Sabtu, 04 Juli 2020

6 WANITA YANG TAK BISA MENCIUM BAU SURGA DAN 4 GOLONGAN WANITA CALON PENGHUNI SURGA

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" 6 WANITA YANG TAK BISA MENCIUM BAU SURGA DAN 4 GOLONGAN WANITA CALON PENGHUNI SURGA "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

۞﷽۞
6 WANITA YANG TAK BISA MENCIUM BAU SURGA
_______________________________________________


💎 Masuk surga adalah dambaan setiap insan. Setiap muslimah pasti menginginkan ridha Allah dan menjadi penghuni surga. Namun, tidak semua orang bisa memasukinya. Bahkan, ada 6 kelompok wanita yang bukan saja tidak bisa masuk surga, bahkan mereka tidak bisa mencium bau surga.

💎 Siapa saja mereka? Mari kita simak hadits-hadits yang menguraikannya:

1️⃣. Wanita yang menyemir rambutnya, khususnya dengan warna hitam

Kita patut waspada. Menyemir rambut di zaman sekarang seakan-akan adalah hal biasa. Ingin terlihat lebih muda, ingin terlihat lebih cantik, tidak sedikit wanita yang kemudian menyemir rambutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

➖“Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” 
📙 (HR. Abu Daud; shahih)


2️⃣. Wanita yang minta cerai tanpa suatu alasan. 

Perceraian dihalalkan dalam Islam, sebagai solusi “terakhir” ketika rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan hanya membawa kesengsaraan bagi suami istri. Namun, dalam kondisi normal, ketika wanita minta cerai tanpa alasan, maka ia diharamkan masuk surga. Bahkan tidak bisa mencium bau surga.

أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلَاقَ مِنْ غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ

➖ “Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya.” 
📙(HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)


3️⃣. Wanita yang mengaku keturunan orang lain. 

Nasab merupakan salah satu hal yang dijaga oleh agama. Seorang wanita yang mengaku-aku sebagai anak orang lain yang bukan ayahnya, ia dijauhkan dari surga dan mendapat ancaman tidak dapat mencium bau surga. Islam juga melarang seseorang dinisbatkan (bin atau binti) kepada orang tua angkatnya.

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

➖ “Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” 
📙(HR. Ahmad; shahih)


4️⃣. Wanita yang sombong

Sombong adalah pakaian Allah. Hanya Allah yang berhak sombong karena Dialah pemilik dan penguasa segalanya. Adapun manusia yang sombong, ia tidak dapat masuk surga dan tidak dapat mencium bau surga. Bahkan, meskipun kesombongannya kecil, seberat biji sawi.

سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَفِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ تَحِلُّ لَهُ الْجَنَّةُ أَنْ يَرِيحَ رِيحَهَا وَلَا يَرَاهَا فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُقَالُ لَهُ أَبُو رَيْحَانَةَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّ الْجَمَالَ وَأَشْتَهِيهِ حَتَّى إِنِّي لَأُحِبُّهُ فِي عَلَاقَةِ سَوْطِي وَفِي شِرَاكِ نَعْلِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ ذَاكَ الْكِبْرُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ بِعَيْنَيْهِ

➖Dari Uqbah bin Amir, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu tidaklah termasuk Al Kibr (sombong), sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi Al Kibr itu adalah siapa yang bodoh terhadap kebenaran kemudian meremehkan manusia dengan kedua matanya.” 
📙(HR. Ahmad)


💎 Syaikh Nasiruddin Al Albani berpendapat hadits di atas dhaif. Namun demikian, ada hadits lain yang disepakati keshahihannya oleh para ulama yang menunjukkan bahwa kesombongan, sekecil apapun, membuat pelakunya tidak masuk surga.

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

➖ “Tidak masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan, meskipun seberat biji sawi” 
📙(HR. Muslim)


6️⃣. Wanita yang menuntut ilmu akhirat untuk tujuan duniawi. 

Mempelajari ilmu agama, ilmu syariat, ilmu akhirat, adalah aktifitas mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan diperintahkan. Namun, jika ilmu agama dicari untuk tujuan duniawi, maka ancamannya sungguh mengerikan. Tidak bisa mendapatkan bau surga.

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَا

➖ “Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.” 
📙(HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)


7️⃣. Wanita yang berpakaian tapi telanjang 

Kelompok wanita ini tidak dijumpai Rasulullah di zamannya. Mereka berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang. Para ulama menjelaskan, mereka berpakaian tetapi tipis, bahkan mendekati tembus pandang. Mereka berpakaian tetapi pakaiannya ketat sehingga membentuk lekuk-luku tubuh dan menggoda kaum laki-laki. Kelompok ini juga mendapatkan ancaman tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bagu surga.

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

➖ “Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” 
📙(HR. Muslim)



💎 Demikian 6 wanita yang tak bisa mencium bau surga. Semoga kita semua dihindarkan Allah dari golongan tersebut, dan dikelompokkan pada golongan ahli surga.

ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ

Baca juga :


۞﷽۞
4 GOLONGAN WANITA CALON PENGHUNI SURGA
_______________________________________________


Dan berikut ini adalah 4 golongan wanita calon penghuni Surga :

1️⃣. Wanita yang menjaga diri dari perbuatan haram dan berbakti kepada Allah dan suaminya.

2️⃣. Wanita yang banyak keturunannya..
penyabar serta menerima dengan senang hati dalam segala keadaan hidup bersama suaminya.

3️⃣. Wanita yang bersifat pemalu.
Jika suaminya pergi maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya.
Jika suaminya datang maka ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak
kepadanya..

4️⃣. Wanita yang apabila ditinggal mati suaminya..mengekang diri untuk tidak menikah karena takut anak-anaknya akan terlantar.

💎 Pasangan suami isteri yang saleh adalah pasangan yang senantiasa melestarikan amalan ahli surga..
Sebagaimana keberhasilan Rasulullah dalam membina rumah tangganya..hingga beliau menyatakan..
➖"Rumahku adalah surgaku".. 
Artinya.. Rumah yang dihuni oleh isteri yang shalehah adalah yang mampu menciptakan bayang-bayang kenikmatan surgawi...

💎 Salah satu ciri wanita yang mampu menciptakan bayang-bayang kenikmatan
surgawi adalah wanita yang memiliki rasa malu.
Malu bergaul dengan sembarang orang..
Malu mengumbar aib suami..
Malu melakukan maksiat..dan terpenting..
Malu melakukan sesuatu yang tidak diridhai Allah ataupun suaminya..


Semoga kita semua termasuk golongan calon penghuni syurga.

ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ


Baca juga :

Jumat, 03 Juli 2020

19 NAMA LAIN HARI KIAMAT


۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
   " 19 NAMA LAIN HARI KIAMAT " 
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


♨️ Di antara akidah dasar dari seorang muslim adalah mengimani adanya hari berbangkit, yaitu hari kiamat. 
Hal ini merupakan salah satu bentuk tauhid rububiyah. 
Karena kafir Quraisy juga memiliki cacat dalam hal tauhid rububiyah, yaitu mereka mengingkari akan datangnya hari kiamat. 

♨️ Allah Ta’ala berfirman:

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن لَّن يُبْعَثُوا

➖“Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan.” 
📖 (QS. At-Taghabun: 7).

♨️ Namun yang jadi pokok pembahasan kali ini bukanlah masalah di atas, tapi kita akan bahas mengenai 19 nama lain dari hari berbangkit berdasarkan dalil dari Al-Quran .

♨️ Berikut nama-nama lain dari hari Kiamat tersebut :

▶ 1. As-Sa’ah

إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ

➖ “Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” 
📖 (QS. Ghafir: 59)


▶ 2. Yaumul Ba’ats (hari berbangkit)

لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ فَهَذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلَكِنَّكُمْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

➖ “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu tidak mengetahuinya.” 
📖 (QS. Ar-Rum: 56).


▶ 3. Yaumud Din (hari pembalasan)

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

➖ “Yang menguasai di Hari Pembalasan.” 
📖 (QS. Al-Fatihah: 4).


▶ 4. Yaumul Hasrah (hari penyesalan)

وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الأمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ

➖ “Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan tidak beriman.” 
📖 (QS. Maryam: 39).


▶ 5. Ad Darul Akhirah (negeri akhirat)

وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

➖ “Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” 
📖 (QS. Al-Ankabut: 64)


▶ 6. Yaumut Tanad (hari saling memanggil)

وَيَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِ

➖ “Wahai kaumku, ‘Sesungguhnya aku takut kepada kalian pada hari saling memanggil’”. 
📖(QS. Ghafir: 32).


▶ 7. Darul Qarar (tempat kembali)

يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ

➖ “Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan sementara. Dan sesungguhya akhirat itu adalah negeri tempat kembali”. 
📖(QS. Ghafir: 39).


▶ 8. Yaumul Fashl (hari pemisahan )

هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ

➖ “Inilah hari pemisahan yang dahulu kamu dustakan.” 
📖 (QS. Ash Shaffat: 21)


▶ 9. Yaumul Jama’ (hari berkumpul )

وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ

➖ “Dan memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul yang tidak ada keraguan padanya.” 
📖 (QS. Asy-Syura: 7)


▶ 10. Yaumul Hisab (hari perhitungan)

هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ

➖ “Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.” 
📖 (QS. Shad: 53)

Baca juga :


▶ 11. Yaumul Wa’id (hari yang dijanjikan)

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ

➖ “Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan.” 
📖 (QS. Qaf: 20)


▶ 12. Yaumul Khulud (Kekal)

ادْخُلُوهَا بِسَلامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ

➖ “Masukilah ke (dalam surga) dengan keselamatan. Itulah hari yang kekal.” 
📖 (QS. Qaf: 34)


▶ 13. Yaumul Khuruj (hari dikeluarkan dari kubur)
يَوْمَ يَسْمَعُونَ الصَّيْحَةَ بِالْحَقِّ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُرُوجِ

➖ “Pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar (dari kubur).” 
📖 (QS. Qaf: 42)


▶ 14. Al-Waqi’ah

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ

➖ “Apabila terjadi hari Kiamat.” 
📖 (QS. Al-Waqi’ah: 1)


▶ 15. Al Haqqah (yang pasti)

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ

➖ “Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” 
📖 (QS. Al-Haqqah: 3)


▶ 16. Ath Thammatul Kubra (bencana besar)

فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى

➖ “Maka apabila bencana yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” 
📖 (QS. An-Nazi’at: 34)


▶ 17. Ash-Shakhkhah (teriakan)

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ

➖ “Maka apabila datang suara yang memekakkan (telinga).” 
📖 (QS. Abasa: 33)


▶ 18. Al-Azifah (suatu yang dekat)

أَزِفَتِ الآزِفَةُ

➖ “Yang dekat (hari Kiamat) telah makin mendekat.” 
📖 (QS. AN-Najm: 57)


▶ 19. Al-Qari’ah (ketukan keras)

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ

➖ “Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?” 
📖 (QS. Al-Qari’ah: 3)


♨️ Demikianlah nama lain dari hari kiamat, sebagai tambahan ilmu pengetahuan kita tentang adanya hari berbangkit. 


Baca juga :

Kamis, 02 Juli 2020

AMPUHNYA DOA SAPU JAGAD

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
          " AMPUHNYA DOA SAPU JAGAD "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


🌏Diantara doa yang Allah Ta’ala ajarkan dalam Al Qur’an adalah doa:

        رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
            
➖“Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” 
📖(QS. Al-Baqarah : 201).

🌏Kata Rabb merupakan seruan/panggilan yang mengandung pengakuan dari hamba terhadap rububiyah Allah karena Dia-lah semata yang memelihara segala urusan hamba-Nya.

🌏Dia-lah yang memperbaiki seluruh perkara dunia dan akhirat mereka, Dia-lah semata yang memberikan taufik, yang mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.

🌏Ucapan ini menunjukkan betapa butuhnya hamba kepada Allah, mereka tidaklah mampu mengurus diri mereka tanpa adanya bantuan dari Allah, tidak ada yang mampu menolong dan memperbaiki segala urusan mereka kecuali Allah.

🌏Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,
➖"Doa yang lebih sering diucapkan Rasulullah shallallahu wa 'alaihi wa sallam adalah Allahumma aatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaban naar (Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari adzab Neraka)." 
📙 (HR. Bukhari dan Muslim )

🌏Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, 
➖ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai doa-doa yang singkat padat, dan meninggalkan selain itu.” 
📙(HR. Abu Daud )

🌏Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diberi keistimewaan dengan jawami’ul kalim, yaitu diberikan kalimat-kalimat yang ringkas ketika diucap namun mengandung banyak makna dalam hukum dan ilmu.

🌏Kalimat yang paling baik adalah kalimat yang sedikit (ringkas), namun syarat makna. Oleh karena itu, sangat dianjurkan seseorang menggapai maksud dari pembicaraan dengan kalimat yang mudah, namun sarat makna.

🌏Beberapa pelajaran dalam hadits tersebut maka sangat dianjurkan untuk merutinkan do’a ini karena lafadznya begitu ringkas, namun mengandung permintaan kebaikan dunia dan akhirat.

🌏Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a ini karena do’anya sungguh penuh makna yaitu mencakup tiga hal:

[1] meminta kenikmatan di dunia, 
[2] meminta kenikmatan di akhirat, serta 
[3] agar terbebas dari api neraka.

🌏Permintaan kebaikan di dunia yang dimaksudkan dalam do'a ini mencakup nikmat sehat, rumah yang lapang, istri yang penuh dengan kebaikan, rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal sholih, kendaraan yang menyenangkan, dan sebagainya.

🌏Adapun kebaikan di akhirat yang diminta dalam do’a ini tentu saja lebih tinggi dari kebaikan di dunia yaitu dimasukkannya ke dalam surga, dibebaskan dari rasa khawatir (takut) dan diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat.

🌏Adapun permintaan diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita dibebaskan dari berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan dijauhkan dari berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk untuk meninggalkan hal-hal syubhat (yang masih samar/abu-abu) dan hal-hal yang haram.

🌏Begitu luar biasa dan ampuhnya do'a sapu jagad ini, begitu ringkas, namun makna yang dikandung begitu mendalam. Itulah do’a yang seharusnya bisa kita rutinkan.

🌏Terdapat 7 Tanda Diterimanya Do'a "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar"
yaitu :

1. Senantiasa Bersyukur Atas Nikmat dan 
     Karunia Dari Alloh Subhanahu wa Ta'ala.

2. Istiqomah Dalam menjalanan Ibadah 
    (Wajib maupun Sunnah).

3. Dikaruniai Keluarga Yang Solihah, 
    Sakinah Mawaddah wa Rohmah (Istri 
    yang Solihah, Putra/Putri yang Soleh/
    Solihah, serta keluarga yang Baik).

4. Dikumpulkan Dengan Masyarakat/
     Lingkungan Yang Sholeh.

5. Dikaruniai Rizki Yang Halal dan Barokah.

6. Senantiasa Gemar/Semangat Mencari 
     Ilmu-Ilmu Agama Untuk meningkatkan 
     Ibadah Kepada Allah.

7. Sabar Dalam Menjalani Kehidupan 
    (Sabar Menjalankan PerintahNya dan 
    Menjauhi LaranganNya, Sabar Dalam 
    Mencari KaruniaNya, Sabar Dalam 
    Menjalani UjianNya, Sabar Dalam 
    Musibah) disertai dengan keikhlasan 
    semata-mata mengharap Ridho Alloh 
    Subhanahu wa Ta'ala



Semoga bermanfaat
Barakallaahu fiikum


Baca juga :

Rabu, 01 Juli 2020

DOSA YG LEBIH BESAR DARIPADA 1000x ZINA

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
DOSA YG LEBIH BESAR DARIPADA 1000x ZINA 
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

🥀Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah merusak hidupnya karna zina. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.

🥀Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam
➖ “Silakan masuk”. 
Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata,
➖ “Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.” 
➖“Apakah dosamu ?” tanya Nabi Musa as terkejut. 
➖“Saya takut mengatakannya. ” jawab wanita cantik. 
➖“Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa. 

🥀Maka perempuan itupun terpatah bercerita, “Saya ……telah berzina.”Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.
Perempuan itu meneruskan, 
➖ “Dari perzinaan itu saya pun……lantas hamil, Setelah anak itu lahir, langsung saya…….. cekik lehernya sampai……tewas”, ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musa berapi-api matanya. 
Dengan muka berang ia menghardik,” ➖Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!”…teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

🥀Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. 
Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. 
Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya??? 
Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. 

🥀Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, 
➖ “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya? ” 
Nabi Musa pun terperanjat. 
➖“Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?” 

🥀Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.
➖“Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?” tanyanya, 
➖ ” Ada!” jawab Jibril dengan tegas. 
➖“Dosa apakah itu?” tanya Musa kian penasaran. 
➖“Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina”. 

🥀Sambil terkaget Mendengar penjelasan ini, Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

🥀Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. 
Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.


Baca juga :


🥀Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, 
➖ ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” 
📚(Ash Sholah, hal. 7)

🥀Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat, sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa, dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat fardhu dengan istiqomah.

=========================================

Baca juga :

Selasa, 30 Juni 2020

SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG RUGI DUNIA AKHIRAT........???

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG RUGI DUNIA AKHIRAT........??? "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

Al-Qohthôni rohimahullôh mengatakan:

الدِّيْنُ رَأْسُ المَالِ فَاسْتَمْسِكْ بِهِ ... فَضَيَاعُهُ مِنْ أَعْظَمِ الخُسْرَانِ

➖ “Agama adalah inti daripada harta, maka pegang teguhlah dia ... menyia-nyiakan agama adalah sebesar-besarnya kerugian.” 
📚[Lihat “Nûniyyah Al-Qohthôni (no.407)]

1️⃣. Orang yang berbuat kesyirikan. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَلَقَدۡ أُوحِيَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَئِنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٦٥

➖ “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Allôh), niscaya akan terhapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. Az-Zumar:65]

2️⃣. Orang yang mentaati Syaithôn. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَن يَتَّخِذِ ٱلشَّيۡطَٰنَ وَلِيّٗا مِّن دُونِ ٱللَّهِ فَقَدۡ خَسِرَ خُسۡرَانٗا مُّبِينٗا ١١٩ 

➖ “Barangsiapa yang menjadikan syaithôn menjadi pelindung selain Allôh, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang sangat nyata.” 
📖 [QS. An-Nisa’:119]

3️⃣. Orang yang sesat dari jalan kebenaran. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

مَن يَهۡدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلۡمُهۡتَدِيۖ وَمَن يُضۡلِلۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ١٧٨ 

➖ “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allôh, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allôh, maka merekalah orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. Al-A’rôf:178]

4️⃣. Menikmati dunia sampai lupa akhirat. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

كَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ كَانُوٓاْ أَشَدَّ مِنكُمۡ قُوَّةٗ وَأَكۡثَرَ أَمۡوَٰلٗا وَأَوۡلَٰدٗا فَٱسۡتَمۡتَعُواْ بِخَلَٰقِهِمۡ فَٱسۡتَمۡتَعۡتُم بِخَلَٰقِكُمۡ كَمَا ٱسۡتَمۡتَعَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُم بِخَلَٰقِهِمۡ وَخُضۡتُمۡ كَٱلَّذِي خَاضُوٓاْۚ أُوْلَٰٓئِكَ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ٦٩ 

➖ “(keadaan kamu hai orang-orang munafik dan musyrikin) adalah seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu telah menikmati bagian kamu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. At-Taubah:69]

5️⃣. Orang yang memiliki timbangan yang ringan di akhirat. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَنۡ خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ فِي جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ ١٠٣ 

➖ “Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.” 
📖 [QS. Al-Mu’minun:102]

6️⃣. Mengikuti arahan teman dekat yang jelek. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

۞وَقَيَّضۡنَا لَهُمۡ قُرَنَآءَ فَزَيَّنُواْ لَهُم مَّا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَحَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِيٓ أُمَمٖ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ خَٰسِرِينَ ٢٥ 

➖ “Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. Fushilat:25]

7️⃣. Orang yang mentaati orang kafir. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تُطِيعُواْ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَرُدُّوكُمۡ عَلَىٰٓ أَعۡقَٰبِكُمۡ فَتَنقَلِبُواْ خَٰسِرِينَ ١٤٩ 

➖ “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.” 
📖 [QS. Ali Imrôn:149]

8️⃣. Orang yang tersibukkan dengan anak dan harta dari mengerjakan dari kewajiban dan melalaikan dzikir kepada Allôh. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُلۡهِكُمۡ أَمۡوَٰلُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ٩ 

➖ “Wahai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allôh. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. Al-Munafiqun:9]

9️⃣. Orang yang tidak punya pendirian kuat dalam agama. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعۡبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرۡفٖۖ فَإِنۡ أَصَابَهُۥ خَيۡرٌ ٱطۡمَأَنَّ بِهِۦۖ وَإِنۡ أَصَابَتۡهُ فِتۡنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةَۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ ١١ 

➖ “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allôh dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” 
📖 [QS. Al-Hajj:11]

🔟. Orang yang bermaksiat kepada Allôh. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٢٣ 

➖ Keduanya (yaitu Adam dan Hawa) berkata: “Ya Robb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. Al-A’rof:23]

قَالَ نُوحٞ رَّبِّ إِنَّهُمۡ عَصَوۡنِي وَٱتَّبَعُواْ مَن لَّمۡ يَزِدۡهُ مَالُهُۥ وَوَلَدُهُۥٓ إِلَّا خَسَارٗا ٢١ 

➖ Nuh berkata: “Ya Robbku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka.” 
📖 [QS. Nuh:21]

1️⃣1️⃣. Orang yang merasa aman dari makar Allôh. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

أَفَأَمِنُواْ مَكۡرَ ٱللَّهِۚ فَلَا يَأۡمَنُ مَكۡرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ٩٩ 

➖ “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allôh (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allôh kecuali orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. Al-A’rof:99]

1️⃣2️⃣. Orang yang berbuat dzolim. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا ٨٢ 

➖ “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zholim selain kerugian.” 
📖 [QS. Al-Isro:82]

1️⃣3️⃣. Mengkufuri Al-Qur’an. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ يَتۡلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦٓ أُوْلَٰٓئِكَ يُؤۡمِنُونَ بِهِۦۗ وَمَن يَكۡفُرۡ بِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ١٢١ 

➖ “Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” 
📖 [QS. Al-Baqoroh:121]

1️⃣4️⃣. Mengkufuri ayat-ayat Allôh yang syar’iyyah maupun kauniyyah. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بَِٔاmيَٰتِ ٱللَّهِ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ٦٣ 

➖ “Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allôh, mereka itulah orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. Az-Zumar:63]

Baca juga :


1️⃣5️⃣. Orang yang tidak beriman. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلۡإِيمَٰنِ فَقَدۡ حَبِطَ عَمَلُهُۥ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٥ 

➖ “Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi.” 
📖 [QS. Al-Maidah:5]

1️⃣6️⃣. Membela kebathilan. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡبَٰطِلِ وَكَفَرُواْ بِٱللَّهِ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ٥٢ 

➖ Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allôh, mereka itulah orang-orang yang merugi.” 
📖 [QS. Al-‘Ankabut:52]

1️⃣7️⃣. Membunuh jiwa tanpa hak. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ قَتَلُوٓاْ أَوۡلَٰدَهُمۡ سَفَهَۢا بِغَيۡرِ عِلۡمٖ وَحَرَّمُواْ مَا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ٱفۡتِرَآءً عَلَى ٱللَّهِۚ قَدۡ ضَلُّواْ وَمَا كَانُواْ مُهۡتَدِينَ ١٤٠ 

➖ “Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allôh telah rezeki-kan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allôh. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” 
📖 [QS. Al-An’am:140]

1️⃣8️⃣. Orang yang memutus silaturahmi dan membuat kerusakan di atas muka bumi. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

ٱلَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهۡدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعۡدِ مِيثَٰقِهِۦ وَيَقۡطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفۡسِدُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ٢٧ 

➖ “(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allôh sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allôh (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” 
📖 [QS. Al-Baqoroh:27]

1️⃣9️⃣. Orang yang mencintai kehidupan dunia daripada akhirat. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ ٱسۡتَحَبُّواْ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا عَلَى ٱلۡأٓخِرَةِ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَٰفِرِينَ ١٠٧ 

➖ “Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allôh tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.”

أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ طَبَعَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ وَسَمۡعِهِمۡ وَأَبۡصَٰرِهِمۡۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡغَٰفِلُونَ ١٠٨ 

➖ “Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allôh, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.”

لَا جَرَمَ أَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ١٠٩ 

➖ “Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi.” 
📖 [qs. An-Nahl:107-109]

2️⃣0️⃣. Orang yang beragama selain agama Islam. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٨٥ 

➖ “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” 
📖 [QS. Ali Imron:85]

2️⃣1️⃣. Orang yang berbuat bid’ah dalam agama. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

قُلۡ هَلۡ نُنَبِّئُكُم بِٱلۡأَخۡسَرِينَ أَعۡمَٰلًا ١٠٣ 

➖ Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”

ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُونَ أَنَّهُمۡ يُحۡسِنُونَ صُنۡعًا ١٠٤ 

➖ “Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” 
📖 [QS. Al-Kahfi:103-104]

‘Ali bin Abi Thôlib rodhiyaAllôhu ‘anhu mengatakan:

هُمْ أَهْلُ حَرُورَاءَ

➖ “Mereka adalah orang-orang Harûrô’ (Khowarij).” [Lihat “Tafsir Al-Baghowi” 
📖 (QS. Al-Kahfi:104)]

2️⃣2️⃣. Mendustakan pertemuan dengan Allôh. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِلِقَآءِ ٱللَّهِ وَمَا كَانُواْ مُهۡتَدِينَ ٤٥ 

➖ “Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allôh dan mereka tidak mendapat petunjuk.” 
📖[QS. Yunus:45]

2️⃣3️⃣. Berburuk sangka kepada Allôh. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

وَذَٰلِكُمۡ ظَنُّكُمُ ٱلَّذِي ظَنَنتُم بِرَبِّكُمۡ أَرۡدَىٰكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم مِّنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٢٣ 

➖ “Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Robbmu, Dia telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” 
📖[QS. Fushilat:23]

2️⃣4️⃣. Orang yang terkena adzab di dunia. Allôh Azza wa Jalla berfirman:

أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ حَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِيٓ أُمَمٖ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ خَٰسِرِينَ ١٨ 

➖ “Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.”
📖 [QS. Al-Ahqof:18]

2️⃣5️⃣. Orang yang menyia-nyiakan sholat fardhu.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُحَاسَبُ بِصَلَاتِهِ، فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ»

➖ Dari Abu Huroiroh rodhiyaAllôhu ‘anhu bahwasanya Rosulullôh shollallôhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Awal pertama kali yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Apabila bagus sholatnya; maka ia telah beruntung dan selamat. Dan apabila rusak sholatnya; maka ia telah celaka dan rugi.” 
📙[HR. At-Tirmidzi (no.413)]

2️⃣6️⃣. Bakhil. 
Abû ‘Ali Al-Jurjâni mengatakan tentang kalimat al-bukhl (البُخْلُ) :

«هُوَ عَلَى ثَلَاثَةِ أَحْرُفٍ الْبَاءُ وَهُوَ الْبَلَاءُ، وَالْخَاءُ وَهُوَ الْخُسْرَانُ، وَاللَّامُ وَهُوَ اللَّوْمُ، فَالْبَخِيلُ بَلَاءٌ عَلَى نَفْسِهِ وَخَاسِرٌ فِي سَعْيِهِ وَمَلُومٌ فِي بُخْلِهِ»

➖ “Hal itu terdiri dari 3 huruf: huruf ba’ menunjukkan balâ’ (musibah), huruf kho’ menunjukkan khusrôn (kerugian) dan huruf lâm menunjukkan laum (celaan). Maka orang yang bakhil itu adalah musibah bagi dirinya sendiri, orang rugi dalam perbuatannya, dan tercela pada kebakhilannya.”
📚 [Lihat “Hilyatul Auliya” (10/350)]

2️⃣7️⃣. Ujub (bangga) dengan dirinya sendiri.
Hasan Al-Bashri rohimahullôh mengatakan:

لَوْ كَانَ كَلَامُ بَنِي آدَمَ كُلُّهُ صِدْقًا، وَعَمَلُهُ كُلُّهُ حَسَنًا، يُوشِكُ أَنْ يَخْسَرَ قَالَ: وَكَيْفَ يَخْسَرُ؟، قَالَ: يُعْجَبُ بِنَفْسِهِ.

➖ “Kalau seandainya ucapannya Bani Adam itu semuanya adalah jujur, dan seluruh amalannya baik; maka hampir-hampir ia akan rugi.” ada bertanya: “Bagaimana bisa rugi?” beliau menjawab: “Dengan bangga terhadap dirinya sendiri.”
📚 [Lihat “Al-Baihaqi” dalam “Syau’bul Iman” (no.6870)]

Semoga bermanfaat 
Barakallaahu fiikum


Baca juga :

Senin, 29 Juni 2020

KETIKA IBLIS BERTAMU KEPADA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASSALAAM

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
" KETIKA IBLIS BERTAMU KEPADA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASSALAAM "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊




بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


🌀Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis agar menghadap Baginda Rasul saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disuka maupun yang dibencinya. Hal ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan dan perisai umat manusia.

🌀Kemudian Malaikat itupun mendatangi Iblis dan berkata : 
➖ “Hai Iblis! Engkau diperintah Allah untuk menghadap Rasulullah saw. Bukalah semua rahasiamu dan jawablah setiap pertanyaan Rasulullah dengan jujur. Jika engkau berdusta walau satu perkataanpun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat pedih”.

🌀Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan, maka segera ia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai orang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai yang panjangnya seperti ekor lembu.

🌀Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali salam, Rasulullah saw tidak juga menjawabnya, maka Iblis berkata : 
➖ “Ya Rasullullah! Mengapa engkau tidak menjawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” 

Maka jawab Nabi dengan marah : 
➖ “Hai musuh Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Jangan kau coba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam as sehingga beliau keluar dari syurga, kau hasut Qabil sehingga ia tega membunuh Habil yang masih saudaranya sendiri, ketika sedang sujud dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub as dengan asap beracun sehingga beliau sengsara untuk beberapa lama, kisah Nabi Daud as dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

➖Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wa jalla, tapi aku diharamkan Allah menjawab salammu. Aku mengenalmu dengan baik wahai Iblis, Raja segala Iblis. Apa tujuanmu menemuiku?”.

Jawab Iblis :
➖ “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Engkau dapat mengenaliku karena engkau adalah Khatamul Anbiya. Aku datang atas perintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam as hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, aku tidak berani menyembunyikannya”.

🌀Kemudian Iblispun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata : 
➖ “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatahpun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu”.

Baca juga :

🌀Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabipun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah kesempatanku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar seluruh sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1) :

➖“Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.

Kemudian Nabipun memandang muka Iblis dan Iblispun gemetar karena ketakutan. Sambung Iblis : “Ya Khatamul Anbiya! Aku dapat merubah diriku seperti manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suarapun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.

Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”.

Pertanyaan Nabi (2) :

➖“Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”

Jawab Iblis : “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, berbuai dengan makanan dan minuman, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda, emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan yang haram.

Demikian juga ketika pesta di mana lelaki dan perempuan bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang besar supaya mereka lupa peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila terminum arak itu, maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga perbuatan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka sadar akan kesalahan mereka lalu hendak bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu supaya mereka membatalkannya. Semakin keras aku goda supaya mereka berbuat maksiat dan mengambil isteri orang. Jika hatinya terkena godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri, sombong dan melengahkan amalnya. Jika lidahnya yang tergoda, maka mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat”.

Pertanyaan Nabi (3) :

➖“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambah laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?

Jawab Iblis : “Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku tinggal di dunia ini beribadah bersama para Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan manusia yang pertama (Nabi Adam as) dan seluruh Malaikat diperintah supaya memberi hormat sujud kepada lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itupun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga hari kiamat kelak.

Sebelum engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan balasan pahala serta syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia dan memberitahu manusia yang lain tentang apa yang sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak diijinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku memaksa untuk naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu, maka semakin beratlah pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut manusia”.

Pertanyaan Nabi (4) :

➖Rasullullah bertanya “Hai Iblis! Apa yang pertama kali kau tipu dari manusia?”

Jawab Iblis : “Pertama kali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir dan juga dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku”.

Pertanyaan Nabi (5) :

➖“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Sungguh penderitaan yang sangat besar. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda manusia pada setiap anggota badannya.

Beberapa iblis datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, lupa bilangan raka’atnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya, matanya senantiasa melirik ke kanan dan ke kiri, telinganya senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi yang lain.

Beberapa iblis yang lain duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya tidak kuat sujud berlama-lama, penat waktu duduk tahiyat dan dalam hatinya selalu merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, itu semua membuat berkurangnya pahala. Jika para iblis tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat”.

Pertanyaan Nabi (6) :

➖“Jika umatku membaca Al-Qur’an karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Jika mereka membaca Al-Qur’an karena Allah, maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku lari dan menjauh darinya”.

Pertanyaan Nabi (7) :

➖“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”

Jawab Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”.

Pertanyaan Nabi (8) :

➖“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”

Jawab Iblis : “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya buatku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemudian orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasanya”.

Pertanyaan Nabi (9) :

➖“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”

Jawab Iblis : “Seluruh sahabatmu termasuk musuh besarku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satupun tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata : “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk”.

Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Lagipula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina Aisyah yang juga banyak menghafal Hadits-haditsmu.

Adapun Sayyidina Umar bin Khatab, aku tidak berani memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah seluruh tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan : “Jikalau ada Nabi sesudah aku, maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.

Sayyidina Usman bin Affan, aku tidak bisa bertemu karena lidahnya senantiasa membaca Al-Qur’an. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak 2 (dua) kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang menghampiri dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan : “Barangsiapa menulis Bismillaahirrahmaanirrahiim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid”.

Sayyidina Ali bin Abi Thalibpun aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadah dan beliau adalah golongan orang pertama yang memeluk agama Islam serta tidak pernah menundukkan kepalanya kepada berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu” dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata : “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Lagipula dia menjadi menantumu, aku semakin ngeri kepadanya”.

Pertanyaan Nabi (10) :

➖“Bagaimana tipu dayamu kepada umatku?”

Jawab Iblis : “Umatmu itu ada 3 (tiga) macam. Yang pertama, seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril as : “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”. Yang kedua, umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga, umatmu seperti Fir’aun, terlampau tamak dengan harta dunia dan dihilangkan amal akhirat, maka akupun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku ajak kemana saja mengikuti kemauanku. Jadi dia selalu bimbang kepada dunia dan tidak mau menuntut ilmu, tidak pernah beramal saleh, tidak mau mengeluarkan zakat dan malas beribadah.

Lalu aku goda agar manusia minta kekayaan lebih dulu dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka aku rayu supaya lupa beramal, tidak membayar zakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia selalu bimbang akan hartanya dan berangan-angan hendak merebut kemewahan dunia, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk kemaksiatan”.

Pertanyaan Nabi (11) :

➖“Siapa yang serupa denganmu?”

Jawab Iblis : “Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang yang belajar agama Islam”.

Pertanyaan Nabi (12) :

➖“Siapa yang membuat mukamu bercahaya?”

Jawab Iblis : “Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu dan suka ingkar janji”.

Pertanyaan Nabi (13) :

➖“Apa yang kau rahasiakan dari umatku?”

Jawab Iblis : “Jika seorang Muslim buang air besar dan tidak membaca do’a terlebih dahulu, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari”.

Pertanyaan Nabi (14) :

➖“Jika umatku bersatu dengan isterinya, apa yang kau lakukan?”

Jawab Iblis : “Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya dan membaca do’a pelindung syaitan, maka aku lari dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar berbuat maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku santap makanannya lebih dulu daripadanya. Walaupun mereka makan, tidaklah mereka merasa kenyang”.

Pertanyaan Nabi (15) :

➖“Apa yang dapat menolak tipu dayamu?”

Jawab Iblis : “Jika berbuat dosa, maka cepat-cepatlah bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah, segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya”.

Pertanyaan Nabi (16) :

➖“Siapakah orang yang paling engkau sukai?”

Jawab Iblis : “Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”.

Pertanyaan Nabi (17) :

➖“Hai Iblis! Siapakah saudaramu?”

Jawab Iblis : “Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka di waktu Subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat”.

Pertanyaan Nabi (18) :

➖“Apa yang dapat membinasakan dirimu?”

Jawab Iblis : “Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur’an dan sholat tengah malam”.

Pertanyaan Nabi (19) :

➖“Hai Iblis! ?” Apa yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang duduk di dalam masjid dan beri’tikaf di dalamnya”.

Pertanyaan Nabi (20) :

➖“Apa lagi yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda : Syurga itu di bawah tapak kaki ibu”.


📚(Dikutip dari : KH. Abdullah Gymnastiar, Muhasabah Kiat Sukses Introspeksi Diri, Penerbit Difa Press, September 2006)

Baca juga :
 

Minggu, 28 Juni 2020

TETESAN AIR MATA SURGA

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
              " TETESAN AIR MATA SURGA "  
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================


DALIL DARI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH :

➖ Allah berfirman, “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” 
📖 (QS. Al-Isra’:109).

➖ ”Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” 
📖 (QS. At-Taubah: 82).

➖ “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi ni`mat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” 
📖 (QS. Maryam : 58).

➖ “Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.” 
📖 (QS. Ad-Dukhan: 29).

➖ “Dan bahwasanya Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” 
📖 (QS. An-Najm: 43).

➖ “Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis?” 
📖 (QS. An-Najm: 60).

➖ Rasulullah bersabda, “Tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada suatu hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah; …(dan disebutkan diantaranya) seseorang yang berdzikir (ingat) kepada Allah dalam kesendiriannya kemudian air matanya mengalir” 
📙(HR. al-Bukhari, Muslim).

➖ Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk ke dalam api neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu ibu (yang sudah diminum oleh anaknya) kembali ke tempat asalnya (payudaranya-pent).” 
📙(HR.at-Tirmidzi no.2311, sanad hasan)

➖ Sabda Rasulullah , “Barangsiapa yang mengingat Allah kemudian dia menangis sehingga air matanya mengalir jatuh ke bumi niscaya dia tidak akan diazab pada hari kiamat kelak” 
📙(HR. Al-Hakim dan dia berkata sanadnya shahih).

➖ Dari Abu Hurairah , Nabi bersabda, “Semua mata pada hari Kiamat nanti akan menangis kecuali (ada beberapa mata yang tidak menangis), pertama : mata yang dijaga dari hal-hal yang diharamkan Allah, kedua : mata yang digunakan untuk berjaga-jaga (pada malam hari) di jalan Allah, ketiga : mata yang darinya keluar sesuatu (menangis) walau (air mata yang keluar) hanya sekecil kepala seekor lalat karena takut pada Allah” 
📙(HR.Ashbahani).

➖ Dari Ibnu Mas’ud , Nabi bersabda, “Setiap mukmin yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah walau hanya sekecil kepala seekor lalat, lalu air matanya itu membasahi pipinya niscaya Allah haramkan neraka untuk menyentuhnya.” 
📙(HR.Ibnu Majah, al-Baihaqi).

➖ Dari al-Abbas Bin Abdul Muthallib , Nabi bersabda, “Dua jenis mata yang tidak tersentuh api neraka, (pertama) mata yang menangis (ditengah kesendirian) dimalam hari karena takut pada Allah , dan (kedua) mata yang digunakan untuk berjaga-jaga (pada malam hari) di jalan Allah.” 
📙(HR. At-Thabrani).

➖ Dari Uqbah bin Amir , dia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah bagaimana caranya agar selamat? Rasulullah bersabda: ‘Kendalikan lisanmu, hendaknya rumahmu membuatmu merasa nyaman (untuk beribadah), dan menangislah karena dosa-dosamu.” 
📙(HR: At-Tirmidzi).

➖ Dari Zaid Bin Arqom , dia berkata, “Seseorang bertanya kepada Rasulullah , “Ya Rasulullah dengan apa aku membentengi diri dari api neraka? Rasulullah menjawab, “Dengan air matamu, karena mata yang menangis karena takut pada Allah niscaya neraka tidak akan menyentuhnya selama-lamanya” 
📙( HR. Ibnu Abi Dunya dan Ashbahany ).

➖ Dari Abu Hurairah , Nabi bersabda, “Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa itu mematikan hati.” 
📙(HR: Al-Bukhari di Adabul Mufrad, dan Ibnu Majah dengan sanad jayyid).

Baca juga :

AIR MATA RASULULLAH :

–➖ Diriwayatkan dari Abdullah bin Syukhair dia berkata, “Aku mendatangi Rasulullah yang sedang shalat, dan (aku mendengar) dari rongga dadanya ada gemuruh seperti gemuruh air mendidih dari periuk yang ada di atas tungku berapi, (disebabkan) karena tangisan beliau” 
📙(HR.Abu Daud dan at-Tirmidzi).

➖ Anas bin Malik menceritakan, suatu ketika sampai berita kepada Rasulullah tentang sahabat-sahabatnya. Rasulullah lalu berkata, “Aku ditawarkan Surga dan Neraka, namun aku tidak pernah melihat perihal kebaikan dan keburukan seperti yang kulihat hari ini. Seandainya kalian semua mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Anas melanjutkan, “Maka tiada hari paling berat yang dialami oleh para sahabat selain dari hari itu. Kepala mereka tertunduk sambil menangis.” 
📙(HR: Muslim, no.2359).

➖ Ubaid bin Umar pernah berkata kepada ‘Aisyah , “Beritahukanlah pada kami perkara yang paling menakjubkan dari yang Anda lihat pada diri Rasulullah .” Ubaid menuturkan bahwa ‘Aisyah diam sejenak lalu berkata, “Pernah pada suatu malam Rasulullah berkata, ‘Wahai ‘Aisyah! Biarkan aku beribadah kepada Rabb-ku malam ini!’ Aku berkata, ‘Demi Allah, ingin sekali aku dekat denganmu dan membuatmu gembira.’ ‘Aisyah berkata lagi, maka Rasulullah bersuci, melakukan shalat dan terus menangis hingga airmatanya membasahi janggutnya. Beliau terus menangis hingga membasahi tanah. Lalu datanglah Bilal mengumandangkan Adzan Subuh. Ketika ia melihat Rasulullah menangis, Bilal berkata, ‘Wahai Rasulullah! Apakah anda menangis, padahal Allah telah mengampuni dosamu yangh telah lalu dan yang akan datang?’ Rasulullah berkata, ‘Tidakkah aku pantas menjadi hamba yang bersyukur?! Telah diturunkan padaku satu ayat, maka celakalah orang yang membacanya tapi tidak mau memikirkannya, ‘Sesungguhnya dalam panciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.’ 
📖(Al-Imran: 190).” (Lihat Ibnu Hibban, 523 dan At-Targhib, 2/372).

➖ Dari Ibnu Mas’ud , bahwa Nabi berkata kepadanya, “Bacakanlah Al-Qur’an untukku.” Ibnu Mas’ud balik bertanya, “Wahai Rasulullah! Akankah aku membacakan Al-Qur’an untukmu, padahal padamulah Al-Qur’an diturunkan.” Rasulullah berkata lagi, “Sesungguhnya aku ingin mendengarnya dari orang lain.” Ibnu Mas’ud membacakan surat An-Nisa’ sampai ayat 41, Nabi berkata, “Cukup sampai di situ!” Ibnu Mas’ud berkata, “Aku lalu menoleh padanya. Tiba-tiba kedua matanya bersimbah airmata.” 
📙(HR:Bukhari dan Muslim).

➖ Dari Ali , “Suatu hari kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah di masjid. Tiba-tiba muncul Mush’ab bin Umair . Tidak ada yang beliau pakai kecuali selimut hitam yang penuh tambalan. Ketika Nabi melihatnya, beliau menangis. Ia membandingkan ketika Mush’ab hidup berkecukupan dahulu dengan kondisinya sekarang. Lalu Rasulullah bersabda, ‘Bagaimana jika diantara kalian pada pagi hari sudah tersedia pakaian, juga di waktu petang lalu diletakkan dihadapannya hidangan lezat. Setelah itu, hidangan diangkat kembali. Lalu kalian tutupi rumah kalian seperti ka’bah yang ditutupi kain?” Para sahabat menjawab, ‘Wahai Rasulullah. Pada saat itu, kami lebih baik dari sekarang sebab bisa beribadah dengan tenang dan tidak sibuk mencari kebutuhan hidup.’ Rasulullah bersabda, ‘Tidak! Kalian saat ini lebih baik daripada saat itu.” 
📙(HR: At-Tirmidzi, 2476).

➖ Dari Abu Hurairah , ketika turun ayat (An-Najm: 59-60), para Ahli Suffah (sahabat-sahabat Nabi yang tinggal di halaman masjid karena miskin dan tidak punya keluarga-pent) menangis hingga airmata mengalir di pipi mereka. Ketika Nabi mendengar isakan meeka, Nabi menangis bersama mereka, maka kamipun ikut menangis bersama Nabi (ket: Abu Hurairah termasuk Ahli Suffah). Lalu Nabi bersabda, “Tidak akan masuk Neraka orang yang menangis karena takut dalam (melakukan) maksiat, seandainya kalian tidak melakukan dosa, niscaya Allah akan datangkan kaum yang melakukannya (dosa-pent) sehingga mereka meminta ampun, lantas Allah mengampuni mereka.” 
📙(HR: Al-Baihaqi 1/489, no. 799 dan kitab Syu’ab al-Iman).

➖ Ibnu Saad berkata, Ibrahim bin Muhammad bin Syarhabil Al-Abdari menceritakan pada kami dari ayahnya, “Mush’ab bin Umair membawa bendera di hari Uhud. Ketika tentara Muslim bertebaran di segala sisi, tinggallah Mush’ab bersama Rasulullah . Lalu datanglah Ibnu Qumai’ah yang berkuda dan menebasnya sehingga memutuskan tangan kanannya. Mush’ab lalu membaca ayat: ‘Muhammad itu tidak lain hanya seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul.” (Al-Imran: 144). Tangan kirinya mengambil bendera itu dan menggantikannya dengan tangan kanannya. Musuhpun terus mendekatinya, lalu menebas tangan kirinya hingga terputus. Tak berhenti sampai disini, dengan kedua lengannya ia memeluk erat bendera dan merapatkannya pada dadanya. Ia terus membaca ayat tersebut. Datanglah musuh yang ketiga lalu melepaskan anak panah yang menembus jantungnya. Ia pun roboh dan jatuh bersama bendera pasukan Islam tersebut. Demikianlah Mush’ab mengulang-ulang ayat tersebut. Usai peperangan, Rasulullah beserta para sahabatnya mengitari medan peperangan untuk mengenali dan mencari para syuhada yang gugur. Ketika sampai pada jasad Mush’ab, bercucuranlah air mata Rasulullah dan para sahabat. Khabbab bin Al-Art berkata, “Kami berhijrah bersama Nabi dengan mengharap ridha Allah dan balasan dari-Nya. Sementara sebagian dari kami telah wafat dan tidak menikmati dunianya. Diantara mereka adalah Mush’ab bin Umair yang gugur pada perang Uhud. Saat itu tidak ada yang dapat dijadikan kain kafan baginya selain baju yang bergaris-garis yang dikenakannya. Jika hendak menutup kepalanya, maka terlihatlah kakinya. Jika hendak menutup kakinya maka terlihatlah kepalanya. Lalu Rasulullah berkata, ‘Jadikanlah kain itu sebagai penutup kepalanya dan tutuplah kakinya dengan tumbuhan adzar (tumbuhan wangi).” Bercucuranlah airmata Rasulullah . Dengan hati sedih, beliau memandangi baju yang dikenakan oleh Mush’ab sebagai kafannya seraya bersabda, ‘Aku telah melihatmu di Makkah dengan segala keindahan pakaian yang engkau kenakan. Tidak ada yang menandingi penampilanmu. Tapi pada hari ini rambutmu tidak teratur dan berkafankan burdah.” 
📚(Al-Ishabah no. 6/98).


AIR MATA SALAFUS SHALIH

➖ Dari Salim bin ‘Ubaid berkata, “Rasulullah pernah mengalami pingsan dalam sakitnya. Setelah beliau sadar, beliau bertanya, ‘Sudah tibakah waktu shalat?’ Orang-orang menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Perintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan! Perintahkan Abu Bakar agar mengimami orang-orang untuk shalat!” Salim berkata, “Kemudian beliau pingsan, kemudian sadar. Beliau bertanya, ‘Sudah tibakah waktu shalat?’ Orang-orang menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Perintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan! Perintahkan pula Abu Bakar agar mengimami orang-orang untuk shalat!” Aisyah pun berkata, ‘Sesungguhnya ayahku seorang pria yang asiif (yaitu mudah bersedih), apabila ia menempati kedudukan itu (yaitu sebagai imam-pent), ia pasti menangis, sehingga tidak bisa (meneruskan shalatnya karena banyak menangis-pent). Bagaimana andaikata anda menyuruh orang lain?” Salim berkata, “Kemudian beliau pingsan, kemudian sadar. Beliau bertanya, ‘Perintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan! Perintahkan pula Abu Bakar agar mengimami orang-orang untuk shalat! Sesungguhnya kalian seperti perempuan-perempuan sahabat Yusuf!” 
📙(HR: Ibnu Majah, An-Nasa’i dan Ath-Thabrani dengan sanad yang shahih).

➖ Dari Ibnu Abbas , bahwa Umar bin Khaththab menceritakan, “Aku mendatangi Rasulullah . Ketika itu ia sedang berada diatas tikar. Akupun duduk dan ternyata beliau hanya memakai kain, tanpa yang lainnya. Ternyata tikar tersebut membekas di punggungnya. Lalu aku melihat segenggam gandum, tumbuhan yang telah disamak (kiriz) di sudut kamar, juga kulit binatang yang tergantung. Akupun meneteskan airmata. Lalu Rasulullah bertanya, ‘Apa yang membuatmu menangis wahai Ibnu Al-Khaththab?” Umar menjawab, ‘Wahai Rasulullah! Bagaimana aku tidak menangis?! Tikar ini telah membekas di punggungmu. Dan lemarimu tidak ada sesuatu apapun didalamnya selain yang aku lihat. Lalu disana para raja dan kaisar bermewah-mewahan dengan buah-buahan dan sungai-sungai. Padahal engkau adalah seorang Nabi utusan Allah dan hamba terbaiknya, tapi hanya ini yang engkau punya?’ Nabi menjawab, ‘Wahai Ibnul Khaththab apakah engkau tidak rela jika kami mendapatkan akhirat sedang mereka mendapatkan dunia?!” 
📙(HR: Ahmad 1/301, dengan sanad shahih).

➖ Dari Anas , Rasulullah berkata kepada Ubay bin Ka’ab, “Sesungguhnya Allah menyuruhku membacakan untuk kalian semua surat Al-Bayyinah.” Lalu Ubay berkata, “Apakah Allah menyebut namaku padamu?” Nabi berkata, “Ya.” Dan Ka’ab pun menangis.” 
📙(HR: Bukhari no. 3809, 4959).

➖ Diriwayatkan bahwa ketika penduduk Yaman datang berkunjung (ke Madinah-pent) pada masa pemerintahan Abu Bakar dan mendengar bacaan Al-Qur’an, seketika mereka menangis. Abu Bakar berkata, “Seperti itulah kami dahulu. Lalu kemudian hati-hati manusia ini menjadi keras.” 
📚(Lihat Kanz Al-Ummal, 2/203).

➖ Anas bin Malik berkata, adalah Rasulullah sedang berkhutbah disamping sebongkah kayu, beliau menyandarkan pada kayu itu. Tatkala jumlah orang mulai banyak, Rasulullah bersabda, buatlah mimbar untukku, mimbar itu mempunyai dua anak tangga.’ Ketika Rasulullah berdiri diatas mimbar untuk berkhutbah, kayu itu merintih rindu kepada Rasulullah.” Anas melanjutkan, “Saya berada di masjid, sedang kayu itu bersuara layaknya suara anak kecil.” Kayu itu terus saja bersuara hingga Rasulullah turun lalu mendekapnya, kemudian kayu itu diam. Mubarak bin Fadhalah berkata berkata, “Apabila Hasan meriwayatkan hadits ini, dia menangis, kemudian berkata, ‘Wahai hamba-hamba Allah, kayu itu merintih karena rindu kepada Rasulullah karena kedudukan beliau disisi Allah, padahal kalian lebih berhak untuk rindu bertemu dengan beliau.” 
📙(HR: Ahmad dan lainnya. Riwayat asal di dalam Ash-Shahihain).

➖ Anas bin Malik berkata, “Abu Bakar berkata kepada Umar setelah wafatnya Rasulullah, ‘Mari kita pergi mengunjungi Ummu Aiman sebagaimana dahulu Rasulullah mengunjunginya.’ Setelah kami bertemu Ummu Aiman, dia menangis. Abu Bakar dan Umar berkata kepadanya, ‘Apa yang membuatmu menangis? Tidakkah kamu mengetahui apa yang ada di sisi Allah lebih baik bagi Rasulullah?’ Ummu Aiman menjawab, ‘Saya menangis bukan karena tidak mengetahui bahwa apa yang ada disisi Allah adalah lebih baik bagi Rasulullah, tetapi saya menangis karena wahyu telah terputus dari langit.’ Ucapannya itu mendorong Abu Bakar dan Umar menangis, hingga mereka menangis bersama-sama Ummu Aiman.” 
📙(HR: Muslim).

➖ Demikian juga Abu Bakar As-Shiddîq , beliau sangat mudah tersentuh dengan bacaan Al-Qur’an dan selalu menangis tatkala melantunkan bacaan al-Qur’an. Juga Umar bin Khattab apabila menjadi imam shalat Isya dan Subuh, beliau sering membaca surat Yusuf, dan setiap kali membaca surat ini maka beliau menangis dan suara tangisannya terdengar hingga shaf yang paling belakang. Abdullah bin Isa berkata, “Terdapat di wajah Umar bin Khaththab dua garis hitam bekas tangisan (karena sangat banyaknya menangis-pent).”

➖ Qatadah berkata, “Ala bin Ziyad adalah orang yang banyak menangis hingga matanya menjadi rabun, kalau dia ingin berbicara atau membaca, kedua matanya mulai menitikkan airnya.”


MENYEMBUNYIKAN TANGISAN

Dengan menyembunyikan tangisan akan dapat membebaskan seseorang dari Riya’ yang akhirnya dapat menghapus semua amalannya, dan juga dapat menjaga diri dari sifat ujub (membanggakan diri) yang menyeret pelakunya pada sifat sombong. Paling utama dan tiada yang dapat menandinginya adalah keselamatan agama seseorang (dari segala sesuatu yang menghancurkannya).

➖ A’masyi berkata, “Hudzaifah menangis dalam shalatnya, ketika selesai dia menoleh ke belakang, ternyata ada seseorang dibelakangnya, dia berkata, ‘Jangan kau ceritakan kejadian ini kepada siapapun.”

➖ Dari Bastham bin Huraits berkata, “Ayyub (Ayyub bin Abi Tamimah Al-Sikhtiyani-pent) pernah merasa terenyuh dan airmatanya mulai mengalir. Namun dia berusaha menyembunyikannya dari para sahabatnya dengan memegang hidungnya seakan sedang pilek (dalam riwayat lain, sambil dia berkata, ‘Alangkah beratnya pilek ini’). Jika dia tidak sanggup menahan isak tangisnya, dia pun berdiri.”

➖ Dari Al-Qasim bin Muhammad, dia berkata, “Kami mengadakan perjalanan jauh bersama Ibnul Mubarak. Acapkali aku berkata didalam hati, ‘Karena apa orang ini lebih utama dari kami (yaitu Ibnul Mubarak-pent), hingga dia terkenal sedemikian rupa di tengah manusia? Kalaupun karena shalatnya, toh shalatnya juga sama dengan kami. Kalaupun dia berpuasa, kami juga berpuasa yang sama. Kalaupun berperang, kami juga berperang. Kalaupun karena haji, kamipun menunaikan haji seperti dirinya.’ Suatu malam ketika kami sedang makan malam di sebuah rumah di Syam, tiba-tiba lampu padam. Maka sebagian diantara kami bangkit dan mengambil lampu, lalu keluar untuk menyalakan lagi. Tak seberapa lama kemudian dia kembali dengan lampu itu. Aku melihat ke wajah Ibnul Mubarak dan jenggotnya, yang ternyata sudah basah karena airmata. Aku berkata dalam hati, ‘Karena ketakutan seperti itulah dia lebih utama daripada kami. Boleh jadi ketika lampu padam hingga suasana menjadi gelap, maka diapun mengingat hari kiamat.” Al-Mawarzy berkata, “Aku mendengar Abu Abdullah, Ahmad bin Hanbal berkata, ‘Allah tidak meninggikan Ibnul Mubarak melainkan karena rahasia yang dia simpan.” 
📚(Shifatush Shafwah, 4/27).

➖ Dari Rabi’ bin Shabih, ketika Hasan sedang memberikan nasehat, ada seseorang yang menangis. Hasan berkata, “Sungguh Allah akan menanyakanmu di hari Kiamat kelak, apa yang kau inginkan dari perbuatanmu itu?”

➖ Hasan bin Rabi’ berkata, “Bila Ibnu Mubarak merasa tersentuh hatinya dan tidak mau jika hal itu diketahui orang lain, dia langsung berdiri atau mengalihkan pembicaraan.”

➖ Ma’mar berkata, “Ada seseorang yang menangis disamping Hasan, diapun berkata, ‘Pernah ada orang yang bila dia menangis maka teman sebelahnya tidak mengetahui hal itu.”

➖ Muhammad bin Wasi’ berkata, “Aku telah bergaul dengan bermacam manusia. Diantara mereka ada yang tidur bersama istrinya diatas satu bantal, bantal itu pun basah karena tangisannya, namun sang istri tak menyadari hal itu. Banyak juga yang shalat berjamaah lalu airmatanya mengalir di pipinya sedang orang yang disebelahnya tidak mengetahui.”

Menurut penulis (Syaikh Shalih bin Shuwailih Al-Hasawi-pent), kisah-kisah seperti ini-mungkin-yang dimaksud adalah dirinya sendiri. Begitu pula orang yang diceritakannya, padahal sebenarnya adalah dirinya sendiri. Mereka menceritakannya kepada orang lain dengan cara mengaburkan jati diri mereka, atau mereka hanya melihat tanda-tanda bekas tangisan sekalipun tidak menyaksikan langsung dia yang menangis. Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi seseorang untuk menyembunyikan tangisan sesuai kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, seseorang berbaik sangka bila mengetahui orang lain yang tengah menangis. Makhul berkata, “Saya menyaksikan ada seseorang yang sedang mendirikan shalat, setiap kali ruku’ dan sujud dia menangis. Saya menuduhnya sebagai orang yang melakukan Riya’ dengan shalatnya itu, setelah itu saya tidak dapat menangis selama satu tahun.” 
📚(Al-Khasyyah wal Buka” oleh Shalih bin Shuwailih Al-Hasawi).


Baca juga :

Sabtu, 27 Juni 2020

KISAH 3 KYAI DAN PELACUR

KISAH 3 KYAI DAN PELACUR

۞﷽۞

╭⊰✿️•┈•┈•⊰✿ৡৢ˚❁🕌❁˚ৡ✿⊱•┈•┈•✿️⊱╮
           " KISAH 3 KYAI DAN PELACUR "
•┈┈•⊰✿┈•ৡৢ❁˚🌹🌟🌹˚❁ৡ•┈✿⊱•┈┈•
                              ╭⊰✿ •̩̩̩͙े༊



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

===================================

KYAI KHOIRON (SURABAYA) 

👳Kyai Khoiron, sudah populer sebagai kiainya para pelacur di Surabaya. Sehari-hari ia menjadi guru ngaji, konsultasn psikhologi dan bapak, kakak, sahabat yang sangat akrab dengan gemuruh jiwa para pelacur yang bergolak. Dua puluh tahun silam, diam-diam ia dirikan sebuah pesantren di komplek pelacuran terbesar di Surabaya. Dan saat ini ada tujuh ratus anak-anak pelacur itu nyantri di pesantrennya.

👳Jika senja mulai tiba, gincu-gincu mengoles bibir para pelacur itu, dengan segala sapaan manja pada hidung belang, sementara suara musik keras mendentang memenuhi komplek pelacuran itu, di sudut komplek pelacuran itu terdengar suara bocah-bocah mengaji, meneriakkan shalawat Nabi dan berzanji. Keduanya berjalan damai.

➖"Saya tidak pernah melarang mereka melacur. Saya juga tidak memarahi mereka. Saya hanya menyiapkan ruang jiwa mereka. Sebab mereka melacur paling lama sepuluh tahun. Setelah itu? Mereka pasti berhenti. Mereka perlu kesiapan mental, keimanan dan sikap optimis kepada Tuhan," katanya.

➖"Pesantren anda ini?"

➖"Memang, pesantren ini saya konsentrasikan untuk membina anak-anak mereka yang tak berdosa. Mereka harus tumbuh dengan jiwa yang merdeka, tanpa konflik, tanpa masa lalu dan trauma-trauma."


KYAI MAULANA (KOTA MALANG) 

👳‍♂️Lain lagi dengan seorang Kiai di dekat kota Malang. Kiai Mulana, sudah dikenal sebagai seorang kiai Thariqat dengan jama'ah ribuan. Suatu hari ia tertimpa gejala psikhologi yang begitu aneh: Rasa takut mati yang berlebihan. Selama enam bulan ia terus menerus menangis, seakan-akan Malaikat Maut membuntutinya. Ia juga heran kenapa harus takut mati?

👳‍♂️Saking takutnya, Kiai Mulana mendatangi guru Mursyidnya. Dengan serta merta gurunya menyambut dengan sambutan yang cukup kontroversial. "Soal penyakitmu itu gampang obatnya. Mulai besok kamu pergi saja setiap hari ke komplek pelacuran!"

➖"Bagaimana pak Kiai ini, kok saya malah harus main-main dengan pelacur. Apakah ini tidak bertentangan dengan syari'at?" kata Kiai Mulana dalam hatinya. Belum sempat ia meneruskan fantasinya, gurunya sudah memotong:

➖"Dun!, Lihatlah mulutku ini!"

👳‍♂️Begitu melihat mulut gurunya, yang tampak adalah lautan luas tak bertepi. Kyai Mulana hanya terperangah. Diam-diam ia menyesal. Kenapa soal-soal hakikat kehidupan harus ia pertanyakan lewat syariat kepada gurunya? Diam-diam pula hatinya menangis. Tapi juga muncul rasa ngeri, kenapa harus main-main dengan pelacur?

👳‍♂️Tapi Kyai Mulana tidak mau membantah perintah gurunya. Pagi-pagi Kiai ini sudah menghilang dari rumahnya. Ia cari komplek pelacuran yang jauh dari daerahnya. "Jalan penyembuhan" ini ia lakukan hampir setiap hari, sampai pelacur seluruh komplek itu kenal benar dengan Kyai Mulana. Bahkan kadang, seharian penuh ia berada di tengah para perempuan penghibur itu, memang hanya jalan-jalan saja sambil mengingat-ingat, apakah rahasia dibalik perintah gurunya itu.

👳‍♂️Suatu pagi, ketika ia datang ke komplek langganannya, tiba-tiba ada kakek-kakek tua, baru saja keluar dari sebuah kamar pelacur. Ia sangat kaget, melihat kakek yang sudah uzur, dan mendekati ajal itu, masih sempat ke komplek pelacuran. Bahkan dengan wajah berseri, riang gembira, layaknya anak muda, sang kakek penuh percaya diri layaknya anak muda.

➖"Iya, ya. Kakek ini sudah tua renta, kok tidak takut mati. Bahkan ia jalani kehidupan tanpa beban. Saya yang masih muda kok takut mati. Kualitas iman macam apa yang saya miliki ini?" katanya Kiai Mulana dalalam hati.

👳‍♂️Dengan wajah terangguk-angguk, Kiai Mulana merasa mendapat pelajaran dari Kakek tua renta itu. Dan seketika pula rasa takut matinya hilang begitu saja. Sembuh!


KYAI MARWAN (KOTA NGANJUK) 

👳‍♂️Lain lagi dengan Kyai Marwan, dari Nganjuk. Kiai ini sudah hampir mendekati lima puluh tahun usianya, tetapi masih membujang. Keinginan untuk konsentrasi sebagai Kyai tanpa menghiraukan urusan dunia termasuk wanita, membuatnya menjadi bujang lapuk. Tapi soal kebutuhan penyaluran syahwat, tetap saja mengusik setiap hari. Apalagi kalau ia berfikir, siapa nanti yang mneneruskan pesantrennya kalau ia tidak punya putra?

👳‍♂️Dengan segala kejengkelan pada diri sendiri dan gemuruh jiwanya, akhirnya Kiai Marwan istikhoroh, mohon petunjuk kepada Allah, siapa sesungguhnya wanita yang menjadi jodohnya?

👳‍♂️Petunjuk yang muncul dalam istikhoroh, adalah agar Kyai Marwan mendatangi sebuah komplek pelacuran terkenal di daerahnya. ➖"Disanalah jodoh anda nanti", kata suara dalam istikhoroh itu.

👳‍♂️Tentu saja Kyai Marwan menangis tak habis-habisnya, setengah memprotes Tuhannya. Kenapa ia harus berjodoh dengan seorang pelacur? Bagaimana kata para santri dan masyarakat sekitar nanti, kalau Ibu Nyainya justru seorang pelacur? "Ya Allah! Apakah tidak ada perempuan lain di dunia ini?"

👳‍♂️Dengan tubuh yang gontai, layaknya seorang yang sedang mambuk, Kyai Marwan nekad pergi ke komplek pelacuran itu. Peluhnya membasahi eluruh tubuhnya, dan jantungnya berdetak keras, ketika memasuki sebuah warung dari salah satu komplek itu. Dengan kecemasan luar biasa, ia memandang seluruh wajah pelacur di sana, sembari menduga-duga, siapa diantara mereka yang menjadi jodohnya.

👳‍♂️Dalam keadaan tak menentu, tiba-tiba muncul seorang perempuan muda yang cantik, berjilbab, menenteng kopor besar, memasuki warung yang sama, dan duduk di dekat Kyai Marwan. "Masya Allah, apa tidak salah perempuan cantik ini masuk ke warung ini?" kata benaknya.

➖"Mbak, maaf, Mbak. Mbak dari mana, kok datang kemari? Apa Mbak tidak salah alamat?" tanya Kyai Marwan pada perempuan itu.

👳‍♂️Perempuan itu hanya menundukkan wajahnya. Lama-lama butiran airmatanya mulai mengembang dan menggores pipinya. Sambil menatap dengan mata kosong, perempuan itu mulai mengisahkan perjalanannya, hingga ke tempat pelacuran ini. Singkat cerita, perempuan itu minggat dari rumah orang tuanya, memang sengaja ingin menjadi pelacur, gara-gara ia dijodohkan paksa dengan pria yang tidak dicintainya.

➖"Masya Allah...Masya Allah Mbak.. 
Begini saja Mbak, Mbak ikut saya saja." 
Kata Kiai Marwan, sambil mengisahkan dirinya sendiri, kenapa ia pun juga sampai ke tempat pelacuran itu. Dan tanpa mereka sadari, kedua makhluk itu sepakat untuk berjodoh.


Baca juga :

----------------------------------------------------------------------


👳 Tiga Kiai tersebut, sesungguhnya merupakan refleksi dari rahasia Allah yang hanya bisa difahami lebih terbuka dari dunia Sufi. Kiai Khoiron yang menjadi kiai para pelacur, sesungguhnya wujud dari kemerdekaan Sufistik pada kepribadian seseorang yang berani menerobos dinding-dinding verbalisme kultur agama, sebagaimana misteri Kyai Mulana, yang harus sembuh di komplek pelacuran. Juga nasib bidadari yang ditemukan Kiai Marwan di komplek pelacuran itu. Semuanya menggambarkan bagaimana dunia jiwa, dunia moral, dunia keindahan dan kebesaran Ilahi, harus direspon tanpa harus ditimbang oleh fakta-fakta normatif sosial yang terkadang malah menjebak moral seorang hamba Allah.

👳‍♂️Sebab tidak jarang, seorang Kiai, sering mempertaruhkan harga dirinya di depan pendukungnya, ketimbang mempertaruhkan harga dirinya di depan Allah. Dan begitulah cara Allah menyindir para Kiai, dengan menampilkan tiga Kiai Pelacur itu.


Allahu'lam 

Berbaik sangkalah kepada setiap tingkah laku dan ucapan Alim Ulama,karena apa yg di ucapkan dan di kerjakan nya tidak dapat di ketahui oleh umum nya manusia awam....


Baca juga :