Sabtu, 18 Juni 2016

IMAN DALAM ISLAM

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

           🔷🔷 IMAN DALAM ISLAM 🔷🔷

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


🔷Islam dibangun atas lima perkara:


1️⃣. Syahadatain

(Bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad Rasulullah),

2️⃣. Mendirikan Shalat,

3️⃣. Membayarkan Zakat,

4️⃣. Berpuasa Ramadhan dan 

5️⃣. Pergi Haji bagi yang mampu 

📙(HR. Bukhori- Muslim).


🔷Hanya di atas fondasi yang benar dan kokohlah bangunan dapat kokoh berdiri,

menaungi dan menentramkan.


🔷Iman adalah sapaan yang menyanjung dan menghilangkan sekat serta kebekuan berkomunikasi.


🔷Allah berfirman

➖“Wahai orang-orang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum anda agar anda selalu

dapat bertaqwa” 

📖(QS. Al Baqarah; 183).


🔷Iman mempunyai dua demensi

Ilmiyah imaniyah sebagai disebut dalam hadits Jibril As ketika Rasulullah ditanya tentang iman, beliau menjawab.

Iman adalah keyakinan tentang Allah,

Malaikat-malaikat-Nya,

Rasul-rasul-Nya,

Kitab-kitab-Nya,

Hari akhir serta Qodho dan Qodar

📙(HR. Bukhori & Muslim).


🔷Amaliyah imaniyah,

sebagaimana tersebut dalam

hadits Wafd Abdil Qois ketika

Rasulullah bersabda

“Tahukah kalian tentang iman? 

Iman adalah keyakinan tentang Allah dan Aku adalah Rasulullah,

mendirikan shalat,

membayarkan seperlima dari harta,

dan berpuasa” 

📙(HR. Muslim). 


🔷Rasulullah juga pernah menegaskan bahwa iman itu terdiri dari 73 tingkatan,

yang tertinggi adalah bersaksi tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, dan yang terendah adalah menghilangkan hal yang menyakitkan/ menghalangi dari jalanan umum

📙(HR. Al Baihaqi).


🔷Karenanya iman didefinisikan oleh al Hasan al Bashri sebagai keyakinan benar yang ada dalam hati, diungkapkan dalam lisan dan dibuktikan

dalam amalan nyata.


🔷Sebutan lain dari iman adalah aqidah yang berarti ikatan yang kukuh kuat, yang mengisyaratkan bahwa sesuatu baru disebut sebagai iman manakala ia mengikat secara kukuh kuat perilakunya agar sesuai dengan nilai yang dikandung oleh iman itu.


🔷Selain itu, iman juga disebut sebagai As Sunnah sebagai bukti bahwa keimanan akan tampil secara benar baik pada tingkat teori maupun praktek bila mengikuti sunnah Rasulullah SAW. 


🔷Hal demikian nampak pada peristiwa tiga orang sahabat yang mendatangi rumah isteri-isteri Rasulullah SAW yang bertanya tentang berislamnya (beribadahnya) Rasulullah SAW. Rasulullah juga pernah bersabda

➖“Tidaklah seseorang disebut sebagai beriman secara sempurna sehingga seluruh aspek kehidupannya bahkan kecenderungannya

mengikuti apa yang aku bawakan (sunnahku)

📙(HR. Tirmidzi).


🔷Iman secara epistimologi satu akar dengan kata aman dalam konteks Al Qur’an iman menumbuhkan rasa aman.

Allah SWT berfirman

➖“Bagaimana Aku takut pada

sembahan-sembahan yang engkau persekutukan (dengan Allah) padahal engkau tidak takut mempersekutukan dengan

sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukannya.

Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak mendapatkan keamanan

(dari malapetaka) jika kamu mengetahui.

Orang-orang yang beriman dan tidak

mencampur-adukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik)

mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itulah yang mendapatkan petunjuk 

📖(QS. AL An’am 81-82). 


🔷Karenanya iman yang membawa rasa aman

akan memunculkan kepedulian.

Rasulullah SAW bersabda

➖“Tidaklah seseorang disebut sempurna imannya, bila ia dapat tidur nyenyak sementara tetangganya gelisah karena kelaparan” 

📙(HR. Ahmad).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.