۞﷽۞
╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" LAILATUL QADAR MALAM SERIBU BULAN, TANDA-TANDA KEDATANGAN DAN YANG MENDAPATKANNYA "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
=========================================
___________________________________________________
LAILATUL QADAR, MALAM SERIBU BULAN
___________________________________________________
Bulan puasa, Syahrus Shiyam, Ramadhan juga disebut sebagai Syahrul Qur’an atau bulan Al-Qur'an karena di bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS Al-Baqarah: 185)
Bagi umat Islam, ayat di atas bukan saja dipandang sebagai sebuah catatan tentang waktu diturunkannya Al-Qur'an, akan tetapi juga memiliki makna lain; yakni harapan tentang adanya sebuah malam di bulan Ramadhan yang dapat melipatgandakan ibadah seseorang hingga kelipatan seribu bulan. Malam itu dikenal luas dengan sebutan “Lailatul Qadar”.
Rasulullah SAW sendiri menyeru umat Islam untuk menyongsong malam seribu malam ini dalam sabda beliau: Rasulullah SAW bersabda, “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR. Bukhari).
“Lailatul Qadr” adalah malam penuh kemuliaan, sebagaimana termaktub dalam firman Allah SWT:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
(QS Al-Qadr: 1-5)
Terdapat banyak riwayat yang menyebutkan tentang waktu terjadinya malam diturunkannya Al-Qur'an ini. Ada yang menyebutkan Lailatul Qadar terjadi pada tanggal 7, 14, 17, 21, 27 dan tanggal 28 Ramadhan.
Berdasar ayat 1-5 surat Al-Qadr di atas, malam Lailatul Qadar itu mengandung tiga macam kelebihan yaitu:
1. Orang yang beramal pada malam itu akan mendapat pahala sebanyak lebih dari 1000 bulan yaitu 83 tahun empat bulan
2. Para malaikat turun ke bumi, mengucapakan salam kesejahteraan kepada orang-orang yang beriman.
3. Malam itu penuh keberkahan hingga terbit fajar
Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, menyebutkan bahwa: Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, lalu beliau menjawab, “Lailatul Qadar ada pada setiap bulan Ramadhan.” (HR. Abu Dawud)
Menurut hadits Aisyah riwayat Bukhari, Nabi Muhamamd SAW bersabda: “Carilah lailatul qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Rasulullah prnah berkeluh kesah :
"Wahai Tuhanku, Engkau lah yang telah menjadikan umatku sebagai umat yang berusia paling pendek sehingga mereka pun memiliki amal yang paling sedikit."
Sebagai balasan dari keluh kesah Rasulullah ini, Allah pun kemudian memberikan Lailatul Qadar sebagai karunia yang diberikan khusus untuk umat Nabi Muhammad. Dengan keberadaan malam yang lebih baik dari seribu bulan ini maka umat Islam pun tidak perlu berkecil hati karena memiliki usia yang jauh pendek dari umat-umat Nabi sebelumnya.
Ada banyak penjelasan mengenai tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar itu. Diantara tanda-tandanya adalah:
1. Pada hari itu matahari bersinar tidak terlalu panas dengan cuaca sangat sejuk, sebagaimana hadits riwayat Muslim.
2. Pada malam harinya langit nampak bersih, tidak nampak awan sedikit pun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas. Hal ini berdasakan riwayat Imam Ahmad.
Dalam Mu’jam at-Thabari al-Kabir disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: “Malam lailatul qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas.”
Nah, agar mendapatkan keutamaan lailatul qadar, maka hendaknya memperbanyak ibadah selama bulan Ramadlan, diantaranya, senatiasa mengerjakan shalat fardhu lima waktu berjama’ah, mendirikan Qiyamul Lail (shalat terawih, tahajjud, dll), membaca Al-Qur’an (tadarus) sebanyak-banyaknya dengan tartil (pelan-pelan dan membenarkan bacaan tajwidnya), memperbanyak dzikir, istighfar dan berdo’a..
___________________________________________________
TANDA-TANDA MENDAPAT LAILATUL QADAR
__________________________________________________
》Apa ada tanda seseorang telah mendapatkan malam lailatul qadar?
》Bagaimana ia bisa tahu kalau ia mendapatkan malam Lailatul Qadar?
● Carilah Malam Lailatul Qadar
Kita diperintahkan untuk mencari lailatul qadar. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺗَﺤَﺮَّﻭْﺍ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮِ ﺍﻷَﻭَﺍﺧِﺮِ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ
➖ “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.”
📙(HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)
•Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha
pula, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺗَﺤَﺮَّﻭْﺍ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮِ ﺍﻷَﻭَﺍﺧِﺮِ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ
➖“ Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan .”📙 (HR. Bukhari no. 2017)
•Ganjil tersebut bisa dihitung dari awal bulan, maka malam yang dicari adalah malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Namun bisa jadi pula lailatul qadar dihitung dari malam yang tersisa. Dalam hadits lain disebutkan,
ﻟِﺘَﺎﺳِﻌَﺔٍ ﺗَﺒْﻘَﻰ ﻟِﺴَﺎﺑِﻌَﺔٍ ﺗَﺒْﻘَﻰ ﻟِﺨَﺎﻣِﺴَﺔٍ ﺗَﺒْﻘَﻰ ﻟِﺜَﺎﻟِﺜَﺔٍ ﺗَﺒْﻘَﻰ
➖“ Bisa jadi lailatul qadar ada pada sembilan hari yang tersisa, bisa jadi ada pada tujuh hari yang tersisa, bisa jadi pula pada lima hari yang tersisa, bisa juga pada tiga hari yang tersisa ” 📙(HR. Bukhari).
•Oleh karena itu, jika bulan Ramadhan ternyata 30 hari, berarti malam ketiga puluh adalah malam yang menggenapi. Jika dihitung dari hari terakhir, malam ke-22 berarti sembilan hari yang tersisa. Malam ke-24 berarti tujuh hari yang tersisa.
•Inilah yang ditafsirkan oleh Abu Sa’id Al Khudri dalam hadits shahih. Inilah yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa memilah-milah hari ganjil dan genap.
● Tanda Malam Lailatul Qadar
1️⃣. Keadaan matahari di pagi hari, terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu , ia berkata,
ﻫِﻰَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺃَﻣَﺮَﻧَﺎ ﺑِﻬَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺑِﻘِﻴَﺎﻣِﻬَﺎ ﻫِﻰَ ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺻَﺒِﻴﺤَﺔِ ﺳَﺒْﻊٍ ﻭَﻋِﺸْﺮِﻳﻦَ ﻭَﺃَﻣَﺎﺭَﺗُﻬَﺎ ﺃَﻥْ ﺗَﻄْﻠُﻊَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻓِﻰ ﺻَﺒِﻴﺤَﺔِ ﻳَﻮْﻣِﻬَﺎ ﺑَﻴْﻀَﺎﺀَ ﻻَ ﺷُﻌَﺎﻉَ ﻟَﻬَﺎ .
➖“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” 📙(HR. Muslim no. 762)
2️⃣. Kedaan malam tidak panas, tidak juga dingin, matahari di pagi harinya tidak begitu cerah nampak kemerah-merahan.
•Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟﻘَﺪَﺭِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺳَﻤْﺤَﺔٌ ﻃَﻠَﻘَﺔٌ ﻟَﺎ ﺣَﺎﺭَﺓً ﻭَﻟَﺎ ﺑَﺎﺭِﺩَﺓً ﺗُﺼْﺒِﺢُ ﺍﻟﺸَﻤْﺲُ ﺻَﺒِﻴْﺤَﺘُﻬَﺎ ﺿَﻌِﻴْﻔَﺔٌ ﺣَﻤْﺮَﺍﺀ
➖“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan .”
📙(HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman , lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361)
•Namun tanda tersebut tak perlu dicari-cari. Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata,
ﻭَﻗَﺪْ ﻭَﺭَﺩَ ﻟِﻠَﻴْﻠَﺔِ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﻋَﻠَﺎﻣَﺎﺕٌ ﺃَﻛْﺜَﺮُﻫَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻈْﻬَﺮُ ﺇِﻟَّﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺃَﻥْ ﺗَﻤْﻀِﻲ
➖“Ada beberapa dalil yang membicarakan mengenai tanda-tanda lailatul qadar. Namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” 📚(Fath Al-Bari , 4 : 260)
•Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tidak mencari-cari tanda. Yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah memperbanyak ibadah saja di akhir-akhir Ramadhan,
ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍَﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻗَﺎﻟَﺖْ : – ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍَﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺍَﻟْﻌَﺸْﺮُ - ﺃَﻱْ : ﺍَﻟْﻌَﺸْﺮُ ﺍَﻟْﺄَﺧِﻴﺮُ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ - ﺷَﺪَّ ﻣِﺌْﺰَﺭَﻩُ , ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ ﻟَﻴْﻠَﻪُ , ﻭَﺃَﻳْﻘَﻆَ ﺃَﻫْﻠَﻪُ – ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
➖Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha , ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.”
📙(HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)
● Tanda Seseorang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
•Syaikh Khalid Al-Mushlih hafizhahullah
menyatakan bahwa tidak ada tanda khusus jika seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar. Terang beliau, kalau kita memperbanyak beribadah terus menerus di sepuluh hari terakhir Ramadhan, tentu akan mendapatkan malam penuh kemuliaan tersebut. Demikian yang beliau utarakan dalam salah satu video beliau di sini .
Yang patut pula dipahami bahwa cara menghidupkan malam tersebut bisa dengan mengerjakan shalat Isya, shalat tarawih (shalat malam) dan shalat shubuh. Mengerjakan ketiga shalat ini dapat dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk.
•Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺷَﻬِﺪَ ﺍﻟْﻌِﺸَﺎﺀَ ﻓِﻰ ﺟَﻤَﺎﻋَﺔٍ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻗِﻴَﺎﻡُ ﻧِﺼْﻒِ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻭَﻣَﻦْ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟْﻌِﺸَﺎﺀَ ﻭَﺍﻟْﻔَﺠْﺮَ ﻓِﻰ ﺟَﻤَﺎﻋَﺔٍ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻛَﻘِﻴَﺎﻡِ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ
➖“ Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh .” 📙(HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).
•Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺎﻡَ ﻣَﻊَ ﺍﻹِﻣَﺎﻡِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻨْﺼَﺮِﻑَ ﺣُﺴِﺐَ ﻟَﻪُ ﺑَﻘِﻴَّﺔُ ﻟَﻴْﻠَﺘِﻪِ
➖ “ Sesungguhnya jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya. ”📙(HR. Ahmad 5: 163)
•Semoga Allah memudahkan kita untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.
ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ
___________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.