Rabu, 24 Juni 2020

BEBERAPA KESALAHAN ISTRI TERHADAP SUAMINYA DAN 7 TYPE ISTRI YANG SERING DICERAIKAN OLEH SUAMI

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
BEBERAPA KESALAHAN ISTRI TERHADAP SUAMINYA DAN 7 TYPE ISTRI YANG SERING DICERAIKAN OLEH SUAMI 
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

===================================


BEBERAPA KESALAHAN ISTRI TERHADAP SUAMINYA 



๐Ÿ’” Sahabat Indahnya Berbagi.... 
Berikut ini adalah Kesalahan yang sering dilakukan istri kepada suaminya :


1️⃣. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna

Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernikahan yang begitu indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron.

Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya.

Ia hanya membayangkan yang indah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan.

Akhirnya, ketika ia harus menghadapi semua itu, ia tidak siap. Ia kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda.

Seorang wanita yang hendak menikah, alangkah baiknya jika ia melihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.


2️⃣. Nusyus (tidak taat kepada suami)

Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami.
Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya.

Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:

๐Ÿ”˜ Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun secara samar.

๐Ÿ”˜ Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan pria lain.

๐Ÿ”˜ Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah.

๐Ÿ”˜ Lalai dalam melayani suami.

๐Ÿ”˜ Mubazir dan menghambur-hamburkan uang pada yang bukan tempatnya

๐Ÿ”˜ Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya.

๐Ÿ”˜ Keluar rumah tanpa izin suami.

๐Ÿ”˜ Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami (membuka aib suami).

Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.


3️⃣. Tidak menyukai keluarga suami

Terkadang seorang istri menginginkan agar seluruh perhatian dan kasih sayang sang suami hanya tercurah pada dirinya. Tak boleh sedikit pun waktu dan perhatian diberikan kepada selainnya. Termasuk juga kepada orang tua suami. Padahal, di satu sisi, suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.

Salah satu bentuknya adalah cemburu terhadap ibu mertuanya. Ia menganggap ibu mertua sebagai pesaing utama dalam mendapatkan cinta, perhatian, dan kasih sayang suami. Terkadang, sebagian istri berani menghina dan melecehkan orang tua suami, bahkan ia tak jarang berusaha merayu suami untuk berbuat durhaka kepada orang tuanya. Terkadang istri sengaja mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang tua dan keluarga suami, atau membesar-besarkan suatu masalah, bahkan tak segan untuk memfitnah keluarga suami.

Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istri, ia berusaha menjauhkan suami dari keluarganya dengan berbagai cara.

Ikatan pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan, namun juga ‘pernikahan antar keluarga’. Kedua orang tua suami adalah orang tua istri, keluarga suami adalah keluarga istri, demikian sebaliknya. Menjalin hubungan baik dengan keluarga suami merupakan salah satu keharmonisan keluarga. Suami akan merasa tenang dan bahagia jika istrinya mampu memposisikan dirinya dalam kelurga suami. Hal ini akan menambah cinta dan kasih sayang suami.

Baca juga :

4️⃣. Tidak menjaga penampilan

Terkadang, seorang istri berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ketika ada acara lainnya di luar rumah. Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.

Jika keadaan ini terus menerus dipelihara oleh istri, jangan heran jika suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar ketimbang di rumah. Semestinya, berhiasnya dia lebih ditujukan kepada suami Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan kepada orang lain, padahal suami nya di rumah lebih berhak untuk itu.


5️⃣. Kurang berterima kasih

Tidak jarang, seorang suami tidak mampu memenuhi keinginan sang istri. Apa yang diberikan suami jauh dari apa yang ia harapkan. Ia tidak puas dengan apa yang diberikan suami, meskipun suaminya sudah berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan keinginan-keinginan istrinya.

Istri kurang bahkan tidak memiliki rasa terima kasih kepada suaminya. Ia tidak bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepadanya lewat suaminya. Ia senantiasa merasa sempit dan kekurangan. Sifat qona’ah dan ridho terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya sangat jauh dari dirinya.

Seorang istri yang shalihah tentunya mampu memahami keterbatasan kemampuan suami. Ia tidak akan membebani suami dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan suami. Ia akan berterima kasih dan mensyukuri apa yang telah diberikan suami. Ia bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, dengan bersyukur, insya Allah, nikmat Allah akan bertambah.

➖“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” 
๐Ÿ“– (Qs.Ibrahim :7 )


6️⃣. Mengingkari kebaikan suami

“Wanita merupakan mayoritas penduduk neraka.”

Demikian disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setelah shalat gerhana ketika terjadi gerhana matahari.

Ajaib !! wanita sangat dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu memperoleh hak untuk dihormati tiga kali lebih besar ketimbang ayah. Sosok yang dimuliakan, namun malah menjadi penghuni mayoritas neraka. Bagaimana ini terjadi?

“Karena kekufuran mereka,” jawab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika para sabahat bertanya mengapa hal itu bisa terjadi. Apakah mereka mengingkari Allah?

Bukan, mereka tidak mengingkari Allah, tapi mereka mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat suaminya. Andaikata seorang suami berbuat kebaikan sepanjang masa, kemudian seorang istri melihat sesuatu yang tidak disenanginya dari seorang suami, maka si istri akan mengatakan bahwa ia tidak melihat kebaikan sedikitpun dari suaminya. Demikian penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari (5197).

Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan suami!!

Inilah penyebab banyaknya kaum wanita berada di dalam neraka. Mari kita lihat diri setiap kita, kita saling introspeksi , apa dan bagaimana yang telah kita lakukan kepada suami-suami kita?

Jika kita terbebas dari yang demikian, alhamdulillah. Itulah yang kita harapkan. Berita gembira untukmu wahai saudariku.

Namun jika tidak, kita (sering) mengingkari suami, mengingkari kebaikan-kebaikannya, maka berhati-hatilah dengan apa yang telah disinyalir oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Bertobat, satu-satunya pilihan utuk terhindar dari pedihnya siksa neraka. Selama matahari belum terbit dari barat, atau nafas telah ada di kerongkongan, masih ada waktu untuk bertobat.
Tapi mengapa mesti nanti?
Mengapa mesti menunggu sakaratul maut?

Janganlah engkau katakan besok dan besok wahai saudariku, bukankah engkau tidak tahu kapan engkau akan menemui Robb mu?

➖ “Tidaklah seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan isterinya (di akhirat kelak): bidadari yang menjadi pasangan suaminya (berkata): “Jangan engkau menyakitinya, kelak kamu dimurkai Allah, seorang suami begimu hanyalah seorang tamu yang bisa segera berpisah dengan kamu menuju kami.”
๐Ÿ“™(HR. At Tirmidzi, hasan)

Wahai saudariku, mari kita lihat, apa yang telah kita lakukan selama ini , jangan pernah bosan dan henti untuk introspeksi diri, jangan sampai apa yang kita lakukan tanpa kita sadari membawa kita kepada neraka, yang kedahsyatannya tentu sudah kita ketahui.

Jika suatu saat, muncul sesuatu yang tidak kita sukai dari suami; janganlah kita mengingkari dan melupakan semua kebaikan yang telah suami kita lakukan.

➖“Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu.” 
๐Ÿ“™(HR.Ahmad)


7️⃣. Mengungkit-ungkit kebaikan

Setiap orang tentunya memiliki kebaikan, tak terkecuali seorang istri. Yang jadi masalah adalah jika seorang istri menyebut kebaikan-kebaikannya di depan suami dalam rangka mengungkit-ungkit kebaikannya semata.

➖“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” 
๐Ÿ“– [Al Baqarah: 264]

Abu Dzar radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia dimana Allah tidak akan berbicara dan tak akan memandang mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih.”

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, ➖“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” 
๐Ÿ“™[HR. Muslim]


8️⃣. Sibuk di luar rumah

Seorang istri terkadang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Kesibukan ini tidak ada salahnya, asalkan mendapat izin suami dan tidak sampai mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Jangan sampai aktivitas tersebut melalaikan tanggung jawab nya sebagai seorang istri. Jangan sampai amanah yang sudah dipikulnya terabaikan.

Ketika suami pulang dari mencari nafkah, ia mendapati rumah belum beres, cucian masih menumpuk, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Jika hni terjadi terus menerus, bisa jadi suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar atau di kantor.


9️⃣. Cemburu buta

Cemburu merupakan tabiat wanita, ia merupakan suatu ekspresi cinta. Dalam batas-batas tertentu, dapat dikatakan wajar bila seorang istri merasa cemburu dan memendam rasa curiga kepada suami yang jarang berada di rumah. Namun jika rasa cemburu ini berlebihan, melampaui batas, tidak mendasar, dan hanya berasal dari praduga; maka rasa cemburu ini dapat berubah menjadi cemburu yang tercela.

Cemburu yang disyariatkan adalah cemburunya istri terhadap suami karena kemaksiatan yang dilakukannya, misalnya: berzina, mengurangi hak-hak nya, menzhaliminya, atau lebih mendahulukan istri lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang membenarkan hal ini, maka ini adalah cemburu yang terpuji. Jika hanya dugaan belaka tanpa fakta dan bukti, maka ini adalah cemburu yang tercela.

Jika kecurigaan istri berlebihan, tidak berdasar pada fakta dan bukti, cemburu buta, hal ini tentunya akan mengundang kekesalan dan kejengkelan suami. Ia tidak akan pernah merasa nyaman ketika ada di rumah. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, kejengkelannya akan dilampiaskan dengan cara melakukan apa yang disangkakan istri kepada dirinya.


๐Ÿ”Ÿ. Kurang menjaga perasaan suami

Kepekaan suami maupun istri terhadap perasaan pasangannya sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konflik, kesalahpahaman, dan ketersinggungan. Seorang istri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia mampu menjaga lisannya dari kebiasaan mencaci, berkata keras, dan mengkritik dengan cara memojokkan. Istri selalu berusaha untuk menampakkan wajah yang ramah, menyenangkan, tidak bermuka masam, dan menyejukkan ketika dipandang suaminya.

๐Ÿ’” Demikian beberapa kesalahan-kesalahan istri yang terkadang dilakukan kepada suami yang seyogyanya kita hindari agar suami semakin sayang pada setiap istri.
Semoga keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.

Aamiin yaa Rabbal'alamiin …


Baca juga :

Sebagai tambahan dari apa yang kita bahas diatas, ada baiknya kita ketahui beberapa type istri yang sering diceraikaikan oleh suami di bawah ini :


7 TIPE ISTRI YANG SERING DICERAIKAN SUAMI 
---------------------------------------------------------------------


RASULULLAH Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “Maukah kamu keberitahu suatu harta simpanan (perhiasan) yang sangat baik? Yaitu wanita shalihah, yang apabila kamu melihatnya, ia menyenangkan. Apabila kamu perintah, dia patuh. Dan apabila ditinggal pergi, dia selalu menjaga diri dan harta suaminya.” (Riwayat Abu Dawud)

Kalau dilihat dia menyenangkan, hal itu disebabkan budi luhur, pakaian bersih, dandanan yang serasi di hadapan suaminya, dan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil menarik hanya di depan suami dan anak-anaknya.

Jika diperintahkan, dia akan patuh, menunjukkan ketaatan dan baktinya pada suaminya. Dia ingin selalu memberikan kepuaasan bagi suaminya.

Senantiasa memelihara diri dan harta suaminya, menggambarkan betapa besar kekuatan agama dan ketebalan imannya terhadap Allah dan Rasul-Nya. Walau suaminya tidak ada, ia tetap memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.

Bila seorang wanita tidak shalihah, dan memiliki sifat atau kebiasaan yang buruk, suka menyusahkan suaminya, tentulah itu bukan perhiasan bagi seorang suami. Bahkan, bisa jadi suami tidak betah bersamanya, kemudian menceritakannya.

Jika engkau, wahai ukhti, menginginkan rumah tangga yang bahagia di dunia dan akhirat, buanglah jauh-jauh dari dirimu, ke-7 sifat tersebut. Bila tidak, engkau celaka di dunia dan akhirat.

Berikut ini tujuh tipe wanita yang sering diceraikan suami.

1. Tidak punya rasa malu. Yang tidak malu melakukan hal-hal yang dilarang Allah. Ia jauh dari sifat takwa dan banyak melakukan maksiat.

2. Ausyarah (jorok) Yaitu tidak pandai mengatur rumah, malas merapikan diri, dan malas melakukan apapun, sehingga dirinya, anak-anak dan rumahnya, kotor dan tidak menyenangkan.

3. Asysyakasah (berani/menantang) Yaitu suka membebani suaminya di luar kemampuannya, sehingga mendorong suami melakukan hal-hal yang dimurkai Allah.

4. Innah (berani/menantang) Yang tidak ingin diperintah suaminya untuk melakukan hal-hal yang baik. Berani melanggar apa yang diperintahkan, bahkan menentang si suami dengan tetap melakukan maksiat.

5. Bitnah (mementingkan isi perut dan banyak menuntut) Yang tidak suka berinfak dan enggan mengeluarkan zakat. Selalu menumpuk harta kekayaan dan mengnyangkan perut dengan makanan-makanan yang tiada habisnya. Tidak terlintas dibenaknya untuk menyantuni fakir miskin dan anak yatim. Untuk memenuhi segala keinginan nafsunya, ia mendorong suaminya untuk melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan kemurkaan Allah.

6. Bahriyah (mendorong suami untuk berbuat jahat) Yaitu selalu menghalangi suami untuk berbuat baik. Jika melihat suami menyisihkan beberapa persen dan pendapatan untuk zakat dan infak, ia sibuk mencerca dan mengadu pada suami tentang ekenomi rmah tangga yang morat-marit, kebutuhan anak yang semakin membesar, pakaian yang telah robek, sepatu yang telah usang dan sebagainya, sehingga suami menjadi ragu-ragu.

7. Tidak aktif. Yaitu malas berbuat apapun. Tidak punya keinginan untuk menambah ilmu duniawi maupun ukhrawi.


๐Ÿ“šSumber : Majalah Fatawa Volume IV No 12 I Dzulhijjah 1429 H


Baca juga :

Selasa, 23 Juni 2020

SUAMI PENYEBAB PERCERAIAN...!??


۞﷽۞

          ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿๐ŸŒŸ✿⊱•┈•┈✿️⊱╮
        SUAMI PENYEBAB PERCERAIAN...!??
          •┈┈•⊰✿┈•๐Ÿ”ธ️๐ŸŒน๐Ÿ”ธ️•┈✿⊱•┈┈•



Bismillaahirrahmaanirrahiim 
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


Berapa jumlah perceraian di tanah air? Tinggi. Konon tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Kabarnya setiap jam 40 pasangan bercerai, dan katanya perceraian terbanyak adalah istri menggugat cerai suami.

Bila hanya melihat data sepintas, kaum lelaki bisa berpikir bila perempuan atau para istri hari ini keras kepala dan keterlaluan. Sampai-sampai menggugat cerai suami. Bukankah meminta cerai adalah perbuatan tercela?

ุฃَูŠُّู…َุง ุงู…ْุฑَุฃَุฉٍ ุณَุฃَู„َุชْ ุฒَูˆْุฌَู‡َุง ุทَู„ุงู‚ًุง ูِูŠ ุบَูŠْุฑِ ู…َุง ุจَุฃْุณٍ ูَุญَุฑَุงู…ٌ ุนَู„َูŠْู‡َุง ุฑَุงุฆِุญَุฉُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉ

➖ “Siapa saja wanita yang meminta (menuntut) cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharamkan bau surga atas wanita tersebut.” 
๐Ÿ“™(HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Hadits itu adalah benar. Meminta cerai dari suami tanpa alasan yang haq adalah perbuatan fasik. Namun bukankah dalam perkataan Baginda Nabi tersebut terkandung lafadz “fiy ghairi maa ba’sin – dalam perkara yang tak dibenarkan”?

Al-Ahwadziy dalam syarah at-Tirmidzi menyebutkan (ู…ู† ุบูŠุฑ ุจุฃุณ) adalah segala sesuatu yang bukan kesukaran yang menimpanya hingga meminta perceraian dari suaminya. Contohnya adalah buruknya pergaulan suami terhadapnya (su’u al-‘usyroh).

Para suami, pahamilah, perempuan yang baik, yang terhormat, apalagi yang taat pada Allah, tak akan mudah meminta talak pada suaminya kalau bukan karena persoalan yang ia rasakan amat berat, atau ia khawatir mendapatkan mudlarat bila mempertahankan pernikahan. Bagi para istri seperti ini, perceraian adalah benar-benar emergency exit.

Namun adakalanya rumah tangga terasa menjadi penjara yang menyiksa batin mereka. Banyak perempuan yang merasa menjadi tawanan yang diperlakukan buruk oleh pria yang menikahi mereka.

Persoalannya banyak lelaki yang tak paham cara memperlakukan istri dalam pernikahan. Para suami, apakah Anda tidak paham bahwa ketika seorang perempuan Anda nikahi, sebenarnya ia telah menjadi tawanan dalam dunia Anda? Posisinya amat tak berdaya. Bila ia ingin fokus melayanai Anda dan mengasuh anaknya, maka nafkah ia gantungkan pada Anda. Bukankah ini posisi yang begitu lemah? Saat ia paham bahwa ketaatan seorang istri wajib menaati suami, maka hidupnya ada dalam genggaman Anda. Berpuasa sunnah pun menunggu restu suaminya. Keluar rumah mesti seizin Anda. Bahkan mengunjungi kedua orang tuanya yang telah melahirkan dan membesarkannya, harus menanti persetujuan Anda, suaminya.

Namun kedudukan istri sebagai ‘tawanan’ bukan untuk kemudian menjadikan suami diizinkan sewenang-wenang pada istri-istri mereka. Justru Islam memerintahkan para suami untuk bersikap baik dan memenuhi hak para ‘tawanan’ mereka. Nabi SAW. bersabda:

ุฃَู„ุงَ ูˆَุงุณْุชَูˆْุตُูˆْุง ุจِุงู„ู†ِّุณَุงุกِ ุฎَูŠْุฑًุง ูَุฅِู†َّู…َุง ู‡ُู†َّ ุนَูˆَุงู†ٌ ุนِู†ْุฏَูƒُู…ْ

➖ “Hendaknya kalian berwasiat yang baik untuk para wanita karena mereka sesungguhnya hanyalah tawanan yang tertawan oleh kalian” 
๐Ÿ“™(HR At-Thirmidzi no 1163, Ibnu Majah no 1851).

Islam memerintahkan para tawanan dalam peperangan diperlakukan baik, tidak semena-mena. Dalam beberapa kondisi mereka dibebaskan dengan tebusan ada pula yang dibebaskan cuma-cuma. Bila tawanan perang saja wajib diperlakukan dengan baik, apatah lagi seorang istri?

Islam memerintahkan para suami menunaikan hak-hak para istri seperti nafkah pangan, sandang, juga tempat tinggal, karena mereka punya hak sebagaimana kewajiba mereka pada suami.

Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban mereka menurut cara yang ma’ruf. (Al-Baqarah: 228).

Rasulullah SAW. juga memberikan gambaran suami yang baik di mata Allah, adalah suami yang baik pergaulannya pada istri mereka.

ุฃَูƒْู…َู„ُ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠْู†َ ุฅِูŠْู…َุงู†ًุง ุฃَุญْุณَู†ُู‡ُู…ْ ุฎُู„ُู‚ًุง ูˆَุฎِูŠَุงุฑُูƒُู…ْ ุฎِูŠَุงุฑُูƒُู…ْ ู„ِู†ِุณَุงุฆِู‡ِู…ْ ุฎُู„ُู‚ًุง

➖ Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya 
๐Ÿ“™(HR. Tirmidzi)

Baca juga :

Ada sebagian lelaki yang menganut filosofi konyol, mereka hanya paham istri itu adalah tawanan yang wajib taat pada suami. Mereka sigap menuntut kewajiban para istri, tegas juga melarang istri begini dan begitu, tapi tutup mata terhadap hak istri dan tak memberikan pergaulan yang maruf.

Ada istri yang mengeluh karena suaminya tak mau membantunya mengasuh anak, padahal ia juga harus mengurus rumah dan menyiapkan makanan keluarga. Sang suami selalu minta semua beres dan tinggal menyuruh-nyuruh. Persis bak sipir penjara.

Ada istri yang juga berkeluh kesah karena bingung mengatur uang belanja dan kebutuhan pribadinya, sementara sang suami seperti tak mau tahu karena merasa sudah memberi nafkah yang cukup padahal kurang. Ketika sang istri meminta baik-baik tambahan nafkah, suaminya justru memarahinya. Bukankah pada pengemis saja kita tak boleh menghardiknya, bagaimana bisa pada istri yang sedang menuntut haknya seorang suami malah berkata kasar padanya?

Ada juga suami nyaris melarang istrinya menyambung silaturahim dengan kedua orangtuanya, melarangnya mengikuti kajian agama, meski hanya ke majlis dekat rumah. Karena sang suami berprinsip, amal terbaik seorang istri adalah di rumah, hanya di rumah. Padahal suaminya sendiri tak bisa membimbing agama istrinya. Bukankah ini ironi?

Di dunia ini banyak lelaki yang hanya punya separuh jiwa suami. Mereka tegas dalam menuntut kewajiban istri, tapi abai memberikan hak istri, dan mungkar dalam pergaulan terhadap istri-istri mereka.

Lelaki macam ini jika menjadi suami, hanya menghancurkan kehidupan kaum perempuan. Ironisnya mereka sudah merasa benar. Yakin bahwa mereka menegakkan kepemimpinan terhadap istri-istri mereka. Mereka tak paham kalau kepemimpinan suami atas para ‘tawanan’, bukan saja membutuhkan ketegasan, tapi perilaku ma’ruf pada para istri. Ber-mujamalah, alias santun dan kasih sayang, mencukupi nafkah mereka, dan menjaga silaturahim dengan keluarga istri.

Mental suami yang kasar pada tawanan mereka, muncul dari keimanan yang rapuh dan lemahnya ketaatan pada hukum Allah. Lalu semakin rapuh karena keengganan bercermin pada syariat Islam yang menata kehidupan suami dan istri. Tak peduli ia rajin shalat lima waktu, zikir, hafal al-Qur’an, tapi bila personaliti/kepribadiannya tak ditundukkan pada syariat Islam maka tetap akan jadi pribadi kasar pada tawanan alias istri-istri mereka.

Semoga saja jumlah lelaki macam begini semakin berkurang, karena hanya merusak masa depan kaum perempuan dan menghancurkan rumah tangga. 

ุขู…ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ูŠู† ูŠَุง ุฑَุจَّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِู€ู€ู€ู€ูŠْู†َ


Baca juga :

Senin, 22 Juni 2020

UNTUK SAUDARIKU KAUM MUSLIMAH..!!


۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
๐ŸŒบ UNTUK SAUDARIKU KAUM MUSLIMAH..!! ๐ŸŒบ
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

===================================

••••••••Saudariku...muslimah....!!•••••••

๐ŸŒบWanita muslimah…laksana bunga….yang menawan…
wanita muslimah yang sholehah….bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu indah… begitu berkilau... begitu menentramkan...
 
๐ŸŒบTeramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
Namun tentunya....tak sembarang orang berhak meraihnya….menghirup sarinya….
 
 
๐ŸŒบHanya yang dia yang benar-benar terpilihlah...yang dapat memetiknya... yang dapat meraih pesonanya... dengan harga mahal yang teramat suci… sebuah ikatan amat indah…bernama pernikahan…
karena itu…sebelum saatmu tiba….sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya…
janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…
jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…
jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…
jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam…dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya…. Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta...
 
➖Ya…atas nama cinta…
 
๐ŸŒบKau tau saudariku…??
Jika seseorang jatuh cinta….maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya…membekuknya dalam jari-jarinya…dan menutup semua mata…hati dan pikirannya….
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya….
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan-akhwat…
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan…
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat…
Membuat seseorang menyerahkan apapun…supaya orang yang ia cintai…”bahagia” atau ridho terhadap apa yang ia lakukan…
Membuat orang tersebut lupa…bahwa….cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan….
 
➖Ya saudariku….ukhty fillah…
 
๐ŸŒบJangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya…
 
๐ŸŒบKarena itu…jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh…
segeralah…buat sebuah benteng yang tebal…yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya. 


Baca juga :

๐ŸŒบTeringat akan sebuah syair oleh Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i
Engkau bermaksiat kepada Allah tapi mengaku cinta kepada-Nya
Demi Allah –secara akal- sungguh perkara ini sangat tercela
Jika cintamu itu jujur, niscaya engkau akan mentaati -Nya
Karena orang yang cinta, pasti akan mentaati siapa yang dicintainya
 
๐ŸŒบCinta sejati hanyalah pada Rabbul ‘Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin...
 
๐ŸŒบAtau jika memang dirimu telah siap, segeralah menawarkan dirimu padanya sebelum hatimu terenggut perlahan, jangan sampai pertahananmu terkoyak dengan berlama-lama menikmati angan-angan semu bersamanya
Akan tetapi jika kau tak berniat demikian, maka segeralah…
segeralah buat sebuah benteng yang tebal…yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya….
 
๐ŸŒบBerlarilah menjauhinya…menjauhi orang yang kau cintai….
Buat jarak yang demikian lebar padanya….
jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu...
Biarlah air mata mengalir untuk saat ini…
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan…
biarlah sakit ini untuk sementara waktu...
biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan...
 
๐ŸŒบKarena…cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita… Kalian sendiri…
 
 
๐ŸŒบSaudariku…. tentunya sudah mengerti dan paham...bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta...
jika dia jauh..kita merasa sakit karena rindu...
jika ia dekat...kita merasa sakit...karena takut kehilangan....
 
➖Padahal ...ia belum halal untukmu...dan mungkin TIDAK AKAN PERNAH MENJADI YANG HALAL...ingat itu Saudariku..
 
๐ŸŒบKarena itu...jauhilah ia...
jangan kau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu....dan kemudian mengusik hatimu... jangan kau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta...
 
๐ŸŒบMaka...bayangkanlah keadaan ini...tentang suamimu kelak...
 
 
๐ŸŒบSahabatku... sukakah engkau..??
apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang memikirkan wanita yang itu bukan engkau..???  
 
๐ŸŒบSukakah engkau..??
Apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang mengintip facebook, twitter seorang wanita dalam kesendiriannya, yang mana wanita itu bukan engkau..???
 
๐ŸŒบSukakah engkau..?? bila ternyata suamimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab...tertawa riang...bercanda... saling menggoda... saling mencubit... saling memandang dengan sangat... saling menyentuh...??? dan bahkan lebih dari itu...??
 
๐ŸŒบSukakah engkau saudariku...??
sukakah engkau bila ternyata saat ini suamimu (kelak) sedang jalan bersama gadis lain yang itu bukan engkau...??
 
๐ŸŒบSukakah engkau...??
bila saat ini suamimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya...??
tengah disibukkan oleh rencana-rencana...apa saja yang akan ia lakukan bersama gadis itu...??
 
๐ŸŒบTidak cemburukah...?? tidak cemburukah...?? tidak cemburukaaaaahhhhhhhh......???
 
๐ŸŒบTidak terasa bagaimanakah..
jika suamimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan... bercengkrama.. bercerita tentang masa depannya... dengan gadis lain yang bukan engkau...???
 
๐ŸŒบSukakah engkau kiranya suamimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan gadis tersebut...?? menangis untuk gadis tersebut...??
dan berkata dengan hati hancur..."aku sangat mencintamu...aku sangat mencintaimu...???"
tidak patah hatikah engkau...???
 
๐ŸŒบSukakakah engkau bila suamimu (kelak ) berkata pada gadis lain.."tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau...??"
menyebut gadis tersebut dalam doanya... memohon pada Allah supaya gadis tersebut menjadi istrinya...
 
๐ŸŒบDan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi istrinya...dan bukan gadis tersebut...???
 
 
๐ŸŒบJika engkau tidak suka akan hal itu... jika engkau merasa cemburu.... maka demikian halnya dengan suamimu (kelak)...
 
๐ŸŒบDan...Allah jauh lebih cemburu daripada suamimu.... Allah lebih cemburu...saudariku... melihat engkau sendirian...namun pikirannmu enggan berpindah dari laki-laki yang telah mengusik hatimu tersebut....
 
๐ŸŒบTahukah engkau akan suatu qaidah fiqhiyyah “man ista’jala syaian qabla awaanihi ‘uuqiba bi hirmaanihi
Bahwa barang siapa tergesa-gesa melakukan sesuatu (mereguk kenikmatan) sebelum waktunya, maka dia dihukum/ dibalas dengan tidak mendapatkannya
Jadikanlah itu sebagai pengingat wahai Saudariku..
 
➖Saudariku ....kalian percaya takdir bukan.?
➖Saudariku ....kalian percaya takdir bukan?
 
๐ŸŒบApabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama...
telah tertulis siapa yang menjadi jodohnya dalam Kitab Lauhful Mahfudz maka...
sejauh apapun mereka...
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi...
sebesar apapun beda diantara mereka...
sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya...
 
๐ŸŒบMeski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya...
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya...
meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa...
 
➖PASTI!

๐ŸŒบPASTI tetap saja mereka akan bersatu....seakan ada magnet yang menarik mereka...
akan ada hal yang datang...untuk menyatukan mereka berdua....
akan ada suatu kejadian...yang membuat mereka saling mendekat...dan akhirnya bersatu...
Yakinlah itu Saudariku.. Yakinlah pada Allah..
 
 
๐ŸŒบNamun... apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh...
maka... sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat...
sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya...
sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua...
sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya... sedekat apapun...
 
➖PASTI!

๐ŸŒบPASTI akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh...
ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok...
ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik....
ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu...
 
๐ŸŒบBahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan...
 
 
๐ŸŒบNamun...yang perlu dicatat disini adalah...
yakinlah...bahwa yang diberikan oleh Allah...
yakinlah...bahwa yang digariskan oleh Allah...
yakinlah...bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam KitabNya..
adalah...yang terbaik untuk kita....
adalah....yang paling sesuai untuk kita...
adalah...yang paling membuat kita merasa bahagia,,,,
 
๐ŸŒบKarena Dialah...yang paling mengerti kita...lebih dari kita sendiri...
Dialah...yang paling menyayangi kita...
Dialah...yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita... sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya...dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita...
 
➖Dan....yang perlu kita catat juga adalah...
JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN...ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA....NAMUN JUSTRU BERARTI BAHWA...KITA PANTAS...KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT... KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK...SAUDARIKU.... LEBIH BAIK....

๐ŸŒบMeskipun saat ini...mata manusia kita tidak memahaminya...
meskipun saat itu...perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata...
meskipun saat itu...otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk....
 
๐ŸŒบTidak...jangan terburu-buru menvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk....bahwa engkau tidak pantas....
karena kelak...engkau akan menyadarinya...
engkau akan menyadarinya perlahan...bahwa apa yang telah hilang darimu....
bahwa apa yang tidak engkau dapatkan....bukanlah yang terbaik untukmu...bukanlah yang pantas untukmu...bukanlah sesuatu yang baik ,,,,untukmu....
 
 
๐ŸŒบKarena itu...saudariku...
jangan mubazirkan perasaanmu...air matamu...
jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses ta’aruf...
jangan kau umbar semua kekuranganmu...
jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya...
jika engkau mencintainya... karena belum tentu dia adalah jodohmu... pun jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok... karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian...
Yakinlah itu..
 
๐ŸŒบMaka...memohonlah padaNya... mintalah padanya diberikan petunjuk...dan dijauhkan dari segala godaan yang ada... karena...cinta sebelum pernikahan...pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat...
 
 
๐ŸŒบKemudian saudariku…. apakah kalian sering merasa takut…??
Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???
Apakah kalian merasa khawatir…???
Apakah kalian sering merasa iri melihat gadis-gadis lain yang banyak yang mencintai…banyak yang melamar…banyak yang menginginkannya…??
Pernahkan terlintas rasa iri tersebut pada kalian…???
 
➖Saudariku…ketahuilah….!!! 

๐ŸŒบKelak…kita hanya akan memiliki satu orang suami…
Hanya satu saudariku…atau kadang lebih…jika cerai dan menikah lagi…namun saat yang bersamaan…kita hanya akan punya satu suami bukan,,,,???
Jadi seberapa banyak pun laki-laki yang menyukai kita..
Seberapa banyak teman laki-laki kita…
Seberapa banyak kenalan kita….
Pada akhirnya kita hanya akan menikah dengan satu orang laki-laki…
Pada akhirnya kita hanya akan jadi milik satu orang laki-laki…
 
 
๐ŸŒบDan…percayalah…semua itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan…banyak sedikitnya teman laki-laki
 
➖Sama sekali tidak...
๐ŸŒบKarena jika wanita yang terjaga maka Allahlah yang akan mengirimkan pendamping untuknya... karena wanita yang terjaga adalah wanita yang banyak didamba oleh seorang ikhwan sejati...
jadi...jagalah dirimu...hatimu...kehormatanmu...sebelum saatnya tiba...
 
๐ŸŒบPerbanyak bekalmu...dan doamu... yakinlah...bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu... Aamien...
 
 
➖Ya Allah...
๐ŸŒบKaruniakanlah kami seorang suami yang sholeh...
yang menjaga dirinya...
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya...
yang senantiasa memperbaiki dirinya...
yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah...
yang baik agama dan akhlaknya...
yang hikmah dalam menyeru pada kebenaran...
yang menerima kami apa adanya...
yang membimbing kami dengan lemah lembut...
yang akan membawa kami menuju JannahMu Ya Rabb...
 
๐ŸŒบKabulkan ya Allah... Aamiin ... 
Dan segerakanlah...karena hati kami teramat lemah...dan cinta sebelum menikah adalah sebuah cobaan yang berat...
 
๐ŸŒบMaka Saudariku, katakanlah..
Kutitipkan hatiku pada Dzat yang tidak pernah mengkhianati titipan..
Agar Dia memberikan hati ini kepada satu-satunya orang yang paling Ia ridhoi menjadi pelengkap tulang rusukku..
Dan dalam penantian ini, akan kusiapkan diri ini sebaik-baiknya, agar kelak kubisa memuliakan lelaki itu seutuhnya sebagai pengeranku selamanya..
Dan biarlah keputusan-Nya menjadi rahasia... hingga saatnya tiba...


Baca juga :
๐Ÿท

๐ŸŒบHadis riwayat Abu Musa radhiyallahu ‘anhu ia berkata:
➖ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tidak seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan selain Allah, karena meskipun Allah disekutukan dan dianggap memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan kesehatan dan rezeki kepada mereka. 
๐Ÿ“™(Shahih Muslim No.5016)

Minggu, 21 Juni 2020

KISAH SUJUDNYA KAUM QURAISY KETIKA MENDENGAR LANTUNAN AYAT AL-QURAN

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" KISAH SUJUDNYA KAUM QURAISY KETIKA MENDENGAR LANTUNAN AYAT AL-QURAN "
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

===================================

๐ŸŒ€Dakwah terang-terangan (jahriyyah) yang dilakukan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) dan sahabat membuat situasi Kota Makkah tidak stabil. Pembesar kafir Quraisy terus melakukan penindasan terhadap para sahabat sehingga sebagian di antara sahabat terpaksa hijrah ke Habasyah (Ethiopia) pada tahun ke-5 masa kenabian.

๐ŸŒ€Di tengah dakwah Islamiyah itu terjadi sebuah peristiwa unik dan ajaib yang menggemparkan Kota Makkah. Tak ada yang menyangka, kaum musyrikin Makkah tiba-tiba bersujud ketika mendengar lantunan Al-Qur'an yang dibacakan Rasulullah SAW.

๐ŸŒ€Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury menceritakan kisah itu dalam Sirah Nabawiyah yang bersumber dari Kitab Ar-Rahiqul Makhtum. Tepatnya pada bulan Ramadhan di tahun yang sama, Rasulullah pergi ke Masjid al-Haram. Saat itu, pembesar kaum Quraisy tengah berada di sana, terdapat para pemuka dan tokoh-tokoh mereka.

๐ŸŒ€Beliau SAW kemudian berdiri di tengah mereka sembari melantunkan surat An-Najm secara tiba-tiba. Orang-orang kafir itu sebelumnya tak pernah mendengarkan langsung kalamullah. Sebagaimana dalam firman-Nya: "…janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya supaya kamu dapat mengalahkan (mereka)". 
๐Ÿ“–(QS. Fushshilat: 26).

๐ŸŒ€Maka, manakala lantunan surat itu menyergap mereka secara tiba-tiba dan kalam Ilahi yang demikian indah mengetuk telinga mereka. Kafir Quraisy seakan mengesampingkan semua apa yang tengah dilakukannya dan terkonsentrasi mendengar kalam Ilahi itu. Tidak ada yang terlintas di dalam hati mereka selain lantunan Al-Qur'an yang agung itu.

๐ŸŒ€Ketika Rasulullah membaca akhir surat An-Najm, hati yang mendengarnya seakan terbang melayang: "…Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah Dia". ๐Ÿ“– (QS An-Najm: 62). 
Kemudian beliau bersujud.

๐ŸŒ€Melihat pemandangan itu, tak seorangpun dari kafir Quraisy yang dapat menahan dirinya untuk tidak bersujud. Mereka semua sujud bersama Rasulullah SAW. Begitulah kebenaran mukjizat Al-Qur'an telah meluluhlantakkan kerasnya hati para kafir Quraisy. Mereka semua tak sanggup menahannya, bahkan jatuh bersujud kepada Allah 'Azza wa Jalla.

๐ŸŒ€Mereka linglung dan tak tahu harus berbuat apa, manakala keagungan Kalamullah telah menendalikan hati mereka. Kejadian itu mendapat kecaman dari teman-teman mereka yang tidak hadir.

๐ŸŒ€Parahnya, mereka menjadikan momen sujud itu untuk mendustakan Rasulullah dan mencemarkan nama baik beliau dengan membalikkan fakta yaitu, mengatakan justru beliaulah yang berbuat demikian terhadap berhala mereka. Tuduhan semacam itu tidak mengherankan lantaran sumbernya berasal dari orang kerjanya selama ini suka mengarang dusta serta mengembuskan isu.

๐ŸŒ€Kabar bersujudnya kaum Quraisy ini pun sampai ke telinga kaum muslimin yang berhijrah di Habasyah. Namun, versi beritanya sangat kontras dengan realitas yang sebenarnya. Kabar yang sampai ke mereka adalah kaum Quraisy telah masuk Islam. Oleh karena itu, merekapun kembali ke Mekkah pada bulan Syawal di tahun yang sama.

๐ŸŒ€Namun ketika mereka berada di tempat yang tidak jauh dari Mekkah, yaitu sesaat di waktu siang lalu mereka akhirnya mengetahui duduk persoalannya. Sebagian mereka ada yang kembali lagi ke Habasyah, sedangkan sebagian lagi memasuki Mekkah secara diam-diam atau berlindung di bawah suaka seseorang dari suku Quraisy.


Baca juga :

Sabtu, 20 Juni 2020

INILAH AURAT WANITA MENURUT 4 MADZHAB

INILAH AURAT WANITA MENURUT 4 MADZHAB 
(Syafi'i, Hanafi, Hanbali, dan Maliki)





Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


     Aurat perempuan atau anggota tubuh yang harus ditutupi itu berbeda sesuai dengan situasi atau kondisi dengan siapa dia berkumpul atau bertemu. Apakah dengan sesama wanita, dengan laki-laki bukan mahram, dengan pria yang mahram atau saat shalat. Penjelasan ini berdasarkan pandangan ulama fiqih madzhab empat yaitu Syafi'i, Hanafi, Maliki dan Hanbali.

๐Ÿ’š1️⃣. Aurat Perempuan dengan Sesama Wanita Muslimah

Jumhur Ulama berpendapat bahwa aurat wanita di depan perempuan lain sama dengan auratnya laki-laki yaitu antara pusar sampai lutut. Dalam kitab Al-Mausu'ah al-Fiqhiyah dikatakan:

ุฐู‡ุจ ุงู„ูู‚ู‡ุงุก ุฅู„ู‰ ุฃู† ุนูˆุฑุฉ ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ู„ู„ู…ุฑุฃุฉ ู‡ูŠ ูƒุนูˆุฑุฉ ุงู„ุฑุฌู„ ุฅู„ู‰ ุงู„ุฑุฌู„، ุฃูŠ ู…ุง ุจูŠู† ุงู„ุณุฑุฉ ูˆุงู„ุฑูƒุจุฉ، ูˆู„ุฐุง ูŠุฌูˆุฒ ู„ู‡ุง ุงู„ู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ุฌู…ูŠุน ุจุฏู†ู‡ุง ุนุฏุง ู…ุง ุจูŠู† ู‡ุฐูŠู† ุงู„ุนุถูˆูŠู† ، ูˆุฐู„ูƒ ู„ูˆุฌูˆุฏ ุงู„ู…ุฌุงู†ุณุฉ ูˆุงู†ุนุฏุงู… ุงู„ุดู‡ูˆุฉ ุบุงู„ุจุง ، ูˆู„ูƒู† ูŠุญุฑู… ุฐู„ูƒ ู…ุน ุงู„ุดู‡ูˆุฉ ูˆุฎูˆู ุงู„ูุชู†ุฉ.

➖“Para ahli fiqih berpendapat bahwa aurat wanita dengan sesama perempuan itu sama dengan aurat laki-laki yaitu antara pusar sampai lutut. Oleh karena itu wanita boleh memandang seluruh tubuh wanita lain kecuali antara pusar dan lutut. Hal itu disebabkan karena sesama jenis dan umumnya tidak ada syahwat. Akan tetapi haram hukumnya apabila melihat disertai syahwat dan takut terjadi fitnah.”

Namun menurut suatu pendapat dalam madzhab Maliki dan Hanbali, aurat wanita dengan wanita lain adalah kedua kemaluan depan dan belakang saja. Menurut Imam al-Mardawi dalam kitab al-Inshaf mengtakan bahwa ini adalah salah satu pendapat dalam madzhab Hanbali.

๐Ÿ’š2️⃣. Aurat Anak Perempuan (Belum Baligh)

Anak kecil perempuan usia di bawah 4 (empat) tahun maka tidak ada aurat baginya menurut madzhab Hanafi, Maliki dan Hanbali.

Anak kecil perempuan usia di atas 4 (empat) tahun dan belum mengundang syahwat maka auratnya adalah depan dan belakang (farji dan dubur) menurut madzhab Hanafi. Apabila mengundang syahwat, maka auratnya sama dengan perempuan dewasa walaupun usianya di bawah 10 tahun menurut madzhab Syafi'i, Hanafi dan Maliki.

Anak perempuan usia 7 (tujuh) tahun ke atas, auratnya di depan laki-laki bukan mahram adalah seluruh tubuh menurut madzhab Hanbali kecuali wajah, leher, kepala, tangan sampai siku dan kaki.

Anak perempuan usia 10 tahun auratnya sama dengan wanita usia dewasa yakni seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan menurut madzhab Syafi'i, Hanafi dan Hanbali.

Baca juga :


๐Ÿ’š3️⃣. Aurat Perempuan dengan Laki-laki Bukan Mahram

Madzhab Syafi'i: Di depan laki-laki yang bukan mahram seluruh tubuh wanita adalah aurat (harus ditutup) kecuali wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Dalam kiab al-Umm juz I halaman 89, Imam asy-Syafi'i berkata:

ูˆูƒู„ ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ุนูˆุฑุฉ، ุฅู„ุง ูƒููŠู‡ุง ูˆูˆุฌู‡ู‡ุง. ูˆุธู‡ุฑ ู‚ุฏู…ูŠู‡ุง ุนูˆุฑุฉ

➖ “Seluruh tubuh wanita itu aurat kecuali kedua telapak tangan dan wajah. Sedang bagian atas kaki adalah aurat (telapak kaki bukan aurat).”

Madzhab Maliki: Madzhab Maliki sama dengan Madzhab Syafi'i bahwa aurat wanita itu adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Imam ‘Iyadh Rh. Berkata:

ูˆู„ุง ุฎู„ุงู ุฃู† ูุฑุถ ุณุชุฑ ุงู„ูˆุฌู‡ ู…ู…ุง ุงุฎุชุต ุจู‡ ุฃุฒูˆุงุฌ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…

➖ “Tidak ada perbedaan ulama mengenai wajibnya menutupi wajah wanita, itu (wajibnya menutupi wajah) termasuk salah satu kekhususan bagi para istri Nabi Saw.”

Madzhab Hanafi: Seluruh ulama madzhab Hanafi berpendapat bahwa wajah dan kedua tangan perempuan boleh terbuka/bukan aurat. Dan laki-laki boleh memandang wajah perempuan asal tidak syahwat.
Abu Ja’far ath-Thahawi dalam Syarh Ma'ani al-Atsar juz II halaman 392 menyatakan:

ุฃุจูŠุญ ู„ู„ู†ุงุณ ุฃู† ูŠู†ุธุฑูˆุง ุฅู„ู‰ ู…ุง ู„ูŠุณ ุจู…ุญุฑَّู… ุนู„ูŠู‡ู… ู…ู† ุงู„ู†ุณุงุก ุฅู„ู‰ ูˆุฌูˆู‡ู‡ู† ูˆุฃูƒูู‡ู†، ูˆุญุฑู… ุฐู„ูƒ ุนู„ูŠู‡ู… ู…ู† ุฃุฒูˆุงุฌ ุงู„ู†ุจูŠ. ูˆู‡ูˆ ู‚ูˆู„ ุฃุจูŠ ุญู†ูŠูุฉ ูˆุฃุจูŠ ูŠูˆุณู ูˆู…ุญู…ุฏ ุฑุญู…ู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰

➖ “Diperbolehkan bagi seseorang untuk memandang sesuatu dari perempuan yang tidak diharamkan atasnya, yakni wajah dan telapak tangan mereka. Diharamkan yang demikian itu (memandangnya) adalah bagi para istri Nabi Saw. Yang demikian itu adalah pendapat Abu Hanifah dan Abu Yusuf dan Muhammad Rahimahumullahu ta’ala.”

Madzhab Hanbali: Madzhab Hanbali termasuk yang paling ketat dalam masalah aurat wanita. Imam Ahmad bin Hanbal pendiri madzhab ini berpendapat dalam salah satu riwayat bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat termasuk kukunya, baik saat shalat maupun di luar shalat. Namun dalam riwayat yang lain Imam Ahmad bin Hanbal menyatakan bahwa wajah dan telapak tangan wanita bukan mahram. Imam al-Mardawi dalam kitab al-Inshaf juz I halaman 452 berkata:

ุงู„ุตุญูŠุญ ู…ู† ุงู„ู…ุฐู‡ุจ ุฃู† ุงู„ูˆุฌู‡ ู„ูŠุณ ู…ู† ุงู„ุนูˆุฑุฉ

➖ “Bahwa yang benar dari Madzhab Hanbali adalah berpendapat wajah bukanlah aurat.”

๐Ÿ’š4️⃣. Aurat Perempaun dengan Laki-laki Mahram

Madzhab Syafi'i: Aurat wanita saat bersama dengan laki-laki mahram adalah antara pusar sampai lutut. Itu berarti sama dengan aurat wanita dengan sesama wanita. Berdasarkan keterangan Imam Khatib asy-Syarbini dalam kitab Mughni al-Muhtaj juz I halaman 185 dan juz III halaman 131.

Madzhab Maliki: Ulama Madzhab Maliki berpendapat bahwa aurat perempuan di depan laki-laki mahram adalah selain wajah dan sekitar wajah yakni kepala dan leher. Sebagaiman keterangan Imam Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mughni juz VI halaman 554, Kasyaf al-Qina' juz V halaman 11 dan ad-Dasuqi juz III halaman 214.

Madzhab Hanbali: Ulama Madzhab Hanbali berpendapat bahwa aurat perempuan di depan laki-laki mahram adalah selain wajah dan sekitar wajah yakni kepala, leher, tangan dan saq (antara lutut sampai telapak kaki). Sebagaiman keterangan Imam Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mughni juz VI halaman 554, Kasyaf al-Qina' juz V halaman 11 dan ad-Dasuqi juz III halaman 214.

Madzhab Hanafi: Aurat wanita di depan laki-laki mahram adalah sama dengan pendapat Madzhab Maliki dan Hanbali yaitu selain wajah, kepala dan leher ditambah dada. Dalam Madzhab Hanafi laki-laki boleh memandang dada wanita mahram apabila tidak syahwat. Berdasarkan keterangan dalam kitab Hasyiyah Ibnu ‘Abidin juz I halaman 271.

๐Ÿ’š5️⃣. Aurat Perempuan Ketika Shalat

Menutupi aurat ketika shalat adalah wajib dilakukan sejak awal sampai akhir shalat. Apabila aurat terbuka di tengah shalat tanpa sengaja, maka shalatnya tidak batal asalkan sedikit dan segera ditutup. Apabila terbukanya secara sengaja maka shalatnya batal dan wajib mengulangi. Batas aurat wanita saat shalat menurut madzhab yang 4 (empat) adalah:

Madzhab Syafi'i: Ketika shalat seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan luar dan dalam.

Madzhab Hanafi: Ketika shalat aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali; telapak tangan bagian dalam (bagian luar telapak tangan termasuk aurat) dan bagian luar telapak kaki (telapak kaki bagian dalam adalah aurat).

Madzhab Hanbali: Ketika shalat aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah.

Madzhab Maliki: Dalam Madzhab Maliki membagi aurat wanita ketika shalat menjadi 2 (dua) yaitu mughalladzah (berat) dan mukhaffafah (ringan) dan masing-masing memiliki hukum tersendiri. Aurat mughalladzah adalah seluruh anggota tubuh selain seputar kepala, dada dan punggung atau antara pusar sampai lutut. Aurat mukhaffafah (ringan) adalah seluruh tubuh selain dada, punggung, leher, lengan (antara siku sampai pergelangan tangan) dan dari lutut sampai akhir telapak kaki atau selain pusar sampai lutut kaki. Terbukanya aurat mughalladzah ketika shalat dapat membatalkan shalat. Sedang terbukanya aurat mukhaffafah tidak membatalkan shalat. Akan tetapi disunnahkan mengulangi shalat apabila waktu mencukupi.

Itulah aurat perempuan dari balita sampai dewasa berdasarkan pendapat 4 Madzhab. Semoga info berikut bermanfaat untuk anda sendiri dan anak anda. Jagalah aurat karena aurat mencerminkan iman dan akhlak kita.

๐Ÿ”˜KESIMPULAN :

Wajah dan telapak tangan BUKAN AURAT yang harus di tutup dengan cadar.

Bagi yang BERCADAR jangan mencela yang tidak BERCADAR...sebaliknya yang tidak BERCADAR jangan mencela yang BERCADAR.


Baca juga :

Jumat, 19 Juni 2020

BEBERAPA KEISTIMEWAAN NABI MUHAMMAD DIBANDING PARA NABI LAIN

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿๐Ÿ”ธ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
BEBERAPA KEISTIMEWAAN NABI MUHAMMAD DIBANDING PARA NABI LAIN
•┈•⊰✿┈•┈๐Ÿ”ธ๐ŸŒน๐Ÿ”ธ┈•┈✿⊱•┈•
                 ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ


Allah mengutus para rasul-Nya untuk membimbing umat manusia agar selalu mengikuti petunjuk-Nya. 
Agama Islam mengajarkan kepada para pemeluknya agar mengikuti langkah-langkah yang dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul, mentaati dan memuliakan mereka dengan tidak membedakan satu Rasul dengan Rasul yang lain.
Sebagian para Rasul itu, Allah memberikan beberapa keistimewaan dan kelebihan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Ada di antara mereka yang bergelar Ulul Azmi, yaitu para Nabi yang tergolong besar dan agung karena perjuangan mereka yang sangat berat dalam mengemban risalah-Nya.
Ada di antara mereka yang diberikan al-Kitab, ada yang dikaruniai ketabahan yang luar biasa, ada yang dianugerahi ilmu yang sangat mendalam, dan lain sebagainya. 

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa mereka yang bergelar Ulul Azmi itu adalah Nabi Nuh 'alaihissalam, Nabi Ibrahim 'alaihissalam, Nabi Musa 'alaihissalam, Nabi Isa 'alaihissalam, dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Dari lima rasul yang tergolong Ulul Azmi itu, Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang tentunya juga memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul sebelumnya.
Nabi Muhammad adalah seorang Rasul yang sangat tawadhu atau rendah hati meskipun beliau memiliki berbagai kelebihan dan keistimewaan dari Nabi dan Rasul serta manusia lainnya.
Beliau tidak pernah menunjukkan sifat-sifat yang tidak terpuji di tengah-tengah umatnya.

Rasul-rasul yang lain memperkenalkan dirinya sesuai dengan anugerah yang Allah berikan.
Di antara mereka, ada yang digelari Khalilullah (kekasih Allah ) seperti Nabi Ibrahim,
ada yang dinyatakan sebagai Kalimullah (orang-orangyang berbicara dengan Allah), seperti Nabi Musa,
ada yang digelari Ruhullah (ruh ciptaan Allah), seperti Nabi Isa dan lain sebagainya.

Nabi sendiri, ketika ditanya tentang dirinya, Beliau menjawab dengan penuh tawadhu dan rendah hati, “Aku adalah seorang yatim yang dipelihara Abu Thalib.”

Nabi terakhir yang rendah hati dan berakhlak mulia itu pada hakekatnya memiliki kelebihan-kelebihan yang banyak dari para nabi dan rasul yang lain.
Sebagian dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki Beliau, sedikitnya ada enam macam yang Beliau sebutkan dalam sabdanya:

ูُุถِّู„ْุชُ ุนَู„ู‰َ ุงْู„ุฃَู†ْุจِูŠุงَุกِ ุจِุณِุชٍّ : ุงُุนْุทِูŠْุชُ ุฌَูˆَุงู…ِุนَ ุงْู„ูƒَู„ِู…َ ูˆَ ู†ُุตِุฑْุชُ ุจِุงู„ุฑُّุนْุจِ، ูˆَุงُุญِّู„ْุชُ ู„ِูŠَ ุงْู„ุบَู†َุงุฆِู…ُ ูˆَุฌُุนِู„ْุชُ ู„ِูŠَ ุงู„ุฃَุฑْุถُ ุทَู‡ُูˆْุฑًุง ูˆَู…َุณْุฌِุฏًุง ูˆَุฃُุฑْุณِู„ْุชُ ุงِู„َู‰ ุงู„ْุฎَู„ْู‚ِ ูƒุขูّุฉً ูˆَุฎُุชِู…َ ุจِูŠَ ุงู„ู†َّุจِูŠُّูˆู†َ

➖“Aku dilebihkan dari para nabi yang lain dengan enam keistimewaan berupa;
(1) diberikan kepadaku “jawami’ al-kalim" (seseorang yang memiliki kemampuan menyusun kalimat yang ringkas tetapi memiliki jangkauan makna yang luas dan kalimatnya menarik)”,
(2) aku diberikan pertolongan dalam peperangan dengan tergetarnya hati musuh,
(3) dihalalkan bagiku harta rampasan perang,
(4) dijadikan bagiku bumi untuk bersuci dan bersujud,
(5) aku diutus bagi semua makhluk, dan
(6) aku sebagai Nabi yang terakhir.”
(HR. Muslim: 812, al-TirmidzI: 1474, dan Ahmad: 21130) .

Selain itu, dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Nabi memiliki hak memberikan syafaat (pertolongan dengan izin Allah) yang akan bermanfaat bagi umatnya nanti pada hari kiamat.
๐Ÿ“™(HR. Muslim).

Dengan demikian, paling tidak ada tujuh keistimewaan Rasulullah yang akan dijabarkan dalam pembahasan berikut ini.

1️⃣. Keistimewaan yang pertama adalah
"jawami’ al-kalim, yaitu kemampuan menyusun kalimat yang sederhana dan pendek namun mempunyai jangkauan makna yang luas dan menarik.
Kalau kita memperhatikan hadits Nabi, kita banyak menjumpai kalimat-kalimat yang singkat dan menarik tetapi mempunyai jangkauan makna yang luas, misalnya sabda beliau, “Agama itu nasihat.”
Kalimat ini sangat ringkas tetapi maksudnya begitu luas, mencakup berbagai macam makna yang terkandung di dalamnya.
Demikian juga sabdanya, “Di antara baiknya pengamalan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya.”
Ketika ada seorang pemuda meminta nasihat kepada Nabi, Beliau tidak memberikan nasihat yang panjang lebar, beliau hanya berkata, “Kamu jangan marah!”.
Inilah salah satu kelebihan Nabi Muhammad yang tidak dimiliki oleh manusia biasa, bahkan oleh Nabi-Nabi yang lain sekalipun.

2️⃣. Kedua,
Dalam setiap menghadapi peperangan, dimana Nabi dan para sahabatnya menempuh taktik untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, Beliau senantiasa mendapat pertolongan Allah dengan tergetarnya hati musuh.
Sehingga meskipun jumlah pengikut Beliau sedikit, namun musuh gentar dan merasa ciut untuk menghadapi kaum Muslimin, akhirnya mereka kalah, dan kaum Muslimin meraih kemenangan.
Hal itu kita bisa melihat langsung dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad.

3️⃣. Ketiga,
Halalnya rampasan perang (ghanimah).
Pada masa Nabi-Nabi terdahulu, harta rampasan perang tidak boleh dimanfaatkan, akan tetapi pada masa Nabi Muhammad, harta-harta tersebut diperintahkan untuk dimanfaatkan oleh Beliau dan para sahabatnya.

Ketetapan ini disebutkan dalam firman-Nya,:
➖ "Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
๐Ÿ“–(QS. al-Anfal, 8:69)

Baca juga :

4️⃣. Keempat,
Nabi Muhammad dan umatnya diperbolehkan bersuci dengan menggunakan tanah (bertayamum) apabila tidak ditemukan air atau karena ada halangan lain.
Beliau juga beserta umatnya boleh mengerjakan shalat di mana saja di muka bumi ini, di masjid, mushala, lapangan, ladang, gunung, dan sebagainya.
Padahal para Nabi terdahulu dan umatnya hanya diperbolehkan sembahyang di tempat-tempat yang telah ditentukan, yaitu di ma’bad atau tempat ibadah yang resmi secara syariat.

5️⃣. Kelima,
Risalah Nabi bersifat umum dan diperuntukkan bagi seluruh umat jin dan manusia, dari berbagai suku bangsa di seluruh alam.
Risalahnya juga berlaku sepanjang masa di semua tempat.

Mengenai hal ini, Allah berfirman, ;
➖"Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad), melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.”
๐Ÿ“– (QS. Saba`, 34:28).

Dalam ayat lainnya, Allah berfirman:

ูˆَู…َุง ุฃَุฑْุณَู„ْู†َุงูƒَ ุฅِู„َّุง ุฑَุญْู…َุฉً ู„ِู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ

➖"Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
๐Ÿ“– (QS. al-Anbiya, 21:107)

6️⃣. Keenam,
Nabi Muhammad sebagai penutup para Nabi.
Sebagaimana telah diketahui, misi para Nabi dari masa ke masa adalah membimbing umat manusia agar menapaki jalan yang lurus, yaitu jalan yang diridhai oleh Allah.

Ajaran mengenai aqidah, berupa kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa sesungguhnya Allah itu Tuhan Yang Maha Esa, tidak pernah berubah dari masa ke masa.
Ajaran ini sama dari satu Rasul kepada Rasul yang lain, yaitu ajaran yang dirumuskan dalam kalimat tauhid “Lรข Ilรขha illa Allรขh” (Tiada Tuhan melainkan Allah ).

Ajaran mengenai syariat terus mengalami perubahan dari masa ke masa menuju kesempurnaan yang sesuai dengan zamannya.
Oleh karena itu, pada masa Nabi Muhammad, syariat Islam merupakan tatanan syariat hasil penyempurnaan dari syariat-syariat sebelumnya yang tidak berubah lagi untuk selamanya.

Mengenai hal ini, Nabi bersabda, ;
➖“Perumpamaanku dengan Nabi-Nabi sebelumku adalah bagaikan seseorang yang membangun suatu bangunan. Orang-orang itu berusaha memperbaiki dan memperindah bangunan tersebut, kecuali pasangan batu bata dari salah satu pojok bangunan itu. Banyak orang yang memperhatikan bangunan tersebut dan mengaguminya. Mereka berkomentar, “Sayang, mengapa pemasangan batu bata itu tidak diselesaikan agar tatanan bangunan tersebut menjadi sempurna?” Rasulullah menjawab, “Akulah batu bata itu, aku yang menyempurnakan bangunan itu dan akulah penutup para Nabi.”
๐Ÿ“™(HR. al-Bukhari: 3271 dan Muslim: 4239)

7️⃣. Ketujuh,
Nabi Muhammad diberikan hak syafaat yang akan bermanfaat bagi umatnya nanti di hari kiamat.
Pada dasarnya, setiap Nabi diberi kesempatan yang sama oleh Allah untuk memohonkan sesuatu kepada-Nya. Permohonan mereka itu nantinya akan Allah kabulkan. Maka masing-masing Nabi tersebut berdoa agar Allah memberikan ampunan bagi diri mereka sendiri. Maka Allah pun mengabulkan semuanya.
Nabi Adam menyesali perbuatan dosanya ketika memakan buah terlarang di surga, ia bertobat kepada Allah agar mengampuninya.
Nabi Musa memelas kepada Allah atas kekeliruannya, ketika dengan tidak sengaja membunuh seorang pribumi Mesir, ketika melerai perkelahian dengan seorang Bani Israil.
Begitu pula Nabi Yunus dengan ikan Hutnya, dan nabi-nabi lainnya. Sedangkan Rasulullah, menunda satu permohonannya diperuntukkan nanti berupa syafaat bagi umatnya.

(Sumber ๐Ÿ“š: Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, Rais Syuriyah PBNU)


Wallaahu a'lam bishshawaab.

Allaahumma sholli wasallim wabaarik 'alaa Syayyidina Muhammadin wa'alaa aali Syayyidina Muhammadin fil awwaliina wal aakhiriina wa fil mala'il a'laa ilaa yaumiddiin

Allaahummaghfirly ummati Syayyidina Muhammad
Allaahummarham ummata Syayyidina Muhammad
Allaahummashtur ummata Syayyidina Muhammad
Allaahummajbur ummata Syayyidina Muhammadin shollallaahu alaihi wasallam


Baca juga :

Kamis, 18 Juni 2020

SUDAH IKHLASKAH AKU.........???

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
 " SUDAH IKHLASKAH AKU.........??? "
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

===================================

ุฅِู†َّู…َุง ุงู„ุฃَุนْู…َุงู„ُ ุจِุงู„ู†ِّูŠَّุฉِ ، ูˆَุฅِู†َّู…َุง ู„ุงِู…ْุฑِุฆٍ ู…َุง ู†َูˆَู‰ ، ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู‡ِุฌْุฑَุชُู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฑَุณُูˆู„ِู‡ِ ูَู‡ِุฌْุฑَุชُู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฑَุณُูˆู„ِู‡ِ ، ูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู‡ِุฌْุฑَุชُู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุฏُู†ْูŠَุง ูŠُุตِูŠุจُู‡َุง ุฃَูˆِ ุงู…ْุฑَุฃَุฉٍ ูŠَุชَุฒَูˆَّุฌُู‡َุง ، ูَู‡ِุฌْุฑَุชُู‡ُ ุฅِู„َู‰ ู…َุง ู‡َุงุฌَุฑَ ุฅِู„َูŠْู‡ِ 

➖ “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, mkaa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju”.
๐Ÿ“™ (HR. Bukhori No.1 dan Muslim No. 1907)

๐Ÿ’ŽHadits tersebut telah sering kudengar, hingga akhirnya aku pun hafal, namun sudahkah aku mengamalkan hadits tersebut dalam kehidupanku?

๐Ÿ’ŽYa, niat yang ikhlas dalam segala perbuatan, baik perbuatan mubah maupun wajib. Mungkin lebih mudah menata hati untuk ikhlas ketika perkara tersebut adalah perintah Allah, namun bagaimana dengan perkara yang mubah? Seperti tidur, makan, bercengkrama, kuliah, dan berbagai aktivitas keduniaan lainnya. Semoga dengan me-murajaah(mengulang_red) ilmu ini dapat mengingatkan hati yang lalai untuk segera dan senantiasa memperbaiki niat dalam berbagai perbuatan.

๐Ÿ’ŽMeraih keikhlasan merupakan puncak dari segala kebahagiaan dalam kehidupan yang penuh dengan pernak-pernik, akan tetapi meraih keikhlasan merupakan perkara yang sangat berat dan susah, membutuhkan perjuangan berat, perjuangan dan jihad seumur hidup melawan riya’, sum’ah dan ujub, perjuangan yang tiada pernah berhenti. Pantas saja jika imam besar, Sufyan At-Tsauri rahimahullahpernah mengatakan,

ู…َุง ุนَุงู„َุฌْุชُ ุดَูŠْุฆًุง ุฃَุดَุฏَّ ุนَู„َูŠَّ ู…ِู†ْ ู†ِูŠَّุชِูŠ ู„ุฃَู†َّู‡ُ ุชَุชَู‚َู„َّุจُ ุนَู„َูŠَّ

➖“Tidak pernah aku memperbaiki sesuatu yang lebih berat bagiku dari pada niatku, karena niat selalu berubah-ubah” 
๐Ÿ“š(Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam: 29).

๐Ÿ’ŽOleh karenanya sangatlah pantas jika Allah memberikan ganjaran yang sangat besar bagi orang-orang yang ikhlas. Berikut ini adalah beberapa pelajaran tentang ikhlas yang semoga dengannya hati menjadi lebih bersemangat untuk selalu meluruskan niat karena Allah.

IKHLAS MERUPAKAN SEBAB DIAMPUNI NYA DOSA 

๐Ÿ’ŽAbu Hurairah radhiyallahu ‘anhumeriwayatkan sabda Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam :

ุจَูŠْู†َู…َุง ูƒَู„ْุจٌ ูŠُุทِูŠูُ ุจِุฑَูƒِูŠَّุฉٍ ูƒَุงุฏَ ูŠَู‚ْุชُู„ُู‡ُ ุงู„ْุนَุทَุดُ ุฅِุฐْ ุฑَุฃَุชْู‡ُ ุจَุบِูŠٌّ ู…ِู†ْ ุจَุบَุงูŠَุง ุจَู†ِูŠ ุฅِุณْุฑَุงุฆِูŠู„َ ูَู†َุฒَุนَุชْ ู…ُูˆู‚َู‡َุง ูَุณَู‚َุชْู‡ُ ูَุบُูِุฑَ ู„َู‡َุง ุจِู‡ِ

๐Ÿ“šArtinya, “Tatkala ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari kaum bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya (sepatunya untuk turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut-pen) lalu memberi minum kepada si anjing tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita tersebut karena amalannya itu”
๐Ÿ“™ (HR Al-Bukhari no 3467 dan Muslim no 2245).

๐Ÿ’ŽDalam hadits ini sangatlah nampak keikhlasan sang wanita pezina tatkala menolong sang anjing. Kita bisa menyimpulkannya dari beberapa indikator berikut,

๐Ÿ’ŽTidak ada seorangpun yang melihat sang wanita tatkala menolong sang anjing, yang melihatnya hanyalah Dzat Yang Maha melihat yaitu Allah.Amalan yang cukup berat yang dikerjakan oleh sang wanita ini, di mana ia turun ke sumur lalu mengisi air ke sepatunya lalu memberikannya ke anjing tersebut. Bagi seorang wanita pekerjaan seperti ini cukup memberatkan. Akan tetapi terasa ringan bagi seorang yang ikhlas.Wanita ini sama sekali tidak mengharapkan ucapan terima kasih dari hewan yang hina seperti anjing tersebut, apalagi mengharapkan balas jasa dari anjing. Ini menunjukkan akan ikhlashnya sang wanita pezina tersebut.

๐Ÿ’ŽIbnul Qayyim memberi penjelasan dalam (Madaarijus Saalikiin 1/280-281), bahwa sinar tauhid yang ada dalam hati wanita tersebut membakar dosa-dosa zina yang pernah dilakukannya, maka Allah pun mengampuninya.

๐Ÿ’ŽIkhlas menjaga seseorang sehingga tidak terjerumus dalam fitnah, terutama fitnah wanita.

๐Ÿ’ŽAllah berfirman tentang kisah nabi Yusuf dalam QS Yusuf : 24,

ูˆَู„َู‚َุฏْ ู‡َู…َّุชْ ุจِู‡ِ ูˆَู‡َู…َّ ุจِู‡َุง ู„َูˆْู„َุง ุฃَู†ْ ุฑَุฃَู‰ ุจُุฑْู‡َุงู†َ ุฑَุจِّู‡ِ ูƒَุฐَู„ِูƒَ ู„ِู†َุตْุฑِูَ ุนَู†ْู‡ُ ุงู„ุณُّูˆุกَ ูˆَุงู„ْูَุญْุดَุงุกَ ุฅِู†َّู‡ُ ู…ِู†ْ ุนِุจَุงุฏِู†َุง ุงู„ْู…ُุฎْู„َุตِูŠู†َ

➖Artinya, “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlash (yang terpilih)”.

๐Ÿ’ŽIbnu Taimiyyah rahimahullahberkata, “Jika hati mencintai Allah saja dan mengikhlaskan agama hanya untuk Allah maka hati tersebut tidak akan terfitnah dengan mencintai selain Allah, apalagi sampai terbayang-bayang. Jika hati dan pikiran tersibukkan dengan bayang-bayang semu tersebut, hal itu adalah indikasi kuat kurangnyamahabbah (kecintaan) kepada Allah. Oleh karenanya tatkala nabi Yusuf mencintai Allah dan ikhlas kepada Allah maka ia tidak tertimpa fitnah tersebut.” (Amroodul Quluub).

๐Ÿ’ŽTentunya nasihat ini juga berlaku bagi muslimah, karena diantara perkara yang membantu untuk menundukkan pandangan adalah dengan ikhlas, hanya mengharap wajah Allah, merindukan perjumpaan nan indah dengan Ar-Rahim, dan hanya mengharapkan balasan dariNya.

๐Ÿ’ŽBetapa rendahnya cita-cita seorang muslimah yang hanya mengharap pujian, ucapan terima kasih, dan balasan dari seorang hamba yang lemah, yang dia sendiri tidak mampu melepaskan berbagai kesulitan tanpa pertolonganNya.


Baca juga :


MENDAPAT NAUNGAN ALLAH PADA HARI KIAMAT 

๐Ÿ’ŽRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ุณَุจْุนَุฉٌ ูŠُุธِู„ُّู‡ُู…ْ ุงู„ู„َّู‡ُ ูِูŠ ุธِู„ِّู‡ِ ูŠَูˆْู…َ ู„َุง ุธِู„َّ ุฅِู„َّุง ุธِู„ُّู‡ُ ุงู„ْุฅِู…َุงู…ُ ุงู„ْุนَุงุฏِู„ُ ูˆَุดَุงุจٌّ ู†َุดَุฃَ ูِูŠ ุนِุจَุงุฏَุฉِ ุฑَุจِّู‡ِ ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ู‚َู„ْุจُู‡ُ ู…ُุนَู„َّู‚ٌ ูِูŠ ุงู„ْู…َุณَุงุฌِุฏِ ูˆَุฑَุฌُู„َุงู†ِ ุชَุญَุงุจَّุง ูِูŠ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงุฌْุชَู…َุนَุง ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุชَูَุฑَّู‚َุง ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ุทَู„َุจَุชْู‡ُ ุงู…ْุฑَุฃَุฉٌ ุฐَุงุชُ ู…َู†ْุตِุจٍ ูˆَุฌَู…َุงู„ٍ ูَู‚َุงู„َ ุฅِู†ِّูŠ ุฃَุฎَุงูُ ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ุชَุตَุฏَّู‚َ ุฃَุฎْูَู‰ ุญَุชَّู‰ ู„َุง ุชَุนْู„َู…َ ุดِู…َุงู„ُู‡ُ ู…َุง ุชُู†ْูِู‚ُ ูŠَู…ِูŠู†ُู‡ُ ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ุฐَูƒَุฑَ ุงู„ู„َّู‡َ ุฎَุงู„ِูŠًุง ูَูَุงุถَุชْ ุนَูŠْู†َุงู‡ُ

➖“Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungannya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang pria yang hatinya terikat dengan masjid-masjid, dua orang pria yang saling mencintai karena Allah, mereka berdua berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak untuk berzina oleh seorang wanita yang berkedudukan dan cantik namun ia berkata “Sesungguhnya aku takut kepada Allah”, seseorang yang bersedekah lalu ia sembunyikan hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir mengingat Allah tatkala bersendirian maka kedua matanyapun meneteskan air mata“ 
๐Ÿ“™(HR Muslim no 660)

๐Ÿ’ŽDi antara tujuh golongan tersebut ada dua golongan yang dinaungi oleh Allah karena keikhlasannya. Golongan yang pertama adalah seseorang yang bersedekah lantas ia tidak menceritakannya kepada orang lain, sehingga tidak seorangpun yang mengetahui sedekahnya tersebut, bahkan orang terdekatnya pun tidak mengetahui hal itu. 

๐Ÿ“™Ibnu Rojab Al-Hanbali berkata, 
➖ “Sikap ini merupakan tanda kuatnya iman seseorang di mana cukup baginya bahwa Allah mengetahui amalannya (sehingga tidak butuh diketahui oleh orang lain-pen-). Dan hal ini menunjukkan sikap menyelisihi hawa nafsu, karena hawa nafsu ingin agar dirinya memperlihatkan sedekahnya dan ingin dipuji oleh manusia. Oleh karenanya sikap menyembunyikan sedekah membutuhkan keimanan yang sangat kuat untuk melawan hawa nafsu”. 
๐Ÿ“š(Fathul Baari, 4/62).

๐Ÿ’ŽGolongan yang kedua adalah seseorang yang berdzikir mengingat Allah tatkala ia bersendirian (baik bersendirian secara zahir, maupun bersendirian secara batin) lantas ia pun mengalirkan air matanya.

๐Ÿ’ŽMendapat pahala dari Allah untuk perkara duniawi yang dilakukan karena mengharap wajah Allah.

๐Ÿ’ŽSungguh merupakan keberuntungan yang luar biasa bagi orang-orang yang ikhlas, karena bukan saja amalan-amalan ibadahnya yang diberi pahala oleh Allah bahkan amalan-amalannya yang bersifat duniawi juga mendapat pahala di sisi Allah.

๐Ÿ’ŽRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada Sa’d bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu,

ุฅِู†َّูƒَ ู„َู†ْ ุชُู†ْูِู‚َ ู†َูَู‚َุฉً ุชَุจْุชَุบِูŠ ุจِู‡َุง ูˆَุฌْู‡َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู„َّุง ุฃُุฌِุฑْุชَ ุนَู„َูŠْู‡َุง ุญَุชَّู‰ ู…َุง ุชَุฌْุนَู„ُ ูِูŠ ูِูŠ ุงู…ْุฑَุฃَุชِูƒَ

➖“Sesungguhnya tidaklah engkau berinfak sesuatupun dengan berharap wajah Allah (ikhlash) kecuali engkau akan diberi ganjaran, bahkan sampai makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu” 
๐Ÿ“™(HR Al-Bukhari no 56 dan Muslim no 1628)

๐Ÿ’ŽBetapa menggembirakan hadits tersebut, hendaklah kita bersemangat meraih ridho Allah dalam berbagai amalan, bahkan amalan duniawi.

๐Ÿ’ŽMeniatkan makan dan minum agar badan kuat untuk beribadah pada Allah, meniatkan tidur untuk mempersiapkan badan mendirikan tahajud di sepertiga malam, meniatkan kuliah untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat yang dengannya dapat membantu orang lain, meniatkan patuh pada orang tua sebagai bentuk menjalankan perintah Allah, meniatkan menuturp aurat sebagai bentuk menjalankan perintah Allah dan karena malu padaNya, meniatkan datang ke majelis ilmu untuk memberantas kebodohan dalam diri agar ibadah padaNya semakin khusyu’, dan berbagai perkara yang semua diniatkan karena Allah semata.

๐Ÿ’ŽKarena sesuatu yang mubah akan bernilai ibadah jika dijadikan sarana untuk mewujudkan yang wajib atau yang sunah. Sehingga ketika semua telah diniatkan karena Allah, insyaa Allah hati akan tenang, pikiran menjadi lebih fokus, dan tidak mudah dikecewakan oleh makhlukNya, dan tentunya mendapat bonus tambahan berupa pahala dari Allah.

Subhanallah, sungguh indah syari’atNya.


___________________________________________________

๐ŸŒ€SELALU ADA 3 PERKARA DALAM HIDUP๐ŸŒ€
___________________________________________________

•••Tahukah anda bahwa di dalam hidup ini ada 3 perkara yang patut direnungkan, yaitu :

➖ Ada 3 perkara dalam hidup yang tidak bisa kembali :
1. Waktu, 2. Kata-kata, 3. Kesempatan

➖ Ada 3 perkara yang dapat menghancurkan hidup seseorang :
1. Kemarahan, 2. Keangkuhan, 3. Dendam

➖ Ada 3 perkara yang tidak boleh hilang :
1. Harapan, 2. Keikhlasan, 3. Kejujuran

➖ Ada 3 perkara yang paling berharga :
1. Kasih Sayang, 2. Cinta, 3. Kebaikan

➖ Ada 3 perkara dalam hidup yang tidak pernah pasti :
1. Kekayaan, 2. Kesuksesan, 3. Mimpi

➖ Ada 3 perkara yang membentuk watak seseorang :
1. Komitmen, 2. Ketulusan, 3. Kerja keras

➖ Ada 3 perkara yang membuat kita sukses :
1. Tekad, 2. Kemauan, 3. Fokus

➖ Ada 3 perkara yang tidak pernah kita tahu :
1. Rezeki, 2. Umur, 3. Jodoh

➖ TAPI, ada 3 perkara dalam hidup yang PASTI :
1. Tua, 2. Sakit 3. Kematian.



Baca juga :




KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM SETELAH BERLALUNYA RAMADHAN

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" ๐ŸŒบ๐ŸŒ…๐ŸŒ”๐Ÿ“ข KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM SETELAH BERLALUNYA RAMADHAN "
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

===================================
 

๐Ÿ“‘ Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡

๐ŸŒน Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan iringilah kepergian Ramadhan ini dengan terus melakukan amalan kebaikan.

๐Ÿ’ก Dikarenakan termasuk tanda diterimanya amalan kebaikan (di bulan Ramadhan) adalah dimudahkannya dia beamal setelah Ramadhan.

✅ Tidaklah Ramadhan ini melainkan sebagai penyemangat untuk melakukan berbagai kebaikan serta merupakan awal dari sebuah taubat dan batu loncatan untuk beramal shaleh (setelahnya). Dikarenakan akhir dari sebuah amalan adalah dengan berakhirnya umur, bukan dengan berakhirnya Ramadhan.

✋๐Ÿป Dan di antara tanda diterimanya taubat dan diterimanya amalan di bulan Ramadhan adalah dengan menjadi bertambah baiknya seseorang tersebut di dalam melakukan ketaatan, jauh lebih baik dari sebelum Ramadhan.

๐Ÿšซ Dan di antara tanda ditolaknya amalan dan bentuk kerendahan adalah sesorang setelah keluar dari bulan Ramadhan, jauh lebih jelek amalannya dari sebelum Ramadhan.

๐Ÿ”Š.. Maka perhatikanlah diri-diri kalian semoga Allah merahmati kalian. Perhatikan diri kalian setelah berlalunya bulan Ramadhan.

✊๐Ÿป Dan ketahuilah bahwa pintu taubat selalu terbuka baik di bulan Ramadhan ataupun setelahnya.

๐Ÿ’ฅ Barang siapa yang luput darinya untuk bertaubat di bulan Ramadhan, maka jangan dia berputus asa dari rahmat Allah. Bahkan selayaknya dia bersegera untuk bertaubat di setiap waktu.


Baca juga :


๐ŸŒบ Dikarenakan Allah menerima taubat orang yang bertaubat. Dan Allah mengampuni dosa bagi siapa saja yang mau kembali kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

ู‚ُู„ْ ูŠَุง ุนِุจَุงุฏِูŠَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฃَุณْุฑَูُูˆุง ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْูُุณِู‡ِู…ْ ู„ุง ุชَู‚ْู†َุทُูˆุง ู…ِู†ْ ุฑَุญْู…َุฉِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ุฐُّู†ُูˆุจَ ุฌَู…ِูŠุนًุง ุฅِู†َّู‡ُ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุบَูُูˆุฑُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ

➖ “Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. 
๐Ÿ“–[QS az Zumar 53]

ูˆَุฃَู†ِูŠุจُูˆุง ุฅِู„َู‰ ุฑَุจِّูƒُู…ْ ูˆَุฃَุณْู„ِู…ُูˆุง ู„َู‡ُ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِ ุฃَู†ْ ูŠَุฃْุชِูŠَูƒُู…ُ ุงู„ْุนَุฐَุงุจُ ุซُู…َّ ู„ุง ุชُู†ْุตَุฑُูˆู†َ

➖“Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong”.
๐Ÿ“–[QS Az Zumar :54]

ูˆَุงุชَّุจِุนُูˆุง ุฃَุญْุณَู†َ ู…َุง ุฃُู†ْุฒِู„َ ุฅِู„َูŠْูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุฑَุจِّูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِ ุฃَู†ْ ูŠَุฃْุชِูŠَูƒُู…ُ ุงู„ْุนَุฐَุงุจُ ุจَุบْุชَุฉً ูˆَุฃَู†ْุชُู…ْ ู„ุง ุชَุดْุนُุฑُูˆู†َ

➖“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur’an) dari Rabbmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadari”. 
๐Ÿ“–[QS az Zumar :55]

⚠ Jagalah amalan-amalan shaleh yang telah kalian lakukan di bulan Ramadhan.

๐Ÿ“›❌ Jangan kalian rusak dengan perbuatan kalian dengan kembali melakukan berbagai kemaksiatan.

✊๐Ÿป๐Ÿ”ฅ Sehingga dengannya kalian telah merusak apa yang telah kalian bangun (selama Ramadhan)

❌๐Ÿ’ฅ Dan dengannya kalian membatalkan apa yang telah kalian persembahkan untuk Allah di bulan Ramadhan.

๐Ÿšซ๐Ÿ‘Š๐Ÿป Dikarenakan kejelekan apabila banyak dilakukan akan menghancurkan seseorang dan meringankan timbangan kebaikannya.

ูˆَู…َู†ْ ุฎَูَّุชْ ู…َูˆَุงุฒِูŠู†ُู‡ُ ูَุฃُูˆู„َุฆِูƒَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฎَุณِุฑُูˆุง ุฃَู†ْูُุณَู‡ُู…ْ

➖“Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri”.
๐Ÿ“–[QS al A’raf :9]

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž


Baca artikel lainnya :

Rabu, 17 Juni 2020

99 LANGKAH MENUJU KESEMPURNAAN IMAN


۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿เงกৢ˚❁๐Ÿ•Œ❁˚เงก✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
99 LANGKAH MENUJU KESEMPURNAAN IMAN
•┈┈•⊰✿┈•เงกৢ❁˚๐ŸŒน๐ŸŒŸ๐ŸŒน˚❁เงก•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

===================================




ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

===================================

๐Ÿ’ŽSungguh keliru, jika mengaku Muslim masih salah dalam menentukuan tujuan dan arah hidup.
Apalagi secara lalai, abai, atau bahkan sengaja mengesampingkan aspek iman-taqwa dan lebih memprioritaskan aspek lain yang sifatnya kenikmatan-kenikmatan semu.

KENIKMATAN SEMU

๐Ÿ’ŽKenikmatan-kenikmatan jasadiah (semu) sesungguhnya bukanlah sumber kebahagiaan sebagaimana anggapan kebanyakan manusia baik dari zaman Nabi Adam hingga kelak di masa akhir zaman.
Anggapan itu muncul tidak lain karena manusia lebih mengedepankan kekuatan indera (pragmatisme) dan menafikan kekuatan mata hati (batin).

๐Ÿ’ŽBagi mereka kebahagiaan itu adalah melimpahnya harta, tingginya kekuasaan, dan banyaknya wanita yang berada dalam kehidupannya. Mereka sama sekali tidak mampu melihat realita di balik indera. Baginya hidup ini adalah dunia dan tidak ada kehidupan setelah dunia ini.

๐Ÿ’ŽAllah mengkategorikan orang-orang seperti itu sebagai orang kafir.
Secara bahasa, makna kafir atau kufur berarti kafara yang artinya ‘tertutup’ atau terhapus. Sedang yang dimaksudkan dengan orang kafir adalah orang yang tertutup mata hatinya dari kemampuannya untuk melihat hakikat kebenaran dan karena itu akan selalu sesat dalam melihat arti kebahagiaan.

๐Ÿ’ŽKetika mata hati seorang manusia tertutup maka akal sehatnya, batinnya, dan perasaannya tidak akan berfungsi dengan baik. Inilah yang menyebabkan mengapa banyak orang berani melawan kebenaran dari Allah Subhanahu Wata’ala. Jiwa raganya telah diselimuti oleh kekuatan setan yang pasti akan selalu berbuat keruasakan dan kesesatan.

๏ปญَ๏บ‡ِ๏บงْ๏ปฎَ๏บ๏ปงُ๏ปฌُ๏ปขْ ๏ปณَ๏ปคُ๏บชُّ๏ปญ๏ปงَ๏ปฌُ๏ปขْ ๏ป“ِ๏ปฒ ๏บ๏ปŸْ๏ปَ๏ปฒِّ ๏บ›ُ๏ปขَّ ๏ปปَ ๏ปณُ๏ป˜ْ๏บผِ๏บฎُ๏ปญ๏ปฅَ

➖“Mereka yang selalu menyesatkan manusia dari jalan kebenaran ini ada dua yaitu orang yang kafir dan orang yang fasik. Seperti dalam firman-Nya, “Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).” …
๐Ÿ“–(QS.7 Al-A’raf : 202)

๐Ÿ’ŽBagi orang yang demikian itu, dan biasanya kelompok ini selalu ada di setiap zaman, keimanan bukanlah hal penting. Bagi mereka kebahagiaan sama seperti anggapan kebahagiaan yang dimiliki oleh Fir’aun, Namrudz, Qarun, dan Tsa’labah memandang kebahagiaan. .. Na’udzubillahi min dzalik.
|

JAGA IMAN DAN SEMPURNAKAN

๐Ÿ’ŽSetiap Muslim berkewajiban untuk menjaga keimanannya dan ketaqwaannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar mata hati, akal sehat, dan perasaannya tetap berada diliputi oleh cahaya kebenaran dari Allah SWT, sehingga terhindar dari mengikuti langkah-langkah setan.

๐Ÿ’ŽMengenai hal ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam senantiasa mengajarkan umatnya untuk berupaya semaksimal mungkin menyempurnakan imannya setiap saat, dimana dan kapan pun juga. Oleh karena itu tidak semestinya seorang Muslim memprioritaskan hal lain selain sempurnanya iman dalam jiwa dan raga secara terus-menerus sepanjang hidup.

๐Ÿ’ŽMenjaga iman apalagi menyempurnakannya bukanlah perkara mudah namun juga tidak berarti tidak bisa diupayakan. Hanya ada satu syarat seorang Muslim bisa menyempurnakan iman dengan sebaik-baiknya, yaitu menjadi Muslim secara kaffah.

๏ปณَ๏บŽ ๏บƒَ๏ปณُّ๏ปฌَ๏บŽ ๏บ๏ปŸَّ๏บฌِ๏ปณ๏ปฆَ ๏บ๏ปฃَ๏ปจُ๏ปฎ๏บْ ๏บ๏บฉْ๏บงُ๏ป ُ๏ปฎ๏บْ ๏ป“ِ๏ปฒ ๏บ๏ปŸ๏บดِّ๏ป ْ๏ปขِ ๏ป›َ๏บ‚๏ป“َّ๏บ”ً ๏ปญَ๏ปปَ ๏บ—َ๏บ˜َّ๏บ’ِ๏ปŒُ๏ปฎ๏บْ ๏บงُ๏ป„ُ๏ปฎَ๏บ๏บ•ِ ๏บ๏ปŸ๏บธَّ๏ปดْ๏ป„َ๏บŽ๏ปฅِ ๏บ‡ِ๏ปงَّ๏ปชُ ๏ปŸَ๏ปœُ๏ปขْ ๏ป‹َ๏บชُ๏ปญٌّ ๏ปฃُّ๏บ’ِ๏ปด๏ปฆٌ

➖“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. ” …
๐Ÿ“–(QS.2 Al-Baqarah : 208)

๐Ÿ’ŽMuslim kaffah ialah Muslim yang senantiasa mengikuti Rasulullah dalam segala hal dalam kehidupannya. Hal itu tergambar dalam beberapa ayat Al-Qur’an.
Satu di antaranya adalah;

➖‘Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” …
๐Ÿ“–(QS.3 Ali Imran : 31)

๐Ÿ’ŽHal inilah yang mendorong Umar bin Khaththab selalu gelisah dengan kondisi rakyatnya.
Oleh karena itu dia mengharamkan kemewahan bagi diri dan keluarganya.

๐Ÿ’ŽSelain itu Umar merelakan seluruh hidupnya demi kebahagiaan seluruh rakyatnya yang menjadi amanah tertinggi baginya sebagai seorang pemimpin.

๐Ÿ’ŽKerusuhan, kericuhan, dan kesemrawutan yang terjadi hari ini boleh jadi dikarenakan sudah sangat banyak orang yang meninggalkan ajaran Islam. Dalam hal apapun; memimpin, berdagang, belajar, bekerja, hidup dll.
|

Baca juga :


KESEMPURNAAN IMAN

๐Ÿ’ŽDunia ini akan tetap aman dan tentram manakala semua elemen masyarakat, bangsa dan negara mampu memperagakan nilai-nilai Islam secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.

๐Ÿ’ŽSeorang Muslim yang baik (imannya) adalah Muslim yang benar-benar mengikuti risalah Rasulullah. Di antaranya adalah senantiasa berkata baik atau diam, menghormati tetangga, dan memuliakan tamu.

๐Ÿ’ŽDari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda,
➖ ”Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”
๐Ÿ“™(HR. Bukhori – Muslim)

๐Ÿ’ŽSatu contoh kecil. Sekarang tidak jarang orang terjebak oleh suasana hati yang kurang bersih, sehingga banyak juga di antara umat Islam yang perkataannya sering melukai perasaan saudara sesama Muslim.

๐Ÿ’ŽBelum lagi akhlaq dan amalan-amalan mulia Islam yang banyak ditinggalkan. Menerima tamu, menghormati tetangga, bekerja, mengurus keluarga (termasuk suami/istri dan anak), mendidik yang benar, yang kesemuanya menuju satu kesempurnaan iman.

๐Ÿ’ŽContoh lain.
Tak sedikit gadis-gadis Islam tergila-gila pria hanya karena ia ganteng dan cakep. Bukan karena agamanya. Akibatnya, setelah setahun dua tahun menikah, ujungnya tak lain perceraian belaka.
Tak sedikit orangtua depresi di hari tua, karena anak-anak yang mereka lahirkan dan diidam-idamkan, akhirnya tidak memiliki kecintaan dan rasa sayang padanya. Di kala anaknya sudah sukses dan makmur, mereka jarang datang menjenguknya, kecuali hanya kiriman uangnya tiap bulan.

➖“Di saat saya sakit dan menderita, mengjengukpun tidak pernah. Ia hanya mengirimkan uang saja.”
Sesungguhnya tak ada yang salah. Ketika orangtua mengajarkan dan mendidik anak-anak mereka dengan sentuhan finansial semata, di kala besar, pendekatan mereka juga finansial dan uang.
Mungkin jika ditanya, anak-anak itu bisa berkata.

➖ “Dulu semua dihitung dengan uang. Kini, ketika saya sukses, telah aku kembalikan uangnya secara perlahan-lahan.”

๐Ÿ’ŽBanyak orangtua salah mendidik anaknya. Padahal, aset berharga sebagai bekal hidup di dunia fana adalah amal jariyah dan anak yang sholeh.

➖”Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya.” …
๐Ÿ“™(HR. Muslim)

๐Ÿ’ŽItulah sesungguh-sungguhnya aset berharga para orangtua untuk bekal ke aherat.
Akhirnya, marilah kita kembalikan semuanya pada al-Quran dan Sunnah (tuntunan Rasulullah), semata-mata agar kita mendapatkan kemulian dan kesempurnaan iman.

(๐Ÿ“šImam Nawawi)

LANGKAH MENUJU KESEMPURNAAN IMAN :

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang
|

➖“Sebarkanlah walau satu ayat pun” … (Sabda Rasulullah SAW)

➖“Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” …
๐Ÿ“–( Surah Al-Ahzab :71)
|

▬▬▬▬▬▬▬เฎœ ۩۞۩เฎœ▬▬▬▬▬▬

SEMOGA BERMANFA’AT – ALHAMDULILLAH