Kamis, 13 Agustus 2020

TELADAN SETIAP MUSLIMAH FATIMAH AZ-ZAHRA BINTI RASULULLAH

 ۞﷽۞


            ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮

          TELADAN SETIAP MUSLIMAH 

 FATIMAH AZ-ZAHRA BINTI RASULULLAH

           •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•

                           ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 


Seorang Muslimah yang tidak mengenal dan mencintai Fatimah Az Zahra putri Rasulullah, harus dipertanyakan keimanannya. Bagaimana tidak Az Zahra adalah putri yang sangat dicintai dan mencintai Rasulullah. Oleh karenanya sering keluar dari lisan Rasulullah kata kata yang mengandung arti bahwa apa yang membuat Fatimah marah otomatis membuat beliau marah. Bahkan pada akhir hayatnya Rasulullah sempat membisiki Az Zahra bahwa ia pemimpin wanita ahli surga. Tapi siapa sangka apabila kehidupan sang putri diwarnai oleh kesengsaraan. Kesabaran dan keridhoannya dalam menerima apa yang diberikan Allah lah yang membuat ia pantas menyandang gelar wanita terbaik.


Maka tak ada salahnya, apabila pada kesempatan ini kita mengenang kembali Az Zahra, dengan harapan bisa menjadi motivasi bagi kita untuk memperbaiki diri.


FATIMAH_AZ_ZAHRA_PUTRI_RASULULLAH 


Fatimah Az Zahra adalah anak perempuan ke empat pasangan Rasulullah dan Ummul mu'minin Khadijah. (Rasulullah dan Siti Khadijah dikaruniai empat orang putri; Zeinab, Raqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah). Fatimah dilahirkan ketika kaum quraisy merenovasi ka'bah (pada saat itu Rasulullah yang dikenal dengan julukan Al Amin –orang yang dipercaya-berhasil menggagalkan peperangan antara kelompok quraisy).Tepatnya 20 jumadil akhir lima tahun sebelum bi'tsah (turun wahyu kepada rasulullah).


Dalam beberapa riwayat dijelaskan bahwasanya Fatimah adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah (kelak setelah lahirnya Hasan bin Abi Thalib bin Fatimah bin Muhammad, Hasanlah orang yang paling mirip dengan Rasulullah), di antaranya adalah apa yang dikatakan 'Aisyah: "Tidak ada yang mirip Rasulullah dalam cara berjalan dan bertutur kata kecuali Fatimah", Dalam riwayat lain Ummul Mu'minin Ummu Salamah mengatakan: "Fatimah bintu Rasulillah adalah orang yang paling mirip wajahnya dengan Rasulullah." Hal ini ditegaskan oleh Anas bin Malik dalam salah satu riwayatnya: "Fatimah sangat mirip dengan Rasulullah, kulitnya putih dan berambut hitam."


Fatimah, memiliki banyak julukan, julukannya yang paling masyhur adalah Az Zahra yang artinya bercahaya,berkilau. Ulama berbeda pendapat dalam sebab dijulukinya Az Zahra, ada yang mengatakan karena Fatimah adalah bunga Rasulullah, yang lain mengatakan karena fatimah berkulit putih, pendapat ketiga mengatakan karena apabila fatimah beribadah dalam mihrabnya (musholah) maka cahayanya menerangi mahkluq yang ada di langit seperti halnya cahaya bintang menerangi makhluq yang ada di bumi. Selain Az Zahra, fatimah mendapat julukan Ash Shiddiqah (orang yang percaya), Al Mubarakah, At Thahirah, Az Zakiyyah, Ar Radhiyah, Al Murdhiyyah.


Di samping julukan-julukan di atas, Fatimah mendapat julukan Al butul, sebagaimana Siti Maryam mendapat julukan tersebut. Yang dimaksud dengan al butul di sini adalah memutuskan hubungan dengan dunia untuk beribadah kepada Allah.


Julukan yang tidak kurang istimewanya dari julukan-julukan di atas adalah julukan ibu dari bapaknya "ummu abiha" Para ulama berusaha menafsirkan julukan ini dengan berbagai penafsiran di antaranya:

1. Fatimah adalah anak bungsu Rasulullah SAW. Dan ialah satu-satunya anak Rasulullah yang tinggal bersama Rasulullah setelah Khadijah wafat. Maka ialah yang menggantikan ibunya menyediakan keperluan Rasulullah SAW. Oleh karena itu Fatimah dijuluki "ummu abiha".

2. Dijuluki "ummu abiha", karena Rasulullah melalui wahyu sudah mengetaui bahwa hanya Fatimah lah di antara putra putrinya yang akan meneruskan keturunannya.

3. Dijuluki Rasulullah "ummu abiha", karena sama namanya denagn ibu asuh Rasulullah Fatimah binti Asad.


FATIMAH_AZ_ZAHRA_ANAK_TELADAN 


Tak sedikit riwayat yang menegaskan keistimewaan Fatimah di hati Rasulullah, di antaranya adalah riwayat yang menceritakan ketika Rasul mengajak keluarganya untuk memeluk Islam, dalam khutbahnya yang masyhur Rasulullah memilih Fatimah di antara putri-putrinya yang lain. Ketika itu ia berseru "Ya Fatimah binti Muhammad mintalah padaku apa yang kamu mau, tapi kelak di hadapan Allah aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu." Atau dalam riwayat lain ketika Rasulullah mendengar kaum Muslim tidak melakukan hukuman potong tangan karena yang melakukan pencurian berasal dari pembesar Quraisy, Rasulullah menyatakan statemennya yang spektrakuler: "Apabila Fatimah binti Muhammad mencuri maka akan aku potong tangannya." Dua peristiwa ini sebagai bukti begitu dekatnya fatimah di hati Rasulullah SAW.


Apakah dengan demikian Fatimah menjadi anak manja dan besar kepala? Tidak ada waktu bagi seorang putri Rasulullah untuk bermanja, bayangkan di usianya yang baru menginjak 12 tahun Fatimah sudah mengalami apa yang kita kenal dengan embargo ekonomi dan sosial kaum quraisy terhadap kaum Muslimin. Selama tiga tahun ia mengalami kelaparan yang sangat dan menyaksikan bagaimana kaum muslimin meninggal satu demi satu untuk mempertahankan aqidahnya.


Belum lagi ia menikmati berakhirnya embargo yang dilakukan kaum Quraisy, ia harus kehilangan kakek yang dicintainya, Abu Thalib, motivator dakwah ayahnya, Rasulullah. Yang menambah kesedihannya adalah Abu Thalib wafat dalam keadaan musyrik menolak untuk masuk Islam. Tidak cukup duka yang menimpa gadis kecil Fatimah, tak lama kemudian ibunda Khadijah dipanggil oleh Sang Pencipta. Setelah puas menangis dengan penuh kesabaran ia menggantikan posisi ibunya dalam menyiapkan segala keperluan Rasulullah SAW.


Walaupun Fatimah berusaha semaksimal mungkin untuk mengurus segala keperluan Rasulullah, tapi ia menyadari bahwa Rasulullah memerlukan pendamping, tempat berbagi suka dan duka. Oleh karenanya ketika Rasulullah menikah lagi, ia tidak menentang sedikitpun dengan apa yang dilakukan Rasulullah SAW.


Baca juga :

BIOGRAFI: RUQAYYAH BINTI ROSULULLAH MUHAMMAD ๏ทบ

ZAINAB BINTI RASULULLAH ๏ทบ SEORANG ANAK, ISTRI, DAN IBU TELADAN SEPANJANG MASA


Fatimah, sebagaimana disinggung di atas adalah anak kesayangan Rasulullah, sering Rasulullah mengatakan bahwa: "Fatimah adalah bagian dariku, apa yang membuatnya marah maka membuatku marah" (HR. Bukhari, Turmudzi, Ahmad, Hakim). Demikian sebaliknya,sebagai anak berbakti Fatimah selalu berusaha untuk melakukan apa yang membuat ayahnya senang. Pernah suatu hari Fatimah berkunjung ke rumah ayahnya, Rasulullah, ketika itu ia memakai seuntai kalung emas –hanya seuntai kalung sementara wanita yang lain waktu itu memakai jauh lebih banyak darinya- ia tidak tahu kalau hal itu akan membuat Rasulullah marah. Ketika keduanya tengah bercengkrama, pandangan Rasulullah tertuju pada kalung yang dikenakan Fatimah. Air muka Rasulullah langsung berubah dan beliau langsung membisu. Fatimah mengerti dan minta izin. Sepanjang perjalanan ia berfikir dan menyimpulkan bahwa Rasulullah marah kepadanya karena ia mengenakan kalung emas, Fatimah memutuskan untuk menjual kalung tersebut dan asil penjualannya akan ia belikan seorang budak untuk membantu pekerjaannya. Tapi keberadaan budak tersebut di rumahnya akan selalu mengingatkan Rasulullah SAW. Bahwa itu hasil penjualan kalung emas yang menyebabkan kemarahannya. Akhirnya untuk mendapatkan ridho ayahnya ia memutuskan untuk membeli budak dengan hasil penjualan kalung dan membebaskan budak tersebut.


Setelah itu pergilah Az Zahra mengunjungi Rasulullah, Rasulullah langsung mencari-cari kalung yang dikenakan Fatimah ketika kunjungannya terakhir tetapi ia tidak menemukannya. Belum sempat Rasulullah bertanya, Fatimah mendahului menjelaskan apa yang ia lakukan dengan kalungnya. Wajah Rasulullah langsung berubah cerah dan sumringah setelah mendengar apa yang dituturkan Fatimah. Maka keluarlah ucapan Rasulullah untuk Fatimah: Anti bintu abik "kamu betul-betul anak bapakmu."


Demikianlah, Fatimah Az Zahra sebagai anak. Ia meninggalkan perhiasan bukan karena haram baginya, ia tahu mubah hukumnya bagi wanita mengenakan perhiasan emas, tapi ketika ia mengetahui ayahnya tidak menyukainya, maka ia rela meninggalkannya.


FATIMAH_AZ_ZAHRA_ISTRI_TELADAN 


Sudah lama Ali menyembunyikan keinginan untuk memperistri Fatimah. Keinginan tersebut bertambah menggebu setelah Rasulullah menikah dengan Siti 'Aisyah. Bagi Fatimah, Ali bukanlah orang asing, ia adalah anak paman Rasulullah, Abu Thalib. Keduanya dibesarkan dalam rumah yang sama dengan orang tua yang sama (Ali dikafil oleh Rasulullah sebagai balas jasa Rasulullah terhadap Abu Thalib). Tapi apa daya Ali tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan sebagai mahar. Abu Bakar dan Umar mendahului Ali melamar Fatimah, keduanya ditolak Rasulullah dengan halus. Setelah penolakan itu keduanya menemui Ali agar melamar Fatimah. Maka pergilah Ali menemui Rasulullah untuk melamar Fatimah. Karena malu Ali menyampaikan lamarannya dengan cara halus. Rasulullah hanya menjawab: "Ahlan wamarhaban" lalu keduanya sama-sama diam. Keesokan harinya Ali kembali menemui Rasulullah, kali ini dengan terang-terangan ia melamar Fatimah, dan menjadikan baju bsinya sebagai mahar. Kemudian atas perintah Rasulullah ia menjual baju besinya seharga 470 dirham untuk keperluan perkawinannya. Demikianlah perkawinan putri Rasulullah, dengan Ali, pemuda faqir yang hanya memiliki baju besi untuk dijadikan mahar. Ketika itu usia Fatimah 18 tahun.


Dibanding dengan saudari-saudarinya, dari segi materi, Fatimah lah yang paling sengsara. Ali tidak mampu membayar pembantu untuk meringankan pekerjaan Fatimah. Fatimah dengan ikhlas mengerjakan semua pekerjaan rumah, dibantu oleh Ali sepulang mencari nafkah. Suatu hari Ali mendengar bahwa Rasulullah mendapat beberapa orang budak. Maka iapun meminta kepada Fatimah untuk pergi menemui Rasulullah guna meminta salah satu budak agar bisa meringankan pekerjaan Fatimah. Pergilah Fatimah memenuhi permintaan Ali, tapi sesampainya di tempat Rasulullah ia malu menyampaikan maksud kedatangannya, iapun pamit pulang. Sesampainya di rumah ia menceritakannya pada Ali. Lalu Ali mengajak Fatimah kembali menemui Rasulullah, karena Fatimah diam saja, akhirnya Ali lah yang meminta kepada Rasulullah untuk memberi mereka salah satu budak agar bisa meringankan pekerjaan Fatimah. Tapi Rasulullah tidak bisa mengabulkan permintaan keduanya, karena hasil penjualan budak-budak tersebut akan dibelikan makanan untuk para fakir miskin. Pulanglah pasangan tersebut tanpa ada sedikitpun rasa kecewa di hati keduanya. Tapi pemandangan itu menyentuh hati Rasulullah sebagai seorang ayah. Malamnya Rasulullah mendatangi putrinya Fatimah, beliau bersabda: "Maukah kalian berdua aku beri sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta?" keduanya menjawab dengan serentak: "tentu ya Rasulullah." Rasulullah berkata: "kalimat yang diajarkan Jibril; Membaca tasbih 10 kali, tahmid 10 kali dan takbir 10 kali setiap selesai sholat. Dan apabila kalian hendak tidur bacalah tasbih 33 kali , tahmid 33 kali dan takbir 34 kali."


Demikianlah semestinya seorang ayah. Sebagai seorang ayah, Rasulullah ingin membantu anaknya, tapi apa daya beliau tak memiliki apa yang anaknya perlukan, tapi beliau berusaha menyenangkan anaknya walau hanya sekedar dengan perhatian dan kata-kata penyejuk hati.


Baca juga :

INDAHNYA SURI TAULADAN RASULULLAH

ADAB ISLAMI SEBELUM TIDUR SESUAI SUNNAH


Sangking susahnya kehidupan keluarga Fatimah dan Ali. Pernah suatu hari Rasulullah berkunjung ke rumah Fatimah (setelah Hasan dan Husein lahir), beliau hanya menemukan Fatimah, ketika beliau menanyakan keberadaan Ali, Hasan dan Husein, Fatimah menjawab: Ali membawa kedua anaknya berjalan-jalan agar mereka tidak meminta makan, sementara di rumah tidak ada yang bisa dimakan."


Demikianlah Fatimah, putri Rasulullah dengan sabar dan qana'ah dan penuh keridhoan, ia jalani kehidupan rumah tangganya dengan Ali. Maka tak mengherankan betapa sakit hatinya Fatimah ketika Ali berniat akan menikah dengan wanita lain. Apalagi setelah tahu siapa wanita yang akan dinikahi Ali, yaitu; putri dari musuh Allah Amr bin Hisyam atau yang lebih dikenal dengan julukan Abu Jahal.


Adapun Ali, tidak ada niat sedikitpun untuk menyakiti hati Fatimah apalagi hati Rasulullah SAW. Dalam pandangannya selama ini, Rasulullah tidak membeda-bedakan antara putrinya dengan yang lain. Buktinya Rasulullah pernah berkata bahwa apabila Fatimah mencuri, maka akan dipotong tangannya sebagaimana yang lain. Berarti sebagaimana wanita muslimah yang lain boleh dimadu demikian halnya dengan Fatimah. Tapi ternyata dugaan Ali salah, Fatimah sangat marah dengan apa yang diniatkan Ali, demikian halnya Rasulullah. Rasulullah naik ke mimbar dan berkata: " Aku tidak mengijinkan Ali menikah dengan anak perempuan bani Hisayam, kecuali jika Ali menceraikan Fatimah, Aku bukan mengharamkan yang halal, tapi demi Allah tidak bersatu antara putri Rasulullah dan putri musuh Allah pada satu laki-laki." Begitu istimewanya Fatimah di hati Rasulullah, sampai beliau tidak tega melihatnya dimadu. Hal ini merupakan kekhususan Az Zahra sebagaimana kekhususannya dalam dilarangnya ia mengenakan perhiasan.


Az Zahra memiliki dua orang putra, Hasan dan Husein. Dan dua orang putri: Ummu Kultsum dan Zeinab.


HATIMAH


Demikianlah kehidupan Az Zahra, putri Rasulullah SAW. Pemimpin wanita di surga. Sedikitpun ia tidak mengenal kemewahan, bahkan mengenakan seuntai kalung saja menjadi pantangan. Dari segi materi keluarga Fatimah dan Ali bisa dikatakan sangat minim -apabila tidak boleh dikatakan kekurangan-, tapi apabila kita lihat dari sisi lain keluarga Fatimah dan Ali lah yang paling berkah di antara keluarga putri-putri Rasul yang lain. Bagaimana tidak? Hanya keturunan merekalah yang masih berlanjut hingga kini.


Diantara keistimewaan Az Zahra adalah ia wafat 6 bulan setelah Rasulullah wafat, sementara putra-putri Rasulullah yang lain wafat sebelum Rasulullah. Az Zahra wafat pada usia 28 tahun dan dikuburkan di Baqi'.


Baca juga :

10 MAYAT YANG TIDAK BUSUK DI DALAM KUBUR

4 GOLONGAN LAKI-LAKI YANG DITARIK KE NERAKA OLEH WANITA DAN 20 GOLONGAN MANUSIA YANG MENJADI MUSUH IBLIS

BIOGRAFI: RUQAYYAH BINTI ROSULULLAH MUHAMMAD ๏ทบ

۞﷽۞


            ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮

                               BIOGRAFI:

RUQAYYAH BINTI ROSULULLAH MUHAMMAD ๏ทบ

           •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ 

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 


Di dalam Islam, keluarga Rasulullah ๏ทบ memiliki kedudukan yang istimewa. 

Umat ini menyebut keluarga mulia ini dengan ahlul bait. 

Anak dan istri Rasulullah ๏ทบ, keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja’far, dan keluarga Abbas, merekalah ahlul bait itu. 

Beliau ๏ทบ berpesan,


ูˆَุฃَู‡ْู„ُ ุจَูŠْุชِูŠ ุฃُุฐَูƒِّุฑُูƒُู…ْ ุงู„ู„َّู‡َ ูِูŠ ุฃَู‡ْู„ِ ุจَูŠْุชِูŠ ุฃُุฐَูƒِّุฑُูƒُู…ْ ุงู„ู„َّู‡َ ูِูŠ ุฃَู‡ْู„ِ ุจَูŠْุชِูŠ ุฃُุฐَูƒِّุฑُูƒُู…ْ ุงู„ู„َّู‡َ ูِูŠ ุฃَู‡ْู„ِ ุจَูŠْุชِูŠ


“Dan terhadap ahli baitku, aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli baitku. 

Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli baitku.

Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli baitku.” 

๐Ÿ“š(HR. Ahmad, No.18464).


Sebuah pesan yang dalam sehingga beliau merasa perlu mengulanginya tiga kali agar benar-benar diperhatikan.


Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu: “Sungguh aku lebih senang menyambung tali kekerabatan kepada keluarga Rasulullah ๏ทบ daripada keluargaku sendiri.” 

๐Ÿ“š(HR. Bukhari, No. 3712).


Jika kita hendak mengamalkan pesan Nabi qtau meneladani Abu Bakar...

Salah satu langkah yang bisa kita tempuh adalah dengan mengenal anggota keluarga beliau ๏ทบ. 

Di antara anggota keluarga beliau adalah Ruqayyah binti Muhammad ๏ทบ.


MENGENAL_RUQAYYAH_PUTRI_RASULULLAH 


Ruqayyah adalah putri dari penghulu manusia dan utusan Allah ๏ทป yang paling utama, Muhammad bin Abdullah ๏ทบ. 

Sedangkan ibunya adalah wanita terbaik, Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid radhiallahu ‘anha.


Putri Nabi ini lahir saat Rasulullah berusia 33 tahun.


Rasulullah menikahkan putrinya ini dengan Utbah bin Abu Lahab. 

Pernikahan yang dilangsungkan saat usianya belum genap 10 tahun. 

Demikianlah kultur saat itu. 

Penikahan berlangsung di usia muda. 

Nabi juga menikahkan putri beliau yang lain, Ummu Kultsum, dengan Utaibah bin Abu Lahab. 

Pada saat turun surat al-Masad atau al-Lahab yang mencela kekufuran Abu Lahab.


ุชَุจَّุชْ ูŠَุฏَุง ุฃَุจِูŠ ู„َู‡َุจٍ ูˆَุชَุจَّ


“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” Hingga ayat terakhir…


Abu Lahab dan istrinya, Ummu Jamil binti Harb, berkata kepada kedua putranya, “Ceraikanlah putri-putri Muhammad!”


Keduanya pun menceraikan putri beliau sebelum mencampurinya. 

Ini adalah kemuliaan dari Allah. 

Kemudian ia menikah dengan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.


Baca juga :

ZAINAB BINTI RASULULLAH ๏ทบ SEORANG ANAK, ISTRI, DAN IBU TELADAN SEPANJANG MASA

7 CARA MENGATASI PERTIKAIAN DENGAN PASANGAN


MEMELUK_ISLAM_DAN_HIJRAH_KE_HABASYAH 


Ruqayyah memeluk Islam ketika ibunya, Khadijah binti Khuwailid beriman kepada suaminya. 

Kemudian Rasulullah ๏ทบ membaiat Ruqayyah dan saudari-saudarinya bersama wanita-wanita lain yang baiat kepada Nabi. 

Saat itu ia baru berusia 7 tahun.


Kunyahnya adalah Ummu Abdillah. 

Dan juga disebut Dzu Hijratain, karena turut serta dalam dua kali hijrah. 

Ke Habasyah dan ke Madinah.


Saat Utsman hendak hijrah ke Habasyah, Rasulullah berkata padanya, “Bawa sertalah Ruqayyah bersamamu.”


Rombongan ini terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita. 

Mereka dipimpin oleh Utsman bin Affan dan istrinya Ruqayyah. 

Rasulullah ๏ทบ bersabda kepada Abu Bakar menyifati keduanya:


ูŠุง ุฃุจุง ุจูƒุฑ، ุฅู†ู‡ู…ุง ู„ุฃูˆู„ ู…ู† ู‡ุงุฌุฑ ุจุนุฏ ู„ูˆุท ูˆุฅุจุฑุงู‡ูŠู… ุนู„ูŠู‡ู…ุง ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู…


“Wahai Abu Bakar, keduanya adalah orang pertama yang berhijrah di jalan Allah setelah Luth dan Ibrahim ‘alaihimassalaam.” 

๐Ÿ“š(HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak 6849).


PERNIKAHAN_DENGAN_UTSMAN 


Kesabaran senantiasa berbuah indah, di dunia atau di akhirat. 

Allah ๏ทป gantikan musibah karamnya biduk rumah tangga Ruqayyah di masa silam dengan ganti yang jauh lebih mulia. 

Ia berjodoh dengan laki-laki mulia dan shaleh. 

Dialah yang termasuk 8 orang pertama yang memeluk Islam. 

Seorang yang dikabarkan menjadi ahli surga saat masih menghela nafas di dunia. 

Ruqayyah menikah dengan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.


Selain kedudukan mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya, Utsman bin Affan juga memiliki keutamaan lainnya. Ia adalah salah seorang pemuda Quraisy yang terkaya, tampan, mulia, dan dermawan. 

Sekarang, keutamaan itu kian bertambah. 

Ia dianugerahi wanita shalihah, Ruqayyah putri Rasulullah ๏ทบ. 

Dari pernikahan ini, keduanya dianugerahi seorang putra, yang mereka namai Abdullah. 

Ruqayyah pun dikenal dengan Ummu Abdullah. 

๐Ÿ“š(al-Hakim dalam al-Mustadrak 6850).


Baca juga :

ORANG YANG PALING MULIA DI SISI ALLAH

TIPS BAGI SUAMI ISTRI AGAR HUBUNGAN INTIM JADI INDAH DAN BERKAH


WAFAT 


Saat kaum muslimin bersiap berangkat, mencegat kafilah dagang Quraisy di Badar, Utsman bin Affan radhiallahu mohon izin kepada Rasulullah ๏ทบ untuk tak turut serta. Ia ingin mendampingi istrinya yang tengah sakit. Rasulullah ๏ทบ mengizinkannya.


Ketika Zaid bin Haritsah masuk ke Madinah menyampaikan kabar gembira tentang kemengan di Badar, saat itu pula kabar duka mengaduk suasana. Putri Rasulullah ๏ทบ wafat di sisi suaminya, Utsman bin Affan. 

๐Ÿ“š(Ibnu Hibban dalam ats-Tsiqat, 2/144).


Ruqayyah wafat pada usia 22 tahun. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Baqi’ al-Gharqad, Madinah.


Semoga Allah merahmati Ruqayyah, putri Rasulullah. Ia adalah wanita pahlawan dua hijrah. 

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada ayahnya dan seluruh keluarganya. 

Dan juga memberi rahmat kepada ibunya, Khadijah.


ุขู…ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ูŠู† ูŠَุงุฑَุจَّ ุงู„ْุนَู„َู…ِูŠْู†َ

Rabu, 12 Agustus 2020

ZAINAB BINTI RASULULLAH ๏ทบ SEORANG ANAK, ISTRI, DAN IBU TELADAN SEPANJANG MASA

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

   ZAINAB BINTI RASULULLAH ๏ทบ

SEORANG ANAK, ISTRI, DAN IBU TELADAN

                SEPANJANG MASA 

 •┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


➖Ia adalah anak sulung dari pasturi paling mulia, ayahnya adalah al-Amin (orang yang terpercaya), Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ibunya adalah ath-Thahirah (wanita yang suci) Khadijah radhiallahu’anhu. Di tengah keluarga yang mulia itulah Zainab kecil dibesarkan dan dididik.


➖Sebagai anak terbesar ia terbiasa membantu meringankan tugas ibunya dalam urusan rumah tangga, dari merawat rumah sampai mengasuh adik-adiknya (Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fathimah radhiallahu’anhunna jami’an. Dari sanalah ia belajar hidup dalam kesabaran dan keteguhan, sampai-sampai Fathimah yang merupakan putri bungsu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap kakaknya Zainab seperti ibu kecilnya.


๐ŸŒบPERNIKAHAN DAN BUAH HATI


➖Sebagai buah dari ketelatenan didikan seorang ibu, maka tak heran bila Zainab menjadi wanita pilihan dan kembang bagi pemuda Quraisy pada masa itu. Ketika usia Zainab menginjak sembilan tahun Abul Ash bin Rabi, putra saudara perempuan Khadijah yang bernama Halah binti Khuwalid, menaruh hati pada Zainab dan bersegera meminta Zainab pada bibinya Khadijah untuk dilamar menjadi istrinya. Maka dengan gembira Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima pinangan Abul ‘Ash.


➖Maka selang beberapa lama kemudian terlaksanalah pernikahan mereka, dan pindahlah Zainab ke rumah suaminya. Indahnya kehidupan mereka sehingga pertemuan terasa begitu singkat dan perpisahan terasa sangat lama dan melelahkan.


➖Tak terasa waktu berlalu dan terlahirlah putra pertama yang mereka beri nama Ali dan kemudian menyusul Umamah putri mungil mereka.


๐ŸŒบAYAHNYA SEORANG NABI


➖Pada suatu ketika, di saat Zainab ditinggal pergi oleh Abul Ash bin Rabi untuk berdagang, tersebarlah di Mekah sebuah kabar bahwa telah muncul seorang nabi yang bernama Muhammad bin Abdullah, yaitu ayah Zainab. Tatkala mendengar kabar itu Zainab segera pergi ke rumah orang tuanya untuk mencari tahu kebenaran berita tersebut. Sesampainya di sana ia pun mendapatkan kabar yang benar dari ibunya yang sangat ia cintai, juga dari pamannya Waroqoh bin Naufal bahwa ayahnya akan menjadi nabi dan terusir dan diperangi oleh kaumnya.


➖Alangkah senang dan gembiranya Zainab beserta saudaranya mendengar bahwa ayah mereka adalah nabi utusan Allah. Maka segeralah mereka menyatakan keimanan mereka atas kenabian ayah mereka.


๐ŸŒบABUL ASH BIN RABI ENGGAN MASUK ISLAM


➖Sepulangnya Abul Ash dari perjalanan dagang, Zainab segera menyampaikan kabar gembira itu kepada suaminya. Dengan penuh semangat ia menceritakan semua yang terjadi dengan harapan akan membuat suaminya tertarik dan masuk Islam. Akan tetapi, sayang tawaran untuk masuk Islam dari istrinya itu ia tolak karena takut dikatakan oleh kaumnya bahwa ia masuk Islam hanya karena ingin mencari keridhaan istrinya. Zainab pun bersedih, namun ia tetap berdoa agar Allah Ta’ala akan membuka hati suaminya untuk beriman pada suatu saat nanti.


๐ŸŒบUJIAN DAN COBAAN


➖Ketika makin keras dan kuat tantangan kaum Quraisy kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta pengikutnya, sebagian orang Quraisy menghasut Abul Ash dan berkata, “Ceraikanlah istrimu wahai Abul Ash! Pulangkan ia rumah ayahnya dan kami akan menikahkanmu dengan wanita mana saja yang engkau sukai dari wanita-wanita Quraisy yang terbaik.” Karena begitu murni dan dalam cinta Abul Ash kepada Zainab, maka ia pun menjawab, “Demi Allah, aku tidak akan menceraikan istriku, aku tidak ingin menggantinya dengan wanita mana saja di dunia ini.”


➖Di saat ayah dan keluarganya diembargo, Zainab hanya mampu berdoa untuk keselamatan ayah, ibu, dan keluarga serta saudara-saudara seakidah. Waktu pun berlalu, dan embargo pun selesai, namun ternyata datang musibah baru yang tak kalah beratnya, yaitu wafatnya paman ayahnya, Abu Thalib, yang disusul dengan wafatnya ibu yang sangat ia cintai. Zainab pun dirundung kedukaan, ditambah lagi suami tercinta belum juga luluh hatinya untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.


➖Saat itu negeri Mekah terasa sepi bagi Zainab. Ibundanya yang biasa ia jenguk sekarang telah tiada, sementara ayahnya hijrah ke Yatsrib bersama sahabat karib beliau, Abu Bakar, kemudian saudari-saudarinya pun menyusul ke sana.

Baca juga :

INILAH CARA MENDAPATKAN KETURUNAN YANG SHALEH....!!

SETIAP KEBAIKAN ADALAH SEDEKAH


๐ŸŒบTEBUSAN UNTUK ABUL ‘ASH BIN RABI’


➖Perang besar antara kaum muslimin dan musyrikin pun berkecamuk di Badar, dan Abul Ash berada di barisan kaum musyrikin. Zainab menanti kabar dengan gundah gulana. Tak beberapa lama berita pun datang, kaum muslimin memenangi peperangan. Zainab merasa sangat bergembira akan kemenangan ayahnya, tetapi bagaimana dengan suaminya? Abul Ash seperti berita yang ia dengar telah menjadi tawanan kaum muslimin di Yatsrib.


➖Kaum muslimin meminta tebusan yang sangat mahal untuk para tawanan. Keluarga Abul Ash yang kaya ingin menebusnya, tetapi Zainab ingin ia membayar tebusan untuk suaminya. Maka diutuslah Amr bin Robi saudara laki-laki Abu Ash ke Yatsrib. Sesampai di sana ia menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil memberikan seuntai kalung ia berkata, “Zainab mengutusku untuk mengirimkan ini sebagai tebusan untuk suaminya.” Melihat kalung yang sangat beliau kenal, karena itu adalah pemberian istrinya sebagai hadiah di hari pernikahan Zainab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa tersentuh hatinya, lalu beliau berkata, “Maukah kalian membebaskan Abul Ash untuknya (yaitu Zainab) dan mengembalikan tebusannya?” Para sahabat pun menyetujui. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membebaskan Abul Ash dengan syarat ia harus melepaskan Zainab dan mengembalikannya kepada beliau, dan Abul Ash pun menyetujui permintaan itu.


๐ŸŒบMENINGGALKAN SUAMI DAN HIJRAH KE MADINAH


➖Setibanya di Mekah, Abul Ash menyampaikan apa yang menjadi kesepakatan antara ia dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Zainab. Mendengar berita itu Zainab merasa berat untuk berpisah dengan suaminya. Tetapi perintah Allah dan Rasul-Nya lebih didahulukan dari segalanya walaupun ia harus mengorbankan cinta dan perasaannya.


➖Tak lama kemudian datanglah utusan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjemput Zainab. Akhirnya, dengan sedih Zainab memberikan ucapan selamat tinggal kepada suaminya, namun ia tetap berharap semoga Allah mempertemukan mereka kembali.


➖Berangkatlah Zainab yang sedang mengandung belum sempurna empat bulan ke Madinah dengan membawa suka dan dukacita sebab perpisahan dengan ayah janin yang sedang dikandungnya.


➖Kedukaan belumlah terobati, Allah mentakdirkan kandungan Zainab harus gugur sebab ia dan rombongannya dihadang oleh kaum musyrikin sebelum sampai di Madinah.


➖Akhirnya Zainab pun sampai di Madinah. Dan tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar cerita Zainab tentang penyebab keguguran janin yang ada di kandungannya beliau pun mengutus gerilyawan dan berkata, “Jika kalian mendapati si fulan dan si fulan, dua orang laki-laki dari kaum Quraisy, maka bunuhlah.”


๐ŸŒบMUNCULNYA HARAPAN BARU


➖Enam tahun sudah perpisahan Zainab dan suaminya berlalu, hingga pada suatu saat Abul Ash bersama kafilah dagang yang sedang dalam perjlanan pulang dari negeri Syam menuju Mekah melewati Madinah dihadang oleh pasukan gerilya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akhirnya, kafilah dagang yang berjumlah lebih kurang 170 orang itu bersama dengan onta-onta mereka yang mencapai seratus ekor ditawan dan digiring ke Madinah. Akan tetapi, Abul Ash dapat meloloskan diri. Ke manakah ia melarikan diri?


➖Dalam kegelapan malam, dengan sembunyi-sembunyi Abul Ash bin Rabi’ mendatangi rumah Zainab. Zainab pun terkejut menerima kedatangannya dan ia pun menyambutnya dengan baik serta memuliakannya. Ketika Abul Ash bin Rabi meminta kepada Zainab agar mau memberikan perlindungan kepadanya, Zainab pun menyatakan kesediaannya.


➖Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya melaksanakan shalat Shubuh terdengarlah suara Zainab berseru, “Wahai kaum muslimin, saya Zainab binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya telah memberikan perlindungan kepada Abul Ash, maka lindungilah ia!” Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat, beliau bertanya kepada para sahabat, “Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?” Para sahabat menjawab, “Benar.” Beliau lalu berkata, “Demi Allah, aku tidak tahu sedikit pun tentang itu sampai aku mendengar apa yang kalian dengar, sesungguhnya semua kaum muslim (sampai yang terendah tingkatannya pun) dapat memberikan perlindungan.”


➖Kemudian beliau pun menemui Zainab untuk mengetahui kebenaran berita itu, Zainab berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abul Ash adalah kerabat dan anak pamanku, serta anak-anakku, dan aku telah memberikan perlindungan kepadanya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Benar wahai putriku, muliakanlah tempatnya, dan jangan sampai ia berhubungan denganmu, sesungguhnya engkau tidak halal baginya.”


➖Kemudian para sahabat mengembalikan harta yang telah mereka rampas itu kepada Abul Ash. Dan ketika Abul Ash hendak berangkat ke Mekah, ia berkata kepada Zainab, “Mereka (yaitu para sahabat) telah menawarkan keapdaku untuk masuk Islam, tetapi aku menolak sambil kukatakan, ‘Sungguh buruk diriku memulai agama baruku dengan pengkhianatan.’”


➖Mendengar ucapan terakhir Abul Ash tersebut terasa berdebar jantung Zainab, seakan-akan ia melihat di balik apa yang ia ucapkan ada cahaya dan harapan yang semoga saja dapat menerangi hatinya yang masih gelap dengan kekufuran.


Baca juga :

SAAT HARI QIAMAT TIBA.....!!!

SERAMNYA ALAM KUBUR


๐ŸŒบABUL ASH MASUK ISLAM


➖Sesampai di Mekah Abul Ash memberikan harta-harta yang diamanahkan kepadanya kepada pemiliknya, kemudian ia berseru, “Wahai kaum Quraisy, apakah ada di antara kalian yang hartanya belum aku kembalikan?” Mereka menjawab, “Tidak ada, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, kami telah mendapatimu sebagai orang yang memegang amanah dan mulia.”


➖Lalu Abul Ash berkata, “Jika aku telah mengembalikan hak-hak kalian maka sekarang aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah! Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku untuk masuk Islam sewaktu bersama Muhammad di Madinah kecuali aku takut kalian mengira bahwa aku ingin memakan harta kalian, tetapi setelah aku mengembalikan harta itu kepada kalian, dan sekarang aku telah melepaskan tanggunganku, maka aku masuk Islam.”


๐ŸŒบBERKUMPUL KEMBALI


➖Setelah itu ia kembali lagi ke Madinah untuk berkumpul kembali dengan Zainab yang telah lama menantinya dengan sabar. Di Madinah ia disambut oleh kaum muslimin dengan gembira, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengembalikan Zainab kepadanya, dan mereka berkumpul dan bersatu kembali dalam kebahagiaan bahkan lebih baik dari sebelumnya karena kali ini mereka dikumpulkan dalam agama tauhid. Namun kebahagiaan ini ternyata tidak lama dinikmati berdua dibanding masa sulit dan penuh kesabaran yang mereka harus jalani.


๐ŸŒบPERPISAHAN UNTUK SELAMANYA


➖Waktu berlalu tanpa terasa, genap setahun Zainab berkumpul kembali dengan suaminya. Zainab sang Mujahidah, wanita penyabar, dan tegar itu telah kembali menghadap Sang Khaliq setelah berjuang menghadapi penyakit yang dideritakan semenjak keguguran kandungannya di tengah pada sahara. Zainab meninggal dalam usia relatif muda, 30 tahun, namun begitu dewasanya sikap dan ketabahannya yang patut diteladani oleh para remaja muslimah yang datang sesudahnya.


➖Kepergian Zainab meninggalkan Abul Ash seorang diri mengenang masa-masa indah yang telah mereka lewati bersama dalam suka dan duka, hanya dua buah hati mereka Ali dan Umamah yang kini menjadi pelipur lara.


➖Kedukaan pun menimpa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kepergian Zainab membuat beliau sangat berduka dan bersedih, membuat kesedihan yang lama terkenang kembali yaitu ketika melepas kepergian istrinya, Khadijah dan putri keduanya, Ruqayyah. Beliau pernah bersabda tentang Zainab, putri sulungnya ini, “Dia adalah putri terbaikku, ia dirundung musibah disebabkan olehku.”


➖Begitulah kehidupan seorang muslimah sejati, sebagai seorang anak, istri, dan ibu yang senantiasa patut diteladani. Seorang wanita sederhana dan bersahaja, tak pernah lena karena kedudukan ayahnya yang mulia. Wanita yang tak pernah menyerah dan berputus asa, di dalam jiwanya terdapat kebesaran dan keagungan yang mengalir dari ayahnya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.


๐ŸŒบ๐ŸŒบSemoga Allah meridhai dan merohmati Zainab, Putri Rasulullah. 


Amiin yaa Rabbal'alamiin 


๐Ÿ“š #Sumber: 

Al-Mawaddah, Edisi 10 Tahun ke-1 Jumadal Ula 1429/Mei 2008

Selasa, 11 Agustus 2020

INILAH CARA MENDAPATKAN KETURUNAN YANG SHALEH....!!

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

INILAH CARA MENDAPATKAN KETURUNAN YANG SHALEH....!! 

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


===================================


๐Ÿ’•Setiap pasutri mendambakan lahirnya keturunan yang shaleh dan shalehah, tetapi banyak yang melupakan hal-hal penting terkait dengan Cara Mendapatkan Keturunan yang Shaleh.


๐Ÿ’•Seberapa penting memiliki keturunan yang shaleh dan shalehah? Tentu saja sangat penting! Untuk kebaikan, keberkahan dan kemudahan hidup kita di dunia dan akhirat.


Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur."

๐Ÿ“–(QS. Al-A’raaf:189)


๐Ÿ’•Berikut ini beberapa hal yang perlu pasutri perhatikan untuk mendapatkan keturunan yang shaleh:


1️⃣ » PASUTRI SENANTIASA MENJAGA PERUT DARI HAL YANG HARAM


Penghasilan suami didapat dari pekerjaan yang halal kah? Yakinkah bahwa semua makanan yang masuk ke aliran darah kita terjamin kehalalannya? Setidak-tidaknya kita telah berusaha untuk memastikan adanya label halal setiap kali membeli sebuah produk makanan dan minuman.


Setiap makanan yang masuk ke mulut kita akan mengalir melalui darah ke seluruh bagian tubuh, termasuk otak dan juga masuk ke janin, dan hal ini akan mempengaruhi setiap keputusan, tindakan, bahkan tingkah laku.


Bagaimanakah kita mengharapkan keturunan yang shaleh jika kita tidak berhati-hati pada segala makanan yang masuk ke tubuh kita? Apakah kita senantiasa mengucap basmallah tiap kali akan makan, menggunakan tangan kanan, hal itu juga merupakan poin penting kehalalan dan thoyiban makanan yang kita konsumsi.


2️⃣ » SAAT BERHUBUNGAN INTIM, MEMBACA DO'A AGAR TERJAUH DARI GANGGUAN SETAN


Pastikan untuk senantiasa memutus campur tangan setan ketika sedang berhubungan suami-istri, yakni dengan cara membaca do'a sebelum melakukan jima':


➖“Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.”

๐Ÿ“™(HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).


3️⃣ » PERBANYAK INTERAKSI DENGAN QUR'AN


Kita ketahui fungsi pertama yang paling banyak digunakan janin dalam kandungan adalah fungsi pendengarannya maka kita optimalkan fungsi pendengaran janin untuk terbiasa mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an.


Tidak hanya membaca tilawah Qur'an, bentuk interaksi dengan Qur'an lainnya yang bisa pasutri perkenalkan pada calon bayi adalah dengan membacakan kisah-kisah Nabi dan Rasul, dan yang terpenting adalah calon ibu dan ayah senantiasa mengamalkan segala nilai kebaikan dalam Qur'an.


4️⃣ » PERBANYAK DO'A DAN SEDEKAH


Jangan pernah meremehkan kekuatan do'a dan sedekah. Dengan memperbanyak do'a serta menyedekahkan hal-hal yang kita cintai, in syaa Allah akan semakin memperbesar peluang kita memperoleh keturunan yang shaleh.


➖“Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh]."

๐Ÿ“–(QS. Ash Shaffaat: 100)


☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁


Baca juga :

TANDA-TANDA ORANG YANG SHOLATNYA DITERIMA

DOSA YG LEBIH BESAR DARIPADA 1000x ZINA

Senin, 10 Agustus 2020

TANDA-TANDA ORANG YANG SHOLATNYA DITERIMA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

TANDA-TANDA ORANG YANG SHOLATNYA DITERIMA 

•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

===================================


๐ŸŸค Dalam sebuah hadist qudsi Allah SWT berfirman : ..(yang artinya) :


➖ “Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat orang-orang :

yang merendahkan dirinya-karena kebesaran-Ku, 

yang menahan dirinya dari hawa napsu karena Aku, 

yang mengisi sebagian waktu siangnya untuk berdzikir kepada-Ku, 

yang melazimkan hatinya untuk takut kepada-Ku, 

yang tidak sombong terhadap makhluk-Ku, yang memberi makan pada orang yang lapar, 

yang memberi pakaian pada orang yang telanjang, 

yang menyayangi orang yang terkena musibah, 

yang memberikan perlindungan kepada orang yang terasing.


Kelak cahaya orang itu akan bersinar seperti cahaya matahari. Aku akan berikan cahaya ketika dia kegelapan.


Aku akan berikan ilmu ketika dia tidak tahu. Aku akan lindungi dia dengan kebesaran-Ku. Aku akan suruh Malaikat menjaganya.


Kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan segera menjawabnya. Kalau dia meminta kepada-Ku, Aku akan segera memenuhi permintaannya. Perumpaannya dihadapan-Ku seperti perumpamaan syurga Firdaus”.


๐ŸŸค Berdasar hadist qudsi tersebut, tanda-tanda orang yang sholatnya diterima adalah sebagai berikut :


1.Merendah diri.

Para ulama mengatakan : “Kalau kita sudah berdiri di atas sajadah, sudah mengangkat tangan untuk takbir, ketahuilah bahwa kita sedang Mi’raj menghadap Allah SWT. Seperti Rosulullah saw, kita sudah berada di Sidratul Muntaha”


Baca juga :

MEMILIH BUTA UNTUK MENDAPATKAN SURGA ( ABU SUFYAN BIN HARB)


2.Menahan nafsu.

Orang yang diterima shalatnya oleh Allah mampu mengendalikan hawa nafsunya.


3. Banyak berdzikir.

Tanda ketiga orang yang shalat diterima Allah SWT adalah banyak berdzikir. 

Dalam Al Qur’an disebutkan, kita selain diperintahkan untuk banyak melakukan amal sholeh, disuruh juga untuk beramal dengan sebaik-baiknya, hal ini difirmankan Allah yang artinya : “Allah akan menguji kamu siapa yang paling baik amalannya “.


4. Solidaritas sosial pada sesama.

Tanda yang lain dari orang yang shalatnya diterima adalah suka berderma dengan memberikan makanan kepada orang yang lapar atau memberikan pakaian pada orang yang tak punya, dia menyayangi orang yang terkena musibah dan memberikan perlindungan kepada orang yang terasing.


๐ŸŸค Bila hal tersebut di atas sudah dilakukan, maka dari wajah orang yang shalatnya diterima akan memancarkan cahaya yang bersinar, cahaya yang menerangi kegelapan dan Allah akan memberikan ilmu pada saat dia tidak tahu.


๐ŸŸค Nur Allah masuk kedalam hatinya, cahaya Allah masuk kedalam jiwanya, dan terbentuklah jiwa yang mut’mainnah, jiwa yang tenang, jiwa yang ridho dan diridhoi oleh-Nya.


๐ŸŸค Jiwa yang semacam ini tidak takut pada segala macam krisis yang melanda, tidak takut kehilangan jabatan yang fana, tidak takut pada kedudukan yang nestapa, tidak takut kekacauan duniawi, tidak takut hinaan, cacian, makian, ujian, cobaan dan sebagainya, yang dia takuti cuma Allah, Allah dan Allah.


๐ŸŸค Bila dihati orang yang shalatnya diterima hanya semata-semata Allah, maka tak ada lagi kesempatan untuk membenci, mengunjingkan, iri, dengki dan hasud pada orang lain, bahkan memusuhi setanpun dia tak sempat !


๐ŸŸค Seperti yang dikatakan oleh wanita sufi Rabi’ah Al Adiwiyah : 

➖ ” Hatiku sudah penuh dengan Allah, tak ada tempat lagi untuk memusuhi setan!”


Orang yang merasakan nikmatnya shalat, tidak akan memusuhi, membenci dan mengutuk siapapun, karena dia bukan pencipta dan pemberi rejeki kepada siapapun.


Dia tidak sekali kali meremehkan seseorang, karena dia mengetahui banyak kekasih Allah berasal dari orang yang dianggap hina dina.


๐ŸŸค Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, sudahkah kita shalat dengan benar ? 

Sudahkah sujud kita, rukuk kita, tuma’ninah kita benar ?


๐ŸŸค Mari kita sempurnakan shalat kita dengan sebenar-benarnya, sehingga shalat kita menjadi khusu’, Insya Allah shalat yang penuh dengan kekhusu’an dan keikhlasan akan diterima oleh Allah Subhanahu wata'ala. 


Aamiin yaa Robbal'aalamiin


Baca juga :

SIAPAKAH ORANG YANG BANGKRUT SESUNGGUHNYA...??

Minggu, 09 Agustus 2020

MEMILIH BUTA UNTUK MENDAPATKAN SURGA ( ABU SUFYAN BIN HARB)

۞﷽۞
            ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮
MEMILIH BUTA UNTUK MENDAPATKAN SURGA
            ( ABU SUFYAN BIN HARB) 
           •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ 
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 

            Abu Sufyan bin Harb adalah tokoh utama kaum kafir Qurasy. 
Setelah kekalahan di Perang Badar, dan tokoh-tokoh kaum Quraisy seperti Abu Jahal, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Umayyah bin Khalaf, Walid bin Utbah dan beberapa lainnya, terbunuh di perang tersebut, Abu Sufyan yang muncul sebagai pemimpin Quraisy Makkah, layaknya ia seorang raja saja.

Pada hari pembebasan atau penaklukan Kota Makkah (Fathul Makkah), Abu Sufyan bin Harb sama sekali tidak diusik oleh Nabi Muhammad.
Padahal beberapa tokoh Quraisy yang sama kerasnya memusuhi Islam seperti dirinya sempat dihalalkan darahnya (dibunuh), meskipun memang pada akhirnya banyak yang diampuni oleh beliau. 
Bahkan ia sempat diistimewakan dengan sabda beliau, "Siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, ia aman ...! "

Memang, ketika Nabi Muhammad bersiap-siap menggerakkan pasukan ke Makkah, Abu Sufyan telah berada di Madinah dengan maksud memperbaharui Perjanjian Hudaibiyah. 
Ia sempat singgah di rumah putrinya yang juga istri Rasulullah, Ummu Habibah, tetapi ia tidak mendapat sambutan yang menggembirakan. 
Bahkan untuk duduk di tikar milik Rasulullah saja ia dilarang oleh putrinya tersebut, dengan alasan masih kotor, yakni musyrik.

Abu Sufyan sempat berbicara dengan Rasulullah tetapi Beliau agak mengabaikannya. 
Ia juga meminta jaminan perlindungan kepada beberapa sahabat, termasuk Ali bin Abi Thalib, tetapi ia tidak memperoleh apa yang diharapkan.
Kebanyakan dari mereka merasa takut, karena Nabi SAW telah memutuskan untuk menyerang dan menaklukkan Kota Makkah.
Namun demikian ia memutuskan untuk tetap bersama tim muslimin yang sedang bergerak menuju Makkah.

Ketika pasukan muslim tiba di Marr Azh Zhahran, dengan bantuan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad , Abu Sufyan berhasil menemui Nabi Muhammad , dan akhirnya ia memeluk Islam atas dorongan dari Abbas. 

Entah apa motivasi dasarnya, tetapi yang jelas ia mengungkapkan kekaguman dan pengakuannya bahwa pasukan muslim begitu besar, dan orang-orang Quraisy tidak akan mampu menahan jika Nabi Muhammad benar-benar menyerang Makkah.

Pada malam harinya pada hari Penaklukan Makkah itu, istrinya, Hindun berkata kepada Abu Sufyan bin Harb, "Sesungguhnya aku mau berbai'at kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ."
"Aku melihat kamu ini masih kufur!" Kata suaminya.
Hindunpun berkata, "Demi Allah! Demi Allah! Tidak pernah aku melihat sebelumnya, Allah disembah dengan sebenar-benarnya, sebagaimana telah dilakukan oleh Muhammad dan sahabat-sahabatnya di masjid ini (Masjidil Haram) pada malam hari ini. Tidaklah mereka menghabiskan malam, kecuali dengan ruku, sujud dan thawaf sampai subuh. " 
Abu Sufyan bertanya, "Apakah kamu melihat semua ini dari Allah?"
"Ya, ini memang dari Allah !!" Kata Hindun dengan tegas.

Pagi harinya, ketika ia menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam , tiba-tiba ia berkata kepadanya, "Kemarin engkau telah bertanya kepada Hindun: Apakah ini semua dari Allah? Dan ia menjawab: Ya, ini memang dari Allah."
Seketika Abu Sufyan memandang Nabi penuh kekaguman. 

Baca juga :


Ia mungkin telah menyatakan diri memeluk Islam saat Nabi dalam perjalanan ke Makkah. 
Tapi pada pagi hari itu ia merasakan kebenaran telah merasuk ke dalam sum-sum dan jiwanya, sehingga sekali lagi ia menyatakan syahadatnya di hadapan Nabi Shallallahu alaihi wasallam dengan segenap ketulusan hatinya. 
Kemudian ia berkata, "Demi Allah, tidak ada yang mendengar ucapanku itu selain Hindun !!"

Dalam perang Thaif, perang pertama yang diikutinya sebagai muslim, ketika sedang makan di kebun Abu Ya'la, Sa'id bin Ubaid berhasil memanahnya dan melukai matanya. 
Ia datang kepada Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, mataku ini terluka di jalan Allah!"
Rasulullah tersenyum mendengar pengaduannya tersebut. 
Beliau bersabda, "Jika kamu mau, aku akan berdoa kepada Allah agar penglihatanmu kembali seperti sediakala. 
Atau jika tidak, untukmu surga karena cederamu ini!"

"Aku memilih surga saja, wahai Rasulullah!" Kata Abu Sufyan.
Maka ia menjalani sisa hidupnya dengan mata yang cedera, dan bersabar atasnya.


Baca juga :

Sabtu, 08 Agustus 2020

KISAH SAHABAT RASULULLAH YG BUTA NAN MULIA ( IBNU UMMI MAKTUM RADHIALLAHU’ANHU )

۞﷽۞

               ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮
KISAH SAHABAT RASULULLAH YG BUTA NAN MULIA
( IBNU UMMI MAKTUM RADHIALLAHU’ANHU )
               •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•
                               ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ 
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 

Apakah anda masih ingat kisah yang tertuang dalam surat ‘Abasa, tentang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang sengaja mengabaikan Ibnu Ummi Maktum, seorang tunanetra yang menemui beliau untuk meminta pengajaran Islam darinya? 
Sungguh, Allah segera menegur Rasul-Nya yang mulia itu dengan menurunkan surat ini, membuat baginda Rasulullah mengerti bahwa beliau merupakan utusan-Nya bagi seluruh kaum, baik yang sempurna maupun yang cacat.

Pertanyaannya, siapakah jati dirinya yang sebenarnya? 
Sahabat Rasulullah yang satu ini memang bukan orang yang terkenal. 
Ia bukan seorang petinggi suatu suku, bukan penyair hebat dan bukan pula pria yang gagah perkasa. 
Ia hanyalah seorang rakyat biasa di tengah-tengah hiruk pikuk kota Mekkah, yang berjuang untuk menghidupi dirinya seorang.

Mengenai namanya, masih ada perselisihan di antara kaum muslimin. 
Penduduk kota Madinah berpendapat bahwa namanya ialah Abdullah bin Ummi Maktum, tetapi orang Iraq berpendepat berbeda namanya adalah ‘Amru bin Ummi Maktum. 
Walau begitu, mereka semua sepakat bahwa nama ibunya adalah Atikah binti Abdullah bin Ma’ish. 
Ya, ia adalah putra dari bibi Siti Khadijah binti Khuwalid.

Ibnu Ummi Maktum memang buta sejak lahir. Penduduk kota Mekkah kala itu mengenal pribadinya sebagai orang yang ulet mencari rezeki dan belajar mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan. Sebagai ganti penglihatannya, ia diberkahi daya ingat yang kuat, sehingga segala sesuatu yang ia dengar dari orang-orang akan ia ingat dalam waktu yang lama.

Suatu ketika, terdengar kabar bahwa semakin banyak penduduk kota Mekkah yang pergi menemui seorang mulia lagi terpecaya untuk belajar mengenai kabar langit secara sembunyi-sembunyi. 
Dialah Nabi Muhammad, sang Al-Amin, sang Rasulullah. 
Tertarik, Ibnu Ummi Maktum yang selalu mencintai keilmuan segera mengambil tongkatnya dan pergi menemui beliau.

Di luar dugaan, apa yang ia dengar langsung dari Rasulullah justru lebih dahsyat ketimbang apa yang dibicarakan orang-orang sebelumnya. 
Setelah puas dihinggapi rasa takjub lagi kagum, ia pun menggenggam lengan Rasulullah yang saat itu sedang berusaha keras menyampaikan risalah Islam kepada para petinggi Quraisy, seraya berkata, “Tolong ajarkan kepadaku apa yang telah diajarkan Tuhanmu kepadamu!”


Baca juga :

Tersinggung karena disela di tengah-tengah ucapannya, Rasulullah tak menghiraukan Ibnu Ummi Maktum dan berpaling dengan mengerutkan wajahnya.
Beliau kembali melayani tamu-tamu kehormatannya sampai pertemuan itu usai. 
Ketika Rasulullah hendak beranjak pergi, maka turunlah #Surat_Abasa ayat 1, “Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling.”

Hati Rasulullah segera mencekik. Nuraninya berontak. Rasulullah segera memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang telah ia perbuat kepada seorang manusia yang membutuhkan pentujuknya untuk mengenal Allah. 
Maka, bergegaslah Rasulullah menemui Ibnu Ummi Maktum dan memberikan pedoman hidup yang lurus kepadanya; Al-Quran. 
Dan setelahnya, Rasulullah amat memuliakan sahabatnya yang buta ini dengan menyapanya, “Selamat datang, wahai orang yang dititipkan Tuhanku untuk diperlakukan baik!” Sungguh mulia Ibnu Ummi Maktum di mata beliau.

Dalam kehidupan pasca-Islam, Ibnu Ummi Maktum dikenal sebagai orang yang amat mencintai Allah serta Rasul-Nya. 
Dalam suatu riwayat, dikisahkan bahwa ia pernah tinggal di rumah seorang wanita Yahudi, bibi seorang Anshar. 
Wanita itu baik hati dan melayani makan-minumnya. Sayang, mulutnya tak pernah henti untuk menghina orang-orang yang dicintai oleh Ibnu Ummi Maktum. Tak sabar, Ibnu Ummi Maktum menegurnya beberapa kali, namun tak diindahkan oleh wanita Yahudi itu. 
Terpaksa, Ibnu Ummi Maktum memukulnya. Ternyata, pukulan itu mematikan dan perkara ini dilaporkan kepada baginda Rasul.

“Mengapa kau bertindak demikian?” tanya Rasulullah kepadanya.

“Wahai Rasulullah, sungguh ia seorang wanita yang berbudi baik kepadaku, namun mulutnya senantiasa mencela Allah dan Rasul-Nya, maka terpaksalah aku memukulnya untuk menghentikannya, namun kiranya ajal telah menjemputnya,” bela Ibnu Ummi Maktum.

“Sungguh, Allah menghalalkan darahnya.”

Tak sampai di situ saja, kecintaannya kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala ia buktikan dalam berbagai bentuk partisipasinya dalam peperangan. 
Suatu ketika, saat pasukan muslimin berangkat menuju Al-Qadisiyah, Ibnu Ummi Maktum bertemu dengan sang komandan perang, “Wahai kekasih Allah, sahabat Rasulullah, pahlawan perang, serahkan bendera perang itu padaku. 
Aku seorang buta, tak mungkin bisa lari. 
Nanti, tempatkanlah aku di antara kedua pasukan yang berperang.”

Menurut Qatadah, Anas bin Malik berkata, “Dalam perang Al-Qadisiyah, Abdullah bin Ummi Maktum memegang bendera perang hitam dan mengenakan baju besi.” 
Dan berdasarkan riwayat, Ibnu Ummi Maktum tidak meninggal di medan perang, melainkan di Madinah. Semoga Allah merahmatinya.

Setelah menyaksikan kesungguhan perjuangan seorang tunanetra ini dalam berjihad di jalan Allah, adakah argumen yang dapat memenangkan kemalasan kita dalam memperjuangkan agama yang agung ini? 
Adakah alasan yang dapat menjauhkan kita dari kewajiban berjihad (berjuang dengan sungguh-sungguh)? 
Sungguh tak ada satu pun yang demikan. 
Maka, majulah dalam keteguhan, bersatulah dalam ketaatan, dan berjuanglah dalam mencari ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 

Wallahu’alam.


Baca juga :

Jumat, 07 Agustus 2020

100 KEBAIKAN TERPALIT 1 FITNAH ( MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN RADHIALLAHU’ANHU)

۞﷽۞

            ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮
    100 KEBAIKAN TERPALIT 1 FITNAH 
( MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN RADHIALLAHU’ANHU) 
           •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ 
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ 

Muawiyah bin Abu Sufyan bergelar Muawiyah I adalah khalifah pertama dari Bani Umayyah dan penulis wahyu Al Qur'an.

Lahir: 602 M, Mekkah, Arab Saudi
Meninggal: 680 M, Damaskus, Suriah
Pasangan: Maysun bint Bajdal al-Kulaibi al-Nasrania
Orang tua: Hindun binti Utbah, Abu Sufyan
Anak: Yazid bin Muawiyah
Saudara kandung: Yazid bin Abu Sufyan, Ramlah binti Abu Sufyan, Mariam Umm Al Hakam bint Abi Sufyan

Muawiyah I
Masa kekuasaan: 661 – 680
Wangsa: Bani Abdus Syams
Dinasti: Bani Umayyah
Ayah: Abu Sufyan
Ibu: Hindun binti Utbah

Muawiyah bin abu Sufyan Ra menjadi orang besar sejak Rasulullah SAW masih hidup, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu Al Quran. Di zaman kekhalifahan Abu Bakar ra, Muawiyah ra adalah salah seorang panglima penting dalam penakhlukan Syam. Pada masa Umar Ra , Muawiyah ra telah muncul menjadi sosok yang unggul hinggakhalifah Umar ra menyerahkan Damaskus dan Ba’labak dibawah kepemimpinannya. Dan di masa Ustman ra, Muawiyah ra meraih puncak pencapaian yang gemilang, berhasil menaklukan banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh saat itu.

Dan di masa itu pula , untuk pertama kali, umat Islam berhasil membentuk pasukan angkatan laut yang hebat, dan ini sekali lagi adalah jasa Muawiyah ra. Ketika Ali bin Abi Thalib ra menjadi khalifah, Muawiyah ra tidak mau berbaiat, Sikap Muawiyah ra ini kemudian memicu berbagai peristiwa besar : Perang Shiffin, peristiwa Tahkim, munculnya Khawarij, munculnya agama Syiah; yang hingga kini semua itu terus menjadi bahan kajian menarik. 

Di antara gerakan jihad yang dilakukan Muawiyah adalah menghadapi Romawi Byzantium yang berpusat di Konstantinopel, yang ketika itu adalah palang pintu benua eropa. Dan yang paling spektakuler adalah keberhasilan Muawiyah ra menaklukan Afrika Utara seluruhnya. Kemudian menaklukan ke arah timur hingga mencapai Khurasan, Sijistan dan negeri negeri seberang sungai Jaihun.

Muawiyah telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh tahun; dua puluh tahun sebagai Gubernur dan dua puluh tahun sebagai Khalifah, yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar biasa bagi kaum muslimin. Di akhir hidupnya, ia membaiat putranya Yazid. Di masa Yazid inilah cucu Nabi SAW al Husain bin Ali ra terbunuh.

Muawiyah diakui oleh kalangan Sunni sebagai salah seorang Sahabat Nabi, walaupun keislamannya baru dilakukan setelah Mekkah ditaklukkan. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa Muawiyah masuk Islam pada 7 H. 

Kalangan Syi'ah sampai saat ini tidak mengakui Muawiyah sebagai khalifah dan Sahabat Nabi, karena dianggap telah menyimpang setelah meninggalnya Rasulullah SAW. Ia diakui sebagai khalifah sejak Hasan bin Ali, yang selama beberapa bulan menggantikan ayahnya sebagai khalifah, berbai'at padanya. Dia menjabat sebagai khalifah mulai tahun 661 (umur 58–59 tahun) sampai dengan 680.

Terjadinya Perang Shiffin makin memperkokoh posisi Muawiyah dan melemahkan kekhalifahan Ali bin Abu Thalib, walaupun secara militer ia dapat dikalahkan. Hal ini adalah karena keunggulan saat berdiplomasi antara Amru bin Ash (kubu Muawiyah) dengan Abu Musa Al Asy'ari (kubu Ali) yang terjadi di akhir peperangan tersebut. Seperti halnya Amru bin Ash, Muawiyah adalah seorang administrator dan negarawan ulung. Muawiyah adalah sahabat yang kontroversial dan tindakannya sering disalahartikan.

➖Asal-Usul Muawiyah

Nama Lengkap - Nama lengkap Muawiyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab Ia berasal dari bani (klan) Umawiyah.

Kunyah - Muawiyah memiliki kunyah (nama panggilan atau julukan). Kunyah nya adalah Abu Abdurrahman dan Al-Quraisyi al-Umawi Al-Makki.

➖Ciri Fisik Muawiyah

Muawiyah adalah laki-laki yang berperawakan tinggi, berkulit putih, tampan, dan penuh wibawa. Umar bin Khattab juga berkata bahwa Muawiyah suka makan makanan yang lezat dan bergaya seperti raja. Umar berkata begitu bukan bermaksud menjelekkan Muawiyah tapi hanya menginformasikan ciri khas Muawiyah. Bisa dimengerti mengapa Muawiyah melakukan hal itu karena ia memang berasal dari kabilah terpandang di masyarakat.

➖Sifat Muawiyah

Muawiyah adalah orang yang menyukai kebersihan

➖Keluarga Muawiyah

Orangtua Muawiyah - Ayahnya Muawiyah adalah Abu Sufyan bin Harb, seorang sahabat Nabi Muhammad. Sedangkan ibunya adalah Hindun binti Utbah, seorang sahabiyah (sahabat wanita) nabi Muhammad.

Harapan Orangtuanya - Saat kecil, Abu Sufyan pernah melihat Muawiyah yang sedang merangkak, lalu berkata, "anakku ini berkepala besar, dia pantas memimpin kaumnya". Hindun menjawab, "hanya memimpin kaumnya saja? Seharusnya ia memimpin bangsa Arab seluruhnya"

Baca juga :


➖Saudara-Saudara Muawiyah

Muawiyah memiliki beberapa saudara. Mereka adalah sebagai berikut:
Yazid bin Abu Sufyan
Utbah bin Abu Sufyan
Anbasah bin Abu Sufyan
Ummu Habibah binti Abu Sufyan
Ummul Hakam binti Abu Sufyan
Azzah binti Abu Sufyan
Umaimah binti Abu Sufyan

➖Istri-Istri Muawiyah

Muawiyah memiliki beberapa orang istri. Ada yang diceraikannya dan ada pula yang meninggal. Berikut adalah nama-nama mereka:
Maisun binti Bahdal al-Kalbiyah. Muawiyah menceraikannya karena Maisun tidak betah tinggal di istana Muawiyah yang besar dan lebih mencintai desanya.
Fakhitah binti Qarazhah bin Abd Amr bin Naufal bin Abdi Manaf.
Kanud binti Qarazhah. Kanud adalah saudara Fakhitah. Muawiyah menikahinya setelah Fakhitah wafat. Dia lah yang bersama Muawiyah saat pembebasan Cyprus.
Na'ilah binti Imarah al-Kalbiyah. Muawiyah mentalaknya karena sebuah persoalan.

➖Anak-anak Muawiyah

Muawiyah juga memiliki beberapa anak. Ini adalah nama-namanya yang tercatat:
Yazid bin Muawiyah. Ia lahir dari Maisun binti Bahdal. Saat Muawiyah menceraikan Maisun dan kembali ke desanya, Yazid mengikuti ibunya. Jadi, masa kecilnya dihabiskan di desa ibunya, menghirup udara segar dan bahasa Arab fasih.
Abdurrahman bin Muawiyah. Ibunya adalah Fakhitah. Abdurrahman meninggal sewaktu masih kecil.
Abdullah bin Muawiyah. Abdullah adalah anak dari Fakhitah. Ia anak yang terbelakang mental dan sangat lemah.
Ramlah binti Muawiyah. Setelah dewasa, Ramlah dinikahi oleh Amr bin Utsman bin Affan
Hindun binti Muawiyah. Hindun ini kemudian dinikahi oleh Abdullah bin Amir
Aisyah binti Muawiyah
Atikah binti Muawiyah
Shafiyyah binti Muawiyah

➖Masuk Islamnya Muawiyah

Pendapat yang terkenal mengatakan bahwa Muawiyah masuk Islam pada masa Penaklukkan Makkah. Namun, Muawiyah sendiri mengatakan bahwa, "aku masuk Islam dalam peristiwa Umrah Qadha tahun 7 H, tetapi aku menyembunyikannya dari bapakku". Hal itu dapat dimengerti karena situasi saat itu masih mencekam. Selain itu posisi Muawiyah cukup sulit, mengingat Abu Sufyan pada waktu itu masih kafir, bahkanAbu Sufyan adalah pemimpin Quraisy dalam melawan Nabi Muhammad. Muawiyah juga ikut perang Hunain dan Nabi Muhammad memberinya seratus unta dan 40 uqiyah emas dari harta rampasan perang Hunain.

➖Hadist Nabi tentang Muawiyah

"Ya Allah jadikanlah dia sebagai orang yang bisa memberikan petunjuk dan seorang yang diberi petunjuk (Mahdi) dan berikanlah hidayah (kepada manusia) melaluinya.” 

Hadist di atas adalah hadist shahih yang diriwayatkan oleh banyak ahli hadist dan membicarakan tentang kebaikan Muawiyah

➖Muawiyah di Zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq

Zaman Abu Bakar adalah zaman kritis di mana benih kemurtadan mulai merebak. Abu Bakar bertindak tegas dengan memerangi mereka. Muawiyah ikut salah satu pertempuran itu, yakni Perang Yamamah, perang melawan Musailamah si nabi palsu. Setelah pemberontakan internal selesai, kaum Muslimin mengalihkan pandangan mereka ke luar, yakni pembebasan negeri di sekitar mereka dari pemimpin zalim. Abu Bakar mengirim pasukan ke banyak tempat, salah satunya adalah Syam. Dalam kontingen pasukan Syam, ada salah satu pasukan yang dikomandani oleh Muawiyah.

➖Muawiyah di Zaman Umar bin Khattab

Membuka Qaisariyah (Caesarea) - Qaisariyah (sekarang Caesarea) adalah kota dekat Tel Aviv. Pada zaman Umar, Muawiyah ditugaskan untuk membebaskan kota ini. Namun, ternyata Qaisariyah memilliki benteng pertahanan dan pasukan yang sangat kuat. Setelah Qaisariyah dikepung dalam waktu cukup lama, Muawiyah pun berhasil menerobos kota tersebut. Dikatakan prajurit Qaisariyah yang tewas mencapai 100.000 orang

Membuka Pesisir Syam - Mendengar keberhasilan saudaranya, Yazid bin Abu Sufyan yang juga seorang Gubernur Damaskus, meminta Muawiyah untuk ikut membebaskan pesisir Syam. Setelah bertarung melawan orang-orang Romawi, Muawiyah dan prajuritnya berhasil menang.

Menjadi Gubernur Yordania - Setelah Muawiyah membuktikan kekuatannya atas dua peristiwa sebelumnya, Umar mengangkatnya sebagai Gubernur Yordania pada 17 H.

Menjadi Penguasa Damaskus, Ba'labak, dan Balqa - Saudara Muawiyah, Yazid bin Abu Sufyan, meninggal karena wabah Tha'un pada 18 H. Sebagian ulama berpendapat Tha'un adalah wabah pes, tetapi ada pula yang berpendapat Tha'un masih belum jelas termasuk kategori penyakit apa. Untuk mengisi kekosongan, Umar bin Khattabmenugaskan Muawiyah untuk menggantikan posisi saudaranya memimpin Damaskus, Ba'labak (Ballbek, Yordania), dan Balqa (Yordania).

Membagi Pasukan Islam - Byzantium dan Persia terus menyerang daerah perbatasan kekhalifahan. Untuk menahan hal itu, Muawiyah membagi pasukan menjadi dua, yakni pasukan musim panas dan pasukan musim dingin. Selain itu, Muawiyah menutup celah-celah di kota-kota perbatasan agar tak diserang. Muawiyah sempat memimpin penyerangan musim panas melawan Byzantium di 22 H.

Baca juga :


Membangun Angkatan Laut Islam - Mayoritas kaum Muslimin pada saat itu adalah orang Arab. Mereka adalah orang-orang yang tidak akrab dengan laut. Namun, Muawiyah menyadari pentingnya angkatan laut dan di zaman Umar ia mulai membangunnya. Sayangnya, Umar tidak mengizinkan Muawiyah memakai angkatan laut karena ia tidak mau kaum Muslimin habis ditelan laut (karena mereka tidak familiar dengan laut). Angkatan laut baru dipergunakan pada zaman Utsman bin Affan untuk membebaskan Cyprus.

➖Muawiyah di Zaman Utsman bin Affan

Menjadi Gubernur Penuh Syam - Sebagaimana Umar, Utsman bin Affan tidak memakzulkan Muawiyah. Bahkan, Utsman terus memberi Muawiyah kekuasaan sehingga Muawiyah menjadi Gubernur daerah mayoritas Syam. Ia menguasai daerah yang sangat luas dan telah menjadi gubernur Utsman yang paling berpengaruh. Di awal pemerintahan Utsman, di Syam ada beberapa gubernur, yakni Muawiyah bin Abu Sufyan, Umair bin Saad al-Anshari (Himsh), dan Alqamah bin Khalid bin Walid(Palestina). Namun, karena Umair sering sakit-sakitan, ia mengundurkan diri dari jabatannya. Utsman pun memberikan Himsh kepada Muawiyah. Setelah itu Alqamahwafat, Utsman pun memberikan Palestina kepada Muawiyah. Hal ini membuat Muawiyah menjadi gubernur Syam seluruhnya. Sampai akhir hayat Utsman, Muawiyah mengontrol daerah Syam. Pada zaman modern, Syam meliputi Palestina, Yordania, Lebanon, dan Syria -bisa dibayangkan seluas apa daerah kekuasaan Muawiyah.

Inspeksi Militer ke Perbatasan - Pada zaman Utsman, Muawiyah cukup banyak melakukan inspeksi militer ke daerah perbatasan daerah kekuasaannya di Syam. Misalnya, pada 25 H ia menuju Anthakiyah dan Tarsus, tahun 26 H ia kembali melakukannya. Tahun 31 H, Muawiyah berangkat ke Daruliyah. Perbatasan yang berbentuk kepulauan ia serahkan penjagaannya kepada Habib bin Maslamah. Muawiyah juga beberapa turun langsung memimpin pasukannya sampai merambah celah bukit di Konstantinopel.

➖Pembebasan Cyprus

Setelah sebelumnya ditolak Umar, Muawiyah kali ini mencoba meyakinkan Utsmanuntuk memakai angkatan laut demi membebaskan Qubrush (Cyprus). Utsmanmengizinkannya dengan memberi syarat: 
-Muawiyah harus membawa istrinya
-Pasukan yang berangkat harus dengan kemauan sendiri. Jika ada yang tidak mau berangkat maka tidak apa-apa

➖Pembebasan dimulai

Walaupun Muawiyah mempersilahkan masyarakat untuk memilih ikut ke Cyprus atau tidak, kekhalifahan berhasil mengumpulkan armada hingga 1.700 kapal. Mereka tertarik karena sebuah hadist dari Ummu Haram binti Milhan (istri sahabat Nabi Ubadah bin Shamit) yang menyebutkan bahwa akan ada sekelompok dari umatnya yang "mengarungi laut seperti raja-raja di singgasana". Pada 28 H (649 M) mereka pun berangkat. Di pelabuhan, Abdullah bin Qais al-Jasi, panglima angkatan laut bermusyawarah dengan Muawiyah dan sahabat Nabi yang lain. Pasukan segera mengepung ibukota Cyprus dan mengatakan mereka tidak datang untuk mengambil-alih Cyprus, akan tetapi meminta mereka bekerjasama dengan kekhalifahan. Sebab selama ini Cyprus menjadi daerah kekuasaan Byzantium sehingga menjadi duri dalam daging kekhalifahan. Tidak butuh waktu lama, Cyprus pun menyerah dan menyetujui syarat-syarat berikut:
Bila Cyprus menyerang kaum Muslimin, ia tidak akan dibela lagi
Cyprus harus mengabarkan gerak-gerik Byzantium
Cyprus harus membayar jizyah kepada kekhalifahan sebesar 7.200 dinar per tahun
Cprus tidak boleh mendukung Byzantium jika mereka menyerang kekhalifahan dan tidak membocorkan rahasia kekhalifahan

➖Cyprus Mengingkari Perjanjian

Pada 32 H, Cyprus mengingkari perjanjian dengan kekhalifahan karena ditekan Byzantium. Kali ini Muawiyah datang kembali dan mengambil-alih Cyprus. Setelah menguasai Cyprus, Muawiyah menyadari bahwa ternyata Cyprus hanyalah pulau yang lemah. Tradisi militer mereka lemah sekali dan sering dijadikan boneka oleh Byzantium. Oleh karena itulah, Muawiyah menempatkan 12.000 pasukan di Cyprus, mendirikan kota-kota baru, membereskan administrasi, menggaji tentara, dan melindungi Cyprus dari serangan Byzantium.

➖Muawiyah Membantu Utsman Menghadapi Badai Ujian

Di akhir pemerintahannya, Utsman menerima cobaan yang berat. Ia dituduh macam-macam oleh sebagian rakyatnya, mulai dari tuduhan menggelapkan harta, boros, mengangkat keluarganya sendiri untuk menduduki jabatan penting, dan sebagainya. Di masa-masa ini, Muawiyah terus membantu Utsman.

➖Mendebat Perusuh

Pada suatu hari di tahun 33 H, ada sekelompok orang yang mencari ribut di Kufah sampai hampir menyulut pertempuran. Utsman yang mendengar itu menyuruh Said bin Al-Ash, Gubernur Kufah, mengirim mereka ke Syam untuk bertemu Muawiyah. Utsmanmemerintahkan Muawiyah untuk "memperingati mereka dengan tegas, membuat nyali mereka ciut, menakut-nakuti mereka, dan mendidik mereka" agar tidak membuat kerusuhan lagi. Muawiyah pun berkali-kali mendebat mereka dan berkali-kali pula menang. Di akhir debat mereka kalah dan marah, lalu merenggut jenggot Muawiyah. Muawiyah pun mengancam mereka agar jangan macam-macam terhadap dirinya. Ancaman itu membuat mereka mundur.


Baca juga :


Muawiyah mengirim surat kepada Utsman dan mengatakan bahwa mereka "berbicara dengan lidah setan". Utsman mengirim mereka ke Kufah kembali. Namun, karena mereka macam-macam kembali, Utsman kemudian mengirim mereka ke Abdurrahman bin Khalid bin al-Walid, gubernur Himsh. Di sini mereka baru tidak berani macam-macam karena Abdurrahman adalah anak Khalid bin al-Walid dan dia adalah seorang laki-laki yang berkarakter sangat keras seperti ayahnya.

➖Muawiyah Mengikuti Forum Antar gubernur

Kerusuhan yang makin parah menyebabkan Utsman mengundang para gubernur dan sahabat Nabi untuk berunding tentang apa yang harus dilakukannya terhadap para pemberontak ini. Di forum ini, Muawiyah mengusulkan untuk segera mengirim pasukan ke mereka dan dia sendiri akan mengatasi pemberontakan di Syam. Namun, Utsman lebih tertarik dengan perdamaian dan tidak menerima usul Muawiyah.

Sebelum pulang kembali ke Syam, Muawiyah memperingatkan Utsman bahwa ia kemungkinan akan segera dibunuh oleh pemberontak dan Muawiyah menawarkan pasukan Syam untuk melindungi Utsman. Utsman mengatakan ia sudah tahu hal itu, tetapi ia menolak perlindungan dari Muawiyah karena ia tidak mau merepotkan orang-orang Madinah atas kedatangan pasukan Syam.

➖Sikap Muawiyah Atas Terbunuhnya Utsman

Para perusuh yang mencapai 500 orang sudah mencapai rumah Utsman. Para sahabat Nabi mengirimkan anak-anak mereka untuk melindungi Utsman tetapi mereka kalah jumlah. Utsman dibunuh dan para sahabat yang melindunginya terluka. Dan tidak ada satu orang sahabat Nabi Muhammad yang terlibat dan menyetujui pembunuhan itu. Ummu Habibah binti Abu Sufyan mengirimkan baju Utsman yang berlumuran darah ke tangan Muawiyah. Saat mendengar berita pembunuhan itu, Muawiyah berpidato di depan penduduk Syam, bersumpah akan menuntut balas kematiannya. Penduduk Syam sendiri bersumpah akan membantu Muawiyah dengan mengorbankan nyawa mereka.

➖Muawiyah di Zaman Ali bin Abi Thalib

Inti Konflik Ali-Muawiyah - Setelah Utsman terbunuh, para sahabat sepakat untuk menghukum qishash pelaku pembunuhan Utsman. Namun, mereka terbagi tiga kelompok tentang hal ini:
Pertama, mereka harus diqishash secepatnya sebelum baiat kepada Ali. Inilah pendapat Muawiyah dan pendukungnya. Muawiyah berpendapat jika qishash ditunda, pembunuhnya akan berbaur di kehidupan sehari-hari kaum Muslimin dan mereka akan sulit dilacak. Lagipula, Muawiyah adalah wali Utsman dan di antara saudara-saudara Utsman yang lain, Muawiyah lah yang kekuatannya paling besar.
Kedua, mereka harus diqishash tetapi setelah Ali bisa mengendalikan keadaan sehingga tenteram kembali. Jika qishash dilaksanakan sekarang juga, maka akan berakibat keadaan makin kacau. Para perusuh akan melipatgandakan tekanannya kepada kekhalifahan. Ini adalah pendapat Ali dan pendukungnya. Mayoritas sahabat Nabi menjadi pendukung Ali.
Ketiga, uzlah (mengasingkan diri). Ada sahabat-sahabat Nabi yang tidak mau terlibat dalam permasalahan ini dan mereka pun pindah dari pusat konflik. Mereka tidak mau berperang dengan saudara sesama mukmin. Mereka adalah Abdullah bin Umar, Saad bin Abi Waqqash, dan lainnya.

Inti dari permasalahan Ali-Muawiyah adalah perbedaan cara qishash ini. Muawiyah sendiri tidak mengklaim bahwa dirinya khalifah umat Islam dan tidak berniat merebut kekhalifahan. Hanyasaja ia dan penduduk Syam tidak mau baiat (sumpah setia) kepada Ali karena permasalahan terbunuhnya Utsman tersebut. Ketika kita melihat kondisi zaman Ali lewat kacamata abad modern, kita bisa dengan mudah menilai, tetapi bagi orang yang hidup di zaman itu, situasi pada saat tersebut sangat pelik. Menurut mayoritas ulama, dalam persoalan rumit itu yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat Ali karena bagaimanapun juga perdamaian negara lebih diutamakan.

➖Muawiyah pernah ditanya, "Apakah kau penentang Ali?"

Muawiyah menjawab, "Tidak demi Allah. Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui bahwa dia lebih utama dariku dan lebih berhak memegang khilafah dariku. Akan tetapi, sebagaimana yang kalian ketahui bahwa Utsman dibunuh dalam keadaan teraniaya dan aku, sepupu Utsman, akan menuntut darahnya. Datanglah kepada Ali dan katakan, 'serahkan para pembunuh Utsman kepadaku dan aku akan tunduk kepadanya"

Orang-orang segera menemui Ali dan mengatakan perkataan Muawiyah, tetapi Ali tidak mengabulkannya

➖Perang Saudara

Karena situasi makin memanas, akhirnya terjadilah Perang Jamal dan Perang Shiffin antara kubu Ali dan Muawiyah. Tebunuhnya Ammar bin Yasir menjadi kunci selesainya perang ini karena Nabi Muhammad pernah mengabarkan bahwa yang membunuh Ammar adalah kelompok pembangkang. Yang membunuh Ammar bin Yasir ternyata adalah Abu al-Ghadiyah Al-Juhani dari pihak Muawiyah -ia bukanlah sahabat Nabi.

Terbunuhnya Ammar membuat kedua kelompok terguncang dan sepakat untuk berdamai.. 
Mereka juga mengkhawatirkan perbatasan yang sedang lemah dan kapan saja bisa diserang oleh Persia dan Byzantium. 
Perjanjian damai ini dibuat berdasarkan Al-Quran dan Sunnah dengan kedua hakimnya adalah Amr bin Ash dan Abu Musa al-Asy'ari.
Tidak seperti kabar yang terkenal, Amr bin Ash tidak memakzulkan Ali.


Baca juga :

➖Ali Terbunuh dan Sikap Muawiyah

Saat kabar tentang Ali yang terbunuh sampai kepada Muawiyah, ia menangis. Istrinya berkata, "Kamu menangisi orang yang memerangimu?" Muawiyah menjawab, "Diam saja lah kamu. 
Kamu tidak mengetahui berapa banyak manusia kehilangan keutamaan, fikih, dan ilmu karena kematian beliau" Utbah berkata juga, "Jangan sampai orang-orang Syam mendengar hal itu darimu". 
Muawiyah menghardik, "Kamu juga diam saja lah!"

➖Sikap Kita terhadap Konflik Ali-Muawiyah

Menurut mayoritas ulama, sikap Kaum Muslimin dalam menyikapi konflik Ali-Muawiyah adalah meyakini bahwa mereka semua sedang berijtihad merespon situasi yang sangat pelik pada masa itu. 
Di antara mereka ada yang benar dan mendapat dua pahala, tetapi di antara mereka ada yang salah dan mendapat satu pahala. 
Kita tidak boleh membicarakan sahabat Nabi dengan perasaan benci.