal ini sebagaimana tercermin dalam kata-kata beliau berikut ini: “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuji para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al-Qur’an, Taurat, dan Injil. 

Keutamaan itu pun (sungguh) telah terukir melalui lisan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Suatu keutamaan yang belum pernah diraih oleh siapa pun setelah mereka. 

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati mereka dan menganugerahkan kepada mereka tempat tertinggi di sisi para shiddiqin, syuhada, dan shalihin. 

Merekalah para penyampai ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita. Mereka pula para saksi atas turunnya wahyu kepada RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, mereka sangat mengetahui apa yang dimaukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan hal-hal yang bersifat umum maupun khusus, serta yang bersifat keharusan maupun anjuran. 

Mereka mengetahui Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik yang kita ketahui ataupun yang tidak kita ketahui. Mereka di atas kita dalam hal ilmu, ijtihad, wara’, ketajaman berpikir dan menyimpulkan suatu permasalahan berdasarkan ilmu. Pendapat mereka lebih baik dan lebih utama bagi diri kita daripada pendapat kita sendiri. Wallahu a’lam.” 

๐Ÿ“š (Manaqib Asy-Syafi’i, 1/442)


➖Demikian pula beliau sangat benci terhadap kaum Syi’ah Rafidhah yang menjadikan kebencian terhadap mayoritas para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallamsebagai prinsip dalam beragama. Hal ini sebagaimana penuturan Yunus bin Abdul A’la: “Aku mendengar celaan yang dahsyat dari Asy-Syafi’i -jika menyebut Syi’ah Rafidhah- seraya mengatakan: ‘Mereka adalah sejelek-jelek kelompok’.” 

๐Ÿ“š (Manaqib Asy-Syafi’i, 1/468)


๐Ÿ”ดG. Sikap Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu terhadap kelompok-kelompok sesat


➖Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu berkata: “Adalah Asy-Syafi’i seorang yang bersikap keras terhadap ahlul ilhad (orang-orang yang menyimpang dalam agama) dan ahlul bid’ah. Beliau tampakkan kebencian dan pemboikotan (hajr) tersebut kepada mereka.” 

๐Ÿ“š (Manaqib Asy-Syafi’i, 1/469)


➖Al-Imam Al-Buwaithi rahimahullahu berkata: “Aku bertanya kepada Asy-Syafi’i, ‘Apakah aku boleh shalat di belakang seorang yang berakidah Syi’ah Rafidhah?’ 

Maka beliau menjawab: ‘Jangan shalat di belakang seorang yang berakidah Syi’ah Rafidhah, seorang yang berakidah Qadariyyah, dan seorang yang berakidah Murjiah’.” 

๐Ÿ“š (Lihat Manhaj Al-Imam Asy-Syafi’i fi Itsbatil Akidah, 1/480)


➖Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata: “Tidaklah seorang sufi bisa menjadi sufi tulen hingga mempunyai empat karakter: pemalas, suka makan, suka tidur, dan selalu ingin tahu urusan orang lain.” 

๐Ÿ“š (Manaqib Asy-Syafi’i, 2/207)


☪️ Demikianlah sekelumit tentang kehidupan Al-Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i rahimahullahu dan prinsip keyakinan (manhaj) beliau. 

Seorang ulama besar yang penuh jasa, yang meninggal dunia di Mesir pada malam Jum’at 29 Rajab 204 H, bertepatan dengan 19 Januari 820 M, dalam usia 54 tahun.


➖Rahimahullahu rahmatan wasi’ah, wa ghafara lahu, wa ajzala matsubatahu, wa askanahu fi fasihi jannatihi.


Aamin yaa Rabbal'alamiin

Selasa, 29 September 2020

BIOGRAFI SANG IMAM MAZHAB MALIKI : IMAM MALIKI (ABU ABDULLAH MALIK BIN ANAS)



 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

BIOGRAFI SANG IMAM MAZHAB MALIKI :

                  IMAM MALIKI

(ABU ABDULLAH MALIK BIN ANAS) 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


☪️ KELAHIRAN IMAM MALIK BIN ANAS 


➖Imam Malik yang bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al Asbahi, lahir di Madinah pada tahun 712 M dan wafat tahun 796 M. 

Berasal dari keluarga Arab terhormat, berstatus sosial tinggi, baik sebelum maupun sesudah datangnya Islam. 

Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut Islam, mereka pindah ke Madinah. 

Kakeknya, Abu Amir, adalah anggota keluarga pertama yang memeluk agama Islam pada tahun 2 H. 

Saat itu, Madinah adalah kota ilmu yang sangat terkenal.


➖ Kakek dan ayahnya termasuk kelompok ulama hadits terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam Malik tak berniat meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulama-ulama besarnya.


➖ Kendati demikian, dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut satu riwayat, sang imam sampai harus menjual atap rumahnya hanya untuk membayar biaya pendidikannya. 

Menurutnya, tak layak seorang yang mencapai derajat intelektual tertinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan. 

Kemiskinan, katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia.


➖ Karena keluarganya ulama ahli hadits, maka Imam Malik pun menekuni pelajaran hadits kepada ayah dan paman-pamannya. 

Kendati demikian, ia pernah berguru pada ulama-ulama terkenal seperti Nafi’ bin Abi Nuaim, Ibnu Syihab az Zuhri, Abul Zinad, Hasyim bin Urwa, Yahya bin Said al Anshari, dan Muhammad bin Munkadir. 

Gurunya yang lain adalah Abdurrahman bin Hurmuz, tabi’in ahli hadits, fikih, fatwa dan ilmu berdebat; juga Imam Jafar Shadiq dan Rabi Rayi.


➖ Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. 

Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia pendidikan. 

Tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi Harun, dan Al Ma’mun, pernah jadi murid Imam Malik. 

Ulama besar, Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i pun pernah menimba ilmu dari Imam Malik. 

Belum lagi ilmuwan dan para ahli lainnya. Menurut sebuah riwayat disebutkan murid terkenal Imam Malik mencapai 1.300 orang.


➖ Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat murid kepada gurunya. 

Prinsip ini dijunjung tinggi olehnya sehingga tak segan-segan ia menegur keras murid-muridnya yang melanggar prinsip tersebut. 

Pernah suatu kali Khalifah Mansur membahas sebuah hadits dengan nada agak keras. 

Sang imam marah dan berkata, ”Jangan melengking bila sedang membahas hadits Nabi.”


➖ Dalam sebuah kunjungan ke kota Madinah, Khalifah Bani Abbasiyyah, Harun Al Rasyid (penguasa saat itu), tertarik mengikuti ceramah al muwatta’ (himpunan hadits) yang diadakan Imam Malik. 

Untuk hal ini, khalifah mengutus orang memanggil Imam. 

Namun Imam Malik memberikan nasihat kepada Khalifah Harun arRasyid :

"Leluhur Anda selalu melindungi pelajaran hadits. 

Mereka amat menghormatinya. 

Bila sebagai khalifah, Anda tidak menghormatinya, maka tidak seorang pun yg akan menaruh hormat kepada anda, Manusia yang mencari ilmu, sementara ilmu tidak akan mencari manusia.”


➖ Akhirnya khalifah ingin agar para jamaah meninggalkan ruangan tempat ceramah itu diadakan. 

Namun, permintaan itu tak dikabulkan Imam Malik. 

”Saya tidak dapat mengorbankan kepentingan umum hanya untuk kepentingan seorang pribadi.” 

Sang khalifah pun akhirnya mengikuti ceramah bersama dua putranya dan duduk berdampingan dengan rakyat kecil.


➖ Ketegasan sikap Imam Malik bukan sekali saja. 

Berulangkali, manakala dihadapkan pada keinginan penguasa yang tak sejalan dengan aqidah Islamiyah, Imam Malik menentang tanpa takut risiko yang dihadapinya. 

Salah satunya dengan Ja’far, gubernur Madinah. 

Suatu ketika, gubernur yang masih keponakan Khalifah Abbasiyah, Al Mansur, meminta seluruh penduduk Madinah melakukan bai’at (janji setia) kepada khalifah. 

Namun, Imam Malik yang saat itu baru berusia 25 tahun merasa tak mungkin penduduk Madinah melakukan bai’at kepada khalifah yang mereka tak sukai.


➖ Ia pun mengingatkan gubernur tentang tak berlakunya bai’at tanpa keikhlasan seperti tidak sahnya perceraian paksa. 

Ja’far meminta Imam Malik tak menyebarluaskan pandangannya tersebut, tapi ditolaknya. 

Gubernur Ja’far merasa terhina sekali. 

Ia pun memerintahkan pengawalnya menghukum dera Imam Malik sebanyak 70 kali. 

Dalam kondisi berlumuran darah, sang imam diarak keliling Madinah dengan untanya. 

Dengan hal itu, Ja’far seakan mengingatkan orang banyak, ulama yang mereka hormati tak dapat menghalangi kehendak sang penguasa.


➖ Namun, ternyata Khalifah Mansur tidak berkenan dengan kelakuan keponakannya itu. Mendengar kabar penyiksaan itu, khalifah segera mengirim utusan untuk menghukum keponakannya dan memerintahkan untuk meminta maaf kepada sang imam. 

Untuk menebus kesalahan itu, khalifah meminta Imam Malik bermukim di ibukota Baghdad dan menjadi salah seorang penasihatnya. 

Khalifah mengirimkan uang 3.000 dinar untuk keperluan perjalanan sang imam. 

Namun, undangan itu pun ditolaknya. 

Imam Malik lebih suka tidak meninggalkan kota Madinah. 

Hingga akhir hayatnya, ia tak pernah pergi keluar Madinah kecuali untuk berhaji.


➖ Pengendalian diri dan kesabaran Imam Malik membuat ia ternama di seantero dunia Islam. 

Pernah semua orang panik lari ketika segerombolan Kharijis bersenjatakan pedang memasuki masjid Kuffah. 

Tetapi, Imam Malik yang sedang shalat tanpa cemas tidak beranjak dari tempatnya. 

Mencium tangan khalifah apabila menghadap di baliurang sudah menjadi adat kebiasaan, namun Imam Malik tidak pernah tunduk pada penghinaan seperti itu. 

Sebaliknya, ia sangat hormat pada para cendekiawan, sehingga pernah ia menawarkan tempat duduknya sendiri kepada Imam Abu Hanifah yang mengunjunginya.


☪️ DARI AL MUWATHTHA’ HINGGA MADZHAB MALIKI


➖ Al Muwatta’ adalah kitab fikih berdasarkan himpunan hadits-hadits pilihan. 

Santri mana yang tak kenal kitab yang satu ini. Ia menjadi rujukan penting, khususnya di kalangan pesantren dan ulama kontemporer. Karya terbesar Imam Malik ini dinilai memiliki banyak keistimewaan. 

Ia disusun berdasarkan klasifikasi fikih dengan memperinci kaidah fikih yang diambil dari hadits dan fatwa sahabat.


➖ Menurut beberapa riwayat, sesungguhnya Al Muwatta’ tak akan lahir bila Imam Malik tidak ‘dipaksa’ Khalifah Mansur. 

Setelah penolakan untuk ke Baghdad, Khalifah Al Mansur meminta Imam Malik mengumpulkan hadits dan membukukannya. 

Awalnya, Imam Malik enggan melakukan itu. Namun, karena dipandang tak ada salahnya melakukan hal tersebut, akhirnya lahirlah Al Muwatta’. 

Ditulis di masa Al Mansur (754-775 M) dan baru selesai di masa Al Mahdi (775-785 M).


➖ Dunia Islam mengakui Al Muwatta’ sebagai karya pilihan yang tak ada duanya. Menurut Syah Walilullah, kitab ini merupakan himpunan hadits paling shahih dan terpilih. 

Imam Malik memang menekankan betul terujinya para perawi. 

Semula, kitab ini memuat 10 ribu hadits. Namun, lewat penelitian ulang, Imam Malik hanya memasukkan 1.720 hadits. 

Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dengan 16 edisi yang berlainan. 

Selain Al Muwatta’, Imam Malik juga menyusun kitab Al Mudawwanah al Kubra, yang berisi fatwa-fatwa dan jawaban Imam Malik atas berbagai persoalan.


➖ Imam Malik tak hanya meninggalkan warisan buku. 

Beliau juga mewariskan mazhab fikih di kalangan Islam Sunni, yang disebut sebagai Mazhab Maliki.

Selain fatwa-fatwa Imam Malik dan Al Muwatta’, kitab-kitab seperti Al Mudawwanah al Kubra, Bidayatul Mujtahid wa Nihaayatul Muqtashid (karya Ibnu Rusyd), Matan ar Risalah fi al Fiqh al Maliki (karya Abu Muhammad Abdullah bin Zaid), Asl al Madarik Syarh Irsyad al Masalik fi Fiqh al Imam Malik (karya Shihabuddin al Baghdadi), dan Bulgah as Salik li Aqrab al Masalik (karya Syeikh Ahmad as Sawi), menjadi rujukan utama mazhab Maliki.


➖ Di samping sangat konsisten memegang teguh hadits, mazhab ini juga dikenal amat mengedepankan aspek kemaslahatan dalam menetapkan hukum. 

Secara berurutan, sumber hukum yang dikembangkan dalam Mazhab Maliki adalah Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah SAW, amalan sahabat, tradisi masyarakat Madinah (amal ahli al Madinah), qiyas (analogi), dan al maslahah al mursalah (kemaslahatan yang tidak didukung atau dilarang oleh dalil tertentu).


➖ Mazhab Maliki pernah menjadi mazhab resmi di Mekah, Madinah, Irak, Mesir, Aljazair, Tunisia, Andalusia (kini Spanyol), Marokko, dan Sudan. Kecuali di tiga negara yang disebut terakhir, jumlah pengikut mazhab Maliki kini menyusut. 

Mayoritas penduduk Mekah dan Madinah saat ini mengikuti Mazhab Hanbali. 

Di Iran dan Mesir, jumlah pengikut Mazhab Maliki juga tidak banyak. 

Hanya Marokko saat ini satu-satunya negara yang secara resmi menganut Mazhab Maliki.


☪️ PUJIAN ULAMA UNTUK IMAM MALIK 


➖ An Nasa’i berkata,” Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur, tepercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada meriwayatkan hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”.


๐Ÿ“(Ket: Abdul Karim bin Abi al Mukharif al Basri yang menetap di Makkah, karena tidak senegeri dengan Malik, keadaanya tidak banyak diketahui, Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau menambah pada matan).


➖ Sedangkan Ibnu Hayyan berkata,” Malik adalah orang yang pertama menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah, dengan fiqh, agama dan keutamaan ibadah”.


➖ Imam as-Syafi’i berkata : “Imam Malik adalah Hujjatullah atas makhluk-Nya setelah para Tabi’in “.


➖ Yahya bin Ma’in berkata :”Imam Malik adalah Amirul mukminin dalam (ilmu) Hadits”


➖ Ayyub bin Suwaid berkata :”Imam Malik adalah Imam Darul Hijrah (Imam madinah) dan as-Sunnah ,seorang yang Tsiqah, seorang yang dapat dipercaya”.


➖ Ahmad bin Hanbal berkata:” Jika engkau melihat seseorang yang membenci imam malik, maka ketahuilah bahwa orang tersebut adalah ahli bid’ah”


➖ Seseorang bertanya kepada as-Syafi’i :” apakah anda menemukan seseorang yang (alim) seperti imam malik?” as-Syafi’i menjawab :”aku mendengar dari orang yang lebih tua dan lebih berilmu dari pada aku, mereka mengatakan kami tidak menemukan orang yang (alim) seperti Malik, maka bagaimana kami(orang sekarang) menemui yang seperti Malik?”


☪️ KITAB AL- MUWATHTHA


➖ Al-Muwaththa bererti ‘yang disepakati’ atau ‘tunjang’ atau ‘panduan’ yang membahas tentang ilmu dan hukum-hukum agama Islam. Al-Muwaththa merupakan sebuah kitab yang berisikan hadits-hadits yang dikumpulkan oleh Imam Malik serta pendapat para sahabat dan ulama-ulama tabiin. 


➖ Kitab ini lengkap dengan berbagai problem agama yang merangkum ilmu hadits, ilmu fiqh dan sebagainya.

Semua hadits yang ditulis adalah sahih kerana Imam Malik terkenal dengan sifatnya yang tegas dalam penerimaan sebuah hadits. 

Dia sangat berhati-hati ketika menapis, mengasingkan, dan membahas serta menolak riwayat yang meragukan. 

Dari 100.000 hadits yang dihafal beliau, hanya 10.000 saja diakui sah dan dari 10.000 hadits itu, hanya 5.000 saja yang disahkan sahih olehnya setelah diteliti dan dibandingkan dengan Al-Qur'an . 


➖ Menurut sebuah riwayat, Imam Malik menghabiskan 40 tahun untuk mengumpul dan menapis hadits-hadits yang diterima dari guru-gurunya. 

Imam Syafi pernah berkata, “Tiada sebuah kitab di muka bumi ini setelah AL QUR’AN yang lebih banyak mengandungi kebenaran selain dari kitab Al-Muwaththa karangan Imam Malik.”

inilah karangan para ulama muaqoddimin


☪️ WAFATNYA SANG IMAM DARUL HIJRAH 


➖ Imam malik jatuh sakit pada hari ahad dan menderita sakit selama 22 hari kemudian 10 hari setelah itu ia wafat. sebagian meriwayatkan imam Malik wafat pada 14 Rabiul awwal 179 H.


➖ Sahnun meriwayatkan dari abdullah bin nafi’:” 

Imam Malik wafat pada usia 87 tahun” Ibn Kinanah bin Abi Zubair, putranya Yahya dan sekretarisnya Hubaib yang memandikan jenazah imam Malik.

Imam Malik dimakamkan di Baqi’.

Senin, 28 September 2020

MELURUSKAN FAKTA KISAH SI PITUNG BERDASARKAN KITAB AL FATAWI

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

๐Ÿ“œ MELURUSKAN FAKTA KISAH SI PITUNG

BERDASARKAN KITAB AL FATAWI ๐Ÿ“œ

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ“œPitung atau Pituan Pitulung adalah salah satu organisasi perlawanan rakyat Jakarta yang dibentuk pada tahun 1880 Masehi oleh Kyai Haji Naipin atas saran dari Pejuang Jayakarta dan Sesepuh adat Tempo Dulu. 

Kyai Haji Naipin adalah seorang yang alim dan juga dikenal sebagai salah satu ahli silat yang handal di kawasan Tenabang.


๐Ÿ“œPITUNG didirikan setelah seluruh anggotanya melewati beberapa tes seperti ujian jurus terakhir illmu silat, ujian ilmu agama yang sudah mereka pelajari, ujian ilmu tarekat serta diakhiri dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh 7 santri terbaik Kyai Haji Naipin. Setelah dinyatakan lulus maka ketujuhnya dibaiat untuk selalu setia dalam jihad fisabillah, setia terhadap persahabatan, selalu menolong rakyat dan hormat dan patuh terhadap orangtua, ulama dan sesepuh adat.


๐Ÿ“œNama Pitung yang berarti 7 Pendekar Penolong, mengambil dari inspirasi Surat Al Fatehah yang terdiri dari 7 ayat. Oleh karena itu ke 7 Pendekar ini selalu ditekankan untuk terus menghayati dan mengamalkan kandungan Surat Al Fatehah dalam setiap perjuangan mereka.


๐Ÿ“œDiantara ke 7 Pendekar itu maka kemudian dipilihlah yang paling terbaik untuk menjadi pemimpin, jatuhlah pilihan itu kepada salah satu murid yang paling dicintai KH Naipin yaitu Radin Muhammad Ali Nitikusuma. 

KH Naipin memang sangat sayang pada sosok ini, karena sejak kecil Radin Muhammad Ali adalah seorang Yatim dan beliau juga tahu bagaimana kisah terbunuhnya ayah Muhammad Ali. 

Sedangkan ibunya telah menikah lagi dengan salah seorang duda yang mempunyai anak yang berada di daerah Kemanggisan. 

Kasih sayang ulama sufi ini juga sangat wajar karena dia adalah paman Radin Muhammad Ali.


๐Ÿ“œBeliau Radin Muhammad Ali Nitikusuma adalah sosok yang alim dan soleh, pewaris silat Kyai Haji Naipin dan silat-silat warisan pejuang Jayakarta. 

Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas dan pantang kompromi dengan penjajah kafir. Ayahnya syahid dibunuh penghianat bangsa yang diantaranya para Tuan Tanah China dan centeng-centeng bayarannya, harta bendanya dirampas dan keluarga besarnya banyak yang diburu dan difitnah. Beliau yatim sejak umur dua tahun. 

Di mata penjajah sosok ini lebih dikenal sebagai perampok daripada pejuang.


๐Ÿ“œOrang kedua yang juga tidak kalah hebatnya adalah Ratu Bagus Muhammad Roji’ih Nitikusuma.

 Dialah otak dibalik semua strategi perlawanan gerakan Pitung. 

Dikenal licin dan sulit untuk ditangkap. Namanya sering disebut sebagai Ji’ih. Sosoknya alim dan Soleh dan dikenal sangat keras perlawanannya terhadap penjajah kafir. Dia tidak seperti yang digambarkan dalam beberapa film. 

Dia justru sangat cerdas dan penuh perhitungan.


๐Ÿ“œ5 orang lagi juga tidak kalah hebatnya, mereka adalah Abdul Qodir, Abdus Shomad, Saman, Rais, Jebul ( Ki Dulo/Abdulloh). 

Salah satu dari mereka yaitu Bang Jebul dengan hanya berapa gebrakan jurus “Sira Macan” bahkan pernah membuat babak belur Schout Van Hinne dalam sebuah adu tanding silat di Tangerang sehingga dari kejadian inilah Hinne menjadi sangat dendam terhadap semua anggota Pitung karena merasa telah dipermalukan di depan khalayak ramai. 


๐Ÿ“œHinne juga pernah kena batunya saat semua Anggota Pitung menangkapnya di daerah Jelambar. 

Disini dia dan pasukan marsosenya dihajar habis-habisan. 

Pasukan Marsosenya yang terkenal sadis lari terbirit birit ketika berhadapan dengan Pitung. Anggota Pitung kesal karena Hinne ini memfitnah Pitung dan mengancam beberapa orang yang pro terhadap perjuangan Pitung. Tapi semua anggota Pitung masih memberikan kesempatan dia hidup dengan catatan dia tidak menindas rakyat dan tidak memfitnah Pitung sebagai gerombolan perampok.


๐Ÿ“œSeperti pada sebuah perjuangan pasti ada resiko..dua orang anggota Pitung yaitu Jebul dan Saman pada tahun 1896 pernah tertangkap dan dipenjarakan di Glodok. 

Namun mereka berhasil meloloskan diri bahkan berhasil membunuh beberapa marsose. 

Beberapa anggota Pitung juga harus mengalami mati syahid. 

Dji’ih tertembak tahun 1899 Masehi, jenazahnya masih bisa diselamatkan. 

Radin Muhammad Ali syahid ditembak tahun 1905 MasehiUst Ahmad Sahal:

. Beliau ditembak bertubi tubi oleh para Marsose sampai akhirnya rubuh, namun sampai detik detik kematiannya dia tidak menyerah dan terus bertakbir.


๐Ÿ“œSetelah Syahid jasad Muhammad Ali dimutilasi penjajah kafir melalui para inlander yg menjadi “anjing anjing penjajah” yang rela menindas saudaranya sendiri. 

Jasad Muhammad Ali yang tidak sempurna kemudian disholatkan oleh para alim ulama di kawasan Slipi dan sekitarnya untuk kemudian dimakamkan di daerah Bandengan. 

Para ulama dan sesepuh yang berada di daerah Jipang Pulorogo (Slipi, Palmerah, Rawa Belong, Kemandoran dan sekitarnya) sangat berduka dengan kematian salah satu pejuang terbaik mereka.


๐Ÿ“œPitung adalah fakta sejarah, kisah mereka tercatat dalam kitab Al Fatawi, kisah mereka adalah kisah perlawanan kaum muslimin yang tertindas oleh penjajah kafir dan antek anteknya. 

Mereka adalah Mujahid Sejati yang membela agama Islam dan rakyat Jakarta, mereka bukan Perampok, mereka orang orang terpelajar dan juga mengerti tentang dunia politik yang diterapkan penjajah.


๐Ÿ“œKisah mereka tentu tidak akan pernah sesuai dengan kisah yang berasal dari penjajah kafir baik itu melalui koran mereka ataupun para sejarawan kolonialis yang memang bekerja untuk kepentingan penjajah.

 Penjajah pada masa itu dengan politik devide et imperanya bahkan berusaha untuk menciptakan Pitung-Pitung palsu untuk memancing Pitung Pitung asli keluar dari persembunyian. 

Bahkan saat syahidnya Radin Muhammad Ali , salah satu fihak yang menjebaknya mengaku sebagai Pitung asli.


๐Ÿ“œPara anggota Pitung adalah manusia biasa, mereka tidak mempunyai ilmu macam-macam apalagi sampai memakai jimat seperti yang disebarkan beritanya oleh Belanda kalau Pitung Sakti mandraguna. 

Isu peluru emaspun dibuat-buat dan disebarkan kepada masyarakat agar Radin Muhammad Ali dianggap sosok sakti namun ternyata Belanda bisa membunuhnya, Belanda menciptakan cerita fiktif seperti ini agar masyarakat semakin takut. 

Jasadnya sengaja dimutilasi agar masyarakat kehilangan jejak sejarahnya dan juga tidak bisa lagi menziarahi makamnya. 

Namun sekalipun jasadnya terpencar kisah kepahlawanan pejuang tangguh ini tidak akan pernah hilang dari tanah Jakarta ini...


๐Ÿ“œKematian dua orang dedengkot Pitung tentu mengguncangkan perasaan keluarga besar mereka yang ada di wilayah Jipang Pulorogo (kini merupakan daerah Slipi, Palmerah, Kemanggisan, Rawa Belong, Kemandoran dan sekitarnya), sehingga akhirnya banyak dari mereka yang trauma dan menutup diri terhadap fihak luar (terutama oknum-oknum pendatang yang telah setia menjadi “anjing-anjingnya penjajah”) Mereka betul-betul semakin terpukul karena kematian dua orang Mujahid itu telah melibatkan oknum-oknum bayaran pribumi yang disewa para tuan tanah china dan penjajah kafir..lagi-lagi politik devide et impera dimunculkan.


๐Ÿ“œPasca kematian dua orang tokoh utama Pitung, penjajah semakin gencar membuat berita dan kabar bohong tentang Pitung, digambarkan kalau Pitung itu identik dengan ilmu-ilmu yang aneh dan senang pakai jimat, padahal semua anggota Pitung hanya diajarkan ilmu beladiri dan juga ilmu ilmu agama seperti Ilmu Tafsir, Ilmu Fiqih, Ilmu Hadist, Ilmu Tassawuf, Ilmu Tauhid, Ilmu Alat dan juga pengetahuan tentang strategi-strategi perlawanan. 


๐Ÿ“œMereka juga melek terhadap dunia politik yang berkembang pada masa itu, sehingga karena lengkapnya pengetahuan mereka, penjajah menghabisi gerakan ini sampai ke akar akarnya yang salah satunya dengan cara menghancurkan sejarah asli Pituan Pitulung, tidak heran ada kabar bahwa Pitung katanya orang China, Pitung katanya dari daerah luar, padahal semua anggota Pitung pribumi asli Jakarta yang sudah menetap ratusan tahun.


๐Ÿ“œPITUAN PITULUNG….1 untuk 7….7 untuk 1


๐Ÿ“œ7 Golok adalah jiwa kesatria mereka

Allah SWT Dasar hidup mereka

Rasulullah SAW panutan suci mereka.


๐Ÿ“œAl Fatehah untuk KH Naipin, Asy-Syahid Radin Muhammad Ali Nitikusuma, Asy-Syahid Ratu Bagus Muhammad Roji’ih Nitikusuma, Abdul Qodir, Abdus Shomad, Rais, Saman, Abdullah (Jebul)


๐Ÿ“š #Disarikan Dari :

KITAB AL FATAWI yang ditulis ulang dari tulisan lama ke dalam bahasa arab melayu oleh Al Allamah Asy-Syekh

H Ratu Bagus Ahmad Syar’i/Kumpi Syari/Babe Betawi) atas perintah Guru Mansur Sawah Lio tahun 1910 Masehi di Jakarta.


Dipublikasikan kembali oleh : Ustadz Ahmad Sahal...

Minggu, 27 September 2020

BIOGRAFI: SYEKH ABDUL QADIR AL JAELANI PEMILIK : AL GUNYAH & FUTUHUL GHAIB

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

                       BIOGRAFI:

SYEKH ABDUL QADIR AL JAELANI

PEMILIK : AL GUNYAH & FUTUHUL GHAIB

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


๐Ÿ”ด Biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani termuat dalam kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali. Tetapi, buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.


๐Ÿ”ด Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjungnya dan mencintainya. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau berada di atas Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka hal ini merupakan suatu kekeliruan. Karena Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah rasul yang paling mulia di antara para nabi dan rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa dilampaui di sisi Allah oleh manusia siapapun.


๐Ÿ”ด Ada juga sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam do'a mereka. Berkeyakinan bahwa do'a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaraannya. Ini juga merupakan kesesatan.

Allahu a’lam 


NASAB DAN KELAHIRANNYA 


๐Ÿ”ด Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang 'alim di Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga Kailan. 

Sehingga di akhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.


๐Ÿ”ด Silsilah Keluarganya adalah Sebagai berikut :


➖Dari Ayahnya(Hasani):

 Syeh Abdul Qodir bin Abu Shalih bin Abu Abdillah bin Yahya az-Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah Tsani bin Musa al-Jaun bin Abdul Mahdhi bin Hasan al-Mutsanna bin Hasan as-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam


➖Dari ibunya(Husaini):

Syeh Abdul Qodir bin Ummul Khair Fathimah binti Abdullah Sum'i bin Abu Jamal bin Muhammad bin Mahmud bin Abul 'Atha Abdullah bin Kamaluddin Isa bin Abu Ala'uddin bin Ali Ridha bin Musa al-Kazhim bin Ja'far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Zainal 'Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam


PENDIDIKANNYA


๐Ÿ”ด Pada usia yang masih muda beliau telah merantau ke Baghdad dan meninggalkan tanah kelahirannya. 

Di sana beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthath, Abul Husein Al Farra' dan juga Abu Sa'ad Al Mukharrimi sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama.


PEMAHAMANNYA


๐Ÿ”ด Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau. 

Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak pula orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. 

Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, "thariqah" yang berbeda dengan jalan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, para sahabatnya dan lainnya.


๐Ÿ”ด Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, "Dia (Allah) di arah atas, berada di atas 'ArsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. 

IlmuNya meliputi segala sesuatu. 

"Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadits-hadits, lalu berkata, "Sepantasnya menetapkan sifat istiwa' (Allah berada di atas 'ArsyNya) tanpa takwil (menyimpangkan kepada makna lain). 

Dan hal itu merupakan istiwa' dzat Allah di atas 'Arsy.


DAKWAHNYA 


๐Ÿ”ด Suatu ketika Abu Sa'ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil di sebuah daerah yang bernama Babul Azaj dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir. 

Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. 

Bermukim di sana sambil memeberikan nasehat kepada orang-orang yang ada di sana, sampai beliau meninggal dunia di daerah tersebut.


๐Ÿ”ด Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasihat beliau. 

Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. 

Sehingga sekolah ini tidak kuat menampungnya. 

Maka diadakan perluasan.


๐Ÿ”ด Imam Adz Dzahabi dalam menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A'lamin Nubala, menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut, "Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat." 


๐Ÿ”ด Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama terkenal, seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Ibnu Qudamah penyusun kitab fiqh terkenal Al Mughni.


WAFATNYA


๐Ÿ”ด Beliau Wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi'ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj. 


PENDAPAT ULAMA 


๐Ÿ”ด Ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir Al jailani, Ibnu Qudamah menjawab, "Kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. 

Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat perhatian kepada kami. 

Kadang beliau mengutus putra beliau Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. 

Terkadang beliau juga mengirimkan makanan buat kami. 

Beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu."


๐Ÿ”ด Ibnu Rajab di antaranya mengatakan, "Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. 

Diagungkan oleh banyak para Syeikh, baik ulama dan para ahli zuhud. 

Beliau memiliki banyak keutamaan dan karamah. 

Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri' Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri (orang Mesir) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. 

Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya). 

Cukuplah seorang itu dikatakan berdusta, jika dia menceritakan segala yang dia dengar. 

Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tenteram untuk meriwayatkan apa yang ada di dalamnya, kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari kitab selain ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. 

Juga terdapat perkara-perkara yang jauh (dari agama dan akal), kesesatan-kesesatan, dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak terbatas. 

Semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. 

Kemudian aku dapatkan bahwa Al Kamal Ja'far al Adfawi telah menyebutkan bahwa Asy Syathnufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini."


๐Ÿ”ด Ibnu Rajab juga berkata, "Syeikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki pendapat yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma'rifat yang sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang terkenal. 

Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib. Murid-muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang banyak berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. 

Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang pada sunnah. "


๐Ÿ”ด Imam Adz Dzahabi mengatakan, "intinya Syeikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki kedudukan yang agung. 

Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya, dan Allah menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang-orang beriman). 

Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau." 

๐Ÿ“š(Syiar XX/451).


๐Ÿ”ด Imam Adz Dzahabi juga berkata, "Tidak ada seorangpun para ulama besar yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak di antara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi."


๐Ÿ”ด Syeikh Rabi' bin Hadi Al Makhdali berkata dalam kitabnya, Al Haddul Fashil, hal.136, 

"Aku telah mendapatkan aqidah beliau (Syeikh Abdul Qadir Al Jailani) di dalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah. 

Maka aku mengetahui dia sebagai seorang Salafi. Beliau menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan aqidah-aqidah lainnya di atas manhaj salaf. 

Beliau juga membantah kelompok-kelompok Syi'ah, Rafidhah, Jahmiyyah, Jabariyyah, Salimiyah, dan kelompok lainnya dengan manhaj Salaf.


KARYA - KARYANYA :


๐Ÿ”ด Berikut adalah kitab-kitab hasil karya beliau :


➖Tafsir Al Jilani

➖al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq,

➖Futuhul Ghaib.

➖Al-Fath ar-Rabbani

➖Jala' al-Khawathir

➖Sirr al-Asrar

➖Asror Al Asror

➖Malfuzhat

➖Khamsata "Asyara Maktuban

➖Ar Rasael

➖Ad Diwaan

➖Sholawat wal Aurod

➖Yawaqitul Hikam

➖Jalaa al khotir

➖Amrul muhkam

➖Usul as Sabaa

➖Mukhtasar ulumuddin

Sabtu, 26 September 2020

BIOGRAFI : IBNU KHALDUN (PELETAK DASAR SOSIOLOGI ISLAM)

﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

      BIOGRAFI : IBNU KHALDUN

(PELETAK DASAR SOSIOLOGI ISLAM) 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


✒️ Jika kita berbicara tentang seorang cendekiawan yang satu ini, memang cukup unik dan mengagumkan. Sebenarnya, dialah yang patut dikatakan sebagai pendiri ilmu sosial. Ia lahir dan wafat di saat bulan suci Ramadan. Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun.


✒️ Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan pengaruh besar bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik Muslim maupun non-Muslim. Dalam perjalanan hidupnya, Ibnu Khaldun dipenuhi dengan berbagai peristiwa, pengembaraan, dan perubahan dengan sejumlah tugas besar serta jabatan politis, ilmiah dan peradilan. Perlawatannya antara Maghrib dan

Andalusia, kemudian antara Maghrib dan negara-negara Timur memberikan hikmah yang cukup besar. Ia adalah keturunan dari sahabat Rasulullah saw. bernama Wail bin Hujr dari kabilah Kindah.


✒️ Lelaki yang lahir di :

Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332 M ini dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula.


✒️ Selain itu dalam tugas-tugas yang diembannya penuh dengan berbagai peristiwa, baik suka dan duka. Ia pun pernah menduduki jabatan penting di Fes,

Granada, dan Afrika Utara serta pernah menjadi guru besar di Universitas al-Azhar, Kairo yang dibangun oleh dinasti Fathimiyyah. Dari sinilah ia melahirkan karya-karya yang monumental hingga saat ini. Nama dan karyanya harum dan dikenal di berbagai penjuru dunia. Panjang sekali jika kita berbicara tentang biografi Ibnu Khaldun, namun ada tiga periode yang bisa kita ingat kembali dalam perjalan hidup beliau. Periode pertama, masa dimana Ibnu Khaldun menuntut berbagai bidang ilmu pengetahuan. Yakni, ia belajar Alquran, tafsir, hadis, usul fikih, tauhid, fikih madzhab Maliki, ilmu nahwu dan sharaf, ilmu balaghah, fisika dan matematika.


✒️ Dalam semua bidang studinya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dari para gurunya. Namun studinya terhenti karena penyakit pes telah melanda selatan Afrika pada tahun 749 H. yang merenggut ribuan nyawa. Ayahnya dan sebagian besar gurunya meninggal dunia. Ia pun berhijrah ke Maroko selanjutnya ke Mesir; Periode kedua, ia terjun dalam dunia politik dan sempat menjabat berbagai posisi penting kenegaraan seperti qadhi al-qudhat (Hakim Tertinggi). Namun, akibat fitnah dari lawan-lawan politiknya, Ibnu Khaldun sempat juga dijebloskan ke dalam penjara.


✒️ SETELAH keluar dari penjara, dimulailah periode ketiga kehidupan Ibnu Khaldun, yaitu berkonsentrasi pada bidang penelitian dan penulisan, ia pun melengkapi dan merevisi catatan-catatannya yang telah lama dibuatnya. Seperti kitab al-‘ibar (tujuh jilid) yang telah ia revisi dan ditambahnya bab-bab baru di dalamnya, nama kitab ini pun menjadi Kitab al-‘Ibar wa Diwanul Mubtada’ awil Khabar fi Ayyamil ‘Arab wal ‘Ajam wal Barbar wa Man ‘Asharahum min Dzawis Sulthan al-Akbar.


✒️ Kitab al-i’bar ini pernah diterjemahkan dan diterbitkan oleh De Slane pada tahun 1863, dengan judul Les Prolegomenes d’Ibn Khaldoun. Namun pengaruhnya baru terlihat setelah 27 tahun kemudian. Tepatnya pada tahun 1890, yakni saat pendapat-pendapat Ibnu Khaldun dikaji dan diadaptasi oleh sosiolog-sosiolog German dan

Austria yang memberikan pencerahan bagi para sosiolog modern.


✒️ Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya, at-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya); Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-‘ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis); Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi).


✒️ DR. Bryan S. Turner, guru besar sosiologi di Universitas of

Aberdeen, Scotland dalam artikelnya “The Islamic Review & Arabic Affairs” di tahun 1970-an mengomentari tentang karya-karya Ibnu Khaldun. 

Ia menyatakan, “Tulisan-tulisan sosial dan sejarah dari Ibnu Khaldun hanya satu-satunya dari tradisi intelektual yang diterima dan diakui di dunia Barat, terutama ahli-ahli sosiologi dalam bahasa Inggris (yang menulis karya-karyanya dalam bahasa Inggris).” 

Salah satu tulisan yang sangat menonjol dan populer adalah muqaddimah (pendahuluan) yang merupakan buku terpenting tentang ilmu sosial dan masih terus dikaji hingga saat ini.


✒️ Bahkan buku ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Di sini Ibnu Khaldun menganalisis apa yang disebut dengan ‘gejala-gejala sosial’ dengan metoda-metodanya yang masuk akal yang dapat kita lihat bahwa ia menguasai dan memahami akan gejala-gejala sosial tersebut. Pada bab ke dua dan ke tiga, ia berbicara tentang gejala-gejala yang membedakan antara masyarakat primitif dengan masyarakat moderen dan bagaimana sistem pemerintahan dan urusan politik di masyarakat.


✒️ Bab ke dua dan ke empat berbicara tentang gejala-gejala yang berkaitan dengan cara berkumpulnya manusia serta menerangkan pengaruh faktor-faktor dan lingkungan geografis terhadap gejala-gejala ini. Bab ke empat dan ke

lima, menerangkan tentang ekonomi dalam individu, bermasyarakat maupun negara. Sedangkan bab ke enam berbicara tentang paedagogik, ilmu dan pengetahuan serta alat-alatnya. Sungguh mengagumkan sekali sebuah karya di abad ke-14 dengan lengkap menerangkan hal ihwal sosiologi, sejarah, ekonomi, ilmu dan pengetahuan. Ia telah menjelaskan terbentuk dan lenyapnya negara-negara dengan teori sejarah.


✒️ Ibnu Khaldun sangat meyakini sekali, bahwa pada dasarnya negera-negara berdiri bergantung pada generasi pertama (pendiri negara) yang memiliki tekad dan kekuatan untuk mendirikan negara. 

Lalu, disusul oleh generasi ke dua yang menikmati kestabilan dan kemakmuran yang ditinggalkan generasi pertama. 

Kemudian, akan datang generasi ke tiga yang tumbuh menuju ketenangan, kesenangan, dan terbujuk oleh materi sehingga sedikit demi sedikit bangunan-bangunan spiritual melemah dan negara itu pun hancur, baik akibat kelemahan internal maupun karena serangan musuh-musuh yang kuat dari luar yang selalu mengawasi kelemahannya.


✒️ ADA beberapa catatan penting dari sini yang dapat kita ambil bahan pelajaran. Bahwa Ibnu Khaldun menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak meremehkan akan sebuah sejarah. Ia adalah seorang peneliti yang tak kenal lelah dengan dasar ilmu dan pengetahuan yang luas. Ia selalu memperhatikan akan komunitas-komunitas masyarakat. Selain seorang pejabat penting, ia pun seorang penulis yang produktif. Ia menghargai akan tulisan-tulisannya yang telah ia buat. Bahkan ketidaksempurnaan dalam tulisannya ia lengkapi dan perbaharui dengan memerlukan waktu dan kesabaran. Sehingga karyanya benar-benar berkualitas, yang di adaptasi oleh situasi dan kondisi.


✒️ Karena pemikiran-pemikirannya yang briliyan Ibnu Khaldun dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam. 

Dasar pendidikan Al-Quran yang diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu Khaldun mengerti tentang Islam, dan giat mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. 

Sebagai Muslim dan hafidz Al-Quran , ia menjunjung tinggi akan kehebatan Al-Quran . Sebagaimana dikatakan olehnya, “Ketahuilah bahwa pendidikan Al-Quran termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. 

Oleh kerena itu pendidikan Al-Quran dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Al-Quran pun patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.”


✒️ Jadi, nilai-nilai spiritual sangat di utamakan sekali dalam kajiannya, disamping mengkaji ilmu-ilmu lainnya. 

Kehancuran suatu negara, masyarakat, atau pun secara individu dapat disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai spritual. 

Pendidikan agama sangatlah penting sekali sebagai dasar untuk menjadikan insan yang beriman dan bertakwa untuk kemaslahatan umat. 

"Itulah kunci keberhasilan!" 


✒️ Ibnu Khaldun, ia wafat di Kairo Mesir pada saat bulan suci Ramadan tepatnya pada tanggal 25 Ramadan 808 H./19 Maret 1406 M.***

Jumat, 25 September 2020

7️⃣ ALASAN MENGAPA NEGARA BARAT & AMERIKA TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

7️⃣ ALASAN MENGAPA NEGARA BARAT

& AMERIKA TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


    ๐ŸŒMeskipun banyak warga Eropa dan Amerika kagum terhadap Dr Zakir Naik dan berusaha menghadiri forum-forumnya, ternyata tidak demikian dengan pemerintahnya. Sejumlah negara seperti Inggris dan Kanada mencekal Dr Zakir Naik.

Amerika Serikat bahkan terang-terangan mengecam Dr Zakir Naik.


๐ŸŒŽMENGAPA BARAT TAKUT PADA DR ZAKIR NAIK ?

-------------------------------------------------------------------------


1️⃣. Dr Zakir Naik Nyatakan Teror 9/11 “Pekerjaan Orang Dalam”


➖Ini adalah alasan formal yang disampaikan oleh pemerintah AS sebagaimana diberitakan Washington Post. Pemerintah AS mengecam Dr Zakir Naik sewaktu mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi pada Maret 2015.


➖“Pandangan Dr Zakir Naik tentang teror 9/11 sungguh tercela,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.


2️⃣. Dr Zakir Naik Membeberkan Terorisme Amerika


➖Hal yang juga dikecam Washington dan mencuat di media terkait Dr Zakir Naik, kristolog dunia itu dikecam karena menyatakan Amerika adala teroris terbesar.


➖Pada tahun 2015, Departemen Luar Negeri AS mengkritik Raja Arab Saudi Salman karena memberikan hadiah internasional Raja Faisal berupa emas 24 karat dan uang 200 ribu dollar Amerika. Pasalnya, Zakir Naik pernah menyebut Amerika sebagai teroris terbesar.


➖Selain itu, dalam beberapa ceramahnya, Dr Zakir Naik juga mengungkapkan aksi terorisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat sejak menginvasi Irak.


3️⃣. Dr Zakir Naik Menyebut George W Bush dan pemimpin Amerika sebagai Teroris


➖Dr Zakir Naik juga pernah menyebutkan bahwa George W Bush adalah teroris. Pernyataan-pernyataan Dr Zakir Naik itu pantas untuk ditakuti Amerika Serikat mengingat popularitas dan pengaruh Dr Zakir Naik terus meningkat. Selain jutaan orang telah mendengar ceramahnya secara langsung, ratusan juta orang telah menonton video-video ceramahnya.


➖Namun, selain 3 alasan yang juga diberitakan media Barat itu, ada 4 alasan berikutnya yang lebih menakutkan bagi Barat.


4️⃣. Banyak Orang Masuk Islam di Forum Dr Zakir Naik


➖Alasan ini tidak pernah disebutkan oleh media Barat sebagaimana 3 alasan sebelumnya. Namun, hal ini sesungguhnya lebih menakutkan bagi Barat.


➖Di saat gereja semakin sepi dan orang-orang Barat semakin ragu-ragu dengan teologi mereka sendiri, tiba-tiba Dr Zakir Naik datang seperti gelombang. Ceramah-ceramahnya membabat habis kesalahan dalam teologi gereja.


➖Dengan penjelasan yang argumentatif dan mudah dipahami, Dr Zakir Naik mematahkan trinitas, membongkar bahwa Yesus bukan tuhan, dan sebagainya. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan Dr Zakir Naik lebih hebat dari gurunya, Ahmad Deedat. Pasalnya, tidak sedikit orang yang masuk Islam setelah mendapatkan penjelasan dari Dr Zakir Naik.


5️⃣. Menguatnya Dakwah Islam di Barat


➖Melalui ceramah-ceramahnya di sejumlah negara Eropa, Dr Zakir Naik seperti langsung menusuk ke jantung pertahanan Barat. Hampir setiap ceramahnya dihadiri ribuan orang sehingga jumlah audiens Dr Zakir Naik telah mencapai jutaan orang yang sebagiannya hidup di Barat.


➖Mereka yang tadinya hanya mengetahui Islam dari media, kini mulai mengetahui prinsip-prinsip Islam dari Al Quran dan As Sunnah yang dijelaskan oleh Dr Zakir Naik. Meluasnya dakwah Islam ini, meskipun tidak semuanya masuk Islam, sudah cukup mengkhawatirkan Barat. Sebab merunut The Clash of Civilization-nya Samuel Huntington, Barat tengah menempatkan Islam sebagai musuh. Jika ternyata warganya sendiri memahami Islam dengan baik, hal itu sangat membahayakan bagi hegemoni politik mereka.


6️⃣. Dr Zakir Naik juga Ditakuti Gereja


➖Cukup beralasan jika pemerintah Barat takut pada Dr Zakir Naik karena gereja-gereja pun tidak sanggup membendung gelombang dakwah Islam yang dibawakannya. Salah satu alasan mengapa acara debat terbuka yang dilakukan Dr Zakir Naik tidak sebanyak debat terbuka yang digelar Ahmad Deedat ternyata tidak banyak gereja yang berani menghadapi Dr Zakir Naik.


➖Bahkan dikabarkan Dr Zakir Naik telah mengirimkan surat tantangan debat kepada Vatikan, namun hingga hari ini tantangan itu tidak dijawab.


7️⃣. Pengaruh Dr Zakir Naik semakin Meluas


➖Bersamaan dengan derasnya gelombang dakwah Islam, pengaruh Dr Zakir Naik semakin meluas. Di India, Dr Zakir Naik masuk 100 tokoh paling berpengaruh serta dinobatkan sebagai 3 besar guru spiritual di India yang mayoritasnya bukan muslim.

Kamis, 24 September 2020

MEMBELI WAKTU

۞﷽۞


╭⊰✿️••┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈••✿️⊱╮

          ⏳ MEMBELI WAKTU ⌛

 •┈┈•⊰✿•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•✿⊱•┈┈•

                     ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


#KISAH_HIKMAH 


๐Ÿ”ทPada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat berat baginya. 


๐Ÿ”ถSesampainya di rumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama.


๐Ÿ”ท“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya.


๐Ÿ”ถBiasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.


๐Ÿ”ท“Aku menunggu Papa pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”, kata sang anak.


๐Ÿ”ถ“Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”, jawab sang ayah.


๐Ÿ”ท“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…” kata anaknya

.

๐Ÿ”ถ“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. Setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang ayah.


๐Ÿ”ทSi anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.


๐Ÿ”ถKetika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.


๐Ÿ”ท“Jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!”


๐Ÿ”ถ“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!”


๐Ÿ”ทTapi sang anak tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”


๐Ÿ”ถ“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur”


๐Ÿ”ท“Tapi papa..”


๐Ÿ”ถ“Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah mulai meninggi.


๐Ÿ”ทAnak kecil itu berbalik menuju kamarnya.


๐Ÿ”ถSang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000.


๐Ÿ”ทSambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata “Maafin Papa ya! Kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan khan?”


๐Ÿ”ถ“Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”


๐Ÿ”ท“Iya..iya..tapi buat apa??” tanya sang Papa.


๐Ÿ”ถ“Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. 


๐Ÿ”ทTadi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000.. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa” Sang Papa cuma terdiam.


๐Ÿ”ถIa kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis. Mendengar perkataan anaknya, sang Papa langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis..


๐Ÿ”ทIa lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..


๐Ÿ”ถ“Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa.


๐Ÿ”ท“Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras. Maafkan Papa anakku” kata sang Papa ditengah suara tangisnya.


๐Ÿ”ถSi anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Papanya.


=====================================


#Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah diatas adalah:

๐Ÿ”ท๐Ÿ”ถKhususnya yang sudah berkeluarga dan sudah mempunyai anak:


➖~Seringkali kita bekerja terlalu sibuk sehingga kita melupakan bahwa di akhir, keluargalah yang terpenting.


➖~Tidak ada gunanya kita sukses tapi pada akhirnya keluarga kita telah meninggalkan kitaa atau hubungan kita dengan keluarga telah rusak.


➖~Beruntung bila anak mau bicara,komunikasi dengan orang tuanya untuk mencurahkan perasaannya.


➖~Sering kali, anak cenderung diam dan bahkan tidak berbicara sama sekali tentang kondisinya kepada orang tua.


➖~Ketika di tanya mereka hanya menjawab “Tidak ada apa-apa”


➖~Bagaimana caranya kita bisa menyelesaikan masalah jikalau kita bahkan tidak tahu masalahnya dimana?


➖~Hal ini sering kali terjadi pada anak dan khususnya terjadi pada anak di masa remaja.


➖~Mereka merasa diabaikan/ditinggalkan, tidak di cintai, tidak dihargai oleh orang tuanya sendiri..


➖~Pertanyaan berikutnya mungkin cukup berat untuk kita:

"Lebih baik kita menyayangi anak kita atau Anak merasa di disayangi oleh kita?”


Mari renungkan jawaban dari pertanyaan tersebut..


#Semoga bermanfaat buat semua.....

Rabu, 23 September 2020

TEGAS, SEDERHANA DAN ISTIQOMAH DALAM MENYAMPAIKAN KEBENARAN (ABU DZAR ALGHIFARI RADHIALLAHUANHU)

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

TEGAS, SEDERHANA DAN ISTIQOMAH

DALAM MENYAMPAIKAN KEBENARAN 

(ABU DZAR ALGHIFARI RADHIALLAHUANHU) 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ.


♦️Ia datang ke Makkah sambil terhuyung-huyung, namun sinar matanya bersinar bahagia.


♦️Ia memasuki kota dengan menyamar seolah-olah hendak melakukan thawaf mengelilingi berhala-berhala di sekitar Ka’bah, atau seolah-olah musafir yang sesat dalam perjalanan, yang memerlukan istirahat dan menambah perbekalan. Padahal seandainya orang-orang Makkah tahu bahwa kedatangannya itu untuk menjumpai Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dan mendengarkan keterangan beliau, pastilah mereka akan membunuhnya.


♦️Samar-samar ia memperoleh petunjuk kediaman Nabi Muhammad. Pada suatu pagi, lelaki itu, Abu Dzar Al-Ghifari, pergi ke tempat tersebut. Didapatinya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam sedang duduk seorang diri.


➖“Selamat pagi, wahai kawan sebangsa.”


➖“Wa alaikum salam, wahai sahabat,” jawab Rasulullah.


➖“Bacakanlah kepadaku hasil gubahan Anda!”


➖“Ia bukan syair hingga dapat digubah, tetapi Al-Qur’an yang mulia,” kata Rasulullah, kemudian membacakan wahyu Allah Subhanahu Wata’ala.


♦️Tak berselang lama, Abu Dzar berseru, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bahwa bersaksi bahwa engkau adalah hamba dan utusan-Nya.”


➖“Anda dari mana, kawan sebangsa?” tanya Rasulullah.”Dari Ghifar,” jawabnya.


♦️Bibir Rasulullah menyunggingkan senyum dan wajahnya diliputi rasa kagum dan takjub. Abu Dzar juga tersenyum, karena ia mengetahui rasa terpendam di balik kekaguman Rasulullah setelah mendengar bahwa orang yang telah mengaku Islam di hadapannya secara terus terang itu adalah seorang laki-laki dari Ghifar.


♦️Ghifar adalah suatu kabilah atau suku yang tidakada taranya dalam soal menempuh jarak. Mereka jadi contoh perbandingan dalam melakukan perjalanan yang luar biasa. Malam yang kelam dan gelap gulita tak jadi soal bagi mereka. Dan celakalah orang yang kesasar atau jatuh ke tangan kaum Ghifar di waktu malam.


♦️Rasulullahpun bersabda, “Sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada yang disukainya…”


♦️Benar, Allah menunjuki siapa saja yang Dia kehendaki. Abu Dzar adalah salah seorang yang dikehendaki-Nya memperoleh petunjuk, orang yang dipilih-Nya akan mendapat kebaikan. Ia termasuk orang yang pertama-tama masuk Islam. Urutannya di kalangan Muslimin adalah yang kelima atau keenam. Jadi ia telah memeluk agama itu di masa-masa awal, hingga keislamannya termasuk dalam barisan terdepan.


♦️Lelaki yang bernama Jundub bin Junadah ini termasuk seorang radikal dan revolusioner. Telah menjadi watak dan tabiatnya menentang kebatilan di mana pun ia berada. Dan kini kebatilan itu nampak di hadapannya, berhala-berhala yang disembah oleh para pemujanya—orang-orang yang merendahkan kepala dan akal mereka.


♦️Baru saja masuk Islam, ia sudah mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah.


➖ “Wahai Rasulullah, apa yang sebaiknya saya kerjakan menurut Anda?”


➖“Kembalilah kepada kaummu sampai ada perintahku nanti!” jawab Rasulullah.


➖“Demi Tuhan yang menguasai jiwaku,” kata Abu Dzar, “Saya takkan kembali sebelum meneriakkan Islam di depan Ka’bah.”


♦️Ia pun menuju menuju Haram dan menyerukan syahadat dengan suara lantang. Akibatnya, ia dipukuli dan disiksa oleh orang-orang musyrik yang tengah berkumpul di sana.


♦️Rasulullah kembali menyuruhnya pulang dan menemui keluarganya. Ia pun pulang ke Bani Ghifar dan mengajak sanak kerabatnya memeluk agama baru ini.


♦️Ketika Rasulullah dan kaum Muslimin telah berhijrah ke Madinah dan menetap di sana, pada suatu hari, barisan panjang yang terdiri atas para pengendara dan pejalan kaki menuju pinggiran kota. Kalau bukan karena takbir yang mereka teriakkan dengan suara bergemuruh, tentulah yang melihat akan menyangka mereka adalah pasukan tentara musyrik yang akan menyerang kota.


♦️Begitu rombongan besar itu mendekat, lalu masuk ke dalam kota dan masuk ke Masjid Rasulullah, ternyata mereka tiada lain adalah kabilah Bani Ghifar. Semuanya telah masuk Islam tanpa kecuali; laki-laki, perempuan, orang tua, remaja dan anak-anak.


♦️Rasulullah semakin takjub dan kagum. Beliau bersabda, “Takkan pernah lagi dijumpai di bawah langit ini, orang yang lebih benar ucapannya dari Abu Dzar. Benar batinnya, benar juga lahirnya. Benar akidahnya, benar juga ucapannya.”


♦️Pada suatu ketika, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam mengajukan pertanyaan kepadanya.


➖ “Wahai Abu Dzar, bagaimana pendapatmu bila menjumpai para pembesar yang mengambil upeti untuk diri mereka?”


➖Ia menjawab, “Demi Allah yang telah mengutus Anda dengan kebenaran, akan saya tebas mereka dengan pedangku!”


➖“Maukah kau kutunjukkan jalan yang lebih baik dari itu? Bersabarlah hingga kau menemuiku!”


♦️Abu Dzar akan selalu ingat wasiat guru dan Rasul ini. Ia tidak akan menggunakan ketajaman pedang terhadap para pembesar yang mengambil kekayaan dari harta rakyat sebagaimana ancamannya dulu. Namun ia juga tidak akan bungkam atau berdiam diri mengetahui kesesatan mereka.


MATI SENDIRIAN TANPA KAIN KAFAN


♦️Ketika kepemimpinan Rasulullah dan para Khulafaur Rasyidin telah berlalu, dan godaan harta mulai menjangkiti para pembesar dan penguasa Islam, Abu Dzar turun tangan. Ia pergi ke pusat-pusat kekuasaan dan gudang harta, dengan lisannya yang tajam dan benar untuk merubah sikap dan mental mereka satu per satu.


♦️Dalam beberapa hari saja tak ubahnya ia telah menjadi panji-panji yang di bawahnya bernaung rakyat banyak dan golongan pekerja, bahkan sampai di negeri jauh yang penduduknya pun belum pernah melihatnya.


♦️Nama Abu Dzar bagaikan terbang ke sana, dan tak satu pun daerah yang dilaluinya, bahkan walaupun baru namanya yang sampai ke sana, sudah menimbulkan rasa takut dan ngeri pihak penguasa dan golongan berharta yang berlaku curang.


♦️Penggerak hidup sederhana ini selalu mengulang-ulang pesannya, dan bahkan diulang-ulang juga oleh para pengikutnya, seolah lagu perjuangan.


➖“Beritakanlah kepada para penumpuk harta, yang menumpuk emas dan perak. Mereka akan diseterika dengan seterika api neraka, menyeterika kening dan pinggang mereka di hari kiamat!”


♦️Abu Dzar telah mencurahkan segala tenaga dankemampuannya untuk melakukan perlawanan secara damai dan menjauhkan diri dari segala kehidupan dunia. Ia menjadi maha guru dalam seni menghindarkan diri dari godaan jabatan dan harta kekayaan.


♦️Abu Dzar mengakhiri hidupnya di tempat sunyi bernama Rabadzah, pinggiran Kota Madinah. 

Ketika menghadapi sakaratul maut, istrinya menangis di sisinya. 


➖Ia bertanya, “Apa yang kau tangiskan, padahal maut itu pasti datang?


➖“Istrinya menjawab, “Karena engkau akan meninggal, padahal kita tidak mempunyai kain kafan untukmu!”


➖“Janganlah menangis,” kata Abu Dzar, 

“Pada suatu hari, ketika aku berada di majelis Rasulullah bersama beberapa sahabat, aku mendengar beliau bersabda, 

‘Pastilah ada salah seorang di antara kalian yang akan meninggal dipadang pasir liar, dan disaksikan oleh serombongan orang beriman.


➖Semua yang ada di majelis itu sudah meninggal di kampung, di hadapan kaum Muslimin. Tak ada lagi yang masih hidup selain aku. Inilah aku sekarang, menghadapi sakaratul maut di padang pasir. Maka perhatikanlah jalan itu, siapa tahu kalau rombongan orang-orang beriman itu sudah datang. Demi Allah, aku tidak bohong, dan tidak juga dibohongi!”


♦️Ruhnya kembali ke hadirat Ilahi… dan benarlah, ada rombongan kaum Muslimin yang lewat yang dipimpin oleh Abdullah bin Mas’ud.


♦️Sebelum sampai ke tujuan, Ibnu Mas’ud melihat sosok tubuh terbujur kaku, sedang di sisinya terdapat seorang wanita tua dan seorang anak kecil, kedua-duanya menangis.

Ketika pandangan Ibnu Mas’ud jatuh ke mayat tersebut, tampaklah Abu Dzar Al-Ghifari. 


♦️Air matanya mengucur deras. Di hadapan jenazah itu, Ibnu Mas’ud berkata, 

➖“Benarlah ucapan Rasulullah, Anda berjalan sendirian, mati sendirian, dan dibangkitkan kembali seorang diri!”


IBRAH YANG BISA KITA AMBIL DARI KISAH SAHABAT ABU DZAR AL GHIFARI


♦️Beliau adalah sahabat yang terkenal dengan ketegasan, kesederhanaan, istiqomah (tsiqah/teguh) dalam dakwah (perjuangan) dan kebaikan-kebaikan lainnya.


♦️Satu pesan dari sekian pesan lainnya dalam penggalan kisah hidup Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu adalah tentang kobaran semangat dalam dakwah yang terus menyala-nyala.


♦️Iya, beliau adalah inspirator yang mengajarkan dan mengingatkan kita semua bahwa jika (kebenaran) Islam sudah masuk ke dalam diri seorang muslim, maka akan menjadi “mesin penggerak” baginya untuk terus berdakwah (berjuang).


♦️Islam tak lain adalah sebuah worldview, dimana akan membawa Siapa saja yang sudah menginternalisasikan (menyatu) dalam dirinya untuk memperjuangkannya agar diterapkan. Kemudian akan berusaha keras mempertahankan dan menyebarkannya. Begitulah salah satu pelajaran dari penggalan kisah hidup Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, yakni tentang semangat dakwah.


♦️Sekarang, mudah kita rasakan. Apakah hal serupa yang ada pada Abu Dzar al Ghifari ada pada kita?


♦️Apakah pandangan, sikap, gaya hidup Islam sudah benar-benar menyatu (mutajasad) dengan kita atau tidak? Lihatlah bagaimanakah reaksi hati kita ketika melihat kemunkaran, kemaksiatan dan kebathilan di sekeliling kita. Jika hati ini bergetar memberontak marah, gelisah, risau, gundah gulana, tidak ridha dan lainnya ketika melihat kemunkaran atau kemaksiatan. Maka, kita masih bersyukur, iman masih bersemayam dalam diri kita. Jika tidak, hati-hati dan segeralah merenung akan keimanan kita.


➖“Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” 

๐Ÿ“™(HR. Muslim)


➖Berkata Abu Ali Ad-Daqqooq An-Naisaburi Asy-Syafi’i: “Barangsiapa yang berdiam diri dari (menyampaikan) kebenaran, maka ia adalah Syaithan Akhras (yakni Setan yang bisu dari jenis manusia).” 

๐Ÿ“™(Disebutkan imam An-Nawawi di dalam Syarah Shahih Muslim). 


๐Ÿ“š #Referensi : 

Rijalun Haular Rasul,

Karya : Khalid Muhammad Khalid

Selasa, 22 September 2020

HUSNUDZAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

       ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท HUSNUDZAN ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ถ

      ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


PENGERTIAN PERILAKU HUSNUZAN / HUSNUDZAN:


๐ŸŸ Husnuzan menurut bahasa berasal dari lafal bahasa Arab 'husnun' yang artinya baik dan 'adzzhonnu' yang artinya prasangka. Kata husnudzan berarti prasangka baik yang merupakan lawan dari su'udzan atau prasangka buruk. Sedangkan secara istilah, husnuzab adalah setiap pikiran, anggapan dan prasangka baik terhadap orang lain.


๐ŸŸ Membiasakan berperilaku husnuzan atau berpasangka baik dalam kehidupan merupakan hal yang penting. Kita dapat melakukannya terhadap sesama muslim atau lainnya selama mereka tidak mengusik dan mendzolimi kita. Apabila setiap orang telah terbiasa menerapkan perilaku husnuzan terhadap sesamanya, maka insya Allah akan terwujud masyarakat yang harmonis, rukun dan saling menjaga. Tidak ada lagi masalah yang timbul karena prasangka-prasangka buruk (su'uzan) telah dihilangkan diantara mereka.


HUKUM HUSNUZAN TERHADAP SESAMA 


๐ŸŸ Hukum berhusnuzan terhadap sesama manusia adalah mubah atau diperbolehkan. Ketika kita berhusnudzan pada orang lain, berarti kita telah menganggap bahwa orang itu baik. Sebaliknya, jika kira berprasangka buruk (su'uzan) terhadap orang lain, artinya kita menganggap orang tersebut bersalah, hal ini tentu dilarang dalam agama. Husnuzan dalam kehidupan sehari-hari akan membawa dampak positif, sedangkan terbiasa su'uzan akan membawa dampak negatif dalam kehidupan kita maupun orang lain.


BENTUK-BENTUK HUSNUZAN


๐ŸŸ Husnuzan dapat dilakukan terhadap Allah swt, diri sendiri, dan orang lain. Namun yang paling utama adalah berhusnudzan kepada Allah swt. Mengapa demikian? karena Allah-lah yang telah melimpahkan berbagai karunia dan kasih sayang-Nya kepada kita sebagai manusia, diantaranya Allah memberi kita kehidupan, memberi nikmat sehat, iman dan islam kepada kita, dan apapun lainnya yang telah Allah berikan kepada kita. Semua pemberian Allah yang kita terima harus senantiasa kita sikapi dengan selalu berprasangka baik kepada Allah swt. Bentuk-bentuk perilaku husnudzan kepada Allah antara lain selalu bersyukur kepada Allah dan bersikap sabar terhadap segala permasalahan yang terjadi dalam hidup kita.


๐ŸŸ Kemudian setelah berhusnudzan terhadap Allah swt, kita harus pula berprasangka baik atau berhusnudzan kepada diri sendiri. Husnuzan terhadap diri sendiri yaitu berbaik sangka terhadap segala kemampuan yang dimiliki oleh diri kita sendiri dan juga usaha yang telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri orang yang berhusnudzan terhadap dirinya sendiri diantaranya memiliki rasa percaya diri, selalu berusaha secara maksimal, selalu berpikir positif dan rela berkorban. Dengan senantiasa berprasangka baik terhadap diri sendiri, niscaya kita akan selalu memiliki semangat yang tinggi untuk meraih kesuksesan dalam hidup.


๐ŸŸ Selain berhusnudzan kepada Allah swt dan diri sendiri, kita juga diperintahkan untuk berhusnudzan kepada orang lain. Husnudzan terhadap orang lain berarti menganggap atau memandang orang lain itu baik. Orang yang memiliki sikap husnudzan terhadap orang lain, niscaya hidupnya akan memiliki banyak teman, disukai kawan dan disegani lawan. Sebaliknya, Allah melarang kita untuk merprasangka buruk kepada orang lain dengan mencari-cari kesalahan orang lain apalagi sampai menggunjingnya. Sebagaimana firman Allah swt.:


ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุงุฌْุชَู†ِุจُูˆุง ูƒَุซِูŠุฑًุง ู…ِู†َ ุงู„ุธَّู†ِّ ุฅِู†َّ ุจَุนْุถَ ุงู„ุธَّู†ِّ ุฅِุซْู…ٌ ูˆَู„ุง ุชَุฌَุณَّุณُูˆุง ูˆَู„ุง ูŠَุบْุชَุจْ ุจَุนْุถُูƒُู…ْ ุจَุนْุถًุง


➖Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain..." 

๐Ÿ“–(Q.S. Al-Hujurat: 12)


DAMPAK POSITIF / MANFAAT HUSNUZAN 


๐ŸŸ Islam telah menganjurkan umatnya agar senantiasa menjaga prasangka baik terhadap orang lain, karena sesungguhnya menyimpan prasangka buruk terhadap orang lain termasuk perbuatan tercela. Husnuzan merupakan salah satu contoh akhlaq, sifat atau perilaku terpuji yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain membawa kebaikan pada orang lain, Husnuzan juga akan membawa kebaikan terhadap diri sendiri. Sebagaimana firman Allah berikut:


ุฅِู†ْ ุฃَุญْุณَู†ْุชُู…ْ ุฃَุญْุณَู†ْุชُู…ْ ู„ِุฃَู†ْูُุณِูƒُู…ْ


➖Artinya: "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri..." 

๐Ÿ“–(Q.S. Al-Isra: 7)


๐ŸŸ DIANTARA DAMPAK POSITIF atau MANFAAT dari membiasakan berhusnuzan dalam kehidupan, yaitu:


1. Dicintai oleh Allah swt.

2. Mendapat ketenangan hidup.

3. Membentuk pribadi yang tangguh, tidak mudah putus asa dan selalu optimis.

4. Dijauhkan dari hal-hal buruk dan perbuatan munkar.

5. Mempererat tali persaudaraan sehingga terjalin ukhuwah yang mantab antar sesama muslim.

6. Mendapat timbal balik yang baik dari orang lain yang telah kita husnuzani.