۞﷽۞
╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" TANGAN DI ATAS LEBIH BAIK DARIPADA TANGAN DI BAWAH "
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐น๐๐น˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊
ุจِุณْููููููููููููููู ِ ุงِููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْููููููููู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
===================================
๐ ➖ “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” demikian sabda Rasulullah ๏ทบ dalam riwayat Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, Ahmad, dan Ad-Darimi.
๐ “Yang dimaksud tangan di atas adalah tangan yang memberi,” demikian penjelasan para ulama, “berdasar ketulusan dan kerelaan, bukan karena kewajiban ataupun keterpaksaan.” Maka dengan demikian membayar harga, menggaji kerja, melunasi hutang, dan menunaikan zakat tidaklah termasuk “tangan di atas”,
๐ Betapa sering kita merasa bertangan di atas, padahal hanya menebus tanggungan yang itu pun tak tuntas.
๐ Adapun “tangan di bawah” adalah peminta-minta, bukan penerima. Dialah seorang yang kehilangan rasa malu, sehingga menengadahkan tangan pada makhluk yang dianggap mampu. Dialah orang yang tak utuh keyakinannya tentang jaminan rizki Rabbnya sehingga lebih mengandalkan pertolongan pada makhluk-Nya.
๐ Maka seorang mustahiq yang memang berhak atas zakat bukanlah “tangan di bawah” meski ia menyampaikan keperluannya pada para amil. Maka seorang yang memerlukan namun menjaga kehormatan dengan tidak meminta, tetapi menerima pemberian berupa hadiah, hibah, bahkan pun shadaqah juga tak termasuk “tangan di bawah”.
๐ Maka pula perorangan ataupun lembaga yang bekerja untuk tahdhid, menganjurkan untuk memberi makan para yatim dan memelihara bocah yatim, mereka bukan tangan di bawah meski mendatangi dan menarik harta para aghniya’. Mereka bukan meminta. Bahkan mereka justru membantu para berharta itu untuk membesarkan dan meluaskan manfaat kekayaannya.
๐ Pemahaman tentang siapa yang dimaksud “tangan di atas” dan tangan di bawah” ini penting kiranya. Agar jangan kita tergesa merasa berjasa ketika telah mengulurkan tangan untuk saudara. Agar jangan kita merasa lebih mulia dari mereka yang menerima bantuan, sebab justru merekalah yang membantu kita agar beroleh kebaikan lebih besar dari Sang Pencipta.
๐ Inilah mungkin maksud Haji Usman yang kisahnya menjadi populer di media sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.