Tampilkan postingan dengan label Akhlak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akhlak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Oktober 2020

DUA NYAWA TERSELAMATKAN KARENA KEJUJURAN SANG AYAH

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

DUA NYAWA TERSELAMATKAN, KARENA KEJUJURAN SANG AYAH 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


 🔴Muhammad Khalid Tsabit dalam karyanya Qishoshul Aulia menceritakan kisah tentang kejujuran Ruba’ bin Harasy. Ia adalah seorang tabiin dari Kufah, Irak. Ruba’ bin Harsy adalah murid dari sejumlah sahabat terkemuka Nabi saw. Ruba’ bin Harsy dikenal sebagai orang yang terkenal kejujurannya. Seumur hidupnya ia tidak pernah berbohong.


🔴Ia memiliki dua orang putra yang tengah diburu oleh al-Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi, panglima yang dikenal amat keji, haus darah dan gemar berperang.


🔴Hari itu al-Hajjaj tengah berkumpul bersama pasukannya dan menyinggung perihal kedua putra Ruba’ bin Harsy yang ia cari.


🔴Dari seorang intelijen, al-Hajjaj mendapatkan informasi bahwa ayah kedua anak itu adalah orang yang diyakini masyarakat tak pernah berbohong seumur hidupnya. Lalu al-Hajjaj mengutus pasukannya untuk memanggilnya. “Pasti ia akan berbohong demi menyelamatkan kedua putranya,” gumam al-Hajjaj.


🔴Pasukan pun kembali dengan membawa seorang kakek tua yang bungkuk dan al-Hajjaj segera menanyainya, 

➖“Mana kedua putramu?”


Ruba’ bin Harsy spontan menjawab, 

➖“Keduanya di rumah.”


🔴Seluruh pasukan yang hadir termasuk al-Hajjaj serentak menggelengkan kepala seraya tak percaya atas ucapan seorang kakek tua ini.


🔴Atas kejujuran Ruba’ bin Harsy al-Hajjaj hatinya luluh dan berkata seperti ini, 

➖“Aku memaafkan kedua putramu atas kejujuranmu”.


📚Muhammad Khalid Tsabit mengutip kisah ini dari kitab Hilyat al-Auliya karya Abu Nu’aim. 


Wallahù'alam

Rabu, 21 Oktober 2020

KISAH IMAM ASY-SYIBLI YANG KENINGNYA DICIUM RASULULLAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH IMAM ASY-SYIBLI YANG KENINGNYA DICIUM RASULULLAH 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


☪️ Suatu hari Imam Asy-Syibli mendatangi imam Ibnu Mujahid, lalu imam Ibnu Mujahid merangkulnya seraya mencium kening di antara dua matanya. 

Imam Asy-Syibli yang heran dengan perlakuan imam Ibnu Mujahid tersebut pun bertanya alasan ia melakukan hal itu. 


☪️ Imam Ibnu Mujahid pun berkata:


➖“Aku bermimpi bertemu dengan Nabi saw. dan sungguh beliau menemui Asy-Syibli lalu berdiri ke arahnya dan mencium di antara dua matanya. Aku pun bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini kepada Asy-Syibli?” “Iya, sungguh ia selalu membaca setelah melaksanakan shalat fardhu ayat La qad jaa akum rasuulum min anfusikum sampai dua ayat terakhir dan ia membaca Shalla Allahu alaika ya Muhammad.”


☪️ Lalu imam Ibnu Mujahid mengkonfirmasi kepada imam Asy-Syibli tentang bacaan yang ia baca setelah shalat. 

Ternyata imam Asy-Syibli memang selalu membaca bacaan tersebut, yakni dua ayat terakhir surah At-Taubah dan shalawat kepada Nabi saw.


لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ


➖laqad jā`akum rasụlum min anfusikum ‘azīzun ‘alaihi mā ‘anittum ḥarīṣun ‘alaikum bil-mu`minīna ra`ụfur raḥīm


➖Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.


فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ


➖fa in tawallau fa qul ḥasbiyallāhu lā ilāha illā huw, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-‘arsyil-‘aẓīm


➖Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.”


اللهم صل على سيدنا محمد


Demikianlah amalan imam Asy-Syibli yang beliau selalu rutinkan setelah melaksanakan shalat hingga membuat Nabi shallallahu alaihi wasallam senang dan mencium kening di antara dua matanya. 


Wa Allahu a’lam bis shawab.


 


📚 Note: Kisah ini ditulis oleh imam Nawawi Al-Bantani di dalam kitab “Nashaihul ‘Ibad Ala Al-Munabbihat Ala Al-Isti’dad li yaumil ma’ad lil imam Ibn Hajar Al’Asqalani” halaman 8.

Senin, 19 Oktober 2020

INILAH UCAPAN TERIMA KASIH TERBAIK

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

    " INILAH UCAPAN TERIMA KASIH TERBAIK "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


🌀Diberikan hadiah oleh orang lain pasti membuat kita bahagia, bukan? Belum lagi bila ada orang lain yang bersedia menolong saat kita susah.


🌀Namun, terkadang kita masih bingung bagaimana mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang yang berbuat baik kepada kita. Ada ungkapan terima kasih dalam Islam yang bisa kita lakukan :


1️⃣. Mengucapkan Jazakallah Khairan


Jika kita diberikan suatu bantuan atau hadiah oleh seseorang atau ia berbuat baik kepada kita, maka ucapan terbaik yang dapat kita utarakan adalah “jazakallah khairan”.


Tentu ucapan ini memiliki makna yang lebih baik daripada sekedar “terima kasih”. Dengan mengucapkan “jazakallah khairan” (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), itu berarti kita telah mendo’akannya dengan kebaikan.


Saat kita ingin mengucapkannya kepada seorang lelaki, kita ucapkan “jazakallah khairan”, untuk mengucapkan kepada seorang perempuan, ganti dengan “jazakillah khairan”, dan untuk kepada orang yang lebih dari 1, dapat diganti dengan “jazakumullah khairan”.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang dibuatkan kepadanya kebaikan, lalu ia mengatakan kepada pelakunya:


➖ “Jazakallah khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh ia telah benar-benar meninggikan pujian.” 

📙 (HR. Tirmidzi no. 6368).


Tak lupa sisipkan nama mereka di do’a-do’a kita. Memohon agar Allah membalas perbuatan baik mereka kepada kita.


2️⃣. Memuji orang tersebut


Setelah mengungkapkan rasa terima kasih, hal yang harus kita lakukan kepada orang yang telah berbuat baik pada kita adalah mengapresiasi kebaikan tersebut.


Apresiasi dapat dalam bentuk pujian secukupnya. Misalnya kita dihadiahi sebuah kerudung, maka sanjunglah sang pemberi dengan mengatakan, “Kerudung ini bahannya lembut, dan pilihan warna kamu sangat bagus.“ Atau saat kita diberi makanan yang dimasak sendiri oleh sang pembiri, pujilah ia dengan kalimat, “Masakanmu sangat enak, bolehkah aku meminta resep ini darimu?”


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


➖“Barangsiapa yang diberikan sebuah hadiah, lalu ia mendapati kecukupan maka hendaknya ia membalasnya, jika ia tidak mendapati maka pujilah ia, barangsiapa yang memujinya, maka sungguh ia telah bersyukur kepadanya, barangsiapa menyembunyikannya sungguh ia telah kufur.” 

📙 (HR. Abu Daud no. 617)


3️⃣. Membalas pemberian yang baik


Bentuk ungkapan terima kasih yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah dengan membalas kebaikan orang tersebut.


Rasulullah mewanti-wanti umatnya agar senantiasa mengingat kebaikan orang lain terhadap kita dan melupakan kebaikan kita kepada orang lain.


Tidak ada salahnya jika kita membalas pemberian orang lain semampu kita. Menghadiahkan mereka dengan barang yang disukai akan membuat hubungan semakin erat. 


➖“Barangsiapa yang diberikan kepadanya sebuah kebaikan, hendaklah ia membalasnya dan barangsiapa yang tidak sanggup maka sebutlah (kebaikan)nya, dan barangsiapa yang menyebut (kebaikan)nya, maka sungguh ia telah bersyukur kepadanya dan barangsiapa yang puas dengan sesuatu yang tidak ia miliki, maka ia seperti seorang yang memakai pakaian palsu.” 

📙 (HR. Ahmad)


🌀Itulah bentuk ungkapan terima kasih dalam Islam yang bisa kita implementasikan dalam kehidupan. Allah mencintai kebaikan dan Allah akan membalas kebaikan dengan kebaikan.

Rabu, 07 Oktober 2020

KISAH KETULUSAN SI MISKIN BERSEDEKAH KEPADA ORANG KAYA

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

KISAH KETULUSAN SI MISKIN BERSEDEKAH KEPADA ORANG KAYA 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🍁 Saudagar kaya yang lagi sakit itu menangis tersedu-sedu sesaat setelah tetangganya yang miskin menengoknya di rumah sakit dan memberinya amplop. Amplop kecil itu berisi uang Rp 20.000. H. Mahmud, demikian ia biasa dipanggil, membuka amplop itu dengan penuh rasa haru.


➖“Bagaimana bisa orang semiskin Pak Manto itu menyumbang aku. Aku tahu Rp 20.000 adalah sebesar penghasilannya per hari,” kata H. Mahmud pada dirinya sendiri. “Dia memang orang baik dan selalu tulus dalam kebaikannya kepada siapa pun. Aku bahkan tahu seandainya uang itu aku tolak, pasti Pak Manto tidak tersinggung.”


🍁Kebaikan dan ketulusan hati Pak Manto membuat H. Mahmud tidak keberatan menerima sumbangannya. Ia tidak merasa tersinggung dengan sumbangan sekecil itu.


➖“Uang ini akan aku simpan baik-baik. Pasti di dalamnya banyak barokah karena Pak Manto mendapatkan uang ini tentu dengan cucuran keringat dan susah payah. Akan aku gunakan pada saat yang tepat.”


🍁Tiga hari kemudian, H. Mahmud diperbolehkan pulang. Hal pertama yang dia rencanakan setelah kondisinya pulih adalah mengunjungi Pak Manto di rumahnya yang sederhana.


➖“Assalamu’alaikum!” Demikian H. Mahmud beruluk salam ketika memasuki rumah Pak Manto. Pak Manto terkaget karena tak pernah membayangkan akan dikunjungi H. Mahmud.


➖“Pak Manto, saya sangat berterima kasih atas kunjungan Pak Manto kepada saya di rumah sakit seminggu yang lalu. Alhamdulillah berkat doa Pak Manto, saya bisa segera sembuh. Saya bersilaturrahim ke sini juga dalam rangka mensyukuri kesehatan saya yang sudah pulih kembali. Tapi maaf saya tak bisa lama-lama di sini.”


🍁H. Mahmud segera berpamitan pada Pak Manto sambil memberikan amplop berisi Rp 2.000.000. Bagi H. Mahmud, uang sejumlah itu sebanding nilainya dengan Rp 20.000 dari Pak manto karena sama-sama sebesar penghasilan per hari mereka masing-masing. Beberapa saat kemudian, dibukanya amplop itu oleh Pak Manto dan meledaklah tangisnya.


➖“Tuhan, mengapa secepat dan sebesar ini Engkau membalas sedekahku. Bagaimana aku merasa bangga sedang aku lebih mengharapkan balasan di akhirat, yakni berjumpa dengan-Mu. Tuhan, aku tak pernah berniat bisnis dengan-Mu dalam setiap sedekahku. Berhentilah membalas sedekahku di dunia ini. Ataukah, Engkau memang tidak mencintaiku?!” Pak Manto menangis tersedu-sedu. Air matanya bercucuran. Hatinya pilu.


🍁Siang itu, Pak Manto bergegas menuju rumah sakit yang tak jauh dari rumahnya. Ia tahu pasti banyak pasien miskin yang tak bisa segera tinggalkan rumah sakit karena belum bisa menyelesaikan tagihannya. Diberikanlah uang dari H. Mahmud itu kepada seorang laki-laki muda yang tampak murung dan bingung karena uangnya belum cukup untuk menebus biaya istrinya yang melahirkan dengan operasi caesar.


➖"Terimalah uang ini. Ini sedekah dari seorang saudagar kaya di kota ini. Mas tidak usah bertanya siapa nama saudagar itu karena beliau belum tentu senang diketahui identitasnya," kata Pak Manto lirih.


MASYA ALLAH...

SUBHANALLAH WALHAMDULILLAAH WALAA ILAAHA ILLALLAAHU ALLAHU AKBAR


Sahabat "Syiar Dan Kisah Hikmah Islami" .... 

Semoga kisah diatas bisa jadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu ikhlas dalam bersedekah.

Kamis, 01 Oktober 2020

KETIKA AKU BERHIJAB

 ۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

          🍂🍂 KETIKA AKU BERHIJAB 🍂🍂

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


🍂➖ "Aku belum siap.......!!"

Pekikku dalam hati, setiap kali orang menanyakan mengenai kapan aku berhijab?. Berbagai alasan ku lontarkan sebagai pembenaran atas keputusan yang aku ambil. ➖“Yang pentingkan hati kita dulu yang dijilbab, baru deh setelah itu menutup aurat dengan jilbab,” salah satu alasanku.


🍂Tak hanya itu, aku pun menutup mata bila melihat buku-buku mengenai kewajiban berhijab bagi wanita muslim, “Lebih baik enggak pernah baca buku ini deh, setidaknya enggak dosa karena kita enggak tahu,” ujarku sendiri. Ternyata aku salah, mungkin semua orang bisa aku bodohi dengan argumen-argumenku yang cerdas, namun aku tak bisa membodohi hati ini.


🍂Pengetahuan agamaku memang tidak begitu banyak, namun sebagai seorang yang terpelajar, aku tahu apa yang boleh dan dilarang oleh agamaku. Berhijab/ berjilbab adalah salah satu kewajiban wanita muslim yang aku sadari, tapi sungguh bukan hal yang mudah untuk memutuskan kapan aku harus memulai mengenakannya.


🍂Pergolakan batin dan ketakutan akan pendapat orang-orang sekitar, seringkali membuatku mengurungkan niat mulia itu. Berbagai alasan kupakai untuk membenarkan keputusanku untuk tetap tidak menggunakan hijab, dan itu berlangsung cukup lama. Meski aku menghindari untuk membaca ayat ataupun buku yang mengharuskan setiap wanita muslim berhijab, namun ternyata Allah memiliki caranya sendiri dalam “menyentuh” kalbuku. Tak perlu lewat mimpi ataupun menunggu sebuah peristiwa istimewa untuk mendatangkan hidayah Allah, karena apa yang sudah diwajibkan Allah tak bisa ditawar-tawar lagi, dan hanya ada dua pilihan saja bagi kita, dan itu bukanlah mau atau tidak, siap atau tidak, tapi apakah kita PATUH atau tidak?.


 🍂‘Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata

📖 [Qs.Al-Ahzab: 36] 


🍂Sebagai seorang muslim, aku juga ingin tampil cantik dengan memperlihatkan rambutku dan memakai pakaian yang menurutku bisa membuat mata kaum adam terpesona. Karena itulah, setiap orang bertanya mengenai kapan aku berhijab, aku selalu mengatakan “mohon doanya yaa, semoga cepat mendapat hidayah Allah,” namun aku malu sekali mendengar kalimat itu, karena hanya mencerminkan kebodohanku sebagai manusia yang tidak menggunakan anugerah yang diberikan Allah dengan baik. Bagaimana kita mengharapkan orang lain mendoakan kita? Sementara kita sendiri tak ada usaha menuju ke arah sana. Atau “Aku belum siap!,” lalu kapan kita akan merasa siap? 2 tahun, 5 tahun atau 10 tahun lagi? Apakah kita yakin bahwa dalam waktu tersebut, Allah masih memberikan kita hidup? Atau malah hanya tertinggal penyesalan seumur hidup? Sebagai orang yang rasional, aku berupaya mencari jawaban sendiri atas apa sebenarnya yang aku khawatirkan mengenai Hijab? Kenapa aku harus memakainya, bukankah kecintaan pada Allah sudah cukup diwujudkan dengan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya? Mengapa harus berhijab segala sih? Itulah pertanyaan-pertanyaanku. Kok banyak? Ya, karena aku ingin berhijab karena kesadaranku sendiri, bukan karena desakan orang lain, apalagi hanya karena ingin menyenangkan seseorang saja.


🍂Akupun mulai mencoba menjawab beberapa pernyataan-pernyataan yang selama ini selalu aku gunakan sebagai pembenaran. Tentu saja tanpa ingin menyinggung pihak manapun apalagi menyindir, hanya saja aku yakin bahwa salah satu pernyataan yang akan kusebutkan ini, juga merupakan pernyataan yang sering digunakan oleh kebanyakan wanita sebagai ‘alasan’ untuk membenarkan tindakannya.


🍂Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan adanya tulisan ini, hanya saja sebagai muslim kita wajib saling mengingatkan dalam kebaikan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, dan insyaAllah dapat memperkuat keimanan kita untuk menjalankan segala aturan Allah SWT.


1️⃣. “Bukankah lebih baik men’jilbab’kan hati dulu sebelum menutup aurat kita?”.


🍂Faktanya: Wanita yang berhijab belum tentu sudah ‘sempurna’ atau memiliki hati tanpa noda. Manusia adalah tempatnya salah dan dosa, karena itu meskipun berjilbab kita pasti akan selalu melakukan kesalahan-kesalahan dalam hidup ini, karena tak ada manusia yang sempurna. Jadi, alasan lebih baik memperbaiki hati dulu atau memperbaiki perilaku, itu semua hanya alasan mengada-ada ataupun mustahil. Dengan berjilbab justru akan menghindarkan kita dari orang-orang yang ingin mengajak pada maksiat.


🍂Memang tak dapat dipungkiri, ada beberapa wanita yang ‘memanfaatkan’ jilbab untuk hal-hal negatif, ataupun memakai jilbab tapi tetap melakukan maksiat sehingga membuat citra jilbab menjadi ternoda. Namun, itu adalah kesalahan individu, bukan aturan Allah yang telah memerintahkan kita semua untuk bertakwa dan melakukan segala yang diperintahkan-Nya.  


➖‘Hai anak Adam, Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik.’ 

📖[Qs. al-A'raaf 26] 


🍂Pakaian dan perhiasan itu adalah dua aspek kemajuan dan peradaban. Meninggalkan keduanya berarti kembali kepada kehidupan primitif yang mendekati kepada kehidupan hewani. Sedangkan sebagai seorang wanita, harta yang paling panting dan wajib kita jaga adalah kemuliaan, rasa malu, dan kehormatan diri. Istiqomah atau tidaknya seseorang dalam hijrah ke jalan Allah dengan memakai hijab, itu tergantung pada niat awalnya. Apakah untuk kepentingan dunia (ingin dinilai baik oleh lingkungan, ingin menarik hati pria dll) atau murni karena ingin mendapatkan Ridho Allah SWT. Semuanya itu bisa dilihat dengan jelas dari perilakunya sehari-hari.


2️⃣. “Aku belum siap untuk berjibab”.


🍂Kekhawatiran akan ditinggalkan teman, dianggap enggak ‘gaul’, ataupun takut lawan jenis tak tertarik lagi jika kita menutup aurat, sering kali membuat kaum hawa mengatakan bahwa ia tidak siap. Karena mereka tahu, jika berjilbab maka mereka tak mungkin lagi memperlihatkan betapa indahnya rambut mereka atau betapa mulusnya kaki dan kulit mereka.


🍂Faktanya: Tak perlu takut, karena saat ini sudah banyak sekali baju-baju muslimah yang syar'i. Dengan berjilbab, seorang wanita bukan hanya akan terhindar dari perbuatan maksiat, tapi juga bisa melindungi dirinya sendiri. Ada sedikit cerita mengenai seorang teman yang cantik dan sejak dulu memiliki banyak penggemar pria. Suatu hari, dia memutuskan untuk berjilbab dan menurutku dia menjadi terlihat jauh lebih cantik memakainya. Namun sayang, sejak ia berjilbab banyak pria yang tadinya begitu mengejar-ngejarnya kemudian mundur teratur karena menganggap ia sudah berada di ‘level’ yang berbeda. Berkurangnya para penggemar pria, rupanya cukup mempengaruhi temanku itu, dan akhirnya kembali membuka hijab nya tersebut dan mulai memamerkan rambut indahnya dan memasang foto-foto yang memperlihatkan keindahan tubuhnya. Sungguh sangat disayangkan, karena dia baru saja melepas rahmat Allah yang ditaruh dalam genggamannya. Teman, kenikmatan dunia ini hanya sesaat dan enggau telah menukarnya dengan jaminan kebahagiaan yang kekal di akherat kelak.


➖‘Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ 

📖[Qs. al-Ahzab : 59] 


🍂Ayat tersebut menunjukkan kewajiban kita kaum wanita muslim untuk berhijab, sekaligus menjelaskan bahwa pria dalam hal ini adalah ayah atau suami kita, wajib menutup aurat semua kaum wanita dalam keluarganya. Ini jugalah yang menjadikan salah satu alasanku untuk berhijab, yaitu “karena aku ingin menyelamatkan ayahku dari api neraka”. Sebagai seorang anak, aku tak mau di akherat nanti ayahku diminta pertanggungjawabannya, karena keegoisan ku yang hanya mementingkan duniawi. Aku tak ingin ada penyesalan suatu hari nanti, karena itu selagi ada umur, selagi ayahku masih ada dan sehat, aku ingin memberinya sebuah jaminan yang dijanjikan Allah SWT, yaitu surga.


🍂Rambut dan seluruh bagian tubuh ini adalah milik Allah, dan Allah ingin agar pemberian-Nya ini ditutupi dengan indah dan hanya bisa diperlihatkan pada orang yang sudah memiliki hak atas diri kita. Teman, jangan takut kehilangan 1000 penggemar pria yang selama ini mengejar dan mengagumi kita, karena Allah menjanjikan satu pria shaleh yang akan membahagiakan dan mendampingi kita sampai akhir kelak.  


🍂Yakinlah apa yang telah diperintahkan Allah pasti akan mendatangkan kebaikan bagi umatnya. Jangan pernah ragu akan janji Allah SWT, karena Ia pasti akan menepatinya. Teman, hidup ini terlalu berharga untuk disia-siakan, karena itu jangan menunda sesuatu yang baik selagi kita bisa melakukannya, sebab kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari esok, apakah rambut ini masih sempat untuk ditutupi oleh hijab? Ataukah yang tersisa hanyalah sebuah penyesalan mendalam?!


🍂Sama hal nya seperti orang yang sedang jatuh cinta, katika kita mulai belajar untuk mencintai Allah, maka insyaAllah apapun yang Allah perintahkan akan kita lakukan dengan keikhlasan hati, karena hanya satu tujuan kita, yaitu untuk mendapatkan ridha Allah SWT, dan ketika Allah sudah ridho, maka siapa makhluk di dunia ini yang bisa menghalangi segala rejeki dan rahmat-Nya? Tentunya tak ada. Betapa banyaknya keuntungan yang bisa kita peroleh jika kita mau berjilbab dan terus memperbaiki diri untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Jadi, janganlah menutup mata dan hatimu lagi atas perintah Allah. Segeralah berjilbab dan jadilah muslim yang istiqamah, karena dengan begitu kita bisa meraih kebahagian dunia dan akherat kelak.


3️⃣. “Minta doanya yaa, semoga Allah memberikan hidayah sehingga aku bisa berjilbab”.


🍂Menurut saya karena berjilbab itu adalah sebuah kewajiban dan bukan sebuah pilihan, maka kalimat di atas kurang tepat karena masalah kepatuhan adalah urusan seorang hamba dengan Allah SWT langsung. Sedangkan kita sebagai sesama muslim hanya bisa saling mengingatkan dan mengajak dalam kebaikan saja.


🍂Yang paling penting disini adalah tindakan kita, karena seberapa banyakpun orang yang mendoakan kita, namun kalau kita sendiri menutup mata dan hati akan perintah yang sudah jelas ada dalam Al Quran, maka akan sia-sia saja. Teman, tak ada ruginya memakai hijab. Kita justru akan terlihat lebih cantik dan rapih. Rambutmu akan semakin sehat karena selalu terlindung, begitupula dengan kulitmu yang akan selalu terjaga kehalusan dan keindahannya karena selalu tertutupi oleh pakaianmu yang sasuai syareat Islam.  


➖‘…. dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …’ 📖[Qs. al-Ahzab : 33].


🍂 Jadi, tunjukkanlah kebanggan kita sebagai seorang muslimah. Jadilah wanita shalehah yang bisa menjaga kehormatan diri dan keluarganya, dan peliharalah rasa malu karena itu adalah bagian dari iman kita. Pakailah jilbabmu dan sambutlah hari baru, hari dimana rahmat Allah akan selalu menyertai setiap langkahmu.

Selasa, 22 September 2020

HUSNUDZAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

       🔶🔶🔷🔷 HUSNUDZAN 🔷🔷🔶🔶

      ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


PENGERTIAN PERILAKU HUSNUZAN / HUSNUDZAN:


🟠Husnuzan menurut bahasa berasal dari lafal bahasa Arab 'husnun' yang artinya baik dan 'adzzhonnu' yang artinya prasangka. Kata husnudzan berarti prasangka baik yang merupakan lawan dari su'udzan atau prasangka buruk. Sedangkan secara istilah, husnuzab adalah setiap pikiran, anggapan dan prasangka baik terhadap orang lain.


🟠Membiasakan berperilaku husnuzan atau berpasangka baik dalam kehidupan merupakan hal yang penting. Kita dapat melakukannya terhadap sesama muslim atau lainnya selama mereka tidak mengusik dan mendzolimi kita. Apabila setiap orang telah terbiasa menerapkan perilaku husnuzan terhadap sesamanya, maka insya Allah akan terwujud masyarakat yang harmonis, rukun dan saling menjaga. Tidak ada lagi masalah yang timbul karena prasangka-prasangka buruk (su'uzan) telah dihilangkan diantara mereka.


HUKUM HUSNUZAN TERHADAP SESAMA 


🟠Hukum berhusnuzan terhadap sesama manusia adalah mubah atau diperbolehkan. Ketika kita berhusnudzan pada orang lain, berarti kita telah menganggap bahwa orang itu baik. Sebaliknya, jika kira berprasangka buruk (su'uzan) terhadap orang lain, artinya kita menganggap orang tersebut bersalah, hal ini tentu dilarang dalam agama. Husnuzan dalam kehidupan sehari-hari akan membawa dampak positif, sedangkan terbiasa su'uzan akan membawa dampak negatif dalam kehidupan kita maupun orang lain.


BENTUK-BENTUK HUSNUZAN


🟠Husnuzan dapat dilakukan terhadap Allah swt, diri sendiri, dan orang lain. Namun yang paling utama adalah berhusnudzan kepada Allah swt. Mengapa demikian? karena Allah-lah yang telah melimpahkan berbagai karunia dan kasih sayang-Nya kepada kita sebagai manusia, diantaranya Allah memberi kita kehidupan, memberi nikmat sehat, iman dan islam kepada kita, dan apapun lainnya yang telah Allah berikan kepada kita. Semua pemberian Allah yang kita terima harus senantiasa kita sikapi dengan selalu berprasangka baik kepada Allah swt. Bentuk-bentuk perilaku husnudzan kepada Allah antara lain selalu bersyukur kepada Allah dan bersikap sabar terhadap segala permasalahan yang terjadi dalam hidup kita.


🟠Kemudian setelah berhusnudzan terhadap Allah swt, kita harus pula berprasangka baik atau berhusnudzan kepada diri sendiri. Husnuzan terhadap diri sendiri yaitu berbaik sangka terhadap segala kemampuan yang dimiliki oleh diri kita sendiri dan juga usaha yang telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri orang yang berhusnudzan terhadap dirinya sendiri diantaranya memiliki rasa percaya diri, selalu berusaha secara maksimal, selalu berpikir positif dan rela berkorban. Dengan senantiasa berprasangka baik terhadap diri sendiri, niscaya kita akan selalu memiliki semangat yang tinggi untuk meraih kesuksesan dalam hidup.


🟠Selain berhusnudzan kepada Allah swt dan diri sendiri, kita juga diperintahkan untuk berhusnudzan kepada orang lain. Husnudzan terhadap orang lain berarti menganggap atau memandang orang lain itu baik. Orang yang memiliki sikap husnudzan terhadap orang lain, niscaya hidupnya akan memiliki banyak teman, disukai kawan dan disegani lawan. Sebaliknya, Allah melarang kita untuk merprasangka buruk kepada orang lain dengan mencari-cari kesalahan orang lain apalagi sampai menggunjingnya. Sebagaimana firman Allah swt.:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا


➖Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain..." 

📖(Q.S. Al-Hujurat: 12)


DAMPAK POSITIF / MANFAAT HUSNUZAN 


🟠Islam telah menganjurkan umatnya agar senantiasa menjaga prasangka baik terhadap orang lain, karena sesungguhnya menyimpan prasangka buruk terhadap orang lain termasuk perbuatan tercela. Husnuzan merupakan salah satu contoh akhlaq, sifat atau perilaku terpuji yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain membawa kebaikan pada orang lain, Husnuzan juga akan membawa kebaikan terhadap diri sendiri. Sebagaimana firman Allah berikut:


إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ


➖Artinya: "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri..." 

📖(Q.S. Al-Isra: 7)


🟠DIANTARA DAMPAK POSITIF atau MANFAAT dari membiasakan berhusnuzan dalam kehidupan, yaitu:


1. Dicintai oleh Allah swt.

2. Mendapat ketenangan hidup.

3. Membentuk pribadi yang tangguh, tidak mudah putus asa dan selalu optimis.

4. Dijauhkan dari hal-hal buruk dan perbuatan munkar.

5. Mempererat tali persaudaraan sehingga terjalin ukhuwah yang mantab antar sesama muslim.

6. Mendapat timbal balik yang baik dari orang lain yang telah kita husnuzani.

Rabu, 16 September 2020

IMAM MALIK BIN DINAR MANTAN PREMAN YG MENJADI WALI ALLAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

               IMAM MALIK BIN DINAR 

MANTAN PREMAN YG MENJADI WALI ALLAH 

 •┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                        ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


✨Malik bin Dinar As Sami’ adalah putera seorang budak berkebangsaan Persia dari Sijistan (Kabul) dan menjadi murid Hasan Al Bashri. Beliau tercatat sebagai seorang ahli Hadis Shahih dan merawikan Hadis dari tokoh-tokoh kepercayaan di masa lampau seperti Anas bin Malik dan Ibnu Sirin.

Ketika beliau dilahirkan, ayahnya adalah seorang budak tetapi Malik adalah seorang yang merdeka. 


✨Diceritakan bahwa pada suatu ketika Malik bin Dinar menumpang sebuah perahu. Setelah berada di tengah lautan, awak-awak perahu meminta;

➖“Bayarlah ongkos perjalananmu!.”

➖“Aku tak punya uang” Jawab Malik.


Awak-awak perahu memukulinya sampai ia pingsan. Ketika Malik siuman, mereka meminta lagi,

➖“Bayarlah ongkos perjalananmu!.”

➖“Aku tidak punya uang,”Jawab Malik sekali lagi, dan untuk kedua kalinya mereka memukulinya sampai pingsan.


Ketika Malik siuman kembali untuk ketiga kalinya mereka mendesak,

➖“Bayarlah ongkos perjalananmu!.”

➖“Aku tidak punya uang.”

➖“Ayo kita usir dan lemparkan dia ke laut,” pelaut-pelaut itu berseru.


✨Saat itu juga semua ikan di laut mendongakkan kepala mereka ke permukaan air dan masing-masing membawa dua keping dinar emas di mulutnya. 

Malik menjulurkan tangan, dari mulut seekor ikan diambilnya dua dinar dan uang itu diberikannya kepada awak-awak perahu. Melihat kejadian ini pelaut-pelaut tersebut segera berlutut. Dengan berjalan di atas air, Malik kemudian meninggalkan perahu tersebut. 


✨Berdasarkan sumber yang didokumentasikan oleh Fariduddin Attar dalam kitab Tadzkiratul Auliya’, karena kejadian inilah kemudian Malik dikenal dengan sebutan Malik bin Dinar.


PERJALANAN SPIRITUAL DAN TAUBATNYA MALIK BIN DINAR 


✨Isma’il Haqi dalam Kitab Tafsir Ruhul Bayan mengutip sebuah riwayat yang mengisahkan bahwa seorang tabi’in bernama Malik bin Dinar menuturkan, 


➖“Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah. Aku sangat mencintainya. Setiap kali dia bertambah dewasa, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam diriku. 


➖Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah ta’ala yang membuatnya melakukan hal tersebut. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah ta’ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal.


➖Pasca kejadian itu aku berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku atas cobaan dan musibah. 

Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. 


➖Setan mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku, “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.”


➖ Aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi. Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat. 

Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumi telah bergoncang, manusia berkumpul pada hari kiamat. 


➖Kemudian aku melihat seekor ular besar yang ganas sedang merayap kearahku dengan membuka mulutnya. Aku lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah.


➖Aku berkata,

“Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!”

Dia menjawab, “Wahai anakku, aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah sana, mudah-mudahan engkau selamat!.”


➖Aku berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata,


➖“Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?”

Aku kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata,


➖“Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.”

Dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata,


➖“Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung itu, mudah-mudahan engkau selamat!.”


➖Aku berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak,


➖“Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!.”Aku mengetahui bahwa dia adalah putriku.

Aku menjadi bahagia karena mengetahui bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. 


➖Maka dia memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya, sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu biasa dilakukan pada saat di dunia. 


➖Dia berkata kepadaku,

“Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah?.”

📖(Al-Hadid:16)


➖Maka kukatakan,

“Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.”


➖Dia berkata, “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu, maka hal itu akan memasukanmu ke dalam api neraka. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak memiliki istri yang melahirkanku, dan seandainya saja aku tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.” 


➖ Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah ta’ala. Inilah cerita tentang sebab taubatku pada Allah ta’ala”.


RAGAM KEUTAMAAN DAN KALIMAT HIKMAH MALIK BIN DINAR 


✨Setelah melewati masa pertaubatan dan mengalami fase kesadaran akan nilai-nilai spiritual-transedental dalam hidup, Malik bin Dinar memilih hidup sebagai seorang zahid. Sisa umurnya ia gunakan untuk beribadah dan berguru kepada para tokoh terkemuka dan cendekia dari kalangan sahabat. 


✨Adz Dzahabi Siyar A’lam Nubala mencatat bahwa Malik bin Dinar berguru langsung kepada Anas bin Malik, salah satu sahabat yang banyak meriwayatkan Hadis secara langsung dari Nabi. Setelah generasi Sahabat berlalu, ia banyak bergaul (shuhbah) dengan generasi Tabi’in senior.


✨ Di antara guru utamanya adalah Hasan Al Bashri, Muhammad bin Sirin, dan Sa’id bin Zubair. Murid-murid Malik bin Dinar juga sangat banyak, di antara murid yang banyak meriwayatkan Hadis darinya adalah Sa’id bin Abi Arubah, Hamam bin Yahya, dan Abdussalam bin Harb.


✨Berkah dari pergaulan Malik bin Dinar dengan para Sahabat dan Tabi’in senior, ia menjadi seorang ulama yang disegani dan diakui kredibilitasnya. 


✨Adz Dzahabi menuliskan, Malik bin Dinar adalah salah seorang cerdas cendekia, termasuk dari perawi generasi Tabi’in yang kredibel (tsiqah). 


✨Imam Nasa’i menilainya sebagai perawi tsiqah, Imam Bukhari juga banyak mengambil riwayat darinya. 


✨Ali Almadini mengatakan, Malik bin Dinar memiliki dokumentasi riwayat lebih dari 40 Hadis.


✨Malik bin Dinar pernah berkata, “semenjak aku mengenal (hakikat) Manusia, aku tidak senang atas pujian mereka, tidak pula susah atas celaan mereka. Pujian dan celaan manusia adalah hal yang membuat manusia menjadi gegabah dan sombong. Jika seorang belajar ilmu dengan niat diamalkan, maka ilmunya akan membuat dia merasa hina dan rendah hati. Jika seorang belajar ilmu dengan tujuan bukan untuk diamalkan, maka ilmunya akan menjadikannya pribadi yang sombong.”


✨Pada satu kesempatan, Malik bin Dinar bertanya kepada gurunya, Hasan Al Bashri, ➖“apa akibatnya bila seorang Alim (lebih) mencintai dunia?.” 

➖Al Bashri menjawab, “Hatinya menjadi mati. Jika seorang Alim mencintai dunia, ia akan mengejar dunia dengan amalan akhirat. Pada saat itu pula keberkahan ilmunya akan lenyap dan yang tersisa hanya simbol dan namanya saja.”


✨Setelah banyak berjasa dalam menyebarkan Hadis dan mengajarkan banyak ilmu dan hikmah pada generasi di masanya, Malik bin Dinar meninggal pada tahun 127 H. Informasi tentang tahun wafatnya ini disampaikan oleh As Sari bin Yahya sebagaimana ditulis oleh Adz Dzahabi. Adz Dzahabi juga menuliskan bahwa menurut Ibnu Almadini, Malik bin Dinar wafat pada tahun 130 H.


📚 #Sumber_Rujukan;

▪️Isma’il Haqi, Ruhul Bayan fi Tafsir Al Qur’an,Beirut: Dar Al Kutub Al ‘Ilmiyah, 2012.

▪️Fariduddin Attar, Tadzkiratul Auliya’, diterjemahkan oleh Kasyfif Ghoiby, Yogyakarta:Penerbit Titah Surga, 2015.

▪️Muhammad bin Ahmad Adz Dzahabi, Siyar A’lam An Nubala,Muassasah Ar Risalah,

Senin, 07 September 2020

ORANG-ORANG YANG MULIA DI SISI ALLAH

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

" ORANG-ORANG YANG MULIA DI SISI ALLAH "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


🍁Orang-orang yang mulia di sisi Allah SWT tidak ditentukan capaian duniawi.


فَأَمَّا ٱلْإِنسَٰنُ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ رَبُّهُۥ فَأَكْرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَكْرَمَنِ وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَهَٰنَنِ


➖ "Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberikannya kesenangan, maka dia berkata, 'Tuhanku telah memuliakanku'. Namun, bila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, 'Tuhanku telah menghinaku'.''

📖 (QS Alfajr [89]: 15-16).  


🍁Semua orang ingin hidupnya mulia dan bahagian di dunia maupun di akhirat. Tak ada seorang pun yang ingin hidupnya sengsara apalagi hina. Namun, kita sering keliru dan salah persepsi dalam menggolongkan siapa yang disebut orang mulia dan orang yang hina. Pandangan sebagian besar orang dalam mengukur kemuliaan hanya dari segi materi, kekayaan pribadi, memiliki rupa tampan atau cantik, ataupun jabatan yang tinggi. 


🍁Padahal, materi tidak dapat dijadikan tolok ukur seseorang itu mulia atau hina. Rasulullah SAW bersabda: 


شرف الدنيا الغنى ، وشرف الاخرة التقوى ، وأنتم من ذكر وأنثى شرفكم غناكم ، وكرمكم تقواكم ، وأحسابكم أخلاقكم وأنسابكم أعمالكم


➖ ''Kemuliaan dunia adalah kekayaan dan kemuliaan akhirat adalah ketakwaan. Kamu, baik laki-laki maupun perempuan, kemuliaanmu adalah kekayaanmu, keutamaanmu adalah ketakwaan, kedudukanmu adalah akhlakmu, dan (kebanggaan) keturunanmu adalah amal perbuatanmu.''

📙 (HR Adailami).


🍁Selain itu, orang yang mulia selalu menyambung tali persaudaraan dalam setiap kondisi, menebarkan salam, memperhatikan urusan kaum Muslimin, memelihara kemaluan, beraktivitas, dan berusaha mengamalkan kebajikan.


🍁Selain itu juga melakukan amar ma'ruf nahi munkar, bersegera melakukan kebajikan, dan takut mendapatkan siksa akibat ketamakan.  


🍁Ciri lain yang paling mononjol pada kepribadian orang mulia adalah beriman kepada Allah SWT dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran: 


إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ


➖“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasehati supaya menetapi kesabaran.”  

📖(QS Alashr [103]: 3). 


🍁Mendawamkan ibadah qiyamul lail, firman-Nya: 


وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا


➖ ''Dan pada sebagian malam bershalat tahajjudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang mulia.''

📖 (QS Al-Isra' [17]: 79).


🍁Orang yang memiliki ilmu pengetahuan hidupnya akan mulia. Ini dijamin Allah sebagaimana tercantum dalam Alquran: 


يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ


➖''Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.'' 

📖(QS Al-Mujadilah [58]: 11).

Senin, 31 Agustus 2020

KISAH ISTRI SHALIHAH YANG MERAHASIAKAN HAFALAN AL QUR'ANNYA

 ۞﷽۞

           ╭⊰✿️┈•┈•⊰✿🌟✿⊱•┈•┈✿️⊱╮

KISAH ISTRI SHALIHAH YANG MERAHASIAKAN HAFALAN AL QUR'ANNYA

           •┈┈•⊰✿┈•🔸️🌹🔸️•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 


“Berapa banyak hafalanmu?” 

Salah satu pertanyaan itu keluar dari lisannya saat ta’aruf dengan calon suami.

“Hafalanku tidak banyak, tapi saya ingin menjadi laki-laki yang shalih,” jawab calon suami. 

“Berapa hafalanmu?”

“Saya hafal Juz Amma”


Karena Aku Wanita -Atas pertimbangan kejujuran dan komitmen keshalihannya, sang gadis menerima lamaran laki-laki tersebut. 

Setelah menikah, sang istri meminta sang suami membantunya menghafal Al Qur’an.


“Kalau begitu, kita saling membantu dan menghafal Qur’an bersama-sama”

Sejak saat itu, mereka mulai menghafal. 

Mulai surat Maryam, surat demi surat, juz demi juz hingga akhirnya keseluruhan 30 juz mereka hafal. Pasangan suami istri itu pun menjadi keluarga penghafal Qur’an.


“Alhamdulillah kita telah hafal Qur’an, bagaimana jika kita mulai menghafal hadits-hadits Shahih Bukhari?” pinta sang istri setelah keduanya mendapat ijazah hafal Qur’an.


Suatu hari, saat mereka berkunjung ke rumah orang tua istri, laki-laki tersebut menyampaikan kabar gembira kepada mertuanya. “Alhamdulillah, istriku sekarang sudah hafal Al Qur’an..”


Mertuanya tidak banyak menjawab. 


Ia mengajak menantunya masuk ke sebuah ruangan dan memperlihatkan sejumlah sertifikat kepada menantunya. 

Betapa terkejutnya laki-laki tersebut, rupanya istrinya telah hafal Qur’an dan kutubus sittah sebelum ia menikah.

Sang suami sangat bersyukur. 

Rupanya… istrinya adalah seorang ahli ilmu yang merahasiakan ilmunya. 

Ia bidadari yang selama ini membantunya menghafal Al Qur’an. 

Ia yang selama ini membantunya menghafal hadits. Ia tidak mempermasalahkan sedikitnya ilmu dan hafalan sang suami.


Baca juga :

BERFIKIR (TAFAKUR )SEBAGAI JALAN MASUKNYA HIKMAH

20 PERILAKU DURHAKA ISTRI TERHADAP SUAMINYA

25 KARAKTERISTIK ISTRI SHOLEHAH DAN 12 SIKAP ISTERI PENENTERAM HATI


🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Ya Allah… aku bukan orang yang shalihah. Karuniakanlah kepadaku seorang suami yang shalihah, yang membantuku menjadi hambaMu yang shalihah.

Ya Allah… aku bukan orang yang rajin beribadah. Karuniakanlah kepadaku seorang ,suami ahli ibadah yang bisa mengajakku memperbaiki amal ibadahku kepadaMu.

Ya Allah… aku bukan orang yang alim. 

Karuniakanlah kepadaku seorang suami ahli ilmu yang bisa membantuku lebih mengenalMu. 

Sehingga kami sakinah di jalanMu. 

Sehingga kami bisa melahirkan generasi rabbani yang membela agamaMu, mendidik mereka menjadi anak-anak shalih yang siap memperjuangkan agamaMu. 


🌹🌹🌹🌹🌹 Aamiin 🌹🌹🌹🌹🌹

Rabu, 26 Agustus 2020

3 MACAM KESABARAN

 ۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

             " 3 MACAM KESABARAN "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

=======================================


🍂Di antara perkara yang dianjurkan dalam Islam adalah sabar. Sabar secara bahasa artinya tertahan, sebagaimana perkataan Jabir

عَنْ جَابِرٍ قَالَ : نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقْتَلَ شَيْءٌ مِنَ الدَّوَابِّ صَبْرًا

➖Dari Jabir ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh binatang dengan cara ditahan.” 

📙(HR. Muslim)


🍂Dalam hadits di atas terdapat kataصَبْرً yang menjadi akar kata dari sabar. Adapun secara istilah, sabar adalah menahan diri dalam melaksanankan sesuatu dan menjauhi sesuatu. Sehingga definisi sabar akan tercakup dalam 3 macam kesabaran yang akan kita bahas pada poin berikut ini.


1️⃣. Sabar dalam melaksanakan taat kepada Allah


Sebagaimana yang Allah Ta’alafirmankan,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

➖“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya.” 📖(QS. Thaha: 132)


🍂Dalam ayat di atas disebutkan perintah sabar dalam melaksanakan taat, yaitu seorang suami harus bersabar dalam memerintahkan istrinya untuk mengerjakan shalat. Memang seperti itulah tugas seorang suami, ia harus bisa memimpin bahtera rumah tangganya dan memerintahkan keluarganya untuk melakukan kebaikan.


Dalil lainnya adalah,

وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه

➖“Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya.” 

📖(QS. Al-Kahfi: 28).


🍂Ayat di atas adalah perintah sabar terhadap orang-orang baik, yang senantiasa berdoa dan menyeru di jalan Allah. Karena yang namanya pertemanan, pasti akan dijumpai suatu hal yang tidak menyenangkan, oleh karena itu Allah perintahkan bersabar jika menjumpai suatu hal yang tidak menyenangkan dari saudaranya.


Baca juga :

MENJAGA PANDANGAN

AMALAN PENGHAPUS DOSA BESERTA DALIL-NYA


2️⃣. Sabar dalam menjauhi kemaksiatan


🍂Hal inilah yang terjadi pada Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Beliau diajak berzina oleh istri seorang al-‘aziz di tempat yang sudah aman lagi tertutup rapat, sehingga tidak mungkin ada orang yang tahu. Selain itu, istri al-‘aziz juga memiliki kekuasaan dan kekuatan terhadap Yusuf, namun Yusuf mampu menghidari ajakan berzina dari seorang wanita yang cantik, padahal dia sendiri adalah seorang pemuda yang masih belia, sehingga sangat mudah untuk tergoda melakukan zina.


🍂Akan tetapi, Yusuf lebih memilik bersabar dalam menjahi kemaksiatan sehingga ia pun rela dipenjara. Sebagiamana yang Allah ceritakan dalam firman Nya

قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ


➖“Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’.” 📖(QS. Yusuf: 33).


3️⃣. Sabar dalam menerima takdir Allah


🍂Sabar jenis yang ketiga adalah dalam menerima takdir yang Allah berikan. Allah Ta’ala berfirman

فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ

➖“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” 

📖(QS. Al-Insan: 24)


🍂Takdir adalah sebuah ketetapan Allah, dari takdir yang baik sampai takdir yang buruk, seorang muslim wajib menerimanya. Dia tidak boleh protes dengan takdir yang telah Allah tetapkan untuknya. Karena setiap takdir yang Allah tetapkan, pasti ada hikmahnya.


🍂Namun seorang tidak boleh melakukan dosa dan maksiat dengan alasan takdir. Takdir yang telah Allah tetapkan, wajib seorang muslim untuk ridha kepadanya. Akan tetapi, perbuatan buruk yang dilakukan semisal dosa dan maksiat, kita dilarang ridha. Patut dibedakan dalam 2 hal ini.


🍂Ketika seorang muslim tertimpa takdir yang buruk semisal musibah sakit atau kematian, ingatlah bahwa para Rasul memiliki cobaan yang jauh lebih berat dibanding kita semua. Oleh karena itu Allah perintahkan kita untuk meniru para Rasul dalam hal bersabar.


🍂Allah Ta’ala berfirman

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ

➖“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran para rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar (adzab) disegerakan untuk mereka.” 📖(QS. Al-Ahqaf: 35)


🍂Demikianlah 3 macam kesabaran yang disebutkan dalam Al-Quran. Semuanya memiliki tingkatan keutamaan yang berbeda tergantung masing-masing orang. Ada yang lebih utama bersabar dalam menjauhi maksiat, dikarenakan lebih sulit baginya dibandingan untuk melakukan taat. Ada pula yang lebih utama bersabar dalam takdir Allah, dikarenakan lebih sulit baginya dibandingkan untuk menjauhi maksiat.


Semoga bermanfaat, wallahul muwaffiq


Baca juga :

BOLEHKAH MEMANGGIL PASANGAN DENGAN SEBUTAN UMI ATAU ABI

KISAH HIKMAH : FITNAH DAN KEMOCENG

MENJAGA PANDANGAN

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

               " MENJAGA PANDANGAN "

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


===================================


📖 QS An Nur (30-31) :


قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30)


➖ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (24:30)


🤍Ayat ini dan ayat selanjutnya berpesan kepada pria dan wanita beriman untuk menjaga kehormatan dan rasa malu dalam hubungan sosial mereka demi mencegah meluasnya penyimpangan akhlak dalam masyarakat. Pada hakikatnya, mata manusia dapat menyaksikan banyak hal dari jarak jauh dan dengannya manusia dapat mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya. Tapi pandangan manusia ini harus dikontrol, bukannya melihat apa saja yang dapat disaksikannya.


🤍Ayat ini secara umum mengatakan bahwa pria beriman hendaknya menguasai matanya dan tidak melihat apa yang dibenci Allah. Sesuai dengan sejumlah riwayat yang menjadi penerapan ayat ini adalah memandang perempuan yang bukan muhrim. Artinya, tidak memandang perempuan non muhrim karena itu haram hukumnya secara mutlak dan bila mereka menutupi dirinya, maka hanya dibolehkan melihat wajahnya sesuai kebutuhan dan tidak disertai motivasi ingin menikmati serta tidak untuk ingin main mata.


🤍Dalam ayat ini, sekalipun pada awalnya menjelaskan bagaimana manusia mengontrol matanya, tetapi pada dasarnya ingin mengajarkan bagaimana manusia mengontrol anggota badannya dari segala bentuk syahwat. Dalam masyarakat modern saat ini, sudah begitu menyebar gaya hidup hedonis dan hubungan seksual dengan pelbagai bentuknya antara pria dan wanita. Fenomena penyimpangan seksual ini memunculkan banyak masalah keluarga dan penyakit kelamin. Sementara dalam pandangan Islam, hubungan antara pria dan wanita hanya diperbolehkan dalam kerangka pernikahan dan di luar pernikahan maka segala bentuk hubungan seksual menjadi haram hukumnya.


🤍Akhir ayat ini memberi peringatan kepada semua manusia, khususnya orang-orang Mukmin agar tidak pernah berpikiran bahwa pandangan mereka tidak diketahui oleh Allah Swt. Karena bukan saja pandangan, tapi motivasi manusia dalam memandang sesuatu juga diketahui oleh-Nya. Allah mengetahui apa yang dilakukan manusia, baik bentuk lahiriahnya maupun batinnya.


🤍Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:


1️⃣. Kelaziman iman adalah menjauhkan diri dari segala bentuk yang tidak benar dalam berhubungan dengan orang lain dan membuat orang lain nyaman dari pandangan yang tidak layak.


2️⃣. Menjaga kesucian mata dari pandangan kepada non muhrim merupakan pengantar kesucian diri.


Baca juga :

INILAH PUTRA-PUTRI NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WASSALAAM

MENGGAPAI RIDHO ALLAH DENGAN BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA


3️⃣. Bila kita mengetahui bahwa Allah Maha Mengetahui niat dan pandangan kita, maka sudah selayaknya kita mengontrol lebih ketat pandangan dan mencegahnya melihat sesuatu yang tidak layak.


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آَبَائِهِنَّ أَوْ آَبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (31)


➖ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (24-31)


🤍Pada ayat sebelumnya Allah mengeluarkan dua perintah: mengontrol mata dan syahwat, maka pada ayat ini giliran wanita yang diperintahkan untuk mengontrol dua hal itu. Tapi ayat ini kemudian memberikan penekanan terhadap tiga hal untuk melindungi wanita dari pandangan tidak baik. Pertama adalah memakai jilbab yang menutup kepala, leher hingga dada. Kedua, menyembunyikan perhiasan seperti anting-anting, kalung dan gelang dihadapan pria non muhrim. Ketiga, perempuan ketika berjalan tidak menjejakkan kaki ke tanah yang dapat menarik perhatian orang lain.


🤍Jelas bahwa gaya bertutur, berlaku dan berpakaian perempuan dan laki-laki sangat berpengaruh bagi kebaikan hubungan sosial, menjaga kehormatan dan rasa malu. Itulah mengapa dari satu sisi Allah mengharamkan pandangan yang tidak layak dan di sisi lain melarang penampilan perempuan di tengah masyarakat agar tidak memamerkan sesuatu yang dapat menggerakkan nafsu orang lain.


🤍Menyaksikan secara sekilas apa yang terjadi di dunia saat ini menunjukkan di Barat yang memiliki slogan kebebasan wanita sebenarnya yang ditargetkan adalah kebebasan hubungan seksual dan ketelanjangan perempuan. Itupun agar para lelaki dapat memuaskan nafsu seksualnya. Sementara dampak hubungan sejenis ini selalu meletakkan anak gadis dan wanita menjadi obyek pemuasan nafsu, bunuh diri dan aborsi.


🤍Dengan mencermati dampak negatif hubungan seksual seperti ini, maka pada dasarnya kebebasan seksual tidak lebih dari kemanfaatan perempuan demi memuaskan hawa nafsu pria. Sesuai dengan ajaran agama, pria dan wanita yang menjaga dirinya hanya melakukan hubungan seksual dengan suami atau istrinya. Dengan demikian lingkungan masyarakat menjadi dilingkungan yang sehat dari segala bentuk daya tarik seksual.


🤍Dari ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:


1️⃣. Dalam mengontrol pandangan dan kesucian diri tidak ada bedanya antara pria dan wanita. Keduanya berkewajiban untuk menjaganya.


2️⃣. Islam tidak menentang wanita merias dirinya dan memakai perhiasan, tapi menekankan agar melakukannya untuk suaminya. Yang dilarang adalah bila mereka berhias dan hadir bersama pria non muhrim di tengah masyarakat.


3️⃣. Segala bentuk gaya jalan yang menonjolkan perhiasan wanita yang seharusnya di sembunyikan hukumnya haram.


4️⃣. Jilbab merupakan kewajiban yang diperintahkan dalam al-Quran dan batasannya juga telah ditetapkan.


Baca juga :

PENTINGNYA KATA MAAF

TIDAK SEBANDING

Senin, 10 Agustus 2020

TANDA-TANDA ORANG YANG SHOLATNYA DITERIMA

۞﷽۞


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮

TANDA-TANDA ORANG YANG SHOLATNYA DITERIMA 

•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•

                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


🟤 Dalam sebuah hadist qudsi Allah SWT berfirman : ..(yang artinya) :


➖ “Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat orang-orang :

yang merendahkan dirinya-karena kebesaran-Ku, 

yang menahan dirinya dari hawa napsu karena Aku, 

yang mengisi sebagian waktu siangnya untuk berdzikir kepada-Ku, 

yang melazimkan hatinya untuk takut kepada-Ku, 

yang tidak sombong terhadap makhluk-Ku, yang memberi makan pada orang yang lapar, 

yang memberi pakaian pada orang yang telanjang, 

yang menyayangi orang yang terkena musibah, 

yang memberikan perlindungan kepada orang yang terasing.


Kelak cahaya orang itu akan bersinar seperti cahaya matahari. Aku akan berikan cahaya ketika dia kegelapan.


Aku akan berikan ilmu ketika dia tidak tahu. Aku akan lindungi dia dengan kebesaran-Ku. Aku akan suruh Malaikat menjaganya.


Kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan segera menjawabnya. Kalau dia meminta kepada-Ku, Aku akan segera memenuhi permintaannya. Perumpaannya dihadapan-Ku seperti perumpamaan syurga Firdaus”.


🟤 Berdasar hadist qudsi tersebut, tanda-tanda orang yang sholatnya diterima adalah sebagai berikut :


1.Merendah diri.

Para ulama mengatakan : “Kalau kita sudah berdiri di atas sajadah, sudah mengangkat tangan untuk takbir, ketahuilah bahwa kita sedang Mi’raj menghadap Allah SWT. Seperti Rosulullah saw, kita sudah berada di Sidratul Muntaha”


Baca juga :

MEMILIH BUTA UNTUK MENDAPATKAN SURGA ( ABU SUFYAN BIN HARB)


2.Menahan nafsu.

Orang yang diterima shalatnya oleh Allah mampu mengendalikan hawa nafsunya.


3. Banyak berdzikir.

Tanda ketiga orang yang shalat diterima Allah SWT adalah banyak berdzikir. 

Dalam Al Qur’an disebutkan, kita selain diperintahkan untuk banyak melakukan amal sholeh, disuruh juga untuk beramal dengan sebaik-baiknya, hal ini difirmankan Allah yang artinya : “Allah akan menguji kamu siapa yang paling baik amalannya “.


4. Solidaritas sosial pada sesama.

Tanda yang lain dari orang yang shalatnya diterima adalah suka berderma dengan memberikan makanan kepada orang yang lapar atau memberikan pakaian pada orang yang tak punya, dia menyayangi orang yang terkena musibah dan memberikan perlindungan kepada orang yang terasing.


🟤 Bila hal tersebut di atas sudah dilakukan, maka dari wajah orang yang shalatnya diterima akan memancarkan cahaya yang bersinar, cahaya yang menerangi kegelapan dan Allah akan memberikan ilmu pada saat dia tidak tahu.


🟤 Nur Allah masuk kedalam hatinya, cahaya Allah masuk kedalam jiwanya, dan terbentuklah jiwa yang mut’mainnah, jiwa yang tenang, jiwa yang ridho dan diridhoi oleh-Nya.


🟤 Jiwa yang semacam ini tidak takut pada segala macam krisis yang melanda, tidak takut kehilangan jabatan yang fana, tidak takut pada kedudukan yang nestapa, tidak takut kekacauan duniawi, tidak takut hinaan, cacian, makian, ujian, cobaan dan sebagainya, yang dia takuti cuma Allah, Allah dan Allah.


🟤 Bila dihati orang yang shalatnya diterima hanya semata-semata Allah, maka tak ada lagi kesempatan untuk membenci, mengunjingkan, iri, dengki dan hasud pada orang lain, bahkan memusuhi setanpun dia tak sempat !


🟤 Seperti yang dikatakan oleh wanita sufi Rabi’ah Al Adiwiyah : 

➖ ” Hatiku sudah penuh dengan Allah, tak ada tempat lagi untuk memusuhi setan!”


Orang yang merasakan nikmatnya shalat, tidak akan memusuhi, membenci dan mengutuk siapapun, karena dia bukan pencipta dan pemberi rejeki kepada siapapun.


Dia tidak sekali kali meremehkan seseorang, karena dia mengetahui banyak kekasih Allah berasal dari orang yang dianggap hina dina.


🟤 Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, sudahkah kita shalat dengan benar ? 

Sudahkah sujud kita, rukuk kita, tuma’ninah kita benar ?


🟤 Mari kita sempurnakan shalat kita dengan sebenar-benarnya, sehingga shalat kita menjadi khusu’, Insya Allah shalat yang penuh dengan kekhusu’an dan keikhlasan akan diterima oleh Allah Subhanahu wata'ala. 


Aamiin yaa Robbal'aalamiin


Baca juga :

SIAPAKAH ORANG YANG BANGKRUT SESUNGGUHNYA...??

Selasa, 04 Agustus 2020

10 SIFAT WANITA YANG MENDATANGKAN REZEKI BAGI SUAMI

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
10 SIFAT WANITA YANG MENDATANGKAN REZEKI BAGI SUAMI 
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

🌺 Banyak suami yang mungkin tidak tahu bahwa rezekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. 

🌺 Memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun bisa dijelaskan secara spiritual bahwa 10 sifat istri ini ‘membantu’ mendatangkan rezeki bagi suaminya.

1️⃣ . ISTRI YANG PANDAI BERSYUKUR 

Istri yang bersyukur atas segala karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk rezeki. Punya suami, bersyukur. Menjadi ibu, bersyukur. Anak-anak bisa mengaji, bersyukur. Suami memberikan nafkah, bersyukur. Suami memberikan hadiah, bersyukur. Suami mencintai setulus hati, bersyukur. Suami memberikan kenikmatan sebagai suami istri, bersyukur.

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

2️⃣ . ISTRI YANG TAWAKAL KEPADA ALLAH 

Di saat seseorang bertawakkal kepada Allah, Allah akan mencukupi rezekinya.

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)

Jika seorang istri bertawakkal kepada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rezekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selalu harus langsung diberikan kepada wanita tersebut. Bisa jadi Allah akan memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.

3️⃣ . ISTRI YANG BAIK AGAMANYA 

Rasulullah menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.

“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Beruntung itu beruntung di dunia dan di akhirat. Beruntung di dunia, salah satu aspeknya adalah dimudahkan mendapatkan rezeki yang halal.

Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan. Lalu bagaimana dengan seorang suami yang banyak bermaksiat kepada Allah tetapi rezekinya lancar? Bisa jadi Allah hendak memberikan rezeki kepada istri dan anak-anaknya melalui dirinya. Jadi berkat taqwa istrinya dan bayi atau anak kecilnya yang belum berdosa, Allah kemudian mempermudah rezekinya. Suami semacam itu sebenarnya berhutang pada istrinya.

4️⃣ . Istri SAYA YANG BANYAK BERISTIGHFAR

Di antara keutamaan istighfar adalah mendatangkan rezeki. Hal itu bisa dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 hingga 12. Bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh : 10-12)

Baca juga :


5️⃣ . ISTRI YANG GEMAR SILATURAHIIM

Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik kepada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, dan saudari-saudari seaqidah, pada hakikatnya ia sedang membantu suaminya memperlancar rezeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.

“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

6️⃣. ISTRI YANG SUKA BERSEDEKAH 

Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rezeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah hingga 700 kali lipat. Bahkan hingga kelipatan lain sesuai kehendak Allah.

Jika istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak langsung dibalas melaluinya. Namun bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rezekinya berlimpah.

“Perumpamaan orang-orang yang menaf­kahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

7️⃣. ISTRI YANG BERTAQWA 

Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq: 2-3)

8️⃣. ISTRI YANG SELALU MENDOAKAN SUAMINYA 

Jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak bisa mendapatkan sesuatu tersebut melainkan dari pemiliknya.

Begitulah rezeki. Rezeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rezeki. Maka jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi namun perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami agar senantiasa mendapatkan limpahan rezeki dari Allah, dan yakinlah jika istri berdoa kepada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.

“DanTuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir: 60)

9️⃣. ISTRI YANG GEMAR SHALAT DHUHA

Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah tiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rezekinya sepanjang hari.

“Di dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

🔟. ISTRI YANG TAAT DAN MELAYANI SUAMINYA 

Salah satu kewajiban istri kepada suami adalah mentaatinya. Sepanjang perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.

Apa hubungannya dengan rezeki? Ketika seorang istri taat kepada suaminya, maka hati suaminya pun tenang dan damai. Ketika hatinya damai, ia bisa berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya pun menggebu. Ibadah juga lebih tenang, rizki mengalir lancar..."

Semoga bermanfaat

Baca juga :

Minggu, 02 Agustus 2020

15 AMALAN PEMBUKA PINTU REZEQI BESERTA DALILNYA & 10 HAL YANG AKAN BUKA PINTU RIZKI SETIAP HARI

                            ۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
15 AMALAN PEMBUKA PINTU REZEQI BESERTA DALILNYA
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

🌾 Siapa bilang amalan pembuka pintu rezeki hanyalah hal-hal yang berkaitan dengan ikhtiar dan usaha kita dalam berjualan? Banyak hal-hal yang sepintas terlihat 'tidak nyambung', namun ternyata menjadi amalan kunci pembuka pintu rezeki yang sangat luar biasa!

🌾 Berikut ini ada 15 amalan pembuka pintu rezeki yang wajib dicoba oleh tiap muslimin muslimah yang yakin kepada Allah. 

🌾 Rasakan langsung bagaimana efek turunnya rezeki setelah melakukan ke-15 poin berikut ini:

1. ISTIGHFAR DAN TAUBAT

Allah SWT berfirman: “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” 
📖(Qs. Nuh: 10-12).

2. TINGGALKAN PERBUATAN DOSA

“… Dan seorang pria akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” 
📙 (Riwayat at-Tirmidzi)

3. TAQWA KEPADA ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA 

Allah berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” 
📖(Qs. Ath-Thalaq: 2-3)

4. JANGAN SEKALI-KALI LUPA UNTUK MENUNAIKAN IBADAH KEPADA ALLAH

“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. “
📙(Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah ra)

5. BERUSAHA DAN BERIKHTIAR SEBAIK-BAIKNYA

“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya.” 
📖(QS. Ar-Ra'du: 11)

6. TAWAKAL KEPADA ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA 

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung, mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan kenyang.” 
📙 (Ahmad dan Tirmizi).

7. BERIBADAH SEPENUH HATI & KHUSYU’

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia).” 
📙 ( Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah).

8. SILATURRAHIM 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim.” 
📙 (HR. Bukhari).

9. BERBUAT BAIK: KEPADA ORANG TUA, SAHABAT, KERABAT, & ORANG-ORANG YANG LEMAH

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat. 📙(HR. Ahmad)

 Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan hendaklah ia menyambung silaturahmi.” 📙 (HR. Ahmad). 

Rasulullah SAW bersabda, “Bantulah orang-orang lemah, kerana kalian diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” 📙 (Muslim dan An-Nasa`i).

10. MEMUDAHKAN KESULITAN ORANG LAIN

Rasulullah SAW bersabda: “Allah ta’ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong sesamanya.” Beliau juga bersabda: “Barang siapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Allah ta’ala akan menolongnya.” 
📙 (HR. Muslim).

11. BERINFAQ DAN SHADAQAH

Allah SWT berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” 
📖(Qs. Saba`: 39).

12. SELALU MENUNAIKAN SHALAT DHUHA

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (shalat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” 
📙 (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

13. BERSYUKUR KEPADA ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA

Allah berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat keras. “(Ibrahim: 7). “… Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” 
📖(Ali Imran: 145)

14. BANGUN PAGI

Fatimah (Puteri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W) mengatakan kepadanya, “Puteriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan hati Allah, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari.” 
📙(HR. Al-Baihaqi).

15. SELALU BERADA DALAM KONDISI BERWUDHU

Rasulullah SAW bersabda, “Senantiasalah berada dalam kondisi bersih (dari hadas) niscaya Allah SWT akan memurahkan rezeki.” 
📚(Diriwayatkan dari Sayidina Khalid al-Walid

Baca juga :


╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" 10 HAL YANG AKAN BUKA PINTU RIZKI SETIAP HARI "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


===================================

➖ "Bangunlah pagi hari untuk mencari rizki 
dan kebutuhan-kebutuhanmu.
Sesungguhnya pada pagi hari terdapat 
barokah dan keberuntungan".
📙(HR.Ath-Thobroni&Al-Bazzar)

🍒 MANUSIA pada dasarnya suka kepada kesenangan dan kemewahan. Tapi kadang-kadang kita sudah bekerja siang malam banting tulang peras keringat, tapi hasilnya nol. Sehingga kemudian sering orang berpikir untuk mencari jalan pintas.

🍒 Berikut ini adalah beberapa tips dan nasehat dari para ‘alim agar dipermudah rezekinya:

1️⃣. Bertawakal dan hanya berharap kepada Allah

Dengan tawakal, maka seseorang akan dikaruniai rasa kaya oleh Allah SWT. Meski mungkin tidak berlebih, tapi ada perasaan kaya dalam hati. Firman-Nya:

➖ “Barang siapa bertawakal kepada Allah (SWT), niscaya Allah (SWT) mencukupkan (kebutuhannya).” 📖(At-Thalaq: 3)

🍒Nabi s.a.w. bersabda:
➖“Seandainya kamu bertawakal kepada Allah (SWT) dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan sore hari telah kenyang.” 📙(Riwayat Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al -Hakim dari Umar bin al-Khattab ra).

2️⃣. Memperbanyak Istighfar

Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah (SWT), yang menjadi sebab Allah (SWT) berbelas kasih pada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba.

Sabda Nabi saw: 
➖ “Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah (SWT) akan menghapus segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” 
📙 (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al -Hakim dari Abdullah bin Abbas ra)

3️⃣. Tinggalkan perbuatan dosa

Istighfar tidak laku di sisi Allah (SWT) jika masih buat dosa. Dosa bukan saja membuat hati resah, bahkan bisa menutup pintu rezeki. Sabda Nabi s.a.w. :

➖ “… Dan seorang pria akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.”
📙(Riwayat at-Tirmidzi)

4️⃣. Berzikir dan selalu ingat Allah (SWT)

Banyak ingat Allah (SWT) membuat hati tenang dan kehidupan terasa lapang. Ini rezeki yang hanya Allah (SWT) berikan kepada orang beriman. Firman-Nya:

➖ “(Yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah (SWT). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (SWT) hati menjadi tenteram. “📖(Ar-Ra’d: 28)

5⃣. Berbakti dan mendoakan orang tua

Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Rasulullah s.a.w. berpesan agar siapa yang ingin panjang umur dan ditambahi rezekinya, harus berbakti kepada orangtua dan menyambung tali kekeluargaan. Beliau s.a.w. juga bersabda:

➖ “Siapa berbakti kepada orang tuanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah (SWT) akan memperpanjang umurnya.” 
📙 (Riwayat Abu Ya’ala, at-Thabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)

Mendoakan orang tua juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi saw :

➖ “Bila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya niscaya terputuslah rezeki (Allah (SWT)) darinya.” 
📙 (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

6️⃣. Berbuat baik dan menolong orang yang lemah

Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuk berbakti dan membuat senang orang tua, orang sakit, anak yatim dan fakir miskin, juga istri dan anak-anak yang masih kecil. Sabda Nabi s.a.w. : “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)

7⃣. Tunaikan hajat orang lain

Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah (SWT) melapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri, seperti sabda Nabi saw:
➖ “Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah (SWT) akan menunaikan hajatnya” 📙(HR Muslim)

8️⃣. Perbanyaklah bershalawat

Ada hadis yang menganjurkan bershalawat jika hajat atau cita-cita tidak tercapai. Karena shalawat itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kesulitan serta memperluas rezeki dan menyebabkan terlaksananya semua hajat. Wallahu a’lam.

9️⃣. Banyak berbuat kebaikan Ibnu Abbas berkata:

➖ “Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya pada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Sedangkan kejahatan pula bisa menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya. “

🔟. Bangun pagi lebih awal (Jangan tidur sampai siang)

Menurut Rasulullah saw, Allah SWT membagikan rezekinya pada waktu pagi. Maka memulai aktifitas sesudah sholat subuh berjamaah sangat baik dilakukan. Ada banyak manfaat juga yang bisa didapatkan dari bangun lebih pagi ini dalam kesehatan. Ingat, kesehatan juga adalah rejeki yang tiada terkira.


Baca juga :