Minggu, 04 Mei 2014

NOKIA X, PONSEL NOKIA ANDROID PERTAMA

       Nokia akhirnya menggunakan sistem operasi Android.
Setelah melihat Nokia X ini, kami pribadi lebih memilih
Lumia ber-OS WP 8 yang terasa lebih matang dan dapat
diandalkan.

Nokia menurunkan ego terhadap sistem
operasi Android yang dulu enggan mereka lirik. Setelah
keberhasilan yang bisa dibilang biasa saja dari jajaran
Lumia, kini Nokia siap melempar produk smartphone baru
yang berbasiskan sistem operasi robot hijau itu.

Saat ini
Indonesia hanya kebagian Nokia X yang dibanderol
dengan harga 1,6 juta rupiah. Uniknya Nokia tidak serta
merta menggunakan Android seperti yang dilakukan
manufaktur lain, software Nokia X mengalami
kostumisasi besar-besaran sehingga ponsel ini lebih
terlihat seperti ponsel Lumia atau Asha. Langsung saja
baca review dibawah ini untuk lebih jelasnya.

Spesifikasi Utama
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2
HSDPA 900 / 2100
Layar LCD 4.0 inci 480 x 800 pixel (~233 ppi)
Nokia X Platform 1.0 (Android 4.1 Jelly Bean)
Prosesor Dual-core 1 GHz Cortex A5 Qualcomm
Snapdragon S4 Play
GPU Adreno 203
RAM 512MB
Memori Internal 4 GB
Kamera belakang 3.15MP (2048 x 1536 piksel) fokus
tetap
Baterai 1500 mAh

Paket Penjualan
Nokia X
Baterai
Charger
Headset
Manual
Kartu garansi

Desain dan Bodi
Kotak dan bulky, ya itulah dua hal yang
menggambarkan bentukan dari Nokia X ini. Oleh sebab
itu Nokia X kurang nyaman untuk digenggam karena
sudut kaku yang siku meskipun ukurannya tergolong pas
di telapak tangan. Dengan dimensi 115.5 x 63 x 10.4
mm dan bobot sekitar 128 gram tentunya tidak sulit
untuk membawa Nokia X di saku celana. Untungnya
pilhan warna-warna yang cerah menjadi nilai estetik
yang menarik mata banyak orang terhadap ponsel ini.

Karena ditujukan untuk kelas menengah kebawah dan
harganyapun tidak terlalu mahal, maka Nokia memilih
menggunakan material full plastik.
Bagian muka Nokia X terisi dengan earpiece sensor
proximity dan cahaya, layar 4.0 inci, sebuah tombol
back berjenis kapasitif, dan mic. Sedangkan bagian
belakang terisi dengan kamera dan sebuah speaker.

Dengan mengusung fitur Dual SIM untuk akses ke kedua
slot beserta slot kartu memori microSD harus membuka
back cover dan juga harus melepas baterai terlebih
dahulu.
Sisi kiri ponsel terisi dengan dua buah tombol yaitu
tombol volume dan tombol lock/power, dimana sisi kanan
polos tidak terdapat apa-apa. Untuk bagian atas terisi
dengan sebuah port headset dan dibagian bawah terisi
dengan port microUSB.

Masalah kualitas layar, menurut pendapat kami layar
Nokia X ini sepadan dengan Nokia Lumia 520, dimana
tampilan terlihat cukup tajam dan sudut penglihatan juga
luas namun terlihat sedikit kusam, tidak sebening Lumia
720. Untuk penggunaan dibawah mataharipun cukup
sulit meskipun sudah ada sensor cahaya, tapi layar
kurang dapat mengimbangi sinar. Jenis yang digunakan
TFT dengan ukuran 4.0-inci dan resolusi WVGA
(480x800 piksel). Untuk menyalakan layar ponsel anda
dapat mengaktifkan fitur knock on yang tidak terbatas
pada area layar saja.

Antarmuka
Nokia
X ini hanya menggunakan dasar platform Android
dimana semua dari tampilan dan fungsi dimodifikasi
sehingga terlihat seperti ponsel Asha dengan kemudahan
pasang dan buang aplikasi. Bahkan di bagian
informasipun tidak ditulis Android versi berapa yang
digunakan (menggunakan Jelly Bean 4.1) hanya tertulis
Nokia X software platform.

Oleh sebab itu meskipun anda sebelumnya sudah mahir
menggunakan sistem operasi Android, ketika mencoba
Nokia X pasti dibutuhkan beberapa saat baru anda
memahami antarmukanya. Dasarnya Nokia tetap
memberikan kesederhanaan layaknya di Lumia yang
tidak memiliki homescreen dan drawer apps. Hanya
terdapat dua bagian utama setelah masuk dari lockscreen
yaitu daftar semua aplikasi yang ada dalam bentuk mirip
Tiles milik Lumia, dan satu lagi bagian ''Fastlane''.
Mengapa kami katakan mirip Tiles milik Lumia? Karena
ukuran ikon aplikasi ini dapat anda atur, menghapus
aplikasi tersebut, dan juga mengganti warna
(seharusnya, namun pada unit tes kami tidak bisa).
Beberapa aplikasi jika diubah ukuran ke yang lebih besar
seperti Gallery maka akan menampilkan slideshow foto
atau gambar-gambar yang ada. Dengan menarik lebih
kebawah lagi maka akan menampilkan bar pencarian
universal. Karena tidak memiliki homescreen maka
widget dapat ditaruh di halaman ini juga bersamaaan
ikon aplikasi yang terus memanjang kebawah.

Nokia X Dual SIM Review Gallery
Sedangkan Fastlane semacam recent apps, yang
menampilkan semua aplikasi dan kegiatan yang sudah
dilakukan. Tidak hanya dapat melihat, namun untuk
beberapa aplikasi juga dapat dikendalikan melalui
halaman ini, sebagai contoh memutar konten multimedia.
Jika anda menarik lebih kebawah maka akan muncul
jalan pintas ke menu alarm.
Apa jadinya jika Android tidak memiliki bar notifikasi?
Ya seperti itulah Nokia X dimana tetap ada jendela drop
down, namun hanya berisi toggle untuk pengaturan
cepat saja. Layaknya Lumia, notifikasi ditempatkan di
bagian lockscreen yang akan terasa penuh jika banyak
aplikasi melontarkan notifikasi. Anda dapat mengakses
langsung aplikasi yang melontarkan notifikasi dengan
menggeser ke kanan di notifikasi tersebut dan
menghapusnya dengan menggeser ke kiri. Sayangnya
tidak ada penanda adanya notifikasi di ikon aplikasi.

Setelah kami install beberapa aplikasi dan tidak
ketinggalan BBM, performa ponsel ini tidak bisa
dikatakan cepat karena saat berpindah-pindah halaman
terjadi sedikit lag, dan jika keluar dari suatu aplikasi
dibutuhkan beberapa saat baru pengguna akan dibawa ke
halaman utama (Bahkan kami sempat mengalami
launcher crash). Masuk akal, karena Nokia X hanya
dibekali RAM 512MB saja dimana mumpuni untuk
platform Windows Phone namun pas-pasan untuk
Android.

Kamera
Nokia X hanya memiliki satu kamera yang beresolusi
3MP dengan fokus tetap dan tanpa dilengkapi LED flash.
Ya sekali lagi karena ponsel ini untuk kelas menengah
kebawah dan menekan cost maka hanya ini yang dapat
diberikan Nokia. Antarmukanya tidak terlalu banyak
fitur, tergolong standar untuk ukuran Android. Karena
ketiadaan fitur auto fokus maka pengambilan gambar
berlangsung cukup cepat.
Kualitasnya sendiri cukup bagus untuk ukuran
sekelasnya, hasil foto terlihat tajam, pewarnaan natural
dan detil meskipun di beberapa jepretan terutama objek
dekat terlihat blur.
Nokia X Dual SIM Review Gallery
Yang cukup menyedihkan, kamera ini hanya mampu
melakukan perekaman dengan resolusi 480p yang
disimpan dalam format 3GP jadi jangan harap dengan
hasil yang mengesankan.

Multimedia
Melihat konten gambar dan video dapat dilakukan
melalui menu Gallery. Tampilannya akan disort
berdasarkan folder yang dapat diubah ke berdasarkan
lokasi atau waktu. Yang membuat kagok adalah
hilangnya tombol option yang biasa ditemukan di
Android umum. Jadi bagaimana untuk menampilkan
pilihan seperti edit , details, dan set as? Rupanya anda
dapat memunculkan pilihan-pilihan tersebut melalui swipe
layar bagian bawah keatas, cukup tricky.
Pemutaran konten video di Nokia X cukup menyedihkan
selain antarmuka dan fitur yang sangat basic, untuk
format MP4 pun tidak mampu memutar video beresolusi
720p dengan lancar, karena terjadi lag sepanjang video
diputar. Kami juga sulit mencoba format lain karena
keterbatasan ini dan sulitnya mencari aplikasi pemutar
video pihak ketiga yang kompatibel.
Sedangkan untuk konten musik, Nokia X cukup
mumpuni dapat memutar format populer seperti MP4,
AAC, MP3, MIDI. Tampilan antarmukanya mudah untuk
dioperasikan dan koleksi lagu dapat ditampilkan berdasar
artist, album, song, dan playlist. Saat lagu diputar
terdapat kontrol musik di lockscreen, namun tidak di
menu utama. Terdapat juga pengolahan keluaran suara
yang dapat diatur secara manual atau preset. Tidak
ketinggalan fitur Radio FM sebagai alternatif hiburan.
Untuk kualitas speaker tergolong baik dan bertenaga, dan
peletakannya meskipun di belakang namun tidak
berkurang kekencangannya ketika ponsel ditaruh di
permukaan datar.

Browser
Terdapat dua pilihan browser out of the box, yaitu
Opera dan satu lagi Nokia browser yang berbasis dari
Chromium. Tampilan browser Nokia ini simpel saja dan
minim fitur. Kinerjanya sendiri juga tidak terlalu
mengagumkan bisa dibilang standar saja. Karena
keterbatasan memori maka untuk membuka situs versi
desktop yang cukup berat browser akan mengalami lag
dan bukan tidak mungkin akan terjadi crash. Untuk
multitab sendiri meskipun mendukung namun kami
sarankan hanya membuka maksimal 2 tab saja untuk
pengalaman yang masih cukup baik.

Kompatibilitas Aplikasi
Kami merasa perlu membahas kompabilitas aplikasi di
Nokia X. Karena seperti yang sudah kami jelaskan diatas
meskipun sudah menggunakan Android JellyBean 4.1.2,
namun Nokia mengkostumisasi dari dasar tanpa
menggunakan Google Play Service. Jadi untuk beberapa
aplikasi yang membutuhkan Google Play Service akan
terjadi keabnormalan fungsi yang berujung crash, salah
satunya aplikasi populer Path. Efek lain secara umum
adalah anda tidak dapat melakukan pembelian in-app.
Selain itu Nokia juga tidak menyertakan aplikasi standar
Google bawaan Android seperti YouTube, Maps, Play
Store, dan lainnya. Jadi untuk pengganti disediakan
Nokia Store yang kami dapat katakan tidak lengkap
koleksi aplikasinya. Tapi sebagai alternatif Nokia juga
menyarankan toko aplikasi pihak ketiga seperti Aptoide.
Jika masih tidak ditemukan juga aplikasi yang dicari,
pengguna dapat melakukan sideload aplikasi tersebut
dari bentuk APK.

Benchmark
Quadrant Standard: 2715 poin
AnTuTu: 7642 poin
NenaMark2: 33.6 fps
Multitouch Tester: maksimal 2 sentuhan
Nokia X Dual SIM Review Gallery
Konektivitas
Nokia X berjalan di jaringan quadband GSM 850 / 900 /
1800 / 1900 SIM 1 & 2, dualband HSDPA 900 / 2100.
Untuk konektivitas lokal terdapat WiFi 802. 11 b/g/n,
Bluetooth v3.0, A-GPS, microUSB v2.0, dan microSD
hingga 32GB.

Daya Tahan Baterai
Berbekal baterai removable Lithium Ion berkapasitas 1500
mAh, Nokia X diklaim mampu bertahan untuk
penggunaan talk time hingga 10 jam dan standby dengan
keadaan dua kartu SIM hingga 17 hari. Saat kami tes
dengan memutar video MP4 resolusi VGA dengan kondisi
tanpa jaringan seluler namun terkoneksi WiFi dan
tingkat kecerahan automatic, dalam 1 jam baterai
berkurang 4%.

Kesimpulan
Nokia X adalah produk percobaan perdana dengan
Android yang dilempar ke pasaran. Hasilnya? Menurut
kami layaknya sebuah produk percobaan, banyak bagian-
bagian yang patut ditinjau ulang dan ditingkatkan.
Seperti solusi untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
layanan Google Play Service, penempatan notifikasi, dan
yang paling penting adalah performa. Memang harga
yang dibanderol tidak mahal, tapi jika dilihat ke produk
dari kompetitor yang benar-benar menggunakan
Android, Nokia X terasa seperti ponsel mainan yang
kurang bisa diandalkan untuk ponsel utama dan satu-
satunya. Meskipun begitu kembali lagi ini baru tahap
pertama Nokia di Andoid, semoga saja mereka dapat
mengembangkan lebih baik sehingga jajaran ini terlihat
lebih menarik. Jujur jika dibandingkan dengan Lumia,
kami akan lebih memilih platform dari Microsoft itu
karena terasa lebih matang jika dibandingkan Nokia X
platform.

Kelebihan
Bentuk dan pilihan warna yang menarik
Ponsel pertama Nokia yang bisa BBM
Speaker yang berkualitas dan bertenaga
Pengalaman baru dengan Android

Kekurangan
Performa lambat
Tidak ada layanan Google (Play Service, Play Store, dll)
Perekaman dan pemutaran video yang kurang baik

Parameter Penilaian
Desain: 7.7
Kualitas: 7.7
Fitur: 7.3
Performa: 6.5
Baterai: 7.6
Harga: 7.8
Nilai Keseluruhan: 7.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan saran anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.